studi tentang kompetensi kepala perpustakaan...

208
STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SE-JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: CHAIRIDA SAUFATUNNISA NIM. 11140251000001 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440H / 2019M

Upload: vunhu

Post on 09-Aug-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN

SEKOLAH SE-JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

CHAIRIDA SAUFATUNNISA

NIM. 11140251000001

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1440H / 2019M

Page 2: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN

SEKOLAH SE-JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

CHAIRIDA SAUFATUNNISA

NIM. 11140251000001

Di Bawah Bimbingan:

Dr. Ida Farida, MLIS.

NIP. 19700407 200003 2 003

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1440H / 2019M

Page 3: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : CHAIRIDA SAUFATUNNISA

NIM : 11140251000001

Program Studi : Ilmu Perpustakaan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Studi tentang Kompetensi

Kepala Perpustakaan Sekolah Se-Jakarta Selatan” merupakan hasil karya saya

sendiri dan bukan merupakan hasil replikasi maupun saduran dari karya atau

penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan hasil replikasi maupun saduran dari karya

atau penelitian orang lain, maka skripsi ini dianggap gugur dan saya bersedia

melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru serta kelulusan dan

gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian

hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, Januari 2019

Chairida Saufatunnisa

Page 4: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan
Page 5: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

i

ABSTRAK

Chairida Saufatunnisa. 11140251000001. Studi tentang Kompetensi Kepala

Perpustakaan Sekolah Se-Jakarta Selatan. Di bawah bimbingan Dr. Ida

Farida, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi manajerial Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam

memimpin tenaga perpustakaan sekolah, merencanakan program perpustakaan

sekolah, melaksanakan program perpustakaan sekolah, memantau pelaksanaan

program perpustakaan sekolah, dan mengevaluasi program perpustakaan sekolah.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan

kualitatif. Informan ditentukan secara purposive sampling. Adapun informan pada

penelitian ini ialah Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan

SMAN 55 Jakarta. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi

kepustakaan, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengolahan dan analisis data

meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: 1) Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6

Jakarta dan SMAN 8 Jakarta dalam memimpin tenaga perpustakaan sekolah sudah

memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan SMAN 55

Jakarta sudah memenuhi tiga dari empat indikator penelitian; 2) Kompetensi

manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dalam merencanakan program

perpustakaan sekolah sudah memenuhi tiga dari lima indikator penelitian,

sementara Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta sudah memenuhi semua indikator

penelitian, dan Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta sudah memenuhi empat dari

lima indikator penelitian; 3) Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6

Jakarta dalam melaksanakan program perpustakaan sekolah sudah memenuhi lima

dari enam indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

dan SMAN 55 Jakarta sudah memenuhi semua indikator penelitian; 4) Kompetensi

manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dalam memantau pelaksanaan

program perpustakaan sekolah sudah memenuhi tiga dari lima indikator penelitian,

sementara Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta sudah

memenuhi empat dari lima indikator penelitian; 5) Kompetensi manajerial Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dalam mengevaluasi program perpustakaan sekolah

belum memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta sudah memenuhi empat dari lima indikator

penelitian.

Kata kunci: kompetensi, kepala perpustakaan sekolah, manajerial

Page 6: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

ii

ABSTRACT

Chairida Saufatunnisa. 11140251000001. Study of the Competence of Head of

School Library in South Jakarta. Under the guidance of Dr. Ida Farida, MLIS.

Study Program of Library Science, Faculty of Adab and Humanities, Islamic

State University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

This study aims to determine managerial competence of the Head of Library of

SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, and SMAN 55 Jakarta in leading school library

staff, planning school library programs, implementing school library programs,

monitoring the implementation of school library programs, and evaluating school

library programs. This study uses a type of case study research with a qualitative

approach. Informants were determined by purposive sampling. The informants in

this study were the Head of the Library of SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, and

SMAN 55 Jakarta. The technique of collecting data through interviews, literature

studies, and documentation. While data processing and analysis techniques include

data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that:

1) Managerial competency the Head of the Library of SMAN 6 Jakarta and SMAN

8 Jakarta in leading school library personnel had fulfilled all research indicators,

while the Head of Library of SMAN 55 Jakarta had fulfilled three of the four

research indicators; 2) Managerial competence the Head of the Library of SMAN 6

Jakarta in planning the school library program has fulfilled three of the five research

indicators, while the Head of Library of SMAN 8 Jakarta has fulfilled all research

indicators, and the Head of Library of SMAN 55 Jakarta has fulfilled four of the

five research indicators; 3) Managerial competence the Head of the Library of

SMAN 6 Jakarta in implementing the school library program has fulfilled five of

the six research indicators, while the Head of the Library of SMAN 8 Jakarta and

SMAN 55 Jakarta has fulfilled all research indicators; 4) Managerial competence

the Head of the Library of SMAN 6 Jakarta in monitoring the implementation of

the school library program has fulfilled three of the five research indicators, while

the Head of the Library of SMAN 8 Jakarta and SMAN 55 Jakarta has fulfilled four

of the five research indicators; 5) Managerial competence the Head of the Library

of SMAN 6 Jakarta in evaluating the school library program has not fulfilled all

research indicators, while the Head of Library of SMAN 8 Jakarta and SMAN 55

Jakarta has fulfilled four of the five research indicators.

Keywords: competence, head of the school library, managerial

Page 7: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

iii

KATA PENGANTAR

م الر حي

ه الر حمن سم الل ب

Puja dan puji serta syukur peneliti curahkan kepada Allah Subhanahu wa

Ta’ala karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Studi tentang Kompetensi Kepala Perpustakaan Sekolah Se-

Jakarta Selatan dengan lancar, baik dan tepat waktu. Selawat serta salam tak lupa

peneliti hantarkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alayhi wa

Sallam, beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir hayat.

Terwujudnya skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, baik dalam pelaksanaan hingga penyusunan skripsi ini. Oleh karena

itu, peneliti menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS., selaku Ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Ida Farida, MLIS., selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing serta memberi

masukan dan kritik kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Page 8: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

iv

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan

begitu banyak ilmu yang bermanfaat bagi peneliti.

6. Seluruh pihak SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta,

terlebih khusus Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan

SMAN 55 Jakarta, yang telah bersedia dan mengizinkan peneliti untuk

melakukan penelitian.

7. Kedua orang tua, yaitu Ayahanda M. Chaeruddin dan Ibunda Siti Asaroh, yang

telah mendidik, membimbing, mendoakan, serta memberikan bantuan moril,

materiil, dan limpahan kasih sayang yang begitu besar kepada peneliti. Tak

lupa juga adik tercinta, yaitu Sadam Choirufiddin, yang selalu memberikan

suntikan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat penulis, yaitu Alfi, Dini, Meidy, Putri, Riska, Shaffitri, Dinda,

Hafizah, Nisa, Bella, Iin, Indri, dan Melfi yang selalu mendukung dan

memberikan semangat kepada peneliti untuk dapat segera menyelesaikan

skripsi ini.

9. Teman-teman Ilmu Perpustakaan angkatan 2014, terlebih khusus kelas A, serta

teman-teman KKN 104 Bakti Nyata yang sama-sama berjuang untuk

menyelesaikan skripsi.

10. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa masih banyak

kekurangan, baik dari segi susunan maupun dari segi penulisan. Oleh sebab itu,

peneliti mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk

Page 9: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

v

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

peneliti pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jakarta, Januari 2019

Peneliti

Page 10: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i ABSTRACT ........................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 8

D. Definisi Istilah ............................................................................................... 9

E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 10

BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 12

A. Perpustakaan Sekolah .................................................................................. 12

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ........................................................... 12

2. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah....................................................... 13

3. Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah ............................................ 15

4. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ................................................ 19

5. Manajemen Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah ............................. 24

B. Kompetensi .................................................................................................. 33

1. Pengertian Kompetensi ........................................................................... 33

2. Komponen-Komponen Kompetensi ....................................................... 35

3. Klasifikasi Kompetensi ........................................................................... 38

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi .................................... 41

5. Kompetensi Kepala Perpustakaan Sekolah ............................................. 44

C. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 56

D. Peta Literatur Penelitian .............................................................................. 58

Page 11: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

vii

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 62

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................................. 62

B. Kriteria Informan ......................................................................................... 63

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 64

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................................... 66

E. Jadwal Penelitian ......................................................................................... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 69

A. Profil Objek Penelitian ................................................................................ 69

1. Profil Perpustakaan ................................................................................. 69

2. Visi dan Misi Perpustakaan .................................................................... 70

3. Struktur Organisasi Perpustakaan ........................................................... 72

4. Koleksi Perpustakaan .............................................................................. 74

5. Layanan Perpustakaan ............................................................................ 75

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................................ 78

1. Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 5 Jakarta dalam Memimpin Tenaga

Perpustakaan Sekolah ............................................................................. 79

2. Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Merencanakan

Program Perpustakaan Sekolah............................................................... 89

3. Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Melaksanakan

Program Perpustakaan Sekolah............................................................. 103

4. Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Memantau

Pelaksanaan Program Perpustakaan Sekolah ........................................ 118

5. Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Mengevaluasi

Program Perpustakaan Sekolah............................................................. 130

Page 12: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

viii

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 141

A. Simpulan .................................................................................................... 141

B. Saran .......................................................................................................... 144

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 148 LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS

Page 13: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Dimensi Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan Sekolah .......... 47

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian................................................................................... 68

Tabel 4. 1 Daftar Nama Informan Penelitian ......................................................... 79

Tabel 4. 2 Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Memimpin Tenaga

Perpustakaan Seolah .............................................................................. 86

Tabel 4. 3 Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Merencanakan

Program Perpustakaan Sekolah ............................................................. 99

Tabel 4. 4 Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Melaksanakan

Program Perpustakaan Sekolah ........................................................... 114

Tabel 4. 5 Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Memantau

Pelaksanaan Program Perpustakaan Sekolah ...................................... 126

Tabel 4. 6 Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Mengevaluasi

Program Perpustakaan Sekolah ........................................................... 137

Page 14: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peta Literatur Penelitian .................................................................... 58

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 6 Jakarta ......................... 73

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 8 Jakarta ......................... 73

Gambar 4. 3 Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 55 Jakarta ....................... 74

Page 15: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tampilan Website Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah

Lampiran 2 Tampilan Website Sekolah Kita

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Lampiran 4 Contoh Transkrip Wawancara

Lampiran 5 Reduksi Data

Lampiran 6 Wawancara dengan Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

Lampiran 7 Wawancara dengan Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

Lampiran 8 Wawancara dengan Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

Lampiran 9 Surat Tugas Menjadi Dosen Pembimbing

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian dan Wawancara

Lampiran 11 Surat Izin Penelitian dari Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota

Administrasi Jakarta Selatan

Lampiran 12 Surat Izin Penelitian dari SMAN 6 Jakarta

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian dari SMAN 55 Jakarta

Lampiran 14 Surat Perubahan Judul Skripsi

Lampiran 15 Salinan Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar

Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah

Page 16: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada pasal 45 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa tiap-tiap unit pendidikan, baik formal

maupun non formal, harus menyediakan sarana dan prasarana yang mencukupi

kebutuhan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi

fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan para siswa.1

Salah satu sarana dan prasarana yang dimaksud dalam undang-undang tersebut

ialah perpustakaan sekolah.

Ketersediaan perpustakaan sekolah, dinilai masih sangat rendah dalam

mendukung pelaksanaan proses pendidikan. Menurut Data Pendidikan Tahun

2016/2017, sekolah yang ada di Indonesia berjumlah 302.097 unit.2 Mirisnya,

dari 302.097 unit sekolah tersebut, hanya sekitar 162.417 unit atau 53,76% saja

yang sudah memiliki perpustakaan sekolah.3 Hal ini menunjukkan bahwa

masih banyak sekolah di Indonesia yang belum menjadikan perpustakaan

sekolah sebagai prioritas dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Padahal, perpustakaan sekolah memiliki kedudukan yang sangat penting, yaitu

untuk memenuhi kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan komunitas

1 Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional” (2003), http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/

UU_no_20_th_2003.pdf.

2 Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, “Ikhtisar Data Pendidikan Tahun

2016/2017” (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 1,

http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_FC1DCA36-A9D8-4688-8E5F-

0FB5ED1DE869_.pdf.

3 Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, “Persentase Sekolah Memiliki

Perpustakaan,” Satu Data Indonesia, 3 Maret 2016, http://data.go.id/dataset/persentase-

perpustakaan/resource/a9c78577-5d1f-42a2-9bfe-db84905a69ff.

Page 17: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

2

sekolah serta untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah yang bersangkutan.

Dalam bukunya, Darmono menjelaskan bahwa perpustakaan memberikan

sumbangan yang sangat berharga dalam meningkatkan aktivitas siswa serta

meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.4

Mengingat pentingnya perpustakaan sekolah sebagai sarana penunjang

proses pendidikan, maka diperlukan sumber daya manusia —dalam hal ini

adalah kepala perpustakaan— yang berkompeten untuk mengelola

perpustakaan sekolah tersebut. Kepala perpustakaan dan tenaga perpustakaan

sekolah tersebut berperan besar dalam mengembangkan perpustakaan sekolah

yang dikelolanya. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang kepala

perpustakaan dan tenaga perpustakaan sekolah perlu memiliki pengetahuan

dan keterampilan dalam mengelola perpustakaan sekolah. Hal ini senada

dengan pendapat R. Suryana dalam Dewi dan Suhardini, yang menjelaskan

bahwa perpustakaan sekolah memerlukan staf yang cukup berpengalaman dan

kualifaid untuk memenuhi tuntutan fungsi dan tujuan perpustakaan itu sendiri.5

Namun, sejauh ini, masih sedikit perpustakaan sekolah yang mempunyai

kepala perpustakaan sekolah yang berkompeten. Padahal, kepala perpustakaan

sekolah memegang peranan penting bagi keberlangsungan suatu perpustakaan,

di mana kepala perpustakaanlah yang bertanggung jawab untuk memimpin

semua kegiatan yang ada di perpustakaan sekolah agar perpustakaan yang

dikelolanya dapat mencapai tujuan sekolah yang bersangkutan. Masalahnya,

4 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta:

Grasindo, 2007), h. 3.

5 Laksmi Dewi dan Asep Dudi Suhardini, “Peran Perpustakaan dan Tenaga Perpustakaan

Sekolah/Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah/Madrasah,” EduLib 1, no. 2

(November 2014): h. 57–77, http://ejournal.upi.edu/index.php/edulib/article/1134/782.

Page 18: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

3

dari 162.417 unit perpustakaan sekolah yang ada, apakah semua kepala

perpustakaan sekolah tersebut sudah memiliki kompetensi seperti yang

tercantum dalam Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga

Perpustakaan Sekolah/Madrasah atau tidak.

Guna meningkatkan profesionalisme kepala perpustakaan sekolah,

pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang dituangkan ke dalam

Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan

Sekolah/Madrasah. Peraturan ini memuat kualifikasi dan kompetensi yang

harus dimiliki oleh seorang kepala perpustakaan sekolah. Menurut peraturan

tersebut, seorang kepala perpustakaan sekolah haruslah memiliki enam

kompetensi, salah satunya yaitu kompetensi manajerial.

Kompetensi manajerial sangat diperlukan guna membangun manajemen

perpustakaan yang efektif. Kompetensi manajerial ialah suatu keterampilan

dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas manajerial, seperti

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, agar mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kompetensi tersebut merupakan

kompetensi umum yang harus dimiliki oleh setiap kepala perpustakaan.

Kompetensi ini juga merupakan faktor penentu keberhasilan pengelolaan

perpustakaan, lebih-lebih dalam pelayanan serta kualitas perpustakaan secara

umum.6

6 Ivana Nur, Sowiyah, dan Hasan Hariri, “Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMA

Negeri 12 Bandar Lampung,” Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan 5, no. 2 (2017): h. 51-63,

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JMMP/article/view/14573/10615.

Page 19: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

4

Jika dipandang dalam perspektif Islam, sangat dianjurkan untuk memiliki

keahlian atau kompetensi ketika mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Hal ini

sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis Nabi Muhammad Shallallahu

‘Alaihi wa Sallam sebagai berikut:7

Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan Rasulullah

Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Apabila amanat disia-siakan, maka

tunggulah terjadinya kiamat.’ Abu Hurairah berkata: ‘Bagaimana penyia-

nyiaannya, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab: ‘Apabila urusan diserahkan

kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.’ (HR.

Bukhari)

Hadits di atas mengandung makna bahwa suatu pekerjaan seyogianya

dikerjakan oleh individu yang memiliki keahlian atau kompetensi dalam

bidang yang dikerjakannya. Dengan kata lain, suatu pekerjaan hendaknya

dikerjakan oleh individu yang profesional, yang memiliki pengetahuan,

kemampuan, serta keterampilan dalam bidang tersebut.8 Sebaliknya, apabila

suatu pekerjaan tidak dikerjakan oleh individu yang profesional, maka akan

mengakibatkan tidak terlaksananya tugas yang diberikan dengan baik dan

maksimal sehingga lambat laun akan membuat organisasi yang dikelolanya

tidak akan berkembang atau yang paling parah mengalami kehancuran.

Peneliti melakukan penelusuran di website Data Pokok Pendidikan Dasar

dan Menengah (http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id) dan Sekolah Kita

(http://sekolah.data.kemdikbud.go.id) seperti yang terlampir pada lampiran 1

7 Al-Imam al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Baari 31: Penjelasan Kitab Shahih al-

Bukhari, trans. oleh Amir Hamzah (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), h. 346. 8 Parhan Hidayat, “Kompetensi Pustakawan Dalam Perspektif Islam,” Al-Maktabah 13, no. 1

(2014): h. 71-80, http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/download/1582/1325.

Page 20: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

5

dan 2. Hasilnya, terdapat 29 SMAN se-Jakarta Selatan yang mana ke semuanya

memiliki perpustakaan, dengan rincian: 21 perpustakaan dengan kondisi

“baik”; 7 perpustakaan dengan kondisi “rusak ringan”; dan 1 perpustakaan

dengan kondisi “rusak berat”. Pada masing-masing kategori tersebut, peneliti

mengurutkan lagi berdasarkan tahun berdirinya sekolah. Setelah diurutkan,

peneliti akan mengambil satu perpustakaan dari sekolah yang paling lama

berdiri pada masing-masing kategori, sehingga totalnya menjadi tiga

perpustakaan.

Dari kategori “baik”, ada perpustakaan SMAN 6 Jakarta yang dipimpin

oleh Bapak Andi Galigo, seorang guru bidang studi bahasa Indonesia. Beliau

pernah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh APISI pada tahun 2018.

Dari kategori “rusak ringan”, ada perpustakaan SMAN 8 Jakarta yang dipimpin

oleh Bapak Eko Raharjo, seorang guru bidang studi bahasa Inggris. Beliau

pernah mengikuti diklat kepala perpustakaan sekolah yang diselenggarakan

oleh Perpustakaan Nasional pada tahun 2016. Dari kategori “rusak berat”, ada

perpustakaan SMAN 55 Jakarta yang dipimpin oleh Ibu Sri Petnowanti,

seorang guru bidang studi sosiologi. Beliau pernah mengikuti diklat kepala

perpustakaan sekolah yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional pada

tahun 2015.

Dari uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam

tentang kompetensi kepala perpustakaan sekolah dari masing-masing kategori

tersebut, terlebih khusus mengenai kompetensi manajerial. Maka dari itu,

peneliti melakukan penelitian yang dituangkan ke dalam skripsi yang berjudul

Page 21: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

6

“Studi tentang Kompetensi Kepala Perpustakaan Sekolah Jakarta se-

Jakarta Selatan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui lebih dalam

mengenai kompetensi manajerial kepala perpustakaan sekolah, khususnya

kepada Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN

55 Jakarta. Peneliti membatasi hanya pada kompetensi manajerial karena

kompetensi tersebut merupakan kompetensi umum yang harus dimiliki oleh

setiap kepala perpustakaan sekolah. Kompetensi ini juga merupakan faktor

penentu keberhasilan pengelolaan perpustakaan, terutama dalam pelayanan

dan kualitas perpustakaan secara umum. Adapun standar yang membahas

tentang kompetensi manajerial kepala perpustakaan sekolah ini, terdapat pada

Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan

Sekolah/Madrasah. Selanjutnya, agar penelitian ini lebih jelas, terarah dan

tidak menimbulkan penafsiran yang luas, maka penelitian ini terfokus pada:

1. Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam memimpin tenaga perpustakaan

sekolah.

2. Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam merencanakan program

perpustakaan sekolah.

3. Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam melaksanakan program perpustakaan

sekolah.

Page 22: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

7

4. Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam memantau pelaksanaan program

perpustakaan sekolah.

5. Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam mengevaluasi program perpustakaan

sekolah.

Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka masalah yang dapat dikaji

dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam memimpin tenaga

perpustakaan sekolah?

2. Bagaimana kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam merencanakan program

perpustakaan sekolah?

3. Bagaimana kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam melaksanakan program

perpustakaan sekolah?

4. Bagaimana kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam memantau pelaksanaan

program perpustakaan sekolah?

5. Bagaimana kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam mengevaluasi program

perpustakaan sekolah?

Page 23: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada pembatasan dan perumusan masalah di atas, penelitian

ini memiliki dua tujuan. Adapun tujuan tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi manajerial Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta

dalam memimpin tenaga perpustakaan sekolah.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi manajerial Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta

dalam merencanakan program perpustakaan sekolah.

3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi manajerial Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta

dalam melaksanakan program perpustakaan sekolah.

4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi manajerial Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta

dalam memantau pelaksanaan program perpustakaan sekolah.

5. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi manajerial Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta

dalam mengevaluasi program perpustakaan sekolah.

Penelitian ini juga mempunyai manfaat, baik secara praktis dan teoritis.

Adapun manfaat tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan peneliti

terkait dengan kompetensi kepala perpustakaan sekolah, khususnya

kompetensi manajerial.

Page 24: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

9

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan bagi

kepala perpustakaan sekolah untuk meningkatkan kompetensi terkait

pengelolaan perpustakaan, khususnya kompetensi manajerial.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi SMAN 6

Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam meningkatkan

kompetensi kepala perpustakaan sekolah, khususnya kompetensi

manajerial.

2. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan bagi

Ilmu Perpustakaan yang berkaitan dengan masalah kompetensi kepala

perpustakaan sekolah, khususnya kompetensi manajerial.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan penelitian selanjutnya

yang mempunyai kesamaan tema dengan penelitian ini.

D. Definisi Istilah

Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang berkedudukan pada unit

pendidikan formal, baik pada pendidikan dasar maupun menengah, yang

berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan

pendidikan sekolah yang bersangkutan.

Kompetensi adalah suatu karakteristik yang dimiliki dan diperlukan oleh

seseorang, baik berupa sikap, pengetahuan, maupun keterampilan dalam

melaksanakan tugas-tugasnya secara profesional di bidang pekerjaannya.

Page 25: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

10

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah saat penulisan skripsi ini, peneliti membagi

pembahasan menjadi lima bab, dan masing-masing bab terdiri dari beberapa

subbab. Adapun sistematika penelitiannya, yaitu sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah,

serta sistematika penelitian secara garis besar tentang pembahasan

yang akan diuraikan.

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini memuat teori-teori yang berkaitan dengan tema penelitian

yang diteliti peneliti, seperti perpustakaan sekolah, kompetensi, dan

lain sebagainya. Selain itu, pada bab ini juga terdapat penelitian

terdahulu dan peta literatur penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, kriteria informan,

teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, serta

jadwal penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini memuat tentang profil Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta serta hasil penelitian dan

pembahasan mengenai Studi tentang Kompetensi Kepala

Perpustakaan Sekolah Se-Jakarta Selatan.

Page 26: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

11

Bab V Penutup

Bab ini terdiri dari simpulan dan saran yang dikemukakan oleh

peneliti setelah melakukan penelitian di Perpustakaan SMAN 6

Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta.

Page 27: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

12

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Sekolah

1. Pengertian Perpustakaan Sekolah

Dalam Standar Nasional Perpustakaan 009:2011 Perpustakaan

Sekolah Menengah/Madrasah Aliyah, dijelaskan bahwa perpustakaan

sekolah adalah perpustakaan yang berkedudukan di unit pendidikan formal,

baik pendidikan dasar maupun menengah, yang merupakan bagian tak

terpisahkan dari kegiatan sekolah dan merupakan pusat sumber belajar

untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah yang bersangkutan.9 Sejalan

dengan hal tersebut, M. Pawit Yusuf dan Yaya Suhendar mengemukakan

bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang terdapat di kawasan

sekolah dan mempunyai tujuan untuk mencukupi kebutuhan informasi bagi

komunitas di sekolah yang bersangkutan, terlebih khusus guru dan siswa.10

Adapun pengertian perpustakaan sekolah menurut Ibrahim Bafadal

adalah himpunan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan

buku yang disusun memakai sistem tertentu dalam suatu tempat sehingga

dapat membantu para siswa dan guru pada saat proses belajar mengajar di

sekolah. 11 Sedangkan menurut Arif Surachman, perpustakaan sekolah

adalah perpustakaan yang bertempat di suatu sekolah, yang mana

9 Tim Penyusun Standar Nasional Perpustakaan, “Standar Nasional Perpustakaan 009:2011

Perpustakaan Sekolah Menengah/Madrasah Aliyah” (Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 2,

http://old.perpusnas.go.id/Attachment/Pedoman/standar%20nasional%20perpustakaan-sekolah.pdf.

10 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Cet.

4 (Jakarta: Kencana, 2013), h. 2.

11 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Cet. 11 (Jakarta: Bumi Aksara, 2016),

h. 5.

Page 28: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

13

kedudukan dan tanggung jawabnya ada pada kepala sekolah, dan

mempunyai tugas untuk melayani sivitas akademika sekolah yang

bersangkutan.12

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh

pihak sekolah, baik di lingkungan sekolah dasar maupun menengah, untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan

pendidikan.

2. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah

Visi merupakan potret keadaan yang ingin dicapai di masa yang akan

datang. Visi yang baik ialah visi yang ringkas, padat, idealis, dan bersifat

wajar untuk dicapai; bukan sesuatu yang berada di awang-awang dan sukar

untuk dicapai.13 Visi ini dapat bervariasi di seluruh dunia, tergantung pada

kedudukan awal perpustakaan sekolah yang bersangkutan. Secara umum,

perpustakaan sekolah mempunyai visi perpustakaan yang mengacu pada

visi sekolah yang merupakan lembaga induknya.14 Sementara menurut Rizal

Saiful Haq, dkk., sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, maka visi

perpustakaan haruslah mengacu pada visi pendidikan nasional di bidang

tugas perpustakaan. Selanjutnya, sebagai sarana penunjang tugas sekolah,

12 Arif Surachman, “Manajemen Perpustakaan Sekolah” (Makalah, Juli 2007), h. 2,

http://arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/manpersek.pdf.

13 Komarudin, “Rencana Strategis Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Praktis,” Pustakaloka 4,

no. 1 (2012): h. 20-31, http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/pustakaloka/article/view/834/641.

14 Tim Penyusun Standar Nasional Perpustakaan, “Standar Nasional Perpustakaan 009:2011

Perpustakaan Sekolah Menengah/Madrasah Aliyah,” h. 7.

Page 29: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

14

maka visi perpustakaan pun haruslah menunjang visi sekolah di bidang

tugasnya.15

Sementara itu, misi merupakan penguraian lebih lanjut dari sebuah

visi. Apabila visi lebih kepada sesuatu yang filosofis dan idealis, maka misi

lebih kepada pokok-pokok kegiatan yang harus dirumuskan agar lebih

bersifat wajar untuk mencapainya. Misi untuk setiap perpustakaan berbeda-

beda, sebab visinya pun berbeda.16 Namun, misi perpustakaan secara umum

dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Menyediakan informasi dan ide, yang mana keduanya merupakan

landasan agar dapat bermanfaat di dalam masyarakat masa kini yang

berbasis informasi dan pengetahuan;

b. Menyediakan sarana bagi para siswa supaya mampu belajar sampai

akhir hayat dan mampu mengembangkan daya pikir sehingga nantinya

dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab.17

Dalam buku Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, secara

lebih rinci dijelaskan mengenai misi perpustakaan, yang di antaranya adalah

sebagai berikut:

a. Membantu, memfasilitasi, dan menyiapkan layanan perpustakaan untuk

mengembangkan profesi para siswa dan lingkungan sekolah secara

menyeluruh agar mampu belajar secara mandiri dan terus-menerus

15 Rizal Saiful Haq et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, ed. oleh Sudarnoto

Abdul Hakim (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 38.

16 Komarudin, “Rencana Strategis Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Praktis,” h. 24.

17 Tim Penyusun Standar Nasional Perpustakaan, “Standar Nasional Perpustakaan 009:2011

Perpustakaan Sekolah Menengah/Madrasah Aliyah,” h. 7.

Page 30: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

15

hingga akhir hayat dalam rangka mewujudkan suatu masyarakat

belajar;

b. Mengembangkan kemampuan para siswa agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; berakhlak mulia;

sehat; berilmu; cakap; kreatif; mandiri; serta menjadi warga negara

yang demokratis, bertanggung jawab, dan tidak bergantung kepada

orang lain;

c. Membantu kelancaran peningkatan keprofesionalan dan akuntabilitas

institusi pendidikan sekolah sebagai pusat pembudayaan ilmu

pengetahuan, keterampilan, pengamalan, sikap, dan nilai yang

bersumber pada standar nasional maupun global;

d. Menunjang dan memfasilitasi pengembangan dan penerapan kurikulum

sekolah berbasis kompetensi; peningkatan keprofesionalan pendidik

dan tenaga kependidikan; penyediaan informasi, bahan pustaka dan

sumber belajar yang mendidik; serta penyelenggaraan pelayanan

informasi yang terbuka dan merata.18

3. Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah

Dalam Standar Nasional Indonesia 7329:2009 tentang Perpustakaan

Sekolah, diterangkan bahwa tujuan perpustakaan sekolah, yaitu untuk

menyediakan pusat sumber belajar sehingga dapat memberikan sumbangan

dalam pengembangan dan peningkatan minat baca, literasi informasi, bakat

18 Haq et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 38–39.

Page 31: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

16

serta kemampuan para siswa.19 Tujuan tersebut ditegaskan kembali dalam

Standar Nasional Perpustakaan 009:2011 Perpustakaan Sekolah

Menengah/Madrasah Aliyah, yang menyatakan bahwa tujuan dari

perpustakaan sekolah menengah atas adalah untuk mengembangkan dan

meningkatkan minat baca, literasi informasi, bakat dan kecerdasan

intelektual, emosional, dan spiritual para siswa, pendidik maupun tenaga

kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional melalui

penyediaan sumber belajar.20

Sebagai bagian integral dari proses pendidikan, maka perpustakaan

sekolah memiliki tujuan, yaitu sebagai berikut:

a. Menyokong dan memperkuat tujuan pendidikan seperti yang

digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah;

b. Menumbuhkan dan memperkuat kebiasaan dan kesukaan membaca dan

belajar para siswa, serta pemanfaatan perpustakaan seumur hidup;

c. Memberikan waktu untuk memperoleh suatu pengalaman dalam

menciptakan dan memanfaatkan informasi untuk pengetahuan,

pemahaman, imajinasi, dan kesenangan;

d. Membantu para siswa dalam proses pembelajaran, keterampilan

menilai, serta memanfaatkan informasi, tanpa melihat bentuk, format

maupun media, termasuk kepekaan dalam cara berkomunikasi dengan

komunitas;

19 Badan Standardisasi Nasional, “Standar Nasional Indonesia 7329:2009 Perpustakaan Sekolah”

(Badan Standardisasi Nasional, 2009), h. 3, http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/361/jbptunikompp-

gdl-badanstand-18020-1-sni7329-s.doc.

20 Tim Penyusun Standar Nasional Perpustakaan, “Standar Nasional Perpustakaan 009:2011

Perpustakaan Sekolah Menengah/Madrasah Aliyah,” h. 7.

Page 32: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

17

e. Menyediakan jalan masuk ke sumber informasi, baik lokal, regional,

nasional maupun global serta peluang mengekspos gagasan,

pengalaman, dan pendapat para siswa yang beraneka ragam;

f. Mengatur dan menyusun aktivitas-aktivitas yang mendorong kesadaran

dan kepekaan akan budaya dan sosial;

g. Bekerja sama baik dengan para siswa, guru, pimpinan sekolah maupun

orang tua untuk mencapai misi sekolah;

h. Mengemukakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses ke

sumber informasi merupakan hal yang sangat berguna bagi

terbentuknya warga negara yang bertanggung jawab dan berpartisipasi

dalam demokrasi;

i. Mempromosikan kebiasaan membaca, sumber informasi, dan jasa

perpustakaan sekolah, baik kepada seluruh komunitas sekolah ataupun

komunitas di luar sekolah.21

Sedangkan menurut Yusuf dan Suhendar, tujuan suatu perpustakaan

sekolah yang merupakan komponen utama pendidikan di sekolah adalah

sebagai berikut:

a. Mendorong dan mempersingkat proses penguasaan teknik membaca

para siswa;

b. Membantu para siswa dalam menulis kreatif dengan bimbingan dari

guru dan pustakawan.

c. Menumbuh kembangkan keinginan dan kesukaan membaca para siswa;

21 Sulistyo-Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan (Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka, 2013), h. 2.16-2.17.

Page 33: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

18

d. Menyediakan beraneka ragam sumber informasi untuk memenuhi

kebutuhan pelaksanaan kurikulum;

e. Mendorong, membangkitkan, memelihara, dan memberikan semangat

kepada para siswa untuk terus membaca dan belajar;

f. Memperluas, memperdalam, dan memperbanyak pengalaman belajar

para siswa dengan cara membaca buku dan sumber informasi lainnya

yang telah disediakan oleh perpustakaan mengenai ilmu pengetahuan

dan teknologi;

g. Memberikan hiburan yang baik untuk mengisi waktu luang, baik

melalui kegiatan membaca —khususnya buku-buku dan sumber bacaan

lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen— maupun

kegiatan lainnya.22

Selain tujuan, keberadaan perpustakaan sekolah juga mempunyai

manfaat. Menurut Ibrahim Bafadal, manfaat dari adanya perpustakaan

sekolah, yaitu:

a. Dapat menumbuhkan kebiasaan membaca para siswa;

b. Dapat memperbanyak pengalaman belajar para siswa;

c. Dapat menumbuhkan kebiasaan belajar mandiri sehingga pada

akhirnya para siswa mampu belajar secara mandiri;

d. Dapat mempersingkat proses penguasaan teknik membaca;

e. Dapat membantu mengembangkan kemampuan berbahasa;

f. Dapat mengajarkan para siswa untuk bertanggung jawab;

22 Yusuf dan Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, h. 3.

Page 34: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

19

g. Dapat membantu para guru dalam mendapatkan sumber-sumber

belajar;

h. Dapat memperlancar para siswa dalam merampungkan tugas-tugas

sekolah;

i. Dapat membantu para siswa, guru, dan komunitas sekolah lainnya

dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.23

4. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah

Tugas pokok dan fungsi perpustakaan sekolah harus dirumuskan

dengan baik agar dapat dijadikan pijakan dalam menyelenggarakan dan

mengembangkan perpustakaan sekolah. Tugas pokok perpustakaan sekolah

tidak lain berhubungan erat dengan statusnya sebagai salah satu sarana dan

prasarana pembelajaran di sekolah. Adapun tugas pokok perpustakaan

sekolah menurut Haq ialah mendukung tugas sekolah sebagai suatu institusi

pendidikan yang menjalankan amanah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.24

Hal tersebut menjelaskan bahwa tugas perpustakaan sekolah terfokus

untuk mendukung secara penuh tugas sekolah di mana perpustakaan itu

berada, seperti menyukseskan kurikulum sekolah berbasis kompetensi,

meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan, serta

mendukung tugas-tugas unit pendukung sekolah lainnya.

Menurut Yusuf dan Suhendar, perpustakaan sekolah bertugas sesuai

dengan kegiatan utamanya, yakni kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan

23 Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, h. 5–6.

24 Haq et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 34.

Page 35: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

20

penyebarluasan segala macam informasi pendidikan kepada para siswa,

guru, dan komunitas sekolah lainnya.

a. Menghimpun atau mengumpulkan, memanfaatkan, merawat, dan

membina sumber informasi secara berkesinambungan, baik dalam

bentuk cetak, seperti buku, majalah, surat kabar, maupun non cetak

lainnya.

b. Mengolah sumber informasi dengan memakai sistem tertentu, mulai

dari sumber informasi tersebut tiba di perpustakaan sampai siap untuk

disajikan dan dilayankan kepada para penggunanya, yakni komunitas

sekolah yang bersangkutan.

c. Menyebarluaskan sumber informasi kepada semua komunitas sekolah

yang membutuhkan, sesuai dengan kepentingannya.25

Secara umum, fungsi perpustakaan sekolah tidak jauh berbeda dengan

fungsi perpustakaan lainnya. Hanya saja sebagai suatu perpustakaan yang

berada pada institusi pendidikan, maka fungsi perpustakaan sekolah lebih

menitikberatkan pada fungsi pendidikan dan penyedia materi penelitian

sederhana. Menurut Hartono, fungsi perpustakaan bilamana diterapkan pada

perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:26

a. Fungsi Pendidikan

Perpustakaan sekolah didirikan dengan fungsi utama, yaitu

sebagai salah satu sarana penunjang untuk mencapai tujuan pendidikan

di sekolah. Kehadirannya harus selaras dengan prinsip-prinsip sistem

25 Yusuf dan Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, h. 7.

26 Hartono, Manajemen Perpustakaan Sekolah: Menuju Perpustakaan Modern dan Profesional,

ed. oleh Rose KR (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 30–31.

Page 36: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

21

pendidikan nasional. Perpustakaan sekolah wajib menyediakan dan

mengelola berbagai macam sumber informasi yang berkaitan dengan

pendidikan dan proses belajar-mengajar sehingga dapat berguna

sebagai tempat sumber belajar bagi para siswa serta sumber rujukan

bagi para pendidik dan tenaga kependidikan.

b. Fungsi Penelitian

Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai tempat untuk

memperoleh berbagai macam informasi yang mendukung kegiatan

penelitian sederhana para siswa dan guru pembimbingnya. Bentuk

layanan perpustakaan yang bisa diberikan adalah mengadakan berbagai

macam literatur, baik primer, sekunder, tersier, maupun alat peraga

pendidikan lainnya sebagai bahan referensi ketika mengadakan

kegiatan penelitian.

c. Fungsi Informasi

Perpustakaan sekolah menyediakan berbagai macam informasi

untuk semua komunitas sekolah, baik informasi perihal bahan pustaka

yang dimilikinya (cakupan, jenis, penempatan, dan lain-lain), informasi

perihal kegiatan dan layanan perpustakaan yang diadakan, maupun

informasi perihal lingkungan sekitar perpustakaan tersebut.

d. Fungsi Rekreasi dan Kultural

Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai tempat untuk rekreasi.

Maksudnya, perpustakaan sekolah menyediakan bahan pustaka yang

bersifat ringan, seperti buku-buku hiburan atau fiksi, majalah, surat

kabar, dan lainnya guna menghibur pembacanya di kala waktu luang

Page 37: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

22

selepas belajar seharian. Selain itu, perpustakaan sekolah juga berfungsi

sebagai unit penyimpanan dan pelestarian berbagai macam sumber

informasi yang mengandung khazanah budaya bangsa. Berbagai

kegiatan dapat dilakukan perpustakaan sekolah dalam mendukung

fungsi kultural, seperti kegiatan pameran buku atau foto, peragaan

busana daerah, pentas kesenian, story telling, dan sebagainya.

e. Fungsi Penyimpanan

Fungsi penyimpanan di perpustakaan sekolah bukan merupakan

fungsi utama. Akan tetapi, perpustakaan sekolah tetap wajib

menyimpan dan melestarikan sumber informasi, baik cetak ataupun non

cetak, yang masih berguna dan diperlukan oleh para siswa, pendidik,

maupun tenaga kependidikan dalam mendukung tercapainya tujuan

pendidikan dan pembelajaran.

Fungsi perpustakaan sekolah secara lebih rinci dijelaskan oleh Haq,

dkk. dalam bukunya yang berjudul Pengantar Manajemen Perpustakaan

Madrasah.27 Adapun fungsi-fungsi tersebut, yaitu sebagai berikut:

a. Fungsi preservasi. Maksudnya adalah perpustakaan sekolah

menyimpan dan melestarikan semua produk ilmu dan budaya yang

dihasilkan oleh para guru dan siswa, baik dalam melaksanakan kegiatan

pendidikan dan pembelajaran, ataupun kegiatan penelitian sederhana,

serta mengumpulkan dan menyimpan bahan lainnya yang ada di

lingkungan sekolah.

27 Haq et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 35–38.

Page 38: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

23

b. Fungsi informasi. Maksudnya adalah perpustakaan sekolah menjamin

lingkungannya —dalam hal ini sekolah— agar mendapat informasi

dengan baik, lebih-lebih yang berkenaan dengan pendidikan,

pembelajaran, pelajaran, ilmu, agama, dan kehidupan sehari-hari.

c. Fungsi pendidikan. Maksudnya adalah perpustakaan sekolah ikut serta

melaksanakan pendidikan, baik untuk para siswa di sekolah maupun

untuk pihak lain di sekitar sekolah dalam rangka menyukseskan visi,

misi, fungsi, tujuan, dan strategi pendidikan nasional.

d. Fungsi dakwah. Maksudnya adalah perpustakaan sekolah tampil

sebagai suatu unit kerja di lingkungan sekolah yang sanggup

mempengaruhi lingkungannya —dalam hal ini semua komunitas

sekolah— untuk beramal saleh dan menjauhkan diri dari perbuatan

munkar dan tercela.

e. Fungsi penelitian. Maksudnya adalah perpustakaan sekolah melakukan

penelitian sejalan dengan tugas dan fungsinya serta menyediakan

sarana penelitian, terlebih khusus penelitian kepustakaan.

f. Fungsi budaya. Maksudnya adalah perpustakaan sekolah memudahkan

pembuatan karya di bidang budaya dengan kekuatan sumber informasi

dan sarana yang dimilikinya.

g. Fungsi rekreasi. Maksudnya adalah perpustakaan sekolah menyediakan

sumber informasi cetak maupun non cetak yang dapat digunakan oleh

komunitas sekolah untuk memenuhi kebutuhan rekreasinya.

Page 39: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

24

5. Manajemen Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah

Betapa pun lengkap dan handalnya suatu perpustakaan, tidak serta

merta dapat digunakan dengan baik dalam pemberian layanan tanpa disusun

dalam suatu manajemen yang baik. Adapun manajemen perpustakaan,

meliputi manajemen koleksi, manajemen promosi, manajemen sarana dan

prasarana, manajemen sumber daya manusia, dan manajemen anggaran.28

a. Manajemen Pengembangan Koleksi

Secara definitif, pengertian pengembangan koleksi mencakup

semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan,

terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi

bahan pustaka. Kegiatan ini meliputi berbagai aktivitas, seperti

penyusunan kebijakan, penetapan prosedur seleksi, pengadaan koleksi,

dan evaluasi.29

Di perpustakaan sekolah, koleksi merupakan sumber informasi

yang dibangun untuk mendukung proses pembelajaran dan untuk

mempromosikan minat baca para siswa. Koleksi yang berkualitas

secara tidak langsung akan berpengaruh pada kualitas mengajar para

guru dan belajar para siswa. Oleh karenanya, kepala perpustakaan dan

tenaga perpustakaan perlu mempunyai wawasan yang baik mengenai

jenis-jenis koleksi, kurikulum sekolah, serta minat siswa dan guru

dalam mempertimbangkan koleksi yang akan dibeli.30 Menurut Yusuf

dan Suhendar, secara fisik jenis koleksi untuk suatu perpustakaan

28 Haq et al., h. 44.

29 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 57.

30 Haq et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 63.

Page 40: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

25

sekolah dikelompokkan ke dalam kategori buku, bukan buku, dan

audiovisual.

1) Koleksi buku. Buku di sini bisa bermacam-macam jenisnya.

Pertama, buku bermateri fiksi, buku-buku yang ditulis bukan

berdasarkan fakta atau kenyataan. Contohnya yakni novel, komik,

dan lain sebagainya. Kedua, buku bermateri non-fiksi, yaitu buku-

buku yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan alam dan

budaya sekitar. Contohnya yakni buku teks atau buku pelajaran,

buku teks pelengkap, buku penunjang, buku referen atau rujukan

(kamus, ensiklopedia, buku tahunan, buku petunjuk, direktori,

almanak, bibliografi, indeks, abstrak, atlas, dokumen pemerintah).

2) Koleksi bukan buku. Jenis koleksi yang termasuk ke dalam kategori

ini banyak macamnya, antara lain terbitan berkala (jurnal, majalah,

surat kabar), pamflet, brosur, guntingan surat kabar, gambar atau

lukisan, globe.

3) Koleksi audiovisual. Jenis koleksi ini dibuat atas hasil teknologi

elektronik, bukan hasil dari cetakan kertas. Contohnya yakni film

suara, kaset video, tape recorder, slide suara, dan sebagainya.31

Kepala perpustakaan maupun tenaga perpustakaan sekolah harus

mampu membuat perencanaan pengadaan koleksi, sebab hasil

perencanaan merupakan suatu keputusan. Tanpa adanya keputusan

sebagai hasil perencanaan, maka tidak ada dasar untuk melakukan suatu

kegiatan. Begitu pula perencanaan yang kurang tepat akan

31 Yusuf dan Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, h. 9–23.

Page 41: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

26

membuahkan kegiatan yang kurang tepat pula. Dengan kata lain, hasil

perencanaan pengembangan koleksi merupakan titik tolak dari usaha-

usaha yang akan ditempuh untuk memperoleh koleksi. Dalam

perencanaan pengembangan koleksi, ada beberapa langkah yang harus

ditempuh oleh kepala perpustakaan sekolah, antara lain

menginventarisasi koleksi yang harus dimiliki, menginventarisasi

koleksi yang dimiliki, analisis kebutuhan koleksi, menetapkan prioritas,

dan menentukan cara pengadaan koleksi.32

b. Manajemen Promosi

Promosi merupakan metode yang digunakan untuk

menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pemakai tentang

institusi serta sumber-sumber yang ada di dalamnya dan juga layanan

yang diberikan. Jika ingin keberadaan perpustakaan sekolah

dimanfaatkan secara efektif dan mendapat dukungan dari seluruh

komunitas sekolah, kepala perpustakaan dan tenaga perpustakaan

sekolah perlu melakukan aktivitas promosi terhadap program, koleksi,

dan layanan yang ada di perpustakaan sekolah.33

Menurut Darmono, secara sadar atau tidak sadar kepala

perpustakaan dan tenaga perpustakaan sekolah sudah melakukan

kegiatan promosi, tetapi kegiatan tersebut dilakukan secara tidak

terencana karena kegiatan tersebut bukan tujuan utama mereka. 34

Padahal, untuk melakukan promosi, kepala perpustakaan dan tenaga

32 Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, h. 32–36.

33 Haq et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 171–72.

34 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 208.

Page 42: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

27

perpustakaan perlu mengerti metode atau strategi yang dilakukan

nantinya secara mendalam. Jadi, bukan saja saran-saran yang dibuat

dalam pertemuan atau mengantisipasi respons terhadap ide yang

didiskusikan pada saat bertemu dengan guru atau komunitas sekolah

lainnya, misalnya dalam satu rapat sekolah. Oleh karenanya, sebelum

promosi dijalankan, sewajarnya dilakukan perencanaan yang matang.

Sebelum membuat perencanaan untuk promosi, beberapa hal yang

perlu di perhatikan, yaitu dukungan dari manajemen karena selain

pertimbangan dana, promosi juga seharusnya terintegrasi dalam proses

perencanaan perpustakaan.35

Demi kemudahan kepala perpustakaan dan tenaga perpustakaan

sekolah, perencanaan dapat dilakukan untuk periode tahunan yang

tertuang dalam rencana kerja perpustakaan. Dalam hal ini, kepala

perpustakaan dan tenaga perpustakaan sekolah sekaligus dapat

menentukan strategi yang akan digunakan dalam promosi perpustakaan.

Berikut adalah beberapa kegiatan yang berkenaan dengan promosi yang

dibagi menjadi empat bagian, yaitu:36

1) Sarana. Ada beberapa sarana promosi yang dapat dibuat di

perpustakaan sekolah, seperti brosur, flyers, daftar bacaan atau

bibliografi laporan kegiatan (newsletter), laporan tahunan (annual

reports), pembatas buku (bookmarks), poster, booklet, dokumentasi,

logo, slogan, kampanye, assosiasi, jadwal kunjung perpustakaan,

direktori perpustakaan, video, dan website perpustakaan sekolah.

35 Haq et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 172–74.

36 Haq et al., h. 176–85.

Page 43: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

28

2) Program atau Event Khusus. Program atau event khusus yang

dimaksud dalam hal ini terdiri dari pengenalan perpustakaan,

pameran atau display, presentasi, dan seminar.

3) Media. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai macam

cara termasuk melalui media, seperti televisi (talkshow), radio, dan

ulasan-ulasan tentang perpustakaan sekolah di suatu kolom di surat

kabar.

4) Pesan. Mungkin aktivitas promosi yang tidak terlalu menghabiskan

dana ialah dengan menyampaikan pesan dan menunjukkan tingkat

laku yang baik kepada para pemakainya. Hal ini dapat diperoleh

dengan selalu bersikap sopan dan ramah, membuat jam buka yang

menyenangkan bagi komunitas sekolah, selalu menyediakan kertas

dan pensil di dekat rak katalog, dan memberikan layanan informasi

yang berkualitas.

c. Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di perpustakaan sekolah merupakan salah

satu faktor yang sangat penting. Perpustakaan sekolah memerlukan

tenaga perpustakaan yang memadai, baik dari segi jumlah maupun dari

segi kualitas, agar dapat memberikan layanan yang baik sesuai dengan

fungsinya.37 Oleh sebab itu, sumber daya manusia tersebut harus terus-

menerus dikembangkan, seperti halnya pengembangan koleksi. 38

Pengembangan sumber daya manusia itu sendiri merupakan segenap

37 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta:

Grasindo, 2007), h. 255.

38 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, vol. Cet. 2 (Jakarta:

Sagung Seto, 2006), h. 115.

Page 44: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

29

usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,

dan moral kerja tenaga perpustakaan sekolah. Dengan kata lain,

pengembangan sumber daya manusia mengacu kepada pengembangan

kemampuannya agar kariernya bertumbuh dan pengembangan moral

agar memiliki semangat serta gairah dalam bekerja.39

Dalam mengembangkan sumber daya manusia ini, sewajarnya

dilakukan perencanaan yang baik agar perpustakaan sekolah memiliki

sumber daya manusia yang berkualitas. 40 Pengembangan ini

merupakan tanggung jawab kepala perpustakaan sekolah, dan tidak

dibenarkan mengabaikan tugas dan tanggung jawab ini. 41

Pengembangan sumber daya manusia dilakukan sesuai dengan

perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun

pengembangan tersebut mencakup dua bidang, yaitu:42

1) Kualitas pengetahuan, keterampilan, sikap, kepribadian, dan

perilaku. Pengembangan dibidang ini dilakukan dengan: a)

mengikutsertakan dalam pendidikan formal berjenjang, seperti

strata 1 dan strata 2, pendidikan diploma, dan akademi; b)

mengikutsertakan tenaga perpustakaan di dalam pendidikan dan

pelatihan; c) mengikutsertakan tenaga perpustakaan dalam kursus-

kursus sejenis; d) mengikutsertakan tenaga perpustakaan dalam

pendidikan profesional, misalnya menambah kemampuan bahasa,

39 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 258.

40 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, vol. Cet. 2 (Jakarta:

Sagung Seto, 2006), h. 115.

41 Darmono, h. 258.

42 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 2: h. 116–17.

Page 45: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

30

dan; e) mengikutsertakan tenaga perpustakaan dalam latihan

jabatan, pra jabatan, magang, dan sejenisnya.

2) Kuantitas (jumlah) sumber daya manusia mengacu kepada

perkembangan kebutuhan. Hal ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

a) menambah jumlah pegawai, apabila terjadi perkembangan

organisasi atau volume pekerjaan bertambah; b) mengurangi jumlah

pegawai, apabila terjadi perampingan struktur organisasi, dan; c)

mempertahankan yang ada, namun dilakukan efisiensi dan

efektivitas agar terjadi penghematan, waktu, tenaga, biaya, serta

sarana dan prasarana.

Selain pengembangan kemampuannya, moral tenaga

perpustakaan sekolah juga harus dikembangkan agar mereka memiliki

moral kerja yang tinggi. Moral kerja yang tinggi mempertinggi

produktivitas. Dalam hal ini, kepala perpustakaan sekolah dapat

melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) meyakinkan bahwa

tenaga perpustakaan sekolah adalah bagian yang penting dari proses

pendidikan di sekolah; 2) berusaha agar tenaga perpustakaan sekolah

selalu rajin dan optimis mengerjakan tugas-tugasnya, selalu datang dan

pulang tepat pada waktunya, serta tidak pernah absen. 3) berusaha agar

tenaga perpustakaan sekolah merasa punya waktu dalam mengerjakan

tugas-tugasnya; 4) berusaha agar tenaga perpustakaan sekolah selalu

berinisiatif mengembangkan perpustakaan sekolah; 5) berusaha agar

Page 46: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

31

tenaga perpustakaan sekolah merasa senasib dan seperjuangan dalam

mengemban tugas-tugas sekolah.43

d. Manajemen Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda, barang,

dan inventaris lainnya yang menjadi milik perpustakaan dan

dipergunakan untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan

perpustakaan.44 Menurut Darmono, sarana dan prasarana perpustakaan

meliputi perabot dan peralatan pendukung. Adapun macam-macam

perabot yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah

ialah rak buku, rak surat kabar, rak majalah, kabinet gambar, kabinet

katalog, meja sirkulasi, meja baca, kereta buku, papan display, almari,

kursi, dan lain sebagainya.45

Selain perabot di atas, diperlukan juga peralatan untuk

menyelenggarakan perpustakaan sekolah. Peralatan ini ada yang

sifatnya habis pakai, seperti pensil, pulpen, kertas HVS, kartu

peminjaman, kartu anggota, buku inventaris, buku induk, tinta,

penghapus, lem, dan lain sebagainya; ada juga yang sifatnya tahan lama,

seperti jam dinding, gunting, penggaris, stempel, sapu, lampu, rak buku,

rak majalah, rak display buku, kabinet katalog, meja sirkulasi, meja

baca, meja komputer, dan lain sebagainya. Selain kedua peralatan

tersebut, perpustakaan sekolah yang sudah maju sangat mungkin

memerlukan alat-alat elektronik sebagai penunjang layanan

43 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 269.

44 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 2: h. 218.

45 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 247–50.

Page 47: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

32

perpustakaan. Alat-alat elektronik ini berupa CD/DVD, DC/DVD

player, televisi, slide projector, LCD projector, sound system, wireless,

komputer server, komputer PC, printer, scanner, barcode reader, AC,

dan lain sebagainya.46

e. Manajemen Anggaran

Anggaran merupakan unsur utama untuk menjalankan

perpustakaan sekolah. Tanpa anggaran, perpustakaan sekolah tidak

mungkin dapat berjalan dan berkembang dengan sempurna meskipun

sistemnya bagus dan tenaga perpustakaannya bermutu. Maka, baik

kepala perpustakaan maupun tenaga perpustakaan sekolah harus mau

dan mampu ikut ambil bagian dalam perencanaan anggaran yang

diperlukan untuk mengoperasikan suatu perpustakaan, paling tidak

untuk keperluan satu tahun. Setiap perpustakaan sekolah harus

membuat rencana anggaran dan mengajukannya kepada pihak

sekolah. 47 Anggaran tersebut harus direncanakan dengan jelas, apa

yang harus diadakan, berapa jumlah dan macamnya, kapan harus

disediakan, serta siapa yang melakukan. 48 Apabila sudah disetujui,

langkah selanjutnya ialah merancang dan mengawal penggunaan

anggaran yang sudah diajukan. Hal ini harus dilakukan secara

sistematis dan sesuai dengan prosedur yang sudah dirancang

sebelumnya.49

46 Darmono, h. 251–53.

47 Darmono, h. 45.

48 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 2: h. 221.

49 Muzdalifah M. Rahman, “Mengaktifkan Perpustakaan Sekolah,” Libraria 3, no. 2 (2015): h.

181-199, http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Libraria/article/view/1590/1459.

Page 48: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

33

Mengenai anggaran, dalam pasal 23 ayat 6 Undang-Undang

Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyebutkan bahwa

sekolah/madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5% dari

anggaran belanja operasional sekolah/madrasah atau belanja barang di

luar belanja pegawai dan belanja modal untuk mengembangkan

perpustakaan. 50 Adapun rincian penggunaan anggaran perpustakaan

sekolah pada umumnya dikelompokkan dalam beberapa bagian, seperti

operasional perpustakaan (pembayaran telepon, listrik, air), pengadaan

alat kantor, pengadaan dan pengolahan koleksi, pemeliharaan koleksi,

penyebaran informasi, pemasaran dan promosi jasa perpustakaan,

perjalanan dinas, perbaikan dan perawatan gedung, serta perbaikan dan

perawatan alat.51

B. Kompetensi

1. Pengertian Kompetensi

Dalam bahasa Inggris, istilah kompetensi disebut “competencies” atau

“competence”, yang artinya suatu kemampuan atau kecakapan. Pengertian

kompetensi menurut Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor

Jasa Kemasyarakatan, Hiburan dan Perorangan Lainnya Bidang

Perpustakaan adalah kemampuan seseorang meliputi pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang bisa terobservasi dalam merampungkan

suatu pekerjaan sesuai dengan standar kinerja yang telah ditentukan.52

50 Indonesia, “Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan” (2007), h.15,

http://www.perpusnas.go.id/law/undang-undang-nomor-43-tahun-2007-tentang-perpustakaan/.

51 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 45–46.

52 Indonesia, “Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor

83 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, dan Perorangan Lainnya Bidang Perpustakaan

Page 49: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

34

Menurut Darsono dan Siswandoko, kompetensi adalah kombinasi

antara keterampilan, pengetahuan, kreativitas, dan sikap positif seseorang

terhadap pekerjaan tertentu yang diwujudkan dalam unjuk kerja.53 Menurut

Suhariadi, kompetensi adalah perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan

motivasi yang berperan besar dalam keberhasilan seseorang ketika

melakukan suatu pekerjaan, tugas, dan peran tertentu.54

Adapun kompetensi menurut Siregar adalah kemampuan seseorang

untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasari oleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap. 55 Sedangkan menurut Rumani, kompetensi

mengandung arti sebagai standar untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan seseorang dalam memanfaatkan pengetahuan dan

kemampuannya.56

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

kompetensi merupakan suatu kemampuan, baik berupa pengetahuan,

keterampilan, maupun sikap yang dimiliki dan diperlukan seseorang dalam

melakukan tugas-tugasnya secara profesional di bidangnya sesuai dengan

kinerja yang ditentukan.

menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia” (2012), h. 2,

http://pustakawan.perpusnas.go.id/uploads/document/SKKNI_Bidang_Perpustakaan.pdf.

53 Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21: Kajian

tentang Sumber Daya Manusia secara Filsafat, Ekonomi, Sosial, Antropologi, dan Politik (Jakarta:

Nusantara Consulting, 2011), h. 123.

54 Fendy Suhariadi, Manajemen Sumber Daya Manusia: Dalam Pendekatan Teoritis-Praktis,

ed. oleh Bintoro Wardiyanto (Surabaya: Airlangga University Press, 2013), h. 40.

55 Muhammad Riandy Arsin Siregar, “Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang Pustakawan

(Pengelola Perpustakaan),” Jurnal Iqra’ 09, no. 02 (Oktober 2015): h. 211-222,

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/iqra/article/view/119/227.

56 Sri Rumani, “Kompetensi Pustakawan dan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan

Kualitas Pelayanan di Perpustakaan Nasional,” Visi Pustaka, Desember 2008, h. 16-20,

http://dev.perpusnas.go.id/magazine/lompetensi-pustakawan-dan-teknologi-informasi-untuk-

meningkatkan-kualitas-pelayanan-di-perpustakaan-nasional/.

Page 50: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

35

2. Komponen-Komponen Kompetensi

Menurut Richard Boyatzis, terdapat lima komponen kompetensi.

Adapun kelima komponen tersebut, yaitu sebagai berikut:57

a. Motive (dorongan), merupakan pemikiran-pemikiran yang berkaitan

dengan pernyataan tujuan atau topik tertentu. Motive ini muncul baik

secara sadar maupun tidak sadar dalam diri setiap individu. Sebagai

contoh, seseorang yang berpikir mengenai perbaikan terhadap standar

prima dalam kerja, baik sadar ataupun tidak sadar, maka bisa dikatakan

bahwa ia berada pada motive pencapaian. Contoh dari motive ini ialah

kebutuhan atau dorongan berprestasi, kebutuhan atau dorongan

berkuasa.

b. Traits (ciri, sifat, karakter pembawaan), merupakan pemikiran-

pemikiran dan aktivitas fisik yang berkaitan dengan kejadian-kejadian

yang berlangsung. Sebagai contoh, ketika seseorang dengan sifat

kemanjuran / traits of efficacy menjumpai masalah atau isu-isu dalam

aspek kehidupan, maka ia akan berusaha untuk menyelesaikan masalah

atau mengetahui isu-isu tersebut. Contoh dari sifat ini adalah sikap

berani mengambil risiko.

c. Self image (citra diri), merupakan tanggapan seseorang terhadap dirinya

sendiri serta penilaian terhadap citranya tersebut. Self concept (konsep

diri) dan self esteem (harga diri) juga termasuk ke dalam self image ini.

57 Richard Boyatzis, The Competent Manage: a Model for Effective Performance (Newyork:

Wiley, 1982).

Page 51: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

36

d. Social role (peran sosial), merupakan tanggapan seseorang terhadap

seperangkat aturan sosial yang diterima dan dihormati oleh komunitas-

komunitas sosial atau institusi yang memilikinya.

e. Skills (keterampilan), merupakan kemampuan yang memperlihatkan

suatu sistem atau urutan perilaku, yang dilihat dari segi fungsi berkaitan

dengan pencapaian tujuan kinerja. Hasil dari skill ialah sesuatu yang

bisa dilihat dan diukur. Sebagai contoh, kemampuan perencanaan.

Seseorang yang mempunyai skill tersebut dapat menentukan urutan dan

tindakan tertentu yang diperlukan ketika menyelesaikan suatu sasaran.

Dalam bukunya yang berjudul Pengukuran Kinerja Berbasis

Kompetensi, Moeheriono menerangkan bahwa dalam setiap individu

ditemukan beberapa komponen kompetensi dasar, yang terdiri dari:58

a. Watak (traits), yaitu sesuatu yang menyebabkan seseorang memiliki

sikap perilaku atau bagaimanakah orang tersebut menanggapi sesuatu

dengan cara tertentu. Misalnya dengan percaya diri (self-confidence),

kontrol diri (self-control), ketabahan atau daya tahan (hardiness).

b. Motif (motive), yaitu sesuatu yang secara terus-menerus dipikirkan dan

diinginkan oleh seseorang, yang menyebabkan adanya suatu tindakan

dari dalam diri yang bersangkutan untuk melakukan suatu perbuatan.

c. Bawaan (self concept), yaitu sikap dan nilai-nilai yang dimiliki oleh

seseorang. Sikap dan nilai ini bisa diukur melalui tes yang mana

berguna untuk mengetahui nilai yang dimiliki seseorang atau

mengetahui apa yang menarik seseorang untuk melakukan sesuatu.

58 Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2012), h. 14.

Page 52: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

37

d. Pengetahuan (knowledge), yaitu informasi yang dimiliki seseorang

pada bidang tertentu. Pengetahuan ini merupakan kompetensi yang

agak rumit karena setiap skor pada tes pengetahuan acap kali kurang

tepat untuk memperkirakan suatu kinerja. Hal ini disebabkan sulitnya

mengukur kebutuhan pengetahuan dan keahlian yang terbukti

digunakan dalam pekerjaan tersebut.

e. Keterampilan atau keahlian (skill), yaitu kemampuan untuk

mengerjakan suatu tugas tertentu, baik secara jasmani maupun rohani.

Misalnya, seorang programmer computer memiliki keterampilan dalam

menginput atau mengorganisasikan 100.000 kode data ke dalam logika

dan pikirannya dalam waktu tertentu, atau seorang pengetik dapat

mengetik 50 buah surat per hari.

Dari komponen-komponen di atas, yang bersifat dapat dilihat dan

mudah dikembangkan dalam program pelatihan dan pengembangan sumber

daya manusia ialah skill dan knowledge. Sedangkan motive, traits, self

image/ self concept, dan social role bersifat tidak dapat dilihat dan lebih sulit

untuk dikembangkan dalam program pelatihan dan pengembangan sumber

daya manusia.59

59 Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran,

dan Implementasi dalam Organisasi, ed. oleh Eka Adinugraha (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),

h. 53.

Page 53: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

38

3. Klasifikasi Kompetensi

Palan mengklasifikasikan kompetensi menjadi empat jenis, yaitu

kompetensi inti, kompetensi fungsional, kompetensi perilaku, dan

kompetensi peran.60

a. Kompetensi inti. Kompetensi ini merupakan sesuatu yang dimiliki

perusahaan, biasanya berupa keahlian dan teknologi, yang secara

kolektif memberi keunggulan bersaing suatu perusahaan. Kompetensi

inti berada pada level organisasi. Sebagai contoh, FedEx merupakan

perusahaan jasa pengiriman pertama yang mempunyai armada pesawat

untuk melakukan pengiriman di dalam dan sekitar Amerika Serikat.

Nilai yang diberikan FedEx kepada pelanggan adalah ketepatan waktu

pengantaran, sehingga yang menjadi kompetensi intinya ialah

manajemen logistik.

b. Kompetensi fungsional. Kompetensi ini mendeskripsikan kegiatan

kerja dan output, seperti pengetahuan dan keahlian yang diperlukan

untuk melakukan sebuah pekerjaan. Kompetensi fungsional berkaitan

dengan level posisi.

c. Kompetensi perilaku. Kompetensi ini merujuk pada karakteristik dasar

yang diperlukan untuk melakukan sebuah pekerjaan. Kompetensi

perilaku berada pada level individu.

d. Kompetensi peran. Kompetensi ini merujuk pada peran yang harus

dijalankan oleh seseorang di dalam sebuah tim, seperti peran pemimpin

60 R. Palan, Competency Management: Teknik Mengimplementasikan Manajemen SDM

Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi, ed. oleh Ramelan, trans. oleh

Octa Melia Jalal (Jakarta: Penerbit PPM, 2007), h. 20–21.

Page 54: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

39

kelompok dan anggotanya. Kompetensi peran berkaitan dengan level

posisi. Kompetensi ini juga dimiliki oleh seorang manajer dan

supervisor. Pada umumnya, kompetensi peran ini terlihat pada beberapa

area, seperti mengelola orang, mengelola sumber daya, mengelola

informasi, dan mengelola aktivitas.

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun

2003 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Struktural Pegawai

Negeri Sipil mengelompokkan kompetensi menjadi dua kelompok, yakni

kompetensi dasar dan kompetensi bidang.61

a. Kompetensi dasar adalah kompetensi yang wajib atau mutlak yang

harus dimiliki oleh setiap pejabat struktural. Kompetensi dasar yang

harus dimiliki tersebut terdiri dari: integritas (integrity), kepemimpinan

(leadership), perencanaan dan pengorganisasian (planning and

organizing), kerja sama (collaboration), dan fleksibilitas (flexibility).

Kelima kompetensi dasar tersebut kemudian diwujudkan ke dalam

struktur kompetensi jabatan beserta level kemampuan yang harus

dimiliki oleh setiap jenjang golongan.

b. Kompetensi bidang adalah kompetensi yang diperlukan oleh setiap

pejabat struktural sesuai dengan bidang pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya. Penetapan kompetensi bidang disesuaikan dengan

kebutuhan jabatan masing-masing. Penerapannya dilakukan melalui

61 Indonesia, “Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003 tentang

Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Struktural Pegawai Negeri Sipil” (2003), h. 12-14,

http://bkd.jatengprov.go.id/new/assets/legal/mstr1372.dot.

Page 55: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

40

serangkaian prosesi identifikasi terhadap ruang lingkup pekerjaan

seperti yang tertulis di dalam tugas pokok dan fungsi jabatan.

Dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor 83 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Kemasyarakatan,

Hiburan dan Perorangan Lainnya Bidang Perpustakaan, kompetensi dibagi

menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kompetensi umum, kelompok

kompetensi inti dan kelompok kompetensi khusus.62

a. Kompetensi Umum

Kompetensi umum adalah kompetensi dasar yang harus dimiliki

oleh setiap pustakawan, diperlukan untuk melakukan tugas-tugas

perpustakaan, meliputi: mengoperasikan komputer tingkat dasar;

menyusun rencana kerja perpustakaan; dan membuat laporan kerja

perpustakaan. Kompetensi umum ini melekat dalam kompetensi inti

dan khusus.

b. Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah kompetensi fungsional yang harus

dimiliki oleh setiap pustakawan dalam menjalankan tugas-tugas

perpustakaan. Kompetensi inti mencakup unit-unit kompetensi yang

dibutuhkan untuk mengerjakan tugas-tugas inti dan wajib dikuasai oleh

pustakawan. Kompetensi inti meliputi: melakukan seleksi bahan

perpustakaan; melakukan pengadaan bahan perpustakaan; melakukan

62 Indonesia, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 83

Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, dan Perorangan Lainnya Bidang Perpustakaan

menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, h. 3–4.

Page 56: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

41

pengatalogan deskriptif; melakukan pengatalogan subyek; melakukan

perawatan bahan perpustakaan; melakukan layanan sirkulasi;

melakukan layanan referensi; melakukan penelusuran informasi

sederhana; melakukan promosi perpustakaan; melakukan kegiatan

literasi informasi; dan memanfaatkan jaringan internet untuk layanan

perpustakaan.

c. Kompetensi Khusus

Kompetensi khusus merupakan kompetensi tingkat lanjut yang

bersifat spesifik, meliputi: merancang tata ruang dan perabot

perpustakaan; melakukan perbaikan bahan perpustakaan; membuat

literatur sekunder; melakukan penelusuran informasi kompleks;

melakukan kajian perpustakaan; dan membuat karya tulis ilmiah.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi

Michael Zwell dalam bukunya Creating a Culture of Competence,

menyebutkan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi atau

membentuk kompetensi. Berikut merupakan ketujuh faktor tersebut:63

a. Kepercayaan dan Nilai

Kepercayaan dan nilai seseorang terhadap suatu hal mempunyai

pengaruh terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kepercayaan dan nilai

seseorang bisa diubah. Akan tetapi, hal tersebut terlampau sulit dan

memakan waktu sebab kepercayaan dan nilai acap kali telah menjadi

watak, pandangan, atau jati diri seseorang. Lingkungan sosial amat

berpengaruh terhadap kepercayaan dan nilai, serta budaya organisasi

63 Michael Zwell, Creating a Culture of Competence (New York: Wiley, 2000), h. 56–68.

Page 57: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

42

memiliki dampak penting terhadap aspek-aspek kompetensi. Di sisi lain,

budaya organisasi terbentuk dari aspek kepercayaan dan nilai seseorang.

b. Keahlian atau Keterampilan

Aspek keahlian dan keterampilan mempunyai kontribusi yang

amat penting dalam membentuk kompetensi. Sebagai contoh, public

speaking merupakan keterampilan yang bisa dipelajari, diterapkan, dan

diperbaiki. Keahlian menulis pun bisa diperbaiki dengan arahan, latihan,

dan umpan balik. Dengan memperbaiki keterampilan bicara dan

keahlian menulis, kompetensi komunikasi seseorang akan meningkat.

Pengembangan keahlian atau keterampilan khusus yang berkaitan

dengan kompetensi, bisa berdampak pada budaya organisasi dan

kompetensi individu.

c. Pengalaman

Pengalaman merupakan faktor penting dalam membentuk

penguasaan kompetensi seseorang terhadap tugas yang diberikan

kepadanya. Seseorang yang memiliki pengalaman tertentu dalam

mengatur orang-orang dalam institusi yang kompleks, akan berbeda

pemahaman kompetensi manajerialnya dibandingkan dengan seseorang

yang tidak memiliki pengalaman sama sekali. Pengetahuan dan

pengalaman yang terhimpun dan berpadu di dalam diri seseorang, akan

menjadikan orang tersebut memiliki kompetensi yang tidak disadari

dalam dirinya atau pengetahuan dan pengalaman tersebut akan

terbentuk ke dalam sikap dan perilaku seseorang.

Page 58: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

43

d. Karakteristik Personal

Karakteristik kepribadian seseorang turut berimbas kepada

kompetensi seseorang. Kompetensi manajemen konflik dan negosiasi

dari seseorang yang mempunyai sifat pemarah, akan terasa berbeda

dengan seseorang yang mempunyai sifat penyabar. Begitu pula,

kompetensi membangun hubungan dan komunikasi dengan kelompok

kerja dari seseorang yang mempunyai sifat introvert, akan terasa

berbeda dengan orang yang mempunyai sifat ekstrovert. Karakteristik

kepribadian seseorang ini bisa diubah, hanya saja cenderung lebih sulit.

e. Motivasi

Motivasi seseorang atas suatu pekerjaan mempunyai pengaruh

terhadap hasil yang dicapai. Motivasi menjadi faktor kompetensi yang

amat penting. Selain itu, faktor motivasi juga cenderung bisa diubah.

Dukungan, penghargaan, pengakuan, dan perhatian kepada seseorang

mempunyai pengaruh terhadap motivasi seseorang.

f. Isu-Isu Emosional

Isu-isu emosional kerap kali membatasi penguasaan kompetensi.

Rasa khawatir berbuat kesalahan, rasa malu, rasa tidak suka, kerap

berpikir kurang baik terhadap orang lain, atau pengalaman masa lampau

yang kurang baik bisa sangat berpengaruh terhadap penguasaan

kompetensi seseorang. Pada dasarnya, hal-hal tersebut dapat diubah

dengan cara membangun lingkungan kerja yang positif, melakukan

terapi, dan memotivasi seseorang supaya dapat mengatasi isu-isu

emosional tersebut.

Page 59: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

44

g. Kapasitas Intelektual

Kapasitas intelektual seseorang tentu berdampak terhadap

penguasaan kompetensi. Kompetensi berkaitan erat pada kemampuan

kognitif, seperti berpikir konseptual dan berpikir analitis. Perbedaan

kemampuan berpikir konseptual dan berpikir analitis antara yang satu

dengan yang lainnya, akan membedakan kompetensi seseorang ketika

pengambilan keputusan, proses perencanaan, dan lain-lain.

Dari faktor-faktor di atas, dapat diketahui bahwa ada kompetensi yang

mudah diperbaiki, kompetensi yang agak sulit diperbaiki, dan kompetensi

yang sulit diperbaiki. Kompetensi yang mudah diperbaiki, misalnya seperti

mengembangkan orang lain, efisiensi produksi, kerja tim, keahlian teknis,

orientasi pelayanan, dan mengelola kinerja. Kompetensi yang agak sulit

diperbaiki, misalnya seperti orientasi hasil, kualitas keputusan, pengaruh,

penyelesaian konflik, pemikiran strategis, pemikiran analisis, dan

kecerdasan organisasi. Terakhir, kompetensi yang sukar diperbaiki,

misalnya seperti inisiatif, inovasi, integritas dan kejujuran, pengelolaan

tekanan kejiwaan, pemikiran konseptual, dan fleksibilitas.64

5. Kompetensi Kepala Perpustakaan Sekolah

Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga

Perpustakaan Sekolah/ Madrasah, menyatakan bahwa setiap sekolah yang

memiliki tenaga perpustakaan sekolah lebih dari satu orang, memiliki lebih

dari enam rombongan belajar, dan memiliki koleksi minimal seribu judul

64 Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran,

dan Implementasi dalam Organisasi, h. 57–58.

Page 60: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

45

koleksi, maka sekolah tersebut bisa melantik seorang kepala perpustakaan

sekolah, baik dari jalur pendidik ataupun dari jalur kependidikan.

Kepala perpustakaan sekolah merupakan seseorang yang memimpin

semua kegiatan di perpustakaan sekolah, baik kegiatan yang mencakup

pengendalian, pemanfaatan, pembinaan, atau pengembangan. Kepala

perpustakaan sekolah ini bertanggung jawab untuk merencanakan,

menggerakkan, menjalankan, dan mengendalikan perpustakaan sekolah

dalam rangka melaksanakan misi melalui beberapa kebijakan untuk

mencapai tujuan perpustakaan.65

Kepala perpustakaan sekolah yang dilantik dari jalur pendidik,

haruslah memenuhi syarat sebagai berikut: berkualifikasi serendah-

rendahnya diploma empat (D4) atau sarjana (S1); mempunyai sertifikasi

kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah dari institusi yang ditetapkan

oleh pemerintah; serta mempunyai masa kerja sedikitnya tiga tahun.

Sedangkan kepala perpustakaan sekolah yang dilantik dari jalur tenaga

kependidikan, haruslah memenuhi syarat sebagai berikut: berkualifikasi

diploma dua (D2) Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi pustakawan

dengan masa kerja sedikitnya empat tahun; atau berkualifikasi diploma dua

(D2) non Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan sertifikat kompetensi

pengelolaan perpustakaan sekolah dari institusi yang ditetapkan oleh

65 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, vol. Cet. 2 (Jakarta:

Sagung Seto, 2006), h. 59.

Page 61: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

46

pemerintah dan mempunyai masa kerja sedikitnya empat tahun di

perpustakaan sekolah/madrasah.66

Selain itu, Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar

Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah juga menyatakan bahwa kepala

perpustakaan sekolah haruslah mempunyai enam kompetensi, yaitu

kompetensi manajerial, kompetensi pengelolaan informasi, kompetensi

kependidikan, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi

pengembangan profesi.67

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada dimensi kompetensi

manajerial kepala perpustakaan sekolah. Hal tersebut dikarenakan

kompetensi manajerial merupakan kompetensi umum yang harus dimiliki

oleh setiap kepala perpustakaan sekolah.68 Kompetensi ini juga merupakan

faktor penentu keberhasilan pengelolaan perpustakaan, terutama dalam

pelayanan dan kualitas perpustakaan secara umum. 69 Hal ini diperkuat

dengan pendapat Sutarno NS, yang menjelaskan bahwa para manajer atau

pemimpin perpustakaan selain memiliki kemampuan di bidang

perpustakaan, juga perlu menguasai kemampuan manajerial yang memadai

agar mampu memimpin, mengendalikan, dan memanfaatkan semua unsur

dan faktor-faktor di perpustakaan.70

66 Indonesia, “Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah” (2008),

http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/4797/.

67 Indonesia.

68 Indonesia, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 83

Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, dan Perorangan Lainnya Bidang Perpustakaan

menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, h. 3-4.

69 Nur, Sowiyah, dan Hariri, “Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMA Negeri 12

Bandar Lampung,” h. 51-63.

70 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 2: h. 31.

Page 62: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

47

Dalam dimensi kompetensi manajerial ini, terdapat lima kompetensi

turunan dan beberapa sub-kompetensi sebagaimana yang tertuang dalam

Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan

Sekolah/Madrasah di bawah ini:

Tabel 2. 1 Dimensi Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan Sekolah

No Dimensi

Kompetensi Kompetensi Sub-Kompetensi

1 Kompetensi

Manajerial

Memimpin

tenaga

perpustakaan

sekolah

• Mengarahkan tenaga perpus-

takaan untuk bekerja secara

efektif dan efisien

• Menggerakkan tenaga per-

pustakaan untuk bekerja

secara efektif dan efisien

• Membina tenaga perpus-

takaan untuk pengembangan

pribadi dan karier

• Menjadi teladan dalam me-

laksanakan tugas

Merencanakan

program

perpustakaan

sekolah

• Merencanakan program

pengembangan

• Merencanakan

pengembangan sumber daya

perpustakaan

• Merencanakan anggaran

Melaksanakan

program

perpustakaan

sekolah

• Melaksanakan program

pengembangan

• Melaksanakan

pengembangan sumber daya

perpustakaan

• Memanfaatkan anggaran se-

suai dengan program

• Mengupayakan bantuan fi-

nansial dari berbagai sumber

Memantau

pelaksanaan

program

perpustakaan

sekolah

• Memantau pelaksanaan pro-

gram pengembangan

• Memantau pengembangan

sumber daya perpustakaan

• Memantau penggunaan ang-

garan

Page 63: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

48

Mengevaluasi

program

perpustakaan

sekolah

• Mengevaluasi program

pengembangan

• Mengevaluasi pengembangan

sumber daya perpustakaan

• Mengevaluasi pemanfaatan

anggaran

Sumber: Lampiran Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga

Perpustakaan Sekolah/Madrasah

Adapun penjabaran terkait lima kompetensi turunan dari dimensi

kompetensi manajerial ialah sebagai berikut:

a) Kepemimpinan Kepala Perpustakaan Sekolah

Hellriegel & Slocum dalam Mason dan Wetherbee,

mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk

mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan orang lain untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. 71 Adapun kepemimpinan menurut

Soliha dan Hersugondo adalah suatu proses yang menyebabkan orang

lain melakukan tindakan untuk mencapai tujuan bersama. 72

Kepemimpinan dapat pula diartikan sebagai sebuah upaya

mempengaruhi kegiatan bawahan melalui proses komunikasi untuk

mencapai tujuan tertentu.73

Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam organisasi.

Kepemimpinan yang efektif akan dapat mempengaruhi dan

71 Florence M. Mason dan Louella V. Wetherbee, “Learning to Lead: An Analysis of Current

Training Programs for Library Leadership,” Library Trends 53, no. 1 (2004): h. 187–217,

https://www.ideals.illinois.edu/bitstream/handle/2142/1723/Mason187217.pdf?sequence=2&isAll

owed=y.

72 Euis Soliha dan Hersugondo, “Kepemimpinan yang Efektif dan Perubahan Organisasi,”

Fokus Ekonomi 7, no. 2 (Agustus 2018): h. 83-93, https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/

fe2/article/view/1283.

73 Suci Wulandari, “Kepemimpinan dalam Organisasi: Perspektif Teoritik dan Metodologi,”

Jurnal Ilmiah Kesatuan 5, no. 2 (Oktober 2008): h. 39-44, http://download.portalgaruda.org/

article.php?article=132859&val=5615&title=Kepemimpinan%20Dalam%20Organisasi:%20%20P

erspektif%20Teoritik%20dan%20Metodologi.

Page 64: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

49

menggerakkan perilaku anggota organisasi untuk bekerja secara efektif

dan efisien dalam rangka mencapai tujuan. Dalam Permendiknas Nomor

25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah,

kepala perpustakaan sekolah dituntut untuk memiliki kompetensi dalam

memimpin tenaga perpustakaan sekolah, yang meliputi mengarahkan

tenaga perpustakaan, menggerakkan tenaga perpustakaan, membina

tenaga perpustakaan, dan menjadi teladan bagi tenaga perpustakaan.74

Dalam artikel-artikel yang mendeskripsikan kebutuhan akan

kepemimpinan perpustakaan, menunjukkan bahwa pemimpin harus

fleksibel, energik, empatik, bijaksana, kreatif, berani, berprinsip, suka

berteman, bertekad, dan memiliki rasa humor. 75 Kepemimpinan

manajemen perpustakaan akan lebih lengkap apabila memenuhi syarat-

syarat pokok, sebagai berikut:

1) Pemimpin harus peka terhadap iklim lingkungan. Maksudnya

adalah mau mendengarkan saran, pandangan, dan nasihat orang-

orang di sekitarnya mengenai berbagai hal yang relevan.

2) Pemimpin harus menjadi teladan dalam lingkungannya terutama

tentang hal-hal yang ia diinstruksikan, ajarkan, dan harapkan dari

bawahannya.

3) Pemimpin harus bersikap dan bersifat setia kepada janjinya, atasan

dan bawahannya, serta misi dan tujuan organisasinya.

74 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008

tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

75 Mason dan Wetherbee, “Learning to Lead: An Analysis of Current Training Programs for

Library Leadership,” h. 187–217.

Page 65: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

50

4) Pemimpin harus pandai, cakap, dan berani mengambil keputusan

setelah semua faktor yang relevan diperhitungkan.

5) Pemimpin harus mampu menggerakkan dan memberikan semangat

kepada bawahan dan lingkungannya, serta mampu memberikan

dukungan dan motivasi agar bawahan mau dan mampu mengatasi

permasalahan yang dihadapi.76

b) Perencanaan Program Perpustakaan Sekolah

Dalam artikelnya, Dini Surahdini mendefinisikan perencanaan

sebagai proses menetapkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan,

serta menentukan prosedur dan metode pelaksanaannya dalam rangka

mencapai tujuan.77 Menurut Handoko dalam Nur, dkk., perencanaan

adalah pemilihan dan penetapan tujuan organisasi, serta penentuan

strategi, kebijaksanaan, program, prosedur, metode, anggaran, dan

standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.78 Pengertian lainnya

dikemukakan oleh Ibrahim Bafadal yang menjelaskan bahwa

perencanaan adalah suatu proses berpikir untuk menentukan tindakan-

tindakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.79

Di perpustakaan sekolah, perencanaan memegang peranan

penting karena merupakan tuntutan bagi kepala perpustakaan sekolah.

76 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 2: h. 146–47.

77 Dini Surahdini, “Peranan Manajemen Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Tujuan

Sekolah,” EduLib 1, no. 1 (November 2011): h. 11-26, http://ejournal.upi.edu/index.php/edulib/

article/view/1140/788.

78 Nur, Sowiyah, dan Hariri, “Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMA Negeri 12

Bandar Lampung,” h. 51-63.

79 Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, h. 32.

Page 66: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

51

Perencanaan akan menentukan sejauh mana perpustakaan sekolah dapat

berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif

di sekolah. Oleh karena itu, perencanaan harus dibuat secara rasional

dengan diawali penetapan visi, misi dan tujuan, perumusan keadaan

sekarang, identifikasi kemudahan dan hambatan, serta pengembangan

perencanaan. Agar pengembangan perpustakaan sekolah dapat dicapai

dengan baik, perencanaan perlu mempertimbangkan sumber daya

manusia, bahan informasi, dana, gedung/ruang, sistem dan peralatan.80

Selain itu, didukung juga dengan kepala perpustakaan sekolah yang

memiliki kompetensi dalam merencanakan program perpustakaan

sekolah, yang meliputi merencanakan program pengembangan,

merencanakan pengembangan sumber daya perpustakaan, dan

merencanakan anggaran, sebagaimana yang tercantum dalam

Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga

Perpustakaan Sekolah/Madrasah.81

c) Pelaksanaan Program Perpustakaan Sekolah

Pelaksanaan merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan

menjadi kenyataan, dengan melalui beberapa pengarahan dan motivasi

agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal

sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. 82 Pelaksanaan

80 Surahdini, “Peranan Manajemen Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Tujuan Sekolah,”

h. 11-26.

81 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008

tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

82 Evi Roziana dan Desi Nurhikmahyanti, “Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dalam

Menunjang Proses Pembelajaran di MA Darussalam Desa Kumalasa Kecamatan Sangkapura

Bawean Kabupaten,” Inspirasi Manajemen Pendidikan 4, no. 4 (2014): h. 214-228,

http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen-pendidikan/article/view/7436/

7882.

Page 67: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

52

sebuah kegiatan memerlukan adanya pengorganisasian yang baik agar

tugas dari setiap anggota organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.83

Terealisasinya sebuah program sangat bergantung kepada

pelaksana program itu sendiri. Dalam lingkungan perpustakaan,

pustakawan merupakan ujung tombak pelaksana kegiatan layanan

perpustakaan.84 Untuk itu, kepala perpustakaan sekolah dituntut untuk

memiliki kompetensi dalam melaksanakan program perpustakaan

sekolah, yang meliputi melaksanakan program pengembangan,

melaksanakan pengembangan sumber daya perpustakaan,

memanfaatkan anggaran sesuai dengan program, dan mengupayakan

bantuan finansial dari berbagai sumber. 85 Hal ini merupakan tindak

lanjut dari kompetensi perencanaan yang sudah dijelaskan sebelumnya.

d) Pemantauan Program Perpustakaan Sekolah

Moerdiyanto dalam artikelnya mendefinisikan pemantauan

sebagai aktivitas yang dilakukan pimpinan untuk melihat dan memantau

jalannya organisasi selama kegiatan berlangsung, menilai ketercapaian

tujuan, serta melihat faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

program.86 Pemantauan juga bisa diartikan sebagai aktivitas internal

dari suatu program manajemen yang ditujukan untuk menentukan

83 Nur, Sowiyah, dan Hariri, “Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMA Negeri 12

Bandar Lampung,” h. 51-63.

84 Baihaqi, “Pengawasan Sebagai Fungsi Manajemen Perpustakaan dan Hubungannya dengan

Disiplin Pustakawan,” Libria 8, no. 1 (Juni 2016): h. 129-142, http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/

libria/article/view/1227/920.

85 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008

tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

86 Moerdiyanto, “Teknik Monitoring dan Evaluasi (Monev) dalam Rangka Memperoleh

Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen,” diakses 18 Agustus 2018,

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Drs.%20Moerdiyanto,%20M.Pd./artikel%20mon

ev.pdf.

Page 68: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

53

apakah suatu program telah diimplementasikan sesuai dengan apa yang

telah direncanakan. 87 Sedangkan menurut Siagian dalam Baihaqi,

menjelaskan bahwa pemantauan atau pengawasan adalah upaya

sistematik untuk mengamati dan memantau apakah berbagai fungsi,

aktivitas, dan kegiatan yang terjadi dalam organisasi sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan sebelumnya atau tidak.88

Pemantauan ini merupakan komponen yang paling penting dalam

fungsi manajerial dan harus dilaksanakan dalam setiap operasional

organisasi. Hal ini dikarenakan pemantauan digunakan sebagai alat

untuk menjamin terwujudnya perencanaan yang telah ditetapkan. 89

Perpustakaan sekolah sebagai organisasi dan sistem informasi perlu

memiliki mekanisme pemantauan yang efektif. Pemantauan di

perpustakaan sekolah perlu menjadi perhatian karena fungsi ini berguna

untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi suatu perpustakaan.

Pemantauan harus dilakukan pada semua lini, dari mulai kepala

perpustakaan hingga tingkat yang paling bawah.

Dalam proses pemantauan, terdapat tiga langkah yang harus

ditempuh, yaitu menentukan atau membuat standar, mengukur hasil

yang dicapai dan membandingkannya dengan standar, serta

memperbaiki penyimpangan apabila ada atau ditemui penyimpangan-

87 Musriyadi Nabiu dan Ketut Sukiyono, “Metode Monitoring dan Evaluasi: Diskusi,” Jurnal

Agrisep 3, no. 1 (Maret 2004): h. 157-163, https://ejournal.unib.ac.id/index.php/agrisep/article/

view/718/642.

88 Baihaqi, “Pengawasan Sebagai Fungsi Manajemen Perpustakaan dan Hubungannya dengan

Disiplin Pustakawan,” h. 129-142.

89 Baihaqi, h. 136.

Page 69: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

54

penyimpangan. 90 Selain itu, untuk mendukung pemantauan di

perpustakaan sekolah, kepala perpustakaan sekolah dituntut untuk

memiliki kompetensi dalam memantau pelaksanaan program

perpustakaan sekolah, yang meliputi memantau pelaksanaan program

pengembangan, memantau pengembangan sumber daya perpustakaan,

dan memantau penggunaan anggaran, sebagaimana yang tercantum

dalam Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga

Perpustakaan Sekolah/Madrasah.91

e) Evaluasi Program Perpustakaan Sekolah

Evaluasi adalah penilaian secara objektif atas kinerja dan

kesuksesan suatu program yang sedang berjalan atau telah selesai,

khususnya untuk menjawab pertanyaan tentang seberapa jauh kontribusi

program tersebut terhadap pencapaian hasil/dampak yang telah

ditetapkan.92 Menurut Nabiu dan Sukiyono, evaluasi adalah aktivitas

internal maupun eksternal manajemen untuk menilai kepatutan dari

rancangan program dan metode implementasi dalam mencapai tujuan

yang telah ditentukan, menilai hasil yang diinginkan maupun tidak dari

suatu program, serta menilai faktor yang mempengaruhi tingkat dan

distribusi manfaat yang dihasilkan.93 Sedangkan menurut Moerdiyanto,

evaluasi adalah satu metode untuk mengetahui dan menilai efektivitas

90 Surahdini, “Peranan Manajemen Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Tujuan Sekolah,”

h. 11-26.

91 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008

tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

92 “Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi” (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Direktorat Pendidikan

Anak Usia Dini, 2013), h. 6, http://paud.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/03/petunjuk-

teknis-monitoring-dan-evaluasi-tahun-2013-file.pdf.

93 Nabiu dan Sukiyono, “Metode Monitoring dan Evaluasi: Diskusi,” h. 157-163.

Page 70: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

55

suatu program dengan membandingkan kriteria yang telah ditentukan

atau tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang telah dicapai.94

Evaluasi erat kaitannya dengan kegiatan pemantauan karena

evaluasi dapat menggunakan data yang dihasilkan dari kegiatan

pemantauan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu

mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak. Dengan kata lain,

evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output).

Evaluasi ini baru bisa dilakukan jika program tersebut telah berjalan

dalam suatu periode, sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis

program yang dibuat dan dilaksanakan, misalnya disekolah, untuk satu

caturwulan atau enam bulan atau satu tahun pelajaran.95 Di perpustakaan

sekolah itu sendiri, kepala perpustakaan sekolah dituntut untuk memiliki

kompetensi dalam mengevaluasi program perpustakaan sekolah, yang

meliputi mengevaluasi program pengembangan, mengevaluasi

pengembangan sumber daya perpustakaan, dan mengevaluasi

pemanfaatan anggaran, sebagaimana yang tercantum dalam

Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga

Perpustakaan Sekolah/Madrasah.96

94 Moerdiyanto, “Teknik Monitoring dan Evaluasi (Monev) dalam Rangka Memperoleh

Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen,” h. 3.

95 Asep Suryana, “Strategi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Sistem Penjamin Mutu Internal

Sekolah,” h. 3, diakses 2 Oktober 2018, http://file.upi.edu/direktori/fip/zjur._administrasi_

pendidikan/197203211999031-asep_suryana/copy_of_strategi_monitoring_dan_evaluasi.pdf.

96 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008

tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

Page 71: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

56

C. Penelitian Terdahulu

Lailatul Fitria. (2015). “Studi tentang Kompetensi Pengelolaan Informasi

Tenaga Perpustakaan Sekolah”. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi tenaga perpustakaan

dalam pengembangan koleksi, kompetensi tenaga perpustakaan dalam

pengorganisasian informasi, kompetensi tenaga perpustakaan dalam

pemberian jasa dan sumber informasi, serta mengetahui kompetensi tenaga

perpustakaan dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di

perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung. Penelitian yang ditulis oleh Fitria ini

memiliki persamaan topik atau judul dengan penelitian yang diteliti oleh

peneliti dan sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk

perbedaannya, terdapat pada lokasi yang dijadikan tempat penelitian dan fokus

penelitian. Fitria melakukan penelitian di Perpustakaan SMA Negeri 6

Bandung, sementara peneliti melakukan penelitian di Perpustakaan SMAN 6

Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta. Sedangkan untuk fokus

penelitian, Fitria berfokus pada kompetensi tenaga perpustakaan sekolah,

sementara peneliti berfokus pada kompetensi kepala perpustakaan sekolah,

khususnya kompetensi manajerial.

Keni Hesti Handayani. (2017). “Analisis Kompetensi Kepala

Perpustakaan Sekolah (Studi Kasus pada Pemenang Juara Satu Lomba

Perpustakaan Sekolah Tingkat Kabupaten Klaten Tahun 2016)”. Tesis, UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan

kompetensi yang dimiliki kepala perpustakaan sekolah SD IT An Najah,

SMPN 1 Klaten, dan SMKS 4 Klaten, serta menjelaskan hasil pengembangan

yang dilakukan masing-masing kepala perpustakaan sekolah tersebut.

Page 72: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

57

Penelitian yang ditulis oleh Handayani ini memiliki persamaan topik atau judul

dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti dan sama-sama menggunakan

pendekatan kualitatif. Untuk perbedaannya, terdapat pada lokasi yang

dijadikan tempat penelitian dan fokus penelitian. Handayani melakukan

penelitian di Perpustakaan SD IT An Najah, SMPN 1 Klaten, dan SMKS 4

Klaten, sementara peneliti melakukan penelitian di Perpustakaan SMAN 6

Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta. Sedangkan untuk fokus

penelitian, Handayani berfokus pada semua kompetensi kepala perpustakaan

sekolah, sementara peneliti hanya berfokus pada kompetensi manajerial kepala

perpustakaan sekolah.

Ivana Nur. (2018). “Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMA

Negeri 12 Bandar Lampung”. Tesis, Universitas Lampung. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kompetensi kepemimpinan,

kompetensi perencanaan, kompetensi pelaksanaan, kompetensi pengawasan

dan kompetensi evaluasi program Kepala Perpustakaan SMA Negeri 12

Bandar Lampung. Penelitian yang ditulis oleh Nur, dkk. ini memiliki

persamaan topik atau judul dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti dan

sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk perbedaannya, terdapat

pada lokasi yang dijadikan tempat penelitian. Nur, dkk. melakukan penelitian

di Perpustakaan SMAN 12 Bandar Lampung, sementara peneliti melakukan

penelitian di Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55

Jakarta.

Page 73: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

58

D. Peta Literatur Penelitian

Peta literatur adalah rangkuman visual dari penelitian-penelitian yang

telah dilakukan oleh orang lain. Peta ini lazimnya tampilkan dalam bentuk

gambar dan dapat disusun dengan beragam cara, seperti hierarkis, yakni

menampilkan literatur dengan teknik top-down, yang pada bagian paling

bawah diisi oleh penelitian yang diajukan. 97 Gambar di bawah merupakan

contoh peta literatur yang mengilustrasikan literatur-literatur yang berkaitan

dengan tema penelitian, yakni kompetensi kepala perpustakaan sekolah.

Gambar 2. 1 Peta Literatur Penelitian

97 John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, ed. oleh

Saifuddin Zuhri Qudsy, trans. oleh Achmad Fawaid, 3 ed. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h.

55.

Page 74: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

59

Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berkedudukan di

unit pendidikan formal, baik pendidikan dasar maupun menengah, yang

merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan sekolah dan merupakan pusat

sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah yang

bersangkutan. 98 Perpustakaan sekolah mempunyai visi perpustakaan yang

mengacu pada visi pendidikan nasional dan visi sekolah.99 Sementara itu, misi

merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi, sehingga misi untuk setiap

perpustakaan itu berbeda-beda, sebab visi setiap sekolah berbeda satu sama

lain.100

Tujuan berdirinya perpustakaan sekolah di antaranya, yaitu untuk

menyediakan pusat sumber belajar sehingga dapat memberikan sumbangan

dalam pengembangan dan peningkatan minat baca, literasi informasi, bakat

serta kemampuan para siswa. 101 Berdirinya perpustakaan sekolah pun

memberikan manfaat, yaitu dapat menumbuhkan kebiasaan membaca dan

belajar mandiri, memperbanyak pengalaman belajar, membantu

mengembangkan penguasaan teknik membaca dan kemampuan berbahasa,

mengajarkan rasa tanggung jawab, membantu siswa dalam mengerjakan tugas

sekolah, serta membantu komunitas sekolah untuk mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.102

98 Tim Penyusun Standar Nasional Perpustakaan, “Standar Nasional Perpustakaan 009:2011

Perpustakaan Sekolah Menengah/Madrasah Aliyah,” h. 2.

99 Haq et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 38.

100 Komarudin, “Rencana Strategis Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Praktis,” h. 20-31.

101 Badan Standardisasi Nasional, “Standar Nasional Indonesia 7329:2009 Perpustakaan

Sekolah,” h. 3.

102 Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, h. 5-6.

Page 75: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

60

Perpustakaan sekolah bertugas sesuai dengan kegiatan utamanya, yaitu

kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebarluasan segala macam

informasi pendidikan kepada para siswa, guru, dan komunitas sekolah

lainnya. 103 Sementara itu, fungsi perpustakaan sekolah tidak jauh berbeda

dengan fungsi perpustakaan lainnya, yaitu fungsi pendidikan, penelitian,

rekreasi dan kultural, serta penyimpanan. Akan tetapi, fungsi perpustakaan

sekolah lebih menitikberatkan pada fungsi pendidikan dan penyedia materi

penelitian sederhana.104 Betapa pun lengkap dan handalnya suatu perpustakaan,

tidak serta merta dapat digunakan dengan baik dalam pemberian layanan tanpa

disusun dalam suatu manajemen yang baik. Adapun manajemen perpustakaan,

meliputi manajemen koleksi, manajemen promosi, manajemen sarana dan

prasarana, manajemen sumber daya manusia, dan manajemen anggaran.105

Kompetensi merupakan kombinasi antara keterampilan, pengetahuan,

kreativitas, dan sikap positif seseorang terhadap pekerjaan tertentu yang

diwujudkan dalam unjuk kerja.106 Dalam diri setiap individu tersebut, terdapat

beberapa komponen kompetensi dasar, yang terdiri dari watak (traits), motif

(motive), bawaan (self image), pengetahuan (knowledge) dan skills

(keterampilan).107 Kompetensi juga dikelompokkan menjadi tiga kelompok,

yaitu kelompok kompetensi umum, kelompok kompetensi inti, dan kelompok

kompetensi khusus.108

103 Yusuf dan Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, h. 7.

104 Hartono, Manajemen Perpustakaan Sekolah: Menuju Perpustakaan Modern dan

Profesional, h. 30-31.

105 Haq et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 44.

106 Darsono dan Siswandoko, Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21: Kajian tentang

Sumber Daya Manusia secara Filsafat, Ekonomi, Sosial, Antropologi, dan Politik, h. 123.

107 Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, h. 14.

108 Indonesia, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor

83 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor

Page 76: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

61

Pembahasan selanjutnya yang terkait dengan kompetensi adalah seputar

permasalahan bisa atau tidaknya kompetensi seseorang dapat ditingkatkan atau

diperbaiki. Untuk dapat menjawab permasalahan tersebut, perlu diidentifikasi

terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi suatu kompetensi. Faktor-

faktor tersebut di antaranya, kepercayaan dan nilai, keahlian/keterampilan,

pengalaman, karakteristik personal, motivasi, isu-isu emosional, serta

kapasitas intelektual.109

Kompetensi kepala perpustakaan sekolah dituangkan di dalam

Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Tenaga

Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Dalam standar ini, kepala perpustakaan

diharuskan memiliki setidaknya enam kompetensi, yaitu kompetensi

manajerial, kompetensi pengelolaan informasi, kompetensi kependidikan,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi pengembangan

profesi. Standar ini juga memuat kualifikasi yang harus dipenuhi oleh seorang

kepala perpustakaan sekolah. Berdasarkan kualifikasi tersebut, kepala

perpustakaan sekolah bisa berasal dari jalur pendidik maupun jalur tenaga

kependidikan.110

Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, dan Perorangan Lainnya Bidang Perpustakaan

menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, h. 3-4.

109 Zwell, Creating a Culture of Competence, h. 56-68.

110 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

Page 77: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

62

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus.

Penelitian studi kasus adalah suatu strategi penelitian di mana di dalamnya

peneliti menelaah suatu program, kejadian, aktivitas, proses, atau sekelompok

individu dengan penuh ketelitian. 111 Jenis penelitian ini merupakan tipe

penelitian yang penelaahannya terfokus kepada satu kasus dan dilakukan

secara mendalam, terperinci, menyeluruh, dan terus-menerus. 112 Jenis

penelitian studi kasus ini sangat tepat dipakai apabila seorang peneliti ingin

memahami suatu permasalahan atau situasi tertentu berdasarkan waktu yang

tertentu pula dengan amat mendalam.

Selain itu, peneliti juga menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan

kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang menguraikan situasi sosial

tertentu dengan memaparkan kenyataan sebagaimana adanya, dan dibentuk

oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan

yang diperoleh dari situasi alamiah.113 Pendekatan ini menghasilkan data

deskriptif berupa perkataan, tulisan, maupun tingkah laku individu-individu

yang diamati.114 Dengan menggunakan pendekatan ini, seorang peneliti

bermaksud untuk mengetahui dengan benar fenomena apa yang dialami oleh

111 Creswell, h. 20.

112 M. Syahran Jailani, “Ragam Penelitian Qualitative (Ethnografi, Fenimenologi, Grounded

Theory, dan Studi Kasus),” Jurnal Pendidikan Bilologi 4 (2013): h. 41-50, http://e-

journal.iain.jambi.ac.id/index.php/edubio/article/download/377/345.

113 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta,

2013), h. 25.

114 Pupu Saeful Rahmat, “Penelitian Kualitatif,” Equilibrum 5, no. 9 (2009): h. 1-8,

http://www.academia.edu/download/40465771/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.doc.

Page 78: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

63

subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain

sebagainya secara holistik dengan cara menguraikannya ke dalam bentuk kata-

kata dan bahasa pada suatu situasi khusus yang alamiah, serta dengan

menggunakan berbagai macam metode alamiah yang ada.115

B. Kriteria Informan

Informan adalah seseorang yang dimanfaatkan untuk menyampaikan

suatu informasi tentang situasi dan kondisi tempat penelitian.116 Penentuan

informan dilakukan secara purposive sampling, yaitu memilih informan

dengan berlandaskan kualitas yang dimiliki oleh informan tersebut. 117 Hal

tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan informan yang benar-benar

mempunyai pengetahuan dan informasi terkait masalah yang sedang diteliti. Di

samping itu juga, dalam penelitian kualitatif, tidak ada ketetapan baku

berkenaan dengan jumlah minimal informan karena faktor paling penting

penelitian kualitatif ialah kedalaman dan kekayaan data untuk dapat memahami

masalah yang diteliti. Oleh karena itu, subjek yang dijadikan sebagai informan

ialah Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, Kepala Perpustakaan SMAN 8

Jakarta, dan Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta yang mana ketiganya

memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Kepala perpustakaan sekolah berasal dari jalur pendidik;

115 Jailani, “Ragam Penelitian Qualitative (Ethnografi, Fenimenologi, Grounded Theory, dan

Studi Kasus),” h. 41-50.

116 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), h.

90.

117 Ilker Etikan, Sulaiman Abubakar Musa, dan Rukayya Sunusi Alkassim, “Comparison of

Convenience Sampling and Purposive Sampling,” American Journal of Theoretical and Applied

Statistics 5, no. 1 (2016): h. 1-4, https://doi.org/10.11648/j.ajtas.20160501.11.

Page 79: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

64

2. Kepala perpustakaan sekolah sudah mengikuti pelatihan terkait

pengelolaan perpustakaan;

3. Kepala perpustakaan sekolah yang memimpin perpustakaan yang paling

lama berdiri berdasarkan kategori tingkat kerusakannya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan dua

sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Tujuan dari diadakannya

pengumpulan data, yaitu agar nantinya data yang telah dikumpulkan dapat

digunakan sebagai bahan analisis data.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari

sumbernya118. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data-data primer

dengan cara:

a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui suatu percakapan di antara pewawancara dan narasumber

yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang

suatu topik.119 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tanya jawab

dengan masing-masing kepala perpustakaan mengenai masalah yang

akan diteliti. Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti ialah

wawancara semi terstruktur, yaitu wawancara yang melibatkan

118 Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, h. 195.

119 Hamza Alshenqeeti, “Interviewing as a Data Collection Method: A Critical Review,”

English Linguistics Research 3, no. 1 (2014): h. 39-45, http://www.sciedu.ca/journal/index,php/

erl/article/view/4081.

Page 80: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

65

sejumlah pertanyaan terbuka berdasarkan masalah yang ingin diteliti.

Dengan pertanyaan terbuka, memungkinkan pewawancara dan

terwawancara untuk membahas beberapa topik secara lebih rinci.120

Ketika melakukan wawancara, peneliti juga menggunakan alat bantu

agar wawancara lebih efektif dan efisien. Alat bantu yang digunakan

ketika wawancara, antara lain pedoman pertanyaan yang berisi

pertanyaan-pertanyaan wawancara, voice recorder untuk merekam

semua pembicaraan, dan buku catatan untuk mencatat hal-hal penting.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya 121 . Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan data-data

sekunder dengan cara:

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui pelbagai bahan pustaka, seperti buku, artikel, jurnal,

laporan, koran, dan lain sebagainya, baik untuk diambil sebagian atau

bahkan seluruhnya. 122 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

beberapa referensi, seperti buku, artikel jurnal, dan lain-lain untuk

mencari dasar pijakan yang sesuai dengan tema penelitian ini.

b. Dokumentasi

120 Beverley Hancock, Elizabeth Ockleford, dan Kate Windridge, “An Introduction to

Qualitative Research” (The NIHR RDS for the East Midlands and Yorkshire, 2009), h. 16,

https://www.rds-yh.nihr.ac.uk/wp-content/uploads/2013/05/5_Introduction-to-qualitative-research-

2009.pdf.

121 Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian, h. 212.

122 Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 65.

Page 81: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

66

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan mempelajari rekaman kejadian masa lalu baik yang ditulis

maupun dicetak, seperti catatan anekdotal, surat, buku harian, atau

bahkan rekaman penting lainnya. 123 Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan catatan-catatan yang didapat dari Perpustakaan SMAN

6 Jakarta, Perpustakaan SMAN 8 Jakarta, dan Perpustakaan SMAN

55 Jakarta untuk melengkapi dan mendukung data-data dari hasil

wawancara.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data berhasil dikumpulkan, langkah berikutnya yang harus

dilakukan ialah mengolah dan menganalisis data. Pengolahan dan analisis data

itu sendiri merupakan proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari

hasil observasi, wawancara, kajian kepustakaan, dan dokumentasi secara

sistematis dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkannya ke dalam unit-unit, menyintesiskan dan menyusunnya ke

dalam pola, memilah mana yang penting dan yang akan dipelajari, serta

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang

lain.124 Proses ini pada dasarnya dilakukan secara berkelanjutan, yaitu dari

sebelum memasuki lapangan, memasuki lapangan, selama di lapangan, dan

setelah selesai di lapangan. Dalam mengolah dan menganalisis data, peneliti

123 Satori dan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 147.

124 Satori dan Komariah, h. 201–202.

Page 82: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

67

menggunakan model Milles dan Huberman, yang terdiri dari tiga tahap,

yaitu:125

a. Reduksi Data

Dalam tahap ini, peneliti mencoba untuk memilah,

menyederhanakan, mengodekan, mentransformasikan, dan

mengelompokkan data yang diperoleh secara berkelanjutan dari awal

sampai terbentuknya laporan akhir penelitian, baik dari hasil observasi,

wawancara, studi kepustakaan, maupun dokumentasi, menjadi sebuah

informasi yang bermakna.

b. Penyajian Data

Dalam tahap ini, peneliti mencoba memaparkan data yang sudah

direduksi secara terstruktur sekaligus menggambarkan apa yang

sebenarnya terjadi ke dalam bentuk naratif sehingga dapat mempermudah

peneliti untuk membuat suatu simpulan yang akurat.

c. Penarikan Simpulan

Dalam tahap ini, peneliti mengambil inti sari dari sajian data yang

telah terorganisir ke dalam bentuk kalimat pernyataan yang singkat dan

padat, tetapi mengandung pengertian luas. Kesimpulan inilah yang

digunakan untuk menjawab rumusan masalah.

E. Jadwal Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian mengenai Studi tentang Kompetensi

Kepala Perpustakaan Sekolah Se-Jakarta Selatan ini, peneliti membutuhkan

125 Herman Budiyono, “Penelitian Kualitatif Proses Pembelajaran Menulis: Pengumpulan dan

Analisis Datanya,” Jurnal Pena 3, no. 2 (Desember 2013): h. 1-15, https://online-

journal.unja.ac.id/index.php/pena/article/download/2227/1570.

Page 83: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

68

waktu selama kurang lebih sepuluh bulan. Adapun perinciannya, dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

No

Waktu

Kegiatan

Tahun 2018 - 2019

Bulan ke-

4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

1 Pengajuan proposal

2 Seminar proposal

3 Konsultasi dengan

pembimbing

4 Menyusun daftar

pertanyaan

5 Penelitian di

lapangan

6 Analisis data dan

kesimpulan

7 Pengesahan skripsi

8 Pengajuan sidang

9 Sidang skripsi

Page 84: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

1. Profil Perpustakaan

a. Profil Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta merupakan bagian integral dari

sistem pendidikan secara keseluruhan. Perpustakaan ini berdiri

bersamaan dengan berdirinya SMAN 6 Jakarta pada tahun 1952.

Perpustakaan ini terletak di lantai dua SMAN 6 Jakarta. Perpustakaan

yang di kepalai oleh Bapak Andi Galigo ini berlokasi di Jalan Mahakam

RT. 011/007 No. 2, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam mengelola perpustakaan, Bapak Andi dibantu oleh Ibu Elah

Hayati yang bertugas sebagai staf administrasi, pelayanan, dan

pengelolaan.

b. Profil Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta merupakan bagian integral dari

sistem pendidikan secara keseluruhan. Perpustakaan ini berdiri

bersamaan dengan berdirinya SMAN 8 Jakarta pada tahun 1958.

Perpustakaan ini terletak di lantai dua SMAN 8 Jakarta. Perpustakaan

yang di kepalai oleh Bapak Eko Raharjo ini berlokasi di Jalan Taman

Bukit Duri RT. 002/012 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Dalam

mengelola perpustakaan, Bapak Eko dibantu oleh Ibu Marlis Asni yang

bertugas sebagai staf pelayanan dan administrasi, serta Bapak Sobari

yang bertugas sebagai staf pemeliharaan.

Page 85: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

70

c. Profil Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta merupakan bagian integral dari

sistem pendidikan secara keseluruhan. Perpustakaan ini berdiri

bersamaan dengan berdirinya SMAN 55 Jakarta pada tahun 1981.

Perpustakaan ini terletak di lantai tiga SMAN 55 Jakarta. Perpustakaan

yang di kepalai oleh Ibu Sri Petnowanti ini berlokasi di Jalan Potlot II

RT. 002/003 No. 2 Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Dalam

mengelola perpustakaan, Ibu Petno dibantu oleh Bapak Marzuki yang

bertugas sebagai staf teknis.

2. Visi dan Misi Perpustakaan

a. Visi dan Misi Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta mempunyai visi, yaitu

“Mewujudkan peserta didik yang gemar membaca dalam memasuki era

globalisasi dan era informasi”. Adapun penjabaran dari visi tersebut,

tertuang ke dalam misi sebagaimana berikut:126

1) Menanamkan budaya literasi sekolah sebagai bahasa penumbuh

budi pekerti;

2) Menyediakan layanan informasi sesuai dengan kebutuhan

pemakainya;

3) Memberikan kemudahan informasi untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan dan keterampilan;

4) Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.

126 “Perpustakaan SMAN 6 Jakarta” (Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, 2017).

Page 86: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

71

b. Visi dan Misi Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta mempunyai visi, yaitu

“Mewujudkan perpustakaan SMA Negeri 8 Jakarta sebagai salah satu

pusat sumber belajar yang memiliki keunggulan dalam akademik,

teknologi, serta keterampilan.”. Adapun penjabaran dari visi tersebut,

tertuang ke dalam misi sebagaimana berikut:127

1) Mengembangkan minat baca dan budaya menulis di kalangan

siswa;

2) Meningkatkan frekuensi kunjungan ke perpustakaan sekolah

melalui berbagai cara;

3) Melakukan upaya penambahan koleksi perpustakaan guna

memenuhi kebutuhan warga sekolah;

4) Mengembangkan koleksi secara berkesinambungan, baik koleksi

cetak maupun koleksi digital;

5) Menjalin kerja sama dengan perpustakaan sekolah lain untuk

meningkatkan akses informasi.

c. Visi dan Misi Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta mempunyai visi, yaitu

“Mewujudkan perpustakaan sekolah berbasis sebagai pusat IPTEK dan

sumber belajar warga sekolah”. Adapun penjabaran dari visi tersebut,

tertuang ke dalam misi sebagaimana berikut:128

127 “Perpustakaan SMAN 8 Jakarta” (Perpustakaan SMAN 8 Jakarta, 2017).

128 “Perpustakaan SMAN 55 Jakarta” (Perpustakaan SMAN 55 Jakarta, 2017).

Page 87: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

72

1) Menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar, pusat informasi,

pusat penelitian sederhana, dan pusat rekreasi sehat melalui bacaan

hiburan;

2) Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca

khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan, dalam berbagai

sektor kehidupan;

3) Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta

memanfaatkan informasi;

4) Mendidik siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan

pustaka secara tepat guna dan berhasil guna;

5) Meletakkan dasar ke arah proses pembelajaran mandiri;

6) Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa;

7) Menumbuhkan penghargaan siswa terhadap pengalaman

imajinatif;

8) Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang

dihadapi atas tanggung jawab dan usaha sendiri.

3. Struktur Organisasi Perpustakaan

a. Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

Sebagai bagian integral dari sekolah, Perpustakaan SMAN 6

Jakarta berada di bawah tanggung jawab kepala sekolah. Perpustakaan

ini dipimpin oleh kepala perpustakaan sekolah yang

ditunjuk/ditetapkan berdasarkan surat tugas/surat keputusan kepala

sekolah. Adapun struktur organisasi Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

ialah sebagai berikut:

Page 88: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

73

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

b. Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

Sebagai bagian integral dari sekolah, Perpustakaan SMAN 8

Jakarta berada di bawah tanggung jawab kepala sekolah. Perpustakaan

ini dipimpin oleh kepala perpustakaan sekolah yang

ditunjuk/ditetapkan berdasarkan surat tugas/surat keputusan kepala

sekolah. Adapun struktur organisasi Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

ialah sebagai berikut:

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

Penanggung Jawab

Dra. Helmi Rosana, MA

Koordinator Perpustakaan

Andi Galigo

Administrasi, Pelayanan dan Pengelolaan

Elah Hayati

Page 89: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

74

c. Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

Sebagai bagian integral dari sekolah, Perpustakaan SMAN 55

Jakarta berada di bawah tanggung jawab kepala sekolah. Perpustakaan

ini dipimpin oleh kepala perpustakaan sekolah yang ditunjuk/

ditetapkan berdasarkan surat tugas/surat keputusan kepala sekolah.

Adapun struktur organisasi Perpustakaan SMAN 55 Jakarta ialah

sebagai berikut:

Gambar 4. 3 Struktur Organisasi Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

4. Koleksi Perpustakaan

a. Koleksi Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

Jumlah koleksi Perpustakaan SMAN 6 Jakarta yang sudah

terkatalog sampai dengan tanggal 23 Desember 2016 berjumlah 7.213

judul dengan 20.437 ekslempar, yang terdiri dari 237 ekslempar kelas

000, 1.076 ekslempar kelas 100, 1.835 ekslempar kelas 200, 3.617

ekslempar kelas 300, 647 ekslempar kelas 400, 1.502 ekslempar kelas

500, 955 ekslempar kelas 600, 711 ekslempar kelas 700, 1.479

ekslempar kelas 800, 1.915 ekslempar kelas 900, 5.423 ekslempar

fiksi/novel, dan 1.040 ekslempar referensi. Sedangkan koleksi yang

Penanggung Jawab

Dra. Sofiah Riski

Koordinator Perpustakaan

Sri Petnowanti, M.Pd.

Bagian Teknis

Marzuki

Page 90: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

75

belum terkatalog berjumlah 6.697 ekslempar. Perpustakaan SMAN 6

Jakarta juga mendapatkan sumbangan buku dari BI Corner sebanyak

222 ekslempar.129

b. Koleksi Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

Jumlah koleksi Perpustakaan SMAN 8 Jakarta sampai dengan

tanggal 28 Agustus 2014 berjumlah 64.732 ekslempar, yang terdiri dari

49.175 ekslempar buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran), 145

ekslempar buku panduan pendidik (buku guru), 12.927 ekslempar buku

pengayaan, 1.722 ekslempar buku referensi (misal kamus, ensiklopedia,

dll); 360 ekslempar koran, dan 403 ekslempar majalah.130

c. Koleksi Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

Jumlah koleksi Perpustakaan SMAN 55 Jakarta sampai dengan

saat ini belum bisa dipastikan. Hal tersebut dikarenakan SMAN 55

Jakarta sempat berpindah tempat ke gedung baru di Jalan Potlot II RT.

002/003 No. 2 Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Berpindahnya

SMAN 55 Jakarta ke gedung baru, menyebabkan banyak buku, rak, dan

lain sebagainya, rusak dan tidak bisa dipakai lagi, bahkan katalog pun

hilang sehingga Kepala Perpustakaan SMAN 5 Jakarta harus mulai

mendata koleksi dari awal lagi.

5. Layanan Perpustakaan

a. Layanan Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

Dalam memberikan layanan, Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

menggunakan sistem layanan terbuka (open access). Artinya,

129 “Perpustakaan SMAN 6 Jakarta.”

130 “Perpustakaan SMAN 8 Jakarta.”

Page 91: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

76

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta memberikan kebebasan kepada

pengunjung, baik itu siswa maupun komunitas sekolah lainnya untuk

dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak.

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta memberikan layanan dari hari Senin

sampai hari Jum’at pukul 06.30 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

Adapun jenis pelayanan yang diberikan oleh Perpustakaan SMAN 6

Jakarta, di antaranya ialah:

1) Layanan Sirkulasi. Layanan ini diberikan kepada seluruh

komunitas sekolah yang ingin meminjam dan mengembalikan

buku-buku koleksi.

2) Layanan Referensi. Layanan ini menyajikan koleksi referensi

kepada seluruh komunitas sekolah, seperti ensiklopedia, kamus,

dan sumber referensi lainnya.

3) Layanan Audio Visual. Layanan ini diberikan kepada seluruh

komunitas sekolah yang ingin memanfaatkan segala jenis koleksi

audio dan visual yang dimiliki Perpustakaan SMAN 6 Jakarta.

4) Layanan Bimbingan Pemustaka. Layanan ini diberikan kepada

para siswa baru terkait penggunaan perpustakaan.

b. Layanan Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

Dalam memberikan layanan, Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

menggunakan sistem layanan terbuka (open access). Artinya,

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta memberikan kebebasan kepada

pengunjung, baik itu siswa maupun komunitas sekolah lainnya untuk

dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak.

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta memberikan layanan dari hari Senin

Page 92: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

77

sampai hari Jum’at pukul 06.20 WIB sampai dengan pukul 15.30 WIB.

Adapun jenis pelayanan yang diberikan oleh Perpustakaan SMAN 8

Jakarta, di antaranya ialah:

1) Layanan Sirkulasi. Layanan ini diberikan kepada seluruh

komunitas sekolah yang ingin meminjam dan mengembalikan

buku-buku koleksi.

2) Layanan Referensi. Layanan ini menyajikan koleksi referensi

kepada seluruh komunitas sekolah, seperti ensiklopedia, kamus,

dan sumber referensi lainnya.

3) Layanan Audio Visual. Layanan ini diberikan kepada seluruh

komunitas sekolah yang ingin memanfaatkan segala jenis koleksi

audio dan visual yang dimiliki Perpustakaan SMAN 8 Jakarta.

c. Layanan Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

Dalam memberikan layanan, Perpustakaan SMAN Jakarta

menggunakan sistem layanan terbuka (open access). Artinya,

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta memberikan kebebasan kepada

pengunjung, baik itu siswa maupun komunitas sekolah lainnya untuk

dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkannya dari rak.

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta memberikan layanan dari hari Senin

sampai hari Jum’at pukul 06.30 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

Adapun jenis pelayanan yang diberikan oleh Perpustakaan SMAN 55

Jakarta, di antaranya ialah:

1) Layanan Sirkulasi. Layanan ini diberikan kepada seluruh

komunitas sekolah yang ingin meminjam dan mengembalikan

buku-buku koleksi.

Page 93: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

78

2) Layanan Referensi. Layanan ini menyajikan koleksi referensi

kepada seluruh komunitas sekolah, seperti ensiklopedia, kamus,

dan sumber referensi lainnya.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kepala perpustakaan sekolah ialah seseorang yang memimpin semua

kegiatan di perpustakaan sekolah, baik kegiatan yang mencakup pengendalian,

pemanfaatan, pembinaan, atau pengembangan. Kepala perpustakaan sekolah

ini bertanggung jawab untuk merencanakan, menggerakkan, menjalankan,

dan mengendalikan perpustakaan sekolah dalam rangka melaksanakan misi

melalui beberapa kebijakan untuk mencapai tujuan perpustakaan. 131 Untuk

bisa menyelenggarakan perpustakaan dengan baik, kepala perpustakaan

dituntut untuk memiliki enam dimensi kompetensi seperti yang tertuang di

Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan

Sekolah/Madrasah, salah satunya yakni dimensi kompetensi manajerial. Dalam

Permendiknas tersebut, disebutkan bahwa dimensi kompetensi manajerial

terdiri dari kompetensi memimpin tenaga perpustakaan sekolah, kompetensi

merencanakan program perpustakaan sekolah, kompetensi melaksanakan

program perpustakaan sekolah, kompetensi memantau pelaksanaan program

perpustakaan sekolah, dan kompetensi mengevaluasi program perpustakaan

sekolah.

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan dan menjelaskan hasil penelitian

mengenai kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

131 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, vol. Cet. 2 (Jakarta:

Sagung Seto, 2006), h. 59.

Page 94: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

79

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta berdasarkan hasil wawancara yang

telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Adapun informan dalam penelitian

ini terdiri dari tiga orang kepala perpustakaan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Daftar Nama Informan Penelitian

No. Inisial Informan Pendidikan

Terakhir Jabatan

Lama

Menjabat

1. AG S1

Kepala

Perpustakaan

SMAN 6 Jakarta

2018 -

sekarang

2. ER S2

Kepala

Perpustakaan

SMAN 8 Jakarta

2008 -

sekarang

3. SP S2

Kepala

Perpustakaan

SMAN 55 Jakarta

2016 -

sekarang

1. Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 5 Jakarta dalam Memimpin Tenaga

Perpustakaan Sekolah

Seorang kepala perpustakaan sekolah dituntut untuk memiliki

kompetensi manajerial dalam memimpin tenaga perpustakaan sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan beberapa indikator yang peneliti kumpulkan

berkaitan dengan kompetensi manajerial kepala perpustakaan sekolah

dalam memimpin tenaga perpustakaan sekolah. Adapun indikator-indikator

tersebut ialah kepala perpustakaan sekolah mengarahkan tenaga

perpustakaan untuk bekerja secara efektif dan efisien, kepala perpustakaan

sekolah menggerakkan tenaga perpustakaan untuk bekerja secara efektif dan

efisien, kepala perpustakaan sekolah membina tenaga perpustakaan untuk

pengembangan pribadi maupun karier, serta kepala perpustakaan sekolah

dapat menjadi teladan bagi tenaga perpustakaan dalam menjalankan tugas.

Page 95: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

80

a. Mengarahkan Tenaga Perpustakaan

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan yang

disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang mengarahkan tenaga

perpustakaan:

“Ya, selama ini saya belum pernah mengarahkan ya, cuma

bekerja sama saja. Seperti Mbak Elah, itu kan termasuk tenaga,

ya paling bekerja sama bareng-bareng. Kalau ada pekerjaan ya

dikerjakan bersama-sama. Ya itu saja caranya.”132

“Jadi, yang pertama ya dikumpulkan, terus diberikan ...

pengertian terlebih dulu, setelah itu ... pembagian tugas atau job

description ... Jadi, dengan adanya job description, masing-

masing sudah tahu minggu ini harus dikerjakan apa, bulan ini

harus apa, terus nanti terakhir apa.”133

“Tenaga perpustakaan di SMAN 55 itu cuma satu, itu pun

merangkap sebagai ... pegawai ... di sekolah. Nah, jadi untuk

mengarahkannya, ya dia harus bisa membagi waktu setelah dia

bekerja ... bersih-bersih di sekolah kemudian dia ke perpustakaan,

begitu.”134

Meskipun pernyataan yang diberikan berbeda-beda, peneliti

menyimpulkan bahwa pada dasarnya Kepala Perpustakaan SMAN 6

Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta ini sudah

mengarahkan tenaga perpustakaan mereka. Dari pernyataan di atas,

Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta mengatakan bahwa secara

umum beliau belum pernah mengarahkan tenaga perpustakaan, tetapi

ketika ada pekerjaan beliau melakukan kerja sama dengan tenaga

perpustakaan. Berbeda dengan Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

yang mengarahkan tenaga perpustakaannya dengan cara

132 Informan AG, Wawancara Pribadi, Perekam Suara via Ponsel, 7 Agustus 2018.

133 Informan ER, Wawancara Pribadi, Perekam Suara via Ponsel, 29 Agustus 2018.

134 Informan SP, Wawancara Pribadi, Perekam Suara via Ponsel, 3 September 2018.

Page 96: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

81

mengumpulkan tenaga perpustakaan terlebih dahulu, setelah itu beliau

memberikan pengertian kepada tenaga perpustakaan, kemudian beliau

membagikan tugas atau job description kepada masing-masing tenaga

perpustakaan. Sedangkan Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

mengarahkan tenaga perpustakaan dengan cara meminta tenaga

perpustakaan untuk bisa membagi waktu antara bekerja di sekolah

dengan bekerja di perpustakaan.

b. Menggerakkan Tenaga Perpustakaan

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan yang

disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang bagaimana menggerakkan

tenaga perpustakaan:

“... paling melalui komunikasi ya. Komunikasi via telepon,

komunikasi langsung. Kalau ada tugas-tugas dari sekolah,

seperti membagikan buku pelajaran, nah itu saya komunikasikan

lewat telepon atau langsung.”135

“Ya, kita beri perencanaan dulu ... Setelah perencanaan, kita

kasih tahu apa yang mesti laksanakan. Setelah tahu apa yang

akan dilaksanakan, baru ... kita eksekusi, artinya kita monitor,

kita awasi, kita check and re-check apa yang sudah

dikerjakan.”136

“Menggerakkannya yang pertama tadi kan membagi waktu. Nah,

setelah membagi waktu, dia harus bisa ... membersihkan rak-rak

perpustakaan, terus mengatur buku, meletakkan buku di rak-rak

perpustakaan. Nah, kemudian kalau ada waktu, dia menunggu

perpustakaan sambil mungkin ada siswa yang ... punya keperluan

ke perpustakaan untuk pinjam buku atau baca buku ...”137

135 Informan AG, Wawancara Pribadi.

136 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

137 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 97: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

82

Meskipun pernyataan yang diberikan berbeda-beda, peneliti

menyimpulkan bahwa pada dasarnya Kepala Perpustakaan SMAN 6

Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta ini sudah

menggerakkan tenaga perpustakaan mereka. Dari pernyataan di atas,

menunjukkan bahwa dalam menggerakkan tenaga perpustakaan untuk

bekerja dengan efektif dan efisien, cara yang dilakukan Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta ialah dengan berkomunikasi, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Sedangkan Kepala Perpustakaan

SMAN 8 Jakarta dalam menggerakkan tenaga perpustakaan untuk

bekerja dengan efektif dan efisien, beliau terlebih dahulu membuat

perencanaan, kemudian beliau memberi tahu kepada tenaga

perpustakaan apa saja yang mesti dilaksanakan, setelah itu baru

melakukan eksekusi. Lain halnya dengan Kepala Perpustakaan SMAN

55 Jakarta, beliau menggerakkan tenaga perpustakaan untuk bekerja

secara efektif dan efisien dengan cara meminta kepada tenaga

perpustakaan untuk membagi waktu serta meminta untuk

melaksanakan tugas yang diberikan.

Pembahasan mengenai kepala perpustakaan sekolah yang harus

memiliki kemampuan untuk menggerakkan tenaga perpustakaan ini

sesuai dengan teori dari Sutarno. Sutarno menjelaskan bahwa ada

setidaknya lima syarat pokok kepemimpinan manajemen perpustakaan,

salah satunya ialah pemimpin harus mampu menggerakkan dan

memberikan semangat kepada bawahan dan lingkungannya, serta

Page 98: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

83

mampu memberikan dukungan dan motivasi agar bawahan mau dan

mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi.138

c. Membina Tenaga Perpustakaan Sekolah

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan yang

disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang membina tenaga perpustakaan:

“Kalau selama ini, pasti mengikutkan ke beberapa pelatihan-

pelatihan, baik yang diadakan oleh Dinas Pendidikan yang

bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI

maupun bekerja sama dengan BI Corner, bekerja sama dengan

APISI. Itu ya pengembangan kariernya.”139

“Ya, untuk tenaga perpustakaan, pertama ya kita ikutkan diklat.

Untuk pengembangan karier ya itu tadi, ikut pelatihan-pelatihan,

workshop, seminar-seminar yang berkaitan dengan

pengembangan pengelolaan perpustakaan sekolah. Selain itu, ya

ikut organisasi ... perpustakaan, seperti APISI, ATPUSI, IPI.”140

“Di sini ya, jadi di sini sebenarnya tenaga perpustakaannya itu

caraka, orang yang bersih-bersih. Belum ada pustakawan. ...

Jadi, untuk mengikuti, mengarahkan supaya dia ikut pelatihan,

pustakawannya saja gak ada, masa mau ikut pelatihan. Jadi,

pustakawannya ini yang gak ada di sekolah, begitu.”141

Menurut hemat peneliti, Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

maupun SMAN 8 Jakarta sudah melakukan pembinaan kepada tenaga

perpustakaan mereka, sedangkan Kepala Perpustakaan SMAN 55

Jakarta belum melakukan pembinaan kepada tenaga perpustakaannya.

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala Perpustakaan

SMAN 6 Jakarta telah mengikutsertakan tenaga perpustakaan dalam

138 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 2: h. 146–47.

139 Informan AG, Wawancara Pribadi.

140 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

141 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 99: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

84

pelatihan-pelatihan agar tenaga perpustakaan dapat berkembang secara

pribadi maupun karier. Sama seperti yang dilakukan oleh Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

juga mengikutsertakan tenaga perpustakaan dalam pendidikan dan

pelatihan atau workshop atau seminar, serta organisasi-organisasi

perpustakaan agar tenaga perpustakaan dapat berkembang secara

pribadi maupun kariernya. Sementara itu, Kepala Perpustakaan SMAN

55 Jakarta masih menganggap bahwa yang perlu mengikuti pelatihan

terkait pengelolaan perpustakaan ialah seorang pustakawan saja. Hal itu

terbukti dengan tidak mengikutsertakan tenaga perpustakaan yang ada

untuk mengikuti berbagai macam pelatihan dikarenakan tenaga

perpustakaan tersebut bukan sepenuhnya seorang pustakawan.

d. Menjadi Teladan dalam Melaksanakan Tugas

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan yang

disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang menjadi teladan bagi tenaga

perpustakaan:

“Ya paling apa ya, sebagai teladanlah, menegakkan kedisiplinan,

kehadiran yang lebih awal, seperti itu.”142

“Ya, pertama harus memberi contoh, menjadi panutan. Apa yang

kita kerjakan, ya kerjakan dulu, terus kemudian berikutnya staf

atau pengelola perpustakaan lainnya untuk mengikuti, begitu.

Jadi, kita memberi contoh.”143

“Ya, ibu disiplin, ... terus kerja keras, terus menjaga kebersihan.

Itu dia tuh yang jadi panutan. Jadi, mereka tenaga perpustakaan

142 Informan AG, Wawancara Pribadi.

143 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

Page 100: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

85

itu ngikutin deh itu disiplin, kerja keras, sama menjaga

kebersihan.”144

Menurut hemat penulis, Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta sudah berusaha untuk menjadi

teladan bagi para tenaga perpustakaan mereka. Hal tersebut terlihat dari

Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta yang selalu menegakkan

kedisiplinan dan hadir lebih awal agar bisa menjadi teladan bagi tenaga

perpustakaan dalam menjalankan tugas. Di pihak lain, Kepala

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta selalu memberikan contoh terlebih dulu

kepada tenaga perpustakaan sebelum mereka mengerjakan tugas yang

diberikan agar bisa menjadi teladan bagi tenaga perpustakaan dalam

menjalankan tugas. Sedangkan, Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

selalu menegakkan kedisiplinan, bekerja keras, dan menjaga kebersihan

agar bisa menjadi teladan bagi tenaga perpustakaan dalam menjalankan

tugas.

Pembahasan mengenai kepala perpustakaan sekolah yang harus

memiliki kemampuan untuk menjadi teladan bagi tenaga perpustakaan

ini sesuai dengan teori dari Sutarno. Sutarno menjelaskan bahwa ada

setidaknya lima syarat pokok kepemimpinan manajemen perpustakaan,

salah satunya ialah pemimpin harus menjadi teladan dalam

lingkungannya terutama tentang hal-hal yang ia diinstruksikan, ajarkan,

dan harapkan dari bawahannya.145

144 Informan SP, Wawancara Pribadi.

145 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 2: h. 146.

Page 101: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

86

Perpustakaan sekolah membutuhkan seorang kepala perpustakaan

yang memiliki kompetensi dalam memimpin tenaga perpustakaan sekolah.

Kepemimpinan adalah suatu proses yang menyebabkan orang lain

melakukan tindakan untuk mencapai tujuan bersama. 146 Kepemimpinan

dapat pula diartikan sebagai sebuah upaya mempengaruhi kegiatan bawahan

melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. 147

Kepemimpinan ini merupakan aspek penting dalam organisasi karena dapat

mempengaruhi dan menggerakkan perilaku anggota organisasi untuk

bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan.

Baik Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta,

maupun SMAN 55 Jakarta sudah berusaha untuk memenuhi dan

menjalankan kompetensi memimpin tenaga perpustakaan sekolah. Untuk

lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 2 Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Memimpin Tenaga Perpustakaan Seolah

No Indikator

Kondisi

Kepala Perpustakaan

SMAN 6 SMAN 8 SMAN 55

1 Mengarahkan

tenaga

perpustakaan

untuk bekerja

secara efektif

dan efisien

Secara umum

belum pernah

mengarahkan

tenaga perpus-

takaan, tetapi

ketika ada pe-

kerjaan beliau

melakukan ker-

ja sama dengan

tenaga perpus-

takaan.

Dengan cara

mengumpulkan

tenaga perpus-

takaan;

Dengan cara

memberikan

pengertian ke-

pada tenaga

perpustakaan;

Dengan cara

membagikan

tugas atau job

description ke-

Dengan cara

meminta tenaga

perpustakaan

untuk bisa

membagi waktu

antara bekerja

di sekolah

dengan bekerja

di perpusta-

kaan.

146 Soliha dan Hersugondo, “Kepemimpinan yang Efektif dan Perubahan Organisasi,” h. 83-93.

147 Wulandari, “Kepemimpinan dalam Organisasi: Perspektif Teoritik dan Metodologi,” h. 39-

44.

Page 102: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

87

pada masing-

masing tenaga

perpustakaan.

2 Menggerakkan

tenaga

perpustakaan

untuk bekerja

secara efektif

dan efisien.

Dengan cara

berkomunikasi,

baik secara

langsung

maupun tidak

langsung.

Dengan cara

membuat pe-

rencanaan ter-

lebih dahulu;

Dengan cara

memberi tahu

tenaga perpus-

takaan terkait

apa saja yang

mesti dilaksa-

nakan;

Dengan cara

melaksanakan

eksekusi.

Dengan cara

meminta ke-

pada tenaga per-

pustakaan untuk

membagi wak-

tu;

Dengan cara

meminta tenaga

perpustakaan

untuk melak-

sanakan tugas

yang diberikan.

3 Membina

tenaga

perpustakaan

untuk

pengembangan

pribadi dan

karier.

Dengan cara

mengikutserta-

kan tenaga per-

pustakaan ke

berbagai pelati-

han.

Dengan cara

mengikutserta-

kan tenaga per-

pustakaan ke

berbagai diklat

atau workshop

atau seminar;

Dengan cara

mengikutserta-

kan tenaga per-

pustakaan ke

beberapa

organisasi-

organisasi per-

pustakaan.

Belum meng-

ikutsertakan te-

naga perpusta-

kaan ke berba-

gai pelatihan

karena masih

menganggap

bahwa yang

perlu mengikuti

pelatihan ialah

seorang pusta-

kawan saja.

4 Menjadi

teladan dalam

melaksanakan

tugas.

Dengan cara

menegakkan

kedisiplinan;

Dengan cara

hadir lebih

awal.

Dengan cara

memberikan

contoh terlebih

dulu kepada te-

naga perpus-

takaan.

Dengan cara

menegakkan

kedisiplinan;

Dengan cara

bekerja keras;

Dengan cara

menjaga keber-

sihan.

Dari tabel di atas, terlihat bahwa Kepala Perpustakaan SMAN 6

Jakarta dan SMAN 8 Jakarta sudah memenuhi dan menjalankan semua

indikator penelitian yang ada pada kompetensi memimpin tenaga

perpustakaan sekolah, yaitu indikator mengarahkan tenaga perpustakaan

Page 103: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

88

untuk bekerja secara efektif dan efisien, indikator menggerakkan tenaga

perpustakaan untuk bekerja secara efektif dan efisien, indikator membina

tenaga perpustakaan untuk pengembangan pribadi dan karier, dan indikator

menjadi teladan dalam melaksanakan tugas. Sedangkan Kepala

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta sudah memenuhi dan menjalankan tiga dari

empat indikator penelitian yang ada, di antaranya indikator mengarahkan

tenaga perpustakaan untuk bekerja secara efektif dan efisien, indikator

menggerakkan tenaga perpustakaan untuk bekerja secara efektif dan efisien,

dan indikator menjadi teladan dalam melaksanakan tugas. Adapun indikator

yang belum dipenuhi dan dijalankan oleh beliau ialah indikator membina

tenaga perpustakaan untuk pengembangan pribadi dan karier. Kepala

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta menganggap tenaga perpustakaan yang ada

bukan sepenuhnya seorang pustakawan sehingga beliau tidak

mengikutsertakan tenaga perpustakaan tersebut untuk mengikuti berbagai

macam pelatihan.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kepala Perpustakaan

SMAN 6 Jakarta dan SMAN 8 Jakarta sudah memiliki kompetensi

manajerial dalam memimpin tenaga perpustakaan sekolah. Sementara,

Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta pada umumnya sudah memiliki

kompetensi manajerial dalam memimpin tenaga perpustakaan sekolah,

walaupun belum memenuhi dan menjalankan indikator membina tenaga

perpustakaan untuk pengembangan pribadi dan karier. Hal tersebut sesuai

dengan apa yang dijelaskan Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang

Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Dalam Permendiknas

Page 104: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

89

tersebut dijelaskan bahwa kepala perpustakaan dapat dikatakan memiliki

kompetensi manajerial dalam memimpin tenaga perpustakaan sekolah

apabila beliau mengarahkan tenaga perpustakaan untuk bekerja secara

efektif dan efisien, menggerakkan tenaga perpustakaan untuk bekerja secara

efektif dan efisien, membina tenaga perpustakaan untuk pengembangan

pribadi dan karier, serta menjadi teladan dalam menjalankan tugas.148

2. Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Merencanakan

Program Perpustakaan Sekolah

Seorang kepala perpustakaan sekolah dituntut untuk memiliki

kompetensi manajerial dalam merencanakan suatu program perpustakaan

sekolah. Hasil penelitian menunjukkan beberapa indikator yang peneliti

kumpulkan berkaitan dengan kompetensi manajerial kepala perpustakaan

sekolah dalam merencanakan program perpustakaan sekolah. Adapun

indikator-indikator tersebut ialah kepala perpustakaan sekolah

merencanakan program pengembangan, kepala perpustakaan sekolah

merencanakan pengembangan sumber daya perpustakaan, dan kepala

perpustakaan sekolah merencanakan perencanaan anggaran.

a. Merencanakan Program Pengembangan

Perencanaan memegang peranan penting karena merupakan

proses awal untuk mencapai tujuan. Salah satu perencanaan yang harus

disusun oleh kepala perpustakaan sekolah ialah perencanaan program

pengembangan. Adapun program pengembangan yang dimaksud di sini

148 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

Page 105: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

90

ialah program pengembangan koleksi dan program promosi

perpustakaan.

1) Program Pengembangan Koleksi

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang perencanaan

program pengembangan koleksi:

“Kalau untuk sementara, kita masih belum membuat

rencana ya, terus terang karena saya masih baru. Jadi,

rencana untuk pengembangan belum. Tapi, kalau yang dulu-

dulu sih mereka sudah membuat rencana pengembangan

untuk penambahan buku-buku koleksi, ... seperti buku

pelajaran yang memang dibagikan kepada anak-anak untuk

semua jenjang kelas 10, 11, 12. ... Dan ini ... pasti ada

penambahan. Kenapa ada penambahan, karena biasanya

kan ada buku-buku yang retur, rusak, hilang, sehingga ada

penambahan setiap tahun. Kemudian kalau koleksi yang lain,

seperti koleksi referensi itu juga setiap tahun tapi tidak

begitu signifikan, tergantung keperluan. ...”149

“... rencana pengembangan, penambahan buku-buku koleksi

fiksi maupun non fiksi kita tambahkan. Terutama yang non

fiksi, yang buku-buku paket begitu, kan butuh untuk ...

pelajaran di sekolah.”150

“... Memasukkan data-data buku perpustakaan ke dalam

program SLIMS. Selain itu, menambah koleksi ... terus

dikerjakan, contohnya ... menambah judul-judul untuk

literasi, karena di sekolah kan ada program literasi ..., terus

juga buku pelajaran, ... karena setiap anak kan wajib

menerima buku pelajaran, buku paket pelajaran.”151

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum membuat rencana

pengembangan koleksi dikarenakan beliau baru dilantik menjadi

149 Informan AG, Wawancara Pribadi.

150 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

151 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 106: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

91

kepala perpustakaan. Jadi, untuk saat ini beliau hanya melanjutkan

rencana yang dibuat oleh kepala perpustakaan terdahulu, seperti

penambahan buku-buku pelajaran dan referensi. Sementara itu,

rencana pengembangan koleksi yang dibuat Kepala Perpustakaan

SMAN 8 Jakarta ialah penambahan buku-buku koleksi, baik fiksi

maupun non fiksi. Tak ketinggalan, Kepala Perpustakaan SMAN

55 Jakarta juga membuat rencana pengembangan koleksi, seperti

memasukkan data buku ke dalam SLIMS, penambahan buku-buku

literasi serta buku pelajaran.

2) Program Promosi Perpustakaan

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang perencanaan

program promosi perpustakaan:

“Nah, kalau promosi, kita ada promosi kepada anak-anak.

Itu kita lakukan pada saat MOS atau MPLS. Itu kita

promosikan kepada anak-anak baru kalau di perpustakaan

ada buku apa saja, jumlahnya berapa. Kemudian yang kedua

promosi perpustakaan kita ini ke para orang tua dengan cara

mengadakan semacam talkshow dengan pemateri dari

pengarang buku, ... kita panggil ke sini untuk membedah

buku. Ada juga pameran buku dari penerbit.”152

“Kalau untuk promosi, kita membuat dengan pamflet, brosur,

terus kemudian web sekolah juga kita pasang. Terus ... kita

ada ... tempelin buku-buku di rak untuk buku-buku populer,

dan buku-buku ini di tempatkan di tempat yang kelihatan

oleh pengunjung atau pemustaka. Tapi, kita juga kadang-

kadang ikut pameran ... misalnya dari perpusnas atau

perpusda, ... kita mengirimkan perpustakaan kita untuk ikut

stan pameran. Itu kan termasuk promosi juga ya.”153

152 Informan AG, Wawancara Pribadi.

153 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

Page 107: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

92

“Untuk program promosi perpustakaan, itu melalui kegiatan

literasi sekolah ... dan bekerja sama dengan guru bahasa

Indonesia ... supaya mereka mengenal buku di

perpustakaan.”154

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa rencana yang

dibuat oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta untuk program

promosi perpustakaan, yaitu dengan mengadakan bimbingan

pemakai pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah,

mengadakan acara talkshow, serta mengadakan pameran buku.

Sementara itu, rencana program promosi perpustakaan yang dibuat

oleh Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta, yaitu dengan

menggunakan pamflet, brosur, website sekolah, display buku, dan

ikut mengadakan stan perpustakaan. Disisi lain, rencana program

promosi perpustakaan yang dibuat oleh Kepala Perpustakaan

SMAN 55 Jakarta, yaitu dengan mengadakan kegiatan literasi dan

bekerja sama dengan guru bahasa Indonesia.

Secara keseluruhan, ketiga kepala perpustakaan sekolah

tersebut sudah membuat rencana terkait promosi perpustakaan.

Selain itu, ketiga kepala perpustakaan tersebut memiliki metode

atau strategi masing-masing dalam melakukan kegiatan promosi

perpustakaan. Apabila ditelisik lebih lanjut, hasil penelitian yang

dilakukan oleh peneliti sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Haq, dkk dalam buku Pengantar Manajemen Perpustakaan

Madrasah. Haq, dkk. menjelaskan bahwa untuk melakukan

154 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 108: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

93

promosi, kepala perpustakaan dan tenaga perpustakaan sekolah

perlu mengerti metode atau strategi yang dilakukan nantinya secara

mendalam. Oleh karenanya, sebelum promosi dijalankan, sewajarnya

dilakukan perencanaan yang matang.155 Selain itu, Haq, dkk. juga

menjelaskan beberapa kegiatan terkait promosi yang terbagi menjadi

empat bagian: a) sarana, seperti brosur, flyers, newsletter, annual

reports, poster, booklet, video, website perpustakaan, dan lain

sebagainya; b) program atau event khusus, seperti pengenalan

perpustakaan, pameran atau display, presentasi, dan seminar; c) media,

seperti televisi (talkshow, radio, ulasan di surat kabar; d) pesan.156

b. Merencanakan Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan

Perencanaan memegang peranan penting karena merupakan

proses awal untuk mencapai tujuan. Selain perencanaan program

pengembangan, perencanaan lainnya yang harus disusun oleh kepala

perpustakaan sekolah ialah perencanaan pengembangan sumber daya

perpustakaan. Adapun sumber daya yang dimaksud di sini ialah sumber

daya manusia serta sarana dan prasarana.

1) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang perencanaan

pengembangan sumber daya manusia:

155 Haq et al., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 172–74.

156 Haq et al., h. 176–85.

Page 109: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

94

“Nah itu dia tuh. ... sekarang ini tenaga perpustakaannya

baru satu. Rencananya kita mau tambah dua. Ini kan sudah

dirangkap semua sama Mbak Elah, ya pelayanan, ya

pemustaka, kemudian pustakawan. Nah, kan seharusnya ada

masing-masing. Nah, kita mau tambah pustakawan dan

pemustaka. Pustakawan yang mengetahui tentang mengelola

buku. Kalau pemustaka ini yang melakukan pekerjaan-

pekerjaan yang dibuat rencana oleh pustakawan, seperti

membuat label, masang daftar panggil. Pengembangan kita

ya penambahan tenaga begitu, tapi baru rencana.”157

“Ya, pengembangannya ... staf itu diminta untuk ikut diklat.

Nah, untuk pengembangan lebih lanjut lagi, ... staf

disarankan untuk ikut pendidikan lebih lanjut lagi, S2 atau

S1 perpustakaan.”158

“ ... Rencana pengembangan sumber daya manusianya, ibu

membutuhkan pustakawan.”159

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa untuk

mengembangkan sumber daya manusia, Kepala Perpustakaan

SMAN 6 Jakarta membuat rencana, yaitu dengan mengadakan

penambahan tenaga perpustakaan sebayak dua orang. Lain halnya

dengan Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta, untuk

mengembangkan sumber daya manusia, beliau membuat rencana,

seperti mengikutsertakan tenaga perpustakaan ke berbagai diklat,

serta menyarankan tenaga perpustakaan untuk mengikuti

pendidikan yang lebih tinggi lagi. Tak ketinggalan, Kepala

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta juga membuat rencana untuk

mengembangkan sumber daya manusia. Rencana tersebut ialah

mengadakan penambahan pustakawan.

157 Informan AG, Wawancara Pribadi.

158 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

159 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 110: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

95

Secara keseluruhan, ketiga kepala perpustakaan sekolah

tersebut sudah membuat rencana terkait pengembangan sumber

daya manusia. Dalam mengembangkan sumber daya manusia,

ketiga kepala perpustakaan tersebut memiliki metode berbeda-beda.

Ada yang mengembangkannya dari segi kualitas (pengetahuan dan

keterampilan) tenaga perpustakaan, dan ada yang

mengembangkannya dari segi kuantitas (jumlah) tenaga

perpustakaan. Apabila ditelisik lebih lanjut, hasil penelitian yang

dilakukan oleh peneliti sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Sutarno NS. Menurut beliau, dalam mengembangkan sumber daya

manusia, sewajarnya dilakukan perencanaan yang baik agar

perpustakaan sekolah memiliki sumber daya manusia yang

berkualitas.160 Beliau juga membagi pengembangan sumber daya

manusia ke dalam dua bidang. Pertama, dari kualitas pengetahuan,

keterampilan sikap, kepribadian, dan perilaku. Pengembangan

dibidang ini dilakukan dengan mengikutsertakan dalam pendidikan

formal berjenjang, seperti strata 1 dan strata 2, pendidikan diploma,

dan akademi; mengikutsertakan tenaga perpustakaan di dalam

pendidikan dan pelatihan; mengikutsertakan tenaga perpustakaan

dalam kursus-kursus sejenis; mengikutsertakan tenaga

perpustakaan dalam pendidikan profesional, misalnya menambah

kemampuan bahasa, dan mengikutsertakan tenaga perpustakaan

dalam latihan jabatan, pra jabatan, magang, dan sejenisnya. Kedua,

160 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 2: h.115.

Page 111: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

96

dari kuantitas (jumlah) sumber daya manusia. Pengembangan

dibidang ini dilakukan dengan menambah jumlah pegawai, apabila

terjadi perkembangan organisasi atau volume pekerjaan

bertambah; mengurangi jumlah pegawai, apabila terjadi

perampingan struktur organisasi, dan mempertahankan yang ada,

namun dilakukan efisiensi dan efektivitas agar terjadi penghematan,

waktu, tenaga, biaya, serta sarana dan prasarana.161

2) Pengembangan Sarana dan Prasarana

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang perencanaan

pengembangan sarana dan prasarana:

“Kalau rencana pengembangan sarana dan prasarana,

mungkin LCD kali ya untuk presentasi, terus ... ruang

presentasi. ... Karena kan kita rencananya tempat ini ...

setiap sebulan sekali ada semacam diskusi kecil ya, yang

nanti bekerja sama dengan BI Corner. Jadi, ... ruang ini

digunakan untuk kita menggunakan ... alat seperti LCD.

Mungkin itu salah satu pengembangan yang akan kita

beli.”162

“Pengembangan sarana dan prasarana yang sekarang itu ...

ya komputer. ... komputer itu ... untuk membantu mencari

informasi di perpustakaan. Kita mengadakan empat unit

komputer baru untuk pengembangan sarana.”163

“Kalau rencana pengembangan sarana dan prasarana, itu

memperbaiki rak-rak perpustakaan, terus menyediakan

komputer ...”164

161 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 2: h. 116–17.

162 Informan AG, Wawancara Pribadi.

163 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

164 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 112: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

97

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa rencana yang

dibuat Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta untuk

mengembangkan sarana dan prasarana, yaitu membeli LCD dan

membuat ruang untuk presentasi. Sedangkan rencana yang dibuat

Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta untuk mengembangkan

sarana dan prasarana ialah mengadakan komputer sebanyak empat

unit. Disisi lain, rencana yang dibuat Kepala Perpustakaan SMAN

55 Jakarta untuk mengembangkan sarana dan prasarana, yaitu

memperbaiki rak dan menyediakan komputer.

c. Merencanakan Anggaran

Perencanaan memegang peranan penting karena merupakan

proses awal untuk mencapai tujuan. Selain perencanaan program

pengembangan dan perencanaan pengembangan sumber daya

perpustakaan, perencanaan lainnya yang harus disusun oleh kepala

perpustakaan sekolah ialah perencanaan anggaran. Berdasarkan hasil

wawancara, berikut adalah pernyataan yang disampaikan oleh Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta

tentang perencanaan anggaran:

“... jelas bapak belum buat ya. ... Yang jelas anggaran itu dibuat ...

berdasarkan anggaran 5%. Jadi, 5% dari sekolah itu nanti kita

implementasikan untuk membeli ... koleksi-koleksi, kemudian

peralatan, seperti itu. Kemudian alat-alat mendukung untuk

kelengkapan buku-buku, paling itu.”165

“Nah ini, kalau anggaran ini kaitannya ... dengan sekolah,

RAPBS, ... rencana belanja sekolah ya, jadi saya membuat

rencana anggarannya tidak sendiri, kepala sekolah juga ikut

165 Informan AG, Wawancara Pribadi.

Page 113: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

98

menentukan. Sebetulnya dalam UU perpustakaan kan 5%, tapi

realisasinya belum maksimal untuk penggunaan. Jadi, semua

ditentukan oleh BOP, bantuan operasional ... pendidikan itu, di

situ ada sarana untuk sekolah. Anggaran ini biasanya untuk

pengadaan buku-buku paket atau buku-buku fiksi, gitu.”166

“Ibu gak buat anggaran. Anggaran paling langsung dari sekolah,

dari dana ... BOS atau BOP ya. Itu dipergunakan untuk membeli

koleksi perpustakaan.”167

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum membuat rencana anggaran

perpustakaan. Yang jelas, anggaran tersebut didapat dari sekolah

sebesar 5% dan nantinya digunakan untuk membeli koleksi, peralatan,

dan alat-alat pendukung lainnya. Sedangkan Kepala Perpustakaan

SMAN 8 Jakarta sudah membuat rencana anggaran perpustakaan

bersama dengan kepala sekolah. Anggaran tersebut ditentukan dari

BOP sebesar 5% dan biasanya digunakan untuk mengadakan buku

paket atau buku fiksi. Lebih lanjut, Kepala Perpustakaan SMAN 55

Jakarta juga tidak membuat rencana anggaran perpustakaan. Yang pasti,

anggaran tersebut didapat Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta dari

anggaran BOS atau BOP dan nantinya digunakan untuk membeli

koleksi perpustakaan.

Secara keseluruhan, ketiga kepala perpustakaan sekolah tersebut

memperoleh anggaran untuk perpustakaan dari pihak sekolah.

Anggaran tersebut berasal dari BOP (Bantuan Operasional Pendidikan)

atau dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Apabila ditelisik lebih

lanjut, hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan

166 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

167 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 114: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

99

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Dalam

pasal 23 ayat 6, disebutkan bahwa sekolah/madrasah mengalokasikan

dana paling sedikit 5% dari anggaran belanja operasional

sekolah/madrasah atau belanja barang di luar belanja pegawai dan

belanja modal untuk mengembangkan perpustakaan.168

Perpustakaan sekolah membutuhkan seorang kepala perpustakaan

yang memiliki kompetensi dalam merencanakan program perpustakaan

sekolah. Perencanaan itu sendiri adalah proses menetapkan kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan, serta menentukan prosedur dan metode

pelaksanaannya dalam rangka untuk mencapai tujuan.169 Menurut Handoko

dalam Nur, dkk., perencanaan adalah pemilihan dan penetapan tujuan

organisasi, serta penentuan strategi, kebijaksanaan, program, prosedur,

metode, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.170

Baik Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, maupun

SMAN 55 Jakarta sudah berusaha untuk memenuhi dan menjalankan

kompetensi merencanakan program perpustakaan sekolah. Untuk lebih

jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 3 Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Merencanakan Program Perpustakaan

Sekolah

No Indikator

Kondisi

Kepala Perpustakaan

SMAN 6 SMAN 8 SMAN 55

1 Merencanakan

Program

Pengembangan

168 Indonesia, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, h. 15.

169 Surahdini, “Peranan Manajemen Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung Tujuan Sekolah,”

h. 11-26.

170 Nur, Sowiyah, dan Hariri, “Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMA Negeri 12

Bandar Lampung,” h. 51-63.

Page 115: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

100

1.1

Program

Pengembangan

Koleksi

1.2

Program

Promosi

Perpustakaan

Belum mem-

buat rencana

pengembangan

koleksi;

Melanjutkan

rencana yang

telah dibuat ke-

pala perpusta-

kaan terdahulu,

seperti penam-

bahan buku-

buku pelajaran

dan referensi.

Dengan cara

mengadakan

bimbingan pe-

makai pada

saat Masa

Pengenalan

Lingkungan

Sekolah;

Dengan cara

mengadakan

acara talkshow;

Mengadakan

pameran buku.

Dengan cara

penambahan

buku-buku

fiksi;

Dengan cara

penambahan

buku-buku

non-fiksi.

Dengan cara

menggunakan

pamflet;

Dengan cara

menggunakan

brosur;

Dengan cara

menampilkan

di Website se-

kolah;

Dengan cara

display buku-

buku populer;

Dengan cara

mengadakan

stan perpusta-

kaan.

Dengan cara

memasukkan

data buku ke

dalam SLIMS;

Dengan cara

penambahan

buku-buku

literasi;

Dengan cara

penambahan

buku-buku

pelajaran.

Dengan cara

mengadakan

kegiatan lite-

rasi;

Dengan cara

bekerja sama

dengan guru

bahasa Indo-

nesia.

2 Merencanakan

Pengembangan

Sumber Daya

Perpustakaan

2.1

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Dengan cara

mengadakan

penambahan

dua orang te-

naga perpusta-

kaan.

Dengan cara

mengikutserta-

kan tenaga per-

pustakaan ke

berbagai diklat;

Dengan cara

menyarankan

tenaga perpus-

Dengan cara

mengadakan

penambahan

tenaga perpus-

takaan.

Page 116: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

101

2.2

Pengembangan

Sarana dan

Prasarana

Dengan cara

membeli LCD;

Dengan cara

membuat ru-

ang untuk pre-

sentasi.

takaan untuk

mengikuti pen-

didikan yang

lebih tinggi

lagi.

Dengan cara

mengadakan

komputer se-

banyak empat

unit.

Dengan cara

memperbaiki

rak;

Dengan cara

menyediakan

komputer.

3 Merencanakan

Anggaran Belum mem-

buat rencana

anggaran;

Yang pasti,

anggaran dida-

pat dari pihak

sekolah sebe-

sar 5% dan

nantinya digu-

nakan untuk

membeli ko-

leksi, perala-

tan, dan alat-

alat pendukung

lainnya.

Sudah mem-

buat rencana

anggaran;

Anggaran di-

tentukan dari

dana BOP se-

besar 5% dan

biasanya digu-

nakan untuk

mengadakan

buku paket

atau buku fiksi.

Tidak mem-

buat rencana

anggaran;

Yang pasti,

anggaran dida-

pat dari dana

BOP atau BOS

dan nantinya

digunakan

untuk membeli

koleksi

perpustakaan.

Dari tabel di atas, terlihat bahwa Kepala Perpustakaan SMAN 6

Jakarta sudah memenuhi dan menjalankan tiga dari lima indikator penelitian

yang ada, di antaranya indikator merencanakan program promosi

perpustakaan, indikator merencanakan pengembangan sumber daya

manusia, serta indikator merencanakan pengembangan sarana dan prasarana.

Adapun indikator merencanakan program pengembangan koleksi dan

indikator merencanakan anggaran belum dipenuhi dan dijalankan oleh

Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta sebab beliau baru dilantik menjadi

kepala perpustakaan pada tahun ini sehingga belum maksimal dalam

menjalankan tugasnya. Untuk Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta, beliau

Page 117: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

102

sudah memenuhi dan menjalankan semua indikator penelitian yang ada

pada kompetensi merencanakan program perpustakaan sekolah, yaitu

indikator merencanakan program pengembangan koleksi, indikator

merencanakan program promosi perpustakaan, indikator merencanakan

pengembangan sumber daya manusia, indikator merencanakan

pengembangan sarana dan prasarana, serta indikator merencanakan

pengembangan sarana dan prasarana. Sedangkan Kepala Perpustakaan

SMAN 55 Jakarta sudah memenuhi dan menjalankan empat dari lima

indikator penelitian yang ada, di antaranya indikator merencanakan program

pengembangan koleksi, indikator merencanakan program promosi

perpustakaan, indikator merencanakan pengembangan sumber daya

manusia, serta indikator merencanakan pengembangan sarana dan prasarana.

Adapun indikator yang belum dipenuhi dan dijalankan oleh beliau ialah

indikator merencanakan anggaran.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kepala Perpustakaan

SMAN 6 Jakarta belum sepenuhnya memiliki kompetensi manajerial dalam

merencanakan program perpustakaan sekolah. Lain halnya dengan Kepala

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta yang sudah memiliki

kompetensi manajerial dalam merencanakan program perpustakaan sekolah.

Sementara, Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta pada umumnya sudah

memiliki kompetensi manajerial dalam merencanakan program

perpustakaan sekolah, walaupun belum memenuhi dan menjalankan

indikator merencanakan anggaran. Hal tersebut sesuai dengan apa yang

dijelaskan Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga

Page 118: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

103

Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Dalam Permendiknas tersebut dijelaskan

bahwa kepala perpustakaan dapat dikatakan memiliki kompetensi

manajerial dalam merencanakan program perpustakaan sekolah apabila

beliau merencanakan program pengembangan, merencanakan

pengembangan sumber daya perpustakaan, dan merencanakan anggaran.171

3. Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Melaksanakan

Program Perpustakaan Sekolah

Seorang kepala perpustakaan sekolah dituntut untuk memiliki

kompetensi manajerial dalam melaksanakan program perpustakaan. Hasil

penelitian menunjukkan beberapa indikator yang peneliti kumpulkan

berkaitan dengan kompetensi manajerial kepala perpustakaan sekolah

dalam melaksanakan program perpustakaan sekolah. Adapun indikator-

indikator tersebut ialah kepala perpustakaan sekolah melaksanakan program

pengembangan, kepala perpustakaan sekolah melaksanakan pengembangan

sumber daya perpustakaan, kepala perpustakaan sekolah memanfaatkan

anggaran sesuai dengan program, dan kepala perpustakaan sekolah

mengupayakan bantuan finansial dari berbagai sumber.

a. Melaksanakan Program Pengembangan

Pelaksanaan memegang peranan penting karena merupakan

upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan. Salah satu

perencanaan yang harus dilaksanakan oleh kepala perpustakaan sekolah

ialah program pengembangan. Adapun program pengembangan yang

171 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

Page 119: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

104

dimaksud di sini ialah program pengembangan koleksi dan program

promosi perpustakaan.

1) Program Pengembangan Koleksi

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan yang

disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang pelaksanaan program

pengembangan koleksi:

“... selama ini sih, kalau untuk koleksi berjalan lancar. Kalau

untuk buku pelajaran, ya cukup berjalan lancar. Kemudian

untuk penambahan koleksi, itu saya belum tahu apakah

selama ini ... lancar atau tidak. Terus, untuk koleksi paling

setahun sekali. Biasanya sih awal tahun pelajaran, Juli atau

Agustus.”172

“Ya, sementara ini ya cukup berjalan. Memang untuk

pengembangannya ... kita mengadakan buku-buku yang

menarik ... Jadi, minat baca atau pun minat berkunjung

perpustakaan lebih tinggi, terutama di jam-jam kosong siswa

diharapkan bisa berkunjung ke perpustakaan atau membaca

buku. Setiap tahun ada ... pengembangan koleksi-koleksi,

tambahan-tambahan buku yang ada, kita adakan itu ...”173

“Pelaksanaan program pengembangan koleksi ya itu, kalau

kita sudah dapat koleksi buku perpustakaan, kita ... minta

supaya ... ada kegiatan literasi, ... Nah, kemudian ... meminta

guru bahasa Indonesia untuk memanfaatkan buku-buku

literasi yang ada di perpustakaan dalam kaitannya dengan

materi pembelajaran bahasa Indonesia. Pengembangan

koleksinya, kita lebih ... menitikberatkan kepada buku-buku

paket pelajaran. Itu biasanya setahun sekali, tepatnya tahun

ajaran baru, bulan Juli.”174

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa pelaksanaan

program pengembangan koleksi yang dilakukan oleh Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, sudah berjalan dengan cukup lancar,

172 Informan AG, Wawancara Pribadi.

173 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

174 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 120: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

105

yaitu dengan mengadakan buku-buku pelajaran. Bahkan program

pengembangan koleksi tersebut diadakan setiap setahun sekali,

sekitar bulan Juli atau Agustus. Sementara itu, pelaksanaan program

pengembangan koleksi yang dilakukan oleh Kepala Perpustakaan

SMAN 8 Jakarta juga sudah berjalan dengan cukup baik, yaitu

dengan mengadakan buku-buku yang menarik minat baca siswa.

Bahkan program pengembangan tersebut koleksi diadakan setiap

setahun sekali. Di pihak lain, pelaksanaan program pengembangan

koleksi yang dilakukan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

sejauh ini sudah berjalan, yaitu dengan mengadakan buku-buku

paket pelajaran. Bahkan program pengembangan koleksi tersebut

diadakan setiap setahun sekali, sekitar bulan Juli.

2) Program Promosi Perpustakaan

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan yang

disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang pelaksanaan program

promosi perpustakaan:

“Program promosi selama ini yang lalu-lalu itu sih lancar.

Misalnya untuk ke anak-anak, informasi pada saat MPLS itu

disampaikan. Kemudian untuk ... mendatangkan pameran

buku, lancar. Itu yang saya tahu ya. Untuk program promosi

ini, mungkin setahun sekali ada. Karena saya baru setahun di

sini, pernah ada sekali jadinya. Kelihatannya setahun

sekali.”175

“Promosi cukup baik ya pelaksanaannya. Kami ... mendisplay

buku-buku yang baru, kemudian juga ada bedah buku, jadi

siswa mempunyai minat baca yang tinggi. Kita promosinya

enggak per insidentil. Tapi, kalau promosi yang ... bedah

175 Informan AG, Wawancara Pribadi.

Page 121: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

106

buku, ... itu hanya insidentil, artinya hanya satu tahun sekali.

Kalau yang berkelanjutan, kita display buku-buku yang

bermutu misalnya, sehingga siswa atau pengunjung bisa

punya minat baca yang tinggi.”176

“... pelaksanaan promosi perpustakaan, ya kita pakai ...

program literasi tadi. ... Sejauh ini literasi sudah berjalan.

Kalau kegiatan literasi, itu seminggu sekali setiap Jum’at ...

untuk kelas sepuluh. Untuk kelas sebelas dan dua belasnya, itu

biasanya guru bahasa Indonesia menggerakkan ... anak-anak

untuk mencari bahan-bahan materi yang sesuai dengan materi

yang diajarkan di perpustakaan.”177

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa pelaksanaan

program promosi perpustakaan yang dilakukan oleh Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, sudah berjalan dengan lancar, yaitu

dengan memberikan informasi terkait perpustakaan pada saat Masa

Pengenalan Lingkungan Sekolah, mengadakan pameran buku, dan

lain sebagainya. Bahkan program promosi tersebut diadakan setiap

setahun sekali. Sementara itu, pelaksanaan program promosi

perpustakaan yang dilakukan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 8

Jakarta juga sudah berjalan dengan cukup baik, yaitu dengan

mendisplay buku dan mengadakan bedah buku. Promosi dengan

bedah buku diadakan setahun sekali sedangkan promosi dengan

mendisplay buku diadakan secara berkelanjutan. Di pihak lain,

pelaksanaan program promosi perpustakaan yang dilakukan oleh

Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta sejauh ini sudah berjalan,

yaitu dengan mengadakan kegiatan literasi dan bekerja sama dengan

guru bahasa Indonesia. Program promosi tersebut ada yang diadakan

176 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

177 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 122: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

107

setiap hari Jum’at dan ada yang diadakan sesuai mata pelajaran

bahasa Indonesia.

b. Melaksanakan Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan

Pelaksanaan memegang peranan penting karena merupakan

upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan. Selain

program pengembangan, perencanaan lainnya yang harus dilaksanakan

oleh kepala perpustakaan sekolah ialah pengembangan sumber daya

perpustakaan. Adapun pengembangan sumber daya perpustakaan yang

dimaksud di sini ialah pengembangan sumber daya manusia dan

pengembangan sarana dan prasarana.

1) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang pelaksanaan

pengembangan sumber daya manusia:

“... pelaksanaannya sudah berjalan. Kita sering kerja sama

dengan dinas ya, kita diundang. Dinas Perpustakaan

maupun Dinas Pendidikan DKI itu mengundang ... pegawai

perpustakaan untuk mengikuti pelatihan, seperti itu.”178

“Ya, untuk pelaksanaannya, ... karena sumber daya manusia

di kita itu cuma dua ..., jadi kalau misalnya satu staf itu

dibawa ke diklat, ya kosong. Jadi, gak maksimal, belum

optimal sekali untuk pengembangan sumber daya

manusianya.”179

“Pelaksanaan program sumber daya manusia, ya itu tadi

mengarahkan tenaga perpustakaan yang ada, memberi

bimbingan mengenai perpustakaan di SMAN 55 ini.

Pelaksanaannya ini ya belum maksimal karena dia ... bukan

178 Informan AG, Wawancara Pribadi.

179 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

Page 123: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

108

sepenuhnya sebagai pustakawan, tapi dia harus bisa

membagi waktu.”180

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa dalam

melaksanakan pengembangan sumber daya manusia, Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta sering mendapatkan undangan

pelatihan yang ditujukan untuk tenaga perpustakaan. Di sisi lain,

pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan

oleh Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta masih belum berjalan

dengan maksimal dikarenakan masih kurangnya tenaga

perpustakaan yang ada. Sedangkan pelaksanaan program

pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh Kepala

Perpustakaan SMAN 55 juga masih belum berjalan dengan

maksimal dikarenakan tenaga perpustakaan yang ada sepenuhnya

bukan pustakawan.

2) Pengembangan Sarana dan Prasarana

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang pelaksanaan

pengembangan sarana dan prasarana:

“... pelaksanaannya baru membuat program saja ya, seperti

yang tadi sudah bapak sebutkan. Kemudian, untuk

merealisasikannya, kita belum, kita belum memilih di

mananya.”181

“Sarana dan prasarana, ya, pelaksanaan pengembangannya

ya berkelanjutan juga. Tapi, ... kita kan sarana dan

180 Informan SP, Wawancara Pribadi.

181 Informan AG, Wawancara Pribadi.

Page 124: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

109

prasarana ditentukan oleh pemerintah, jadi ya menunggu itu,

dana bantuan dari pemerintah.”182

“Program pengembangan sarana dan prasarana, ya terus

dikembangkan. Ya, itu tadi ... memperbaiki rak-rak

perpustakaan, meja kursi perpustakaan, kemudian ...

komputer, terus AC, kemudian fasilitas buat anak, misalnya

pakai karpet, begitu saja sarana dan prasarana

perpustakaan. Pelaksanaannya ya sudah berjalan.”183

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta baru sekedar membuat program

pengembangan sarana dan prasarana, belum sampai pada tahap

merealisasikan apa yang sudah direncanakan tersebut. Sedangkan

pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana yang dilakukan

oleh Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta terus dilaksanakan

secara berkelanjutan sembari menunggu dana dari pemerintah.

Sementara itu, pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana

yang dilakukan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta sejauh

ini sudah berjalan (misalnya karpet, AC, dan lain sebagainya) dan

akan terus dikembangkan (misalnya komputer, memperbaiki rak

perpustakaan, dan lain sebagainya).

c. Memanfaatkan Anggaran sesuai dengan Program

Setelah anggaran direncanakan, yang perlu diperhatikan adalah

bagaimana memanfaatkan anggaran dengan sebaik dan seefisien

mungkin, serta sesuai dengan program yang telah direncanakan

sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

182 Informan ER, Wawancara Pribadi, 29 Agustus 2018.

183 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 125: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

110

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN

8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang pemanfaatan anggaran:

“Nah, itu saya belum tahu. Selama ini kan ... sudah praktek, tapi

saya belum. Kita baru mengajukan. Gak tahu tahun-tahun yang

lalu. Paling buat beli buku langsung ya. Oh, itu yang beli

penambahan buku, anggaran itu yang digunakan. Tapi, ... yang

bayar kan sekolah ya, kita gak tahu menahu. Selama ini seperti

itu, jadi langsung sekolah yang belanja. Nah, anggaran ini turun

setahun sekali, itu pun kalau kita minta. Kalau gak diminta, ya

gak turun.”184

“Nah, ini. Jadi, anggaran perpustakaan sekolah itu kan

kaitannya dengan BOP, Bantuan Operasional Pendidikan. BOP

itu biasanya pengguna anggarannya itu kepala sekolah. Jadi,

pemanfaatannya kadang-kadang tergantung kebutuhan sekolah.

Tapi, lebih banyak pada pengadaan buku-buku sekolah, buku-

buku paket terutama yang berhubungan dengan kurikulum 2013.

Jadi, di sini perpustakaan atau kepala perpustakaan tidak

mengolah anggaran sendiri, tapi anggaran sudah ada dari BOP

dan kepala sekolah yang menentukan. Anggaran itu kan kalau di

BOP, triwulan, tiga bulan sekali. Tapi, kan peruntukannya tiga

bulan turun, tiga bulan turun, tapi itu ... anggaran dalam satu

tahun. Turun itu, ya di situ sudah ada ditentukan pos-pos mana

digunakan di perpustakaan. Jadi, tidak bisa penggunaan

anggaran yang, yang istilahnya insidentil, tiba-tiba gitu. Enggak.

Tapi, sudah ada pos yang ditentukan di BOP itu. ...”185

“Pemanfaatan anggaran perpustakaan, ... ibu gak tahu itu mah.

Pemanfaatannya ya pokoknya ibu ... misalnya ... membutuhkan

karpet, ya sudah ... ibu bilang kalau kita butuh karpet, nanti

diadakan pembelian untuk karpet sesuai dengan anggaran

sekolah. Terus misalnya, butuh rak, ya kita mengajukan

kebutuhan rak ke sekolah. Nanti diadakan pembelian rak sekolah,

begitu saja. Untuk anggaran turunnya kapan, ibu gak ngerti itu.

Jadi, ibu pokoknya mengajukan kebutuhan perpustakaan ke

sekolah, apa-apa saja yang dibutuhkan oleh perpustakaan, nanti

oleh sekolah kalau ada anggarannya dibelikan, kalau ada

anggarannya. ... Tapi, sekolah memenuhi kebutuhan tersebut

melihat dari RKASnya. Jadi, kalau di situ tertulis ada anggaran

yang ibu ajukan, ya dipenuhi. Tapi, kalau yang ibu ajukan di

RKAS gak tertulis, ya berarti ditunda dulu, nanti di ... RKAS

berikutnya, begitu.”186

184 Informan AG, Wawancara Pribadi.

185 Informan ER, Wawancara Pribadi, Perekam Suara via Ponsel, 31 Agustus 2018.

186 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 126: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

111

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa anggaran yang

diperuntukkan bagi Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dimanfaatkan untuk

membeli koleksi buku. Tetapi, dalam pelaksanaannya, bukan

perpustakaan yang belanja kebutuhan tersebut, melainkan langsung dari

pihak sekolah. Selain itu, anggaran turun dalam kurun waktu setahun

sekali, itu pun jika Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta meminta

kepada pihak sekolah. Begitu pula dengan Perpustakaan SMAN 8

Jakarta, anggaran yang diperuntukkan bagi Perpustakaan SMAN 8

Jakarta ini dimanfaatkan untuk mengadakan buku-buku sekolah,

terutama buku paket. Dalam pelaksanaannya, Kepala Perpustakaan

SMAN 8 Jakarta tidak mengolah anggaran sendiri, melainkan sudah

ada di dalam BOP dan sudah ditentukan oleh kepala sekolah. Selain itu,

karena anggaran ada di dalam BOP, maka anggaran tersebut turun

dalam kurun waktu tiga bulan sekali. Sedangkan anggaran yang

memang diperuntukkan bagi Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

dimanfaatkan untuk kebutuhan perpustakaan, seperti membeli karpet,

rak, dan lain sebagainya. Kebutuhan perpustakaan tersebut nantinya

diajukan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta, yang mana

selanjutnya akan dibelikan langsung oleh pihak sekolah jika tertulis di

dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Sedangkan

untuk masalah turunnya anggaran, beliau tidak terlalu mengerti terkait

hal itu.

Secara keseluruhan, ketiga perpustakaan sekolah tersebut sudah

memanfaatkan anggaran yang diperoleh dari pihak sekolah untuk

Page 127: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

112

mengadakan kebutuhan perpustakaan, seperti membeli koleksi, karpet,

rak, dan lain sebagainya. Apabila ditelisik lebih lanjut, hasil penelitian

yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh Darmono dalam buku Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek

Manajemen dan Tata Kerja. Darmono menjelaskan bahwa penggunaan

anggaran perpustakaan sekolah pada umumnya dikelompokkan dalam

beberapa bagian, seperti operasional perpustakaan (pembayaran

telepon, listrik, air), pengadaan alat kantor, pengadaan dan pengolahan

koleksi, pemeliharaan koleksi, penyebaran informasi, pemasaran dan

promosi jasa perpustakaan, perjalanan dinas, perbaikan dan perawatan

gedung, serta perbaikan dan perawatan alat.187

d. Mengupayakan Bantuan Finansial dari Berbagai Sumber

Selain dari pihak sekolah, kepala perpustakaan sekolah juga bisa

mengupayakan bantuan finansial dari berbagai pihak. Berdasarkan hasil

wawancara, berikut adalah pernyataan yang disampaikan oleh Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta

tentang pengupayaan bantuan finansial:

“Kalau dari pihak luar sih kita belum pernah ya. Kalau dari

pihak luar kita belum ada semacam finansial. Kalau dari dalam

ya anggaran 5% itu. Ya itu pun bapak ... belum tahu gitu yang

5% itu benar turun semua atau tidak. Terus terang saya belum

tahu ya karena saya baru. Mungkin tahun lalu sudah

maksimal.”188

“Ya upaya kita untuk bantuan itu ya menggunakan atau

memaksimalkan ... bantuan itu semaksimal mungkin untuk

kebutuhan pendidikan, terutama untuk siswa. Kalau bantuan

eksternal, karena kita punya aturan sih ya, jadi bantuan eksternal

187 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, h. 45–46.

188 Informan AG, Wawancara Pribadi.

Page 128: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

113

itu ... gak boleh diberikan cuma-cuma karena nanti jatuhnya

gratifikasi. Jadi, kita lebih selektif lagi. Tapi, selama ini belum

ada sih. Belum ada secara langsung karena dari pihak sekolah

sudah membatasi, sudah memberikan, kecuali kalau instansi.

Antar instansi kita mengajukan, kaya buku-buku berbahasa asing

ini kan bantuan, buku-buku yang retur yang tidak dipakai oleh

sekolah British School kalau gak salah. Jadi, tanpa ada embel-

embel perorangan atau pun pihak tertentu yang ini.”189

“Bantuan finansial ibu gak pernah dapat. .... Dari luar, gak ada.

Jadi, benar-benar dari anggaran dari sekolah. Dari sekolah pun

itu ibu mengajukan bentuk barang, terus nanti juga didatangkan

dalam bentuk barang, bukan finansial. Jadi, kita gak megang,

sama sekali, gak ada finansial. Jadi, ... sesuai kebutuhan. Barang

dibelikan sesuai dengan kebutuhan.”190

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum pernah mendapatkan bantuan

finansial dari pihak luar. Jadi, Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

hanya mendapatkan bantuan finansial dari pihak sekolah sebesar 5%.

Sama seperti Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, selain bantuan

finansial dari pihak sekolah, Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta juga

belum pernah mendapatkan bantuan finansial dari pihak luar. Adapun

bantuan yang pernah didapat Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

ialah berupa buku-buku yang sudah tidak dipakai oleh British School,

bukan berupa uang secara langsung. Begitu pula dengan Kepala

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta, bantuan finansial hanya didapat dari

pihak sekolah, itu pun bukan berupa uang, melainkan dalam bentuk

barang. Sedangkan dari pihak luar, Kepala Perpustakaan SMAN 55

Jakarta juga belum pernah mendapatkan bantuan finansial.

189 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

190 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 129: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

114

Perpustakaan sekolah membutuhkan seorang kepala perpustakaan

yang memiliki kompetensi dalam melaksanakan program perpustakaan

sekolah. Pelaksanaan adalah upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi

kenyataan, dengan melalui beberapa pengarahan dan pemotivasian agar

setiap karyawan dapa melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan

peran, tugas dan tanggung jawabnya. 191 Pelaksanaan sebuah kegiatan

memerlukan adanya pengorganisasian yang baik agar tugas dari setiap anggota

organisasi dapat dilaksanakan dengan baik. 192 Pelaksanaan program

perpustakaan sekolah ini merupakan tindak lanjut dari perencanaan yang telah

dibuat sebelumnya.

Baik Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta,

maupun SMAN 55 Jakarta sudah berusaha untuk memenuhi dan

menjalankan kompetensi melaksanakan program perpustakaan sekolah.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 4 Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Melaksanakan Program Perpustakaan

Sekolah

No Indikator

Kondisi

Kepala Perpustakaan

SMAN 6 SMAN 8 SMAN 55

1 Melaksanakan

Program

Pengembangan

1.1

Program

Pengembangan

Koleksi

Berjalan deng-

an cukup lan-

car, yaitu deng-

an mengadakan

Berjalan deng-

an cukup baik,

yaitu dengan

mengadakan

Sudah berjalan,

yaitu dengan

mengadakan

191 Roziana dan Nurhikmahyanti, “Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang

Proses Pembelajaran di MA Darussalam Desa Kumalasa Kecamatan Sangkapura Bawean

Kabupaten,” h. 214-228.

192 Nur, Sowiyah, dan Hariri, “Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMA Negeri 12

Bandar Lampung,” h. 51-63.

Page 130: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

115

1.2

Program

Promosi

Perpustakaan

buku-buku pe-

lajaran;

Diadakan se-

tiap setahun se-

kali, sekitar bu-

lan Juli atau

Agustus.

Berjalan deng-

an lancar, yaitu

dengan mem-

berikan infor-

masi terkait

perpustakaan

pada saat Masa

Pengenalan

Lingkungan

Sekolah;

Mengadakan

pameran buku,

dan lain seba-

gainya;

Diadakan se-

tiap setahun se-

kali.

buku-buku

yang menarik

minat baca sis-

wa;

Diadakan se-

tiap setahun se-

kali.

Berjalan deng-

an cukup baik,

yaitu dengan

mendisplay

buku dan

mengadakan

bedah buku;

Bedah buku di-

adakan setahun

sekali sedang-

kan men-

display buku

diadakan seca-

ra berkelan-

jutan.

buku-buku pa-

ket pelajaran;

Diadakan se-

tiap setahun se-

kali, sekitar bu-

lan Juli.

Sudah berjalan,

yaitu dengan

mengadakan

kegiatan lite-

rasi dan bekerja

sama dengan

guru bahasa

Indonesia;

Kegiatan lite-

rasi diadakan

setiap hari

Jum’at sedang-

kan bekerja

sama dengan

guru bahasa

Indonesia di-

adakan sesuai

mata pelajaran

tersebut.

2 Melaksanakan

Pengembangan

Sumber Daya

Perpustakaan

2.1

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Sudah berjalan,

dilihat dari se-

ringnya men-

dapat undang-

an dari Dinas

Perpustakaan

atau Dinas

Pendidikan

DKI untuk

mengikutserta-

kan tenaga per-

pustakaan ke

berbagai pelati-

han.

Belum berjalan

dengan maksi-

mal dikarena-

kan masih ku-

rangnya tenaga

perpustakaan

yang ada.

Belum berjalan

dengan maksi-

mal dikarena-

kan tenaga per-

pustakaan yang

ada bukan se-

penuhnya se-

bagai seorang

pustakawan.

Page 131: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

116

2.2

Pengembangan

Sarana dan

Prasarana

Belum direali-

sasikan, baru

sekedar mem-

buat rencana

saja.

Sudah dilaku-

kan secara ber-

kelanjutan

sembari me-

nunggu dana

dari pemerin-

tah.

Sudah berjalan

dan akan terus

dikembang-

kan.

3 Memanfaatkan

Anggaran sesuai

dengan Program

Anggaran di-

manfaatkan un-

tuk membeli

koleksi buku;

Langsung dari

pihak sekolah

yang belanja

koleksi buku

tersebut;

Anggaran tu-

run dalam ku-

run waktu se-

tahun sekali.

Anggaran di-

manfaatkan un-

tuk mengada-

kan buku-buku

sekolah, teruta-

ma buku paket;

Anggaran un-

tuk perpusta-

kaan terdapat

di BOP dan

sudah ditentu-

kan oleh kepala

sekolah;

Anggaran tu-

run dalam ku-

run waktu tiga

bulan sekali.

Anggaran di-

manfaatkan un-

tuk kebutuhan

perpustakaan,

seperti mem-

beli karpet, rak,

dan lain seba-

gainya;

Kebutuhan per-

pustakaan yang

diajukan akan

dibelikan lang-

sung oleh pihak

sekolah jika

tertulis di da-

lam Rencana

Kegiatan dan

Anggaran Se-

kolah (RKAS);

Kepala perpus-

takaan tidak

terlalu meng-

erti terkait ma-

salah turunnya

anggaran.

4 Mengupayakan

Bantuan

Finansial dari

Berbagai

Sumber

Bantuan finan-

sial hanya dari

pihak sekolah

sebesar 5%;

Belum pernah

mendapatkan

bantuan finan-

sial dari pihak

luar.

Bantuan finan-

sial hanya dari

pihak sekolah;

Belum pernah

mendapatkan

bantuan finan-

sial dari pihak

luar.

.

Bantuan finan-

sial hanya dari

pihak sekolah,

itu pun bukan

berupa uang,

melainkan

dalam bentuk

barang;

Belum pernah

mendapatkan

bantuan finan-

sial dari pihak

luar.

Page 132: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

117

Dari tabel di atas, terlihat bahwa Kepala Perpustakaan SMAN 6

Jakarta sudah memenuhi dan menjalankan lima dari enam indikator

penelitian yang ada, di antaranya indikator melaksanakan program

pengembangan koleksi, indikator melaksanakan program promosi

perpustakaan, indikator melaksanakan pengembangan sumber daya

manusia, indikator memanfaatkan anggaran sesuai dengan program, dan

indikator mengupayakan bantuan finansial dari berbagai sumber. Adapun

indikator yang belum dipenuhi dan dijalankan oleh beliau ialah indikator

melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana. Sementara, Kepala

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta sudah memenuhi dan

menjalankan semua indikator penelitian yang ada pada kompetensi

melaksanakan program perpustakaan sekolah, walaupun di beberapa

indikator belum berjalan dengan maksimal, seperti pada indikator

melaksanakan pengembangan sumber daya manusia dan indikator

mengupayakan bantuan finansial dari berbagai sumber. Bila diperhatikan

lebih lanjut, pada indikator mengupayakan bantuan finansial dari berbagai

sumber, baik Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta,

maupun SMAN 55 Jakarta sama-sama belum pernah mendapatkan bantuan

finansial dari pihak luar. Jadi, ketiganya hanya bergantung pada bantuan

finansial yang diberikan oleh pihak sekolah.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta sudah memiliki kompetensi manajerial

dalam melaksanakan program perpustakaan sekolah, walaupun belum

memenuhi dan menjalankan indikator melaksanakan pengembangan sarana

Page 133: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

118

dan prasarana. Sementara, Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan

SMAN 55 Jakarta sudah memiliki kompetensi manajerial dalam

melaksanakan program perpustakaan sekolah. Hal tersebut sesuai dengan

apa yang dijelaskan Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar

Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Dalam Permendiknas tersebut

dijelaskan bahwa kepala perpustakaan dapat dikatakan memiliki

kompetensi manajerial dalam melaksanakan program perpustakaan sekolah

apabila beliau melaksanakan program pengembangan, melaksanakan

pengembangan sumber daya perpustakaan, memanfaatkan anggaran sesuai

program, dan mengupayakan bantuan finansial dari berbagai sumber.193

4. Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Memantau

Pelaksanaan Program Perpustakaan Sekolah

Seorang kepala perpustakaan sekolah dituntut untuk memiliki

kompetensi manajerial dalam memantau pelaksanaan program perpustakaan

sekolah. Hasil penelitian menunjukkan beberapa indikator yang peneliti

kumpulkan berkaitan dengan kompetensi manajerial kepala perpustakaan

sekolah dalam pemantauan pelaksanaan program perpustakaan sekolah.

Adapun indikator-indikator tersebut ialah kepala perpustakaan sekolah

memantau pelaksanaan program pengembangan, kepala perpustakaan

sekolah memantau pelaksanaan pengembangan sumber daya perpustakaan,

dan kepala perpustakaan sekolah memantau penggunaan anggaran.

a. Memantau Pelaksanaan Program Pengembangan

193 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

Page 134: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

119

Setelah program pengembangan dilaksanakan, langkah

selanjutnya yang dilakukan oleh kepala perpustakaan sekolah ialah

mengamati dengan cermat perkembangan dari pelaksanaan program

pengembangan tersebut. Adapun program pengembangan yang

dimaksud di sini ialah program pengembangan koleksi dan program

promosi perpustakaan.

1) Program Pengembangan Koleksi

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang pemantauan

pelaksanaan program pengembangan koleksi:

“... kalau pemantauannya ya mungkin ... karena setiap hari

kita di sini ada tenaga perpustakaan yang memantau, yang

melihat, yang melayani, kemudian mungkin baru saya

sebagai koordinasi di saat-saat memang saya ada waktu

setelah pembelajaran ya. Khususnya kalau saya memang

punya waktu sekitar 12 jam sebenarnya, begitu. Alokasi

untuk kita tenaga perpustakaan itu 12 jam.”194

“Pemantauannya ... ya melihat mana koleksi yang

dibutuhkan, mana yang sudah tidak dibutuhkan, begitu loh. ...

Kalau yang sudah tidak dibutuhkan, kita punya gudang, di

masukan ke gudang, begitu. ... istilahnya penyiangan ya,

setiap tahun penyiangan yang mana-mana ini dihapuskan.

Pemantauannya selama ini hanya itu saja.”195

“Pemantauannya itu, menertibkan buku-buku yang dipinjam

anak supaya dikembalikan tepat waktu. Karena kalau gak

gitu, anak ... gak disiplin mengembalikan ... bukunya.

Akibatnya buku hilang, atau buku rusak, begitu.”196

194 Informan AG, Wawancara Pribadi.

195 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

196 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 135: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

120

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa pemantauan

terhadap pelaksanaan program pengembangan koleksi dilakukan

Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dengan cara berkoordinasi

dengan tenaga perpustakaan. Pemantauan tersebut dilakukan

Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta setelah beliau selesai

mengajar. Lain halnya dengan Kepala Perpustakaan SMAN 8

Jakarta, pemantauan yang dilakukan beliau terhadap pelaksanaan

program pengembangan koleksi, yaitu dengan melihat koleksi

mana yang masih dibutuhkan dan mana yang sudah tidak

dibutuhkan. Nantinya koleksi yang sudah tidak dibutuhkan akan

dimasukkan ke dalam gudang. Sedangkan pemantauan yang

dilakukan Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta terhadap

pelaksanaan program pengembangan koleksi, yaitu dengan cara

menertibkan buku-buku yang dipinjam siswa agar dikembalikan

tepat waktu.

2) Program Promosi Perpustakaan

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang pemantauan

pelaksanaan program promosi perpustakaan:

“Ya kalau pemantauan program promosi, saya belum tahu

ya karena belum saya lakukan. Mungkin yang lalu-lalu sih

ya berjalan saja sesuai dengan program yang sudah dibuat.

Lancarlah.”197

197 Informan AG, Wawancara Pribadi.

Page 136: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

121

“Promosi, pemantauannya ya hanya dengan melihat daftar

kunjungan ya.”198

“Program promosi, pemantauannya ya dilihat ... setiap

bulan seberapa banyak pengunjung perpustakaan, seberapa

banyak siswa yang memanfaatkan koleksi perpustakaan,

begitu.”199

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum melakukan pemantauan

terhadap program promosi perpustakaan. Berbeda dengan Kepala

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta, pemantauan yang dilakukan beliau

terhadap pelaksanaan program pengembangan koleksi, yaitu

dengan cara melihat daftar kunjungan siswa ke perpustakaan.

Sementara itu, pemantauan yang dilakukan Kepala Perpustakaan

SMAN 55 Jakarta terhadap pelaksanaan program promosi

perpustakaan, yaitu dengan cara melihat seberapa banyak

pengunjung yang mengunjungi perpustakaan setiap bulannya dan

melihat seberapa banyak siswa yang memanfaatkan koleksi

perpustakaan.

b. Memantau Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan

Setelah pengembangan sumber daya perpustakaan dilaksanakan,

langkah selanjutnya yang dilakukan oleh kepala perpustakaan sekolah

ialah mengamati dengan cermat perkembangan dari pelaksanaan

pengembangan sumber daya tersebut. Adapun pengembangan sumber

198 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

199 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 137: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

122

daya perpustakaan yang dimaksud di sini ialah pengembangan sumber

daya manusia serta pengembangan sarana dan prasarana.

1) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang pemantauan

pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia:

“... kalau hanya sekedar memantau kan melihat saja ya. Ya

apakah ... berjalan ... sesuai deadline yang ditentukan oleh

sekolah maupun dari pihak yang terkait, misalnya

Perpustakaan Nasional atau Perpustakaan DKI atau Dinas

Pendidikan yang berhubungan dengan masalah

perpustakaan. Seperti itu.”200

“Pemantauannya ya paling secara lisan saja. Artinya,

kemarin misalnya ditugaskan untuk workshop. Itu kan

pengembangan sumber daya itu kaitannya biasanya untuk

peningkatan kompetensi, peningkatan pengetahuan, paling

pemantauannya kalau ada ditugaskan ikut workshop atau

pun ikut seminar, lalu kita tanyakan tentang ya apakah

mendapatkan sertifikat, terus hasilnya apa saja yang bisa

diterapkan untuk perpustakaan kita.”201

“Pemantauannya, ibu melihat hasil kerja dia, misalnya ...

dilihat dari kondisi fisik perpustakaan setiap harinya, siap

atau tidak digunakan oleh siswa.”202

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa dalam

memantau pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia,

Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta melakukannya dengan cara

melihat apakah pengembangan tersebut berjalan sesuai deadline

yang ditentukan oleh pihak sekolah maupun pihak terkait lainnya.

200 Informan AG, Wawancara Pribadi.

201 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

202 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 138: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

123

Disisi lain, Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dalam

memantau pelaksanaan program pengembangan sumber daya

manusia, beliau melakukannya secara lisan dengan bertanya

kepada tenaga perpustakaan mengenai hasil yang didapat dari

kegiatan pelatihan tersebut. Sementara itu, dalam memantau

pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia, Kepala

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta melakukannya dengan melihat

hasil kerja tenaga perpustakaan. Dari situ, beliau bisa menentukan

apakah perpustakaan tersebut siap digunakan oleh para siswa atau

tidak.

2) Pengembangan Sarana dan Prasarana

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang pemantauan

pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana:

“... pemantauannya itu tentu kita melihat ... perencanaan

tentang pengadaan sarana dan prasarana. Kemudian yang

kedua, ... kita ... pengadaan sarana dan prasarana. Setelah

pengadaan nanti, ... kita menjaga sarana dan prasarana itu

tetap bisa digunakan dengan baik.”203

“Ya, kalau pemantauan sarana dan prasarana, kita lihat ...

sarana dan prasarana misalnya ... kursi ..., kursi itu apakah

masih bagus atau enggak. Kalau misalnya kursi itu patah

kakinya, ... nah, kita usulkan untuk mengadakan penggantian.

Atau sarana yang lain misalnya ada yang rusak, buku ada

yang rusak ya kita ada perbaikan, begitu.”204

“Pemantauannya, ... dilihat kondisi rak atau karpet, masih

layak atau tidak.”205

203 Informan AG, Wawancara Pribadi.

204 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

205 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 139: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

124

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta juga melakukan pemantauan

terhadap pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana.

Pemantauan tersebut dilakukan dengan cara melihat rencana

pengadaan sarana dan prasarana, kemudian melihat realisasi dari

rencana tersebut, serta menjaga sarana dan prasarana yang ada.

Sedangkan cara Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dalam

memantau pelaksanaan program pengembangan sarana dan

prasarana ialah dengan melihat sarana dan prasarana yang ada

tersebut masih bagus atau sudah tidak bagus. Nantinya sarana dan

prasarana yang sudah rusak atau sudah tidak bagus akan diperbaiki

atau diusulkan untuk membeli baru. Tak ketinggalan, Kepala

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta juga melakukan pemantauan

terhadap pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana. Cara

yang dilakukan beliau untuk memantau pelaksanaan program

pengembangan sarana dan prasarana ialah dengan melihat kondisi

dari sarana dan prasarana tersebut. Dari situ, beliau bisa melihat

mana sarana dan prasarana yang masih layak dan mana yang sudah

tidak layak.

c. Memantau Penggunaan Anggaran

Setelah anggaran direncanakan dan diimplementasikan, langkah

selanjutnya yang dilakukan oleh kepala perpustakaan ialah mengamati

dengan cermat perkembangan dari pemanfaatan anggaran tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan yang

Page 140: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

125

disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang pemantauan penggunaan

anggaran:

“... kalau itu ... terus terang saya gak bisa jawab karena ...

memang sekarang ini kita belum dilibatkan ya, khususnya saya

baru, belum dilibatkan dalam pembuatan anggaran itu. Jadi saya

tidak bisa mantau itu.”206

“Pemantauannya, ... kalau anggaran kita enggak punya

wewenang khusus. Ya jadi kita enggak bisa memantau

anggaran, ... kita hanya menerima. Misalnya ada buku paket, ya

kita hanya menerima itu. ... bendahara sekolah yang

berhubungan dengan BOP itu yang membelinya. ... Pemantauan

anggarannya, oh anggaran dari ini BOP.”207

“Gak bisa ibu, gak bisa memantau. Karena ibu kan tadi itu,

mendapatkan kebutuhan itu, ibu mengajukan dulu, kalau sekolah

ada anggarannya, dibelikan. Itu pun kalau tertulis, kalau gak ada,

berarti enggak.”208

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta tidak bisa memantau penggunaan

anggaran perpustakaan disebabkan pihak sekolah belum melibatkan

Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dalam pembuatan anggaran.

Seperti halnya Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta yang juga tidak

bisa memantau penggunaan anggaran perpustakaan dikarenakan tidak

mempunyai wewenang khusus terhadap anggaran. Begitu pula dengan

Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta yang juga tidak bisa memantau

penggunaan anggaran perpustakaan dikarenakan langsung dari pihak

sekolahlah yang membelikan semua kebutuhan perpustakaan yang

diajukan.

206 Informan AG, Wawancara Pribadi.

207 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

208 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 141: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

126

Perpustakaan sekolah membutuhkan seorang kepala perpustakaan

yang memiliki kompetensi dalam memantau pelaksanaan program

perpustakaan sekolah. Pemantauan merupakan aktivitas yang dilakukan

pimpinan untuk melihat dan memantau jalannya organisasi selama

kegiatan berlangsung, menilai ketercapaian tujuan, serta melihat faktor

pendukung dan penghambat pelaksanaan program.209 Pemantauan juga bisa

diartikan sebagai aktivitas internal dari suatu program manajemen yang

ditujukan untuk menentukan apakah program dari suatu proyek telah

diimplementasikan sesuai dengan yang telah direncanakan.210

Baik Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta,

maupun SMAN 55 Jakarta sudah berusaha untuk memenuhi dan

menjalankan kompetensi memantau pelaksanaan program perpustakaan

sekolah. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 5 Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Memantau Pelaksanaan Program

Perpustakaan Sekolah

No Indikator

Kondisi

Kepala Perpustakaan

SMAN 6 SMAN 8 SMAN 55

1 Memantau

Pelaksanaan

Program

Pengembangan

1.1

Program

Pengembangan

Koleksi

Dengan cara

berkoordinasi

dengan tenaga

perpustakaan

ketika ada

waktu luang

Dengan cara

melihat koleksi

mana yang ma-

sih dibutuhkan

dan mana yang

Dengan cara

menertibkan

buku-buku

yang dipinjam

siswa agar di-

209 Moerdiyanto, “Teknik Monitoring dan Evaluasi (Monev) dalam Rangka Memperoleh

Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.”

210 Nabiu dan Sukiyono, “Metode Monitoring dan Evaluasi: Diskusi,” h. 157-163.

Page 142: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

127

1.2

Program

Promosi

Perpustakaan

setelah meng-

ajar.

Belum mela-

kukan peman-

tauan terhadap

program pro-

mosi perpus-

takaan.

sudah tidak

dibutuhkan.

Dengan cara

melihat daftar

kunjungan sis-

wa ke perpus-

takaan.

kembalikan te-

pat waktu.

Dengan cara

melihat sebe-

rapa banyak

pengunjung

yang mengun-

jungi perpus-

takaan setiap

bulannya;

Dengan cara

melihat sebe-

rapa banyak

siswa yang me-

manfaatkan ko-

leksi perpus-

takaan setiap

bulannya.

2 Memantau

Pengembangan

Sumber Daya

Perpustakaan

2.1

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

2.2

Pengembangan

Sarana dan

Prasarana

Dengan cara

melihat apakah

program ter-

sebut berjalan

sesuai deadline

yang ditentu-

kan oleh pihak

sekolah mau-

pun pihak ter-

kait lainnya.

Dengan cara

melihat renca-

na pengadaan

anggaran;

Dengan cara

melihat reali-

sasi dari ren-

cana tersebut;

Dengan cara

menjaga sarana

Dengan cara

bertanya kepa-

da tenaga per-

pustakaan

mengenai hasil

yang didapat

dari kegiatan

pelatihan.

Dengan cara

melihat sarana

dan prasarana

yang ada masih

bagus atau

sudah tidak

bagus.

Dengan cara

melihat hasil

kerja tenaga

perpustakaan.

Dengan cara

melihat kondisi

dari sarana dan

prasarana yang

ada.

Page 143: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

128

dan prasarana

yang ada.

3 Memantau

Penggunaan Anggaran

Tidak bisa me-

mantau peng-

gunaan angga-

ran perpusta-

kaan disebab-

kan pihak se-

kolah belum

melibatkannya

dalam pembua-

tan anggaran.

Tidak bisa me-

mantau peng-

gunaan angga-

ran perpusta-

kaan dikarena-

kan tidak mem-

punyai wewe-

nang khusus

terhadap ang-

garan.

Tidak bisa me-

mantau peng-

gunaan angga-

ran perpusta-

kaan dikarena-

kan langsung

dari pihak se-

kolah yang

membelikan

semua kebutu-

han perpusta-

kaan yang di-

ajukan.

Dari tabel di atas, terlihat bahwa Kepala Perpustakaan SMAN 6 sudah

memenuhi dan menjalankan sebagian indikator penelitian yang ada pada

kompetensi memantau program perpustakaan sekolah, di antaranya

indikator memantau pelaksanaan program pengembangan koleksi, indikator

memantau pengembangan sumber daya manusia, serta indikator memantau

pengembangan sarana dan prasarana. Adapun indikator yang belum

dipenuhi dan dijalankan oleh beliau ialah indikator memantau pelaksanaan

program promosi perpustakaan dan indikator memantau penggunaan

anggaran. Sedangkan Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55

Jakarta sudah memenuhi dan menjalankan empat dari lima indikator

penelitian yang ada, di antaranya indikator memantau pelaksanaan program

pengembangan koleksi, indikator memantau pelaksanaan program promosi

perpustakaan, indikator memantau pengembangan sumber daya manusia,

serta indikator memantau pengembangan sarana dan prasarana. Adapun

indikator yang belum dipenuhi dan dijalankan oleh kedua kepala

perpustakaan tersebut ialah indikator memantau penggunaan anggaran. Bila

Page 144: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

129

diperhatikan lebih lanjut, ketiga kepala perpustakaan ini mempunyai

kesamaan, yaitu sama-sama belum memenuhi dan menjalankan indikator

memantau penggunaan anggaran. Menurut hemat peneliti, hal itu

dikarenakan anggaran perpustakaan tersebut masih dikelola langsung oleh

pihak sekolah sehingga ketiga kepala perpustakaan ini kesulitan untuk

memantau anggaran tersebut.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kepala Perpustakaan

SMAN 6 Jakarta belum sepenuhnya memiliki kompetensi manajerial dalam

memantau pelaksanaan program perpustakaan sekolah. Sementara, Kepala

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta pada umumnya sudah

memiliki kompetensi manajerial dalam memantau pelaksanaan program

perpustakaan sekolah, walaupun belum memenuhi dan menjalankan indikator

memantau penggunaan anggaran. Hal tersebut sesuai dengan apa yang

dijelaskan Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga

Perpustakaan Sekolah/Madrasah. Dalam Permendiknas tersebut dijelaskan

bahwa kepala perpustakaan dapat dikatakan memiliki kompetensi

manajerial dalam memantau pelaksanaan program perpustakaan sekolah

apabila beliau memantau pelaksanaan program pengembangan, memantau

pengembangan sumber daya perpustakaan, dan memantau penggunaan

anggaran.211

211 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

Page 145: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

130

5. Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Mengevaluasi Program

Perpustakaan Sekolah

Seorang kepala perpustakaan sekolah dituntut untuk memiliki

kompetensi manajerial dalam mengevaluasi program perpustakaan. Hasil

penelitian menunjukkan beberapa indikator yang peneliti kumpulkan

berkaitan dengan kompetensi manajerial kepala perpustakaan sekolah

dalam mengevaluasi program perpustakaan. Adapun indikator-indikator

tersebut ialah kepala perpustakaan sekolah mengevaluasi program

pengembangan, kepala perpustakaan sekolah mengevaluasi pengembangan

sumber daya perpustakaan, dan kepala perpustakaan sekolah mengevaluasi

pemanfaatan anggaran.

a. Mengevaluasi Program Pengembangan

Evaluasi program pengembangan dilakukan setelah program

tersebut berjalan dalam satu periode. Adapun program pengembangan

yang dimaksud di sini ialah program pengembangan koleksi dan

program promosi perpustakaan.

1) Program Pengembangan Koleksi

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang evaluasi program

pengembangan koleksi:

“... terus terang karena saya baru ya, baru membuat

program, kemudian pelaksanaan, evaluasi belum. ... Saya

kalau mau cerita nanti ... mengada-ada, soalnya belum

evaluasi.”212

212 Informan AG, Wawancara Pribadi.

Page 146: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

131

“Evaluasinya ya apakah pengembangan koleksi ini berjalan

dengan baik atau tidak. Maksudnya ... pengembangan

koleksi itu kan berhubungan dengan buku paket ya, nah

dalam pengembangan koleksi tersebut ada penambahan atau

tidak. Ya paling seperti itu saja.”213

“Program pengembangan koleksi, evaluasinya ibu biasa

setiap semester ibu lihat koleksinya bertambah atau

berkurang. Karena bisa koleksinya berkurang, soalnya anak

gak mengembalikan buku, atau misalnya buku gak terpantau,

bukunya hilang, tapi anaknya sudah lulus.”214

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum pernah melakukan evaluasi

terhadap program pengembangan koleksi dikarenakan beliau

masih baru menjabat sebagai kepala perpustakaan. Berbeda dengan

Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta yang sudah melakukan

evaluasi terhadap program pengembangan koleksi. Evaluasi

tersebut dilakukan dengan cara melihat apakah dalam

pengembangan tersebut ada penambahan koleksi atau tidak. Di

pihak lain, Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta juga

mengevaluasi program pengembangan koleksi. Evaluasi tersebut

dilakukan dengan cara melihat apakah koleksi yang dimiliki

perpustakaan bertambah atau berkurang setiap semesternya.

2) Program Promosi Perpustakaan

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

213 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

214 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 147: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

132

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang evaluasi program

promosi perpustakaan:

“... gak tahu saya, belum. Kalau secara umum sih

sebenarnya promosi-promosi yang kita lakukan kan berjalan

dengan baik ya, baik itu di dalam maupun mengundang

orang-orang luar seperti para penerbit untuk pameran buku

selama ini cukup kondusif, cukup membantu sekolah.”215

“Evaluasi promosi perpustakaan? Promosi kita ya secara ini

saja secara sepintas, tapi enggak ada bukti fisik. Kalau

promosi, kita kan ada display buku, nah kalau petugas bilang

buku yang di display sudah banyak peminatnya, ... berarti ini

perlu ada penambahan untuk buku-buku yang jenis ini,

begitu. Kita usulkan.”216

“Evaluasi program promosi, ya itu tadi literasinya berjalan

gak, begitu. Terus guru bahasa Indonesia, pemanfaatan ...

media perpustakaan oleh pelajaran bahasa Indonesia bisa

gak ... digunakan secara maksimal.”217

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum pernah melakukan evaluasi

terhadap program promosi perpustakaan dikarenakan beliau masih

baru menjabat sebagai kepala perpustakaan. Namun, secara umum

program promosi tersebut berjalan dengan baik dan kondusif.

Berbeda dengan Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta yang sudah

melakukan evaluasi terhadap program promosi perpustakaan.

Evaluasi tersebut dilakukan secara sepintas, maksudnya hanya

dilakukan secara lisan dan tidak ada bukti fisik. Jadi, apabila tenaga

perpustakaan mengatakan bahwa suatu buku banyak peminatnya,

maka akan diadakan penambahan buku-buku yang sejenis itu. Tak

215 Informan AG, Wawancara Pribadi.

216 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

217 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 148: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

133

ketinggalan, Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta juga

mengevaluasi program promosi perpustakaan. Evaluasi tersebut

dilakukan dengan cara melihat pelaksanaan kegiatan literasi itu

sendiri, apakah berjalan atau tidak, dan melihat pemanfaatan media

perpustakaan oleh guru bahasa Indonesia dalam rangka

pembelajaran, apakah sudah digunakan dengan maksimal atau

belum.

b. Mengevaluasi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan

Evaluasi pengembangan sumber daya perpustakaan dilakukan

setelah program tersebut berjalan dalam satu periode. Adapun

pengembangan sumber daya perpustakaan yang dimaksud di sini

pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan sarana dan

prasarana.

1) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang evaluasi

pengembangan sumber daya manusia:

“... itu juga saya belum ya. ... lagi-lagi karena saya baru di

sini, jadi ya .. saya belum ... melakukan evaluasi itu.”218

“Untuk SDM ... evaluasinya ya paling ... apakah mengikuti

diklat atau workshop atau seminar, ... sudah mengikuti

berapa kali, ada sertifikatnya gak. Nanti kita file, kita

masukan ke data, dan itu sebagai ... bukti fisik bahwa SDM

kita berjalan dengan baik.”219

218 Informan AG, Wawancara Pribadi.

219 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

Page 149: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

134

“Program pengembangan SDM, evaluasinya ya itu ibu

melihat kesiapan perpustakaan digunakan oleh siswa. Kalau

masih berantakan atau masih ... gak bersih, berarti dia gak

siap, SDMnya gak bagus.”220

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa pengembangan

sumber daya manusia yang dilakukan Kepala Perpustakaan SMAN

6 Jakarta belum pernah melakukan evaluasi terhadap

pengembangan sumber daya manusia dikarenakan beliau masih

baru menjabat sebagai kepala perpustakaan. Berbeda dengan

Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, Kepala Perpustakaan

SMAN 8 Jakarta sudah mengevaluasi pengembangan sumber daya

manusia. Evaluasi tersebut dilakukan dengan cara Kepala

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta bertanya kepada tenaga

perpustakaan terkait pelatihan yang diikuti oleh mereka. Begitu

pula dengan Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta, beliau juga

sudah mengevaluasi pengembangan sumber daya manusia.

Evaluasi tersebut dilakukan dengan cara melihat kondisi

perpustakaan. Apabila kondisi perpustakaan masih berantakan,

berarti tenaga perpustakaan tersebut belum siap melaksanakan

tugas yang diberikan.

2) Pengembangan Sarana dan Prasarana

Berdasarkan hasil wawancara, berikut adalah pernyataan

yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta,

220 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 150: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

135

SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta tentang evaluasi

pengembangan sarana dan prasarana:

“Kalau pengembangan sarana dan prasarana itu, ... karena

baru ya, saya belum pernah evaluasi. Pertanyaan evaluasi

ini mungkin agak susah karena saya belum mengalami.”221

“Ya tadi evaluasinya dari ... sarana dan prasarana yang ada,

kita evaluasi apakah ... sarananya masih bagus atau tidak.

Misalnya kursinya masih bagus atau tidak, buku-buku masih

ada yang bagus atau tidak, lampu-lampu juga dicek apakah

ada yang mati atau tidak, apakah masih layak, komputer

juga begitu.”222

“Sarana dan prasarana, evaluasinya itu ... kelayakan ...

sarana yang digunakan di perpustakaan untuk siswa. Layak

atau enggak. Kalau misalnya masih layak, ya berarti bisa.

Kalau enggak, berarti harus ada perbaikan, begitu.”223

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum pernah melakukan evaluasi

pengembangan sarana dan prasarana. Hal tersebut dikarenakan

beliau masih baru menjabat sebagai kepala perpustakaan. Lain

halnya dengan Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta, beliau sudah

mengevaluasi pengembangan sarana dan prasarana. Evaluasi

tersebut dilakukan dengan cara melihat kondisi sarana dan

prasarana itu sendiri, apakah masih layak digunakan atau sudah

tidak layak digunakan. Tak jauh berbeda, Kepala Perpustakaan

SMAN 55 Jakarta juga sudah mengevaluasi pengembangan sarana

dan prasarana. Evaluasi tersebut dilakukan dengan cara melihat

kelayakan dari sarana dan prasarana itu sendiri.

221 Informan AG, Wawancara Pribadi.

222 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

223 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 151: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

136

c. Mengevaluasi Pemanfaatan Anggaran

Evaluasi pemanfaatan anggaran dilakukan setelah semua

program yang ada berjalan dalam satu periode. Berdasarkan hasil

wawancara, berikut adalah pernyataan yang disampaikan oleh Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta

tentang evaluasi pemanfaatan anggaran:

“Gak bisa jawab saya. Kepala sekolah mungkin.”224

“Ya, anggaran sama itu. Anggaran yang menentukan kan dari

pemerintah, jadi evaluasi ya itu domainnya wewenang dari

kepala sekolah, anggaran itu. Kita gak bisa mengevaluasi

anggaran perpustakaan. Kita hanya bisa mengusulkan

kebutuhan perpustakaan.”225

“Gak ada evaluasi. Gak ada megang finansial, ya. Ibu gak

tahu.”226

Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta tidak mengetahui apa pun terkait

evaluasi pemanfaatan anggaran. Hal itu terlihat jelas dari jawaban yang

diberikan oleh Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta di atas. Di pihak

lain, Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta tidak bisa mengevaluasi

pemanfaatan anggaran dikarenakan hal tersebut merupakan wewenang

kepala sekolah. Tidak jauh berbeda dengan Kepala Perpustakaan

SMAN 6 Jakarta, Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta juga tidak

mengetahui apa pun terkait evaluasi pemanfaatan anggaran

dikarenakan bukan beliau yang memegang anggaran tersebut.

224 Informan AG, Wawancara Pribadi.

225 Informan ER, Wawancara Pribadi, 31 Agustus 2018.

226 Informan SP, Wawancara Pribadi.

Page 152: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

137

Perpustakaan sekolah membutuhkan seorang kepala perpustakaan yang

memiliki kompetensi dalam mengevaluasi program perpustakaan sekolah.

Evaluasi adalah penilaian secara objektif kinerja dan kesuksesan suatu

program yang sedang berjalan atau telah selesai, khususnya untuk

menjawab pertanyaan tentang seberapa jauh kontribusi program tersebut

terhadap pencapaian hasil/dampak yang telah ditetapkan.227 Evaluasi juga

bisa didefinisikan sebagai aktivitas internal maupun eksternal manajemen

untuk menilai kepatutan dari rancangan program dan metode implementasi

dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, menilai hasil yang diinginkan

maupun tidak dari suatu program, serta menilai faktor yang mempengaruhi

tingkat dan distribusi manfaat yang dihasilkan.228

Baik Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta,

maupun SMAN 55 Jakarta sudah berusaha untuk memenuhi dan

menjalankan kompetensi mengevaluasi program perpustakaan sekolah. Untuk

lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 6 Kompetensi Manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8

Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam Mengevaluasi Program Perpustakaan

Sekolah

No Indikator

Kondisi

Kepala Perpustakaan

SMAN 6 SMAN 8 SMAN 55

1 Mengevaluasi

Pelaksanaan

Program

Pengembangan

1.1

Program

Pengembangan

Koleksi

Belum pernah

melakukan

evaluasi ter-

hadap program

Dengan cara

melihat apakah

dalam pengem-

bangan terse-

Dengan cara

melihat apakah

koleksi yang

dimiliki per-

227 “Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi,” h. 6.

228 Nabiu dan Sukiyono, “Metode Monitoring dan Evaluasi: Diskusi,” h. 157-163.

Page 153: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

138

1.2

Program

Promosi

Perpustakaan

pengembangan

koleksi dikare-

nakan beliau

masih baru

menjabat se-

bagai kepala

perpustakaan.

Belum pernah

melakukan

evaluasi ter-

hadap program

promosi per-

pustakaan di-

karenakan be-

liau masih baru

menjabat seba-

gai kepala per-

pustakaan;

Secara umum

program pro-

mosi tersebut

berjalan deng-

an baik dan

kondusif.

but ada penam-

bahan koleksi

atau tidak

Dengan cara

sepintas, mak-

sudnya hanya

dilakukan seca-

ra lisan dan ti-

dak ada bukti

fisik. Apabila

tenaga perpus-

takaan menga-

takan bahwa

suatu buku ba-

nyak peminat-

nya, maka akan

diadakan pe-

nambahan

buku-buku

yang sejenis

itu.

pustakaan ber-

tambah atau

berkurang se-

tiap semester-

nya.

Dengan cara

melihat pelak-

sanaan kegia-

tan literasi itu

sendiri, apakah

berjalan atau

tidak;

Dengan cara

melihat pe-

manfaatan me-

dia perpustaka-

an oleh guru

bahasa Indone-

sia dalam rang-

ka pembelaja-

ran, apakah su-

dah digunakan

dengan mak-

simal atau

belum.

2 Mengevaluasi

Pengembangan

Sumber Daya

Perpustakaan

2.1

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Belum pernah

melakukan

evaluasi peng-

embangan

sumber daya

manusia dika-

renakan beliau

masih baru

menjabat seba-

gai kepala per-

pustakaan.

Dengan cara

bertanya kepa-

da tenaga per-

pustakaan ter-

kait pelatihan

yang diikuti

oleh mereka.

Dengan cara

melihat kondisi

perpustakaan.

Apabila kondi-

si perpustakaan

masih beran-

takan, berarti

tenaga perpus-

takaan tersebut

belum siap me-

laksanakan tu-

gas yang dibe-

rikan.

Page 154: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

139

2.2

Pengembangan

Sarana dan

Prasarana

Belum pernah

melakukan eva-

luasi pengem-

bangan sarana

dan prasarana

dikarenakan be-

liau masih baru

menjabat seba-

gai kepala per-

pustakaan.

Dengan cara

melihat kondisi

sarana dan pra-

sarana itu sen-

diri, apakah

masih layak

digunakan atau

sudah tidak la-

yak digunakan.

Dengan cara

melihat kela-

yakan dari sara-

na dan prasa-

rana itu sendiri.

3 Mengevaluasi

Pemanfaatan Anggaran

Tidak menge-

tahui apa pun

terkait evaluasi

pemanfaatan

anggaran.

Tidak bisa

mengevaluasi

pemanfaatan

anggaran dika-

renakan hal ter-

sebut merupa-

kan wewenang

kepala sekolah.

Tidak menge-

tahui apa pun

terkait evaluasi

pemanfaatan

anggaran dika-

renakan bukan

beliau yang

memegang

anggaran ter-

sebut.

Dari tabel di atas, terlihat bahwa Kepala Perpustakaan SMAN 6

Jakarta sama sekali belum memenuhi dan menjalankan semua indikator

penelitian yang ada pada kompetensi mengevaluasi program perpustakaan

sekolah. Belum terpenuhinya indikator-indikator tersebut dikarenakan

Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta baru dilantik menjadi kepala

perpustakaan pada tahun 2018 sehingga belum bisa menjalankan tugasnya

secara maksimal. Sedangkan Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan

SMAN 55 Jakarta sudah memenuhi dan menjalankan empat dari lima

indikator penelitian yang ada, di antaranya indikator mengevaluasi

pelaksanaan program pengembangan koleksi, indikator mengevaluasi

pelaksanaan program promosi perpustakaan, indikator mengevaluasi

pengembangan sumber daya manusia, serta indikator mengevaluasi

pengembangan sarana dan prasarana. Adapun indikator yang belum

Page 155: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

140

dipenuhi dan dijalankan oleh kedua kepala perpustakaan tersebut ialah

indikator mengevaluasi pemanfaatan anggaran. Bila diperhatikan lebih

lanjut, baik Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta,

maupun SMAN 55 Jakarta, ketiganya belum memenuhi dan menjalankan

indikator mengevaluasi pemanfaatan anggaran. Hal tersebut dapat dipahami

karena seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pada umumnya yang

mengelola anggaran perpustakaan ialah dari pihak sekolah langsung, bukan

dari pihak perpustakaan sekolah.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kepala Perpustakaan

SMAN 6 Jakarta belum memiliki kompetensi manajerial dalam

mengevaluasi perpustakaan sekolah. Sementara, Kepala Perpustakaan

SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta pada umumnya sudah memiliki

kompetensi manajerial dalam mengevaluasi program perpustakaan sekolah,

walaupun belum memenuhi dan menjalankan indikator mengevaluasi

pemanfaatan anggaran. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dijelaskan

Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan

Sekolah/Madrasah. Dalam Permendiknas tersebut dijelaskan bahwa kepala

perpustakaan dapat dikatakan memiliki kompetensi manajerial dalam

mengevaluasi program perpustakaan sekolah apabila beliau mengevaluasi

program pengembangan, mengevaluasi pengembangan sumber daya

perpustakaan, dan mengevaluasi penggunaan anggaran.229

229 Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.

Page 156: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

141

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berkaitan dengan apa yang telah diuraikan pada pembatasan dan

perumusan masalah, maka peneliti akan memberikan kesimpulan berdasarkan

hasil penelitian yang telah dilakukan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini,

yaitu sebagai berikut:

1. Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dan SMAN

8 Jakarta dalam memimpin tenaga perpustakaan sekolah sudah memenuhi

dan menjalankan semua indikator penelitian, yakni mengarahkan tenaga

perpustakaan untuk bekerja secara efektif dan efisien, menggerakkan

tenaga perpustakaan untuk bekerja secara efektif dan efisien, membina

tenaga perpustakaan untuk pengembangan pribadi dan karier, serta

menjadi teladan dalam melaksanakan tugas. Di sisi lain, kompetensi

manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta dalam memimpin

tenaga perpustakaan sekolah sudah memenuhi dan menjalankan tiga dari

empat indikator penelitian, yakni mengarahkan tenaga perpustakaan untuk

bekerja secara efektif dan efisien, menggerakkan tenaga perpustakaan

untuk bekerja secara efektif dan efisien, serta menjadi teladan dalam

melaksanakan tugas. Adapun indikator yang belum dipenuhi dan

dijalankan oleh beliau ialah membina tenaga perpustakaan untuk

pengembangan pribadi dan karier.

2. Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dalam

merencanakan program perpustakaan sekolah sudah memenuhi dan

Page 157: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

142

menjalankan tiga dari lima indikator penelitian, yakni merencanakan

program promosi perpustakaan, merencanakan pengembangan sumber

daya manusia, serta merencanakan pengembangan sarana dan prasarana.

Adapun indikator yang belum dipenuhi dan dijalankan oleh beliau ialah

merencanakan program pengembangan koleksi dan merencanakan

anggaran. Di sisi lain, kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN

8 Jakarta dalam merencanakan program perpustakaan sekolah sudah

memenuhi dan menjalankan semua indikator penelitian, yakni

merencanakan program pengembangan koleksi, merencanakan program

promosi perpustakaan, merencanakan pengembangan sumber daya

manusia, merencanakan pengembangan sarana dan prasarana, serta

merencanakan anggaran. Sedangkan kompetensi manajerial Kepala

Perpustakaan SMAN 55 Jakarta dalam merencanakan program

perpustakaan sekolah sudah memenuhi dan menjalankan empat dari lima

indikator penelitian, yakni merencanakan program pengembangan koleksi,

merencanakan program promosi perpustakaan, merencanakan

pengembangan sumber daya manusia, serta merencanakan pengembangan

sarana dan prasarana. Adapun indikator yang belum dipenuhi dan

dijalankan oleh beliau ialah merencanakan anggaran.

3. Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dalam

melaksanakan program perpustakaan sekolah sudah memenuhi dan

menjalankan lima dari enam indikator penelitian, yakni melaksanakan

program pengembangan koleksi, melaksanakan program promosi

perpustakaan, melaksanakan pengembangan sumber daya manusia,

Page 158: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

143

memanfaatkan anggaran sesuai dengan program, dan mengupayakan

bantuan finansial dari berbagai sumber. Adapun indikator yang belum

dipenuhi dan dijalankan oleh beliau ialah melaksanakan pengembangan

sarana dan prasarana. Di sisi lain, kompetensi manajerial Kepala

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta dalam melaksanakan

program perpustakaan sekolah sudah memenuhi dan menjalankan semua

indikator penelitian, yakni melaksanakan program pengembangan koleksi,

melaksanakan program promosi perpustakaan, melaksanakan

pengembangan sumber daya manusia, melaksanakan pengembangan

sarana dan prasarana, memanfaatkan anggaran sesuai dengan program,

serta mengupayakan bantuan finansial dari berbagai sumber.

4. Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dalam

memantau pelaksanaan program perpustakaan sekolah sudah memenuhi

dan menjalankan tiga dari lima indikator penelitian, yakni memantau

pelaksanaan program pengembangan koleksi, memantau pengembangan

sumber daya manusia, serta memantau pengembangan sarana dan

prasarana. Adapun indikator yang belum dipenuhi dan dijalankan oleh

beliau ialah memantau pelaksanaan program promosi perpustakaan dan

memantau penggunaan anggaran. Di sisi lain, kompetensi manajerial

Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta dalam

memantau pelaksanaan program perpustakaan sekolah sudah memenuhi

dan menjalankan empat dari lima indikator penelitian, yakni memantau

pelaksanaan program pengembangan koleksi, memantau pelaksanaan

program promosi perpustakaan, memantau pengembangan sumber daya

Page 159: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

144

manusia, serta memantau pengembangan sarana dan prasarana. Adapun

indikator yang belum dipenuhi dan dijalankan oleh kedua kepala

perpustakaan tersebut ialah memantau penggunaan anggaran.

5. Kompetensi manajerial Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dalam

mengevaluasi program perpustakaan sekolah belum memenuhi dan

menjalankan semua indikator penelitian. Adapun indikator-indikator yang

belum dipenuhi dan dijalankan tersebut ialah mengevaluasi pelaksanaan

program pengembangan koleksi, mengevaluasi pelaksanaan program promosi

perpustakaan, mengevaluasi pengembangan sumber daya manusia,

mengevaluasi pengembangan sarana dan prasarana, serta mengevaluasi

pemanfaatan anggaran. Di sisi lain, kompetensi manajerial Kepala

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta dalam mengevaluasi

program perpustakaan sekolah sudah memenuhi dan menjalankan empat

dari lima indikator penelitian, yakni mengevaluasi pelaksanaan program

pengembangan koleksi, mengevaluasi pelaksanaan program promosi

perpustakaan, mengevaluasi pengembangan sumber daya manusia, serta

mengevaluasi pengembangan sarana dan prasarana. Adapun indikator yang

belum dipenuhi dan dijalankan oleh kedua kepala perpustakaan tersebut

ialah mengevaluasi pemanfaatan anggaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti mengajukan

beberapa saran yang diharapkan bisa dijadikan pertimbangan bagi Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, dan SMAN 55 Jakarta dalam

meningkatkan kompetensi, khususnya kompetensi manajerial.

Page 160: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

145

1. Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta dan SMAN 8 Jakarta sudah

memenuhi dan menjalankan semua indikator penelitian yang ada pada

kompetensi manajerial dalam memimpin tenaga perpustakaan sekolah.

Akan tetapi, Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta belum memenuhi dan

menjalankan indikator membina tenaga perpustakaan untuk pengembangan

pribadi dan karier. Oleh karena itu, sebaiknya Kepala Perpustakaan SMAN

55 Jakarta lebih aktif dalam membina tenaga perpustakaan, misalnya

dengan mengikutsertakan mereka ke berbagai pelatihan terkait pengelolaan

perpustakaan agar pengetahuan dan kemampuan mereka bertambah

sehingga dapat memberikan layanan yang baik untuk komunitas sekolah.

2. Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta sudah memenuhi dan menjalankan

semua indikator penelitian yang ada pada kompetensi manajerial dalam

merencanakan program perpustakaan sekolah. Akan tetapi, Kepala

Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum memenuhi dan menjalankan

indikator merencanakan program pengembangan koleksi serta indikator

merencanakan anggaran; sementara Kepala Perpustakaan SMAN 55

Jakarta belum memenuhi dan menjalankan indikator merencanakan

anggaran. Oleh karena itu, sebaiknya Kepala Perpustakaan SMAN 6

Jakarta membuat rencana program pengembangan koleksi dan rencana

anggaran sedangkan Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta membuat

rencana anggaran agar mempermudah proses pelaksanaan dan pengawasan

sehingga nantinya program tersebut dapat berjalan dengan efektif dan

efisien.

Page 161: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

146

3. Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta sudah

memenuhi dan menjalankan semua indikator penelitian yang ada pada

kompetensi manajerial dalam melaksanakan program perpustakaan sekolah.

Akan tetapi, Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum memenuhi dan

menjalankan indikator melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana.

Oleh karena itu, sebaiknya Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta lebih

aktif untuk merealisasikan penambahan sarana dan prasarana seperti yang

sudah direncanakan sebelumnya agar dapat menunjang pemberian layanan

kepada komunitas sekolah.

4. Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum memenuhi dan menjalankan

indikator memantau pelaksanaan program promosi perpustakaan serta

indikator memantau penggunaan anggaran; sementara Kepala

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta belum memenuhi dan

menjalankan indikator memantau penggunaan anggaran. Oleh karena itu,

sebaiknya Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta melakukan pemantauan

terhadap program promosi perpustakaan dan penggunaan anggaran

sedangkan Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta

melakukan pemantauan terhadap penggunaan anggaran agar dapat

memastikan segala sesuatunya terselesaikan sesuai dengan apa yang telah

direncanakan sebelumnya.

5. Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta belum memenuhi dan menjalankan

semua indikator penelitian yang ada pada kompetensi manajerial dalam

mengevaluasi program perpustakaan sekolah; sementara Kepala

Perpustakaan SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta belum memenuhi dan

Page 162: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

147

menjalankan indikator mengevaluasi pemanfaatan anggaran. Oleh karena

itu, sebaiknya Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta melakukan evaluasi

terhadap semua program perpustakaan sedangkan Kepala Perpustakaan

SMAN 8 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta melakukan evaluasi terhadap

pemanfaatan anggaran agar mengetahui tingkat keberhasilan dari program-

program yang dijalankan sehingga dapat membuat rekomendasi

pengembangan terhadap program-program yang bersangkutan.

Page 163: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

148

DAFTAR PUSTAKA

Alshenqeeti, Hamza. “Interviewing as a Data Collection Method: A Critical

Review.” English Linguistics Research 3, no. 1 (2014): 39–45.

http://www.sciedu.ca/journal/index,php/erl/article/view/4081.

Asqalani, Al-Imam al-Hafizh Ibnu Hajar al-. Fathul Baari 31: Penjelasan Kitab

Shahih al-Bukhari. Diterjemahkan oleh Amir Hamzah. Jakarta: Pustaka

Azzam, 2009.

Badan Standardisasi Nasional. “Standar Nasional Indonesia 7329:2009

Perpustakaan Sekolah.” Badan Standardisasi Nasional, 2009.

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/361/jbptunikompp-gdl-badanstand-

18020-1-sni7329-s.doc.

Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Cet. 11. Jakarta: Bumi

Aksara, 2016.

Baihaqi. “Pengawasan Sebagai Fungsi Manajemen Perpustakaan dan Hubungannya

dengan Disiplin Pustakawan.” Libria 8, no. 1 (Juni 2016): 129–42.

http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/libria/article/view/1227/920.

Boyatzis, Richard. The Competent Manage: a Model for Effective Performance.

Newyork: Wiley, 1982.

Budiyono, Herman. “Penelitian Kualitatif Proses Pembelajaran Menulis:

Pengumpulan dan Analisis Datanya.” Jurnal Pena 3, no. 2 (Desember

2013): 1–15. https://online-journal.unja.ac.id/index.php/pena/article/

download/2227/1570.

Creswell, John W. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.

Disunting oleh Saifuddin Zuhri Qudsy. Diterjemahkan oleh Achmad

Fawaid. 3 ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.

Jakarta: Grasindo, 2007.

Darsono, dan Tjatjuk Siswandoko. Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21:

Kajian tentang Sumber Daya Manusia secara Filsafat, Ekonomi, Sosial,

Antropologi, dan Politik. Jakarta: Nusantara Consulting, 2011.

Dewi, Laksmi, dan Asep Dudi Suhardini. “Peran Perpustakaan dan Tenaga

Perpustakaan Sekolah/Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di

Sekolah/Madrasah.” EduLib 1, no. 2 (November 2014): 57–77.

http://ejournal.upi.edu/index.php/edulib/article/1134/782.

Etikan, Ilker, Sulaiman Abubakar Musa, dan Rukayya Sunusi Alkassim.

“Comparison of Convenience Sampling and Purposive Sampling.”

American Journal of Theoretical and Applied Statistics 5, no. 1 (2016): 1–

4. https://doi.org/10.11648/j.ajtas.20160501.11.

Hancock, Beverley, Elizabeth Ockleford, dan Kate Windridge. “An Introduction to

Qualitative Research.” The NIHR RDS for the East Midlands and Yorkshire,

Page 164: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

149

2009. https://www.rds-yh.nihr.ac.uk/wp-content/uploads/2013/05/

5_Introduction-to-qualitative-research-2009.pdf.

Haq, Rizal Saiful, Ida Farida, Alfida, dan Agus Umar. Pengantar Manajemen

Perpustakaan Madrasah. Disunting oleh Sudarnoto Abdul Hakim. Jakarta:

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.

Hartono. Manajemen Perpustakaan Sekolah: Menuju Perpustakaan Modern dan

Profesional. Disunting oleh Rose KR. Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.

Hidayat, Parhan. “Kompetensi Pustakawan Dalam Perspektif Islam.” Al-Maktabah

13, no. 1 (2014): 71–80. http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/

article/download/1582/1325.

Indonesia. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003

tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Struktural Pegawai

Negeri Sipil (2003). http://bkd.jatengprov.go.id/new/assets/legal/

mstr1372.dot.

———. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor 83 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi

Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,

Hiburan, dan Perorangan Lainnya Bidang Perpustakaan menjadi Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (2012).

http://pustakawan.perpusnas.go.id/uploads/document/SKKNI_Bidang_Per

pustakaan.pdf.

———. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25

Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah

(2008). http://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/4797/.

———. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (2007).

http://www.perpusnas.go.id/law/undang-undang-nomor-43-tahun-2007-

tentang-perpustakaan/.

———. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional (2003). http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/

wp-content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf.

Informan AG. Wawancara Pribadi. Perekam Suara via Ponsel, 7 Agustus 2018.

Informan ER. Wawancara Pribadi. Perekam Suara via Ponsel, 29 Agustus 2018.

———. Wawancara Pribadi. Perekam Suara via Ponsel, 31 Agustus 2018.

Informan SP. Wawancara Pribadi. Perekam Suara via Ponsel, 3 September 2018.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press, 1999.

Jailani, M. Syahran. “Ragam Penelitian Qualitative (Ethnografi, Fenimenologi,

Grounded Theory, dan Studi Kasus).” Jurnal Pendidikan Bilologi 4 (2013):

41–50. http://e-journal.iain.jambi.ac.id/index.php/edubio/article/download/

377/345.

Komarudin. “Rencana Strategis Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Praktis.”

Pustakaloka 4, no. 1 (2012): 20–31. http://jurnal.stainponorogo.ac.id/

index.php/pustakaloka/article/view/834/641.

Page 165: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

150

Mason, Florence M., dan Louella V. Wetherbee. “Learning to Lead: An Analysis

of Current Training Programs for Library Leadership.” Library Trends 53,

no. 1 (2004): 187–217. https://www.ideals.illinois.edu/bitstream/handle/

2142/1723/Mason187217.pdf?sequence=2&isAllowed=y.

Moeheriono. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2012.

Moerdiyanto. “Teknik Monitoring dan Evaluasi (Monev) dalam Rangka

Memperoleh Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.”

Diakses 18 Agustus 2018. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/

penelitian/Drs.%20Moerdiyanto,%20M.Pd./artikel%20monev.pdf.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya,

2007.

Nabiu, Musriyadi, dan Ketut Sukiyono. “Metode Monitoring dan Evaluasi: Diskusi.”

Jurnal Agrisep 3, no. 1 (Maret 2004): 157–63. https://ejournal.unib.ac.id/

index.php/agrisep/article/view/718/642.

Nur, Ivana, Sowiyah, dan Hasan Hariri. “Kompetensi Manajerial Kepala

Perpustakaan SMA Negeri 12 Bandar Lampung.” Jurnal Manajemen Mutu

Pendidikan 5, no. 2 (2017): 51–63. http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/

JMMP/article/view/14573/10615.

Palan, R. Competency Management: Teknik Mengimplementasikan Manajemen

SDM Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi.

Disunting oleh Ramelan. Diterjemahkan oleh Octa Melia Jalal. Jakarta:

Penerbit PPM, 2007.

“Perpustakaan SMAN 6 Jakarta.” Perpustakaan SMAN 6 Jakarta, 2017.

“Perpustakaan SMAN 8 Jakarta.” Perpustakaan SMAN 8 Jakarta, 2017.

“Perpustakaan SMAN 55 Jakarta.” Perpustakaan SMAN 55 Jakarta, 2017.

“Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi.” Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal,

dan Informal Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2013.

http://paud.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/03/petunjuk-teknis-

monitoring-dan-evaluasi-tahun-2013-file.pdf.

Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2002.

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta. “Ikhtisar Data

Pendidikan Tahun 2016/2017.” Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2017. http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/

isi_FC1DCA36-A9D8-4688-8E5F-0FB5ED1DE869_.pdf.

———. “Persentase Sekolah Memiliki Perpustakaan.” Satu Data Indonesia, 3

Maret 2016. http://data.go.id/dataset/persentase-perpustakaan/resource/

a9c78577-5d1f-42a2-9bfe-db84905a69ff.

Page 166: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

151

Rahman, Muzdalifah M. “Mengaktifkan Perpustakaan Sekolah.” Libraria 3, no. 2

(2015): 181–99. http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/Libraria/article/

view/1590/1459.

Rahmat, Pupu Saeful. “Penelitian Kualitatif.” Equilibrum 5, no. 9 (2009): 1–8.

http://www.academia.edu/download/40465771/Jurnal-Penelitian-

Kualitatif.doc.

Roziana, Evi, dan Desi Nurhikmahyanti. “Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

Dalam Menunjang Proses Pembelajaran di MA Darussalam Desa Kumalasa

Kecamatan Sangkapura Bawean Kabupaten.” Inspirasi Manajemen

Pendidikan 4, no. 4 (2014): 214–28. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/

index.php/inspirasi-manajemen-pendidikan/article/view/7436/7882.

Rumani, Sri. “Kompetensi Pustakawan dan Teknologi Informasi untuk

Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Perpustakaan Nasional.” Visi Pustaka,

Desember 2008. http://dev.perpusnas.go.id/magazine/lompetensi-

pustakawan-dan-teknologi-informasi-untuk-meningkatkan-kualitas-

pelayanan-di-perpustakaan-nasional/.

Satori, Djam’an, dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta, 2013.

Siregar, Muhammad Riandy Arsin. “Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang

Pustakawan (Pengelola Perpustakaan).” Jurnal Iqra’ 09, no. 02 (Oktober

2015): 211–22. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/iqra/article/view/119/

227.

Soliha, Euis, dan Hersugondo. “Kepemimpinan yang Efektif dan Perubahan

Organisasi.” Fokus Ekonomi 7, no. 2 (Agustus 2018): 83–93.

https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fe2/article/view/1283.

Sudarmanto. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi

Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Disunting oleh Eka

Adinugraha. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Suhariadi, Fendy. Manajemen Sumber Daya Manusia: Dalam Pendekatan Teoritis-

Praktis. Disunting oleh Bintoro Wardiyanto. Surabaya: Airlangga

University Press, 2013.

Sulistyo-Basuki. Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan. Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka, 2013.

Surachman, Arif. “Manajemen Perpustakaan Sekolah.” Makalah dipresentasikan

pada Workshop untuk Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah,

Ambarawa, Juli 2007. http://arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/manpersek.pdf.

Surahdini, Dini. “Peranan Manajemen Perpustakaan Sekolah dalam Mendukung

Tujuan Sekolah.” EduLib 1, no. 1 (November 2011): 11–26.

http://ejournal.upi.edu/index.php/edulib/article/view/1140/788.

Suryana, Asep. “Strategi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Sistem Penjamin Mutu

Internal Sekolah.” Diakses 2 Oktober 2018. http://file.upi.edu/

direktori/fip/jur._administrasi_pendidikan/197203211999031-

asep_suryana/copy_of_strategi_monitoring_dan_evaluasi.pdf.

Page 167: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

152

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Vol. Cet. 2.

Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Tim Penyusun Standar Nasional Perpustakaan. “Standar Nasional Perpustakaan

009:2011 Perpustakaan Sekolah Menengah/Madrasah Aliyah.”

Perpustakaan Nasional RI, 2011. http://old.perpusnas.go.id/Attachment/

Pedoman/standar%20nasional%20perpustakaan-sekolah.pdf.

Wulandari, Suci. “Kepemimpinan dalam Organisasi: Perspektif Teoritik dan

Metodologi.” Jurnal Ilmiah Kesatuan 5, no. 2 (Oktober 2008): 39–44.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=132859&val=5615&t

itle=Kepemimpinan%20Dalam%20Organisasi:%20%20Perspektif%20Teo

ritik%20dan%20Metodologi.

Yusuf, Pawit M., dan Yaya Suhendar. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah. Cet. 4. Jakarta: Kencana, 2013.

Zwell, Michael. Creating a Culture of Competence. New York: Wiley, 2000.

Page 168: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 169: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 1 Tampilan Website Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah

Page 170: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 2 Tampilan Website Sekolah Kita

Page 171: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

No Dimensi

Kompetensi Kompetensi Indikator Pertanyaan

1 Kompetensi

Manajerial

Memimpin tenaga

perpustakaan sekolah • Mengarahkan tenaga

perpustakaan untuk

bekerja secara efektif

dan efisien

1. Bagaimana cara Anda mengarahkan tenaga perpustakaan

agar dapat bekerja secara efektif dan efisien?

• Menggerakkan tenaga

perpustakaan untuk

bekerja secara efektif

dan efisien

2. Bagaimana cara Anda menggerakkan tenaga perpustakaan

agar dapat bekerja secara efektif dan efisien?

• Membina tenaga

perpustakaan untuk

pengembangan pribadi

dan karier

3. Jelaskan upaya/tindakan apa saja yang telah Anda lakukan

untuk membina tenaga perpustakaan agar dapat

berkembang secara pribadi maupun karier?

• Menjadi teladan dalam

melaksanakan tugas

4. Bagaimana cara Anda menjadikan diri Anda sebagai

panutan dalam melaksanakan tugas?

Merencanakan program

perpustakaan sekolah • Merencanakan program

pengembangan

5. Jelaskan rencana program pengembangan koleksi yang

telah Anda buat?

6. Jelaskan rencana program promosi perpustakaan yang

telah Anda buat?

• Merencanakan

pengembangan sumber

daya perpustakaan

7. Jelaskan rencana program pengembangan sumber daya

manusia yang telah Anda buat?

8. Jelaskan rencana program pengembangan sarana dan

prasarana yang telah Anda buat?

• Merencanakan

anggaran

9. Jelaskan rencana anggaran perpustakaan yang telah Anda

buat?

Page 172: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Melaksanakan program

perpustakaan sekolah • Melaksanakan program

pengembangan

10. Bagaimana pelaksanaan dari program pengembangan

koleksi tersebut?

11. Bagaimana pelaksanaan dari program promosi

perpustakaan tersebut?

• Melaksanakan

pengembangan sumber

daya perpustakaan

12. Bagaimana pelaksanaan dari program pengembangan

sumber daya manusia tersebut?

13. Bagaimana pelaksanaan dari program pengembangan

sarana dan prasarana tersebut?

• Memanfaatkan

anggaran sesuai dengan

program

14. Bagaimana pelaksanaan dari pemanfaatan anggaran

perpustakaan tersebut?

• Mengupayakan bantuan

finansial dari berbagai

sumber

15. Jelaskan upaya/tindakan apa saja yang telah Anda lakukan

dalam mengupayakan bantuan finansial, baik dari internal

maupun eksternal?

Memantau pelaksanaan

program perpustakaan

sekolah

• Memantau pelaksanaan

program

pengembangan

16. Bagaimana pemantauan yang Anda lakukan terhadap

pelaksanaan program pengembangan koleksi?

17. Bagaimana pemantauan yang Anda lakukan terhadap

pelaksanaan program promosi perpustakaan?

• Memantau

pengembangan sumber

daya perpustakaan

18. Bagaimana pemantauan yang Anda lakukan terhadap

pelaksanaan program pengembangan sumber daya

manusia?

19. Bagaimana pemantauan yang Anda lakukan terhadap

pelaksanaan program pengembangan sarana dan

prasarana?

• Memantau penggunaan

anggaran

20. Bagaimana pemantauan yang Anda lakukan terhadap

pelaksanaan pemanfaatan anggaran perpustakaan?

Mengevaluasi program

perpustakaan sekolah • Mengevaluasi program

pengembangan

21. Bagaimana evaluasi yang Anda lakukan terhadap program

pengembangan koleksi?

22. Bagaimana evaluasi yang Anda lakukan terhadap program

promosi perpustakaan?

Page 173: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

• Mengevaluasi

pengembangan sumber

daya perpustakaan

23. Bagaimana evaluasi yang Anda lakukan terhadap program

pengembangan sumber daya manusia?

24. Bagaimana evaluasi yang Anda lakukan terhadap program

pengembangan sarana dan prasarana?

• Mengevaluasi

pemanfaatan anggaran

25. Bagaimana evaluasi yang Anda lakukan terhadap

pemanfaatan anggaran perpustakaan?

Page 174: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 4 Contoh Transkrip Wawancara

Pewawancara : Chairida Saufatunnisa (CS)

Informan : ER

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan Informan : Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

Pelaksanaan Wawancara : Hari Rabu tanggal 29 bulan Agustus tahun 2018 pukul 12.43 s.d.

12.52 WIB di Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

: Hari Jum’at tanggal 31 bulan Agustus tahun 2018 pukul 08.12

s.d. 08.30 WIB di Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

Memimpin Tenaga Perpustakaan Sekolah

CS : Bagaimana cara Anda mengarahkan tenaga perpustakaan agar dapat bekerja secara

efektif dan efisien?

ER : Jadi, yang pertama ya dikumpulkan, terus diberikan umm apa namanya pengertian

bahwa umm kita punya ya pembagian tugas dulu, job description-nya, job description

ini. Jadi, dengan adanya job description-nya, masing-masing sudah tahu minggu ini

harus dikerjakan apa, bulan ini harus apa, terus nanti terakhir apa. Jadi, ada job

description-nya.

CS : Terus, bagaimana cara Anda menggerakkan tenaga perpustakaan agar dapat bekerja

secara efektif dan efisien?

ER : Ya, kita beri perencanaan dulu kan, setelah perencanaan, apa yang mesti laksanakan,

setelah tahu apa yang akan dilaksanakan, baru umm kita eksekusi, artinya kita monitor,

kita awasi, kita check and re-check apa yang sudah dikerjakan.

CS : Terus, jelaskan upaya/tindakan apa saja yang telah Anda lakukan untuk membina

tenaga perpustakaan agar dapat berkembang secara pribadi maupun kariernya?

ER : Ya, untuk tenaga perpustakaan, staf, pertama ya kita ikutkan diklat. Untuk

pengembangan karier itu tadi pelatihan-pelatihan, workshop, seminar-seminar yang

berkaitan dengan pengembangan pengelolaan perpustakaan sekolah.

CS : Selain itu ada lagi, pak?

ER : Ya, ikutin organisasi umm perpustakaan, seperti APISI, ATPUSI, IPI.

Page 175: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

CS : Jelaskan upaya/tindakan apa saja yang telah Anda lakukan untuk menjadi panutan bagi

tenaga perpustakaan dalam melaksanakan tugas?

ER : Ya, pertama harus memberi contoh, menjadi panutan. Apa yang kita kerjakan, ya

kerjakan dulu, terus kemudian berikutnya staf atau pengelola perpustakaan lainnya

untuk mengikuti, gitu. Jadi, kita memberi contoh.

Merencanakan Program Perpustakaan Sekolah

CS : Terus, jelaskan rencana program pengembangan koleksi yang telah ada buat?

ER : Umm, rencana pengembangan, penambahan buku-buku koleksi fiksi maupun non fiksi

kita tambahkan. Terutama yang non fiksi, yang buku-buku paket gitu kan butuh untuk

umm pelajaran di sekolah itu.

CS : Terus, jelaskan rencana program promosi perpustakaan yang telah Anda buat?

ER : Umm, promosi kita membuat dengan pamplet.

CS : Pamplet?

ER : Hu’um, pamplet, brosur, terus kemudian web sekolah juga kita pasang, terus kita di

ada standing umm apa namanya umm tempelin buku-buku di rak, yang ini buku-buku

populer, buku-buku ini di tempat yang kelihatan oleh pengunjung atau pemustaka.

CS : Umm, jelaskan rencana program pengembangan sumber daya manusia yang telah

Anda buat?

ER : Ya, pengembangannya umm staf itu diminta untuk ikut diklat, untuk pengembangan

lebih lanjut lagi, misalnya disarankan untuk ikutin pendidikan lebih lanjut lagi S2 atau

S1 perpustakaan. Tapi, semuanya terkendala dengan anggaran dalam perkembangan

itu.

CS : Umm, jelaskan rencana program pengembangan sarana dan prasarana yang telah Anda

buat?

ER : Pengembangan sarana dan prasarana yang sekarang itu saya kembangkan ya komputer.

Lewat komputer itu pengadaan sarana komputer untuk mencari informasi di

perpustakaan. Kita mengadakan empat unit komputer baru untuk pengembangan

sarana.

CS : Jelaskan rencana anggaran perpustakaan yang telah Anda buat?

Page 176: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

ER : Nah ini, kalau anggaran ini kaitannya kalau sekolah negeri kan berhubungan dengan

sekolah, RAPBS, apa namanya, rencana belanja sekolah ya, jadi saya membuat

rencana anggarannya tidak sendiri, kepala sekolah juga ikut menentukan. Sebetulnya

dalam UU perpustakaan kan 5%, tapi realisasinya belum maksimal untuk penggunaan.

Jadi, semua ditentukan oleh BOP, bantuan operasional per- umm pendidikan itu, di

situ ada sarana untuk sekolah. Terus, anggaran ini biasanya untuk pengadaan buku-

buku paket atau buku-buku fiksi, gitu.

Melaksanakan Program Perpustakaan Sekolah

CS : Kalau, bagaimana pelaksanaan dari program pengembangan koleksi perpustakaan?

ER : Pengembangannya?

CS : Pelaksanaannya.

ER : Pelaksanaan pengembangan koleksi, maksudnya gimana ini pengembangan apa ini?

CS : Umm, ya, maksudnya pelaksanaan pengembangan koleksinya tuh berjalan, sudah

berjalan atau bagaimana pak?

ER : Oh, iya. Ya, sementara ini ya cukup berjalan. Memang pengembangannya umm kita

mengadakan buku-buku yang menarik, terus kita ada bedah buku juga supaya

perpustakaan berlanjut. Jadi, minat baca atau pun minat berkunjung perpustakaan

lebih tinggi, terutama di jam-jam kosong siswa diharapkan bisa berkunjung ke

perpustakaan atau membaca buku.

CS : Kalau misalnya pengembangan koleksi itu diadakan setiap kapan pak?

ER : Setiap tahun. Setiap tahun ada bedah buku, dan pengembangan koleksi-koleksi,

tambahan-tambahan buku yang ada, gitu, kita adakan itu, apa namanya, umm ya

dianalisis dulu apa yang dibutuhkan oleh siswa, yang butuh buku-buku apa, kita

berikan. Guru-guru kita diberikan untuk pengembangan perpustakaan lebih lanjut,

untuk terutama pada sarana bukunya.

CS : Kalau, bagaimana pelaksanaan dari program pengembangan sumber daya manusia?

ER : Pengembangannya? Pelaksanaannya?

CS : Iya, pelaksanaannya.

ER : Ya, untuk pelaksanaannya, SDM-nya ini karena SDM kita itu Cuma dua dan terikat

dengan ini, jadi kalau misalnya satu staf itu dibawa ke diklat, ya kosong. Jadi, gak

maksimal, belum optimal sekali untuk pengembangan SDM-nya.

CS : Kalau, bagaimana pelaksanaan dari program promosi perpustakaan?

Page 177: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

ER : Promosi cukup baik ya pelaksanaannya. Kami kan me- mendisplay buku-buku yang

baru, kemudian juga adanya bedah buku, gitu, jadi siswa mempunyai minat baca yang

tinggi.

CS : Biasanya pengembangan apa, eh, promosinya itu dilakukan kapan pak?

ER : Umm, berkelanjutan. Kita promosinya enggak per insidentil. Kalau promosi yang ini

kan ada bedah buku, tapi itu hanya insidentil, artinya hanya satu tahun sekali kan.

Kalau yang berkelanjutan, kita display buku-buku yang bermutu misalnya, sehingga

siswa atau pengunjung bisa punya minat baca yang tinggi.

CS : Kalau, bagaimana pelaksanaan dari program pengembangan sarana dan prasarana?

ER : Sarana dan prasarana, ya, pengembangannya ya berkelanjutan juga. Tapi, umm kita

kan sarana dan prasarana ditentukan oleh pemerintah, jadi ya menunggu itu, dana

bantuan dari pemerintah.

CS : Bagaimana pelaksanaan dari pemanfaatan anggaran perpustakaan?

ER : Nah ini. Jadi, anggaran perpustakaan sekolah itu kan kaitannya dengan BOP, bantuan

operasional pendidikan. BOP itu biasanya pengguna anggaran itu kepala sekolah. Jadi,

pemanfaatannya kadang-kadang tergantung kebutuhan sekolah. Tapi lebih banyak

pada pengadaan buku-buku sekolah, buku-buku paket terutama ya yang berhubungan

dengan kurikulum 2013. Jadi, di sini perpustakaan atau kepala perpus tidak mengolah

anggaran sendiri, tapi anggaran sudah ada dari BOP dan kepala sekolah yang

menentukan.

CS : Kalau, biasanya anggaran turun kapan pak?

ER : Anggaran itu kan kalau di BOP, triwulan, tiga bulan sekali. Tapi kan peruntukannya

tiga bulan turun, tiga bulan turun, tapi itu apa, anggaran dalam satu tahun. Turun itu,

ya di situ sudah ada ditentukan pos-pos mana yang harus di penggunaan anggaran di

perpus. Jadi, tidak bisa penggunaan anggaran yang, yang istilahnya insidentil, tiba-

tiba gitu. Enggak. Tapi, sudah ada pos yang ditentukan di BOP itu. Ada slipnya, karena

itu berkaitan dengan laporan SPJ-nya kan, dengan apa namanya, pihak-pihak tertentu.

CS : Jadi kalau kaya gitu harus ngajuin proposal dulu apa bagaimana?

ER : Ya kita mengupload ke BOP itu. Ada sistemnya. Tapi, biasanya kebanyakan ke buku-

buku paket, atau buku-buku fiksi, gitu. Tapi kita sementara ini lebih ditekannya pada

buku paket, karena buku paket itu buku wajib, menyukseskan kurikulum 2013 itu.

Page 178: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

CS : Umm, jelaskan upaya/tindakan apa saja telah Anda lakukan dalam mengupayakan

bantuan finansial, baik dari internal maupun eksternal?

ER : Ya upaya kita untuk bantuan itu ya menggunakan atau memaksimalkan umm bantuan

itu semaksimal mungkin untuk kebutuhan pendidikan, terutama untuk siswa. Kalau

bantuan eksternal, karena kita punya aturan sih ya, jadi bantuan eksternal itu kalau

nanti umm itu kan gak boleh diberikan cuma-cuma karena nanti jatuhnya gratifikasi.

Jadi, kita lebih selektif lagi. Tapi, selama ini belum ada sih. Belum ada secara langsung

karena dari pihak sekolah sudah membatasi, sudah memberikan, kecuali kalau instansi.

Antar instansi kita ngajuin, kaya buku-buku ini kan bantuan (sambil nunjuk buku-

buku berbahasa asing), buku-buku yang retur yang tidak dipakai oleh sekolah British

School kalau gak salah. Jadi, tanpa ada embel-embel perorangan atau pun pihak

tertentu yang ini.

CS : Berarti dari instansi saja ya pak?

ER : Iya, instansi.

Memantau Pelaksanaan Program Perpustakaan

CS : Kalau, bagaimana pemantauan yang Anda lakukan terhadap pelaksanaan program

pengembangan koleksi?

ER : Pemantauannya adalah kita pemantauan dalam pengembangan koleksi ya apakah

koleksi itu mana yang dibutuhkan mana yang sudah tidak dibutuhkan, gitu loh. Itu

pemantauannya. Istilahnya pengembangan umm buku-bukunya kan, terutama buku-

bukunya, pengembangan koleksinya. Kalau yang sudah tidak dibutuhkan, kita punya

gudang, di masukan ke gudang, gitu. Yang sudah tidak misalnya umm istilahnya

penyiangan ya, setiap tahun penyiangan yang mana-mana ini dihapuskan.

Pemantauannya selama ini hanya itu saja.

CS : Bagaimana pemantauan yang Anda lakukan terhadap pelaksanaan program promosi

perpustakaan?

ER : Promosi, pemantauannya ya hanya dengan lihat daftar kunjungan ya. Kalau kunjungan,

ini kan kita promosinya kan pakai display begini, buku-buku yang kira-kira buku baru,

buku yang punya istilahnya minat baca tinggi, kita displaykan. Nah itu untuk promosi.

CS : Oh jadi ngeliat daftar kunjungan?

ER : Iya, daftar kunjungan siswa karena kita kan terikat dengan ini kan umm instansi

sekolah tertentu yang yang yang berkaitan dengan usaha umm kita promosi luar itu

Page 179: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

kan apa. Tapi kita juga kadang-kadang ikut pameran juga itu kan termasuk, kalau ada

misalnya dari perpusnas atau perpusda, ada nih pameran, stan perpus, kita

mengirimkan perpustakaan kita untuk ikut stan pameran. Itu kan termasuk promosi

juga ya.

CS : Umm terus, bagaimana pemantauan yang Anda lakukan terhadap pelaksanaan

program pengembangan sumber daya manusia?

ER : Pemantauannya ya paling secara lisan saja. Artinya, kemarin misalnya ditugaskan

untuk workshop. Itu kan pengembangan sumber daya itu kaitannya biasanya untuk

peningkatan kompetensi, peningkatan pengetahuan, paling pemantauannya kalau ada

ditugaskan ikut workshop atau pun ikut seminar, lalu kita tanyakan tentang ya apakah

mendapatkan sertifikat, terus hasilnya apa saja yang bisa diterapkan untuk

perpustakaan kita.

CS : Selanjutnya, bagaimana pemantauan yang Anda lakukan terhadap pelaksanaan

program pengembangan sarana dan prasarana?

ER : Ya, kalau pemantauan sarana dan prasarana kita lihat kalau sarana dan prasarana

misalnya kaya kursi gitu kan, kursi itu apakah masih bagus atau enggak. Kalau

misalnya kursi itu patah kakinya atau ini, kan sering anak-anak kalau duduk kan gak—

gak tertib kan ya kadang-kadang main nganu ah, nah, kita usulkan untuk mengadakan

penggantian. Atau sarana yang lain misalnya ada yang rusak, buku ada yang rusak ya

kita ada perbaikan, gitu.

CS : Terus, bagaimana pemantauan yang Anda lakukan terhadap pelaksanaan pemanfaatan

anggaran perpustakaan?

ER : Pemantauannya, nah itu tadi, kalau anggaran kita enggak punya wewenang khusus. Ya

jadi kita enggak bisa memantau anggaran, berapa yang ini kita hanya menerima.

Misalnya ada buku paket, ya kita hanya menerima ini. Misalnya dari bendahara

sekolah yang sudah umm bendahara sekolah yang berhubungan dengan BOP itu ya ng

membelinya. Kita hanya ‘oh ada buku paket pak’, yaudah kita bantu berapa. Kemarin

kaya buku berapa dus itu, kan beli buku paket. Pemantauan anggarannya, oh anggaran

dari ini BOP.

CS : Berarti yang belanja itu semuanya dari sekolah ya?

ER : Iya, karena kaitannya dengan BOP itu. Bendahara sekolah ya.

Page 180: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Mengevaluasi Program Perpustakaan Sekolah

CS : Terus, bagaimana evaluasi yang Anda lakukan terhadap program pengembangan

koleksi?

ER : Evaluasinya? Evaluasinya ya apakah pengembangan koleksi ini berjalan dengan baik

atau tidak. Maksudnya bahwa misalnya pengembangan koleksi itu kan berhubungan

dengan buku paket ya, pengembangan koleksi ada penambahan ada ini. Ya paling

seperti itu saja.

CS : Kalau, bagaimana evaluasi yang Anda lakukan terhadap program promosi

perpustakaan?

ER : Evaluasi promosi perpustakaan? Promosi kita ya secara ini saja secara sepintas, tapi

enggak ada bukti fisik. Kalau promosi, kita kan ada display buku, nah kalau petugas

bilang buku yang di display sudah banyak peminatnya, oh berarti ini perlu ada

penambahan untuk buku-buku yang jenis ini, begitu. Kita usulkan.

CS : Kalau, bagaimana evaluasi yang Anda lakukan terhadap program pengembangan

SDM?

ER : Untuk SDM itu kan, evaluasinya ya paling umm kan SDM itu berkaitan dengan

manusianya ya, apakah mengikuti diklat atau workshop atau seminar, ya paling

mengevaluasinya apakah sudah mengikuti berapa kali, ada sertifikatnya gak. Kita file,

kita masukan ke data, dan itu sebagai ini kan bukti fisik bahwa SDM kita berjalan

dengan baik.

CS : Kalau, bagaimana evaluasi yang Anda lakukan terhadap program pengembangan

sarana dan prasarana pak?

ER : Ya tadi evaluasinya dari umm sarana dan prasarana yang ada kita evaluasi apakah

umm sarananya masih bagus atau tidak, gitu kan. Misalnya kursinya masih bagus atau

tidak, buku-buku masih ada yang bagus atau tidak, lampu-lampu juga dicek apakah

ada yang mati atau tidak, apakah masih layak, komputer juga gitu.

CS : Umm sama gak umm, bagaimana evaluasi yang Anda lakukan terhadap anggaran

perpustakaan?

ER : Ya, anggaran sama itu. Anggaran yang menentukan kan dari pemerintah, jadi evaluasi

ya itu domainnya wewenang dari kepala sekolah, anggaran itu. Kita gak bisa

Page 181: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

mengevaluasi anggaran perpustakaan. Kita hanya bisa mengusulkan kebutuhan

perpustakaan.

CS : Jadi, umm kalau secara umum, semua evaluasi tersebut itu nantinya berbentuk apa

pak?

ER : Laporanlah. Laporan tahunan. Biasanya laporan tahunan, nanti kita buat misalnya

buku ada berapa yang rusak, sarana dan prasarana masih ada berapa yang bagus yang

rusak, gitu.

CS : Biasanya evaluasi itu diadakan setiap kapan pak?

ER : Setahun sekali. Setahun sekali pada saat laporan tahunan.

CS : Terakhir, data yang saya dapat dari website Sekolah kita, tertulis bahwa perpustakaan

ini dalam kondisi rusak ringan. Bagaimana tanggapan Anda?

ER : Kalau dari website, biasanya ada admin kan yang upload. Ya mungkin yang dimaksud

rusak ringan itu kaya komputer yang perlu diperbaiki, lampu-lampu yang mati. Ya

seperti itu saja, tidak sampai ke yang lain.

Page 182: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 5 Reduksi Data

Kategori Sub Kategori

Informan

AG

(Kepala Perpustakaan SMAN

6 Jakarta)

ER

(Kepala Perpustakaan SMAN

8 Jakarta)

SP

(Kepala Perpustakaan SMAN

55 Jakarta)

Memimpin

Tenaga

Perpustakaan

Sekolah

Mengarahkan te-

naga perpustakaan

untuk bekerja secara

efektif dan efisien

- Cara kepala perpustakaan

mengarahkan tenaga perpus-

takaan:

• Secara umum, pernah

mengarahkan tenaga per-

pustakaan. Akan tetapi,

ketika ada pekerjaan

kepala perpustakaan me-

lakukan kerja sama

dengan tenaga perpus-

takaan

- Cara kepala perpustakaan

mengarahkan tenaga perpus-

takaan:

• Mengumpulkan tenaga

perpustakaan

• Memberikan pengertian

kepada tenaga perpusta-

kaan

• Membagikan tugas/ job

description kepada tena-

ga perpustakaan

- Cara kepala perpustakaan

mengarahkan tenaga perpus-

takaan:

• Meminta tenaga perpus-

takaan untuk membagi

waktu antara bekerja di

sekolah dengan bekerja

di perpustakaan

Menggerakkan te-

naga perpustakaan

untuk bekerja secara

efektif dan efisien

- Cara kepala perpustakaan

menggerakkan tenaga per-

pustakaan:

• Komunikasi:

o Via telepon

o Langsung

- Cara kepala perpustakaan

menggerakkan tenaga per-

pustakaan:

• Membuat perencanaan

• Memberi tahu tenaga

perpustakaan apa saja

yang mesti dilaksanakan

• Melakukan eksekusi

o Memonitor

o Mengawasi

o Check dan re-check

- Cara kepala perpustakaan

menggerakkan tenaga per-

pustakaan:

• Meminta tenaga perpus-

takaan untuk membagi

waktu antara bekerja di

sekolah dengan bekerja

di perpustakaan

• Meminta tenaga perpus-

takaan untuk melak-

sanakan tugas yang

diberikan

o Membersihkan rak

Page 183: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

o Mengatur buku

o Meletakkan buku ke

rak

o Menunggu perpus-

takaan

Membina tenaga

perpustakaan untuk

pengembangan pri-

badi dan karier

- Cara kepala perpustakaan

membina tenaga perpusta-

kaan:

• Mengikutsertakan tena-

ga perpustakaan ke

beberapa pelatihan yang

diadakan oleh

o Dinas Pendidikan

o Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan DKI

o BI Corner

o APISI

- Cara kepala perpustakaan

membina tenaga perpusta-

kaan:

• Mengikutsertakan tenaga

perpustakaan ke berbagai

diklat / pelatihan-

pelatihan / workshop /

seminar yang berkaitan

dengan pengelolaan per-

pustakaan sekolah

• Mengikuti organisasi

perpustakaan seperti

APISI, ATPUSI, IPI

- Tenaga perpustakaan me-

rangkap sebagai caraka,

yaitu orang yang bersih-

bersih sekolah

- Karena tenaga perpustakaan

yang ada bukan sepenuhnya

menjadi pustakawan, jadi

tidak diarahkan untuk

mengikuti pelatihan

Menjadi teladan da-

lam melaksanakan

tugas

- Cara kepala perpustakaan

untuk menjadi panutan bagi

tenaga perpustakaan:

• Menegakkan kedisip-

linan

• Hadir lebih awal

- Cara kepala perpustakaan

untuk menjadi panutan bagi

tenaga perpustakaan:

• Memberi contoh terlebih

dahulu kepada tenaga

perpustakaan

- Cara kepala perpustakaan

untuk menjadi panutan bagi

tenaga perpustakaan:

• Menegakkan kedisip-

linan

• Kerja kelas

• Menjaga kebersihan

Merencanakan

Program

Perpustakaan

Sekolah

Merencanakan

program pengem-

bangan

- Belum membuat rencana

pengembangan koleksi

- Rencana pengembangan ko-

leksi kepala perpustakaan

terdahulu:

- Rencana pengembangan ko-

leksi:

• Penambahan buku-buku

koleksi

o Fiksi

o Non fiksi

- Rencana pengembangan ko-

leksi:

• Memasukkan data-data

buku ke dalam program

SLIMS

Page 184: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

• Penambahan buku-buku

koleksi

o Buku pelajaran

o Referensi

- Metode promosi:

• Ke anak-anak

o Bimbingan pema-

kai mengenai buku-

buku yang ada di

perpustakaan beser-

ta jumlahnya pada

saat MOS / MPLS

• Ke orang tua

o Mengadakan talk-

show dengan meng-

hadirkan pengarang

buku

o Mengadakan pame-

ran buku dari pener-

bit

▪ Buku paket

pelajaran

- Metode promosi:

• Pamflet

• Brosur

• Website sekolah

• Display buku

o Buku populer

• Stan perpustakaan

• Penambahan buku-buku

koleksi

o Buku-buku untuk

literasi

o Buku pelajaran

- Metode promosi:

• Kegiatan literasi

• Bekerja sama dengan

guru bahasa Indonesia

Merencanakan

pengembangan

sumberdaya

perpustakaan

- Rencana pengembangan

SDM:

• Penambahan SDM se-

banyak dua orang

o Pustakawan, untuk

mengelola buku dan

membuat rencana

perpustakaan

o Pemustaka, untuk

melaksanakan pe-

- Rencana pengembangan

SDM:

• Mengikutsertakan te-

naga perpustakaan ke

dalam diklat

• Menyarankan tenaga

perpustakaan untuk

mengikuti pendidikan

ke jenjang yang lebih

- Rencana pengembangan

SDM:

• Penambahan SDM

o Pustakawan

- Rencana pengembangan sa-

rana dan prasarana:

• Memperbaiki rak

• Menyediakan kompu-

ter

Page 185: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

kerjaan sesuai ren-

cana yang dibuat

pustakawan, seperti

membuat label,

memasang daftar

panggil

- Rencana pengembangan sa-

rana dan prasarana:

• Membeli LCD untuk

presentasi

• Membuat ruang untuk

presentasi

lanjut, seperti S1 / S2

Ilmu Perpustakaan

- Rencana pengembangan sa-

rana dan prasarana:

• Pengadaan empat unit

komputer

Merencanakan

anggaran

- Belum membuat rencana

anggaran

- Nantinya, rencana anggaran

dibuat berdasarkan anggaran

dari sekolah sebanyak 5%

- Implementasi anggaran:

• Untuk membeli koleksi

• Untuk membeli perala-

tan

• Untuk membeli alat

pendukung kelengkapan

buku

- Sudah membuat rencana

anggaran

- Anggaran sebanyak 5%,

realisasinya masih belum

maksimal

- Anggaran ditentukan dari

Bantuan Operasional Pendi-

dikan (BOP)

- Tidak membuat rencana ang-

garan

- Anggaran perpustakaan di-

dapat dari dana BOS atau

BOP sekolah

- Implementasi anggaran:

• Untuk membeli koleksi

Melaksanakan

Program

Perpustakaan

Sekolah

Melaksanakan

program

pengembangan

- Pelaksanaan dari pengem-

bangan koleksi berjalan

dengan cukup lancar

• Mengadakan buku-buku

pelajaran

- Pelaksanaan dari pengem-

bangan koleksi cukup

berjalan

• Mengadakan buku-buku

yang menarik

• Bedah buku

- Pelaksanaan dari pengem-

bangan koleksi sudah

berjalan

• Mengadakan buku

pelajaran

Page 186: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

- Pengembangan koleksi

diadakan setiap tahun sekali,

tepatnya awal tahun

pelajaran, yaitu Juli atau

Agustus

- Pelaksanaan dari program

promosi berjalan lancar

• Memberikan informasi

terkait perpustakaan pada

saat MPLS

• Mengadakan pameran

buku

- Program promosi diadakan

setiap tahun sekali

- Pengembangan koleksi di-

adakan setiap tahun sekali

- Pelaksanaan dari program

promosi berjalan dengan

cukup baik

• Mendisplay buku

o Buku-buku baru

o Buku-buku ber-

mutu

• Mengadakan bedah

buku

- Mendisplay buku diadakan

secara berkelanjutan, sedang-

kan bedah buku diadakan satu

tahun sekali/ insidentil

• Mengadakan buku-buku

untuk literasi

- Pengembangan koleksi

diadakan setiap tahun sekali,

tepatnya pada tahun ajaran

baru, yaitu bulan Juli

- Pelaksanaan dari program

promosi sudah berjalan

• Kegiatan literasi

• Bekerja sama dengan

guru bahasa Indonesia

- Kegiatan literasi diadakan

setiap Jum’at, sedangkan

kerja sama dengan guru

bahasa Indonesia diadakan

sesuai dengan guru yang

bersangkutan

Melaksanakan

pengembangan

sumberdaya

perpustakaan

- Pelaksanaan dari pengem-

bangan SDM sudah berjalan

• Seringnya kepala per-

pustakaan mendapat un-

dangan dari Dinas

Perpustakaan atau Dinas

Pendidikan DKI untuk

mengikutsertakan tenaga

perpustakaan ke berbagai

pelatihan

- Pelaksanaan dari pengem-

bangan sarana dan prasa-

- Pelaksanaan dari pengem-

bangan SDM belum mak-

simal / optimal masih ku-

rangnya tenaga perpustakaan

yang ada

- Pelaksanaan dari pengem-

bangan sarana dan prasarana

dilakukan secara berkelan-

jutan sembari menunggu

dana dari pemerintah

- Pelaksanaan dari pengem-

bangan SDM belum mak-

simal karena tenaga

perpustakaan yang ada

bukan sepenuhnya sebagai

pustakawan

- Pelaksanaan dari pengem-

bangan sarana dan prasarana

sudah berjalan dan akan terus

dikembangkan

• Memperbaiki rak, meja,

dan kursi

Page 187: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

rana baru pada tahap

membuat program saja,

belum sampai tahap

merealisasikan

• Mengadakan komputer

• AC

• Karpet

Memanfaatkan

anggaran

sesuai dengan

program

- Anggaran dimanfaatkan

untuk:

• Membeli koleksi buku

- Pihak sekolah yang langsung

belanja dan membayar buku-

buku tersebut

- Kepala perpustakaan tidak

tahu menahu tentang ang-

garan

- Anggaran turun dalam kurun

waktu setahun sekali

- Anggaran dimanfaatkan

untuk:

• Mengadakan buku

o Buku paket kuri-

kulum 13

o Buku fiksi

- Pemanfaatan anggaran ter-

gantung kebutuhan sekolah

- Kepala perpustakaan tidak

mengolah anggaran sendiri

- Anggaran sudah ada di BOP

dan kepala sekolahlah yang

menentukan

- Anggaran turun dalam

kurun waktu triwulan / tiga

bulan sekali

- Anggaran dimanfaatkan

untuk:

• Membeli karpet

• Membeli rak

• dsb

- Kepala perpustakaan tidak

tahu menahu tentang ang-

garan

- Kebutuhan perpustakaan

yang diajukan oleh kepala

perpustakaan akan dibelikan

langsung oleh pihak sekolah

jika tertulis di dalam

Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS);

- Kepala perpustakaan tidak

terlalu mengerti terkait

masalah turunnya anggaran

Mengupayakan

bantuan

finansial dari

berbagai

sumber

- Upaya bantuan finansial

• Dari pihak luar

o Belum pernah ada

• Dari pihak dalam

o Anggaran dari se-

kolah sebesar 5%

- Kepala perpustakaan tidak

tahu apakah anggaran yang

- Upaya bantuan finansial

• Dari pihak luar

o Belum pernah ada

• Dari pihak dalam

o Anggaran dari se-

kolah

- Kepala perpustakaan ber-

upaya memaksimalkan ban-

- Upaya bantuan finansial

• Dari pihak luar

o Belum pernah ada

• Dari pihak dalam

o Anggaran dari se-

kolah

- Bantuan yang diberikan dari

pihak sekolah pun nantinya

Page 188: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

5% itu turun semua atau

tidak

tuan tersebut semaksimal

mungkin

dalam bentuk barang, bukan

finansial

Memantau

Pelaksanaan

Program

Perpustakaan

Sekolah

Memantau

pelaksanaan

program

pengembangan

- Cara kepala perpustakaan

memantau program pengem-

bangan koleksi:

• Melakukan koordinasi

dengan tenaga perpus-

takaan ketika ada waktu

luang setelah mengajar

- Belum melakukan peman-

tauan terhadap program

promosi

- Cara kepala perpustakaan

memantau program pengem-

bangan koleksi:

• Melakukan penyiangan

o Melihat koleksi

mana yang masih

dibutuhkan dan

mana yang sudah

tidak dibutuhkan

- Cara kepala perpustakaan

memantau program promosi:

• Melihat daftar kun-

jungan siswa ke perpus-

takaan

- Cara kepala perpustakaan

memantau program pengem-

bangan koleksi:

• Menertibkan buku-buku

yang dipinjam siswa

agar dikembalikan tepat

waktu

- Cara kepala perpustakaan

memantau program promosi:

• Melihat seberapa banyak

pengunjung setiap bu-

lannya

• Melihat seberapa banyak

siswa yang meman-

faatkan koleksi

Memantau

pengembangan

sumberdaya

perpustakaan

- Cara kepala perpustakaan

memantau program pengem-

bangan SDM:

• Melihat apakah prog-

ram tersebut berjalan

sesuai dengan deadline

yang ditentukan dari

pihak sekolah atau tidak

• Melihat apakah prog-

ram tersebut berjalan

sesuai dengan deadline

dari pihak yang terkait

- Cara kepala perpustakaan

memantau program pengem-

bangan SDM:

• Secara lisan

o Bertanya apakah

tenaga perpusta-

kaan mendapatkan

sertifikat atau tidak

o Bertanya tentang

apa saja yang bisa

diterapkan untuk

perpustakaan dari

- Cara kepala perpustakaan

memantau program pengem-

bangan SDM:

• Melihat hasil kerja

tenaga perpustakaan

o Melihat kondisi fisik

perpustakaan setiap

harinya, apakah siap

digunakan atau tidak

- Cara kepala perpustakaan

memantau program pengem-

bangan sarana dan prasarana:

Page 189: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

dengan masalah perpus-

takaan atau tidak

o Perpustakaan

nasional/ DKI

o Dinas pendidikan

- Cara kepala perpustakaan

memantau program pengem-

bangan sarana dan prasarana:

• Melihat rencana peng-

adaan sarana dan

prasarana

• Mengadakan sarana dan

prasarana

• Menjaga sarana dan

prasarana

hasil pelatihan ter-

sebut

- Cara kepala perpustakaan

memantau program pengem-

bangan sarana dan prasarana:

• Melihat apakah sarana

dan prasarana tersebut

masih bagus atau sudah

tidak bagus

o Sarana yang rusak,

nantinya diusulkan

untuk diadakan

penggantian

o Buku yang rusak,

nantinya ada per-

baikan

• Melihat kondisi sarana

dan prasarana tersebut

apakah masih layak atau

sudah tidak layak

Memantau

penggunaan

anggaran

- Kepala perpustakaan tidak

bisa memantau penggunaan

anggaran karena belum

dilibatkan dalam pembuatan

anggaran

- Kepala perpustakaan tidak

bisa memantau penggunaan

anggaran karena tidak punya

wewenang khusus terhadap

anggaran

- Bendahara sekolah yang

berhubungan dengan BOP-

lah yang membeli kebutuhan

perpustakaan

- Kepala perpustakaan tidak

bisa memantau penggunaan

anggaran

Mengevaluasi

Program

Perpustakaan

Sekolah

Mengevaluasi

program

pengembangan

- Belum pernah melakukan

evaluasi terhadap program

pengembangan koleksi ka-

rena baru menjabat sebagai

- Cara kepala perpustakaan

mengevaluasi program

pengembangan koleksi:

• Melihat apakah dalam

pengembangan tersebut

- Cara kepala perpustakaan

mengevaluasi program

pengembangan koleksi:

• Melihat apakah koleksi

tersebut bertambah atau

Page 190: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

kepala perpustakaan pada

tahun ini

- Belum pernah melakukan

evaluasi terhadap program

promosi

- Secara umum, pelaksanaan

program promosi sudah

berjalan dengan baik dan

cukup kondusif

ada penambahan ko-

leksi atau tidak

- Cara kepala perpustakaan

mengevaluasi program pro-

mosi:

• Secara lisan

o Apabila tenaga

perpustakaan

mengatakan bahwa

suatu buku banyak

peminatnya, maka

akan diadakan pe-

nambahan buku-

buku yang sejenis

itu

berkurang setiap semes-

ternya

- Cara kepala perpustakaan

mengevaluasi program pro-

mosi:

• Melihat apakah kegiatan

literasi tersebut berjalan

atau tidak

• Melihat apakah media

perpustakaan sudah di-

manfaatkan secara mak-

simal atau belum oleh

guru bahasa Indonesia

Mengevaluasi

pengembangan

sumberdaya

perpustakaan

- Belum pernah melakukan

evaluasi terhadap pengem-

bangan SDM karena baru

menjabat sebagai kepala

perpustakaan pada tahun ini

- Belum pernah melakukan

evaluasi terhadap pengem-

bangan sarana dan prasarana

karena baru menjabat

sebagai kepala perpustakaan

pada tahun ini

- Cara kepala perpustakaan

mengevaluasi pengembangan

SDM:

• Melihat apakah tenaga

perpustakaan sudah

mengikuti diklat /

workshop / seminar atau

belum

• Mendata sertifikat yang

didapat sebagai bukti

fisik bahwa SDM yang

ada sudah berjalan

dengan baik

- Cara kepala perpustakaan

- Cara kepala perpustakaan

mengevaluasi pengembangan

SDM:

• Melihat kesiapan tenaga

perpustakaan dalam

mempersiapkan perpus-

takaan untuk digunakan

oleh siswa

o Melihat apakah per-

pustakaan tersebut

masih berantakan

dan kotor atau tidak

- Cara kepala perpustakaan

mengevaluasi program

Page 191: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

mengevaluasi program

pengembangan sarana dan

prasarana:

• Melihat dan mengecek

apakah sarana dan pra-

sarananya masih bagus

dan layak atau tidak

pengembangan sarana dan

prasarana:

• Melihat kelayakan dari

sarana dan prasarana yang

digunakan, apakah masih

layak atau tidak

Mengevaluasi

pemanfaatan

anggaran

- Kepala perpustakaan tidak

bisa menjawab terkait

masalah evaluasi peman-

faatan anggaran

- Kepala perpustakaan tidak

bisa melakukan evaluasi

terhadap pemanfaatan ang-

garan perpustakaan karena

hal tersebut merupakan

wewenang kepala sekolah

- Kepala perpustakaan tidak

tahu menahu terkait masalah

evaluasi pemanfaatan ang-

garan

- Evaluasi berbentuk laporan

tertulis

- Evaluasi diadakan di akhir

tahun pada rapat pengurus

dan staf perpustakaan

- Waktu evaluasi:

• Setiap akhir tahun / se-

tahun sekali

• Setiap bulan

o Pelaksanaan pela-

yanan

• Secara kontinu

o Pelaksanaan peng-

adaan

- Evaluasi berbentuk laporan

- Evaluasi diadakan setiap

setahun sekali pada saat

laporan tahunan

- Evaluasi berbentuk laporan

- Evaluasi diadakan setelah

KBM selesai

- Waktu evaluasi:

• Setahun sekali

o Pengunjung perpus-

takaan

• Per semester

o Pengadaan buku

paket pelajaran

o Pendistribusian

buku paket pelajaran

o Sarana

Page 192: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 6 Wawancara dengan Kepala Perpustakaan SMAN 6 Jakarta

Lampiran 7 Wawancara dengan Kepala Perpustakaan SMAN 8 Jakarta

Lampiran 8 Wawancara dengan Kepala Perpustakaan SMAN 55 Jakarta

Page 193: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 9 Surat Tugas Menjadi Dosen Pembimbing

Page 194: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian dan Wawancara

Page 195: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 11 Surat Izin Penelitian dari Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta

Selatan

Page 196: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 12 Surat Izin Penelitian dari SMAN 6 Jakarta

Page 197: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian dari SMAN 55 Jakarta

Page 198: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 14 Surat Perubahan Judul Skripsi

Page 199: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan
Page 200: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

Lampiran 15 Salinan Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah

Page 201: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan
Page 202: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan
Page 203: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan
Page 204: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan
Page 205: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan
Page 206: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan
Page 207: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan
Page 208: STUDI TENTANG KOMPETENSI KEPALA PERPUSTAKAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43813/1/CHAIRIDA... · memenuhi semua indikator penelitian, sementara Kepala Perpustakaan

BIODATA PENULIS

CHAIRIDA SAUFATUNNISA. Lahir di Jakarta, tanggal 04

Mei 1997. Putri sulung dari dua bersaudara, dari ayahanda M.

Chaeruddin dan ibunda Siti Asaroh. Perempuan berdarah

Betawi yang memiliki hobi membaca ini, pernah menempuh

pendidikan di MI. Darussalam (2002-2008), MTsN 13 Jakarta

(2008-2011), dan SMAN 108 Jakarta (2011-2014). Setelah

lulus SMA, Ia kemudian melanjutkan studinya ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan mengambil Program Studi Ilmu Perpustakaan. Dalam rangka memperoleh gelar

pendidikan S1, Ia menulis skripsi yang berjudul Studi tentang Kompetensi Kepala

Perpustakaan Sekolah Se-Jakarta Selatan. Ia juga memiliki beberapa pengalaman

selama menjadi mahasiswi Program Studi Ilmu Perpustakaan. Pada tahun 2016, Ia

pernah melaksanakan magang pada bagian pengadaan, pengolahan, dan

pemeliharaan koleksi di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah dalam rangka

memenuhi tugas mata kuliah Pelestarian Bahan Pustaka. Pada tahun 2017, Ia pernah

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Pusat Arsip Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral yang beralamat di Pondok Ranji, Tangerang selama sebulan.

Selain itu, Ia juga pernah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata dari 25 Juli-25 Agustus

2017 di Desa Kalongsawah, Kecamatan Jasinga, Bogor.