teori pembentukan bumi

3
TEORI PEMBENTUKAN BUMI 1. Teori Apungan benua (Wegener) Semua daratan berasal dari satu benua besar yang disebut pangea. Asumsinya didasari oleh: a. Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. b. Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua mengapung sendiri- sendiri. c. Batas Samudra Hindia semakin mendesak ke utara. Anak benua India semakin menyempit dan makin mendekati ke Benua Eurasia, sehingga menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya. d. Green land semakin mendekat ke Amerika Utara 2. Teori Kontraksi (James Dana dan Elie Baumant) Bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama. massa yang sangat panas bertemu dengan udara dingin membuatnya mengerut. Zat yang berbeda-beda menyebabkan pengerutan yang tidak sama antara 1 tempat dan tempat lain 3. Teori Laurasia-Gondwana (Eduard Suess) Muka bumi selalu mengalami perubahan atau perkembangan. Perubahan ini terus berlangsung hingga kini, ditunjukan dengan adanya pergeseran daratan (benua). Jika dirunut pada sejarah masa lalu, sebenarnya benua2 di muka bumi pernah berkumpul menyatu, menjadi sbuah benua besar (supercontinent) brnama Laurasia di utara, dan Gondwana di selatan. Kedua benua ini secara perlahan- lahan bergerak ke arah ekuator. Rotasi bumi membuat sebagian benua terakumulasi di daerah ekuator dan bumi barat. PAda perkembangannya, benua ini pecah dan memisah saling menjauh. Dan membentuk kondisi seperti sekarang ini (5 benua). 4. Teori lempeng tektonik

Upload: anggi-novia-regina

Post on 05-Dec-2014

44 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI PEMBENTUKAN BUMI

TEORI PEMBENTUKAN BUMI

1. Teori Apungan benua (Wegener)

Semua daratan berasal dari satu benua besar yang disebut pangea. Asumsinya didasari oleh:

a.      Terdapat  kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika.

b.      Bentangan-bentangan samudra dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri.

c.       Batas Samudra Hindia semakin mendesak ke utara. Anak benua India semakin menyempit dan makin mendekati ke Benua Eurasia, sehingga menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya.

d.      Green land semakin mendekat ke Amerika Utara

2.      Teori Kontraksi (James Dana dan Elie Baumant)

Bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama. massa yang sangat panas bertemu dengan udara dingin membuatnya mengerut. Zat yang berbeda-beda menyebabkan pengerutan yang tidak sama antara 1 tempat dan tempat lain

3.      Teori Laurasia-Gondwana (Eduard Suess)

Muka bumi selalu mengalami perubahan atau perkembangan. Perubahan ini terus berlangsung hingga kini, ditunjukan dengan adanya pergeseran daratan (benua). Jika dirunut pada sejarah masa lalu, sebenarnya benua2 di muka bumi pernah berkumpul menyatu, menjadi sbuah benua besar (supercontinent) brnama Laurasia di utara, dan Gondwana di selatan. Kedua benua ini secara perlahan-lahan bergerak ke arah ekuator. Rotasi bumi membuat sebagian benua terakumulasi di daerah ekuator dan bumi barat. PAda perkembangannya, benua ini pecah dan memisah saling menjauh. Dan membentuk kondisi seperti sekarang ini (5 benua).

4.      Teori lempeng tektonik

Teori ini adalah yang paling masuk akal dan diterima diseluruh dunia oleh ahli geologi. Kerak bumi dan lapisan litosfer mengapung diatas astenosfer, sehinga dianggap satu daerah yang saling berhubungan karena adanya aliran konveksi yang keluar di bagian tengah dasar samudra.

Teori tektonik lempeng pada dasarnya menerangkan bahwa:a. Litosfer terbelah menjadi lempeng-lempeng besar dan lempeng-

lempeng kecil.

Page 2: TEORI PEMBENTUKAN BUMI

b. Lempeng-lempeng tersebut terdiri atas kerak benua atau kerak samudera, atau gabungan keduanya.

c. Lempeng-lempeng bergerak karena pengaruh arus konveksi yang ditimbulkan dari lapisan astenosfer

d. Teori tektonik lempeng berhubungan dengan mekanisme pergerakan dan seluruh implikasi kegeologian yang ditimbulkannya.

TABEL PERIODIK UNSUR

Tabel periodik unsur-unsur kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berubah-ubah secara teratur sepanjang tabel. Setiap unsur didaftarkan berdasarkan nomor atom dan lambang unsurnya. Tabel periodik standar memberikan informasi dasar mengenai suatu unsur. Ada juga cara lain untuk menampilkan unsur-unsur kimia dengan memuat keterangan lebih atau dari persepektif yang berbeda.

Sejarah

Tabel periodik pada mulanya diciptakan tanpa mengetahui struktur dalam atom: jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan massa atom lalu dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara beberapa sifat tertentu dan massa atom unsur-unsur tersebut, akan terlihat suatu perulangan atau periodisitas sifat-sifat tadi sebagai fungsi dari massa atom. Orang pertama yang mengenali keteraturan tersebut adalah ahli kimia Jerman, yaitu Johann Wolfgang Döbereiner, yang pada tahun 1829 memperhatikan adanya beberapa triade unsur-unsur yang hampir sama.

Beberapa triade

UnsurMassa atom Kepadatan

Klorin 35,50,00156 g/cm3

Bromin 79,90,00312 g/cm3

Iodin 126,90,00495 g/cm3

Kalsium 40,1 1,55 g/cm3

Stronsium 87,6 2,6 g/cm3

Barium 137 3,5 g/cm3

Penjelasan Struktur Tabel Periodik

Jumlah kulit elektron yang dimiliki sebuah atom menentukan periode atom tersebut. Setiap kulit memiliki beberapa subkulit, yang terisi menurut urutan berikut ini, seiring dengan bertambahnya nomor atom:1s2s 2p3s 3p

Page 3: TEORI PEMBENTUKAN BUMI

4s 3d 4p5s 4d 5p6s 4f 5d 6p7s 5f 6d 7p8s 5g 6f 7d 8p...

Berdasarkan hal inilah struktur tabel disusun. Karena elektron terluar menentukan sifat kimia suatu unsur, unsur-unsur yang segolongan umumnya mempunyai sifat kimia yang mirip. Unsur-unsur segolongan yang berdekatan mempunyai sifat fisika yang mirip, meskipun massa mereka jauh berbeda. Unsur-unsur seperiode yang berdekatan mempunyai massa yang hampir sama, tetapi sifat yang berbeda.