teori kesalahan dalam kimia analitik part 1
TRANSCRIPT
-
Teori kesalahan dalam Kimia AnalitikTujuan analisis kuantitatifBesaran yang diukurJenis-jenis kesalahanKetelitian dan ketepatanUkuran ketelitianUkuran ketepatanMenyatakan hasil akhirPenolakan hasil pengukuranUji kenormalanUji t untuk membandingkan dua macam hasil analisaUji keragaman (uji F)Analisis sidik ragam
-
Tujuan analisis kuantitatifAdalah pengukuran banyaknya komponen yang diinginkan dalam cuplikan yang dianalisiskembali
-
Besaran yang diukurPada analisis gravimerti : beratPada analisis volumetri : konsentrasiPada analisis instrumens : berbagai sifat fisik dari sistem yang dianalisiskembali
-
Jenis-jenis kesalahanKesalahan acakSelalu terjadi dalam analisa akibat adanya sedikit variasi yang tidak dapat ditentukan dalam setiap langkah prosedur analisis, umumnya kecil sehingga nilai rata-rata tidak terlalu jauh dari nilai sebenarnya. Kesalahan sistematikBersifat konstan, menimbulkan penyimpangan tertentu yang mempengaruhi kesalahan-kesalahan sistematik : ialah kesalahan operasional, alat, pereaksi dan metode.Kesalahan kembali
-
Cara memperkecil kesalahan sistimatikKalibrasiPenetapan blankoPenetapan kontrol pembandingPenetapan ulanganPenetapan dengan berbagai metodekembali
-
Ketelitian dan ketepatanKetelitian (precision) : nilai-nilai yg diperoleh kecil perbedaanya satu sama lainKetepatan (accuracy) : nilai-nilai yang diperoleh dekat dengan nilai sebenarnyaBiasanya dilakukan serangkaian penetapan dan hasilnya dinyatakan se-Bagai nilsi rata-rata (mean)kembali
-
Ukuran ketelitianRange ; selisih hasil penetapan terbesar dengan terkecilPenyimpangan rata-rata (mean deviation) : rata-rata penyimpangan hasil penetapan, tanpa memperhatikan tanda deviasinya (+ atau -)Simpangan baku (standar deviation) kembali
-
Ukuran ketepatanKesalahan mutlak (d)d = I x I = nilai sebenarnyaKesalahan nisbi dalam persen
Dalam ppt (bagian perseribu)
kembali
-
Menyatakan Hasil AkhirHasil akhir analisis kimia umumnya dinyatakan dalam nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata dihitung setelah pemeriksaan apakah ada hasil analisa yang ditolak. Karena selalu mengandung unsur kesalahan maka selain nilai rata-rata perlu disertakan batas kesalahannya (limit of error) kembali
-
Contoh:Hasil analisa besi dalam bijih besi 4 kali penetapan (n)X = 15,30 %= 0,10 %T tabel 99% = 5,841
-
*