statistik dalam k3
DESCRIPTION
k3 lingkunganTRANSCRIPT
Statistik dalam penilaian kinerja
program K3
Tujuan dan manfaat statistik dalam penerapan K3
Digunakan untuk menilai ‘K3 Performance
Programs’. Dengan menggunakan statistik
dapat memberikan masukan ke manajemen
mengenai tingkat kecelakaan kerja serta
berbagai faktor yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk mencegah menurunnya
kinerja K3.
Konkritnya statistik dapat digunakan untuk :Mengidentifikasi naik turunnya (trend) dari
suatu timbulnya kecelakaan kerjaMengetahui peningkatan atau berbagai hal
yang memperburuk kinerja K3Membandingkan kinerja antara tempat kerja
dan industri yang serupa (T-Safe Score)Memberikan informasi mengenai prioritas
pengalokasian dana K3Memonitor kinerja organisasi, khususnya
mengenai persyaratan untuk penyediaan sistim/tempat kerja yang aman
Jenis-jenis penerapan Statistik dalam Aspek K3 :1. Ratio Kekerapan Cidera (Frequency Rate)2. Ratio Keparahan Cidera (Severity Rate)3. Rerata Hilangnya Waktu Kerja (Average Lost
Time Rate/ALTR)4. Incidence Rate5. Frequency Severity Indicator (FSI)6. Safe-T Score7. Safety Sampling (Survey K3)
Ratio Kekerapan Cidera
(Frequency Rate)
Ratio Kekerapan Cidera (Frequency Rate)
Frekwensi Rate digunakan untuk mengidentifikasi jumlah cidera yang menyebabkan tidak bisa bekerja per sejuta orang pekerja.
Ada dua data penting yang harus ada untuk menghitung frekwensi rate, yaitu :a. Jumlah jam kerja hilang akibat kecelakaan
kerja (Lost Time Injury /LTI)b. Jumlah jam kerja orang yang telah dilakukan
(man hours).
N kecelakaan = banyaknya kecelakaan per sejuta jam orang kerja.
Contoh:
Organisasi dengan tenaga kerja 500 orang,
jumlah jam kerja yang telah dicapai 1,150,000
juta jam kerja orang. Dalam 1 tahun terjadi 46
kali kecelakaan. Berapa frekwensi ratenya ?
Frekwensi Rate = 46 x 1,000,000 / 1,150,000 =
40 jam
Nilai frekwensi rate 40 berarti, bahwa pada
periode orang kerja tersebut terjadi hilangnya
waktu kerja sebesar 40 jam per-sejuta orang kerja.
Angka ini tidak mengindikasikan tingkat
keparahan kecelakaan kerja.
Angka ini mengindikasikan bahwa pekerja
tidak berada di tempat kerja setelah
terjadinya kecelakaan kerja
Ratio Keparahan Cidera (Severity Rate)
Indikator hilangnya hari kerja akibat
kecelakaan kerja untuk per sejuta jam kerja
orang.
Rumus :
Contoh:Sebuah tempat kerja telah bekerja 365,000 jam orang, selama
setahun telah terjadi banyak kasus kecelakaan kerja yang
menyebabkan 175 hari kerja hilang. Tentukan nilai severity ratenya!
Severity Rate = (175 x 1,000,000) / 365,000 = 479 hari
Nilai severity rate 479 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu
tersebut berarti, pada tahun tersebut telah terjadi hilangnya waktu
kerja sebesar 479 hari per sejuta jam kerja orang.
Soal :1. Suatu perusahaan dengan 500 tenaga kerja,
yang kegiatannya 50 minggu dengan 48 jam kerja setiap minggunya, mengalami 60 kali kecelakaan dalam 1 tahun. Dikarenakan penyakit, kecelakaan dan sebab-sebab lain, tenaga kerja tidak masuk sebanyak 5%. Cari nilai frekuensi ratenya?
2. Sebuah perusahaan telah bekerja 360,000 jam kerja orang, selama setahun telah terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan 160 hari kerja hilang. Tentukan frekuensi rate akibat kecelakaan kerja tersebut dan severity ratenya!
Jawab:1. F = (60 x 1.000.000)/ 1.140.000
= 52, 63
Angka tersebut menunjukkan bahwa dalam setahun terjadi kira-kira 53 kecelakaan pada setiap 1.000.000 jam-manusia
2. Frekwensi Rate = ( 5 x 1,000,000) / 360,000 = 13,8
Severity Rate = (175 x 1,000,000) / 365,000 = 444,4
Nilai severity rate 444,4 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut berarti, pada tahun tersebut telah terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 444,4 hari per sejuta jam kerja orang.
Rerata hilangnya waktu kerja (Average Lost Time/ALTR)
Rerata hilangnya waktu kerja (Average Lost Time/ALTR)Ukuran indikator ini sering disebut juga
“duration rate” yang mengindikasikan tingkat keparahan suatu kecelakaan.
ALTR = (jml.jam yg hilang x 1.000.000)/total jam kerja pekerja.
Contoh :Hari Banyaknya kasus total
3 hari sekali 10 30
6 hari sekali 8 48
14 hari sekali 12 168
20 hari sekali 4 80
28 hari sekali 10 280
42 hari sekali 2 84
total 690
Hitung ALTR jika hilangnya waktu kerja (LTI) = 46ALTR = 690 hari/46 = 15 hari kerja hilang
Incidence rate
Incidence Rate Digunakan untuk menginformasikan mengenai
Prosentase jumlah kecelakaan yang terjadi di tempat kerja.
Incidence rate= (jml.kasus / jml.tenaga kerja terpapar) x 100%
Contoh :Jml kasus kecelakaan kerja 46 kali pada
tahun 2009Jumlah tenaga kerja = 500 pekerjaHitung Incidence rate!Incidence rate= (jml.kasus / jml.tenaga kerja terpapar)
x 100% = ( 46/500) x 100% = 9,2%
Jadi jumlah prosentase kecelakaan kerja tahun 2009 adalah 9,2 %
Frequency Severity Indicator (FSI)
Frequency Severity Indicator (FSI)/ indikator frekuensi keparahanFSI = (FR x SR) /1000Contoh:FR = 40SR = 135 hari per sejuta pekerjaFSI = (40 x 135)/1000 = 5,4
Nilai FSI dapat dijadikan rangking kinerja antar bagian di tempat kerjal
Safe-T Score
Nilai Safe-T score positif (+) menunjukkan keadaan memburuk
Nilai Safe-T score negatif (-) menunjukkan keadaan membaik
Contoh Tahun Frek.Rate
2009 45,05
2010 22,36
Hitung safe-T score tahun 2010!
Jawab:Safe-T Score 2010= ((FR 2010– FR2009)/(FR2009))/ 1.000.000Safe-T Score = ((22,36-45,05)/45,05)/1.000.000
= - 5,036.10-7
Data frekuensi rate (rasio kekerapan cidera) PT.X
Tahun Frekuensi rate
2005 23,5
2006 18,87
2007 34,75
2008 30,45
2009 29,65
2010 25,40
Hitung nilai Safe-T rate untuk tiap tahunnya dan beri kesimpulan!