strategi komunikasi persuasif aparatur desa dalam

94
STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI DESA TELUK KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANGHARI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Oleh M. ILHAM NIM : 304171363 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA

DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGAN

DI DESA TELUK KECAMATAN PEMAYUNG

KABUPATEN BATANGHARI

SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah

Oleh

M. ILHAM

NIM : 304171363

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2021

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

ii

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

iii

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

iv

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

v

MOTTO

ا الرض فى تفسدوا ل لهم قيل واذا (١١ :ة ر )البق مصلحىن وحه اوما قالى

“Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah berbuat kerusakan di bumi!

Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan

perbaikan". (Q.S.Al-Baqarah: 11).1

1Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Pustaka Jaya Ilmu,2010), 4.

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

vi

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kesadaran masyarakat

Desa Teluk terhadap kesehatan, dimana di desa tersebut masih banyak masyarakat

yang tidak menerapkan perilaku hidup sehat, seperti membuang sampah ke

sungai, membuat peternakan di bawah rumah, merokok pada tempat-tempat

umum, dan membuang air besar di sungai. Beberapa perilaku tersebut tentunya

membuat lingkungan menjadi kotor dan akan membawa dampak buruk bagi

kesehatan. Hal ini mendorong penulis untuk mengetahui upaya yang dilakukan

oleh Aparatur Desa Teluk dalam mengurangi kebiasaan masyarakat yang tidak

peduli terhadap kesehatan lingkungan. Dari masalah tersebut Peneliti

mengidentifikasi masalah menjadi tiga rumusan masalah yaitu: pertama,

bagaimana perilaku masyarakat terkait kesehatan di Desa Teluk pada

pemerintahan periode sebelumnya. Kedua, bagaimana bentuk strategi komunikasi

persuasif aparatur Desa Teluk dalam meningkatkan kesehatan lingkungan periode

tahun 2019-2024. Ketiga, bagaimana hambatan dan solusi strategi komunikasi

persuasif aparatur desa dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di Desa Teluk

periode tahun 2019-2024.

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif

deskriptif, dengan metode penelitian observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari

pendekatan tersebut akan memberikan fakta dan data, kemudian data tersebut

dianalisis melalui teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan

verifikasi data.

Adapun hasil dalam penelitian ini yaitu, perilaku masyarakat Desa Teluk

yang lalai terhadap kesehatan lingkungan pada periode pemerintahan sebelumnya

adalah membuang sampah sembarangan, masih banyak masyarakat yang merokok

pada tempat-tempat umum, membuat peternakan di bawah rumah, serta

membuang air besar sembarangan. Strategi komunikasi persuasif yang digunakan

oleh aparatur desa dalam meningkatkan kesehatan lingkungan yaitu sering

berkumpul bersama warga, mengadakan kegiatan yang dinamakan jum‟at bersih,

membentuk kader, serta aparatur desa menjadi contoh untuk masyarakatnya.

Adapun yang menjadi penghambat aparatur desa dalam meningkatkan kesehatan

lingkungan yaitu karena karakter masyarakat yang berbeda-beda, kurangnya

kesadaran masyarakat tentang kesehatan, semangat masyarakat dalam

melaksanakan setiap kegiatan cepat hilang serta tidak tersedianya tempat

pembuangan sampah umum. Akhirnya penulis merekomendasikan untuk

memiliki kesadaran mengenai pentingnya menjaga kebersihan agar terciptanya

kesehatan lingkungan serta masyarakat diharapkan untuk mematuhi aturan-aturan

yang telah dibuat oleh aparatur desa.

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

vii

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahiim...

Alhamdulillahirabbil’alamin, sembah sujud serta ribuan syukur kepada Allah

SWT, yang telah menciptkan alam semesta beserta isinya, dan juga telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada manusia sehingga manusia dapat berfikir

tentang apa yang belum mereka ketahui.

Selanjutnya sholawat beserta salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW

yang telah membawa manusia dari jaman zahiliyah, yaitu zaman yang penuh

dengan kebodohan menjadi zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang

dapat kita rasakan seperti sekarang ini.

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Sang pahlawan hidupku yang ku kasihi dan ku sayangi, yang telah memberikan

semangat moril maupun materil tanpa lelah demi terwujudnya cita-cita dan

harapanku, serta selalu memotivasi seluruh keputusanku.

Untuk kedua orang tua, Bapakku tercinta H.Asri

dan Ibu Hj. Nurhasanah serta abangku yang sangat aku hargai Bukhori, abang

Muhammad Am.Kep dan abang Supriadi. Serta adikku M.Sholihin yang aku

sayangi serta keluarga besar yang selalu mendoakanku.

Tak lupa pula teruntuk teman-teman yang telah banyak memberikan saya

semangat serta dukungan.

Dan semoga tulisan kecil ini dapat menjadi amal jariyah yang berkah.

Amiin Ya Robbal’Alamin

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga

skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Persuasif Aparatur Desa Dalam

Meningkatkan Kesehatan Lingkungan Di Desa Teluk Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batanghari” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sang suri tauladan yang telah

membawa umat manusia kejalan yang terang benderang dengan cahaya iman,

taqwa dan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari ujian dan cobaan. Namun,

semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang

penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan motivasi dari

berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Drs. Munsarida, M.Fil.I Dosen Pembimbing I dan Ibu Mardalina, S.Ag,

M.Ud Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu dalam

membimbing demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Agus Salim,S.Ag.M.Pd.I Dosen Pembimbing Akademik.

3. Bapak Muhammad Junaidi Habe, M.Si ketua prodi Komunikasi dan Penyiaran

Islam dan Bapak Ade Novia Maulana, M.Sc sekretaris prodi Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

4. Bapak Dr. Zulqarnin, M.Ag Dekan Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr.D.I Ansusa Putra, Lc, M.A.Hum Wakil Dekan I, Bapak Arfan Aziz,

M.Soc.Sc,Ph.D Wakil Dekan II, Bapak Dr.Samin Batubara, M.HI Wakil

Dekan III Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA.,Ph.D Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

7. Ibu Dr.Rofiqoh Ferawati, SE.,M.EI Wakil Rektor 1, Bapak Dr.As‟ad

Isma,M.Pd Wakil Rektor II, Bapak Dr.Bahrul Ulum,S.Ag., MA Wakil Rektor

III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi

bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatu yang

bermanfaat.

9. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

10. Bapak A.Somad kepala Desa Teluk Kecamatan Pemayung beserta perangkat

desa lainnya.

11. Ibu Bidan Herawati. Am.Keb, beserta tim kesehatan puskesmas Desa Teluk

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.

12. Seluruh warga Desa Teluk Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

ix

13. Teman-teman seperjuangan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan

2017, teman-teman seperjuangan di kampus tercinta ini dan terimakasih

sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian semua, sehingga

penulis dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat

terselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT melimpahkan ridho dan

keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.

Jambi, 12 April 2021

Penulis,

M. Ilham

NIM. 304171363

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................... iii

PENGESAHAN ............................................................................................. iv

MOTTO ......................................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Permasalahan ................................................................................. 4

C. Batasan Masalah ........................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 5

E. Kerangka Teori .............................................................................. 6

F. Metode Penelitian .......................................................................... 18

G. Pemeriksaan Keabsahan Data ...................................................... 22

H. Studi Relevan ............................................................................... 24

BAB II PROFIL DESA TELUK

A. Gambaran Umum Desa Teluk ...................................................... 28

B. Visi dan Misi Desa Teluk ............................................................. 32

C. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Teluk ............................. 34

D. Sarana dan Prasarana ..................................................................... 36

BAB III PERILAKU KESEHATAN DAN STRATEGI KOMUNIKASI

PERSUASIF DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN

LINGKUNGAN

A. Perilaku Hidup Tidak Sehat Masyarakat Desa Teluk Periode

Pemerintahan Sebelumnya ............................................................ 38

B. Strategi Komunikasi Persuasif Aparatur Desa Teluk Dalam

Meningkatkan Kesehatan Lingkungan Periode Tahun

2019-2024...................................................................................... 44

BAB IV HAMBATAN DAN SOLUSI APARATUR DESA DALAM

MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGAN PERIODE

TAHUN 2019-2024

A. Hambatan Komunikasi Persuasif Aparatur Desa dalam

Meningkatkan Kesehatan Lingkungan .......................................... 50

B. Solusi Dalam Menangani Hambatan Komunikasi Persuasif Aparatur

Desa Dalam Meningkatkan Kesehatan Lingkungan ..................... 54

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

xi

C. Penerapan Komunikasi Persuasif Aparatur Desa Dan

Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Meningkatkan Kesehatan

Lingkungan.................................................................................... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 64

B. Implikasi Penelitian ....................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Perbandingan Penelitian Terdahulu. ................................................. 24

Tabel 2.1 : Pembagian Wilayah Administrasi Desa Teluk ................................. 30

Tabel 2.2 : Jumlah Penduduk .............................................................................. 30

Tabel 2.3 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ........................... 31

Tabel 2.4 : Jumlah Penderita Penyakit ................................................................ 31

Tabel 2.5 : Struktur Pemerintahan Desa ............................................................. 34

Tabel 2.6 : Pengurus dan Anggota BPD Desa Teluk ......................................... 35

Tabel 2.7 : Sarana dan Prasarana ....................................................................... 37

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI2

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia

ṭ ط ‟ ا

ẓ ظ b ب

„ ع t ت

Gh غ th ث

F ف j ج

Q ق h ح

K ك kh خ

L ل d د

M م dh ذ

N ن r ر

H ه z ز

W و s ش

, ء sh ش

Y ي ṣ ص

ḍ ض

B. Vokal dan Harkat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

ا a ا Ā اى ¯i

ى u ا و Á ا Aw ا

و i ا ى Ū ا Ay ا

2Tim penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (Jambi: Fak.Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 159-150.

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

xiv

C. Tā’ Marbūtah

Transliterasi untuk ta marbutah ini ada dua macam:

1. Tā’ Marbūtah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka

transliterasinya adalah /h/.

Arab Indonesia

Ṣalāh صلاة

Mir‟āh مراة

2. Ta Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan

dammah, maka transliterasinya adalah/t/.

Arab Indonesia

Wizārat al-Tarbiyah وزارةالتربية

Mir‟āt al-zaman مراةالسمن

3. Ta Marbutah yang berharkat tanwin maka translitnya adalah /tan/tin/tun.

Arab Indonesia

فجئة

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lingkungan hidup selalu mempunyai isu permasalahan yang dapat

digolongkan menjadi dua bagian. Pertama masalah lingkungan yang muncul

sebagai akibat dari berbagai gejala alam itu sendiri, misalnya gempa bumi, erupsi,

gerhana dan lainnya. Kedua, masalah lingkungan sebagai akibat campur tangan

manusia. Perubahan-perubahan yang disebabkan oleh alam yang selanjutnya

merupakan gejala yang ada menimbulkan berbagai dampak bagi penghuninya,

tetapi sebagian besar dampak yang timbul dari perbuatan tersebut diselesaikan

oleh alam sendiri, yaitu dengan mempertahankan keseimbangan. Salah satu upaya

manusia dalam rangka peduli lingkungan adalah dengan membatasi perilaku

manusia dalam setiap kegiatannya, sehingga antara manusia dengan alam terjalin

suatu keseimbangan yang senantiasa tetap terjaga dan terlestarikan.3

Sikap peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari diartikan sebagai

reaksi seseorang terhadap lingkungannya yaitu dengan tidak merusak lingkungan

alam. Dengan sikap peduli terhadap lingkungan akan menciptakan lingkungan

yang bersih dan asri yang merupakan kebutuhan hidup dan tidak dapat diabaikan.

Karena hal ini menyangkut hubungan antara kesehatan manusia dengan

lingkungan sekitarnya.4 Dengan tidak menjaga kebrsihan lingkungan tentunya

akan membawa dampak buruk seperti timbulnya beberapa penyakit yang akan di

derita oleh penghuninya yaitu manusia.

Di Desa Teluk peneliti melihat masih terdapat warga yang tidak perduli

dengan kebersihan lingkungan. Jika lingkungan bersih tentunya akan menciptakan

lingkungan yang sehat dari berbagai penyakit. Beberapa perilaku masyarakat Desa

3Eka Ariwidodo, “Relevansi Pengetahuan Mayarakat Tentang Lingkungan Dan Etika

Lingkungan Dengan Partisipannya Dalam Pelestarian Lingkungan”, Jurnal Nuansa, 11, (2014), 3. 4Riana Monalisa Tamara, “Peranan Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan Sikap

Peduli Lingkungan Peserta Didik Di SMA Negeri Kabupaten Cianjur”, Jurnal Pendidikan

Geografi, 16, No.1 (2016), 44.

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

2

Teluk yang mencerminkan perilaku hidup tidak sehat yaitu, membuang

sampah sembarangan, seperti membuang sampah ke sungai dan membuang

sampah di tempat-tempat umum. Sehingga pada saat banjir sampah tersebut ikut

terbawa arus dan terombang-ambing termasuk di area rumah warga. Selain dapat

menimbulkan berbagai penyakit, sampah tersebut juga dapat mengganggu

pemandangan. Diketahui bahwa banjir di Desa Teluk merupakan bajir tahunan,

pada tahun 2020 saja banjir terjadi dua kali yaitu pada bulan Januari dan

Desember.

Kedua yaitu, membuat peternakan ayam dan bebek di bawah rumah.

Dikarenakan mayoritas masyarakat Desa Teluk memiliki bentuk rumah panggung,

mengakibatkan warga setempat memanfaatkan bagian bawah rumah sebagai

tempat peternakan hewan seperti ayam dan bebek. Masyarakat beranggapan

bahwa membuat peternakan di bawah rumah dapat mengirit biaya dan tidak

memakan tempat, hewan pun mudah di awasi karena jarak yang dekat. Namun

tentunya hal ini akan membawa dampak buruk bagi kesehatan, karena kandang

ayam akan menjadi sumber penyebaran virus, kuman dan bakteri yang dapat

mengancam siapa saja yang melakukan kontak langsung dengan kandang ayam

tersebut.

Ketiga yaitu, minimnya rasa simpati perokok aktif terhadap lingkungan

sekitar. Masih banyak ditemukan masyarakat Desa Teluk yang merokok pada

tempat-tempat umum, dengan tidak menghiraukan orang disekitarnya. Hal ini

tentunya akan membahayakan orang disekitarnya dari hembusan asap yang

mereka keluarkan dan akan menimbulkan berbagai penyakit.

Keempat yaitu, kebiasaan masyarakat membuang air besar di sungai. Masih

terdapat beberapa warga yang menjadikan kegiatan buang air besar di sungai

sebagai kebiasaan dan di anggap biasa. Padahal hal tersebut dapat menyebabkan

pencemaran air dan tentunya akan berdampak pada masyarakat yang

menggunakan air tersebut untuk aktifitas sehari-hari, seperti mencuci pakaian,

mencuci piring bahkan mandi.

Kepala desa setempat tidak henti-hentinya mengingatkan warga untuk

menjaga kesehatan, namun masih ada saja warga yang tidak menghiraukannya.

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

3

Lingkungan yang kotor dapat memicu timbulnya berbagai penyakit, karena jutaan

mikroorganisme yang mematikan berkembang biak pada lingkungan yang kotor

tersebut. Beberapa penyakit yang timbul akibat lingkungan yang kotor yaitu,

penyakit kolera, demam tifoid, tetanus, demam berdarah yang ditularkan oleh

nyamuk aedes aegypti, hepatitis A dan lainnya. Mengetahui bahaya dari

lingkungan yang kotor, mengakibatkan perlu adanya tindakan yang dilakukan

oleh pemerintah setempat yaitu aparatur desa dan tenaga kesehatan puskesmas

setempat dalam mengatasi berbagai masalah ini. Perlu adanya komunikasi yang

baik untuk mengajak warga desa melakukan hidup sehat. Sehingga perlu adanya

strategi komunikasi yang digunakan oleh aparatur desa setempat untuk membujuk

warga agar senantiasa mau merubah pola hidup menuju kehidupan yang lebih

bersih dan sehat.

Makna kebersihan yang digunakan Islam ada yang dilihat dari aspek

kebersihan harta dan jiwa dengan menggunakan istilah tazkiyah. Bersih secara

konkrit adalah kebersihan kotoran atau sesuatu yang dinilai kotor. Kotoran yang

melekat pada badan, pakaian, tempat tinggal dan lainnya. Umpamanya badan

terkena tanah atau kotoran tertentu, maka dinilai kotor secara jasmaniyah. Kotor

tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan.5 Untuk mengingatkan tentang

pentingnya kesehatan lingkungan, penyuluhan merupakan salah satu cara yang

dapat dilakukan. Pada hakikatnya penyuluhan merupakan satu kegiatan

pendidikan non-formal dalam rangka mengubah masyarakat menuju keadaan yang

lebih baik seperti yang diharapkan. Penyuluhan juga mengandung usaha

menyebarluaskan hal-hal yang baru agar masyarakat berminat, dan bersedia

melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.6 Pada penyuluhan tersebut

digunakan komunikasi persuaif untuk mengajak dan membujuk warga.

Komunikasi persuasif yaitu suatu usaha untuk meyakinkan orang lain agar

publiknya berbuat dan bertingkah laku seperti yang diharapkan komunikator

5Maman Abdurrahman, “Kebersihan Dan Kesehatan Lingkungan Dalam Islam”, diakses

melalui alamat https://minanews.net, tanggal 24 Maret 2021. 6Zulkarimen Nasution, Prinsip-prinsip Komunikasi untuk Penyuluhan (Jakarta : Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi, 1990), 8.

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

4

dengan membujuk tanpa memaksanya dan tanpa kekerasan.7 Komunikator yang

dimaksud adalah aparatur desa dan tenaga kesehatan puskesmas dan komunikan

adalah warga desa setempat. Karena kurangnya perhatian warga Desa Teluk

terhadap kesehatan lingkungan maka peneliti tertarik untuk mambahas mengenai

strategi komunikasi yang digunakan oleh aparatur desa dan tenaga kesehatan

dalam membujuk warga untuk melakukan pola hidup sehat. Sehingga judul pada

penelitian ini yaitu “Strategi Komunikasi Persuasif Aparatur Desa Dalam

Meningkatkan Kesehatan Lingkungan Di Desa Teluk Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batanghari”.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,

masalah pokok yang diangkat sebagai kajian utama dalam penelitian ini yaitu:

bagaimana penerapan komunikasi persuasif aparatur desa dalam meningkatkan

kesehatan lingkungan di Desa Teluk Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batanghari?. Dalam upaya untuk mengkongkritkan masalah pokok tersebut, maka

muncul beberapa masalah yang perlu dijawab melalui penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana perilaku masyarakat terkait kesehatan di Desa Teluk

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari pada pemerintahan periode

sebelumnya?

2. Bagaimana bentuk strategi komunikasi persuasif aparatur Desa Teluk

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari dalam meningkatkan

kesehatan lingkungan periode tahun 2019-2024?

3. Bagaimana hambatan dan solusi strategi komunikasi persuasif aparatur

desa dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di Desa Teluk Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batanghari periode tahun 2019-2024?

7H. A. W. Widjaja, Komunikasi (Komunikasi dan Hubungan Masyarakat) (Jakarta: Bumi

Aksara, 2002), 67.

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

5

C. Batasan Masalah

Berdasarkan sudut pandang judul dan latar belakang di atas, untuk

pembatasan serta mempermudah dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis akan

membatasi materi yang akan diteliti. Pembatasan dilakukan agar penelitian lebih

terarah dan terfokus. Karena ada keterbatasan waktu, biaya, tenaga, teori-teori dan

agar penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka tidak semua masalah

akan diteliti.8 Untuk itu peneliti memberi batasan, yaitu hanya membahas tentang

strategi komunikasi persuasif yang digunakan aparatur desa dalam meningkatkan

kesehatan lingkungan di Desa Teluk Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batanghari.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi

persuasif yang digunakan oleh aparatur desa dalam meningkatkan kesehatan

lingkungan di Desa Teluk. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui perilaku masyarakat terkait kesehatan di Desa Teluk

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari pada pemerintahan periode

sebelumnya.

2. Mengetahui strategi komunikasi persuasif yang digunakan oleh aparatur

desa dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di desa Teluk Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batanghari periode tahun 2019-2024.

3. Mengetahui apa saja hambatan dan solusi strategi komunikasi persuasif

aparatur desa dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di Desa Teluk

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari periode tahun 2019-2024.

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat mencapai kegunaan yang bersifat

teoritis dan juga praktis, yaitu:

1. Memberikan sumbangan yang berharga dalam memperkaya pengetahuan

tentang penerapan komunikasi persuasif.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta kontribusi

bagi pelaku praktisi. Sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar strata

8Ridwan, Belajar Mudah Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2007), 5.

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

6

satu (S1) untuk program studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas

Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi baru dalam studi ilmu

komunikasi.

4. Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh akademik mahasiswa

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Strategi

Secara estimologis, strategi berasal dari bahasa Yunani“Strategos” yang

terdiri dari dua kata yaitu, “Stratos” yang mempunyai arti militer dan “ag” yang

mempunyai arti memimpin, yang berarti generalshi atau sesuatu yang

dikerjakan oleh para jenderal perang untuk memenangkan perang.9 Strategi

seringkali diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan demi mencapai suatu

tujuan yang sifatmya jangka panjang. Definisi strategi menurut para ahli-pun

sangat beragam dan bervariasi, diantaranya sebagai berikut: Menurut

S.Sumarsono, strategi merupakan seni dan ilmu menggunakan dan

mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan

hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.10

Sedangkan Menurut A. Halim dan Rr. Suhartini dalam bukunya

Manajemen Pesantren, strategi adalah suatu cara dimana organisasi atau

lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan

ancaman- ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan

kemampuan internal.11

9Setiawan Hari Purnomo dan Zulkifrimansyah, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep

Pengantar (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1998), 8. 10

S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2001), 139. 11

A. Halim, et.al, Manajemen Pesantren (Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2005), 115.

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

7

2. Komunikasi Persuasif

a. Pengertian komunikasi persuasif

Istilah Presuasi bersumber pada ungkapan latin persuasion. Kata kerjanya

adalah persuadere yang berarti membujuk, mengajak atau merayu.12

Kegiatan

komunikasi tidak hanya informatif yaitu agar orang lain mengerti, tetapi juga

persuasif yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan

untuk melakukan suatu perbuatan, kegiatan dan lain-lain. Ungkapan lain

komunikasi persuasif yaitu suatu usaha untuk meyakinkan orang lain agar

publiknya berbuat dan bertingkah laku seperti yang diharapkan komunikator

dengan membujuk tanpa memaksanya dan tanpa kekerasan.13

Pada dasarnya kegiatan persuasif memiliki tujuan untuk memberikan

dorongan kepada komunikan agar berubah sikap, pendapat dan tingkah lakunya

atas kehendak sendiri dan bukan karena keterpaksaan. Hal tersebut diungkapkan

Suranto A.W bahwa dalam kegiatan persuasif tersebut, seseorang atau

sekelompok orang yang dibujuk diharapkan sikapnya berubah secara suka rela

dengan senang hati sesuai dengan pesan-pesan yang diterimanya.14

Hal tersebut ditegaskan Ronald L. A. dan Karl W. E. Anatol yang dikutip

dan diterjemahkan oleh Dedy D. Malik dan Yosal Iriasantara bahwa persuasif

adalah sebuah proses komunikasi yang kompleks yang dilakukan oleh seorang

individu atau kelompok untuk memperoleh (secara sengaja atau tidak sengaja)

suatu respon tertentu dan individu atau kelompok lain secara verbal dan non-

verbal serta dilakukan secara halus dan manusiawi sehingga komunikan bersedia

melakukan sesuatu dengan senang hati.15

Secara spesifik Burgon & Huffner

meringkas beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai definisi komunikasi

persuasif sebagai berikut:

12

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya Ofset,

2008), 21. 13

H. A. W. Widjaja, Komunikasi (Komunikasi dan Hubungan Masyarakat) (Jakarta: Bumi

Aksara, 2002),67. 14

Suranto A. W, “Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untuk Meningkatkan

Kinerja Perkantoran (Yogyakarta: Media Wacana, 2005),116. 15

Dedy Jamaluddin Malik, Komunikasi Persuasif (Bandung : 1994), 52.

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

8

1) Proses komunikasi yang bertujuan mempengaruhi pemikiran dan

pendapat orang lain agar menyesuaikan pendapat dan keinginan

komunikator. Proses komunikasi yang mengajak atau membujuk orang

lain dengan tujuan mengubah sikap, keyakinan dan pendapat sesuai

keinginan komunikator.

2) Pada definisi ini “ajakan” atau “bujukan” adalah tanpa unsur ancaman

atau paksaan. Maka dari itu komunikasi persuasif termasuk pola

komunikasi yang asertif, yaitu kemampuan komunikasi yang mampu

menyampaikan pendapat secara luas kepada orang lain (komunikan)

namun tidak melukai atau menyinggung secara verbal maupun non

verbal.16

Komunikasi persuasif memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada

diri komunikator, dan pesan menimbulkan efek pada komunikan. Persuasif

didefinisikan sebagai proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan dengan

menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak atas

kehendaknya sendiri.17

b. Komponen Komunikasi Persuasif

Dalam komunikasi persuasif terdapat komponen atau elemen sehingga dapat

disebut sebagai komunikasi persuasif. Komponen tersebut antara lain sebagai

berikut:

1) Komunikator

Komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan komunikasi sehingga

dapat sampai dan dimengerti oleh penerimanya. Seorang komunikator harus orang

yang memiliki kredibilitas tinggi sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan bagi

mereka yang menerima pesan. Disamping kredibilitas, komunikator juga dituntut

untuk menilai positif dan mendukung tujuan komunikasi. Komunikator juga harus

terbuka dan jujur, memiliki empati atau kepekaan sebenarnya apa yang di

inginkan dan disukai oleh sasaran komunikasi.

16

Herdiyan Maulana, et. al, Psikologi Komunikasi dan Persuasif (Jakarta: 2013), 7. 17

Daryanto dan Muljo Rahardjo, Teori Komunikasi (Yogyakarta: Gava Media, 2016), 323.

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

9

2) Pesan

Pesan komunikasi berbeda dengan pesan informative yang sangat kuat

dalam memberikan instruksi atau saran tindakan, atau dengan pesan yang terasa

dan jelas sekali ancaman yang disampaikan, pesan persuasif harus sangat halus

dan tidak terlihat adanya paksaan. Pesan tidak boleh diarahkan pada sasaran,

tetapi justru berkesan bahwa pesan adalah untuk orang lain.

3) Media

Media merupakan saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan. Terdapat tiga saluran yang bisa digunakan

sebagai berikut:

a) Saluran interpersonal

Seperti komunikasi tatap muka, distribusi ke komunitas, kunjungan rumah,

pelatihan, diskusi, dan penyuluhan-umumnya merupakan saluran yang paling baik

untuk menjaga kredibilitas pesan-pesan, menyediakan informasi, dan

mengajarkan ketrampilan. Saluran ini penting untuk menyediakan umpan balik

positif.

b) Saluran media sar

Saluran yang berdaya tinggi untuk meraih sejumlah orang besar dengan

pesan-pesan komunikasi. Seperti Radio dan TV.

c) Saluran media cetak

Seperti pamplet, selebaran, dan poster. Umumnya sebagai saluran yang paling

baik untuk memberikan sebuah pengingat kunci pesan komunikasi secara tepat

waktu.18

4) Komunikan

Adalah orang yang menerima pesan dari komunikator. Komunikan mampu

memberikan respon, tanggapan kepada komunikator sesuai informasi yang

diperolehnya.

18

Judith A. Graeff, et.al, Komunikasi untuk kesehatan dan perubahan perilaku (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 1996), 102.

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

10

5) Efek

Dampak yang terjadi setelah proses komunikasi berlangsung. Bagaimana

reaksi komunikan setelah diterpa pesan dari komunikator.19

c. Model komunikasi persuasif

Model adalah gambaran atau persamaan aspek-aspek tertentu dari peristiwa-

peristiwa, struktur-struktur atau sistem-sistem yang kompleks, yang dibuat dengan

menggunakan simbol- simbol atau objek-objek dengan berbagai cara sehingga

menyerupai sesuatu yang dibuat modelnya tersebut. Model berfungsi untuk

menyederhanakan realitas sosial dan alam yang kompleks.

1) Model psikodinamik

Proses komunikasi persuasif didasarkan pada teori-teori perbedaan-

perbedaan individu, setiap individu memiliki motivasi dan pengalaman yang

berbeda. Adanya perbedaan tersebut, menyebabkan terbentuknya kepribadian

yang unik. Oleh karena itu persepsi masing-masing individu terhadap suatu objek,

akan berbeda pula. Menurut model ini, pesan komunikasi akan efektif dalam

persuasif apabila memiliki kemampuan psikologis mengubah minat atau perhatian

individu dengan cara sedemikian rupa, sehingga menyebabkan individu akan

menanggapi pesan-pesan komunikasi sesuai dengan kehendak komunikator.

2) Model sosial budaya

Dalam proses persuasif didasarkan pada anggapan bahwa pesan-pesan

komunikasi massa dapat digunakan untuk mengarahkan individu agar menerima

gejala yang telah didukung kelompok. Hal itu sebagai dasar individu untuk

bertindak.20

Model ini bersumber dari teori hubungan sosial yang menyatakan

bahwa dalam menerima pesan-pesan komunikasi yang disampaikan media, orang

umunya lebih banyak memperoleh pesan berdasarkan hubungan atau kontak

dengan orang lain melainkan langsung melalui media massa. Jadi yang ditekankan

adalah hubungan antar pribadi sebagai sumber informasi maupun sebagai penguat

pengaruh media komunikasi.

19

Uchjana Effendy, Ilmu komunikasi teori dan praktik, 6. 20

Tommy Suprapto, Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi (Yogyakarta: Media

Pressindo, 2009), 29.

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

11

d. Proses komunikasi Persuasif

Persuasif adalah salah satu teknik komunikasi. Jadi proses persuasif adalah

sekaligus proses komunikasi, yang ditujukan untuk mempersuasikan sesuatu

pihak yang menjadi sasaran komunikasi. Proses komunikasi dibagi menjadi 2

(dua) tahap sebagai berikut:

1) Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan

atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing/simbol

sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah

bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung mampu

“menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa

bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena

hanya bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang

lain.

2) Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara skunder adalah proses penyampaian pesan oleh

seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media

kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Surat kabar, telepon,

surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan lainnya adalah media kedua yang

sering digunakan dalam komunikasi.21

3. Aparatur Desa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, desa adalah kesatuan wilayah

yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan

sendiri dan di akui dalam sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia.22

Aparatur desa adalah penyelenggara urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan. Pemerintahan

21

Soleh Soemirat et.al, Komunikasi Persuasif (Jakarta: Universitas Terbuka,1999), 39. 22

Nibras Nada Nailufar, “Desa: Definisi dan Unsurnya”, diakses melalui alamat

https://amp.kompas.com/skola/read2020/01/09/130000569/desadefinisi-dan-unsurnya, tanggal 20

Februari 2021.

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

12

Desa adalah Kepala Desa atau yang di sebut dengan nama lain di bantu

perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintah desa. Pemerintahan

desa merupakan lembaga perpanjangan pemerintah pusat yang memiliki peran

strategis untuk mengatur masyarakat yang ada dipedesaan demi mewujudkan

pembangunan pemerintah. Aparatur desa terdiri dari sekretaris desa,

pelaksanaan kewilayahan, serta pelaksanaan teknis.23

4. Konsep Meningkatkan

Secara umum, peningkaan merupakan upaya untuk menambah derajat,

tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga diartikan sebagai

penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu

peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan

sebagainya.24

Peningkatan berasal dari kata tingkat. Yang berarti lapis atau

lapisan dari sesuatu kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti

pangkat, taraf, dan kelas. Sedangkan peningkatan merupakan upaya untuk

menambah derajat tingkat dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga

dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih

baik, selain itu meningkatkan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran,

sifat, hubungan dan sebagainya.25

Kata peningkatan juga dapat menggambarkan perubahan dari keadaan

atau sifat yang negatif berubah menjadi positif. Sedangkan hasil dari sebuah

peningkatan dapat berupa kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil

dari sebuah proses atau dengan tujuan peningkatan. Sedangkan kualitas

menggambarkan nilai dari suatu objek karena terjadinya proses yang memiliki

tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu peningkatan ditandai dengan

tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu, dimana saat suatu usaha atau proses

telah sampai pada titik tersebut maka akan timbul perasaan puas dan bangga

23

Dwi Adiyah Pratiwi, “Kepala Desa Bukan Raja: Telaah Pengangkatan dan Pemberentian

Perangkat Desa”, diakses melalui alamat https://ombudsman.gp.id/artikel/r/artikel--kepala-desa-

bukan-raja--telaah-pengangkatan-dan-pemberentian-perangkat-desa, tanggal 22 Februari 2021. 24

Boediono, Pelayanan Prima Perpajakan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 3. 25

“Pengertian Meningkatkan”, diakses melalui alamat www.sc.syekhnurjayati.ac.id, tanggal

23 Februari 2021.

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

13

atas pencapaian yang telah diharapkan.26

Meningkatkan pada penelitian ini

dimaksudkan pada meningkatkan kesehatan lingkungan di Desa Teluk.

5. Kesehatan Lingkungan

Istilah kesehatan pada dasarnya berasal dari kata sehat yang artinya terbebas

dari segala gangguan atau penyakit, baik penyakit fisik maupun psikis. Jika

diartikan dari kata dasarnya, maka kesehatan merupakan kondisi atau keadaan

yang menggambarkan tubuh yang terbebas dari segala penyakit atau gangguan

fisik atau pun psikis. Menurut Undang – Undang Republik Indonesia, pengertian

kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkikan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.27

Jenis–jenis Kesehatan Manusia Secara umum, kesehatan manusia dapat

dibagi menjadi dua bagian yaitu kesehatan tubuh dan kesehatan mental. Dua

bagian kesehatan ini merupakan satu kesatuan yang utuh dan juga saling terkait

satu sama lainnya. Kesehatan tubuh merupakan kesehatan yang dinilai dari

kondisi fisik seseorang. Istiah kesehatan fisik berkaitan erat dengan masalah-

masalah fisik seperti terbebas dari luka atau pun terbebas dari penyakit yang

tampak (baik penyakit luar maupun penyakit dalam). Untuk bisa mendapatkan

kesehatan fisik, manusia hanya perlu melakukan dua hal yaitu olah raga, menjaga

pola makan, menjaga kebersihan serta menjaga kesehatan mental.

Kesehatan mental merupakan kesehatan yang dinilai dari kondisi jiwa atau

mental seseorang. Istilah kesehatan mental sangat erat kaitannya dengan masalah

stres dan masalah-masalah terkait pikiran lainnya. Berbeda dengan kesehatan fisik

yang cenderung mudah untuk diraih atau didapatkan, kesehatan mental cenderung

lebih sulit untuk diraih. Mental yang sehat biasanya hanya bisa didapatkan oleh

orang-orang yang memiliki kestabilan emosi, keseimbangan jiwa, serta tidak

terlalu banyak memikirkan permasalahan. Untuk mendapatkan kestabilan dan

26

Dwiyanto Indihono, Reformasi Birokrasi Amplop, Mungkinkah?, (Yogyakarta: Gaya

Media, 2006), 22. 27

“Pengertian Kesehatan dan Jenis-Jenis Kesehatan Manusia”, diakses melalui alamat

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-kesehatan-dan-jenis-jenis-kesehatan-manusia/, tanggal

19 Mei 2021.

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

14

keseimbangan jiwa dan emosi sendiri, manusia membutuhkan tubuh yang sehat

dan juga hati yang bersih.28

Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan

lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya

status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan

tersebut mencakup perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyedia air

bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (limbah), rumah hewan ternak

(kandang) dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan

lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan

lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya

kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.29

a. Ciri-ciri kesehatan lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan salah satu aspek dari kesehatan

masyarakat, yang menitik beratkan kepada lingkungan kehidupan disekitar

manusia yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Hubungan

antara manusia dan lingkungannya selanjutnya dapat meningkatkan kualitas

lingkungan dapat pula menghasilkan sesuatu yang merugikan lingkungan.30

Lingkungan tempat tinggal sangat mempengaruhi kualitas kesehatan dan

kenyamanan hidup. Itulah sebabnya harus memilih lingkungan sehat agar kualitas

hidup senantiasa terjaga. Ciri lingkungan sehat bukan hanya berorientasi pada

lokasi saja, melainkan juga mencakup hal-hal penting lainnya seperti pengolahan

limbah, drainase, sirkulasi udara, dan masih banyak lagi. Ciri-ciri lingkungan

sehat sebagai berikut:31

28

Adzikra Ibrahim, “Pengertian Kesehatan dan Jenis-jenis Kesehatan Manusia”, diakses

melalui alamat https://pengertiandefinisi.com/pengertian-kesehatan-dan-jenis-jenis-kesehatan-

manusia/.com, tanggal 18 Mei 2021. 29

Soekidjo Notoatmodjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat (Jakarta: PT Rineka Cipta, 17), 147. 30

H.J Mukomo, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan (Surabaya : Airlangga University

Press, 2000), 96. 31

“Mengenal 8 Ciri Lingkungan yang Sehat, Bersih dan Nyaman”, diakses melalui alamat

https://www.unileverprofessional.com/id/blog/id-pro-tips_mengenal-8-ciri-lingkungan-sehat-

bersih-dan-nyaman.com, tanggal 18 Mei 2021.

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

15

1) Sirkulasi udara yang lancar dan bersih

Diantara seluruh ciri lingkungan sehat, sirkulasi udara yang lancar dan

bersih adalah salah satu ciri yang paling mudah dikenali. Lingkungan tempat

tinggal yang sehat biasanya bebas polusi sehingga kualitas udaranya senantiasa

terjaga. Sirkulasi udara tersebut ditandai dengan udara yang tidak berbau, tidak

berwarna, dan tidak menyebabkan gangguan pernapasan ketika dihirup.

2) Keberadaan sumber air yang bersih

Lingkungan yang sehat biasanya juga memiliki sumber air alami yang

bersih. Sumber air tersebut bisa berasal dari sumur, sungai, atau mata air yang

belum tercemar. Air bersih yang berasal dari sumber alami bisa digunakan untuk

kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK) bahkan bisa diolah agar layak konsumsi.

3) Banyak pepohonan rindang

Sirkulasi udara yang lancar dan bersih di suatu lingkungan tentu tak lepas

dari keberadaan pepohonan rindang. Pepohonan tidak hanya berfungsi sebagai

peneduh, tetapi juga dapat menghasilkan oksigen yang mendukung kelancaran

sirkulasi udara. Inilah yang membuat lingkungan dengan pepohonan rindang

terasa lebih teduh, sejuk dan nyaman.

4) Jumlah tempat sampahnya banyak dan mudah ditemukan

Kebiasaan membuang sampah sembarangan bisa dipengaruhi oleh ketiadaan

tempat sampah di lingkungan sekitar. Itulah sebabnya jumlah tempat sampah yang

banyak dan mudah ditemukan menjadi salah satu ciri lingkungan sehat. Tempat-

tempat sampah tersebut akan dikosongkan secara teratur agar sampahnya tidak

menumpuk terlalu lama.

5) Sistem pengelolaan sampah yang baik

Lingkungan sehat juga tercermin dari sistem pengelolaan sampah yang baik.

Sampah-sampah yang telah terkumpul tidak didiamkan terlalu lama dalam kondisi

terbuka hingga menimbulkan bau tak sedap dan menjadi sumber penyakit. Setiap

sampah akan diklasifikasikan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik dapat diolah menjadi bahan kompos sedangkan sampah

anorganik juga bisa didaur ulang agar nilai ekonomisnya meningkat.

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

16

6) Saluran air yang lancar dan bersih

Kondisi kesehatan lingkungan tempat tinggal juga sangat dipengaruhi oleh

saluran air yang lancar dan bersih. Sistem drainase lingkungan tak boleh dibiarkan

tersumbat oleh sampah dan lumpur. Karena saluran air yang tersumbat tidak cuma

rentan menimbulkan banjir, melainkan juga bisa menjadi tempat

perkembangbiakan mikroorganisme penyebab penyakit.

7) Pengelolaan limbah dilakukan secara efektif

Program pengelolaan limbah yang dilakukan di suatu lingkungan tempat

tinggal tak hanya membuat lingkungan tersebut senantiasa sehat. Lebih dari itu,

upaya pengelolaan limbah juga dapat meningkatkan kreativitas masyarakat.

Bentuk pengelolaan limbah yang sederhana bisa dilakukan kelompok

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan cara membuat pupuk

kompos, mendirikan bank sampah, dan membuat produk kerajinan tangan dari

bahan daur ulang.

8) Gotong royong kerja bakti secara rutin

Kenyamanan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal tidak akan terwujud

bila masyarakat enggan bergotong royong dalam merawat lingkungan tersebut.

Lingkungan sehat biasanya memiliki komunitas warga yang aktif bergotong

royong melakukan kerja bakti secara rutin. Dengan demikian, lingkungan tempat

tinggal akan selalu bersih dan sehat sehingga risiko wabah penyakit menular bisa

diminimalkan.

b. Faktor kesehatan lingkungan

Menurut Hendrick L.Blumm terdapat empat faktor yang mempengaruhi

derajat kesehatan masyarakat, yaitu faktor perilaku, lingkungan, keturunan dan

pelayanan kesehatan. Empat faktor tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1) Perilaku (life style)

Perilaku yang sehat akan menunjang peningkatan derajat kesehatan. Hal ini

dilihat dari banyaknya penyakit yang timbul dari perilaku dan gaya hidup.

Misalnya, kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari

penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan diabetes mellitus dan lainnya.

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

17

2) Lingkungan

Lingkungan dengan gaya hidup yang bersih juga berperan dalam

meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Pada daerah yang kumuh dan tidak

dirawat, biasanya banyak penduduk yang mengidap penyakit gatal-gatal, infeksi

saluran pencernaan bahkan pernafasan. Hal itu dikarenakan lingkungan yang tidak

bersih. Beberapa contoh faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan

antara lain:

a) Adanya sanitasi lingkungan yang baik dapat meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

b) Adanya norma agama pada umat Islam tentang konsep haram

terhadap minuman beralkohol akan menurunkan tingkat konsumsi

alkohol.

c) Dan semakin tinggi tingkat pendidikan individu maupun masyarakat

maka pengetahuan tentang hidup sehat akan semakin baik.32

3) Keturunan

Keturunan yang dimaksud disini yaitu penyakit bawaan. Semakin besar

penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan semakin sulit

meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya konseling

perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan yang sebenarnya dapat

dicegah.

4) Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan yang baik akan mempercepata perwujudan derajat

kesehatan masyarakat. Dengan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang

bermutu secara merata akan meningkatkan akses masyarakat ke fasilitas

pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas harus didukung dengan tersediannya

tenaga kesehatan yang merata dan cukup jumlahnya serta memiliki kompetensi

dibidangnya.

32

Eliana dan Sri Sumiati, “Konsep Kesehatan Masyarakat”, diakses melalui alamat

https://pediailmu.com, tanggal 27 Februari 2021.

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

18

Keempat faktor yang mempengaruhi kesehatan di atas saling berkaitan dan

tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu upaya pembangunan dilakukan secara

stimultan dan saling mendukung.33

F. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.34

Untuk mempermudah

dalam penelitian dan pengumpulan data, maka penulis menggunakan metode

penelitian sebagai berikut:

1. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif.

Kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial

tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata

berdasarkan teknik pengumpulan analisis data yang relevan yang diperoleh dari

situasi yang alamiah.35

Jika ditinjau dari sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif,

artinya penelitian yang semata-mata melukiskan keadaan suatu objek menurut apa

adanya.36

2. Setting dan Subjek Penelitian

Setting penelitian ini adalah Desa Teluk Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batanghari. Pemilihan setting didasarkan atas pertimbangan rasional bahwa

merupakan lokasi tempat peneliti tinggal. Subjek merupakan responden dan

informan yang akan dimintai keterangan.37

Subjek penelitian berpusat pada

segenap aparat Desa Teluk, dan tenaga kesehatan puskesmas. Mengingat subjek

yang baik adalah subjek yang aktif, cukup mengetahui, memahami atau

33

Idah Ceris, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan”, diakses melalui alamat

https://idahceris.wordpress.com, tanggal 27 Februari 2021. 34

Nawiroh Vera, Metode Semiotika Dalam Riset Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia,

2014), 24. 35

Satory Djam‟an, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), 25. 36

Titin Thoyyibah, “Implementasi Komunikasi Persuasif Pengurus Remaja Masjid Dalam

Merekrut Anggota Di Kelurahan Sijenjang Kecamatan Jambi Timur, Skripsi (Jambi: Program

Studi Strata Satu UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020). 37

Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah (Muaro Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN

STS Jambi, 2016), 9.

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

19

berkepentingan dengan aktivitas yang akan diteliti, serta memiliki waktu untuk

memberikan informasi secara benar.38

3. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber dari asal data diperoleh.

Sumber penelitian terbagi atas dua yaitu:

a. Data primer

Data primer adalah data pokok yang diperoleh secara langsung dari

penelitian perorangan, kelompok dan organisasi yang secara langsung

dikumpulkan dan diolah sendiri.39

Sumber data primer pada penelitian ini berupa

hasil wawancara dan pengamatan secara langsung pada kegiatan yang dilakukan

oleh subjek penelitian.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung, yakni melalui media perantara. Jadi, data sekunder merupakan data

yang diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi serta peristiwa yang

bersifat lisan dan tertulis. Adapun jenis data yang digunakan pada penelitian ini

adalah kualitatif. Data kualitatif adalah jenis data yang disajikan dalam bentuk

kata verbal bukan dalam bentuk angka.40

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural

setting (kondisi alamiah) dengan menggunakan teknik snowball sampling untuk

mendapatkan data yang valid. Snowball sampling merupakan teknik penentuan

sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar, ibarat bola salju

yang menggelinding dan lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel,

pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dua orang ini belum

merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain

38

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 1989), 114-115. 39

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi (Jakarta: Raja

Grafindo, 2006), 28. 40

Neong Muhadjir, Metedologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rakesarasin, 1996), 2.

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

20

yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua

orang sebelumnya.41

Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data

yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data lewat proses pengamatan

secara langsung pada kegiatan komunikasi persuasif yang dilakukan dalam

masyarakat dalam meningkatkan kesehatan lingkungan, baik melalui pencatatan

maupun perekaman. Observasi yang digunakan adalah observasi secara langsung

terhadap objek penelitian. Penggunaan metode observasi dimaksudkan sebagai

pendahuluan untuk mengawali penelitian dengan melihat situasi di Desa Teluk,

keadaan Desa Teluk, kebiasaan warga yang memperlihatkan hidup tidak sehat,

serta upaya yang dilakukan oleh aparatur desa. Data yang diperoleh adalah data

yang konkrit, selanjutnya data tersebut diolah dan hasilnya kemudian dituangkan

dalam bentuk tulisan dan kata-kata sesuai dengan realita di lapangan.

b. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka dengan responden.42

Setelah pengumpulan data melalui observasi, maka selanjutnya dilakukan

wawancara untuk memeriksa dan melengkapi data yang telah diperoleh. Pada

tahapan ini peneliti melakukan wawancara kepada aparatur Desa Teluk, bidan

Desa Teluk, karang taruna, serta warga desa untuk mencari informasi yang akan

diteliti.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk mengambil data-

data pendukung sebagai data pelengkap dalam penelitian, yang berkaitan dengan

kepengurusan aparatur desa serta kegiatan apa saja yang dilakukan oleh aparatur

41

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,2018),

86. 42

Sukandarmudi, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Gajah Mada university Press.2006),

46.

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

21

desa dan tenaga kesehatan puskesmas dapat berupa foto maupun agenda

pelaksanaan kegiatan.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberi tanda atau kode dan mengkategorikannya sehingga

diperoleh satu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.43

Data

yang diperoleh dari pelaksanaan observasi dianalisis secara kualitatif. Sedangkan

data penerapan komunikasi persuasif dan kesehatan lingkungan menggunakan

metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk memperoleh gambaran lengkap

mengenai gejala sosial tertentu. Metode ini digunakan untuk pengamatan atau

penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang jelas dan baik

terhadap suatu masalah tertentu dan didalam suatu daerah tertentu.44

Untuk menganalisis data pada penelitian ini, penulis menggunakan analisis

data di lapangan model Miles dan Huberman yang akan diuraikan sebagai berikut:

a. Data reduction (reduksi data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.45

b. Data display (penyajian data)

Pada penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcart dan sejenisnya. Dalam

hal ini Milles dan Huberman menyatakan, pada penelitian kualitatif yang sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian adalah dengan teks yang

bersifat naratif.46

43

V. Wiratma Sujarweni, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Biru, 2014), 24. 44

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara,

2009), 70. 45

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatatif, Kualitatif dan R&D, 246. 46

Ibid., 249.

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

22

c. Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi)

Langkah ketiga pada analisis data kualitatif menurut Milles dan Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.47

Secara singkat analisis data pada penelitian yaitu pertama, pada tahap

redukasi data peneliti berusaha untuk memilah data-data yang dianggap penting

dan akurat. Baik data dari sumber primer maupun data dari sumber sekunder.

Oleh karena itu, pada tahap ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan agar tidak

salah dalam memilih data yang paling akurat. Berikutnya dari data yang sudah

diperoleh kemudian dipilah mana yang akurat, akan diolah menjadi setengah jadi.

Hal tersebut berlangsung sementara, karena jika ada data baru yang lebih akurat,

maka data sebelumnya akan dihapus, ini terjadi pada tahap display data. Tahap

berikutnya adalah verifikasi dan penarikan kesimpulan setelah data yang

diperoleh dari penelitian di Desa Teluk mengenai penerapan komunikasi persuasif

dalam menangani kesehatan lingkungan, maka akan diambil kesimpulan yang

menjadi hasil temuan dalam penelitian.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Dengan memperpanjang waktu pengamatan, hubungan peneliti dengan

narasumber akan semakin terbentuk, semakin akrab, semakin terbuka, saling

mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan. Dalam

perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini,

sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah

data yang telah diperoleh itu setelah ke lapangan benar atau tidak, berubah atau

47

Ibid., 252.

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

23

tidak, bila setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar dan kredibel, maka

waktu perpanjangan pengamatan diakhiri.48

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan

secara akurat, rinci, dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang terlihat

dalam penelitian. Hal ini diharapkan dapat mengurangi berbagai distorsi data yang

timbul akibat keterburuan peneliti untuk menilai suatu persoalan, maupun distorsi

data yang timbul dari kesalahan responden yang memberikan data secara tidak

benar, misalnya berdusta, menipu dan berpura-pura.49

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan

waktu. Peneliti juga tekun dalam menelaah secara teliti terhadap data-data yang

diperoleh. Hal ini dilakukan guna memperoleh hasil yang maksimal dengan data

yang lebih akurat.

3. Trianggulasi

Pada teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggambungkan dari beberapa teknik yang

telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan trianggulasi maka

sebenarnya peneliti mengumpulkan data dan berbagai data.50

Terdapat empat macam teknik trianggulasi yang digunakan pada penelitian

ini, yaitu sebagai berikut:

a. Trianggulasi sumber, merupakan teknik yang dilaksanakan dengan

membandingkan dan mengecek kembali suatu derajat informasi yang

didapat tersebut.

b. Trianggulasi metode, merupakan teknik yang dilaksanakan dengan cara

mengecek informasi yang didapat bersama dengan metode yang

dilakukan.

48

Ibid., 271. 49

Lexy Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rodakarya, 2000), 62. 50

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008), 110.

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

24

c. Trianggulasi penyidik, yaitu teknik yang dilakukan dengan jalan

memanfaatkan peneliti dengan pengamat lainnya dalam mengecek

kepercayaan data.

d. Trianggulasi teori, merupakan teknik yang dilakukan dengan melakukan

perbandingan terhadap data yang didapatkan.51

4. Diskusi Dengan Teman Sejawat

Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan diskusi dengan teman sejawat,

sehingga lewat kegiatan ini diharapkan menghasilkan data lain sebagai tambahan

dan bahan perbandingan atas hasil analisis peneliti. Diskusi dengan teman sejawat

diharapkan juga dapat menambah masukan dan saran yang berharga untuk

kebaikan dalam penelitian.

H. Studi Relevan

Untuk mempermudah proses pengkajian tema yang terkait, peneliti

berupaya mencari referensi mengenai penelitian yang sudah dilakukan

sebelumnya sebagai acuan dan pembanding bagi peneliti. Berdasarkan

penelusuran penulis, terdapat beberapa hasil penelitian yang relevan, yaitu sebagai

berikut:

Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu.

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Persamaan

Penelitian

Perbedaan

Penelitian

1 Diastu

Karlinda

(Universitas

Islam Negeri

Sunan

Ampel

Surabaya)

Teknik

Komunikasi

Persuasif Untuk

Meningkatkan

Motivasi

Belajar Siswa

Kelas X

1. Persamaan

penelitian sama-

sama meneliti

peran

komunikasi

persuasif dalam

mempengaruhi

Lokasi penelitian

terdahulu yaitu SMK

Muhammadiyah 2

Yogyakarta yang

berfokus pada teknik

komunikasi persuasif

untuk meningkatkan

51

Lexi J.Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), 330-

332.

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

25

tahun 2013. Program

Keahilan

Administrasi

Perkantoran di

SMK

Muhammadiyah

2 Yogyakarta.

perubahan

sikap.

2. Menggunakan

metode

penelitian

kualitatif

deskriptif.

motivasi belajar

siswa kelas X,

sedangkan penelitian

penulis berfokus

pada strategi

komunikasi persuasif

yang digunakan oleh

aparatur desa dalam

meningkatkan

kesehatan

lingkungan.

2 Nur Apni

Oktafiah

(Universitas

Islam Negeri

Alauddin

Makasar)

tahun 2017

Komunikasi

Persuasif Guru

dan Murid

Dalam

Membentuk

Akhlakul

Karimah. (Studi

Kasus Pada

Taman Kanak-

Kanak Islam

Al-Furan

Kabupaten

Enrengkang)

Membahas

mengenai

komunikasi

persuasif dalam

mempengaruhi

perubahan sikap.

1.Penelitian

terdahulu memiliki

fokus penelitian

terkait komunikasi

persuasif guru dalam

membentuk akhlakul

karimah pada murid,

sedangkan penelitian

penulis terfokus pada

strategi komunikasi

persuasif aparatur

desa dalam

meningkatkan

kesehatan

lingkungan.

2.Penelitian

terdahulu

menggunakan studi

kasus sedangkan

penelitian penulis

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

26

menggunakan studi

deskriptif.

3 Titin

Toyyibah

(Universitas

Islam Negeri

Sulthan

Thaha

Saifuddin

Jambi) tahun

2020

Implementasi

Komunikasi

Persuasif

Pengurus

Remaja Masjid

Dalam

Merekrut

Anggota Di

Kelurahan

Sijenjang

Kecamatan

Jambi Timur.

Menggunakan

metode penelitian

yang sama yaitu

kualitatif

deskriptif dengan

menggunakan

analisis data di

lapangan model

Miles dan

Huberman.

1.Subjek Penelitian

terdahulu yaitu

pengurus remaja

masjid, sedangkan

subjek penelitian

penulis yaitu,

aparatur desa.

2.Penelitian

terdahulu ingin

melihat

implementasi

komunikasi persuasif

sedangkan penelitian

penulis ingin melihat

strategi komunikasi

persuasif.

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

27

4 Roihatul

Masruroh

(Universitas

Islam Negeri

Sulthan

Thaha

Saifuddin

Jambi) tahun

2020.

Upaya

Menanamkan

Perilaku Hidup

Sehat Melalui

Komunikasi

Persuasif Orang

Tua Terhadap

Anak Di Desa

Karya Mulya

Kecamatan

Megang Sakti

Kabupaten

Musi Rawas

Provinsi

Sumatera

Selatan.

1. Persamaan

penelitian

sama-sama

meneliti peran

komunikasi

persuasif dalam

mempengaruhi

perubahan

sikap.

2. Menggunakan

metode

penelitian

kualitatif

deskriptif.

1.Penelitian

terdahulu ingin

melihat komunikasi

persuasif orang tua

terhadap anak dalam

menanamkan hidup

sehat. sedangkan

penelitian penulis

yaitu, ingin melihat

komunikasi persuasif

yang digunakan oleh

aparatur desa dalam

meningkatkan

kesehatan

lingkungan.

Sebagaimana yang terlihat pada table di atas, bahwa dari beberapa kajian

yang disebutkan memiliki banyak perbedaan, walaupun sama-sama meneliti

mengenai komunikasi persuasif. Namun, terlihat dari penelitian terdahulu bahwa

belum ada yang membahas tentang strategi komunikasi persuasif yang dilakukan

aparatur desa dalam meningkatkan kesehatan lingkungan. Dapat dikatakan bahwa

karya penulis tidaklah sama dengan penelitian terdahulu. Disini penulis menyoroti

dari strategi yang dilakukan dan diterapkan oleh aparatur Desa Teluk, agar

masyarakat sadar tentang pentingnya kesehatan dan dapat meningkatkan

kesehatan lingkungan.

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

28

BAB II

PROFIL DESA TELUK

A. Gambaran Umum Desa Teluk

Desa Teluk merupakan salah satu wilayah yang berada di Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. Di satu wilayah Kecamatan

Pemayung memiliki 22 desa, salah satunya adalah Desa Teluk. Desa Teluk

merupakan desa yang letaknya tidak jauh dari Kabupataen Muaro Jambi. Desa

Teluk terbagi menjadi empat dusun yang dibagi menjadi 15 RT. Desa Teluk

merupakan desa yang cukup luas di Kecamatan Pemayung.

Secara umum potensi Desa Teluk dapat didiskripsikan dari berbagai aspek,

yang secara langsung merupakan mata rantai dari sistem kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kehidupan di Desa Teluk sama saja

seperti kehidupan di desa pada umumnya. Masyarakat Desa Teluk mulai

melakukan aktifitas pada pagi hari dengan urusannya masing-masing. mayoritas

masyarakat Desa Teluk memiliki mata pencaharian sebagai petani, sehingga

mereka akan pergi ke kebun pada pagi hari dan akan pulang pada siang hari

bahkan sore hari. Pada malam hari biasanya mereka menghabiskan waktu

dirumah masing-masing untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, dan

terkadang ada juga yang berkunjung ke rumah tetangga atau sanak saudara untuk

sekedar mengobrol ataupun silaturahmi.

Dalam bidang budaya/adat istiadat, masyarakat Desa Teluk masih menjaga

dan menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur.

Hal ini terbukti masih berlakunya tatanan budaya serta kearifan lokal pada setiap

prosesi pernikahan, khitanan, dan prosesi cuci kampung. Disini lembaga adat

merupakan salah satu lembaga hukum desa yang paling berperan dalam

melestarikan dan menjaga tatanan adat istiadat, budaya dan kearifan lokal.

Masyarakat Desa Teluk juga aktif dalam kegiatan keagamaan, seperti

kegiatan rutin yasinan mingguan yang dilaksanakan oleh bapak-bapak, maupun

ibu-ibu, dan pengajian pada hari besar islam. Para pemuda Desa Teluk juga aktif

dalam kegiatan karang taruna desa. Kegiatan gotong royong juga kerap kali

dilakukan pada setiap hari jum‟at yang disebut dengan jum‟at bersih.

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

29

1. Kondisi Geografis Desa Teluk

Secara geografis Desa Teluk terletak di bagian timur Kabupaten Batanghari,

dengan luas wilayah 50 KM2, dan berada pada posisi di antara 1

0 15‟ lintang

selatan sampai dengan 20 20‟ lintang selatan dan di antara 102

0 30‟ bujur timur.

Dengan batas wilayah sebagai berikut:52

a. Sebelah selatan : berbatasan dengan Desa Olak Rambahan

b. Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Rantau Majo

c. Sebelah timur : berbatasan dengan Desa Tantan

d. Sebelah barat : berbatasan dengan sungai Batang Hari/Pulau Raman.

Adapun orbitas atau jarak ke Ibu Kota, sebagai berikut:53

a. Ibu Kota Kecamatan : 12 KM

b. Ibu Kota Kabupaten : 42 KM

c. Ibu Kota Provinsi : 32 KM

Dengan orbitas/jarak tempuh tersebut, adapun waktu tempuh ke Ibu kota

dengan kendaraan umum yaitu:54

a. Ibu Kota Kecamatan : 15 Menit

b. Ibu Kota Kabupaten : 45 Menit

c. Ibu Kota Provinsi : 37 Menit

Luas wilayah Desa Teluk adalah 8.838 Ha, yang terdiri dari:55

d. Tanah sawah : 398 Ha

e. Tanah pekarangan : 42 Ha

f. Tanah pertanian : 3678 Ha

g. Tanah perkebunan : 4693 Ha

h. Tanah olahraga : 2,5 Ha

i. Tanah TPU : 6 Ha

j. Tanah perkantoran : 11 Ha

k. Tanah jalan desa : 7,5 Ha

52

Dokumen Desa Teluk, 26 Februari 2021. 53

Dokumen Desa Teluk, 26 Februari 2021. 54

Dokumen Desa Teluk, 26 Februari 2021. 55

Dokumen Desa Teluk, 26 Februari 2021.

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

30

Terkait dengan administrasi pemerintahan, wilayah Desa Teluk terdiri dari

empat dusun dengan jumlah 15 RT. Adapun jumlah dusun dan RT sebagaimana

tercantum pada table berikut:

Tabel 2.1 : Pembagian Wilayah Administrasi Desa Teluk.56

No Dusun Jumlah RT

1 Dusun I 4 RT

2 Dusun II 4 RT

3 Dusun III 3 RT

4 Dusun IV 4 RT

Jumlah 15 RT

2. Gambaran Demografis

a. Kependudukan

Jumlah penduduk yang besar bisa menjadi modal dasar pembangunan

sekaligus bisa menjadi beban pembangunan. Jumlah penduduk Desa Teluk adalah

2.868 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 790 kk. Agar dapat menjadi dasar

pembangunan, maka jumlah penduduk yang besar harus disertai kualitas sumber

daya manusia yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga

potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan, khususnya

pembangunan Desa Teluk. Berkaitan dengan kependudukan, aspek yang penting

antara lain perkembangan jumlah penduduk, kepadatan dan persebaran serta

strukturnya.

Tabel 2.2: Jumlah Penduduk.57

Laki-laki Perempuan Jumlah

1478 Jiwa 1390 Jiwa 2.868 Jiwa

56

Dokumen Desa Teluk, 26 Februari 2021. 57

Dokumen Desa Teluk, 26 Februari 2021.

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

31

Tabel 2.3: Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.58

No Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk Persentase

1 Petani 87 23,3%

2 Buruh 27 0,91%

3 Pedagang 14 0,47%

4 PNS 87 2,95%

5 Wirausaha 9 0,30%

6 Karyawan, wiraswasta 56 1,9%

7 TNI/Polri 5 0,17%

8 Peternak 25 0,85%

9 Nelayan 27 0,92%

10 Pembantu Rt 5 0,17%

11 Tenaga honorer/Pemda,tks 32 1,1%

12 Sopir 11 0,4%

JUMLAH 985 28,18%

b. Kesehatan

Peningkatan derajat kesehatan di Desa Teluk antara lain dapat dilihat dari

status kesehatan serta pola penyakit. Status kesehatan masyarakat dan

lingkungan dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti,

meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian ibu dan bayi,

dan lain-lain, sehingga untuk peningkatan derajat kesadaran masyarakat dalam

hidup sehat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.4: Jumlah Penderita Penyakit.59

No Jenis Penyakit Jumlah Penderita

2017 2018 2019

1 Gizi Buruk 1 0 0

2 Asma 5 3 2

3 TBC 0 0 0

4 Jantung 8 6 6

58

Dokumen Desa Teluk, 26 Februari 2021. 59

Dokumen Desa Teluk, 26 Februari 2021.

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

32

5 Kanker Serfik 0 0 0

6 Kanker Payudara 2 1 0

7 Stroke 2 2 2

8 DBD 4 12 0

9 Kista 3 2 2

10 Hedrosepalus 2 2 2

11 Kaki Gajah 1 1 1

12 Gangguan Jiwa 3 2 2

13 Penyakit kulit 3 2 2

14 Kematian Ibu 1 1 1

15 Kematian Bayi 0 0 0

JUMLAH 21 25 12

Terlihat dari tabel di atas, bahwa penyakit yang sering di derita oleh

masyarakat Desa Teluk adalah demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk

aedes aegypti.

B. Visi dan Misi Desa Teluk

1. Visi

“Maju, Unggul dan Berkualitas Berlandaskan Ketawaan”

(Muda Berkawan)

a. Maju

Maju adalah situasi dimana masyarakat Desa Teluk yang mampu

menerapkan Ilmu Pengetahuan Agama dan Ilmu Pengetahuan Teknologi dalam

mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup menuju suatu kehidupan yang

lebih baik. Selain kondisi sebagaimana dimaksud di atas, bahwa maju adalah

prinsip, dimana dengan prinsip hidup kita akan selalu memperbaiki dan

mengembangkan diri sehingga dapat membuat kondisi lebih baik kedepannya.

Dengan kata lain tidak hanya berpikir untuk maju, namun harus giat menambah

produktifitas nilai dari apa yang sudah kita punya dan lakukan pada menit

sebelumnya, walaupun dalam bentuk dan nilai yang sesederhana mungkin.

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

33

b. Unggul

Unggul pada umumnya bermakna lebih atau melebihi dari sesuatu yang

lainnya, unggul yang dimaksud disini dinilai dari konsep perkembangan Desa

Teluk kedepan yang akan terus berupaya menjadikan Desa Teluk sebagai desa

yang unggul dalam hal pendapatan, unggul dalam hal kualitas, pelayanan

masyarakat, pembangunan, pembinaan masyarakatnya maupun dalam hal

pemberdayaan masyarakat. Sehingga Desa Teluk menjadi desa dengan penuh

capaian prestasi membanggakan.

c. Berkualitas

Jika berbicara mengenai kualitas maka kita langsung tertuju kepada mutu

dan nilai dari sesuatu hasil yang kita kerjakan. Setiap usaha dan pekerjaan yang

kita jalankan dengan baik, dengan niat dan perencanaan yang baik, proses dan

cara yang baik dan dari semua faktor pendukung yang baik, dengan demikian

hasil yang akan kita peroleh adalah sesuatu dengan mutu yang baik pula. Pada hal

ini Desa Teluk akan memfokuskan pada meningkatkan mutu dan kualitas dan tata

kelola pemerintahan, pembangunan, pelaksanaan bidang pembinaan masyarakat

dan pemberdayaan masyarakat.

2. MISI Desa Teluk

Adapun Misi Desa Teluk yaitu:

1. Membangun sumber daya manusia yang berdaya saing.

2. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang professional dan

proposional.

3. Membangun perekonomian yang berkeadilan menuju kesejahteraan bagi

semua lapisan masyarakat.

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar.

5. Menciptakan lingkungan yang nyaman, aman dan berkelanjutan dengan

menerapkan prinsip-prinsip daya dukung sumber daya alam dan sumber

daya manusia.

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

34

C. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Teluk.

Tabel 2.5: Struktur Pemerintahan Desa60

Kepala Desa

Abdus Somad

NIP. 197206072004061001

Sekretaris Desa

Muhammad Yusuf

60

Dokumen Desa Teluk, 26 Februari 2021.

Kepala Seksi

Pemerintahan

Suriansyah,A.Md

Kepala Urusan Keuangan

Alfan.S.Pd

Kepala Urusan Umum

Dan Perencanaan

Siti Rahmatullah.S.H

Kepala Seksi Kesejahteraan

Pemuda Olahraga Dan

Pelayanan

Muhamad

Kepala

Dusun IV

Hasan

Kepala

Dusun I

Muhammad

Yusri

Kepala

Dusun II

Somad

Kepala

Dusun III

Muhammad

Sabki

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

35

Tabel 2.6: Pengurus dan Anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa),

Desa Teluk.

NO NAMA JABATAN

1 Ibrohim Ketua

2 M. Abdullah Wakil Ketua

3 Hasan Z Sekretaris

4 Hermain Anggota

5 Kms Edy Idris Anggota

6 M. Sabki Anggota

7 Syofyan Anggota

8 Sulaiman Anggota

9 Japar Anggota

10 Alekusara Anggota

11 Ahmad Zaki Anggota

Berdasarkan struktur organisasi pemerintahan Desa Teluk, semua memiliki

wewenang yang berbeda sesuai dengan tugas masing-masing kepengurusan, yang

akan diuraikan sebabagi berikut:

1. Kepala Desa : Memiliki wewenang tertinggi di desa. Kepala desa memiliki

tugas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat seperti tugas sosialisasi dan

motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,

pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga dan karang taruna serta tugas-

tugas lain yang dilimpahkan kepada desa.

2. Sekretaris Desa: Berkedudukan sebagai staf pembantu kepala desa dan

memimpin sekretaris desa yang memiliki tugas untuk mengkoordinir dan

menjalankan tugas dari pemerintah pembangunan masyarakat dan keuangan

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

36

desa seperti pengurusan administrasi keuangan, dan administrasi

penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD dan lembaga pemerintah desa

lainnya, melakukan urusan perencanaan seperti rencana anggaran

pendapatan dan belanja desa serta memberi pelayanan administrasi bagi

pemerintah desa dan masyarakat.

3. Kepala Urusan: Berkedudukan sebagai unsur staf sekretaris. Berdasarkan

bidangnya membantu sekretaris desa dalam mengkoordinir tugas dari

pemerintah pembangunan masyarakat.

4. Kepala Seksi : Berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis yang bertugas

membantu kepala desa sebagai p.elaksana tugas operasional

5. Kepala Dusun: kepala dusun disebut juga sebagai kepala kewilayahan yang

berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan dalam membantu

kepala desa dalam pelaksana tugasnya di wilayahnya, membantu

melancarkan pelayanan masyarakat dan merupakan staf yang membantu

kepala desa dan sekretaris desa dalam mendukung program pemerintah

dengan mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam program tersebut.

6. Badan Permusyawaratan Desa : membahas dan menyepakati rancangan

peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat desa, serta melakukan pengawasan kinerja kepala desa.61

D. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah kelengkapan bangunan desa yang dapat

digunakan untuk aktifitas masyarakat. Sarana dan prasarana desa dapat berupa

fasilitas yang bisa menjadi alat penunjang kegiatan masyarakat yang bisa

dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Desa Teluk. Fasilitas yang dimiliki Desa

Teluk berupa, taman kanak-kanak, masjid, puskesmas, sekolah dasar,

perpustakaan desa dan lainnya. Berikut akan diuraikan sarana dan prasarana yang

terdapat di Desa Teluk:

61

Roihatul Masruroh, “Upaya Menanamkan Hidup Sehat Melalui Komunikasi Persuasif

Orang Tua Terhadap Anak Di Desa Karya Mulya Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi

Rawas Provinsi Sumatera Selatan”, Skripsi (Jambi: Program Sarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi, 2020), 47.

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

37

Tabel 2.7: Sarana dan Prasarana.62

No Fasilitas Desa Jumlah Kondisi

1 Kantor Desa 1 unit Bagus

2 Masjid 1 unit Layak Pakai

3 Langgar/Surau 3 unit Layak Pakai

4 Puskesmas 1 unit Layak Pakai

5 Posyandu 1 unit Layak Pakai

6 Gedung Perpustakaan 1 unit Menumpang

7 Gedung Taman Kanak-kanak 1 unit Menumpang

8 Gedung Sekolah Dasar 2 unit Kurang Lokal

9 Gedung Madrasah Ibtidaiyah 1 unit Kurang Lokal

10 Gedung Madrasah Tsanawiyah 1 unit Baik

11 Gedung SLTP Satu Atap 1 unit Baik

12 Sumur Gali Umum 30 unit Baik

13 Jalan Kabupaten 3.500 Meter Rusak

14 Jalan Desa 1.500 Meter Sedang

15 Jalan Setapak 3.633 Meter Baik

16 Jalan Setapak 700 Meter Rusak

17 Jalan Produksi/Tanah 4.400 Meter Sedang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sarana dan prasarana

yang ada di Desa Teluk layak digunakan. Sarana dan prasarana tersebut dapat

digunakan dengan semestinya.

62

Dokumen Desa Teluk, 26 Februari 2021.

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

38

BAB III

PERILAKU KESEHATAN DAN BENTUK KEGIATAN KOMUNIKASI

PERSUASIF DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Perilaku Hidup Tidak Sehat Masyarakat Desa Teluk Periode

Pemerintahan Sebelumnya.

Istilah kesehatan pada dasarnya berasal dari kata sehat yang artinya terbebas

dari segala gangguan atau penyakit, baik penyakit fisik maupun psikis. Jika

diartikan dari kata dasarnya, maka kesehatan merupakan kondisi atau keadaan

yang menggambarkan tubuh yang terbebas dari segala penyakit atau gangguan

fisik atau pun psikis.63

Kesehatan merupakan anugrah yang sangat penting dalam

kehidupan. sayangnya masih banyak masyarakat yang tidak menghiraukan

tentang menjaga kesehatan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Perilaku

hidup tidak sehat merupakan pola aktifitas sehari-hari yang mampu menurunkan

status kesehatan dan dapat mendatangkan penyakit. Gaya hidup tidak sehat akan

berdampak pada kesehatan tubuh.64

Berdasarkan observasi, penulis menemukan

perilaku warga Desa Teluk yang mencerminkan hidup tidak sehat, yaitu sebagai

berikut:

1. Membuang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan merupakan perilaku yang masih sering

dilakukan oleh warga Desa Teluk, ditambah sebagian besar warga Desa Teluk

memiliki bentuk rumah panggung, mengakibatkan warga dengan mudah

membuang sampah keluar melalui jendela. Pada saat banjir sampah tersebut akan

terbawa arus dan tergenang dimana-mana. Selain menggangu pemandangan,

sampah-sampah tersebut akan menimbulkan jentik-jentik nyamuk. Jentik nyamuk

tersebut merupakan sumber dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang

disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.

63

“Pengertian Kesehatan dan Jenis-Jenis Kesehatan Manusia”, diakses melalui alamat

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-kesehatan-dan-jenis-jenis-kesehatan-manusia/, tanggal

19 Mei 2021. 64

Humas Sardijto, “Penyakit yang Timbul Akibat Gaya Hidup tidak Sehat”, diakses melalui

alamat https://sarditjo.co.id/2019/02/15/penyakityangtimbul-akibat-gaya-hidup-tidak-sehat/,

tanggal 12 Februari 2021.

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

39

Selain sering membuang sampah sembarangan pada lingkungan rumah

sendiri, warga juga masih sering membuang sampah pada tempat-tempat umum,

seperti di rumah kesehatan, posyandu bahkan membuang sampah ke sungai.

Bidan Desa Teluk, Ibu Bidan Herawati.Am.Keb mengatakan:

[M]asyarakat Desa masih sering membuang sampah sembarangan, contohnya

seperti saat sedang mengantri ingin berobat, mereka membawa makanan,

minuman kemudian sampahnya langsung dibuang begitu saja, tidak

membuangnya pada tempat sampah yang telah disediakan. pada saat panas

sampah-sampah tersebut saya bakar, karena di desa ini tidak terdapat

pembuangan sampah umum.65

Dari wawancara tersebut, peneliti dapat memahami bahwa, masih banyak

masyarakat yang membuang sampah sembarangan, sekalipun itu pada tempat-

tempat umum. Tidak tersedianya tempat pembuangan sampah umum di Desa

Teluk juga melatarbelakangi masyarakat untuk membuang sampah ke sungai, hal

itu dikarenakan mereka tidak repot lagi untuk membakarnya. Perilaku tersebut

mencerminkan perilaku hidup tidak sehat. Sampah yang dibuang sembarangan

baik sampah organik maupun sampah anorganik dapat menjadi tempat bakteri dan

parasit tumbuh subur. Sampah-sampah ini akan mengundang berbagai binatang

yang bisa menjadi vektor atau pembawa penyakit seperti tikus, kecoa dan

nyamuk. Adapun beberapa penyakit yang ditimbulkan dari perilaku membuang

sampah sembarangan, yaitu Tetanus, Hepatitis A, Demam Berdarah dan lainnya.66

2. Merokok Pada Tempat-Tempat Umum

Jumlah perokok dari waktu ke waktu semakin meningkat. Rokok secara luas

telah menjadi penyebab kematian, karena mengandung lebih dari 4000 zat adiktif

dengan 200 elemen yang berbahaya bagi tubuh. Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 tahun 2003 telah mewajibkan setiap pemerintah daerah

untuk menetapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Peraturan pemerintah ini

mengatur berbagai hal tentang tujuan pengaturan dan produksi rokok, distribusi,

65

Ibu Herawati.Am.Keb, Bidan Desa Teluk, wawancara pada 15 Januari 2021. 66

Mitra Trigan, “Dampak Buang Sampah Sembarangan Tak Hanya Penyakit Cacingan,

Tapi”, diakses melalui alamat https://gaya.tempo.co/amp/1350453/dampak-buang-sampah-

sembarangan-tak-hanya-penyakit-cacingan-tapi, tanggal 12 Februari 2021.

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

40

iklan promosi dan pengaturan kawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas rokok.

Kawasan tanpa rokok salah satunya adalah tempat kerja.67

Berdasarkan observasi peneliti, masih banyak ditemukan perilaku

masyarakat yang merokok pada tempat-tempat umum. Perilaku ini jelas

menggangu orang lain akibat asap rokok yang ditimbulkan. Menjadi seorang

perokok tidak hanya menempatkan dirinya pada resiko masalah kesehatan yang

serius, melainkan juga akan membawa dampak buruk bagi orang-orang

disekitarnya akibat hembusan asap yang dikeluarkannya.

Ibu Bidan Herawati. Am.Keb mengatakan:

[K]esadaran masyarakat tentang kesehatan terutama perokok aktif masih

kurang. Mereka masih sering merokok ditempat-tempat umum yang dapat

menggangu warga lain dan juga pastinya akan berdampak pada kesehatan.68

Dari wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa di Desa Teluk kesadaran

mengenai untuk tidak merokok pada tempat umum masih kurang. Hal ini dapat

menyebabkan bahaya bagi orang disekitarnya. Terlalu sering terpapar asap rokok

dilingkungan umum dan beberapa lingkungan kerja akan membawa dampak

buruk bagi kesehatan. Berikut beberapa bahaya asap rokok bagi kesehatan yang

dikutip dari WHO (Word Health Organization), sebagai berikut:69

a. Kanker paru-paru

Bahaya asap rokok yang pertama yaitu kanker paru-paru. Merokok

merupakan penyebab utama kanker paru-paru, lebih dari dua per tiga kematian

karena kanker paru-paru di tingkat global, dan merenggut sekitar 1,2 juta nyawa

setiap tahunnya. Dan ternyata mereka yang menjadi perokok pasif juga memiliki

resiko kanker yang sama besarnya dengan perokok aktif.

67

Friska Dwi Anggraini, et.al, “Hubungan Larangan Merokok Di Tempat Kerja Dan

Tahapan Smoking Caessation Terhadap Intensitas Merokok Pada Kepala Keluarga Di Kelurahan

Labuhan Raya Kota Bandar Lampung Tahun 2012”, Medical Jurnal Of Lampung University, 2,

No.4 (2012), 62. 68

Ibu Herawati.Am.Keb, Bidan Desa Teluk, wawancara pada 15 Januari 2021. 69

Edelweis Lararenjana, “Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan, Dapat Memicu Kesehatan

dan Tuberkolosis, diakses melalui alamat https://m.merdeka.com, tanggal 05 Februari 2021.

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

41

b. Asma

Merokok diketahui dapat memperburuk asma pada orang dewasa,

membatasi kegiatan mereka, menimbulkan disabilitas dan meningkatkan resiko

asma yang parah. Sementara itu anak-anak usia sekolah yang orang tuanya

merokok juga terpapar dampak buruk dari asapnya dan beresiko mengalami

munculnya asma yang memburuk melalui peradangan saluran ke paru-paru. Dan

masih banyak lagi penyakit yang dapat ditimbulkan dari perokok aktif maupun

perokok pasif.

3. Membuat Peternakan Di Bawah Rumah

Membuat peternakan atau kandang yang dekat dengan rumah merupakan

kebiasaan warga. Karena mayoritas warga Desa Teluk memiliki bentuk rumah

panggung, menyebabkan mereka membangun peternakan hewan seperti ayam

maupun bebek di bawah rumah. Sebenarnya membuat peternakan dekat dengan

rumah dapat menimbulkan bau tidak sedap dari kotoran hewan tersebut, bahkan

dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.

Ibu Bidan Herawati.Am.Keb menjelaskan:

[P]eternakan di bawah rumah itu, dapat menimbulkan bau tidak sedap. Namun

masih banyak dari warga kita yang membangun peternakan di bawah rumah

tersebut, dengan alasan lebih aman, terus tidak repot membuat atap untuk

kandang lagi karena telah menggunakan atap dari papan rumah, dan lebih

efisien tempat. Maksudnya tidak perlu menggunakan halaman rumah sebagai

tempat kadangnya. Padahal tentu akan menimbulkan berbagai penyakit seperti

resiko toxoplasma pada ibu hamil, resiko janin catat, penyakit infeksi dan

lainnya.70

Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa alasan masyarakat

membangun peternakan di bawah rumah karena dianggap lebih aman dan hewan

ternak mudah di awasi. Selain itu lebih hemat karena tidak perlu membuat

kandang dengan atap, mereka cukup perlu membuat sekat kandang dan pintu agar

tidak lepas, untuk bagian atap kandang tersebut telah menggunakan papan dari

rumah panggung, alasan selanjutnya yaitu dianggap tidak memakan tempat

70

Ibu Herawati.Am.Keb, Bidan Desa Teluk, wawancara pada 15 Januari 2021.

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

42

dengan memanfaatkan tempat kosong yang ada, karena biasanya di bawah rumah

panggung memang selalu kosong tidak digunakan.

Ibu Bidan Herawati. Am.Keb juga menjelaskan, bahwa ada beberapa

penyakit yang ditimbulkan dari membuat kandang peternakan yang dekat dengan

rumah, yaitu antara lain:71

a. Resiko toxoplasma

Sama seperti kotoran kucing, ternyata kotoran ayam juga bisa menyebabkan

toxoplasma pada ibu hamil. virus ini tinggal pada kotoran ayam yang kemudian

menyebar melalui kontaminasi langsung. Misalnya, jika ibu tidak menutup

makanan dengan rapat, kemudian lalat yang sudah hinggap di kotoran ayam

menempel pada makanan itu, akhirnya ibu hamil mengkonsumsi makanan karena

tidak mengetahui bahwa sudah di hinggap lalat. Parasit yang menempel akan

sampai ke tubuh ibu dari makanan yang masuk ke dalam tubuh.

b. Resiko janin cacat

Salah satu penyebab bayi lahir cacat adalah ketika ibu hamil terkena parasit

toxoplasma sebelum hamil atau saat sedang hamil. Infeksi parasit ini akan

menyerang janin yang sehat dan menyebabkan kerusakan untuk perkembangan

otak dan mata. Ini adalah resiko yang berat, karena terkadang janin tidak kuat dan

akhirnya meninggal dalam kandungan ibu.

c. Resiko penyakit infeksi

Lingkungan yang tidak sehat akan menyebabkan ibu hamil mudah sakit.

Aroma kotoran ayam juga bisa membuat kondisi ibu hamil cepat menurun. Jadi

jika ingin tetap merawat ayam, jauhkan dari lingkungan rumah.

d. Resiko flu burung

Penyakit flu burung adalah jenis penyakit berbahaya yang pernah melanda

Indonesia. Beberapa kota mengalami wabah ini dan menyebabkan jutaan ayam

mati. Masalahnya adalah penyakit ini mudah menular pada manusia seperti ibu

hamil. Ibu hamil biasanya memiliki sistem kekebalan tubuh yang yang lemah.

Karena itu sulit untuk mencegah jika sudah terjadi. Penyakit ini juga memiliki

71

Redaksi Hamil, “Bahaya Kotoran Ayam Bagi Ibu Hamil dan Janin”, diakses melalui

alamat https://hamil.co.id/gayahidup/pantangan/bahayakotoran-ayam-bagi-ibu-hamil/amp., tanggal

06 Februari 2021.

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

43

gejala yang sama seperti penyakit flu, namun bisa berkembang sampai ke saluran

pernapasan dan menyebabkan kematian.

4. Buang Air Besar Sembarangan

Perilaku buang air besar (BAB) sembarangan masih terjadi di Indonesia.

Buang air besar sembarangan yang dimaksud adalah di jamban atau diatas sungai

dan dibuat tempat penutup yang terbuat dari papan. Warga Desa Teluk masih ada

yang membuang air besar di jamban. Hal ini dilakukan karena ada beberapa

rumah yang memang dekat dengan sungai dan tidak memiliki toilet sendiri, dan

ada warga yang telah memiliki toilet namun tetap membuang air besar di jamban

karena telah menjadi kebiasaannya yang dianggap biasa.

Ibu Bidan Herawati. Am.Keb mengatakan:

[M]emang warga kita masih ada yang buang air besar di sungai, tidak banyak

tapi masih ada. Sebenarnya ada beberapa penyakit yang akan ditimbulkan dari

kebiasaan itu yang paling berbahaya yaitu infeksi saluran pencernaan.72

Buang air besar ke sungai dapat mencemari lingkungan, sungai, tanah dan

dapat menimbulkan berbagai penyakit khusunya bagi masyarakat yang

menggunakan air sungai untuk keperluan mencuci piring, mencuci baju bahkan

mandi. Kotoran yang dibuang ke sungai tentu akan mencemari air. Sehingga

banyak sekali penyakit yang ditimbulkan dari pencemaran air jika air tersebut

digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Masyarakat di suatu wilayah yang

membuang air besar sembarangan akan menimbulkan beberapa penyakit menular

di wilayah tersebut, diantaranya: penyakit cacingan, kolera (muntaber), diare,

tifus, disentri, paratypus, polio, hepatitis B dan masih banyak penyakit lainnya,

semakin besar persentase masyarakat yang membunag air besar sembarangan,

maka ancaman penyakit juga akan semakin tinggi intensitasnya.

72

Ibu Herawati. Am.Keb, Bidan Desa Teluk, wawancara pada 15 Januari 2021.

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

44

B. Strategi Komunikasi Persuasif Aparatur Desa Teluk Dalam

Meningkatkan Kesehatan Lingkungan Periode Tahun 2019-2024.

Strategi adalah suatu perencanaan (planning) dan manajemen yang lengkap

untuk mencapai suatu tujuan.73

Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak

hanya berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan jalan saja, tetapi juga

harus menunjukkan cara mengoperasikannya, dan strategi komunikasi merupakan

penentu atas berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi yang efektif. Adapun

strategi yang dilakukan oleh aparatur desa dalam meningkatkan kesehatan

lingkungan yaitu, sebagai berikut:

1. Sering Berdiskusi Bersama Masyarakat

Berkumpul bersama warga adalah salah satu strategi yang digunakan

aparatur desa. Berkumpul bersama juga dapat mempererat tali persaudaraan.

Dalam berkumpul tersebut biasanya terdapat pertukaran pikiran, pendapat dan

usulan.

Wawancara bersama Bapak Suriansyah, selaku Kepala Seksi Pemerintahan

Desa Teluk.

[S]ering ikut berkumpul bersama warga, merupakan hal kecil yang dilakukan

pada strategi komunikasi untuk mengajak masyarakat menjaga kesehatan.

Berkumpul itu akan menimbulkan pertukaran pikiran, pendapat serta usulan

serta keluhan. Pada saat berkumpul itu nantinya kita pasti akan menyinggung

tentang kesehatan lingkungan ini.

Dari hasil wawancara tersebut dapat dipahami bahwa, dengan berkumpul

bersama masyarakat, aparatur desa dapat mengetahui keinginan dan keluhan dari

masyarakat. Berkumpul bisanya dilakukan dirumah-rumah warga, pada acara-

acara tahlilan, yasinan atau berkumpul dan bersantai dengan berbincang di

warung-warung atau tempat tongkrongan bapak-bapak pada sore atau malam hari.

Hal ini dilakukan dengan santai dan tidak menghakimi. Dari berkumpul tersebut

aparatur desa akan sedikit menyinggung mengenai kesehatan sebagai sebuah

kepentingan yang harus dimiliki.

73

Ricky W.Griffin, Manajemen (Jakarat: Erlangga, 2004), 247.

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

45

2. Mengadakan Kegiatan Jum’at Bersih

Kegiatan jum‟at bersih adalah kegiatan gotong royong yang dilakukan pada

pagi hari di hari jum‟at. Strategi ini dilakukan guna mengajak warga

membersihkan lingkungan minimal lingkungan di area pekarangan rumahnya

masing-masing.

Wawancara dengan Bapak Suriansyah, selaku Kepala Seksi Pemerintahan

Desa Teluk.

[K]ita juga membuat program yang dinamakan jum‟at bersih, nah dari program

tersebut, diharapkan masyarakat mengetahui tentang pentingnya menjaga

kebersihan, minamal kebersihan lingkungan perkarangan rumah. Kegiatan ini

rutin dilakukan satu kali seminggu pada hari jum‟at. Sehingga diberi nama

jum‟at bersih tadi.74

Dari wawancara tersebut dapat dipahami bahwa jum‟at bersih merupakan

salah satu strategi yang digunakan oleh aparatur desa dalam meningkatkan

kesehatan lingkungan. Dari kegiatan tersebut diharapkan masyarakat mau

membersihkan lingkungan minimal lingkungan perkarangan rumah masing-

masing. Dengan kebersihan lingkungan yang tercipta akan terbentuknya

kesehatan.

3. Membentuk Kader

Kader berasal dari Bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Secara lebih

luas kader dimaknai sebagai orang yang mampu menjalankan amanat yang dibina

oleh suatu lembaga kepengurusan, memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian,

pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan

suatu organisasi.75

Wawancara bersama Ibu Bidan Herawati. Am.Keb, selaku bidan di Desa

Teluk.

[K]ita bekerjasama dengan pemerintah desa membentuk kader-kader guna

membantu mensejahterakan dan membina masyarakat terutama dalam

74

Bapak Suriansyah, Kepala Seksi Pemerintahan Desa Teluk, wawancara pada 02 Februari

2021. 75

Hipmahulut, “Arti Kader dan Pengkaderan”, diakses melalui alamat

http://hipmahulut.com/2012/01/08/arti-kader-dan-pengkaderan/amp/, tanggal 29 Maret 2021.

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

46

mengatasi kesehatan lingkungan di Desa ini. Kader yang dibentuk itu ada

kader posyandu, kader poskesdes dan kader lansia.76

Membentuk kader kesehatan merupakan salah satu strategi yang dilakuakn

oleh aparatur desa bersama tenaga kesehatan. Kader kesehatan adalah tenaga

sukarela yang terdidik dan terlatih dalam bidang tertentu yang tumbuh ditengah-

tengah masyarakat dan merasa berkewajiban untuk meningkatkan dan membina

kesejahteraan masyarakat dengan rasa ikhlas tanpa pamrih dan didasarkan

panggilan jiwa untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.77

Kader ini

dibentuk dan diberikan pelatihan. Dengan adanya pelatihan yang diberikan untuk

kader, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi kader,

sehingga dapat digunakan dan disesuaikan dengan masalah yang dihadapi oleh

masyarakat. Kader yang dibentuk yaitu kader posyandu, kader poskesdes dan

kader lansia.

a. Kader posyandu

Keberadaan posyandu ditengah-tengah masyarakat, mempunyai peranan

yang sangat besar, karena menyangkut pemenuhan kebutuhan yang sangat vital

bagi kesehatan terutama ibu dan anak.78

Tugas kader yang berkenaan dengan

meningkatkan kesehatan masyarakat Desa Teluk antara lain, melakukan

pendataan terhadap balita, melakukan penimbangan serta mencatatanya,

memberikan makanan tambahan, mendistribusikan vitamin A, serta melakukan

penyuluhan gizi. Kader ini diharapkan dapat menjembatani antara petugas/ahli

kesehatan dengan masyarakat serta dapat membantu menjawab kebutuhan

kesehatan mayarakat.

b. Kader poskesdes (pos kesehatan desa)

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu agar

76

Ibu Bidan Herawati. Am.Keb, Bidan Desa Teluk, wawancara pada 15 Januari 2021. 77

Dita Wulandari, “Peran Kader Dalam Meningkatkan kesejahteraan lansia melalui

posyandu lansia bhakti Ananda di dusun pengkoldesa gulurejo kecamatan lendah kabupaten kulon

progo”, Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, No.6, VII, (2016), 3. 78

Andy Dikson, et.al, “Peran Kader Posyandu Terhadap Pembangunan Kesehatan

Masyarakat”, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 6 No.1 (2017), 60.

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

47

terciptanya derajat kesehatan yang baik. Poskesdes dilaksanakan oleh tenaga

kesehatan (minimal seorang bidan), dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya oleh

dua orang kader atau tenaga sukarela lainnya.

Di desa teluk poskesde dilaksanakan oleh Ibu Bidan Herawati. Am.Keb

dibantu dengan tiga orang lainnya. Poskesdes adalah upaya kesehatan

bersumberdaya masyarakat yang di bentuk di desa dlam rangka mendekatkan

pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Kegiatan utama dari poskesdes ini

adalah pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit, surveilans gizi,

surveilans perilaku beresiko dan surveilans lingkungan), kegawatdaruratan

kesehatan dan kesiap siagaan terhadap bencana dan pelayanan kesehatan dasar.79

c. Kader lansia

Upaya kesehatan yang dilakukan oleh kader lansia memiliki peranan yang

sangat penting dalam mengupayakan cakupan dalam kegiatan promosi kesehatan

lansia meliputi penyuluhan kesehatan, pengisian indeks masa tubuh (IMT) pada

kartu menuju sehat (KMS), pengisian buku pemantauan kesehatan pribadi dan

aktivitas senam lansia. Peran dan tugas kader dalam menggerakkan masyarakat,

membantu petugas kesehatan, mengelola pertemuan bulanan kader, memberikan

informasiserta penyuluhan kesehatan yang jelas.80

4. Menjadi Contoh Untuk Masyarakat

Taktik mempengaruhi (influence tactics) adalah cara-cara yang biasanya

digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi orang

lain dapat dilakukan dengan menjadi contoh untuk orang lain.81

Biasanya

seseorang akan terpengaruh apabila orang yang mempengaruhi tersebut telah

melaksanakannya. Contohnya, jika aparatur desa ingin mempengaruhi warga

79

Mansyur Tomayahu, “Studi Pemanfaatan Pelayanan POSKESDES Di Desa Bube

Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Tahun 2011, Jurnal Politeknik Kesehatan

Kemenkes Gorontalo (2011), 5. 80

Setyoadi, “Hubungan Peran Kader Kesehatan Dengan Tingkat Kualitas Hidup Lanjut

Usia”, Jurnal Ilmu Keperawatan, 1, No.2 (2013), 185. 81

Maria Merry Marianti, “Kekuasaan dan Taktik Mempengaruhi Orang Lain Dalam

Organisasi”, Jurnal Studi Manajemen, (2011), 52.

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

48

untuk menjaga kesehatan lingkungan, tentunya orang tersebut harus terlebih

dahulu telah menjaga kesehatan lingkungan. Hal ini akan lumrah terjadi dimana-

mana.

Wawancara dengan Bapak Somad, selaku kepala dusun II.

[U]ntuk mempengaruhi orang, tentunya kita sebagai penggerak harus dapat

dijadikan contoh. Jika kita menyuruh orang untuk bersih tentunya kita terlebih

dahulu harus bersih. Apabila kita menganjurkan untuk menjaga kesehatan

lingkungan dengan tidak membuat kandang ayam di bawah rumah, tidak

membuang sampah di sungai, tidak merokok pada tempat-tempat umum,

tentunya kita harus mempraktekkan itu terlebih dahulu, agar mereka mudah

untuk mengikuti karena kita telah melakukannya tadi.82

Dari wawancara tersebut, aparatur desa melakukan strategi komunikasi

persuasif dalam meningkatkan kesehatan lingkungan yaitu dengan cara menjadi

contoh untuk masyarakat. Contoh yang dilakukan tentunya contoh yang baik-baik.

Bapak Somad menjelaskan apabila ingin memberikan contoh untuk orang lain

tentunya diri yang memberi contoh harus terlebih dahulu telah melaksankannya.

Apabila ingin menyuarakan dan mengajak untuk menjaga kesehatan lingkungan

tentunya aparatur desa harus terlebih dahulu melaksanaknnya yaitu menjaga

kesehatan lingkungan. Dengan cara memberikan contoh, strategi ini dianggap

ampuh dan diharapkan masyarakat akan mengikutinya, karena aparatur desa

merupakan orang berpengaruh di desa yang memiliki eksistensi tinggi, sehingga

akan memudahkan mereka dalam mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan

lingkungan.

Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa dalam bentuk komunikasi

seorang komunikator akan sukses apabila ia berhasil menunjukkan source of

credibility, artinya menjadi sumber kepercayaan bagi komunikan kepada

komunikator ditentukan oleh keahlian komunikator dalam bidang pekerjaannya

serta dapat tidaknya dipercaya. Faktor penting pada komunikator saat melakukan

kegiatan komunikasi adalah sumber daya tarik (source attractiveness) dan sumber

82

Bapak Somad, Kepala Dusun II, Wawancara pada 11 Januari 2021.

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

49

kepercayaan (source credibility).83

Kepala desa sebagai kepala pemerintahan

paling tinggi di lingkungan desa memiliki kredibilitas, sehingga masyarakat akan

dengan mudah terpengaruh atas apa yang disampaikan baik dengan tindakan

langsung maupun lisan.

83

Yunus Winoto, “Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source Of Credibility) Dalam

Penelitian-Penelitian Layanan Perpustakaan”, Jurnal Ilmu Perpustakaan, 5. No.2 (2015), 2.

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

50

BAB IV

HAMBATAN DAN SOLUSI APARATUR DESA DALAM

MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGAN PERIODE

TAHUN 2019-2024

A. Hambatan Komunikasi Persuasif Aparatur Desa Dalam Meningkatkan

Kesehatan Lingkungan.

Mengajak seseorang untuk berbuat kebaikan bukan merupakan perkara

mudah. Saat berdakwah Rasulullah SAW saja selalu ditimpa ujian, cobaan, tidak

dihiraukan, bahkan pernah diludahi oleh orang-orang kafir. Tetapi beliau tidak

pernah menyerah untuk membawa umatnya menuju kepada jalan kebenaran.

Aparatur desa merupakan pemerintahan tertinggi di desa. Keberhasilan

pembangunan dan kesejahteraan warga desa selalu ditunjang oleh upaya dan

usaha yang dilakukan aparatur desa. Dalam meningkatkan kesehatan lingkungan

aparatur desa tentunya mengalami beberapa hambatan yang dihadapi.

Hambatan komunikasi adalah segala bentuk gangguan yang terjadi didalam

proses penyampaian dan penerimaan suatu pesan dari individu kepada idividu

yang lain yang disebabkan oleh faktor lingkungan maupun faktor fisik dan psikis

dari individu itu sendiri.84

Wawancara dengan Bapak Muhammad Yusuf selaku sekretaris Desa Teluk.

[B]anyak sekali kendala yang harus kami hadapi saat ingin mengajak

masyarakat menerapkan hidup sehat dengan menjaga agar lingkungan tetap

bersih, terutama dari lingkungan rumah terlebih dahulu. Misalnya dari

perbedaan karakter masyarakat. Ada yang diberi tahu dengan baik namun

mereka enggan mendengarkan, ada yang mendengarkan namun tidak

dilaksanakan, ada yang sudah dilaksanakan namun besok diulang kembali. Ada

juga yang mengatakan sok bersih. Namun ada juga yang benar-benar

mendengarkan dan melaksanakan, ya macem-macem lah pokoknya. Kemudian

karena kurangnya minat mereka untuk mengetahui kebersihan yang sebenarnya

juga itu berpengaruh. Sebenarnya mereka tau tapi terkadang ada yang pura-

pura tidak tahu, nah itu yang sulit. Begitu juga saat kita mengadakan kegiatan

jum‟at bersih dar program yang kita buat itu, kalau

84

Indah Damayanti dan Sri Hadiati Purnamasari, “Hambatan Komunikasi dan Stres

Orangtua Siswa Tunarungu Sekolah Dasar”, Jurnal Psikologi Insight, 3.No. 1 (2019), 3.

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

51

pada minggu-minggu awal hinggga empat sampai lima minggu bisa berjalan,

kemudian kedepannya sudah tidak berjalan lagi, semangatnyaa cuman

sebentar.85

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, ada beberapa kendala yang dihadapi

oleh aparatur desa dalam mempengaruhi warga desa untuk meningkatkan

kesehatan lingkungan di Desa Teluk, yaitu sebagai berikut:

1. Karakter Masyarakat

2. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Tentang Kesehatan

3. Semangat yang Cepat Hilang

4. Tidak Tersedianya Tempat Pembuangan Sampah Umum

Hambatan-hambatan tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

1. Karakter Masyarakat

Masyarakat Desa Teluk terdiri dari berbagai macam suku, membuat watak

dan karakter berbeda-beda. Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang

menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup

keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan kata lain karakter merupakan

sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu. Sedangkan masyarakat

adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi.86

Karakter masyarakat

merupakan kendala yang paling utama dalam meningkatkan kesehatan lingkungan

di Desa Teluk. Dari karakter yang banyak membuat aparatur desa harus pandai

dan memiliki strategi lebih dalam mengajak masyarakat.

Wawancara bersama Bapak Hermain, selaku ketua RT 11 Desa Teluk.

[K]arakter masyarakat itu beda-beda. Seperti di RT sini, ada yang mau

mendengarkan tetapi dia tidak melaksanakan apa yang didengar tersebut, ada

yang mau mendengarkan dan melaksanakan anjurannya. Dan pernah itu saya

dengar ada yang mengatakan dia saja tidak bersih, masak mau menyuruh orang

untuk bersih, nahh ituu ada macam-macam lah pokoknya. Tapi kita ya terus

85

Bapak Muhammad Yusuf, Sekretaris Desa Teluk, wawancara pada 12 Januari 2021. 86

Nanang Ajim, “Sifat dan Karakter Masyarakat Indonesia”, diakses melalui alamat

https://www.mikirbae.com, tanggal 27 Februari 2021.

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

52

saja menyampaikan dan mengajak kebaikan, demi kebaikan kita bersama

juga.87

Dari wawancara tersebut peneliti mengetahui bahwa, masih terdapat

masyarakat yang menolak untuk diberitahu kepada kebaikan yaitu menjaga

kebersihan, namun ada juga warga yang mengerti dengan melaksanakan apa yang

diberi tahu. Karakter dan watak dari masyarakat yang berbeda-beda yang

menjadikan penghambat aparatur desa untuk mengajak masyarakat menjaga

kebersihan yang nantinya akan menciptakan kesehatan. Kesehatan yang menjadi

persoalan penting dalam menjalani kehidupan ini. Dalam hal ini kesabaran dan

kekreatifan aparatur desa sangat penting dimiliki demi terciptanya kesehatan

lingkungan seperti yang diharapkan.

2. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Tentang Kesehatan

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan juga menjadi kendala

dalam melakukan komunikasi persuasif untuk meningkatkan kesehatan

lingkungan. Masyarakat menganggap bahwa standar kebersihannya yaitu terletak

pada apa yang telah dilaksanakannya saat ini. Kebersihan yang menurut mereka

bersih tidak sepenuhnya bersih di pandang oleh orang lain. Seperti membuat

peternakan di bawah rumah. Menurut mereka hal itu tidak menjadi masalah,

namun jika kita melihat dari sisi kesehatan, tentu pembuatan kandang atau

peternakan di bawah rumah dapat mempengaruhi kesehatan. Warga Desa Teluk

juga masih ada yang membuang air besar di jamban. Mereka juga menganggap itu

merupakan hal yang biasa, namun jika dilihat dari sisi kesehatan, membuang air

besar di sungai akan membuat pencemaran pada air serta akan membahayakan

bagi mereka yang dalam kehidupan sehari-hari menggunakan air sungai, seperti

untuk mencuci bahkan mandi.

Wawancara dengan Bapak Rifai selaku ketua RT 10.

[M]emang masih ada sebagian dari warga kita yang membuang air besar di

sungai, hal itu dikarenakan tidak terdapat toilet di rumahnya, bahkan dari

warga ada yang memiliki toilet sendiri namun dia masih saja membuang air

besar di sungai, karena membuang air besar di sungai sudah menjadi kebiasan

87

Bapak Hermain, Ketua RT 11 Desa Teluk, wawancara pada 09 Februari 2021.

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

53

bagi dirinya dan di anggap sebagai hal yang biasa. Sebenarnya mereka

mengerti kalau air akan tercemar, tapi mereka masih tetap saja

melakukannya.88

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa memang masih terdapat

warga yang sering membuang air besar di sungai, terutama warga di RT 10. Hal

itu dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Bapak

Rifai juga mengatakan bahwa sebenarnya mereka mengetahui bahaya dari

membuang air besar di sungai, namun mereka tetap melakukannya karena

membuang air besar di sungai telah menjadi sebuah kebiasaan yang dianggap

lumrah. Inilah yang menjadi hambatan bagi aparatur desa untuk meningkatkan

kesehatan lingkungan, karena kebiasaan warga yang sulit untuk dihilangkan.

3. Semangat yang Cepat Hilang

Semangat merupakan modal utama dalam melaksankan segala aktifitas.

Semangat adalah keadaan pikiran ketika batin tergerak untuk melakukan satu atau

banyak tindakan.89

Aparatur Desa Teluk sering membuat program yang terkait

dengan kebersihan lingkungan guna membuat suasana desa terasa lebih nyaman,

seperti membuat program jum‟at bersih yang merupakan kegiatan gotong royong

pada setiap pagi di hari jum‟at.

Bapak Muhammad Yusuf selaku sekretaris Desa Teluk mengatakan:

[K]ita telah membuat program jum‟at bersih yang kita disampaikan kepada

ketua RT, kemudian ketua RT mengajak warganya bersama-sama melaksankan

kegiatan tersebut. Namun kendalanya disitu, ada warga yang melaksankan ada

yang tidak. Ada memang warga RT yang semangat melaksanakan, ada RT

yang tidak mengindahkan, kemudian ada juga yang hanya berjalan sebentar

saja, kemudian tidak berjalan lagi.90

Dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa, program yang dibuat oleh

aparatur Desa Teluk tidak bertahan lama. Bahkan ada warga yang tidak

mengindahkan program tersebut, namun ada juga yang mau melaksanakan namun

88

Bapak Rifai, Ketua RT 10 Desa Teluk, Wawancara pada 14 Februari 2021. 89

“Pengertian Semangat”, diakses melalui alamat http://karakterbangkit.blogspot.

com/2019/01/pengertian-semangat.html?m=1 , tanggal 27 Februari 2021. 90

Bapak Muhammad Yusuf, Sekretaris Desa Teluk, wawancara pada 12 Januari 2021.

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

54

hanya berjalan sebentar. Aparatur Desa Teluk telah melakukan cara-cara yang

sejatinya dapat dilakukan demi meningkatkan kesehatan lingkungan di desa,

namun ada pula hambatan-hambatan yang harus dihadapi,

4. Tidak Tersedianya Tempat Pembuangan Sampah Umum

Hambatan yang dihadapi oleh aparatur desa dan tenaga kesehatan Desa

Teluk yaitu tidak tersedianya tempat pembuangan sampah umum. Hal itu yang

mengakibatkan masyarakat membuang sampah ke sungai. Ada juga masyarakat

yang langsung membakar sampah di pekarangan rumah mereka. tempat

pembuangan sampah umum dirasa cukup penting untuk menampung sampah-

sampah masyarakat, ditambah dengan jumlah masyarakat yang banyak, dan

mengakibatkan limbah sampah yang banyak pula.

Tempat pembuangan sampah akhir (TPA) atau tempat pembuangan sampah

(TPS) ialah tempat untuk menimbun sampah dan merupakan bentuk tertua untuk

perlakuan sampah. TPA dapat berbentuk tempat pembuangan dalam (dimana

pembuang sampah membawa sampah di tempat produksi), begitupun tempat yang

digunakan oleh produsen. Pengolahan sampah dengan metode pmebuangan akhir

dilakukan dengan teknik penimbunan sampah. Tujuan utama penimbunan akhir

adalah menyimpan sampah padat dengan cara-cara yang tepat dan menjamin

keamanan lingkungan, menstabilkan sampah (mengkonvensi menjadi tanah), dan

merubahnya ke dalam siklus metabolisme alam.91

B. Solusi Dalam Menangani Hambatan Komunikasi Persuasif Aparatur Desa

Dalam Meningkatkan Kesehatan Lingkungan.

Merupakan hal yang wajar apabila dalam melakukan suatu kegiatan terdapat

hambatan-hambatan yang dihadapi sebab setiap usaha tidak selalu berjalan

dengan mulus dan lurus. Untuk itu adapun beragam solusi yang dapat dilakukan

dalam mengatasi kendala dalam meningkatkan kesehatan lingkungan di Desa

Teluk.

91

Ade Jamal Mirdad, “Analisis Manfaat-Biaya Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA)

Galuga”, Jurnal Ekonomu-Qu, 7, No. 1 (2017), 9.

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

55

1. Memahami pola pikir masyarakat

Aparatur desa harus mengetahui pola pikir masyarakat melalui pendekatan

guna mengetahui bagaimana cara menghadapi masyarakat yang memiliki pola

pikir keras kepala, tidak perduli, mudah menyerah dan sebagainya. Hal ini

merupakan pelajaran penting yang benar-benar harus dipahami.

Wawancara bersama Bapak Hermain, selaku ketua RT 11 Desa Teluk.

[U]ntuk masalah hambatan yang dihadapi, kami beserta aparatur desa yang

lain, terus berusaha melakukan pendekatan untuk mengetahui pola pikir

masyarakat yang berbeda-beda tadi sampai mereka mengetahui pentingnya

kesehatan lingkungan.92

Diketahui dari wawancara tersebut, aparatur desa menghadapi hambatan

tersebut dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk mengetahui pola

pikir masyarakat yang berbeda-beda. Dari pendekatan itu akan menemukan

jawaban tentang apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan apa yang menjadi

kendala masyarakat hingga tidak perduli terhadap kesehatan lingkungan.

2. Memberikan Pemahaman Terkait Pentingnya Kesehatan

Solusi kedua yaitu dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat

mengenai pentingnya kesehatan lingkungan. Cara ini dilakukan dengan

melakukan diskusi bersama warga dengan memberikan contoh-contoh penyakit

yang ditimbulkan dari kegiatan tidak menjaga kebersihan yang memang dialami

oleh masyarakat, seperti penyakit demam berdarah yang sering dialami oleh

masyarakat Desa Teluk, dan manfaat dari menjaga kebersihan yang akan

membawa dampak yang baik untuk kesehatan.

Wawancara dengan bapak Rifai selaku ketua RT 10 Desa Teluk.

[S]olusi yang kami gunakan untuk memberikan pemahaman terhadap

masyarakat yang rendah kesadaran tentang kesehatan ya itu, dengan

memberikan contoh nyata di masyarakat kalua penyakit itu benar-benar ada.

Penyakit yang sering dialami itu demam berdarah kalau disini.93

92

Bapak Hermain, Ketua RT 11 Desa Teluk, wawancara pada 09 Februari 2021. 93

Bapak Rifai, Ketua RT 10 Desa Teluk, Wawancara pada 14 Februari 2021.

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

56

Dari wawancara di atas dapat dipahami bahwa solusi yang digunakan yaitu

dengan memberikan pelajaran secara nyata, bahwa dengan tidak menjaga

kebersihan dan masih melakukan kebiasaan buruk dapat menyebabkan timbulnya

penyakit, contohnya penyakit demam berdarah yang sering dialami oleh

masyarakat Desa Teluk.

3. Membangkitkan Semangat

Solusi ketiga yang ditempuh dalam mengatasi hambatan yaitu membuat

masyarakat lebih bersemangat lagi, yaitu aparatur desa harus lebih bersemangat

mengajak warganya untuk melakukan kegiatan kebersihan lingkungan dan

menyampaikan mengenai pentingnya kesehatan dalam kehidupan. sehingga

diharapkan masyarakat akan lebih memahami dan melaksanakan segala upaya-

upaya dan program dari aparatur desa.

4. Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Umum

Pembangunan tempat pembuangan sampah umum penting dilakukan setelah

melihat dari kebiasaan warga yang sering membuang sampah ke sungai atau

tempattempat umum. Saat ini pemerintah Desa Teluk sedang memprogramkan

pembangunan tempat pembuangan sampah umum, agar terciptanya lingkungan

yang bersih dan nyaman.

C. Penerapan Komunikasi Persuasif Aparatur Desa Dan Perubahan Perilaku

Masyarakat Dalam Meningkatkan Kesehatan Lingkungan

Tujuan dari komunikasi persuasif adalah tentang perubahan sikap. Sikap

adalah rasa suka atau tidak suka terhadap sesuatu. Dalam menerapkan komunikasi

persuasif antara aparatur desa dan masyarakat Desa Teluk memiliki tujuan yang

sama yaitu mengajak dan mempengaruhi masyarakat Desa Teluk agar memiliki

perubahan dalam hal meningkatkan kesehatan lingkungan. Penerapan adalah

perbuatan menerapkan. Dengan kata lain penerapan adalah suatu tindakan yang

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

57

dilakukan oleh individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.94

Wawancara dengan bapak Abdus Somad selaku Kepala Desa Teluk.

[S]aat menerapkan komunikasi persuasif pada masyarakat, kami menggunakan

cara-cara yang tetap memperlihatkan ketenangan dan menyenangkan, tidak

menggurui dan menghakimi. Oleh karena itu saat menerapkan, saat akan

menyampaikan kepada masyarakat, kita telah memiliki rencana yang disusun

secara matang. Pada saat mengajak warga berbicara kita berusaha tidak

membosankan serta memberikan informasi mengenai kesehatan dengan benar,

dan berusaha meyakinkan mereka agar mereka mau menjaga kebersihan serta

menerapkan pola hidup sehat, dan menjelaskan manfaat yang diperoleh dari

lingkungan yang bersih dan menyampaikan tentang bahaya atau penyakit-

penyakit yang timbul akibat dari lingkungan yang tidak sehat.95

Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa penerapan

komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Aparatur Desa Teluk adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan Pendekatan

2. Melakukan Komunikasi Yang Baik

3. Mengajak Berdiskusi

4. Melihat Pola Pikir Masyarakat

5. Mengajak Masyarakat Untuk Tidak Meremehkan Kesehatan

Berikut akan dipaparkan tentang penerapan komunikasi persuasif yang

digunakan oleh Aparatur Desa Teluk, yaitu sebagai berikut:

1. Melakukan Pendekatan

Pendekatan merupakan proses atau perbuatan untuk mendekati. Pendekatan

yang dilakukan oleh Aparatur Desa Teluk yaitu pendekatan secara individual

maupun pendekatan secara kelompok. Tujuan dilakukannya pendekatan ini yaitu

untuk mengetahui serta mempermudah aparatur desa dalam memahami

permasalahan atau kendala yang dimiliki oleh warga Desa Teluk tentang menjaga

94

Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern

English Pers, 2002), 1598. 95

Abdus Somad, Kepala Desa Teluk, wawancara pada 11 Januari 2021.

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

58

kebersihan lingkungan. Metode pendekatan ini dilakukan untuk memperbaiki

kemampuan individu maupun kelompok dan merupakan aspek penting.

Wawancara dengan Bapak Saman, salah seorang warga RT 12 Desa Teluk.

[S]ebelum paham tentang menjaga kebersihan lingkungan dan tentang

kesehatan lilngkungan, saya sering acuh tak acuh tentang kebersihan terutama

pada kebersihan rumah saya sendiri. Pihak pemerintah desa setempat memang

sering melakukan sosialisasi di tempat-tempat umum seperti masjid, pada acara

tahlilan atau acara yang lainnya, namun diri saya belum tertarik karena

menurut saya, beginilah kebersihan menurut standar saya sediri. Dulu saya

masih membangun peternakan ayam dibawah rumah, menurut saya itu cara

yang aman agar ayam saya aman dan mudah diawasi. Namun setelah saya

menyadari bahwa sering timbul bau tidak sedap dari kotoran ayam dan

menggangu tamu-tamu saya, akhirnya saya mengikuti saran dan anjuran dari

pemerintah desa setempat, untuk memindahkan tempat ternak ayam. Sekarang

saya telah menikmati manfaat dari anjuran pemerintah desa mengenai

kesehatan tersebut.96

Dari hasil wawancara tersebut peneliti dapat mengetahui bahwa Aparatur

Desa Teluk menerapkan pendekatan yang sangat baik sehingga warga menjadi

tertarik dengan ajakan yang dilakukan secara terus-menerus. Dapat diketahui

bahwa aparatur desa melakukan pendekatan melalui acara-acara atau kegiatan

rutin yang dilakukan di desa. Melalui ajakan yang dilakukan dengan pendekatan

yang tepat dan dilakukan secara terus-menerus, akan membuat seseorang

terpengaruh.

Bapak Muhammad Yusuf selaku sekretaris Desa Teluk, menjelaskan.

[D]alam melakukan pendekatan, kami memang sengaja tidak langsung

melakukan penghakiman secara langsung kerumah-rumah, melarang dan

menyalahkan mereka. Namun kami mencoba untuk lebih banyak

mendengarkan mereka agar mengetahui alasan mengapa mereka tidak perduli

dengan kesehatan. Setelah diberikan penjelasan mengenai bahaya dan manfaat

yang ditimbulkan, lama kelamaan mereka menyadari bahwa kesehatan itu

penting.97

96

Bapak Saman, warga Desa Teluk RT 12, wawancara pada 29 Januari 2021. 97

Bapak Muhamad Yusuf, Sekretaris Desa Teluk, wawancara pada 12 Januari 2021.

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

59

Melalui hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa cara aparatur desa

dalam mempengaruhi masyarakat agar mau menjaga kebersihan yang kemudian

akan menimbulkan kesehatan dengan melalui pendekatan yang menurut penulis

itu sangat menarik. Karena mereka melakukan pendekatan dengan cara yang

lembut dan tidak menghakimi, dengan memberikan pengetahuan tentang bahaya

apabila tidak menjaga kebersihan dan manfaat yang diperoleh apabila menjaga

kebersihan. Aparatur desa pun dengan tidak bosan melakukannya secara berulang-

ulang. Aparatur desa juga selalu memanfaatkan waktu bersama masyarakat untuk

menyampaikan hal tersebut sehingga masyarakat tidak merasa dihakimi atas

kesalahannya.

2. Melakukan Komunikasi Yang Baik

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti akan selalu berkomunikasi dengan

manusia lain. Komunikasi adalah modal terpenting dalam menjalani kehidupan.

komunikasi yang baik akan melahirkan lingkungan sosial yang baik pula. Dengan

komunikasi yang baik kita dapat menciptakan hubungan positif dengan orang lain,

terbentuknya keakraban antara seseorang dengan orang lain dan lain sebagainya.98

Dalam mengajak warganya untuk melakukan kebersihan lingkungan agar

terciptanya lingkungan yang sehat, digunakan pula komunikasi yang baik.

Komunikasi yang baik merupakan modal utama dalam segala hal. Apabila sejak

awal telah bertutur kata yang kasar dan menyakiti orang lain, maka mereka tidak

akan mungkin mau mendengarkan keinginan dan harapan kita. Sehingga

komunikasi yang baik merupakan kunci dalam penerapan komunikasi persuasif

dalam mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Wawancara bersama Bapak Kadir selaku warga RT 10 Desa Teluk.

[P]ihak pemerintah desa sama Ibu bidan itu kalau berbicara tentang kesehatan

ya dilakukan dengan sopan, tidak membentak dan menghakimi apalagi saya

sudah tua begini, mereka memberitahu dengan ucapan yang lemah lembut, ya

jadi enak saja.99

98

Andre Kurniawan, “Cara Berkomunikasi yang Baik dan Efektif, Bantu Hindari

Kesalahpahaman”, diakses melalui alamat https://m.merdeka.com/jabar/cara-berkomunikasi-yang-

baik-dan-efektif-bantu-hindari-kesalahpahaman-kln.html, tanggal 20 Februari 2021. 99

Bapak Kadir, warga Desa Teluk RT 10, wawancara pada 30 Januari 2021.

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

60

Dari ungkapan bapak Kadir tersebut dapat disimpulkan bahwa memang

dalam mengajak masyarakat untuk menerapkan hidup sehat itu dilakukan dengan

komunikasi yang baik, yaitu sopan, lemah lembut bahkan tidak membentak dan

menghakimi. Tentunya komunikasi yang baik digunakan sebagai kunci dalam

penerapan komunikasi persuasif.

Menurut bapak Muhammad Yusuf selaku sekretaris Desa Teluk,

menjelaskan.

[D]alam mengajak dan menghimbau warga untuk menjaga kesehatan, tentunya

modal awal yang dilakukan adalah dengan menerapkan komunikasi yang baik.

Komunikasi yang baik disini maksudnya tidak menghakimi, tidak

menyalahkan yang dapat menyinggung perasaan. Namun mengajak dan

memberitahu dengan cara pelan-pelan dan sopan.100

Dapat diketahui dari pernyataan bapak Muhammad Yusuf selaku sekretaris

Desa Teluk, bahwa komunikasi yang baik untuk mengajak warga dalam menjaga

kebersihan dan kesehatan lingkungan, yaitu dilakukan dengan penyampaian yang

baik, sopan, tidak menyinggung perasaan, tidak tergesa-gesa dan tidak

menghakimin. Dari komunikasi yang baik itu diharapkan dapat mempengaruhi

warga, sehingga warga mau melakukan dan melaksanakan sesuai keinginan kita,

yaitu menjaga kebersihan lingkungan guna dapat meningkatkan kesehatan

lingkungan.

3. Mengajak Berdiskusi

Diskusi adalah percakapan, pertukaran pikiran, gagasan serta pendapat yang

melibatkan dua orang atau lebih. Tujuan dari berdiskusi yaitu untuk mencari

kesepakatan bersama. Diskusi merupakan proses pertukaran pikiran, pendapat

atau gagasan yang terarah, yang dapat mencapai kesepakatan bersama.101

Dengan

berdiskusi membuat seseorang semakin akrab dengan orang lain. Diskusi

100

Bapak Muhamad Yusuf, Sekretaris Desa Teluk, wawancara pada 12 Januari 2021. 101

Jevi Nugraha, “Tujuan Diskusi Dalam Kehidupan Sehari-hari, diakses melalui alamat

https://m.merdeka.com/jateng/7-tujuan-diskusi-beserta-jenis-dan-manfaatnya-yang-perlu-

diketahui-kln.html, tanggal 20 Februari 2021.

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

61

merupakan cara pemecahan masalah yang dilakukan sebagai bentuk memahami

seseorang saat melakukan pendekatan.

Wawancara bersama Bapak Bapak Kadir selaku warga RT 10 Desa Teluk.

[K]ita juga sering diajak berdiskusi mengenai kesehatan ini, diskusi dimana

saja. Terkadang berkumpul di rumah tetangga, terkadang sedang ada acara

yasinan, jika telah selesai kita diajak bediskusi ringan.102

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa diskusi sering dilakukan

dimana saja, diskusi juga dilakukan dengan santai.

Wawancara bersama Bapak Abdus Somad selaku Kepala Desa Teluk.

[D]iskusi merupakan hal yang tidak pernah ketinggalan dilakukan oleh kami.

Karena dengan berdiskusi kami dapat mengetahui kendala, alasan masyarakat

yang masih enggan menjaga kesehatan lingkungan. Dalam berdiskusi biasanya

kami mengajak pemuda karang taruna, pihak RT dan Kadus yang merupakan

orang-orang yang dapat mempengaruhi warga dalam membuat perubahan.

Alasan mengajak karang taruna karena mereka pemuda yang dapat membuat

perubahan dengan kegiatan-kegiatan mereka.103

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dengan berdiskusi, dapat

memperluas pemahaman dan bertukar pikiran, sehingga dapat memecahkan

masalah yang ada yaitu terkait dengan kendala dan alasan warga yang masih

enggan menjaga kesehatan lingkungan. Metode diskusi merupakan salah satu cara

dalam meningkatkan kesehatan lingkungan Desa Teluk. Diskusi ini dilakukan

untuk mengetahui hal apa saja yang diinginkan oleh masyarakat, alasan apa yang

menjadikan masyarakat tidak mau menjaga kebersihan lingkungan dan diharapkan

dari diskusi ini di dapatkan pemecahan persoalan tersebut.

Wawancara dengan Tarmizi, selaku ketua karang taruna Desa Teluk.

[K]ita karang taruna sering diajak berkumpul bersama pak kades atau yang

lainnya, untuk membahas mengenai kebersihan lingkungan. Terkadang sengaja

dikumpulkan untuk membahas topik lain, namun nanti disinggung mengenai

masalah kesehatan, karena jika dilihat pada tahun 2019 itu banyak dari warga

yang mengalami penyakit DBD. Nah kami diberikan tugas untuk membuat

sebuah kegiatan yang positif yang dapat mengurangi masalah tersebut.104

102

Bapak Kadir, warga Desa Teluk RT 10, wawancara pada 30 Januari 2021. 103

Bapak Saman, warga Desa Teluk RT 12, wawancara pada 29 Januari 2021. 104

Tarmizi, ketua karang taruna Desa Teluk, wawancara pada 15 Februari 2021.

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

62

Dari wawancara tersebut dapat diketahui bahwa terdapat kerjasama antara

aparatur desa dan karang taruna mengenai meningkatkan kebersihan lingkungan

yang akan membawa pada kesehatan lingkungan. Karang taruna sebagai wadah

pengembangan serta pemberdayaan dalam kegiatan di masyarakat untuk dan oleh

masyarakat sangat diperlukan dalam meningkatkan kesehatan lingkungan melalui

kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

4. Melihat Pola Pikir Masyarakat

Pola pikir adalah cara menilai dan memberikan kesimpulan terhadap sesuatu

berdasarkan sudut pandang tertentu. Banyaknya sudut pandang seseorang untuk

berpikir dipengaruhi oleh emosi (mentaly), pendidikan dan pengalaman.105

Pola

pikir masyarakat berbeda-beda sesuai dengan kondisi psikologi, keluarga maupun

sosial. Pola pikir merupakan cara berpikir yang mempengaruhi sikap, jadi sikap

seseorang merupakan hasil dari pola pikirnya sendiri.

Bapak Muhammad Yusuf selaku sekretaris Desa Teluk, menjelaskan:

[D]alam melakukan penerapan untuk mengajak warga dalam menjaga

kesehatan dan meningkatkan kesehatan lingkungan kita melihat bagaimana

pola pikir yang dimiliki masyarakat dengan cara melakukan pendekatan. Dari

pendekatan tadi akan terlihat seperti apa pola pikir masyarakat. Barulah kita

dapat mengetahui apa-apa saja yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh

mereka.106

Dari wawancara tersebut dapat dipahami bahwa untuk mempengaruhi

seseorang kita harus paham terlebih dahulu pola pikirnya. Setelah mengetahui

pola pikir masyarakat tentunya akan mempermudah dalam penerapan komunikasi

persuasif, karena telah mengetahui watak, keinginan serta hal-hal yang

dibutuhkan oleh masyarakat.

105

Putri Purba, “Mengembangkan Mindset dan Pola Pikir Kita”, diakses melalui alamat

https://www/kompasiana.com/amp/putrianipurba/mengembangkan-mindset-dan-pola-pikir-

kita_552c943f6ea834f0728b4567, tanggal 20 Februari 2021. 106

Bapak Muhamad Yusuf, Sekretaris Desa Teluk, wawancara pada 11 Januari 2021.

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

63

5. Mengajak Masyarakat Untuk Tidak Meremehkan Kesehatan

Kesehatan merupakan modal yang paling penting dalam kehidupan. Istilah

kesehatan pada dasarnya berasal dari kata sehat yang artinya terbebas dari segala

gangguan atau penyakit baik fisik maupun psikis. Cara penerapan komunikasi

persuasif disini yaitu dengan membentuk kader-kader yang anggotanya adalah

masyarakat. Kader-kader itu terdiri dari kader posyandu, kader poskesdes dan

kader lansia. Diharapkan dari pembentukan kader itu masyarakat lebih

mengetahui tentang pentingnya kesehatan dan tidak meremehkan kesehatan

terutama kebersihan lingkungan yang akan berdampak pada kesehatan.

Ibu Bidan Herawati. Am.Keb mengatakan:

[K]ader ini dibentuk oleh desa, anggotanya adalah masyarakat kita sendiri.

Kader ini diberikan pelatihan, terkadang dari dinas langsung. Gunanya agar

mereka mengetahui tugas-tugas nya nanti.107

Dari hasil wawancara tersebut, Ibu Bidan Herawati. Am.Keb menjelaskan,

bahwa kader-kader ini dibentuk dan diberikan arahan melalui pelatihan guna lebih

mengetahui fungsinya di masyarakat dengan memberikan kepercayaan kepada

mereka. Dari kepercayaan itu dapat menimbulkan rasa kepercayaan diri untuk

orang tersebut dan menimbulkan rasa tanggung jawab. Selain itu dengan

memberikan kepercayaan kepada orang lain dapat mengikat seseorang tersebut

untuk mengajak orang lain agar lebih peduli terhadap kebersihan dan kesehatan

lingkungan.

107

Ibu Herawati. Am.Keb, Bidan Desa Teluk, wawancara pada 15 Januari 2021.

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan di atas mengenai strategi komunikasi

persuasif yang di lakukan oleh aparatur Desa Teluk, dapat diambil kesimpulan

bahwa:

1. Pada pemerintahan periode sebelumnya terdapat perilaku hidup tidak sehat

masyarakat Desa Teluk yaitu membuang sampah sembarangan, merokok

pada tempat-tempat umum, membuat peternakan di bawah rumah serta

masih terdapat masyarakat yang membuang air besar sembarangan yaitu

membuang air besar di sungai.

2. Strategi komunikasi persuasif yang digunakan oleh aparatur desa dalam

meningkatkan kesehatan lingkungan di Desa Teluk Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batanghari pada periode tahun 2019-2024 yaitu sering

berkumpul bersama warga, mengadakan kegiatan yang dinamakan jum‟at

bersih, membentuk kader, serta menjadi contoh untuk masyarakat.

Diharapkan dari strategi ini masyarakat sadar tentang pentingnya kesehatan

lingkungan.

3. Adapun yang menjadi penghambat Aparatur Desa Teluk dalam

melaksanakan komunikasi persuasi guna meningkatkan kesehatan

lingkungan di Desa Teluk Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari

yaitu karena karakter masyarakat yang berbeda-beda, Kurangnya kesadaran

masyarakat tentang kesehatan dan semangat masyarakat dalam

melaksanakan setiap kegiatan cepat hilang dan tidak tersedianya tempat

pembuangan sampah umum. Dari hambatan tersebut diciptakan sebuah

solusi guna memecahkan masalah yaitu, pertama, aparatur desa harus

mengetahui pola pikir masyarakat melalui pendekatan guna mengetahui

bagaimana cara menghadapi masyarakat yang memiliki pola pikir keras

kepala, tidak perduli, mudah menyerah dan sebagainya. Kedua, memberikan

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

65

pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan

lingkungan. Ketiga, membuat masyarakat lebih bersemangat lagi, yaitu

aparatur desa harus lebih bersemangat mengajak warganya untuk

melakukan kegiatan kebersihan lingkungan dan menyampaikan mengenai

pentingnya kesehatan dalam kehidupan. keempat, yaitu pembangunan

tempat pembuangan sampah umum, agar masyarakat tidak lagi membuang

sampah ke sungai.

B. Implikasi Penelitian

Setelah peneliti menyimpulkan pembahasan pada penelitian ini, ada baiknya

peneliti menyampaikan saran-saran untuk memajukan dalam meningkatkan

kesehatan di Desa Teluk. Disarankan untuk aparatur desa dan tenaga kesehatan

dalam meningkatkan intensitas kegiatan program penelitian partisipatif dan

pemberdayaan terhadap masyarakat, serta meningkatkan komunikasi dengan

seluruh masyarakat secara luas sehingga terjalin hubungan baik, dan terus

berinovasi dalam mengembangkan strategi komunikasi yang digunakan untuk

meningkatkan kesehatan lingkungan serta untuk pemerintah Desa Teluk

disarankan, adanya pembuatan program dalam pemanfatan sampah-sampah yang

bisa didaur ulang sehingga dapat menjadi ladang bisnis bagi masyarakat. Untuk

ketua RT diharapkan dapat membantu memberitahu warganya mengenai bahaya

dari tidak menjaga kebersihan lingkungan dan mengajak warga menjalankan

setiap program yang dibuat oleh aparatur desa khususnya dalam meningkatkan

kesehatan lingkungan.

Untuk masyarakat diharapkan dapat mendukung kegiatan yang memiliki

unsur positif terhadap perubahan yang dilakukan oleh pemerintah desa dan tenaga

kesehatan serta membantu dalam menyebarkan informasi berupa ajakan untuk

turut serta dalam mensukseskan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan

lingkungan.

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Pustaka Jaya

Ilmu,2010.

Buku

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 1989.

Boediono. Pelayanan Prima Perpajakan. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Daryanto dan Muljo Rahardjo. Teori Komunikasi. Yogyakarta: Gava Media,

2016.

Djam‟an, Satory. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

Remaja Rosdakarya. 2007.

Effendy,Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Ofset, 2008.

Graeff, Judith A. et.al. Komunikasi untuk kesehatan dan perubahan perilaku.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1996.

Griffin, Ricky W. Manajemen. Jakarat: Erlangga, 2004.

H. A. W. Widjaja. Komunikasi (Komunikasi dan Hubungan Masyarakat). Jakarta:

Bumi Aksara, 2002.

Hari Purnomo, Setiawan dan Zulkifrimansyah, Manajemen Strategi: Sebuah

Konsep Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI,

1998.

Halim, A, et.al, Manajemen Pesantren. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.

Indihono, Dwiyanto. Reformasi Birokrasi Amplop, Mungkinkah?. Yogyakarta:

Gaya Media, 2006.

Malik, Dedy Jamaluddin. Komunikasi Persuasif . Bandung : 1994.

Maulana, Herdiyan et. Al. Psikologi Komunikasi dan Persuasif . Jakarta: 2013.

Mukomo. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya : Airlangga University

Press, 2000.

Muhadjir, Neong. Metedologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rakesarasin,

1996.

Meleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rodakarya,

2000.

Nasution, Zulkarimen. Prinsip-prinsip Komunikasi untuk Penyuluhan. Jakarta :

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, 1990.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi

Aksara, 2009.

Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta,

2017.

Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta:

Raja Grafindo, 2006.

Ridwan. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2007.

Salim, Peter dan Yenny Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta:

Modern English Pers, 2002

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta,2018.

Sukandarmudi. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada university

Press.2006.

Sujarweni, V. Wiratma. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Biru, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008.

Sumarsono, S. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2001.

Suprapto,Tommy. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta:

Media Pressindo, 2009.

Soemirat, Soleh. et.al. Komunikasi Persuasif. Jakarta: Universitas Terbuka,1999.

Tim Penyusun. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Muaro Jambi: Fak. Ushuluddin

IAIN STS Jambi, 2016.

Vera,Nawiroh. Metode Semiotika Dalam Riset Penelitian. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2014.

W,Suranto A. “Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untuk

Meningkatkan Kinerja Perkantoran. Yogyakarta: Media Wacana, 2005.

Jurnal

Ariwidodo, Eka. “Relevansi Pengetahuan Mayarakat Tentang Lingkungan Dan

Etika Lingkungan Dengan Partisipannya Dalam Pelestarian Lingkungan”.

Jurnal Nuansa. 11, (2014), 3.

Anggraini, Friska Dwi. et.al. “Hubungan Larangan Merokok Di Tempat Kerja

Dan Tahapan Smoking Caessation Terhadap Intensitas Merokok Pada

Kepala Keluarga Di Kelurahan Labuhan Raya Kota Bandar Lampung Tahun

2012”. Medical Jurnal Of Lampung University. 2, No.4 (2012), 62.

Dikson, Andy, et.al. “Peran Kader Posyandu Terhadap Pembangunan Kesehatan

Masyarakat”. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politi. 6 No.1 (2017), 60.

Damayanti , Indah dan Sri Hadiati Purnamasari. “Hambatan Komunikasi dan

Stres Orangtua Siswa Tunarungu Sekolah Dasar”. Jurnal Psikologi Insight,

3.No. 1 (2019), 3.

Jamal, Mirdad Ade. “Analisis Manfaat-Biaya Tempat Pembuangan Sampah Akhir

(TPA) Galuga”. Jurnal Ekonomu-Qu, 7, No. 1 (2017), 9.

Marianti, Maria Merry. “Kekuasaan dan Taktik Mempengaruhi Orang Lain

Dalam Organisasi”.Jurnal Studi Manajemen (2011), 52.

Monalisa Tamara, Riana. “Peranan Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan

Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik Di SMA Negeri Kabupaten

Cianjur”. Jurnal Pendidikan Geografi. 16, No.1 (2016), 44.

Setyoadi.“Hubungan Peran Kader Kesehatan Dengan Tingkat Kualitas Hidup

Lanjut Usia”. Jurnal Ilmu Keperawatan. 1, No.2 (2013), 185.

Tomayahu, Mansyur. “Studi Pemanfaatan Pelayanan POSKESDES Di Desa Bube

Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Tahun 2011. Jurnal

Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo. (2011), 5.

Wulandari, Dita. “Peran Kader Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Lansia

Melalui Posyandu Lansia Bhakti Ananda Di Dusun Pengkoldesa Gulurejo

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo”. Jurnal Pendidikan Luar

Sekolah, No.6, VII, (2016), 3.

Winoto, Yunus. “Penerapan Teori Kredibilitas Sumber (Source Of Credibility)

Dalam Penelitian-Penelitian Layanan Perpustakaan”. Jurnal Ilmu

Perpustakaan, 5. No.2 (2015), 2.

Penelitian

Karlinda, Diastu. “Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan Administrasi Perkantoran di SMK

Muhammadiyah 2 Yogyakarta”. Skripsi. Surabaya: Program Sarjana UIN

Sunan Ampel Surabaya. 2013.

Masruroh, Roihatul. “Upaya Menanamkan Hidup Sehat Melalui Komunikasi

Persuasif Orang Tua Terhadap Anak Di Desa Karya Mulya Kecamatan

Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan”. Skripsi.

Jambi: Program Sarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020.

Nur Apni Oktafiah. “Komunikasi Persuasif Guru dan Murid Dalam Membentuk

Akhlakul Karimah. (Studi Kasus Pada Taman Kanak-Kanak Islam Al-Furan

Kabupaten Enrengkang)”. Skripsi. Makassar: Program Sarjana UIN

Alauddin Makasar. 2017.

Thoyyibah, Titin. “Implementasi Komunikasi Persuasif Pengurus Remaja Masjid

Dalam Merekrut Anggota Di Kelurahan Sijenjang Kecamatan Jambi Timur.

Skripsi. Jambi: Program Sarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2020.

Web-site

Abdurrahman, Maman. “Kebersihan Dan Kesehatan Lingkungan Dalam Islam”,

Diakses melalui alamat https://minanews.net. Tanggal 24 Maret 2021.

Ajim, Nanang. “Sifat dan Karakter Masyarakat Indonesia”. Diakses melalui

alamat https://www.mikirbae.com. Tanggal 27 Februari 2021.

Ceris, Idah. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan”. Diakses melalui

alamat https://idahceris.wordpress.com. Tanggal 27 Februari 2021.

Eliana dan Sri Sumiati. “Konsep Kesehatan Masyarakat”. Diakses melalui alamat

https://pediailmu.com. Tanggal 27 Februari 2021.

Hamil, Redaksi. “Bahaya Kotoran Ayam Bagi Ibu Hamil dan Janin”. Diakses

melalui alamat https://hamil.co.id/gayahidup/pantangan/bahayakotoran-

ayam-bagi-ibu-hamil/amp. Tanggal 06 Februari 2021.

Hipmahulut. “Arti Kader dan Pengkaderan”. Diakses melalui alamat

http://hipmahulut.com/2012/01/08/arti-kader-dan-pengkaderan/amp/.

Tanggal 29 Maret 2021.

Ibrahim,Adzikra. “Pengertian Kesehatan dan Jenis-jenis Kesehatan Manusia”.

Diakses melalui alamat https://pengertiandefinisi.com/pengertian-kesehatan-

dan-jenis-jenis-kesehatan-manusia/.com, tanggal 18 Mei 2021.

Kurniawan, Andre. “Cara Berkomunikasi yang Baik dan Efektif, Bantu Hindari

Kesalahpahaman”. Diakses melalui alamat

https://m.merdeka.com/jabar/cara -berkomunikasi-yang-baik-dan-efektif-

bantu-hindari-kesalahpahaman-kln.html. Tanggal 20 Februari 2021.

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

Lararenjana, Edelweis. “Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan, Dapat Memicu

Kesehatan dan Tuberkolosis. Diakses melalui alamat

https://m.merdeka.com. Tanggal 05 Februari 2021.

“Mengenal 8 Ciri Lingkungan yang Sehat, Bersih dan Nyaman”, diakses melalui

alamat https://www.unileverprofessional.com/id/blog/id-pro-tips_mengenal-

8-ciri-lingkungan-sehat-bersih-dan-nyaman.com, tanggal 18 Mei 2021.

Nailufar, Nibras Nada. “Desa: Definisi dan Unsurnya”. Diakses melalui alamat

https://amp.kompas.com/skola/read2020/01/09/130000569/desadefinisi-

dan-unsurnya. Tanggal 20 Februari 2021.

Nugraha, Jevi. “Tujuan Diskusi Dalam Kehidupan Sehari-hari. Diakses melalui

alamat https://m.merdeka.com/jateng/7-tujuan-diskusi-beserta-jenis-dan-

manfaatnya-yang-perlu-diketahui-kln.html. Tanggal 20 Februari 2021.

Purba, Putri. “Mengembangkan Mindset dan Pola Pikir Kita”. Diakses melalui

alamat https://www/kompasiana.com/amp/putrianipurba/mengembangkan-

mindset-dan-pola-pikir-kita_552c943f6ea834f0728b4567. Tanggal 20

Februari 2021.

Pengertian Semangat”. Diakses melalui alamat http://karakterbangkit.blogspot.

com/2019/01/pengertian-semangat.html?m=1 . Tanggal 27 Februari 2021.

Pratiwi, Dwi Adiyah. “Kepala Desa Bukan Raja: Telaah Pengangkatan dan

Pemberentian Perangkat Desa”. Diakses melalui alamat

https://ombudsman.gp.id/artikel/r/artikel--kepala-desa-bukan-raja--telaah-

pengangkatan-dan-pemberentian-perangkat-desa. Tanggal 22 Februari 2021.

“Pengertian Meningkatkan”. Diakses melalui alamat

www.sc.syekhnurjayati.ac.id. Tanggal 23 Februari 2021.

“Pengertian Kesehatan dan Jenis-Jenis Kesehatan Manusia”, diakses melalui

alamat https://pengertiandefinisi.com/pengertian-kesehatan-dan-jenis-jenis-

kesehatan-manusia/, tanggal 19 Mei 2021.

Sardijto, Humas. “Penyakit yang Timbul Akibat Gaya Hidup tidak Sehat”.

Diakses melalui alamat

https://sarditjo.co.id/2019/02/15/penyakityangtimbul-akibat-gaya-hidup-

tidak-sehat/. Tanggal 12 Februari 2021.

Trigan, Mitra. “Dampak Buang Sampah Sembarangan Tak Hanya Penyakit

Cacingan, Tapi”. Diakses melalui alamat

https://gaya.tempo.co/amp/1350453/dampak-buang-sampah-sembarangan-

tak-hanya-penyakit-cacingan-tapi. Tanggal 12 Februari 2021.

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Skripsi

“STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

MENINGKATKAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI DESA TELUK

KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANGHARI”

No Jenis Data Metode Sumber Data

1 - Letak Geografis

Desa Teluk

- Dokumentasi

- Observasi

- Wawancara

- Dokumen

Geografis

- Setting

- Aparatur Desa Teluk

2 - Gambaran Umum

Desa Teluk

- Dokumentasi

- Wawancara

- Dokumen Sejarah Desa

Teluk

- Aparatur Desa Teluk

3 - Visi, Misi Desa

Teluk

- Dokumentasi

- Dokumen Visi, Misi

Desa Teluk

4 - Struktur

Organisasi

Pemerintahan

Desa Teluk

- Dokumentasi - Bagan Struktur

Organisasi dan nama-

nama Perangkat Desa

Teluk

5 - Sarana dan

Prasarana Desa

Teluk

- Observasi

- Dokumentasi

- Wawancara

- Keadaan Fasilitas

- Dokumen Fasilitas

- Aparatur Desa Teluk

6 - Komunikasi

Persuasif Dalam

Meningkatkan

Kesehatan

- Observasi

- Wawancara

- Aparatur Desa Teluk

- Kepala Desa Teluk

- Tenaga Kesehatan

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

Lingkungan Desa Teluk

6 - Hambatan yang

Dihadapi

Aparatur Desa

- Wawancara

- Observasi

- Aparatur Desa Teluk

- Kepala Desa Teluk

- Situasi di Desa Teluk

7 - Strategi

Komunikasi yang

Digunakan

Aparatur Desa

- Wawancara

- Observasi

- Aparatur Desa Teluk

- Kepala Desa Teluk

- Situasi di Desa Teluk

A. Panduan Observasi

No Jenis Data Objek Observasi

1 - Letak Geografis Desa Teluk - Keadaan dan Letak Geografis

2 - Sarana dan Prasarana Untuk

Meningkatkan Kesehatan

Lingkungan

- Sarana dan prasarana yang tersedia.

3 - Komunikasi Persuasif Dalam

Meningkatkan Kesehatan

Lingkungan

- Metode yang Digunakan

- Alokasi Waktu yang Dibutuhkan

4 - Hambatan yang Dihadapi

Aparatur Desa

- Hambatan selama melakukan

komunikasi persuasif untuk

meningkatkan kesehatan lingkungan,

misalnya: masyarakat yang tidak

peduli dengan himbauan dan ajakan.

5 - Strategi Komunikasi yang

Digunakan Aparatur Desa

- Strategi yang digunakan untuk

mengajak masyarakat agar mau

menerapkan perilaku hidup sehat.

B. Panduan Dokumentasi

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

No Jenis Data Data Dokumentasi

1 - Letak Geografis Desa Teluk - Data dokumentasi Letak Desa Teluk

2 - Gambaran Umum Desa Teluk - Data dokumentasi tempat lokasi

penelitian

3 - Visi dan Misi Desa Teluk - Data dokumentasi tentang visi dan

misi Desa Teluk

4 - Struktur Organisasi

Pemerintahan Desa Teluk

- Data dokumentasi tentang Struktur

Organisasi Pemerintahan Desa Teluk

- Daftar nama dan tugas pemerintahan

Desa Teluk

5 - Sarana dan Prasarana Desa

Teluk

- Data dokumentasi tentang Sarana

dan Prasarana Desa Teluk

C. Butir – Butir Wawancara

No Jenis Data Sumber data dan Subtansi Wawancara

1 - Letak Geografis

Desa Teluk

KEPALA DESA/APARATUR DESA TELUK:

- Bisa dijelaskan, bagaimana letak geografis Desa

Teluk?

2 - Gambaran Umum

Desa Teluk

KEPALA DESA/APARATUR DESA TELUK:

- Apa aktifitas sehari-hari warga Desa Teluk?

- Apa mata pencaharian warga Desa Teluk?

- Apa mata pencaharian mayoritas warga Desa

Teluk?

- Apa saja kegiatan keagamaan yang masih

diterapkan hingga kini oleh warga Desa Teluk?

- Apakah warga Desa Teluk masih menjunjung

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

tinggi kebudayaan atau adat istiadat?

3 - Sarana dan

Prasarana Desa

Teluk

KEPALA DESA/APARATUR DESA TELUK:

- Apa saja sarana dan prasarana yang ada di Desa

Teluk?

4 - Komunikasi

Persuasif Dalam

Meningkatkan

Kesehatan

Lingkungan

KEPALA DESA/APARATUR DESA/TENAGA

KESEHATAN DESA TELUK:

- Apa saja bentuk komunikasi persuasif yang

digunakan?

- Perubahan-perubahan sikap dan perilaku apa

saja yang terlihat nyata?

- Apa hasil yang diperoleh?

5 - Hambatan yang

Dihadapi Aparatur

Desa

KEPALA DESA/APARATUR DESA/TENAGA

KESEHATAN DESA TELUK:

- Apa saja hambatan yang dihadapi saat mengajak

dan membujuk warga dalam menjaga kesehatan

lingkungan?

- Apakah pernah mengalami putus asa saat warga

menolak ajakan untuk melakukan hidup sehat?

- Apakah ada tanggapan buruk yang diberikan

oleh warga?

6 - Strategi

Komunikasi yang

Digunakan

Aparatur Desa

KEPALA DESA/APARATUR DESA/TENAGA

KESEHATAN DESA TELUK:

- Apa saja strategi yang digunakan?

- Bagaimana cara penerapannya?

- Apakah semua strategi telah dijalankan dengan

semestinya?

- Strategi apa yang paling tepat dan ampuh

digunakan?

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

DAFTAR INFORMAN/RESPONDEN

No Nama Keterangnan

1 Bapak Abdus Somad Kepala Desa Teluk

2 Bapak Muhammad Yusuf Sekretaris Desa Teluk

3 Bapak Suriansyah Kepala Seksi Pemerintahan Desa Teluk

4 Bapak Somad Kepala Dusun II

5 Ibu Bidan Herawati. Am.Keb Bidan Desa Teluk

6 Bapak Rifai Ketua RT 10 Desa Teluk

7 Bapak Hermain Ketua RT 11 Desa Teluk

8 Tarmidzi Ketua Karang Taruna

9 Bapak Kadir Warga Desa Teluk RT 10

10 Bapak Saman Warga Desa Teluk RT 12

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

Kantor Kepala Desa Teluk

Diskusi antara Aparatur Desa Teluk beserta Karang Taruna

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

Wawancara bersama Bapak Muhammad Yusuf, Sekretaris Desa Teluk

Wawancara bersama Ibu Bidan Herawati.AM.Keb.

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

Peternakan yang dibangun di bawah rumah warga

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : M.Ilham

Tempat, Tanggal Lahir : Desa Teluk, 07 Mei 1998

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Rt 11 Rw 03 Desa Teluk Kecamatan Pemayung.

B. Riwayat Pendidikan

SMAN 1 Kabupaten Muaro Jambi : 2014 – 2017

SMPN 1 Atap Desa Teluk Kecamatan Pemayung : 2011 – 2014

SD 79/1 Desa Teluk Kecamatan Pemayung : 2005 – 2011

C. Riwayat Organisasi

1. Anggota Senat Mahasiswa Universitas (Komisi Informasi dan

Komunikasi)

2. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII Komisariat UIN

STS Jambi).

3. Sekretaris Karang Taruna Panca Karya Muda Desa Teluk.

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM
Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF APARATUR DESA DALAM

Lampiran 2 : Jadwal Penelitian

Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penulisan Draf Proposal x

2 Konsultasi dg Ka. Jur/Prodi dan

lainnya utk Fokus Penelitian x

3 Revisi Draf Proposal x

4 Proses Seminar Proposal x

5 Revisi Draf Proposal Setelah

Seminar x

6 Konsultasi dengan Pembimbing x

7 Kolekasi Data x

8 Analisa dan Penulisan Awal Draf

Skripsi x

9 Draf Awal Dibaca Pembimbing x

10 Revisi Draf Awal x

11 Draf Dua Dibaca Pembimbing x

12 Revisi Draf Dua x

13 Draf Dua Revisi Dibaca

Pembimbing x

14 Penulisan Draf Akhir x

15 Draf Akhir Dibaca Pembimbing x

16 Ujian Munaqasah

17 Revisis Skripsi Setelah Ujian

Munaqasah

18 Mengikuti Wisuda