studi perbandingan antara strategi...
TRANSCRIPT
1
STUDI PERBANDINGAN ANTARA STRATEGI PEMBELAJARAN
SCRAMBLE DAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA KELAS III SD N NGADIREJO 01
TAHUN AJARAN 2013/ 2014
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Diajukan Oleh :
HAFID ANGGA PRASETYO
A 510 100 174
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
1
STUDI PERBANDINGAN ANTARA STRATEGI PEMBELAJARAN
SCRAMBLE DAN WORD SQUARE TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA KELAS III SD N NGADIREJO 01
TAHUN AJARAN 2013/ 2014
Oleh :
Hafid Angga Prasetyo, A510100174, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta 2014,71 halaman
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPA antara penerapan strategi Scramble dengan strategi Word Square pada siswa kelas III SD Negeri Ngadirejo 01 Kartasura Sukoharjo. (2) Strategi manakah yang lebih baik antara yang menggunakan strategi Scramble dan strategi Word Square pada siswa kelas III SD Negeri Ngadirejo 01 Kartasura Sukoharjo. Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Negeri Ngadirejo 01 Kartasura Sukoharjo. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas IIIA yang dikenai perlakuan dengan menggunakan strategi Scramble, sedangkan kelas IIIB dikenai perlakuan dengan menggunakan strategi Word Sqaure. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t yang sebelumnya dilakukan ui prasyarat analisis dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.Hasil analisis data dengan taraf signifikan 5% diperoleh: (1) Ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang diajar menggunakan strategi Scramble dengan siswa yang diajar menggunakan strategi Word Square dapat dibuktikan dengan t hitung > t tabel , yaitu 2,177 > 2,012. (2) Startegi Scramble lebih baik dari pada strategi Word Square terhadap hasil belajar IPA pada kelas III SD Negeri Ngadirejo 01 Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014. Dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang diajar menggunakan strategi Scramble lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas yang diajar dengan menggunakan startegi Word Square yaitu 82 > 75,34 Kata kunci : Scramble, Word Square, hasil belajar
2
A. PENDAHULUAN
Kualitas dan mutu pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Salah satu
cara untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan adalah dengan
memperbaiki proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan bagian
terpenting dari pendidikan. Memperbaiki proses belajar mengajar dapat dilakukan
dengan meningkatkan hasil belajar. Menurut Arikunto dalam Samino (2013: 48)
hasil belajar adalah “hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan
kegiatan belajar dan merupakan penilian yang dicapai seseorang setelah
melakukan kegiatan belajar dan meruapakan penilaian yang dicapai seorang siswa
untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan sudah
diterima siswa”
Peran guru dalam menentukan keberhasilan belajar siswa adalah sebagai
fasilitator dan motivator bagi siswa. Selain sebagai fasilitator dan motivator tugas
guru adalah membimbing dalam belajar dan membantu siswa untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya. Keberhasilan belajar siswa dapat
dilihat dari apa yang dipahami siswa, penguasaan materi serta hasil belajar siswa.
Hal lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah penggunaan model
pembelajaran, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan oleh
guru.
Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses belajar mengajar tidak
semuanya baik, khususnya pada mata pelajaran IPA. Hal yang menyebabkan hasil
belajar mata pelajaran IPA kurang baik adalah karena beberapa faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari masing-masing siswa itu
sendiri misalnya, kemampuan yang dimiliki siswa. Sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar misalnya, penggunaan model pembelajaran
yang kurang inovatif, penggunaan strategi yang kurang sesuai dengan materi, dan
penggunaan media yang kurang tepat.
Berdasarkan pengamatan peneliti selama PPL (Program Pengalaman
Lapangan) di sekolah dasar, pembelajaran IPA saat ini masih dianggap
pembelajaran yang kurang menyenangkan dan menarik oleh sebagian besar siswa
sekolah dasar. Begitu juga permasalahan tentang hasil belajar IPA siswa yang
3
rendah serta minat belajar yang kurang terhadap mata pelajaran IPA disebabkan
oleh pembelajaran yang berlangsung secara tradisional yang menempatkan guru
sebagai pusat belajar bagi siswa. Padahal guru dituntut untuk menggunakan
strategi pembelajaran yang bervariasi tidak hanya monoton dengan menggunakan
metode ceramah saja. Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi
akan membuat peserta didik lebih tertarik dalam pelajaran yang diajarkan
sehingga strategi mempunyai peranan yang cukup besar dalam keberhasilan dan
tercapaiya tujuan proses belajar mengajar
Strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini ialah
Scramble dan Word Square. Strategi Pembelajaran Scramble merupakan strategi
yang berbentuk permainan acak kata, kalimat atau paragraf. Strategi ini
menggunakan penekanan latihan soal berupa permainan yang dikerjakan secara
berkelompok. Dalam strategi pembelajaran ini perlu adanya kerja sama antar
kelompok untuk saling membantu teman sekelompok agar dapat berfikir kritis
sehingga dapat lebih mudah dalam mencari penyelesaian soal. Sedangkan
Menurut Rober B. Taylor dalam Huda (2013:303), scramble merupakan salah
satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan
berpikir siswa. Metode ini mengharuskan siswa untuk menggabungkan otak kanan
dan otak kiri. Dalam metode ini mereka tidak hanya diminta untuk menjawab
soal, tetapi juga menerka dengan cepat jawaban soal yng sudah tersedia namun
masih dalam kondisi acak. Ketepatan dan kecepatan berpikir dalam menjawab
soal menjadi salah satu kunci permainan metode pembelajaran scramble. Strategi
Word Square merupakan strategi pembelajaran yang memadukan kemampuan
menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-
kotak jawaban. Dalam strategi pembelajaran ini perlu adanya kerja sama antar
kelompok dan siswa untuk berfikir efektif, kritis dan teliti. Sedangkan menurut
Mulyadi dan Risminawati (2012:71), menjelaskan bahwa strategi Word Square
sarat dengan permainan yang menggunakan kertas sebagai media, keuntunganya
adalah meningkatkan kecerdasan anak dalam olah huruf menjadi kata yang
berserak dalam satu bingkai kotak, dimana siswa diminta untuk menghubungkan
4
huruf dengan cepat baik secara menurun atau mendatar. Kecepatan menjadi kunci
utama kemenangan setiap kelompok atau individu didalam kelas.
Berpedoman pada uraian di atas perlu diadakan penelitian tentang “Studi
Perbandingan Antara Strategi Pembelajaran Scramble dan Word Square terhadap
Hasil Belajar IPA Kelas III SD N Ngadirejo 01 Tahun Ajaran 2013/2014 “
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 01, Kecamatan
Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan waktu dalam penelitian ini
dilaksanakan pada semester gasal, tahun ajaran 2013/2014, mulai bulan Oktober-
Februari 2013.
Subjek pemberi tindakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri.
Sedangkan sebagai subjek penerima tindakan dalam penelitian adalah siswa kelas
IIIA dan IIIB SD Negeri Ngadirejo 01 Kartasura Sukoharjo.
Dalam penelitian ini dilihat dari pendekatan analisisnya penulis
menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sedangkan dilihat dari kerakteristiknya,
penulis menggunkanan jenis penelitian eksperimental.
Menurut Rubiyanto, R. (2011: 22), variabel adalah konsep yang
mempunyai variasi nilai (tinggi rendah, laki-laki perempuan, panjang pendek
besar, senang tidak senang, dsb). Dalam penelitian ini variabelnya antara lain,
Menurut Rubiyanto, R. (2011: 28), variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent
(terikat). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (X), yaitu : XI variabel
bebas pertama yaitu pembelajaran IPA menggunakan strategi scramble. X2 :
variabel bebas kedua yaitu pembelajaran IPA menggunakan strategi word square.
Variabel Terikat ( dependen variabel/variabel tergantung). Menurut Rubiyanto, R.
(2011: 28), variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat (Y) adalah hasil
belajar IPA
Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:193), tes adalah serentetan pertanyaan
atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
5
pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.
Sebelum tes diujikan terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk
mendapatkan tes yang valid dan reliabel. Analisis butir soal terlebih dahulu
dilakukan uji instrument yang meliputi validitas item dan reabilitas test.
Menurut Arikunto, Suharsimi (2010: 208), validitas adalah ukuran yang
menunjang tingkat kevaliditan dan atau keapsahan suatu instrumen. Cara
mengukur validitas dengan rumus product moment angka kasar adalah sebagai
berikut:
Rumusnya: rxy = ∑ (∑ )(∑ )
{ ∑ ² (∑ )²} { ∑ ² (∑ )²}
Karena dengan angka kasar relatif lebih mudah dan akan dapat
menghindari angka pecahan. Sedangkan mengenai perhitungan korelasinya
berdasarkan ketentuan bahwa jika rxy> rtabel signifikasi 5 % berarti item (butir
soal) dinyatakan valid. Sebaliknya jika rxy< rtabel maka berarti butir soal tidak valid
sekaligus tidak memiliki persyaratan.
Menurut Arikunto, Suharsimi (2010: 178) “Uji reliabilitas adalah suatu
instrumen yang cukup dapat dipercaya dapat dipercaya untuk dapat digunakan
sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Uji reabilitas
menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan hasil pengukuran
yang konsisten apabila pengukuran tersebut berulang-ulang. Uji ini diuji cobakan
pada subjek penelitian. Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan menggunakan
rumus K- R 20 :
r11 = ∑
(Arikunto, Suharsimi, 2010: 231)
Pada penelitian ini dokumen yang diambil sebabagi bahan penelitian
adalah nilai raport IPA semeter gasal, daftar siswa kelompok eksperimen, daftar
siswa kelompok kontrol, dan daftar siswa kelompok try out.
6
Teknik Uji Prasyarat dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas
dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Barlett. (Budiyono, 2009:176)
Selanjutnya setelah teknik uji prasyarat analisis terpenuhi maka langkah
terakhir adalah menganalisis data. Teknik analisis data digunakan untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan strategi scramble
dengan word square. yaitu digunakan rumus t test sebagai berikut :
t = ₁ ̅₂
( ) dengan 푠 = ( ₁ ) ( ₂ )
₁ ₂
(Budiyono, 2009:151)
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak ada perbedaan
dan kemampuan awal yang signifikan antara kelas kontrol dengan kelas
eksperimen. Sebelum diadakan pengajaran dengan metode yang berbeda,
dilaksanakan uji keseimbangan terlebih dahulu antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen dengan menggunakan nilai rapor kelas III semester 1 tahun ajaran
2013/2014 bidang studi IPA. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai Kelas
IIIA atau kelas eksperimen yang berjumlah 27 anak diperoleh nilai rata-rata 78,48
sedangkan kelas IIIB atau kelas kontrol yang berjumlah 25 anak diperoleh nilai
rata-rata 77,8. Diperoleh juga Fhitung = 1,845 sedangkan Ftabel = 1,95, .Berdasarkan
uji F diperoleh nilai Fhitung < Ftabel, yaitu 1,84 < 1,95, berarti sebelum diberi
perlakuan, kelas IIIA dan kelas IIIB dalam kondisi seimbang.
Setelah lakukan uji keseimbangan selanjutnya dilakukan uji validitas. Uji
validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas internal, yaitu konsistensi
setiap soal dengan keseluruhan soal, dengan cara mengkorelasikan skor jawaban
masing-masing soal dengan skor jawaban total. Rumus yang digunakan adalah
korelasi product moment dari Karl Pearson. Berdasarkan Perhitungan diketahui
bahwa untuk soal tes hasil belajar terdapat 15 soal yang valid, dan terdapat 5 soal
yang tidak valid. Soal-soal yang valid boleh dipakai sebagai instrument
7
pengumpulan data, sedangkan soal-soal yang tidak valid dihilangkan atau tidak
digunakan sebagai instrumen.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas, uji reliabilitas dilakukan untuk soal
yang akan digunakan sebagai instrumen pengumpulan data, sehingga uji
reliabilitas hanya dilakukan untuk soal-soal valid. Teknik uji yang digunakan
untuk menghitung indeks reliabilitas menggunakan rumus KR-20. Hasil
perhitungan diperoleh indeks reliabilitas instumen sebesar 0,792. Ini menunjukkan
bahwa intrumen reliabel karena memiliki indeks reliabilitas > r tabel = 0,388.
Setelah dilakukan perlakuan tes hasil belajar IPA diperoleh hasil
perhitungan diperoleh skor hasil belajar IPA siswa kelas IIIA tertinggi 100 dan
terendah 67, nilai rata-rata (mean) sebesar 82 dan nilai standar deviasi (SD)
sebesar 9,838. Sedangkan hasil belajar IPA siswa kelas IIIB tertinggi 100 dan
terendah 60, nilai rata-rata (mean) sebesar 75,34 dan nilai standar deviasi (SD)
sebesar 11,55.
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam
penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Teknik
uji yang digunakan adalah uji Liliefors pada taraf signifikansi 0,05. Rangkuman
hasil analisis dari uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Antar Strategi
Kelas Lhitung L0,05,25 Keterangan
Kelas IIIA 0,166 0,173 Normal
Kelas IIIB 0,146 0,190 Normal
Dari tabel di atas diketahui harga Lhitung masing-masing data lebih kecil
dari Ltabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing
kelas berdistribusi normal.
Uji Homogenitas dilakukan untuk menguji apakah sampel dalam
penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama atau tidak.
Teknik uji yang digunakan adalah Barlett. Berdasarkan perhitungan analisis Uji
Homogenitas kelas IIIA diperoleh s2 = 96,8, Kelas IIIB diperoleh s2 = 133,51.
Sedangkan x2 hitung -1,402 dan x2tabel 3,841. Perhitungan uji homogenitas untuk
8
data hasil belajar siswa tersebut diperoleh harga statistik uji x2 hitung < x2
tabel yaitu -
1402 < 3,841. Dengan demikian diperoleh keputusan uji bahwa H0 diterima, hal
ini menunjukkan bahwa kedua kelas memliki variansi yang homogen.
Setelah mengetahui bahwa kedua kelas baik kelas IIIA maupun kelas IIIB
dalam keadaan normal dan homogen, kemudian diadakan pengujian hipotesis.
Berdasarkan uji hipotesis diperoleh thitung = 2,117 sedangkan ttabel= 2,012. Dari uji
hipotesis dapat dilihat nilai thitung> ttabel sehingga Ho ditolak, berarti terdapat
perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran
scramble dan strategi pembelajaran word square.
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 01 Kartasura Sukoharjo di
dua kelas, yaitu kelas IIIA dan IIIB, pada kelas A dilakukan penerapan strategi
pembelajaran scramble. Menurut Rober B. Taylor dalam Huda (2013:303),
scramble merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Metode ini mengharuskan siswa untuk
menggabungkan otak kanan dan otak kiri. Dalam metode ini mereka tidak hanya
diminta untuk menjawab soal, tetapi juga menerka dengan cepat jawaban soal
yang sudah tersedia namun masih dalam kondisi acak. Ketepatan dan kecepatan
berpikir dalam menjawab soal menjadi salah satu kunci permainan metode
pembelajaran scramble. Skor siswa ditentukan oleh seberapa banyak soal yang
benar dan seberapa cepat soal-soal tersebut dikerjakan. Pada kelas B dilakukan
penerapan strategi pembelajaran word square. Menurut Pramudiyanti (2012),
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran word square merupakan strategi
pemebelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan
kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban yang telah
tersedia. Sebelum kedua kelas tersebut diberikan perlakuan maka untuk mengukur
kemampuan awal kedua kelas dilakukan uji keseimbangan. Setelah ke dua kelas
mendapatkan perlakuan, kemudian dilaksanakan tes untuk mengetahui hasil
belajar siswa. Menurut Susanto (2013:5), Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Setelah
9
diberikan perlakuan dengan menggunakan ke dua strategi tersebut, baru kemudian
hasil belajar antara kedua kelas tersebut dibandingkan hasilnya.
Hasil tes yang diperoleh tersebut selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan uji t. Menurut Budiyono (2009: 151), apabila thitung > ttabel maka
hipotesis ditolak, sebaliknya apabila thitung < ttabel maka hipotesis diterima.
Berdasarkan uji analisis tersebut diperoleh thitung > ttabel sebesar 2,177 > 2,012.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara
siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran scramble dengan strategi
pembelajaran word square. Hal tersebut juga ditunjukkan oleh besarnya rata-rata
antara kelas yang diajar dengan strategi pembelajaran scramble dengan strategi
pembelajaran word square. Nilai rata-rata kelas yang diajar dengan strategi
pembelajan scramble lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas yang diajar
dengan menggunakan strategi pembelajaran word square yaitu 82 > 75,34.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran scramble
lebih baik bila dibandingkan dengan penerapan strategi word square.
D. SIMPULAN
Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar menggunakan
strategi pembelajaran Scramble dengan strategi pembelajaran Word Square pada
siswa kelas III SD Negeri Ngadirejo 01 Kartasura Sukoharjo tahun ajaran
2013/2014, dapat diterima. Berdasarkan uji t diperoleh t hitung > t tabel yaitu 2,177 >
2,012.
Hasil belajar IPA yang diajar menggunakan strategi pembelajaran
Scramble lebih baik jika dibandingkan yang menggunakan strategi pembelajaran
Word Square pada siswa kelas III SD Negeri Ngadirejo 01 Kartasura Sukoharjo
tahun ajaran 2013/2014 dengan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih baik
dari pada kelompok kontrol (82 > 75,34).
10
E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Putra
Budiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian.Surakarta: Sebelas Maret University
Press
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Malang:
Pustaka Pelajar
Pramudiyanti. 2012. Strategi Pembelajaran.Online” http://liana-pramudiyanti.blogspot.com/2012/03/strategi-pembelajaran-jg220c-model.html”. Diakses tanggal 20 Oktober 2013
Mulyadi dan Risminawati. 2012. Model-model Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar. Surakarta
Rubino Rubiyanto. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Program
Studi PGSD
Samino dan Saring Marsudi. 2013. Layanan Bimbingan Belajar. Solo: Fairuz
Media
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group