translete jurnal fela

12
Peran Zinc dalam Pneumonia Berat: Suatu Penelitian Acak Double Blind dengan Kelompok Kontrol ABSTRAK Latar Belakang: Pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak-anak. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu efektivitas dari suplementasi Zinc sebagai Terapi dari Pneumonia Berat pada anak-anak yang dirawat di Rumah Sakit. Rancangan Penelitian: Kami melakukan sebuah penelitian acak double blind dengan menggunankan kelompok kontrol plasebo di suatu pusat pelayanan kesehatan tersier dari sebuah rumah sakit pendidikan. Anak-anak yang didiagnosis menderita pneumonia berat secara acak dikelompokkan mendapatkan suplementasi salah satu dari zinc elemental ataupun plasebo yang dikonsumsi secara oral pada saat didaftarkan mengikuti penelitian. Sejak hari ke-2, mereka mendapatkan 10 mg dari terapi yang telah ditetapkan pada saat pengelompokkan sebelumnya yang dikonsumsi per oral dua kali dalam sehari selama 7 hari bersamaan dengan terapi antibiotik yang dikonsumsi. Hasil: Karakteristik baseline seperti usia, jenis kelamin, berat badan, Z score, tinggi badan, tinggi badan menurut berat badan Z score, serta hemoglobin dibandingkan antara kedua kelompok penelitian. Frekuensi napas, retraksi dada, sianosis, stridor, napas cuping hidung, wheezing, dan demam yang terjadi pada kedua kelompok penelititian dicatat pada saat 1

Upload: afief-hatecoffeebutlikecoffeetheory

Post on 03-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uye

TRANSCRIPT

Peran Zinc dalam Pneumonia Berat: Suatu Penelitian Acak Double Blind dengan Kelompok KontrolABSTRAKLatar Belakang: Pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak-anak.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu efektivitas dari suplementasi Zinc sebagai Terapi dari Pneumonia Berat pada anak-anak yang dirawat di Rumah Sakit.Rancangan Penelitian: Kami melakukan sebuah penelitian acak double blind dengan menggunankan kelompok kontrol plasebo di suatu pusat pelayanan kesehatan tersier dari sebuah rumah sakit pendidikan. Anak-anak yang didiagnosis menderita pneumonia berat secara acak dikelompokkan mendapatkan suplementasi salah satu dari zinc elemental ataupun plasebo yang dikonsumsi secara oral pada saat didaftarkan mengikuti penelitian. Sejak hari ke-2, mereka mendapatkan 10 mg dari terapi yang telah ditetapkan pada saat pengelompokkan sebelumnya yang dikonsumsi per oral dua kali dalam sehari selama 7 hari bersamaan dengan terapi antibiotik yang dikonsumsi. Hasil: Karakteristik baseline seperti usia, jenis kelamin, berat badan, Z score, tinggi badan, tinggi badan menurut berat badan Z score, serta hemoglobin dibandingkan antara kedua kelompok penelitian. Frekuensi napas, retraksi dada, sianosis, stridor, napas cuping hidung, wheezing, dan demam yang terjadi pada kedua kelompok penelititian dicatat pada saat pendaftaran keikutsertaan penelitian dan parameter-parameter tersebut tidak jauh berbeda perbandingannya antara kedua kelompok. Outcome pemeriksaan seperti waktu yang diperlukan untuk menyembuhnya pneumonia berat, durasi tinggal di rumah sakit, tidak diberikannya diet apapun secara oral, cairan intravena, penggunaan oksigen, terapi yang memerlukan pilihan obat lini ke-2 dan ke-3 diperiksa dan didapati dalam jumlah yang sama pada kedua kelompok. Kesimpulan: Penelitian ini tidak menunjukkan adanya penurunan yang signifikan secara statistik dalam durasi menderita pneumonia berat, atau penurunan jumlah hari rawat inap di rumah sakit pada anak-anak yang diberikan supplementasi zinc bersamaan dengan terapi antibiotik standard. Maka dari itu, supplementasi zinc yang diberikan selama episode akut tidak membantu dalam kesembuhan klinis pneumonia berat.Kata Kunci: Pneumonia, Anak-anak, Zinc.

4

PENDAHULUANDi seluruh dunia, pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian yang terjadi pada anak-anak. Diperkirakan bahwa pneumonia bertanggungjawab atas > 2 juta kematian setiap tahunnya pada kelompok anak-anak usia di bawah 5 tahun, dan menyumbangkan 20% kematian tahunan pada kelompok usia ini. Sekkitar 95% kematian yang berhubungan dengan pneumonia terjadi pada negara-negara berkembang, dan kelompok usia yang lebih muda memiliki resiko tertinggi mengalami kematian. Supplementasi zinc menurunkan resiko terjadinya penyakit saluran pernapasan akut serta diare pada anak-anak. Penelitian klinik baru-baru ini yang dilakukan di Bangladesh mengindikasikan bahwa supplementasi zinc yang diberikan bersamaan dengan terapi antibiotik empiris dapat mempersingkat durasi menderita pneumonia berat, takipneu, hipoksia, dan retraksi dinding dada, serta durasi tinggal di rumah sakit pada anak-anak dengan pneumonia. Namun demikian, penelitian-penelitian terapeutik mengenai Zinc yang dilakukan di India pada anak-anak yang dirawat inap di rumah sakit dengan pneumonia berat tidak menunjukkan pengaruh secara keseluruhan. Valentiner-Branther dkk. Menyatakan bahwa Zinc tidak menurunkan resiko kegagalan terapi maupun mempercepat penyembuhan pneumonia ringan maupun berat pada anak-anak Nepal berusia antara 2-35 bulan. Banyak anak di Nepal, terutama yang berusia kurang dari 5 tahun, menjalani rawat inap dengan pneumonia berat pada bangsal-bangsal anak yang memerlukan terapi antibiotik seiring dengan bertambahnya waktu rawat inap di rumah sakit. Dengan melihat penelitian-penelitian sebelumnya, yang telah memeriksa peran zinc pada anak-anak dengan pneumonia pada usia di bawah 2 atau 3 tahun dengan berbagai laporan hasil penelitian yang berbeda, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menemukan efektivitas supplementasi zinc dalam terapi pneumonia berat, di samping terapi antibiotik standard, pada anak-anak Nepal yang dirawat inap dengan usia antara 2 bulan hingga 5 tahun, dengan membandingkan parameter-parameter outcome yang berbeda antara supplementasi zinc dengan kelompok plasebo.

SUBJEK PENELITIAN DAN METODERancangan dan Peraturan PenelitianPenelitian ini merupakan suatu penelitian klinik acak double-blind dengan kelompok kontrol plasebo antara Juni 2008 hingga Agustus 2009 di Departemen Pediatri, B.P. Koirala Institute of Health Sciences, Dharan, Nepal. Penelitian ini terdaftar dalam C TRI Webs ite and C TRI No. is : C TRI/20 08/091/000 06.Anak-anak yang berusia 2 bulan hingga 5 tahun yang dirawat inap di bangsal-bangsal pediatri diperiksa dan dipertimbangkan apakah layak untuk didaftarkan mengikuti penelitian bila mereka memenuhi kriteria diagnosis pneumonia berat. Pneumonia berat didefinisikan menurut kriteria WHO/IMCI (Intergrated Management of Childhood Illness) dan yang orangtuanya memberikan persetujuan tertulis yang disertakan mengikuti penelitian. Pasien-pasien yang memiliki penyakit jantung atau ginjal kongenital, malnutrisi berat (seperti yang didefinisikan WHO), diare berkelanjutan, anemia berat (Hemoglobin