sni 08-1272-1989 (istilah di dunia tekstil)

12
sNl Standar Nasional lndonesia sNt 08-1272-1989 lcs. 59.080.01 lstilah dan definisi dalam penyempurnaan tekstil Dewan Standardisasi Nasional - DSN

Upload: falgan

Post on 25-Jul-2015

441 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNlStandar Nasional lndonesia

sNt 08-1272-1989

lcs. 59.080.01

lstilah dan definisi dalam penyempurnaan tekstil

Dewan Standardisasi Nasional - DSN

Page 2: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

Daftar Isi

l. Ruang lingkup...

2. Istilah dan definisi

2.1 Bahan........

2.2 Proses

2.3 Produk... ................. l0

Page 3: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNI08-t272-1989

Istilah dan definisi dalam penyempurnaan tekstil

1. Ruang lingkup

Standar ini meliputi istilah dan definisi dalam penyempurnaan tekstil.

2. Istilah dan definisi

2.1 Bahan

2.1.1 Deterjen (detergcnt) adalah zat aktif permukaan yang berfungsi untukmembersihkan bahan dengan cara mendispersikan dan mengemulsikan kotoran.

2.1.2 Kekentalan (viscosity) adalah ketahanan dari suatu sistem larutan yang

kental untuk mempertahankan diri agar tidak mengalir.

2.1.3 Pasta cap Qtrinting paste) adalah pasta yang mengandung zatwarna dan

zat-zat pembantu lain untuk proses pencapan.

2.1.4 Pasta induk (stock poste) adalah pasta yang belum dicarnpur zatwarna.

2.1.5 Sabun (soap) adalah garam alkali dan asam lemak yang berfungsi sebagai

pencuci.

2.1.6 Zat pembasah (wetting agent) adalah zat aktif permukaan yang berfungsi

untuk mempercepat pembasahan serat oleh larutan.

2.1.7 Zat pemutih optik (optical brightening agent, optical Jluorescent agent)

adalah senyawa organik sejenis zat warna yang dapat menyerap sinar ultralembayung yang memancarkan kembali menjadi sinar tampak.

2.1.8 Zat penambah serapan (exhausting agent) adalah zat pembantu yang

berfi.rngsi untuk meningkatkan keaktifan zat warna sehingga jumlah zat warnayang diserap oleh bahan lebih banyak.

2.1.9 Zat penetrasi Qtenetrating agent) adalah zat pembantu untukmempermudah pemasukan suatu zatke dalam bahan tekstil.

I dari l0

Page 4: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNI08-t272-1989

2.1.10 Zat pengemban (carrier) adalah zat pembantu untuk meningkatkan daya

celup serat sintetik pada suhu didih air karena mempunyai afinitas terhadap serat

dan berkemampuan mengembangkan serat.

2.l.ll Zat pengental (thickener) adalah zatyang dapat menaikkan kekentalan

larutan.

2.1.12 Zat penghambat (retarding agent) aalah zat pembantu untukmengurangi, kecepatan celup tetapi tidak mempengaruhi hasil penyerapan akhir.

2.1.13 Zat pengikat (bindcr) adalah senyawa organik yang digunakan pada

pencapan zatwarna pigmen agar zat warna tersebut dapat terikat pada serat.

Senyawa organik yang digunakan sebagai pengikat serat-serat dalam pembuatan

kain non woven.

2.1.14 Zat perata (levelling agent) adalah zat pembantu untuk mendistribusikan

zat warna sehingga penempatan zat warna dalam bahan tekstil menjadi rata.

2.1.15 Zat warna (tlyeslrffi adalah perwarna, berasal dari alam atau sintetikyang dapat digunakan untuk mewarnai bahan tekstil.

2.1.16 Zat warna asam (acid dye) adalah zat warna anion dengan molekul

sedang, larut dalam air, digunakan untuk mewarnai serat protein atau poliamida.

2.1.17 Zat warnabasa (basic dye) atau zat warna kation (cationic dye) adalah

zat warna larut dalam air, yang bagian kationnya berwarna, digunakan untukmencelup serat-serat protein dan poliakrilat.

2.1.18 Zat warna bejana (vat dye) adalah zat warna tidak larut dalam air,

digunakan untuk mewarnai serat selulosa dengan cara dibejanakan atau

direduksi dalam suasana alkali.

2.1.19 Zat warna bejana larut (soluble vat dye) adalah zat warna bejana yang

telah direduksi dan distabilkan sehingga larut dalam air.

2.1.20 Zat warna bejana belerang adalah zat warna belerang yang telah

diperbaiki struktur molekulnya, digunakan untuk mewarnai serat selulosa

dengan cara direduksi dalam suasana alkali.

2 dari l0

Page 5: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNI 08 - t272 - 1989

2 l.2l Zat warna belerang (wlphur dyc) adalah zat warna tidak larut dalam air,bermolekul besar dan amo{ mengandung unsur belerang, digunakan untukmencelup serat selulosa dengan cara direduksi dalarn suasana alkali.

2.1.22 Zat warna direk (direct dye) adalah z&t warna garam atau (salt colour)atau zat warna subtantif (substantif dye) adalah zat warna anion dengan beratmolekul besar, larut dalam air, digunakan untuk mewarnai serat selulosa secaralangsung.

2.1.23 zat warna dispersi (disperse dye) adalah zat warna dengan beratmolekul kecil sedikit larut air, mernbentuk larutan dispersi, digunakan untukmewarnai serat selulosa asetat atau serat hidrofob lainnya.

2.1.24 zatwarna kompleks logam (metal lise tlye) adalah zatwarnaasam yangdi dalam molekulnya mengandung logam.

2.1.25 zatwarna kompleks logam l: I (metal complex I: I) atau zatwarnakompleks logam celupan asam (metal compiex acid dyeing) adalah zat warnakompleks logam yang satu atom logamnya mengikat satu molekul zat warna.

2.1.26 zat warna kompleks logam l'.2 (nrctal complex I: 2) atau zat warnacelupan netral (metal complcx netral dyeing) adalah zat warna kompleks logamyang satu atom logamnya mengikat dua molekul zat warna

2.1.27 zat warna mordan (mordant dye) adalah zat warna yang dalampencelupannya memerlukan zat perantara agar dapat berikatan dengan serat danmembentuk suatu senyawa berwarna yang tidak larut dalam air

2.1.28 zat warna naftol Qnphthol dye) atau zat warna azoat (azoic dye) adalahzatwarna azo tidak larut dalam air, dibentuk dalam serat dari komponen naftoldan garam diazonium yang mengadakan reaksi gandeng (coupling), digunakanuntuk mewarnai serat-serat selulosa, protein. dan poliamida.

2.1.29 Zatwarna oksidasi (oxydize dye) zat warna hitam anilina (anilina black)atau warna hitam difenilamina (di phertil amina) adalah zat warna tidak larutdalam air, dibentuk dalarn serat dari komponen senyawa anilina ataudifenilamina dengan cara oksidasi kuat, digunakan untuk mewarnai seratselulosa.

2 1.30 Zat warna pigrnen Qtigynent dye) adalah zat warna tidak larut dalam air,berpartikel besar, digunakan untuk mewarnai bahan tekstil dengan bantuan zat

3 dari l0

Page 6: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNI08 -t272 - l98e

pengikat atau dicampurkan dalam cairan polimer pada seat pembuatan seratbuatan.

2.1.31 Zat warna reaktif (reactive dye) adalah zat warna anion larut dalam air,memiliki gugus reaktif yang dapat bereaksi dengan serat, digunakan untukmewarnai serat selulosa protein dan poliamida.

2.2 Proses

2.2.1 Pembakaran bulu (,singcing) adalah proses penghilangan seluruh ujung-ujung serat yang tersembul pada permokaan benang atau kain dengan cara mele-watkan kain melalui nyala api .atau pelat logam panas pada mesin pembakarbulu, dengan tujuan untuk mendapatkan kain dengan rabaan yang halus denkenampakan yang baik.

2.2.2 Penghilangan kanji (desizlng) adalah proses pelepasan kanji dari kaindengan air panas atad zat-zat kimia agar tidak mengganggu prosespenyempurnaan selanjutnya

2.2.3 Pemnsnknn

2.2.3.1 Ketel pemasak (ketel, kier) adalah ketel yang digunakan untuk prosespemasakan atau pencucian bahan tekstil dengan tekanan uap di atas I atmosfir.

2.2.3.2 Pemasakan (.scouring) adalah proses penghilangan kotoran-kotoranatau lemak-lemak yang terdapat dalam bahan tekstil dengan larutan sabun,larutan alkali atau pelarut organik.

2.2.4 Pengelantangan

2.2.4.1 Pemutih optik (optical hleachirrg) adalah proses untuk membuat kainputih tampak lebih putih dengan cara mencelupkan ke dalam larutan zat pemutihoptik.

2.2.4.2 Pengelantangan (bleaching) adalah proses untuk memutihkan bahantekstil dengan cara menghilangkan pewarna alam dan kotoran-kotoran laindengan zat pengelantan.

4 dari l0

Page 7: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNI08-1272-1989

2.2.5 Pencelupan

2.2.5.1 Boks l. (J. box) adalah tabung berbentuk huruf J tegak, digunakanuntuk proses basah bahan tekstil secara kontinyu dimana kain masuk dari bagian

atas tabung dan ditumpuk dalam tabung selama waktu tertentu kemudiar keluarmelalui tabung bagian bavrah.

2.2.5.2 Haspel (winch) adalah mesin untuk proses basah tanpa tegangan yang

terdiri dari bak dan kicir untuk menarik dan memutar kain dalam bentukbentangan atau bentuk tambang (untaian) yang ke dua ujung kain disambung-kan.

2.2.5.3 Jiger (jigger,.iig) adalah mesin untuk proses basah kain yang terdiri darisepasang rol sebagai penggulung kain dan sebuah teak, dimana kain bentukbentangan yang digulung bergantian dari rol satu ke rol lain melewati bak yang

berisi larutan dengan perbandingan larutan yang kecil.

2.2.5.4 Mesin benam peras Qtadder) adalah mesin untuk proses basah kainbentuk bentangan yang terdiri dari dua atau lebih rol yang berputarbersinggungan membentuk jepitan untuk memeras cairan dari bahan tekstil yang

melewatinya.

2.2.5.5 Pelunturan (stripping) adalah proses menghilangkan zat warna atau zat-zatlain pada bahan tekstil dengan mengerjakannya dalam larutan kimia.

2.2.5.6 Pemanggangan (baking) adalah proses pemanasan pada suhu sekitar150'C untuk fiksasi zatwarna pada kain.

2.2.5.7 Pembangkitan (developlng) adalah proses pembentukan zat warna daribentuk leuko atau dari senyawa antara ke bentuk zat warna yang stabil dalam

serat.

2.2.5.8 Pembenam perasan (pa&ling) adalah pembenaman bahan tekstil dalam

cairan atau pasta diikuti dengan pemerasan melalui jepitan antara 2 rol untukmemperoleh sejumlah tertentu cairan atau pasta..

2.2.5.9 Penandingan warna (cctlour matching) adalah proses pengaturanpewarnaan dalam bahan tekstil sedemikian rupa sehingga diperoleh warna akhiryang sedekat mungkin sama dengan contoh yang ditiru.

2.2.5.10 Pencelupan (dyeing) adalah proses pemberian warna pada bahan

tekstil dengan cara mencelupkan ke larutan zat warna.

5 dari l0

Page 8: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNI08-1272-1989

2.2.5.11 Pencelupan tumpang (topping) adalah proses pencelupan bahan tekstilyang telah berwarna untuk mendapatkan warna yang dikehendaki.

2.2.5.12 Pengerjaan iring (after treatntent) adalah proses pengerjaan lanjutan

dengan larutan kimia untuk memperbaiki sifat hasil proses pewarnaan

sebelumnya.

2.2.5 . 13 Termofi kasi (the rmofixation) adalah proses

lain pada bahan tekstil dengan udara panas.

2.2,5.14 Termosol (thermosol) adalah proses fiksasi

kain poliester dengan udat'a panas.

fiksasi zat warna atau zat

zat warna dispersi pada

2.2.6 Pencapnn

2.2.6.1 Mesin kukus (steamer) adalah mesin yang mempunyai peralatan pokok

ruang yang berisi uap panas, digunakan untuk fiksasi zat warna pada serat.

2.2.6.2 Pencapan Qtrinting) adalah proses pemberian warna pada kain dengan

cara pemindahan motif melaluialat tertentu menggunakan pasta zatwarna.

2.2.6.3 Pencapan alih (tran.sfer printing) adalah proses pencapan dengan cara

mengalihkan zat warna yang berbentuk motif-motif pada kertas ke kain dengan

bantuan panas dan atau tekanan.

2.2.6.4 Pencapan blok (block printing) adalah proses pencapan yangmenggunakan cetakan dengan motif timbul.

2.2.6.5 Pencapan etsa Qlishroge printing) adalah proses pencapan pada kain

berwarna menggunakan pasta perusak warna dasar sehingga kain mempunyai

motif putih atau berwarna.

2.2.6.6 Pencapan kasa datar (Icrt screen printing) adalah proses pencapan

menggunakan kasa datar untuk memindahkan motiL

2.2.6.7 Pencapan kasa silinder (rotary screen priming) adalah proses pencapan

menggunakan kasa logam berbentuk silinder yang berputar memindahkan motifl

2.2.6.8 Pencapan langsung (direct printing) adalah proses pencapan dengan

mencapkan pasta zat warna secara langsung.

6 dari l0

Page 9: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNI 08 - t272 - 1989

2.2.6.9 Pencapan larut (bunr out printing) adalah proses pencapan yang

menggunakan pasta cap yang dapat melarutkan sebagian atau seluruh sserat

sesuai dengan motif yang dicapkan.

2.2.6.10 Pencapan rangkap (&tplex printing) adalah proses pencapan pada

kedua permukaan kain sekaligus sehingga kedua motif pada kedua permukaan

setangkup.

2.2.6.11 Pencapan rekat serat (flock printing) adalah proses perekatan serat,

serat pendek secara mekanik atau elektrostatik pada permukaan kain yang telahdicap dengan perekat berbentuk motif.

2.2.6.12 Pencapan rintang (resist printing) adalah proses pencapan dengan

cara, mencapkan pasta printing, sehingga pada proses pencelupan motif tidaktercelup. Prinsip ini dipakai pada proses batik.

2.2.6.13 Pencapan rol (roll printing) adalah proses pencapan yang

menggunakan silinder logam untuk memindahkan motif.

2.2.6.14 Pencapan semprot (spray printing) adalah proses pencapan dengan

cara menyemprot zat warna melalui lubang berbentuk motif

2.2.7 Pencucian

2.2.7.1 Pencucian (washing) adalah proses pembersihan bahan, tekstil dengan

air, larutan sabun atau detergent

2.2.8 Penyempurnaan

2.2.8.1 Bak (beck) adalah bak tanpa tutup yang digunakan untuk proses basah

bahan tekstil.

2.2.8.2 Kostisasi (cau sti zation)

2.2.8.2,1 Kostisasi adalah proses penyempurnaan pada benang atau kain kapas

dengan larutan natrium hidroksida pekat tanpa tegangan, bertujuan untukmeningkatkan daya serap kain.

2.2.8.2.2 Kostisasi adalah proses pengerjaan kain poliester dengan larutannatrium hidroksida panas untuk mengurangiberat kain.

2.2.8.3 Merserisasi (mcrcerization) adalah proses penyempurnaan pada benang

atau kain kapas dalam larutan natrium hidroksida pekat disertai tegangan di

7 dari l0

Page 10: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNI08-1272-1989

bawah suhu kamar, bertujuan untuk meningkatkan kilau, daya serap dan

kekuatan.

2.2.8.4 Mesin dekatasi (decatizing machine) adalah mesin yang terdiri dariselimut pengantar kain, silinder berpori yang meniupkan udara kering, dan

silinder berpori yang meniupkan udara dingin, digunakan untuk mendapatkanpegangan seperti wol (lembut).

2.2.8.5 Mesin merser (mercenzing machine) adalah suatu rangkaian mesin yang

memiliki rol pemeras rantai pemegang pinggiran kain, dan beberapa buah bakuntuk larutan kostik soda, asam sulfat dan bak-bak air untuk pencucian,

digunakan untuk proses merserisasi.

2.2.8.6 Mesin sanfor (sanforizing machine) adalah suatu rangkaian mesin yangterdiri dari peralatan pokok antara lain alat penyemporot uap, stenter untukmemengkeretkan kain arah pakan, silinder panas yang dilapis selimut dan sepatu

logam untuk memengkeretkan kain arah lusi sekaligus mengeringkan kain.

2.2.8.7 Pelindisan (calenderir,rg) adalah proses penyempurnaan mekanik dengancara melewatkan kain di antara rol dengan rol atau rol dengan rol berselimutpada mesin lindis sehingga permukaan kain menjadi rata, bermotif timbul,berlaku atau berefek gelombang.

2.2.8.8 Penranas awetan (curing) adalah proses pemanasan kain pada suhu

sekitar 150 oC, untuk menyempunaan reaksi polimerisasi resin.

2.2.8.9 Pemantapan panas (heat settirrg) adalah proses pemanasan untukmenstabilkan dimensi bahan atau barang tekstil.

2.2.8.10 Pengeriputan (creping) adalah proses pembuatan efek keriput pada

kain dengan cara pembuatan anyaman kisut, pengerjaan basah pada kain yangberantihan tinggi, peiindisan pada rol berukir (relieJ), atau pencapan denganlarutan kostik soda.

2.2.8.1 I Penyempurnaan (fi ni sh i ng)

2.2.8.11.1 Penyempurnaan adalah semua prosesyang dilakukan pada bahan

tekstil mentah sampai menjadi bahan tekstiljadi (arti luas).

2.2.8.1 1.2 Penyempurnaan adalah proses akhir ypg dilakukan pada kain setelah

diputikkan, dicelup atau dicap yang dapat dikerjakan secara kimia atau secara

fisika untuk memperoleh sifat yang diinginkan (arti sempit).

8 dari l0

Page 11: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNI 08 - t272 - r989

2.2.8.12 Penyempurnaan awet (lurable finish) adalah semua proses

penyempurnaan basah maupun kering yang hasilnya tahan lebih dari l0 kalipencucian.

2.2.8.13 Penyempurnaan basah (wet fnishing) adalah proes penyempurnaan

bahan tekstil dengan menggunakan larutan zat kimia untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu baik sementara maupun permanen.

2.2.8.14 Penyempunaan kering Qtry finishrrrg) adalah proses penyempurnaan

bahan tekstil tidak menggunakan pelarut, untuk mendapatkan sifarsifat kaintertentu.

2.2.8.15 Penyempumaan kimia (chcmical finishing) adalah proses

penyempunaan bahan tekstil menggunakan zat-zat kimia antara lain untukmenaikkan daya serap kain, tahan luntur waffla, tahan kusut, tahan api,keawetan, tahan sinar, langsai pegangan dan lain-lain.

2.2.8.16 Penyempurnaan mekanik (mechanical finishing) adalah prosespenyempurnaan pada kain secara mekanik, antara lain pembakaran bulu,pemantapan bentuk, pencukuran bulu, sanforisasi dan lain-lain.

2.2.8.17 Penyempunaan permanen Qterrnanent finishing) lihat penyempunaan

awet

Catatan :

Istilah penyempumaan permanen tidak tepat.

2.2.8.18 Penyempumaan resin (resirt finishing) adalah proses penyempunaan

kain dengan menggunakan larutan resin. Hasil penyempunaan pada umumnyabertujuan untuk memperbaiki tahan kusut dan rasa pegangan.

2.2.8.19 Sanforisasi (sanforizing) adalah prcses penyempurnaan mekanikuntuk memproleh kain yang mempunyai sifat mengkeret tidak lebih dari 170.

2.2.8.20 Stenter adalah mesin penyempurnaan kain bentuk bentangan dimanapinggir kain dipegang sepasang rantaiberjarum atau berpenjepit untuk mengaturregangan kain ke arah lebar.

Catatan :

Mesin ini dapat digunakan untuk pengeringan, pemantapan panas dan fiksasi

9 dari 10

Page 12: SNI 08-1272-1989 (Istilah Di Dunia Tekstil)

sNI08-t272-1989

2.2.9 Pengeringan

2.2.9.1 Pengeringan (drying) adalahiproses penghilangan zat cair atau uap dari

bahan tekstil sampau leering.

2.2.9.2 Pengering awal infra merah (irfra red dryer machine) adalah pengering

yang menggunakan sinar infra merah sebagai sumber radiasi untuk pengeringan

awal"

2.2.9.3 Pengering silinder (cylinder dry*) adalah pengering terdiri darisilinder-silinder panas yang berputar dimana kain dilewatkan pada permukaan

silinder-silinder tersebut.

2.3 Produk

2.3.1 Kain berlapis (cocrted fabric) adalah kain yang salah satu atau kedua

permukaannya dilapisi suatu zat yang terbentuk dan terikat kuat pada kain.

2.3.2 Kain keras adalah kain lapis dalam untuk pemberian bentuk pakaian.

2.3.3 Kain lapis (lining) adalah kain yang dimaksudkan untuk melapisi pakaian

bagian dalam.

2.3.4 Kain lapis dalam (irrteting) adalah kain yang diletakkan di antara kain

lapis dalam luar pakaian, berfungsi untuk menambah kaku, pemberi bentukpengisi atau penghangat.

2.3.5 Sanforized (sanfonzed) adalah jaminan mutu kain kapas yang memenuhi

persyaratan yaitu mengkeret kain sesudah pencucian tidak lebih dari l%.Jaminan mutu tersebut dikeluarkan oleh cluett peabody Ci, Inc (USA).

l0 dari l0