studi kasus candra husein (08360008)

34
LAPORAN STUDI KASUS UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA UNTUK MENGEMBANGKAN PRESTASI Oleh: Candra Husein Puji Putra NIM 08360008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

Upload: candra-husein

Post on 26-Jul-2015

342 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

LAPORAN STUDI KASUS

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN RASA PERCAYA DIRI PADA

SISWA UNTUK MENGEMBANGKAN PRESTASI

Oleh:

Candra Husein Puji Putra

NIM 08360008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012

Page 2: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

HALAMAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa laporan studi

kasus SMA Negeri 7 Malang telah diterima dan disetujui oleh Kepala Sekolah dan

Konselor pada tanggal 22 Maret 2012.

Demikian surat pengesahan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana

mestinya.

Malang, 22 Maret 2012

Guru Pamong Guru Bimbingan Konseling

Misianto S.Pd , M.Pd Dra. Hj. Siti Zaenab NIP. 196909122003121005 NIP. 196104141986032011

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 7 Malang

Hj.Asri Widiapsari. S.Pd

NIP.19670111199032003

Page 3: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan dan melimpahkan segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat

terselesaikannya Laporan Studi Kasus ini yang merupakan salah satu tugas dalam

kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PPL) yang telah praktikan laksanakan di SMA

Negeri 7 Malang. Dalam pembuatan Laporan ini praktikan mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Hj Asri Widiapsari ,S.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 7 Malang.

2. Hj. Siti Zaenab selaku Guru Bimbingan Konseling dari siswa, yang telah

membimbing dengan sabar dalam pembuatan laporan ini.

3. Misianto, S.Pd , M.Pd selaku Guru Pamong yang telah membantu

terselesaikannya Laporan Studi Kasus dengan baik.

4. Para Guru dan Karyawan SMA Negeri 7 Malang yang telah memberi

dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman

Lapangan.

5. Fardini Sabillah .M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan mahasiswa

PPL di SMA Negeri 7 Malang yang telah membimbing kami dengan

penuh kesabaran.

6. Rekan sekaligus sahabat-sahabat PPL di SMA Negeri 7 Malang yang telah

memberikan dorongan dan kerjasamanya sampai terselesaikannya studi

kasus ini.

ii

Page 4: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

Praktikan sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih

jauh dari kesempurnaan disebabkan keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan

waktu. Saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan

untuk perbaikan laporan-laporan selanjutnya.

Harapan praktikan semoga Laporan Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi

praktikan sendiri dan dapat dijadikan referensi dalam pelaksanaan PPL dan

Layanan Bimbingan Siswa di SMA Negeri 7 Malang di masa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 22 Maret 2012

Praktikan

iii

Page 5: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Pengertian Layanan Bimbingan Siswa ..................................... 4

1.3 Tujuan Layanan Bimbingan Siswa .......................................... 6

1.3.1. Tujuan Umum ………………………………………….6

1.3.2. Tujuan Khusus …………………………………………6

1.4 Pentingnya Layanan Bimbingan Siswa .................................... 6

1.5

BAB II PEM

...19

............................................................................. 20

2.6.2 Bantuan yang Terlaksana …………………………….. 23

Metode dan Alat Pengumpulan data ………………………….8

BAHASAN

2.1 Identifikasi Masalah ................................................................ 11

2.2 Analisis Data ............................................................................ 11

2.3 Sintesis .................................................................................... 19

2.4 Diagnosis ……………………………………………………

2.5 Prognosa ......

2.6 Pemberian Bantuan/Treatment ................................................. 21

2.6.1 Rencana Pemberian Bantuan ………………………….22

iv

Page 6: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

v

BAB III

DAFT

L

2.6.3 Bantuan yang Tidak Terlaksana ……………………...23

2.7 Tindak Lanjut/Follow Up ......................................................... 24

PENUTUP

3.1 Kesimpulan .............................................................................. 26

3.2 Saran ......................................................................................... 26

AR PUSTAKA

AMPIRAN

Page 7: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang mencerdaskan kehidupan

bangsa, guru adalah sosok yang besar sekali peranannya. Tugas seorang guru

menuntut pola tingkah laku tertentu, dalam tingkah laku itu bersifat khas untuk

jabatan seorang guru. Guru yang baik adalah guru yang dapat menunjukkan pola

tingkah laku tertentu yang sesusi dengan peranannya dan dapat diterima oleh

lingkungannya.

Lembaga pendidikan formal berperan penting untuk memberikan

kesempatan kepada peserta didik dalam hal pengembangan diri seoptimal

mungkin sesuai kemampuan yang dimilikinya. Dengan demikian, tugas seorang

guru selain sebagai fasilitator untuk membantu siswa mencapai tujuan

pembelajaran juga berperan sebagai pendidik karena guru bertanggung jawab

membawa peserta didiknya mencapai suatu tahap kematangan tertentu.

Peranan guru tidak hanya menyampaikan pelajaran tetapi juga sebagai

fasilitator yang bersifat membimbing, mengarahkan dan membantu

mengembangkan pribadi anak didiknya menuju arah kedewasaan dan prestasi

belajar yang maksimal. Guru harus mengetahui dan memahami lebih dalam

tentang keadaan dan tingkah laku, latar belakang kesulitan atau permasalahan

yang dihadapi oleh siswanya. Guru harus mampu mencari jalan keluar jika ada

siswanya yang mengalami kesulitan atau permasalahan dalam pendidikannya.

1

Page 8: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

Pada tiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD sampai SMA tentu ada

siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar, walaupun pada tiap jenjang itu

penyebab-penyebab dari kesulitan belajar itu berbeda, namun kalau kesulitan

belajar itu dapat diatasi sedini mungkin, maka siswa-siswi itu akan lebih lancar

dalam menempuh jenjang pendidikan berikutnya. Oleh karena itu, sebagai guru

hendaknya membantu semaksimal mungkin untuk dapat membantu mengatasi

permasalahan-permasalahan yang dialami para murid. Demikian itu ditujukan

agar setiap jenjang yang dilalui dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kendala

yang terlalu memberatkan siswa, terutama dalam hal belajar.

Keprofesionalan seorang guru sangat diperlukan dalam menghadapi segala

hambatan, rintangan, dan tantangan yang ada serta dapat menyelesaikan

permasalahan tersebut dengan baik. Untuk membentuk keprofesionalan, seorang

guru dituntut untuk dapat melihat, memahami, dan mengantisipasi berbagai

macam permasalahan yang muncul pada proses pendidikan, terutama yang

berkenaan dengan proses belajar siswa.

Faktor penting yang dapat menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran

adalah terciptanya hubungan yang positif antara guru dan siswanya. Seorang

pendidik yang baik bisa memahami situasi dan kondisi yang dialami oleh siswa,

dan bisa membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa terutama

masalah yang bersangkutan dengan pelajaran yang disampaikan, sehingga siswa

dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik dan dapat berkembang

semaksimal mungkin sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.

2

Page 9: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

Permasalahan yang dihadapi oleh siswa juga merupakan permasalahan bagi

guru. Untuk itu guru harus mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa,

sehingga guru mampu memberikan bantuan pemecahan masalah anak didiknya

unruk mencapai proses belajar yang optimal.

Salah satu bentuk layanan bimbingan terhadap siswa yang memiliki masalah

yang mengganggu prestasi belajarnya adalah studi kasus yang diperlukan untuk

membantu siswa agar dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi. Agar

seorang guru dapat melaksanakan layanan bimbingan dengan baik, maka perlu

menguasai dasar-dasar layanan bimbingan baik secara teori ataupun praktek

secara efektif dan efisien, sehingga diperoleh suatu kemampuan penyesuaian diri

terhadap siswa seoptimal mungkin.

Dasar-dasar layanan bimbingan yang perlu diketahui oleh seorang calon

guru agar mendapatkan hasil seperti yang diharapkan ialah cara mengidentifikasi

siswa, mendiagnosis siswa, memprognosis, memberikan bantuan, dan

melaksanakan tindak lanjut kepada siswa.

Sebagai seorang guru praktikan yang nantinya akan mendidik peserta didik

untuk mencapai tujuan pembelajaran diharapkan mampu menyelesaikan persoalan

yang dihadapi peserta didiknya pada masa mendatang. Melalui studi kasus ini

penulis diharapkan mendapatkan pengalaman untuk menerapkan kegiatan

tersebut, sehingga jika sudah menjadi pengajar, maka penulis akan lebih mudah

menyelesaikan masalah yang dihadapi peserta didik dalam mencapai tujuan

pembelajaran, yakni mendapatkan prestasi yang lebih baik, melalui tiga ranah,

yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Oleh sebab itu kita sebagai calon guru

3

Page 10: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

dituntut untuk dapat memberikan bantuan dan bimbingan, selain mampu

menyampaikan ilmu sebagai bidangnya.

1.2 Pengertian Layanan Bimbingan Siswa

Layanan bimbingan siswa (study kasus) merupakan layanan yang diberikan

terhadap siswa dengan cara memberi bantuan yang mampu menemukan identitas

siswa serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Bimbingan konseling

merupakan terjemahan dan istilah Guidance and Conseling. Bimbingan ini dapat

diartikan sebagai suatu bantuan dan tuntutan.

Menurut Montensen (1976) mengemukakan bahwa bimbingan merupakan

bagian dari program pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan dan

layanan staf khusus agar semua siswa dapat mengembangkan kecakapan dan

kemampuan mereka sepenuhnya sesuai dengan arti konsep demokratis.

Layanan bimbingan siswa (study kasus) dapat diartikan sebagai pelayanan

terhadap siswa dengan cara memberikan bantuan yang dapat menemukan identitas

siswa beserta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Sedangkan Layanan

Bimbingan Siswa yang dilakukan secara terus menerus supaya siswa dapat

memahami dirinya sehingga sanggup mengarahkan diri dan bertingkah laku wajar

sesuai tuntutan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat (Gunarsa, 2002:13).

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 28 tahun 1990 pasal 25, bahwa

layanan kesulitan belajar merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam

rangka upaya menemukan pribadi mengenal lingkungannya, dan melancarkan

masa depan.

4

Page 11: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

Kemudian menurut Emery Stop dan Gunar Walquest, dalam bukunya

“Principles and Pratis in Guidance” yang telah diterjemahkan oleh I. Dumhur

dan Drs. Moch. Surya, menjelaskan bahwa layanan kesulitan belajar adalah suatu

proses yang terjadai secara terus-menerus dalam membantu kemampuannya

secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya, baik diri

sendiri maupun masyarakat.

Dilanjutkan oleh Drs. Rahman Natawijaya, dalam bukunya “Penyuluhan di

Sekolah” memberikan batasan-batasan bahwa layanan kesulitan belajar adalah

memberikan bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus-menurus

supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia

mampumengarahkan diri (mengontrol) dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan

tuntutan dan keadaa lungkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Dalam bukunya, menurut Walgito (1982) layanan kesulitan belajar adalah

bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekelompok

individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan didalam

kehidupannya, agar individu itu dapat mencapai kebahagiaan dalam hidupnya.

Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan mengenai pengertian

layanan bimbingan yaitu suatu usaha untuk memberi bantuan atau pertolongan

terhadap siswa dalam menghindari ataupun mengatasi masalah dengan cara

mengidentifikasi, mendiagnosis, prognosis dan memberikan bantuan alternatif

pemecahan masalah siswa.

5

Page 12: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

1.3 Tujuan Layanan Bimbingan Siswa

1.3.1 Tujuan Umum

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang siswa yang

mengalami kesulitan belajar, memahami jenis dan sifat kesulitan

belajar menetapkan kemungkinan pemecahannya.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam kegiatan ini adalah :

1. Mengenali kepribadian siswa secara individual

2. Menetapkan faktor-faktor penyebab permasalahan belajar siswa

dalam menerima pelajaran khususnya pelajaran bahasa inggris

3. Memperbaiki prestasi belajar siswa

4. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa

5. Memberikan bantuan agar siswa dapat mengembangkan prestasi

yang ada sesuai dengan minat, bakat, kemampuan serta kesempatan

yang ada.

1.4 Pentingnya Layanan Bimbingan Siswa

Layanan bimbingan siswa merupakan hal yang sangat penting dalam

mengembangkan kemajuan siswa di sekolah dan di lingkungannya. Kegiatan

layanan bimbingan siswa atau studi kasus dalam pelaksanaan Praktek

Pengalaman lapangan (PPL) mempunyai arti penting dalam rangkaian proses

6

Page 13: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

belajar mengajar di sekolah. Secara umum layanan bimbingan siswa dapat

memberikan manfaat kepada semua pihak, antara lain:

1. Bagi Siswa

Layanan bimbingan siswa merupakan hal yang sangat penting dalam

mengembangkan kepribadian diri sendiri, sehingga mampu menjadi

dirinya sendiri. Siswa juga dapat memperoleh informasi yang bermanfaat

untuk meningkatkan prestasi belajar, selain itu juga dapat memperoleh

bantuan untuk mengidentifikasi masalah dan pemecahannya.

2. Bagi Mahasiswa Praktikan (Calon Guru)

Dapat memberikan masukan dan bekal bagi calon guru dalam

membantu dan memecahkan masalah yang dihadapi siswa, selain itu juga

dapat memberi pengalaman praktis yang sangat berguna dalam kehidupan,

bila sudah terjun sebagai guru sehingga dapat menunjang upaya

menjadikan dirinya sebagai guru yang profesional.

3. Bagi Wali Kelas/Guru BK

Wali kelas dapat memperoleh informasi tentang siswa-siswinya

terutama siswa yang mengalami kesulitan belajar, sehingga dapat

berpartisipasi dalam membantu memecahkan masalah siswa, membina

dan mengarahkan anak didiknya. Hasil layanan bimbingan dapat dijadikan

bahan pertimbangan oleh guru bimbingan dan konseling dalam

memberikan bimbingan dan bantuan pada siswa yang mengalami

kesulitan.

7

Page 14: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

4. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai masukan dan pertimbangan dalam memonitoring keadaan

siswa dan kemampuan guru, terutama dalam hal yang berkaitan dengan

program layanan bimbingan siswa. Hasil layanan bimbingan siswa dapat

dijadikan masukan, yang berupa informasi yang digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menentukan kebijakan sekolah.

5. Bagi Guru Bidang Studi

Layanan bimbingan ini dapat memberi informasi bagi guru dalam

menghadapi siswa di kelas, dengan karakter dan permasalahannya

sehingga guru dapat menentukan kebijakan dalam proses belajar mengajar

dan memberikan perhatian dan bimbingan lebih lanjut terhadap

permasalahan yang dialami oleh siswa.

6. Bagi Orang Tua Siswa

Sebagai informasi tentang situasi dan kondisi belajar anaknya

sehingga diharapkan terjalin komunikasi yang lebih baik antara orang tua

dan anak. Disamping itu dapat memberikan masukan bagi orang tua

tentang perkembangan anaknya, terutama yang berhubungan dengan

kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat membantu orang tua dalam

mengenal dan memahami anaknya, sehingga dapat memberikan perhatian

pada aspek-aspek pribadi anaknya yang membutuhkan bimbingan.

1.1 Metode dan Alat Pengumpulan Data

Dalam layanan bimbingan siswa ini metode yang digunakan dalam

pengumpulan data bersifat integrative dan komprehensif dengan menggunakan

8

Page 15: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

bantuan angket yang dibagikan ke siswa. Untuk dapat memahami dan

menyelesaikan masalah yang timbul pada diri siswa, penulis menggunakan

beberapa cara sebagai berikut :

1. Observasi.

Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap keadaan,

sikap dan tingkah laku siswa baik di dalam maupun di luar kelas.

2. Angket.

Angket dimaksudkan untuk memperoleh dan mengetahui data tentang latar

belakang siswa meliputi aspek keluarga, keadaan ekonomi, kesehatan.

3. Wawancara.

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang terperinci terkait

dengan masalah yang dialami siswa tersebut. Wawancara dilakukan pada

waktu siswa mengisi angket

4. Daftar checklist

Siswa hanya memilih pernyataan yang sesuai dengan keadaan siswa kasus.

Pelaksanaan pengisian daftar cheklis pada Senin 3 Maret 2012

5. Dokumentasi

Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan data dari sumber-sumber tertulis. Teknik documenter

dilakukan dengan cara mempelajari dokumen-dokumen yang dijadikan

sumber data yaitu :, daftar nilai, buku catatan pelanggaran tata tertib, buku

presensi kelas, buku catatan pelajaran.

9

Page 16: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

BAB II

PEMBAHASAN

Layanan bimbingan dilakukan berdasarkan studi kasus. Studi kasus adalah

metode pengumpulan data yang bersifat integratif dan komprehensif (Djumhur,

1975). Integratif artinya menggunakan berbagai teknik dan metode pengumpulan

data. Bersifat komprehensif artinya data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek

kepribadian. Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data yang lengkap,

relevan dan valid. Data tersebut meliputi aspek kepribadian secara lengkap beserta

lingkungannya sehingga tujuan dari studi kasus ini pada akhirnya untuk

membantu seseorang agar pemecahan masalahnya bisa teratasi.

Dalam kegiatan bimbingan kepada siswa penulis memberi saran bimbingan,

bantuan, maupun pemecahan masalah yang sekiranya siswa mampu

melakukannya. Kegiatan layanan bimbingan siswa ini meliputi:

1. identifikasi kasus

2. analisis data

3. Sintesis

4. Diagnosis

5. Prognosis

6. Treatment atau pemberian bantuan

7. Follow up atau tindak lanjut

10

Page 17: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

Penjelasan tentang kegiatan-kegiatan di atas dijabarkan dalam uraian di bawah ini.

2.1 Identifkasi Kasus

Sebagai langkah awal, penulis melakukan identifikasi kasus. Langkah ini

bertujuan untuk menetapkan siswa yang mengalami kesulitan dan sangat

memerlukan bantuan dalam memecahkan permasalahannya, sehingga siswa dapat

mengurangi atau bahkan mengatasi masalahnya serta memperbaiki prestasinya.

Dalam melakukan kegiatan ini, penulis berusaha mendapatkan segala

informasi yang berkaitan dengan siswa yang bermasalah agar dapat menentukan

letak kesulitan atau gangguan yang dialami siswa tersebut. Dengan melihat

kedudukan siswa kasus dalam kelas diantara telam-temannya, serta dilengkapi

dari hasil data dokumenter dan pengamatan secara langsung maka penulis

menetapkan siswa yang namanya Bunga Dinta Ilma (fiktif) termasuk siswa yang

mempunyai masalah yang harus ditangani.

2.2 Analisis Data

Analisis data merupakan langkah kedua dalam memberikan layanan

bimbingan siswa, yang tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui letak kesulitan siswa

2. Untuk mengetahui jenis kesulutan siswa

3. Untuk mengetahui latar belakang kesulitan siswa

Langkah-langkah tersebut dapat dilakukan dengan cara:

1. Analisa permasalahan siswa

2. Analisa dokumenter

11

Page 18: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

3. Mengamati aktivitas

4. Wawancara

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka penulis menetapkan

seorang siswa sebagai kasus. Data yang penulis peroleh adalah sebagai berikut:

1. Hasil data angket

Yang diutamakan dalam pemberian layanan bimbingan siswa adalah

kerahasiaan data. Hal ini karena data yang diberikan oleh siswa kasus merupakan

rahasia pribadi, yang pada umumnya siswa merasa keberatan jika orang lain

mengetahuinya, dan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka

dalam penulisan layanan bimbingan siswa ini sengaja dipakai nama samaran.

Data-data yang terkumpul adalah sebagai berikut:

a. Identitas siswa

1. Nama Lengkap : Bunga Dinta Ilma (Fiktif)

2. Nama Panggilan : Ilma

3. Tempat Tanggal Lahir : Malang, 09 Januari 1995

4. Alamat : Perum Graha B5 Malang (Fiktif)

5. Jenis Kelamin : Perempuan

6. Agama : Khatolik

7. Sekolah : SMA Negeri 7 Malang

8. Kelas : XI IPS 2

9. Jumlah Saudara Kandung : 2 (Dua)

10. Anak ke- : 1 dari 2 bersaudara

11. Status dalam Keluarga : Anak Kandung

12

Page 19: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

12. Tinggal Bersama : Orangtua

13. Cita-cita : Hakim/Wiraswasta

14. Hobi : -

b. Identitas Orang Tua (Ayah)

Nama : Ahmad Imam Sardono (Fiktif)

Umur : 50 tahun

Alamat : Jln. Perum Graha B5 Malang (Fiktif)

Agama : Khatolik

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Wiraswasta

c. Identitas Orang Tua (Ibu)

Nama : Mega Wiwik Wantia (fiktif)

Umur : 45 tahun

Alamat : Jln. Perum Graha B5 Malang (Fiktif)

Agama : Khatolik

Pendidikan : D3

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

d. Jumlah Saudara

Saudara laki-laki : 1 orang

Saudara perempuan : - orang

e. Bidang Akademis

Mata pelajaran yang disenangi : TIK, Bahasa Jerman, Sosiologi

Mata pelajaran yang kurang disenangi : Matematika

13

Page 20: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

f. Faslitas dan kebiasaan Belajar

• Siswa memiliki tempat belajar sendiri

• Keadaan tempat belajar siswa cukup

• Siswa biasa belajar pada waktu akan ulangan

2. Hasil Data Check list masalah

a. Kesehatan

1. Siswa sering merasa ngantuk dan kurang bersemangat ketika

pelajaran

2. Siswa mudah terkena batuk dan flu

3. Siswa sering merasa pening

b. Keadaan penghidupan

1. Uang saku yang diterima siswa kurang mencukupi

c. Rumah dan Keluarga

1. Siswa tinggal bersama orangtua

2. Orangtua siswa sering bertengkar, sehingga siswa terganggu

belajarnya

3. Siswa sukar menyesuaikan dengan orang tua

4. Orang tua siswa bersikap keras kepada siswa

5. Orag tua siswa kurang dapat mengerti perkembangan jiwa siswa

d. Agama dan Moral

1. Siswa sulit melaksanakan ibadah secara teratur

2. Siswa sering iri kepada teman

3. Siswa merasa iba dengan penderitaan orang lain

14

Page 21: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

4. Siswa sering lupa mengembalikan barang pinjaman

e. Rekreasi dan hobi

1. Hampir sebagian waktu luang siswa untuk rekreasi

2. Siswa menyenangi nonton film

3. Siswa suka menyanyi

4. Siswa menyenangi hiburan yang sehat

f. Kehidupan sosial dan keaktifan berorganisasi

1. Siswa suka main ke rumah teman

2. Siswa tidak ingin memegang pimpinan dalam oraganisasi

3. Siswa tidak suka menonjolkan diri didepan teman-teman

g. Problem asmara

1. Siswa mulai tertarik dengan lawan jenis

2. Siswa merasa sering dicintai wanita

3. Siswa sering merasa kangen dengan orang yang ditaksir

4. Siswa pernah gagal dalam bercinta

5. Orang tua siswa memperbolehkan pacaran dengan syarat khusus

h. Kebiasaan belajar

1. Siswa merasa kesulitan dalam mengatur waktu belajar

2. Siswa merasa kesulitan menentukan cara belajar yag tepat

3. Siswa sering merasa ngatuk saat belajar

4. Siswa cepat bosan dalam ketika belajar

5. Siswa sulit berkonsentrasi saat belajar

6. Siswa merasa mudah lelah ketika belajar

15

Page 22: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

7. Siswa sering malas memulai belajar

8. Siswa ingin mengetahui bakat dan kemampuannya

9. Cita – cita tidak sesuai dengan kemampuan siswa

i. Penyesuaian kepada sekolah

1. Siswa sering malas masuk sekolah

2. Siswa sering meninggalkan pelajaran yang tidak disukai

3. Siswa tidak suka dengan pribadi / sikap guru yang ada

4. Siswa merasa beberapa pelajaran tidak penting

5. Siswa hanya menyukai beberapa mata pelajaran saja

j. Penggunaan waktu

1. Siswa tidak bisa membagi waktu untuk belajar

2. Waktu siswa tersita untuk membantu orang tua di rumah

k. Ulangan tes

1. Siswa sering kurang siap menghadapi tes

2. Siswa sering merasa bingung menghadapi tes

3. Siswa sering merasa kurang yakin terhadap pikiran sendiri dalam

mengerjakan tes

4. Konsentrasi siswa sering hilang tiba - tiba

3. Hasil Observasi

Observasi terhadap siswa kasus dilakukan baik di dalam maupun di luar

kelas. Data-data yang diperoleh selama mengadakan observasi adalah sebagai

berikut:

• Siswa kasus merupakan anak yang berasal dari keluarga mampu

16

Page 23: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

• Siswa merupakan anak yang kurang memahami orang lain

• Siswa cenderung berteman dengan teman luar sekolah

• Siswa kurang memperhatikan pelajaran dalam proses belajar mengajar

4. Hasil Wawancara

Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan klien adalah sebagai

berikut:

1. Saat ini siswa tinggal bersama orang tua. Siswa merupakan anak pertama,

namun adik siswa tinggal bersama nenek.

2. Siswa memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha sukses atau bekerja

disalah satu perusahaan terkenal di Indonesia bahkan di dunia.

3. Teman dekat siswa adalah teman dari sekolah lain

4. Salah satu faktor siswa malas belajar yang membuat cita-citanya sulit

tercapai adalah gangguan belajar dari dalam dirinya sendiri. Siswa sering

merasa malas di dalam kelas, sehingga pada saat pelajaran berlangsung

siswa sulit untuk berkonsentrasi, hambatan dari luar yaitu metode

pembelajaran yang membosankan dan juga siswa merasa gampang

terpengaruh ketika mendapat sms / bbm (bb massager) dari teman.

5. Siswa jarang menghabiskan waktu bersama keluarga sebab kurang begitu

senang dengan sikap dan tingkah laku orang rumah yang suka

mengganggu siswa, dan hampir setiap hari siswa bertengkar dengan orang

rumah.

6. Umumnya siswa belajar ketika ada tugas atau akan ujian saja. Ketika di

rumah siswa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membantu

orang tua.

7. Siswa merasa kurang paham dalam memahami materi pelajaran Bahasa

Inggris yang disampaikan Guru, terutama mengenai vocabulary atau kosa

kata dalam Bahasa Inggris. Hal ini membuat siswa kebingungan dalam

memahami apa yang disampaikan Guru karena setiap instruksi yang

diberikan selalu menggunakan bahasa Inggris, siswa juga kebingungan

17

Page 24: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

dalam mengerjakan tugas, karena kosa kata yang terdapat merupakan

langkah awal dalam memahami materi Bahasa Inggris tersebut.

5. Hasil Dokumentasi

1. Dari hasil dokumentasi siswa di TATIB

• Siswa ini lebih sering terlambat kesekolah

• Siswa ini sering membuat pelanggaran dalam hal berpakaian

2. Dari hasil dokumentasi siswa pada nilai ulangan harian pada mata

pelajaran bahasa inggris

• Siswa lebih rendah nilainya pada skill speaking & reading

• Pada waktu ulangan writing siswa memaksa temanya untuk member

tahu jawaban kepadanya

3. Dokumentasi siswa pada ulangan harian

Tes Speaking Reading Writing Listening

I II III

50 60 75

69 78 -

70 78 -

80 76 78

18

Page 25: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

2.3 Sintesis

Sintesa adalah gambaran diri siswa secara umum berdasarkan pada data-data yang diperoleh. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kelebihan siswa sebagai berikut:

• Siswa adalah anak yang mau bekerja keras bila ada yang menyemangati.

• Siswa ingin melanjutkan sekolah dengan biaya sendiri.

• Siswa adalah seorang anak yang bisa menutupi kesedihannya di depan

orang.

Sedangkan kelemahan siswa sebagai berikut:

• Siswa sulit memahami pelajaran karena kurang konsentrasi yang

ditimbulkan dari rasa kantuk yang sering datang, sehingga semangat

belajarnya menurun

• Siswa lebih senang berkumpul bersama teman daripada keluarga

• Siswa kurang bisa membagi waktu antara belajar dan bermain, antara

waktu bersama teman dan keluarga.

• Siswa adalah anak yang kurang percaya diri pada saat berhadapan dengan

orang banyak bila sendirian.

2.4 Diagnosa

Diagnosa adalah tahap penemuan konsistensi dan pola-pola yang menuju

pembuatan ringkasan atau resume masalah-masalah dan faktor penyebabnya

secara tepat serta ciri-ciri yang paling utama (Sugiarti, 2008: 23).

Diagnosa bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. Untuk

mengetahui faktor-faktor penyebabnya secara tepat. Hal ini dilakukan melalui

pengumpulan data dengan beberapa metode, yaitu observasi, wawancara dengan

siswa, guru matapelajaran, juga konselor, serta dengan memberikan angket dan

problem checklist, kemudian didukung dengan dokumentasi dari BK, tatib, dan

19

Page 26: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

kurikulum. Berdasarkan metode pengumpulan data tersebut, maka peneliti

berupaya mendiagnosis kondisi siswa.

1. Identifikasi Masalah

Dari hasil analisis, maka dapat diketahui masalah yang sedang dialami

siswa, yaitu:

a. siswa mengalami kesulitan dalam mengatur waktu belajar. Waktu

senggang yang dimiliki siswa cenderung dihabiskan untuk membatu

orang tua

b. siswa lambat dan kurang bersemangat dalam menyerap bahan ajar yang

diberikan oleh guru, khususnya pada mata pelajaran bahasa inggris.

2. Latar Belakang Timbulnya Masalah

Berdasarkan metode pengumpulan data yang digunakan peneliti, diketahui

faktor penyebab timbulnya masalah siswa, yaitu:

a. siswa belum mengerti arti penting belajar. Baginya, belajar hanyalah

sebuah rutinitas yang harus dijalaninya,

b. waktu belajar siswa kurang karena siswa lebih senang melakukan

aktivitas lain selain belajar,

c. kurangnya bimbingan dan motivasi dari orang tua yang dapat digunakan

untuk memacu/memotivasi semangat belajar yang lebih tinggi.

2.5 Prognosa

Prognosa adalah suatu langkah yang dilakukan untuk menetapkan jenis

bahan apa yang dapat diberikan kepada siswa yang mempunyai masalah sehingga

20

Page 27: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

membantu dalam mencapai hasil belajar yang tinggi. Prognosis ini bertujuan

untuk mempelajari kemungkinan yang terjadi apabila siswa (siswa) tidak segera

mendapatkan bantuan atau sebaliknya, jika siswa kasus segera memperoleh

bantuan. Diantara kemungkinan-kemungkinan tersebut adalah:

1. Prediksi jika siswa tidak diberi bantuan, antara lain:

• siswa tidak dapat mencapai prestasi belajar secara optimal

• cita-cita yang diharapkan kemungkinan tidak dapat tercapai

• motivasi belajar tidak tumbuh

• akan timbul permasalahan lain

2. Prediksi jika siswa diberi bantuan

• motivasi belajar akan tumbuh, sehingga siswa lebih rajin dalam

belajar

• prestasi belajar siswa akan meningkat

• rasa/sikap disiplin siswa akan meningkat

• siswa akan merasa optimis terhadap kehidupannya

• siswa dapat belajar secara efektif

• siswa dapat memperbaiki sikap/kebiasaan buruknya selama ini

2.6 Pemberian Bantuan/Treatment

Usaha pemberian bantuan merupakan langkah inti dari studi kasus.

Langkah ini bertujuan agar siswa dapat mengatasi kesulitan belajar yang

sedang dihadapi dan sekaligus agar mendapatkan prestasi yang optimal.

2.6.1. Rencana Pemberian bantuan

21

Page 28: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

Secara umum pemberian bantuan untuk memecahkan masalah ini harus

dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Berikut ini rencana pemberi

bantuan kepada siswa, yaitu:

b. Masalah belajar

• Memberikan bantuan dan penyuluhan pada siswa tentang cara belajar

yang baik

Contoh : Menerangkan bahwa kerja otak itu hanya 30% dipakai

sedang 70% ketika otak dalam kondisi antara sadar dan tidak.jadi

cara belajar yang baik menurut penulis yaitu belajar ketika bangun

tidur antara jam 03.00 – 04.00 dini hari.

• Menyarankan agar siswa meberanikan diri untuk bertanya bila belum

mengerti penjelasan guru

• Memberikan motivasi belajar agar prestasi belajarnya meningkat

Contoh : Memberikan pengarahan untuk menumbuhkan kemauan

dan rasa percaya diri dengan menunjukkan kemampuannya oleh

pelajaran yang tidak disenangi

• Menyarankan untuk senantiasa berfikir positif

• Menyarankan agar siswa aktif dalam KBM

c. Masalah penggunaan waktu

• Menyarankan siswa untuk membuat jadwal kegiatan agar dapat

menggunakan waktu secara efektif dan efisien

Misalnya : menyarankan siswa untuk membuat jadwal pribadi tiap

harinya

22

Page 29: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

d. Masalah hubungan sosial (pergaulan)

• Menanamkan kepada siswa kasus tentang kesadaran bahwa setiap

orang mempunyai kelebihan dan kekurangan

e. Masalah keluarga

• Memanggil pihak keluarga ke sekolah dengan didampingi guru BP

untuk membahas tentang kondisi psikologis siswa saat ini

Mengenai masalah keluarga belum praktikan laksanakan mengingat

terbatasnya waktu pelaksanaan PPL seingga memerlukan tindak lanjut dari pihak

sekolah.

2.6.2. Bantuan yang Terlaksana

Dari pemberian bantuan yang direncanakan ada beberapa yang telah

penulis lakukan yaitu

• berkaitan dengan masalah belajar,

• masalah penggunaan waktu

• masalah tentang hubungan sosial.

2.6.3. Bantuan yang Tidak Terlaksana

Kerana keterbatasan waktu PPL yang hanya 2 bulan maka ada satu

dari empat rencana pemberi bantuan yang belum terlaksana, mungkin dari

pihak BK dapat melanjutkan rencana penulis tersebut yaitu berhubungan

dengan masalah keluarga.

23

Page 30: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

2.7 Tindak Lanjut/Follow Up

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana siswa kasus

mengalami perubahan baik yang tampak atau yang hanya gejala saja. Yang dapat

dilakukan dalam hal ini adalah dengan cara mengamati, memantau, dan mengikuti

dari dekat perkembangan siswa. Untuk mengetahui terjadinya perubahan ini,

diperlukan waktu yang cukup lama. Karena memerlukan waktu yang cukup lama

maka peran BP, wali kelas, dan guru pengajar bidang studi serta orang tua/wali

siswa sangat diperlukan untuk memantau perkembangan siswa kasus.

Langkah-langkah yang dapat diambil dalam evaluasi dan tindak lanjut

adalah sebagai berikut:

1. Tes/ Penilaian

Setelah siswa mendapat bantuan, maka pada mata pelajaran yang dianggap

sulit bagi siswa diadakan test untuk mengetahui perkembangannya.

2. Analisa dokumenter

Analisa dokumenter dapat dilakukan dengan membandingkan nilai sebelum

dan sesudah dilakukan bantuan.

3. Wawancara dengan guru bidang studi, wali kelas, guru BP, dan orang tua

siswa, tentang hasil belajar dan perubahan yang diperoleh setelah ada

bantuan

4. Wawancara dengan teman-temannya dan mengadakan observasi mengenai

pergaulan siswa kasus setelah diberi bantuan

5. Mengadakan observasi dan analisa hasil belajar yang telah dicapai dalam

kegiatan belajar dari informasi yang lainnya. Kegiatan ini dapat dilakukan

24

Page 31: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

6. Bila dirasa belum mengenai sasaran segera dilakukan usaha perbaikan, yaitu

dengan melaksanakanalternatif pemecahan masalah yang lain yang lebih

intenstif.

Karena keterbatasan waktu yang tersedia untuk kegiatan PPL ini maka untuk

pengamatan dalam langkah tindak lanjut ini praktikan serahkan kepada:

1. Guru bimbingan konseling

2. Wali kelas dan guru mata pelajaran

3. Wali kelas siswa kasus

25

Page 32: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam dunia pendidikan subyek didik (siswa) tidak terlepas dari berbagai

permasalahan yang dapat menghambat cita-cita yang didambakannya. Dengan

demikian guru sebagai pengajar yang sekaligus sebagai pendidik diharapkan

mampu untuk berusaha membantu dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi

siswa. Di samping peran guru dan orang tua, lingkungan juga sangat berperan

terhadap perkembangan dan pembetnukan sikap siswa, baik yang merupakan

faktor pendukung maupun faktor penghambat dalam pencapaian tujuan belajar

siswa.

Dari data yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan angket yang

telah diisi oleh siswa kasus serta informasi yang didapat, maka ditetapkan bahwa

siswa mengalami masalah pada keadaan keluarga dan dalam diri siswa sendiri

sehingga siswa mengalami kesulitan belajar baik di rumah maupun di sekolah.

3.2 Saran

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa, bantuan

pemecahan masalah yang dapat penulis sarankan adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa

• Harus sudah bisa memanfaatkan waktu luang dengan baik, mengatur

kegiatan sesuai dengan kemampuan dan situasi

26

Page 33: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

27

• Jika mengalami kesulitan belajar, mintalah bimbingan kepada guru

bidang studi yang bersangkutan

2. Bagi guru

• Mengadakan pendekatan dan memperhatikan siswa sewaktu di kelas,

di sekolah, maupun di luar sekolah

• Memberikan dorongan dan motivasi pada siswa dalam belajar secara

efektif dan efisien sehingga tercapai cita-citanya

• Memantau sikap dan tingkah laku siswa di dalam maupun di luar

sekolah.

3. Bagi orang tua

• Memberi dorongan dan motivasi belajar serta memberikan perhatian

yang cukup

• Berusaha sering mengontrol dan memperhatikan cara belajar siswa

dan pergaulan siswa

• Bersifat lebih lunak dan berusaha memberi perhatian yang tulus

4. Bagi petugas bimbingan dan konseling

• Bimbingan penyuluhan menjadi jembatan bagi siswa dengan orang

tua, siswa dengan teman-temannya atau dengan pihak lain yang

terkait agar masalah siswa terpecahkan

• Membantu dan membimbing siswa tidak hanya di sekolah tetapi juga

di luar sekolah

• Memberikan penjelasan tentang peranan dan fungsi siswa di sekolah

serta fungsi BK di sekolah

Page 34: Studi Kasus Candra Husein (08360008)

DAFTAR PUSTAKA

Sardiman, A.M. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung : CV Remaja Karya

Indreswari, Henry, Nurhidayah. 1990. Teknik Pemahaman Individu Non Test.

Malang. POFF Ketut, dkk. 1994. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Surabaya:Usaha

Nasional Partowasastro, H. Koestoer. 1985. Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta : Erlangga

Djumhur, M.Surya. 1994. Diagnosis dan Pemecahan Kesulitan Belajar. Jakarta: Erlangga

Syah, Mubbin M.Ed.2003. Psikologi Belajar. Jakarta : Raya Grafindo Persada

Team UPT PPL. 2009. Petunjuk Pelaksanaan PPL. Malang : UPT-PPL Universitas Muhammadiyah Malang

Gerungan, W. 2004. Psikologi Sosial. Bandung : PT.Refika Aditama

Bimo, Walgito. 1982. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yayasan Penerbiatan Fakultas Psikologi. Yogyakarta: UGM