tinjauan teori askeb

43
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Fertilisasi dapat terjadi bila terjadi pertemuan dan persenyawaan antar sel telur (ovum) dan sel sperma mani pada saat terjadi ovulasi (permatangan sel telur), sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan mani sperma dalam badan wanita masih kuat membuahi selama 1-3 hari (Syaifudin,2005 ). 2.1.2.PROSES KEHAMILAN Menurut (Prof.dr.Ida Bagos Manuaba.SPOG.1988.hal:95 ) Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari : Ovulasi pelepasan Ovum Terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum. Terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot Terjadinya nidasi (implementasi ) pada uterus Pembentukan Plasenta Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm 2.1.3 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Ibu Hamil Pada wanita terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat genitalia ekstena dan interna dan payudara dalam hal ini hormon somatomamotropin estrogen dan prosesteron mempunyai peranan penting terhadap perubahan anotomik dan fisiologis wanita hamil perubahan tersebut antara lain: 1. Uterus

Upload: vira-ladyrose-terhormat

Post on 26-Jun-2015

1.231 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN TEORI ASKEB

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Pengertian

Fertilisasi dapat terjadi bila terjadi pertemuan dan persenyawaan antar sel telur

(ovum) dan sel sperma mani pada saat terjadi ovulasi (permatangan sel telur), sel telur dapat

dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan mani sperma dalam badan wanita

masih kuat membuahi selama 1-3 hari (Syaifudin,2005 ).

2.1.2.PROSES KEHAMILAN

Menurut (Prof.dr.Ida Bagos Manuaba.SPOG.1988.hal:95 )

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :

Ovulasi pelepasan Ovum

Terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum.

Terjadinya konsepsi dan pertumbuhan zigot

Terjadinya nidasi (implementasi ) pada uterus

Pembentukan Plasenta

Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

2.1.3 Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Ibu Hamil

Pada wanita terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita khususnya pada alat

genitalia ekstena dan interna dan payudara dalam hal ini hormon somatomamotropin estrogen

dan prosesteron mempunyai peranan penting terhadap perubahan anotomik dan fisiologis

wanita hamil perubahan tersebut antara lain:

1. Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama karena pengaruh estrosen dan

prosesteron yang semakin meningkat, pembesaran ini pada dasarnya di sebabkan oleh

hipertropi otot polos uterus, selain itu serabut kolagen yang ada pada uterus menjadi

hiroskopik.( Dr. Rustam, 1998, hal 35 )

Menurut (Obstetri Fisiologi.1983,hal 162 )

Kaitan TFU dengan umur kehamilan :

Sebelum bulan ke II fundus uteri belum dapat di raba dari luar

Akhir bulan ke III (12 Minggu) Tfu 1-2 jari diatas simpisis

Akhir bulan IV (16 Minggu) pertengahan antara simpisis dan pusat.

Akhir bulan V (20 Minggu) 3 Jari dibawah pusat 20cm

Page 2: TINJAUAN TEORI ASKEB

Akhir bulan VI (24 Minggu) setinggi pusat 23 cm

Akhir bulan VII (28 Minggu) 3 Jari diatas pusat 26 cm.

Akhir bulan VIII (32 Minggu) pertengahan Px-pusat 30 cm.

Akhir bulan IX (36 Minggu) 3 Jari dibawah pusat 33 cm

Akhir bulan X (40 Minggu) pertengahan Px-Pusat.

2.Servik Uteri

Servik uteri pada kehamilan mengalami perubahan karena hormon estrogen, akibat

dari pengaruh kadar ekstrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka

konsistensi servik menjadi lunak. Pada saat partus servik membuka dengan mengikuti

tarikan-tarikan korpus uteri kearah atas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.

Servik bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak ( soft ) disebut tanda goodell.

Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus.Karena

pertambahan dan pelebaran pembuluh darah warnanya menjadi livid, dan ini disebut tanda

Chadwick. ( Dr. Rustam, 1998, hal 36 )

3. Vagina dan vulva

Akibat adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih

merah, agak kebiru-biruan (Livide) tanda ini disebut tanda cadwik, warna porsio pun tampak

livide pembuluh darah, alat genitalia interna akan meningkat hal ini disebabkan karena

oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genitalia tersebut meningkat.

( Dr. Rustam, 1998, hal 36 )

4. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai

terbentuknya plasenta pada kehamilan + 6 Minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter 3

cm, kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk, korpus luteum mengeluarkan hormone

estrogen dan prosesteron, tetapi setelah plasenta terbentuk fungsinya diambil alih oleh

plasenta.(Dr.Rustam, 1998, hal 36 )

5. Mammae

Payudara akan membesar dan tegak karena dipengaruhi hormon

sammatomammotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air

susu .Estrogen menimbulkan hipertropi system saluran, sedangkan progesterone menambah

sel-sel asinus pada mammae.

Selain kehamilan, payudarah bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba noduli-

noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru.

Page 3: TINJAUAN TEORI ASKEB

Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola peyudara. Kalau di peras keluar air susu jolong

( kolostrum ) berwana kuning. (Dr.Rustam, 1998, hal 40 ).

6. Sirkulasi Darah

Sirkulasi darah ibu pada saat hamil dipengarui oleh adanya sirkulasi darah ke

plasenta,uterus, mammae, dan alat yang berfungsi secara berlebih selama kehamilan

Eritroposis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan transport zat asam

yang sangat dibutuhkan dalam kehamilan, meskipun ada peningkatan eritrosit secara

keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi

hemoglobin dalam darah menjadi lebih mudah.(Prof dr Ida Bagus Manuaba,1998,108)

7. Respirasi

Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluh nafas sesak dan nafas pendek, hal ini

ditemukan pada kehamilan 32 minggu, keatas yang disebabkan karena otot uterus tertekan

oleh uterus yang membesar ke arah diafragma. Sehingga diafragma kurang leluasa bergerak

untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20% wanita selalu bernafas

lebih dalam dan bagian bawah toraknya juga melebar.

Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan

oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru

meningkat sadikit selama hamil.Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam. Yang

lebih menonjol adalah pernafasan dada ( Dr. Rustam, 1998, hal 38 )

8. Traktus Urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kadang-kadang ibu hamil mengeluh sering

kencing, hal ini disebabkan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.

Keadaan ini akan hilang dengan sendirinya bila uterus gradius keluar di rongga panggul. Pada

akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan sering kencing

akan timbul lagi karena kandung kemih mulai tertekan.( Prof.dr.Ida Bagus Gede

Manuaba,1998,110)

9. Kulit / Integumen

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu pigmentasi

ini disebabkan oleh pengaruh Melanophone Stimulating Hormon (MSH) yang meningkat.

MSH ini adalah salah satu hormone yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis

kadang-kadang terdapat pigmen pada dahi, pipi dan hidung yang dikenal sebagai Cloasma

Gravidarum. ( Dr. Rustam, 1998, hal 38 )

Page 4: TINJAUAN TEORI ASKEB

10. Metabolisme

Pada wanita hamil BMR meninggi, system endokrin yang meningkat dan tampak

lebih jelas kelenjar gondoknya (glanduk tiroidea) BMR meninggkat hingga 15-20 % yang

umumnya ditemukan pada TM akhir, kalori yang dibutuhkan untuk itu terutama diperoleh

dari pembakaran hidrat arang. khususnya sesudah kehamilan 20 minggu keatas. Akan tetapi

bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan

sehari-hari.(Prof dr Ida Bagus Manuaba,1998,110)

2.1.4.Diagnosa kehamilan

Untuk menentukan diagnosa kehamilan maka harus diketahui tanda-tanda

kehamilan.Dalam obstetric tanda-tanda kehamilan dibedakan menjadi tiga yaitu tanda-tanda

tidak pasti kehamilan dan tanda-tanda pasti kehamilan dan tanda-tanda kemungkinan hamil. (

Dr.Rustam, 1998, hal 43 )

Tanda-tanda kemungkinan hamil

1. Perut membesar

2. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi

dari rahim.

3. Tanda hegar

4. Tanda Chadwick

5. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila di rangsang = Braxton-hicks

6. Teraba ballotment

7. Reaksi kehamilan Positif

Tanda-tanda tidak pasti kehamilan atau tanda Presumptif

1. Amonorea

2. Mual dan muntah ( nausea dan vomiting )

3. Mengidam

4. Tidak tahan suatu bau-bauhan

5. Pingsan ( bila berada pada tempat-tempat yang sesak dan padat bisa pingsan )

6. Tidak ada selera makan ( anoreksia )

7. Lelah ( fatigue )

8. Payudara membesar tegang

9. Sering kencing

10. Konstipasi

Page 5: TINJAUAN TEORI ASKEB

11. Epulis, suatu hipertropi dari papil gusi.

12. Varises

Tanda-tanda pasti kehamilan

1. Mendengar BJ anak

2. Melihat, meraba atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa

3. Melihat rangka janin dengan USG

2.1.5. Diagnosis banding Kehamilan

1. Pseudosiesis, teradapat omenorea, perut membesar, tetapi tanda-tanda kehamilan

lain dan reaksi kehamilan negatif. Uterus membeasr biasa,wanita tersebut

mengaku dirinya hamil, tetapi sebenarnya tidak hamil, hal ini biasanya terjadi

pada wanita yang ingin sekali hamil

2. Kistoma avari’i, mungkin ada ameneorea. Perut penderita makin besar tetapi

uterusnya sebesar biasa

3. .Mioma uteri , dapat terjadi amenorea perut penderita semakin besar, uterusnya

seperti tanda braxton hichs dan reaksi kehamilan negatif.

4, Vesika urinaria dengan reaksi urin uterus besarnya biasa, tanda-tanda kehamilan

dan reaksi kehamilan negatif. ( Dr. Rustam, 1998, hal 45 )

2.1.6.Ketidaknyamanan Pada Ibu hamil

1.Perubahan nafsu makan, sering terjadi pada TM 1

Pada ibu hamil yang pada TM 1 sering mengalami perubahan nafsu makan, yakni

nafsu makan semakin menurun dan tidak ada nafsu makan sedikitpun.

Penyebabnya:

Peningkatan keasaman di dalam mulut atau peningkatan asupan zat pati, yang

menstimulasi kelenjar saliva pada wanita yang rentan mengalami sekresi berlabih,

keadaan ini di sebut ptialisme ( salivasi berlebihan ). Kondisi mereka berlangsung

terus menerus dan menjadi suatu siklus karena bukan saja saliva yang berlebih ini

membuat rasa mual semakin kuat.

Cara mengatasinya:

- makan biskuit atau roti dengan frekwensi sedikit-sedikit tapi sering.

- minum- minuman yang hangat misalnya the hangat.

- hindari makanan-makanan yang berbumbu merangsang.

2. Rasa mual dan muntah( Nausea ), Sering terjadi pada TM I

Page 6: TINJAUAN TEORI ASKEB

Rasa mual dan muntah sering pada pagi, siang dan sore hari, bahkan sepanjang

hari. Nausea lebih kerap terjadi pada saat perut kosong sehingga lebih para di pagi

hari.

Penyebabnya:

1. Perubahan hormon selama kehamilan

2. Kadar gula darah yang rendah

3. Lambung yang terlalu penuh

4. Peristaltik yang lambat

5. dan faktor-faktor emosi yang lain.

Cara mengatasinya:

1. Makan porsi kecil tapi sering

2. atau roti kering sebelum beranjak ke tempat tidur di

pagi hari.

3. Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari stimulasi

reflek.

4. Hindari makanan yang beraroma kuat atau merangsang.

5. Batasi lemak dalam diet anda.

6. Perbanyak istirahat.

7. Selalu ingat bahwa Nausea kemungkinan besar berakhir pada TM II

3. Keletihan, Sering terjadi pada TM I

Keletihan di alami pada TM Pertama, namun alasanya belum da ketahui

Penyebab:

1. Penurunan drastis laju metabolisme dasar pada awal kehamilan, tetapi alasan

ini terjadi belum jelas.

2. Peningkatan progesteron memiliki efek menyebabkan tidur.

Cara mengatasinya:

1. Meyakinkan kembali wanita tersebut bahwa keletihan adalah hal yang wajar

atau normal dan keletihan akan hilang secara spontan pada TM kedua.

2. Istirahat selama siang hari jika memungkinkan sehingga kelelahanya

menghilang.

3. Latihan ringan misalnya menyapu, berjalan-jalan santai.

4. Nutrisi yang baik juga dapat membantu mengatasi keletihan.

4. Konstipasi, yang terjadi pada TM II dan III

Page 7: TINJAUAN TEORI ASKEB

Wanita yang sebelumya tidak mengalami konstipasi dapat mengalaminya pada

TM II dan III. Konstipasi diduga akibat terjadi akibat penurunan peristaltik usus,

yang di sebabkan relaksasi otot polos pada usus besar.

Cara mengatasinya:

1. Minum air yang banyak

2. Konsumsi buah atau jus

3. Minum air hangat, misalnya: air putih, the hangat,

4. Makan- makanan berserat dan mengandung serat alami misalnya: selada daun

seledri, beras merah.

5. Memiliki pola defekasi yang teratur dan baik.

6. Lakukan latihan umum, berjalan setiap hari, latihan kontraksi otot abdomen

secara teratur.

5. Sakit kepala, sering terjadi pada TM I

Ibu akan mengeluh nyeri sebagai nyeri menetap dan dalam yang menyebar

luas dari dasar kepala ke arah dahi. ( Black-burn dan loper,1992 )

Penyebabnya:

1. Dari ketegangan otot

2. Stress

3. Perubahan postur

4. keletihan

5. Alkalosis respiratorik ringan.

6. Perubahan cairan otak dinamis.

7. Kongesti hidung atau ringan.

Cara mengatasinya:

1.Diberi penjelasan bahwa kebanyakan sakit kepala dalam kehamilan tidak

berbahaya

2.Tindakan untuk menurunkan ketegangan misalnya: kompres, berendam.

3.Istirahat di ruangan yang digelapkan.

4.Minum segelas jus juga dapat membantu.

5.Asetaminofen 650 sampai 1000 mg PO setiap 6 jam, mungkin digunakan

dalam kehamilan.

6. Sesak nafas ( Disperia ), sering terjadi pada TM II

Page 8: TINJAUAN TEORI ASKEB

Ibu merasa seperti tidak dapat mengambil nafas, fenomina ini sering

menimbulkan sesak Kehamilan, suatu tarikan nafas dalam yang disengaja untuk

mencoba meningkatkan cadangan pernafasan.

Penyebabnya:

1.Akibat hormon progesteron dan peningkatan laju metabolik maternal.

2.Konsumsi oksigen janin mengakibatkan ibu merasa tidak dapat mengambil

nafas.

3.Tekanan dari pembesaran uterus diafragma selanjutnya memperberat

keadaan ini.

Cara mengatasinya:

Peregangan lengan di atas kepala dan mengayun lengan dalam gerakan

melingkar membantu ekspansi pernafasan. Tanda bahayanya termasuk

memburuknya gejala atau nyeri dada harus dilaporkan pada pemberi

perawatan dengan segera.

7. Nyeri punggung, sering terjadi pada TM II dan III

Nyeri punggung bagian bawah merupakan masalah otot tulangyang paling

sering dilaporkan dalam kehamilan.

Penyebabnya:

Hormon progesteron dan relaksin menyebabkan sendi menjadi lunak,

terutama sepanjang kolumna spinal, seperti pada perubahan pusat gravitasi

seiring dengan kemajuan kehamilan, umumnya berperan pada keluhan nyeri

punggung, nyeri punggung bagian atas berhubungan dengan peningkatan ukuran

payudara dan faktor- faktor postural yang sering dihubungkan dengan kondisi

pekerjaan.

Cara mengatasinya:

1.Olahraga, meliputi gerakan pelvis.

2.Berdiri tegap, jangan mengikuti arah berat badan perut.

3.Memaka sepatu atau sandal yang nyaman dan bertumit rendah.

4.Rendam atau mandi dengan air hangat.

T5.idur dengan meningkatkan relaksasi otot punggung, yaitu tidur miring ke

kiri dengan bantal penyangga diantara kaki, kaki kanan tekuk dan bantal

di bawah abdomen.

o Nyeri punggung bagian atas.

Page 9: TINJAUAN TEORI ASKEB

Penyebabnya:

Dikarenakan meningkatnya ukuran payudara

Cara mengatasinya:

1. postur yang baik.

2.Memakai bra yang nyaman, karakteristik bra yang nyaman yaitu:

Bra harus terbuat dari katun atau bahan yang mudah dicuci

yang akanmenyerap keringat.

Bra harus berbentuk untuk memberi sokongan yang kuat pada

seluruh payudara.

Jangan yang ada lipatan atau lapisan dalam yang akan

meningkatkan tekanan pada daerah sekitar payudara.

Tali bahu atau punggung harus cukup lebar untuk mencegah

tekanan disakitar bahu di bawah lengan.

8.Nyeri ulu hati, sering terjadi pada akhir TM II dan III

Regurgitasi atau refluks isi lambung yang asam nenuju esofagus bagian bawah

akibat peristaltik balikan.

Penyebabnya:

1.Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan

peningkatan jumlah progesteron.

2.Penurunan motalitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus

yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan

tekanan uterus.

3.Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat dan

penekanan oleh uterus yang membesar.

Cara mengatasinya:

1.Makan dalam porsi kecil tapi sering untuk menghindari lambung menjadi

penuh.

2.Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi

lambung anda.

3.Regangkan lengan anda melampaui kepala untuk memberi peluang bagi

perut anda untuk berfungsi.

4.Hindari makan berlemak.

5.Hindari minum bersamaan dengan makan, karna cairan cenderung

menghambat.

Page 10: TINJAUAN TEORI ASKEB

6.Hindari makanan dingin dan pedas.

7.Minum susu skim atau konsumsi es krim rendah lemak.

8.Gunakan preparat antasida dengan kandungan hidroksi aluminium.misalnya:

Mylanta, Maolax.

9.Kram tungkai, sering terjadi pada TM II dan III

Dasar fisiolagis untuk kram kaki belum diketahui dengan pasti. Kram kaki

disebabkan oleh gangguan asupan kalsium atau asupan kalium yang tidak adekuat

atau ketidakseimbangan rasio kalsium dan fosfor dalam tubuh.

Cara mengatasinya:

1.Meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya, misalnya: dorso

fleksikar kakinya.

2.Dorong wanita untuk melakukan latihan umum.

3.Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari.

4.Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor.

10.Edema ependen, sering terjadi pada TM III

Edema dependen pada kaki timbul akibat gangguan sirkulasi vena dan

peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah.

Penyebabnya:

1.Tekanan uterus yang membesar.

2.Pakaian ketat yang menghambat aliran balik vena dari ekstremitas bagian

bawah juga memperburuk masalah.

3.Edema pada kaki akibat kaki yang menggantung secara umum terlihat pada

area pergelangan.

Cara mengatasinya:

1.Hindari penggunaaan pakaian ketat.

2.Elevasi kaki secara teratur Posisi menghadap ke samping saat berbaring.

3.penggunaan penyokong atau korcet pada abdomen maternal yang dapat

melonggarkan tekanan pada vena panggul.

11.Isomnia ( kesulitan tidur ), sering terjadi pada TM III

Isomnia baik pada wanita yang menggunakan maupun tidak, dapat di sebutkan

oleh sejumlah penyebab lainya:

Cara mengatasinya:

1.Mandi air hangat.

Page 11: TINJAUAN TEORI ASKEB

2.Minum air hangat.

3.akukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulasi tidur.

4.Ambil posisi relaksasi yaitu tidur miring ke kiri, kaki kiri lurus dan kaki

kanan di tekuk dan ganjal batal.

2.1.7 Pengertian ANC

Usaha yang dilakukan pada waktu ibu hamil dengan tujuan mempersiapkan ibu dalam

masa hamil agar waktu melahirkan dan sesudahnya ibu dalam keadaan baik, baik ibu

maupun bayinya. ( YBP – SP, Sarwono 2002, hal 90 )

o Tujuan ANC

-Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

timbang bayinya.

- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu

dan bayi.

- Mengenali secara dini adanya ketidak normalan yang mungkin terjadi selama

hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

-Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dan selamat ibu dan

bayinya.

- Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan demgan normal dan memberi

ASI ekslusif.

- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayinya

agar dapat tumbu kembang secara normal.

o Jadwal ANC

- Trimester I : 1 kali ( sebelum 14 minggu )

- Trimester II : 1 kali ( antara 14 – 28 minggu )

- Trimester III : 2 kali ( antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke 36 )

o Standar minimal ANC

- Timbang berat badan

- Ukuran tekanan darah

- Ukuran tinggi fundus uteri

- Pemberian imunisasi TT

- Pemberian tablet besi

Page 12: TINJAUAN TEORI ASKEB

- Tes terhadap PMS.

o Pembagian Trimester ( Doenges, Marilyn 2001, hal 57 )

Trimester I ( UK 0 – 12 minggu )

-Perubahan nafsu makan.

-Ketidaknyamanan akibat perubahan fisik dan hormonal.

-Rasa mual muntah.

-Kelelahan

-Konstipasi

-Diare

-Sakit kepala

Trimester II ( UK 12 – 28 minggu )

-Sesak nafas

-Palpitasi jantung

-Diare

-Nyeri punggung

-Kram kaki

Trimester III ( UK 28 – 40 minggu )

-Nyeri punggung

-Kram pada kaki

-Sering kencing

-Edema dependen

-Susah tidur.

2.1.8.Memberikan nasehat dan petunjuk tentang :

oNutrisi ibu hami

- Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna ( nasi, sayur, buah,

lauk dan susu ) karna kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan

tambahan sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya berat

badan sekitar 6,5 sampai 15 kilogramselama hamil. Kenaikan BB tidak boleh > ½

kg/minggu. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 136 )

- Untuk menambah tenaga makan makanan selingan pagi dan sore hari seperti kolak,

bubur kacang ijo, kue- kue, dll.

o Aktivitas

Page 13: TINJAUAN TEORI ASKEB

Pekerjaan rutin dapat dilakukan, bekerjalah sesuai dengan kemampuan dan makin

dikurangi dengan semakin tua kahamilan. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 136 )

Ibu tidak boleh bekerja terlalu berat

Ibu harus mempertahankan body mecanis selama hamil.

oHubungan seksual

Hamil bukan meripakan halangan untuk melakukan hubungan seksual, hubungan

seksual disarankan untuk dihentikan bila:

Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri dan panas.

Terjadi perdarahan saat hubungan seksual.

Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur kandung,

persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian dalam kandungan sekitar 2

minggu menjelang persalinan.( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 139 )

o Istirahat

Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur

yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan

perkembangan dan pertumbuhan janin.( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 140 )

o Personal Hygiene

Ibu harus menjaga kebersihan dirinya secara keseluruhan pada saat hamil, meliputi :

mandi 2x sehari, ganti baju 1x sehari, ganti celana dalam 2x sehari atau apabilah

terasa basah, cara cebok dari depan ke belakang.

o Pakaian dan alas kaki

Pakaian hamil yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun

sehingga mempunyai kamampuan menyerap, terutama pakaian dalam. Pakaian dalam

atas BH dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk menyangga

payudara yang makin berkambang. Pakaian dalam sering di ganti untuk menjaga

kebersihan dan menghalangi suasana lembab diosekitar pelipatan dan ibu tidak boleh

memakai sepatu hak tinggi. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 140 )

o Pemeliharaan payudara

Payudara yang dipersiapkan untuk dapat memberikan laktasi, perlu perhatian yang

seksama. Dengan pakaian dalam BH yang longgar maka perkembangan payudara

tidak terhalang. Puting susu perlu di tarik –tarik sehingga menonjol dan memudahkan

untuk memberikan ASI.( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 140 )

o Persiapan persalinan dan laktasi

Page 14: TINJAUAN TEORI ASKEB

Salah satu tujuan persiapan persalinan adalah untuk meningkatkan kesehatan

optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan laktasi. Untuk dapat

mencapai keadaan optimal menjelang persalinan perlu dilakukan dua langkah

penting yaitu melakukan senam hamil dan mempersiapkan kaeda

2.2.TINJAUAN ASKEB TEORI

2.2.1.PENGKAJIAN

Tanggal periksa : Jam :

Page 15: TINJAUAN TEORI ASKEB

Tanggal pengkajian : Jam :

Nomor Registrasi :

Oleh :

A.Data subyektif

1.Anamnesa

a. Nama suami dan istri :

agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien dan keluarga dapat terjalin

komunikasiyang baik dan mengenal klien.

b. Alamat :

untuk mengetahui tempat tinggal pasien sehingga memudahkan bidan apabilah

klien memerlukan pertolongan / informasi dari bidan.

c. Suku / bangsa :

untuk mengetahui adat, kebiasaan dan bahasa dari klien, sehingg nantinya

dapat mempengaruhi dalam penyampaian informasi.

d. Agama :

e. Usia : Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan umur 20

sampai 30 tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi

untuk hamil sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan

dan pertumbyhan janin. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 27 )

f. Lama Perkawinan : kalau orang hamil sudah lama kawin, nilai anak tentu besar

sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak mahal ).

( Obstetri fisiologi, hal 155).

g. Status perkawinan :

Usia saat kawin : untuk mengetahui usia saat kawin alat- alat reproduksi sudah

matang yang dapat mempengaruhi infertilitas seseorang.

i. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan klien, sehingga nantinya

dapat membantu dalm mambarikan asuhan.

j. Penghasilan :

-Tingkat ekonomi merupakan suatu pertimbangan yang dapat mempengaruhi

keputusan keluarga dalam menetapkan ukuran keluarga, jarak antara anak

dan pemilihan serta metode pengendalian kehamilan ( Varney : 414 )

Page 16: TINJAUAN TEORI ASKEB

-Pekerjaan suami san ibu senduri untuk mengetahui taraf hidup dan sosial

ekonominya agar nasehat kita sesuai. ( Sulaiman , 1983 )

2. Keluhan utama

Sering kencing dengan frekuensi 6-8x/hari ,keluhan lain yang dapat terjadi

pada ibu hamil trimester III antara lain : nyeri punggung,kram kaki,sering

kencing,edema dependen,susah tidur.(Doenges,Marilyn,2001,hal 57).

3. Riwayat keluhan utama.

P : PROVOKATIF / PALIATIF

Apa yang menyebabkan gejala dan apa saja yang dapat mengurangi atau

memperbaiki gejala.

Q : QUALITY Bagaimana gejala di rasakan, nampak / terdengar sejauh mana pasien

merasakanya.

R : REGIONAL / AREA RADIASI

Dimana gejala terasa.

S : SKALA KEADAAN

Seberapa parah yang di alami klien 1-10

T : TIME

Waktu, sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan.

4. Riwayat menstruasi

Kapan pasien mengalami menarch, berapa hari lama haid, bagaimana warna

darahnya, berapa siklusnya dan berapa banyak jumlah darahnya. Ditanyakan flour

albus berapa hari lamanya, apakah berbau dan gatal atau tidak, jika ada amenore

kapan mendapat haid terakhir ( HT ), bila hari pertama haid diketahui maka dapat

dijabarkan taksiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele : hari +7, bulan -3,

tahun +1.Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur

antara 28 – 30 hari, menentukan UK : tanggal periksa – HPL. ( Sinopsis Obstetri,

hal 48 )

5. Riwayat kehamilan sekarang

-Ada atau tidak gejala dan tanda kehamilan

Page 17: TINJAUAN TEORI ASKEB

-Ditanyakan apakah sudah periksa kehamilan ini sebelumnya atau belum ( Jika

sudah berarti ini bukan kunjungan yang pertama, namun tetap penting untuk data

dasar inisial pemeriksaan kita )

-Apakah ada keluhan dari sistem organ lain, baik yang berhubungan dengan

perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak. Sejak kapan kehamilan ini

dirasakan oleh pasien.

-Apakah pasien sudah perna disuntik TT

o Pengertian : Suatu imunisasi yang diberikan pada WUS yang digunakan

untuk melindungi bayi yang dilahirkan dari tetanus neonaturum dalam kurun

waktu minimal 3 tahun.( YBP – SP, Sarwono, 2002, hal 91)

o Jadwal pemberian

Antigen Interval

(Selang waktu

minimal )

Lama

perlindunga

n

%

Perlindungan

TT 1 Pada kunjungan ante

natal pertama.

- -

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80 %

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95 %

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99 %

TT 5 1 tahun setelah TT4 25 tahun /

seumur

hidup

99 %

6.Riwayat kehamilan, persalinan, anak, nifas yang lalu

- Kehamilan : Adakah gangguan kehamilan dengan komplikasi atau penyulit

seperti keguguran, perdarahan, muntah yang sangat toxemia gravidarum.

( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 149 )

- Persalinan : Spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan, ditolong

oleh siapa bidan atau dokter.(Manuaba, Ida bagys Gde, hal 149)

- Nifas : Adakah panas atau perdarahan, bagaimnana lektasi

- Anak : Jenis kelamin, hidup atau mati, kalau meninggal umur berapa dan

penyebab meninggal, berat badan dan panjang badan waktu lahir.

7.Riwayat ginekologi

Page 18: TINJAUAN TEORI ASKEB

Ibu hamil perlu pemantauan jika mempunyai penyakit menular seksual seperti :

PMS, HIV, GO, kista ovarium, mioma uteri. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal 127 )

8.Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu hamil perlu pemantauan ketat jika mempunyai riwayat penyakit DM,

hipertensi, pre- eklamsi, eklamsi, infeksi virus yang mungkin mempengaruhi

kehamilan. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 120 )

9.Riwayat kesehatan keluarga

Ibu hamil perlu pemantauan ketat jika mempunyai riwayat penyakit DM,

hipertensi, asma. ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 120 )

10.Keadaan psikososial

Kebutuhan untuk memiliki anak untuk di cintai dan mencintai orang tuanya

pemikiran bahwa kehamilan dianggap bukti bahwa kita di cintai ( kedua faktor ini

merupakan alasan yang umum yang di lontarkan oleh remaja yang mempengaruhi

kehamilan ) keyakinan yang salah bahwa anak akan menyatuhkan kembali

hubungan yang retak rasa takut untuk mengasuh dan membesarkan anak ancaman

terhadap gaya hidup yang dijalani menjadi orang tua.(Varney,hal 414)

11.Latar belakang sosial budaya.

Tren saat ini tentang jumlah keluarga, dampak jumlah keluarga di dapat individu

tumbuh dan berkembang terhadap individu tersebut, pentingnya memiliki anak

laki-laki di mata masyarakat karena akan meneruskan nama keluarga,apakah

masyarakat menghubungkan secara langsung antara jumlah anak yang dimiliki

seorang laki-laki dan kejantananya, nilai dalam masyarakat tentang menjadi

seorang “ wanita hanya bila ia dapat memberi” anak kepada pasanganya.

12. Pengetahuan dan kemampuan klien.

Ditanyakan sejauh mana pasien dapat mengerti dan memahami tentang pola

nutrisinya, cara perawatan payudara, mengenai pakaian dan alas kaki yang

dipakai selama kehamilan ini, Berapa kali pasien mendapatkan imunisasi TT,

cara senam hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda persalinan, sejauh mana

persiapan pasien mengenai persalinannya dan dimana pasien akan melakukan

rujukan jika ada kegawatdaruratan selama persalinan.

13. Pola kebiasaan yang mungkin di lakukan.

-

B.Data Obyektif

Page 19: TINJAUAN TEORI ASKEB

1.Pemeriksaan umum

1) Keadaan umum : Penilaian keadaan umum dan kesadaran klien

( mencakup antara lain )

-Komposmentis ( sadar penuh )

-Apatik ( sadar tapi acuh )

-Somnolen ( Ngantuk )

-Sopor ( rangsangan + )

-Koma ( rangsangan - )

-Delirium ( Kesadaran menurun ).( Dinas kesehatan,2005,hal 44)

2) Postur tubuh

-Pusat gravitasi bergeser ke depan

-Kurva lumbo- sakrum normal semakin melengkung dan daerah serviko dorsal

harus terbentuk kurvatura ( fleksi anterior kepala > ) => mempertahankan

keseimbangan .

-Pergerakan menjadi lebih sulit dan jalan berjalan bergoyang .

(Helen Varney,2006,hal 542)

3) Pengukuran BB dan TB.

Kemungkinan resiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm.

BB normal bumil : TM I : 1 – 2 kg

TM II : 0,4 – 0,5 kg / minggu

-Peningkatan BB < ( resiko IUGR )

-Peningkatan BB > ( resiko BB bayi > resiko CPD, partus dengan tindakan

asfiksi dan mortalitas )

-Peningkatan BB yang mencolok > 3 kg / bulan ( kemungkinan retensi cairan ,

hipertensi kehamilan ). ( Helen Varney,2006,hal 547 ).

d) Pengukuran TTV

TD : Normalnya = 140 / 90 mmHg

Nadi : Normalnya = 60 – 100 x/ menit

Suhu : Normalnya = 36 – 37,5 oC

RR : Normalnya = 16 – 20 x/ menit

(Helen Varney,2006,Hal 533).

2.Pemeriksaan fisik

Page 20: TINJAUAN TEORI ASKEB

o Kepala : Nodul,tumor. (Dinas kesehatan 2005,hal 47).

o Wajah : Masker kehamilan ( cloasma gravidarum ), setelah persalinan

hiperpigmentasi ini akan hilang sendiri. ( Manuaba, Ida bagus Gde, hal

110 )

o Mata : Konjungtiva pucat, curiga adanya anemi ( Manuaba, Ida

bagus Gde, hal 29 )

o Hidung : Bentuk ,benjolan/tumor,lesi,sekret,tanda-tanda radang dan

perdarahan. (Dinas Kesehatan,2005,Panduan Pemeriksaan Fisik Umum,hal

56).

o Mulut : - Hipersalivasi ( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 109 )

- Gusi hiperemi, berongga, bengkak dan mudah berdarah

akibat peningkatan vaskularisasi.

- Epulsi ( ginggival granoloma gravidarum ) tsd bulan ke 3

dan terus membesar seiring kehamilan. ( Hand out, perubahan

ibu hamil )

o Telinga : Serumen,benjolan. (Dinas Kesehatan,2005,hal 53).

o Leher : Pembsaran kelenjar life dan tiroid,bendungan vena jugularis.

(Dinas Kesehatan<2005,hal 61).

o Dada : Pada kehamilan > 32 minggu sering mengeluh rasa sesak dan

nafas pendek => uterus tertekan kearah diefragmah. ( Hand out, perubahan

fisiologis ibu hamil )

o Payudara : Selama kehamilan payudara bertambah besar tegang dan

berat, kelenjar mentgomeri nampak, Hiperpigmentasi pada putting susu

dan areola mammae.(Sinopsis obstetri, hal 40)

o Abdomen : Apakah ada strie gravidarum, linea alba bertambah

pigmentasinya dan disebut linea nigra. ( Sinopsis Obstetri, hal 36 )

o Genitalia : Apakah ada tanda chadwicks ( kebiruan ). (Manuaba, Ida bagus

Gde, hal 107 ):

o Perinium : tidak ada jaringan paruttidak ada bekas luka jahitan.(Manuaba

ida bagus Gede,hal 107)

o Anus : Tidak ada hemoroid.(Manuaba ida bagus Gede,hal 107)

o Ekstremitas : Atas : Apakah ada varises rasa sakit, bengkak dan

mengandung cairan. ( Saifuddin, 2006, MK-39 )

Page 21: TINJAUAN TEORI ASKEB

Bawah : Apakah ada varises rasa sakit, bengkak dan

mengandung cairan. ( Saifuddin, 2006, MK-39 )

Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : Keadaan umum pasien

Bentuk, umbilicus menonjol atau tidak, adakah bekas jahitan oprasi, apakah

ada strie dan linea alba.

Palpasi :

Leopod I

- Tujuan : Untuk menentukan Tinggi Fundus Uteri ( TFU ) dan untuk

mengetahui bagian janin yang berada di fundus.

- Cara

1. Ibu tidur terlentang, fleksi lutut dan paha.

2. Pemeriksa disisi kanan pasien menghadap muka ibu.

3. Uterus ditengahkan.

4. Dengan kedue tangan dan jari-jari menentukan TFU

5. Menentukan bagian janin pada fundus.

Menentukan TFU

Pada pengukuran ini bidan akan meraba puncak rahim ( fundus uteri)

yang menonjol di dinding perut. Dimulai dari tulang kemaluan

menggunakan metline, memakai satuan cm, metode ini dapat

digunakan pada umur kehamilan di atas 22 minggu.( Obstetri

fisiologi, hal 164 )

Tinggi Fundus Uteri ( dalam cm ) Umur kehamilan ( dalam

bulan )

20 5

23 6

26 7

30 8

33 9

Page 22: TINJAUAN TEORI ASKEB

Menggunakan 3 jari tangan, metode ini dapat digunakan pada umur

kehamilan di atas 12 minggu.( Obstetri fisiologi, hal 162 )

UK 12 minggu : TFU 1- 2 jari di atas simpisis

UK 16 minggu : TFU pertengahan antara simpisis dan pusat.

UK 20 minggu : TFU 3 jari di bawah pusat.

UK 24 minggu : TFU setinggi pusat.

UK 28 minggu : TFU 3 jeri di atas pusat.

UK 32 minggu : TFU pertengahan antara proxesus syphoideus

dan pusat.

UK 36 minggu : TFU 3 jari di bawah proxesus syphoideus.

UK 40 minggu : TFU pertengahan antara proxesus syphoideus

dan pusat.

Menentukan bagian janin yang berada di fundus:

- Kepala : Teraba keras, bulat, dan melenting.

- Bokong : Teraba lunak, kurang bulat, dan tidak melenting.

- Letak lintang : Tidak teraba salah satu diantara kepala dan

bokong

Leopod II

Tujuan : Untuk menentukan batas rahim kanan dan kiri dan untuk

menentukan bagian janin yang berada pada sisi kanan dan kiri

rahim. ( Obstetri fisiologi, hal 165 )

Cara :

Kedua tangan geser ke kanan dan kiri rahim.

Satu tangan mendorong rahim ke sisi lain, tangan lain meraba dari

atas ke bawah.

Lakukan secara bergantian kanan dan kiri.

- Punggung : teraba keras memanjang dan datar seperti papan.

- Bagian – bagian kecil : teraba bagian – bagian kecil janin

Leopod III

Tujuan : Untuk mengetahui bagian janin yang terendah dan untuk

mengetahui bagian terbawah janin sudah masuk PAP atau belum.

( Obstetri fisiologi, hal 165 )

Page 23: TINJAUAN TEORI ASKEB

Cara :

Pergunakan tangan kanan dengan ibu jari pada sebelah kanan, 4

jari yang lain rapat disebelah kiri.

Raba bagian di atas simpisis.

Bila teraba kepala / bokong goyangkan hati – hati.

* Menentukan Presentasi janin.

- Kepala : teraba bulat, keras dan melenting.

- Bokong : teraba lunak, kurang bulat, dan tidak melenting.

- Letak lintang : tidak teraba salah satu diantara kepala dan

bokong.

* Menentukan bagian terbawah janin sudah masuk PAP atau

belum.

- Apabilah masih bisa digoyangkan, bagian terbawah janin

belum masuk PAP.

- Apabilah sudah tidak bisa digoyangkan, bagian terbawah

janin sudah masuk PAP.

Leopod IV

Tujuan : Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terbawah janin

masuk PAP.( Obstetri fisiologi, hal 165 )

Cara :

Pemeriksa menghadap ke arah kaki pasien.

Kedua tangan jari rapat di sisi kanan dan kiri bagian terendah,

ujung keduanya dirapatkan.

Konvergen : hanya bagian kecil dari kepala turun ke dalam

rongga panggul.

Divergen : bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam

rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah

melewati PAP.

Sejajar : Separuh dari kepala masuk ke dalam rongga

panggul.

Biasanya dinyatakan dengan satuan x / 5.

( Obstetri fisiologi, hal 166 )

Page 24: TINJAUAN TEORI ASKEB

Auskultasi : Dengan stetoskop kayu laennec atau Doppler yang ditempelkan di

daerah punggung janin, di hitung frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan

kelima, kemudihan dijumlah dan dikalihkan 4 untuk memperoleh frekuensi

satu menit. Batas frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120 – 160 x /

menit.(Obstetri fisiologi, hal 169 )

Taksiran berat janin :

Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat menggunakan rumus cara

Johnson – Tossec yaitu : ( Tinggi Fundus ( cm )-12 ) x 155 gram. ( Sinopsisi

obstetri, hal 53 )

Perkusi patella : ( Obstetri fisiologo, hal 158 )

Bila kaki bergerak, reflek lutut ( + ) => Normal

Bila kaki tidak bergerak, reflek lutut ( - ) => Waspada adanya

defisiensi vit. B1

Inspekulo : Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa, alat spekulum

dimasukkan ke vagina dengan bilah vertikal kemudian di dalam liang vagina

di putar 90o sehingga horisontal, lalu di buka deskripsi keadaaan porsio serviks

( permukaan, warna ), keadaan ostium, ada / tidaknya darah atau cairan. Di

fornik dilihat keadaan dinding vagina, ada / tidak tumor, tanda radang atau

kelainan lainya. Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan

dari vagina.

Pemeriksaan panggul

Distensia spinarum : dari sisi kiri ke sisi kanan => Normalnya

c : 23 – 26 cm.

Distensia Cristarum : dari crista kiri ke crista kanan => Normalnya : 26 – 29

cm.

Conjugata eksternal : dari sympisis pubis ke lumbal ke V => Normalnya : 18 –

20 cm.

Ukuran lingkar panggul : dari simpisis pubis ke pertengahan trochator mayor

kiri dan sias ke lumbal V, diteruskan trochator mayor kanan dengan sias

kemudihan diteruskan ke simpisis pubis => Normalnya : 80 – 90 cm.

( Obstetri fisiologi, hal 37 )

Pemeriksaan penunjang

Hb :* Hb 11 gram % => tidak anemi

Hb 9 -10 gram % => anemi ringan

Page 25: TINJAUAN TEORI ASKEB

Hb 7 – 8 gram % => anemi sedang

Hb < 7 gram % => anemi berat

( Manuaba,Ida bagus Gde, hal 30 )

* TM II UK 28 minggu Hb dibawah 11 gram% pada

kahamilan termasuk anemi , dibawah 8 gram% anemi

berat. ( Standar pelayanan kebidanan, hal 30 )

Pritein urine : - : Urine tidak keruh

+1 : Terjadi kekeruhan

+2 : Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan halus.

+3 : Urine lebih keruh ada endapan yang lebih jelas

terlihat.

+4 : Urine sangat keruh dan disertai endapan

menggupal.

Albumin Urine : - : Warna tetap biru

+1 : Warna hijau kekuningan agak keruh

+2 : Warna kuning kehijauan dan keruh

+3 : Warna jingga dan keruh

+4 : Warna merah bata

2.2.2.INTERPRESTASI DATA DASAR

* Diagnosa : Gx P xxxx (Aterm, Prematur, Abortus, Hidup / Mati) / Tunggal / hidup /

presentasi janin / puka,puki / intra uteri / ukuran panggul luar / KU ibi dan

janin.

Hamil / tidak

Cari tanda- tanda kehamilan :

* Tidak pas

* Mungkin

* Pasti => terdapat salah satu tanda pasti => Hamil

( Dr.Rustam,1998,hal 43)

Primi / multigravida. ( Obstetri Fisiologi,hal 182 )

Page 26: TINJAUAN TEORI ASKEB

* Primigravida * Multigravida

Perut tegang dan menonjol Perut lembek

Pusat menonjol Pusat tidak begitu menonjol

Rahim tegang Rahim agak lunak

Mamme tegang Mamme lembek

Vulva tertutup Vulva terbuka

Himen perforates Himen kurunkuli

Porsio runcing, OUE tertutup Porsio tumpul, OUE terbuka

Strie livide Strie livide dan albican

Aterem : Partus oada kehamilan 37-40 minggu, janin matur, BB diatas 2500 gram

( Sinopsisi obstetri , hal 91 )

Prematur : Partus dari hasil konsepsi pada kehamilan 28 – 36 minggu, janin dapat

hidup tetapi prematur, berat janin antara 1000-2500 garm.( Sinopsis obstetri,

hal 91 )

Abortus : Terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup ( viable )- BB janin

dibawah 1000 gram – tua kehamilan dibawah 28 minggu.

( Sinopsis obstetri , hal 91 )

Hidup/ mati

Tanda kematian anak dalam rahim

DJJ ( - )

TFU tidak bertamba besar

Palpasi bagian anak kurang jelas

Ibu tidak merasa gerakan anak

Foto Rotgen ( - ). ( Obstetri Fisiologi,hal 184)

Tunggal / kembar

Tanda – tanda anak kembar

TFU lebih besar

Teraba banyak bagian kecil

Teraba bagian besar berdampingan

DJJ dua tempat. ( Obstetri Fisiologi,hal 184)

Page 27: TINJAUAN TEORI ASKEB

Presentasi

Bokong

Kepala

Kosong

( Obstetri Fisiologi,hal 186)

Posisi

Puka / Puki

Kepala kiri / kanan

( Obstetri Fisiologi,hal 185)

Intra uteri / ekstra uteri

Intra uteri : waktu meraba anak uterus berkontraksi, kadang –kadang

ligamentum rotundum teraba pada kiri – kanan uterus.

Ekstra uterin : gerakan anak lebih nyeri dirasakan oleh ibu, janin lebih mudah

diraba dari luar pada saat persalinan mulai penbukaaan OUE tetap kurang

lebih 1 jari, (Obstetri fisiolhi,hal 196 )

Panggul luar : -

Masalah : -

Keluhan fisiologis : Berisi keluhan yang dialami ibu.

Kebutuhan ibu yang belum terpenuhi : Berisi kebutuhan yang belum dimengerti oleh

ibu selama anamnesa.

* DS ( Diagnosa Subyektif ) : Berisi data –data berdasarkan klien yang menunjang

diagnosa, seperti : usia kehamilan, riwayat kehamilan, riwayat kehamilan sekarang,

HPHT .

* DO ( Diagnosa Obyektif ) : Berisi data –data berdasarkan pemeriksaan yang menunjang

diagnosa, seperti : BB/ TB, TTV, pemeriksaan Abdomen ( Inspeksi : Bentuk, umbilicus

menonjol atau tidak, adakah bekas jahitan oprasi, apakah ada strie dan linea alba.

Palpasi : Leopod I, leopod II, leopod III, leopod IV. Auskultasi : DJJ ), HPL, UPL. dan

pemeriksaan penunjang.

2.2.3. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL DAN DIANGNOSA POTENSIAL

Infeksi saluran Kencing

2.2.4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Tidak ada

Page 28: TINJAUAN TEORI ASKEB

2.2.5. PERENCANAAN

Untuk menyusun rencana asuhan kebidanan harus melihat diagnosa kebidanan,

sehingga dalam melakukan tindakan tidak terjadi kesalahan. Rencana asuhan kebidanan

dapay dibuat bersama klien dan keluarga.

1) Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilanya.

R/ Ibu mangerti tentang keadaan kehamilanya.

2)Menjelaskan pada ibu tentang penyebab sering kencing.

R/Menambah pengetahuan ibu.

3) Anjurkan ibu untuk mongering asupan cairan sebelum tidur malam.

R/ Mengurangi keluhan.

2.2.6. IMPLEMENTASI

Pada langkah ini, bidan dituntut melakukan tindakan kebidanan secara mandiri,

tetapi dalam pelaksanaan penyelesaian kasus klien sewaktu –waktu bidan juga harus

melaksanakan kegiatan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, seperti : Dokter

umum, dokter ahly obgyn, perawat, ahli gizi dan sebagainya.

Implementasi meliputi : menginformasikan pada klien bahwa klien dan janin dalam

keadaan baik, menjelaskan pada klien bahwa hal yang dikeluhkan merupakan hal yang

fisiologis,menjelaskan pada klien cara mengatasi keluhanya, menjelaskan pada klien

tentang hal –hal yang belum dimengerti oleh klien, dan merencanakan waktu kunjungan

berikutnya.

2.2.7. EVALUASI

Dalam asuhan kebidanan evaluasi sngat berperan terutama menetapkan tindakan

kebidanan untuk mengatasi klien. Dalam evaluasi kebidanan kita menggunakan SOAP.

Keluhan sering kencing pada ibu hamil trimester III adalah hal yang fisiolos.Dengan

perencanaan dan implementasi yang komprehensif di harapkan ibu tidak sampai terkena

ISK (Infeksi Saluran kencing).