sudah benarkah arah kiblat kita_ _ buletin at-tauhid
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
1/20
UDAH BENARKAH ARAH KIBLAT
KITA?
Posted on 3 June 2010 by Redaksi 17
comments
At Tauhid edi i VI/23
Oleh: Muhammad Abduh Tua ikal
Di tengah sebagian kalangan, baru-baru ini
terlihat perdebatan mengenai masalah kiblat.
Terutama ketika Majelis Ulama Indonesia
pada tahun ini mengeluarkan fatwa mengenaiarah kiblat bahwa arahnya cukup ke barat saja
tanpa mesti serong ke utara beberapa derajat.
Melihat fatwa ini sebagian orang menyatakan
tanda tidak setuju dengan fatwa tersebut.
“Arah kiblat kita sekarang tidak menghadap
DONASIBULETIN AT-TAUHID
BERANDA PROFIL INFO BULETIN AQIDAH MANHAJ
IBADAH AKHLAQ FIQIH AKTUAL LAIN-LAIN
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
2/20
persis ke ka’bah, malah arahnya ke Brasil dan
bukan ke Ka’ bah ”, ujarnya.
Pada edisi Buletin At Tauhid kali ini, kami ingin
mengutarakan bagaimanakah pendapat para
pakar fikih mengenai masalah ini. Tentu sajapendapat yang mereka bangun adalah
berdasarkan dalil, bukan hanya sekedar akal-
akalan atau logika semata yang kosong dari
dalil. Semoga penjelasan kali ini dapat
memberikan sedikit titik terang dari polemik
yang ada. Hanya Allah yang beri taufik.
Menghadap Kiblat Merupakan Syarat Sah
Shalat
Menghadap kiblat merupakan syarat sah
kiblat, hal ini berdasarkan kesepakatan (ijma’)
para ulama[1]. Ibnu Qudamah rahimahullah
mengatakan, “Menghadap kiblat merupakan
syarat sah shalat, baik dalam shalat wajib
maupun shalat sunnah.”[2] Dalilnya adalah
firman Allah Ta’ala (yang artinya),“Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil
Haram. Dan dimana saja kamu berada,
palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS. Al
Baqarah: 144).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda kepada orang yang jelek shalatnya,
“ Jika engkau hendak mengerjakan shalat,
maka sempurnakanlah wudhumu lalu
menghadaplah ke kiblat, kemudian
bertakbirlah.” (HR. Bukhari no. 6251 dan
Muslim no. 912). An Nawawi rahimahullah
mengatakan, “Hadits ini mengandung faedah
yang amat banyak. Perlu diketahui bahwa
BUKU BULETINAT TAUHIDTAHUN KE 10[BARU]
ARTIKELTERBARU
◦ Kedudukan
Akal Dalam
Islam
◦ Wahai
Saudaraku
Jauhilah Sihir
◦ Mengenal
Ali Bin Abi
Thalib
radliyallahu’an
hu
◦ Hal Yang
Lebih
BerbahayaDari Fitnah
Dajjal
◦ Tathoyyur,
Beranggapan
Sial Dengan
Sesuatu
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
3/20
hadits ini menerangkan mengenai kewajiban-
kewajiban dalam shalat dan bukanlah
sunnah.” Beliau melanjutkan, “Hadits ini
menunjukkan tentang wajibnya thoharoh
(bersuci), menghadap kiblat, takbirotul ihrom
dan membaca Al Fatihah.”[3]
Yang Mendapat U z r (Keringanan) Tidak
Menghadap Kiblat
Kita sudah ketahui bersama bahwa
menghadap kiblat adalah di antara syarat sah
shalat. Namun ada beberapa keadaan yang
dibolehkan seseorang tidak menghadap kiblat.
Pertama: Tidak mampu menghadap kiblat,
seperti orang sakit sehingga tidak mampu
mengarahkan badannya ke arah kiblat.
“Bertakwalah pada Allah semampu kalian.”
(QS. At Taghobun: 16)
Kedua: Orang yang samar baginya arah kiblat,
ia sudah berusaha mencari, namun ia shalat
menghadap ke arah lainnya. Sebagaimana
disebutkan dalam hadits Ibnu ‘Umar, beliau
berkata, “Ketika orang-orang shalat subuh di
Quba’, tiba-tiba datang seorang laki-laki dan
berkata, “Sungguh, tadi malam telah turun
ayat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, beliau diperintahkan untuk
menghadap ke arah Ka’bah. Maka orang-orang
yang sedang shalat berputar menghadap
Ka’bah, padahal pada saat itu wajah-wajah
mereka sedang menghadap negeri Syam.
Mereka kemudian berputar ke arah Ka’bah.”
(HR. Bukhari no. 403 dan Muslim no. 526).
Riwayat ini menunjukkan bahwa ketika di
◦ Tata Cara
Shalat
Rasulullah
Shallallahu
‘alaihi Wa
Sallam◦ Cinta Dan
Takut Kepada
Allah
◦ Musibah
Gelang
Penolak Bala!
◦ Karena
Bakti Tak Kenal
Hari
◦ Dajjal,
Manusia Yang
Mengaku
Tuhan
MARIBERLANGGANAN
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
4/20
pertengahan shalat sudah diketahui arah
kiblat sebenarnya, maka hendaklah ketika itu
ia menghadap ke arah tersebut.
Ketiga: Keadaan sangat takut ketika
menghadapi musuh atau semacamnya.Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala (yang
artinya), “ Jika kamu dalam keadaan takut
(bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau
berkendaraan .” (QS. Al Baqarah: 239).
Keempat: Bagi musafir yang melaksanakan
shalat sunnah di atas kendaraan boleh
baginya tidak menghadap kiblat ketika ada
udzur saat itu. Ibnu ‘Umar berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
mengerjakan shalat sunnah di atas kendaraan
dengan menghadap arah yang dituju
kendaraan dan juga beliau melaksanakan witir
di atasnya. Dan beliau tidak pernah
mengerjakan shalat wajib di atas kendaraan .”
(HR. Bukhari no. 1098 dan Muslim no. 1652)
Cara Menghadap Kiblat Ketika Melihat
Ka’bah Secara Lang ung
Menghadap kiblat ada dua keadaan:
1. ketika melihat ka’bah secara langsung,
2. ketika tidak melihat ka’bah secara
langsung.
Para ulama sepakat bahwa siapa saja yang
melihat ka’bah secara langsung, wajib baginya
menghadap persis ke Ka’bah dan tidak boleh
dia berijtihad untuk menghadap ke arah lain.
Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah
mengatakan, “Jika seseorang langsung melihat
SEARCH
PALINGBANYAKDICARI
Adab akhlakakidah amal
Aqidahbid'ah cintaDakwah do'adukun fikih Fiqih
hati ibadahidul adha ikhlasilmu iman Islamistighfar jimat laa
ilaha illallah lailatul
qadar Manhajmusibah Nasehat
obat puasaqurbanramadhanriya' sabar sahabatnabi shalat sihirsunnah surgasyahadat syi'ah
syirik syukurtaubat
tauhidtawakkal valentine
Search S
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
5/20
ka’bah, wajib baginya menghadap persi ke
arah ka’bah. Kami tidak mengetahui adanya
perselisihan ulama mengenai hal ini. Ibnu ‘Aqil
mengatakan,” Jika melenceng sebagian dari
yang namanya Ka’bah, shalatnya tidak
sah ”.”[4]
Jika Tidak Melihat Ka’bah Secara Lang ung
Dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyah
dikatakan bahwa para ulama berselisih
pendapat bagi orang yang tidak melihat ka’bah
secara langsung karena tempat yang jauh dari
Ka’bah. Yang mereka perselisihkan adalah
apakah orang yang tidak melihat ka’bah secara
langsung wajib baginya menghadap persis ke
ka’bah ataukah menghadap ke arahnya saja
(melenceng sedikit tidak mengapa, pen).[5]
Pendapat ulama Hanafiyah, pendapat yang
terkuat pada madzhab Malikiyah dan
Hanabilah, juga hal ini adalah pendapat Imam
Asy Syafi’i (sebagaimana dinukil dari AlMuzaniy), mereka mengatakan bahwa bagi
orang yang berada jauh dari Makkah, cukup
baginya menghadap ke arah ka’bah (tidak
mesti persis ke Ka’bah).
Dalil dari pendapat pertama ini adalah ayat
(yang artinya), “Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya .”
(QS. Al Baqarah: 144). Menurut pendapat
pertama ini, mereka menafsirkan “syatro ”
dalam ayat tersebut dengan arah yaitu arah
ka’bah. Jadi bukan yang dimaksud persis
menghadap ke ka’bah namun cukup
menghadap arahnya, yaitu cukup menghadap
FANPAGE
Be the first of you
Buleti
Huraira
144 3
23 hrs
Like PageLike Page
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
6/20
ke arah barat sudah dikatakan menghadap
kiblat.
Para ulama tersebut juga berdalil dengan
hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
ditujukan pada penduduk Madinah, “Arahantara timur dan barat adalah qiblat.” (HR.
Ibnu Majah no. 1011 dan Tirmidzi no. 342.
Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shohih
[6]). Hadits ini berlaku bagi penduduk
Madinah, di mana arah kiblat mereka adalah
antara timur dan barat. Maksudnya, bagi siapa
saja yang tidak melihat ka’bah secara
langsung, maka dia cukup menghadap kearahnya saja. Seperti kita kaum muslimin di
Indonesia berarti menghadap ke arah antara
utara dan selatan, itulah arah kiblat. Jadi
cukup kita menghadap ke arahnya saja (yaitu
cukup ke arah barat) dan tidak mengapa
melenceng atau tidak persis ke arah ka’bah.[7]
Ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad
bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah berkata,
“Bergeser sedikit dari arah kiblat tidaklah
mengapa kecuali jika seseorang berada di
Masjidil Haram. Masjidil Haram adalah kiblat
bagi orang yang shalat di sana yaitu langsung
menghadap ke Ka’bah. Oleh karena itu, para
ulama mengatakan: Barangsiapa
memungkinkan menyaksikan Ka’bah, maka
wajib baginya untuk menghadap langsung ke
Ka’bah. Dan apabila seseorang yang hendak
shalat di Masjidil Haram hanya menghadap ke
arah Ka’bah dan tidak menghadap persis ke
Ka’bah maka dia wajib mengulangi shalatnya
karena shalat yang dia lakukan tidak sah. Hal
BEDAHBULETIN
KOMENTARTERBARU
◦ desain
gambar rumah
on Sunnah-
sunnah di Hari
Jum’at
◦ Kata Islam
Soal Pacaran
yang Harus
Kamu Tau on
Cinta Bukanlah
Disalurkan
Lewat Pacaran
◦ Ngaji Subuh
The Series #1| kanvasbiru
on Fikih
Ringkas
Pernikahan
◦ Silmi Eka
Putra on
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
7/20
ini berdasarkan firman Allah ‘azza wa jalla
(yang artinya), “Palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya .”
(QS. Al Baqarah: 144)
Namun, apabila seseorang berada jauh dari
Ka’bah dan tidak mungkin dia melihat
(menyaksikan) Ka’bah secara langsung
walaupun dia masih berada di kota Mekkah,
maka wajib baginya untuk menghadap ke arah
Ka’bah dan tidak mengapa kalau bergeser
sedikit. Hal ini dapat dilihat pada sabda beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada pendudukMadinah, “Arah antara timur dan barat adalah
kiblat.” Dikatakan demikian karena penduduk
Madinah menghadap kiblat ke arah selatan.
Maka setiap arah yang antara Barat dan Timur
maka bagi mereka adalah kiblatnya. Begitu
juga dikatakan kepada orang yang shalat
menghadap ke Barat (seperti yang berada di
Indonesia, pen) bahwa arah yang beradaantara selatan dan utara adalah kiblat.”[8]
Dari penjelasan ini dapat kita katakan:
◾ jika kita melihat ka’bah secara
langsung, maka kita punya kewajiban
untuk menghadap ke arah ka’bah persis,
tanpa boleh melenceng;
◾namun jika kita berada jauh dari
Ka’bah, maka kita cukup menghadap ke
arahnya saja, seperti di negeri kita cukup
menghadap ke arah barat yaitu arah
antara utara dan selatan.
Amalan Ringan
yang Besar
Pahalanya
◦ Roni zapera
on Salah
PahamTentang Salafi
◦ Roni zapera
on Salah
Paham
Tentang Salafi
SITUS SUNNAH
◦ Bahasa
Arab Dasar
◦ Buletin
Zuhairoh
◦ Muslim.or.i
d
◦
Muslimah.or.id
◦ Pengusaha
Muslim
◦ Pustaka
Muslim
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
8/20
Sekarang masalahnya, apakah boleh kita
–yang berada di Indonesia- menghadap ke
barat lalu bergeser sedikit ke arah utara?
Jawabannya, selama itu tidak menyusahkan
diri, maka itu tidak mengapa. Karena arah tadi
juga arah kiblat. Bahkan kami katakan agar
terlepas dari perselisihan ulama, cara tersebut
mungkin lebih baik selama kita mampu
melakukannya dan tidak menyusah-
nyusahkan diri.
Namun jika merasa kesulitan mengubah posisi
kiblat, karena masjid agak terlalu jauh untuk
dimiringkan dan sangat sulit bahkan kondisimasjid malah menjadi sempit, selama itu
masih antara arah utara dan selatan, maka
posisi kiblat tersebut dianggap sah. Akan
tetapi, jika mungkin kita mampu mengubah
arah kiblat seperti pada masjid yang baru
dibangun atau untuk tempat shalat kita di
rumah, selama itu tidak ada kesulitan, maka
lebih utama kita merubahnya.
Jika ada yang mengatakan, “Kami tetap ngotot,
untuk meluruskan arah kiblat walaupun
dengan penuh kesulitan.” Maka cukup kami
kemukakan perkataan Ash Shon’ani, “Ada yang
mengatakan bahwa kami akan pas-pasin arah
kiblat persis ke ka’bah. Maka kami katakan
bahwa hal ini terlalu menyusahkan diri dan
seperti ini tidak ada dalil yang
menuntunkannya bahkan hal ini tidak pernah
dilakukan oleh para sahabat padahal mereka
adalah sebaik-baik generasi umat ini.[9] Jadi
yang benar, kita cukup menghadap arahnya
saja, walau kita berada di daerah Mekkah dan
◦ Radio
Muslim
◦ Ustadz Ari
Wahyudi
◦ Ustadz Aris
Munandar◦ Ustadz
Muhammad
Abduh Tuasikal
BUKU ISLAMI
Mengikuti
Ajaran NabiBukanlah
Teroris
Karya Ust.
Muhammad
Abduh Tuasikal
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
9/20
sekitarnya (yaitu selama kita tidak melihat
Ka’bah secara langsung).”[10]
Jadi intinya, jika memang penuh kesulitan
untuk mengepas-ngepasin arah kiblat agar
persis ke Ka’bah maka janganlahmenyusahkan diri. Namun, jika memang
memiliki kemudahan, ya silakan . Tetapi
ingatlah bertakwalah kepada Allah semampu
kalian.
Diper uat Lagi dengan Fatwa MUI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan
fatwa terkait arah kiblat sebagai konsekuensidari pergeseran lempeng bumi. Dalam
konferensi pers di Jakarta, Senin (22/3), MUI
menegaskan pergeseran tersebut tak
mempengaruhi arah kiblat. Untuk itu, MUI
mengingatkan umat Islam agar tak perlu
bingung dengan arah kiblat. Terlebih, dengan
mengubah bahkan membongkar masjid atau
musholla agar mengarah ke kiblat.
Konferensi pers tersebut disampaikan oleh
Ketua MUI Drs. H. Nazri Adlani, didampingi
Sekretaris MUI Dr. H Amrullah Ahmad, Wakil
Ketua Komisi Fatwa MUI Prof. Dr. KH Ali
Mustafa Yaqub, MA, dan Wakil Sekretaris
Komisi Fatwa MUI Drs. H. Aminudin Yakub,
MA.
Tentang diktum dari fatwa MUI No. 03 Tahun
2010 tentang Kiblat disebutkan, pertama,
tentang ketentuan hukum. Dalam kententuan
hukum tersebut disebutkan bahwa: (1) Kiblat
bagi orang shalat dan dapat melihat ka’bah
adalah menghadap ke bangunan Ka’bah (ainul
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
10/20
ka’bah), (2) Kiblat bagi orang yang shalat dan
tidak dapat melihat Ka’bah adalah arah Ka’bah
(jihat al-Ka’bah), (3) Letak georafis Indonesia
yang berada di bagian timur Ka’bah/Mekkah,
maka kiblat umat Islam Indonesia adalah
menghadap ke arah barat.
Kedua, rekomendasi. MUI merekomendasikan
agar bangunan masjid/mushalla di Indonesia
sepanjang kiblatnya menghadap kea rah
barat, tidak perlu diubah, dibongkar, dan
sebagainya.[11]
Fatwa MUI ini menindaklanjuti beredarnya
informasi di tangah masyarakat mengenai
adanya ketidakakuratan arah kiblat di
sebagian masjid atau musala di Indonesia,
berdasarkan temuan
hasil penelitian dan pengukuran dengan
menggunakan metode ukur satelit. Atas
informasi tersebut masyarakat resah dan
mempertanyakan hukum arah kiblat. Sehinggakomisi fatwa MUI memandang perlu
menetapkan fatwa tentang arah kiblat untuk
dijadikan pedoman bagi masyarakat, demikian
tercantum dalam Fatwa yang ditanda tangani
oleh Ketua Muhammad Anwar Ibrahim dan
sekretaris Hasanudin itu.[12]
Demikian penjelasan dari redaksi At Tauhid
mengenai arah kiblat. Semoga yang singkat ini
bisa membuka wacana keilmiahan kaum
muslimin sehingga bisa mengetahui manakah
maksud para ulama dengan arah kiblat.
Wallahu a’lam bish showab. “Aku tidak
bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
11/20
selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak
ada taufik bagiku melainkan dengan
(pertolongan) Allah ” (QS. Hud: 88).
[Muhammad Abduh Tuasikal]
_____________
[1] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, Syaikh Abu
Malik, 1/303, Al Maktabah At Taufiqiyah.
[2] Al Mughni, Ibnu Qudamah, 1/490, Darul
Fikr, 1405.
[3] Lihat Al Minhaj Syarh Muslim bin Al Hajjaj,
Yahya bin Syarf An Nawawi, 4/107, Dar Ihya’ At
Turots, 1392.
[4] Al Mughni, 1/490.
[5] Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyah,
2/11816, Asy Syamilah.
[6] Dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam
Irwa’ul Gholi dan Misykatul Mashobih bahwa
hadits ini shohih .
[7] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al
Kuwaitiyah, 2/1119.
[8] Fatawal Aqidah wa Arkanil Islam, Syaikh
Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, hal. 551,
Darul Aqidah.
[9] Sebagaimana dijelaskan dalamm Fatwa Al
Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal
Ifta’, fatwa no. 4254 bahwa dahulu para ulama
juga bisa menentukan arah kiblat yang pas
menghadap ka’bah sebelum adanya peralatan
canggih seperti saat ini. Mereka dahulu
mengukur arah kiblat dengan rasi bintang,
terbit dan tenggelamnya rembulan, dan bisa
pula dengan melihat waktu terbit dan
tenggelamnya matahari, atau dengan
memperhatikan fenomena-fenomena alam
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
12/20
yang lainnya. Kami katakan, “Jadi jangan
disangka bahwa perhitungan arah kiblat baru
ada saat ini. Namun sejak dahulu sejak
dikenalnya ilmu falak.”
[10] Subulus Salam Syarh Bulughul Marom ,
Muhammad bin Isma’il Ash Shon’ani, 1/397,
Maktabah Al Ma’arif, cetakan pertama, 1427.
[11] Sumber: http://www.mui.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=147:fat
wa-tentang-arah-kiblat&catid=1:berita-
singkat&Itemid=50
[12] Sumber:
http://www.sulut.depag.go.id/index.php?
a=detilberita&id=2277
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
13/20
Related Po t :
◾
Tata Cara Shalat
Sesuai Sunnah Nabi
◾
Memahami Takdir
Allah
◾
Keagungan Shalat
◾JagalahShalat,
Jagalah Shalat,
Buatlah Nabi
Tersenyum
◾
Solusi Perpecahan
Umat
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
14/20
At Tauhid Tahun VI Fiqih
Toko Muslim
tagged with Fiqih, ka'bah, kiblat, shalat
17 COMMEN S
3 June 2010 19:57
Jazakumullahu khairal jaza atas artikelnya
yang sangat bermanfaat ini, insyaAllah bisa
menjawab keraguan sebagian kaum muslimin
tentang masalah kiblat.Oya saran dari ana, kalau tidak merepotkan
untuk referensi dari web baiknya
mencantumkan juga tanggal kapan alamat
tersebut dilihat, karena sebagaimana umum
diketahui, alamat web bisa berubah-berubah
sesuai dengan pengelolanya, kalau ada
tanggal jadi bisa lebih bisa dipertanggung
jawabkan ketika suatu saat linknya hilang.
Contohnya, link
http://buletin.muslim.or.id/fiqih/sudah-
benarkah-arah-kiblat-kita/ tertanggal 4 Juni
2010.
BarakAllahu fikum
◾
3 Landasan Utama
Mengubah Dunia
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
15/20
Hasjim L
admin
Iwan Abdurahman
komentar3
10 June 2010 14:41
Assalamualaikum,
Pernah beta membaca di majalah Assunah
atau Al-Furcon bahwa ada hadits yg
menyatakn bahwa ” Timur dan Barat adalaharah kiblat ” klo ini shahih maka seharusnya
umat islam tdk panik dgn arah kiblat.
Mungkin Pak Ustazd atau rekan2 yg lebih
paham bisa menjelaskannya.
Terima kasih, Wassalam.
13 June 2010 7:13
@Hasjim L
Mohon disimak kembali artikel di atas,
penjelasannya terdapat dalam artikel.
13 June 2010 19:15
Baru2 ini Malaysia mengutus astronout
muslim dalam program pengiriman keangkasa luar dengan Rusia. Sholatnya
sebaiknya harus menghadap ke mana pak
ustadz.
14 June 2010 23:36
maaf, bukan maksudnya membuat syubhat,
mudah2an bukan syubhat. klo jadinya malahsyubhat, langsung hapus aja.
bumi kan bulat dikit, kalau kita sholat di 180
derajat lintang utara/selatan dan 180 derajat
lintang timur/barat dari mekkah (maksudnya
titik(daerah) pada bumi yang jaraknya paling
panjang jika ditarik garis lurus menembus inti
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
16/20
komentar3
admin
muhaimin
Ali
bumi dari mekkah). itu menghadapnya
kemana? ke utara, selatan, timur, barat atau
arah radial yg lain? karena semuanya jaraknya
sama.
mudah2an itu titik(daerah setempat) bukan
daratan, melainkan laut, jadi g da masalah.
klo malah bikin syubhat, tolong langsung
hapus aja. makasih
14 June 2010 23:43
itu salah tulis, maksudnya arah biasa aja
bukan “arah radial”. udah g bisa di edit td.
22 June 2010 0:02
#Iwan Abdurrahman
Mohon dibaca kembali artikel di atas pada
judul “Yang Mendapat Udzur (Keringanan)
Tidak Menghadap Kiblat”
18 July 2010 6:36
UST klo untuk hati2 arah kiblat ditentukan dg
kompas ditanbah 15 derajat ke arah utara
bgmn…
21 July 2010 14:26
Syukron atas penjelasan Ustadz.
Jadi kalau boleh dikatakan secara ringkas,
bahwa menghadap kiblat dalam sholat fardlu
itu hukumnya wajib. Namun bagi yang tidak
bisa melihat Ka’bah secara langsung
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
17/20
abu ahmad
seharusnya mencari tahu arah Ka’bah yang
benar. Bila sudah tahu informasi mengenai
arah Ka’bah yang benar maka seharusnya
menghadap ke arah Ka’bah.
Demikian Wallahu’alam
27 July 2010 14:58
afwan ustadz, MUI meralat fatwa tsb
————————–
fatwa awal No. 03 Tahun 2010 tentang Kiblat
http://www.mui.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=147
————————–ralat dari MUI
http://www.mui.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=249
Majelis Ulama Indonesia (MUI) meralat fatwa
No 03 Tahun 2010 tentang Kiblat. Arah kiblat
yang sebelumnya disebutkan menghadap
barat kini telah direvisi menjadi ke arah barat
laut.
“Untuk Indonesia secara umum kiblat
menghadap ke barat laut, bukan barat, ini
sekaligus merevisi fatwa kita yang tempo hari,”
ujar Ketua MUI Bidang Fatwa Ma’ruf Amin saat
berbincang dengan detikcom, Rabu
(14/7/2010).
MUI pun menghimbau agar semua wilayah di
Indonesia harus menyesuaikan arah kiblat
sesuai dengan ralat dari fatwa sebelumnya.
“Indonesia itu letaknya tidak di timur pas
Kabah tapi agak ke selatan, jadi arah kiblat kita
juga tidak barat pas tapi agak miring yaitu
arah barat laut,” terangnya.
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
18/20
————————–
http://www.mui.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=252
Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak
menyarankan untuk turut mengubah arah
masjid. Umat muslim hanya perlu mengubah
safnya saja.
disarankan menggunakan kompas dan atau
http://www.qiblalocator.com (google map)
“Salat kita yang kemarin tetap sah. Para ulama
juga sudah ijtihad kalau kita menghadap ke
kiblat. Dan Barat Lautlah kiblat bagi umat
muslim di Indonesia,” tambahnya.
————————–
http://www.mui.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=253
Fatwa No 5 tanggal 1 Agustus mengenai arah
kiblat tersebut menyebutkan tiga poin.
Pertama, arah kiblat bagi orang yang dapat
melihat Kabah adalah ke arah bangunan
Kabah. Kedua, jika tidak dapat melihat Kabah,
arahnya sesuai dengan arah berdirinya Kabah.
Dan ketiga, karena posisi Indonesia ada di
sebelah timur Kabah, kiblat bagi orang
Indonesia adalah menghadap barat laut
dengan kemiringan bervariasai sesuai dengan
posisi kawasan masing-masing.
Dengan kedua fatwa tentang kiblat tersebut,
MUI memberikan keleluasan kepada umat
Islam dalam menentukan arah kiblat. “Hanya
memberikan kemudahan, tidak ada yang
salah. Mau lurus ke barat boleh, sedikit miring
ke barat laut juga boleh,” tutur Hasanuddin.
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
19/20
abduh
abduh
abduh
roy m
Jasa programmer
26 August 2010 13:18
@ Muhaimin
Spt itu dibolehkan, yg kita bahas dalam tulisan
di atas adalah masalah sahnya. Jd jika hadap
ke barat sj sudah dikatakan sah.
26 August 2010 13:19
@ Ali
Coba diperhatikan kembali tulisan di atas.
Selama kita itu jauh dari ka’bah, mk shalatnya
tetap dikatakan sah jika kita menghadap ke
arahnya sj yaitu arah barat. Ingat ini bahassahnya. Namun jika ingin serong ke utara, itu
jg tdk masalah.
26 August 2010 13:38
@ Muhaimin
Spt itu juga boleh. Namun kalau dikatakan
sah, menghadap ke barat sj sudah sah.
19 November 2010 10:01
ijin kopas pak abduh
Pingback: Cara Mudah Menentukan Arah
Kiblat Bagi Warga Negara Indonesia | "Bisa
Karena Terbiasa"
27 August 2014 7:31
Jazakumullahu khairal atas penjelasannya
salam kenal dari http://jasaprogrammer.com/
-
8/16/2019 Sudah Benarkah Arah Kiblat Kita_ _ Buletin at-Tauhid
20/20
Pingback: Menghadap Kiblat | dan beginilah
ceritanya...
LE VE REPLY
Your email address will not be published.Required fields are marked *
Comment
Name *
Email *
Website
Post Comment
zeeDynamic ThemeYayasan Pendidikan Islam Al Atsary, Yogyakarta