dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

42
KELOMPOK 1 Oleh : 1. Awanda Gita (05) 2. Diana Nafisatin A. (09) 3. Donna Linggar P. (10) 4. Nailar Rokhmah (26) 5. Ranimas Ayu W. (31) 6. Yuniken Ruscahyani (35)

Upload: awanda-gita

Post on 18-Jan-2017

495 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

KELOMPOK 1

Oleh :1. Awanda Gita (05)2. Diana Nafisatin A. (09)3. Donna Linggar P. (10)4. Nailar Rokhmah (26)5. Ranimas Ayu W. (31)6. Yuniken Ruscahyani (35)

Page 2: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Dampak Tektonisme bagi kehidupan

Tektonisme adalah tenaga yang bekerja di dalam litosfer berupa tekanan dengan arah vertikal maupun mendatar yang mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) lapisan-lapisan batuan

Page 3: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Pergerakan litosfer berakibat terhadap fenomena pembentukan muka Bumi

1. Proses pelipatan dan patahan lempeng benua, mengakibatkan terbentuk jalur pegunungan lipatan dan patahan, seperti pegunungan Sirkum Mediterania sebagai akibat pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia.

Page 4: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

2. Penyusupan lempeng samudra, terbentuk palung laut yang sangat dalam.

3. Sepanjang bidang gesek pertemuan kedua lempeng litosfer tersebut merupakan jalur pusat gempa (hiposentrum).

4. Penyusupan lempeng samudra ke dalam astenosfer yang bersuhu tinggi mengakibatkan pencairan massa litosfer yang menimbulkan aktivitas gunungapi (vulkanisme).

Page 5: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

• Jika lempeng benua dan benua yang relatif sama berat jenisnya saling bertubrukan, pada daerah pertemuannya akan terbentuk pelipatan litosfer arah ke atas sehingga membentuk pegunungan lipatan yang tinggi. Contohnya rantai Pegu nungan Himalaya sebagai akibat tumbukan antara lempeng Benua Eurasia dengan Subbenua India.

Page 6: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

• Jika lempeng samudra dengan samudra saling menjauh pada zone pemisahannya akan keluar magma basaltis yang kaya akan mineral besi dan magnesium. Akibat proses pendinginan oleh air laut lava basaltis tersebut akan membeku membentuk litosfer baru

Page 7: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Dampak Morfologi patahan• Patahan akibat dua tekanan yang

arahnya bersifat horizontal dan saling menjauh. Pada kasus ini, dua buah tekanan yang arahnya mendatar dan menjauh satu sama lain mengakibatkan adanya retakan yang cukup besar pada lapisan-lapisan batuan. Salah satu massa batuan yang telah retak itu mengalami pemerosotan membentuk lembah patahan atau graben.

Page 8: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

• Patahan akibat tekanan yang arahnya vertikal. Adakalanya tenaga endogen yang bekerja pada lapisan litosfer arahnya vertikal dalam waktu yang relatif cepat. Bagian yang mengalami tekanan akan membumbung disertai dengan retakan-retakan. Karena adanya gaya berat, salah satu dari massa batuan akan mengalami penurunan lokasi membentuk graben, sedangkan bagian lainnyamembentuk horst.

Page 9: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

• Patahan akibat dua tekanan horizontal yang berlawanan arah. Dalam pembahasan teori tektonik lempeng telah dipelajari bahwa jika terdapat tenaga endogen yang bekerja pada lapisan litosfer dengan arah mendatar dan saling berlawanan arah, akan terbentuk sesar mendatar (strike slip fault).

Page 10: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Vulkanismea. Aktivitas Magma

Gunung api terbentuk oleh proses intrusi & ekstrusimagma dari lapisan dalam kulit Bumi. Sampai dipermukaan Bumi, magma pijar yang keluarmembeku dan membentuk timbunan.Magma keluar melalui proses letusan atau erupsi gunungapi. Apabila erupsi sering terjadi, magma akanmembentuk lapis-lapis timbunan yang membuat gunungapi bertambah semakin tinggi.

Page 11: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Macam-macam gunung api yang terbentuk

(1) Gunung Api Perisai (Tameng)Gunung api ini terbentuk karena sifat magmayang keluar sangat encer dengan tekanan yangRendah, hampir tanpa letusan.(2) Gunung Api MaarBentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenisletusan yang terjadi adalah jenis eksplosif sehinggamembentuk lubang besar pada bagian puncak(kawah). Ex : Gunung Paricutin di Meksiko,Gunung Rinjani di Nusa Tenggara.(3) Gunung Api StratoGunung api ini terbentuk akibat terjadinya erupsieksplosif dan erupsi efusif berselang-seling. Ex:gunung semeru, merbabu, kelud dll

Page 12: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Plato Kolam Lumpur

Selain gunung api yang dihasilkan dari aktivitas

ekstrusi magma, ada beberapa fenomena alam

lain yang tearbentuk dari proses lanjutan atau pasca

vulkanisme. Kenampakan tersebut antara lain

kaldera, danau

kaldera, plato lava, geyser, dan kolam lumpur.

Page 13: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Dampak Negatif aktivitas Vulkanisme

Aktivitas vulkanisme bisa menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan. Seperti beberapa waktu yang lalu dirasakan oleh warga sekitar Gunung Merapi.

• Mereka kehilangan harta benda, asapnya yang dijuluki wedus gembel dapat merusak pernafasan

• Hujan abu yang tebal dan meluas menyebabkan gangguan pernapasan dan penglihatan,

• hingga gagal panen akibat tanaman layu tertutup abu.

Page 14: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Dampak Positif

Aktivitas Vulkanisme menimbulkan:

• Terbentuknya kawah baru yang indah, sumber air panas yang memancar,

• Munculnya sumber air mineral, mata air panas dan sebagainya, yang semuanya itu akan menarik dan

• Berpotensi dikembangkan sebagai objek wisata.

Page 15: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Dampak Tenaga EksogenEksogen, atau tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifatnya merusak atau merombak permuk aan bumi yang sudah terbentuk oleh tenaga endogen.

menyebabkan terjadinya proses pelapukan, erosi,denudasi, dan sedimentasi. Contoh seperti bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.

Page 16: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

pengikisan pantai. Setiap saat air laut menerjang pantai tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.

Page 17: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

• 1. PelapukanPelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa:1. Sinar matahari2. Air3. Gletser4. reaksi kimiawi5. kegiatan makhluk hidup (organisme)

Page 18: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

a. DolinaDolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina

dapat terjadi karena erosi

b. Gua dan sungai di dalam TanahDi dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan.

Retakan akan semakinbesar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang.

c. Stalaktitadalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua.

Page 19: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Akibat Abrasi

Abrasi biasanya terjadi di pantai, membentuk :1. Dinding pantai yang curam2. Relung ( lekukan pada dinding tebing)3. Gua pantai4. Batu layar5. Cliff6. Notch7. Gua di pantai

Page 20: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Dampak pengendapan1.Terbentuk oxbow lake.2. Delta Pada saat aliran air mendekati muara,

seperti danau atau laut maka kecepatan aliranya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air sungai.

3. Slip dan Tombolo Batuan hasil pengendapan oleh air laut disebut sedimen marine.Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang.

4. terbentuk timbunan pasir yang disebut gumuk pasir/sand dune.

Page 21: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Dampak positif tenaga eksogen antara lain:

1. Memunculkan habitat.2. Memperluas daratan di bumi.3. Memperdekat barang tambang ke permukaan bumi.

Dampak negatif tenaga eksogen tersebut antara lain:

1. Kesuburan tanah bisa berkurang (dampak dari erosi).2. Hasil-hasil erosi yang diendapkan (sedimentasi) di muara sungai

mengakibatkan pendangkalan dasar sungai.3. Abrasi dapat menghilangkan garis pantai hilang dihantam

Page 22: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Seisme • Seisme adalah kejutan alam yang terasa di permukaan bumi dan

berasal dari tubuh bumi. Seisme biasa disebut dengan gempa bumi.Menurut intensitasnya, ada dua macam gempa bumi, yaitu:a.    Makroseisme, adalah gempa bumi yang intensitasnya besar, dapat diketahui tanpa menggunakan alatb.    Mikroseisme, adalah gempa bumi yang intensitasnya kecil sekali, hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat khusus.

•  Ilmu yang mempelajari gempa bumi, gelombang-gelombang seismik serta perambatannya disebut seismologi.

• Alat untuk mencatat gempa bumi disebut seismograf

Page 23: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

• Skala Richter dibuat berdasarkan besarnya energi yang lepas di daerah fokus (episentrum). Skala Richter adalah logaritmis, setiap satu skala perbedaan energi adalah 31,5 kali lebih besar.

• Beberapa cara untuk mengetahui pusat gempa (episentrum) yaitu:a. Hasil pencatatan seismografb. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak dalam homoseista. Ketiga tempat ini dihubungkan, kemudian ditarik garis sumbu pada garis sumbu yang menghubungkan tempat-tempat pencatatanc. Pencatatan gempa bumi dari minimal 3 stasiun gempa.

Page 24: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

• Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi:a. Gempa tektonik. Gempa ini disebabkan oleh karena adanya pergeseran kerak bumi atau pergeseran lempeng. Gempa ini dapat menyebabkan rusak parahnya bangunan apabila hiposentrum (titik garis penyebab gempa yang terletak di dalam lithosfer) dangkalb. Gempa vulkanik. Gempa yang terjadi sebelum, pada saat, atau sesudah gunung api meletus. Daerah gempa hanya di sekitar gunung berapic. Gempa runtuhan. Gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas lithosfer, karena bagian dalam berongga.

Page 25: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

penggolongan gempa berdasarkan parameternya.• 1) Berdasarkan kedalaman pusat gempa atau

hiposentrum:• a) Gempa dalam, jika hiposentrumnya terletak

300–700 km di bawah permukaan Bumi.• b) Gempa intermidier, jika hiposentrumnya

terletak 100–300 km di bawah permukaan Bumi.• c) Gempa dangkal, jika hiposentrumnya kurang

dari 100 km di bawah permukaan Bumi.

Page 26: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Istilah-istilah yang berkaitan dengan gempa bumi sebagai berikut.

a. Seismologi : Ilmu yang mempelajari gempa bumi.b. Hiposentrum : Pusat gempa yang terletak di dalam Bumi.c. Episentrum : Pusat gempa di permukaan Bumi atau dasar laut, dengan gelombang gempa dari dalam Bumi dirambatkan pertama kali di permukaan Bumi atau dasar laut.d. Seismograf : Alat pencatat gempa.e. Seismogram: Gambaran getaran Bumi yang dicatat oleh seismograf dalam bentuk garis patah-patah. Semakin kuat getaran, semakin lebar penyimpangan garis patah-patah. Semakin lama getaran sampai di tempat, semakin panjang pita seismograf menggambarkan seismogram.f. Pleistoseista: Garis batas daerah yang mengalami kerusakan terberat yang terletak di sekitar episentrumnya.g. Isoseita : Garis pada permukaan Bumi yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai kerusakan fisik yang sama akibat gempa.h. Homoseista : Garis permukaan Bumi yang mencatat gelombang gempa primer pada waktu yang sama dan berupa garis lingkaran atau elips.

Page 27: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Aktivitas Manusia dalam Pemanfaatan Batuan Penyusun

Litosfer

Page 28: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Manfaat Litosfer dalam Kehidupan

• Litosfer merupakan tempat melakukan aktifitas bagi manusia serta makhluk hidup lainnya. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Untuk kebutuhan industri, seperti industri elektronika, industri peralatan rumah tangga, industri bahan bangunan, maupun industri kendaraan bermotor dapat memanfaatkan unsur besi dan aluminium.

2. Dalam lapisan litosfer banyak terkandung berbagai mineral, seperti intan, emas, perak, dan lain-lain.

3. Unsur uranium meskipun dalam jumlah yang sedikit dan terbatas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dan pembuatan bahan peledak.

4. Dalam kegiatan pertanian juga memanfaatkan unsur pada litosfer seperti pupuk buatan berupa NPK (nitrogen, phosphat, dan kalium).

Page 29: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Batuan Penyusun Lapisan Litosfer

• Batuan dan bahan tambang mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

• Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi berdasarkan kejadiannnya (genesis), tekstur, dan komposisi mineralnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu : Batuan beku (Igneous Rocks), Batuan sedimen (Sedimentary Rocks), Batuan metamof/malihan (Metamorphic Rocks).

Page 30: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Pemanfaatan Batuan

Page 31: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Batuan Beku• Tak semua batuan beku mempunyai nilai ekonomis, hal ini tergantung pada sifat,

komposisi mineral, kekuatan fisik, daya tahan, cara penggaliannya, dan lain-lain.• Tiap jenis mineral mempunyai sifat dan komposisi mineral tertentu, tidak semua

jenis batuan dapat digunakan untuk semua jenis pekerjaan. Batuan mempunyai kegunaan sendiri tergantung sifatnya, misalnya :

1. Batuan yang mempunyai kerapatan tinggi dan tidak porus sangat baik untuk keperluan pekerjaan di laut.2. Batuan yang tidak terpengaruh oleh asam, baik untuk digunakan didaerah industri.3. Batuan yang berat, keras, dan mempunyai daya tahan yang besar sesuai untuk digunakan sebagai fondasi bangunan pengeras jalan juga bahan lantai.4. Batuan yang berwarna indah dan tidak porus dapat digunakan untuk pelapis dinding atau lantai.5. Batuan yang umumnya mempunyai berat jenis ± 2,6, baik untuk digunakan sebagai bahan pekerjaan teknik berat.

Page 32: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Batuan Sedimen1. Untuk bahan dasar bangunan (gypsum)2. Untuk bahan bakar (batu bara)3. Untuk Pengeras jalan (batu gamping)4. Untuk Pondasi rumah (batu gamping)

Page 33: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Batuan Metamorf1. Dapat digunakan untuk alat menulis(batu sabak)2. Untuk Lantai (marmer)3. Untuk Dekorasi bangunan (marmer)4. Untuk Batu Nisan (marmer)

Page 34: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Proses pembentukan tanahProses pembentukan tanah diawali dari pelapukan

batuan, baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini, batuan akan menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan induk. Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah berubah menjadi tanah

Page 35: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Faktor apa saja yg berperan dalam pembentukan tanah?

A. IklimUnsur-unsur iklim yang memengaruhi proses

pembentukan tanah terutama unsur suhu dan curah hujan.o Suhu/Temperatur :

Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila fluktuasi suhu tinggi, maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah juga cepat.o Curah Hujan

Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).

Page 36: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

B. Organisme

Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal: Membantu proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi. Membantu proses pembentukan humus. Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-

sifat tanah. Contoh, jenis tanaman cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara, derajat

keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.

Page 37: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

c. Bahan Induk Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen

(endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah.d. Topografi/Relief Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi:• Tebal atau Tipisnya Lapisan Tanah :

Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit, lapisan tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi sedimentasi.• Sistem Drainase/Pengaliran :

Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam.

e. Waktu

Lamanya waktu yang diperlukan untuk pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan induk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu vulkanik memerlukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda dan 1.000–10.000 tahun untuk membentuk tanah dewasa. Dengan melihat perbedaan sifat faktor-faktor pembentuk tanah tersebut, pada suatu tempat tentunya akan menghasilkan ciri dan jenis tanah yang berbeda-beda pula

Page 38: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya

a. Tanah Laterit

Tanah laterit merupakan jenis tanah yang telah banyak mengalami pencucian oleh air hujan sehingga warnanya pucat dan kemerah-merahan atau kekuning-kuningan, serta kondisinya sangat tidak subur. Kadar bahan organiknya juga rendah akibat proses erosi dan pencucian yang berlangsung dalam waktu yang lama. Vegetasi yang biasa tumbuh di atas tanah laterit, antara lain rumput dan alang-alang. b. Tanah Aluvial

Jenis tanah ini terbentuk dari proses sedimentasi baik di wilayah darat maupun di perairan, kemudian mengalami proses pelapukan. Ciri khas tanah aluvial adalah butirannya lepas-lepas. Tingkat kesuburan tanah aluvial sangat bervariasi, bergantung dari bahan dasar dan mineral hara pembentuknya. Tanah aluvial banyak dimanfaatkan penduduk sebagai daerah pertanian pesawahan, perkebunan, kelapa dan tanaman palawija, seperti tanaman jagung, kedelai, ketela pohon, dan umbi-umbian

Page 39: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

c. Tanah Gambut Tanah gambut dibentuk oleh bahan-bahan organik seperti sisa-sisa ranting, daun, dan batang tetumbuhan yang belum melapuk secara sempurna dan sering terendam air sehingga tingkat kesuburannya sangat rendah. Sifat lain dari gambut adalah tingkat keasamannya yang tinggi sehingga sangat sulit untuk dibudidayakan sebagai lahan pertanian. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburan gambut dapat dilakukan dengan mengeringkan lahan gambut dan dilakukan pengapuran sampai pH-nya menjadi netral. d. Tanah Margalit Jenis tanah ini dibentuk oleh batuan dasar yang terdiri atas batu gamping (kapur), pasir, dan lempung (liat). Sifat tanah margalit adalah subur dan terdapat di sekitar perbukitan dataran rendah. Jenis tanah ini banyak dimanfaatkan oleh penduduk sebagai areal pertanian lahan kering, perkebunan tebu, dan hutan jati. e. Tanah Podzolik Tanah ini terbentuk dari bahan dasar yang banyak mengandung mineral kuarsa. Jenis tanah podzolik banyak dijumpai di pegunungan tinggi dengan suhu udara rendah, curah hujan tinggi, dan wilayahnya tertutup oleh vegetasi yang rapat sehingga mengandung humus yang tinggi tingkat kesuburannya bervariasi mulai dari sedang sampai sangat subur. Sifat fisik podzolik adalah mudah basah jika terkena air, berwarna kuning sampai kuning-kelabu. Daerah persebaran tanah podzolik antara lain Sumatra Utara dan Papua, dan banyak dimanfaatkan sebagai ladang

Page 40: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

f. Tanah Regosol Tanah regosol merupakan jenis tanah yang baru terbentuk, ditandai dengan masih banyak kandungan batu dan kerikil yang belum melapuk secara sempurna. Selain itu pada tanah regosol belum menampakkan adanya horizon-horizon tanah. Tingkat kesuburan regosol berkisar antara rendah sampai sedang. g. Tanah Vulkanis Tanah vukanis terbentuk dari material-material gunungapi seperti pasir dan debu vulkanis. Material vulkanis tersebut mengalami pelapukan dan membentuk tanah vulkanis yang sangat subur karena banyak mengandung mineral hara yang dibutuhkan tanaman. Termasuk ke dalam jenis tanah ini adalah tanah andosol (tanah pegunungan) yang berwarna hitam, gembur, serta mudah diolah dengan tingkat kesuburan tinggi. Tanah ini tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia yang terpengaruh oleh aktivitas vulkanisme. Oleh karena tingkat kesuburannya relatif tinggi, tanah vulkanis banyak dimanfaatkan sebagai areal pertanian dan perkebunan, terutama pertanian hortikultur dan pertanian lahan kering. h. Tanah Litosol Tanah litosol merupakan tanah yang teksturnya banyak mengan dung pasir kasar dan kerikil yang belum melapuk.

Page 41: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

i. Tanah Humus

Tanah humus dibentuk oleh sisa-sisa tumbuhan (serasah) yang mengalami pembusukan secara alamiah. Jenis tanah ini banyak dijumpai di kawasan hutan yang memiliki tingkat kelembapan tinggi. Ciri khas humus adalah tingkat kesuburannya tinggi serta warnanya yang gelap karena banyak mengandung bahan organik.

j. Tanah Grumusol

Tanah grumusol merupakan jenis tanah yang terdapat di wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tahunan tinggi (antara 1.000– 2.000 milimeter per tahun), ketinggian wilayahnya lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut, serta topografinya landai sampai bergelombang. Batuan dasar yang membentuk grumusol antara lain abu vulkanik dan tanah liat. Warna tanah grumusol umumnya kelabu kehitam-hitaman. Kandungan bahan organiknya relatif rendah. Tanah ini cukup baik untuk dijadikan lahan pertanian padi, jagung, dan kedelai.

Page 42: Dampak tenaga endogen dan eksogen terhadap kehidupan

Video Dampak Tenaga EndogenDalam keseharian kita