tinjauan teori askep keluarga

35
TINJAUAN TEORI Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang keperawatan kesehatan masyarakat pada tingkat keluarga, akan dibagi menjadi dua yaitu konsep masalah kesehatan sesuai dengan masalah pada kasus keluarga dan konsep asuhan keperawatan keluarga. A.Konsep Masalah Kesehatan 1.Konsep Dasar Penyakit ISPA a.Pengertian Buku pedoman pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan akut untuk penaggulangan pneumonia pada balita dari Departemen Kesehatan RI tahun 2004 menyebutkan bahwa Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) atau batuk pilek adalah infeksi primer nasofaring dan hidung yang sering mengenai bayi dan anak. (Ngastiyah, 1997). Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bawah yang sering terjadi oleh virus dan gejala yang menonjol adalah batuk, peradangan tersebut meliputi laring trachea dan bronchus. (Nelson, 1995).

Upload: cahaya-putra-rajawali

Post on 26-Jun-2015

1.925 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

TINJAUAN TEORI

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang keperawatan kesehatan

masyarakat pada tingkat keluarga, akan dibagi menjadi dua yaitu konsep

masalah kesehatan sesuai dengan masalah pada kasus keluarga dan konsep

asuhan keperawatan keluarga.

A.Konsep Masalah Kesehatan

1.Konsep Dasar Penyakit ISPA

a.Pengertian

Buku pedoman pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan

akut untuk penaggulangan pneumonia pada balita dari Departemen

Kesehatan RI tahun 2004 menyebutkan bahwa Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi akut yang

menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran pernafasan

mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah)

termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah

dan pleura.

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) atau batuk pilek adalah

infeksi primer nasofaring dan hidung yang sering mengenai bayi

dan anak. (Ngastiyah, 1997).

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bawah yang sering terjadi

oleh virus dan gejala yang menonjol adalah batuk, peradangan

tersebut meliputi laring trachea dan bronchus. (Nelson, 1995).

Klasifikasi penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

digolongkan menjadi 3, yaitu :

Umur 2 bulan

1)Pneumonia Berat

-Nafas cepat > 60 x/menit

Page 2: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

-Tarikan dinding dada bagian bawah kedalaman kuat

2)Bukan pneumonia

-Tidak ada nafas cepat

-Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah

Untuk umur 2 tahun – 5 tahun

1)Pneumonia Berat

-Tarikan dinding dada bagian bawah kedalam

2)Pneumonia .

-Tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah dalam

-Nafas cepat 2 bulan (12 bulan : > 50 x/menit)

-Nafas cepat 1 tahun > 40 x/menit.

3)Bukan pneumonia

-Tidak ada tarikan dinding dada.

b.Patofisiologi

1)Etiologi

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) disebabkan oleh virus

influenza, bakteri gram positif dan gram negatif seperti

streptokokus, stapilokokus, pneumokokus, haemofilus influenza

dan organisme difteri, bordetella, virus penyebab Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) antara lain adalah golongan mikro virus,

adenovirus, koronavirus, pikornavirus, mikoplasma, herpes virus,

dan lain-lain. Selain itu, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

dapat juga disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat, tertular

penderita batuk, belum imunisasi lengkap dan kurang gizi.

2)Proses terjadinya penyakit

Virus atau bakteri yang terhirup, kemudian menempel pada

mukosa batang trachea bronciale, kemudian terjadi peradangan,

edema dan eritema pada daerah tersebut. Bakteri dan virus

kemudian masuk ke bronchus dan terjadi reaksi peradangan

yang mengakibatkan produksi secret meningkat dan merusak

Page 3: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

epitel serta terjadi akumulasi secret, peningkatan suhu tubuh,

kemudian terjadi edema pada bronchus sehingga bronchus

menyemit, suplay O2 menurun, maka terjadi sesak.

3)Tanda dan gejala

Tanda dan gejala dari penyakit saluran pernafasan akut adalah

batuk, pilek, peningkatan suhu tubuh, sesak, pernafasan cepat

(untuk umur 2 bulan : 60 kali atau lebih/menit, umur 2 bulan – 1

tahun : 50 kali atau lebih/menit, umur 1-5 tahun 40 kali atau

lebih/menit).

4)Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada anak yang terkena penyakit

infeksi saluran pernafasan akut adalah : bronchitis, pneumonia,

bronco pneumonia, trakhitis, sinusitis paranasal, dan dapat

terjadi radang otak.

c.Penatalaksanaan medis

1)Pemberian pengobatan simptomatis, seperti ekspektoran,

sedative, antipiretik, paracetamol.

2)Pemberian antibiotik.

3)Membaringkan bayi tengkurap untuk mengeluarkan sekret.

B.Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

1.Konsep Keluarga

a.Definisi

Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) keluarga adalah unit

terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di

bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1989) keluarga

adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena

Page 4: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan

mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama

lain di dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta

mempertahankan suatu kebudayaan.

Menurut Friedman (1998) keluarga merupakan kesatuan dari orang-

orang yang terkait dalam perkawinan, ada hubungan darah, atau

adopsi dan tinggal dalam satu rumah.

b.Tipe / jenis keluarga

Menurut Anderson Carter, pembagian untuk keluarga antara lain :

1)Keluarga inti (nuclear family), adalah keluarga yang terdiri dari

ayah, ibu dan anak-anak.

2)Keluarga besar (extended family), adalah keluarga inti ditambah

dengan sanak saudara, nenek, kakek, kakak, keponakan, paman,

bibi, dan sebagainya.

3)Keluarga berantai (serial family), adalah keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan

merupakan keluarga inti.

4)Keluarga duda / janda (single family) adalah keluarga yang terjadi

karena perceraian atau kematian.

5)Keluarga berkomposisi (composite), adalah keluarga yang

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

6)Keluarga kabitas (cohabitation), adalah dua orang menjadi satu

tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.

c.Struktur Keluarga

Struktur keluarga akan memberikan informasi berkaitan dengan

dominasi jalur hubungan darah, dominasi keberadaan tempat

tinggal, dominasi pengambilan keputusan yang uraian yang sebagai

berikut :

Page 5: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

1)Patrilineal

Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis

ayah.

2)Matrilineal

Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui garis ibu.

3)Patrilokal

Menunjukkan bahwa keberadaan tempat tinggal satu keluarga

(suami istri) yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

4)Matrilokal

Menentukan bahwa keberadaan tempat tinggal satu keluarga

(suami istri) yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

5)Patriakal

Menunjukkan dominasi pengambilan keputusan ada di pihak

suami.

6)Matriakal

Menunjukkan dominasi pengambilan keputusan ada di pihak istri.

7)Keluarga kawinan

Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan, dan

beberapa sanak keluarga menjadi keluarga.

d.Peran Keluarga

Menurut Friedman yang dimaksud keluarga inti adalah keluarga

yang terdiri dari ayah, ibudan anak, ketiga keluarga tersebut

mempunyai peran masing-masing diantaranya :

1)Ayah berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, pendidik,

pelindung dan pemberi rasa nyaman dan aman, serta menjadi

anggota dari kelompok masyarakat dan anggota masyarakat dari

lingkungan.

2)Ibu berperan sebagai istri, pelindung, ibu dari anak-anak,

pengasuh dan pendidik anak, mengurus rumah tangga dan

pencari nafkah tambahan.

Page 6: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

3)Anak berperan sebagai melaksanakan peranannya psikososial

sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, mental, sosial dan

spiritual.

e.Fungsi keluarga

Menurut Friedman ada lima fungsi keluarga, yaitu :

1)Fungsi afektif

Berhubungan dengan fungsi internal keluarga sebagai dasar

kekuatan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan psikososial.

Harapan keberhasilan keluarga mendapat kegembiraan dan

kebahagiaan diri yang positif, merasa memiliki antara anggota

keluarga yang merupakan sumber kasih sayang, komponen yang

perlu dipenuhi oleh keluarga untuk fungsi afektif adalah :

a)Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan saling menerima

dan saling mendukung antar anggota keluarga.

b)Saling menghargai dan mempertahankan iklim yangpositif

dimana anggota diakui dan dihargai keberadaannya dan

haknya baik orang tua atau anak.

c)Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat

memulai hidup baru, kemudian disesuaikan pada berbagai

aspek kehidupan.

2)Fungsi sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang

dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar

berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak lahir

dan berakhir setelah mati, pada setiap tahap perkembangan

keluarga dan individu anggota keluarga dicapai melalui interaksi

yang diwujudkan dalam sosialisasi.

3)Fungsi reproduksi

Page 7: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan

dan menambah sumber daya manusia, dengan adanya program

keluarga berencana maka fungsi ini dapat terkontrol, keluarga

memelihara dan membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi

keluarga dan memelihara serta merawat anggota keluarga.

4)Fungsi ekonomi

Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga, makan, pakaian, rumah atau menabung

untuk kebutuhan keluarga di masa yang akan datang.

5)Fungsi pendidikan

Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan

dan membentuk perilaku anak sesuai dengan tingkat

perkembangan dan mempersiapkan anak untuk kehidupan

dewasa yang akan datang.

f.Tahap-tahap keluarga dan tugas perkembangan keluarga

Siklus tugas dan perkembangan keluarga, menurut Evlin Duval

terdiri atas :

1)Pasangan pemula atau pasangan baru menikah

Tahapan ini dimulai saat dua insan dewasa mengikat janji

melalui pernikahan dengan landasan cinta dan kasih sayang,

tugas pada tahapan perkembangan keluarga pemula antara lain

saling memuaskan antara pasangan, beradaptasi dengan

matang, jumlah anak memperjelas peran masing-masing

pasangan.

2)Keluarga dengan menunggu kelahiran anak

Tahapan dan tugas perkembangan keluarga selanjutnya adalah

keluarga dengan menunggu kelahiran anak sebagai salah satu

Page 8: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

fungsi biologis yaitu melanjutkan keturunan tugas keluarga pada

tahapan ini adalah mempersiapkan persalinan, mempersiapkan

mental calon orang tua, mempersiapkan berbagai kebutuhan

anak.

3)Keluarga dengan mempunyai bayi

Tahapan ini keluarga sudah mempunyai anggota keluarga baru

yang tentunya memiliki tugas antara lain memberikan ASI

sebagai kebutuhan dasar bayi (minimal 6 bulan), memberikan

kasih sayang, mulai mensosialisasikan dengan lingkungan

keluarga besar masing-masing pasangan, pasangan kembali

melakukan adaptasi karena kehadiran anggota termasuk siklus

hubungan sex, mempertahankan hubungan dalam rangka

memuaskan pasangan.

4)Keluarga dengan anak pra sekolah

Tugas yang memiliki pada keluarga dengan anak pra sekolah

diantaranya, menanamkan nilai-nilai dan norma kehidupan,

mulai menanamkan keyakinan beragama, mengenalkan kultur

keluarga, memenuhi kebutuhan bermain anak, membantu anak

dalam keberhasilan dengan lingkungan sekitar, menanamkan

tanggung jawab dalam lingkungan kecil, memperhatikan dan

memberikan stimulus bagi pertumbuhan dan perkembangan

anak pra sekolah.

5)Keluarga dengan anak sekolah

Tugas yang dimiliki keluarga dengan anak usia sekolah antara

lain : memenuhi kebutuhan sekolah anak baik alat-alat sekolah

maupun biaya sekolah, membiasakan belajar teratur,

memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas-tugas

sekolahnya, memberikan pengertian pada anak bahwa

Page 9: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

pendidikan sangat penting untuk masa depan anak, membantu

anak dalam bersosialisasi lebih luas dengan lingkungan sekitar.

6)Keluarga dengan anak remaja

Keluarga dengan anak remaja berada dalam posisi dilematis,

mengingat anak sudah mulai menurun perhatiannya terhadap

orang tua dibandingkan dengan teman sebayanya, pada tahap

ini sering ditemukan perbedaan pendapat antara orang tua dan

anak remaja, apabila hal ini tidak diselesaikan akan berdampak

pada hubungan selanjutnya. Tugas keluarga pada tahap ini

antara lain memberikan perhatian lebih pada anak remaja,

bersama-sama mendiskusikan tentang rencana sekolah atau pun

kegiatan di luar sekolah, memberikan kebebasan dalam batasan

tanggung jawab, mempertahankan komunikasi terbuka dua arah.

7)Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat

Remaja yang akan beranjak dewasa harus sudah siap

meninggalkan kedua orang tuanya untuk memulai hidup baru,

bekerja, dan berkeluarga, sehingga tugas keluarga pada tahap

ini antara lain mempertahankan keintiman pasangan, membantu

anak untuk mandiri, mempertahankan komunikasi, memperluas

hubungan keluarga antara orang tua dengan menantu, menata

kembali peran dan fungsi keluarga setelah ditinggalkan anak-

anaknya.

Keluarga dengan tahapan berdua kembali

Tugas bagi keluarga setelah ditinggalkan pergi anak-anaknya

untuk memulai kehidupan baru antara lain : menjaga keintiman

pasangan, merencanakan kegiatan yang akan datang, tetap

menjaga komunikasi dengan anak-anak dan cucu,

memperhatikan kesehatan masing-masing pasangan.

Page 10: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

9)Keluarga dengan tahap masa tua

Masa tua bisa dihinggapi perasaan kesepian, tidak berdaya,

sehingga tugas keluarga pada tahap ini adalah saling

memberikan perhatian yang menyenangkan antara pasangan

merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu tua seperti dengan

olah raga, berkebun, mengasuh cucu, pada masa tua pasangan

saling mengingatkan akan adanya kehidupan yang kekal setelah

kehidupan ini.

g.Batasan-batasan asuhan keperawatan keluarga

Adapun batasan-batasan asuhan keperawatan keluarga adalah

sebagai berikut :

1)Keluarga sebagai konteks

Pada asuhan keperawatan keluarga tingkat pertama ini yang

menjadi fokus pelayanan kesehatan individu, sedangkan

keluarga merupakan latar belakang atau fokus sekunder.

Keluarga dipandang sebagai area yang penting dari klien dan

oleh keluarga merupakan dukungan terbesar bagi klien, atau

dengan kata lain asuhan yang berfokus pada keluarga.

2)Keluarga dipandang sebagai kumpulan atau jumlah anggota

keluarga secara individu, asuhan keperawatan diberikan bukan

hanya pada satu individu tetapi bisa lebih dalam satu keluarga.

Dalam tingkat ini garis depannya masing-masing klien yang

dilihat sebagai unit terpisah dari unit yang berinteraksi.

3)Sub sistem keluarga sebagai klien

Subsistem keluarga adalah pusat perhatian atau fokus dan

penerimaan pengkajian dan intervensi, keluarga inti, keluarga

besar dan sub sistem keluarga lainnya adalah unit analisis dan

asuhan.

Page 11: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

4)Keluarga sebagai klien

Keluarga dipandang sebagai klien atau fokus perawatan,

keluarga menjadi bagian depan sedangkan anggota keluarga

yang lain menjadi latar belakang.

2.Konsep Proses Keperawatan Keluarga

a.Pengkajian

1)Definisi

Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses

perawatan mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga

untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga. Oleh

karena itu perawat keluarga diharapkan memahami betul ruang

lingkup, alat bantu, dan format pengkajian.

Pengkajian menurut Yura dan Walsh (1998) adalah tindakan

pemantauan secara langsung pada keluarga untuk memperoleh

data tentang klien dengan maksud menegaskan kondisi penyakit

dan masalah kesehatan keluarga.

Pengkajian merupakan suatu proses berkelanjutan dimana

pengkajian menggambarkan kondisi/situasi keluarga sebelumnya

dan saat ini sehingga informasi tersebut bisa digunakan untuk

memprediksi di masa yang akan datang.

2)Pengkajian keluarga model Friedman

Pengkajian keluarga model Friedman menekankan pada

kerangka struktur, fungsi keluarga, teori perkembangan dan

teori sistem. Keluarga dipandang sebagai unit dasar dan

masyarakat dan sebagai sistem sosial yang terbuka serta

memfokuskan pada struktur keluarga, fungsi keluarga, dan

hubungan keluarga dengan sistem sosial lainnya, kerangka

konsep model ini pada umumnya digunakan jika keluarga di

Page 12: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

komunitas sebagai tatanan pelajaran keperawatan. Pendekatan

ini mungkin perawat mengkaji sistem keluarga secara

keseluruhan sebagai sub unit dari masyarakat. Asumsi yang

mendasari model pengkajian ini adalah keluarga dalam sistem

sosial yang berfungsi, keluarga merupakan fungsi

menghantarkan individu bermasyarakat, individu bertindak

sesuai dengan norma dan nilai dipelajari dalam sosialisasi di

dalam keluarga.

Friedman memberikan batasan 6 (enam) kategori dalam

memberikan pertanyaan-pertanyaan saat melakukan pengkajian,

yaitu :

a)Data pengenalan keluarga

b)Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

c)Data lingkungan

d)Struktur keluarga

e)Fungsi keluarga

f)Koping keluarga

3)Tahapan-tahapan pengkajian

Untuk mempermudah perawatan keluarga saat melakukan

pengkajian, digunakan istilah penjajakan.

a)Penjajakan 1

Data-data yang dikumpulkan pada penjajakan I antara lain:

(1)Data umum

(2)Riwayat dan tahapan perkembangan

(3)Lingkungan

(4)Struktur keluarga

(5)Fungsi keluarga

(6)Stress dan koping keluarga

(7)Harapan keluarga

(8)Data tambahan

Page 13: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

(9)Pemeriksaan fisik

b)Penjajakan II

Penjajakan yang tergolong kedalam penjajakan II diantaranya

pengumpulan data-data yang berkaitan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah

kesehatan sehingga dapat ditegakkan diagnosa keperawatan

keluarga. Adapun ketidakmamuan keluarga dalam

menghadapi masalah diantaranya.

(1)Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

(2)Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan

(3)Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

(4)Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

(5)Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas

kesehatan

Jika terdapat dua atau lebih Ketidakmampuan keluarga maka

yang maka yang menjadi etiologi adalah Ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga.

b.Analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan

1)Definisi analisa data

a)Analisa data merupakan kegiatan pemilihan data dalam rangka

proses klasifikasi dan validasi / informasi untuk mendukung

penegakan diagnosa keperawatan keluarga yang akurat.

b)Review data yang dapat menghubungkan antara penyebab

dan masalah yang ditegakkan.

c)Menghubungkan data dari pengkajian yang berpengaruh

kepada munculnya suatu masalah.

2)Definisi diagnosa keperawatan keluarga

Diagnosa keperawatan merupakan kumpulan pernyataan uraian

dari hasil wawancara, pengamatan langsung dan pengukuran

Page 14: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

dengan menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial,

resiko tinggi sampai masalah aktual.

3)Struktur diagnosa keperawatan keluarga

Struktur diagnosa keperawatan terdiri dari :

a)Problem / masalah

b)Etiologi / penyebab

c)Sign and symptom / tanda dan gejala

4)Tipe diagnosa keperawatan keluarga

Tipe-tipe diagnosa keperawatan keluarga sebenarnya ada

beberapa diantaranya :

a)Aktual

b)Resiko

c)Potensial

5)Tipe dan komponen diagnosa keperawatan keluarga

a)Masalah keperawatan aktual

Masalah ini memberikan gambaran berupa tanda dan gejala

yang jelas dan mendukung bahwa masalah benar terjadi.

b)Masalah keperawatan resiko

Masalah ini sudah ditunjang dengan data yang akan

mengarah pada timbulnya masalah kesehatan bila tidak

segera ditangani.

c)Masalah keperawatan potensial

Status kesehatan berada pada kondisi sehat dan ingin

meningkat lebih optimal.

6)Menetapkan etiologi

Page 15: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

Menetapkan penyebab atau etiologi dalam perumusan diagnosa

diangkat dari 5 (lima) tugas keluarga antara lain :

a)Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

b)Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan

c)Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

d)Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

e)Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

yang ada

c.Perencanaan keperawatan

1)Definisi

ANA (1995) mendefinisikan intervensi sebagai rencana tindakan

perawatan untuk kepentingan klien atau keluarga.

2)Indikasi intervensi

Wright dan Leahey dalam Friedman (1998) menganjurkan bahwa

intervensi keperawatan dapat dilakukan pada :

a)Keluarga dengan satu masalah yang mempengaruhi anggota

keluarga lainnya.

b)Keluarga dengan anggota keluarga berpenyakit yang

berdampak pada anggota keluarga lainnya.

c)Anggota keluarga yang mendukung permasalahan kesehatan

yang muncul.

d)Salah satu anggota keluarga menunjukkan perbaikan atau

kemunduran dalam status kesehatannya.

e)Anggota keluarga yang didiagnosis penyakit pertama kali

f)Perkembangan anak atau remaja secara emosional

g)Keluarga dengan penyakit kronik

h)Keluarga dengan penyakit kematian

3)Prioritas masalah

Page 16: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

Didasari atas 3 (tiga) komponen :

a)Kriteria

b)Bobot

c)Pembenaran

a)Kriteria penilaian

(1)Sifat masalah terdiri atas :

Sifat masalah aktual dengan nilai 3, resiko dengan nilai 2

dan potensial masalah dengan nilai 1.

(2)Kemungkinan masalah untuk diubah.

Kemungkinan masalah untuk diubah mudah dengan nilai 2,

sebagian dengan nilai 1 dan tidak dapat diubah

dengan nilai 0.

(3)Potensial masalah untuk dicegah

Potensial masalah untuk dicegah tinggi dengan nilai 3,

cukup dengan nilai 2, rendah dengan nilai 1.

(4)Menonjolnya masalah

Menonjolnya masalah segera diatasi dengan nilai 2, tidak

segera diatasi dengan nilai 1, tidak dirasakan ada masalah

dengan nilai 0.

b)Bobot

Sifat masalah dengan bobot 1, kemungkinan masalah untuk

diubah dengan bobot 2, potensial masalah untuk dicegah

dengan bobot 1, menonjolnya masalah dengan bobot 1.

c)Pembenaran

Alasan penentuan sub kriteria, dampak terhadap kesehatan

keluarga dan ditunjang dari data hasil pengkajian.

Page 17: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

d)Cara perhitungan

Skor/angka tertinggi dikalikan bobot kemudian dijumlahkan,

skor tertinggi menjadi masalah prioritas.

4)Menetapkan tujuan intervensi

a)Tujuan umum

Tujuan umum merupakan tujuan yang lebih menekankan

pada pencapaian akhir sebuah masalah dimana perubahan

perilaku dari yang merugikan kesehatan ke arah perilaku

yang menguntungkan kesehatan. Tujuan umum ini lebih

mengarah pada kemandirian klien dan keluarga sebagai

sasaran asuhan keperawatan keluarga.

b)Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam rencana perawatan lebih menekankan

pada pencapaian hasil dari masing-masing kegiatan.

5)Klasifikasi intervensi

Friedman (1998) memberikan gambaran berkaitan dengan

klasifikasi intervensi antara lain :

a)Suplemental

Intervensi yang berkaitan dengan rencana pemberian

pelayanan secara langsung pada keluarga sebagai sasaran.

b)Fasilitatif

Intervensi ini terkait dengan rencana dalam membantu

mengatasi hambatan dari keluarga dalam memperoleh

pelayanan medis, kesejahteraan sosial, transportasi.

c)Developmental

Intervensi ini terkait dengan rencana perawat membantu

keluarga dalam kapasitasnya untuk menolong dirinya sendiri

Page 18: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

(membuat keluarga belajar mandiri) dengan kekuatan dan

sumber pendukung yang terdapat pada keluarga.

6)Domain intervensi

Ada tiga domain yang bisa digunakan dalam menyusun

intervensi (Calgary) yaitu :

a)Domain kognitif

Intervensi dengan domain kognitif ditujukan untuk

memberikan informasi, gagasan, motivasi dan saran kepada

keluarga.

b)Domain afektif

Intervensi ini ditujukan membantu keluarga dalam berespon

emosional, sehingga dalam keluarga terdapat perubahan

sikap terhadap masalah yang dihadapi.

c)Domain psikomotor

Intervensi ini ditujukan untuk membantu anggota keluarga

dalam perubahan perilaku yang merugikan ke perilaku yang

menguntungkan.

7)Menetapkan intervensi

a)Rencana tindakan yang disusun harus berorientasi pada

perencanaan masalah.

b)Rencana tindakan yang dibuat dapat dilakukan mandiri oleh

keluarga.

c)Rencana tindakan yang dibuat berdasarkan masalah

kesehatan.

d)Rencana tindakan sederhana dan mudah dilakukan.

e)Rencana tindakan perawatan dapat dilakukan secara terus

menerus oleh keluarga.

Hambatan-hambatan intervensi

Page 19: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

Menurut Bailon dan Maglaya (1978) hambatan yang sering sekali

dihadapi perawat keluarga saat melakukan intervensi

keperawatan adalah :

a)Kurang informasi yang diperoleh keluarga.

b)Tidak menyeluruhnya informasi yang diterima oleh keluarga.

c)Informasi yang diperoleh keluarga dikaitkan dengan masalah

yang dihadapi.

d)Keluarga tidak mau menghadapi situasi.

e)Keluarga berusaha mempertahankan pola kebiasaan yang

sudah ada.

f)Kegagalan mengkaitkan tindakan dengan sasaran keluarga.

g)Kurang percaya pada tindakan yang diusulkan.

d.Implementasi

Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah

disusun sebelumnya.

1)Implementasi mengacu pada rencana keperawatan yang dibuat.

2)Implementasi dilakukan dengan tepat memperhatikan prioritas

masalah.

3)Kekuatan-kekuatan keluarga berupa financial, motivasi dan

sumber-sumber pendukung lainnya jangan diabaikan.

4)Pendokumentasian Implementasi keperawatan keluarga

janganlah terlupakan dengan menyertakan tanda tangan

petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab

profesi.

Kesulitan-kesulitan pada tahap Implementasi dapat juga

diakibatkan oleh tindakan-tindakan perawat yang tidak tepat, akibat

dari :

a)Kecenderungan dari perawat untuk menggunakan satu pola

pendekatan yang tetap (perawat kaku, kurang luwes)

Page 20: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

b)Kurang memberikan penghargaan, perhatian, terhadap faktor-

faktor sosial budaya.

c)Sumber perawat yang tidak cukup dalam keahliannya mengambil

tindakan serta menggunakan macam-macam teknik, mengingat

rumitnya masalah yang berhubungan dengan tingkah laku dalam

hidup keluarga seperti mengulangi kesulitan-kesulitan antara

suami – istri.

e.Evaluasi keperawatan

1)Sifat evaluasi

Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan

keluarga, evaluasi merupakan tahapan yang menentukan

apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan dalam

tujuan di rencana keperawatan, apabila setelah dilakukan

evaluasi tujuan tidak tercapai, maka ada beberapa kemungkinan

yang perlu ditinjau kembali, yaitu :

a)Tujuan tidak realistis

b)Tindakan keperawatan tidak tepat

c)Faktor-faktor lingkungan yang tidak jelas

2)Kriteria dan standar

Kriteria akan memberikan gambaran tentang faktor-faktor tidak

tetap yang memberikan petunjuk bahwa tujuan telah tercapai

standar menunjukkan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk

membandingkan dengan pelaksanaan yang sebenarnya.

3)Evaluasi kuantitatif dan kualitatif

Dalam evaluasi kuantitatif menekankan pada jumlah pelajaran

atau kegiatan yang telah diberikan, misalnya jumlah imunisasi,

kunjungan ANC pada ibu hamil. Evaluasi kualitatif kelemahannya

hanya mementingkan jumlah, padahal belum tentu banyak

Page 21: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

kegiatan yang dilakukan akan berbanding lurus dengan hasil

yang memuaskan.

Evaluasi kualitatif dapat dilihat pada :

a)Evaluasi struktur

Berhubungan dengan tenaga atau bahan yang diperlukan

dalam suatu kegiatan.

b)Evaluasi proses

Evaluasi yang dilakukan selama kegiatan berlangsung.

c)Evaluasi hasil

Merupakan hasil dari pemberian asuhan keperawatan.

Kesulitan-kesulitan yang ditemukan dalam evaluasi.

4)Metode-metode evaluasi

a)Observasi langsung

b)Memeriksa laporan / dokumentasi

c)Wawancara atau angket

d)Latihan simulasi

5)Catatan perkembangan

Catatan perkembangan keperawatan keluarga merupakan

indikator keberhasilan tindakan keperawatan yang diberikan

pada keluarga oleh petugas kesehatan, karakteristik evaluasi

dengan pedoman SOAP memberikan tuntunan pada perawatan

dengan uraian sebagai berikut :

a)Subyektif

Pernyataan atau uraian keluarga klien atau sumber lain

tentang perubahan yang dirasakan baik kemajuan ataupun

kemunduran setelah diberikan tindakan keperawatan.

Page 22: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

b)Objektif

Data yang bisa diamati dan diukur melalui teknik observasi

palpasi, perkusi dan auskultasi sehingga dapat dilihat

kemajuan atau kemunduran pada sasaran perawatan sebelum

dan setelah diberikan tindakan keperawatan.

c)Analisa

Pernyataan menunjukkan sejauhmana masalah keperawatan

dapat tertanggulangi.

d)Planning

Rencana yang ada dalam catatan perkembangan merupakan

rencana tindakan hasil evaluasi tentang dilanjutkan atau tidak

rencana tersebut sehingga diperlukan inovasi dan modifikasi

bagi perawat.

Lampiran 1

SATUAN ACARA

PENDIDIKAN KESEHATAN KELUARGA

Pokok Bahasan :Sistem Pernafasan

Sub Pokok Bahasan :Perawatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Sasaran :Keluarga Tn. S

Hari/tanggal:Rabu, 07 September 2005

Waktu :Pkl. 10.00 – 10.30 WIB

Tempat :Rumah Tn. S RT. 005 RW 013 Kelurahan Duren Sawit

I.DESKRIPSI PENDIDIKAN KESEHATAN

Fokus pendidikan kesehatan ini adalah pemahaman keluarga Tn.S mengenal

penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), baik pengertian, penyebab,

Page 23: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

tanda dan gejala, akibat lanjut dan diharapkan keluarga mampu mengambil

keputusan serta mampu melakukan penanganan dan perawatan Infeksi

Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di rumah dengan tepat.

II.ANALISA TUJUAN DAN KARAKTERISTIK ISI

A.Setelah dilakukan tindakan keperawatan berupa pendidikan

kesehatan selama 30 menit diharapkan keluarga memahami dan

mampu melakukan perawatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA).

B.Tujuan khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan diharapkan :

1.Keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA)

2.Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 4 penyebab Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA).

3.Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 4 tanda dan gejala Infeksi

Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

4.Keluarga dapat menyebutkan 2 dari 4 cara perawatan Infeksi

Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di rumah

5.keluarga dapat menyebutkan 2 dari 5 cara pencegahan Infeksi

Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

6.Keluarga dapat menyebutkan 1 dari 3 akibat lanjut Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA).

7.Keluarga dapat melakukan cara perawatan Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) di rumah dan dapat membuat obat

tradisional.

III.ANALISA SUMBER BELAJAR

A.Tuntunan praktis keperawatan keluarga (Agus Citra, 2005).

B.Buku informasi tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

(Depkes RI).

IV.STRATEGI PENYAMPAIAN

Page 24: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

A.Metode

1.Ceramah

2.Tanya jawab

3.Diskusi

4.Demonstrasi

B.Media

1.Flipchart

2.Leaflet

3.Alat peraga madu, kecap, dan jeruk nipis

V.PENGORGANISASIAN

Materi Infeksi Saluran Pernafasan Akut terlampir.

VI.KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Kegiatan Pendidikan Kegiatan Keluarga Waktu

1.Pendahuluan

a.Pendidik memberikan salam

dan memperhatikan

kesiapan keluarga

b.Apersepsi dilakukan

pendidik berkaitan dengan

Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA)

c.Menyampaikan materi

pokok tentang Infeksi

Saluran Pernafasan Akut

(ISPA)

dMenyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai, baik tujuan umum

ataupun tujuan khusus

-Menjawab salam dan

memperhatikan penyuluh

-Keluarga mengungkapkan

pengetahuannya tentang

Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA)

-Keluarga menyimak

-Keluarga menyimak

5 menit

2.Kegiatan inti -Keluarga memperhatikan dan 20 menit

Page 25: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

a.Menjelaskan pengertian

Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA)

b.Menjelaskan penyebab

Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA)

c.Menjelaskan tanda dan

gejala Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA)

d.Menjelaskan cara perawatan

Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA) di rumah

e.Menjelaskan cara

pencegahan Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA)

f. Menjelaskan akibat lanjut

Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA)

g.Mendemonstrasikan cara

pembuatan obat tradisional

Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA)

h.Memberikan pujian atas

upaya positif

yangdilakukan keluarga

selama pendidikan

i.Tanya jawab tentang Infeksi

Saluran Pernafasan Akut

(ISPA)

mendengarkan dengan

seksama

-Keluarga bertanya

3.Penutup

a.Menyimpulkan mageri

-Keluarga mampu menjawab

pertanyaan yang diajukan

5 menit

Page 26: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (SPA)

b.Memberikan evaluasi secara

lisan atau tertulis

c.Mengingatkan pertemuan

yang akan datang

d.Mengucapkan salam

penutup

-Keluarga Menyetujui

-Keluarga menjawab salam

VII.EVALUASI

A.Struktur

1.Satuan acara penyuluhan berkaitan dengan Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA).

2.Materi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sudah disiapkan.

3.Kontrak sudah dilakukan dengan keluarga Tn. S

4.Leaflet sudah diberikan sebelumnya.

B.Proses

1.Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan waktu dan

strategi yang telah ditetapkan.

2.Keluarga aktif dalam proses pendidikan kesehatan berlangsung.

C.Hasil

Keluarga mampu menyebutkan pengertian, tanda dan gejala,

penyebab, cara perawatan di rumah, cara pencegahan dan akibat

lanjut Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

D.Pertanyaan

1.Jelaskan pengertian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) secara

singkat.

2.Sebutkan penyebab Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

3.Sebutkan kembali tandadan gejala Infeksi Saluran Pernafasan

Akut (ISPA).

4.Sebutkan cara perawatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

di rumah.

Page 27: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

5.Jelaskan cara pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

6.Sebutkan akibat lanjut Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

7.Jelaskan dan peragakan cara membuat obat tradisional Infeksi

Saluran Pernafasan Akut (SPA).

MATERI

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)

A.Pengertian

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernafasan.

B.Penyebab ISPA

1.Tertular penderita batuk

2.Belum imunisasi lengkap

3.Lingkungan yang tidak sehat

4.Kurang gizi

C.Tanda dan Gejala

1.Demam

2.Batuk pilek

3.Nafas sesak

4.Nafas cepat

D.Cara perawatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di rumah

1.Tetap berikan ASI

2.Berikan makanan sedikit tapi sering

3.Beri minum lebih banyak dari biasanya

4.Jangan pakai selimut tebal jika demam

E.Cara pencegahan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

1.Jauhkan dari penderita batuk

2.Berikan ASI sampai usia 2 tahun

3.Berikan makanan bergizi setiap hari

4.Mintalah imunisasi lengkap

5.Jagalah kebersihan tubuh dan makanan serta lingkungan

F.Akibat Lanjut Usia

Page 28: TINJAUAN TEORI Askep Keluarga

1.Gangguan pertumbuhan dan perkembangan

2.Bronchitis / radang pada saluran pernafasan

3.Kematian

G.Obat tradisional Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Perasan air jeruk nipis sebanyak satu sendok makan dan kecap/madu 1 sendok makan diaduk

kemudian diminum.