kimia analitik 1 - i (pengantar kimia analitik)

Upload: dwi-andeslita-mirda-msc

Post on 06-Jul-2018

295 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    1/47

    PERATURAN KELAS

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    2/47

    1. Apabila berhalangan hadir karena sakitatau dengan alasan yang jelas, harap

    melaporkannya kepada ketua tingkat atausaya

    2. Jika selama tiga hari berturut-turut tidak

    menghadiri kelas tanpa alasan yang jelasdan apabila tidak memperhatikanpelajaran, nilai akan saya kurangi

    3. Apabila terdapat masalah, harapdilaporkan kepada ketua tingkat danketua tingkat diharapkan melaporkannya

    kepada saya 2

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    3/47

    DWI ANDESLITA MIRDA M.SC

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH 2016

    KIMIA ANALITIK 1

    Sabtu

    1.00 – 3.00 pm

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    4/47

    4

    BAB I

    PENGANTAR KIMIA ANALITIK 

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    5/47

    Cabang ilmu kimia yang mempelajari tentangpemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa

    kimia.

    Mencakup :

    1.Analisis Kualitatif

    2.Analisis Kuantitatif

    5

    Apa yang dimaksud dengan Kimia

    Analitik?

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    6/47

    Menyatakan keberadaan suatu unsur atau senyawadalam sampel

    6

    Analisis Kualitatif 

    Analisis Kuantitatif Menyatakan jumlah suatu unsur atau senyawadalam sampel.

    Tidak semua unsur atau senyawa yang ada dalam sampel dapatdianalisis secara langsung, sebagian besar memerlukan proses pemisahanterlebih dulu dari unsur yang mengganggu.

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    7/47

    1. Bidang Industri Makanan

    Penentuan kadar protein dalam suatu makanan atau bahanpangan.

    2. Bidang PertambanganPenentuan kadar uranium dalam suatu bijih tambang.

    3. Bidang kedokteran

    Mendiagnosis suatu penyakit pada manusia :Tingkat konsentrasi bilirubin dan enzim fosfatase alkali dalamdarah menunjukkan adanya gangguan fungsi liver.

    Tingkat konsentrasi gula dalam darah dan urin menunjukkanpenyakit gula.

    7

    Penggunaan Kimia Analitik :

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    8/47

    4. Bidang Lingkungan

    Penentuan konsentrasi logam berat yang terlarut kedalam lingkungan air (pencemaran air).

    5. Bidang Pertanian

    Lahan pertanian sebelum digunakan, maka tingkat

    kesuburannya ditentukan dengan mengetahuitingkat konsentrasi unsur yang ada di dalam tanah,misalnya konsentrasi N, P, K dalam tanah.

    8

    Penggunaan Kimia Analitik :

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    9/47

    Analisis Klasik

    danAnalisis Instrumental (Modern)

    9

    Ditinjau Dari ara atau met!"an#a$

    Kimia Analitik Dig!l!ngkan Menja"i :

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    10/47

    Analisis Klasik

    Berdasarkan pada reaksi kimia dengan stoikiometriyang telah diketahui dengan pasti.

    Contoh : Volumetri (Titrasi) dan Gravimetri

    Volumetri,

    Besaran yang diukur : volume zat-zat yang bereaksi

    Gravimetri,

    Besaran yang diukur : Massa dari zat-zat10

    Ditinjau Dari ara atau met!"an#a$Kimia Analitik Dig!l!ngkan Menja"i :

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    11/47

    Analisis Instrumental (Analisis Modern)

    Berdasarkan sifat fisiko-kimia zat.

    Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan

    zat menimbulkan fenomena absorpsi, emisi,hamburan yang kemudian dimanfaatkan untukteknik analisis spektroskopi.

    Menggunakan instrument canggih

    11

    Ditinjau Dari ara atau met!"an#a$Kimia Analitik Dig!l!ngkan Menja"i :

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    12/47

    1.Sampling,

    2.Pengubahan sampel ke dalam bentuk

    yang sesuai dengan pengukuran,3.Pengukuran,

    4.Perhitungan dan interpretasi data.

    12

    Ta%a&an'Ta%a&an AnalisisKuantitatif 

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    13/47

    Pengambilan sampel yang dapat mewakilimateri keseluruhan yang sebenarnya.

    Diubah menjadi sampel laboratorium yanglebih kecil baik bentuk mau pun jumlahnya.

    13

    () Sam&ling

    * P + % l k " l

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    14/47

     A. Pengeringan sampel

    Dilakukan untuk sampel dalam wujud padat.

    Dilakukan untuk menghilangkan kadar air yangada dalam sampel.

    Definisi Kadar Air : persentasi kandungan air

    suatu sampel

    14

    *) Pengu+a%an sam&el ke "alam+entuk #ang sesuai "engan

    &engukuran

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    15/47

    1. Pengeringan menggunakan oven (Thermogravimetri)

    Dilakukan menggunakan oven dengan suhu 105 –110°C sampai mencapai berat konstan (tidak berubah).

    Pada sampel tidak semua air dapat menguap, adasebagian air yang terikat kuat dengan sampel sehinggaharus dilakukan pengukuran berat sampel hinggakonstan (tidak berubah).

    Sebelum ditimbang selalu ingat untuk masukkankedalam desikator selama 15 menit untukmendinginkan sampel yang baru keluar dari oven tanpa

    terjadi penyerapan air. 15

    Ka"ar Air

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    16/47

    1.Pengeringan menggunakan oven (Thermogravimetri)

    Berat air yang diuapkan (Wa) =

    Berat sebelum pengeringan (Wz+Wo) – berat setelah

    pengeringan (Wz+Wo)

    Kadar Air (g/g) =

    Berat air yang diuapkan dibagi berat sampel sebelumpengeringan dikali 100%.

      Wa x100%

     (Wz+Wo) - Wo

    16

    Met!"e &engukuran Ka"ar Air

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    17/47

    1. Pengeringan menggunakan oven (Thermogravimetri)

    Kesalahan yang biasa terjadi :

    1.Apabila suhu oven lebih kecil dari yang seharusnya 105

    – 110°C, tidak semua air akan teruap (kadar air kecil)2.Apabila suhu oven lebih besar dari yang seharusnya 105– 110°C, tidak hanya air yang teruap tetapi jugakandungan sampel yang mudah menguap seperti

    alkohol juga ikut menguap (kadar air besar)3.Tidak terkalibrasinya neraca analitik dan oven

    17

    Ka"ar Air

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    18/47

    2. Destilasi (Thermovolumetri)

    Uap yang dihasilkan dari pendinginan destilasiakan mencair kembali dan hitung berapavolumenya untuk menghitung kadar air.

    Sekitar 1 jam tidak ada penambahan volume lagi.

    Kadar air (V/g) :

    Volume air yang dihasilkan dibagi dengan beratsampel awal dikali 100%

      Va x100%

    (Wz+Wo) - Wo18

    Met!"e &engukuran Ka"ar Air

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    19/47

    2. Destilasi (Thermovolumetri)

    Dengan penambahan zat kimia.

    Syarat zat kimia :

    1.lebih tinggi titik didihnya dari pada air,

    2.tidak bercampur dengan air,

    3. berat jenis lebih rendah dari air.

    Contoh : toluene, benzene, xylene, tetraklorethilen,

    xylol..Toluene menyebabkan lemak (nonpolar) tidakikut menguap karena melarut pada toluene(pelarut non polar).

    19

    Met!"e &engukuran Ka"ar Air

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    20/47

    Kelebihan destilasi daripada pengeringan denganmenggunakan oven :

    1.Dapat digunakan untuk sampel dengan kadarair sangat kecil

    2.Waktu pengerjaan relatif singkat3.Hasil analisa lebih akurat

    4.Terhindarnya teroksidasi senyawa lemak dan

    dekomposisi gula (karamelisasi)

    20

    Ka"ar Air

    * Pengu+a%an sam&el ke "alam

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    21/47

    B. Penimbangan atau pengukuran volume sampel

    Dalam analisis kuantitatif, sampel yangdianalisis harus diketahui secara kuantitatif beratatau volumenya sebelum dilakukan pengukuran.

    21

    *) Pengu+a%an sam&el ke "alam+entuk #ang sesuai "engan

    &engukuran

    * Pengu+a%an sam&el ke "alam

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    22/47

    C. Pelarutan sampel

    Dalam pelarutan sampel harus dipilih pelarutyang dapat melarutkan sampel secara sempurna.

    Pelarut yang biasa digunakan dikelompokkanmenjadi ; air, pelarut organik, pelarut asam

    (asam encer, asam kuat, asam campuran) sertapeleburan.

    22

    *) Pengu+a%an sam&el ke "alam+entuk #ang sesuai "engan

    &engukuran

    * Pengu+a%an sam&el ke "alam

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    23/47

    D. Pemisahan senyawa pengganggu

    Terjadi jika senyawa yang ada dalam campuran

    memiliki sifat fisika atau sifat kimia yang berbeda.Unsur atau senyawa pengganggu harus dipisahkandari sampel yang akan dianalisis

    23

    *) Pengu+a%an sam&el ke "alam+entuk #ang sesuai "engan

    &engukuran

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    24/47

    1.Pengayakan

    2.Flotasi (pengapungan)

    3.Filtrasi4.Sentrifugasi

    5.Kristalisasi

    6.Destilasi7.Ekstraksi

    24

    D) Teknik Pemisa%an

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    25/47

    1. PengayakanUntuk sampel heterogen khususnya pada campurandalam fasa padat.

    Didasari pada perbedaan ukuran partikel.

    Menggunakan ayakan yang memiliki pori atau lubangtertentu yang dinyatakan dalam satuan mesh.

    Contoh : memisahkan pasir dari batu kerikil

    25

    D) Teknik Pemisa%an

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    26/47

    2. Flotasi (Pengapungan)Untuk sampel dalam fasa padat.

    Didasari pada sifat permukaan dari senyawa atau partikel

    Terbagi 2 : a. Hidrofilik (Suka Air)

     b. Hidrofobik (Tidak suka Air)

    Senyawa atau partikel yang suka air akan tetap beradapada fasa air sedangkan untuk senyawa atau partikelyang tidak suka air akan menempel pada gelembungudara dan akan naik ke permukaan sehingga dapatdipisahkan.

    26

    D) Teknik Pemisa%an

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    27/47

    3. FiltrasiUntuk sampel campuran heterogen yang mengandungcairan dan partikel-partikel padat denganmenggunakan media filter yang hanya akanmeloloskan cairan dan menahan partikel-partikelpadat.

    27

    D) Teknik Pemisa%an

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    28/47

    a. Gravitasi

    Dengan menggunakan kertas saring yang dimasukkanke dalam corong pisah.

    Untuk jumlah partikel cair yang lebih banyak daripada

    padatnya.Masukkan media filter sedikit demi sedikit, kira-kirasepertiga dari kertas saring.

    Zat padat : residen Zat cair : filtrat

    b. TekananDengan menggunakan pompa vacum.

    Untuk jumlah partikel padat yang lebih banyakdaripada cairannya.

    28

    ,) -ILTRASI

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    29/47

    4. Sentrifugasi

    Pengendapan adalah proses membentuk endapanyaitu padatan yang dinyatakan tidak larut dalam airwalaupun endapan tersebut sebenarnya mempunyaikelarutan sekecil apapun.

    Untuk mempercepat proses pengendapan denganmenggunakan gaya sentrifugasi (Objek diputar secarahorizontal pada jarak tertentu sehingga partikel-partikelnya menuju dinding tabung dan terakumulasi

    membentuk endapan). 29

    D) Teknik Pemisa%an

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    30/47

    5. Kristalisasi

    Didasari atas pelepasan pelarut dari zat

    terlarutnya dalam sebuah campuran homogenatau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zatterlarutnya.

    Teknik pemisahan padat-cair yang sangatpenting dalam industri, karena dapatmenghasilkan kemurnian produk hingga 100%.

    30

    D) Teknik Pemisa%an

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    31/47

    Penggunaan Kristalisasi :

    1.Industri garam dapur

    2.Industri kaca (menggunakan silika untukmembuat kaca)

    3.Industri gula pasir

    4.Industri makanan (produksi bubuk kopiinstant tanpa ampas, sehingga kristal kafeindan gula dapat larut dengan cepat di airpanas)

    31

    .) KRISTALISASI

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    32/47

    Dengan cara mengurangi/menghentikan kelarutanzat terlarut sehingga terbentuk kristal.

    Proses kristalisasi dapat dilakukan dengan cara :

    a.Penguapan (Evaporasi)

     b.Pendinginan larutan

    c.Penambahan antisolvent (pelarut yang tidak

    melarutkan zat terlarut)d.Reaksi kimia

    e.Perubahan pH sehingga zat terlarut lebihcenderung membentuk kristal daripada larutan

    32

    .) KRISTALISASI

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    33/47

    Penguapan

    1. Proses pembuatan garam.Air laut dialirkan kedalam tambak dan selanjutnyaditutup. Air laut yang ada dalam tambak terkena sinarmatahari dan mengalami proses penguapan, semakin

    lama jumlah air berkurang, dan mengering terbentukkristal garam.

    2. Proses pembuatan gula.

    Tebu digiling dan dihasilkan nira, nira tersebut

    selanjutnya dimasukkan kedalam alatvacuum evaporator,Dalam alat ini dilakukan pemanasan sehinggakandungan air di dalam nira menguap, dan uap tersebutdikeluarkan melalui pompa, sehingga terbentuk kristal

    gula. 33

    .) KRISTALISASI

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    34/47

    6. DestilasiDidasarkan pada perbedaan titik didih atau volatilitas(kecenderungan suatu senyawa untuk berubah wujuddari cair menjadi uap atau gas) dari masing-masing zat

    penyusun dari campuran homogen.Volatilitas tinggi : mudah menguap atau mendidih

    Titik didih tinggi : susah menguap atau mendidih

    Perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanasdan alat pendingin.

    Dua tahap proses :

    1. Tahap penguapan

    2. Tahap Pendinginan 34

    D) Teknik Pemisa%an

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    35/47

    Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehinggazat yang memiliki titik didih lebih rendah atauvolatilitas tinggi akan menguap terlebih dahulu.

    Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu

    pendingin, proses pendinginan terjadi karena airmengalir kedalam dinding (bagian luar kondenser),sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair.

    Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya dapat

    memisahkan semua senyawa-senyawa yang ada dalamcampuran homogen tersebut.

    35

    PR/SES DESTILASI

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    36/47

    1.Destilasi Sederhana

    2.Destilasi Bertingkat (Fractional Destilation)

    36

     0ENIS DESTILASI

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    37/47

    Alkohol dihasilkan melalui proses fermentasi dari sisa nira(tebu) yang tidak dapat diproses menjadi gula pasir. Hasilfermentasi adalah alkohol yang masih bercampur secarahomogen dengan air.

    Atas dasar perbedaan titik didih air (100°C) dan titik didihalkohol (70°C), sehingga yang akan menguap terlebihdahulu adalah alkohol.

    Uap tersebut akan melalui pendingin dan akan kembali

    cair. 37

    Destilasi Se"er%ana

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    38/47

    Proses pemisahan yang lebih komplek terjadi pada

    minyak bumi. Dalam minyak bumi banyakterdapat campuran.

    Atas dasar perbedaan titik didih atau sifatvolatilitasnya, maka dapat dipisahkan produk-

    produk dari minyak bumi.Proses ini dikenal dengandestilasi fraksi, dimanaterjadi pemisahan-fraksi-fraksi dari bahan bakar.

    38

    Destilasi Bertingkat

    1-ra2ti!nal Destilati!n3

    il i i k

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    39/47

    39

    Destilasi Bertingkat1-ra2ti!nal Destilati!n3

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    40/47

    Minyak bumi akan diuapkan secara terus

    menerus dan kemudian didinginkan oleh beberapa kondensor.Setiap kondensor akan mendinginkan uap yangspesifik berdasarkan tingkat volatilitasnya.

    Gas dengan volatilitas paling tinggi, artinyapaling mudah menguap akan terpisah terlebihdahulu

    40

    Destilasi Bertingkat

    1-ra2ti!nal Destilati!n3

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    41/47

    7. EkstraksiPemisahan zat berdasarkan perbedaankelarutannya terhadap pelarut-pelarut tertentu

    (dua cairan tidak saling larut seperti air denganpelarut organik)

    Contohnya : ekstraksi Iod yang ditambahkanpelarut air dan kloroform.

    41

    D) Teknik Pemisa%an

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    42/47

    7. EkstraksiPencampuran iod dengan air dan kloroformmenghasilkan 2 fasa/lapisan.

    Lapisan bawah berwarna ungu = iod terlarut dalam

    klorofomLapisan atas berwarna kuning muda = iod terlarutdalam air.

    Kloroform berada dilapisan bawah karena berat jeniskloroform lebih besar daripada air.

    Iod akan lebih banyak terlarut dalam kloroform,karena sifat iod dan kloroform yang sama-samasemipolar. Berbeda dengan air yang polar.

    42

    D) Teknik Pemisa%an

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    43/47

    7. EkstraksiLapisan kloroform yang berisi iod dipisahkan atauditampung ke dalam erlemeyer.

    Tambahkan lagi kloroform pada fasa air agar iod yangtersisa dalam air akan terlarut dalam kloroform(dilakukan sebanyak 5 kali) hingga lapisan air semakin

     bening yang menunjukkan tidak ada lagi kandungan

    iod dalam air.

    43

    D) Teknik Pemisa%an

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    44/47

    3. Pengukuran

    Teknik pengukuran :

    Secara klasik yang berdasarkan reaksi kimia

    Secara instrumen yang berdasarkan sifatfisikokimia.

    44

    Ta%a&an'Ta%a&an Analisis Kuantitatif 

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    45/47

    4. Perhitungan dan Interpretasi Data

     

    Umumnya kadar sampel secara kuantitatifdinyatakan dengan perhitungan persen.

    Pada volumetri dan gravimetri perhitunganpersen diperoleh dari hubungan stoikiometrisederhana berdasarkan reaksi kimianya.

    Pada spektroskopi diperoleh dari hubunganabsorban dan konsentrasi sampel dalam larutan.

    45

    Ta%a&an'Ta%a&an Analisis Kuantitatif 

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    46/47

    4. Perhitungan dan Interpretasi Data

    Pada spektroskopi diperoleh dari hubungan absorbandan konsentrasi sampel dalam larutan.

    Kadar spl : Au x Mb x Br

      Ab x MuPersen Kadar : Kadar sampel x 100%

      Kadar etiket

    Au = absorban sampel

    Ab = absorban bakuMb = kosentrasi baku

    Mu = kosentrasi sampel

    Br = Bobot rata-rata46

    Ta%a&an'Ta%a&an Analisis Kuantitatif 

  • 8/17/2019 Kimia Analitik 1 - I (Pengantar Kimia Analitik)

    47/47

    T4ANK 5/U