tenaga endogen
DESCRIPTION
tenaga endogenTRANSCRIPT
AULIAH KHOIRRUNISAMIFRAH NURBADRI RAMADANI
SATRIANASRIANTI RUTMANA FAHYRA
TRISKA MEIDIANAATMARIO ASY’ARI
SURIADI
K LE O M P O K
N MA A
TUGAS GEOGRAFI(TENAGA ENDOGEN)
A. TEKTONISME
B. VULKANISME
C. GEMPA BUMI
Tenaga endogenA. TEKTONISME
Tektonisme adalah
peristiwa
pergeseran atau
dislokasi letak
lempeng bumi dalam skala besar, baik
mendatar atau vertikal. Tektonisme
terdiri atas
proses lipatan
dan
patahan.
Proses Lipatan
disebut sinklinorium dan
antiklonarium.
Terdapat beberapa jenis lipatan,
yaitu lipatan tegak, miring, rebah,
menggantung, isoklin, dan
kelopak.
Lipatan terjadi akibat adanya
tenaga endogen berupa tekanan
yang arahnya mendatar dari arah
yang berhadapan dalam waktu
yang relatif lama. Akibatnya,
lapisan-lapisan batuan di sekitar
daerah tersebut telipat. Bentukan
proses lipatan dibedakan atas
puncak lipatan (antiklin) dan
lembah lipatan (siklin).
Dalam proses lipatan dapat
terjadi fenomena pembalikan
relief. Pada lapisan batuan yang
telah mengalami pengikisan,
antiklin dapat menjadi puncak
pegunungan yang
berderetbmemanjang, tetapi
sebaliknya antiklin juga dapat
berada pada suatu lembah
dengan siklinnya berada di
pegunungan. Contoh pegunungan
lipatan, yaitu Pegunungan
Mediterania, Sirkum Pasifik. Jika
sebuah lipatan besar mengalami
pelipatan kembali menyebabkan
sinklin dan antiklinnya
bergelombang yang
Macam-Macam Lipatan
Patahan terjadi karena adanya gerakan vertikal maupun horiontal pada lapisan kulit bumi yang kaku dalam waktu yang sangat capat. Ciri dari patahan adalah memiliki bidang pergeseran (escrapment) dan terdapat kelurusan (lineament) pada peta topografi atau citra satelit.
Secara umum struktur patahan dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu patahan normal (normalfault), patahan mendatar, dan patahan naik (reserve fault).
Lapisan batuan yang patah ada yang mengalami pemerosotan membentuk lembah patahan dan ada pula yang terangkat membentuk puncak patahan. Punck patahan di sebut horst dan lembah patahan disebut slenk atau graben. Contohnya Patahan Lempeng dan Cimandiri di Jawa Barat, Patahan Semangko di Sumatra, dan Patahan Palu-Koro di Sulawesi.
Di Indonesia banyak kota yang didirikan di daerah patahan aktif, seperti kota Bandungyang di bangun dekat patahan Lempeng. Kota Banda Aceh, Kutacane, dan Bukittinggi dibangun di atas patahan Semangko. Kota palu dibangun diatas patahan Palu-Koro. Semua kota tersebut sangat rawan terhadap gempa bumi yang besar akibat bergeraknya patahan-patahan tersebut
PROSES
PA
TA
HA
N
Macam-Macam Patahan
TUGAS GEOGRAFI(TENAGA ENDOGEN)
A. TEKTONISME
B. VULKANISME
C. GEMPA BUMI
B. Vulkanisme
Vulkanisme merupakan kegiatan gunungapi yang terjadi karena aktifitas keluarnya magma sampai ke permuakaan bumi. Jika dilihat berdasarkan strukturnya, gunung api terdiri atas magma, kawah utama, kawah samping, pipa kawah, dan kerucut parasit.
VULKANISME
Magma Kawah Utama
Pipa Kawah
Kawah Sampin
g
Kerucut Sampin
g
Leleran Lava
Lereng lava, yaitu lava yangmengalir dari lubangkawahsebagai akibat keluarnyamagma ke permukaan bumi.
Pipa kawah, yaitu suatu lubang atau rekahan yang merupakanbidang lemah pada kerak bumitempat magma menerobos kepermukaan bumi (terjadinyaerupsi gunung api).
Kawah utama, yaitu lubang erupsi berdiameter kurang dariatau sama dengan 2 km yangterletak di bagian puncakgunungapi sebagai hasilerupsi pusat.
Magma, yaitu bahan silikat cair pijar yang terdiri atas benda padat, cair dan gas yang terdapat di dalam litosfer dengan suhu 900°C- 1.200°C.
Kawah samping, yaitu lubangerupsi berdiameter kurang dariatau sama dengan 2km yangterletak di bagian lereng tubuhgunungapi sebagai hasil erupsisamping.
Kerucut parasit, yaitu kerucut yangterbentuk dari akumulasi material hasil erupsi di luar kawah utama yang terletak di bagian tubuh gunungapi dengan ukuran lebih kecil dari kerucut gunungapiutamanya.
Intrusi magma adalah aktivitas magma pada litosfer yang memotong atau menyisip di antara lapisan-lapisan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Bentukan-bentukan hasil intrusi magma , antara lain sebagai berikut:- Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma karena penurunan suhu yang sangat lambat.- Lakolit, yaitu batuan beku yang berasal dari resapan magma diantara dua lapisan litosfer yang bentuknya seperti lensa cembung.- Sills, yaitu sisipan magma yang membeku diantara dua lapisan litosfer, relatif tipis, dan melebar.- Gang atau Dikes, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.- Apofisisi, yaitu gang yang relatif kecil yang merupakan cabang gang.- Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
I TN R U S I
M GA MA
Ekstrusi magma atau erupsi adalah gejala penerobosan magma sampai ke permukaan bumi. Berdasarkan lokasi tempat keluarnya magma, erupsi dibedakan atas erupsi linier, erupsi sentral, erupsi areal.Erupsi linier, yaitu magma keluar ke permukaan bumi melalui retakan yang memanjang seperti sebuah garis.Erupsi areal, yaitu magma keluar dari dapur magma yang letaknya sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga mampu membakar dan melelehkan lapisan batuan di sekitarnya sampai membentuk lubang yang sangat besar.Erupsi sentral, yaitu magma keluar melalui sebuah lubang atau pusat erupsi sehingga membentuk kerucut gunungapi yang berdiri sendiri.
K TS R U S I
M GA MA
E
Berdasarkan kekuatannya, erupsi dibedakan menjadi leleran
dan ledakan, yaitu sebagai berikut:
• Leleran (efusif), yaitu proses erupsi berupa leleran lava melalui
retakan-retakan.
• Ledakan (eksplosif), yaitu proses erupsi berupa ledakan yang
memuntahkan bahan-bahan piroklastik di samping leleran lava.
• Terdapat empat macam benda vulkanik akibat erupsi, yaitu lava,
lahar, eflata, dan gas.
• Lava, yaitu magma yang meleleh sampai kepermukaan bumi
melalui letusan gunungapi.
• Lahar, yaitu lava yang telah tercampur dengan bahan-bahan di
permukaan bumi, seperti batuan, pasir, tanah, dan air.
• Eflata atau piroklastika, berdasarkan ukuran butirannya
dibedakan atas bom, lapili, kerikil vulkanik, dan abu vulkanik.
• Eksalasi (gas), berupa nitrogen, belerang, dan gas asam.
•MaarGunung api Maar (maar volcanoes) terbentuk akibat letusan atau erupsi yang berupa ledakan (eksplosif) dari sebuah dapur magma yang relatif kecil dan dangkal sehingga terjadi hanya satu kali, dengan bahan-bahan yang dikeluarkan berupa eflata. Bentuk gunung ini melingkar. Contohnya, Gunung Lamongan (Jawa Timur).•StratoTipe gunungapi ini terbentuk akibat erupsi atau letusan yang berulang-ulang serta berselang-seling antara leleran lava (efusif) dan ledakan (eksplosif). Sebagian besar gunungapi yang ada di Indonesia adalah tipe strato. Contohnya Gunung Tngkuban Parahu (Jawa Barat), dan Gunung Semeru (Jawa Timur).
•Perisai (Tameng)Gunung perisai (shield volcanoes) terbentuk akibat letusan atau erupsi tipe efusif, berupa leleran lava yang sangat luas dengan lereng sangat landai bahkan hampir datar. Dengan demikian, gunung yang terbentuk mempunyai alas yang sangat luas jika dibandingkan dengan tingginya. Sifat magmanya basa dengan kekentalan rendah dan sedikit mengandung gas. Oleh karena itu, erupsinya lemah dan keluar ke permukaan bumi secara efusif atau meleleh. Contohnya Gunung Mauna Loa di Kepulauan Hawai.
Berdasarkan kedalaman dapur magma, volume dapur magma, dan kekuatan tekanan magmatik dihasilkan bermacam-macam tipe letusan gunungapi, yaitu sebagai berikut:• Tipe Hawaii, yaitu letusan gas yang ringan pada permukaan magma di kepundan
yang disebut letusan air mancur. Contohnya letusan di gunungapi Kepulauan Hawaii, seperti Kilauea dan Mauna Loa.
• Tipe Strambolli, yaitu letusan gas yang tidak begitu kuat, tetapi terus-menerus, dan banyak melemparkan eflata. Contohnya Gunung Vesuvius (Italia) dan Strambolli (gunungapi laut di lepas pantai Italia)
• Tipe Vulkano, yaitu tipe letusan gunungapi pada umumnya. Dalam perkembangannya hampir semua gunungapi strato melalui tipe ini. Letusannya terdiri atas embusan gas magmatik dengan bom, lapili, dan abu vulkanik.
• Tipe Perret, yaitu letusan berupa tiangan gas yang sangat tinggi dan dihiasi awan berbentuk bunga kol di ujungnya. Contohnya Letusan Gunung Krakatau pada 1883 yang paling kuat dengan fase gas setinggi 50 km.
• Tipe Merapi, St. Vincent, dan Mt. Pelee, yaitu tipe letusan dengan magma yang kental, berturut-turut dari tekanan gas yang rendah ke yang tinggi. Ciri tipe gunung api ini adalah sumbat lava yang menutupi lubang kepundan. Akibatbya, letusan yang terjadi berupa awan pijar (nuee ardente) bersuhu tinggi yang meluncur dilereng gunungdiikuti lawina pijar, yaitu pecahan sumbat lava yang masih panas berguling-guling di lereng tersebut. Contohnya Gunung Merapi di Jawa Tengah
TUGAS GEOGRAFI(TENAGA ENDOGEN)
A. TEKTONISME
B. VULKANISME
C. GEMPA BUMI
Gempa Bumi
Gempa Tektonik
Gempa Vulkanik
Gempa Runtuhan
Gempa Buatan
Gempa bumi adalah bergetarnya permukaan bumi secara tiba-tiba sebagai akibat gelombang seismik terhadap lapisan-lapisan batuan (litosfer). Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan atas empat macam, yaitu:• Gempa tektonikGempa tektonik adalah gempa yang terjadi karena proses tektonik berupa pelepasan tenaga akibat pergeseran atay patahan lempeng tektonik. Gempa tektonik ini sering terjadi biasanya meliputi wilayah yang cukup luas. Contohnya gempa Yogyakarta (2006) dan gempa Bengkulu (2007).
Gempa tektonik ini menimbulkan getaran yang kuat dan menyebabkan deformasi vertikal yang berupa penurunan dasar permukaan laut sehingga dapat mengakibatkan tsunami. Tsunami adalah gelombang pasang laut akibat gempa di dasar laut. Tsunami dapat disebabkan gempa bumi atau karena letusan gunungapi, seperti pada letusan Gunung Krakatau.
Gelombang tersebut bergerak ke segala arah menjauhi sumber getaran di dalam bumi. Ketika gelombang tersebut mencapai permukaan bumi, getaran menimbulkan kerusakan dan sangat dipengaruhi oleh kekuatan dan jarak seumber gempa.
• Gempa vulkanikGempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena kegiatan gunungapi, baik
sebelum maupun setelah letusan gunungapi. Gempa ini terjadi bersamaan dengan pergerakan magma yang mendorong ke atas mencari daerah yang lemah sehingga muncul ke permukaan bumi. Gempa ini tidak sekuat gempa tektonik.• Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat runtuhnya massa batuan atau tanah, misalnya akibat longsor dan ambrukan tanah di dalam terowongan penambangan atau gua-gua kapur. Guncangannya tidak begitu hebat dan daerahnya sangat terbatas hanya pada radius sekitar 1-2 km.• Gempa buatan
Gempa buatan adalh gempa yang terjadi karena adanya aktivitas manusia sehingga menyebabkan getaran yang cukup berarti. Misalnya, peledakan gunung dalam proses pembuatan jalan sehingga menimbulkan guncangan. Selain itu, pada waktu pemancangan paku bumi dalam pembuatan tiang pancang beton juga aan menimbulkan guncangan yang cukup kuat. Daerah yang dipengaruhi getarannya lebih sempit lagi, yaitu 1-100 meter.
• Gempa dangkal, yaitu jika jarak hiposentrumnya kuang dari 100 km;• Gempa pertengahan, yaitu jika jarak hiposentrumnya antara 100-300 km;• Gempa dalam, yaitu jika jarak hiposentrumnya lebih dari 300 km dari
permukaan bumi.Berikut merupakan istilah-istilah yang berkaitan dengan gempa bumi.• Seismologi, yaitu ilmu yang secara khusus mempelajari tentang gempa.• Seismograf, yaitu alat pencatat dan pengukur kekuatan getaran gempa.• Hiposentrum atau pusat gempa, yaitu suatu titik atau garis di dalam
litosfer (lapisan batuan) yang menjadi sumber terjadinya gempa.• Episentrum, yaitu suatu titik atau garis di permukaan bumi yang menjadi
tempat rambatan gelombang gempa. Lokasi episentrum ini tegak lurus terhadap episentrum.
Gelombang seismik, yaitu getaran gempa yang menjalar di dalam dan di permukaan bumi dengan cara longitudinal dan transversal.Makroseisma, yaitu daerah sekitar episentrum yang mendapatkan getaran dan menimbulkan kerusakan paling besar. Isoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami kerusakan yang sama akibat gempa.Intensitas, yaitu besarnya kerusakan akibat gempa bumi yang diukur berdasarkan kerusakan yang terjadi.Magnitudo, yaitu parameter kekuatan gempa yang diukur berdasarkan goncangan gempa pada sumbernya. Satuan yang banyak digunakan adalah Skala Richter. Skala Richter ini diperkenalkan oleh Charles F. Richter pada 1934