slide kulit
DESCRIPTION
kulitTRANSCRIPT
REFERATREFERAT
VITILIGOVITILIGO
Disusun olehAri Putra 09310107
Gunazar Gesang 09310254
BAB IBAB IPENDAHULUANPENDAHULUAN
PendahuluanPendahuluan
Vitiligo ialah kelainan pigmentasi yang didapat pada kulit dan membran mukosa, yang ditandai dengan makula hipopigmentasi dengan batas yang tegas dengan patogenesis yang kompleks.
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai pigmen. pigmen tersebut yang paling berperan adalah pigmen melanin.
Salah satu kelainan yang melibatkan menyebabkan penurunan produksi melanin yaitu Vitiligo.
BAB IIBAB IITinJauan pustakaTinJauan pustaka
Definisi VitiligoDefinisi Vitiligo
Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat, yang ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas. Dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel melanosit, misalnya rambut dan mata.
Epidemiologi VitiligoEpidemiologi Vitiligo
Vitiligo terjadi di seluruh dunia, dengan prevalensi 0,1 sampai 0,2 persen.
Vitiligo pada umumnya dimulai pada masa anak-anak atau usia dewasa muda, dengan puncak onsetnya pada usia 10-30 tahun, tetapi kelainan ini dapat terjadi pada semua usia. Tidak dipengaruhi oleh ras, dengan perbandingan laki-laki sama dengan perempuan.
Pernah dilaporkan bahwa vitiligo yang terjadi pada perempuan lebih berat daripada laki-laki, tetapi perbedaan ini dianggap berasal dari banyaknya laporan dari pasien perempuan oleh karena masalah kosmetik.
Etiologi VitiligoEtiologi Vitiligo Penyebab vitiligo yang pasti belum diketahui, diduga suatu penyakit herediter yang
diturunkan secara autosomal dominan.
Beberapa faktor pencetus terjadinya vitiligo antara lain:
1. faktor mekanis : 10-70% penderita Vitiiligo timbul lesi setelah trauma fisik ,
mis : setelah tinfakan pembedahan.
2. faktor sinar matahari / UV A : 7-15% penderita vitiligo timbul lesi setelah
terpajan sinar matahari/ sinar UV A.
3. faktor psikis : 20% penderita vitiligo berkembang setelah mendapat gangguan
emosi, trauma / stress psikis yang berat.
4. faktor hormonal : Diduga vitiligo memburuk selama kehamilan atau pada p
penggunaan kontrasepsi oral. Tetapi pendapat tersebut masih
diragukan.
Patofisiologi VitiligoPatofisiologi Vitiligo
Ada 4 mekanisme yang mungkin bisa menjelaskan mengenai terjadinya vitiligo, yaitu autimun, neurohumoral, autositotoksik, dan pajanan bahan kimiawi :
1. Hipotesis Autoimun ->bahwa melanosit yang terpilih dihancurkan oleh limfosit
tertentu yang telah diaktifkan. Namun mekanisme
pengaktifan limfosit tersebut belum diketahui secara pasti..
2. Hipotesis Neurohumoral -> menghambat produksi melanin.
3. Hipotesis Autotoksik->Sel melanosit membentuk melanin melalui oksidasi tirosin
ke DOPA dan DOPA ke dopakinon yg dioksidasi menjadi
radikal bebas. Secara in vitro dibuktikan tirosin, dopa dan
dopakrom merupakan sitotoksik terhadap melanosit.
4. Terpapar bahan kimia -> depigmentasi kulit terjadi karena detergen yg
mengandung fenol.
Histopatologi VitiligoHistopatologi Vitiligo
Pada gambar biopsi kulit pd vitiligo aktif.
Pada gambar (A) dan (B) tampak pigmentasi yang berkurang pada lapisan basalis (dengan pengecatan Hematoksilin Eosin (HE) dan Fontana Masson (FM stain) pembesaran 100x dan 400x).
Pada gambar (C) tampak pigmentasi epidermis residual pada lesi vitiligo, dengan granul-granul melanin yang tersusun halus pada dermis bagian atas (pengecatan FM pembesaran 400x).
Klasifikasi VitiligoKlasifikasi Vitiligo
Berdasarkan Lokalisata :
1. Fokal : satu/lebih makula pada satu area
tetapi tidak segmental
2. Segmental : satu/lebih makula pada satu area
dgn distribusi menurut dermatom
3. Mukosal : hanya terdapat pada membran mukosa.
Klasifikasi VitiligoKlasifikasi Vitiligo
Berdasarkan Generalisata :
1. Akrofasial : Depigmentasi pd jari-jari bagian
distal dan area periorificium
2. Vulgaris : Makula tanpa pola tertentu di banyak
tempat.
3. Universal : Depigmentasi hampir seluruh tubuh.
Manisfestasi Klinik VitiligoManisfestasi Klinik Vitiligo
Pasien dengan vitiligo memiliki satu atau beberapa makula amelanosit yang berwarna seperti kapur atau seperti susu putih. Lesi biasanya berbatas tegas, namun dapat juga tepinya mengelupas.
Lesi membesar secara sentrifugal dengan kecepatan yang tidak dapat diperkirakan dan dapat terjadi pada lokasi tubuh manapun, termasuk membran mukosa.
lesi inisial terjadi paling sering pada tangan, lengan bawah, kaki, dan wajah.
Diagnosis VitiligoDiagnosis Vitiligo
Kriteria diagnosis bisa didasarkan atas pemeriksaan klinis (Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium.
Pada pemeriksaan fisik :
adanya depigmentasi yang asimptomatik, tanpa gejala inflamasi, ada tidaknya batas inflamasi sekitar lesi, tempat lesi pertama kali muncul (tangan, lengan, kaki, muka dan bibir), pola vitiligo (fokal, segmental, universal atau akral/akrofasial).Pada pemeriksaan Laboratorium :
1. TSH : Jika curiga tiroid
2. Gula darah puasa : Jika curiga Diabetes Mellitus
3. Hitung darah lengkap : atas indikasi Anemia Pernisiosa
4. Tes Stimulasi ACTH : Jika curiga Addison’s disease
Diagnosis VitiligoDiagnosis Vitiligo
1. Pityriasis alba : skuama halus, batas tidak jelas/tegas,warna kulit sedikit memutih.
2. Pityriasis versicolor alba : skuama halus berwarna putih, fluoresensi kuning keemasan pada pemeriksaan lampu Wood, hasil KOH (+) ( pemeriksaan KOH biasa pada infeksi jamur)
3. Piebaldisme : white forelock, stabil, terdapat garis berpigmen pada punggung, adanya makula hiperpigmentasi di tengah-tengah area hipomelanosis.
Diagnosis VitiligoDiagnosis Vitiligo
.
1.Sindroma Waardenburg : merupakan penyebab tersering ketulian kongenital, terdapat makula putih dan white forelock, heterokromia iris.
2.Lepra/kusta : terjadi pada daerah endemi, warna putih yang kurang jelas, biasanya ditemukan makula hipopigmentasi yang mati rasa.
3.Nevus depigmentosus : besar lesi tetap, kongenital, makula putih terlihat kurang jelas, unilateral.
Penatalaksanaan VitiligoPenatalaksanaan Vitiligo
Menurut seorang Clinical Professor, di Department of Dermatology, Severance Hospital, untuk vitiligo adalah:
A. Korticosteroids
Untuk menghentikan penyebaran vitiligo menyempurnakan repigmentation.
1.Triamcinolone
2. Hydrocortisone 0.2%
3. Prednisone
B. Psoralens
Digunakan bersama dengan pemaparan ultraviolet A (UV-A) terapi vitiligo localized atau generalized.
1. Methoxsalen (8-MOP, Oxsoralen)
2. Trioxsalen (Trisoralen)
3. Tacrolimus ointment 0.03% atau 0.1% -> imunomodulator
4. Calcipotriene/Capcipotriol. -> vitamin
Prognosis VitiligoPrognosis Vitiligo
Prognosis vitiligo bermacam-macam dan sulit di prediksi. Pada vitiligo, ada area yang dapat kembali normal (repigmentasi) tetapi area lainnya tidak dapat kembali normal. Kulit mengalami repigmentasi berwarna lebih terang atau lebih gelap di bandingkan kulit sekitar yang normal.
TERIMA KASIHTERIMA KASIH