skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/skripsi lusi...

114
SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN LINDI TANPA MOL TERHADAP PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK DI TPA WINONGO Oleh : LUSI DEWI SAPUTRI 201403072 PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2018

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN LINDI TANPA

MOL TERHADAP PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK DI

TPA WINONGO

Oleh :

LUSI DEWI SAPUTRI

201403072

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 2: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

i

SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN LINDI TANPA

MOL TERHADAP PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK

DI TPA WINONGO

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Oleh :

LUSI DEWI SAPUTRI

201403072

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018

Page 3: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

ii

Page 4: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

iii

Page 5: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

iv

Page 6: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan

Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau

jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar

dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah

awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.Tugas akhir ini saya persembahkan

untuk:

1. Ayahanda Alm Suyatno, Ibundaku Suprihatin tercinta dan Kakak Laki-laki

Fredi A, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doá,

dorongan, nasehat, dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak

tergantikan hinga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada di

depanku. Dan tak lupa Keluarga Trimo yang selalu memberikan motivasi,

dan kasih sayang kepada saya agar tidak mudah putus asa.

2. Dosen pembimbing skripsi H. Edy Bachrun, S.KM.,M.Kes dan A. Agus

Widodo, S.KM.,M.Mkes., yang selama ini telah tulus dan ikhlas

meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya,

memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar

saya menjadi lebih baik.

3. Semua mahasiswa STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Program Studi

Kesehatan Masyarakat Angkatan 2014 dan teman-teman dekat saya yang

bersama-sama bahu membahu saling membantu demi terselesaikan skripsi

ini.

Page 7: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama :Lusi Dewi Saputri

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Madiun, 1 September 1995

Agama : Islam

Alamat : Ds. Gembel RT. 30 RW. 8 Kecamatan

Manguharjo Kota Madiun

Email : [email protected]

RiwayatPendidikan :

1. TK Kuntum Mekar 2001-2002

2. SD 05 Nambangan 2002-2008

3. SMP 9 Madiun 2008-2011

4. MAN 1 Kota Madiun 2011-2014

5. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun 2014-2018

Page 8: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

vii

Program Studi Kesehatan Masyarakat Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

2018

ABSTRAK Lusi Dewi Saputri

PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN LINDI TANPA

MOL TERHADAP PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK DI

TPA WINONGO

68 halaman + 20 tabel + 5 gambar + 6 lampiran

Lindi yang berada di TPA di kolam belum digunakan secara maksimal dan

masih ada yang tergenang dapat menimbulkan tercemarnya air dan tanah. Salah

satu dari bahan mikroorganisme local (MOL) adalah Lindi, Untuk bahan

pengomposan sayuran dan buah. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh

mol dengan lindi dan mol tanpa lindi dan memanfaatkan sayuran untuk pembuatan

kompos.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Desain penelitian menggunakan one

shot case study, dengan perbandingan 2 formula dan replikasi 2 kali.Uji yang

digunakan pada penelitian ini adalah Uji t (test).

Pada penelitian hasil dari p value setelah mengguanakan uji t (test) Nilai

N=.005 ,Nilai P=.005, dan nilai K=.041, menunjukkan bahwa ada penggaruh

penambahan lindi dengan mol dan lindi tanpa mol untuk pembuatan kompos

sesuai dengan PERMEN RI No.70/PERMENTAN/sr 140/2011. Hasil uji t (test)

pengaruh yang memenuhi nitrogen yaitu MOL dengan lindi, untuk pengaruh yang

memenuhi phosphor dan kalium dari MOL tanpa lindi.

Saran bagi TPA Winongo agar menanggulangi masalah sampah organic

maka dilakukan pengelolaan sampah untuk pembuatan kompos, meningkatkan

wawasan kepada karyawan yang bekerja melakukan pelatihan dari pemerintah

kota dan pengembangan produk kompos yang dihasilkan dari TPA .

Kata Kunci : Lindi, MOL, Pengomposan, Sampah Organik.

Kepustakaan : 23 (2005-2017)

Page 9: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

viii

Public Health Program Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun 2018

ABSTRACT

Lusi Dewi Saputri

THE INFLUENCE OF ADDITION LEACHATE WITH MOL AND

LEACHATE WITH OUT MOL ON ORGANIC WASTE IN COMPOSTING

PROCEETHE TPA WINONGO

68 pages, 20 tables, 5 pictures and 6 appendix

Background: Leachate who are in the TPA in the pond has not been used

optimally and there are still stagnant water pollution and soil can cause. One of the

ingredients mikroorganisme local (MOL) is leachate, For composting of organic

such as vegetables and fruits. The purpose of this research is to know the effect of

moles with leachate and mole without leachate and use vegetables for composting.

Methods: This research type is experiment. The study design used one shot case

study, with 2 formula and replication 2 times. The test used in this study is t test

(test).

Results: In the study results from p value after using the t test (test) N =.005,

P=.005 , and K =.041, indicating that there is an effect of leachate addition with

moles and leachate without moles for composting according with PERMEN RI

No.70/PERMENTAN/sr 140/2011. The results of the t test (test) influence that

meets nitrogen, namely MOL with leachate, for the effect that fills phosphor and

kalium from MOL without leachate.

Conclusion: Suggestion for TPA Winongo to overcome the problem of organic

waste then do waste management for composting, improve insight to employees

who are working on training from municipalities and development of compost

products produced from landfill.

Keywords : Leachate, MOL, Composting, Organic Waste

Bibliography :23 (2005-2017)

Page 10: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini yang

berjudul “Pengaruh Penambahan Lindi Dengan MOL Dan Lindi Tanpa MOL

Terhadap Proses Pengomposan Sampah Organik Di TPA Winongo”. Penelitian

ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan jenjang Sarjana di

Prodi Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu proses penulisan ini :

1. Bapak Zaenal Abidin, S.KM.,M.Kes (Epid), selaku Ketua STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun.

2. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM.,M.Kes, selaku Ketua Prodi S1 Kesehatan

Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun dan selaku Ketua Dewan Penguji

dalam skripsi ini.

3. H. Edy Bachrun, S.KM,.M.Kes, selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan sehingga skripsi dapat terselesaikan.

4. A. Agus Widodo, S.KM.,M.MKes, selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan sehingga skripsi dapat terselesaikan.

5. Seluruh pihak karyawan TPA Winongo memberikan bantuan dalam

penyusunan skripsi.

6. Kedua Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan semangat.

7. Teman-teman yang telah memberikan dorongan dan bantuan berupa apapun

dalam penyusunan skripsi.

Page 11: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

x

8. Seluruh pihak yang sudah membantu dalam penyusunan ini, peneliti ucapkan

terimakasih .

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, berbagai saran, tanggapan, dan kritik yang bersifat

membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan penelitiaan ini.

Madiun, 24 Agustus 2018

Penyusun

Page 12: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

SAMPUL HALAMAN ........................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. v

LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN

a. Latar Belakang .................................................................................... 1

b. Rumusan Masalah .............................................................................. 8

c. Tujuan Penelitian

i. Tujuan Umum ......................................................................... 8

ii. Tujuan Khusus ........................................................................ 8

d. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

e. Keaslian Penelitian ........................................................................... 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

a. Sampah

i. Pengertian.............................................................................. 12

ii. Sampah Berdasarkan Sumber .............................................. 12

iii. Jenis Sampah Berdasarkan Bahan Pembuatanya .................. 13

Page 13: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

xii

b. Kompos

i. Pengertian............................................................................. 14

ii. Bahan-Bahan Yang Tidak Ikut Komposting ........................ 14

iii. Manfaat Pupuk Kompos....................................................... 15

iv. Faktor-Faktor Pengomposan ................................................. 16

v. Spesifikasi Kompos............................................................... 19

vi. Prinsip pengomposan ............................................................ 22

c. Effektif Mikroorganisme (EM4)

2.3.1 Pengertian ............................................................................. 23

2.3.2 Sifat-Sifat Effektif Mikroorganisme (EM4) ........................... 25

d. Mikro Organisme Local

i. Pengertian............................................................................. 25

ii. Gula dan Bekatul ................................................................... 26

e. Air Lindi

i. Pengertian.............................................................................. 27

ii. Komposisi Lindi ................................................................... 28

2.6 Unsur Hara Makro N P K ................................................................. 28

2.7 Kerangka Teori ................................................................................. 31

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 32

3.2 Hipotesis .......................................................................................... 34

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian .............................................................................. 35

4.2 Populasi danSampel

4.2.1 Populasi ................................................................................ 36

4.2.2 Sampel ................................................................................... 36

4.3 Teknik Sampling .............................................................................. 36

4.4 Kerangka Kerja Penelitian ................................................................ 37

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Variabel Penelitian ............................................................... 38

4.5.2 Definisi Operasional ............................................................ 38

Page 14: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

xiii

4.6 Instrumen Penelitian ........................................................................ 39

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.7.1 Lokasi penelitian .................................................................... 39

4.7.2 Waktu penelitian .................................................................... 39

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

4.8.1 Data Primer ............................................................................ 40

4.8.2 Data Sekunder......................................................................... 41

4.8.3 Observasi ................................................................................ 41

4.9 Alat dan Bahan Penelitian

4.9.1 Alat Penelitian ......................................................................... 41

4.9.2 Bahan Penelitian ...................................................................... 41

4.9.3 Langkah Kerja ......................................................................... 42

4.9.4 Metode Pengujian..................................................................... 43

4.10 Teknik Analisis Data

4.9.5 Analisis Data ......................................................................... 44

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................... 44

5.2 Hasil Penelitian ........................................................................................ 45

5.3 Pembahasan ....................................................................................... 55

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 64

6.2 Saran .................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66

LAMPIRAN

Page 15: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Keaslian Penelitian ......................................................................... 10

Tabel 2.1 C/N Rasio bahanorganik ................................................................ 18

Tabel 2.2 Persyaratan teknis minimal pupuk organik ..................................... 20

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ....................................................... 39

Tabel 4.2 Waktu Penelitian ............................................................................. 40

Tabel 5.1 C//N rasio ........................................................................................ 46

Tabel 5.2 Suhu kompos ................................................................................... 46

Tabel 5.3 Kelembaban kompos ....................................................................... 46

Tabel 5.5 NPK ................................................................................................. 48

Tabel 5.6 Uji normalitas C/N Rasio ................................................................ 48

Tabel 5.7 Uji normalitas suhu ......................................................................... 49

Tabel 5.8 Uji normalitas kelembaban ............................................................ 49

Tabel 5.9 Uji normalitas nitrogen ................................................................... 49

Tabel 5.10 Uji normalitas phospor .................................................................. 50

Tabel 5.11 Uji normalitas kalium ................................................................... 50

Tabel 5.12 Uji homogenitas C/N Rasio ......................................................... 51

Tabel 5.13 Uji homogenitas suhu dan kelembaban ........................................ 51

Tabel 5.14 Uji homogenitas NPK .................................................................. 52

Tabel 5.15 Uji t (test) C/N Rasio .................................................................... 53

Tabel 5.16 Uji t (test) suhu .............................................................................. 53

Tabel 5.17 Uji t (test) kelembaban .................................................................. 53

Tabel 5.18 Uji t (test) nitrogen ........................................................................ 54

Tabel 5.19 Uji t (test) phospor ...................................................................... 54

Tabel 5.20 Uji t (test) kalium .......................................................................... 54

Page 16: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 31

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ...................................................................... 33

Gambar 4.1 Desain Eksperimen .................................................................... 35

Gambar 4.2 Kerangk Kerja Penelitian .......................................................... 37

Gambar 5.1 Peta TPA Winongo .................................................................. 45

Page 17: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Bimbingan

Lampiran 2 Surat ijin Penelitiandi TPA Winongo

Lampiran 3 Hasil Analisis Uji Laboratorium

Lampiran 4 Hasil Pengukuran

Lampiran 5 Hasil Ouput Pengolahan data SPSS

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian

Page 18: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

xvii

DAFTAR ISTILAH

1. EM : (Effective Microorganisme)

2. MOL : (Mikro Organisme local)

3. O2 :(Oksigen)

4. °C : (Derajat Celcius)

5. K20 : (Kalium)

6. Mgo : (Magnesium)

7. C/N : (Karbon/Nitrogen)

8. pH : (Derajat Keasaman)

9. N : (Nitrogen)

Page 19: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah telah menjadi permasalahan di banyak tempat di Indonesia

seolah-olah tidak pernah dapat di temukan solusinya, Sampah merupakan

bagian yang tidak terpisahakan dari kehidupan manusia. Penambahan

jumlah penduduk merupakan salah satu factor bertambahnya sampah yang

dihasilkan, semakin banyak penduduk maka semakin banyak aktivitas

dilakukan. Menurut UU No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah

bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses

alam yang berbentuk padat apabila sampah tidak dikelola dengan baik akan

membawa dampak yang buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Di satu sisi

sampah merupakan bahan-bahan yang tidak bernilai ekonomis, namun disisi

lain ada pihak yang menganggap bahwa sampah sebagai barang berguna

untuk di jual ke pengempul.

Tumpukan sampah akan menjadi tempat yang nyaman binatang-

binatang penganggu seperti kecoa, lalat, tikus. Sampah seringkali dikaitkan

sebagai pemicu penyebab terjadinya suatu pencemaran yang ada

dilingkungan khususnya lingkungan hidup. Selain itu permasalahan tentang

sampah lainnya adalah menimbulkan bau yang sama sekali tidak sedap dan

dapat menjadi sarang timbulnya penyakit dan berkembang biaknya vektor

pembawa penyakit yang ditularkan dari sampah tersebut.

Page 20: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

2

Berdasarkan pada data dari Kementerian Lingkungan Hidup (2012)

dalam kajian timbulan dan komposisi sampah perkotaan (2015), volume

sampah di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 200.000 ton/hari, dan

mengalami trend naik secara signifikan yakni pada tahun 2012 volume

sampah di Indonesia menjadi 490.0000 ton/hari atau 178.850.000 ton dalam

satu tahun. Produksi sampah di Indonesia dari tahun 2015 sampai tahun

2017, sampah pada tahun 2015 sebanyak 18% atau 13.5 juta/tahun, sampah

pada tahun 2016 sebanyak 30% atau 30 juta/ton, sampah pada tahun 2017

sebanyak 45% atau 34 juta/ton.(System Informasi Pengelolaan Sampah

Nasional, 2017). Produksi sampah di Indonesia mengalami peningkatan

yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan banyak faktor,

diantaranya pertambahan penduduk dan arus urbanisasi.

Sumber sampah yang dihasilkan di Indonesia pada sampah rumah

tangga 48%, pasar tradisional 24%, kawasan komersil 9%, sekolah 4%,

kantor 6%, jalan 7.5%, dan lain-lainya 1,5 %.(Data Nasional KLH, 2013).

Komponen sampah yang berada di Indonesia jenis sampah organik 60%,

plastik 14%, kertas 9%, logam 4.5 %, karet 5.5%, kain 3.5%, kaca 1.7%,

dan lain-lainya 2.4%.(Data Nasional KLH, 2013). Pengelolaan sampah pada

jumlah sampah yang ditimbun sebesar 66.69%, sampah yang tidak dikelola

19.62%, sampah terolah untuk komposting 7.02%, sampah terolah bank

sampah 2.39%, sampah terolah bahan bakar 2.17%, sampah terolah daur

ulang bahan baku 0.79%, sampah terolah daur ulang produksi kreatif 0.56%,

Page 21: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

3

sampah terolah biogas 0.19%, dan sampah terolah lainya 0.88%.(Data

Nasional Adipura KLHK, 2015)

Pulau jawa adalah terkecil diantara lima pulau besar di Indonesia tetapi

menghasilkan sampah paling banyak. Jumlahnya sangat signifikan, bahkan

hampir mencapai 21,2 juta ton per tahun. Ini berkolerasi dengan kepadatan

penduduk di pulau jawa. Besarnya timbunan sampah yang berada di jawa

timur sebesar 17.394.879,2 kg/hari atau 6.3349.130.908 ton/tahun dengan

asumsi komposisi sampah organik 60% dan sampah plastik 14%.

Sedangkan timbunan sampah padat sektor industri dari 85 perusahaan

(PROPER) mencapai 24,75 m3/hari, dengan asumsi sampah yang di

hasilkan adalah 0,5 liter/karyawan/hari(SNI 3242:2008). Timbunan sampah

yang di hasilkan dari sumber bergerak (terminal, bandara, stasiun, dan

pelabuhan) sebesar63.230 m3/hari, sedangkan timbunan sampah yang

dihasilkan dari sumber tidak bergerak (pariwisata) sebesar 16.42

m3/hari.(Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa

Timur, 2016)

Kota Madiun adalah salah satu kota yang berada di wilayah jawa timur

dimana memiliki luas wilayah 33,23 km2. Sejalan dengan penduduk dari

setiap tahunnya tercatat pada rentang waktu tahun 2016 sampai 2017

mengalami peningkatan jumlah 174.995 jiwa dan 209,809 jiwa ( Dinas

kependudukan dan pencatatan sipil). Produksi sampah yang dihasilkan

setiap harinya kota madiun kurang lebih 91.1 ton sampah. Dari jumlah

tersebut, sebanyak 94,37 % atau sekitar 85,98 ton masuk ke tempat

Page 22: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

4

pembuangan akhir (TPA) Winongo, sisanya di kelola dan diolah warga

(Dinas Kebersihan danpertamanan). Dengan meningkatnya jumlah

penduduk pada setiap tahunnya tidak menutup kemungkinan jumlah

sampah yang dihasilkan semakin banyak karena manusia hidup tak lepas

dari sampah, karena manusia salah satunnya yang membuat dan

menghasilkan sampah dalam kehidupanya, baik itu sampah pemukiman

maupun sampah non pemukiman.

Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Madiun mencatat banyaknya

sampah yang di tampung di tempat pembuangan akhir (TPA) Winongo.

Setiap harinya, sampah masuk rata-rata mencapai 100m3pada tahun 2010

..

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo Kecamatan Manguharjo Kota

Madiun adalah satu-satunya tempat pembuangan akhir sampah yang berada

di kota madiun jawa timur dimana tempat pembuangan akhir ini berpotensi

menghasilkan sampah dalam jumlah yang banyak. Tempat pembuangan

akhir ini mulai beroperasi sejak tahun 2008.Tempat pembuangan akhir

Winongo sendiri memiliki luas lahan mencapai 6,4 ha dimana hanya 1,6 ha

yang bisa dimanfaatkan. Pengelolaan sampah menggunakan controlled

landfill yaitu system pembuangan yang lebih perkembang dibanding open

dumping. Pada metode ini, sampah yang datang setiap hari diratakan dan

dipadatkan dengan alat berat. Selain itu, dibuat juga saluran air lindi,

pembuatann gas metan tetapi masih ada genangan air lindi yang berada

dimana-mana dan aliran lindi tidak mengalir secara berkala menuju kolam

Page 23: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

5

yang sudah disediakan beberapa hewan yang masuk ke air lindi tersebut

mati.

Volume sampah ditempat pembuangan akhir winongo sudah hampir

penuh mencapai 80%. Data volume sampah yang berada di TPA winongo

pada tahun 2010 sebanyak 101.160 m3, 2011 sebanyak 93.960 m

3, 2012

sebanyak 97.920 m3, 2013 sebanyak 95.870 m

3

, 2014 sebanyak 93,640 m3, pada tahun 2015 sebanyak 91,956 m

3, pada

tahun 2016 sebanyak 91,1000 m3, pada tahun 2017 sebanyak 90,230

m3.(Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota Madiun). Setiap harinya,

sampah yang masuk rata-rata mencapai 100 kubik. Sedangkan volume

sampah setiap tahun yang terangkat ke TPA Winongo rata-rata mengalami

penurunan karena semakin efektifnya kegiatan pengolahan sampah dengan

3R (reduce, reuse, recycle). Dan komposisi sampah yang berada di TPA

Winongo terdiri dari sampah organik, plastik, logam, sampah kebun dan

taman, kertas, kayu, tekstil.

Contoh pada TPA Benowo Surabaya menampung sampah seluruh kota

Surabaya sebesar 6.160 m3/hari sampah yang dihasilkan. Dari sampah

basahakan keluar sebagai air lindi sebanyak 70%. Menurut Dwirianti

(2010), lindi yang dihasilkan dari sampah yang dibuang ke TPA Benowo

adalah 300 m3. Penumpukan sampah inilah yang dapat menyebababkan

suatu cairan dimana sering dikatakan sebagai air lindi. Lindi atau sering

disebut cairan atau rembesan leachate terbentuk karena paparan hujan yang

terus-menerus di dalam tempat pembuangan akhir dan mengandung zat

Page 24: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

6

organik yang tinggi dan berbahaya didalamnya. Dampak dari air lindi

sendiri jika langsung di buang ke lingkungan bisa menyebabkan

pencemaran pada lingkungan sekitar yang terkontaminasi oleh air lindi.

Selain itu air lindi yang terbentuk dipengaruhi oleh sifat sampah dan curah

hujan serta iklim yang ada di sekitar tempat pembuangan akhir. Air lindi

juga memiliki bau yang menyengat.

Berdasarkan survey dan observasi hasil yang diamati berupa air lindi di

TPA Winongo kondisinya kolam terisi air lindi ada hewan kecil-kecil yang

berada di tampungan dan air lindi dibiarkan begitu saja tanpa diolah ataupun

belum di gunakan selain untuk menyiram sampah untuk gas metan saat

musim kemarau agar tidak kehabisan saat mengalirkan gas ke rumah

pemukiman. Air lindi di TPA winongo masih ada yang tergenang dimana-

mana sekitar tumpukan sampah berwarna coklat pekat, berbau saat musim

hujan dan alirannya saluran masih belum lancar saat mengalir ke dalam

kolam yang sudah disediakan.

Meningkatnya jumlah sampah menghasilkan peningkatan volume lindi

yang dapat menyebabkan tercemarnya air tanah, hilangnya estetika dan

perubahan keseimbangan hidup flora dan fauna di dalam air. Pada kasus

pencemaran air tanah, kontaminasi akan berjalan terus-menerus dalam

periode yang lama sehingga diperlukan suatu cara untuk mengatasi

permasalahan tersebut sehingga dapat menggurangi dampak yang

ditimbulkan dari air lindi dan dimanfaatkan kembali sebagai bahan untuk

membuat MOL (Mikro Organisme Local) dengan bahan EM4, gula dan

Page 25: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

7

katul untuk pembuatan kompos. Sampah organik yang berada di TPA

Winongo yang sudah dibuang untuk dimanfaatkan kembali sebagai salah

satu bahan untuk pengomposan dengan memanfaatkan air lindi untuk

pembuatan MOL. Berdasarkan dari latar belakang di atas maka penulis

tertarik untuk mengangkat judul “Pengaruh Penambahan Lindi Dengan

MOL Dan Lindi Tanpa MOL Terhadap Proses Pengomposan Sampah

Organik Di TPA Winongo”.

Page 26: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui apakah ada

Pengaruh Penambahan Lindi Dengan MOL Dan Lindi Tanpa MOL Terhadap

Proses Pengomposan Sampah Organik Di TPA Winongo.

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk

mengetahui Pengaruh Penambahan Lindi Dengan MOL Dan Lindi Tanpa MOL

Terhadap Proses Pengomposan Sampah Organik Di TPA Winongo.

1.3.2 Tujuan khusus.

1. Untuk mengetahui pengaruh EM4 100 ml, lindi 200 ml, 5 sendok gula,

10 sendok bekatul terhadap pengomposan di TPA winongo.

2. Untuk mengetahui pengaruh EM4 100 ml, tanpa lindi, 5 sendok gula, 10

sendok bekatul terhadap pengomposan di TPA Winongo.

3. Untuk menganalisis pengaruh penambahan lindi dengan MOL dan lindi

tanpa MOL terhadap pengomposan sampah organik.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi TPA Winongo

Hasil penelitian sebagai masukan dan evaluasi terhadap TPA Winongo

agar pengelolaan sampah lebih lanjut dimaksimalkan.

2. Bagi Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Page 27: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

9

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bahan masukan dan refrensi untuk

penelitian yang lebih lanjut dan dapat menambah wacana dalam kajian

pengelolaan sampah TPA lebih lanjut.

3. Bagi peneliti

Sebagai saran untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama

kuliah, di bidang kesehatan masyarakat dalam bentuk pengetahuan dan

informasi dalam pengembangan dan penerapan tentang kesehatan

lingkungan.

4. Bagi peneliti lain

Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut.

Page 28: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

10

1.4 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No

Judul Skripsi

Peneliti

Tahun

Dan

Tempat

Jenis Penelitian

Variable Bebas

Variable

Terikat

Hasil

1. Pemanfaatan

lindi sebagai

bahan EM4

dalam proses

pengomposan.

Evelin

Novitasari

2016,

Malang.

Ekperimental

semu (Quasi

Experiment)

Efektive

Microorganisme

(EM4), Lindi,

Pengomposan Hasil penelitian yang

telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan

bahwa lindi yang

berasal dari tumpukan

sampah dapat

dimanfaatkan sebagai

EM4 yang membantu

dalam proses

pengomposan.

2. Variasi

konsentrasi EM4

dalam proses

pembuatan

kompos lindi.

Candra

Rulyana.

2017,

Dusun

piyungan

Bantul.

Ekperimental

semu (Quasi

Experiment)

dengan

rancangan

penelitian

rangkaian waktu

dengan kelompok

pembanding.

Efektive

Microorganisme

(EM4), Lindi,

Kompos Hasil dari proses

dekomposisi sampah

organik dengan EM4

dengan konsentrasi 2%

lebih efektif

dibandingkan dengan

proses dekomposisi

dengan penambahan

EM4 dengan variasi

konsentrasi yang lain.

Page 29: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

11

Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah sebagai berikut :

1. Penelitian di TPA Winongo memanfaatkan sampah organik sebagai bahan

baku pengomposan dan pemanfaatan lindi sebagai bahan pembuatan MOL

(Mikro Organisme Local).

2. Waktu pengomposan dilakukan selama kurang lebih 1 bulan

3. Penelitian ini menggunakan desain one shoot case study adalah suatu

kelompok diberi perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya.

Page 30: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

12

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sampah

Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak di senangi

atau sesuatu yang di buang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi

dengan sendirinya. Undang-undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008

menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses

alam yang berbentuk padat.

Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar,

perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri, puingan bahan

bangunan dan besi-besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil

sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai.(Cecep dani, 2012).

2.1.2 Sumber sampah berdasarkan sumbernya digolongkan menjadi 2, pertama

berasal dari aktivitas kehidupan (rumah tangga) dan yang kedua berasal dari

aktivitas bisnis. Sampah yang merupakan hasil dari kegiatan bisnis dibagi menjadi

dua golongan yaitu general waste dari aktivitas bisnis (sampah industri non

proses).

1. Sampah dari hasil aktivitas kehidupan manusia secara individu maupun

kelompok yang berupa keluarga atau berasal dari kegiatan manusia dalam

berbisnis. General waste ini terdiri dari kotoran manusia, sampah rumah

tangga, dan sampah seperti furniture bekas.

Page 31: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

13

2. Sampah industri yang merupakan hasil dari proses industri tersebut. Sampah

industri ini berupa bahan-bahan seperti abu, lumpur, limbah minyak, limbah

kayu, limbah kertas, limbah tekstil, limbah plastik.(Cecep dani, 2012).

2.1.3 Jenis sampah berdasarkan bahan pembuatannya sebagai berikut :

1. Sampah Organik.

Sampah Organik merupakan sampah yang berasal dari limbah tanaman,

sisa kotoran hewan, dan kotoran manusia. Sampah organik dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu organik basah dan organik kering. Organik basah masih

mengandung air dalam sampah, misalnya sampah sayuran, sampah buah-

buahan, sampah tanam-tanaman kebun. Sementara itu, sampah organik kering

seperti kertas, kayu, kardus, ranting, dan batang pohon kering.

2. Sampah Anorganik.

Sampah Anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Prinsip daur ulang

(recycle) berlaku dalam proses pengolahan sampah anorganik seperti plastik

dan logam. Ada beberapa bahan plastik yang hanya bisa didaur ulang 1-2 kali.

Namun, pada dasarnya plastik tidak boleh didaur ulang lebih dari dua kali

karena berbahaya bagi kesehatan.

3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3). Sampah jenis ini sangat

berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Pasalannya beberapa

bahan mengandung unsur merkuri sangat tinggi, seperti bekas kemasan cat

semprot, baterai bekas, bahan insektisida, dan bahan kimia pengawet lainnya.

Sampah di perkotaan dan pedesaan lebih banyak didominasi sampah organik,

Page 32: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

14

sampah organik inilah sebenarnya sumber uang yang diabaikan karena

masyarakat belum paham atau enggan mengolah sampah organik karena

kotor dan bau.(Mulyono, 2015)

2.2 Kompos

Kompos merupakan bahan organik, seperti daun-daunan, jerami, alang-alang,

rumput-rumputan, dedak padi, batang jagung, sulur, serta kotoran hewan yang

telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga

dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki tanah. (Setyorini, 2006).

Composting adalah suatu cara pengolahan sampah secara ilmiah menjadi

bahan yang sangat berguna bagi pertamanan/pertanian dengan memanfaatkan

bahan-bahan organik dari sampah tersebut dengan hasil akhir berupa pupuk

kompos yang tidak membahayakan. Syarat dari composting ini adalah harus

memisahkan bahan organik dengan bahan lainnya. Unsur-unsur yang diperlukan

dalam composting tersebut adalah bahan organik mikroorganisme, kelembaban,

oksigen, dan lain-lainya.(Suyono, 2012)

2.2.1. Bahan-bahan yang tidak ikut proses composting. Bahan-bahan ini harus

dipisahkan dari bahan organik dan tidak di lakukan dalam proses composting

karena tidak mudah busuk atau mengandung bahan kimiawi yang mengganggu

proses dekomposisi sebagai berikut menurut Suyono:

1. Plastik, kaca, logam, kain, kayu keras atau kayu yang mengandung bahan

kimia.

2. Daging, tulang, duri ikan, kulit kerang, kulit telur

3. Produk-produk yang berasal dari susu.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

15

4. Sisa makanan berlemak.

5. Rumput liar atau sayuran yang mengandung biji bakal tumbuh, bila tetap

akan dipakai maka biji-bijian ini haarus dimatikan dulu dengan

membungkus plastic hitam dan dijemur di terik matahari selama 2-3 hari

sampai yakin betul biji-bijian itu sudah mati.

6. Kotoran hewan peliharaan yaitu anjing atau kucing.

7. Kulit keras buah kenari, buah kemiri, batok kelapa, kulit durian.

8. Arang, abu, dan abu rokok

9. Tembakau, puntung rokok.

10. Tanaman yang sudah mengalami penyemprotan kimia.

2.2.2 Manfaat Pupuk Kompos

1. Memperbaiki struktur tanah. Lahan pertanian atau media tanam pada pot

yang sudah terlalu lama dipupuk kimia, terutama urea (pupuk dengan

kandungan N tinggi) akan menjadi keras, liat, dan asam. Pupuk kompos

yang remah dan gembur akan memperbaiki pH dan strukturnya.

2. Memiliki kandungan unsur mikro dan makro yang lengkap. Walaupun

kandungan unsur mikro dan makro akan terhambat pertumbuhannya,

bahkan dapat menyebabkan tanaman tidak bisa menyerap unsur hara yang

diperlukan.

3. Ramah lingkungan. Sesuai slogan “ Go Organic 2010 “ pemakaian kompos

dalam pertanian ataupun hobi bercocok tanam yang ramah lingkungan,

dibandingkan dengan pemakaian pupuk kimia, akan menjaga kelestarian

lingkungan.

Page 34: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

16

4. Murah dan mudah di dapat, bbahkan dapat dibuat sendiri.

5. Mampu menyerap dan menampung air lebih lama dibandingkan dengan

pupuk kimia.

6. Membantu meningkatkan jumlah mikroorganisme pada media tanam,

sehingga dapat meningkatkan unsur hara tanaman.

Kompos sangat baik digunakan sebagai pupuk pada tanah-tanah yang

berstekstur keras untuk memperbaki strukturnya. Biasanya penggunaan

kompos diimbangi dengan pemberian pupuk kandang. Hal ini akan membantu

meningkatkan kandungan unsur hara di dalam tanah.(AgroMedia, 2007)

2.2.3 Faktor-Faktor pengomposan menurut Mulyono, 2015 sebagai berikut :

1. Suhu, pH, dan Air

Proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme lebih optimal pada

suhu 30-40°C dengan tingkat kelembapan 40-60%. Artinnya, tidak terlalu

kering. Kecepatan pengggurai juga berkaitan dengan pH bahan organik. pH

awal sebaiknya sekitar 6,5-6,7 agar hewan pengurai seperti cacing dapat

bekerja sama dengan mikroorganisme pengurai. Jika bahan organik yang akan

dikomposkan terlalu asam di bawah 6,5 perlu dinaikkan terlebih dahulu dengan

memberi kapur. Pada pengomposan, pH akan menjadi agak asam karena bahan

organik diurai dan menghasilkan asam organik. Namun, semakin lama pH akan

netral.

2. Variasi Dan Ukuran Bahan Kompos

Ukuran sampah organik sebagai bahan baku kompos mempengaruhi cepat

atau lambat proses penguraian. Para produsen kompos biasanya mencacah

Page 35: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

17

sampah menjadi ukuran kecil terlebih dahulu. Selain itu, kombinasi sampah

organik juga menjadi faktor penting dalam proses penguraian. Semakin banyak

variasi campuran sampah organik, semakin baik kualitas kompos yang akan

dihasilkan.

3. Nitrogen dalam bahan organik

Bakteri pengurai membutuhkan unsur nitrogen selama proses penguraian.

Pasalnya, bakteri memerlukan nitrogen sebagai energi dalam proses

penguraian. Semakin banyak kandungan nitrogen dalam sampah organik,

semakin cepat proses penguraian. Selain itu, berdasarkan literatur lain

menyebutkan bahwa waktu malam hari dan kandungan senyawa lainnya juga

dapat mempercepat proses pengomposan.

4. Aerasi

Aerasi pada proses pengomposan berkaitan dengan pengaturan udara,

khususnya pada proses pengomposan aerobik yang memerlukan udara yang

mengalir. Dalam pelaksanaannya, aerasi dilakukan dengan membolak-balikkan

sampah organik yang akan dikomposkan agar seluruh bahan yang

terdekomposisi dapat dialiri oksigen. Selain itu, pada pengomposan aerobik,

karbondioksida harus dibuang dengan cara membalik bahan organik agar tidak

menyebabkan efek mematikan bagi mikroorganisme. Pengadukan atau

membalik bahan organik diperlukan karena C/N rasio dalam campuran bahan

kompos pasti berbeda-beda sehingga dengan mengaduk proses dekomposisi

akan menyebar dan merata.

Page 36: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

18

5. C/N rasio

C/N rasio merupakan perbandingan antara unsur karbon dan nitrogen. C/N

rasio dalam proses pengomposan menentukan kecepatan penguraian sampah

organik. C/N rasio yang terlalu tinggi akan menghambat laju proses

dekomposisi. Pasalnya pada C/N tinggi, mikroorganisme tidak berkembang

dengan optimal akibat kekurangan nitrogen. Sebaliknya, C/N rasio yang terlalu

rendah berisiko akan kehilangan nitrogen dalam bentuk amonia.

C/N sampah organik sebagai bahan baku kompos sebaiknya sekitar 25-35.

Jika sampah organik terdiri dari berbagai macam jenis, artinya terdapat

beberapa macam C/N rasio. Karena itu, selama proses dekomposisi perlu

dilakukan pengadukan secara berkala yang bertujuan untuk menurunkan C/N

rasio agar mikroorganisme dapat bekerja secara maksimal.

Tabel 2.1 C/N Rasio beberapa bahan organik.

Bahan Organik C/N rasio

Urine ternak 0,6

Kotoran ayam 5,6

Kotoran sapi 15,8

Kotoran babi 11,4

Tinja manusia 6-10

Darah 3

Tepung tulang 8

Urine manusia 0,8

Eceng gongok 17,6

Jerami gandum 80-130

Jerami padi 80-130

Ampas tebu 110-120

Jerami jagung 50-60

Sesbania sp. 17,9

Sisa buah-buahan 15-16

Limbah sayuran 11-27

Sumber : Gaur AC, Ir. Suhut MS, dan Ir Sunduk Msi (2006).

Page 37: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

19

2.2.4 Spefikasi Kompos

Kandungan unsur hara di dalam kompos sangat bervariasi. Tergantung dari

jenis bahan asal yang digunakan dan cara pembuatan kompos. Ciri fisik kompos

yang baik adalah berwarna coklat kehitaman, agak lembab, gembur, dan bahan

pembentuknya sudah tidak tampak lagi.(Novizan, 2005). Indonesia telah memiliki

standart kualitas kompos, yaitu SNI 19-7030-2004 dan Peraturan Menteri

Pertanian No.02/pert/HK.060/2/2006. Di dalam standar ini termuat batas-batas

maksimum atau minimum sifat-sifat fisik atau kimiawi kompos, termasuk di

dalamnya batas maksimum kandungan logam berat.

1. Warna

Warna merupakan salah satu satu parameter yang mudah untuk digunakan.

Parameter yang mudah digunakan untuk mengetahui kualitas kompos yang

dihasilkan karena hanya dengan melakukan pengamatan saja, kompos yang

telah matang akan berwarna kehitaman.

2. Tekstur

Tekstur merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai

kualitas kompos yang mudah untuk diamati, kompos yang telah matang

teksturnya akan menyerupai tanah.

3. Bau

Parameter yang sering digunakan untuk mengetahui kualitas kompos yang

dihasilkan adalah bau karena mudah dan dapat dilakukan sendiri, kompos yang

dihasilkan dari pengomposan sampah organik ini tidak berbau busuk.

Page 38: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

20

4. Kandungan Hara

Perubahah kandungan hara (C-organik, N-total, rasio C/N1P2O5 dan K2O)

merupakan parameter kimia yang diukur untuk mengetahui kualitas kompos

yang telah dihasilkan.(Endah Sulistyawati, dkk., 2008).

Tabel 2.2 Persyaratan teknis minimal pupuk organik padat menurut PERMEN RI

NO 70/Permentan/SR 140/2011.

NO

Parameter

Satuan

Standart Mutu

Granul/pelet Remah/curah

Murni Diperkaya

mikroba

Murni Diperkaya

mikroba

1 C-Organik % min 15 min 15 min 15 min 15

2 C/N Rasio % 15-25 15-25 15-25 15-25

3 Baha ikutan

(kaca,kerikil)

% maks 2 maks 2 maks 2 maks 2

4 Kadar Air % 8-20 8-20 8-20 8-20

5 Logam berat

As

Hg

Pb

Cd

ppm

ppm

ppm

ppm

maks 10

maks 1

maks 50

maks 2

maks 10

maks 1

maks 50

maks 2

maks 10

maks 1

maks 50

maks 2

maks 10

maks 1

maks 50

maks 2

6 pH - 4-9 4-9 4-9 4-9

7

Hara Makro

(N + P20 +

K20)

4

8 Mikroba

Kontaminan

-E.coli

-Salmonella

sp

MPN/g

MPN/g

Maks 102

Maks 102

Maks 102

Maks 102

Maks 102

Maks 102

Maks 102

Maks 102

Page 39: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

21

9 Mikroba

Fungsional

-penambat

-pelarut P

Cfu/g

Cfu-gg

-

Min 103

Min 103

Min 103

Min 103

10 Ukuran

butiran 2-5

mm

-

Min 80

min 80

-

-

11 Hara Mikro

-fe total

-fe tersedia

-Mn

-Zn

Ppm

ppm

ppm

ppm

Maks 900

Maks 500

Maks 500

Maks 500

Maks 900

Maks 500

Maks 500

Maks 500

Maks 9000

Maks 5000

Maks 5000

Maks 5000

Maks 9000

Maks 5000

Maks 5000

Maks 5000

12 Unsur lain :

-La

-Ce

Ppm

Ppm

0

0

0

0

0

0

0

0

Sumber :PERMEN RI no 70/PERMENTAN/Sr140/2011)

2.2.5 Prinsip Pengomposan

Bahan organik tidak dapat langsung digunakan atau dimanfaatkan oleh

tanaman, karena perbandingan C/N dalam bahan tersebut relatif tinggi atau tidak

sama dengan C/N tanah. Nilai C/N merupakan hasil dari perbandingan antara

karbohidrat dan nitrogen.Nilai C/N tanah sekitar 10-12. Apabila bahan organik

mempunyai kandungan C/N mendekati atau sama dengan C/N tanah maka bahan

tersebut dapat digunakan atau diserap tanaman. Selama proses dekomposisi,

temperatur dijaga sekitar 60°C selama 3 minggu. Pada temperatur tersebut, selain

bakteri bekerja secara optimal, akan terjadi penurunan C/N rasio dan

pemberantasan bakteri pathogen.

Faktor yang menghambat pengomposaan. Cuaca bahan baku atau campuran

kompos sebaiknya tidak terkena hujan. Air hujan yang masuk kedalam pori-pori

bahan baku akan menghilang O2 yang terdapat di dalamnya. Selain itu , air

mengakibatkan pencucian unsur hara bahan baku kompos. Kelembapan

Page 40: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

22

memegang peranan sangat penting dalam prroses metabolisme mikroba dan secara

tidak langsung berpengaruh pada suplai oksigen. kelembapan dibawah 40%,

aktivitas mikroba akan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan kandungan air

akan menutupi rongga udara di dalam tumpukan kelembaban yang tinggi akibat

penyiraman menggenangi area tempat pengomposan. Jadi dalam hal ini,

kelembaban mikroba dan berhubungan erat dengan fluktuasi suhu pengomposan.

Menurut krieria SNI No. 19-7030-2004 dalam parameter kimia kompos.

komponenkadar air maksimum 50% + Ph maksimum 7,49 + C-organik

maksimum 32% + N total minimum 0,40 + C/N rasio maksimum 20 + P2O5

minimum 0,1% + K2O minimum 0,2%. Adapun komposisi unsur hara yang

terkandung dalam pupuk organik dari kompos ternak yaitu N (0.7- 1,3 %), P2O5

(1,5-2,0%), K2O (0,5-0,8), C organik (10,0-11,0%), MgO (0,5-0,7%), dan C/N

ratio (14,0-18,0%).(Hartatik dan widowati 2010).

2.3 Effektif Mikroorganisme-4 (EM4)

2.3.1. Effektif Mikroorganisme (EM4) merupakan bahan mengandung beberapa

mikroorganisme yang bermanfaat dalam proses pengomposan. Mikroorganisme

yang terdapat dalam EM4 terdiri dari lumbricus (bakteri asam laktat) serta sedikit

bakteri fotosintetik, Actinomycetes, streptomyces sp., dan ragi. Effektif

Mikroorganisme (EM4) dapat meningkatkan fermentasi limbah dan sampah

organik, meningkatkan ketersediaan unsur hara untuk tanaman, serta menekan

aktivitas serangga, hama, dan mikroorganisme pathogen. Perananan Effektif

Mikroorganisme (EM4) dalam pembuatan kompos adalah untuk menghilangkan

bau dan mempercepat proses pengelolaan limbah (Djuarnani dkk., 2005). EM4

Page 41: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

23

mengandung beberapa mikroorganisme utama yaitu bakteri fotosintetik, bakteri

asam laktat, ragi (yeast), actinomycetes dan jamur fermentasi. Dalam penelitian

ini EM4 yang gunakan sebanyak 100 ml, karena dalam penelitian yang sudah ada

belum ada yang menggunakan takaran tersebut dan semakin banyak menggunakan

EM4 dapat mempercepat pengomposan.

1. Bakteri fotosintetik

Bakteri ini merupakan bakteri bebas yang dapat mensintesis senyawa

nitrogen, gula, dan substansi bioaktif lainnya. Hasil metabolit yang diproduksi

dapat diserap secara langsung oleh tanaman dan tersedia sebagai substrat

untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang menguntungkan.

2. Lactobacillus sp (Bakteri Asam Laktat)

Bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai hasil penguraian gula dan

karbohidrat lain yang bekerja sama dengan bakteri fotosintesis dan ragi. Asam

laktat ini merupakan bahan strerilisasi yang kuat yang dapat menekan

mikroorganisme berbahaya dan dapat menguraikan bahan organik dengan

cepat.

3. Streptomyces s.

Streptomyces sp mengeluarkan enzim Streptomyces yang bersifat racun

terhadap hama dan penyakit yang merugikan.

4. Ragi/yeast

Ragi memproduksi substansi yang berguna bagi tanaman dengan cara

fermentasi. Substansi bioaktif yang dihasilkan oleh ragi berguna untuk

pertumbuhan sel dan pembelahan akar. Ragi ini juga berperan dalam

Page 42: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

24

perkembangbiakan atau pembelahan mikroorganisme menguntungkan lain

seperti Actinomycetes dan bakteri asam laktat.

5. Actinomycetes

Actinomycetes merupakan organisme peralihan antara bakteri dan jamur

yang mengambil asam amino dan zat serupa yang diproduksi bakteri

fotosintesis dan mengubahnya menjadi antibiotik untuk mengendalikan

pathogen, menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan

khitin yaitu zat ensensial untuk pertumbuhannya. Actinomycetes juga dapat

menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan mikroorganisme

lain.(Cecep dani, 2012).

2.3.2 Sifat-sifat dari Effektif Mikroorganisme (EM4) adalah sebagai berikut:

1. Effektif Mikroorganisme (EM4) adalah cairan berwarna coklat dengan bau

yang enak. Apabila busuk atau tidak enak, berarti mikroorganisme-

mikroorganisme tersebut telah mati dan harus dicampur dengan air untuk

menghentikan tumbuhnya gulma(rumput liar).

2. Effektif Mikroorganisme (EM4) harus disimpan di tempat teduh dalam

wadah yang ditutup rapat.

3. Bahan-bahan organik dapat difermentasikan dalam waktu yang singkat

Effektif Mikroorganisme (EM4)

4. Makanan-makanan untuk Effektif Mikroorganisme (EM4) termasuk bahan

organik, molase, rabu hijau, kotoran hewan, dan bekatul.

5. Effektif Mikroorganisme (EM4) mampu bekerja secara efisien tanpa bahan

kimia.(Maman suparman, 1994)

Page 43: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

25

2.4Mikro Organisme local (MOL)

2.4.1 Mikro Organisme local adalah mikroorganisme hasil fermentasi dari bahan

yang ada di lingkungan sekitar dan mudah didapat.Penggunaan bahan bakunya

disesuaikan dengan potensi di suatu wilayah. Misalnya, apabila di wilayah

lingkungan terdapat air lindi, EM4, katul, dan gula bisa dibuat MOL untuk proses

pengomposan. Berdasarkan jenis bahan pembuat MOL terdapat 3 komponen

utama yaitu :

1. Karbohidrat

Dapat diperoleh dari air tajin (cucian beras), sisa gandum, kentang,

jagung, singkong, dan nasi yang telah basi.

2. Glukosa

Dapat di peroleh pada bahan yang mengandung gula, seperti molase

(ampas tebu), gula merah, gula pasir cair, air kelapa, dan seluruh bahan yang

mengandung gula.

3. Sumber Mikroorganisme

Dapat diperoleh pada sisa-sisa buah busuk, terasi, sisa ikan, rebung

bambu, bonggol pisang, dan ramin(cairan isi perut hewan).(Mulyono, 2015)

2.4.2 Gula dan Bekatul

1. Gula sebagai glukosa berfungsi untuk memperoleh energi bagi

perkembanganbiakan jumlah EM4 yang diaktifkan selama proses pembuatan

kompos dan sebagai nutrisi bakteri.(Murni Yurniawati dkk, 2012). Dalam

penelitian ini gula yang gunakan sebanyak 5 sendok, karena dalam penelitian

Page 44: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

26

mulyono menggunakan 5 sendok dan belum ada yang memakai takaran yang

dilakukan oleh penelitian tersebut.

2. Bekatul sebagai karbohidrat adalah bagian terluar dari bagian bulir yang

terbungkus oleh sekam. Bekatul berfungsi untuk sumber makanan yang

bergizi.(Modul Pendidikan Lingkungan Hidup Departemen Pendidikan Nasional).

Dalam penelitian ini bekatul yang digunakan sebanyak 10 sendok, karena melihat

dari bahan seperti gula, EM4, dan air lindi.

2.5Air lindi

2.5.1 Air lindi didefinisikan sebagai suatu cairan yang dihasilkan dari pemaparan

air hujan pada timbunan sampah. Dalam kehidupan sehari-hari air lindi ini dapat

dianalogikan seperti seduhan air teh.Air lindi membawa materi tersuspensi dan

terlarut yang merupakan produk degradasi sampah. Komposisi air lindi di

pengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis sampah terdeposit, jumlah curah

hujan di daerah TPA dan kondisi spesifik tempat pembuangan tersebut. Air lindi

pada umumnya mengandung senyawa-senyawa organik (hidrokarbon, asam

humat) dan anorganik (natrium, kalium, kalsium, magnesium, khlor, sulfat, fosfat,

fenol, nitrogen dan senyawa logam berat) yang tinggi. Konsentrasi dari

komponen-komponen tersebut dalam air lindi bisa mencapai 1000 sampai 5000

kali lebih tinggi dari pada konsentrasi dalam air tanah (Maramis, 2008).

Lindi mengandung mikroba dan berbagai macam mineral yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan bakteri. Selain mengandung unsur organik dengan

konsenttrasi tinggi, lindi juga mengandung unsur logam seperti zn dan hg. Air

lindi dapat diproses menjadi gas bio, pupuk cair atau starter mikroba. Kuantitas air

Page 45: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

27

lindi yang dihasilkan sampah tergolong rendah tetapi dapat mencemari

lingkungan. Oleh karena itu, air lindi tersebut dimanfaatkan dalam pembuatan

MOL untuk proses pengomposan. Dalam penelitian ini lindi yang digunakan

untuk membuat MOL sebanyak 200 ml, semakin banyak lindi yang digunakan

akan berpengaruh dan mempercepat dalam proses pengomposan.

2.5.2 Komposisi Lindi

Komposisi lindi sangat bervariasi dari waktu ke waktu bergantung pada

aktivitas secara fisik, kimia dan biologis yang terjadi dalam sampah.Sangat sulit

untuk menyimpulkan atau mendefinisikan karakteristik lindi di TPA. Variasi

penggambaran kontaminan dari lindi telah ada dalam berbagai macam literatur

untuk beberapa kondisi di lokasi yang berbeda. Rentang jumlah kontaminan yang

cukup jauh manunjukkan sulitnya mendefinisikan atau memprediksikan

komposisi tipikal dari berbagai macam kontaminan yang ada dalam lindi.

Variasi komposisi lindi ini disebabkan oleh berbagai macam antara lain

interaksi antara komposisi sampah, umur dari sampah, kondisi hidrogeologi dari

lahan, iklim, musim dan air yang melalui timbunan. Selain itu penentuan tinggi

setiap sel, kedalaman keseluruhan timbunan, tanah penutup dan kompaksi sampah

juga turut berpengaruh. Setelah lindi keluar dari timbunan sampah, komposisi

lindi dipengaruhi oleh jenis tanah dan pengenceran oleh air tanah.

2.6 Unsur Hara Makro N P K

1. Nitrogen

Nitrogen merupakan sumber energi bagi mikroorganisme dalam tanah yang

berperan penting dalam proses pelapukan atau dekomposisi bahan organik. Unsur

Page 46: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

28

nitrogen bagi tanaman sangat bermanfat diantaranya meningkatkan pertumbuhan

tanaman, memproduksi klorofil, meningkatkan kadar protein, dan mempercepat

tumbuh daun. Volume udara sebanyak 78% berisi nitrogen. Nitrogen ini

diperlukan dalam prosses fotosintesis. Manfaat Nitrogen dalam tanaman sebagai

berikut :

6. Membuat tanaman lebih hijau

7. Mempercepat pertumbuhan tanaman

8. Menambah kandungan protein

2. Fosfor

Fosfor berperan untuk mempercepat pertumbuhan akar pada bibit, serta

memperkuat dan mempercepat pertumbuhan pada tanaman. Selain itu, fosfor

bermanfaat untuk menambah kualitas pada tanaman biji-bijian dan berpengaruh

pada peembentukan inti sel. Unsur P ini sangat mudah berinteraksi dengan zat

besi dan besi dan aluminium, tetapi sulit diserap oleh akar tanaman. Manfaat

fosfor dalam tanaman sebagai berikut :

1. Memacu pertumbuhan akar dan membentuk system perakaran yang baik.

2. Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik

tumbuh tanaman.

3. Memacu pertumbuhan bunga dan pematangan bunga dan pematangan

buah/biji, sehingga mempercepat masa panen.

4. Memperbesar persentase terbentuknya bunga menjadi buah.

5. Menyusun dan menstabilkan dinding sel, sehingga menambah daya

tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit

Page 47: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

29

3. Kalium

Kalium sangat berguna untuk mempercepat pembentukan karbohidrat

dalam tanaman, memperkokoh tanaman, serta menambah daya tahan terhadap

serangan hama dan penyakit. Selain itu, unsure kalium sangat berperan untuk

meningkatkan kualitas biji-bijian, seperti pada bulir pada menjadi mudah

bernas. Pada tanaman umbi-umbian, kalium bermanfaat untuk mempercepat

pembesaran umbi. Manfaat kalium dalam tanaman sebagai berikut :

1. Sebagai activator enzim.

2. Membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman.

3. Membantu transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman.

Sumber kalium dapat berasal dari berbagai jenis mineral sisa jasad renik,

dan air irigasi. Unsur kalium relative mudah bersenyawa dengan unsur lainnya

dan mudah larut oleh air serta mudah difaksasi dalam tanah.(Mulyono, 2015)

Page 48: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

30

2.7 Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian

BAB 3

Sumber : Mulyono, 2015

Air lindi

TPA Winongo

MOL

MOL Air Lindi

Air lindi 200 ml

EM4 100 ml sebagai

mikroorganisme

Bekatul 10 sendok sebagai

karbohidrat

Gula 5 sendok sebagai glukosa

MOL Tanpa Air Lindi

Tanpa Air lindi

EM4 100 ml sebagai

mikroorganisme

Bekatul 10 sendok sebagai

karbohidrat

Gula 5 sendok sebagai glukosa

Kualitas fisik : suhu, warna, tekstur, dan bau

Mutu NPK menurut Permen RI No 70/permentan/SR 140/2011:

1. Kadar Nitrogen (N) minimal 4%

2. Kadar phosfor (P2O5) minimal 4 (ppm)

3. Kadar kalium (K2O) minimal 4%

2.

3.

Sampah organik yaitu sayuran & buah-

buahan

C/N Rasio

Page 49: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

31

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan

atau kaitanya antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau antara

variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang di teliti. Konsep

adalah suatu abstraksi yang di bentuk dengan menggeneralisasikan suatu

pengertian oleh sebab itu, konsep tidak dapat diamati dan dapat diukur, maka

konsep tersebut harus disebarkan ke dalam variabel-variabel. Dari variabel itulah

konsep dapat diamati dan diukur. Jadi uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan

antara konsep-konsep atau variabel yang di amati (diukur melalui penelitian yang

dimaksud).(Notoadmodjo, 2012). Pengaruh penggunaan MOL dengan lindi dan

MOL tanpa Lindi terhadap proses pengomposan sampah organik di TPA

Winongo digambarkan dalam kerangka konsep sebagai berikut :

Page 50: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

32

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh penggunaan MOL lindi dan MOL tanpa Lindi

terhadap proses pengomposan sampah organik di TPA Winongo.

Keterangan ;

: ditelitii

: tidak di teliti

Berdasarkan gambar 3.1 dapat dijelaskan pembuatan MOL dari air lindi

dengan pencampuran EM4, gula dan katul dengan 2 perlakuan yang berbeda,

MOL tanpa lindi dan MOL yang ada lindi yang kemudian dilakukan proses

Variabel Dependent

Mutu NPK

Variabel Independent

MOL Air Lindi

Air lindi 200 ml

EM4 100 ml

Bekatul 10 sendok

Gula 5 sendok

Sampah Organik

Variabel pengganggu

1. Cuaca.

2. Kelembaban.

MOL Tanpa Air Lindi

Tanpa Air lindi

EM4 100 ml

Bekatul 10 sendok

Gula 5 sendok

Sampah Organik

Page 51: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

33

pengomposan dengan bahan sayuran yang berada di TPA. Pada proses

pengomposan akan ada pemberian MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi. Dan

dilakukan pengamatan kematangan kompos (warna, bau dan tekstur). Hasil dari

pemberian MOL terhadap pengomposan dilakukan perbandingan menurut dengan

standar PERMEN RI NO 70/Permentan/SR 140/2011.

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesa adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan

penelitian.(Notoadmodjo,2012). Dalam penelitian ini hipotesa yang diajukan

adalah.

H1 : Ada pengaruh MOL dengan Lindi dengan NPK terhadap pengomposan

sampah organik.

H2 : Ada pengaruh MOL tanpa Lindi dengan NPK terhadap pengomposan sampah

organik.

Page 52: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

34

BAB 4

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.(Sugiono, 2013)

4.1 Desain penelitian

Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang

telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada

seluruh proses penelitian.(Notoatmodjo,2010). Jenis dalam penelitian ini

menggunakan metode Eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi

terkendali.(Sugiono, 2011). Penelitian menguji pengaruh MOL dengan lindi dan

MOL tanpa lindi terhadap pengomposan sampah organik.

Gambar 4.1 Desain Eksperimen pengaruh MOL lindi dan MOL tanpa lindi

terhadap pengomposan sampah organik

Keterangan :

X =MOL air lindi 200 ml, bekatul 10 sendok, EM4 100 ml, gula 5 sendok.

O1 = Sampah Organik.

X1 dan X2 = Hasil dari Pemberian MOL terhadap sampah organik dalam proses

pengomposan.

X O1 X1

X O2 X2

Page 53: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

35

Desain penelitian one shoot case study adalah suatu kelompok diberi

perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Dengan rancangan penelitian

Quasi (Quasi exsperiment) yaitu variabel yang diambil, dipilih secara tidak acak.

Peneliti melakukan pemberian MOL tanpa lindi dan terdapat lindi yang menjadi

perlakuan sampah organik untuk pengomposan. Masing-masing perlakuan

direplikasi 2 sehingga diperoleh 6 sampel dengan MOL dengan lindi dan MOL

tanpa lindi berdasarkan efisiensi bahan. Penilian secara fisik menurut kematangan

kompos yaitu : suhu, warna, tekstur dan bau. Hasil uji laboratorium NPK.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.(Sugiyono, 2003).

Populasinya yaitu sampah organik

4.2.2 Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan yang akan

dianggap dapat menggambarkan karakteristik populasinya. Sampelnya yaitu 6

sampel

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan

memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar di peroleh sampel

representatif.(Margono, 2006). Dengan demikian teknik sampling penelitian ini

adalah non probability sampling dengan jenis total sampling.

Page 54: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

36

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Pembuatan MOL

Air lindi, EM4, Bekatul, Gula, Sampah Organik

Bahan MOL untuk pemberian pada proses

pengomposan dengan bahan sampah organik.

MOL Air Lindi

Air lindi 200 ml + EM4 100 ml + Bekatul 10 sendok

+ Gula 5 sendok + Sampah Organik

MOL Tanpa Air Lindi

Tanpa Air lindi + EM4 100 ml + Bekatul 10 sendok

+ Gula 5 sendok + Sampah Organik

Sampah organik djadikan kompos

Proses pematangan

± 1bulan

+

Suhu 30-60°C, berwarna hitam,

tekstur tanah halus, bau tidak

busuk

Mutu NPK menurut Permen

RI No 70/permentan/SR

140/2011.

Page 55: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

37

4.5 Variabel penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiono, 2014)

1. Variabel bebas adalah variabel yang akan diamati dan diukur untuk

mengetahui sejauh mana pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel

bebas pembuatan MOL dari bahan air lindi, EM4, bekatul, gula.

2. Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel

lain atau yang menjadi akibat, karena adannya variabel bebas.(Sugiyono,

2014). Variabel terikat sampah organik.

4.5.2 Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang di teliti,

atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.(Notoadmodjo,

2012).

Page 56: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

38

Tabel 4.1 Definisi operasional.

NO Variabel Definisi operasional Parameter Alat ukur Skala

1 MOL dengan

lindi 200 ml,

EM4 100 ml,

Bekatul 10

sendok, Gula 5

sendok, Sampah

Organik

Hasil dari MOL

terdiri dari air

lindi, EM4, katul,

dan gula.

Suhu 30-60°C,

Berwarna hitam,

tekstur halus, bau

tanah.

Thermometer

dan

Observasi

Rasio

2 MOL Tanpa

Lindi, EM4 100

ml, Bekatul 10

sendok, Gula 5

sendok, Sampah

Organik

Hasil dari MOL

terdiri dari Tanpa

air lindi, EM4,

katul, dan gula.

Suhu 30-60°C,

berwarna hitam,

tekstur halus, bau

tanah.

Thermometer

dan

Observasi

Rasio

3 Mutu NPK Kadar NPK

sesuai PERMEN

RI NO

70/Permentan/SR

140/2011.

Minimal 4%

1. kadar Nitrogen

(N) minimal 4%

2. Kadar phosfor

(P2O5)) minimal

4 (ppm)

3. Kadar kalium

(K2O) minimal

4%

Uji

laboratorium

Rasio

4.6 Instrumen Penelitian.

Instrumen penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan

data, sebab instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan data dan

pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti.(Subana, 2009). Dalam

penelitian ini menggunakan alat Thermometer dan Uji laboratorium.

Page 57: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

39

4.7 Lokasi dan Waktu penelitian

4.7.1 Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini peneliti akan melakukan Penelitian di TPA Winongo

Kecamatan Manguharjo Kota Madiun, sedangkan untuk pemeriksaan NPK di

lakukan di Laboratorium SMKN 3 Kimia Madiun

4.7.2 Waktu Penelitian

Tabel 4.2 Waktu Penelitian

No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan

1. Pengajuan Judul dan konsul 8 - 24 Februari 2018

2. Penyusunan dan bimbingan

proposal 10 Maret 2018 - 11 Mei 2018

3. Ujian Proposal 15 Mei 2018

4. Revisi Proposal 21 Mei 2018 - 26 Mei 2018

5. Melakukan Eksperimen 1 Juli 2018 - 22 Juli 2018

6. Penyusunan dan Bimbingan Skripsi 24 Juli 2018 - 11 Agustus 2018

7. Ujian Skripsi 24 Agustus 2018

8. Revisi Skripsi 29 Agustus 2018

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

4.8.1 Data primer

Data yang diperoleh dari sumber data pertama, dari pengamatan atau

observasi, serta hasil pemeriksaan laboratorium meliputi :

10. Pembuatan MOL untuk proses pengomposan dengan sampah organik.

11. Data hasil pengamatan fisik kompos : suhu, warna, bau dan tekstur.

12. Pemeriksaan laboratorium kimia kompos : NPK dalam proses

pengomposan kurang lebih 1 bulan.

4.8.2 Data sekunder

Page 58: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

40

Data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

4.8.3 Observasi

Teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara

langsung ke objek penelitian. Variabel yang di amati saat pengomposan secara

fisik seperti bau, warna, suhu dan tekstur.

4.9 Alat dan bahan penelitian

4.9.1 Alat

1. Pisau

2. Telenan

3. Karung Goni

4. Wadah pengukur

5. Sarung tangan

6. Thermometer

7. Keranjang

8. Botol Aqua dan tutup aqua di lubangi untuk MOL

9. Wadah semprotan

4.9.2 Bahan

Bahan MOL

1. Air lindi

2. EM4

3. Bekatul

4. Gula

Bahan Kompos

1. Sampah Organik dan sayuran

Page 59: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

41

4.9.3 Langkah Kerja

1. Siapkan bahan pembuatan MOL

2. Masukan bahan MOL seperti air lindi, EM4, bekatul dan gula ke dalam botol

Aqua sesuai takaran yang akan diteliti ke wadah pengukur

3. Setelah bahan semua siap di tutup rapat .

4. Selama 3-7 hari, setiap 2 hari sekali di aduk MOL agar tidak mengendap.

5. Bahan MOL sudah menunjukan tanda-tanda berhasil bau seperti tape,

mengeluarkan gas

6. Mencacah sayuran dengan pisau dengan telenan dan dimasukan ke dalam

karung goni dan dimasukkan ke dalam keranjang.

7. MOL diberikan sebanyak 10 ml setiap 3 hari dengan di semprotkan ke sampah

organik yang sudah berada di karung goni dan di tutup rapat dan dimasukkan

ke dalam keranjang

8. Setelah 3 hari dilihat suhu, Tanda suhu yang baik 30-60°C. kelembaban

maksimal 50%, bila lebih dilakukan pembalikan.

9. Pembalikan dilakukan 3 hari sekali sampai tidak panas lagi.

10. Setelah kurang lebih 1 bulan proses pengomposan.

11. Menguji Kualitas fisik

Kompos dikatakan matang ditunjukan oleh hal-hal berikut :

1. Suhu 30-60°C

2. Berwarna hitam

3. Tekstur tanah halus

4. Bau tidak busuk

Page 60: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

42

12. Menguji kualitas kimia kompos.

Untuk mengetahui kualitas kompos, dapat dilakukan pengujian

dilaboratorium sesuai Permentan No 70/2011 antara lain :

2. Kadar Nitrogen (N) minimal 4%

3. Kadar phosfor (P2O5)) minimal 4(ppm)

4. Kadar kalium (K2O) minimal 4%

4.9.4 Metode Pengujian

Metode pengujian yang dilakukan adalah dengan melakukan penelitian

dilaboratoriummencakup :

1. Pengukuran nitrogen (N) dilakukan dengan menggunakan metode

spektrofotometri. Sebanyak 1 ml sampel dimasukkan ke dalam gelas

erlemeyer 250 ml, ditambahkan dengan 12,5 ml, HCI 25%, dikocok

dengan pengaduk magnit stirier selama 2 jam, disaring dengan kertas

saring whatman no. 40, ditampung ekstrak ke dalam labu takar 100 ml,

diencerkan dengan aquades hingga garis tanda, dan di kocok sampai

homogen.

2. Pengukuran fosfor (F) dilakukan dengan menggunakan metode

spektrofotometri. Dipipet1 ml sampel ke dalam tabung reaksi,

ditambahkan 5 ml aqnedes, di tambahkan 1 ml larutan campuran,

didiamkan selama 15 menit, di absorbanisnya dengan spektrofotometri

pada ƛ= 400 nm.

3. Pengukuran Kalium (K) dilakukan dengan menggunakan metode

Spektrofotometer serapan atom (SSA). Sebanyak 5 ml sampel dimasukkan

Page 61: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

43

ke dalam labu erlemeyer 100 ml. ditambahkan 12,5, HCI 25% ke dalam

erlemeyer 100 ml yang berisi sampel. Larutan dibiarkan selama 1 malam,

kemudian diaduk dengan pengaduk magnit stirer selama 2 jam sampai

terbentuk suspensi lalu disaring dengan kertas saring whotm No 40, filtrate

masukkan ke labu bakar 100 ml sebanyak 3 kali dengan aquades, lain

tambahkan aquades sampai garis tanda. Filtrat disimpan didalam botol

plastik untuk penetapan kadar kalium. Konsentrasi kalium di dalam larutan

diukur dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom pada

panjang gelombang 766,5 nm.

4.10 Teknik Analisis Data

4.10.1 Analisis data pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah

analisis uji table perbandingan menggunakan SPSS dengan Uji t (test) yaitu

menguji perbedaan MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi dalam proses

pengomposan sampah organik.(Subana dkk, 2009). Uji t (tes) bersifat

memperbandingkan dua perlakuan kurang lebih 1 bulan dan akan diperiksa

dilaboratorium. Data dari laboratorium diolah menggunakan SPSS dengan Uji t

(test) dan disajikan dalam tabel. Syarat Uji t (test) yaitu

1. Variabel antar kelompok harus homogen.

2. Data masing-masing kelompok berdistribusi normal.

3. Membandingkan 2 perlakuan yang berbeda.

Page 62: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

44

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL

5.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TPA Winongo, kota madiun merupakan salah satu

daerah di Provinsi Jawa Timur yang secara geografis kota madiun terletak pada

koordinasi 111°29´45” - 111°33´30” BT dan 7°40´ LS. Tempat pembuangan akhir

ini mulai beroperasi sejak tahun 2008. Tempat pembuangan akhir TPA Winongo

sendiri memiliki luas lahan mencapai 6,4 ha dimana hanya 1,6 ha yang bisa

dimanfaatkan. Kota madiun memiliki tiga kecamatan antara lain kecamatan

manguharjo, kecamatan kartoharjo dan kecamatan taman. Adapun batas-batas

wilayah TPA winongo:

a. Batas wilayah utara: Kec. Sawahan

b. Batas wilayah Timur: Kec. Wungu

c. Batas wilayah Selatan: Kec. Geger

d. Batas wilayah Barat: Kec. Jiwan.

Gambar 5.1 Peta TPA Winongo

Page 63: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

45

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 (Analisis Univariat)

Menghitung C/N Rasio

( x.A ) + (( y. B ))/( x + y ) + y = C

X = bagian bahan I

A = C/N rasio bahan I

Y = bagian bahan II

C = C/N rasio yang diharapkan

a. Hasil perhitungan C/N rasio MOL dengan lindi

Replikasi 1 = ( I.15 ) + ( y.16 )/+y = 25

= 15 + 16 = 31

Replikasi 2 = ( I.11) + ( y.15)/+y = 25

= 11 + 15 = 26

Replikasi 3 = ( I.11 ) + ( y.12 )/+y = 25

= 11 + 12 = 23

b. Hasil perhitungan C/N rasio MOL tanpa lindi

Replikasi 1 = ( I.12 )+( y.13 )/+y = 25

= 12 + 13 = 25

Replikasi 2 = ( I.13 ) + ( y.13 )/+y = 25

= 13 + 13 = 26

Replikasi 3 = ( I.10 ) + ( y.13 )/+y = 25

= 10 + 13 = 23

Page 64: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

46

Tabel 5.1 C//N rasio

No C//N rasio Rata-rata

1 MOL dengan Lindi 26%

2 MOL tanpa Lindi 24%

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Tabel 5.2 Suhu kompos

NO

Formula Rata-rata

Suhu

1. MOL dengan Lindi 37°C

2. MOL tanpa Lindi 36°C

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Hasil pengukuran pada formula MOL dengan lindi Hari ke 1

sampai 21. Replikasi 1 yaitu 27°C, 25°C, 43°C, 40°C, 36°C, 39°C, 40°C,

36°C, 25°C, 36°C. Replikasi 2 yaitu 25°C, 36°C, 40°C, 43°C, 43°C, 36°C,

40°C, 40°C. Replikasi 3 yaitu 26°C, 35°C, 40°C, 44°C, 45°C, 40°C, 43°C,

39°C. Pada formula MOL tanpa lindi replikasi 1. Hari ke 1 sampai 21,

Replikasi 1 yaitu 25°C, 40°C, 40°C, 35°C, 35°C, 38°C, 36°C, 35°C.

Replikasi 2 yaitu 25°C, 34°C, 42°C, 40°C, 43°C, 35°C, 35°C, 36°C

Replikasi 3 yaitu26°C, 40°C, 35°C, 40°C, 42°C, 37°C, 34°C, 35°C.

Tabel 5.3 Kelembaban kompos

NO

Formula Rata-rata

Kelembaban

1. MOL dengan Lindi 44% RH

2. MOL Tanpa Lindi 44% RH

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Hasil pengukuran pada formula MOL dengan lindi Hari ke 1

sampai 21. Replikasi 1 yaitu 45% RH, 40% RH, 42% RH, 40% RH, 48%

RH, 43% RH, 45% RH, 50% RH. Replikasi 2 yaitu 43% RH, 50% RH,

Page 65: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

47

46% RH, 40%RH, 43% RH, 45% RH, 47% RH, 50% RH. Replikasi 3 yaitu

50% RH, 43% RH, 48% RH, 44%RH, 45%RH, 45% RH, 46% RH, 43%

RH. Pada formula MOL tanpa lindi replikasi 1. Hari ke 1 sampai 21,

Replikasi 1 yaitu 50% RH, 43% RH, 42% RH, 45% RH 43% RH, 42% RH,

45% RH, 45%RH. Replikasi 2 yaitu 43% RH, 45% RH, 45% RH, 43%

RH, 44% RH, 43% RH, 45% RH, 45%RH. Replikasi 3 yaitu 50%RH, 46%

RH, 45% RH, 45% RH, 42% RH, 44% RH, 43% RH, 46%RH.

5.4 Hasil pengamatan warna, bau, tekstur

5.4.1 Hasil pengamatan warna pada formula MOL dengan lindi

hari 1 warna kompos hijau sayuran, hari ke 4, 9, 14 mulai

coklat kehitaman, dan hari 18 dan 21 warna kehitaman.

Pada formula tanpa lindi hari 1 warna kompos hijau

sayuran, hari 4 sampai 18 warna coklat kehitaman dan hari

ke 21 warna kehitaman 24

5.4.2 Hasil pengamatan bau pada formula MOL dengan lindi hari

ke 1 bau seperti bahan dasarnya, hari ke 4 bau fermentasi,

hari 9 dan 14 sedikit berbau tanah, hari ke 18 dan 21

berbau tanah. Pada formula MOL tanpa lindi hari ke 1 bau

seperti bahan dasarnya, hari ke 4 dan 9 bau fermentasi, hari

ke 14 bau sedikit berbau tanah, hari ke 18 dan 21 bau tanah

5.4.3 Hasil pengamatan tekstur pada formula MOL dengan lindi

hari ke 1 tekstur seperti bahan dasarnya, hari ke 4 mulai dan

9 tampak berubah dari bahan aslinya, hari ke 14 dan 18

Page 66: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

48

halus tetapi masih ada dari bahan dasarnya dan hari 21

halus. Pada formula MOL tanpa lindi hari ke 1 seperti

bahan dasarnya, hari ke 4 dan 9 mulai tampak berubah dari

bahan dasarnya, hari ke 14 dan 18 harus dan masih ada

kasarnya, hari ke 21 halus.

5.5 Tabel NPK

No Formula Nitrogen Phospor Kalium

1. MOL dengan Lindi 4,09 5,16 5,38

2. MOL Tanpa Lindi 7,55 3,32 3,75

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Hasil pengukuran nitrogen pada formula MOL dengan lindi

replikasi 1, 2 dan 3 yaitu 4,82, 3,00, 4,45. Phospor 5,39, 5,50, 4,60. Kalium

5,40, 5.25, 6,00. Hasil pengukuran nitrogen pada formula MOL tanpa lindi

Replikasi 1, 2 dan 3 yaitu nitrogen 7,85, 7,80, 7,00. Phosphor 3.30, 3.30,

3.60. Kalium 3,38, 4,85, 3,03.

5.2.2 Analisis Bivariat

Tabel 5.6 Uji normalitas C/N Rasio

C/N Rasio

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

MOL dengan lindi .980 3 .726

MOL tanpa lindi .964 3 .637

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Berdasarkan tabel 5.6 diatas, dalam penelitian ini menggunakan

uji statistik Shapiro-Wilk karena jumlah sampel < 50. Distribusi data pada

variabel C/N Rasio untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi

berdistribusi normal karena nilai p < 0,05.

Page 67: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

49

Tabel 5.7 Uji normalitas suhu

Suhu

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

MOL dengan lindi .835 24 .001

MOL tanpa lindi .866 24 .004

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Berdasarkan tabel 5.7 diatas, dalam penelitian ini menggunakan

uji statistik Shapiro-Wilk karena jumlah sampel < 50. Distribusi data pada

variabel suhu untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi berdistribusi

normal karena nilai p < 0,05.

Tabel 5.8 Uji normalitas kelembaban

Kelembaban

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

MOL dengan lindi .932 24 .109

MOL tanpa lindi .828 24 .001

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Berdasarkan tabel 5.8 diatas, dalam penelitian ini menggunakan

uji statistik Shapiro-Wilk karena jumlah sampel < 50. Distribusi data pada

variabel kelembaban untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi

berdistribusi normal karena nilai p < 0,05.

Tabel 5.9 Uji normalitas nitrogen

Nitrogen

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

MOL dengan lindi .895 3 .370

MOL tanpa lindi .794 3 .100

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Berdasarkan tabel 5.9 diatas, dalam penelitian ini menggunakan

uji statistik Shapiro-Wilk karena jumlah sampel < 50. Distribusi data pada

variabel nitrogen untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi

berdistribusi normal karena nilai p < 0,05.

Page 68: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

50

Tabel 5.10 Uji normalitas phospor

Phospor Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

MOL dengan lindi .840 3 .214

MOL tanpa lindi 1.000 3 1.000

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Berdasarkan tabel 5.10 diatas, dalam penelitian ini menggunakan

uji statistik Shapiro-Wilk karena jumlah sampel < 50. Distribusi data pada

variable phospor untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi

berdistribusi normal karena nilai p < 0,05

Tabel 5.11 Uji normalitas kalium

Kalium Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

MOL dengan lindi .893 3 .363

MOL tanpa lindi .888 3 .348

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Berdasarkan tabel 5.11 diatas, dalam penelitian ini menggunakan

uji statistik Shapiro-Wilk karena jumlah sampel <50. Distribusi data pada

variabel kalium untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi berdistribusi

normal karena nilai p < 0,05.

5.2.3 Uji homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengentahui variasi pada variabel dari

mol dengan lindi dan mol tanpa lindi. Berikut tabel hasil hasil

homogenitas :

Page 69: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

51

Tabel 5.12 Hasil homogenitas C/N Rasio

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2.207 1 4 .212

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Berdasarkan tabel 5.12 diatas diketahui bahwa nilai signifikan

variabel C/N Rasio untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi sebesar

213 ˃ 0,05 artinya variabel C/N Rasio untuk MOL dengan lindi dan MOL

tanpa lindi mempunyai varian yang sama atau homogen.

Tabel 5.13 Hasil homogenitas suhu dan kelembaban

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1.183 1 46 .282

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

4.048 1 46 .050

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Berdasarkan tabel 5.13 diatas diketahui bahwa nilai signifikan

variabel suhu untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi sebesar 282 ˃

0,05 artinya variabel suhu untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi

mempunyai varian yang sama atau homogen.

Berdasarkan tabel 5.13 diatas diketahui bahwa nilai signifikan

variabel kelembaban untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi sebesar

050 ˃ 0,05 artinya variabel suhu untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa

lindi mempunyai varian yang sama atau homogen.

Page 70: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

52

Tabel 5.14 Hasil homogenitas Nitrogen, Phosphor, dan Kalium

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2.444 1 4 .193

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

1.555 1 4 .280

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

3.636 1 4 .129

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Berdasarkan tabel 5.14 diatas diketahui bahwa nilai signifikan

variabel nitrogen untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi sebesar

193 ˃ 0,05 artinya variabel nitrogen untuk MOL dengan lindi dan MOL

tanpa lindi mempunyai varian yang sama atau homogen.

Berdasarkan tabel 5.14 diatas diketahui bahwa nilai signifikan

variabel phospor untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi sebesar

280 ˃ 0,05 artinya variabel phosphor untuk MOL dengan lindi dan MOL

tanpa lindi mempunyai varian yang sama atau homogen.

Berdasarkan tabel 5.14 diatas diketahui bahwa nilai signifikan

variabel kalium untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi sebesar 129

˃ 0,05 artinya variabel kalium untuk MOL dengan lindi dan MOL tanpa

lindi mempunyai varian yang sama atau homogen.

5.2.4 Uji t (test)

Dalam pengambilan keputusan pada penelitian ini digunakan uji t

(test) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari dua kandungan

dengan cara mengetahui pengaruh antara MOL dengan lindi dan MOL

tanpa lindi. Berikut hasil uji statistik untuk uji t (test).

Page 71: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

53

Tabel 5.15 Uji t (test) C/N Rasio

Rerata(s..b)

Nilai p

Perbedaan

rerata(IK95%)

MOL dengan lindi 26,67(4,04) .468 2,49(4,04-1,52)

MOL tanpa lindi 24,67(1,52) .490

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Dari tabel 5.15 menunjukkan p value dari masing-masing

kandungan < 0.05 maka dapat disimpulkan dari dua kelompok diatas

memiliki varian yang sama sehingga uji t (test) valid untuk menguji adanya

pengaruh MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi.

Tabel 5.16 Uji t (test) suhu

Suhu

Rerata(s..b)

Nilai p

Perbedaan

rerata(IK95%)

MOL dengan lindi 37,54(6,03) .325 1,59(6,03-4,94)

MOL tanpa lindi 35,96(4,94) .326

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Dari tabel 5.16 menunjukkan p value dari masing-masing

kandungan < 0.05 maka dapat disimpulkan dari dua kelompok diatas

memiliki varian yang sama sehingga uji t (test) valid untuk menguji adanya

pengaruh MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi.

Tabel 5.17 Uji t (test) kelembaban

Kelembaban

Rerata(s..b)

Nilai p

Perbedaan

rerata(IK95%)

MOL dengan lindi 45,05(3,15) .520

.772(3,15-3,08) MOL tanpa lindi 44,54(2,08) .521

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Dari tabel 5.17 menunjukkan p value dari masing-masing

kandungan < 0.05 maka dapat disimpulkan dari dua kelompok diatas

memiliki varian yang sama sehingga uji t (test) valid untuk menguji adanya

pengaruh MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi

Page 72: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

54

Tabel 5.18 Uji t (test) nitrogen

Nitrogen

Rerata(s..b)

Nilai p

Perbedaan

rerata(IK95%)

MOL dengan lindi 4.09(9,61) .005

-3.460(9,61-4,76) MOL tanpa lindi 7.55(4,76) .012

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Dari tabel 5.16 menunjukkan p value dari masing-masing

kandungan < 0.05 maka dapat disimpulkan dari dua kelompok diatas

memiliki varian yang sama sehingga uji t (test) valid untuk menguji adanya

pengaruh MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi.

Tabel 5.19 Uji t (test) phospor

Phospor

Rerata(s..b)

Nilai p

Perbedaan rerata

(IK95%)

MOL dengan lindi 5,16(4,90) .005 1,863(4,90-3,00)

MOL tanpa lindi 3,30(3,00) .009

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Dari tabel 5.19 menunjukkan p value dari masing-masing

kandungan < 0.05 maka dapat disimpulkan dari dua kelompok diatas

memiliki varian yang sama sehingga uji t (test) valid untuk menguji adanya

pengaruh MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi.

Tabel 5.20 Uji t (test) kalium

Kalium

Rerata(s..b)

Nilai p

Perbedaan rerata

(IK95%)

MOL dengan lindi 5,55(3,96) .041 1,79(3,96-9,65)

MOL tanpa lindi 3,75(9,65) .68

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018.

Dari tabel 5.20 menunjukkan p value dari masing-masing

kandungan < 0.05 maka dapat disimpulkan dari dua kelompok diatas

memiliki varian yang sama sehingga uji t (test) valid untuk menguji adanya

pengaruh MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi.

Page 73: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

55

5.3 PEMBAHASAN

a. Hasil pengamatan suhu, dan kelembaban

1. Suhu

Berdasarkan hasil pengukuran suhu tabel 5.1 perubahan suhu awal

formula MOL dengan lindi untuk replikasi 1, 2 dan 3 berkisar 25°C

sampai 27°C, kemudian secara berlahan suhu naik pada minggu

pertama dan minggu kedua naik selanjutnya terjadi penurunan untuk

replikasi 1 dan replikasi 2, 3 menggalami peningkatan dari replikasi 1

hingga matangnya kompos. Formula MOL tanpa lindi suhu untuk

replikasi 1, 2 dan 3 minggu pertama berkisar 25°C-26°C, kemudian

minggu kedua mengalami kenaikan 40°C-43°C dan minggu ketiga

mengalami penurunan sekitar 36°C-34°C hingga matangnya kompos.

Menurut cahaya dan nugroho (2008) menyatakan bahwa awal hingga

pertengahan proses pematangan kompos, seharusnya mikroorganisme

termofilik akan hadir dan berperan dalam degredasi bahan organik.

Mikroorganisme termofilik dapat hidup pada kisaran suhu 45°C-60°C.

Mikroorganisme ini mengkomsumsi karbohidrat serta protein bahan

kompos. Waktu meningkatan suhu kompos tidak sama antara

pengomposan satu dengan lainnya, karena banyak faktor yang me

mpengaruhi. Suhu yang tinggi dan rendah mengakibatkan dekomposer

tidak aktif, oleh karena itu suhu perlu diperhatikan saat pengomposan

berlangsung.

Page 74: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

56

2. Kelembaban

Berdasarkan hasil pengukuran pada tabel 5.1 dapat dilihat

formula MOL dengan lindi replikasi 1, 2 dan 3 mengalami perubahan

kelembapan yang terjadi berkisar 42%-50% dan formula MOL tanpa

lindi dari replikasi 1, 2 dan 3 berkisar 42%-50% sama seperti MOL

lindi yang artinya sesuai dengan syarat PERMEN RI

No.70/permentan/sr140/2011 tentang standart kualitas kompos, bahwa

maksimal kelembaban kompos 50% RH, Hal ini dikarenakan

kandungan air akan menutupi rongga udara di dalam tumpukan

kelembaban yang tinggi akibat penyiraman menggenangi area tempat

pengomposan. Jadi dalam hal ini, kelembaban mikroba dan

berhubungan erat dengan fluktuasi suhu pengomposan.

Menurut juanda et al. (2011), jika tumpukan kompos terlalu lembab

maka proses dekomposisi akan terlambat. Hal ini dikarenakan

kandungan air akan menutupi rongga udara di dalam tumpukan.

Kelembaban yang tinggi akibat penyiraman berlebihan dapat

mengakibatkan air sisa penyiraman menggenangi area tempat

pengomposan, jadi kelembaban sangat mempengaruhi perkembangan

mikroba .

b. Hasil pengamatan fisik Warna, bau dan tekstur

4. Warna

Hasil pengamatan warna dari kompos pada formula MOL dengan lindi

replikasi 1, 2 dan 3 pada minggu pertama masih sama dengan kondisi

Page 75: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

57

aslinya. Di minggu kedua pada hari 9 warna coklat kehitaman tampak

berbeda pada hari 21 minggu ketiga mulai berubah warna. Formula

MOL tanpa lindi replikasi 1, 2 dan 3 pada minggu pertama masih

seperti bahan dasarnya, pada hari 9 minggu kedua warna berubah

mulai coklat kehitaman dan minggu ketiga kompos menunjukan warna

kehitaman dari formula yang berbeda, hal ini menunjukkan

keberadaah mikroorganisme pengurai bekerja dengan baik. Menurut

evelin semakin banyak EM4 yang diberikan dan semakin lama waktu

pengomposan maka semakin bagus kualitas kompos yang dihasilkan.

5. Bau

Hasil pengamatan terhadap bau tabel 5.1 formula dengan lindi

replikasi 1, 2 dan 3 pada minggu pertama bau seperti bahan dasarnya

sayuran dan buah seperti bau fermentasi pengomposan, minggu kedua

hari ke 9 kompos berbau seperti perpaduan antara sampah sayuran dan

mol yang berbau seperti tape dan minggu ketiga hari 21 kompos

berbau seperti tanah. Formula MOL tanpa lindi pada replikasi 1, 2, dan

3 minggu pertama bau seperti bahan dasarnya dari bau fermentasi

antara mol dengan kompos, minggu kedua sedikit berbau tanah sama

seperti formula dengan mol lindi, minggu ketiga hari 21 kompos

berbau seperti tanah dan telah sesuai dengan SNI 1/20. Kompos yang

memiliki bau seperti tanah, karena material yang dikandungan sudah

memiliki unsur hara tanah dan warna kehitaman yang berbentuk

akibat pengaruh bahan organik yang sudah stabil.

Page 76: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

58

6. Tekstur

Hasil pengamatan tekstur pada tabel 5.1 pada formula mol dengan lindi

dengan replikasi 1,2 dan 3 hasilnya pada minggu pertama seperti bahan

dasarnya sayuran dan buah yang dicacah, minggu kedua hari ke 9

mulai tampak berubah dari bahan dasarnya kasar dan minggu ketiga

hari ke 21 bahan kompos halus. Pada formula mol tanpa lindi dengan

replikasi 1, 2 dan 3 hasilnya pada minggu pertama seperti bahan

dasarnya, minggu kedua teksturnya mulai tampak berubah dari bahan

dasarnya, dan minggu ketiga kompos mmenjadi halus.

Menurut Ismayana et.al (2012) tekstur kompos yang baik apabila

bentuk akhirnya sudah tidak menyerupai bahan, Karena sudah hancur

akibat pengurai alami oleh mikoorganisme yang hidup didalam

kompos maka perlu diperhatikan tekstur dan susunan dari bahan

mentah dimana semakin kecil ukuran potongan bahan baku kompos

maka akan semakin cepat proses pembusukan.

c. Hasil penngukuran parameter kimia

MOL dengan lindi dan MOL tanpa lindi dengan kompos dari bahan

sayuran dan buah. Pengukuran parameter kimia C/N rasio, Nitrogen,

Phospor, dan Kalium dengan mengacu PERMEN RI

No.70/permentan/sr140/2011

1. Nitrogen (N)

Pemeriksaan laboratorium parameter N pada formula mol dengan lindi

replikasi 1, 2 dan 3 menunjukan bahwa nitrogen sebesar yang berarti

Page 77: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

59

sesuai syarat yang telah di tentukan oleh PERMEN RI

No.70/Permentan/sr140/2011 artinnya ada pengaruh penambahan lindi

dalam proses pengomposan. Pada formula mol tanpa lindi dengan

replikasi 1, 2 dan 3 terdapat nitrogen 7% yang artinya melebihi syarat

yang ditentukan oleh PERMEN RI No.70/Permentan/sr140/2011. Hal

ini disebabkan perombakan bahan organik oleh bakteri nitritikasi yang

merubah ammonia menjadi nitrat pada akhir pengomposan.

Nitrogen merupakan unsur hara esensial yang sangat penting untuk

pertumbuhan tanaman, karena mempercepat proses kehidupan.

Adapun fungsi dari pada unsur nitrogen pada tanaman adalah untuk

meningkatkan pertumbuhan tanaman, meningkatkan kadar protein

dalam tanah, meningkatkan tanaman penghasil dedaunan seperti

sayuran dan rerumputan ternak, meningkatkan perkembangbiakan

mikroorganisme dalam tanah, berfungsi untuk sintesa asam amino dan

protein dalam tanaman. Jika tanaman tumbuh pada tanah yang cukup

N maka daun berwarna lebih hijau, dan bila daun berwarna

kekuningan, pertumbuhan tanaman terhambat dan perkemnbangan

akar gagal maka tanaman mengalami defisiensi unsur hara N

(Handayanto, 1998).

2. Phospor

Hasil pemeriksaan laboratorium parameter phospor pada formula mol

dengan lindi yaitu replikasi 1 dan 2 sebesar 5 (ppm) yang artinya

melebihi batas syarat PERMEN RI No.70/Permentan/sr140/201. Hal

Page 78: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

60

ini adanya bahan lindi yang berpengaruh saat proses pengomposan dan

replikasi 3 menunjukan nilai N yaitu 4 artinya sesuai PERMEN RI

No.70/Permentan/sr140/2011. Pada formula mol tanpa lindi pada

replikasi 1, 2 dan 3 menunjukan niai P yaitu 3 memenuhi standart oleh

PERMEN RI No.70/permentan/sr140/2011 karena adanya bahan EM4

yang dapat mempercepat proses pengomposan semakin banyak bahan

organik yang terkomposisi oleh bakteri.

Fosfor merupakan unsur untuk pertumbuhan di dalam tanaman,

berfungsi untuk pembentukkan protein, lemak, biji-bijian. Fosfor di

jumpai dalam tanah dan tanaman dalam bentuk organik dan anorganik

yang berperan dalam proses pelepasan dan penyimpanan energi dalam

metabolisme sesluler. Fosfor (P) termasuk unsur hara makro esensial

yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, tetapi kandungannya

didalam tanah lebih rendah dibandingkan Nitrogen (N), Kalium (K),

dan Kalsium (Ca). Fosfor sebagian besar dari pelapukan batuan

mineral alami, sisanya berasal dari pelapukam bahan organik.

Sebagian besar fosfor yang mudah larut diambil oleh mikroorganisme

tanah untuk pertumbuhan, fosfor ini akhirnya diubah menjadi

humus.(Novizan, 2002 dalam Syahfitri, 2008)

3. Kalium

Hasil pemeriksaan laboratorium parameter kalium pada formula mol

dengan replikasi 1, 2 dan 3 sebesar 5-6% artinya melampaui

persyaratan PERMEN RI No.70/permentan/sr140/2011, hal ini

Page 79: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

61

disebabkan mikroorganisme tidak terdekomposisi dengan baik dan

proses degradasi yang signifikan oleh mikroorganisme yang lainnya.

Formula mol tanpa lindi dengan replikasi 1, 2 dan 3 sebesar 3-4%

yaitu memenuhi standar oleh PERMEN RI

No.70/permentan/sr140/2011, hal ini disebabkan saat pengomposan

EM4 digunakan oleh mikroorganisme akan sangat berpengaruh

terhadap peningkatan kandungan kalium.

Kalium merupakan unsur hara esensial tanaman, bahkan semua

makhluk hidup. Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsi

spesifiknya di dalam tanaman, dan merupakan salah satu dari 3 unsur

hara makro utama selain N dan P. Fungsi penting K dalam

pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya pada efisiensi penggunaan

air. Proses membuka dan menutup pori-pori daun tanaman, stomata,

dikendalikan oleh konsentrasi K dalam sel yang terdapat di sekitar

stomata (Winarso, 2005).

4. C/N Rasio

Hasil pengukuran didapat kadar C/N Rasio pada formula mol lindi

replikasi 1 dan 2 menunjukkan nilai C/N Rasio yaitu 31 dan 26 berarti

tidak memenuhi persyaratan hal ini perlu diperhatikan untuk mencacah

bahan agar halus dan dapat memproses mikroorganisme dengan baik,

replikasi 3 menunjukkan nilai C/N Rasio yaitu 23. Pada formula mol

tanpa lindi dengan replikasi 1 dan 3 menunjukan nilai C/N rasio yaitu

25 dan 23 berarti memenuhi persyaratan PERMEN RI

Page 80: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

62

No.70/permentan/sr140/2011, hal ini disebabkan variasi di tambahkan

aktivator selama pengomposan, replikasi 2 menunjukan nilai C/N rasio

yaitu 26 tidak memenuhi persyaratan. Selama proses pengomposan

CO2 menguap dan menyebabkan penurunan kadar karbon (C) dan

peningkatan kadar nitrogen (N) sehingga rasio C/N kompos menurun.

Rasio C/N yang terlalu tinggi akan memperlambat proses pembusukan,

sebaliknya jika terlalu rendah walaupun awalnya proses pembusukan

berjalan dengan cepat, tetapi akhirnya melambat karena kekurangan C

sebagai sumber energi bagi mikroorganisme (Pandebesie, 2012).

d. Rekomendasi

1. Hasil eksperimen pembuatan kompos dengan penambahan mol lindi

dan mol tanpa lindi dari 2 formula yang berbeda, maka dapat

disimpulkan untuk pembuatan kompos dengan penambahan mol lindi

dan mol tanpa lindi. Untuk pembuatan dengan kadar N ( nitrogen )

yang tinggi maka kompos yang digunakan mol tanpa lindi, untuk

pembuatan kompos dengan kadar P ( phosphor) yang tinggi maka

bahan yang digunakan dengan penambahan mol lindi dan untuk

pembuatan kompos dengan kadar K (Kalium) yang tinggi maka

digunakan mol dengan lindi.

2. Untuk pembuatan kompos dengan waktu yang cepat dan efisien maka

dapat digunakan mol lindi dengan bahan mol yaitu lindi 200 ml,

bekatul 10 sendok, EM4 100 ml, gula 5 sendok dan bahan kompos

yaitu sayuran dan buah.

Page 81: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

63

3. Pada penelitian ini pembuatan kompos terlalu panas karena

pengadukan tidak merata, kelembaban yang tidak menentu dapat

menghambat proses pengomposan oleh karena itu kompos di bolak-

balik agar kelembaban merata agar terjadi proses aerob dan anaerob

dan menghasilkan kelembapan yang stabil.

Page 82: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

64

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian :

1. Membuat MOL lindi dengan bahan baku air lindi 200 ml, EM4

100 ml, bekatul 10 sendok, gula 5 sendok dan untuk kompos

dengan bahan sayuran, buah menghasilkan Nitrogen sebesar

4,09% sesuai dengan syarat PERMEN RI

No.70/permentan/sr140/2011, nilai nilai phosphor sebesar

5,16% dan kalium sebesar 5,38% berarti tidak memenuhi syarat

PERMEN RI No.70/permentan/sr140/2011

2. Membuat MOL tanpa lindi dengan bahan baku EM4 100 ml,

bekatul 10 sendok, gula 5 sendok dan untuk kompos dengan

bahan sayuran, buah menghasilkan nitrogen sebesar 7,00%

berarti tidak sesuai syarat PERMEN RI No.70/permentan/sr

140/2011, nilai phosphor sebesar 3,30%, dan nilai kalium

sebesar 3,08% memenuhi syarat PERMEN RI

No.70/permentan/sr140/2011,

3. Ada pengaruh antara mol lindi dan mol tanpa lindi dalam

proses pengomposan untuk pengukuran NPK yang memenuhi

syarat maupun tidak memenuhi syarat menurut PERMEN RI

No.70/permentan/sr140/2011.

6.2 Saran

Page 83: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

65

1. TPA Winongo Kota Madiun

Kepada TPA Winongo kota madiun agar menanggulangi

masalah sampah organik maka dilakukan pengelolaan sampah

untuk pembuatan kompos, meningkatkan wawasan kepada

karyawan yang bekerja melakukan pelatihan dari pemerintah

kota dan pengembangan produk kompos yang dihasilkan dari

TPA . Lindi yang berada di TPA digunakan sebagai pupuk cair

sebagai bioaktivator untuk di aplikasikan ke kompos.

2. Bagi Institusi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan refrensi bagi

mahasiswa tentang pembuaatan kompos dan pembuatan mol

dengan bahan air lindi yang berada di TPA.

3. Bagi peneliti

Hasil peneliti ini belum sempurna karena keterbatasan peneliti,

diharapkan peneliti selanjutnya mampu mengembangkan

penelitian ini dengan menggunakan lindi untuk dijadikan MOL.

DAFTAR PUSTAKA

Page 84: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

66

BSN[Badan Standarisasi Nasional].2004.Spefikasi kompos dari sampah organic

domestik. SNI 19-7030-2004.

Candra Rulyana.(2017).Variasi konsentrasi EM4 dalam proses pembuatan

kompos lindi.sipsn.menlhk.go.id/?q=content/06071-tahun-2017 diakses

pada 15 maret 2018.19.00.

Cecep, Dani Sucipto. 2012.Teknologi pengelolaan daur ulang sampah.

Yogyakarta: Gosyen publishing

Djuarnani,dkk. 2005. Cara cepat membuat kompos. Jakarta: Argo Media Pustaka.

Hartatikdan L.R Widowati. 2010. Pupuk organic dan pupuk hayati.

Dewistasari, Shofiah.(2018).Peran Bank Sampah Matahari Dalam Meningkatkan

Modal Social Dan Partipasi Masyarakat Untuk Pengelolaan Sampah Di

Kelurahan Winongo Kecemata Manguharjo Kota Madiun.

ww.menlh.go.id/profil-bank-sampah-I ndonesia-2013.diakses pada 28

maret 2018.13:30.

Evelin Novitasari.(2016).Pemanfaatanl lindi sebagai bahan EM4 dalam proses

pengomposan.ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/ws.../r4_0

2_sampah_klhk.pdf diaksespada 13 Maret 2018 13:30.

Endah sulistyawati, dkk.,(2008).Pengaruh Agen Decomposer Terhadap Kualitas

Hasil Pengomposan Sampah Organic Rumah Tangga.

Hartatik., Widowati.(2005).Pengaruh Kompos Pupuk Organik Yang Diperkaya

Dengan Bahan Mineral Dan Pupuk Hayati Terhadap Sifat-Sifat Tanah,

Serapan Hara, Dan Produksi Sayuran Organik. Laporan Proyek Program

Pengembangan Agribisnis.Balai Penelitian Tanah, TA 2005

Handayanto, Eko. 1998. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah Fakultas

Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

Lakitan, B. 1993.Dasar-dasar fisiologi tumbuhan.Raja grafindo persada. Jakarta.

Notoatmodjo,S. 2012. Metodologipenelitiankesehatan. Jakarta: RinekaCipta.

Page 85: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

67

Novizan, 2002. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan. Agro

Media Pustaka. Jakarta.

Pandebesie, E.S.,Rayuanti, D., Pengaruh Penambahan Sekam Pada Proses

Pengomposan Sampah Domestik. Jurnal Lingkungan Tropis, 2013,6(1), 31

–40.

Maman Suparman, 1994, EM4 Mikroorganisme yang efektif,sukabumi: KTNA

Maramis. 2008. Air lindi (leachate). Yogyakarta: UPN.

Mulyono. 2015. Membuat MOL dan kompos dari sampah rumah tangga. Jakarta:

Argomedia Pustaka.

Novizan. 2005. Petunjuk pemupukan yang efektif. Jakarta: Argo Media Pustaka.

Redaksi Agro Media, cara memupuk tanaman hias, Jakarta: Agromedia pustaka,

2007

Setyorinidkk. 2005. Kompos, dalam pupuk organic dan hayati. BBSDLP-Badan

Litbang Pertanian, 2006.

Simamora, Suhut dan salunduk, Meningktkan kualitas kompos, Jakarta:

AgroMedia pustaka,2006.

Subana, 2009.Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung:PustakaSetia

Suyono, Budiman.2012.Ilmu kesehatan masyarakat dalam Konteks kesehatan

lingkungan. Jakarta: EGC.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah. Jakarta: Sekretariat Negara.

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah: Dasar Kesehatan dan Kualitas

Page 86: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

68

Page 87: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

69

Lampiran 1. Lembar bimbingan

Page 88: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

70

Page 89: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

71

Lampiran 2. Surat penelitian

Page 90: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

72

Page 91: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

73

Lampiran 3. Hasil Analisis Uji Laboratorium

Page 92: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

74

Page 93: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

75

Lampiran 4 Hasil pengukuran suhu, dan kelembapan

Formula Parameter

Terukur

Replikasi

Ke

Hasil Pengukuran/Pengamatan Hari Ke Rata-rata

1 3 6 9 12 15 18 21

Formula

Dengan

Air Lind

Suhu 1 27°C 25°C 43°C 40°C 36°C 39°C 40°C 36°C 35°C

2 25°C 36°C 40°C 43°C 43°C 36°C 40°C 40°C 37°C

3 26°C 35°C 40°C 44°C 45°C 40°C 43°C 39°C 39°C

Kelembapan 1 45%

RH

40%

RH

42%

RH

40%

RH

48%

RH

43%

RH

45%

RH

50%

RH

44%

RH

2 43%

RH

50%

RH

46%

RH

40%

RH

43%

RH

45%

RH

47%

RH

50%

RH

45%

RH

3 50%

RH

43%

RH

48%

RH

44%

RH

45%

RH

45%

RH

46%

RH

43%

RH

45%

RH

Page 94: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

76

Formula Parameter

Terukur

Replikasi

Ke

Hasil Pengukuran/Pengamatan Hari Ke Rata-rata

1 3 6 9 12 15 18 21

Formula

Tanpa

Air Lindi

Suhu 1 25°C 40°C 40°C 35°C 35°C 38°C 36°C 35°C 35°C

2 25°C 34°C 42°C 40°C 43°C 35°C 35°C 36°C 36°C

3 26°C 40°C 35°C 40°C 42°C 37°C 34°C 35°C 36°C

Kelembapan 1 50%

RH

43%

RH

42%

RH

45%

RH

43%

RH

42%

RH

45%

RH

45%

RH

44%

RH

2 43%

RH

45%

RH

45%

RH

43%

RH

44%

RH

43%

RH

45%

RH

45%

RH

44%

RH

3 50%

RH

46%

RH

45%

RH

45%

RH

42%

RH

44%

RH

43%

RH

46%

RH

45%

RH

Sumber: Tabel Observasi

Page 95: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

77

Hasil Pengamatan Bau, Warna, dan Tekstur.

Formula Hari Ke Keterangan/

permentan/sr140/2011

Warna

Replikasi 1 4 9 14 18 21

1 Hijau

sayuran

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Kehitaman Kehitaman

2 Hijau

sayuran

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Kehitaman Kehitaman

3 Hijau

sayuran

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Kehitaman Kehitaman

1 Seperti

bahan

dasarnya

Bau

fermenttasi

Sedikit

berbau

tanah

Sedikit

berbau

tanah

Berbau

tanah

Berbau

tanah

Page 96: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

78

Bau

2 Seperti

bahan

dasarnya

Bau

fermenttasi

Sedikit

berbau

tanah

Sedikit

berbau

tanah

Berbau

tanah

Berbau

tanah

Warna : Kehitaman

Bau : berbau tanah

Tekstur : halus

3 Seperti

bahan

dasarnya

Bau

fermenttasi

Sedikit

berbau

tanah

Sedikit

berbau

tanah

Berbau

tanah

Berbau

tanah

1 Seperti

bahan

dasarnya

Mulai

tampak

berubah dari

bahan

dasarnya

Mulai

tampak

berubah

dari bahan

dasarnya

Halus

tetapi

masih ada

kasarnys

Halus

tetapi

masih ada

kasarnys

Halus

2 Seperti

bahan

dasarnya

Mulai

tampak

berubah dari

Mulai

tampak

berubah

Halus

tetapi

masih ada

Halus

tetapi

masih ada

Halus

Page 97: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

79

Formula

Dengan

Air Lindi

Testur

bahan

dasarnya

dari bahan

dasarnya

kasarnys kasarnys

3 Seperti

bahan

dasarnya

Mulai

tampak

berubah dari

bahan

dasarnya

Mulai

tampak

berubah

dari bahan

dasarnya

Halus

tetapi

masih ada

kasarnys

Halus

tetapi

masih ada

kasarnys

Halus

Page 98: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

80

Formula

Hari Ke Keterangan/permentan

/sr140/2011

Warna

Replikasi

1 Hijau

sayuran

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

kehitaman

2 Hijau

sayuran

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Kehitaman

3 Hijau

sayuran

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Coklat

kehitaman

Kehitaman

Seperti

bahan

Dasarnya

Bau

fermentasi

Bau

fermentasi

Sedikit

berbau

tanah

Berbau

tanah

Berbau

tanah

Page 99: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

81

Bau

1

Warna : Kehitaman

Bau : berbau tanah

Tekstur : halus

2 Seperti

bahan

dasarnya

Bau

fermentasi

Bau

fermentasi

Sedikit

berbau

tanah

Berbau

tanah

Berbau

tanah

3 Seperti

bahan

dasarnya

Bau

fermentasi

Bau

fermentasi

Sedikit

berbau

tanah

Berbau

tanah

Berbau

tanah

1

Seperti

bahan

Dasarnya

Mulai

tampak

berubah

dari bahan

dasarnya

Mulai

tampak

berubah

dari bahan

dasarnya

Halus

tetapi

masih ada

kasarnya

Halus

tetapi

masih ada

kasarnya

Halus

Page 100: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

82

Formula

Tanpa

Air

Lindi

Testur

2 Seperti

bahan

dasarnya

Mulai

tampak

berubah

dari bahan

dasarnya

Mulai

tampak

berubah

dari bahan

dasarnya

Halus

tetapi

masih ada

kasarnya

Halus

tetapi

masih ada

kasarnya

Halus

3 Seperti

bahan

dasarnya

Mulai

tampak

berubah

dari bahan

dasarnya

Mulai

tampak

berubah

dari bahan

dasarnya

Halus

tetapi

masih ada

kasarnya

Halus

tetapi

masih ada

kasarnya

Halus

Sumber: Tabel Observasi

Page 101: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

83

Hasil rekapitulasi pengamatan parameter fisik dan kimia dalam pembuatan kompos dengan bahan MOL lindi dam MOL tanpa lindi.

Formula

Suhu

Kelembapan

Warna

Bau

Tekstur

C/N Rasio

%

Nitrogen

%

Phospor

%

Kalium

%

MOL LINDI

1 35°C 44%

RH

Kehitaman Berbau tanah Halus 20,39 4,09 5,16 5,55

2 37°C 45%

RH

Kehitaman Berbau tanah Halus 20,39 4,09 5,16 5,55

3

39°C 45%

RH

Kehitaman Berbau tanah Halus 20,39 4,09 5,16 5,55

Page 102: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

84

MOL TANPA LINDI

1 35°C 44%

RH

Kehitaman Berbau tanah Halus 20,01 7,55 3,32 3,75

2 36°C 44%

RH

Kehitaman Berbau tanah Halus 20,01 7,55 3,32 3,75

3 36°C 45%

RH

Kehitaman Berbau tanah Halus 20,01 7,55 3,32 3,75

Sumber: Tabel Observasi

Page 103: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

85

Lampiran 5 Hasil Ouput Pengolahan data SPSS

UJI NORMALITY

Tests of Normality

Pengukuran_kompos

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

CN_Rasio MOL_DENGAN_LINDI .232 3 . .980 3 .726

MOL_TANPA_LINDI .253 3 . .964 3 .637

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Pengukuran_kompos

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Suhu MOL_DENGAN_LINDI .220 24 .004 .835 24 .001

MOL_TANPA_LINDI .221 24 .004 .866 24 .004

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Pengukuran_kompos

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelembaban MOL_DENGAN_LINDI .130 24 .200* .932 24 .109

MOL_TANPA_LINDI .246 24 .001 .828 24 .001

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Tests of Normality

NPK

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nitrogen MOL_DENGAN_LINDI .313 3 . .895 3 .370

MOL_TANPA_LINDI .367 3 . .794 3 .100

a. Lilliefors Significance Correction

Page 104: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

86

I

Tests of Normality

NPK

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Phospor MOL_DENGAN_LINDI .345 3 . .840 3 .214

MOL_TANPA_LINDI .175 3 . 1.000 3 1.000

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

NPK

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kalium MOL_DENGAN_LINDI .314 3 . .893 3 .363

MOL_TANPA_LINDI .317 3 . .888 3 .348

a. Lilliefors Significance Correction

UJI HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variances

CN_Rasio

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.207 1 4 .212

Test of Homogeneity of Variances

Kelembaban

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.048 1 46 .050

Test of Homogeneity of Variances

Suhu

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.183 1 46 .282

Page 105: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

87

Test of Homogeneity of Variances

Nitrogen

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.444 1 4 .193

Test of Homogeneity of Variances

Phospor

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.555 1 4 .280

Test of Homogeneity of Variances

Kalium

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.636 1 4 .129

Page 106: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

88

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Nitrogen Equal

variances

assumed

2.444 .193 5.582 4 .005 3.46000 .61989 1.73890 5.18110

Equal

variances

not

assumed

5.582 2.927 .012 3.46000 .61989 1.45926 5.46074

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Phospor Equal

variances

assumed

1.555 .280 -

5.609 4 .005 -1.86333 .33218

-

2.78562 -.94105

Equal

variances

not

assumed

-

5.609 3.311 .009 -1.86333 .33218

-

2.86650 -.86017

Independent Samples Test

Page 107: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

89

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Kalium Equal

variances

assumed

3.636 .129 -

2.980 4 .041 -1.79667 .60281

-

3.47033 -.12300

Equal

variances not

assumed

-

2.980 2.657 .068 -1.79667 .60281

-

3.86319 .26986

Page 108: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

90

LAMPIRAN 6. Dokumentasi Penelitian

4.1 Air Lindi

4.2 Bahan MOL Air lindi, EM4, Gula, bekatul, aqua

Page 109: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

91

4.3 Bahan Kompos : Sayuran dan buah

4.4 Sayuran dicacah

Page 110: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

92

4.5 Sayuran dan buah diaduk

4.6 MOL Lindi dan MOL tanpa lindi

Page 111: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

93

4.7 Pengukuran suhu

4.8 Pengukuran Kelembapan

Page 112: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

94

4.9 Kompos dalam waktu 21 hari

4.10 Pengepakan kompos

Page 113: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

95

Page 114: SKRIPSI PENGARUH PENAMBAHAN LINDI DENGAN MOL DAN …repository.stikes-bhm.ac.id/348/1/SKRIPSI LUSI DEWI... · 2019. 1. 27. · skripsi pengaruh penambahan lindi dengan mol dan lindi

96