studi kasus penodaan agama oleh alexander an...
TRANSCRIPT
STUDI KASUS PENODAAN AGAMA
OLEH ALEXANDER AN (ATEIS MINANG) MELALUI MEDIA SOSIAL
DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF
(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Muaro No. 45 /PID.B/2012/PN.MR)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)
Disusun Oleh :
Akhmad Yusuf Hilmi
1110043200042
KONSENTRASI PERBANDINGAN MAZHAB
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
ii
STUDI KASUS PENODAAN AGAMA
OLEH ALEXANDER AN (ATEIS MINANG) MELALUI MEDIA SOSIAL
DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF
(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Muaro Nomor 45/PID.B/2012/PN.MR)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)
Oleh :
AKHMAD YUSUF HILMI
NIM : 1110043200042
Pembimbing I
Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si
NIP : 19741213 200312 1 002
Pembimbing II
Shonifah Al Bani, SH, MH
KONSENTRASI PERBANDINGAN MAHZAB
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAHZAB
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, inayah dan taufiknya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan tugas akhir dalam menempuh studi di Jurusan Perbandingan
Mazhab dan Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang berhasil menyampaikan risalahnya kepada umat manusia di
seluruh dunia, pendobrak revolusi akbar dalam peradaban sosial kehidupan kita yang
kita harapkan syafaatnya kelak di akhirat.
Selanjutnya dalam proses penyusunan skripsi ini, penyusun tidak berdir I
sendiri. Dalam arti, penyusunan banyak mendapatkan kontribusi dari pihak-pihak
lain. Untuk itu, penyusun menghaturkan ribuan terimakasih kepada:
1. Dr. Asep Saepuddin Jahar, MA. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga menjadi
pemimpin yang memberikan teladan dan integritas yang lebih baik.
2. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M. Si dan Ibu Siti Hanna, S.Ag, Lc., MA.
Selaku ketua dan sekretaris Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum yang sudah
membantu proses penyelesaian skripsi dari awal hingga akhir.
vi
3. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si dan Ibu Shonifah Albani, SH, MH. yang
telah membimbing dan sangat membantu dengan keikhlasannya, dan memotivasi
penulis untuk dapat segera menyelesaiakan skripsi ini.
4. Dosen penguji yang telah menguji skripsi ini, yang telah memberikan kritik serta
saran demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Pegawai Perpustakaan Utama dan Fakultas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah membantu menyediakan referensi bagi penulisan ini.
6. Bapak ibu dosen yang telah mengajar dan memberikan ilmu serta mendidik
penulis agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi agama dan bangsa.
7. Kepada keluarga, kedua orang tuaku, Ibu, bapak dan kakak yang dengan sangat
sabar dan ikhlas dalam mendukung, mendidik, mamberikan semangat luar biasa
untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada sahabat Perbandingan Hukum, Rafika, Berliantika, Ramdani, Aidz, Hafiz,
Ridwan, dan Fathin yang sangat membantu dan memberikan semangat serta
berjuang bersama, semoga ilmu kita berguna.
9. Kepada kerabat lainnya dari Remaja Masjid IKRAM Bojongsari dan ITTC DM3
Club Yogyakarta - Jabodetabek yang mendukung penulis dalam penulisan skripsi
ini.
10. Dan kepada semua pihak terkait dengan skripsi ini yang tidak bisa penulis
sebutkan semua.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-
vii
Nya. Semoga karya penelitian tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan
kebaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama serta bernilai ibadah di
hadapan Allah SWT. Amin.
Jakarta, 17 Juli 2017
Akhmad Yusuf Hilmi
viii
ABSTRAK
Akhmad Yusuf Hilmi. NIM 1110043200042. STUDI KASUS PENODAAN
AGAMA OLEH ALEXANDER AN (ATEIS MINANG) MELALUI MEDIA
SOSIAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF
(Analasis Putusan Pengadilan Negeri Muaro No. 45/PID.B/2012/PN.MR). Program
Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum, Konsentrasi Perbandingan Hukum, Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 H /
2017 M. x + 63 halaman + Putusan MA 49 halaman.
Skripsi ini membahas tentang bagaimana hukum Islam, KUHP Pasal 156 dan
UU ITE Tahun 2008 pasal 28 mengenai kasus penodaan agama melalui media sosial
yang dilakukan oleh seorang komunitas ateis indonesia. Dalam hal ini bertujuan
untuk memahami bagaimana aturan hukum Islam, KUHP Pasal 156 dan UU ITE
Tahun 2008 pasal 28 terkait dengan kasus penodaan agama. Sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik bahwa menyebarkan informasi yang bertujuan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) merupakan
suatu tindak pidana.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, sumber data
terdiri dari data primer yaitu Kitab Undang-undang Hukum Pidana Pasal 156a dan
156b, Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 11 Tahun 2008
Pasal 28 Jo Pasal 45 ayat 2 dan data sekunder berupa data pustaka yang dihimpun
dari sejumlah buku, jurnal, surat kabar, media internet, dan sumber bacaan lainnya
yang terkait dengan skripsi ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi
kepustakaan,dan analisis datanya dilakukan dengan cara kualitatif.
Kata kunci : Penistaan Agama, Atheis, KUHP Pasal 156a dan b, UU ITE Nomor
11 Tahun 2008 Pasal 28, Hukum Islam.
Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si. dan Shonifah Albani, SH, MH.
Daftar Pustaka : Tahun 1952 s.d. Tahun 2016.
ix
DAFTAR ISI
COVER DEPAN .................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .............................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7
D. Tinjauan Kajian Terdahulu ......................................................... 8
E. Kerangka Teoritik ....................................................................... 9
F. Metode Penelitian ....................................................................... 10
G. Sistematika Penulisan ................................................................. 13
BAB II PERKEMBANGAN FAHAM ATEIS DI INDONESIA
A. Pengertian dan Sejarah Faham Ateisme .................................... 15
B. Eksistensi Tuhan Dalam Pandangan Ateisme ............................ 17
C. Tokoh-Tokoh Ateisme Dalam Aliran Filsafat ............................ 18
D. Komunitas Indonesian Atheist ................................................... 24
E. Eksistensi Ateis di Indonesia ...................................................... 26
x
BAB II PENGERTIAN TINDAK PIDANA PENISTAAN AGAMA
A. Pengertian Tindak Pidana .......................................................... 30
B. Tindak Pidana Dalam Hukum Islam .......................................... 33
C. Pengertian Penistaan Agama ...................................................... 38
BAB IV ANALISA PUTUSAN NOMOR : 45/PID.B/2012/PN.MR
A. Kronologi Kasus ........................................................................ 46
B. Dasar Tuntutan Penuntut Umum ................................................ 47
C. Pertimbangan Putusan Hakim .................................................... 47
D. Putusan Hakim ........................................................................... 50
E. Analisis Dalam Hukum Positif ................................................... 51
F. Analisis Dalam Hukum Islam ..................................................... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 57
B. Saran ........................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama adalah suatu sistem ajaran tentang Tuhan, dimana penganut-
penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral, atau sosial atas dasar
aturan-aturan-Nya. Indonesia bukanlah negara agama, sebab negara Indonesia
tidak didasarkan pada suatu agama tertentu, tetapi Indonesia mengakui eksistensi
5 agama, yaitu agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha. Islam
merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia dan merupakan agama
mayoritas penduduk Indonesia. Sebenarnya, masalah keyakinan terhadap suatu
ajaran agama adalah urusan hati setiap manusia dan tidak bisa diintervensi siapa
pun. Tapi mengubah, menambah, atau menghilangkan ajaran agama yang sudah
ada dianut di Indonesia, bukanlah suatu hak asasi manusia yang harus dihormati
dan dilindungi, karena itu adalah perbuatan menista suatu agama atau penodaan
agama.
Pengingkaran atau penodaan agama Islam sudah terjadi dari sejak turunnya
Al-Qur`an dan berlanjut hingga sekarang. Penodaan ajaran agama ialah suatu hal
atau kegiatan yang mengusik ajaran sakral dalam satu agama. Penodaan ajaran
agama kembali menjadi topik pembicaraan terhangat di masyarakat Indonesia.
Hal ini menyebabkan tantangan yang dihadapi MUI semakin berat karena
disebabkan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi umat Islam di
negeri ini. Kebebasan yang tidak terbatas akibat reformasi yang disalah artikan
2
telah melahirkan berbagai sikap dan perbuatan yang jauh menyimpang dari
norma-norma agama yang sebenarnya.
Fenomena penistaan agama sangat sering muncul di negeri ini, dalam islam
biasa kenal dengan Istihza'1. Penghinaan islam tidak pernah berhenti di media-
media pemberitaan dan lain-lain. Berbagai modus dan cara digunakan untuk
melecehkan Islam. Dalam kisah perjalanan Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam,
fenomena penghinaan terhadap Islam pun sering muncul, hampir semua tindakan
penghinaan tersebut dihukum mati. Bahkan ada kasus salah seorang sahabat yaitu
Umar bin 'Adi yang langsung membunuh seorang wanita yang menghina Nabi
Shalallahu 'alaihi wa sallam tanpa menanyakan terlebih dahulu kepada Rasulullah
Shalallahu 'alaihi wa sallam. Namun ketika tindakan tersebut dilaporkan kepada
Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, beliaupun menyetujuinya bahkan kemudian
berujar kepada para sahabat, "Barang siapa ingin melihat orang yang menolong
Allah dan rasul-Nya maka lihatlah Umar bin 'Adi"2.
Indonesia memiliki konstitusi yang mengatur kebebasan beragama.
kebebasan beragama di Indonesia dapat dilihat dari UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 amandemen kedua Pasal 28E ayat 1dan 2 disebutkan3 :
1. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
1 Istihza' adalah tindakan yang sangat berlawanan dengan prinsip keimanan. Seseorang
yang beriman tidak mungkin ada dalam hatinyamuncul sikap pelecehan atau peremehan terhadap
sesuatuyang berkaitan dengan agama. 2 Ibnu Taimiyyah dalam Ash-Sharim Al-Maslul, h. 95
3 Undang-undang Dasar 1945, Pasal 28E.
3
2. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercyaan, menyatakan
pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya.
Aturan yang berkaitan dengan kebebasan beragama lebih lanjut dijabarkan
dalam UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Meski demikian,
Indonesia merupakan negara dengan berbagai Suku, Ras, Bahasa, Profesi,
Keturunan, Kultur dan Agama atau dapat dikatakan Indonesia menjadi negara
yang beragam dengan masyarakat yang pluralisme dan multi agama. akan tetapi,
setiap kebebasan selalu terdapat pembatasan seperti diatur dalam Pasal 28 J ayat 1
dan 2 UUD 1945 amandemen kedua disebutkan4 :
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan orang lain dengan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
Negara berkewajiban menjamin kebebasan beragama yang merupakan hak
dari warga negaranya, tetapi negara membatasi kebebasan beragama agar setiap
orang dapat saling menghormati hak orang lain dalam setiap menjalankan haknya
sendiri. Setiap warga negara yang tidak mentaati pembatasan-pembatasan yang
telah diatur dalam konstitusi, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan
4 Undang-undang Dasar Tahun 1945, Pasal 28 J
4
aturannya. Pengaturan tentang sanksi secara umum dan khusus bagi setiap orang
yang telah melanggar hak beragama orang lain diatur dalam Kitab Undang-
undang Hukum Pidana (KUHP).
Meskipun Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia, tidak menjadikan
Islam sebagai dasar negara Indonesia. Hal itu menegaskan bahwa semua agama
memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang, termasuk pemeluk agama untuk
menjalankan agamanya secara bebas dan orang yang lain mempunyai kewajiban
untuk menghormati kewenangan tersebut. Saat ini Indonesia memiliki penduduk
lebih dari 237 juta jiwa, dan pemeluk agama Islam tetap menempati urutan
terdepan dari sekian banyak agama dan keyakinan yang ada. Sesuai dengan
ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan Indonesia
agar mengamalkan butir-butir yang terkandung dalam sila pertama yaitu :
"Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaanmasing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab"
(II/MPR/1978)5. Artinya, secara ideologi, setiap warga negara Indonesia percaya
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memeluk suatu agama.
Berbicara tentang Ateis di Indonesia, beberapa tahun lalu masyarakat
Indonesia dihadapkan dengan kasus yang dianggap oleh pemerintah sebagai
tindakan penistaan agama yang dilakukan oleh seorang CPNS Sumatera Barat
bernama Alexander Aan. Melalui akun jejaring sosialnya Aan melontarkan
pernyataan bahwa Ia tidak mempercaya eksistensi Tuhan atau sama saja mengaku
sebagai Ateis, serta melecehkan kitab suci Al-Quran dan Nabi Muhammad. Pada
5 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1978,
Tentang pedoman penghayatan dan Pengamalan Pancasila.
5
Akhirnya Alexander Aan mendapat kecaman dari berbagai pihak, khususnya umat
Islam. Sikap ini berkaitan dengan jati diri seseorang dalam memandang eksistensi
Tuhan. Di Indonesia bentuk sikap seperti ini tergolong asing. Kasus Alexander
Aan merupakan bagian kecil dari beberapa kasus yang pernah ada, khususnya di
jejaring sosial atau berita internet.
Sikap yang telah dilakukan oleh Alexander Aan melalui akun jejaring
sosialnya itu merupakan suatu tindak pidana yang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau
permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku,
Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA), sebagaimana diatur dalam Pasal 28
ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik.
Dalam KUHP sebenarnya tidak ada bab khusus mengenai delik agama,
meski ada beberapa delik yang sebenarnya dapat dikategorikan sebagai delik
agama. Prof. Oemar Seno Adji seperti dikutip Barda Nawawi Arief menyebutkan
bahwa delik agama hanya mencakup delik terhadap agama dan delik yang
berhubungan dengan agama6. Meski demikian, bila dicermati sebenarnya delik
menurut agama bukan tidak ada dalam KUHP meski hal itu tidak secara penuh
ada dalam KUHP seperti delik pembunuhan, pencurian, penipuan, penghinaan,
fitnah, delik-delik kesusilaan (zina, perkosaan dan sebagainya).
Sedangkan pasal 156a yang sering disebut dengan pasal penodaan agama
bisa dikategorikan sebagai delik terhadap agama. Pasal 156a yang sering
6 Prof. Barda Nawawi Arief, SH, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, (Bandung:Citra
Aditya Bakti,1996), h.331.
6
dijadikan rujukan hakim untuk memutus kasus penodaan agama. pasal ini
selengkapnya berbunyi :
"Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barang
siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau
melakukan perbuatan: a. yang pokoknya bersifat permusuhan,
penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di
Indonesia; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama
apapun juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa."
Agama, menurut pasal ini, perlu dilindungi dari kemungkinan-
kemungkinan perbuatan orang yang bisa merendahkan dan menistakan simbol-
simbol agama seperti Tuhan, Nabi, Kitab Suci dan sebagainya. Meski demikian,
karena agama "tidak bisa bicara" maka sebenarnya pasal ini juga ditujukan untuk
melindungi penganut agama7.
Dari deskrispsi diatas terdapat masalah yang menarik dan problematik untuk
diketahui mengenai gerakan ateis di media sosial yang tumbuh di tengah
mayoritas masyarakat beragama, terutama agama Islam. Hal inilah yang menjadi
latar belakang bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul
penelitian "Studi Kasus Penodaan Agama oleh Alexander An (Ateis Minang)
melalui Media Sosial dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif
(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Muaro No. 45 /PID.B/2012/PN.MR)".
7 Prof. H. Oemar Seno Adji, Hukum (Acara) Pidana dalam Prospeksi,
(Jakarta:Erlangga,1981), cet. 3, h. 79-80.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan masalah-masalah yang akan diteliti sdan diananlisis antara lain:
1. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap kasus penodaan agama?
2. Bagaimana tinjauan hukum positif terhadap kasus penodaan agama?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap kasus penodaan
agama yang dilakukan oleh seorang Ateis
2. Menjelaskan bagaimana tinjauan hukum positif terhadap kasus
penodaan agama yang dilakukan oleh seorang Ateis
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Secara Teoritis, yakni diharapkan penelitian ini dapat memberikan
pengetahuan serta pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu
mengenai tindak pidana penodaan agama serta sanksi hukum pelaku
penodaan agama, guna membangun argumentasi ilmiah bagi peneliti.
b. Secara Praktis, yakni menyuguhkan analisis dan argumentasi hukum
yang diperlukan agar diperoleh daya guna yang di harapkan bagi
penegak hukum demi terciptanya suasana yang adil dan kondusif serta
menjamin kepastian hukum. Dengan demikian, dapat ikut memberikan
8
andil agar penegakkan hukum tentang pelecehan atau penodaan agama
sesuai dengan yang diharapkan dan bermanfaat bagi upaya terciptanya
ketentraman, keadilan, dan kemaslahatan bagi rakyat serta kehidupan
beragama.
D. Tinjauan Kajian Terdahulu
Kajian atau penelitian tentang komunitas ateis di Indonesia sejauh
pengetahuan penyusun belum banyak dilakukan dilingkungan akademik.
Beberapa penelitian mengenai sikap ateis pada tataran individu telah banyak
dilakukan. karya ilmiah yang pernah dilakukan terkait ini adalah tentang "ateis
dan konsep takdir" oleh Agus Mustofa seorang penggiat tasawuf modern serta
penulis aktif. dalam karya tersebut terdapat himpunan tanya jawab yang ditujukan
kepada seorang ateis asal surabaya bernama Brian Koentjor, Brian adalah seorang
warga negara Indonesia yang sedang menempuh pendidikan doktoralnya di
Australia. Dalam kajian tersebut terdapat pembahasan terkait kehendak bebas
dalam tataran ateis.
Sepengetahuan penyusun, skripsi yang membahas mengenai penodaan
agama memang sudah banyak. Namun, yang khusus membahas mengenai kasus
penodaan agama yang dilakukan oleh komunitas ateis masih jarang dan masiah
bersifat umum. ada sebuah artikel yang berjudul "sejarah dan perkembangan
komunitas Indonesian Atheist tahun 2008-2013" yang disusun oleh Muhammad
Burhanuddin mahasiswa fakultas agama islam universitas muhammadiyah
surakarta tahun 2014. penulis menemukan tentang perkembangan kaum
9
Indonesian ateist pada media internet dalam kurun lima tahun sejak masa
berdirinya tahun 2008-2013.
Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji tinjauan normatif antara hukum
Islam dan hukum positif mengenai penodaan agama. Dalam penulisan penelitian
ini, penulis tidak membandingkan antara kedua hukum. penulis juga akan meneliti
sejauh manaperkembang komunitas ateis Indonesia di Indonesia yang akan dikaji
oleh penulis nantinya akan memberikan pengetahuan baru.
E. Kerangka Teoritik
Dalam penyusunan skripsi supaya terarah dengan baik, penyusun perlu
mengemukakan kerangka teoritik terlebih dahulu guna memecahkan
permasalahan yang hendak dibahas. Membangun kerukunan antar umat
beragama tentu tidak semudah membalik tangan, membangun kerukunan umat
beragama tentu sangat rumit sebab menyangkut persoalan yang paling berat, yaitu
mengenai keyakinan agama yang memang meniscayakan perbedaan.
Perbedaan keyakinan itulah yang kemudian bisa memicu berbagai konflik
yang tidak bisa diredam dengan mudah. Ini menyangkut persoalan Tuhan yang
Maha Suci dan Maha Esa, sehingga ketika ada orang lain yang berupaya untuk
menodainya, maka dapat dipastikan akan terjadi kekerasan sosial. Tentu masih
dapat diingat tentang segelintir orang yang menghina kitab suci Al-Quran dan
Nabi Muhammad SAW, maka dapat dipastikan akan mendapat ganjaran atas
perbuatannya itu.
10
Agama merupakan modal dasar yang dimiliki oleh rakyat dan bangsa
Indonesia. Disini agama sebagai modal rohaniah dan mental, yaitu kepercayaan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang
tidak ternilai bagi pengisian aspirasi-aspirasi bangsa.
Ateis seperti yang diketahui, merupakan suatu negasi (pengingkaran) dari
sikap Teis. Dalam diskursus teologi, Ateis menjadi sebuah lawan atas keberadaan
Tuha. Bagi ateis, Tuhan memang diyakini oleh banyak manusia akan tetapi sulit
untuk membuktikan keberadaannya. Adapun mengenai persinggungan antara
kelompok ateis dengan kelompok beragama di Indonesia secara otomatis
mengikuti trayek konstitusi, dimana kelompok beragama mampu membantah
faham atheisme berdasarkan adanya undang-undang yang melarangnya. Dengan
demikian penelitian ini memuat eksistensi kelompok ateis dan bagaimana
pandangan ulama Islam di Indonesia yang mana agama Islam adalah mayoritas.
F. Metode Penelitian
1. Metode penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan hukum normatif (yuridis
normative), yakni bagaimana hukum didayagunakan sebagai instrumen
mewujudkan penerapan mekanisme penyelesaian kasus penodaan agama di
Peradilan Dengan cara melakukan pengumpulan bahan-bahan baik yang
terpublikasi atau tidak yang berkenaan dengan bahan hukum positif yang dikaji.
Dengan terkumpulnya bahan-bahan hukum tersebut maka akan mudah
11
melakukan sistemasi dan analisis berikutnya.8 Penelitian ini menggunakan tipe
penelitian hukum normatif (normative legal research) yang merupakan penelitian
dengan mengkaji studi dokumen, yakni menggunakan berbagai data sekunder
seperti peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, teori hukum, dan
dapat berupa pendapat para sarjana.9
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitis, artinya membatasi
kerangka studi kepada suatu pemberian, suatu analisis atau klasifikasi tanpa
secara langsung bertujuan untuk membangun atau menguji hipotesa-hipotesa atau
teoriteori. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif,
yakni memberikan, menganalisis dan mesistematisasikan hukum yang berlaku
dengan penelitian sebagai penunjang.
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang dipergunakan untuk mendukung penelitian ini
adalah data sekunder, dimana bahan-bahan hukum seperti yang dikemukakan oleh
Soerjono Soekanto meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan
bahan hukum tertier. Sehingga Penulisan ini menitik beratkan pada penelitian
bahan pustaka atau yang dalam metode penelitian dikenal sebagai data sekunder10
yang terdiri dari :
8 Fahmi Muhammad Ahmadi dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 38. 9SoerjonoSoekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia (Jakarta: UI-Press,
2008), h. 50-51. 10
SoerjonoSoekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia (Jakarta: UI-
Press, 2008), h. 51-52.
12
a. Bahan Hukum Primer
Bahan hukum yang diperoleh melalui kepustakaan (library research) yaitu
sebagai teknik untuk mendapatkan informasi melalui penelusuran peraturan
perundangundangan.
b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan-bahan yang ada kaitannya dengan bahan hukum primer, berupa
literatur bahan bacaan berupa buku, artikel, dan kamus-kamus hukum, jurnal-
jurnal hukum dan komentar atas putusan pengadilan.
c. Bahan Hukum Tertier
Bahan diambil dari ensiklopedia, majalah, surat kabar untuk penunjang
informasi dalam penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Mengingat penelitian ini memusatkan perhatian pada data sekunder maka
pengumpulan data terutama ditempuh dengan melakukan penelitian kepustakaan11
dan analisis terhadap peraturan perundang-undangan.
4. Analisis Data
Analisis data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian
dalam rangka memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti, sebelum
analisis data dilakukan, terlebih dahulu diadakan pengumpulan data, kemudian
11
Ronny HanityoSoemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta: Ghalia
Indonesia,1988), h. 11.
13
dianalisis secara kualitatif dan ditafsirkan secara logis dan sistematis, terhadap
asas-asas hukum sistem-sistem hukum dan sinkronisasi hukum dengan
menggunakan metode berpikir deduktif dan induktif. Maksudnya kaidah-kaidah
yang benar dan tepat diterapkan menyelesaikan suatu permasalahan dari kasus ke
kasus yang akan membantu.
G. Sistematika Penulisan
Sebagaimana halnya setiap karya tulis dimana antara satu bab dengan yang
lainnya memiliki satu kesatuan agar dapat menjelaskan permasalahannya dan
untuk memperoleh sistematika yang teratur maka skripsi ini menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, permasalahan, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan metode penelitian.
BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN FAHAM ATEIS DI
INDONESIA
Bab ini berisi teori dan kerangka berpikir yang berkaitan dengan masalah
pokok yang diteliti. Di sini penulis memberikan gambaran maupun penjelasan
tentang sejarah pemikiran Ateis dan tokoh Ateis dari Aliran Filsafat dan
perkembangan kelompok ateis di Indonesia dan juga di media sosial internet.
14
BAB III PENGERTIAN TINDAK PIDANA PENISTAAN AGAMA
Bab ini Memberikan pengertian tentang tindak pidana dan penistaan agama.
Menjelaskan bagaimana tindak pidana, unsur-unsur pidana dan bagaimana tindak
pidana dalam hukum Islam. Mengetahui batasan-batasan dalam bersikap
mengenai keyakinan dengan melihat hukum yang berlaku dalam hukum Islam dan
undang-undang negara.
BAB IV ANALISA PUTUSAN NOMOR 45 /PID.B/2012/PN.MR
Dalam bab ini penulis membahas kasus Posisi, dasar pertimbangan hakim
dalam menjatuhkan putusan serta analisa hukum atas putusan tersebut.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dalam pembahasan penulis yang berisikan
kesimpulan dari seluruh pembahasan serta saran-saran dari penulis.
15
BAB II
PERKEMBANGAN FAHAM ATEIS DI INDONESIA
A. Pengertian dan Sejarah Faham Ateisme
Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai
keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam arti
luas, Ateisme adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.
Orang yang menganut paham ateisme disebut ateis.
Sokrates dihukum sebagai ateis, karena dia tidak mau percaya akan
politeisme yang merupakan agama resmi di kota Athena. juga Spinoza dihukum
sebagai ateis, tetapi sekarang Spinoza dipandang sebagai panteis (bukan ateis).
Yang hilang dalam filsafat Spinoza, itu bukannya Allah, melainkan segala sesuatu
yang lain.
Sampai beberapa abad yang lalu, semua sektor kehidupan dipengaruhi oleh
agama, kesusasteraan, orientasi ilmu-ilmu, arsitektur, filsafat, hukum dan politik.
ateis-ateis hampir tidak ada, dan hanya sejumlah kecil yang menamakan diri
sendiri 'ateis' dipandang sebagai 'autocast' masyarakat. Namun hal ini sekarang
berbeda. Ateisme bukan gejala lagi. bagi banyak orang, ateisme telah menjadi
lebih lazim daripada beragama. Adapun bentuk-bentuk ateisme sebagai berikut1:
1 Harry Hamersma, Persoalan Ketuhanan dalam Wacana Filsafat, (Yogyakarta, Kanisius,
2014), h. 52-63.
16
1. Anti-teisme.
Bentuk ateisme yang paling terkenal itu adalah 'anti-teisme'. Anti-teisme
merupakan perlawanan aktif terhadap iman kepada Allah, sebab iman ini
dianggap sebagai ancaman bagi manusia. Biasanya dibedakan menjadi tiga
macam anti-teisme, yaitu: saintisme, humanisme ateistis, dan materialisme
dialektis.
2. Saintisme
Saintisme berpendapat bahwa semua perkataan yang tidak dapat
diverifikasikan, adalah tidak benar. Oleh sebab semua perkataan tentang Allah
tidak dapat diverifikasikan, maka semua perkataan tentang jenis ini tidak benar.
Pendapat ini berbeda dari agnotisisme. Seorang agnostisis mengatakan bahwa
tidak dpaat diketahui apakah perkataan-perkataan tentang Allah adalah benar atau
tidak. Bentuk ateisme ini sangat dogmatis dan sekarang kurang berpengaruh
daripada dahulu.
3. Humanisme Ateistis
Dalam ateisme yang diwakili oleh banyak humanis, adanya Allah disangkal,
sebab afirmasi adanya Allah merintangi kebebasan manusiawi. Percaya akan
Allah mengasingkan manusia dari dirinya sendiri. Humanisme ateistis (diwakili
misalnya oleh J.P Sartre dan A. camus) mau mengembalikan manusia kepada
dirinya sendiri. Manusia harus memilih sendiri penilaian-penilainnya dan hukum-
hukumnya.
17
4. Materialisme Dialektis
Menurut materialisme dialektis (diwakili antara lain Marx, Lenin, Engels),
agama dianggap berbahaya. Agama itu candu umat, iman kepada Allah membius
manusia. Surga itu rekaan untuk melepaskan diri dari tugas kini dan disini. Agama
merupakan drug yang menghambat realisasi firdaus duniawi melalui perubahan
situasi sosial ekonomis.
5. Ateisme Religius
Ada juga terdapat ateisme didalam teologi. misalnya, "Teologi Kematian
Allah" merupakan suatu aliran teologis yang hidup terutama antara 1960 dan
1970, dan yang sekarang sendiri sudah hampir mati. Aliran ini, yang menamai
dirinya sendiri 'Radical Theology' mengumumkan suatu injil tanpa Allah.
6. Ateisme yang mencari dialog dengan agama masehi
Menurut aliran ini setiap agama pada dasarnya merupakan sebuah jalan
buntu. Meskipun tidak mengakui adanya Tuhan, aliran ini tetap mengajak dialog
agama Masehi. Dengan kata mereka dapat dikatakan sebagai ateis namun bukan
anti-teis.2
B. Eksistensi Tuhan Dalam Pandangan Ateisme
Ateisme adalah suatu paham yang tidak mengakui Tuhan itu ada, atau yang
mengakui Tuhan itu tidak ada.3 Arqom Kuswanjoro menunjukkan beberapa alasan
orang mempunyai paham ateisme:
2 Harru Hamersma, Persoalan Ketuhanan dalam Wacana Filsafat, h. 42 dan lihat dalam
Arqom Kuswanjono, Ketuhanan Dalam Telaah Filsafat Perennial: Refleksi Pluralisme Agama di
Indonesia, (Yogyakarta: Badan Penerbit Filsafat UGM, 2006), h. 33-34. 3 Endang Saifuddin Anshari, Ilmu Filsafat & Agama, (Surabaya: Bina Ilmi, 1979), h. 111
18
1. Naturalisme, paham yang menganggap bahwa duniaempiris ini
merupakan keseluruhan realita. Adanya alam tidak membutuhkan
adanya bantuan dari luar. Semua kejadian di alam berada dalam siklus
yang terus berjalan, sehingga tidak membutuhkan adanya kehadiran
pihak lainuntuk memahami alam, naturalisme bertentangan dengan
supranaturalisme.
2. Kejahatan dan penderitaan. Jika Tuhan betul-betul Maha Kasih
tentunya akan menghapus kejahatan. Apabila Ia Maha Kuasa pasti akan
menghapus kejahatan ini. Kenyataannya kejahatan ini tetap ada, oleh
karenanya Tuhan tidak dapat bersifat Maha Kuasa dan Maha Kasih.
3. Otonomi Manusia. Manakala Tuhan ada maka manusia secara otomatis
tidak memberi kebebasan. Padahal kenyataannya manusia bebas. Jadi,
Tuhan tidak ada.
4. Kepercayaan kepada Tuhan hanya merupakan hasil dari pikiran,
harapan (wishful thinking) dan kebiasaan masyarakat.4
C. Tokoh-Tokoh Ateisme Dalam Aliran Filsafat
1. Auguste Comte (dari Aliran Positivisme)
Auguste Comte lahir di Montpleier Prancis tahun 17985. Ia adalah figur
yang paling representatif untuk positivisme sehingga dia di juluki sebagai bapak
Positivisme. Dalam usia 25 tahun, dia studi di Ecole Polytechnique di Paris dan
sesudah dua tahun disana dia mempelajari pikiran-pikiran ideolog.
4 Arqom Kuswanjoro, Ketuhanan Dalam Telaah Filsafat Perennial, h. 32-33
5 Titus dkk, Persoalan-persoalan Filsafat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), h. 364.
19
Positivisme memandang agama sebagai gejala beradaban yang primitif.
Aguste Comte tokoh Positivisme, membagi sejarah umat manusia atas tiga tahap.
Pertama, tahap Teologi, kedua tahap Metafisika, ketiga tahap positif. Bagi Comte
bahwa tiga tahap perkembangan umat manusia tidak saja berlaku bagi suatu
bangsa atau suku, tetapi juga individu dan ilmu. Ketika masih anak-anak,
seseorang menjadi teolog. Ketika remaja dia menjadi metafisikus, dan ketika
dewasa dia menjadi positif. Ilmu juga demikian, pada awalnya ilmu di kuasai oleh
teologis, sesudah itu di abstraksikan oleh Metafisika dan akhirnya baru di
cerahkan oleh hukum-hukum positif6. Oleh karena itu paham positiv membatasi
dunia pada hal-hal yang nyata, yang bisa di ukur dan yang bisa di buktikan
kebenarannya. Karena agama maksudnya Tuhan tidak bisa di lihat, di ukur dan di
buktikan, maka agama tidak mempunyai arti dan faedah.
2. David Hume (dari Filsafat Empirisme)
David Hume yang paling di kenal dari Empirisme, lahir di Edinburgh,
Scotland, tahun 1711. Ia belajar hukum dan sastra filsafat7. Dan pernah bekerja
sebagai diplomat di Inggris, Prancis, Austria dan Italia.
Pandangan David Hume tentang eksistensi Tuhan dia mengatakan ketika
kita percaya kepada Tuhan sebagai pengatur alam ini, kita berhadapan dengan
dilema. Kita berfikir tentang Tuhan menurut pengalaman masing-masing,
sedangkan itu hanya setumpuk persepsi dan koleksi emosi saja. Seterusnya,
Bagaimana kita dapat mengatakan Tuhan itu Maha Sempurna dan Maha Kuasa
sedangkan di alam terjadi kejahatan dan berbagai bencana. Seyogyanya, alam ini
6 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama : Wisata Pemikiran dan Kepercayaan Manusia, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2009), h. 116. 7 Harry Hamersma, Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern, (Jakarta: Gramedia, 1986), h. 22.
20
juga sempurna sesuai dengan penciptanya, tetapi ternyata tidak, Tuhan juga
sumber kejahatan, terbatas, dan memiliki sifat mencintai dan membenci.
Penelitian tentang dunia, demikian Hume, tidak mampu membuktikan Tuhan
kecuali Tuhan itu tidak sempurna, seperti dunia. Selanjutnya Hume menyatakan
bahwa kita tidak tau menau tentang alam lain, kita hanya tau alam yang kita diami
ini. Karena itu, alam lain tidak jelas, dan pengetahuan kita terbatas mengenainya8.
Selanjutnya Hume menyatakan, tidak ada bukti yang dapat dipakai untuk
membuktikan bahwa Tuhan ada dan bahwa Ia penyelenggara dunia. Juga tidak
ada bukti bahwa jiwa tidak dapat mati. Dalam praktek orang-orang yang
beragama selalu mengikuti 'kepercayaan', yang di anggap pasti sedangkan akal
tidak bisa membuktikannya. Menurut Hume, Banyak sekali keyakinan agama
yang merupakan hasil hayalan, tidak berlaku umum dan tidak berguna baik hidup.
Agama, Menurut Hume, bukan disebabkan karena penyelewengan dari wahyu
yang asli, yaitu dari monoteisme ke politeisme dan bukan juga dari politeisme ke
monoteisme. Akan tetapi, akal berasal dari penghargaan dan ketakutan manusia
terhadap tujuan hidupnya. Itulah yang menyebabkan manusia mengangkat
berbagai dewa untuk disembah9.
3. Karl Marx (dari Filsafat Materialisme)
Karl Marx lahir di Trier Jerman Barat, 5 Mei 1818. Ia belajar ilmu hukum di
Bonn dan teruatama di Berlin, ia tertarik oleh filsafat Hegel. Tidak lama sesudah
8 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, h. 110.
9 M. Baharuddin, Eksistensi Tuhan dalam Pandangan Ateisme. Davit Hume, An enguiry
Concerning Human Uanderstanding, (Chicago: Chicago University, 1952), h. 470.
21
berkenalan dengan filsafat Hegel. Selanjutnya ia menjadi tokoh terkenal dalam
kalangan Hegelian10
.
Karl Marx menyatakan, agama bagi kelas elit di jadikan alat legitimasi
untuk mempertahankan ketidakadilan dan menamakan 'moralitas' sesuai dengan
kepentingan mereka. Disisi lain agama bagi kaum buruh dianggap pelarian dari
penindasan. Menurut Marx agama adalah bagian dari kelas buruh yang menderita.
Mereka tidak mampu melawan struktur kelas yang begitu kuat, sehingga mereka
mencari kekuatan 'supernatural' untuk menolong mereka. Dari sini muncul lah
Tuhan-Tuhan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Orang miskin Tuhannya
adalah orang kaya. Orang yang tertindas, Tuhannya adalah yang kuat, dan orang-
orang yang berperang Tuhan mereka adalah yang kemenangan. Menurutnya jika
sosialisme muncul, tidak seorangpun yang kelaparan, dan tidak seorangpun akan
tertindas. Karena itu, agama akan mati dengan sendirinya sebagaimana halnya
dengan negara11
.
Karl Marx sendiri mengakui bahwa dia penganut ateisme yang paling
radikal. Dia mengkritik Cassendi yang ingin mempersatukan filsafat atei Epicurus
dengan agama Kristen. Marx berkata "hal ini seolah-olah seperti melemparkan
jubah seorang biarawati Kristen ke atas tubuh seorang jenius Yunani yang indah
dan elok"12
. Bahkan sebelum menemukan bakatnya sebagai pembaharu sosial atas
nama filsafat, Marx yang masih muda pernah mengatakan, "saya membenci segala
macam Tuhan", pada saat itu, satu-satunya "ketuhanan yang siap dibelanya adalah
10
K. Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, (Yogyakarta: Kanesius, 1981), h.78-79. 11
Harsja W. Bachtiar (ed), Percakapan dengan Sidney Hook tentang 4 Masalah Filsafat,
(Jakarta: Jambatan, 1980), h.129. 12
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, h. 124.
22
pikiran"13
. Muhammad Al Bahiy menyatakan "sesungguhnya filsafat marsisme
yang diajarkan Karl Marx selain mengandung berbagai kontradiksi merupakan
suatu propaganda bagi kemunduran kemanusiaan dan umat manusia. Ia
mengajakkan kepada kebudakan "pemaksaan", "paganisme", moral dan niai-nilai
"kebinatangan"14
.
4. J.P Sartre (dari Filsafat Humanisme)
Jean Paul Sartre lahir di paris, tahun 1905. Ia terkenal melalui novel-
novelnya. Ia adalah penyokong gerakan-gerakan pembela kebebasan manusia. Ia
mengatakan "manusia tidak mempunyai sandaran keagamaan atau tidak dapat
mengandalkan pada kekuatan diluar dirinya, manusia harus mengendalikan
kekuatan dirinya sendiri"15
.
Sebagaimana tokoh-tokoh ateis yang lain demikian juga sartre tidak
mempercayai eksistensi Tuhan. Menurut pengakuannya dia kehilangan keyakinan
ketika umur 11 tahun. Tuhan, kata Sartre, bukan merupakan hal yang jelas bagi
dia, sehingga sartre menganggap sama sekali tidak ada manfaatnya untuk meneliti
dan membuktikan kesalahan argumen tradisional dan modern tentang eksistensi
Tuhan. Sartre berpendapat bahwa Tuhan atau Allah hanya merupakan proyeksi
jiwa manusia16
. Menurut Sartre, hipotesis tentang Tuhan atau Allah tidak
diperlukan untuk mewujudkan dan memahami eksistensi manusia. Baik Tuhan
ada atau tidak ada tidak mengubah kondisi nyata manusia, demikian pendapat
Sartre. Sebab, seandainya Tuhan ada, manusia ada sebagai pelindung, paling
13
Ibid, h. 124-125. 14
Ibid, h. 227-228. 15
Titus dkk, Persoalan-persoalan Filsafat, h. 395. 16
Ignace Lepp, Ateisme Dewasa Ini, (Yogyakarta: Solhudin Press, 1985), h. 138.
23
sempurna dari tatanan nilai-nilai moral dan rasional yang mapan. Tuhan harus
ditolak atas nama kebebasan17
.
Menurut Sartre kebebasan manusia adalah mutlak dan sekaligus merupakan
hukuman, sebagaimana pohon dihukum menjadi pohon, manusia dihukum
menjadi bebas. Dibalik kebebasan itu, manusia dituntut bertanggung jawab
terhadap dirinya sendiri. Artinya, Manusia menemukan kebebasan, tetapi justru
kebebasan tersebut dirasakannya sebagai beban yang berat. Tidak ada yang dapat
meringankan beban tersebut, termasuk Tuhan. Menurut Sartre, Tuhan tidak dapat
dimintai bertanggung jawab dan tidak bisa dijadikan untuk menggantungkan
tanggung jawab. Oleh karena itu, dan kebebasan yang dimilik manusia maka
manusia bertanggung jawab18
.
Konsepsi tentang kebebasan menjadi alasan menjadi Ateisme Sartre.
Menurut Sartre seandainya Tuhan ada tidak mungkin saya bebas. Tuhan Maha
Tahu dan sudah mengetahui segala-galanya sebelum saya melakukan dan Tuhan
pulalah yang akan menentukan hukuman moral19
. Humanisme dan
Eksistensialisme mendasari konsep ateisme pada kebebasan manusia. Manusia
sebagai mahkluk yang tertinggi dibandingkan dengan makhluk lain yang memiliki
cara berada yang sama sekali berbeda. Perbedaan itu terletak pada kebebasan
bertindak.
17
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, h. 152. 18
Fuad Hasan, Berkenalan dengan Eksistensialisme, (Jakarta: Pustaka Jaya, Cet. 4, 1989),
h. 144 19
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, h. 154.
24
D. Komunitas Indoensian Ateist20
Indonesian Ateist berdiri pada tahun 2008 melalui jaringan internet. Tujuan
dari didirikannya komunitas ini yakni ada dua faktor, yang pertama, Indonesian
Ateist bertujuan untuk menghimpun sesama ateis dan agnostik. Kedua, ingin
menjembatani dialog antara ateis dan teis di Indonesia dan mencoba meluruskan
pemahaman tentang ateis yang berkembang di masyarakat. Indonesian Ateist
memiliki anggota resmi yang terdaftar melalui uji seleksi sebanyak ribuan anggota
yang terdiri dari berbagai latar belakang pemikiran, diantaranya Ateis murni,
agnostik, panteis, deis dan free thinker21
.
kegiatan yang dilakukan oleh Indonesian Ateist tidak seperti komunitas
pada umumnya. Komunitas Indonesian Ateist lebih menitikberatkan pada aktifitas
online. Namun, didalam koordinasi online tersebut juga terdapat pimpinan dan
beberapa admin untuk mengatur jalannya setiap kegiatan yang diadakan. adapun
kegiatan tersebut diantaranya adalah dengan menciptakan sebuah komunitas dunia
maya yang terdiri dari:
1. Forum facebook "anda bertanya Ateis menjawab" atau disingkat
dengan "ABAM". Forum ini terdiri dari anggota pro-Ateis dan kontra-
Ateis (teis) yang berjumlah puluhan ribu anggota, yang forum ini berisi
dialog aktif antara masyarakat ateis dan masyarakat teis yang
berlangsung setiap hari.
2. Forum Facebook Indonesian Atheist. Forum ini berisi dialog internal
anggota resmi Indonesian Atheist.
20
Eko Arryawan, Mejawab Ateis Indonesia, (Media Abadi Indonesia). 21
Atheist Census, Country Data, (http://www.atheistcensus.com/country), diakses tanggal
27 Mei 2017.
25
3. Web atau Blog resmi Indonesian Atheist. Website ini berisi informasi
aktual terkait perkembangan Indonesian Atheist di Indonesia, serta
kajian-kajian atau rangkuman jawaban yang berasal dari beberapa
forum yang telah disebutkan sebelumnya (forum facebook ABAM dan
forum facebook Indonesian Atheist).
Adapun tujuan dari diciptakannya beberapa media online tersebut adalah
untuk mengganti interaksi yang bersifat riil kepada khalayak umum. Selain
kegiatan online, Indonesian Atheist juga memiliki kegiatan yang bersifat riil,
namun hanya terkhusus bagi anggota resmi Indonesian Atheist dan orang yang
telah mendapat izin dari pihak Indonesian Atheist. Adapun kegiatan riil tersebut
diantaranya adalah gathering yang diadakan setiap bulan dibeberapa tempat.
Di sisi lain, Indonesian Atheist juga memiliki kegiatan yang bersifat sosial
seperti bantuan kemanusiaan. Hal ini pernah dilakukan pada tahun 2013 terkait
bencana Topan Haiyan di Filipina. Namun, bantuan tersebut tidak berupa kegiatan
bersama di publik, hanya bantuan donasi yang dikirim melalui instansi yang
berbeda.
Kegiatan secara riil memang terlalu sulit bagi komunitas ateis Indonesia,
ancaman-ancaman yang muncul terkait dengan status ateis di Indonesia masih
menjadi penghambat. Kegiatan gathering yang kerap diadakan juga tak lepas dari
ancaman dari berbagai oknum, terlebih pasca kasus Alexander An.
Tindakan Alexander An yang secara terang-terangan menolak eksistensi
Tuhan memang dianggap sebagai tindakan yang fatal bagi kalangan ateis di
Indonesia pada umumnya, hal ini terkait dengan perundang-undangan di
26
Indonesia yang masih belum menerima asas penolakan terhadap Tuhan. Jika kita
sedikit menelusuri setiap individu yang berada di komunitas ateis Indonesia, tidak
ada satupun member yang secara terang-terangan memperlihatkan identitas asli
mereka. Bahkan di lingkup dunia maya pun, kecuali pimpinan dari Indonesian
Atheist sendiri, yakni Karl Karnadi, itupun karena ia berdomisili di luar Indonesia.
E. Eksistensi Ateis di Indonesia
Berbicara tentang ateis di Indonesia tidak terlepas dari ideologi komunis
yang pernah ada. walaupun sejatinya minim korelasi, paling tidak melalui ini bisa
memperoleh gambaran tentang kelompok ateis di Indonesia. Gagasan komunisme
pertama kali dibawa oleh warga Belanda bernama Hendricus Josephus Franciscus
Marie Sneevliet pada tahun 1913. Bersamaan dengan rekannya Adolf Baars,
Sneevliet mendirikan ISDV (indische Sociaal-Democratische Veereninging). Pada
mulanya ISDV menyebarluaskan gagasan sosialis, tapi kemudian berpaling
sepenuhnya pada komunisme.
Kurang lebih tiga tahun sebelumnya, pada tahun1911 seorang pengusaha
batik asal solo bernama Haji Samanhudi (1868-1956) mendirikan sebuah
organisasi yang bernama sarekat dagang islam (SDI). Pada awalnya SDI bukan
merupakan organisasi politik, tapi seiring berjalannya waktu, pimpinan cabang
yang berada di Surabaya mengubahnya menjadi gerakan politik. Selanjutnya pada
tahun 1912 nama "Sarekat Islam" saja dengan membuang kata "Dagang".
Pimpinan dibalik rubahan itu adalah H.O.S. Tjokroaminoto (1882-1934) seorang
ahli pidato yang gemar berpolitik.
27
Pada masa awal berdiri, Sarekat Islam dihadapkan dengan berbagai
permasalahan politik yang berkaitan dengan sikap Muslim terhadap pemerintah
kolonial, hal ini mendorong Sarekat Islam untuk segera menentukan kebijakan.
Tjokroaminoto selaku pimpinan tinggi Sarekat Islam memahami kekhawatiran
muslim. Tantangan lain yang dihadapi Sarekat Islam adalah terkait asas dasar
organisasi, apakah tetap ketat berhaluan Islam atau diubah menjadi komunis,
persoalan ini menyita waktu hampir 10 tahun sejak awal pendiriannya. Terlebih
cabang Sarekat Islam pada masa berkembang banyak terpengaruh oleh ISDV,
bahkan cabang Sarekat Islam di Semarang adalah Semaun, Darsono, dan Alimin.
Mereka beranggapan bahwa dasar Central Sarekat Islam tidak sanggup menerima
kemajemukan masyarakat Indonesia, maka dari itulah asas dasar Sarekat Islam
harus diubah menjadi komunis agar dapat menerima segala macam lapisan
masyarakat.
Di Solo, hubungan antara Sarekat Islam dan komunis sangat harmonis, Haji
Misbach (wafat 1926) yang juga merupakan tetua dari Sarekat Islam Solo
menganggap bahwa Islam dan Komunisme adalah sama pentingnya, maka dari itu
harus tetap berjalan beriringan. Alih-alih Sarekat Islam menjadi organisasi yang
berjuang untuk gagasan komunis. Selain Haji Misbach, ulama yang menyokong
pergerakan Komunisme adalah Datuk Batuah. Batuah menjadi lokomotif
pergerakan Komunisme diwilayah Sumatera Barat. Pada akhirnya nama
Tjokroaminoto, Semaun, Haji Misbach dan Batuah menjadi tokoh utama
pergerakan Islam-Komunis di Indonesia melalui organisasi yang mereka ciptakan.
28
1. Komunisme dan ateisme
Dalam arti singkat Komunisme merupakan sub-ideologi politik yang
berkaitan dengan pemerataan stratifikasi sosial. Hal ini berbeda dengan Ateisme
yang merupakan bentuk penolakan terhadap konsep keTuhanan. Komunisme
berawal dari Manifesto Komunis yang dipublikasi oleh Karl Marx (1818-1883)
beserta Friedrich Engels (1820-1895) pada liga komunis di Jerman tanggal 21
Februari 1848, yang mana di dalamnya memuat tentang perjuangan kelas
(Stratifikasi Sosial). Menurut Karl Karnadi seorang ateis tidak mempercayai
adanya bentuk kesadaran yang biasa disebut Tuhan, dalam penciptaan alam
semesta.
Korelasi antara Ateis dan komunis terletak pada muatan yang terkandung
dalam manifesto yang dilancarkan oleh kedua tokoh tersebut, yakni Marx dan
Engels. Didalam manifesto komunis, terdapat peringatan terhadap "proyeksi
Mistis" yang dilakukan oleh kelompok borjuis untuk melancarkan tindakan
eksploitatifnya dalam perseteruan antar kelas. Proyeksi mistis yang dimaksud
adalah agama yang dijadikan suatu alat untuk memobilisasi rakyat agar patuh
terhadap kehendak kelompok penguasa (kapitalis). Maka dari itulah Marx dan
Engels melalui manifesto komunisnya, selain membangkitkan semangat
kebebasan kelas, juga mencoba untuk menafikan konsep agama yang dianggap
sebagai faktor penghambat kemajuan rakyat.
Mensejajarkan komunsime dan ateisme sangat tidak mudah bahkan
terbilang absurd, hal ini seperti menggabungkan antara Islam dan Demokrasi.
29
Komunisme lebih dipandang sebagai alat dominasi kekuasaan sedangkan Ateisme
lebih bersifat Transenden.
2. Indonesian Ateist di Negara Beragama
Keberadaan kelompok ateis di Indonesia memunculkan beberapa pertanyaan
terkait dengan status semu yang disandangnya. Selain itu masyarakat tentu
berpikir bagaimana menjaga kerukunan hidup dengan kelompok ateis yang
notabene tidak mengakui suatu landasan moral apapun. Bagi masyarakat awam
keberadaan kelompok ateis terbilang cukup asing. Romantisisme mengenai
keberadaan kelompok anti-Tuhan tentu kembali merujuk pada gerakan komunis
pada masa lampau, hal ini tercermin dari banyaknya anggapan masyarakat yang
menyimpulkan bahwa ateis berasal dari rahim ideologi komunis itu sendiri.
Walaupun tidak ada keterkaitan yang signifikan, setidaknya sikap anti-Tuhan juga
muncul dalam dialektika Komunis.
Dalam hal ini, komunitas Indonesian Atheist sangat menolak anggapan
tersebut, dengan berargumen bahwasanya ateis tidak memiliki kaitan dengan
ideologi komunis, karena banyak masyarakat agamis yang juga mengikuti
ideologi tersebut. Kaitannya dengan ini Karl Karnadi selaku founder Indonesian
Atheist juga menegaskan bahwa tidak ada satu pasal pun yang melarang
keberadaan ateis di Indonesia, karena setiap warga negara Indonesia berhak
mendapatkan kebebasan.
30
BAB III
PENGERTIAN TINDAK PIDANA PENISTAAN AGAMA
A. Pengertian Tindak Pidana
Dalam bahasa Belanda istilah tindak pidana dikenal dengan strafbar feit
yang pada hakikatnya merupakan bahasa resmi yang ada di dalam Kitab Undang-
Undang Hukum pidana yang berlaku di Indonesia saat ini. Strafbar feit atau tindak
pidana dalam bahasa asing yang lainnya disebut dengan delictum dalam bahasa
latin yaitu suatu perbuatan yang dapat dijatuhi hukuman.1 Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata delik memiliki arti sebagai perbuatan yang dapat
dikenakan hukuman sebab merupakan pelanggaran terhadap undang-undang,
tindak pidana.2
Menurut Pompe, "strafbar feit merupakan suatu pelanggaran yang
melanggar kaidah hukum atau melanggar ketertiban hukum, dan demi menjaga
ketertiban hukum dan kesejahteraan umum pelakunya dapat diberikan pidana
karena kesalahan yang diperbuatnya".3 Selain Pompe, Simons juga memberikan
pendapatnya mengenai "Strafbar feit sebagai suatu handeling atau perbuatan
yang diancam dengan pidana oleh Undang-Undang, karena telah melanggar
1Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana Indonesia, (Bandung: Refika Aditama,
2003), h. 39. 2 Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka,
2001). 3E.Y Kanter dan S.R. Sianturi, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya,
(Jakarta: Storia Grafika, 2002), h. 205.
31
hukum (onrechtmatig) serta dilakukan dengan sengaja oleh orang yang mampu
bertanggung jawab".4
Di Indonesia ada beberapa pendapat yang juga dikemukakan oleh para pakar
hukum pidana mengenai istilah strafbar feit, seperti penjelasan yang dikemukan
oleh Moeljatno dalam pidato penetapannya sebagai guru besar di Universitas
Gajah Mada, memberi arti :
"strafbar feit sebagai “perbuatan pidana” dengan alasan bahwa
penggunaan kata “recht” (hukum) merupakan kata yang terlalu luas
dibanding kata “straf” (pidana). Kata “recht” dapat digunakan dalam
segala bidang hukum baik dalam pidana mau pun di dalam perdata,
sehingga ia lebih memilih menggunakan kalimat “strafbar” yang memiliki
arti “yang dapat dipidana” yang kemudian disingkat menjadi “pidana”
untuk menunjukan suatu kekhususan".5
Satochid Kartanegara dalam setiap perkuliahannya menyatakan bahwa ia
lebih setuju dengan pendapat yang dikemukan oleh Van der Hoeven yang tidak
setuju jika perkataan Strafbar feit itu diartikan sebagai perbuatan yang dapat
dihukum, sebab menurutnya yang dapat dihukum itu adalah manusianya, bukan
perbuatan yang dilakukan. Sehingga Satochid lebih memilih menggunakan istilah
tindak pidana sebab didalam istilah ini tercakup juga pengertian melakukan atau
berbuat (active handeling) dan tidak melakukan atau tidak berbuat (passive
handeling).6 Menurut Leden Marpaung unsur-unsur tindak pidana terbagi menjadi
dua:7
4E.Y. Kanter, S.R. Sianturi, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, h. 205.
5Moeljatno, Perbuatan Pidana dan Pertanggung Jawaban Dalam Hukum Pidana,
(Yogyakarta: Gajah Mada, 1955), h. 8. 6 P.A.F. Lamintang, F. Theojunior lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana di Indonesia,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2014), h. 191. 7 Leden Marpaung, Asas, Teori, Praktik Hukum Pidana, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), h.
9.
32
1. Unsur Subjektif
Unsur ini berasal dari diri pelaku. Dalam asas hukum pidana disebutkan
bahwa “tidak ada hukuman tanpa adanya kesalahan”. Kesalahan yang dimaksud
ialah baik timbul karena adanya kesengajaan (dolus) atau pun karena kealpaan
(ketidaksengajaan/culpa).
2. Unsur Objektif
Unsur ini berada diluar diri manusia, yang tersusun atas:
a. Perbutan manusia, baik perbuatan aktif (act/commision) maupun
perbuatan pasif (ommision).
b. Akibat yang timbul dari perbuatan tersebut.
c. Keadaan-keadaan (circumstances)
d. Sifat dapat dihukum dan sifat melawan hukum (onrechtmatigheid),
maksud dari melawan hukum yaitu perbuatan tersebut bertentangan
dengan hukum, baik perbuatan yang dilarang untuk dilakukan,
maupun perbuatan yang diperintahkan.
Kemudian tindak pidana dibagi menjadi dua, yaitu kejahatan (misdrijiven)
dan pelanggaran (overtridingen). Pengklasifikasian tindak pidana menjadi
kejahatan dan pelanggaran tidak hanya memberikan pengaruh terhadap upaya
pembagian KUHP menjadi buku ke- 2 dan buku ke-3, akan tetapi pemisahan ini
pun terjadi kepada semua perundang-undangan pidana yang ada di sistem pidana
kita. Selain terjadi pemisahan menjadi kejahatan dan pelanggaran, tindak pidana
pun kembali mengalami beberapa pembagian menjadi :8
8 Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana, (Theojunior Lamintang) h. 210-213.
33
1. Delik formal
Merupakan delik yang dianggap telah selesai dengan dilakukannya
tindakan yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-
undang.
2. Delik material
Delik ini merupakan delik yang dianggap telah selesai dengan
ditimbulkannya akibat yang dilarang dan diancam dengan hukuman
oleh undang-undang.
3. Delik commissions adalah pelanggaran terhadap larangan-larangan yang
tertera di dalam undang-undangdan delik ommissionsadalah
pelanggaran terhadap keharusan-keharusan yang disebutkan oleh
undang-undang.
4. Delik opzet yaitu delik yang oleh pembuat undang-undang diharuskan
adanya “kesengajaan” dan delik culpoozeadalah delik yang oleh
pembentuk undang-undang yang syaratnya cukup terjadi dengan “tidak
sengaja”.
B. Tindak Pidana dalam Hukum Islam
Dalam hukum Islam ada dua istilah yang sering dipakai untuk menyatakan
suatu perbuatan pidana yaitu jinayah dan jarimah. Secara eksplisit tidak ada
perbedaan dalam penggunaan kata jinayah mau pun jarimah.9 Kata jinayah lebih
menekankan pada hasil perbuatan yang dilarang, sedangkan kata jarimah lebih
menekankan pada larangan-larangan syara‟ yang pelakunya diancam dengan
hukuman had maupun ta‟dzir. Menurut A. Djazuli selain membatasi perbuatan
9Topo Santoso, Menggagas Hukum Pidana Islam (Penerapan Syari‟at Islam dalam
Konteks Modernitas), (Bandung: As- Syaamil Press, 2001), h. 132.
34
yang dapat dikategorikan sebagai jinayah hanya perbuatan yang diancam dengan
hukuma qishash dan hudud.10
Sedangkan menurut A. Hanafi ada sebagian ulama
yang mengklasifikasikan jarimah kepada perbuatan yang diancam dengan hudud
dan qishash saja.11
Imam al- Mawardi mengemukakan definisi tentang jarimah sebagai
perbuatan yang dilarang oleh syariat yang hukumannya dapat berupa ta’zir atau
hudud sebagaimana dikutip oleh Ahmad Wardi Muslich.12
ر ي س ؼ ت أ د ح اب ي ن يػ ال ؼ ت رللا ج ز ة ي ػ ر ش ات ر ظ ح ه ن ائ ر الج
“Jarimah ialah suatu perbuatan yang dilarang oleh syariat yang diganjar
oleh Allah ta‟ala denhan hukuman hudud maupun ta‟zir.”
Pendapat al- Mawardi ini dilengkapi oleh Abd al- Qadr Audah yang
meberikan penjelasan lebih rinci tentang “perbuatan yang dilarang” dengan
penjelasan sebagai berikut :
ب و ر ه أ ه ل ف ؼ ك ت ر أ ن و ػ ن ي ي ه ل ف ؼ :إ هاإت ي اى ى ي ات ر ظ ح الو
“Perbuatan yang dilarang itu baik melakukan pekerjaan yang dilarang
atau meninggalkan pekerjaan yang diperintahkan untuk dilakukan.”13
Sedangkan Sayyid Sabiq memberikan penjelasan jinayah sebagai perbuatan
yang mengancam keselamatan jiwa, agama, akal, keturunan serta harta:14
10
A. Djazuli, FiqhJinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam), (Jakarta : Raja
Grafindo, 2000), h. 1. 11
Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h. 1. 12
A. Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005). 13
Abdul Qadir Audah, al- Tasyri‟ al- Jina‟i al- Islamy: Muqaranan bi al- Qanuni al-Wad‟i,
Juz 1, (Beirut: Dar al-Kutub al- Alamiyah, 1971), h. 53. 14
Sayid Sabiq, Fiqh al- Sunnah, (Kairo: Dar el- Hadits, 2008). h. 323
35
ك ع ر الش ف ر يػ ف ة اي ن ج ال ب اد ر الو م ر ح ه ل ؼ ف ل : ع ار الش ه ر ظ ح ل ؼ ف ل ك م ر ح الو ل ؼ الف .
ض ر الؼ أ ل ق الؼ أ س ف الن أ ي ي الد لي ػ غ اق ر ر ض ي ه و ي اف و ,ل و ن ه غ ن ه ال الو أ
“Yang dimaksud dengan jinayah menurut syara‟ yaitu segala perbuatan
yang dilarang oleh pembuat hukum untuk dilakukan. Jika perbuatan
tersebut dilakukan maka akan memberikan bahaya bagi agama, jiwa,
akal, keturunan dan agama”
Dari pengertian-pengertian yang diberikan di atas pada dasarnya memang
benar tidak ditemukan permasalahan yang terlalu penting tentang perbedaan
antara jarimah dan jinayah. Sebab secara keseluruhan definisi di atas mengerucut
pada satu titik bahwa baik jarimah dan jinayah kesemuanya merupakan perbuatan
yang dilarang oleh agama.
Baik jinayah maupun jarimah memiliki unsur-unsur yang harus ada yaitu:
1. Unsur Umum yang terdiri dari tiga unsur:15
a. al- Rukn al- Syar‟i (unsur hukum/unsur formal) yaitu adanya nash-
nash atau dalil-dalil yang melarang suatu perbuatan untuk
dilakukan, disertai dengan adanya ancaman-ancaman hukuman jika
perbuatan tersebut dilakukan.
b. al- Rukn al- Madi (unsur materiil) yaitu unsur-unsar yang
membentuk jinayah, baik melakukan perbuatan yang dilarang
maupun mengabaikan perbuatan yang diperintah.
c. al- Rukn al- Adaby (unsur adab)16
dimana pelaku yang melakukan
jinayah/jarimah tersebut merupakan orang yang mukallaf, sehingga
dapat dituntut atas perbuatan yang telah dilakukannya.
15
A. Djazuli, Fiqh Jinayah. h. 12 16
Ahmad Hanafi, Asas- asas Hukum Pidana Islam, h. 1- 3
36
2. Unsur Khusus yang dilihat dari:17
a. segi berat ringannya hukuman;
1) Jarimah Hudud, yaitu perbuatan yang jumlah hukuman dan
jenisnya telah ditentukan dan menjadi hak Allah SWT.
Maksudnya ialah bahwa jarimah hudud ini tidak memiliki
batas minimal dan batas maksimal, dan hukuman jarimah ini
tidak bisa dihapuskan oleh orang perorangan (individu)
maupun oleh masyarakat.18
Menurut Mohammad Ibnu Ibrahim
Ibnu Jubair sebagaimana dikutip oleh Topo Santoso bahwa
perbuatan yang termasuk kedalam kejahatan hudud
diantaranya riddah, al- baghy, zina, qadzaf, sariqah, hirabah,
shurb al-khamr.19
2) Jarimah Qishash dan Diyat, Jarimah yang diancam dengan
qishash dan diyat diantaranya ialah pembunuhan baik sengaja,
semi sengaja maupun yang tidak sengaja. Serta penganiayaan
baik yang sengaja mau pun penganiayaan tidak sengaja.
Jarimah ini merupakan hak individu yang sudah ditentukan
jumlahnya. 20
3) Jarimah Ta‟zir, merupakan jarimah yang pelakunya diancam
dengan satu atau beberapa hukuman, yang jumlahnya tidak
ditentukan seperti pada hukuman qishash dan hudud.
17
Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, h. 12 18
Abd al- Qadr Audah, al- Tasyri‟ al- Jinai al- Islamy: Muqaranan bi al- Qaniin al-
Wad‟i, h. 79 19
Topo Santoso, Membumikan Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Gema Insan Press, 2003), h.
22 20
Abd al- Qadr Audah, al- Tasyri‟ al- Jinai al- Islamy: Muqaranan bi al- Qaniin al- Wad‟i,
h. 100
37
Penentuan hukuman ta’zir biasanya diberikan pada
pemerintah.21
b. Niat pelaku
1) Jarimah Sengaja (dolus), pelaku dengan sengaja melakukan
perbuatan yang dilarang oleh syariat padahal ia tahu bahwa
perbuatan tersebut dilarang.
2) Jarimah Tidak Sengaja (culpa), Pelaku tidak sengaja
melakukan perbuatan yang dilarang, akan tetapi perbuatan
tersebut terjadi akibat kekeliruannya. Dalam hal ini kekeliruan
dibagi menjadi dua macam :
a) pelaku dengan sengaja melakukan perbuatan jarimah
tersebut, akan tetapi jarimah ini sama sekali tidak ia niatkan.
b) pelaku tidak sengaja berbuat dan jarimah yang terjadi sama
sekali tidak diniatkan oleh pelaku tersebut.22
c. Segi pengerjaannya
1) Jarimah ijabiyyah/positif, terjadi karena melakukan perbuatan
yang dilarang. Jarimah ini juga bisa disebut dengan delik
commissions. Perbuatan yang termasuk kedalam jarimah ini
ialah mencuri, zina, pembunuhan dan lain-lain.
2) Jarimah salabiyyah/negatif, terjadi karena tidak melakukan
perbuatan yang diperintahkan oleh syariat, jarimah/delik yang
termasuk di dalamnya seperti tidak mengeluarkan zakat.
Jarimah ini juga bisa disebut sebagai delik ommissions.
21
Ibid. 22
Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Islam, h. 11-12
38
d. Segi korban
1) Masyarakat,Jarimah yang dilakukan ini penjatuhan
hukumannya dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
masyarakat.
2) Orang perorangan, Merupakan jarimah yang penjatuhannya
ditujukan untuk melindungi hak atau keselamatan individu.
C. Pengertian Penistaan Agama
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata „penistaan‟ berasal dari kata
„nista‟ yang memiliki arti "hina, rendah". Sedangkan kata „penistaan‟ memiliki
arti sebagai suatu proses atau cara yang digunakan untuk menistakan.23
Sedangkan
agama berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti kurang lebih sebagai
sesuatu yang diwariskan secara turun temurun dan kemudian diadaptasi menjadi
suatu kebiasaan.24
Menurut Taib Thahir Abdul Muin agama merupakan suatu
peraturan yang memaksa jiwa sesorang untuk mempunyai akal, memegang
peraturang Tuhan dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai kebahagian hidup
di dunia dan di akhirat.25
Penodaan agama dapat dikatakan sebagai suatu penentangan terhadap hal-
hal yang dianggap suci atau hal-hal yang dianggap tabu untuk diserang (dikritisi)
seperti dalam bentuk simbol-simbol agama, pemimpin agama, kitab suci agama.
Bentuk penodaan atau penistaan agama biasanya berupa tulisan atau perkataan-
perkataan yang meragukan ketuhanan dalam agama-agama yang mapan.
23
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 965. 24
Mujahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h.
1 25
Mujahid Abdul manaf, Sejarah Agama, h. 1.
39
Sedangkan hal yang tidak dianggap sebagai suatu penodaan agama menurut
Frans Magnis Suseno sebagaimana dikutip oleh Pultoni dkk, ialah :26
1. Memiliki keyakinan yang berbeda dengan ajaran suatu agama bukan
merupakan penghinaan, melainkan memang implikasi keyakinan yang
memang berbeda.
2. Jika suatu kelompok dengan keyakinan agama tertentu mengajarkan
suatu ajaran yang bertentang dengan ajaran agama lain hal itu bukan
merupakan suatu penodaan atau penghinaan terhadap ajaran agama
itu.
3. Kedua hal di atas berlaku bagi kelompok beragama yang keyakinanya
mungkin dapat menimbulkan penolakan oleh keyakinan agama lain
contoh perbedaan keyakinan ajaran kristiani terhadap ajaran agama
Islam. Termasuk juga keyakinan dari kelompok anti-mainstream yang
berbeda keyakinan dengan agama induknya.
Di Indonesia peristiwa penodaan agama bisa dikatakan sering terjadikarena
kurangnya sikap intoleransi dalam menghadapi perbedaan (antar umat beragama),
selain itu maraknya peristiwa penodaan agama juga dapat disebabkan kurangnya
pemahaman masyarakat atau pelaku terhadap ajaran suatu agama bahkan terhadap
ajaran agamanya sendiri (ex: orang Islam yang tidak memahami ajaran Islam),
sehingga manakala ketidakpahaman tersebut disebarkan ke publik maka dapat
menimbulkan implikasi penodaan agama.
Kemudian bagaimanakah hukum positif Indonesia mengatur dan
menyelesaikan permasalahan penodaan agama ini ? Pada hakikatnya hukum
positif di Indonesia tidak pengatur secara khusus terkait tindak pidana penistaan
agama. Dahulu Indonesia pernah memiliki Penpres (penetapan presiden) Nomor :
1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama
yang dikeluarkan pada tanggal 27 Januari 1965 yang kemudian berubah menjadi
Undang-Undang No. 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan
26
Pultoni, dkk.Panduan Pemantauan Tindak Pidana Penodaan Agama dan Ujaran
Kebencian atas Dasar Agama, (Jakarta: ILRC, 2012), h. 45.
40
Presiden dan Peraturan yang ditetapkan pada tanggal 5 Juli 1969 oleh Presiden
Suharto.27
Kemunculan Undang-Undang di atas didasarkan pada permintaan dari
organisasi-organisasi Islam yang ingin mencegah penyebaran aliran kepercayaan,
sebab aliran-aliran kepercayaan dianggap dapat menodai ajaran agama.28
Dengan
berdasarkan jika hal demikian (aliran kepercayaan) dibiarkan maka lama
kelamaan dapat menimbulkan perpecahan dan mengancam persatuan bangsa dan
negara maka Undang-undang No. 1/Pnps/1965 tersebut akhirnya disahkan oleh
Presiden Soekarno.29
Pada Penpres tersebut ada empat pasal yang mengatur tentang penodaan
agama. Pada Pasal 1 Penpres No.1 Tahun 1965 disebutkan bahwa:
“Setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan,
menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum, untuk melakukan
suatu penafsiran tentang sesuatu agama yang dianut di Indonesia atau
melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-
kegiatan keagamaan dari agama itu, penafsiran dan kegiatan yang mana
menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu”.
Selanjutnya dalam Pasal 2 dikatakan bahwa: “Barang siapa yang melanggar
ketentuan tersebut dalam Pasal 1 diberi perintah dan peringatan keras untuk
menghentikan perbuatannya itu di dalam di dalam suatu keputusan bersama
Menteri Agama, Menteri/Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri”.
Kemudian di dalam Pasal 3 disebutkan bahwa:
27
http://www.negarahukum.com/hukum/penodaan_agama_ahok, artikel diakses pada
tanggal 14 Juni 2017. 28
https://tirto.id/asal-usul-delik-penodaan-agama. artikel di akses pada tanggal 14 Juni
2017. 29
Dalam makalah Prof. Dr. Asasriwarni, Undang-Undang Nomor :1 /PnPs/1965Tentang
Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agam a Dari Persepektif Agama di Indonesia.
(Makalah disampaikan pada acara Kegiatan Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi di Kementrian
Hukum dan HAM tanggal 20 Juni 2010), h. 5.
41
“Setelah dilakukan Penindakan oleh Menteri Agama, Menteri/Jaksa
Agung dan Menteri Dalam Negeri atau Presiden menurut ketentuan di
dalam Pasal 2, terhadap orang, organisasi atau aliran kepercayaan
mereka masih terus melanggar ketentuan dalam Pasal 1 maka orang dan
anggota dan/ atau anggota pengurus organisasi yang bersangkutan dari
aliran itu dipidana dengan penjara selama-lamanya lima tahun”.
Dari ketiga pasal tersebut maka dapat dipahami bahwa proses penanganan
kasus penodaan agama pertama-tama harus diberikan peringatan berupa surat
teguran kepada orang, organisasi, atau aliran kepercayaan tersebut untuk
membubarkan diri. kedua, manakala teguran yang diberikan tidak di indahkan
maka presiden dengan berdasarkan pertimmbangan/masukan dari Ketiga menteri
dapat melakukan pembubaran paksa, dan terhadap anggota organisasi atau aliran
tersebut dapat dikenakan pidana penjara maksimal lima tahun sebagaimana tertera
di Pasal tiga.30
Selanjutnya untuk Pasal 4 Undang-Undang ini dimasukan dalam Pasal 156a
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ketentuan sebagai berikut
:31
“Dipidana selama-lamanya lima tahun barang siapa yang dengan sengaja
di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan:
a. Yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau
penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia.
b. Dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apa pun
juga, yang bersendikan ketuhanan yang Maha Esa.”
Terkait dengan tindak pidana penodaan agama Barda Nawawi Arief
membagi delik ini kedalam tiga macam:32
1. Tindak Pidana “menurut agama”
30
R. Soesilo, Pokok-pokok Hukum Pidana; Peraturan Umum dan Delik-delik Khusus,
(Bogor: Politea, tt), h.188. 31
Adami Chazawi, Hukum Pidana Positif ;Penghinaan, (Malang: MNC, 2016), hal. 222. 32
Uli Parulian Sihombing, dkk, Ketidakadilan Dalam Beriman, (Jakarta: ILRC, 2012), h.
64.
42
2. Tindak Pidana “terhadap agama”
3. Tindak pidana “yang berhubungan dengan agama” atau “terhadap
kehidupan beragama”
Menurut Barda Nawawi Arief "delik menurut agama adalah tindakan-
tindakan yang dilarang oleh agama-agama, contoh membunuh, fitnah, zina,
perkosaan dan lain sebagainya. Sedangkan Pasal 156a dapat dikatakan sebagai
delik terhadap agama".
Sebagaimana dikutip oleh Rumadi, Oemar Seno Adji mengatakan :
"bahwa yang menjadi landasan masukya Pasal 156a ini ke dalam KUHP
ialah sila pertama ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagaimana disebutkan
pula pada Undang-Undang Dasar Pasal 28 yang menyebutkan bahwa
negara berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Atas dasar itulah
manakala ada yang mengejek dan menodai kebesaran Tuhan yang
disembah maka orang tersebut tidak bisa dibiarkan dan harus
dipidana".33
Rumadi sendiri pun beranggapan bahwa "Pasal 156a ini merupakan pasal
karet (hartzaai articelen) yang dapat ditarik ulur untuk menjerat siapa saja yang
dianggap melakukan penodaan terhadap agama. Maka dengan sifat
“kelenturan”-nya ini Pasal 156a tersebut bisa digunakan tanpa batas". Bahkan ia
pun berpendapat dengan sifat Pasal 156a tersebut ada upaya untuk memperluas
jangkaun Pasal a quo untuk melindungi korban di dalam RUU-KUHP. Ia pun
berpesan agar pasal-pasal terkait penodaan agama tidak hanya melindung
33
Rumadi, Delik Penodaan Agama dan Kehidupan Beragama Dalam RUU KUHP,
(Jakarta: Wahid Institue, 2007), h. 14.
43
kepentingan umum, akan tetapi juga memiliki fungsi untuk melindungi kebebasan
beragama baik bagi mayoritas maupun minoritas. Selain itu Rumadi pun berharap
agar pasal ini dapat menjamin perbedaan penafsiran dan cara pandang terhadap
berbagai persoalan keagamaan tidak dipandang sebagai suatu upaya penodaan
agama dan pelaksaan pasal tersebut bebas dari kepentingan kelompok-kelompok
tertentu.34
Keberadaan Pasal 156a memang mengundang sejumlah kontroversi baik
secara formil, mau pun secara materiil. Secara formil, Maria Farida, Hakim
Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Undang-Undang No. 1/PnPs/1965 tersebut
hanya bersifat kondisional saja, artinya penerapannya hanya berdasarkan kondisi
tertentu. Selain itu memasukkan suatu pasal ke dalam undang-undang lain
dianggap sebagai sesuatu yang tidak lazim dalam teknik pembuatan peraturan
perundang-undangan.35
Selain itu secara substansial (materiil) Pasal 156a dianggap sebagai pasal
yang inkonstitusional karena bertentangan dengan Pasal 28E dan Pasal 29
Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi :
Pasal 28E:
“(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negera dan
meninggalkannya serta berhak kembali.
34
Rumadi, Delik Penodaan Agama dan Kehidupan Beragama dalam RUU-KUHP, h. 15-
16. 35
Siti Aminah dan Uli Parulian Sihombing, Memahami Pendapat Berbeda (Dissenting
Opinion) Putusan Uji Materiil Undang-Undang Penodaan Agama, (Jakarta : ILRC, 2010), h. 47-
48
44
“(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nurani.
“(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat
Pasal 29 berbunyi :
“(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
“(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu.
Selain bertentangan dengan UUD 1945, Pasal 156a juga dianggap
bertentangan dengan Pasal 1 Undang-Undang No, 13 Tahun 2005 yang
merupakan hasil ratifikasi Pasal 18 Konvenan Hak sipil dan Politik PBB yang
berbunyi:
“Setiap orang berhak atas kebebasan berfikir, keyakinan, dan beragama.
Hak ini mencakup kebebesan untuk menetapkan agama atau kepercayaan
atas pilihannya sendiri dan kebebasan, baik secara sendiri maupun
bersama-sama dengan orang lain, baik ditempat umum maupun tertutup,
untuk menjalankan agama dan kepercayaannya dalam kegiatan ibadah,
pentaatan, pengamalan, dan pengajaran.”
Kemudian dari rumusan Pasal 156a di atas dapat terdapat dua bentuk
kejahatan :
1. Kejahatan pertama memiliki unsur antara lain:
(Unsur obyektif):
a. Perbuatan Mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang
bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadapsuatu
agama yang dianut di Indonesia.
b. Di muka Umum
c. Kesalahan dengan sengaja (unsur Subyektif).
45
2. Kejahatan Kedua:
(Unsur Obyektif):
a. Perbuatan Mengeluarkan perasaan, Melakukan perbuatan, di muka
umum
b. Kesalahan: dengan maksud agar supaya orang tidak menganut
agama apapun juga yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.
(Unsur Subyektif)
Maksud dari perbuatan yang sifatnya memusuhi suatu agama ialah bahwa
apa yang dilakukan oleh pelaku dianggap oleh penganut agama tersebut sebagai
suatu upaya untuk memusuhi agamanya. Sedangkan menurut Adami Chazawi
"yang dimaksud dengan penodaan agama ialah bahwa pelaku yang melakukan
perbuatan tersebut oleh penganut agama yang bersangkutan dianggap telah
melakukan penodaann agama yang bersifat menghina, melecehkan dan
meremehkan sesuatu dari agama tersebut".36
36
Adami Chazawi, Hukum Pidana Positif; Penghinaan, h. 226-227.
46
BAB IV
Analisa Putusan Nomor : 45/PID.B/2012/PN.MR.
A. Kronologi Kasus
1. Biodata Terdakwa
Nama : Alexander An
Tempat lahir : Jakarta
Umur/tanggal lahir : 30 Tahun/ 13 Juli 1981
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Lintas Sumatera Pulau Punjung Kenagarian
Sungai Kambut Kec. Pulau Punjung Kab.
Dharmasraya
Agama : Atheis (mau masuk Islam)
Pada tanggal 18 Januari 2012 terdakwa Alexander An dengan sengaja dan
tanpa hak telah menyebarkan sebuah tulisan pada sebuah akun facebook (group
atheis minang) yang berjudul “Nabi Muhammad barancuak jo babu bininyo”
yang memiliki arti kurang lebih, “ Nabi Muhammad bersetubuh dengan pembantu
istrinya.”. Selain itu ia (Alexander An) juga mengirimkan sebuah gambar atau
karikatur tentang Nabi Muhammad yang tengah bersetubuh dengan pembantu
istrinya. Karikatur tersebut pun mendapatkan berbagai tanggapan dari pengikut
group tersebut, hingga pada akhirnya ada yang memberikan komentar yang
berbunyi, "ayat al-Quran diturunkan dalam kaitan untuk melegalkan perkawinan
Nabi Muhammad dengan Zainab binti Jas".
47
Perbuatan yang dilakukan terdakwa pada akhirnya membuat resah
masyarakat Kenagarian Sungai Kambut, sehingga masyarakat saat itu beramai-
ramai mendatangi tempat kerja terdakwa yaitu di kantor BAPPEDA. Kemudian
terdakwa pun dibawa ke Polsek Pulau Punjung demi mengamankan terdakwa dari
amukan massa.
B. Dasar Tuntutan Penuntut Umum
Jaksa Penuntut Umum yakni Ibrahim Khalil, SH memberikan tuntutan atas
perbuatannya tersebut maka terdakwa di tuntut karena melanggar :
1. Pasal 28 Jo Pasal 45 ayat 2 No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik.
2. Pasal 156a dan 156b Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang
ajakan agar orang tidak menganut agama apa pun.
C. Pertimbangan Putusan Hakim
a. Alat Bukti
- Keterangan saksi :
1) Saksi Mulyadi
2) Saksi Hendri, S.Ag, M.Si
3) Saksi Hendri Martariko, S.Kom
4) Saksi OS Chandra
5) Saksi Nurhadi
6) Saksi Frinaldi
7) Saksi Drs. Sulhan Harahap
48
8) Saksi H. Aminullah Salam, SMIQ, Spd.i
- Keterangan Ahli :
1) Prof. Dr. Ismansyah, Dosen hukum pidana Program Pasca Sarjana
Universitas Andalas mengatakan bahwa secara fakta perbuatan yang
dilakukan oleh terdakwa telah menimbulkan perasaan kebencian dari
suatu kelompok atau masyarakat yang menganut agama. Kemudian ahli
membenarkan bahwa terdakwa telah memenuhi unsur subyektif dan
unsur obyektif dalam Pasal 156a dan b KUHP.
2) Drs. Hasanuddin, M.Si, seorang dosen dari Fakulktas Ilmu Budaya
Univ. Andalas dan mempunyai ahli dibidang ilmu bahasa
menyampaikan bahwa apa yang disampaikan oleh terdakwa merupakan
suatu kalimat yang kotor yang bertentangan dengan norma kesusilaanm
dan tidak seharusnya diucapkan dan ditampilkan ke muka umum.
Karena jika baik gambar mau pun tulisan tersebut ditampilkan di muka
umum maka dapat menyebabkan terpancingnya emosi seseorang atau
sekelompok orang dan atau masyarakat luas dikarenakan gambar dan
tulisan tersebut seolah-olah merupakan perbuatan Nabi Muhammad,
yang merupakan suri tauladan bagi umat Islam. Sebab dengan adanya
tulisan dan gambar tersebut dapat menimbulkan pandangan negatif
terhadap Nabi Muhammad.
3) Ahli Yuhandri, S.Kom., M.Kom, Dosen pada Univ. Putera Indonesia
(UPI “YPTK”), sesuai dengan keilmuannya selaku ahli komputer
menyatakan bahwa, sesorang tidak diperbolehkan membuat atau
menimpalkan tulisan atau gambar yang bisa menimbulkan keresahan
49
terhadap orang lain atau organisasi atau masyarakat. Apabila hal
tersebut dilakukan maka dapat dikategorikan sebagai pelanggaran
terhadap hukum yang mengatur tentang informasi dan transaksi
elektronik. Terkait perbuatan yang dilakuka oleh terdakwa yang
memposting tulisan dan gambar yang berkaitan dengan agama Islam,
sehingga memancing kebencian umat Islam, maka benar terdakwa telah
melanggar Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2).
4) Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A, merupakan ahli agama dan ahli filsafat
Islam dari UIN jakarta, menyatakan bahwa dalam Konvenan Sipil dan
Politik yang telah diratifikasi oleh Indonesia menyatakan bahwa
kebebasan beragama, berkeyakinan, dan berekspresi merupakan hak
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun (non derogable
right). Ia pun mengatakan bahwa perbuatan terdakwa dilindungi oleh
UUD 1945 Pasal 28E meskipun pasal tersebut dibatasi dengan Pasal
28J. Sukron berpendapat bahwa apa yang terjadi pada terdakwa
merupakan “kegalauan” teologis yang ia tidak temukan jawabannya
dari para ulama akar rumput, sehingga penting bagi terdakwa untuk
mempelajari tentang filsafat agama.
b. Barang bukti berupa ;
1) 1 unit CPU Komputer
2) 1 unit LCD monitor.
3) 1 unit Keyboard berwarna hitam
4) 1 unit Mouse berwarna putih
50
5) 11 (sebelas) gambar karikatur Nabi Muhammad.
6) 3 (tiga) lembar artikel tentang Nabi Muhammad tertarik kepada
menantunya.
7) 1 (satu) lembar alamat email facebook [email protected] yang
ditulis terdakwa Alexander An alias Aan.
c. Keadaan yang memberatkan dan Meringankan
Hal-hal memberatkan terdakwa antara lain :
1) Perbuatan terdakwa bertentangan dengan Falsafah Negara Republik
Indonesia yaitu pancasila, khususnya sila pertama.
2) Perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat
3) Perbuatan terdakwa telah melecehkan atau menodai agama Islam.
Sedangkan hal meringankan hukuman terdakwa ialah :
1) Bahwa terdakwa belum pernah di hukum.
D. Putusan Hakim
Dengan berdasarkan pertimbangan yang ada maka Hakim memutuskan :
1. Terdakwa secara sah dan meyakinkan telah terbukti melakukan tindak
pidana, “Dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang
ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhban
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku,
Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA). Dan juga Alexnader An
mengakui perbuatannya dikarenakan sejak tahun 2008 Alexander An
tidak mempercayai adanya Tuhan dan dan tidak mengerjakan sholat dan
puasa karena sudah tgak sesuai dengan pemahamannya. Oleh karena itu
51
Alexander An menulis tentang agama Islam dan Nabi Muhammad
SAW. Ia menafisrkan sendiri mengenai agama Islam dan akhirnya
menjelek-jelekan Nabi Muhammad SAW dan berpendapat bahwa Nabi
Muhammad bukanlah teladan yang baik. maka dengan inilah Alexander
An dinilai meresahkan melalui Media Sosial.
2. Terdakwa dihukum dengan hukuman penjara selama 2 (dua) tahun dan
3 (tiga) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 100.000.000, (Seratus Juta
Rupiah) yang apa bila tidak dibayar maka diganti dengan kurungan
selama 3 (tiga) bulan.
3. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2000,-
(Dua Ribu Rupiah).
E. Analisis dalam Hukum Positif
Dari apa yang dijelas di dalam putusan Pengadilan Negeri Muaro Nomor :
45/PID.B/2012/PN.MR, penulis berpendapat bahwa putusan yang diberikan oleh
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Muaro sudah tepat. Karena sebagaimana
diketahui seseorang dapat dikatakan telah melakukan suatu tindak pidana
manakala sudah tercukupi dua unsur yakni unsur subyektif dan unsur obyektif.
Unsur obyektif terdiri dari perbuatan yang dilarang atau diharuskan, adanya
akibat dari keadaan atau masalah tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan
unsur subyektif ialah meliputi kesalahan dan kemampuan bertanggung jawab si
52
pelaku tindak pidana, menurut Lamintang yang termasuk kedalam unsur subyektif
ialah niat dari si pelaku.37
Dalam putusan tersebut Jaksa menggunakan dakwaan alternatif yang mana
di dalam surat dakwaan ini terdapat beberapa dakwaan yang disusun secara
berlapis. Lapisan yang pertama merupakan alternatif dan bersifat mengecualikan
dakwaan pada lapisan lainnya. Bentuk dakwaan ini digunakan bila belum didapat
kepastian tentang tindak pidana mana yang paling tepat dapat dibuktikan. Dalam
dakwaan ini, meski dakwaan tersusun dalam beberapa lapisan namun hanya satu
dakwaan saja yang harus dibuktikan tanpa memperhatikan urutan dakwaan
tersebut, dan jika satu dakwaan telah terbukti maka dakwaan yang lain tidak perlu
dibuktikan.38
Dari Putusan yang ada penulis melihat bahwa hakim lebih memilih untuk
membuktikan Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang No. 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik, dari pada membuktikan
Pasal 156 a dan b Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, yang memang jika
penulis lihat bahwa apa yang dilakukan oleh terdakwa lebih condong kepada
pelanggaran terhadap Pasal 28 ayat (2) yang berbunyi:“Setiap orang dengan
sengaja, dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antargolongan
(SARA)”.
37
F.A. Lamintang, Dasar –Dasar Hukum Pidana Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti,
1997), h. 193. 38
Marry Margaretha, dalam ,”Bentuk-bentuk Surat Dakwaan”. http://hukumonline.com.
Situs diakses pada tanggal 14 Juni 2017.
53
Dalam Pasal ini terdakwa telah terbukti secara obyektif telah melakukan
perbuatan yang dilarang, sehingga dengan perbuatannya tersebut menimbulkan
rasa kebencian di dalam masyarakat Pulau Punjung. Selain itu penulis juga
melihat baik Jaksa Penutut Umum maupun Majelis Hakim ragu-ragu untuk
menerapkan Pasal 156a dan b sehingga berusaha untuk berhati-hati dalam
menerapkan pasal bagi terdakwa sehingga digunakanlah dakwaan alternatif
tersebut.Sebab jika melihat pada penjelasan sebelumnya bahwa Pasal 156a dan
huruf b ini merupakan pasal karet yang bisa digunakan siapa saja untuk menjerat
pelaku penodaan agama, selain itu pembuktiannya pun sangat sulit untuk
dibuktikan.
Sehingga jika Hakim menerapkan Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik maka dapat disimpulkan bahwa terdakwa tidak dianggap melakukan
tindak pidana penodaan agama. Meski pun pada dasarnya terdakwa secara jelas
juga telah melakukan tindak pidana penodaan agama karena dianggap telah
menghina Nabi Muhammad SAW.
F. Analisis dalam Hukum Islam
Dalam hukum Islam tidak disebutkan secara eksplisit mengenai penodaan
agama, sebab pengertian penodaan agama dalam hukum Islam memiliki cakupan
yang amat luas. Sebab semua perbuatan yang bertentangan dengan aturan-aturan
agama baik yang dilarang mau pun yang diperintahkan dapat dikatakan sebagai
perbuatan penodaan agama.
54
Terkait perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa Alexander Aan Penulis
memandang bahwa pernyataan yang dilakukan olehnya sudah dapat dikategorikan
sebagai suatu perbuatan yang murtad, sebab dalam pengakuan sebelumnya
Alexander mengaku sebagai seorang muslim, akan tetapi kemudian ia menyatakan
bahwa dirinya menjadi seorang atheis. Ini menandakan bahwa secara terang-
terangan Alexander mengatakan bahwa ia keluar dari Islam.
Menurut Sayid Sabiq :
"yang dimaksud dengan murtad ialah kembalinya seorang
muslim,berakal, baligh, dari agama Islam kepada kekufuran baik
dilakukan oleh seorang pria mau pun oleh wanita. Menurut Sayid Sabiq
bahwa seseorang belum dikatakan murtad jika hanya sebatas ucapan saja,
sedangkan hatinya masih dalam keadaan beriman. Namun seseorang
dikatakan murtad jika hatinya mengakui kekufuran tersebut, dan hatinya
merasa nyaman dengan kekufuran tersebut, dan ia melakukan perbuatan
yang mengarah kepada kekufuran".39
Sedangkan hukuman bagi orang murtad menurutnya ialah dibunuh,
sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berasal dari
Ibnu „Abbas bahwa nabi bersabda, “Barang siapa yang mengganti agamanya,
maka bunuhlah”. Selain itu ada pula hadis dari Ibnu Mas‟ud bahwa Rasulallah
pernah bersabda, “Tidak halal dari seorang muslim kecuali disebebkan karena
tiga perkara : 1. kafir setelah iman, 2. pezina muhsan, 3. dan orang yang
membunuh dengan sengaja.40
Wahbah Zuhaili juga memberikan definisi riddah atau murtad sebagai
kembalinya seorang muslim dari agama Islam kepada kekafiran, baik dengan niat,
perbuatan yang mengafirkan maupun maupun ucapan, baik ia mengucapkannya
39
Sayid Sabiq, Fiqh al- Sunnah, (Beirut: Dar al- Kitab al- Arabi), h. 450. 40
Sayid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, h. 455.
55
sebagai pelecehan, pengingkaran maupun sebagai keyakinan. Dari penjelasannya
itu dapat diketahui bahwa unsur murtad terdiri dari:41
1. adanya upaya keluar dari Islam dengan cara:
a. adanya perbuatan atau menolak perbuatan.
b. dengan ucapan
c. dengan i‟tikad (keyakinan)
2. adanya niat melawan hukum
Menurut Hasbi Ash- Shiddiqi sebagaimana dikutip oleh Ahmad Wardi
Muslich :
"bahwa seseorang dianggap keluar dari iman manakala ia mempunyai
keyakinan yang menafikan Islam, seperti tidak mempercayai bahwa alam
ini ada yang menciptakan. Keyakinan menafikan itu harus diwujudkan
dalam bentuk ucapan atau perbuatan. Apabila keyakinan tersebut hanya
baru sebatas pemikiran dan belum diucapkan atau dilakukan, maka orang
tersebut belum dikatakan murtad, dan ia belum dikenakan hukuman".42
Perihal hukuman bagi pelaku murtad ada sedikit perdebatan bahwa menurut
Imam Muhammad bin Ismail al-kahlani ash- Shon‟ani mengatakan bahwa seorang
laki-laki yang murtad harus dibunuh, sedangkan untuk perempuan yang murtad
masih terjadi perbedaan. Jumhur berpendapat bahwa perempuan yang murtad juga
harus dibunuh, hal ini berdasarkan pada keumuman hadis yang diriwayatkan dari
Ibnu „Abbas bahwa Rasulallah bersabda, “barang siapa yang mengganti
agamanya, maka bunuhlah dia”. Jumhur beralasan bahwa hadis ini bersifat umum
41
Wahbah zuhaili, al-Fiqh al- Islamiy Wa adillatuhu, (Damaskus: Dar al- Fikr, 1989), h.
183. 42
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Menurut al-Qur’an, (Jakarta: DIADIT MEDIA,
2007), h. 272.
56
artinya berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan.43
Sedangkan ulama
Mazhab Hanafi berpendapat bahwa Perempuan yang murtad dilarang untuk
dibunuh, namun hendaknya wanita tersebut untuk diajak untuk kembali ke ajaran
Islam terlebih dahulu, namun apabila wanita tersebut menolak maka wanita itu
harus dipenjara sampai meninggal.
Dasar pertimbangan tujuan diberlakukannya hukuman mati terhadap pelaku
murtad didasarkan pada tiga hal :44
1. Sebab orang yang murtad tersebut telah menolak keyakinan yang telah
diyakininya (atheis).
2. Menghalalkan yang telah diharamkan oleh Allah dan sebaliknya
mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah.
3. Melecehkan Agama berarti telah melecehkan Allah dan melecehkan
Rasulullah.
Kemudian jika kita mengkaitkan apa yang telah diperbuat oleh terdakwa
Alexander An dengan penjelasan murtad, unsur-unsur, serta hukumannya, maka
perbuatan Alexander An tidak hanya menodai agama Islam semata. Sehingga
dengan berdasarkan pada hukum Islam harusnya terdakwa Alexander An dapat
dijatuhi hukuman mati (hudud).
43
Muhammad Ibn Ismail al- Kahlani ash-Shon‟ani, Subulus salam, (Mesir: Syarikah
Maktabah Wa Mathba‟ah Mushthafa al- Baby al- Halaby, 1960), h. 265. 44
Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h. 77.
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian dan analisa yang telah dikemukakan maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dalam hukum Islam mengenai pengertian penistaan atau penodaan agama
itu sendiri sebenarnya itu perbuatan mukallaf atau orang Islam yang sudah
baligh manakala dia tidak menjalankan syariat Islam maka dia termasuk
menistakan agama. Adapun dalam kasus Alexander Aan yang dibahas
dalam penulisan ini sebenarnya lebih kepada murtad sesuai dalam Fiqh
Jinayah. Dalam kasus Alexander Aan ini dimana dia adalah seorang ateis
yang sudah menghina Nabi kemudian meragukan eksistensi adanya Allah
SWT, keraguan ini yang sehingga terdapat unsur pemurtadan. Dalam
pandangan hukum Islam dapat dikatakan seorang yang murtad karena dalam
hukum Islam sudah dijelaskan bahwa orang yang keluar dari Islam yang
kembali kepada kekafiran itu hukumannya adalah hudud atau dibunuh.
2. Kasus penodaan Agama melalui media sosial dilihat dari sudut pandang
pasal 156a KUHP terdiri dari dua unsur objektif dan subjektif, subjektifnya
lebih kepada si pelaku itu sendiri. Niat si pelaku untuk melakukan hal
melakukan hal tersebut belum dikatakan tindak pidana manakala niat
tersebut belum dipraktekan dalam sebuah perbuatan, jadi perbuatan dari si
58
pelaku tersebut menjadi suatu objek dari hukum pidana. Ketika perbuatan
itu dilakukan maka itu sudah jelas menjadi suatu tindak pidana pelanggaran
terhadap pasal 156a, namun selama itu belum dipraktekan dan hanya berupa
niat saja maka si pelaku tidak dikenakan tindak pidana karena yang dipidana
itu perbuatannya. Dalam UU ITE sudah jelas dalam pasal 28, barang siapa
menyalahgunakan informasi dan mengumumkan ke publik dengan maksud
agar menimbulkan rasa benci kepada perorangan atau kelompok itu suatu
pidana. Dalam pasal 45 UU ITE maka dikenakan hukuman penjara selama 6
tahun dan denda 100 juta, jikalau si pelaku tidak mampu membayar denda
maka diganti dengan penambahan kurungan penjara selama 3 bulan.
B. Saran-saran
1. Diharapkan kepada praktisi hendaknya lebih berhati-hati, lebih bijak dan
teliti dalam melihat sebuah kasus sehingga dapat memberikan Hukuman
atau dakwaan yang lebih adil.
2. Untuk akademisi, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi
khususnya dalam perkembangan ilmu hukum, dan penelitian tentang kasus
terkait agar dapat menemukan hukuman yang tepat.
3. Untuk kalangan masyarakat umum hendaknya menjaga prilaku dalam
bersosialisasi atau dalam kehidupan sosial, jagalah kerukukan antar Suku,
Ras, Agama dan Golongan saling menghormati.
59
DAFTAR PUSTAKA
Audah, Abdul Qadir, al- Tasyri' al- Jina'i al- Islamy: Muqaranan bi al-
Qanuni al- Wad'i Juz 1, Beirut: Dar al-Kutub al-Alamiyah 1971
Anshari, Endang Saifuddin, Ilmu Filsafat & Agama, Surabaya: Bina Ilmi
1979
Ali, Zainuddin, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika 2007
Ahmadi, Fahmi Muhammad dan Aripin Jaenal, Metode Penelitian Hukum,
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010
Aminah, Siti dan Uli Parulian Sihombing, Memahami Pendapat Berbeda
(Dissenting Opinion) Putusan Uji Materiil Undang-Undang Penodaan Agama,
Jakarta: ILRC 2010
Arryawan, Eko, Menjawab Ateis Indonesia, Media Abadi Indonesia
Baharuddin, M, Eksistensi Tuhan dalam Pandangan Ateisme. Davit Hume,
An enguiry Corcerning Human Uanderstanding, Chicago: Chicago University,
1952
Bachtiar, Harsja W, Percakapan dengan Sidney Hook tentang 4 Masalah
Filsafat, Jakarta: Jambatan 1980
Bertens, K, Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta: Kanesius 1981
Bakhtiar, Amsal, Filsafat Agama: Wisata Pemikiran dan Kepercayaan
Manusia, Jakarta: Raja Grafindo Persada 2009
60
Chazawi, Adami, Hukum Pidana Positif: Penghinaan, Malang: MNC 2016
Djazuli, A, Fiqh Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam),
Jakarta: Raja Grafindo 2000
Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka 2001
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Hamersma, Harry, Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern, Jakarta: Gramedia
1986
Hasan, Fuad, Berkenalan dengan Eksistensialisme, Jakarta: Pustaka Jaya
cetakan 4 1989
Hanafi, Ahmad, Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang
2005
Hamersma, Harry, Persoalan Ketuhanan dalam Wacana Filsafat,
Yogyakarta: Kanisius 2014
Ismail al- Kahlani ash- Shon'ani, ibn Muhammad, Subulus Salam, Mesir:
Syarikah Maktabah Wa Mathba'ah Musthafa al-Baby al- Halaby 1960
Ketetepan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No.
II/MPR/1978, Tentang pendoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Kuswanjono, Arqom, Ketuhanan Dalam Telaah Filsafat Perennial: Refleksi
Pluralisme Agama di Indonesia, Yogyakarta: Badan Penerbit Filsafat UGM 2006
61
Lepp, Ignace, Ateisme Dewasa Ini, Yogyakarta: Solhudin Press 1985
Leahy, Louis. 1985. Aliran-aliran Besar Atheisme Yogyakarta, kanisius.
Lamintang, F.A, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Citra
Aditya Bakti 1997
Lamintang, F. Theojunior, P.A.F lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana di
Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika 2014
Moeljatno, Perbuatan Pidana dan Pertanggung Jawaban Dalam Hukum
Pidana, Yogyakarta: Gajah Mada 1955
Manaf, Mujahid Abdul, Sejarah Agama-Agama, Jakarta: Raja Grafindo
Persada 1996
Marpaung, Leden, Asas, Teori, Praktik Hukum Pidana, Jakarta: Sinar
Grafika 2004
Muslich, A. Wardi, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika 2005
Nazir, Moh., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Cetakan keenam, Bogor
2005.
Prof. H. Adji Oemar Seno, Hukum (Acara) Pidana Dalam Prospeksi,
Jakarta: Erlangga 1981
Prof. Arief Barda Nawawi, SH, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana,
Bandung: Citra Aditya Bakti 1996
62
Prodjodikoro, Wirjono, Asas-asas Hukum Pidana Indonesia, Bandung:
Refika Aditama 2003
Prof. Dr. Asasriwarni, Makalah Undang-Undang Nomor: 1/PnPs/1965
Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan /atau Penodaan Agama Dari
Perspektif Agama di Indonesia, Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi di
Kementrian Hukum dan HAM 20 Juni 2010
Pultoni dkk, Panduan Pemantauan Tindak Pidana Penodaan Agama dan
Ujaran Kebencian atas Dasar Agama, Jakarta: ILRC 2012
Rumadi, Delik Penodaan Agama dan Kehidupan Beragama Dalam RUU
KUHP, Jakarta: Wahid Institue 2007
Soemitro, Ronny Hanityo, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri,
Jakarta: Ghalia Indonesia 1988
Santoso, Topo, Menggagas Hukum Pidana Islam (Penerapan Syari'at Islam
dalam Konteks Modernitas), Bandung: As-Syaamil Press 2001
Sianturi, S.R. dan Y.E Kanter, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan
Penerapannya, Jakarta: Storia Grafika 2002
Santoso, Topo, Membumikan Hukum Pidana Islam, Jakarta: Gema Insan
Press 2003
Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia,
Jakarta: UI-Press 2008
63
Sabiq, Sayyid, Fiqh al- Sunnah, Kairo: Dar el-Hadits 2008
Sihombing, Uli Parulian dkk, Ketidakadilan Dalam Beriman, Jakarta: ILRC
2012
Soesilo, R, Pokok-pokok Hukum Pidana: Peraturan Umum dan Delik-delik
Khusus, Bogor: Politea tt
Taimiyyah, Ibnu, ash- Sharim al- Maslul
Titus dkk, Persoalan-persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang 1974
Zuhaili, Wahbah, al- Fiqh al- Islamy Wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al- Fikr
1989
Dari Artikel Internet :
E-Jurnal, Pengertian Atheisme, http://www.e-
jurnal.com/2013/11/pengertian-atheisme.html, diakses pada tanggal 8 Mei 2017
08.00
Atheist Census, Country Data, http://www.atheistcensus.com/country,
diakses tanggal 27 Mei 2017
http://www.negarahukum.com/hukum/penodaan_agama_ahok, artikel
diakses pada tanggal 14 Juni 2017
https://tirto.id/asal-usul-delik-penodaan-agama, artikel diakses pada tanggal
14 Juni 2017
Margaretha Marry, dalam “Bentuk-bentuk Surat Dakwaan”.
http://hukumonline.com, Situs diakses pada tanggal 14 Juni 2017
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
PUTUSANNOMOR : 45 /PID.B/2012/PN.MR
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Muaro yang mengadili perkara –perkara pidana dalam tingkat pertama
dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
Terdakwa :
Nama lengkap : ALEXANDER AN PGL AAN
Tempat lahir : Jakarta
Umur / tanggal lahir : 30 tahun / 13 Juli 1981
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jalan Lintas Sumatera Pulau Punjung Kenagarian
Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten
Dharmasraya
Agama : Atheis (Mau Masuk Islam)
Pekerjaan :CPNS Pada Kantor BAPPEDA Kab. Dharmasraya
Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Advokat/Penasihat Hukum RONY SAPUTRA,
SH dan DEDI ALFARESI, SH, Advokat/Penasihat Hukum dari Lembaga bantuan Hukum
Padang yang beralamat dan berkedudukan di Jl. Pekan Baru No. 21 Ulak Karang - Padang
dengan Surat Kuasa Khusus tertanggal 13 Maret 2012 ;
Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara oleh :
• Penyidik sejak tanggal 19 Januari 2012 s/d tanggal 07 Pebruari 2012 ;
• Perpanjangan Jaksa Penuntut Umum sejak tanggal 08 Pebruari 2012 s/d tanggal 11
Maret 2012 ;
• Penuntut Umum sejak tanggal 12 Maret 2012 s/d tanggal 18 Maret 2012 ;
• Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 19 Maret 2012 s/d tanggal 17 April 2012 ;
• Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 18 April 2012 s/d tanggal
17 Mei 2012 ;
PENGADILAN NEGERI TERSEBUT ;
• Setelah membaca surat-surat dalam berkas perkara ;
1
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan;
• Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;
• Setelah mendengar keterangan saksi –saksi dan keterangan Terdakwa dipersidangan ;
Setelah mendengar pembacaan Tuntutan Pidana oleh Penuntut Umum tanggal 07 Juni
2012, yang pada pokoknya mohon pada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini memutuskan sebagai berikut :
1 Menyatakan Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN bersalah melakukan “Tindak Pidana
dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan / atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA)” sebagaimana
diatur dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Traksaksi Elektronik dalam dakwaan Kesatu.
2 Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN berupa pidana
penjara selama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dengan dikurangi selama Terdakwa berada
dalam tahanan sementara dengan perintah terdakwa tetap ditahan.
3 Menyatakan barang bukti berupa :
• 1 (satu) Unit CPU komputer merk Acer Aspire M 1641 warna Hitam;
• 1 (satu) Unit LCD monitor merk Acer AL 1716 W warna Hitam;
• 1 (satu) Unit Keyboard warna Hitam;
• 1 (satu) Unit Mouse warna Pink;
Dikembalikan ke Kantor Bappeda Kab. Dharmasraya
• 11 (sebelas) lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad;
• 3 (tiga) lembar artikel tentang Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri;
• 1 (satu) lembar alamat email facebook [email protected] yang ditulis Terdakwa
Alexander An Pgl Aan.
Tetap terlampir dalam berkas perkara.
4 Menetapkan supaya terdakwa tersebut dibebani biaya perkara masing-masing sebesar Rp.
2.000,- (dua ribu rupiah).
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa atas Tuntutan Pidana (Requisatoir) tersebut, Penasehat Hukum
Terdakwa mengajukan Nota Pembelaan (Pledoi) pada tanggal 11 Juni 2012 yang pada pokoknya
adalah sebagai berikut:
1 Menyatakan Terdakwa Alexander Aan tidak terbukti secara sah dan menyakinkan
melakukan tindak pidana yang diatur dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) UU No.
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ;
2 Membebaskan Terdakwa Alexander An dari segala Dakwaan dan Tuntutan hukum, serta
mengeluarkan Terdakwa dari tahanan ;
3 Memulihkan hak Terdakwa Alexander An dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
martabatnya sebagai manusia ;
4 Membebankan segala biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada Negara ;
Dan/atau mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono), apabila Majelis Hakim
berpendapat lain.
Untuk selengkapnya Nota Pembelaan dari Penasehat Hukum Terdakwa terlampir dalam berkas
perkara sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Putusan ini ;
Menimbang, bahwa atas Nota Pembelaan dari Penasehat Hukum Terdakwa tersebut,
Penuntut Umum menanggapinya dalam Surat Tanggapan (Replik) pada tanggal 12 Juni 2012, dan
atas Tanggapan dari Penuntut Umum selanjutnya Penasehata Hukum Terdakwa mengajukan
Tanggapan secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan Nota Pembelaannya semula,
Tanggapan Penuntut Umum secara tertulis terlampir dalam berkas perkara dan Tanggapan
Penasehat Hukum secara lisan tercatat dalam Berita Acara Persidangan yang merupakan satua
kesatuan yang tak terpisahkan dari Putusan ini ;
Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan Pengadilan Negeri
Muaro dengan dakwaan Nomor Reg. Perkara : PDM-25/PL.PJG/Ep.1/03/2012 tanggal 14 Maret
2012 sebagai berikut :
KESATU:
-------Bahwa ia Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN, pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012
sekira pukul 14.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu yang masih dalam tahun
2011 hingga tahun 2012 bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung Kab. Dharmasraya atau setidak-tidaknya
3
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idpada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Muaro yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan
informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan /
atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan
(SARA), perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:---------------------
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana yang telah diuraikan di atas, Terdakwa ditangkap
oleh masyarakat Pulau Punjung kemudian diserahkan ke Kepolisian Dharmasraya karena
Terdakwa telah membuat di Akun Facebook Terdakwa (Group Ateis Minang) yang bernama Alex
Aan, email [email protected] berupa tulisan yang berjudul Nabi Muhammad tertarik
kepada menantunya sendiri dan gambar yang bertuliskan kisah “Nabi Muhammad barancuak jo
babu bininyo” (Nabi Muhammad bersetubuh dengan pembantu istrinya), di mana tulisan dan
gambar tersebut dilihat oleh saksi Hendri, S.Ag., M.Si, Mulyadi, S.Ag, Doni Saptria, A.Md, Yon
Riadi, Hendri Martariko di Akun Facebook Atheis Minang.
Bahwa gambar atau kartun kisah Nabi Muhammad yang sedang barancuak dengan babu bininyo
atau berbuat mesum dengan babu istrinya tersebut telah melecehkan dan menodai Agama Islam
karena Nabi Muhammad tersebut adalah seorang Nabi dan Rasul Umat Islam, terhadap tulisan
yang ditulis Terdakwa di Akun Facebook milik Terdakwa bahwa Nabi Muhammad tertarik
kepada menantunya sendiri dan ada juga tulisan yang menyatakan tuduhan dari para pengikutnya,
diantaranya membuat Nabi Muhammad merasa perlu mengeluarkan lagi wahyu koleksinya untuk
disimpan sebagai ayat-ayat Al-Qur’an, dengan itu kalimat-kalimat yang diungkapkan Terdakwa
dalam tulisan tersebut telah menyimpang dari makna dan tujuan Al-Qur’an dan telah menyalahi
ajaran Agama Islam dan merupakan suatu penghinaan atau penodaan terhadap Kitab Suci al-
Qur’an sebagai pedoman Agama Islam, kemudian tulisan yang dibuat oleh Terdakwa tersebut
mengatakan “ayat Al-Qur’an diturunkan dalam kaitan untuk melegalkan perkawinan Nabi
Muhammad dengan Zainab Binti Jas”, hal tersebut merupakan suatu pelecehan terhadap ayat Al-
Qur’an, sehingga menimbulkan kemarahan dan meresahkan masyarakat sebagai pemeluk Agama
Islam saat membaca tulisan tersebut, kemudian masyarakat mencari Terdakwa ke kantornya di
Bappeda Kab. Dharmasraya.
Bahwa berdasarkan keterangan Yuhandri, S.Kom., M.Kom (sebagai saksi ahli) tata cara yang
benar melaksanakan transaksi informasi dengan elektronik, tidak diperbolehkan seseorang
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idmembuat atau menampilkan tulisan atau gambar yang bisa menimbulkan keresahan terhadap
orang lain atau oraganisasi atau masyarakat dan perbuatan Terdakwa yang telah membuat artikel
yang bertuliskan Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dan gambar yang
bertuliskan Nabi Muhammad Barancuak samo babu bininyo, dimana gambar tersebut
ditampilkan Terdakwa di Akun Facebook milik Terdakwa, yang dapat menimbulkan kebencian
orang atau kelompok orang apalagi hal yang menyangkut dengan Nabi Muhammad yang menjadi
suri teladan bagi umat yang beragama Islam, hal ini bisa mengakibatkan perpecahan antar umat
beragama yang dikenal dengan SARA (Suku, Adat, Ras dan Agama) di tengah masyarakat tidak
boleh ditampilkan di media elektronik.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45
Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik.
ATAU
KEDUA:
-------Bahwa ia Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN, pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012
sekira pukul 14.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu yang masih dalam tahun
2011 hingga tahun 2012 bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung Kab. Dharmasraya atau setidak-tidaknya
pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Muaro yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja di muka umum mengeluarkan
perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan
atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia, perbuatan mana dilakukan oleh
terdakwa dengan cara sebagai berikut:--- Pada waktu dan tempat sebagaimana yang telah
diuraikan pada dakwaan Kedua, Terdakwa ditangkap oleh masyarakat Pulau Punjung kemudian
diserahkan ke Kepolisian Dharmasraya karena Terdakwa telah membuat artikel Muhammad
tertarik pada menantunya sendiri dan gambar tentang kisah Nabi Muhammad yang berjudul Nabi
Muhammad berancuak jo babu bininyo (kisah Nabi Muhammad bersetubuh dengan pembantu
istrinya), di mana tulisan dan gambar Nabi Muhammad tersebut ditulis oleh Terdakwa di
Facebook milik Terdakwa Alex Aan dan di Group Atheis (tidak percaya pada Tuhan).
Bahwa dalam Akun Facebook Terdakwa terdapat gambar kisah Nabi Muhammad yang sedang
berbuat mesum dengan pembantu istrinya, sangat menodai Agama Islam karena Nabi
5
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMuhammad tersebut adalah seorang Nabi dan Rasul Umat Islam, dan tulisan yang ditulis
terdakwa di akun Facebook milik Terdakwa bahwa Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya
sendiri dan ada juga tulisan yang menyatakan tuduhan dari para pengikutnya, diantaranya
membuat Nabi Muhammad merasa perlu mengeluarkan lagi wahyu koleksinya untuk disimpan
sebagai ayat-ayat Al-Qur’an, dengan itu kalimat-kalimat yang diungkapkan Terdakwa dalam
tulisan tersebut telah menyimpang dari makna dan tujuan Al-Qur’an dan telah menyalahi ajaran
Agama Islam dan merupakan suatu penghinaan atau penodaan terhadap Kitab Suci al-Qur’an
sebagai pedoman Agama Islam, kemudian tulisan yang dibuat oleh Terdakwa tersebut
mengatakan “ayat Al-Qur’an diturunkan dalam kaitan untuk melegalkan perkawinan Nabi
Muhammad dengan Zainab Binti Jas”, hal tersebut merupakan suatu pelecehan terhadap ayat Al-
Qur’an.
Bahwa tulisan dan gambar yang dibuat oleh Terdakwa di Akun Facebook milik Terdakwa yang
berjudul Nabi Muhammad tertarik kepada pembantunya sendiri, dan gambar Nabi Muhammad
barancuak jo babu bininyo, dapat menimbulkan rasa benci pada ornag lain atau sekelompok
orang atau pada keyakinan seseorang atau keyakinan sekelompok orang (Agama Islam), karena
apa yang ditulis dan dibuat oleh Terdakwa tersebut bertentangan dengan perbuatan dan keyakinan
atau pedoman hidup yang dimiliki oleh Umat Islam di Indonesia khususnya di Kab.
Dharmasraya.
Bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa yang menulis tulisan yang berjudul Nabi Muhammad
tertarik pada menantunya dan gambar Nabi Muhammad yang sedang barancuak dengan
pembantu istrinya dapat juga menimbulkan perasaan permusuhan antara Terdakwa dengan
masyarakat penganut Agama Islam karena Nabinya tidak seperti tulisan dan gambar yang dibuat
oleh Terdakwa.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 156 a huruf a KUHP.
ATAU
KETIGA:
-------Bahwa ia Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN, pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012
sekira pukul 14.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu yang masih dalam tahun
2011 hingga tahun 2012 bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung Kab. Dharmasraya atau setidak-tidaknya
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idpada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Muaro yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja di muka umum mengeluarkan
perasaan atau melakukan perbuatan dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama
apa pun juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa, perbuatan mana dilakukan oleh
terdakwa dengan cara sebagai berikut:----------------------------------------------------------------------
Berawal ketika saksi Hendri, S.Ag., M.Si berteman Facebook dengan Terdakwa, di mana pada
waktu pertemanan tersebut saksi melihat tulisan-tulisan atau gambar-gambar yang menjelekkan
Agama Islam, seperti halnya Nabi Muhammad mencintai babunya dan ada lagi memplesetkan
ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadist-hadist yang menggambarkan Nabi Muhammad,
kemudian tulisan-tulisan dan gambar disebarkan Terdakwa ke masyarakat umum melalui dunia
maya/ jejaring sosial melalui Akun Facebook Atheis Minang, yang dapat mempengaruhi
pembaca Akun Facebook agar tidak percaya pada Tuhan, dan saksi Hendri S.Ag., M.Si melihat di
Facebook Terdakwa yang bertuliskan “Kalau kamu percaya Tuhan, tolong lihatkan Tuhanmu itu
pada aku” tulisan Atheis Minang, kemudian atas perbuatan Terdakwa yang menulis artikel dan
gambar Nabi Muhammad tersebut, saksi Hendri S.Ag., M.Si menyampaikan kepada teman-
temannya supaya tidak terpengaruh oleh Akun Facebook Atheis Minang. Bahwa selain dari saksi
Hendri S.Ag., M.Si, saksi Mulyadi, S.Ag, Doni Saptria, A.Md (PNS pada Kantor Camat Padang
Laweh), Yon Riadi (Jln. Asoy Koto Baru), Hendri Martiko, S.Kom (Staf Pemda Dharmasraya)
juga melihat di Akun Facebook Terdakwa tulisan Muhammad juga tertarik pada menantunya
sendiri dan gambar kartun Nabi Muhammad barancuak samo babunyo.
Bahwa gambar Nabi Muhammad yang sedang bersetubuh atau berbuat mesum dengan pembantu
istrinya, sangat menodai Agama Islam karena Nabi Muhammad tersebut adalah seorang Nabi dan
Rasul Umat Islam, terhadap tulisan yang ditulis terdakwa di akun Facebook milik Terdakwa
bahwa Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dan ada juga tulisan yang
menyatakan tuduhan dari para pengikutnya, diantaranya membuat Nabi Muhammad merasa perlu
mengeluarkan lagi wahyu koleksinya untuk disimpan sebagai ayat-ayat Al-Qur’an, dengan itu
kalimat-kalimat yang diungkapkan Terdakwa dalam tulisan tersebut telah menyimpang dari
makna dan tujuan Al-Qur’an dan telah menyalahi ajaran Agama Islam dan merupakan suatu
penghinaan atau penodaan terhadap Kitab Suci al-Qur’an sebagai pedoman Agama Islam,
kemudian tulisan yang dibuat oleh Terdakwa tersebut mengatakan “ayat Al-Qur’an diturunkan
7
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.iddalam kaitan untuk melegalkan perkawinan Nabi Muhammad dengan Zainab Binti Jas”, hal
tersebut merupakan suatu pelecehan terhadap ayat Al-Qur’an.
Bahwa tulisan Nabi Muhammad tertarik pada menantunya dan gambar Nabi Muhammad yang
ditampilkan Terdakwa di dinding Akun Facebooknya, Terdakwa juga membuatnya di Facebook
Group Atheis karena Terdakwa termasuk Kamunitas Atheis (tidak percaya Tuhan). Bahwa
berdasarkan Akun Facebook Terdakwa, Terdakwa merupakan salah satu kelompok anti Tuhan /
Atheis yang bertentangan dengan Pancasila, Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) yang
tidak dapat dipisah-pisahkan dengan Agama yang merupakan salah satu tiang pokok dari pada
kehidupan manusia dan Bangsa Indonesia, kemudian pada tanggal 18 Januari 2012, masyarakat
Pulau Punjung mengetahui bahwa Terdakwalah yang menulis dan menampilkan gambar kartun
Nabi Muhammad tersebut di Akun Facebook milik Terdakwa dan Group Atheis Minang, dan saat
ditanya Terdakwa mengaku sebagai Atheis sehingga Terdakwa ditangkap dan diserahkan ke
Kepolisian Dharmasraya.
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 156 a huruf b KUHP.
Menimbang, bahwa atas surat dakwaan tersebut Penasehat Hukum Terdakwa telah
mengajukan Eksepsi/Keberatan pada tanggal 05 April 2012 dan atas Eksepsi tersebut Penuntut
Umum telah menanggapinya dalam suratnya Tanggapannya tanggal 12 April 2012 dan
selanjutnya Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela pada tanggal 19 April 2012 yang
amarnya adalah :
MENGADILI :
• Menyatakan menolak Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN
untuk seluruhnya ;
• Memerintahkan Penuntut Umum melanjutkan pemeriksaan dalam perkara ini dengan
menghadirkan saksi-saksi dan barang bukti dipersidangan ;
• Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir ;
Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi/Keberatan dari Penasehat Hukum Terdakwa
ditolak selanjutnya persidangan dilanjutkan dengan acara pembuktian, dan atas kesempatan yang
diberikan Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi dalam berkasa perkara maupun saksi
tambahan yang diluar berkas perkara sebagai berikut :
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1 Saksi MULYADI, S.Ag, dibawah sumpah dipersidangan memberikan keterangan sebagai
berikut :
• Bahwa sebabnya saksi diajukan kepersidangan untuk memberikan keterangan dalam
peristiwa penodaan agama Islam yang dilakukan oleh Terdakwa Alexander Pgl. Aan ;
• Bahwa 1 (satu) bulan sebelum Terdakwa Alexander Aan ditangkap di Kantor BAPPEDA
Dharmasraya, Saksi selaku Ketua LSM Pandham ditelepon oleh Saksi Hendri Matriko
yang mengatakan bahwa ada situs di internet yang dipakai oleh Terdakwa yang di
dalamnya melakukan penyebaran dan penghinaan terhadap agama Islam;
• Bahwa selama 1 (satu) bulan setelah menerima informasi hingga penangkapan Alexander
An, baik Saksi Mulyadi maupun Saksi lainnya tidak ada yang melaporkan kepada pihak
yang berwenang ataupun kepada BAKOR PAKEM Dharmasraya, Kantor Departemen
Agama Kabupaten Dharmasraya untuk menyelesaikan permasalahan Terdakwa tersebut;
• Bahwa selama 1 (satu) bulan tersebut Saksi hanya melakukan pemantauan pada Facebook
group Ateis Minang melalui Facebook Saksi maupun Saksi lainnya seperti Saksi Hendri
S.Ag, M.Si. dan Saksi Hendri Matriko yang menjadi teman Terdakwa Alexander An di
Facebook ;
• Bahwa sebelum Terdakwa ditangkap pada tanggal 18 Januari 2012, pada hari itu sekitar
pukul 10.00 Wib, Saksi ditelepon oleh Hendri Matariko yang mengatakan, “Pak Ketua
Situs Milik Alex Aan Ini Sudah Luar Biasa Penghinaan dan Penistaan Terhadap Agama
Islam” dan saat itu saksi mengatakan “Saya Sedang Menuju Lokasi, Tunggu Saya
Sebentar” sesaat dalam perjalanan tersebut, Saksi Menelepon Ketua Pemuda (Saksi Os
Chandra) dan mengatakan, “Pak Ketua Pemuda, Saya minta tolong untuk dialog dengan
Alex Aan terkait dengan status di Facebook Terdakwa (ATEIS)”, setibanya Saksi di
Kantor BAPPEDA, pemuda-pemuda setempat sudah ramai di sana dan mengepung
Terdakwa di ruang kerja Terdakwa ;
• Bahwa pada saat pemuda mengepung Terdakwa di ruang kerjanya, para pemuda tersebut
mendesak Terdakwa dengan pertanyaan terkait artikel dan gambar di Facebook dan saat
itu Terdakwa mengatakan “Itu hak saya”, dan saat itu Terdakwa masih mengelak dan
tidak mengakui bahwa dia Ateis dan setelah didesak oleh Pemuda untuk membuka Akun
9
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Facebook miliknya, kemudian Terdakwa membuka facebooknya sambil berkata “Ini hak
saya dan saya membuatnya tidak ada paksaan, jadi tuan-tuan tidak usah
mempermasalahkannya” serta saat itu massa sudah marah kepada Terdakwa ;
• Bahwa kemudian saat itu Saksi berinisiatif untuk menyelamatkan Terdakwa dari amukan
massa dengan membawa Terdakwa ke dalam mobil Saksi, karena saat itu Polisi belum
datang dan ketika akan naik ke mobil Saksi, datang mobil patroli Polisi dan membawa
Terdakwa ke Polsek Pulau Punjung;
• Bahwa terkait dengan karikatur Nabi Muhammad tersebut berada di dinding facebook
Terdakwa yang dicopy oleh rekan Saksi yang berisikan penistaan terhadap agama Islam ;
• Bahwa gambar karikatur Nabi Muhammad pada facebook Terdakwa baru Saksi lihat pada
tanggal 18 Januari 2012 pada saat di Komputer milik Kantor Terdakwa bekerja,
sebelumnya saksi hanya mendengar kabar dari Saksi Hendri Matriko dan saksi lihat pada
saat itu langsung dari Komputer kerja Terdakwa secara langsung yang saksi melihat
bahwa di facebook Terdakwa terdapat karikatur yang berjudul “Nabi Muhammad
Bersetubuh Dengan Menantunya Sendiri” dan karikatur yang berjudul “Nabi Muhammad
bersetubuh dengan Babu/Pembantunya sendiri” ;
• Bahwa di dalam facebook Terdakwa hanya menistakan agama Islam saja, sebab menurut
saksi Rasulullah itu seorang Nabi, orang yang suci, sementara Terdakwa di dalam
karikaturnya mengatakan bahwa Nabi Muhammad bersetubuh dengan menantunya dan
juga babunya sendiri yang merupakan penistaan terhadap junjungan umat Islam;
• Bahwa Terdakwa selalu mengajak teman satu kantor dengan Terdakwa untuk berdebat
yang inti perdebatannya Terdakwa mengajak orang untuk menganut paham ateis. Selain
itu dari segi perilakunya juga sering mengatakan kepada teman-temannya bahwa paham
ateis yang dianut Terdakwa tersebut benar;
• Bahwa karikatur dan artikel tidak hanya ada di facebook Terdakwa tetapi juga ada di grup
“Ateis Minang”;
• Bahwa grup Ateis Minang dibuat oleh Terdakwa dan teman-teman Terdakwa yang mana
Terdakwa bertindak sebagai salah satu admin grup tersebut;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa Saksi tidak pernah melihat Terdakwa membuat langsung Karikatur tersebut dan
saksi hanya melihat gambar tersebut di faceebook Terdakwa pada tanggal 18 Januari 2012
atau pada hari penangkapan Terdakwa;
• Bahwa Saksi Hendri, S.Ag, M.Si. dan Saksi Hendri Matriko berteman dengan facebook
Alexander Aan dan mereka ini yang memancing Terdakwa melalui facebook untuk
mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan bahwa Terdakwa ateis;
• Bahwa pernyataan di facebook tersebut di copy oleh Frinaldi melalui komputer kantor
milik Frinaldi yang untuk selanjutnya diperlihatkan kepada orang-orang yang menangkap
Terdakwa di kantor Bappeda Kabupaten Dharmasraya, pada tanggal 19 Januari 2012 (satu
hari setelah penangkapan Terdakwa) ;
• Bahwa diperlihatkan dipersidangan barang bukti : 1 (satu) CPU komputer merek Acer
Aspire M1641 warna hitam, 1 (satu) unit LCD monitor merek Acer AL 1716 warna
hitam, 1 (satu) unit Keyboard warna hitam, 1 (satu) mouse warna pink, 11 (sebelas)
lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad , 3 (tiga) lembar artikel nabi
Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dibenarkan oleh saksi ;
Atas keterangan Saksi, Terdakwa membantah melakukan perdebatan bukan tentang
agama, melainkan tentang ketidak sepakatan Terdakwa terhadap penghakiman massa, Terdakwa
tidak pernah mengajak teman-teman sekantornya untuk menganut paham ateis dan Terdakwa
tidak pernah bertindak menyebarkan paham ateis dan Terdakwa mengakui dirinya sebagai ateis
pada saat berada di Polsek Pulau Punjung ;
2 Saksi HENDRI,S.Ag, M.Si, dibawah sumpah dipersidangan memberikan keterangan
sebagai berikut :
• Bahwa saksi mengetahui ada akun facebook dengan nama Ateis Minang dari teman saksi
bernama Zarkasih ;
• Bahwa informasi tersebut diperoleh 1 (satu) bulan, sekitar bulan desember sebelum
Terdakwa di tangkap di Kantor Bappeda Dharmasraya dari seorang teman yang bernama
ZARKASIH ;
• Bahwa saksi pernah berinteraksi dengan seseorang di Facebook group Atheis Minang
dengan tulisan Saya buat, “SeAtheis-atheisnya orang Minang, mau tidur pasti Ia ingat
11
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Tuhan” dan ada seseorang yang membalasnya dengan nama Atheis Minang yang
menjawab “Kalau Kamu percaya Tuhan itu ada, tolong perlihatkan kepada Saya!” ;
• Bahwa sejak mendapat informasi tersebut, saksi hanya melakukan pemantauan dengan
membuka page Ateis Minang, kemudian Saksi membuka grup Ateis Minang dan
menemukan gambar Ka’bah dalam keadaan banjir dan karikatur yang berjudul “Nabi
Muhammad Bersetubuh dengan Menantunya” dan Nabi Muhammad bersetubuh dengan
Pembantu Istrinya”, dan memberitahukannya kepada Mulyadi, S.Ag, namun saksi tidak
melaporkan kepada pihak Kepolisian ataupun ke Kantor Departemen Agama Kabupaten
Dharmasraya ;
• Bahwa saksi pernah membuka Facebook group Ateis Minang dan dari situ ada tulisan
yang menyinggung umat Islam dengan nama pengirim Facebook Alex Aan (by Alex
Aan) ;
• Bahwa saksi pernah membuka page Ateis Minang dan membuka facebook atas nama
Alex Aan banyak tulisan dari Alex Aan ini yang menyinggung tentang Nabi Muhammad
akan tetapi saksi tidak berkawan dalam Facebook dengan nama profile Alex Aan ;
• Bahwa saksi memperoleh informasi dari orang yang tidak dikenal terkait dengan identitas
dan riwayat dari Alex Aan yang menerangkan ciri-cirinya yaitu Aan dulu tamatan SMA.
7 Padang, sekarang bekerja di Kantor BAPPEDA Dharmasraya dan atas info tersebut
saksi pernah bertanya kepada Bendahara di kantor Camat Padang Baru bernama Doni
Septria yang menyebutkan kepada Saksi bahwa ia pernah satu kendaraan Travel plang
dari Padang menuju Pulau Punjung dengan orang yang bernama Aan dan selama dalam
diperjalanan Doni mendengar Terdakwa berdebat dengan penumpang lain mengenai
Ketuhanan dan berdasarkan informasi itulah saksi berasumsi bahwa Terdakwalah yang
membuat status di Facebook group Atheis Minang tersebut ;
• Bahwa saksi pernah membuka page Ateis Minang dan membuka facebook atas nama
Alex Aan banyak tulisan dari Alex Aan ini yang menyinggung tentang Nabi
Muhammad ;
• Bahwa saksi mengetahui yang menjadi admin grup ateis minang adalah Jusfiq Hadjar dan
sekarang berganti nama menjadi Sutan Maradjo lelo selain itu ada juga yang bernama Zal
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Batam, hal ini saksi ketahui setelah melihat grup Ateis Minang termasuk juga Alex Aan
(Terdakwa) ;
• Bahwa grup Ateis Minang adalah group terbuka dengan ciri-ciri walaupun tidak
menekan tanda “suka” (like) semua orang bisa mengetahui isinya ;
• Bahwa diperlihatkan dipersidangan barang bukti : 1 (satu) CPU komputer merek Acer
Aspire M1641 warna hitam, 1 (satu) unit LCD monitor merek Acer AL 1716 warna
hitam, 1 (satu) unit Keyboard warna hitam, 1 (satu) mouse warna pink, 11 (sebelas)
lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad , 3 (tiga) lembar artikel nabi
Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dibenarkan oleh saksi ;
Atas keterangan saksi, Terdakwa membantahnya yaitu tidak pernah berdebat ketuhanan di
Travel melainkan berdebat terkait masalah Hukum dan saksi adalah Admin yang diundang
bukan pendiri group Atheis Minang ;
3 Saksi HENDRI MARTARIKO, S.Kom, dibawah sumpah dipersidangan memberikan
keterangan sebagai berikut :
• Bahwa sebabnya saksi diajukan kepersidangan untuk memberikan keterangan dalam
peristiwa penodaan agama Islam yang dilakukan oleh Terdakwa Alexander Pgl. Aan
melalui Facebook Atheis Minang ;
• Bahwa saksi mendapatkan informasi adanya grup Ateis Minang sekitar 1 (satu) minggu
sebelum Terdakwa ditangkap;
• Bahwa saksi mengenal Terdakwa saat bekerja sebagai Staf Litbang di kantor BAPPEDA
Kabupaten Dharmasraya dan satu kantor dengan Terdakwa lebih kurang 4 (empat) bulan
lamanya ;
• Bahwa walapun satu kantor Saksi tidak akrab dengan Terdakwa karena saksi tidak satu
pemikiran terkait masalah pekerjaan di Kantor ;
• Bahwa penghinaan yang termuat dalam Facebook group atheis Minang, salah satunya ada
yang mengiris hati saksi selaku pemeluk Islam, adalah dibikin Gambar Hajar Aswad,
seperti gambar Vagina perempuan, lalu ditulis dengan tulisan “Kami datang ke Vagina Mu
Ya Allah”, padahal orang Islam kalau berada di Mekah Cuma bilang “Labaik Kallahuma
13
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Labaik” dan ini ada barang buktinya (menyerahkan foto copy gambar pelecehan Aswad)
dari group Atheis Minang ;
• Bahwa pagi hari sebelum Terdakwa di tangkap saksi bersama teman-teman sekantor yang
bernama FRINALDI, S.T, M.Sc, Ari Hafif Hudri, Sulastri, dan Rahmad Ifraja dan
membuka page Ateis Minang dan grup Muda Minang ;
• Bahwa siang hari tanggal 18 Januari 2012 saksi melihat beberapa pemuda datang ke
kantor BAPPEDA, dan Saksi segera datang ke Kantor tersebut, adapun tujuan dari
pemuda itu untuk mencari Terdakwa yang dianggap telah menyebarkan ateis dan
menghina Agama Islam;
• Bahwa sebelumnya saksi mendapatkan informasi dari group Muda Minang yang
menentang Atheis Minang tentang Terdakwa sebagai sebagai salah satu admin grup Ateis
Minang kemudian hal tersebut saksi informasi kepada Mulyadi, S.Ag (Ketua LSM
Pandham) dan saksi tidak ada melaporkan ke Polisi ataupun ke Departemen Agama ;
• Bahwa saksi meminta teman Saksi yang bernama Frinaldi untuk membuka akun
facebook Terdakwa dan menyimpan posting-posting yang terdapat di facebook Terdakwa
maupun di group Atheis Minang ;
• Bahwa Saksi melihat facebook Terdakwa dibuka saat diminta oleh beberapa pemuda,
namun Saksi tidak melihat didalamnya ada penghinaan ataupun penistaan terhadap agama
Islam;
• Bahwa Saksi pertama kali melihat gambar-gambar Nabi Muhammad yang dilecehkan,
ketika Terdakwa diminta membuka facebooknya oleh beberapa orang pemuda di kantor
Bappeda;
• Bahwa tulisan-tulisan dan gambar-gambar tersebut terdapat di page Ateis Minang berupa
karikatur Nabi Muhamman dan di akun Facebook milik Terdakwa dengan nama Alex Aan
disimpan Artikel-Artile yang menghujat Agama Islam pada Catatan (Note) facebooknya ;
• Bahwa selain Terdakwa, ada admin lain yaitu Jusfiq hadjar, informasi ini juga saksi
dapatkan dari grup Muda Minang ;
• Bahwa Facebook group Atheis Minang adalah group terbuka dengan ciri-cirinya
walaupun orang tidak menekan tanda “suka” (like) isinya bisa diketahui semua orang ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa didalam group Atheis Minang Terdakwa ada menampilkan gambar dan tulisan
yang meghina agama Islam yang kemudian disebarluaskan ke masyarakat (teman-teman
Terdakwa) melalui jejaring sosial akun facebook milik terdakwa ;
• Benar saksi menerangkan bahwa di akun facebook Atheis Minang tersebut terdapat
gambar yang disertai tulisan yang menyatakan kisah Nabi Muhammad barancuak jo babu
bininyo, dengan karikatur yang mengumpamakan Nabi Muhammad beradegan mesum
tersebut ;
• Bahwa diperlihatkan dipersidangan barang bukti : 1 (satu) CPU komputer merek Acer
Aspire M1641 warna hitam, 1 (satu) unit LCD monitor merek Acer AL 1716 warna
hitam, 1 (satu) unit Keyboard warna hitam, 1 (satu) mouse warna pink, 11 (sebelas)
lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad , 3 (tiga) lembar artikel nabi
Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dibenarkan oleh saksi ;
Atas keterangan saksi, Terdakwa adalah Admin yang diundang bukan pendiri group
Atheis Minang dan Terdakwa tidak membuat karikatur tersebut melainkan hanya
mempostingkan saja pada group Atheis Minang ;
4 Saksi OS CHANDRA, dibawah sumpah dipersidangan memberikan keterangan sebagai
berikut :
• Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib bertempat di
Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di
Pulau Punjung Kab. Dharmasraya telah terjadi tindak pidana penodaan agama Islam yang
dilakukan oleh Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN ;
• Bahwa saksi membenarkan bahwa cara yang digunakan oleh Terdakwa dalam tindak
pidana tersebut adalah dengan membuat atau menampilkan gambar dan tulisan tentang
kisah Nabi Muhammad SAW di dinding facebooknya ;
• Bahwa alat yang digunakan untuk melakukan perbuatan tersebut adalah 1 (satu) Unit
Komputer yang ada di meja kerja Terdakwa ;
• Bahwa saksi menerangkan bahwa tulisan yang dibuat dan ditampilkan oleh Terdakwa
tersebut berjudul “Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri”.
15
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa tulisan dan gambar-gambar tersebut telah menodai Agama Islam karena tulisan
dan gambar-gambar tersebut tidak benar, dan saksi selaku pemeluk Agama Islam
perbuatan Terdakwa telah melecehkan dan menodai Agama Islam yang dianutnya ;
• Bahwa bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut masyarakat khususnya di Pulau
Punjung menjadi resah dan sangat marah yang berjumlah ± 100 (seratus) orang ;
• Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut berawal dari telpon saksi Mulyadi, S.Ag
(Ketua LSM Pandham) yang mengatakan bahwa ada seseorang di Kantor Bappeda yang
manganut Paham Atheis dan juga telah menodai Agama Islam ;
• Bahwa kemudian saksi langsung berangkat menuju kantor Bappeda dan di sana sudah
banyak masyarakat Kenagarian Sungai Kambut yang berada di kantor Bappeda tersebut,
lalu saksi bersama dengan masyarakat melihat Terdakwa yang sedang berada di depan
komputer membuka akun facebook miliknya dan memang benar ada gambar tentang Nabi
Muhammad yang berjudul “Nabi Muhammad barancuak jo babu bininyo”, dan kemudian
saksi bersama dengan saksi Nurhadi dan Anggota Polsek Pulau Punjung membawa
Terdakwa ke Polsek Pulau Punjung dan mengamankan Terdakwa dari amukan massa ;
• Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa tersebut, ada teman-teman sekantor terdakwa
marah dan masyarakat juga marah ;
• Bahwa benar masyarakat di sekitar tempat terdakwa bekerja adalah mayoritas pemeluk
agama Islam ;
Atas keterangan saksi, Terdakwa adalah Admin yang diundang bukan pendiri group
Atheis Minang dan Terdakwa tidak membuat karikatur tersebut melainkan hanya mempostingkan
saja pada group Atheis Minang ;
5 Saksi NURHADI, dibawah sumpah dipersidangan memberikan keterangan sebagai
berikut :
• Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib
bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten
Dharmasraya di Pulau Punjung Kab. Dharmasraya telah terjadi tindak pidana
penodaan agama Islam yang dilakukan oleh Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa pada saat kejadian saksi sedang lewat di depan kantor Bappeda Kab.
Dharmasraya dan melihat ada keramaian di kantor tersebut, kemudian saksi bertanya
kepada salah seorang masyarakat dan dijawab bahwa ada pegawai kantor Bappeda
yang menganut paham Atheis, saksi lalu masuk ke kantor Bappeda dan bertanya
kepada Terdakwa tentang paham Atheis yang dianutnya, dengan santai Terdakwa
menjawab “Saya memang Atheis dan itu hak saya” ;
• Bahwa saksi membenarkan bahwa cara yang digunakan oleh Terdakwa dalam tindak
pidana tersebut adalah dengan membuat atau menampilkan gambar dan tulisan
tentang kisah Nabi Muhammad Saw di dinding Facebooknya ;
• Bahwa alat yang digunakan untuk melakukan perbuatan tersebut adalah 1 (satu) Unit
Komputer yang ada di meja kerja Terdakwa ;
• Benar saksi menerangkan bahwa tulisan yang dibuat dan ditampilkan oleh Terdakwa
tersebut berjudul “Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri”, adapun
karikaturnya berjudul “Nabi Muhammad barancuak jo babu bininyo” pada saat itu
tidak bisa dibuka ;
• Bahwa tulisan dan gambar-gambar tersebut telah menodai Agama Islam karena
tulisan dan gambar-gambar tersebut tidak benar, dan saksi selaku pemeluk Agama
Islam merasa bahwa Terdakwa telah melecehkan dan menodai Agama Islam ;
• Bahwa saksi membenarkan bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut
masyarakat khususnya di Pulau Punjung menjadi resah dan sangat marah yang
berjumlah ± 100 (seratus) orang ;
• Bahwa saksi bersama dengan masyarakat kemudian menyuruh Terdakwa membuka
facebooknya, setelah dibuka ternyata ada tulisan yang berjudul “Muhammad tertarik
kepada menantunya sendiri” ;
• Bahwa kemudian saksi bersama saksi OS membawa Terdakwa kemudian di bawa
Polsek Pulau Punjung untuk menghindari amukan massa yang mulai marah ;
• Bahwa diperlihatkan dipersidangan barang bukti : 1 (satu) CPU komputer merek Acer
Aspire M1641 warna hitam, 1 (satu) unit LCD monitor merek Acer AL 1716 warna
hitam, 1 (satu) unit Keyboard warna hitam, 1 (satu) mouse warna pink, 11 (sebelas)
17
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad , 3 (tiga) lembar artikel nabi
Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dibenarkan oleh saksi ;
Atas keterangan saksi, Terdakwa adalah Admin yang diundang bukan pendiri group
Atheis Minang dan Terdakwa tidak membuat karikatur tersebut melainkan hanya mempostingkan
saja pada group Atheis Minang ;
Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum mengajukan saksi tambahan yang
tidak tersebut dalam BAP Penyidik sebanyak 1 (satu) orang yaitu :
1. Saksi FRINALDI, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib bertempat di
Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di
Pulau Punjung Kab. Dharmasraya telah terjadi penodaan agama yang dilakukan oleh
Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN ;
• Bahwa saksi lebih dahulu menjadi PNS dari Terdakwa, saksi menjadi PNS sejak tahun
2005 sedangkan Terdakwa yang menjadi PNS di Kantor Bappeda Kab. Dharmasraya sejak
Maret 2011 saksi bekerja di Bagian Sarana dan Prasarana sedangkan Terdakwa bekerja di
Bidang Pelaporan ;
• Benar saksi menerangkan bahwa pada akun Atheis Minang terdapat pelecehan agama,
karena memuat posting-posting atau foto-foto karikatur vagina wanita yang ada ditaruh
Hajar Aswad ;
• Bahwa saksi mendapat informasi dari temannya mengenai hal tersebut, kemudian saksi
mencari admin dari akun tersebut, kemudian diketahui bahwa salah satu admin dari akun
itu adalah Terdakwa ;
• Bahwa saksi sebelumnya selama ± 3 (tiga) bulan pernah bertemanan akun facebook
dengan terdakwa ;
• Bahwa pada saat saksi berteman dengan terdakwa, saksi sering melihat dari akun
facebook terdakwa artikel-artikel yang menghina dan melecehkan islam dan nabi
Muhammad ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi secara lisan pernah menegur terdakwa mengenai isi facebook terdakwa,
namun terdakwa membantah dan memberitahu bahwa itu merupakan hak asasi terdakwa
yang pada akhirnya terjadi argumentasi yang tidak berkesudahan ;
• Bahwa karena sering melihat facebook terdakwa tersebut, saksi menjadi emosi dan
akhirnya saksi memutuskan untuk berteman dengan terdakwa dalam facebooknya ;
• Bahwa saat terdakwa ditangkap, ketua pemuda nagari, saksi Edi Rambo dan ketua LSM
Pandham memaksa terdakwa untuk membuka facebooknya dan kemudian menyuruh
berteman dengan saksi supaya bisa dibuka isi facebook terdakwa ;
• Bahwa setelah dibuka isi facebook terdakwa ditemukan artikel-artikel dan gambar
karikatur yang melecehkan agama Islam dan Nabi Muhammad ;
• Bahwa saksi menerangkan ada 4 orang admin akun facebook Atheis Minang yaitu Jusfiq
Hadjar, Alex Aan,Aam dan Imam Rajolelo ;
• Bahwa setahu saksi sebelumnya sudah terdengar ribut-ribut di luar tentang adanya paham
Atheis tersebut ;
• Bahwa saksi mengetahui Terdakwa mengakui bahwa ia adalah salah satu admin facebook
Atheis Minang dengan mengatakan bahwa “Ya betul, saya admin silahkan lapor ke
polisi” ;
• Bahwa saksi merasa tersinggung karena perbuatan Terdakwa yang telah melecehkan
agama Islam ;
• Bahwa saksi menerangkan Terdakwa tidak mau kalau di ajak shalat dan selalu
mengatakan mana Tuhan ;
• Bahwa saksi tidak mempunyai hubungan dengan akun facebook Atheis Minang, tetapi
saksi lihat di Facebook Terdakwa dilihat note suatu artikel tentang Muhammad bersetubuh
dengan pembantu istrinya ;
• Bahwa Akun Facebook group Atheis Minang merupakan group terbuka yang bisa di like
dan dibuka oleh siapapun ;
• Benar saksi menerangkan bahwa pengelola akun facebook (admin) bisa memasuki dan
menyeleksi isi akun tersebut ;
19
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa dalam Facebook akun Terdakwa maupun Facebook group Atheis Minang isinya
menyerang Islam dengan tulisan-tulisan dan karikatur dan latar belakang agama
Terdakwa sebelumnya adalah Islam ;
• Bahwa saksi menerangkan, Terdakwa mengakui bahwa ia yang telah memposting
karikatur dan artikel tersebut ke akun facebook Atheis Minang ;
• Bahwa benar isi facebook Terdakwa yang mengganggu saksi adalah meragukan ayat-ayat
Al-qur’an ;
• Bahwa benar saksi menerangkan jaringan internet merupakan suatu informasi yang bisa
dilihat oleh masyarakat umum ;
• Benar ada pernyataan terdakwa dalam akun facebook terdakwa yang menyatakan :”saya
alex Aan; urang minang asli, baraja mengaji dari SD walaupun indak di pesantren,
pertanyaan yang ambo ajukan adalah pertanyaan manusia yang punya hati nurani, sudah
ambo pikian sajak kelas 4 S, sabalun barangkek sakolah (SMP) ambo selalu membaco al-
quran dalam bahasa arab, walau kuliah ambo aktif di rohis, tapi akhirnyo ambo dapat
hidayah dengan mencari tahu apo arti bahasa arab yang ambo baco tu, 3 tahun tanpa
intervensi dari pemikiran2 sia-sia, 2 tahun dengan intervensi majelis taklim dan setahun
ambo membaco di FFI…kesimpulannya adalah Islam tu srigala berbulu anjing” ;
• Bahwa diperlihatkan dipersidangan barang bukti : 1 (satu) CPU komputer merek Acer
Aspire M1641 warna hitam, 1 (satu) unit LCD monitor merek Acer AL 1716 warna hitam,
1 (satu) unit Keyboard warna hitam, 1 (satu) mouse warna pink, 11 (sebelas) lembar
gambar karikatur tentang Nabi Muhammad , 3 (tiga) lembar artikel nabi Muhammad
tertarik kepada menantunya sendiri, 1 (satu) lembar email facebook
[email protected] yang tertulis tersangka Alexander An Pgl. An, dibenarkan oleh
saksi ;
Atas keterangan saksi ini, terdakwa membantah tentang tidak ada berbicara dikantor
tentang Tuhan, tidak ada diskusi langsung, tidak ada menulis perangi orang yang beriman ;
6 Saksi Ahli Drs. SULHAN HARAHAP, dibawah sumpah dipersidangan memberikan
keterangan sebagai berikut :
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi bertugas di Departemen Agama Kabupaten Dharmasraya dengan jabatan
KASI PENAMAS dan PEKAPONTREN ;
• Bahwa saksi ahli mengetahui sebabnya diajukan kepersidangan untuk memberikan
keterangan dalam peristiwa penodaan agama Islam yang dilakukan oleh Terdakwa
Alexander Pgl. Aan melalui Facebook ;
• Bahwa dari barang bukti yang diperlihatkan Penyidik ada komik-komik dan kisah Nabi
Muhammad yang tidak benar ;
• Bahwa komik tersebut berisikan karikatur yang menceritkana Nabi Muhammad berzina
dengan pembantunya dan ketertarikan Nabi Muhammad kepada Zainab ;
• Bahwa dalam keyakinan agama Islam memvisualisasikan Nabi Muhammad dengan cerita
tertarik secara seksualnya kepada Zainab merupakan penyimpangan yang jauh dari
keyakinan Umat Islam ;
• Bahwa ada lagi suatu artikel diperlihatkan oleh Penyidik yang menyatakan “alquran itu
adalah koleksi Nabi Muhammad” hal itu bertentangan dengan ajaran Islam karena
Alquran itu berasal dari Wahyu Tuhan, jadi tidak tepat Al Quran itu dikatan sebagai
koleksi Nabi Muhammad ;
• Bahwa di Indonesia seseorang tersebut tidak boleh menganut faham Atheis karena
bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan Kepres No. 6 Tahun 2000;
7 Saksi Ahli H. AMINULLAH SALAM, SMIQ, Spd.I, dibawah sumpah dipersidangan
memberikan keterangan sebagai berikut :
• Bahwa saksi adalah Ketua Majelis Ulama di Departemen Agama Kabupaten
Dharmasraya ;
• Bahwa saksi ahli mengetahui sebabnya diajukan kepersidangan untuk memberikan
keterangan dalam peristiwa Atheis dan mempublikasikan penodaan agama Islam melalui
Facebook ;
• Bahwa bentuk penodaan Agama Islam tersebut adanya gambar dan tulisan Nabi
Muhammad sedang berbuat mesum dengan perempuan ;
21
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa di Indonesia seseorang tersebut tidak boleh menganut faham Atheis karena
bertentangan dengan Pancasila ;
Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum menerangkan para saksi yaitu Prof.
Ismansyah (Ahli Pidana dari Fakultas Hukum Universitas Andalas), Dr. Hasanuddin, M.Si (Ahli
Bahasa), dan Yuhandri, S.Kom, M.Kom. (Ahli IT) tidak dapat hadir dipersidangan sesuai dengan
surat pemberitahuan dari instansi masing (surat terlampir dalam berkas perkara, dan oleh karena
itu Penuntut Umum memohon supaya keterangan Saksi Ahli didalam BAP Penyidik yang sudah
disumpah supaya dibacakan, dan atas permohonan tersebut Terdakwa melalui Penasehat Hukum
menyatakan keberatan dan keberatan tersebut dicatat dalam Berita Acara Persidangan ;
Menimbang, bahwa oleh karena para ahli tersebut sebelumnya sudah di Sumpah di
Penyeidik dan ketidakhadiran saksi karena berhalangan, maka Majelis berpendapat keterangan
Para Saksi Ahli tersebut dapat dibacakan oleh Penuntut Umum dipersidangan sebagai berikut :
1 Ahli Prof. Dr. ISMANSYAH, SH., MH, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa benar Ahli diminta sebagai ahli dalam perkara Tindak Pidana penyalahgunaan
dan / atau penodaan agama sesuai dengan surat permintaan permohonan ahli dari Polres
Dharmasraya No. Pol. :B/179/II/2012/Polres tanggal 07 Februari 2012 dan sebagai ahli
ditunjuk berdasarkan Surat Tugas dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas
Nomor : 202/UN.16.4/PP/2012 tanggal 09 Februari 2012 ;
• Bahwa benar Tindak Pidana penyalahgunaan dan / atau penodaan agama tersebut terjadi
pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib bertempat di Kantor
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau
Punjung Kab. Dharmasraya yang dilakukan oleh Terdakwa ALEXANDER AN Pgl
AAN ;
• Bahwa benar ahli tidak mempunyai hubungan dengan Terdakwa ;
• Bahwa benar, ahli merupakan Dosen Hukum Pidana pada program sarjana dan pasca
sarjana Universitas Andalas dan ahli dapat menerangkan tentang seseorang yang dapat
dikategorikan melanggar suatu tindak pidana ;
• Bahwa benar ahli menjelaskan, suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai suatu tindak
pidana jika sudah memenuhi unsur-unsur dari tindak pidana itu sendiri, adapun berkenaan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dengan perbuatan Terdakwa, secara fakta hukum perbuatan Terdakwa tersebut telah
menimbulkan rasa benci dari sekelompok orang atau masyarakat yang menganut agama
atas tidak sejalannya atau kontradiktif dengan perbuatan Terdakwa, dan perbuatan
Terdakwa tersebut menimbulkan rasa benci dan mengusik keyakinan umat beragama ;
• Benar ahli menjelaskan bahwa perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur subjektif dan
unsur objektif Pasal 156a huruf a dan b KUHP, unsur subjektif dapat dijabarkan telah
timbulnya unsur kesengajaan atau dengan sengaja telah melahirkan tulisan-tulisan atau
gambar-gambar yang dimuat oleh Terdakwa dalam suatu media elektronik, dimana
perbuatan tersebut dilakukan secara sadar dan dengan sengaja yang bertujuan untuk dapat
menimbulkan rasa benci maupun perasaan ternoda terhadap penyalahgunaan tulisan atau
gambar yang tidak bisa diterima oleh kalangan umat beragama tenang kebenarannya.
Sedangkan unsur objektif perbuatan Terdakwa dengan memuat tulisan-tulisan atau
gambar-gambar dapat atau telah memenuhi perasaan permusuhan antara Terdakwa dengan
masyarakat penganut agama yang memiliki keyakinan bahwasanya Nabinya atau
pemimpin umatnya tidak seperti tulisan-tulisan atau gambar-gambar yang diungkapkan
oleh Terdakwa, perbuatan penyalahgunaan telah dilakukan oleh Terdakwa dengan
menggunakan media elektronik sebagai sarana, padahal patut diketahui atau sepatutnya
diketahui bahwa media elektronik merupakan tempat komunikasi dan bukanlah untuk
menebarkan perasaan permusuhan atau perasaan penodaan terhadap suatu agama dengan
tulisan-tulisan atau gambar-gambar yang diterbitkan oleh Terdakwa.
• Bahwa benar ahli menerangkan selebihnya sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Ahli
tanggal 09 Februari 2012.
2 Ahli Dr. HASANUDDIN, M.Si, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
• Bahwa benar Ahli diminta sebagai ahli dalam perkara Tindak Pidana penyalahgunaan
dan / atau penodaan agama sesuai dengan surat permintaan permohonan ahli dari Polres
Dharmasraya No. Pol. :B/179/II/2012/Polres tanggal 07 Februari 2012 dan sebagai ahli
ditunjuk berdasarkan Surat Tugas dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Nomor : 224.a/H.16.7/KP/2012 tanggal 08 Februari 2012 ;
23
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa benar Tindak Pidana penyalahgunaan dan / atau penodaan agama tersebut terjadi
pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib bertempat di Kantor
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau
Punjung Kab. Dharmasraya yang dilakukan oleh Terdakwa ALEXANDER AN Pgl
AAN ;
• Bahwa benar ahli tidak mempunyai hubungan dengan Terdakwa ;
• Bahwa benar, ahli merupakan Dosen pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas dan
ahli mempunyai latar belakang pendidikan ilmu bahasa. Oleh karena itu, ahli bisa
mengartikan jika ada tulisan-tulisan berbahasa Minang karena sesuai dengan ilmu
pengetahuan yang saya peroleh selama di perguruan tinggi ;
• Bahwa benar ahli menjelaskan arti kata dari tulisan yang dimuat oleh Terdakwa di akun
facebook “Nabi Muhammad Barancuak Jo Babu Bininyo” adalah Nabi Muhammad
Bersetubuh dengan Pembantu Istrinya. Kalimat tersebut merupakan kalimat kotor yang
bertentangan dengan norma kesusilaan dan tidak bisa diucapkan atau ditampilkan di
tempat umum ;
• Benar ahli menerangkan bahwa apabila tulisan dan gambar tersebut ditampilkan di
tempat umum, maka akan memancing emosi seseorang atau sekelompok orang atau
masyarakat luas dikarenakan gambar tersebut seolah-olah menggambarkan perilaku Nabi,
maka yang terpancing emosinya adalah Umat Islam karena Nabi Muhammad adalah suri
tauladan bagi Umat Islam ;
• Benar ahli menerangkan bahwa arti kata dari artikel yang berjudul “Nabi Muhammad
Tertarik Kepada Menantunya Sendiri” adalah Nabi Muhammad Bernafsu kepada Istri dari
Anaknya Sendiri. Kalimat tersebut merupakan suatu pelecehan terhadap Nabi Muhammad
dan dapat menimbulkan pandangan negatif terhadap Nabi Muhammad serta akan
menimbulkan kemarahan Umat Islam ;
• Bahwa benar ahli menerangkan selebihnya sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Ahli
tanggal 09 Februari 2012 ;
3 Ahli YUHANDRI S.Kom., M.Kom, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa benar Ahli diminta sebagai ahli dalam perkara Tindak Pidana penyalahgunaan
dan / atau penodaan agama sesuai dengan surat permintaan permohonan ahli dari Polres
Dharmasraya No. Pol. :B/78/II/2012/Polres tanggal 07 Februari 2012 dan sebagai ahli
ditunjuk berdasarkan Surat Tugas dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Nomor : 032/UPI-YPTK/KL/II/2012 tanggal 08 Februari 2012 ;
• Bahwa benar Tindak Pidana penyalahgunaan dan / atau penodaan agama tersebut terjadi
pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib bertempat di Kantor
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau
Punjung Kab. Dharmasraya yang dilakukan oleh Terdakwa ALEXANDER AN Pgl
AAN ;
• Bahwa benar ahli tidak mempunyai hubungan dengan Terdakwa ;
• Bahwa benar, ahli merupakan Dosen pada Universitas Putera Indonesia (UPI “YPTK”)
Padang dan ahli dapat menjelaskan sesuai dengan ilmu pengetahuan ahli selaku sarjana S2
Komputer ;
• Benar ahli menjelaskan bahwa tata cara dalam melakukan transaksi informasi elektronik
yang benar atau sesuai dengan aturan hukum yang berlaku adalah seseorang tidak
diperbolehkan membuat atau menampilkan tulisan atau gambar yang bisa menimbulkan
keresahan terhadap orang lain atau organisasi atau masyarakat ;
• Bahwa benar menurut keterangan ahli, apabila seseorang menampilkan di akun
facebooknya suatu tulisan atau gambar yang dapat menimbulkan kemarahan seseorang
atau suatu kelompok orang dan menimbulkan keresahan dalam masyarakat, maka hal
tersebut dapat dikategorikan melanggar hukum yang mengatur tentang Transaksi
Informasi Elektronik;
• Benar ahli menjelaskan bahwa perbuatan Terdakwa salah dan telah melanggar hukum
karena tulisan-tulisan atau gambar-gambar tersebut dapat menimbulkan kebencian orang
atau kelompok orang, apalagi hal ini menyangkut dengan Nabi Muhammad yang menjadi
suri tauladan bagi umat yang beragama Islam, dan hal ini juga bisa menyebabkan
perpecahan antar umat beragama yang dikenal dengan SARA (Suka, Adat, Ras, dan
Agama) di tengah masyarakat dan tidak boleh ditampilkan di media elektronik ;
25
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa benar ahli menerangkan, tulisan-tulisan atau gambar-gambar tersebut dikatakan
salah dan tidak boleh ditampilkan di media komunikasi elektronik seperti facebook karena
judul artikel tersebut belum tentu yang sebenarnya, dan judul dari gambar itupun
merupakan suatu kalimat kotor yang bertentangan dengan Norma Susila apabila
menyangkut dengan Nabi Muhammad ;
• Bahwa ahli membenarkan perbuatan Terdakwa telah melanggar Pasal 28 Ayat (2) Jo Pasal
45 Ayat (2) Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik ;
• Bahwa benar ahli menerangkan selebihnya sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Ahli
tanggal 08 Februari 2012 ;
Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya mengajukan
saksi yang meringankan (adecharge) sebanyak 3 (tiga) orang dan sebelum memberikan
keterangan terlebih dahulu disumpah menurut agamanya masing-masing sebagai berikut :
1. Saksi Zulkarnain, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa Saksi telah mengenal Terdakwa dan keluarganya sejak Terdakwa kecil;
• Bahwa Saksi adalah tetangga orangtua Terdakwa di Lubuk Buaya, Kota Padang ;
• Bahwa Terdakwa adalah anak pertama dari 4 (empat) orang bersaudara;
• Bahwa sejak kecil Terdakwa merupakan anak yang baik, rajin beribadah, dan tidak
pernah berbuat kejahatan ;
• Bahwa Terdakwa pernah menjadi pengurus remaja Masjid di dekat rumahnya
sewaktu Sekolah Menengah Atas (SMA) ;
• Bahwa Terdakwa menamatkan kuliahnya di UNPAD jurusan statistik ;
• Bahwa sebelum menjadi CPNS di Bappeda Dharmasraya, Terdakwa pernah menjadi
guru privat Matematika di Kota Padang ;
• Bahwa setelah menjadi CPNS di BAPPEDA Dharmasraya, setiap hari Sabtu dan
Minggu Terdakwa pulang ke rumah orangtua di Padang ;
• Bahwa setiap pulang ke Padang dan berdiskusi dengan Saksi, Terdakwa tidak pernah
membahas masalah agama dan keyakinan ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa setelah menjadi CPNS di BAPPEDA Dharmasraya, Terdakwa masih terlihat
mengerjakan shalat di bulan Ramadhan ;
• Bahwa Saksi tidak mengetahui page Ateis Minang ;
2 Saksi Dodi Saputra, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
• Bahwa Saksi telah berteman dengan Terdakwa sejak kelas 3 (tiga) Sekolah Dasar
(SD) ;
• Bahwa semasa kecil Terdakwa rajin mengaji di MDA ;
• Bahwa orangtua Terdakwa adalah seorang guru dan taat melakukan ibadah,
disamping itu kakek Terdakwa adalah seorang Haji ;
• Bahwa semasa kecil Terdakwa tidak pernah melakukan perbuatan kenakalan ;
3 Saksi Suardi, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
• Bahwa saksi mengenal Terdakwa sejak Terdakwa berumur 2 (dua) tahun hingga
Terdakwa tamat Sekolah Dasar (SD) ;
• Bahwa Terdakwa merupakan anak yang baik dan rajin mengaji ke MDA ;
Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya juga
mengajukan saksi ahli sebanyak 1 (satu) orang yang sebelum memberikan keterangan terlebih
dahulu disumpah menurut agamanya yaitu :
1 Prof. Sukron Kamil, M.A. (Ahli Agama dan Filsafat Islam dari Universitas Islam
Negeri Jakarta), pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa Indonesia adalah negara demokrasi ke-3 (ketiga) setelah Amerika dan India;
• Bahwa masalah kebebasan beragaman, berkeyakinan dan berekspresi telah diatur di
dalam Pasal 28 E UUD RI 1945 dan Konvenan Sipil dan Politik (Sipol) yang telah
diratifikasi oleh Negara Indonesia dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 2005 ;
• Bahwa di dalam Konvenan Sipol, keberadaan kebebasan beragama, berkeyakinan
dan berekspresi merupakan hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun
(non derogable right) ;
• Bahwa di dalam Pasal 28J UUD RI 1945 meskipun ada pembatasan terhadap Hak
Asasi Manusia, namun hanya berkaitan dengan hak yang dapat dikurangi (derogable
27
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
right), dengan ketentuan pengurangan tersebut berkaitan dengan ketertiban sosial dan
mengancam keamanan negara ;
• Bahwa Indonesia sebagai negara yang telah meratifikasi Konvenan Sipol, tidak
konsisten dalam melindungi hak sasi manusia sebagaimana dibuktikan dengan
adanya keberadaan Pasal 28J UUD RI 1945 ;
• Bahwa berkaitan dengan kasus Terdakwa, belum dapat dikategorikan mengancam
ketertiban sosial dan keamanan negara karena apa yang dilakukan Terdakwa adalah
hak asasinya dan tidak pula menimbulkan kerusuhan di tingkat masyarakat apalagi
mengancam keamanan negara dan dari segi agama Terdakwa dikatagorikan Murtad ;
• Bahwa menurut Max Weber dalam Teori Invertitatif, maksud dari pernyataan
seseorang tidak harus dilihat dari tulisan tetapi harus melihat dari latar belakang
kenapa pernyataan itu ditulis ;
• Bahwa setelah Ahli berbicara dengan Terdakwa, ahli berpendapat Terdakwa tidak
mempunyai maksud untuk mencemarkan atau menodai agama Islam, tetapi ada
kegalauan Teologis yang dialami Terdakwa karena Terdakwa tidak menemukan ruang
untuk berdiskusi tentang beragama yang benar ;
• Bahwa motif tulisan Terdakwa hanyalah untuk mencari pengetahuan semata, bukan
bermaksud menodai agama Islam ;
• Bahwa kegalauan teologis yang dialami Terdakwa, timbul karena tidak seimbangnya
bahan bacaan yang dijadikan rujukan, dan ulama akar rumput juga tidak mampu
menjawabnya, sehingga penting bagi Terdakwa untuk mempelajari filsafat agama ;
• Bahwa dengan kondisi yang dialami Terdakwa, seharusnya Terdakwa tidak dihukum
melainkan harus belajar untuk memperdalam ilmu filsafat agama ;
• Bahwa jika ada penafsiran Al Qur’an yang digunakan Terdakwa, maka tidak dapat
disalahkan kepada Terdakwa semata karena Departemen Agama senantiasa hanya
membuat tafsir yang harfiah ;
• Bahwa berkaitan dengan tulisan “Nabi Muhamad tertarik pada menantunya”, perlu
diluruskan dimana Zainab sebelumnya merupakan istri dari Zaid, budak Nabi yang
dibebaskan oleh Nabi dan dijadikan anak angkat. Oleh karena status sosial antara
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Zainab dan Zaid berbeda, akhirnya Zaid menceraikan Zainab dan Nabi menikah
dengan Zainab atas kuasa Tuhan, sebagaimana ditemukan dalam Surat Al-Ahzab ayat
37;
• Bahwa Nabi mempunyai istri bernama Maria Al Qibthi yang merupakan hadiah dari
raja mesir. Maria Al Qibthi diangkat menjadi pembantu istri Nabi yang akhirnya
dinikahi oleh Nabi dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Ibrahim, namun
meninggal dunia pada umur 7 hari;
• Bahwa pada zaman nabi, ada orang yang bernama Harkam yang kerjanya mengolok-
olok Nabi dan selalu menguntit Nabi dari belakang, oleh Nabi yang bersangkutan
tidak pernah dihukum tetapi hanya disuruh tinggal di luar Madinah;
• Bahwa berkaitan dengan tidak boleh memvisualisasikan Nabi Muhamad tidak ada
larangan di dalam Al Qur’an dan Hadist, tetapi hanya berdasarkan kesepakatan para
ulama (Ijma’) ;
• Bahwa di dalam Islam tidak ada larangan orang untuk menganut ateis, yang sangat
ditakutkan dalam Islam adalah ajaran banyak tuhan (politeisme) ;
• Bahwa facebook menurut pendapat Ahli merupakan wilayah privat dari sipemilik
akun, bukan wilayah publik ;
Menimbang, bahwa dipersidangan Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan Bukti Surat
Amicus Curiae (Sahabat Peradilan) dari Asian Human Right Commission yang berkedudukan di
Hong Kong sebagaimana terlampir dalam berkas perkara ;
Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengar keterangan Terdakwa
ALEXANDER AN Pgl AAN sebagai berikut :
• Bahwa Terdakwa bekerja di BAPPEDA Kab. Dharmasraya dengan status CPNS sejak
tahun pertengahan 2011 ;
• Bahwa Terdakwa mengenal paham ateis dari situs faith freedom Indonesia, pada
tahun 2008 dan Terdakwa bergabung dengan tujuan ingin belajar lebih dalam tentang
agama dari perdebatan yang ada di faith freedom Indonesia ;
• Bahwa Terdakwa ditangkap pada tanggal 18 Januari 2012 pada saat Terdakwa sedang
makan siang di luar kantor, sekembalinya dari makan siang Terdakwa melihat mobil
29
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dan orang ramai berkumpul di ruang Kepala Dinas Bappeda Dharmasraya kemudian
mereka menyuruh Terdakwa membuka facebook Terdakwa, tetapi mereka tidak
menemukan bukti-bukti terkait gambar-gambar yang menistakan Nabi Muhammad di
facebook Terdakwa ;
• Bahwa yang ada di facebook Terdakwa hanyalah artikel-artikel mengenai Al-Qur’an
yang diakses Terdakwa dari internet dan dimasukkan ke dalam facebook Terdakwa
pada bagian catatan (Note) sedangkan karikatur Nabi Muhammad Berancuak Jo
Babu Binonya Terdakwa posting ke Facebook pada foto group Atheis Minang yang
diambil dari faith freedom indoneisa ;
• Bahwa Terdakwa hanya ingin mempelajari sains, dan Terdakwa tidak menyadari
kalau orang akan salah paham dengan apa yang dibuat oleh Terdakwa ;
• Bahwa Terdakwa bergabung dengan grup Ateis Minang pada tahun 2009 karena di
undang oleh admin grup Ateis Minang yaitu Imam Bonjol, Jusfiq Hadjar, dan A.M ;
• Bahwa Terdakwa awalnya bergabung dengan Ateis Minang karena tertarik dengan
posting-posting tentang Islam yang ada di Ateis Minang dan tertarik untuk
melakukan dialog ;
• Bahwa tulisan yang Terdakwa buat di Ateis Minang terkait jawaban-jawaban
terhadap diskusi filsafat di dalam page Ateis Minang ;
• Bahwa setelah Terdakwa ditangkap, Terdakwa tidak lagi menjadi admin Ateis
Minang, karena Terdakwa dikeluarkan dari grup tersebut ;
• Bahwa Terdakwa tidak menyadari jika artikel yang dibuat Terdakwa akan
mengganggu orang lain ;
• Bahwa Terdakwa mempunyai akun facebook miliknya bernama Alex Aan dengan
emailnya [email protected] ;
• Bahwa Terdakwa membenarkan bahwa ia telah mempunyai teman facebook
sebanyak ± 500 (Lima ratus) orang ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Benar Terdakwa menerangkan bahwa tidak banyak orang yang sependapat dengan
pemikiran Terdakwa, namun hanya ada beberapa orang yang sependapat dengan
pemikiran Terdakwa tentang Atheis ;
• Bahwa benar terdakwa salah satu dari 4 (empat) orang admin dalam akun facebook group
Atheis Minang ;
• Bahwa benar Terdakwa menerangkan kelebihan sebagai admin adalah bisa menghapus
atau menyeleksi tulisan atau gambar yang dimuat di akun tersebut serta selain admin tidak
bisa memuat gambar atau artikel atau admin yang menyeleksi tulisan atau artikel yang
masuk ke dalam akun facebook group atheis minang tersebut ;
• Bahwa benar Terdakwa juga mengomentari tulisan atau gambar yang dimuat di akun
facebook Atheis Minang ;
• Bahwa benar Terdakwa tidak mengakui Al-qur’an secara ilmiah ;
• Bahwa benar Terdakwa mengatahui Indonesia merupakan negara yang mengakui
keberadaan Tuhan ;
• Bahwa terdakwa memposting artikel-artikel tentang “Muhammad tertarik kepada
menantunya sendiri, Kesalahan Sains dalam Islam, Menjawab Plintiran muslim,
Moslemology” dalam keadaan bebas dan tanpa tekanan ;
• Bahwa benar tulisan atau artikel tersebut tertera “by Alex Aan” ;
• Bahwa benar dalam artikel/tulisan “Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri”
dikomentari oleh banyaknya teman-teman jaringan sosial (facebook) terdakwa, kemudian
atas komentar-komentar dari teman-teman jaringan sosial (facebook) terdakwa tersebut,
lalu terdakwa menjawab/mengomentari juga dengan komentar-komentar :”makanya
negara dengan atheis mayoritas paling damai dan makmur didunia, ngapain gw peduli
sama fitnah dari orang2 bodoh dan kampungan kaya kalian, ga level kali.., makanya
bedain itu atheisme dengan komunisme, ngerti ga mayoritas tu apa?dari 100 % maka
dibilang mayoritas kl mendekati 100 % emang negar komunis yang paling banyak
atheisnya, ga tau ya bodoh sih, kampungan dan kayaknya sakit jiwa” ;
31
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa benar atas tulisan atau artikel yang ada dalam akun facebook terdakwa tersebut
banyak teman-teman dalam jaringan sosial (facebook) terdakwa yang marah dan resah
akibat perbuatan terdakwa, dan terdakwa tidak meralat/menghapus tulisan/artikel tersebut
serta tidak ada meminta maaf kepada teman-teman facebook terdakwa tersebut ;
• Bahwa Terdakwa dibawa oleh masyarakat ke Polsek Pulau Punjung
dikarenakan masyarakat marah karena merasa Terdakwa telah
menodai Agama Islam ;
• Bahwa Terdakwa memuat tulisan di akun facebook Atheis Minang
dikarenakan Terdakwa merupakan penganut paham Atheis (Tidak
percaya adanya Tuhan) tetapi isinya menghina dan melecehkan agama
Islam ;
• Bahwa tulisan-tulisan yang Terdakwa muat di akun facebook tersebut
dapat dilihat oleh orang-orang yang berteman dengan Terdakwa di
facebook ataupun yang tergabung dalam akun facebook Atheis
Minang ;
• Benar Terdakwa mengatakan bahwa ia menganut paham Atheis
dikarenakan adanya ketidaksesuaian definis Tuhan dengan realitas,
contohnya jika ada Tuhan mengapa kejahatan masih terjadi, oleh
karena itu Terdakwa menganut paham Atheis ;
• Bahwa Terdakwa dengan nama Facebook Alex Aan membenarkan
postingan di group 10.000 Pemuda Minang menolak Atheis ciri-
cirinya Aan dulu tamatan SMA. 7 Padang, sekarang bekerja di
Kantor BAPPEDA Dharmasraya dengan tulisan ”Yup” by Alex Aan ;
• Bahwa Terdakwa membenarkan gambar-gambar tentang kisah Nabi
Muhammad memang ada di akun facebook miliknya, namun bukan
Terdakwa yang membuat gambar-gambar tersebut ;
• Bahwa benar tujuan Terdakwa memuat tulisan dan gambar-gambar
tentang kisah Nabi Muhammad ke facebook adalah untuk
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
mengungkapkan ekspresi Terdakwa karena Terdakwa suka hal yang
baru dan kontroversial ;
• Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang diperlihatkan
kepadanya berupa 3 (Tiga) lembar tulisan yang telah diprint out
berjudul ”Muhammad Tertarik Kepada Menantunya” dan 11 (Sebelas)
lembar gambar karikatur tentang kisah Nabi Muhammad ;
• Bahwa benar Ayat Al-qur’an, hadis, dan sirah yang Terdakwa tulis
pada akun facebooknya tentang memerangi orang kafir, tentang
perkawinan Nabi Muhammad dengan zaenab dan ayat lainnya filsafat
tentang Tuhan ;
• Terdakwa membenarkan bahwa ayat-ayat Al-qur’an tentang
memerangi orang kafir ditulis oleh Terdakwa berdasarkan tafsir
keluaran Departemen Agama dalam Q.S Al-Anfal yang isinya
berbunyi memerangi orang kafir sampai mereka membayar jiziah,
sedangkan tentang perkawinan Nabi Muhammad dengan Zaenab
terdapat pada Q.S Al-Ahzab yang berbunyi bahwa Nabi sebelum
menikahi Zaenab telah tertarik kepada Zaenab ketika Zaenab masih
menjadi istri Zaid (Anak Angkat Nabi) ;
• Bahwa menurut Terdakwa tulisan tentang Nabi Muhammad tertarik
kepada istri dari anaknya sendiri adalah benar karena sesuai dengan
Q.S Al-Ahzab Ayat 37 ;
• Bahwa benar alat yang digunakan oleh Terdakwa untuk melakukan
perbuatannya adalah 1 (Satu) Unit Komputer merk Acer milik Kantor
Bappeda Kab. Dharmasraya yang saat ini telah diamankan oleh
Penyidik Sat Reskrim Polres Dharmasraya ;
• Terdakwa membenarkan bahwa sejak tahun 2008 sampai dengan bulan
Februari 2012 Terdakwa menganut paham Atheis (Tidak mempercayai
adanya Tuhan), dan sejak tanggal 14 Februari 2012 Terdakwa
memutuskan untuk kembali ke Agama Islam ;
33
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa setelah ditangkap kemudian Terdakwa menyerahkan pasword facebook
Terdakwa kepada penyidik di Polres Dharmasraya dan saat ini facebook Terdakwa
tidak bisa diakses lagi ;
Menimbang, bahwa keterangan saksi, keterangan ahli maupun keterangan Para Terdakwa
sebagaimana tersebut diatas selengkapnya termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan persidangan
dan dianggap telah termuat dan menjadi satu kesatuan dalam putusan perkara ini ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Penuntut umum juga telah memperlihatkan barang bukti
di depan persidangan baik kepada Terdakwa maupun kepada saksi-saksi yaitu berupa :
• 1 (satu) Unit CPU komputer merk Acer Aspire M 1641 warna Hitam;
• 1 (satu) Unit LCD monitor merk Acer AL 1716 W warna Hitam;
• 1 (satu) Unit Keyboard warna Hitam;
• 1 (satu) Unit Mouse warna Pink;
• 11 (sebelas) lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad;
• 3 (tiga) lembar artikel tentang Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri;
• 1 (satu) lembar alamat email facebook [email protected] yang ditulis Terdakwa
Alexander An Pgl Aan.
dan barang bukti mana telah disita menurut hukum sehingga dapat dijadikan sebagai barang bukti
yang sah untuk dipertimbangkan dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Ahli maupun
keterangan serta dihubungkan dengan barang bukti yang satu dengan lainnya saling bersesuaian,
maka dapatlah diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :
• Bahwa Terdakwa bekerja di BAPPEDA Kabupaten Dharmasraya dengan status
CPNS sejak tahun pertengahan Tahun 2011 sampai dengan saat ini ;
• Bahwa Terdakwa mengenal paham ateis dari situs Faith Freedom Indonesia, pada
tahun 2008 dan Terdakwa bergabung dengan tujuan ingin belajar lebih dalam tentang
agama dari perdebatan yang ada di Faith Freedom Indonesia ;
• Bahwa Terdakwa ditangkap masyarakat pada tanggal 18 Januari 2012 di Kantor
Bappeda Kabupaten Dharmasraya dan pada saat itu orang sudah ramai berkumpul di
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
ruang Kepala Dinas Bappeda Dharmasraya kemudian mereka menyuruh Terdakwa
membuka facebook Terdakwa ;
• Bahwa Terdakwa mempunyai akun facebook miliknya bernama Alex Aan dengan
emailnya [email protected] ;
• Bahwa Terdakwa membenarkan bahwa ia telah mempunyai teman facebook
sebanyak ± 500 (Lima ratus) orang ;
• Bahwa Terdakwa bergabung dengan grup Ateis Minang pada tahun 2009 karena di
undang oleh admin grup Ateis Minang yaitu Imam Bonjol, Jusfiq Hadjar, dan A.M
dan sekarang Terdakwa juga menjadi admin (pengurus) dari group tersebut ;
• Bahwa Terdakwa juga menjadi salah satu admin (pengurus) di Facebook group
Atheis Minang dan kelebihan adalah bisa menghapus atau menyeleksi tulisan atau
gambar yang dimuat di akun tersebut serta selain admin tidak bisa memuat gambar
atau artikel atau admin yang menyeleksi tulisan atau artikel yang masuk ke dalam
akun facebook group atheis minang tersebut ;
• Benar tidak banyak orang yang sependapat dengan pemikiran Terdakwa, namun
hanya ada beberapa orang yang sependapat dengan pemikiran Terdakwa tentang
Atheis ;
• Bahwa pada Facebook Terdakwa dengan nama profile Alex Aan terdapat artikel-
artikel dengan judul :
1 “MUHAMMAD TERTARIK KEPADA MENANTUNYA
SENDIRI” (by Alex Aan, on Tuesday, October 18, 2011 at
1:18am) ;
2 “Kesalahan Sains Dalam islam” (by, Alex Aan on Thursday,
October 13, 2011 at 2:27pm) ;
3 “menjawab plintiran muslim” (by, Alex Aan on Friday,
November 18, 2011 at 8:17am) ;
4 “MOSLEMOLOGY”, (by, Alex Aan on Wednesday,
November 18, 2011 at 8:17am) ;
35
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa pada Facebook group Atheis Minang profile Alex Aan terdapat karikatur dengan
judul “Kisah Nabi Muhammad Berancuak Jo Babu Binonyo” (By Ateis Minang (Albums)
Updated about 5 months ago. Taken at Arab Saudi, abad 6 Masehi) yang diperoleh saksi
FRINALDI dengan menyalinnya dari group Atheis Minang ;
• Bahwa menurut Terdakwa artikel-artikel tentang Al-Qur’an maupun Keislaman diakses
Terdakwa dari internet kemudian dimasukkan ke dalam facebook Terdakwa pada bagian
catatan (Note) sedangkan karikatur Nabi Muhammad Berancuak Jo Babu Binonya
Terdakwa posting ke Facebook pada foto (albums) group Atheis Minang yang diambil
dari Faith Freedom Indoneisa;
• Bahwa dari barang bukti yang diperoleh saksi HENDRI MATARIKO
ternyata pula postingan di group Gerakan 10.000 Urang Minang
memblokir Atheis Minang : ”Sekedar info : Alex Aan (admin Atheis
Minang) itu menghabiskan sekolah sampai SMA di Padang, Alumni
SMA 7 Padang Angkatan 1996 - 1999, dan melanjutkan kuliah ilmu
statistik di UNPAD. Saat ini kemungkinan jadi PNS di Padang...”
(November 29, 2011 at 7:41 am) dan dijawab oleh pengguna
Facebook dengan nama profile Alex Aan”Yup betul, pertama silahkan
anda ajukan saya ke Polisi, dan Polisi harus membuktikan kl yang saya
katakan bohong dan fitnah...kedua saya juga akan menuntut balik anda
dan muslim2 lainnya dengan modus yg sama pada keyakinan selain
Islam, .............” (December 1, 2011 at 8:07am) ;
• Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan kepada
Terdakwa berupa MUHAMMAD TERTARIK KEPADA MENANTUNYA SENDIRI” (by
Alex Aan, on Tuesday, October 18, 2011 at 1:18am), “Kesalahan Sains Dalam islam” (by,
Alex Aan on Thursday, October 13, 2011 at 2:27pm), “menjawab plintiran muslim” (by,
Alex Aan on Friday, November 18, 2011 at 8:17am) dan “MOSLEMOLOGY”, (by, Alex
Aan on Wednesday, November 18, 2011 at 8:17am) dan karikatur “Kisah Nabi
Muhammad Berancuak Jo Babu Binonyo” (By Ateis Minang (Albums) Updated about 5
months ago. Taken at Arab Saudi, abad 6 Masehi) ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa pada mulanya Terdakwa hanya ingin mempelajari sains, dan Terdakwa tidak
menyadari kalau orang akan salah paham dengan apa yang dibuat oleh Terdakwa serta
ada orang yang sependapat dengan pemikiran Terdakwa, namun hanya ada beberapa
orang yang sependapat dengan pemikiran Terdakwa tentang Atheis ;
• Bahwa benar tujuan Terdakwa memuat tulisan dan gambar-gambar
tentang kisah Nabi Muhammad ke facebook adalah untuk
mengungkapkan ekspresi Terdakwa karena Terdakwa suka hal yang
baru dan kontroversial ;
• Bahwa Terdakwa membenarkan ada memposting pada akun
facebooknya ayat Al-qur’an, hadis, dan sirah tentang memerangi orang
kafir, tentang perkawinan Nabi Muhammad dengan zaenab dan ayat
lainnya filsafat tentang Tuhan dan tentang perkawinan Nabi
Muhammad dengan Zaenab terdapat pada Q.S Al-Ahzab yang
berbunyi bahwa Nabi sebelum menikahi Zaenab telah tertarik kepada
Zaenab ketika Zaenab masih menjadi istri Zaid (Anak Angkat Nabi) ;
• Bahwa benar alat yang digunakan oleh Terdakwa untuk melakukan
perbuatannya adalah 1 (Satu) Unit Komputer merk Acer milik Kantor
Bappeda Kab. Dharmasraya yang saat ini telah diamankan oleh
Penyidik Sat Reskrim Polres Dharmasraya ;
• Bahwa setelah ditangkap kemudian Terdakwa menyerahkan pasword facebook
Terdakwa kepada penyidik di Polres Dharmasraya dan saat ini facebook Terdakwa
tidak bisa diakses lagi ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah
berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak
pidana yang didakwakan kepadanya ;
Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu tindak pidana,
maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh unsur dari tindak pidana yang
didakwakan kepadanya ;
37
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang
disusun secara alternatif yaitu Kesatu perbuatan Terdakwa sebagaiaman diatur dan diancam
pidana melanggar Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Traksaksi Elektronik atau Kedua perbuatan Terdakwa sebagaiaman diatur dan
diancam pidana melanggar Pasal 156 a huruf a KUHPidana atau Ketiga perbuatan Terdakwa
sebagaiaman diatur dan diancam pidanan melanggar Pasal 156 a huruf b KUHPidana ;
Menimbang, bahwa oleh karena surat dakwaan Penuntut Umum disusun secara alternatif,
maka Majelis Hakim dapat memilih dakwaan yang mana yang sesuai dengan fakta-fakta yang
terungkap dan menurut pendapat Majelis Hakim dakwaan yang sesuai dengan fakta-fakta yang
terungkap dalam dalam persidangan adalah dakwaan Kesatu perbuatan Terdakwa sebagaiaman
diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
1 Setiap orang ;
2 Dengan sengaja dan tanpa hak ;
3 Menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau
permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas
Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) ;
Menimbang, bahwa sebelum menguraikan unsur-unsur pasal Pasal 28 ayat (2) UU No. 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik, terlebih dahulu Majelis Hakim akan
menanggapi keberatan Penasehat Hukum Terdakwa tentang Putusan Mahkamah Konstitusi
Nomor : 50/PUU-VI/2008 yang dalam pertimbangan hukumnya menyatakan bahwa pasal-pasal
yang terdapat pada UU ITE tidak mengatur norma hukum pidana baru, melainkan hanya
mempertegas norma hukum pidana yang terdapat di dalam KUHP ;
Menimbang, bahwa menurut pendapat Majelis pertimbangan hukum dari Hakim
Mahkamah Konstitusi adalah berlaku khusus pada Pasal yang diuji yaitu Pasal 27 ayat (3) UU
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sehingga analogi dari
Penasehat Hukum Terdakwa hal tersebut dengan serta merta berlaku pada Pasal Pasal 28 ayat (2)
Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 adalah tidak berdasarkan hukum dan analogi dalam
hukum pidana tidak dapat dibenarkan karena melanggar kepastian hukum (Asas Legalitas) ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa pada Nota Pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa mengedepankan
apa yang dilakukan Terdakwa merupakan Hak Asasi dari Terdakwa yaitu ”Kebebasan Untuk
mengeluarkan Pendapat” sebagaimana dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia maupun
Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik maupun sebagaimana dengan Bukti Surat
Amicus Curiae (Sahabat Peradilan) dari Asian Human Right Commission yang berkedudukan di
Hong Kong yang diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwa ;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari tentang Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia maupun Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik ternyata pula dalam
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada Pasal 29 ayat (2) ”Dalam menjalankan hak-hak
dan kebebasan-kebebasannya, setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan-pembatasan
yang ditetapkan oleh undang-undang yang tujuannya semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan yang tepat terhadap hak-hak dan kebebasan-kebebasan orang lain, dan untuk
memenuhi syarat-syarat yang adil dalam hal kesusilaan, ketertiban dan kesejahteraan umum
dalam suatu masyarakat yang demokratis” serta dalam Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan
Politik Pasal 19 ayat (3) ”Pelaksanaan hak-hak yang diicantumkan dalam ayat 2 pasal ini
menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab khusus. Oleh karenanya dapat dikenai pembatasan
tertentu, tetapi hal ini hanya dapat dilakukan seesuai dengan hukum dan sepanjang diperlukan
untuk : 3. Pelaksanaan hak-hak yang diicantumkan dalam ayat 2 pasal ini menimbulkan
kewajiban dan tanggung jawab khusus. Oleh karenanya dapat dikenai pembatasan tertentu, tetapi
hal ini hanya dapat dilakukan seesuai dengan hukum dan sepanjang diperlukan untuk :
a) Menghormati hak atau nama baik orang lain;
b) Melindungi keamanan nasional atau ketertiban umum atau kesehatan atau moral umum.
Ketentuan Internasional tentang Hak Asasi Internasional adalah senafas dengan Konstitusi
Negara R.I. yaitu UUD 1945 khususnya pada Pasal 29 huruf dengan pengertian Kebebasan Hak
Asasi sesorang tidaklah diberikan sebebas-bebasnya melainkan ada pembatasn dengan maksud
supaya tidak bertabrakan atau mengganggu Kebebasan Asasi orang lain ;
Menimbang, bahwa dengan demikian pemberlakuan Pasal 28 ayat (2) UU No. 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik kepada Terdakwa adalah sah menurut hukum
Internasional maupun hukum Nasional dan selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
unsur-unsur yang terkandung dalam pasal tersebut ;
39
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idAd. 1. Unsur Setiap Orang :
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur setiap orang adalah tiap-tiap orang
pribadi selaku pendukung hak dan kewajiban yang telah dewasa menurut hukum serta mampu
mempertanggung-jawabkan setiap perbuatannya menurut ketentuan hukum ;
Menimbang, bahwa berkaitan dengan perkara ini, orang sebagai subjek hukum
sebagaimana layaknya haruslah memenuhi kriteria kemampuan dan kecakapan bertanggung-
jawab secara hukum, atau yang disebut juga sebagai syarat syarat subjektif dan objektif ;
Menimbang, bahwa secara subjektif orang yang disangka atau didakwa melakukan
tindak pidana haruslah sudah dewasa secara hukum, serta cakap dan mampu dalam arti tidak
terganggu pikirannya serta secara objektif orang tersebut dapat memahami dan menyadari
sepenuhnya akan apa yang diperbuat hingga akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas, Terdakwa diajukan kepersidangan oleh
Penuntut Umum dikarenakan Terdakwa didakwa melakukan perbuatan menyebarkan informasi
atau mengeluarkan pernytaan di depan umum yang pada pokoknya bersifat permusuhan atau
penodaan terhadap suatu agama yang di Indonesia khususnya agama Islam melalui internet atau
dunia maya (virtual) dengan memakai Facebook ;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini secara subjektif sesuai dengan fakta-fakta
dipersidangan bahwa Terdakwa ALEXANDER AN Pgl. AN sebagaimana identitasnya tersebut
diatas dan telah dibenarkan dan diakui kebenarannya dipersidangan ternyata adalah seoran
perempuan yang dewasa menurut hukum dan berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,
sedangkan secara objektif Terdakwa ALEXANDER AN Pgl. AN sebagai subjek hukum tidak
ternyata sedang dalam keadaan berhalangan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;
1 Unsur Dengan sengaja dan tanpa hak ;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “Dengan sengaja” secara umum
diartikan sebagai maksud atau termasuk dalam niatnya. Bahwa perkataan “Dengan sengaja”
unsur ini pasal ini mengandung makna semua unsur yang ada dibelakangnya juga diliputi Opzet.
Pendapat ahli hokum (Doktrin) memberikan pengertian "kesengajaan" sebagai dikehendaki dan
diinsyafi (Willen en Wetens). Kesengajaan menurut tingkatannya dibedakan menjadi tiga, yaitu :
kesengajan sebagai maksud (oopzet als oogmerk), Kesengajan sebagai sadar kepastian atau
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idkeharusan (opzet bij zakerheids of noodzakelijkheids bewustzijn) dan Kesengajaan sebagai
kesadaran akan kemungkinan (dolus eventualis). Kesengajaan sebagai kesadaran akan
kemungkinan (dolus eventualis) maksudnya adalah terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu
(sesuai dengan perumusan undang-undang hukum pidana) adalah perwujudan dari kesadaran
akan kemungkinan terjadi pada diri pelaku.
Ahli hukum Indonesia sebagai penganut teori kesengajaan sebagai kesadaran akan kemungkinan
adalah Prof. Moeljatno menyebutnya dengan istilah “Teori apa boleh buat” yang maksudnya
adalah kalau resiko yang diketahui kemungkinanakan adanya itu sungguh-sungguh timbul
(disamping hal yang dimaksud), apa boleh buat, dia juga berani pikul resiko akibat yang
dilakukannya.
Sedangkan yang dimaksud dengan tanpa hak adalah perbuatan melawan hukum dalam persfektif
formal (formele wederrechtelijkheid) yaitu suatu perbuatan yang dilarang oleh hukum formal
atau undang-undang formal dengan akibat diterapkannya hukuman bagi barang siapa yang
melakukannya dan memenuhi unsur-unsur perbuatan yang disebutkan dalam undang-undang
pidana formal ;
Dalam pembentukan undang-undang dalam setiap ketentuan pidananya telah dirumuskan
perbuatan melawan hukumnya atau perbuatan tidak sah atau tanpa hak, ini dikarenakan untuk
mempermudah penerapan hukum di dalam peristiwa-peristiwa yang nyata dan membuat upaya
pembuktian yang harus diajukan di depan persidangan menjadi dibatasi serta menghindari
kesalahpahaman atau ketidakpastian bagi mereka yang ingin melakukan suatu perbuatan
berdasarkan hak yang ada pada mereka.
Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang terungkap dipersidangan Terdakwa
ALEXANDER AN Pgl. AN menerangkan bahwa apa yang telah diperbuatnya dalam Akun
Facebook milik Terdakwa dengan nama profile Alex An maupun dalam Akun Facebook group
Atheis Minang dengan memposting atau melink artikel-artikel maupun karikatur Nabi
Muhammad adalah Terdakwa hanya ingin mempelajari sains (ilmu pengetahuan ilmiah) karena
Terdakwa menyukai hal-hal yang baru dan kontroversial serta tidak ada maksud Terdakwa untuk
melecehkan keyakinan orang yang beragama Islam dan disamping itu Terdakwa tidak menyadari
kalau orang akan salah paham dengan apa yang dibuat oleh Terdakwa tersebut ;
41
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa meskipun Terdakwa menyangkal akan adanya unsur kesengajaan
pada dirinya akan tetapi dari dari barang bukti yang diperoleh saksi HENDRI MATARIKO
ternyata pula postingan di group Gerakan 10.000 Urang Minang memblokir Atheis Minang :
”Sekedar info : Alex Aan (admin Atheis Minang) itu menghabiskan sekolah sampai SMA di
Padang, Alumni SMA 7 Padang Angkatan 1996 - 1999, dan melanjutkan kuliah ilmu statistik di
UNPAD. Saat ini kemungkinan jadi PNS di Padang...” (November 29, 2011 at 7:41 am), dan
dijawab oleh pengguna Facebook dengan nama profile Alex Aan (Terdakwa) ”Yup betul,
pertama silahkan anda ajukan saya ke Polisi, dan Polisi harus membuktikan kl yang saya katakan
bohong dan fitnah...kedua saya juga akan menuntut balik anda dan muslim2 lainnya dengan
modus yg sama pada keyakinan selain Islam, ...” (December 1, 2011 at 8:07am) dari ungkapan
Terdakwa selaku pengguna Facebook dengan akun Alex An tersebut telah ada kesedaran pada
diri Terdakwa akan kemungkinan yang terjadi atau telah memenuhi kesadaran akan
kemungkinan yang terjadi dan secara faktual pada diri Terdakwa telah memenuhi rumusan
kesengajaan sebagai kesadaran akan kemungkinan (dolus eventualis) ;
Menimbang, bahwa fakta yang terungkap dipersidangan Terdakwa pekerjaannya adalah
selaku CPNS pada BAPPEDA Kabupaten Dharmasraya bukan berprofesi sebagai Wartawan oleh
karenanya perbuatan Terdakwa yang memposting atau melink pada media internet (dunia maya)
pada Akun Facebook miliknya dengan nama profile Alex An maupun pada Facebook group
Atheis Minang terhadap suatu informasi baru yang bersifat kontroversial ditengah-tengah
masyarakat karena masih menjadi perdebatan (debatable) dengan atau memakai sarana
Komputer milik Pemerintah Kabupaten Dharmasraya adalah jelas-jelas bertentangan dengan
TUPOKSI selaku CPNS sebagai staf BAPPEDA Dharmasraya maupun bertentangan dengan
misi dan visi BAPPEDA Dharmasraya dan disamping itu perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan
tanpa izin dari otoritas pejabat yang berwenang dalam hal ini Menkominfo sehingga perbuatan
Terdakwa diklasifikasikan sebagai perbuatan tanpa hak ;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi dan terbukti;
4 Menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau
permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas
Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan menyebarkan informasi didalam unsur ini
adalah menyebarkan melalui media internet dan perbuatan tersebut dilakukan dengan cara
memposting atau melink sesuatu konten agar muncul dalam media internet dengan tujuan
tertentu oleh si pembuat ;
Bahwa yang dimaksudkan dengan pengertian meposting adalah kegiatan atau usaha untuk
membuat artikel agar muncul di dalam media internet, baik dalam artikel blog maupun dalam
status dalam jejaring sosial seperti Facebook ataupun Twitter.
(sumber : delevdiel.wordpress.com/2011/12/05/pengertian-posting-2).
Bahwa yang dimaksud dengan Link (atau disebut juga hyperlink) adalah sebuah acuan dalam
dokumen hiperteks (hypertext) ke dokumen yang lain atau sumber lain. Seperti halnya suatu
kutipan di dalam literatur yang dikombinasikan dengan sebuah jaringan data dan sesuai dengan
protokol akses.
(sumber : bloggersorong.com/pengertian-link.html).
Menimbang, bahwa didalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Inormasi dan Transaksi Elektronik berbunyi “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi
Elektronik dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat,kehati-hatian, iktikad baik,
dan kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi” ;
Menimbang, bahwa dari ketentaun Pasal 3 tersebut dikaitkan dengan rumusan unsur
menyebarkan informasi pada prinsipnya dilandasi oleh motivasi yang baik atau itikad baik ;
Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan perbuatan Terdakwa yang
memposting atau melink pada akun Facebook milik Terdakwa dengan nama profile Alex An
maupun pada Facebook group Atheis Minang adalah suatu konten yang menurut saksi-saksi
maupun saksi ahli sifatnya adalah menodai agama Islam maupun melecehkan Nabi Muhammad
sebagai suri tauladan ummat Islam dan menurut saksi ahli Prof. Sukron Kamil, M.A. (Ahli
Agama dan Filsafat Islam dari Universitas Islam Negeri Jakarta) perbuatan Terdakwa
tersebut dikatagorikan sudah keluar dari agama Islam (Murtad) hal mana sejalan dengan faham
yang dianut oleh Terdakwa yaitu Atheis (faham yang tidak mempercayai adanya Tuhan) ;
Menimbang, bahwa Terdakwa menganut faham Atheis akan tetapi di Indonesia hal
tersebut tidak dapat dibenarkan menurut Falsafah Negara Pancasila maupun dalam Pembukaan
43
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idUUD 1945 serta dalam Batang Tubuh UUD 1945 yang menyatakan Negara Republik Indonesia
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;
Menimbang, bahwa meskipun Terdakwa menganut faham Atheis berdasarkan kebebasan
berekspresi yang dimiliki oleh Terdakwa akan tetapi hal tersebut tidak boleh dinyatakan secara
terang-terangan kepada umum melalui internet (dunia maya) sehingga dapat diketahui oleh
umum karena Negara Republik Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana
tersebut dalam Falsafah dan Ideologi Bangsa Pancasila maupun UUD 1945 sehingga perbuatan
Terdakwa dikatagorikan merongrong Pancasila dan menggangu Ketertiban Umum ;
Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa yang memposting atau melink pada akun
Facebook milik Terdakwa dengan nama profile Alex An maupun pada Facebook group Atheis
Minang isi yang menurut Terdakwa konten berupa Karikatur dengan judul “Kisah Nabi
Muhammad Berancuak Jo Babu Binonyo” (By Ateis Minang (Albums) Updated about 5 months
ago. Taken at Arab Saudi, abad 6 Masehi) yang diperoleh saksi FRINALDI dengan menyalinnya
dari group Atheis Minang dan artikel-artikel dengan judul “MUHAMMAD TERTARIK
KEPADA MENANTUNYA SENDIRI” (by Alex Aan, on Tuesday, October 18, 2011 at 1:18am)”,
“Kesalahan Sains Dalam islam” (by, Alex Aan on Thursday, October 13, 2011 at 2:27pm)”,
“menjawab plintiran muslim” (by, Alex Aan on Friday, November 18, 2011 at 8:17am) dan
“MOSLEMOLOGY”, (by, Alex Aan on Wednesday, November 18, 2011 at 8:17am)” sesuai
dengan barang bukti yang diajukan dipersidangan yang dibenarkan oleh saksi-saksi maupun
Terdakwa adalah dilandasi dengan itikad tidak baik karena ada yang kontra terhadap konten
tersebut baik dalam Akun Facebook Terdakwa dengan nama profile Alex An maupun dalam
Facebook group Atheis Minang akan tetapi Terdakwa selaku pemilik akun Facebook Alex An
maupun sebagai Admin dalam Facebook group Atheis Minang tidak menghapus konten yang
diperdebatkan tersebut dan juga sudah diingatkan oleh di group Gerakan 10.000 Urang Minang
memblokir Atheis Minang : ”Sekedar info : Alex Aan (admin Atheis Minang) itu menghabiskan
sekolah sampai SMA di Padang, Alumni SMA 7 Padang Angkatan 1996 - 1999, dan melanjutkan
kuliah ilmu statistik di UNPAD. Saat ini kemungkinan jadi PNS di Padang...” (November 29,
2011 at 7:41 am), dan dijawab oleh Terdakwa melalui Facebook dengan nama profile Alex Aan
”Yup betul, pertama silahkan anda ajukan saya ke Polisi, dan Polisi harus membuktikan kl yang
saya katakan bohong dan fitnah...kedua saya juga akan menuntut balik anda dan muslim2 lainnya
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.iddengan modus yg sama pada keyakinan selain Islam, ...” (December 1, 2011 at 8:07am) hal ini
membuktikan adanya motivasi atau tujuan tertentu pada diri Terdakwa ;
Menimbang, bahwa Terdakwa yang mengaku penganut faham Atheis yaitu faham yang
tidak mengakui kepada Tuhan akan tetapi konten yang diposting ataupun dilink oleh Terdakwa
hanya menodai satu agama tertentu di Indonesia yaitu Agama Islam dan melecehkan junjungan
atau Rasul Pembawa Risalah Islam yaitu Nabi Muhammad Saw, hal ini membuktikan Terdakwa
mempunyai tujuan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau
kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA)
khusunya Suku Minang dan Agama Islam;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka unsur
ini telah terpenuhi dan terbukti ;
Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur Dakwaan Kesatu dari Penuntut Umum
telah terpenuhi, maka Majelis Hakim berpendapat dan berkeyakinan Terdakwa dinyatakan telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “DENGAN SENGAJA
DAN TANPA HAK MENYEBARKAN INFORMASI YANG DITUJUKAN UNTUK
MENIMBULKAN RASA KEBENCIAN ATAU PERMUSUHAN INDIVIDU DAN/ATAU
KELOMPOK MASYARAKAT TERTENTU BERDASARKAN ATAS SUKU, AGAMA,
RAS DAN ANTAR GOLONGAN (SARA)” sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut
Umum dalam Dakwaan Kesatu melanggar Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik;
Menimbang, bahwa sepanjang pemeriksaan dipersidangan tidak ditemukan alasan-alasan
pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat menghapuskan kesalahan Terdakwa ALEXANDER
AN Pgl. AAN, maka kepada Terdakwa haruslah dijatuhi hukuman yang setimpal dengan
perbuatannya ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas Majelis Hakim tidak
sependapat dengan uraian Nota Pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa yang menyatakan
unsure-unsur yang didakwakan tidak terpenuhi dan terbukti dan memohon supaya Terdakwa
dibebaskan dari Dakwaan maupun Tuntutan Penuntut Umum dan oleh karena itu Majelis Hakim
sependapat dengan uraian Tuntutan Penuntut Umum sepanjang pembuktian unsur-unsur yang
didakwakan kepada Terdakwa telah terpenuhi dan terbukti ;
45
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa tujuan pemidanaan bukan semata-mata sebagai pembalasan atas
perbuatan Terdakwa, melainkan bertujuan untuk membina dan mendidik agar Terdakwa
menyadari dan menginsyafi kesalahannya sehingga diharapkan dapat menjadi masyarakat yang
baik di kemudian hari serta dikaitkan dengan ketentuan Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang No. 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik selain diatur tentang ancaman pidana
penjara maximal juga sekaligus mengatur pidana denda maximal sebesar Rp. 1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah), oleh karenanya kepada Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN harus pula
dijatuhi hukuman pidana penjara dan pidana denda yang besarnya ditentukan dalam amar
putusan dibawah ini ;
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa, Majelis Hakim
terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang
meringankan ;
HAL-HAL YANG MEMBERATKAN :
• Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan falsafah Negara R.I. Pancasila khususnya Sila
Ketuhanan Yang Maha Esa ;
• Perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat ;
• Perbuatan terdakwa telah melecehkan atau menodai agama Islam ;
HAL-HAL YANG MERINGANKAN :
- Terdakwa menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulanginya lagi ;
• Terdakwa belum pernah dihukum ;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap diri Terdakwa telah dikenakan penahanan
yang sah, maka lamanya penahanan tersebut akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan
dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap diri Terdakwa
dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap ditahan;
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti yang diajukan dipersidangan berupa 1 (satu)
Unit CPU komputer merk Acer Aspire M 1641 warna Hitam, 1 (satu) Unit LCD monitor merk
Acer AL 1716 W warna Hitam, 1 (satu) Unit Keyboard warna Hitam, 1 (satu) Unit Mouse warna
Pink, telah diakui keberadaan dan erat kaitannya dengan perbuatan yang didakwakan kepada
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idTerdakwa serta barang bukti tersebut diatas merupakan asset Pemda Kabupaten Dharmasraya,
maka statusnya haruslah dikembalikan kepada Pemda Kabupaten Dharmasraya melalui
BAPPEDA Kabupaten Dharmasraya sedangkan barang bukti berupa : 11 (sebelas) lembar
gambar karikatur tentang Nabi Muhammad, 3 (tiga) lembar artikel tentang Nabi Muhammad
tertarik kepada menantunya sendiri, 1 (satu) lembar alamat email facebook
[email protected] yang ditulis Terdakwa Alexander An Pgl Aan, telah diakui keberadaan
dan erat kaitannya dengan perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa serta barang bukti
tersebut diatas merupakan merupakan bagian dari perbuatan Terdakwa, maka statusnya haruslah
tetap terlampir dalam berkas perkara;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana dan Terdakwa sebelumnya
tidak mengajukan permohonan pembebasan dari biaya perkara, maka Terdakwa harus
dibebankan untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan
dibawah ini ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas dan dikaitkan pula
dengan tujuan pemidanaan yang bukan semata-mata sebagai pembalasan atas perbuatan
Terdakwa, melainkan bertujuan untuk membina dan mendidik agar Terdakwa menyadari dan
menginsyafi kesalahannya sehingga diharapkan dapat menjadi masyarakat yang baik di
kemudian hari, maka Majelis Hakim memandang adil dan patut apabila Terdakwa dijatuhi pidana
sebagaimana yang akan disebutkan dalam amar putusan dibawah ini;
Mengingat dan memperhatikan pasal-pasal undang-undang, khususnya Pasal 28 ayat (2)
Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik, dan
KUHAP serta ketentuan hukum lain yang berkaitan dengan perkara ini ;
M E N G A D I L I :
• Menyatakan Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan Tindak Pidana “Dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan
informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu
dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar
Golongan (SARA)” ;
• Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN berupa pidana
penjara selama 2 (dua) Tahun dan 3 (tiga) bulan dan pidana denda sebesar Rp.
47
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti
dengan kurungan selama 3 (tiga) bulan ;
• Menetapkan lamanya Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari
pidana yang dijatuhkan ;
• Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
• Menyatakan barang bukti berupa :
• 1 (satu) Unit CPU komputer merk Acer Aspire M 1641 warna Hitam;
• 1 (satu) Unit LCD monitor merk Acer AL 1716 W warna Hitam;
• 1 (satu) Unit Keyboard warna Hitam;
• 1 (satu) Unit Mouse warna Pink;
Dikembalikan ke Kantor Bappeda Kab. Dharmasraya ;
• 11 (sebelas) lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad;
• 3 (tiga) lembar artikel tentang Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri;
• 1 (satu) lembar alamat email facebook [email protected] yang ditulis Terdakwa
Alexander An Pgl Aan.
Tetap terlampir dalam berkas perkara.
• Menetapkan supaya terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu
rupiah).
Demikian diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Muaro pada hari RABU, tanggal 13 Juni 2012 oleh kami EKA PRASETYA BUDI DHARMA,
SH, sebagai Hakim Ketua Majelis, ZEFRI MAYELDO HARAHAP, SH dan RIFAI, SH, masing
– masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari KAMIS, tanggal 14 Juni
2012 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis Hakim tersebut, dengan
didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh ELI HASNI, SH sebagai
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Muaro, dan dihadiri pula oleh THIERY GAUTAMA,
SH, sebagai Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Pulau Punjung serta dihadapan Terdakwa
maupun Penasehat Hukumnya.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idHAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA
ZEFRI MAYELDO HARAHAP, SH EKA PRASETYA BUDI DHARMA, SH
RIFAI, SH
PANITERA PENGGANTI
ELI HASNI, SH
49
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49