tatalaksana malaria pada anak2

Upload: febbi-iral-bin-agus

Post on 02-Jun-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    1/32

    TATALAKSANA MALARIAPADA ANAK

    Preseted By:

    YUSMALA HELMY SpA(K)

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    2/32

    Tujuan Pengobatan

    Uncomplicatedmalaria

    Mengobati infeksi

    Mencegah timbulnya + penyebaran resistensi antimalaria

    Malaria berat Mencegah kematian

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    3/32

    Langkah Diagnostik

    Anamnesis

    Berasal dari/riwayat pergi ke daerah endemis malaria

    Lemah, nausea, muntah, nafsu makan (-), nyeri

    punggung, nyeri daerah perut, pucat, mialgia, danatralgia

    Malaria infeksi tunggal, non immun: terdiri atasbeberapa serangan demam dengan interval tertentu(paroksisme), diselingi periode bebas demam.

    Sebelum demam pasien merasa lemah, nyeri kepala,tidak ada nafsu makan, mual atau muntah

    Infeksi campuran (> 1 jenis Plasmodium): demamterus menerus (tanpa interval)

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    4/32

    Langkah Diagnostik

    Pejamu immun: gejala klinis minimal

    Periode paroksisme terdiri atas

    stadium dingin (cold stage),

    stadium demam (hot stage), dan

    stadium berkeringat (sweating stage).

    Paroksisme jarang pada anak, stadium dinginseringkali bermanifestasi sebagai kejang.

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    5/32

    Langkah Diagnostik

    Pemeriksaan Fisis

    Uncomplicated malaria: malaria simtomatik, gejalaberat (-), atau bukti disfungsi organ (-)

    anemia, muntah, atau diare, ikterus, dan hepato-splenomegali

    Malaria berat

    Mortalitas:

    hampir 100% meninggal tanpa pengobatan,

    tatalaksana adekuat: 20%

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    6/32

    Langkah Diagnostik

    Definisi: Infeksi P. falciparumdisertai dengan salah

    satu atau lebih kelainan berikut:

    Manifestasi klinis:

    Prostration

    Gangguan kesadaran

    Kejang multipel

    Kolaps sirkulasi

    Distress pernafasan (acidotic breathing)

    Edema paru

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    7/32

    Langkah Diagnostik

    Perdarahan abnormal

    Kuning

    Hemoglobiruria

    Oliguria, atau anuria

    Temperatur > 40oC, tidak responsif dengan asetaminofen

    Laboratorium:

    Anemia berat: Hb

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    8/32

    Langkah Diagnostik

    Pemeriksaan penunjang

    Konfirmasi diagnosis Apus darah tepi

    Tebal: ada tidaknya Plasmodium

    Tipis: identifikasi spesies Plasmodium/tingkat parasitemia

    Abnormalitas hematologi:

    Trombositopenia: 70%

    Anemia: 25%

    Lekosit: Normal atau rendah, 5% lekositosis faktor prognosis

    buruk.

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    9/32

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    10/32

    Langkah Diagnostik

    Penyulit:

    Plasmodium falciparum

    Malaria cerebral, termasuk kejang & koma

    Black water fever(hemoglobinuria masif)

    Malaria algida (shock)

    Malaria biliosa (gangguan fungsi hati)

    Hipoglikemia

    Asidosis laktat

    Anemia berat

    Edema paru

    Splenomegali tropik (kronis)

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    11/32

    Langkah Diagnostik

    Plasmodium vivax

    Ruptur limfa lanjut (2-3 bulan setelah infeksi awal)

    Plasmodium malariae

    Glomerulonefritis kompleks immun dengan Ag parasit dan IgGpejamu

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    12/32

    Langkah Diagnostik

    Stadium darah parasit, apus darahtipis

    Gbr. 1: sel darah merah normal; Gbr.2-18: Tropozoit (Gbr. 2-10 merupakantropozoit stadium cincin); Gbr. 19-26:Skizon (Gbr. 26 skizon ruptur); Gbr.27,28: makrogametosid matur ();

    Gbr. 29, 30: mikrogametosid matur().

    Ilustrasi dari: Coatney GR, Collins WE,Warren M, Contacos PG. The PrimateMalarias. U.S. Department of Health,Education and Welfare, Bethesda, 1971.

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    13/32

    Langkah Diagnostik

    GAMBAR. Apus Darah Tipis

    Gbr. 1: sel darah normal; Gbr. 2-6: Tropozoidmuda (stadium cincin); Gbr. 7-18: Tropozoid;

    Gbr. 28-29: Makrogametosid (); Gbr. 30:mikrogametosid ().

    Ilustrasi dari: Coatney GR, Collins WE, WarrenM, Contacos PG. The Primate Malarias. U.S.Department of Health, Education and Welfare,Bethesda, 1971.

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    14/32

    Langkah Diagnostik

    GAMBAR. Stadium-stadium dalam siklus hidup P. falciparum. A: Bentukcincin (tropozoid awal). B: Schizont matur, jarang terlihat di sediaan apusdarah perifer karen sekuestrasi mikrovaskular. C: Gametosid, bentuk pisang.Sumber: Division of Parasitic Diseases, US Centers for Disease Control andPrevention, Atlanta.

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    15/32

    Langkah Diagnostik

    Gambar. Apus darah tebal

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    16/32

    Tatalaksana

    MANUSIANYAMUK

    ANOPHELES DALAM DARAH DALAM JARINGAN / hati

    Sporozoit

    Gamet

    SporozoitSkizon

    Faffffffff

    Faa

    Gametosit

    Obat SkizontosidJaringan

    EksoeritrositikPrimer

    Skizogoni

    Merozoit

    Eksoeritrositik

    Laten

    Skizogoni

    Relaps

    Obat Skizon-

    tosid darah

    Obat Anti Gametosid

    SPOROGONI

    Eritrositik

    Skizogoni

    Obat Anti Relaps

    Obat

    Sporontosidal

    Medikamentosa

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    17/32

    Tatalaksana

    Sifat/Cara Kerja Obat

    Klorokuin :

    Sizontosid darah

    anti gametosid, P.vivax dan P.malariae

    Sulfadoksin-pirimetamin :

    Sizontosid darah

    Sporontosidal

    Kina :

    Sizontosid darah Anti gametosid, P.vivax dan P.malariae

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    18/32

    Tatalaksana

    Primaquin :

    Anti gametosid

    Anti hipnosoit,

    Artesunat :

    Sizontosid darah,

    Amodiakuin :

    Struktur dan aktivitas sama dgn klorokuin

    Tetracyclin :

    Sizontosid darah

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    19/32

    Tatalaksana

    Medikamentosa

    Uncomplicated Malaria

    Semua Plasmodium sensitif klorokuin

    Klorokuin sulfat oral 10 mg/kg pada hari ke-1 dan ke-2, 5mg/kg pada hari ke-3

    Ditambah Primakuin 0,75 mg/kg 1 hari pada malariafalciparum, atau Primakuin 0,25 mg/kg 14 hari pada malariatertiana

    Atau Artesunat 4 mg/kg, 3 hari

    Ditambah Amodiakuin 10 mg/kg 3 hari

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    20/32

    Tatalaksana

    Plasmodium falciparum resisten klorokuin

    Kuinin sulfat oral 10 mg/kgBB/dosis, 3 kali sehari, selama 7hari. Dosis untuk bayi adalah 10 mg/umur dalam bulan dibagi 3bagian selama 7 hari atau

    Fansidar (pirimetamin 1-1,5 mg/kg atau sulfadoksin 20-30

    mg/kg dosis tunggal (usia di atas 6 bulan)) Ditambah tetrasiklin oral 5 mg/kgBB/kali, 4 kali sehari selama 7

    hari (maks 4 x 250 mg/hari) bila umur > 8 tahun

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    21/32

    Tatalaksana

    Malaria Berat

    Kina dihidroklorid intravena 1 mg garam/kgBB/dosis atau 10mg basa/kgBB/dosis dalam 10 cc/kgBB larutan dekstrosa5% atau larutan NaCl 0,9% diberikan perinfus dalam 4 jam,

    diulangi tiap 8 jam dengan dosis yang sama sampai terapioral dapat dimulai. Keseluruhan pemberian obat adalah 7hari dengan dosis total 21 kali

    Artesunat 2,4 mg/kg/kali iv atau im pada saat masuk (jam =0), kemudian pada 12 jam dan 24 jam, kemudian satu kali

    sehari sampai hari ke 7.

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    22/32

    Tatalaksana

    Suportif

    Pemberian cairan, nutrisi, transfusi darah

    Penuhi kebutuhan volume cairan intravaskular dan jaringandengan pemberian oral atau parenteral

    Pelihara keadaan nutrisi

    Transfusi darah PRC atau whole blood apabila anemia denganHB < 5 g/dl atau Hb < 7 g/dL pada daerah transmisi rendah

    Perdarahan beri komponen darah yang sesuai

    Pengobatan gangguan asam basa dan elektrolit

    Pertahankan fungsi sirkulasi dengan baik, bila perlu pasang CVP.

    Gagal ginjal Dialisis peritoneal

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    23/32

    Tatalaksana

    Pertahankan oksigenasi jaringan, bila perlu berikan oksigen.Gagal nafas ventilator mekanik (bila mungkin)

    Pertahankan kadar gula darah normal

    Suhu 39oC Antipiretik, pada riwayat kejang demam

    dapat diberikan lebih awal.

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    24/32

    Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria atau kecurigaan klinis malaria

    Apusan darah tepi tipis dan tebal malaria (dibaca < 12 jam)

    Ulang apus darah tepi tiap 12-

    24 sampai 48-72 jam

    Hitung densitas parasit

    Pikirkan diagnosis lain Evaluasi status klinis dan derajat beratnya penyakit

    Uncomplicated malaria Malaria berat dan/atau tidak bisa obat oral

    Tentukan spesies yang menginfeksi dengan apusan darah

    Non P. falciparum (P. vivax, P. ovale, P. malariae) P. falciparum atau belum dapat ditentukan

    Sensitif Klorokuin Resisten Klorokuin

    Ulang apus darah tepi jika gejala timbul kembali

    Apus darah tepi Positif?

    Apus darah tepi Positif?

    Klorokuin + Primakuin atau

    Artesunate + Amodiakuin + PrimakuinKlorokuin + Primakuin atau

    Artesunate + Amodiakuin + Primakuin

    Rawat di RS

    Pantau gejala tiap hari

    Ulang apus darah tepi tiap hari sampai negatif atau jika

    dipulangkan saat apus darah tepi negatif, pada hari ke 7, 14, 28

    Kuinin sulfat +

    Primakuin Kuinin intravena + Primakuin

    Rawat ICU

    Monitor fungsi jantung dan tekanan darah

    Monitor parasitemia, glukosa, Hb, dan elektrolit secara berka la

    Cegah dan obati komplikasi

    Ubah ke obat antimalaria oral bila memungkinkan

    YA

    YA

    TIDAK

    TIDAK

    AlgoritmeTatalaksanaMalaria

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    25/32

    Tatalaksana

    BMJ 2005;331;337-343

    Box 1: Mengenali malaria berat

    High risk: risiko kematian segera dan sangatmembutuhkan terapi suportif

    Tingkat kesadaran menurun (semua derajat)

    Bangkitan kejang aktif

    Respirasi iregular atau obstruksi jalan napas (muntahatau saliva terkumpul di mulut)

    Hypoxia (saturasi oksigen < 95%)

    Bukti shock (TD sistolik < 80 mm Hg atau < 70 mm Hgjika usia pasien < 1 tahun) atau 2 atau lebih keadaanberikut:

    Takikardia, peningkatan work of breathing, periferdingin, waktu capillary refill 3detik,peningkatan suhu)

    Bukti klinis dehidrasi

    Hypoglikemia < 3 mmol/l

    Asidosis metabolik (defisit basa > 8 mmol/l)

    Hiperkalemia berat (kalium > 5.5 mmol/l)

    Box 1: Mengenali malaria berat

    Intermediate risk: membutuhkan pelayanan highdependency care

    Hemoglobin < 100 g/l

    Riwayat kejang selama sakit

    Hyperparasitaemia > 5% Terlihat kuning

    Plasmodium falciparum pada anak dengan sickle cell

    disease

    Low risk: membutuhkan rawat inap untuk medikasiparenteral

    Muntah

    Tidak dapat makan atau patuh dengan medikasi oral

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    26/32

    Tatalaksana

    Manifestasi /Komplikasi

    Tatalaksana segeraa

    Koma (Malaria serebral) Pertahankan jalan napas, letakkan pasien padasisinya, singkirkan penyebab koma lain yang dapatdiobati (hipoglikemia, meningitis bakterial), hindari

    penggunaan obat-obatan yang membahayakanseperti kortikosteroid, heparin dan adrenalin,intubasi jika perlu

    Hiperpireksia Kompres hangat, selimut pendingin, obatantipiretik

    Kejang Pertahankan jalan napas, obati segera dengan

    diazepam intravena atau rektal

    Hipoglikemia (gula darah

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    27/32

    Tatalaksana

    Manifestasi /Komplikasi

    Tatalaksana segeraa

    Anemia berat (hemoglobin

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    28/32

    Tatalaksana

    Manifestasi /Komplikasi

    Tatalaksana segeraa

    Asidosis metabolik Singkirkan atau obati hipoglikemia, hipovolemia danseptikemia. Jika berat, lakukan hemofiltrasi atau hemodialisis.

    Shock Tersangka septikemia, ambil darah untuk kultur, beriantimikroba parenteral, koreksi gangguan hemodinamik

    Hiperparasitemia Monitor ketat untuk 48 jam pertama setelah terapi dimulai.Jika terapi oral tidak bisa, terapi parenteral harus diberikansegera

    aDiasumsikan bahwa terapi antimalaria akan telah dimulai pada semua kasus

    b Dicegah dengan menghindari hidrasi yang berlebihan

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    29/32

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    30/32

    Tatalaksana

    BMJ 2005;331;337-343

    Tabel. Glukosa dan elektrolit: corrective measures

    Glukosa/

    Elektrolit

    Obati jikakurang dari

    Koreksi dengan

    Glukosa 3 mmol/l 5 mg/kg dekstrose 10%

    Kalium 3,5 mmol/l 0,25 mmol/kg dalam 30 menit

    Kalsium total 2 mmol/l 0,3 ml/kg Ca glukonas 10% dalam 30 menit

    Magnesium 0,75 mmol/l 0,2 ml/kg MgSO4 50% dalam 30 menit

    Phosphate 0,7 mmol/l 0,2 mmol/lkg NaPO4 dalam 30 menit

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    31/32

    Pemantauan

    Terapi

    Efektivitas ~ respons klinis dan pemeriksaan parasitologis

    Kegagalan pengobatan dini, bila penyakit berkembang menjadiMalaria berat pada hari ke-1,2,3 dan dijumpai parasitemia, atau

    Parasitemia hari ke-3 dengan suhu aksilla > 37,5oC.

    Kegagalan pengobatan lanjut, bila perkembangan penyakit padahari ke-4 28

    Secara klinis dan parasitologis

    Adanya malaria berat setelah hari ke-3 dan parasitemia,atau

    Secara parasitologis

    Adanya parasitemia pada hari ke-7, 14, 21, dan 28

    Suhu aksilla

  • 8/10/2019 Tatalaksana Malaria Pada Anak2

    32/32

    Pemantauan

    Respons klinis dan parasitologis memadai, apabila pasiensebelumnya tidak berkembang menjadi kegagalan butirpertama atau kedua dan tidak ada parasitemia

    Penderita di follow upuntuk diperiksa ulang sediaan

    darahnya pada hari ke 3, 7, 14, 28 dan dilanjutkan sampaiakhir bulan 3.