tetanus dan penatalaksanaannya
DESCRIPTION
tetanus dan penatalaksanaannyaTRANSCRIPT
SKENARIO• Seorang laki-laki berusia 22 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan demam,mulut
terasa kak,dan nyeri pada tungkai bawah sebelah kanan. Menurut keterangan pasien,2 minggu lalu ia mengalami kecelakaan lalu lintas dan menderita luka robek pada tungkai bawah kanan. Luka tersebut dijahit sebanyak 27 jahitan oleh seorang petugas kesehatan didesanya. Saat dilakukan inspeksi,kulit tungkai bawah kanan didaerah luka tampak kemerahan,teraba panas dan bengkak,dari sela-sela luka yang dijahit keluar nanah. Pasien juga tidak diberikan antibiotik oleh petugas kesehatan setelah menjahit lukanya. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 82x/menit
ANAMNESIS• Identitas Pasien
• Keluhan Utama : Demam, mulut terasa kaku, dan nyeri pada tungkai bawah sebelah kanan
• Riwayat Penyakit sekarang
-Sejak kapan,nyeri menjalar/tidak,kaku menjalar/tidak
• Riwayat Penyakit Dahulu
-Pernah seperti ini? luka terbuka? DM?
• Riwayat Imunisasi
• Riwayat Penyakit Keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
Nadi
Suhu
Kekakuan
Frek. napas
Tekanan darah
Melihat adanya trismus
Luka & tanda2 radang
PEMERIKSAAN PENUNJANG• Pemeriksaan laboratorium tidak begitu perlu dilakukan. Hal ini disebabkan karena
penyakit tetanus dapat ditegakkan dengan gejala klinis dan anamnesis. Namun dapat dilakukan pemeriksaan Darah Lengkap(Leukositosis ringan), Rontgen pada tungkai bawah sebelah kanan, dan pewarnaan Gram untuk mengidentifikasi jenis bakteri.
ETIOLOGI• Clostridium tetani batang anaerob, besar, basil gram positif yang bergerak menghasilkan
spora (tidak berwarna, berbentuk oval).
• Menghasilkan neurotoksin yaitu tetanospasmin (rantai polipeptida tunggal)
EPIDEMIOLOGI• Tetanus merupakan penyakit yang membebani di seluruh dunia terutama di Negara
beriklim tropis dan Negara – Negara sedang berkembang
MANIFESTASI KLINIS• Tetanus Lokal
-pernah imunisasi
-kaku sekitar luka
• Tetanus Umum
-trismus,kaku M.Maseter,kaku kuduk
-rhisus sardonikus-otot wajah kaku
-dinding perut seperti papan
-ekstremitas kaku,kejang-kejang
-Anoxia
WORKING DIAGNOSIS• Tetanus
Tetanus adalah gangguan neurologis (tonus otot ↑ & spasme disebabkan tetanospasmin dari Clostridium tetani → infeksi sistem saraf dan otot
PENATALAKSANAAN
• Diazepam: spasme dan kejang tetanik 5-10 mg oral tiap 4-6 jam
• Fenobarbital: kejang parsial dan kejang umum 1 mg/kg i.m tiap 4-6 jam, tidak melebihi 400 mg/hari
• ATS: 20.000 i.u/hari 5 hari u/ netralisir toxin
• Penisilin G: Mengganggu pembentukan polipeptida 10-24 juta unit/hari i.v selama 10-14 hari
• Metronidazol: Aktif melawan bakteri anaerob 500 mg per oral tiap 6 jam atau 1 g i.v tiap 12 jam, tidak lebih dari 4 g/hari
KOMPLIKASI• Komplikasi pada tetanus yang sering dijumpai: laringospasme, kekakuan otot-otot
pematasan atau terjadinya akumulasi sekresi berupa pneumonia serta kompressi fraktur vertebra dan laserasi lidah akibat kejang. Selain itu bisa terjadi rhabdomyolysis dan renal failure. Rhabdomyolysis adalah keadaan dimana otot rangka dengan cepat hancur, sehingga mengakibatkan mioglobin (protein otot) bocor ke dalam urin. Hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal akut.
PENCEGAHAN• Rawat luka adekuat
• Imunisasi
-aktif (beri toxoid tetanus)
-pasif(beri serum antitoxin): ATS,Homolog ImunoGlobulin,Tetanus Human
PEMBERIAN IMUNISASI• Luka bersih
-imunisasi tidak lengkap: beri toxoid saja, ATS tidak usah
-imunisasi lengkap : ATS/toxoid tidak usah
• Luka kotor
-imunisasi tidak lengkap: beri ATS dan toxoid
-imunisasi lengkap: ATS dan toxoid tidak usah
PROGNOSIS• Ringan; bila tidak adanya kejang umum ( generalized spasm)
• Sedang; bila sekali muncul kejang umum
• Berat ; bila kejang umum yang berat sering terjadi.
-Derajat semakin ringan maka semakin baik prognosisnya
KESIMPULAN• Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, disimpulkan pasien menderita
tetanus. Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri anaerob Clostridium tetani.
• Tetanus memiliki gejala awal seperti nyeri kepala, gelisah, dan iritabilitas yang sering disertai kekakuan, sukar mengunyah, dan spasme otot leher. Pada keadaan yang lebih lanjut terdapat gejala seperti trismus, kejang opistotonus, penderita berpostur lengkung, dan sampai menimbulkan kematian.
• Pengobatan tetanus dapat diberikan diazepam,fenobarbital,ats,metronidazol dan penicilin G