tonsilofaringitis akut
DESCRIPTION
Tonsilofaringitis AkutTRANSCRIPT
Bell’s palsy: data from a study of 70 cases
Pembimbing:
dr. Eddy Rahardjo, Sp. S
Disusun Oleh:
Muhammad Arif Fahmi, S. Ked J510155094
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
Bell’s palsy adalah suatu kondisi yang mempengaruhi saraf wajah, yang merupakan salah satu dari dua belas saraf kranial.
Fungsi utamanya adalah untuk mengontrol semua otot-otot ekspresi wajah.
Kelumpuhan saraf bersifat unilateral, akut, parsial atau lengkap.
Bell’s palsy lebih sering dijumpai pada wanita berusia 17 sampai 30 tahun, berulang pada banyak kasus
Dalam literatur modern, etiologi disebabkan reaktivasi dari infeksi herpes virus laten di ganglia geniculate, yang bermigrasi ke saraf wajah.
Terapi dengan penggunaan vasodilator, neurotropik dan kortikosteroid memiliki hasil memuaskan.
Penyebab Kekambuhan
Insiden terkait dengan musim
Insiden yang berkaitan dengan lingkungan dan usia
Insiden yang terkait dengan jenis kelamin dan usia
Waktu onset
obat diterimaSisi wajah yang terkena
Kesimpulan hasil
DISKUSI
Bell palsy adalah penyakit yang umum tapi masih kontroversial, dengan etiologi yang tidak diketahui sampai sekarang.
Literatur modern menunjukkan bahwa sampai 80 persen dari pasien akan pulih tanpa pengobatan, namun, penggunaan vasodilator, neurotropik dan terapi kortikosteroid memiliki hasil yang memuaskan.
Memulai pengobatan steroid selama tiga hari dari awal gejala meningkatkan kesempatan pemulihan lengkap.
Harapan kami adalah bahwa studi ini akan membantu dokter mengelola Bell palsy dan mencegah kekambuhan.
KESIMPULAN
Bell palsy tetap menjadi penyebab paling umum dari kelumpuhan saraf wajah.
Studi kami menemukan kejadian signifikan kelumpuhan wajah berulang dan, dalam beberapa kasus, hubungan dengan keluhan otic ipsilateral, nyeri wajah atau parestesia.
Tampaknya lebih sering terjadi pada wanita berusia 17-30 tahun dan sisi kanan lebih sering terkena.
TERIMAKASIH...