teori dan riset akuntansi
DESCRIPTION
RMK bab 2 Teori dan Riset AkuntansiMata Kuliah Teori AkuntansiTRANSCRIPT
BAB II
TEORI DAN RISET AKUNTANSI
I. Riset Akuntansi dan Metode Ilmiah
Penelitan merupakan suatu kegiatan sistematis dan terorganisir untuk
memperoleh dan mengembangkan sejumlah pengetahuan tertentu dan menyelesaikan
beberapa masalah tertentu. Teori-teori dapat menjelaskan hubungan-hubungan antar
fenomena dan dapat digunakan untuk memprediksi fenomena-fenomena. Teori
akuntansi dapat digunakan untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan pandangan para
ahli akuntansi. Suatu teori akuntansi harus berisikan logika-logika dasar (termasuk
asumsi dasar dan dalil-dalil) akuntansi.
II. Pertimbangan Deduktif dan Induktif
A. Sistem deduktif
Sistem deduktif merupakan salah satu pertimbangan logika yang menghasilkan
satu atau lebih alternatif dari sekumpulan asumsi dan dalil. Sistem deduktif juga
merupakan pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih
kesimpulan. Beberapa pendekatan deduktif dalam teori akuntansi mempergunakan
aksioma yang bersifat umum sebagai logika dasar. Pendekatan deduktif sering disebut
sebagai metode analisis deduktif. Pendekatan ini tidak memberikan jalan keluar yang
berlaku untuk keseluruhan teori akuntansi, karena sangat tergantung pada penggunaan
teknik merumuskan aksioma yang tepat terhadap suatu kesepakatan serta perumusan
dasar pikiran dari teori akuntansi.
1
B. Sistem induktif
Sistem ini dilakukan dengan pengujian atau test data yang didasarkan pada
sampel dari populasi dan kemudian menarik kesimpulan atas populasi tersebut,
menekannya pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan tersebut. Riset induktif/empiris meletakkan standar bagai dasar kebenaran
yang disebut dengan riset akuntansi positif. Riset ini tepat dipergunakan untuk
merumuskan hubungan-hubungan kejadian dalam akuntansi.
III. Teori Normatif dan Teori Deskriptif
A. Teori normatif
Teori normatif menggunakan nilai dalam pertimbangan yang mengandung
sedikitnya satu premis yang menyatakan seharusnya. Teori normatif bekerja dengan
nilai kebenaran. Setidaknya terdapat satu alasan yang membenarkan langkah yang
sudah direncanakan. Sistem deduktif lebih sering digunakan dalam teori normatif.
B. Teori deskriptif
Teori deskriptif menjelaskan suatu usaha yang membenarkan hubungan-
hubungan yang secara nyata sudah dilaksanakan. Teori deskriptif dicapai berdasarkan
empirik atau merupakan hasil pengamatan dan percobaan. Pendekatan induktif biasanya
digunakan dalam teori deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan logika dasar dan
setiap kesimpulan sangat erat dengan pokok-pokok pikiran. Pendekatan induktif
merumuskan dan membenarkan hubungan-hubungan yang nyata. Sifat ini bertentangan
dengan kebenaran deskriptif.
IV. Teori Makro dan Teori Partikular (Mikro)
2
Ketika pokok-pokok pikiran dari sistem deduktif secara keseluruhan sudah
memberi dukungan secara luas, maka kesimpulan-kesimpulan yang dibuat haruslah
benar (makro). Sistem induktif bersifat lebih realistis, yang terpusat hanya pada bagian
kecil dari lingkungan yang relevan dan kejadian-kejadian yang nyata.
V. Sifat Dasar dari Metode Deduktif dan Metode Induktif
Pada prakteknya penalaran induktif dalam akuntansi tidak dapat dipisahkan
dengan penalaran deduktif atau sebaliknya. Kedua penalaran tersebut saling berkaitan.
Menurut Hakansson, metode-metode induktif dapat dipergunakan menaksir kelayakan
dari alternatif-alternatif pokok pikiran yang akan dipilih dalam sistem deduktif, namun
akan sangat baik jika metode deduktif dan induktif digunakan bersama-sama, walaupun
keduanya bukanlah pendekatan yang saling melengkapi.
VI. Akuntansi (Apakah Suatu Seni atau Sains)?
Struktur kebijakan dan praktik akuntansi menimbulkan pertanyaan bahwa
apakah akuntansi adalah suatu seni atau sains? Tidak ada definisi autoritatif yang cukup
untuk menjelaskan apa sebenarnya Akuntansi itu. Oleh karena itu banyak definisi yang
diajukan oleh para ahli tentang pengertian Akuntansi. Ada yang mengatakan bahwa
akuntansi merupakan suatu ilmu, tetapi mereka tidak dapat merancang kriteria definisi
akuntansi sebagai suatu sains (ilmu). Ada pula yang mengatakan bahwa akuntansi
merupakan suatu seni praktik, tetapi mereka tidak dapat merumuskan kriteria yang
dapat diterima antara akuntansi sebagai suatu seni atau ilmu (sains). Sebuah artikel
dalam buku Sterling mencoba mengklarifikasi opini tentang akuntansi menjadi suatu
sains. Beliau menunjukkan bahwa akuntansi sebagai suatu seni, jika titik berat
pandangan bertumpu pada praktik-praktik akuntansi secara individu. Bagian yang
3
terpenting dalam hal ini adalah bagaimana para akuntan dapat mencari solusi atas
masalah-masalah yang dihadapi.
VII. Tuntunan-tuntunan dalam Riset Akuntansi
A. Pendekatan model keputusan
Pendekatan ini menyatakan tentang informasi apa yang diperlukan untuk dapat
membuat keputusan-keputusan. Pendekatan ini tidak menggambarkan informasi apa
yang diinginkan oleh pemakai informasi keuangan, tetapi menekankan pada jenis
informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Orientasi pendekatan ini
adalah normatif dan deduktif. Pokok-pokok pikiran yang mendasari riset ini adalah para
pengambil keputusan yang membutuhkan pengetahuan tentang bagaimana
menggunakan informasi jika mereka belum memahami secara baik model keputusan
tersebut. Terdapat dua keputusan pokok yang dihasilkan dari model ini, yaitu:
1. Memungkinkan pemakai informasi membuat prediksi terbaik atas keberadaan aliran
kas di masa yang akan datang.
2. Memungkinkan dilakukannya analisis berkenaan dengan tingkat efisiensi dan
efektivitas manajemen dengan mengidentifikasi kriteria-kriteria untuk menentukan
keputusan yang harus diambil.
B. Riset pasar modal
Riset empiris (induktif) yang menggambarkan jumlah signifikan atas fluktuasi
harga-harga di bursa saham, tidaklah bias dan layak sebagai informasi yang aktual.
Harga pasar diasumsikan dapat merefleksikan secara penuh informasi publik yang
diharapkan. Dalil ini berasal dari disiplin ilmu keuangan, yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana hipotesis efisiensi pasar. Perputaran saham menunjukkan fungsi
risiko, yakni perputaran tingkat perubahan kepemilikan saham relatif terhadap tingkat
4
perubahan seluruh jumlah saham di bursa. Hipotesis efisiensi pasar memiliki hubungan
yang signifikan terhadap informasi akuntansi. Semenjak adanya hipotesis efisiensi pasar
yang menerangkan bagaimana tingkat perputaran saham dapat dijadikan dasar untuk
menilai risiko, riset lainnya berupaya untuk menilai hubungan antara pengukuran risiko
yang berbasis akuntansi dengan pengukuran risiko yang berbasis pada pasar.
C. Riset keperilakuan
Riset ini memusatkan perhatian pada bagaimana para pemakai informasi
keuangan membuat keputusan-keputusan serta jenis informasi apa yang mereka
butuhkan. Pendekatan prilaku pada teori akuntansi menitikberatkan relevansi
pengambilan keputusan dari informasi yang diberitakan dan perilaku individu atau
kelompok yang disebabkan oleh pemberitaan informasi. Riset ini menggunakan
pendekatan deskriptif. Sebaliknya, riset yang menggunakan model dalam pengambilan
keputusan, merupakan pendekatan normatif. Riset keperilakuan ini juga banyak
digunakan untuk merangkum pokok-pokok pikiran dari suatu pengamatan (eksperimen).
D. Teori agensi
Teori agensi sering disebut teori kontraksi. Teori ini merupakan bentuk yang
khusus untuk riset perilaku, yang dapat bersifat deduktif dan induktif. Akar
permasalahan teori agensi terletak pada bidang ekonomi dan keuangan. Asumsi yang
menjadi dasar teori ini adalah perilaku-perilaku individu yang cenderung
mengutamakan kepentingannya sendiri, yang pada akhirnya bertentangan dengan
kepentingan perusahaan. Menurut teori ini, perusahaan merupakan tempat dimana
hubungan kerja sama yang bersifat kontraktual terjalin antara manajemen, pemilik,
kreditur dan pemerintah. Satu hipotesis teori agensi adalah manajemen mengusahakan
5
memaksimalkan laba pemilik dengan cara meminimumkan biaya agensi yang muncul
dari proses monitoring dan kontraksi.
E. Informasi ekonomi
Akuntan menyadari bahwa untuk memperoleh informasi akuntansi di masa
yang akan datang, biayanya akan semakin meningkat. Kondisi ini menimbulkan
masalah baru bagi para peneliti akuntansi, yaitu masalah mengenai informasi ekonomi.
Riset informasi ekonomi biasanya bersifat analitis/deduktif. Asumsi serta situasi-situasi
di dalam melakukan analisis informasi ekonomi sama seperti apa yang terdapat pada
riset agensi. Tujuan serta analisis teori informasi adalah untuk mengatahui seberapa
optimal pembagian risiko dan insentif telah diatur dan dilakukan dalam kontrak.
F. Kritikal akuntansi
Kritikal akuntansi merupakan bagian dari teori akuntansi yang memandang
peran akuntansi sebagai sesuatu yang menjembatani kepentingan antara perusahaan
dengan pihak terkait secara sosial, seperti: tenaga kerja, pemerintah dan masyarakat
luas. Teori ini dikembangkan sejak tahun 1960, sejak bergabungnya akuntansi sektor
publik dengan akuntansi sosial. Perhatian akuntansi sektor publik yaitu pada pemberian
pelayanan gratis di bidang perpajakan serta konsultasi keuangan. Akuntansi sosial
membahas bagaimana mengukur dan memasukkan biaya lingkungan ke dalam laporan
keuangan perusahaan. Perbedaan utama pandangan kritikal akuntansi dengan bidang-
bidang riset yang lainnya adalah pada peneliti dan bidang yang diteliti. Peneliti
akuntansi positif dan perilaku akuntansi hanya membuat kesimpulan atas perilaku
pokok permasalahan yang mereka uji. Sementara para peneliti kritikal akuntansi
percaya bahwa dalam mengamati dan meneliti suatu objek, mereka juga dapat
membentuk objek tersebut.
6
G. Revolusi ilmu akuntansi
Revolusi ilmu akuntansi terjadi karena adanya ketidakpuasan terhadap
paradigma yang ada. Paradigma merupakan cara pandang bersama terhadap pemecahan
masalah oleh para anggota disiplin ilmu. Dalam ilmu akuntansi, paradima yang
disepakati diantaranya adalah: prinsip biaya historis, penandingan, konservatif,
kelangsungan usaha, kesatuan usaha dan periodisasi. Ketidakmampuan prinsip biaya
historis dalam mengatasi masalah dalam pelaporan keuangan akibat adanya inflasi yang
tinggi menimbulkan ketidakpuasan. Sebagai akibatnya, pengembangan riset empiris
dalam bidang akuntansi dan perspektif riset yang lain telah membawa akuntansi ke arah
pengembangan paradigma yang baru. Akan teapi, dengan berkurangnya inflasi selama
tahun 1980, kritik terhadap biaya historis berkurang.
7