stroke trombolisis
DESCRIPTION
MedicineTRANSCRIPT
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
1/12
1
Stroke Trombolitik
Menyelamatkan Tiap menit, Menyelamatkan Satu Hari
Latar Belakang dan Tujuan
Stroke Trombolitik menunjukkan waktu yang sangat kritis, namun data tentang
penundaan pengobatan terhadap penurunan kesehatan dalam jangka panjang
belum tersedia. Tujuan kami adalah untuk mengukur manfaat terhadap umur
hidup pasien yang diperoleh dari pengobatan yang lebih cepat.
Metode
Pengamatan prospektif data pada pasien stoke yang mendapat pengobatan
intravena trombolisis di pusat-pusat kesehatan Australia dan Finlandia (1998
2011, n = 2258) dengan distribusi usia, jenis kelamin, tingkat keparahan stroke,
onset pengobatan, praktik klinis sehari-hari dalam modified Rankin Scale (mRS)
selama 3 bulan. Efek pengobatan berasal dari analisa yang dikumpulkan dari
percobaan pengobatan trombolisis menggunakan pengamatan terhadap distribusi
modified Rankin Scaleselama 3 bulan dengan penurunan terhadap keterlambatan
pengobatan, dimana kami dapat memperkirakan lama masa hidup dan angkakecacatan dengan pengobatan yang lebih cepat.
Hasil
Setiap menit dalam onset pengobatan, dapat menyelamatkan waktu hidup rata-rata
bertambah sekitar 1,8 hari untuk hidup sehat (95% prediksi interval, 0,9 2,7).
Manfaat telah di amati untuk semua grup: tiap menit menyelamatkan 0,6 hari
untuk pasien tua dan berat (umur 80 tahun, National Institute of Health Stroke
Scale, skor 20), 0,9 hari untuk pasien yang tua dan ringan (umur 80 tahun, skor
NIHSS 4), 2,7 hari untuk pasien yang muda dan ringan (umur 50, skor NIHSS 4),
dan 3,5 hari untuk pasien muda dan berat (umur 50, skor NIHSS 20). Perempuan
mengalami peningkatan lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki untuk masa
hidupnya. Dengan penelitian kohort, setiap 15 menit dalam penundaanpengobatan yang diberikan, setara dengan penambahan rata-rata 1 bulan untuk
hidup bebas tanpa kecacatan.
Kesimpulan
Faktanya, sedikit penurunan dalam penundaan pengobatan stroke trombolisis
memiliki hasil yang signifikan. Kesadaran tentang pentingnya kecepatan
pengobatan, dapat mengubah praktis klinis.
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
2/12
2
Trombolisis Intravena (tissue-type plasminogen activator, tPA) merupakan
satu-satunya terapi medis yang menunjukkan kemajuan hasil pada Stroke iskemik
akut. Pengobatan ini lebih efektif ketika di berikan segera setelah onset gejala
muncul. Odds Ratio untuk tPA yang telah dibandingkan dengan penggunaan
placebo untuk angka bebas cacat yaitu 2,6 ketika pengobatan dimulai kurang dari
1,5 jam setelah onset gejala 1,3 ketika pengobatan dimulai 3 sampai 4,5 jam
setelah onset gejala. Angka yang dibutuhkan untuk mengobati dan mencapai
bebas cacat, meningkat setelah 3 bulan dari 5 jadi 14.
Bagaimanapun, hasil dari Odds Ratio dan number needed to treat
bermanfaat secara keselurahan terhadap pasien yang di rawat sedikit lebih cepat.
Latihan pemodelan fisiologis memberikan peningkatan rata-rata 2 juta neuron
yang di peroleh setiap menit dengan reperfusi pada Stroke Iskemik Mayor. Secara
klinis, hasilnya tergantung dari umur pasien, beratnya derajat stroke, dan
penundaan pengobatan.
Meskipun banyak intervensi-intervensi untuk mengurangi dari
keterlambatan pengobatan pada stroke trombolisis menjelaskan sekitar 20 menit
pada pusat pelatihan terbaik, pada Rumah Sakit Amerika, Australia, dan Eropa
sekitar 70 sampai 80 menit. Oleh karena itu, potensi untuk meningkatkan
kecepatan pengobatan tergantung pada keadaan pasien tiap jamnya. Mengukur
manfaat kesehatan jangka panjang dari pengobatan yang lebih cepat dapat
membantu dalam perubahan praktis promosi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan pengaruh pada
kecepatan pengobatan stroke trombolisis terhadap umur hidup pasien.
Metode
Untuk memperkirakan dampak dari keterlambatan pengobatan TPA pada
pasien, kami menggunakam model cohort observasionalpasien tPA rutin, kami
menganalisa tPA dengan randomized controlled, data didapatkan dari populasi
umum, dan kelemahan dari kategori modifed Rankin Scale (mRS) (Gambar 1).
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
3/12
3
Observasional kohort digunakan untuk mendapatkan distribusi demografis dari
hasil penggunaan tPA, data yang di analisa dikumpulkan kemudian digunakan
untuk memperoleh bagaimana efek dari pengobatan tPA karena keterlambatan
pengobatan, data populasi yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana
kelangsungan hidup jangka panjang pasien dari berbagai kategori mRS
dibandingkan dengan populasi umum, dan kelemahan yang digunakan untuk
menilai penurunan kesehatan dalam setiap kategori mRS.
Observasi Kohort
Observasi kohort kami terdiri dari 2 database yaitu Helsinki Stroke
Thrombolisis Registry dan Safe Implementation of Treatment in Stroke (SITS)-
Australia. Antara Maret 1998 dan Desember 2011, sebanyak 1998 pasien di obati
dengan tPA di Rumah Sakit Helsinki University Center. Setelah mengeksklusi
pasien yang dirawat selama lebih dari 4,5 jam ( n = 150, dimana 118 diantaranya
mengalami oklusi pada arteri bassiliar yang telah di obati 12 jam sejak onset
gejala) dan sisanya di karenakan hilangnya data pada awal waktu pengobatan,
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
4/12
4
keparahan stroke (NIHSS) atau hasil mRS (n = 65) dan oklusi arteri bassiliar pre-
pengobatan dengan infus heparin (n = 56), kami menginklusi sekitar 1727 pasien
dari Helsinki. Tambahan, terdapat 704 pasien yang terdaftar pada SITS-Australia
sejak Desember 2002 sampai dan Desember 2008 dari 14 Rumah Sakit. Dari data
tersebut, kami mengeksklusi 173 dikarenakan kehilangan data tentang masa
pengobatan, dan kami menginklusi 531 pasien. Para pendaftar telah disetujui oleh
otoritas kelembagaan. Karena ini adalah pendaftar rutin, tidak ada persetujuan
pasien untuk pendaftaran diperlukan.
Observasi kohort digunakan untuk membuat model regresi logistic biner
untuk memperkirakan probabilitas kategori mRS tiap individu, untuk setiap
kombinasi, dasar NIHSS, dan onset waktu pengobatan.
Pengaruh Pengobatan
Untuk memperkirakan bagaimana efek pemberian tPA terhadap perubahan
onset dari pengobatan, kami menggunakan analisa yang dikumpulkan dengan
acak dan terkontrol. Analisa ini memberikan OR dengan onset pengobatan yangmenguntungkan (mRS 0 1) dan mortalitas (mRS 6) dengan membandingkan
penggunaan tPA dan placebo. Kami menggunakan ini untuk mengetahui
bagaimana perubahan onset waktu pengobatan dengan mempengaruhi probabilitas
mRS 0 1 dan mRS 6.
Kami memperkirakan tidak ada pengobatan tPA setelah 270 menit, karena
ini adalah batas waktu yang diadopsi dalam pedoman untuk saat ini. Pada simulasi
penundaan pengobatan yang diperpanjang, kami memperkirakan mRS 0
1 dan
mRS 6 dengan probabilitas yang sesuai dengan OR = 1, dengan placebo tidak bisa
di lakukan dalam pengobatan pada stroke dengan onset kurang dari 270 menit
sejak onset stroke.
Kecacatan Hidup yang disesuaikan Tahun yang Hilang
Dari data yang di observasi, kami memiliki data probabilitas dari 3 bulan
mRS untuk setiap pasien yang di observasi onset pengobatannya, dan dari analisa
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
5/12
5
yang di kumpulkan, kami memperoleh bagaimana probabilitas tersebut bergeser
jika penundaan pengobatan di ubah. Untuk mengartikan hasil dari data 3 bulan
menjadi sebuah matriks jangka panjang yang berarti, kami menggunakan
disability-adjusted-life-years (DALY) yang hilang. DALY terdiri dari dua
komponen:years of life lost due to premature death(YLL) danyears of lost due to
disability(YLD).
YLL dihitung sebagai perbedaan antara harapan hidup seseorang dalam
populasi umum pada usia tertentu dan jenis kelamin tanpa harapan hidup terkena
stroke, dan usia dan jenis kelamin tertentu dengan harapan hidup terkena stroke
dengan kategori mRS tertentu. Resiko jangka panjang tahunan kematian terhadap
stroke telah di terbitkan dalam literatur (1.53, 1.52, 2.17, 3.18, 4.55, dan 6.55 kali
lipat untuk golongan populasi biasa dengan kategori mRS 0 5). Kami
menggunakan data Australian Bureau of Statisticuntuk umur dan jenis kelamin
yang memiliki harapan hidup dalam populasi. Rata-rata angka harapan hidup
untuk Australia dan Finlandia tidak jauh berbeda dan yaitu 79,2 dan 76,8 tahun
untuk laki-laki dan 83,8 dan 83,3 tahun untuk perempuan.
YLD dihitung dengan mengkalikan harapan hidup seorang pasien stroke
dengan cacat berat dengan cara mendemonstrasikan seberapa banyak nilai
kehidupan telah berkurang beberapa tahun setelah stroke. Angka cacat berat telah
di ambil dalam litelatur yang telah di publikasikan ((0.000, 0.053, 0.228, 0.353,
0.691, dan 0.998 untuk kategori mRS 0 5).
Kami menghitung DALY untuk setiap pasien dalam pengamatan kohort
penundaan pengobatan. Kami kemudian menampilkan DALY setiap pasien jika
tPA telah diberikan sebelumnya atau setelahnya.
Secara sederhana, DALY melaporkan tentang penambahan usia dan
pengurangan usia di masa mendatang. Penambahan usia pada usia di atas 63
menunjukkan nilai value yang sedikit dibanding dengan seseorang dengan usia
produktif. Pada tahun 2012, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat
perubahan kebijakan utama dan berhenti menggunakan usia dan DALY. Kami
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
6/12
6
melaporkan data kami sesuai dengan kebijakan baru ini, tetapi ada penambahan
nilai sebesar 3% per tahun, baik dengan atau tanpa bobot usia, menurut
metodologi standar.
Analisa Robustness (Ketahanan)
Untuk mengevaluasi Model Robustness (ketahanan) berkaitan dengan
ketidakpastian dalam input, pertama-tama kami menggunakan 1-way analyze
dengan cara memvariasikan setiap model input interval untuk nilai yang atas dan
bawah sekitar 95%, diikuti dengan probabilistic robustness analysis, dan
melaporkan prediksi intervalnya 95% dari simulasi ini.
Implementasi
Kategori spesifik mRS terhadap harapan hidup dan DALYs lost untuk
setiap kombinasi dari usia dan jenis kelamin dihitung pada lembar kerja Excel
2010 (Microsoft Corp, Redmont, WA). Semua analisis lainnya dilakukan pada
STATA IC versi 12 (StataCorp, College Station, TX).
Hasil
Observasi terhadap tPA terdiri dari 2.258 pasien (Tabel 1). Dalam
observasi tersebut, setiap menitnya dapat menyimpan 1,8 hari DALY (SD, 0,8,
median, 1,7, interkuartil, 1,1 - 2,3, 0,1 - 4,6 hari). Efek pengobatan yang lebih
cepat bervariasi terhadap usia dan NIHSS. Setiap menit yang dapat
menyelamatkan rata-rata 0,6 hari pada pasien tua dengan stroke berat, 0,9 hari
pada pasien tua dan stroke ringan, 2,7 hari untuk pasien muda dan stroke ringan,
dan 3,5 hari pada pasien muda dan stroke parah (Gambar 2). Keuntungan terbesar
dari pengobatan yang lebih cepat didapat pada pasien termuda dengan usia
harapan hidup terpanjang setelah stroke, dan wanita mendapatkan sedikit lebih
lebih lama untuk harapan hidup mereka (Gambar 3). Manfaatnya yang terbesar
ada pada pasien dengan defisit stroke yang cukup parah (NIHSS, 10-19).
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
7/12
7
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
8/12
8
Analisis Robustness(Ketahanan)
Hasil kami umumnya kuat. Pengurangan dan penambahan usia memiliki
efek yang bervariasi terhadap tPA untuk pasien muda dan tua seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2. Pada observasi ini, setiap menit menyelamatkan rata-
rata 1,3 hari DALYs setelah pemotongan dan 0,9 hari DALYs setelah pemotongan
dan penambahan usia. Dalam 1-way robustness analysis, mengubah data input
hanya sedikit mengubah hasil (Tabel 2). Dengan memasukkan input yang tidak
pasti kedalam probabilistic robustness analyses memberikan interval prediksi
95% dari 0,9-2,7 hari per menit yang disimpan atu sekitar 1,8 hari per menit.
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
9/12
9
Diskusi
Studi ini menunjukkan bahwa sekian menit yang diselamatkan dalam
memberikan intravena tPA diartikan menjadi manfaat yang signifikan setelah
beberapa hari, minggu, bahkan berbulan-bulan hidup bebas tanpa cacat. Meskipun
pasien dari segala usia dan tingkat keparahan penyakit tampaknya memiliki
keuntungan pada pasien yang lebih muda dan perempuan yang mendapatkan lebih
dari pengobatan lebih cepat untuk harapan hidup mereka. Kecuali untuk pasien
tua dengan stroke yang parah, pasien setidaknya memiliki nilai satu hari hidup
sehat bagi setiap menit diselamatkan, maka Menyelamatkan Satu Menit,
Menyelamatkan Satu Hari merangkum temuan kami.
Observasional kohort menunjukkan bahwa pengobatan yang cepat
dikaitkan dengan lebih baik di rumah sakit dalam hasil 3 bulan, dan keberhasilan
tPA dalam kehidupan nyata dan dalam uji coba terkontrol secara acak.
Dibandingkan dengan analisis dikumpulkan dari uji coba ini , pasien kami sedikit
lebih tua ( usia rata-rata , 70 vs 68 tahun ), dengan stroke ringan ( median NIHSS,
9 vs 11 ) , kematian yang lebih rendah ( 11,2 % vs 13,9 % ), dan mRS kurang
umum 0 ke 1 pada 3 bulan ( 37,6 % dibandingkan 41,6 % ) . Rata-rata onset
pengobatan kami ( 129 menit ) mirip dengan National Institute of Neurological
Gangguan dan Stroke ( NINDS ) percobaan ( 120 menit ) dan diterbitkan seri
praktek klinisnya berkisar 108-157 minutes. Observasi kohort ini telah
dikumpulkan dari lembaga dengan karakteristik pasien yang berbeda dan
penundaan pengobatan, meningkatkan generalisasi . Sangat mungkin bahwa hasil
penelitian kami dapat digeneralisasi untuk populasi lain dengan demografi yang
sama dan praktik pengobatan yang sama, sesuai dengan perbandingan tPA versus
tanpa tPA. Hasil kami juga dapat diterjemahkan ke populasi lainnya dengan waktu
pengobatan yang berbeda, karena efek marjinal kecepatan di DALY diperoleh
stabil di tPA window time ( Gambar 2 ) dan untuk pasien usia yang berbeda dan
tingkat keparahan stroke ( Gambar 3 ) .
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
10/12
10
Beberapa intervensi diketahui mengurangi dari penundaan trombolisis,
meskipun pengurangan yang optimal dalam penundaan tidak dapat dicapai oleh
intervensi tunggal melainkan hasil dari analisis terus menerus dan bertahap dan
memperbaiki secara keseluruhan. Adapun praktek rutin yang khas di pusat stroke
memiliki kesempatan besar untuk perbaikan, banyak pusat di seluruh dunia sudah
melaksanakannya
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
11/12
11
Keterbatasan
Pertama, kami menggunakan data pengamatan yang di pilih dari pusat di
Australia dan Finlandia yang memiliki pengalaman pada stroke trombolisis.
Center yang lain mungkin memiliki distribusi yang berbeda pada usia, tingkat
keparahan, dan penundaan pengobatan meskipun karakteristik pada pasien kami
tidak dari yang lainnya. Analisis Robustness menunjukkan bahwa observasi
kohort merupakan pengukuran yang cukup untuk memperkirakan pengaruh
karakteristik pasien terhadap hasil dengan ketelitian yang sangat tinggi. Kedua,
ada ketidakpastian tentang kecacatan dan kematian di berbagai kategori mRS.
Kami menggunakan derajat kecacatan berdasarkan berbagai kategori mRS
menggunakan metodologi WHO. Metodologi WHO yang terbaru memberikan
bobot kepada masyarakat umum untuk ringan (0,021), sedang (0,076-0,312), dan
berat (0,539-0,567) stroke, tetapi ini tidak bisa langsung diterjemahkan ke
kategori mRS. Para ahli granular disability weight menggunakan pemetaan
terhadap pasien yang awam dengan pasien berpengetahuan terhadap kecacatan.
Data yang digunakan berasal dari pasien dari 1990 sampai 2006. Kelangsunganhidup setelah stroke mungkin telah meningkat terutama dalam 3 bulan pertama
dan kemungkinan sebaliknya mencerminkan tren populasi. Ketiga, asumsi kita
terhadap efek pengobatan tPA meningkat dari waktu ke waktu yang berasal dari
analisis dikumpulkan terhadap percobaan pemberian tPA secara acak dan
terkontrol. Efektivitas tPA mungkin berbeda dalam praktek klinis. Untuk
mengatasi ini, kami memulai dengan pengamatan pasien selama 3 bulan untuk
menampilkan pengaruh dari perubahan penundaan pengobatan. Keempat,
diketahui bahwa sekitar setengah dari pasien yang diberikan tPA tidak
sepenuhnya berhasil. Oleh karena itu, dalam praktek, setengah dari pasien tidak
mendapatkan manfaat dari pengobatan yang lebih cepat tPA dan setengah lainnya
memiliki keuntungan dua kali lebih banyak seperti yang kita jelaskan di sini:
bagaimanapun, tidak ada metode yang tepat untuk mengidentifikasi pasien yang
berhasil atau tidak berhasil. Akhirnya, model penelitian kami tidak
memperhitungkan fakta bahwa penurunan dalam penundaan pengobatan tPA
-
5/27/2018 Stroke Trombolisis
12/12
12
dinyatakan akan terlalu terlambat untuk trombolisis. Kami tidak memiliki data
rinci tentang pasien non-TPA yang diobati berturut-turut dari rumah sakit kami,
tapi pada rumah sakit yang lain menunjukkan bahwa hanya 3% dari pasien stroke
iskemik yang menggunakan pengobatan mencapai time windowdalam 4 - 5,5 jam,
dan efeknya terhadap pasien kami akan menjadi kecil.
Kesimpulan
Kami mendemonstrasikan setiap menit yang diselamatkan pada stroke
trombolisis di artikan kedalam hari, minggu, dan bulan untuk hidup tanpa cacat.
Oleh karena itu, semua upaya harus dilakukan untuk mengurangi keterlambatan
pengobatan. Kesenjangan sekitar 60 menit antara pusat terbaik dengan pusat
kesehatan rata-rata lainnya. Metode untuk menutup kesenjangan ini telah
diuraikan dengan jelas. Setiap 15 menit dalam mempercepat pemberian tPA dapat
memberikan rata-rata setara dengan 1 bulan hidup sehat bagi setiap pasien yang
dirawat.