the relationship between nutritional status and age …

98
THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE OF MENARCHE IN STUDENT AT PONDOK PESANTREN PUTERI UMMUL MUKMININ MAKASSAR HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE PADA SISWI PONDOK PESANTREN PUTERI UMMUL MUKMININ MAKASSAR NUR HARDIANTI HASTI NIM 10542 0408 12 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE OF

MENARCHE IN STUDENT AT PONDOK PESANTREN PUTERI UMMUL

MUKMININ MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE PADA

SISWI PONDOK PESANTREN PUTERI UMMUL MUKMININ

MAKASSAR

NUR HARDIANTI HASTI

NIM 10542 0408 12

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 2: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE OF

MENARCHE IN STUDENT AT PONDOK PESANTREN PUTERI UMMUL

MUKMININ MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE PADA

SISWI PONDOK PESANTREN PUTERI UMMUL MUKMININ

MAKASSAR

NUR HARDIANTI HASTI

NIM 10542 0408 12

Skripsi ini diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana Fakultas Kedokteran

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 3: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nur Hardianti Hasti

Tempat, Tanggal Lahir : Rappang, 8 Desember 1994

Agama : Islam

Alamat : Jl. Melati 1 no.25 Sungguminasa, Gowa

Orang tua

Ayah : Hasanuddin, SP

Ibu : Munarti, S.Pd, M.Pd

Saudara

Kakak : Budiman Hasti Mareng

Adik : Ismail Hasti

Nurjannah Hasti

Riwayat Pendidikan

a. SDN 225 Peneki (Tahun Lulus 2006)

b. SMP Negeri 1 Takkalalla (Tahun Lulus 2009)

c. SMA Negeri 1 Takkalalla (Tahun Lulus 2012)

Riwayat Organisasi

a. Anggota MAC FK UNISMUH

b. Pengurus IMM FK UNISMUH (2014-2015)

Page 4: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …
Page 5: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …
Page 6: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …
Page 7: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …
Page 8: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …
Page 9: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

i

FACULTY OF MEDICINEMUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITY

Skripsi, May 2016

NUR HARDIANTI HASTI WIWIEK DEWIYANTI HABAR

“THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE OF MENARCHE IN STUDENT AT PONDOK PESANTREN PUTERI UMMUL MUKMININ MAKASSAR ”(xii + 49 pages + 17 indexes)

ABSTRACT

BACKGROUND: Puberty is point of sexual maturity accesion in girls by the time when menarche happen. Menarche age will be normal occurs around 12-14 years old. In Indonesia, according to Riskesdas 2010 show that from respondent report, average of menarche age is 13 years old (20%) with early incidence less then 9 years old. Menarche can be influence by genetic factors and also external factors such as weather, chronic diseases, direct exposure to sunlight, unhealthy dietary, stress, and physocology factors.PURPOSE: To determine the relationship between nutritional status and age menarche in student at Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.METHOD: This study uses analytical observational method with cross sectional approach. The samples are girls student that have menstrual period. Sampling technique is purposive sampling technique with the subject of respondents are 99 respondents.RESULT: According to analysis with Chi-Square test obtain the p-value < 0,006 then Ha accepted, that means there is a significant relation between nutritonal status with menarche age in Pondok Pesantren Ummul Mukminin Makassar.CONCLUSION: There is a significant relation between nutritonal status and menarche age in Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar, because a good nutritional status may impact an early menarcheKey Words: Nutritional status, menarche

Page 10: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

ii

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Skripsi, Mei 2016

NUR HARDIANTI HASTI WIWIEK DEWIYANTI HABAR

“HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE PADA SISWI PONDOK PESANTREN PUTERI UMMUL MUKMININ MAKASSAR”(xii + 49 halaman + 17 lampiran)

ABSTRAK

LATAR BELAKANG: Pubertas merupakan titik pencapaian dari kematangan seksual pada anak perempuan yaitu dengan terjadinya menarche. Usia menarchedapat dikatakan normal apabila terjadi pada usia 12-14 tahun. Di Indonesia, hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa dari laporan responden yang sudah mengalami haid, rata-rata usia menarche adalah 13 tahun (20%) dengan kejadian lebih awal terjadi pada usia kurang dari 9 tahun. Menarche dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor eksternal seperti cuaca, penyakit kronis, sinar matahari. Selain itu, faktor diet yang tidak sehat, stress atau faktor psikologis juga turut berperan.TUJUAN: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan usia menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar .METODE: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian adalah siswi yang telah mengalami menarche. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik purposive sampling dengan jumlah subjek penelitian 99 responden.HASIL: Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Chi-Square Test didapatkan p-value 0,006 (p < 0,05), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dan usia menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.KESIMPULAN: Terdapat hubungan antara status gizi dan usia menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar. Hal ini dikarenakan keadaan status gizi yang baik memungkinkan terjadinya menarche yang lebih dini.Kata Kunci: Status gizi, menarche

Page 11: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan Tugas Akhir Skripsi ini

dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada

Baginda Besar Nabi Muhammad SAW.

Skripsi berjudul “Hubungan antara Status Gizi dan Usia Menarche pada

siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar” ini dapat

terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi menempuh jenjang S1 pada Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum sempurna adanya dan

memiliki keterbatasan tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,

baik moral maupun material sehingga dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu,

dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. dr. Wiwiek Dewiyanti Habar, Sp.KK, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktu memberikan arahan dan bimbingan sejak

penyusunan proposal hingga penulisan skripsi selesai.

2. dr. Mahmud Ghaznawie, Ph.D, Sp.PA(K) selaku dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 12: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

iv

3. Kedua orang tua penulis yang dicintai Hasanuddin dan Munarti, beserta

kakak dan adekku yang kucintai, yang telah memberikan semangat, doa,

moral dan material kepada penulis selama penulisan skripsi ini berlangsung.

4. dr. Dara Ugi, M.Kes selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan

bantuan dan ilmu yang tiada henti kepada penulis.

5. Juliani Ibrahim, Ph.D selaku dosen metodologi penelitian dan koordinator

penelitian yang banyak membantu dalam penyusunan skripsi.

6. Staf dan para dosen Fakultas Kedokteran yang telah memberikan bantuan dan

ilmu yang tiada henti kepada penulis.

7. Sahabat dan teman-teman Jagoan Neon, Alfiani Nur, Andi Nur Tenri Ratu

Palar, Fristya Langkole, Kurnia Amaliah Hambali, Windyani Hardi, Fernizha

Mentari, Irda Nurdin, Isriana, Fadhliani Kartono yang selalu menyemangati

dan membantu dalam penulisan skripsi ini.

8. Teman-teman kelompok bimbingan, Isriana, Utami Wahyuningsih dan Nurul

Isra Ridwan yang selalu kompak dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada guru-guru dan staf di Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi dan kepada

siswi-siswi selaku responden pada penelitian ini.

10. Keluarga besar Trigeminus yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu atas

dorongan semangat dan doanya masing-masing atas selesainya skripsi ini.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga segala bantuan yang

telah diberikan sebagai amal sholeh senantiasa mendapat ridho Allah SWT.

Page 13: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

v

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi penelitian ini belum

sempurna adanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

membangun dari para pembaca demi tercapainya kesempurnaan sehingga skripsi

penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita

semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Makassar, Mei 2016

Penulis

Page 14: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

vi

DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

RIWAYAT HIDUP

ABSTRACT ........................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN ........................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1

B. RumusanMasalah................................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6

A. Haid .................................................................................................... 6

B. Menarche ............................................................................................ 7

Page 15: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

vii

C .Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menarche .................................... 8

D. Status Gizi .......................................................................................... 11

E. Penilaian Status Gizi ........................................................................... 11

F. Hubungan Status Gizi berdasarkan IMT dengan Usia Menarche ......... 20

G. Kerangka Teori ................................................................................... 22

BAB III KERANGKA KONSEP .......................................................... 23

A. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................... 23

B. Definisi Operasional ........................................................................... 23

C. Hipotesis ............................................................................................. 25

BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................... 26

A. Desain Penelitian ................................................................................ 26

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 26

C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 27

D. Besar Sampel dan Rumus Sampel ....................................................... 27

E. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... 28

F. Pengumpulan Data .............................................................................. 28

G. Pengolahan dan Penyajian Data .......................................................... 29

H. Analisis Data ...................................................................................... 30

I. Etika Penelitian .................................................................................... 32

BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................. 33

A. Gambaran Umum Populasi dan Sampel .............................................. 33

B. Deskripsi Karakteristik Responden ..................................................... 33

C. Analisis Univariat ............................................................................... 34

Page 16: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

viii

D. Analisis Bivariat ................................................................................. 35

BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................... 37

A. Usia Menarche pada Siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul

Mukminin Makassar ........................................................................... 37

B. Status Giz pada Siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar ............................................................................................ 38

C. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche ..................................... 40

BAB VII TINJAUAN KEISLAMAN .................................................... 42

A. Status Gizi dalam Pandangan Islam .................................................... 42

B. Menarche dalam Pandangan Islam ...................................................... 43

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 48

A. Kesimpulan ........................................................................................ 48

B. Saran .................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel II.1.Status gizi berdasarkan indeks antropometri ............................. 16

Tabel II.2.Klasifikasi IMT/U (NCHS dalam Mayoclinic, 2007) ............... 17

Tabel II.3. Klasifikasi IMT/U anak perempuan umur 5-8 tahun

(WHO, 2005) ......................................................................... 17

Tabel III.1.Klasifikasi IMT/U anak perempuan umur 5-8 tahun ........................ 24

Tabel V.1.Distribusi responden berdasarkan umur responden .................. 34

Tabel V.2.Distribusi responden berdasarkan usia menarche dan

status gizi ................................................................................ 35

Tabel V.3.Hubungan antara status gizi dan usia menarche pada siswi

Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar ........... 36

Page 18: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Kerangka teori .................................................................... 22

Gambar III.1 Kerangka konsep ................................................................ 23

Page 19: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

xi

DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN

1. WHO : World Health Organization.

2. IMT : Indeks Massa Tubuh.

3. RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar.

Page 20: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Tabel Induk

Lampiran 4 Hasil Analisis

Lampiran 5 Buku Antropometri

Page 21: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pubertas adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

dewasa melibatkan perubahan-perubahan fisiologi dan psikologi. Di dalam

masa pubertas akan terjadi pertumbuhan karakteristik seks sekunder dan

dicapainya kemampuan reproduksi seks. Pertumbuhan organ seks sekunder

dapat ditandai dengan pembesaran payudara (thelarche) dimulai pada usia rata-

rata 10,5 tahun, tumbuhnya rambut ketiakdan alat kemaluan (adrenarche)

dimulai pada usia rata-rata 11 tahun, adanya jerawat, bau badan yang

menyengat, pinggul membesar dan juga mulai berkembangnya beberapa organ

vital yang siap dibuahi.1-3

Pubertas merupakan titik pencapaian dari kematangan seksual pada

anak perempuan yaitu dengan terjadinya menarche. Menarche merupakan

menstruasi yang pertama kali dialami wanita, dimana secara fisik ditandai

dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium.

Menarche terjadi pada periode pertengahan pubertas atau yang biasa terjadi 6

bulan setelah mencapai puncak percepatan pertumbuhan. Usia menarche

bervariasi pada setiap individu dan wilayah tempat tinggal. Usia menarche

dapat dikatakan normal apabila terjadi pada usia 12-14 tahun.3-4

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Inggris rata-rata usia

menarche 13,1 tahun dan pada suku Bundi di Papua Nugini rata-rata usia

Page 22: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

2

menarche adalah 18,8 tahun.4 Di Indonesia, hasil Riskesdas 2010 menunjukkan

bahwa dari laporan responden yang sudah mengalami haid, rata-rata usia

menarche adalah 13 tahun (20%) dengan kejadian lebih awal pada usia kurang

dari 9 tahun. Secara nasional, pada 37,5% anak Indonesia didapatkan rata-rata

usia menarche 13-14 tahun. Di Yogyakarta, rata-rata usiamenarche antara 13-

14 tahun.5

Menarche dipengaruhi oleh faktor genetik juga faktor eksternal seperti

cuaca, penyakit kronis, sinar matahari, sedangkan faktor diet yang tidak sehat,

stress atau faktor psikologis juga turut berperan. Secara khusus umur menarche

didapatkan lebih awal pada anak obesitas (lebih dari 30% di atas berat normal

untuk umur). Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa usia menarche di

bawah 12 tahun berhubungan dengan risiko terkena kanker payudara, obesitas

abdominal, resistensi insulin, penumpukan lemak dalam jaringan adiposa,

risiko penyakit kardiovaskular dan hipertensi. Sedangkan tertundanya

menarche sering disebabkan malnutrisi berat.2,4

Masalah gizi pada hakikatnya merupakan masalah kesehatan

masyarakat namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan

pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah

gizi adalah multifaktor. Oleh karena itu, pendekatan penanggulangannya harus

melibatkan berbagai sektor yang terkait. Menyadari hal itu, peningkatan status

gizi masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota

masyarakat untuk memperoleh makanan yang cukup jumlah dan mutunya.6

Page 23: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

3

Dari beberapa penelitian sejak 100 tahun terakhir menunjukkan

bahwa ada kecenderungan semakin cepatnya remaja mengalami menarche.

Pada tahun 1860 rata-rata usia remaja mengalami menarche 16 tahun 8 bulan.

Dan pada tahun 1975 umur menarche 12 tahun 3 bulan. Adanya penurunan

umur menarche karena adanya perbaikan gizi, perbaikan pelayanan kesehatan

dan lingkungan masyarakat. Semakin cepat seseorang menarchetentu semakin

cepat pula ia memasuki masa reproduksi. 7

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa status gizi mempengaruhi

usia menarche seseorang. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Nora Al-Awadhi dkk.diKuwait, rata-rata usia saat menarche adalah 12,41

tahun. Ada hubungan yang signifikan antara usia saat menarche dengan

obesitas atau overweight. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Septia

Wahyuni pada siswi MTs N Tangerang II Pamulang, rata-rata usia menarche

adalah 11,68 tahun. Terdapat hubungan status gizi dengan usia menarche.8

Adapun pemilihan tempat penelitian di tingkat SMP karena usia rata-

rata menarche remaja di Indonesia adalah 13-14 tahun. Pada usia ini remaja

berada pada jenjang SMP/MTs. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara status

gizi dan usia menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah ada hubungan antara

Page 24: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

4

status gizi dan usia menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul

Mukminin Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara status gizi dan usia menarche pada siswi

Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui prevalensi usia menarche pada siswi Pondok

Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.

b. Untuk mengetahui prevalensi status gizi berdasarkan indeks massa tubuh

pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.

c. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan usia menarche pada

siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini sangat berguna sebagai bahan pembelajaran berkaitan

dengan hal-hal mengenai status gizi dan usia menarche remaja.

2. Bagi Tempat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini sangat berguna sebagai bahan evaluasi

untuk lebih memperhatikan status gizi siswi dan dapat dijadikan tempat

penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja.

Page 25: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

5

3. Bagi Subjek Penelitian

Penelitian ini dapat berguna sebagai informasi untuk mengetahui

keadaan status gizi siswi.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi untuk penelitian-

penelitian selanjutnya.

Page 26: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Haid

Pada pengertian klinik, haid dinilai berdasarkan tiga hal. Pertama,

siklus haid yaitu jarak antara hari pertama haid dengan hari pertama haid

berikutnya. Kedua, lama haid yaitu jarak dari hari pertama haid sampai

perdarahan haid berhenti dan ketiga jumlah darah yang keluar selama satu kali

haid. Haid dikatakan normal bila didapatkan siklus haid, tidak kurang dari 24

hari, tetapi tidak melebihi 35 hari, lama haid 3-7 hari, dengan jumlah darah

selama haid tidak melebihi 80 ml, ganti pembalut 2-6 kali per hari.2

Fase haid adalah fase paling jelas, ditandai oleh pengeluaran darah dan

sisa endometrium dari vagina. Hari pertama haid dianggap sebagai permulaan

siklus baru. Saat ini bersamaan dengan pengakhiran fase luteal ovarium dan

dimulainya fase folikular. Sewaktu korpus luteum berdegenerasi karena tidak

terjadi fertilisasi dan implantasi ovum yang dibebaskan selama siklus

sebelumnya, kadar progesteron dan estrogen darah turun tajam. Karena efek

akhir progesteron dan estrogen adalah mempersiapkan endometrium untuk

implantasi ovum yang dibuahi maka terhentinya sekresi kedua hormon ini

menyebabkan lapisan dalam uterus yang kaya vaskular dan nutrien ini

kehilangan hormon-hormon penunjangnya.9

Turunnya kadar hormon ovarium juga merangsang pembebasan suatu

prostaglandin uterus yang menyebabkan vasokonstriksi pembuluh-pembuluh

Page 27: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

7

endometrium, menghambat aliran darah ke endometrium. Penurunan

penyaluran 02 yang terjadi kemudian menyebabkan kematian endometrium,

termasuk pembuluh darahnya. Perdarahan yang terjadi melalui kerusakan

pembuluh darah ini membilas jaringan endometrium yang mati ke dalam lumen

uterus. Sebagian besar lapisan dalam uterus terlepas selama haid kecuali

sebuah lapisan yang tipis berupa sel epitel dan kelenjar, yang menjadi asal

regenerasi endometrium. Prostaglandin uterus yang sama juga merangsang

kontraksi ritmik ringan miometrium uterus. Kontraksi ini membantu

mengeluarkan darah dan sisa endometrium dari rongga uterus keluar melalui

vagina sebagai darah haid.9

Siklus haid teratur tidak terjadi pada remaja atau wanita lanjut usia, tetapi

karena sebab yang berbeda. Sistem reproduksi wanita tetap inaktif dari lahir

hingga pubertas, yang terjadi pada usia sekitar 12 tahun ketika aktivitas

Gonadotropin-ReleasingHormone (GnRH) hipothalamus meningkat untuk

pertama kali. Gonadotropin-ReleasingHormone (GnRH) mulai merangsang

pelepasan hormon-hormon gonadotropik hipofisis anterior, yang selanjutnya

merangsang aktivitas ovarium. Sekresi estrogen oleh ovarium yang aktif

memicu pertumbuhan dan pematangan saluran reproduksi wanita serta

perkembangan karakteristik seks sekunder wanita.9

B. Menarche

Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang

usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas sebelum

memasuki masa reproduksi. Definisi menarche menurut Hinchiff (1999) adalah

Page 28: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

8

periode menstruasi yang pertama terjadi pada masa pubertas. Sedangkan

menurut Pearce (1999) menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi pada

seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11 samapai

14 tahun. Menarche merupakan suatu tanda yang penting bagi seorang wanita

yang menunjukkan adanya produksi hormon yang normal yang dibuat oleh

hipothalamus dan kemudian diteruskan pada ovarium dan uterus. Usia saat

seorang anak perempuan mulai mendapat menstruasi sangat bervariasi.

Terdapat kecenderungan bahwa saat ini anak mendapat menstruasi yang

pertama kali pada usia yang lebih muda. Ada yang berusia 12 tahun saat ia

mendapat menstruasi pertama kali, tapi ada juga yang usia 8 tahun sudah mulai

memulai siklusnya. Bila usia 16 tahun baru mendapat menstruasi pun dapat

terjadi.3,10

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menarche

Faktor-faktor yang mempengaruhi menarche sebagai berikut:

1. Faktor genetik dan ras

Usia menarche dipengaruhi oleh herediter tetapi penentu genetik

spesifik yang berperan masih belum diketahui. Bukti adanya pengaruh

genetik terhadap usia menarche adalah studi yag menunjukkan bahwa usia

ibu saat menarche dapat digunakan untuk memprediksi usia anak saat

menarche. Studi Genome Wide Association (GWA) yang terbaru

dilakukan untuk mengidentifikasi varian yang umum yang berhubungan

dengan waktu terjadinya pubertas. Untuk usia saat menarche hanya satu

polimorfisme nukleotida yang berarti dalam statistik, rs314276 di intron

Page 29: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

9

dari LIN28B pada kromosom 6. Tiap alel berhubungan dengan

usiamenarche yang lebih awal sebanyak 0,12 tahun.3

Dalam penelitian didapatkan perbedaan rata-rata umur menarche

pada ras yang berbeda. Remaja perempuan yang berkulit hitam berusia

lebih muda jika dibandingkan dengan remaja perempuan berkulit putih

pada tahap perkembangan payudara, rambut pubik, dan menarche yang

sama. Para peneliti mendapatkan lebih dari 40% anak perempuan kulit

hitam mengalami menstruasi pertama sebelum usia 11 tahundibandingkan

anak perempuan berkulit putih.4

2. Faktor gizi

Gizi yang lebih baik dianggap sebagai faktor kesehatan umum

yang terpenting. Waktu pubertas mungkin bergantung pada pencapaian

berat badan kritis, rasio kritis jaringan adiposa terhadap massa tubuh yang

tidak berlemak dan tingkat tertentu dari maturitas tulang. Penurunan kalori

kronis menurunkan sekresi FSH dan LH. Apabila terjadi kurang gizi, berat

badan rendah atau diet ketat dapat menunda terjadinya pubertas atau

perkembangan menjadi lambat. Sedangkan remaja putri yang mengalami

obesitas sedang, menarche menjadi lebih awal dan pubertas menjadi lebih

cepat. Diabetes juga dihubungkan dengan pubertas yang lebih awal.8

3. Kesehatan umum

Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak

perempuan seperti penyakit kronis maupun cacat kongenital, terutama

Page 30: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

10

yang mempengaruhi masukan makanan dan oksigenasi jaringan dapat

memperlambat menarche dan demikian pula obat-obatan.2

4. Sosial ekonomi

Faktor sosial ekonomi seperti tempat tinggal di kota/pedesaan,

pendapatan keluarga, tingkat pendidikan orang tua, juga dapat

mempengaruhi perkembangan pubertas. Remaja perempuan dari status

ekonomi yang tinggi mengalami menarche lebih cepat, jika dibandingkan

dengan remaja yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi

rendah.8

5. Lingkungan

Rangsangan-rangsangan yang kuat dari luar, misalnya berupa film-

film seks (bluefilm), buku-buku bacaan dan majalah-majalah bergambar

seks, godaan dan rangsangan dari kaum pria, pengamatan secara langsung

terhadap perbuatan seksual atau coitus masuk ke pusat pancaindera

diteruskan melalui striae terminalis menuju pusat yang disebut pubertas

inhibitor.8

Rangsangan yang terus-menerus, kemudian menuju hipothalamus

dan selanjutnya menuju hipofisis pars anterior, melalui sistem portal.

Hipofisis anterior mengeluarkan hormon spesifik. Kelenjar indung telur

memproduksi hormon estrogen dan progesteron.8

Hormon spesifik yang dikeluarkan kelenjar indung telur

memberikan umpan balik ke pusat pancaindera otak serta kelenjar induk

hipothalamus dan hipofisis, sehingga mengeluarkan hormon berfluktuasi.

Page 31: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

11

Dengan dikeluarkannya hormon tersebut mempengaruhi kematangan

organ-organ reproduksi.8

D. Status gizi

Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan sumber daya

manusia dan kualitas hidup. Untuk itu, program perbaikan gizi bertujuan untuk

meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan, agar terjadi perbaikan gizi

masyarakat. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian,

penyerapan dan penggunaan makanan. Status gizi adalah keadaan kesehatan

yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik energi dan zat-zat gizi lain yang

diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara

antropometri dan dikategorikan berdasarkan standar baku WHO-NCHS dengan

indeks BB/U, TB/U, BB/TB. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan

keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan nutriture dalam

bentuk variabel tertentu.6

E. Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi dibagi menjadi 2 yaitu penilaian secara langsung dan

penilaian status gizi secara tidak langsung.

1. Penilaian Status Gizi secara Langsung

Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4

penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik.6

a. Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau

dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan

Page 32: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

12

berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari

berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.6

Antropometri secara umum digunakan untuk melihat

ketidakseimbangan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat

pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak,

otot dan jumlah air dalam tubuh.6

Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah

(1) Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita

lingkar lengan atas, mikrotia.

(2) Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan

objektif.

(3) Pengukuran bukan dilakukan dengan tenaga khusus

profesional, juga tenaga lain setelah dilatih untuk itu.

(4) Biaya relatif murah, karena alat mudah didapat dan tidak

memerlukan bahan-bahan lainnya.

(5) Hasilnya mudah disimpulkan karena memiliki ambang batas

(cut off points) dan baku rujukan yang pasti.

(6) Secara ilmiah diakui kebenarannya. Hampir semua negara

menggunakan antropometri sebagai metode untuk mengukur

status gizi masyarakat, khususnya untuk penapisan status gizi.

Uraian mengenai keunggulan antropometri sebagai berikut:6

(1) Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam

jumlah sampel yang besar.

Page 33: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

13

(2) Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi cukup dilakukan

oleh tenaga yang sudah dilatih dalam waktu yang singkat dapat

melakukan pengukuran antropometri.

(3) Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan, dan

dibuat di daerah setempat.

(4) Metode ini tepat dan akurat.

(5) Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi masa

lampau.

(6) Umumnya untuk mengidentifikasi status gizi sedang, kurang,

dan gizi buruk karena sudah ada ambang batas yang jelas.

(7) Metode antropometri gizi dapat digunakan untuk penapisan

kelompok yang rawan terhadap gizi.

Di samping keunggulan metode penentuan status gizi secara

antropometri, terdapat pula beberapa kelemahan sebagai berikut:6

(1) Tidak sensitif. Tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi

tertentu.

(2) Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan

penggunaan sumber energi) dapat menurunkan spesifikasi dan

sensitivitas pengukuran antropometri.

(3) Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat

mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran

antropometri gizi.

Page 34: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

14

Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan

mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari

tubuh manusia antara lain umur, berat badan dan tinggi badan.6

Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan

penentuan umur akan menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah.

Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat, menjadi tidak

berarti bila tidak disertai dengan pengukuran umur yang tepat.6

Berat badan merupakan salah satu parameter yang memberikan

gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-

perubahan yang mendadak, misalnya karena infeksi, menurunnya nafsu

makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Dalam

keadaan normal, dimana kesehatan baik dan keseimbangan antara

konsumsi dan kebutuhan gizi terjamin, maka berat badan berkembang

mengikuti pertumbuhan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal,

terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat

berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berdasarkan

karakteristik berat badan ini, maka indeks berat badan menurut umur

digunakan sebagai salah satu pengukuran status gizi. Mengingat

karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih

menggambarkan status gizi seseorang saat ini. Kelebihan indeks BB/U,

yaitu lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat umum, baik

untuk mengukur status gizi akut maupun kronis dan sensitif terhadap

perubahan-perubahan kecil. Adapun kelemahan indeks BB/U, yaitu dapat

Page 35: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

15

menyebabkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat edema

ataupun asites, di daerah terpencil dan tradisional umur sulit ditaksir

karena pencatatan yang masih belum baik, dan memerlukan data yang

akurat terutama anak dibawah 5 tahun.6

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan

pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring

dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat

badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam

jangka waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi gizi terhadap tinggi badan

akan tampak pada waktu relatif lama. Kelebihan TB/U yaitu, indikator

yang baik untuk mengetahui kekurangan gizi pada waktu lampau,

pengukuran objektif bila diulang memberikan hasil yang sama, peralatan

dapat dibawa kemana- mana, dan paling baik untuk anak berusia di atas 2

tahun. Adapun kelemahan TB/U, yaitu dalam menilai hasil intervensi

harus disertai indikator lain seperti BB/U karena panjang badan tidak

banyak terjadi pada waktu yang singkat, membutuhkan beberapa teknik

pengukuran, dan lebih sulit dilakukan secara teliti oleh petugas yang

belum berpengalaman.6

Indeks massa tubuh adalah rasio antara berat badan dengan tinggi

badan kuadrat. Berat badan memiliki hubungan yang linier dengan tinggi

badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah

dengan pertumbuhan berat badan dengan kecepatan tertentu. Indeks

BB/TB merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini.6

Page 36: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

16

Dari berbagai jenis indeks tersebut, untuk menginterpretasikan

dibutuhkan penentuan ambang batas, penentuan ambang batas diperlukan

kesepakatan ahli gizi. Ambang batas dapat disajikan ke dalam 3 cara yaitu

persen terhadap median, persentil dan standar deviasi unit.6

(1) Persen terhadap Median

Median adalah nilai tengah dari populasi. Dalam antropometri gizi

median sama dengan persentil 50.6

Tabel II.1 Status gizi berdasarkan indeks antropometri

Status gizi

Indeks

BB/U TB/U BB/TB

Gizi baik >80% >90% >90%Gizi

sedang71-80% 81-90% 81-90%

Gizikurang

61-70% 71-80% 71-80%

Gizi buruk

<60%<70% <70%

(2) Persentil

Para pakar merasa kurang puas dengan menggunakan persen

terhadap median, akhirnya memilih cara persentil. Persentil 50 sama

dengan median atau nilai tengah dari jumlah populasi berada diatasnya

dan setengahnya berada dibawahnya. National Centre for Health

Statistic (NCHS) merekomendasikan persentil ke-5 sebagai status gizi

baik dan kurang, serta persentil 95 sebagai batas gizi lebih baik dan

gizi baik.6

Page 37: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

17

Tabel II.2 Klasifikasi IMT/U (NCHS dalam Mayoclinic, 2007)Kategori status gizi Ambang batas (z-score)

Sangat kurus <-3 SDKurus -3 SD sampai dengan <-2 SDNormal -2 SD sampai dengan 1 SDGemuk >1 SD sampai dengan 2 SDObesitas >2 SD

(3) Standar deviasi unit (SD)

Standar deviasi unit disebut juga Z-skor. WHO menyarankan

menggunakan cara ini untuk meneliti dan untuk memantau

pertumbuhan.6

Berikut ini adalah tabel kategori status gizi berdasarkan cara

perhitungan Z-Score:

Tabel II.3 Klasifikasi IMT/U anak perempuan umur 5-18 tahun (WHO, 2005)

Kategori status gizi Ambang batas (z-score)Sangat kurus <-3 SDKurus -3 SD sampai dengan <-2 SDNormal -2 SD sampai dengan 1 SDGemuk >1 SD sampai dengan 2 SDObesitas >2 SD

b. Klinis

Metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.

Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang

dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada

jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada

organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.6

Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat.

Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara tepat tanda-tanda klinis

Page 38: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

18

umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping

digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan

melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau riwayat

penyakit.6

c. Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan

spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai

macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain darah,

urine, tinja dan beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.6

Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan

akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis

yang kurang spesifik, maka penentuan kimiafaal dapat menolong untuk

menentukan kekurangan status gizi yang spesifik.6

d. Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan

status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan

melihat perubahan dan struktur dari jaringan.6

Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian

buta senja epidemik. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.6

2. Penilaian Status Gizi secara Tidak Langsung

Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi menjadi 3

yaitu survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.

Page 39: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

19

a. Survei Konsumsi

Survei konsumsi pangan adalah metode penentuan status gizi

secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan zat gizi yang

dikonsumsi.6

Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan

gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga,

dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan

zat gizi.6

b. Statistik Vital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan

menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian

berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tertentu

dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.6

Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator

tidak langsung untuk pengukuran status gizi masyarakat.6

c. Faktor Ekologi

Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah

ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan

lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat bergantung dari

keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.

Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk

mengetahui penyebab malnutrisi disuatu masyarakat sebagai dasar untuk

melakukan intervensi gizi.6

Page 40: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

20

F. Hubungan Status Gizi berdasarkan IMT dengan UsiaMenarche

Berbagai kajian menunjukkan bahwa ukuran tubuh seseorang, dengan

indikator indeks massa tubuh (IMT) maupun berat badan berperan pada

mulainya pubertas seseorang. Menarche disepakati sebagai tanda mulainya

pubertas, meskipun berbagai perubahan fisik, jasmani, dan perubahan sistem

hormon tubuh mendahului proses tersebut. Menarche terjadi bila produksi

estrogen dari folikel ovarium telah mencukupi untuk pertumbuhan dan

pelepasan endometrium.11

Menarche secara individual sangat berkaitan dengan berat badan

seseorang. Menarche didahului signal waktu terjadi pada hipothalamus,

kelenjar pituitari depan mensekresi gonadotropin, selanjutnya merangsang

produksi hormon steroid seksual dari kelenjar gonad dan menyebabkan

perubahan sistem reproduksi ke arah pubertas dan kematangan seksual.

Semuanya ini didorong oleh peningkatan sekresi hormon yang merangsang

pelepasan gonadotropin Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH). Pada

wanita gizi kurang (undenourished women) dapat terjadi perlambatan pubertas

(amenorhea) dan atau siklus reproduksi an-ovulatoir.11

Peristiwa menarche sangat erat hubungannya dengan puncak kurva

kecepatan penambahan tinggi badan. Masa ini ditentukan oleh berbagai faktor

tetapi yang terpenting adalah faktor genetik. Sangat erat hubungan antara umur

menarche ibu dengan anak perempuannya, dan lebih erat lagi antara umur

menarche perempuan bersaudara. Faktor lain yang berperan penting adalah

status gizi, perempuan gemuk akan mendapat menarche lebih awal daripada

Page 41: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

21

yang kurus. Seorang penderita penyakit kronik yang mengganggu status gizi

atau oksigenasi jaringan akan menghambat pola maturasi pubertas terutama

waktu menarche. Kematangan seksual wanita lebih tergantung pada tumbuh

kembang dan ukuran tubuh dibandingkan usia kronologis, dimana faktor gizi

(status gizi sebagai refleksi keseimbangan asupan dan pemenuhan kebutuhan

tubuh) sebagai regulator. Dari pengamatan nampak bahwa anak-anak yang

mengalami pubertas lebih awal biasanya lebih tinggi serta lebih berat

dibandingkan dengan rekan seusianya. Jaringan lemak tubuh juga penting

dalam memproduksi dan memetabolisme hormon steroid yang mempengaruhi

awal pubertas.11

Nutrisi mempengaruhi kematangan seksual pada perempuan yang

mendapat menstruasi pertama lebih dini, perempuan tersebut cenderung lebih

berat dan lebih tinggi pada saat menstruasi pertama dibandingkan dengan

perempuan lain yang belum menstruasi pada usia yang sama. Sebaliknya pada

perempuan yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih kecil daripada yang

sudah menstruasi yang sama, walaupun tinggi badan perempuan sama. Pada

umumnya, seorang perempuan menjadi matang lebih dini akan memiliki indeks

massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi dan mereka yang matang terlambat

memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama.12

Page 42: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

22

G. Kerangka Teori

Gambar.II.1

Status Gizi

Usia Menarche RasGenetik

Faktor Lingkungan Sosial ekonomiKesehatan Umum

Page 43: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

23

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A.Kerangka Konsep

Gambar.III.1

B. Definisi Operasional

1. Status Gizi

a. Definisi

Tingkat kesehatan siswi yang diukur dengan indikator indeks massa

tubuh (IMT) berdasarkan standar baku WH0 2005.

b. Cara ukur

Pengukuran berat badan dan tinggi badan responden menggunakan

timbangan berat badan dan microtowel. Kemudian hasil dimasukkan ke

dalam rumus:

IMT = beratbadan(kg)tinggibadan(m)Setelah itu, hasil pengukuran berdasarkan IMT dimasukkan ke dalam tabel

IMT/U.

Status gizi Usia Menarche

Variabel independen Variabel dependen

Page 44: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

24

Tabel III.1 Klasifikasi IMT/U Anak perempuan umur 5-18 tahun (WHO, 2005)

Kategori status gizi Ambang batas (z-score)Sangat kurus <-3 SDKurus -3 SD sampai dengan <-2 SDNormal -2 SD sampai dengan 1 SDGemuk >1 SD sampai dengan 2 SDObesitas >2 SD

c. Skala ukur

Skala ordinal

d. Hasil ukur:

Status gizi dikatakan normal bila hasil pengukuran berdasarkan IMT

berada pada -2 SD sampai dengan 1 SD.

e. Kriteria Objektif

Normal : -2 SD sampai dengan 1 SD

Lebih :> 1 SD

2.Usia Menarche

a. Definisi

Usia pertama kali haid yang dialami oleh perempuan dalam satuan tahun.

b. Cara ukur

Responden mengisi kuesioner sesuai dengan usia waktu pertama kali haid.

c. Skala ukur

Skala ordinal

d. Hasil ukur

Usia menarche dikatakan normal bila usia responden berkisar 12-14 tahun.

Page 45: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

25

e. Kriteria Objektif

Cepat: <12 tahun

Normal: 12-14 tahun

C. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Null (H0)

Tidak ada hubungan antara status gizi dan usia menarche pada siswi

Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada hubungan antara status gizi dan usia menarche pada siswi Pondok

Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.

Page 46: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

26

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross

sectional. Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang

pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat

(sekali waktu). Rancangan penelitian ini juga biasa disebut rancangan potong

silang atau lintas bagian.13

Desain cross sectional merupakan suatu penelitian dimana variabel-

variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek

diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Studi cross sectional disebut

sebagai studi prevalensi atau survey, merupakan studi yang sederhana yang

sering dilakukan. Dimana dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

hubungan antara status gizi dan usia menarche pada siswi Pondok Pesantren

Puteri Ummul Mukminin Makassar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar, Jln. Perintis Kemerdekaan KM 17, Makassar, Sulawesi Selatan.

Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2016.

Page 47: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

27

C . Populasi dan Sampel

1.Populasi

Populasi yaitu seluruh siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul

Mukminin Makassar.

2.Sampel

a. Kriteria Inklusi

(1) Siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar yang telah

mengalami menarche.

(2) Siswi yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Eksklusi

(1) Siswi yang tidak hadir saat pengukuran dilakukan.

(2) Siswi yang menderita penyakit kronis.

D. Besar Sampel dan Rumus Besar Sampel

Rumus mencari besar sampel penelitian ini adalah

= Za 2 + Zβ P1Q1 + p2q21 − 2

Keterangan :

Zα2 :kesalahan tipe 1 ditetapkan sebesar 5 % jadi deviat baku alfa =1,960

Zb : kesalahan tipe 2 ditetapkan sebesar 20 % jadi deviat baku beta

=0,842

P2 : Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya = 0.375

Q2 : 1- P2 = 1-0.375 = 0,625

P1 : Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement

Page 48: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

28

peneliti = P2 + 0.2= 0,375+0,2=0,575

Q1 : 1-P1 = 1- 0.575= 0.425

P Proporsi total = P1+P2= 0.575+0.375 = 0.475

2 2

Q 1-P = 1- 0.475 = 0.525

Maka :

= 1.960√2 × 0.475 × 0.525 + 0.842√0.575 × 0.425 + 0.375 × 0.6250.575 − 0.375= . .

. = .

. = 9.8= 97

Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 97

responden.

E.Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik

purposive sampling.

F. Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data yang diambil adalah data primer dimana peneliti

melakukan pengukuran langsung kepada responden meliputi pengukuran

berat badan dan tinggi badan.

Page 49: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

29

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner, timbangan

berat badan, meteran tinggi badan dan tabel IMT/U.

3. Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung

kepada siswi. Observasi tersebut dilakukan dengan melakukan pengukuran

berat badan dan tinggi badan terhadap responden.

G. Pengolahan dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data

Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan diolah

dengan menggunakan program statistik di perangkat komputer melalui

prosedur seperti berikut:

a. Editing

Editing bertujuan untuk meneliti kembali jawaban menjadi

lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan

atau ketidaksengajaan kesalahan pengisian dapat segera dilengkapi atau

disempurnakan. Editing dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan

data, memperjelas serta melakukan pengolahan terhadap data yang

dikumpulkan.

b. Coding

Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang

termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat

Page 50: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

30

dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau

identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis.

c. Entry (Penginputan Data)

Pada tahap ini dilakukan pemasukan data-data yang sudah

dikumpulkan kedalam program komputer untuk proses analisis.

d. Cleaning (Pembersihan Data)

Pada tahap ini dilakukan proses pembersihan data untuk

mengidentifikasi dan menghindari kesalahan sebelum data dianalisa.

Proses cleaning diawali dengan menghilangkan data yang tidak

lengkap.

2. Penyajian Data

Hasil pengolahan data tersebut disajikan dalam bentuk narasi, tabel,

distribusi frekuensi disertai interpretasi.

H. Analisis Data

1. Analisis univariat

Adalah analisis yang dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil

penelitian. Analisis univariat berfungsi untuk mengetahui gambaran data

yang dikumpulkan misalnya dalam bentuk distribusi frekuensi.13

2. Analisis bivariat

Adalah analisis yang dilakukan terhadap hubungan antara dua

variabel yaitu variabel dependen dan independen dalam bentuk tabulasi

silang dengan menggunakan program statistik.13

Page 51: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

31

Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square yaitu

dengan tingkat kepercayaan 95% dengan melihat besarnya p-value. Apabila

p-value kurang dari 0,05 berarti hubungan tersebut bermakna secara statistik

serta menggunakan uji alternatif lain yaitu Fisher’s Exact Test dan

Kolmogorov-Smirnov Test.13

Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi Square untuk

mengetahui hubungan yang signifikan antara masing-masing variabel bebas

dengan variabel terikat. Dimana rumus dari Chi Square yaitu:

Dimana:

O= Frekuensi nilai yang diamati (Observed value)

E= Frekuensi nilai yang diharapkan (Expected value)

Uji Chi-square merupakan uji non parametris yang paling banyak

digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi

responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat

dimana chi-square dapat digunakan yaitu:13

1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga actual

count (F0) sebesar 0 (Nol).

2

2 O E

E

Page 52: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

32

2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja

yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (Fh)

kurang dari 5.

3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misal 2 x 3, maka jumlah cell

dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.

Apabila tabel kontingensi 2 x 2 seperti di atas, tetapi tidak memenuhi syarat

seperti di atas, yaitu ada cell dengan frekuensi harapan kurang dari 5, maka

rumus harus diganti dengan rumus "Fisher Exact Test". Dasar pengambilan

hipotesis penelitian berdasarkan pada tingkat signifikan (nilai p), yaitu:13

a. Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak.

b. Jika nilai p ≤ 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.

I. Etika Penelitian

Penelitian dilakukan dengan persetujuan pihak responden. Responden

diberikan penjelasan secara lisan mengenai tujuan, cara penelitian, dan diberi

kerahasiaan serta dalam pelaksanaannya telah melewati informed consent.

Page 53: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

33

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Populasi/Sampel

Telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara status gizi dan

usia menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar. Pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada tanggal

1 Maret 2016 di Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.

Penelitian ini dilakukan secara observasi yaitu dengan mengukur berat badan

dan tinggi badan siswi untuk mengetahui status gizi dan mengisi kuesioner

ringkas untuk mengetahui usia menarche.

Data yang ada dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Setelah

data terkumpul, selanjutnya data tersebut disusun dalam tabel induk (master

table) dengan menggunakan program komputerisasi. Dari tabel induk

tersebutlah kemudian data dipindahkan dan diolah menggunakan program

statistik di perangkat komputer kemudian disajikan dalam bentuk tabel

frekuensi maupun table silang (cross table).

B. Deskripsi Karakterisik Responden

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 99 orang siswa perempuan

yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Karakteristik

usia dari 99 sampel yang diambil dapat dilihat dalam tabel disertai narasi

sebagai penjelasan tabel sebagai berikut.

Page 54: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

34

Tabel V.1 Distribusi responden berdasarkan umur responden

Variabel Jumlah(n) Persentase (%)

Umur

11

12

13

14

15

16

2

27

36

30

3

1

2.0

27.3

36.4

30.3

3.0

1.0

Total 99 100.0

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel V.1 diketahui responden dengan umur 11 tahun

yaitu 2 siswi (2.0%), umur 12 tahun yaitu 27 siswi (27.3%), umur 13 tahun

yaitu 36 siswi (36.4%), umur 14 tahun yaitu 30 siswi (30.3%), umur 15 tahun

yaitu 3 siswi (3.0%), dan umur 16 tahun yaitu 1 siswi (1.0%).

C. Analisis Univariat

Adapun hasil penelitian disajikan dalam tabel yang disertai narasi

sebagai penjelasan tabel sebagai berikut:

Page 55: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

35

Tabel V.2 Distribusi responden berdasarkan usia menarche dan status gizi

Variabel Jumlah (n) Persentase (%)

Usia Menarche

Cepat masa menarche

Normal masa menarche

72

27

72.7

27.3

Status Gizi

Normal

Lebih

67

32

67.7

32.3

Total 99 100.0

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel V.2 diatas responden pada penelitian ini melibatkan

99 siswi dengan usia menarche yang cepat yaitu 72 siswi (72.7%), dan usia

menarche yang normal yaitu 27 siswi (27.3%). Responden dengan status gizi

yang normal yaitu 67 siswi (67.7%) dan status gizi yang lebih yaitu 32 siswi

(32.3%).

D. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel

independen (status gizi) dengan variabel dependen (usia menarche).

Page 56: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

36

Tabel V.3 Hubungan status gizi dengan usia menarche pada siswi pondok pesantren puteri ummul mukminin makassar

Status

Gizi

Usia Menarche

Total

PCepat Normal

N % N % N %

Lebih 29 90.6 3 9.4 32 100.0 0,006

Normal 43 64.2 24 35.8 67 100.0

Total 72 27 99 100.0

Data Primer: 2016

Dari tabel di atas diketahui bahwa siswi yang usia menarche yang

cepat dengan status gizi yang normal yaitu 43 siswi (64.2%) dan status gizi

yang lebih 29 siswi (90.6%). Siswi yang usiamenarche normal dengan status

gizi yang normal yaitu 24 siswi (35.8%) dan status gizi yang lebih yaitu 3

siswi (9.4%).

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Chi-Square Test

didapatkan p-value 0,006 kurang dari α (0,05) maka Ha diterima, artinya

terdapat hubungan yang signifikan antara variabel status gizi dan usia

menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.

Page 57: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

37

BAB VI

PEMBAHASAN

Dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan pada siswi Pondok

Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar dan telah dilakukan

pengolahan data, maka berikut merupakan pembahasan tentang hasil

penelitian yang didapatkan.

A. Usia Menarche pada Siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar

Pada masa ini remaja mengalami banyak perubahan diantaranya

perubahan fisik, menyangkut pertumbuhan dan kematangan organ reproduksi,

perubahan intelektual, perubahan bersosialisasi, dan perubahan kematangan

kepribadian termasuk emosi. Pada pertumbuhan kematangan organ

reproduksi pada perempuan diawali datangnya menstruasi yang pertama kali

yang biasa disebut menarche.14 Haid pertama terjadi pada stadium lanjut dari

pubertas dan sangat bervariasi pada umur berapa masing-masing individu

mengalaminya, rata-rata pada umur 10,5-15,5 tahun.15

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa rata-rata

usia menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar adalah 11,33 tahun. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Ilham menunjukkan bahwa siswi di SMP

UNISMUH Makassar rata-rata usia menarche 11,94 tahun. Hal ini

Page 58: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

38

dikarenakan, seorang anak perempuan bisa saja sudah dapat mendapat

menstruasi pertama pada usia 8 tahun bahkan bisa juga baru mendapat

menstruasi pada usia 16 tahun. Menstruasi tidak akan terjadi sampai organ

tubuh berperan dalam sistem reproduksi matang dan siap bekerja sama. Usia

untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh banyak faktor

antara lain faktor suku, genetik, gizi, sosial, ekonomi. Namun, secara global

perempuan mengalami menstruasi dini disebabkan oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal disebabkan karena ketidakseimbangan hormon

bawaan lahir. Hal ini juga berkorelasi dengan faktor eksternal seperti asupan

gizi pada makanan yang dikonsumsi. Tingkat kualitas gizi yang lebih baik

pada masyarakat saat ini memicu menstruasi dini.4,16

B. Status Gizi pada Siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar

Status gizi adalah keadaan tubuh individu atau masyarakat yang dapat

mencerminkan hasil dari makanan yang dikonsumsi, kemudian dicerna,

diserap, didistribusikan, dimetabolisme dan selanjutnya digunakan atau

disimpan oleh tubuh. Oleh karena itu, status gizi seseorang sangat tergantung

pada zat gizi yang berasal dari makanan. Bagi remaja, makanan merupakan

suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.

Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif,

akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Tidak seimbangnya antara

asupan dan keluaran energi mengakibatkan perubahan berat badan. Pengaruh

Page 59: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

39

lingkungan terutama gizi, lebih penting dari pada latar belakang genetik atau

biologis lain terutama dalam masa pertumbuhan.10,17

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa sebagian

besar siswi memiliki status gizi normal dan sebagian kecil siswi memiliki

status gizi berlebih. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sri Aminingsih, dkk., menunjukkan bahwa persentase pada

kategori status gizi yang paling tinggi adalah normal dengan jumlah 12

responden (57,1%) dan status gizi paling rendah adalah kategori gizi lebih

yang berjumlah 3 responden (14,3%). Hasil dari data tersebut bisa

disimpulkan bahwa status gizi remaja putri di Desa Brajan Mojosongo

Boyolali tersebut rata-rata tergolong normal meskipun ada beberapa remaja

putri yang mempunyai status gizi dalam kategori kurang dan lebih. Status gizi

yang bervariasi pada remaja putri tersebut dapat terjadi karena kebiasaan

yang dilakukan remaja putri dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya juga

berbeda-beda dan kesenangan remaja putri mengkonsumsi makanan tertentu

juga berbeda-beda.18

Diet yang tidak adekuat adalah masalah yang paling umum dialami

oleh remaja putri. Gizi yang tidak adekuat akan menimbulkan masalah

kesehatan yang mengikuti sepanjang kehidupan. Kekurangan gizi selama

remaja dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor, termasuk emosi yang

tidak stabil, keinginan untuk menjadi kurus yang tidak tepat, dan

ketidakstabilan dalam gaya hidup dan lingkungan sosial secara umum.18

Page 60: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

40

C. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche

Untuk pertumbuhan yang normal, seorang remaja putri memerlukan

kecukupan nutrisi, energi, protein, lemak, dan suplai semua nutrien yang

menjadi basis pertumbuhan. Makanan yang bergizi tinggi dan berlemak tinggi

berasal dari hewan menyebabkan pertumbuhan berat badan pada remaja putri,

sehingga kadar estrogen meningkat. Kadar hormon yang meningkat ini

nantinya akan mempengaruhi saat menarche dari seorang remaja putri. Usia

menarche cepat adalah <12 tahun.19

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan p-value 0.006

(p=0.05) bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel status gizi

dan usia menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Septia Wahyuni pada siswi MTS N Tangerang II Pamulang yang

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi antropometri

dengan usiamenarche. Hal ini dikarenakan, keadaan gizi akan mempengaruhi

kesehatan seseorang secara optimal. Apabila keadaan gizi seseorang baik,

maka kesehatannya pun akan baik sehingga tidak terjadi gangguan pada

proses-proses yang terjadi di dalam tubuh. Demikian pula dengan suatu

sistem yang ada di dalam tubuh. Dengan kata lain kesehatan akan

berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kesehatan

yang baik akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang

tidak terhambat, demikian pula sebaliknya. Dengan keadaan status gizi yang

Page 61: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

41

baik maka diperoleh keadaan kesehatan tubuh yang optimal sehingga

memungkinkan untuk terjadi menarche lebih dini.20

Dalam penelitian hubungan antara status gizi dan usia menarche pada

siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar terdapat

keterbatasan yaitu, sampel yang didapatkan bersifat homogen (status gizi

tidak mewakili sampel secara umum) dan status gizi yang diukur bukan pada

saat siswi mengalami menarche sehingga dapat mempengaruhi penelitian

karena kemungkinan status gizi siswi mengalami perubahan jika

dibandingkan dengan status gizi saat menarche.

Page 62: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

42

BAB VII

TINJAUAN KEISLAMAN

A. Status Gizi dalam Pandangan Islam

Kebutuhan terhadap makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok

sehari-hari manusia dan makhluk hidup lainnya. Seluruh makhluk hidup pasti

membutuhkan makanan. Makhluk terkecil sekalipun seperti sel tetap

membutuhkan makanan untuk bertahan hidup.21

Pertumbuhan, kemampuan fisik dan psikis serta perilaku manusia

dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsinya. Konsumsi makanan sebagai

salah satu kenikmatan manusia, juga harus memperhatikan prinsip dan

komposisinya yang sesuai. Jika program makanan disusun secara teratur akan

mendapatkan kelezatan makanan sekaligus usia yang panjang. Makanan yang

lezat jika dikonsumsi melebihi batas atau mengandung bahan berbahaya bagi

tubuh akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit. 21

Agama Islam sebagai pedoman hidup paling sempurna menjelaskan

dengan gamblang berbagai petunjuk bernilai mengenai makanan dan pola

makanan yang benar. Islam menjelaskan berbagai petunjuk dari mulai

makanan yang bersih, sehat, dan halal hingga tata cara makan dalam berbagai

nash al-Quran dan riwayat. Al-Quran dan hadis menegaskan dampak gizi bagi

moral dan mental umat manusia. Untuk itu, Allah swt dalam al-Quran

Page 63: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

43

menegaskan urgensi gizi yang bersih dan sehat bagi jiwa manusia.21 Al-

Quran dalam surat Abasa ayat 24 menegaskan,

“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.(QS. ‘Abasa[80] :24)

Tidak dipungkiri bahwa sesuatu yang paling penting bagi manusia adalah

kesehatan. Hal ini seperti dikatakan oleh sebagian ahli hikmah bahwa

kesehatan adalah mahkota yang bertengger di kepala orang yang masih sehat

dan itu hanya diketahui oleh orang-orang yang sedang sakit. Kesehatan tidak

akan didapatinya kecuali jika ia menggunakan etika agama yang utama,

mengikuti perintahnya, serta menjauhi larangannya. Kesehatan seseorang

sangat ditentukan bagaimana pola makan yang bersangkutan.22 Karenanya,

Allah Swt memerintahkan untuk menjaga pola makan dalam ayat berikut:

“Hai Anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)mesjid, Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan,” (QS Al-A’raf [7]:31).

B. Menarche dalam Pandangan Islam

Dalam wacana hukum Islam, terdapat tiga kategori darah yang keluar dari

rahim yaitu haid, nifas dan istihadhah. Haid secara bahasa berarti mengalir.

Haid adalah darah yang keluar dari rahim wanita melalui kemaluan wanita

dalam kondisi sehat, bukan disebabkan proses melahirkan dalam jangka

Page 64: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

44

waktu tertentu. Sebagian besar ulama menyatakan usia baligh wanita itu di

atas 9 tahun menurut perhitungan tahun Kamariah. Jika sebelum itu, maka

tidak dikategorikan sebagai darah haid tapi merupakan darah

penyakit/istihadhah.23

Haid adalah sesuatu yang telah Allah Swt tetapkan atas anak-anak

perempuan keturunan Adam. Rasulullah Saw bersabda;

“Ini adalah suatu perkara yang ditetapkan Allah atas anak-anak perempuan keturunan Adam.” (HR. Bukhari Juz 1:290, Muslim Juz 2: 1213) 24

Seorang wanita ditakdirkan mengeluarkan darah rutin setiap bulan. Darah

yang keluar itu tidak disebabkan sakit, terluka, atau berbekam. Al-Quran

dengan tegas mengatakan bahwa, darah haid merupakan darah kotor yang

keluar setiap bulannya melalui rongga rahim wanita dewasa. Oleh karena itu,

seandainya darah tersebut tidak dikeluarkan kadang-kadang ia akan

menyebabkan kelainan pada rahim, karena darah tersebut banyak

mengandung bakteri.25 Allah swt berfirman sebagai berkut:

Page 65: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

45

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah[2]:222)

Untuk diketahui asbabun nuzul (alasan turun) surah Al-Baqarah[2]222

terkait dengan respon hukum yang berlaku pada wanita yang sedang

mengalami menstruasi di zaman jahiliyah. Ada dua pendapat utama yang

dianut masyarakat kala itu. Pendapat pertama berasal dari kalangan Yahudi.

Pendapat ini sangat keras dalam menerapkan hukum pada wanita yang sedang

menstruasi. Wanita yang sedang menstruasi tidak dibenarkan makan bersama,

duduk dalam satu majelis, dan orang lain tidak boleh masuk ke suatu ruangan

yang terdapat wanita yangsedang menstruasi.25

Pendapat kedua, berasal dari kalangan Nasrani. Orang Nasrani tidak

membatasi apapun pada wanita yang sedang menstruasi. Melakukan intim

saja dengan wanita menstruasi juga diperbolehkan. Oleh karena itu,

Rasulullah saw mendapat banyak pertanyaan seputar hal ini. Lalu, turunlah

ayat di atas yang titik penekanannya pada ayat.

“Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haidh.” (QS. Al-Baqarah[2]:222)

Usia perdarahan haid pertama kali yang dialami oleh setiap wanita sangat

bervariatif dan umumnya wanita mengalami haid pertama pada usia 12-14

Page 66: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

46

tahun. Perdarahan haid merupakan proses alamiah yang dialami oleh wanita

normal pada setiap bulannya. Oleh karena itu, sudah seharusnya bahkan wajib

bagi setiap wanita mengerti dan memahami hukum-hukum yang dibutuhkan

berkenaan dengan masalah haid, istihadhah dan nifas.25

Banyak faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya perdarahan haid pada

wanita remaja, salah satunya adalah karena pengaruh hormon estrogen yang

mempunyai sensitivitas tinggi terhadap lingkungan atau kondisi geografis

dimana seseorang dibesarkan. Wanita yang hidup sering bergaul dengan

lawan jenis, atau yang hidup di daerah tropis, akan mengalami menstruasi

lebih dini daripada wanita yang hanya bergaul dengan sesama jenis atau yang

tinggal di daerah dingin. Faktor lain yang mempunyai andil dalam

mempengaruhi cepat lambatnya menstruasi wanita adalah rumpun bangsa.

Ada wanita yang mengalami haid perdananya pada usia 18 tahun, atau

bahkan 30 tahun.25

Datangnya darah haid bisa diketahui dengan keluarnya darah pada waktu

yang memungkinkan terjadi haid. Sedangkan berhentinya darah haid dapat

diketahui dengan berhentinya darah dan keluarnya cairan berwarna kuning

dan berwarna keruh (kotor kehitam-hitaman). Keluarnya cairan berwarna

putih yang keluar dari rahim saat darah haidh berhenti.24 Hal ini sebagaimana

hadist ‘Aisyah, ia berkata;

Page 67: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

47

“Para wanita mengutus seorang kepada Ummul Mu’minin ‘Aisyah dengan membawa kain yang berisikan kapas yang terdapat cairan berwarna kekuningan dari darah haidh. Maka ‘Aisyah berkata, “Janganlah terburu-buru hingga kalian melihat cairan putih.” Yang dimaksud adalah suci dari haidh.” (HR. Baihaqi Juz 1:1486)

Page 68: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

48

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan antara status

gizi dan usia menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Rata-rata usia menarche pada siswi Pondok Pesantren Puteri Ummul

Mukminin Makassar adalah 11,33 tahun. Siswi dengan usia menarche

yang cepat lebih banyak dibandingkan siswi dengan usia menarche

yangnormal.

2. Siswi dengan status gizi yang normal lebih banyak dibandingkan siswi

dengan status gizi yang lebih.

3. Adanya hubungan antara status gizi dan usia menarche pada siswi Pondok

Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar, hal ini dikarenakan dengan

keadaan status gizi yang baik memungkinkan terjadinya menarche yang

lebih dini.

Page 69: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

49

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa:

1. Pihak sekolah hendaknya memberikan edukasi pentingnya menjaga pola

maka sehingga siswi dapat memahami dampak negatif akibat pola makan

yang tidak teratur.

2. Orang tua harus lebih memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan dan perkembangan seksual anak-anak mereka,

salah satunya faktor gizi.

Page 70: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

50

Page 71: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

DAFTAR PUSTAKA

1. Rayburn WF, Carey JC. Obstetri &ginekologi. Jakarta: Widya Medika; 2001

2. Anwar M, editor. Ilmu kandungan. Ed.3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2011

3. Proverawati A, Misaroh S. Menarche. Yogyakarta: Nuha Medika; 2009

4. Susanti A.V. Faktor risiko kejadian menarche dini pada remaja di SMPN 30 Semarang. J Nutrition College. Universitas Diponegoro; 2012. 1(1):386-340

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010

6. Supariasa ID. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC; 2012

7. Notoatmodjo S. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rhinika Cipta; 2007

8. Wahyuni S. Hubungan status gizi antropometri dan usia menarche pada siswi MTS N Tangerang II Pamulang tahun2011.[skripsi]. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; 2013

9. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: EGC; 2012

10. Sayogo S. Gizi remaja putri. Jakarta: FKUI; 2011

11. Reswari AA. Hubungan indeks massa tubuh (imt) dengan usia menarche pada siswi sekolah dasar Ngoresan Surakarta. [skripsi]. Universitas Sebelas Maret; 2012

12. Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto; 2004

13. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, Ed.5. Jakarta: Sagung Seto; 2004

14. Maternity D, Rahayu KR. Hubungan dengan status gizi dengan usia menarche pada siswi SMPN 4 Negeri Agung Way Kanan. Jurnal Dunia Kesmas. Juli 2014; 3(3): 180-184

15. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC; 2012

Page 72: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

16. Amaliah N, Pujonart SA. Hubungan status gizi dengan satus menarche pada remaja (10-15 tahun) di Indonesia tahun 2010. Jurnal Kesehatan Reproduksi. April 2013; 4(1): 1-10

17. Marmi. Gizi dalam kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2014

18. Aminingsih S, Susilowati KA, Suminar IL. Hubungan antarastatus gizi dengan usia menarche pada remaja putri di Desa Brajan Mojosongo Boyolali. Jurnal Kosala. 1 Maret 2015; 3(1): 30-35

19. Beddu S, Mukarramah S, Lestahulu V. Hubungan status gizi dan usia menarche dengan dismenore primer pada remaja putri. J Midwifery. Oktober 2015; 1(1): 16-21

20. Patria A, Puspitasari DR. Hubungan status gizi dengan menarche pada siswi kelas IX di SMP Purnama Desa Palputih Simpang Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Kesehatan Mitra Lampung. Mei 2012; 9(2): 1-7

21. Hilda A. Islam, gizi dan kesehatan. www.academia.edu. Diakses pada tanggal 10 Mei 2016

22. Thalbah H. Ensiklopedia mukjizat al-qur’an dan hadis, pola makan yang sehat, etika makan dan bahaya kenyang, Vol.3. Bekasi: Sapta Sentosa; 2008

23. Jayusman. Permasalahan menarche dini (tinjauan hukum islam terhadap konsep mukallaf). Yudisia. Juni 2014; 5(1): 140-141

24. Kitab Thaharah. Haidh dan nifas. www.10.%20Haidh%20&%20Nifas.pdf. Diakses pada tanggal 11 Mei 2016

25. Thalbah H. Ensiklopedia mukjizat al-qur’an dan hadis, al-qur’an dan hadis berbicara soal menstruasi, Vol.2. Bekasi: Sapta Sentosa; 2008

Page 73: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/Hp :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Hubungan antara

Status Gizi dan Usia Menarche Pada Siswi Pondok Pesantren Puteri

Ummul Mukminin Makassar“. Maka dengan ini saya secara sukarela dan

tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Makassar, Maret 2016

Menyetujui

(…………………………………..)

Page 74: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE PADA

SISWI PONDOK PESANTREN PUTERI UMMUL MUKMININ

MAKASSAR

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama

2. Umur

3. Tanggal Lahir

.

......../........./...............

Tgl/ Bln/ Thn

4. Usia Menarche

5. Berat Badan

.........kg

6. Tinggi Badan

.........cm

7. IMT

Page 75: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

LAMPIRAN

TABEL INDUK

N

o

Nama Umur

Usia

menarche

(tahun)

Interpretasi Bb

(kg)

Tb

(cm)

IMT

Kg/m2

Interpretasi

Status gizi

1 DF 12 tahun 6 bulan

11 Cepat 55 144,4

26,8 Lebih

2 DA 12 tahun 5 bulan

11 Cepat 62 149,2

27,85 Lebih

3 FH 12 tahun 7 bulan

11 Cepat 69 159,5

27,01 Lebih

4 RA 13 tahun 3 bulan

12 Cepat 33 146,8

15,31 Normal

5 AN 12 tahun 5 bulan

12 Normal 45 149,5

20,13 Normal

6 AZ 12 tahun 2 bulan

11 Cepat 57 146 26,7 Lebih

7 DP 12 tahun 1 bulan

11 Cepat 51 158,5

20,3 Normal

8 AY 12 tahun 7 bulan

11 Cepat 38 152,5

16,34 Normal

9 AK 13 tahun 6 bulan

11 Cepat 65 153 27,88 Lebih

10 HK 12 tahun 9 bulan

11 Cepat 48 152,3

20,69 Normal

11 MA 13 tahun 4 bulan

11 Cepat 43 156 17,67 Normal

12 SK 12 tahun 2 bulan

11 Cepat 38 151,9

16,47 Normal

13 FR 13 tahun 7 bulan

11 Cepat 56 146,3

26,16 Lebih

14 AS 13 tahun 3 bulan

11 Cepat 69 162 26,29 Lebih

Page 76: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

15 NA 13 tahun 5 bulan

11 Cepat 64 155,6

26,3 Lebih

16 MS 13 tahun 11 bulan

12 Normal 45 158,8

17,85 Normal

17 AS 12 tahun 1 bulan

12 Normal 39 144,5

18,68 Normal

18 SS 12 tahun 8 bulan

11 Cepat 64 151 28,04 Lebih

19 NA 12 tahun 9 bulan

11 Cepat 59 153 25,2 Lebih

20 SS 12 tahun 2 bulan

11 Cepat 44 149 19,82 Normal

21 AM 11 tahun 3 bulan

11 Cepat 49 155,2

20,34 Normal

22 AA 12 tahun 11 bulan

11 Cepat 45 148,6

20,38 Normal

23 NN 11 tahun 2 bulan

10 Cepat 40 155,6

16,52 Normal

24 ZR 13 tahun 6 bulan

11 Cepat 44 151,5

19,17 Normal

25 AD 13 tahun 4 bulan

11 Cepat 44 153,6

18,65 Normal

26 NA 12 tahun 1 bulan

11 Cepat 53 157,6

21,34 Normal

27 RS 12 tahun 9 bulan

11 Cepat 49 157 19,88 Normal

28 AA 12 tahun 6 bulan

11 Cepat 39 156 16,03 Normal

29 AP 12 tahun 2 bulan

11 Cepat 50 162,5

18,93 Normal

30 RH 13 tahun 1 bulan

11 Cepat 46 156,6

18,76 Normal

31 AD 13 tahun 5 bulan

12 Normal 42 154 17,71 Normal

Page 77: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

32 LA 13 tahun 8 bulan

12 Normal 41 151 17,98 Normal

33 NA 12 tahun 10 bulan

11 Cepat 42 158,8

16,66 Normal

34 M 12 tahun 8 bulan

12 Normal 59 151 25,8 Lebih

35 NA 13 tahun 2 bulan

12 Normal 43 151 18,86 Normal

36 NS 13 tahun 7 bulan

12 Normal 44 147 20,36 Normal

37 NK 13 tahun 9 bulan

13 Normal 52 139,5

26,7 Lebih

38 FE 12 tahun 3 bulan

11 Cepat 49 155 20,4 Normal

39 AS 13 tahun 11 bulan

12 Normal 67 158 26,7 Lebih

40 KJ 12 tahun 8 bulan

11 Cepat 42 148,5

19,05 Normal

41 HK 12 tahun 9 bulan

11 Cepat 48 155 19,98 Normal

42 AR 13 tahun 5 bulan

12 Normal 40 145 19,02 Normal

43 AF 12 tahun 2 bulan

11 Cepat 54 156 22,19 Normal

44 AZ 12 tahun 6 bulan

11 Cepat 33 147 15,27 Normal

45 LN 12 tahun 5 ulan

11 Cepat 40 149,3

17,95 Normal

46 ZU 12 tahun 9 bulan

11 Cepat 62 153,5

26,31 Lebih

47 SH 14 tahun 2 bulan

11 Cepat 45 153,5

19,09 Normal

48 IA 13 tahun 1 bulan

11 Cepat 50 153 21,36 Normal

Page 78: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

49 FR 13 tahun 7 bulan

11 Cepat 38 155,5

15,72 Normal

50 NA 13 tahun 2 bulan

11 Cepat 57 145 27,32 Lebih

51 NA 14 tahun 2 bulan

11 Cepat 60 150 26,8 Lebih

52 NA 13 tahun 7 bulan

13 Normal 44 157,5

17,74 Normal

53 NF 14 tahun 9 bulan

11 Cepat 48 150,7

21,14 Normal

54 MP 14 tahun 3 bulan

11 Cepat 62 152 26,8 Lebih

55 SZ 14 tahun 3 ulan

11 Cepat 50 160,5

19,41 Normal

56 QA 13 tahun 8 bulan

11 Cepat 48 152,5

20,64 Normal

57 AF 14 tahun 3 bulan

11 Cepat 35 147,8

16,02 Normal

58 AP 13 tahun 5 bulan

11 Cepat 41 146,4

19,13 Normal

59 RA 13 tahun 2 bulan

12 Normal 34 142,5

16,74 Normal

60 NH 13 tahun 8 bulan

12 Normal 48 150,5

21,19 Normal

61 AA 13 tahun 11 bulan

11 Cepat 46 144,8

21,94 Normal

62 MS 13 tahun 4 bulan

12 Normal 39 147,6

17,9 Normal

63 ED 14 tahun 4 bulan

11 Cepat 65 155,6

26,76 Lebih

64 DW 13 tahun 2 bulan

12 Normal 48 150,9

21,08 Normal

65 AM 13 tahun 6 bulan

11 Cepat 38 148,6

17,21 Normal

Page 79: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

66 SN 14 tahun 9 bulan

11 Cepat 44 152 19,04 Normal

67 DP 13 tahun 5 bulan

11 Cepat 58 147 26,77 Lebih

68 NO 14 tahun 4 bulan

13 Normal 41 144,5

19,64 Normal

69 AM 13 tahun 9 bulan

11 Cepat 66 152,8

28,32 Lebih

70 RM 14 tahun 2 bulan

13 Normal 38 148 17,35 Normal

71 NH 14 tahun 1 bulan

11 Cepat 68 158 27,24 Lebih

72 RA 13 tahun 6 bulan

11 Cepat 53 142,3

26,34 Lebih

73 AS 14 tahun 3 bulan

11 Cepat 43 148 19,63 Normal

74 MK 13 tahun 8 bulan

11 Cepat 50 141,8

25,02 Lebih

75 AW 13 tahun 7 bulan

11 Cepat 40 149,5

17,89 Normal

76 WZ 14 tahun 5 bulan

10 Cepat 45 150,5

19,87 Normal

77 KA 14 tahun 8 bulan

12 Normal 40 144,5

19,16 Normal

78 AN 13 tahun 4 bulan

11 Cepat 60 150 26,8 Lebih

79 NW 13 tahun 4 bulan

11 Cepat 60 149,5

27,01 Lebih

80 RM 14 tahun 2 bulan

12 Normal 49 154 20,66 Normal

81 AN 14 tahun 1 bulan

11 Cepat 58 144,5

28,01 Lebih

82 HZ 14 tahun 2 bulan

12 Normal 43 149 19,37 Normal

Page 80: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

83 SN 16 tahun 9 bulan

11 Cepat 61 150 27,21 Lebih

84 VM 14 tahun 9 bulan

11 Cepat 46 152 19,91 Normal

85 SN 14 tahun 2 bulan

11 Cepat 45 151 19,4 Normal

86 AA 14 tahun 4 bulan

11 Cepat 62 151 27,25 Lebih

87 KD 14 tahun 6 bulan

12 Normal 49 162 18,67 Normal

88 H 14 tahun 7 bulan

11 Cepat 59 145,5

28,01 Lebih

89 AP 14 tahun 2 bulan

11 Cepat 59 147,5

27,01 Lebih

90 I 15 tahun 7 bulan

11 Cepat 42 146 19,7 Normal

91 SH 14 tahun 5 bulan

11 Cepat 50 160 19,53 Normal

92 MR 14 tahun 8 bulan

14 Normal 41 144 19,77 Normal

93 NH 14 tahun 4 bulan

12 Normal 47 150 20,89 Normal

94 AF 15 tahun 7 bulan

12 Normal 49 151,5

21,35 Normal

95 AP 14 tahun 3 bulan

11 Cepat 42 157 17,04 Normal

96 RL 14 tahun 11 bulan

11 Cepat 72 138,5

40,14 Lebih

97 NI 14 tahun 2 bulan

13 Normal 48 155,5

19,85 Normal

98 AS 14 tahun 6 bulan

11 Cepat 63 154 26,45 Lebih

99 MG 15 tahun 5 bulan

12 Normal 39 155 16,23 Normal

Page 81: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

LAMPIRAN

HASIL ANALISIS

UMUR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

11 2 2,0 2,0 2,0

12 27 27,3 27,3 29,3

13 36 36,4 36,4 65,7

14 30 30,3 30,3 96,0

15 3 3,0 3,0 99,0

16 1 1,0 1,0 100,0

Total 99 100,0 100,0

USIA MENARCHE

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

cepat masa menarche 72 72,7 72,7 72,7

normal masa menarche 27 27,3 27,3 100,0

Total 99 100,0 100,0

STATUS GIZI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

normal 67 67,7 67,7 67,7

Lebih 32 32,3 32,3 100,0

Total 99 100,0 100,0

Page 82: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

interpretasi status gizi * interpretasi usia menarche Crosstabulation

interpretasi usia

menarche

Total

cepat normal

interpretasi status

gizi

Lebih

Count 29 3 32

Expected Count 23,3 8,7 32,0

% within interpretasi status gizi 90,6% 9,4% 100,0%

% within interpretasi usia

menarche

40,3% 11,1% 32,3%

Normal

Count 43 24 67

Expected Count 48,7 18,3 67,0

% within interpretasi status gizi 64,2% 35,8% 100,0%

% within interpretasi usia

menarche

59,7% 88,9% 67,7%

Total

Count 72 27 99

Expected Count 72,0 27,0 99,0

% within interpretasi status gizi 72,7% 27,3% 100,0%

% within interpretasi usia

menarche

100,0% 100,0% 100,0%

Page 83: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7,636a 1 ,006

Continuity Correctionb 6,361 1 ,012

Likelihood Ratio 8,687 1 ,003

Fisher's Exact Test ,007 ,004

Linear-by-Linear

Association

7,559 1 ,006

N of Valid Cases 99

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,73.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for interpretasi status gizi (Normal / Lebih) ,185 ,051 ,673

For cohort interpretasi usia menarche = cepat ,708 ,574 ,874

For cohort interpretasi usia menarche = normal 3,821 1,242 11,756

N of Valid Cases 99

Page 84: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

LAMPIRAN

BUKU ANTROPOMETRI

Page 85: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …
Page 86: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …
Page 87: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …
Page 88: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …
Page 89: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

1

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE PADA

SISWI PONDOK PESANTREN PUTERI UMMUL MUKMININ

MAKASSAR

Nur Hardianti Hasti

Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Makassar

Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar – 90221

E-mail: [email protected]

ABSTRACT

BACKGROUND: Puberty is point of sexual maturity accesion in girls by the

time when menarche happen. Menarche age will be normal occurs around 12-14

years old. In Indonesia, according to Riskesdas 2010 show that from respondent

report, average of menarche age is 13 years old (20%) with early incidence less

then 9 years old. Menarche can be influence by genetic factors and also external

factors such as weather, chronic diseases, direct exposure to sunlight, unhealthy

dietary, stress, and physocology factors.

PURPOSE: To determine the relationship between nutritional status and age

menarche in student at Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar.

METHOD: This study uses analytical observational method with cross sectional

approach. The samples are girls student that have menstrual period. Sampling

technique is purposive sampling technique with the subject of respondents are 99

respondents.

RESULT: According to analysis with Chi-Square test obtain the p-value < 0,006

then Ha accepted, that means there is a significant relation between nutritonal

status with menarche age in Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar.

CONCLUSION: There is a significant relation between nutritonal status and

menarche age in Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Makassar, because a

good nutritional status may impact an early menarche

Key Words: Nutritional status, menarche

Page 90: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

2

PENDAHULUAN

Pubertas adalah masa

peralihan dari masa kanak-kanak ke

masa dewasa melibatkan perubahan-

perubahan fisiologi dan psikologi. Di

dalam masa pubertas akan terjadi

pertumbuhan karakteristik seks

sekunder dan dicapainya kemampuan

reproduksi seks. Pertumbuhan organ

seks sekunder dapat ditandai dengan

pembesaran payudara (thelarche)

dimulai pada usia rata-rata 10,5

tahun, tumbuhnya rambut ketiakdan

alat kemaluan (adrenarche) dimulai

pada usia rata-rata 11 tahun, adanya

jerawat, bau badan yang menyengat,

pinggul membesar dan juga mulai

berkembangnya beberapa organ vital

yang siap dibuahi.1-3

Pubertas merupakan titik

pencapaian dari kematangan seksual

pada anak perempuan yaitu dengan

terjadinya menarche. Menarche

merupakan menstruasi yang pertama

kali dialami wanita, dimana secara

fisik ditandai dengan keluarnya darah

dari vagina akibat peluruhan lapisan

endometrium. Usia menarche dapat

dikatakan normal apabila terjadi pada

usia 12-14 tahun. Secara nasional,

pada 37,5% anak Indonesia

didapatkan rata-rata usia menarche

13-14 tahun. Di Yogyakarta, rata-rata

usia menarche antara 13-14 tahun.3-5

Menarche dipengaruhi oleh

faktor genetik juga faktor eksternal

seperti cuaca, penyakit kronis, sinar

matahari, sedangkan faktor diet yang

tidak sehat, stress atau faktor

psikologis juga turut berperan.

Secara khusus umur menarche

didapatkan lebih awal pada anak

obesitas (lebih dari 30% di atas berat

normal untuk umur). Sedangkan

tertundanya menarche sering

Page 91: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

3

disebabkan malnutrisi berat.2,4

Adapun pemilihan tempat penelitian

di tingkat SMP karena usia rata-rata

menarche remaja di Indonesia adalah

13-14 tahun. Pada usia ini remaja

berada pada jenjang SMP/MTs.

Berdasarkan latar belakang tersebut,

maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai

hubungan antara status gizi dan usia

menarche pada siswi Pondok

Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar.

METODE

Desain penelitian yang

digunakan adalah observasional

analitik dengan pendekatan Cross

Sectional Study. Sampel penelitian

adalah siswi yang telah mengalami

menarche. Teknik pengambilan

sampel yaitu teknik purposive

sampling dengan jumlah subjek

penelitian 99 responden. Populasi

pada penelitian adalah seluruh siswi

Pondok Pesantren Ummul Mukminin

Makassar.

Data yang diambil adalah

data primer dimana peneliti

melakukan pengukuran langsung

kepada responden meliputi

pengukuran berat badan dan tinggi

badan. Instrumen penelitian yang

digunakan berupa kuesioner,

timbangan berat badan, meteran

tinggi badan dan tabel IMT/U.

Page 92: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

4

HASIL

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan umur responden

Variabel Jumlah(n) Persentase

(%)

Umur

11

12

13

14

15

16

2

27

36

30

3

1

2.0

27.3

36.4

30.3

3.0

1.0

Total 99 100.0

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 1 diketahui

responden dengan umur 11 tahun

yaitu 2 siswi (2.0%), umur 12 tahun

yaitu 27 siswi (27.3%), umur 13

tahun yaitu 36 siswi (36.4%), umur

14 tahun yaitu 30 siswi (30.3%),

umur 15 tahun yaitu 3 siswi (3.0%),

dan umur 16 tahun yaitu 1 siswi

(1.0%).

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan usia menarche dan status gizi

Variabel Jumlah (n) Persentase (%)

Usia Menarche

Cepat masa

menarche

Normal masa

72

72.7

Page 93: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

5

menarche 27 27.3

Status Gizi

Normal

Lebih

67

32

67.7

32.3

Total 99 100.0

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 2 di atas

responden pada penelitian ini

melibatkan 99 siswi dengan usia

menarche yang cepat yaitu 72 siswi

(72.7%), dan usia menarche yang

normal yaitu 27 siswi (27.3%).

Responden dengan status gizi yang

normal yaitu 67 siswi (67.7%) dan

status gizi yang lebih yaitu 32 siswi

(32.3%).

Tabel 3. Hubungan status gizi dengan usia menarche pada siswi pondok

pesantren puteri ummul mukminin makassar

Status

Gizi

Usia Menarche

Total

P Cepat Normal

N % N % N %

Lebih 29 90.6 3 9.4 32 100.0 0,006

Normal 43 64.2 24 35.8 67 100.0

Total 72 27 99 100.0

Data Primer: 2016

Page 94: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

6

Dari tabel di atas diketahui

bahwa siswi yang usia menarche

yang cepat dengan status gizi yang

normal yaitu 43 siswi (64.2%) dan

status gizi yang lebih 29 siswi

(90.6%). Siswi yang usia menarche

normal dengan status gizi yang

normal yaitu 24 siswi (35.8%) dan

status gizi yang lebih yaitu 3 siswi

(9.4%).

Berdasarkan hasil analisis dengan

menggunakan uji Chi-Square Test

didapatkan p-value 0,006 kurang dari

α (0,05) maka Ha diterima, artinya

terdapat hubungan yang signifikan

antara variabel status gizi dan usia

menarche pada siswi Pondok

Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar.

PEMBAHASAN

1. Usia Menarche pada Siswi Pondok

Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar

Pada masa ini remaja

mengalami banyak perubahan

diantaranya perubahan fisik,

menyangkut pertumbuhan dan

kematangan organ reproduksi,

perubahan intelektual, perubahan

bersosialisasi, dan perubahan

kematangan kepribadian termasuk

emosi. Pada pertumbuhan

kematangan organ reproduksi pada

perempuan diawali datangnya

menstruasi yang pertama kali yang

biasa disebut menarche.6 Dari hasil

penelitian yang telah dilakukan

didapatkan bahwa rata-rata usia

menarche pada siswi Pondok

Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar adalah 11,33 tahun.

Page 95: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

7

Menstruasi tidak akan terjadi sampai

organ tubuh berperan dalam sistem

reproduksi matang dan siap bekerja

sama. Usia untuk mencapai fase

terjadinya menarche dipengaruhi

oleh banyak faktor antara lain faktor

suku, genetik, gizi, sosial, ekonomi.7

2. Status Gizi pada Siswi Pondok

Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar

Status gizi adalah keadaan

tubuh individu atau masyarakat yang

dapat mencerminkan hasil dari

makanan yang dikonsumsi,

kemudian dicerna, diserap,

didistribusikan, dimetabolisme dan

selanjutnya digunakan atau disimpan

oleh tubuh. Bagi remaja, makanan

merupakan suatu kebutuhan pokok

untuk pertumbuhan dan

perkembangan tubuhnya.

Kekurangan konsumsi makanan, baik

secara kualitatif maupun kuantitatif,

akan menyebabkan metabolisme

tubuh terganggu.8 Dari hasil

penelitian yang telah dilakukan

didapatkan bahwa sebagian besar

siswi memiliki status gizi normal dan

sebagian kecil siswi memiliki status

gizi berlebih. Status gizi yang

bervariasi pada remaja putri tersebut

dapat terjadi karena kebiasaan yang

dilakukan remaja putri dalam

pemenuhan kebutuhan nutrisinya

juga berbeda-beda dan kesenangan

remaja putri mengkonsumsi makanan

tertentu juga berbeda-beda.9

3. Hubungan Status Gizi dengan Usia

Menarche

Makanan yang bergizi tinggi dan

berlemak tinggi berasal dari hewan

menyebabkan pertumbuhan berat

badan pada remaja putri, sehingga

kadar estrogen meningkat. Kadar

Page 96: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

8

hormon yang meningkat ini nantinya

akan mempengaruhi saat menarche

dari seorang remaja putri. Usia

menarche cepat adalah <12 tahun.10

Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan menunjukkan p-value

0.006 (p=0.05) bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara

variabel status gizi dan usia

menarche pada siswi Pondok

Pesantren Puteri Ummul Mukminin

Makassar. Kesehatan yang baik akan

mengakibatkan pertumbuhan dan

perkembangan seseorang tidak

terhambat, demikian pula sebaliknya.

Dengan keadaan status gizi yang

baik maka diperoleh keadaan

kesehatan tubuh yang optimal

sehingga memungkinkan untuk

terjadi menarche lebih dini.11

KESIMPULAN

Adanya hubungan antara

status gizi dan usia menarche pada

siswi Pondok Pesantren Puteri

Ummul Mukminin Makassar, hal ini

dikarenakan dengan keadaan status

gizi yang baik memungkinkan

terjadinya menarche yang lebih dini.

REFERENSI

1. Rayburn WF, Carey JC. Obstetri

&ginekologi. Jakarta: Widya

Medika; 2001

2. Anwar M, editor. Ilmu kandungan.

Ed.3. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo; 2011

3. Proverawati A, Misaroh S.

Menarche. Yogyakarta: Nuha

Medika; 2009

4. Susanti A.V. Faktor risiko kejadian

menarche dini pada remaja di SMPN

30 Semarang. J Nutrition College.

Universitas Diponegoro; 2012.

1(1):386-340

5. Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan. Riset kesehatan dasar

2010. Jakarta: Kementerian

Kesehatan RI; 2010

Page 97: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

9

6. Maternity D, Rahayu KR. Hubungan

dengan status gizi dengan usia

menarche pada siswi SMPN 4 Negeri

Agung Way Kanan. Jurnal Dunia

Kesmas. Juli 2014; 3(3): 180-184

7. Amaliah N, Pujonart SA. Hubungan

status gizi dengan satus menarche

pada remaja (10-15 tahun) di

Indonesia tahun 2010. Jurnal

Kesehatan Reproduksi. April 2013;

4(1): 1-10

8. Marmi. Gizi dalam kesehatan

reproduksi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar; 2014

9. Aminingsih S, Susilowati KA,

Suminar IL. Hubungan antarastatus

gizi dengan usia menarche pada

remaja putri di Desa Brajan

Mojosongo Boyolali. Jurnal Kosala.

1 Maret 2015; 3(1): 30-35

10. Beddu S, Mukarramah S, Lestahulu

V. Hubungan status gizi dan usia

menarche dengan dismenore primer

pada remaja putri. J Midwifery.

Oktober 2015; 1(1): 16-21

11. Patria A, Puspitasari DR. Hubungan

status gizi dengan menarche pada

siswi kelas IX di SMP Purnama Desa

Palputih Simpang Kecamatan

Tanjung Bintang Kabupaten

Lampung Selatan. Jurnal Kesehatan

Mitra Lampung. Mei 2012; 9(2):

Page 98: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND AGE …

10