skripsi penerapan metode card sort meningkatkan...
TRANSCRIPT
i
SKRIPSI
PENERAPAN METODE CARD SORT (MENYORTIR KARTU) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI PADA
MATERI ZIKIR DAN DOA SISWA KELAS IV SDN MERTAK KESAMBIK DESA BEBER KECAMATAN BATUKLIANG
KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
OLEH
MUJNAWATI
NIM. 15.1.13.12.1.020
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
PROGRAM KUALIFIKASI S1 GURU PAI TAHUN 2017
i
ii
PENERAPAN METODE CARD SORT (MENYORTIR KARTU) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI PADA
MATERI ZIKIR DAN DOA SISWA KELAS IV SDN MERTAK KESAMBIK DESA BEBER KECAMATAN BATUKLIANG
KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
OLEH
MUJNAWATI NIM. 15.1.13.12.1.020
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
PROGRAM KUALIFIKASI S1 GURU PAI TAHUN 2017
i i
i ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh MUJNAWATI 15.1.13.12.1.020 dengan judul :
PENERAPAN METODE CARD SORT (MENYORTIR KARTU) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI PADA
MATERI ZIKIR DAN DOA SISWA KELAS IV SDN MERTAK KESAMBIK DESA BEBER KECAMATAN BATUKLIANG
KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk dimunaqasahkan
iii
iv
Mertak Kesambik,
NOTA DINAS
Hal : Munaqasah Skripsi
Kepada
Yth. Rektor IAIN Mataram
Di –
Mataram
Assalamu’alaikum Wr, Wb
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan dengan petunjuk, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama : MUJNAWATI
NIM : 151 13121020
Program Studi : PAI
Judul : Penerapan Metode Card Sort (Menyortir Kartu) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pai Pada Materi Zikir Dan Doa Siswa Kelas Iv Sdn Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok TengahTahun Pelajaran 2016/2017
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang Munaqasah Skripsi
Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram, untuk itu kami berharap agar skripsi
ini dapat segera dimunaqasahkan.
Demikian dan atas perhatiannya diucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mujnawati
NIM : 15113121020
Fakultas / Prodi : Tarbiyah / PAI
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul:
“Penerapan Metode Card Sort (Menyortir Kartu) Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Mata Pelajaran Pai Pada Materi Zikir Dan Doa Siswa Kelas IV
SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten
Lombok TengahTahun Pelajaran 2016/2017, adalah asli merupakan karya tulis
dan susunan saya sendiri.
Apabila di kemudian hari ternyata terbukti skripsi ini tidak asli atau
merupakan jiplakan atau saduran, maka saya bersedia dikenakan sanksi, baik
sanksi akademis maupun sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Mertak Kesambik, .................
Yang Menyatakan
Mujnawati
v
vi
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul: “Penerapan Metode Card Sort (Menyortir Kartu) Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pai Pada Materi Zikir Dan Doa
Siswa Kelas IV SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang
Kabupaten Lombok TengahTahun Pelajaran 2016/2017” yang diajukan
Mujnawati, NIM 15113121020 Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram
telah dimunaqasah pada hari Kamis Tanggal 20 Juli 2017 dan dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam.
vi
vii
MOTTO:
“Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar (AlQur ‘an,) dan mengajarkan
kepada yang lain “(HR. Bukhari,Bulluggulmaram)
vii
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada semua pihak yang telah
memberikan motivasi., bimbingan, doa, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Terima kasih kepada :
1. Kedua Orang Tuaku tercita yang tidak pernah berhenti memanjatkan doa
untuk kebaikan dan kebahagiaanku.
2. Suamiku tercinta yang telah memberikan ridho disetiap langkahku dan selalu
mem berikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini
3. teman-teman seperjuanganku.
4. Almamaterku Tercinta.
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, penulis panjatkan karena dengan
ijinnya jualah, Skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Card Sort Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar PAI Siswa Kelas IV SDN Mertak Kesambik Tahun
Pelajaran 2016/2017.” dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam
penulis haturkan kepada Baginda Rasululloh SAW semoga penulis dan kita semua
mendapat syafaat beliau di hari kemudian, amiiin.
Skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dan kerjasama yang baik antara
penulis dengan observer serta berbagai pihak, untuk itu ijinkanlah penulis
menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Mataram (IAIN) Mataram
2. Ibu Dra. Hj. Nurul Yakin,M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Mataram (IAIN) Mataram
3. Bapak Ketua Program Studi S 1 PAI Dual Mode System Institut Agama Islam
Negeri Mataram (IAIN) Mataram
4. Bapak Dr. H. Maimun, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak
Jumarim, M.HI selaku Dosen Pembimbing II.
5. Bapak Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Pendidik beserta karyawan Tata Usaha
SDN Mertak Kesambik yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bantuan dalam pengumpulan data.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan
untuk itu penulis mengaharapkan koreksi konstruktif dan saran-saran perbaikan
dari berbagai pihak demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Akhirnya penulis berharap agar karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
PAI khususnya dan mata pelajaran yang lainnya pada umumnya. Semoga setiap
gerak langkah kita mendapat ridho dari Allah SWT, Amin.
Mertak Kesambik,…………2017
Penulis
Mujnawati
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ................................................................................... i HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN SKIPSI ........................................................ v PENGESAHAN........................................................................................... vi HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. viii KATA PENGANTAR ................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................... x DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi ABSTRAK ................................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Sasaran Tindakan .............................................................................. 4 C. Rumusan Masalah ............................................................................ 5 D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6 E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 8 A. Kajian Teori ..................................................................................... 8 B. Hasil Belajar .................................................................................... 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................... ................................ 22 A. Setting Penelitian ...................................................................... 22 B. Sasaran Penelitian ..................................................................... 22 C. Rencana Tindakan...................................................................... 23 D. Jenis Instrumen Penelitian ......................................................... 26 E. Teknik Pengumpilan Data ......................................................... 28 F. Pelaksanaan Tindakan ............................................................... 32 G. Cara Pengamatan ...................................................................... 33 H. Analisis dan Refleksi ................................................................ 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........... ................. 35 A. Deskripsi Setting Penelitian … ................................................ 35 B. Hasil Penelitian ........................................................................ 45 C. Pembahasan ............................................................................. 64
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 71 A. Kesimpulan .............................................................................. 71 B. Saran ........................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Keadaan Fasilitas Sarana dan Prasarana SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 ............................................... 38
Tabel 2 Nama Dewan Guru SDN Mertak Kesambik Desa Beber
Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 .................................................................................... 41
Tabel 3 Nama Pegawai SDN Mertak Kesambik Desa Beber
Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 .................................................................................... 42
Tabel 4 Data Kelas siswa SDN Mertak Kesambik Desa Beber
Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 .................................................................................... 43
Tabel 5 Nilai siklus I siswa SDN Mertak Kesambik Desa Beber
Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 .................................................................................... 52
Tabel 116 Nilai siklus II guru SDN Mertak Kesambik Desa Beber
Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 .................................................................................... 60
xi
xii
PENERAPAN METODE CARD SORT (MENYORTIR KARTU) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI PADA
MATERI ZIKIR DAN DOA SISWA KELAS IV SDN MERTAK KESAMB IK DESA BEBER KECAMATAN BATUKLIANG
KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Mujnawati
Abstrak
Guru PAI dituntut untuk lebih kreatif memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan disajikan kepada siswa. Berdasarkan survei awal bahwa di SDN Mertak Kesambik dalam menggunakan metode dalam proses belajar mengajar itu masih menggunakan metode ceramah. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada pelajaran PAI nilai rata-rata 6,60. Jadi perlu dicarikan solusi yang tepat. Pembelajaran partisipatif merupakan alternatif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI pada kelas IV SDN Merta Kesambik. Adapun rumusan masalah “Apakah melalui penerapan metode card sort (Menyortir Kartu) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI Siswa kelas IV SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017. Metodologi penelitian adalah menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui penerapan metode card sort (Menyortir Kartu) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI Siswa kelas IV SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus yang memuat tahap, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Mertak Kesambik yang terdiri dari 20 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar yang diberikan setiap berakhirnya siklus belajar mengajar, lembar observasi yang digunakan untuk memperoleh gambaran langsung tentang kegiatan belajar mengajar PAI melalui metode Card Sort, data yang didapatkan di analisis dengan menggunakan analisis ketuntasan belajar sebagai indikator penelitian adalah adanya peningkatan rata-rata skor hasil belajar siswa dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkaan rata-rata skor hasil belajar siswa yaitu pada siklus I 68,5 dengan persentase ketuntasan 80%, pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa 84dengan persentase ketuntasan 95 %. Nilai ini telah memenuhi standar yang ditentukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui apakah melalui penerapan metode card sort (Menyortir Kartu) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI Siswa kelas IV SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017. Kata kunci : Card Sort, Hasil Belajar.
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jumlah penduduk yang makin meningkat, dengan segala aspek
kebutuhan dan perilakunya, telah membawa kehidupan yang makin dinamis
di segala bidang dan dalam berbagai lapis kehidupan. Ketidak pastian dan
gejolak, telah menjadi karakter dan suasana kehidupan seseorang maupun
kelompok masyarakat. Oleh karena itu, sejak dini setiap manusia harus
dididik dalam kondisi lingkungan keluarga dan masyarakat yang kondusif,
sehingga memungkinkan setiap sumber masalah dapat dikembalikan pada diri
individu yang bersangkutan sebagai subyek. Berdasarkan norma-norma yang
telah disepakati bersama dalam lingkungan masyarakatnya.
Bersumber pada asumsi ilmu pengetahuan bahwa pada hakekatnya
setiap individu memiliki potensi dasar yang dapat dikembangkan berdasarkan
kemampuan manusia yang lain untuk mengembangkannya dengan salah satu
tekniknya adalah menyediakan lingkungan yang relevan. Potensi manusia itu
merupakan kodrat. Manusia pada dasarnya cenderung untuk senang dengan
yang benar, yang baik dan yang indah” 1.
Bersumber dari kenyataan-kenyataan di atas, maka manusia
merupakan mahluk yang memiliki nilai-nilai moral (senang dengan yang baik
dan tidak suka pada hal-hal yang buruk). Kecendrungan itu merupakan
bawaan (kodrat), sehingga di mana dan kapan pun kecendrungan tersebut
1 Jalaludin, Metode Penelitian , ( Bandung: Temadja Karya,2001 ), h.92
1
2
akan muncul. Manusia terdorong untuk berbuat sesuatu yang baik dan terpuji,
serta menghindar untuk berbuat buruk dan tercela. Namun demikian, oleh
karena pengaruh lingkungan terkadang kecendrungan itu sering tidak tampak.
Dalam hubungan dengan dimensi moral ini, maka pelaksanaan pendidikan
ditujukan kepada upaya pembentukan manusia sebagai pribadi yang
bermoral. Tujuan pendidikan di titik beratkan pada upaya pengenalan nilai-
nilai yang baik dan kemudian menginternalisasikan nya serta
mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam sikap dan perilaku melalui
pembiasaan.
Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Pendidikan merupakan salah satu hal yang turut menentukan prestasi
seseorang. Keberhasilan pendidikan di madrasah sangat tergantung pada
proses belajar mengajar di kelas.
Dalam pembelajaran di sekolah, terdapat banyak unsur yang saling
berkaitan dan menentukan keberhasilan dalam proses mengajar. Unsur-unsur
tersebut adalah pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum, pengajar,
tes, dan lingkungan. Siswa sebagai subjek dalam proses tersebut juga sangat
berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Bagi seorang guru dalam proses belajar mengajar media pembelajaran
merupakan sarana yang penting dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar2. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dalam Kegiatan
2 Depdikbud, Manajmen Berbasis Sekolah, ( Jakarta:Rineka Cipta,1999), h.11
3
Belajar Mengajar (KBM) dapat berpengaruh terhadap proses dan hasil
belajar, sebab besar kecilnya
perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru
dipengaruhi oleh cara penyajianya. Dengan kata lain jika seorang guru dalam
proses belajar mengajar hanya menggunakan ceramah tanpa media yang
menunjang, maka siswa cepat bosan atau perhatinya kurang terhadap materi
yang disampaikan. Selain itu juga penggunaan media melalui rancangan yang
sistematis, dapat membantu guru-guru dalam menyampaikan pengajaran
dengan mudah dan objektif3.
Dalam perancangan pengajaran dikenal pasti dan penggunaan media
juga banyak menyentuh tentang penggunaan teknologi dalam pendidikan,
disamping itu juga pelajar dikehendaki melibatkan diri secara aktif, dalam
proses pengajaran pembalajaran setelah guru dan media bersama-sama
bertanggung jawab dalam menghasilkan pembelajaran4.
Penggunaan metode pembelajaran dapat membantu guru dan siswa
untuk meningkatkan dan membandingkan antar teori yang diajarkan oleh
guru pada saat menjelaskan, sehingga siswa yang serius akan lebih cepat
meningkat dan sangat mudah untuk memacu dalam meraih prestasi belajar
sebab siswa yang senang dan tertarik untuk mengikuti dan akan meraih
prestasi belajar yang memuaskan5 . Dengan demikian, salah satu penggunaan
media pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dan
3 Nanang Fattah, Pendidikan di Indonesia, ( Jakarta:Rineka Cipta,2006), h.8 4 Djamarah, Problem based insruction ,( Jakarta: Algesindo,2002) , h.13 5 Ismail, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Depdiknas,2003) , h.33
4
dapat pula membantu siswa untuk lebih cepat menerima dan memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru
Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Memperhatikan hal
tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berhubungan
dengan metode card sort untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan
judul “Penerapan Metode Card Sort (Menyortir Kartu) Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar PAI Siswa kelas IV SDN Mertak Kesambik Tahun Pelajaran
2016/2017”
B. Sasaran Tindakan
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitan ini adalah peserta didik kelas IV SDN Mertak
Kesambik terletak di Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten
Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitan ini adalah bagaimana Penerapan Metode Card Sort
(Menyortir Kartu) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI Siswa kelas IV
SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten
Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.
C. Rumusan Masalah
Apakah melalui penerapan metode card sort (Menyortir Kartu) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI Siswa kelas IV
SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten
Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017?
5
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
melalui penerapan metode card sort (Menyortir Kartu) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI Siswa kelas IV SDN Mertak
Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
Tahun Pelajaran 2016/2017.
E. Manfaat dan Hasil Penelitian
1. Manfaat teoritis
Manfaat secara teoritis dari pelaksanaan penelitian ini dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
1) Sebagai kajian yang mendalam tentang pengaruh dari berbagai model
Pembelajaran PAI yang telah dibuat untuk dijadikan acuan di dalam
lembaga-lembaga pendidikan formal.
2) Dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai standar dari kualitas
kedisiplinan belajar dari setiap peserta didik.
3) Sebagai pengembagan teori dari masalah pembelajaran Pembelajaran
PAI (khususnya yang terjadi dalam lembaga pendidikan) dan disiplin
belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
Manfaat yang dapat diraih dalam kegiatan penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1) Untuk memahami lebih lanjut tentang kesesuaian antara isi pendidikan
dengan perilaku kedisiplinan belajar siswa di sekolah.
6
2) Sebagai bahan informasi tentang sejauh mana kinerja para guru dalam
mengembangkan kedisiplinan peserta didik terhadap berbagai
Pembelajaran PAI di Sekolah.
Hasil penelitian ini dapat memberikan keterangan yang akurat
tentang kesadaran siswa terhadap Pembelajaran PAI melalui pelaksanaan
pendidikan.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Metode Card Sort ( Menyortir Kartu)
a. Pengertian Metode Card Sort ( Menyortir Kartu)
Card Sort (Menyortir Kartu) adalah strategi pembelajaran
berbasis aktif learning6. Card sort (Menyortir Kartu) merupakan strategi
pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang di bentuk seperti
kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran7.
Pembelajaran aktif dengan strategi card sort merupakan
pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam
pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi
tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompok sesuai
dengan kartu indeks yang dimilikinnya. Setelah itu siswa mendiskusikan
dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori
kelompoknya. Disini pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilisator
dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum
dimengerti siswa setelah presentasi selesai.
Card Sort (Menyortir Kartu) yakni strategi pembelajaran berupa
potongan-potongan kertas yang di bentuk seperti kertas yang dibentuk
seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran. Card Sort
(Menyortir Kartu) berasal dari dua kata yaitu ‘Card’ artinya kartu dan
6 Mell Silberman 7 Hisyam Zaini. Strategi Pembelajaran, (Aktif.Yogyakarta: Pustaka Insani.2008), h.32-
35
7
8
‘Sort’ artinya menyortir. Dengan demikian Metode Card Sort ( menyortir
kartu ) adalah cara penyajian materi pelajaran dengan cara menyortir atau
mengelompokkan kartu yang berisikan materi pelajaran berupa kartu
induk/pokok serta kartu rincian untuk di kelompokkan sesuai dengan
pernyataan yang benar, sehingga membantu peserta didik untuk lebih
mudah terpokus dalam memahami suatu materi pokok pengajaran.
Metode pembelajaran card sort (Menyortir Kartu) merupakan salah satu
metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara sebagai berikut8 :
a. Memberikan kartu indeks kepada masing-masing peserta didik (kartu
tersebut dapat berisi pertanyaan atau jawaban).
b. Meminta peserta didik memilih sesuai dengan kategori atau
pertanyaan
c. Peserta didik yang telah selesai memilih kartu diberi kesempatan
menyajikan sendiri (mempresentasikan) kepada yang lain.
Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa
digunakan untuk mengajarkan karakteristik, klasifikasi, fakta tentang
objek, atau interview informasi. Mobilitas fisik dalam kegiatan ini
memungkinkan suasana kelas menjadi dinamis dan hidup.
Kolaboratif adalah suatu teknik pengajaran menulis ataupun
membaca dengan melibatkan sejawat atau teman untuk saling
mengoreksi. Teman sejawat yang diajak berkolaboratif itu disebut
kolaborator. Dalam kelas besar, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok
8 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Aktif.Yogyakarta: Pustaka Insani.2008), h.40
9
kecil membentuk literacy circle, terdiri atas tiga atau empat orang.
Masing-masing anggota membaca karangan atau tulisan teman dalam
kelompoknya. Sewaktu membaca, kolaborator memberikan tanda pada
kesalahan-kesalahan kecil dan setelah itu memberikan komentar atau
respon terhadap bacaan teman-teman satu kelompoknya.
Metode card sort adalah strategi yang berisi kegiatan untuk
mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek atau
review informasi9. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam
metode card sort adalah :
1. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok yang sesuai
dengan SK dan KD
2. Seluruh kartu diacak agar campur
3. Bagikan kartu kepada murid dan pastikan masing-masing memperoleh
satu kartu.
4. Perintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknyo dengan
mencocokkan kepada kawan sekelasnya
5. Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya bertemu,
perintahkan masing-masing membentuk kelompok dan menempelkan
hasilnya di papan tulis secara urut
6. Lakukan koreksi bersama
7. Mintalah salah satu anggota kelompok menjelaskan hasil sortir kartunya
dan mintalah komentar kelompok lainnya
9 Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif,
(Aktif.Yogyakarta: Pustaka Insani.2008), h.45
10
8. Berikan aspirasi setiap hasil kerja siswa
Menentukan media dalam kegiatan belajar merupakan langkah
penting yang dapat menunjang keberhasilan pencapaian tujuan. Kegiatan
itu harus disesuaikan dengan tujuan.
Untuk melaksanakan proses pembelajaran, maka perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media yang tepat. Pemilihan media
ini harus disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran, selain itu
juga harus melihat kegiatan yang akan dilakukan. Media pembelajaran
sangat beraneka ragam dengan mempertimbangkan apakah suatu media
pembelajaran cocok untuk mengajarkan materi pembelajaran tertentu.
Media pembelajaran dapat ditetapkan guru dengan memperhatikan tujuan
dan materi pembelajaran.
b. Langkah-langkah Metode Card Sort (Menyortir Kartu)
Langkah-langkah dalam Penerapan Metode Card Sort (Menyortir
Kartu) yaitu:
a. Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran.
Kartu indeks dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategori/kelompok,
misalnya kartu yang berisi aliran empiris dengan kartu pendidikan
ditentukan oleh lingkungan dan lain-lain. Makin banyak siswa makin
banyak pula pasangan kartunya.
b. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain
diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang
dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.
11
c. Agar situasi agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang melakukan
kesalahan.
d. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.
Adapun langkah-langkah aplikasi dalam metode card sort dalam
pembelajaran yaitu10 :
a. Setiap siswa diberi potongan kertas atau contoh yang tercakup dalam
satu atau lebih kategori
b. Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan kartu dengan kategori yang sama ( anda dapat
mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan siswa
menemukannya sendiri).
c. Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori
masing-masing di depan kelas.
d. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-
poin penting terkait materi perkuliahan.
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort (Menyortir Kartu)
Adapun kelebihan metode card sort adalah :
a. Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar
b. Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa
c. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan
d. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan
belajar
10 Hisyam Zaini.h.22
12
e. Penilaian yang dilakukan bersama pengamat dan pemain
Adapun kelemahan metode card sort adalah :
a. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas
dan prestasi
b. Guru harus meluangkan waktu yang lebih
c. Lama untuk membuat persiapan
d. Guru harus memiliki jiwa demokrasi dan keterampilan yang memadai
dalam hal pengelolaan kelas
e. Menurut sifat tertentu dari siswa atau kecendrungan untuk bekerja sama
dalam menyelesaikan masalah
f. Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas
B. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu “hasil” dan ”Belajar”. Pengertian hasil (product)
menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau
proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Yang
dimaksudkan adalah proses dalam kegiatan belajar mengajar. Setelah
mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya.
Hasil dan bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya
perubahan tingkah laku pada orang tersebut misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti11. Tingkah laku
11 Oemar Hamalik, Keterampilan dalam Belajar , (Surabaya: Balai nPustaka, 2005), h.20
13
memiliki unsur subjektif dan unsure motoris. Unsur subjektif adalah unsur
rohaniah sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Bahwa
seseorang sedang berfikir dapat dilihat dari raut mukanya, sikapnya,
sedangkan rohaniahnya tidak bisa dilihat.
Hasil belajar adalah suatu perubahan perilaku secara keseluruhan
yang mencakup aspek kognitif, efektif dan psikomotorik. Hasil belajar
sepatutnya menjangkau banyak aspek yang dicapai meliputi pengetahuan,
pemahaman tentang konsep, kemampuan menerapkan konsep, menyenangi
dan memberi respon positif terhadap suatu yang dipelajari, dan diperoleh
kecakapan melakukan suatu kegiatan tertentu.
Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa
setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan
tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata atau
simbol12.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan perilaku individu secara keseluruhan baik secara
kognitif, afektif maupun psikomotorik setelah mengikuti proses belajar
mengajar dimana tingkat keberhasilan itu ditandai dengan skala nilai berupa
huruf, kata ataupun simbol. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar,
kita dapat mengukur atau mengevaluasi dengan melakukan tes prestasi
belajar. Tes prestasi belajar dapat digolongkan sebagai berikut :
12 Dymiati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h.63
14
1) Tes kecepatan ( speed test )
Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes dalam hal
kecepatan berfikir atau ketrampilan, baik bersifat spontanitas maupun
hafalan dan pemahaman.
2) Tes kemampuan ( power test )
Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi peserta tes dalam
mengungkapkan kemampuannya dengan tidak dibatasi secara ketat oleh
waktu yang disediakan.
3) Tes hasil belajar ( achievment test )
Tes ini biasa berbentuk tes harian ( formatif ) maupun tes akhir
semester ( sumulatif ) bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar.
4) Tes kemampuan belajar ( gains / achievment test )
Tes ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal. Biasanya
berbentuk pre-test dan tes akhir post-tes.
5) Tes diagnosis
Tes ini digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kesulitan yang
dihadapi siswa dalam belajar. Kemudian mencari solusinya.
6) Tes formatif
Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan belajar
yang telah dicapai oleh siswa program pembelajaran tertentu.
15
7) Tes sumatif
Tes yang menentukan keberhasilan seseorang siswa dalam
menempuh pelajaran atau sekumpulan materi. Misalnya ujian kenaikan
kelas dan Ujian Nasional (UN).
Dari ketujuh tes prestasi belajar diatas yang digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa dalam penelian ini adalah tes formatif
karena tes ini dilaksanakan setelah proses belajar mengajar untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan yang dicapai oleh siswa.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam suatu proses belajar
disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil
belajar, yaitu berasal dari diri orang yang belajar dan ada pula dari luar
dirinya. Adapun faktor-faktor tersebut yaitu faktor internal dan faktor
eksternal13 :
a. Faktor internal ( yang berasal dari dalam diri )
1. Kesehatan
Faktor kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya
terhadap kemampuan belajar. Bila seorang siswa selalu tidak sehat,
sakit kepala, demam, pilek, batuk dan sebagainya, maka dapat
mengakibatkan tidak bergairah untuk mengikuti proses pembelajaran.
Demikian pula halnya kesehatan rohani (jiwa) kurang baik, misalnya
mengalami gangguan fikiran, perasaan kecewa karena konflik dengan
13 M. Dalyono, Belajar Menggunakan Panca Indra(Jakarta:PT.Rineka Cipta,1984), h.32
16
seseorang, orang tua atau karena sebab lainnya, hal ini dapat
mengganggu atau mengurangi semangat untuk belajar. Dengan
demikian, maka hasil belajar dapat tercapai apabila kondisi fisik
maupun mental sehat, sehat secara lahir maupun batin.
2. Faktor intelegensi dan bakat
Intelegensi adalah kemampuan atau daya serap otak dalam
memahami materi pengajaran yang di berikan. Intelegensi juga
merupakan kecepatan dalam proses menerima apa yang di informasikan,
khususnya dalam sebuah dasar atau cikal bakal potensi yang di bawa sejak
lahir, bakat yang mengarahkan dan membawa seseorang kepada yang ia
sukai, sehingga dengan adanya bakat tersebut, maka seseorang akan lebih
mudah untuk di arahkan dan di bina untuk lebih maju.
3. Faktor minat dan motivasi
Minat dan motivasi merupakan dua aspek psikis yang juga besar
pengaruhnya terhadap pencapaian hasil belajar. Minat dapat timbul karena
daya tarik dari luar dan juga dari dalam (hal sanubari). Minat timbul juga
karena adanya berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk
menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin
hidup senang dan bahagia. Motivasi yang berasal dari dalam diri
(intrinsic), yaitu dorongan yang datang dari hati sanubari, umumnya
karena kesadaran akan pentingnya sesuatu. Sedangkan motivasi yang
bersal dari luar (ekstrinsic), yaitu dorongan yang datang dari luar diri
(lingkungan), misalnya orang tua, guru, teman-teman dan masyarakat.
17
4. Faktor cara belajar
Cara belajar juga mempengaruhi hasil belajar seseorang. Cara belajar juga
dipengaruhi oleh kesehatan, apabila kesehatan terganggu maka akan
memperoleh hasil belajar yang kurang memuaskan. Adapun teknik-teknik
belajar yang harus diperhatikan antara lain14 : cara membaca, cara menulis,
cara menggaris bawahi, cara meringkas, cara membuat kesimpulan, waktu
belajar, tempat belajar, fasilitas belajar dan penggunaan media belajar.
b. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri)
1. Keluarga
Keluarga ialah komunitas sosial terkecil yang terdiri atas ayah, ibu dan
anak-anak serta famili yang menjadi penghuni. Faktor keluarga sangat
besar pengaruhnya terhadap pencapaian hasil belajar karena dengan
adanya pengaruh orang tua dalam sebuah keluarga, maka anak-anak akan
lebih disiplin dan termotivasi dalam belajar. Adapun faktor dari orang tua
tersebut, antara lain : tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar
kecilnya penghasilan orang tua, cukup atau kurang perhatian dan
bimbingan orang tua pada anak, rukun atau tidaknya kedua orang tua
(harmonis), tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semua itu turut
mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.
2. Sekolah
Sekolah juga turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak, seperti :
kompetensi atau kualitas guru, metode mengajarnya, kurikulum yang
14 M. Dalyono, Belajar Menggunakan Panca Indra(Jakarta:PT.Rineka Cipta,1984), h.43
18
digunakan, fasilitas atau media pembelajaran, kondisi ruangan atau kelas,
jumlah murid per kelas, tata tertib, perpustakaan dan seluruh sarana
maupun prasarana sekolah. Semua itu turut mempengaruhi berhasil atau
tercapainya prestasi belajar anak di sekolah. Faktor sekolah merupakan
faktor eksternal yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa.
3. Masyarakat
Situasi dan kondisi masyarakat juga menentukan pencapaian hasil belajar
anak. Seperti lingkungan tempat tinggal anak adalah orang-orang yang
berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan
moralnyo baik. Hal ini tentunya akan mendorong anak untuk lebih giat
belajar.
Berdasarkan pendapat diatas, faktor internal maupun eksternal
mempengaruhi proses pembelajaran, khususnya dalam mencapai
keberhasilan (prestasi). Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)
meliputi : cara belajar, motivasi, intelengensi dan kesehatan siswa. Faktor
eksternal siswa, yaitu : sekolah (faktor eksternal yang paling dominan),
keluarga dan lingkungan masyarakat tempat siswa berdomisili. Beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar secara garis besar dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu :
19
a. Motivasi untuk belajar
Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan yang muncul dari dalam
diri sendiri untuk bertingkah laku. Motivasi belajar memegang peranan yang
cukup besar terhadap pencapaian hasil belajar karena berkaitan erat dengan
tujuan yang ingin dicapai dari proses belajar.
b. Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan pembelajaran adalah arah atau sasaran yang hendak dituju oleh
proses pembelajaran. Karena tujuan pengaruhnya kepada apa yang hendak
dicapi atau suatu gambaran tentang hasil akhir dari suatu kegiatan.
c. Situasi yang mempengaruhi proses belajar.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SDN Mertak Kesambik, desa Beber,
kecamatan Batukliang, kabupaten Lombok Tengah, pada siswa kelas IV yang
berjumlah 20 orang pada mata pelajaran PAI pokok bahasan Zikir dan Doa.
B. Sasaran Penelitian
Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas IV
yang berjumlah 20 orang di SDN Mertak Kesambik tahun Pelajaran
2016/2017. Adapun target yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah
peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI pokok bahasan Zikir
dan Doa. Dan pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort sebagai
metode pembelajaran diharapkan dapat menjadikan siswa lebih bergairah,
termotivasi, aktif dan kreatif serta dapat meningkatkan pemahaman siswa.
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action
research). Pembelajaran dilakukan oleh peneliti sedangkan guru sebagai
observer (pengamat). Peneliti dan guru bekerjasama dalam pelaksanaan
pembelajaran sehingga diperoleh kesepakatan dan pemahaman yang sama
dalam pelaksanaan pembelajaran terhadap masalah yang dihadapi. Penelitian
ini dilakukan dalam upaya meningkatkan keuntasan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PAI pokok bahasan Zikir dan Doa. Penelitian ini dilakukan
dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan, yaitu
20
21
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi (pengamatan), evaluasi dan
refleksi di akhir tindakan.
Adapun pelaksanaan tindakan pada setiap siklus yang direncanakan
dalam PTK dapat dilihat pada gambar siklus sebagai berikut:
Gambar 01. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK).15
15 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindaakan Kelas. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h.
16.
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Refleksi
?
22
Keterangan gambar:
Berdasarkan gambar siklus PTK di atas maka dapat dirincikan rencana
penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) pada
saat peroses belajar mengajar berlangsung, pada mata pelajaran PAI pokok
bahasan Zikir dan Doa, dalam upaya meningkatkan ketuntasan belajar siswa
kelas IV SDN Mertak Kesambik tahun Pelajaran 2016/2017 sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang akan dilakukan dalam siklus pertama
ini adalah peneliti dengan guru bidang studi PAI mempersiapkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b. Menyiapkan Card Sort sebagai media pembelajaran
c. Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa
d. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru
e. Menyusun tes hasil belajar siswa dalam bentuk essay
f. Merencanakan analisis hasil tes
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan Card Sort sebagai media pembelajaran yang telah
direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan peneliti
melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan pada tahap
perencanaan.
23
3. Tahap Pengamatan atau Observasi
Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan
tindakan. Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap penggunaan Card
Sort sebagai media pembelajaran, dimana peneliti dan siswa yang akan
diobservasi oleh guru bidang studi dalam kegiatan belajar mengajar,
sehingga diketahui apakah kegiatan pembelajarannya sudah sesuai atau
tidak dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.
4. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa yang
diberikan setelah proses belajar mengajar berlangsung, dan memeriksa
serta menganalisis hasil tes.
5. Tahap Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan untuk
dianalisis pada tahap ini, kemudian peneliti menganalisis ketuntasan hasil
belajar siswa pada siklus pertama. Jika terdapat masalah pada siklus
pertama seperti banyak siswa yang tidak tuntas, dan peneliti sebagai
pengajar masih terdapat padanya kekurangan-kekurangan pada saat proses
belajar mengajar berlangsung, maka dari hasil proses refleksi ini sebagai
bahan untuk melakukan revisi dan perbaikan pada perencanaan dan proses
pada siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang,
tindakan ulang, dan pengamatan ulang sampai permasalahan dapat
teratasi.
24
D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah.16
Jadi instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data pada suatu penelitian.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Soal Tes
Soal tes yang digunakan peneliti untuk memperoleh atau
mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan Card Sort sebagai
media pembelajaran, dan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa
terhadap materi tersebut. Adapun soal tes yang digunakan peneliti berupa
tes uraian atau essay, dengan jumlah soal sebanyak lima butir soal dengan
tingkat kesukaran soal yang berbeda-beda yakni mulai dari soal yang
mudah, sedang dan sulit. Soal tes disusun oleh peneliti sendiri dan
diadaptasi dari berbagai buku paket PAI kelas IV SD/MI dan diasumsikan
valid dan reliabel.
16 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002), h. 76.
25
2. Lembar Observasi
Jenis instrumen lain yang dipakai dalam pengumpulan data ini
yakni menggunakan lembar observasi. Lembar observasi tersebut
berbentuk daftar cek (chect list) yang berisikan deskriptor-deskriptor
dalam indikator prilaku/aktivitas siswa dan guru/peneliti yang sudah
dimodipikasi dan akan diamati selama proses pembelajaran berlangsung.
a. Adapun indikator prilaku/aktivitas siswa tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran
2) Keseriusan siswa dalam mengikuti pelajaran
3) Interaksi siswa dengan guru
4) Interaksi siswa dengan siswa
5) Aktivitas siswa dalam melakukan pembelajaran
6) Partisipasi siswa dalam menyimpulkan pelajaran
b. Adapun indikator prilaku/aktivitas guru tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Kemampuan guru dalam menyampaikan tujuan dan pemberian
motivasi kepada siswa.
2) Kemampuan guru dalam memberikan appersepsi kepada siswa
3) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa
4) Kemampuan guru dalam menggunakan plantae sebagai media
pembelajaran
5) Guru memberikan bimbingan secara individual kepada siswa
26
6) Bersama siswa membuat kesimpulan
Setiap indikator perilaku/aktivitas siswa dan guru tersebut memiliki
masing-masing tugas atas deskriptor dengan ketentuan/petunjuk pensekoran
sebagai berikut:
a) Petunjuk pemberian skor kepada siswa:
(1) Skor 3 diberikan jika 71% - 100% (17 – 23 siswa) melakukan
deskriptor
(2) Skor 2 diberikan jika 31% - 70% (9– 16 siswa) melakukan deskriptor
(3) Skor 1 diberikan jika 0% - 30% (0 – 8 siswa) melakukan deskriptor
b) Petunjuk pemberian skor kepada guru:
(1) Berikan skor 4 apabila 3 deskriptor yang nampak
(2) Berikan skor 3 apabila 2 deskriptor yang nampak
(3) Berikan skor 2 apabila 1 deskriptor yang nampak
(4) Berikan skor 1 apabila 0 deskriptor yang nampak
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan persoalan metodelogik yang
khusus digunakan untuk membicarakan cara pengumpulan data melalui
prosedur yang sistematis dan standar yang diperlukan.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan empat cara yaitu sebagai berikut:
27
1. Tes
Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk
suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau
sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku
atau prestasi anak tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai yang
dicapai oleh anak-anak yang lain atau dengan nilai standar yang
ditetapkan.17
Pendapat lain mengatakan bahwa, tes adalah serentetan pertanyaan
atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.18
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu
cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk tugas yang berisi
pertanyaan yang diberikan kepada siswa tehadap materi yang telah
diberikan oleh guru mata pelajaran PAI pokok bahasan Zikir dan Doa.
Tes digunakan peneliti untuk memperoleh atau mengetahui hasil
pembelajaran dengan menggunakan Card Sort sebagai media
pembelajaran, atau mengetahui sejauhmana pemahaman siswa terhadap
materi tersebut. Adapun tes yang digunakan peneliti berupa tes uraian atau
essay, dengan jumlah soal sebanyak lima butir soal dengan tingkat
kesukaran soal yang berbeda-beda yakni mulai dari soal yang mudah,
17 Wayan Nurkancana, Evaluasi Hasil Belajar. (Surabaya: Usaha Nasional, 1990), h. 34. 18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 150.
28
sedang dan sulit. Soal tes disusun oleh peneliti sendiri dan diadaptasi dari
berbagai buku paket PAI kelas IV SD/MI dan diasumsikan valid dan
reliabel. Cara pemberian soal essay yakni peneliti membagikan soal-soal
yang telah disiapkan setelah penyampaian materi diberikan, kemudian
peneliti mengawasi jalannya evaluasi, setelah semua soal terjawab oleh
siswa kemudian soal tersebut dikumpulkan untuk dianalisis oleh peneliti.
2. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.19
Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran langsung
tentang proses pembelajaran PAI dengan menggunakan Card Sort sebagai
media pembelajaran. Melalui observasi tersebut diketahui aktivitas siswa
dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
Cara pengambilan data dengan menggunakan observasi dapat
dilakukan oleh pengamat yakni guru PAI sendiri, yang dipilih oleh peneliti
untuk mengamati peneliti yang sedang mengajar menggunakan Card Sort
sebagai medai pembelajaran, dan untuk mengamati kegiatan siswa pada
proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar
observasi. Posisi pengamat berada di bagian belakang siswa yang sedang
belajar sehingga, pengamat lebih leluasa mengamati proses pembelajaran.
Adapun data yang dikumpulkan melalui observasi ini adalah data siswa
dan peneliti tentang proses pembelajaran PAI pokok bahasan Zikir dan
19 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 158.
29
Doa dengan diterapkannya Card Sort sebagai media pembelajaran.
Lembar observasi tersebut berbentuk daftar cek (chect list) yang berisikan
deskriptor-deskriptor dalam indikator prilaku/aktivitas siswa dan
guru/peneliti yang sudah dimodipikasi dan akan diamati selama proses
pembelajaran berlangsung.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yakni, mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.20
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentasi
karena banyak dibutuhkan dokumen dari subjek yang diteliti, seperti data
tentang sejarah berdirinya SDN Mertak Kesambik, daftar nama siswa,
daftar nilai hasil evaluasi siswa, data tentang keadaan guru dan siswa,
sarana dan prasarana serta struktur organisasi sekolah.
4. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-
jawaban responden dicatat atau direkam.21
20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h. 231. 21 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi metodologi Penelitian dan Aplikasinya. (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002), h. 85.
30
Pengambilan data dengan metode wawancara atau interview dilakukan
secara langsung dengan nara sumber mengenai masalah-masalah yang
berkaitan dengan proses pembelajaran. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh data tentang penggunaan Card Sort sebagai media pembelajaran
dalam meningkatkan ketuntasan hasil belajar PAI pokok bahasan Zikir dan
Doa, dan informasi yang dapat menunjang penelitian. Metode wawancara ini
dilakukan dengan melibatkan pewawancara dengan yang diwawancarai
(responden) secara berhadapan pada waktu yang sama.
F. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, guru/peneliti dan observer/pengamat melaksanakan
tindakan, berdasarkan rencana tindakan yang telah direncanakan, sebagai
upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran,
perilaku, sikap, dan peningkatan ketuntasan hasil belajar. Pelaksanaan
tindakan ini dilakukan ketika siswa sedang melakukan proses pembelajaran,
tepatnya pada mata pelajaran PAI pokok bahasan Zikir dan Doa. Adapun
pelaksanaan tindakan dilakukan sebagaimana yang telah disebutkan dalam
rencana tindakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua
siklus. Sitiap siklus terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan
(planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi (observation), evaluasi
dan refleksi (reflection).
31
G. Cara Pengamatan (Monitoring)
Penelitian ini dilakukan di SDN Mertak Kesambik, desa Beber,
kecamatan Batukliang, kabupaten Lombok Tengah. Peneliti melakukan
pengamatan langsung ke lokasi penelitian dan mengadakan wawancara
langsung dengan guru mata pelajaran PAI, untuk mendapatkan data-data yang
akurat dan bagaimana proses belajar mengajar berlangsung.
H. Analisis Data dan Refleksi
1. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang
dilakukan maka data yang diperoleh dianalisis dengan mencari:
a. Ketuntasan Individu
Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas
apabila siswa memperoleh nilai ≥ 60.
b. Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan belajar klasikal dikatakan telah tercapai apabila
target pencapaian ≥ 85% dari jumlah siawa dalam kelas bersangkutan
yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar individu. Hal ini
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
32
KK = x/z 100%
Keterangan: KK = Ketuntasan klasikal
x = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 60
z = Jumlah siswa yang ikut tes
Ketuntasan klasikal tercapai jika KK ≥ 85% dengan nilai siswa
minimal mencapai 60.22
c. Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas dipergunakan persamaan:
R = ∑X/N
Dimana: R = Nilai rata-rata kelas
∑X = Jumlah nilai yang diperoleh siswa
N = Banyak siswa yang ikut tes.23
Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah tercapainya
ketuntasan belajar baik secara individu maupun secara klasikal, dan
aktivitas belajar siswa minimal kategori baik dalam proses pembelajaran
PAI dengan penggunaan Card Sort sebagai media pembelajaran dalam
meningkatkan ketuntasan hasil belajar PAI pokok bahasan Zikir dan Doa
siswa kelas IV SDN Mertak Kesambik tahun Pelajaran 2016/2017.
22 Mulhamah, “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pokok Bahasan
Fungsi Komposisi dengan Metode Discovery” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2009), h. 43.
23Wawan Nurkancana dan PPN. Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar. (Surabaya: Usaha Nasional,1990), h. 173.
33
2. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan untuk
dianalisis pada tahap ini, kemudian peneliti menganalisis ketuntasan hasil
belajar siswa pada siklus pertama. Jika terdapat masalah pada siklus
pertama seperti banyak siswa yang tidak tuntas, dan peneliti sebagai
pengajar masih terdapat padanya kekurangan-kekurangan pada saat proses
belajar mengajar berlangsung, maka dari hasil proses refleksi ini
digunakan sebagai bahan untuk melakukan revisi dan perbaikan pada
perencanaan dan proses pada siklus berikutnya yang meliputi kegiatan:
perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sampai
permasalahan dapat teratasi.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
1. Sejarah Berdirinya SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
SDN Mertak Kesambik berdiri pada tanggal 23 November 1980, yang
terletak di Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun yang pernah menjabat sebagai kepala
sekolah di SDN Mertak Kesambik adalah:
Tahun 1980 s/d 1984 : Haji Ramli
Tahun 1984 s/d 1988 : Suarmin.
Tahun 1988 s/d 1992 : H.L.M. Ishak
Tahun 1992 s/d 1996 : Yuk HM Yunus
Tahun 1996 s/d 2000 : H.M.Suharto,S.Pd
Tahun 2004 s/d 2008 : H.Amin,S.Pd
Tahun 2008 s/d 2012 : M. Dirman,S.Pd
Tahun 2012 s/d 2016 : H.Amin,S.Pd
Tahun 2016 s/d Sekarang : H.Sanusi, H.Yakub, S.Pd
34
35
2. Visi dan Misi SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang
Kabupaten Lombok Tengah
a. Visi
Terwujudnya generasi yang siap pakai (berwawasan IPTEK dan
IMTAQ) yang turut bertanggungjawab atas terwujudnya tatanan masyarakat
yang diridhoi oleh allah SWT.
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan bimbingan secara efektif,
sehingga setiap siswa berkembang secara optimal.
2) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap allah allah SWT.
3) Meningkatkan kedisiplinan dan etika pergaulan sesama warga dan
sekolah.
4) Meningkatkan mutu pendidik.24
3. Letak Geografis SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
Letak geografis yang dimaksud adalah gambaran umum lokasi
lingkungan SDN Mertak Kesambik yang berlokasi di Desa Beber Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah.
Letak SDN Mertak Kesambik ini cukup strategis, karena
bersebelahan dengan jalan raya dan pemukiman penduduk yang memudahkan
para siswa dan siswi untuk bersekolah, dan secara tidak langsung letak
lingkungan fisik sekitarnya berpengaruh terhadap suasana dan jalannya proses
24 Papan data SDN Mertak Kesambik, Dokumentasi, Beber
36
belajar mengajar. Luas tanah yang dimiliki oleh SDN Mertak Kesambik
sampai sekarang yaitu 10002 HA. Adapun letak SDN Mertak Kesambik
sebagai berikut:
Sebelah Timur :Jalan Raya
Sebelah Barat : Perkampungan Warga
Sebelah Utara : Perkampungan Warga
Sebelah Selatan : Pemukiman Penduduk25
4. Sarana dan Prasarana SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
Untuk memperlancar proses pembelajaran di SDN Mertak
Kesambik, maka SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang
Kabupaten Lombok Tengah dilengkapi oleh fasilitas atau sarana dan prasarana
yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan. Adapun fasilitas penunjang
tersebut dapat dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 01 Keadaan Fasilitas atau Sarana dan Prasarana SDN Mertak Kesambik
Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/201726
No Nama Bangunan/Barang Jumlah 1 2 3 4 5 6
Ruang Teori/Kelas Ruang Perpustakaan Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru Ruang Tata Usaha Ruang Laboratorium
3 - 1 1 1 -
25 Buku Panduan data SDN Mertak Kesambik, Dokumentasi, Beber 26 Buku Register SDN Mertak Kesambik, Dokumentasi, Beber
37
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kamar Mandi/Wc Guru Kamar Mandi/Wc Siswa Rumah Penjaga Sekolah Mesin Ketik Rak Buku Meja Guru Dan Tata Usaha Kursi Guru Dan Tata Usaha Meja Siswa Kursi Siswa Tempat Parkir Lapangan Upacara
1 1 - 1 1 10 24 110 110 1 1
5. Struktur Organisasi SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
Sebagai suatu lembaga, maka struktur organisasi harus ada sebagai
gambaran terorganisasinya pembagian tugas dalam lembaga atau organisasi
tersebut, demikian pula dalam lembaga pendidikan sebab pengorganisasian
dan pengkoordinasian mutlak dibutuhkan demi efektifitas dan efisiensi kerja
untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang ditetapkan, untuk lebih jelasnya
struktur organisasi SDN Mertak Kesambik sebagai berkut:27
27 Papan data SDN Mertak Kesambik, Dokumentasi, Beber
38
6. Keadaan Guru dan Pegawai SDN Mertak Kesambik Desa Beber
Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelakasanaan proses
pembelajaran. Guru berkewajiban mengerjakan dan menjelaskan materi
KOM ITE
Guru Kelas
I
SISWA
KEPALA SEKOLAH
Sahrul H,
S.Pd.I
H.M. AKM AL H.Sanusi, H.Yakub,S.Pd
Guru
Kelas II
Guru Kelas
III
Guru
Kelas IV
Guru
Kelas V
Guru Kelas
VI
Ilham,S.Pd M .Saidi,S.
Pd
Leni
K,S.Pd
M .Sanusi
,S.Pd.I
H.M uslim,S
H
39
pembelajaran, membimbing, mengarahkan siswa ke arah pencapaian tujuan
pengajaran yang telah direncanakan, dalam hal ini dibutuhkan kemampuan
guru pendidik umum maupun guru agama, oleh karena itu kapasitas dan
kualitas guru merupakan faktor yang sangat penting. Mengenai keadaan guru
di SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten
Lombok Tengah tahun Pelajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 02 Nama Dewan Guru SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/201728
No Nama L/P Status Pendidikan I 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
H.Sanusi,H.Yakub,S.Pd Sahrul H,S.Pd.I M.Sanusi, S.Pd.I Muslim, SH Leni K, S.PdI M.Saidi,S.Pd Ilham, S.Pd Sri Ratna D, S.Pd.I Ahmad Junaidi, S.Pd Khairunnisa
L L L L P L L P LP
KPSK GT GT GT GT GT GTT GTT GTT GTT
SI/Ekonomi SI/Ekonomi SI/Ekonomi S I B.Indo S I PAI D II PGSD SI/B.Indo SI/B.Indo SI/PAI S1/AP
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru SDN Mertak Kesambik
Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah memiliki latar
belakang pendidikan dan disiplin ilmu yang sama dengan profesi yang diemban
dalam lembaga SDN Mertak Kesambik, dan rata-rata dari para guru SDN Mertak
Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
berkualifikasi S1. Dengan kondisi tersebut, proses pendidikan dapat dilaksanakan
28 Buku Laporan SDN Mertak Kesambik, Dokumentasi, Beber
40
sesuai dengan program yang ditentukan sebelumnya dan akan mengarah pada
tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan oleh lembaga.
Selain dari itu juga, SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah memiliki beberapa pegawai dan tata
usaha. Hal ini berguna untuk memperlancar aktivitas kantor dan menyukseskan
program pembelajaran. Maka SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah memiliki pegawai yang mempunyai
kapabilitas terhadap tugasnya masing-masing.
Table 4. 03 Nama Pegawai SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
Tahun Pelajaran 2016/201729 No Nama Bidang atau tugas 1 2 3
Yulianti Aini Rosmayanti
Tata usaha Tata Usaha Tata Usaha
7. Keadaan Siswa SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
Siswa merupakan objek dari proses pembelajaran, oleh karena itu
kualitas siswa sangat diutamakan, kenyataan membuktikan bahwa jumlah
siswa lebih sedikit dalam proses pembelajaran akan semakin terkontrol dan
berkualitas, sebaliknya jumlah siswa yang terlalu banyak akan tidak efktif
dalam proses pembelajaran yang berlangsung disebabkan karena tidak
terkontrol oleh guru sebagai tenaga pengajar. Berdasarkan hasil penelitian
bahwa jumlah siswa dan siswi SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan
29 Buku Laporan SDN Mertak Kesambik, Dokumentasi, Beber
41
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak
133 siswa terdiri dari 54 siswa dan 79 siswi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 04 Data Kelas dan Siswa SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/201730
No Kelas Jenis kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 2 3 4 5 6
I II III IV V VI
8 8 8 8 12 10
12 9 15 12 11 18
20 17 23 20 23 28
Total 54 79 133
8. Gambaran Umum Tentang Aktifitas Belajar Siswa SDN Mertak Kesambik
Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
Belajar pada hakekatnya merupakan usaha secara sadar yang dilakukan
individu untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Dan hasil yang dicapai individu
merupakan suatu perubahan berupa perubahan kognitif, afektif (sikap), maupun
psikomotorik. Dan perubahan itu nantinya akan mempengaruhi pola fikir
individu dalam berbuat dan bertingkah laku.
Sepanjang penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, proses belajar
mengajar antara guru dan siswa berjalan sesuai dengan tata tertib yang telah
ditetapkan sekolah, dan tata tertib tersebut diutamakan untuk melancarkan
30 Buku Register SDN Mertak Kesambik, Dokumentasi, Beber
42
kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga berlangsung secara
kondusif, serta kedisiplinan dan kerapian diutamakan agar peserta didik
mampu menyerap apa yang disampaikan oleg guru.31
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dilakukan
untuk mengetahui Penerapan Metode Card Sort (Menyortir Kartu) dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pai Pada Materi Zikir Dan Doa
Siswa Kelas IV SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang
Kabupaten Lombok TengahTahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus, yakni siklus pertama secara garis besar
terdapat beberapa tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan (observasi), (4) evaluasi, dan (5) refleksi. Siklus
pertama dimulai dari tanggal 07 April 2017, dan siklus kedua dimulai tanggal
25 April 2017.
Adapun data-data yang diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas
ini dapat berasal dari data hasil evaluasi dan data hasil observasi pada setiap
siklus yang telah direncanakan. Data yang diperoleh dari hasil evaluasi yakni
berupa data kuantitatif dan data yang diperoleh dari hasil observasi berupa
data kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil evaluasi ini berupa skor/nilai
akhir yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar menggunakan
Card Sort sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan Zikr dan Doa
yang diukur dengan ketuntasan belajar siswa secara individu dan klasikal.
31 Sumber data, Observasi
43
Sedangkan data kualitatif ini diperoleh dari hasil observasi yang memberikan
gambaran tentang kegiatan siswa dan guru pada saat proses pembelajaran
sedang berlangsung dengan menggunakan Card Sort sebagai media
pembelajaran. Data lengkap tentang aktivitas siswa pada siklus I dan II dapat
dilihat pada halaman terlampiran sedangkan data lengkap tentang aktivitas
guru pada siklus I dan II dapat dilihat pada halaman terlampiran.
1. Data Siklus 1
a. Perencanaan
Dalam pelaksanaan tindakan terlebih dahulu disiapkan materi
yang akan disampaikan dengan metode Card Sort yang perlu disiapkan
adalah :
1. Menyiapkan RPP (Lampiran 1)
2. Menyiapkan lembar observasi siswa (Lampiran 3)
3. Menyiapkan lembar observasi guru (Lampiran 4 dan 5)
4. Test atau Soal (Lampiran 6)
b. Pelaksanaan
Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan yakni pada hari Jumat dan Sabtu yang terdiri dari tanggal 07
dan 08 April 2017.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 07
April 2017 dengan materi yang diajarkan tentang Zikir dan Doa yang
membahas Macam zikir setelah salat, doa yang dilakukan setelah solat
dan doa, yang sesuai dengan materi yang diajarkan oleh guru (peneliti)
44
sebagai guru yang mengajar. Meminta beberapa orang siswa memgang
kartu dan diminta berpasangan dengan siswa tersebut sesuai materi yang
diajarkan tersebut dengan menggunakan Card Sort sebagai media
pembelajaran, dan semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk
maju ke depan kelas, yang berlangsung selama 2 x 45 menit. Pada
pertemuan pertama ini dilakukan observasi mengenai kegiatan siswa dan
kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan
oleh observer. Semua hasil pengamatan yang telah dilakukan observer
(pengamat) tentang kekurangan-kekurangan tindakan yang ada pada
pertemuan pertama akan dilakukan perbaikan pada pertemuan yang
kedua pada siklus I.
Pertemuan kedua dilaksanakan Pada hari sabtu tanggal 08 April
2017 dengan mengadakan ulangan (evaluasi) dan membahas soal-soal
ulangan yang telah dijawab dan dikumpulkan oleh siswa selama 2 x 45
menit. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa
tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya. Segala kekurangan
yang terjadi pada siklus I harus sudah direvisi dan direfleksi kembali
untuk melanjutkan tindakan pada siklus berikutnya, jika pada siklus I
ketuntasan belajar belum tercapai.
c. Observasi
a. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil Observasi di diperoleh dari pengamatan langsung di
dalam kelas yang dilakukan oleh guru bidang studi sebagai observer
45
(pengamat), dengan mengisi lembar observasi aktivitas siswa yang
telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti sebagai guru yang
mengajar bersama observer. Tujuannya untuk menilai kelangsungan
dari proses belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa.
Observasi terhadap aktivitas siswa ini dilakukan dengan
mengamati perilaku siswa pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung, yang menghasilkan jumlah skor untuk
indikator/deskriptor untuk semua siswa yang muncul sebesar 24
dibagi dengan jumlah indikator yang sudah ditetapkan yakni 4
indikator, sehingga menghasilkan skor rata-rata 5,5 dengan kategori
cukup baik. Segala aktivitas yang nampak pada diri siswa ditandai
dengan tanda rumput dalam lembar observasi aktivitas siswa
(Terlampir) sesuai dengan indikator/deskriptor yang muncul. Hasil
observasi aktivitas siswa secara rinci dapat dilihat pada halaman
terlampiran, maka terdapat beberapa kekurangan-kekurangan yang
muncul pada aktivitas belajar siswa pada siklus I ini yakni:
No Keadaan Skor Prosentase 1 Aktif 70 50% 2 Kurang Aktif 65 20% 3 Tidak Aktif 60 30% Jumlah 100%
a) Masih banyak siswa yang tidak mencatat penjelasan guru, ini
terlihat dari bayaknya siswa yang tidak membawa buku tulis mata
pelajaran PAI.
46
b) Masih banyak siswa yang tidak serius dalam mengikuti proses
pembelajaran seperti banyaknya siswa yang malu bertanya kepada
teman maupun gurunya, malu menjawab dan malu untuk
mendiskripsikan materi tentang Zikir dan Doa menggunakan
metode Card Sort.
c) Banyaknya siswa yang tidak memiliki buku paket PAI
menyebabkan siswa kurang cepat memahami materi yang
disampaikan guru.
d) Sebagian siswa ada yang tidak memperhatikan guru ketika
menjelaskan materi yang disampaikan, ini terlihat dari masih adan
siswa yang mengajak temannya mengobrol, bercanda, dan
bermain-main.32
b. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan
oleh guru pendamping yakni guru bidang studi sebagai observer
(pengamat), yang dipilih oleh peneliti untuk mengamati peneliti
dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru yang telah
dipersiapkan oleh peneliti dengan tujuan melihat jalannya proses
pembelajaran di dalam kelas. Observasi terhadap aktivitas guru
dilakukan dengan mengamati prilaku guru (peneliti) pada saat proses
pembelajaran sedang berlangsung. Pembelajaran dengan
menggunakan Card Sort pada pokok bahasan Zikir dan Doa ini
32 Siswa kelas IV tahun Pelajaran 2016/2017, observasi, Mertak Kesambik, 07 dan 08
April 2017.
47
menekankan kepada pemakaian metode pembelajaran yang digunakan
sebagai perantara/pengantar pesan (message) dari pengirim yakni
guru yang mengajar kepada penerima pesan yakni siswa, yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap.
Dalam proses pembelajaran ini guru (peneliti) meminta
beberapa orang siswa untuk mencari pasangan kartu yang telah
dipegang sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru (peneliti)
dan kemudian menjawab soal-soal evaluasi pada pertemuan
berikutnya setelah materi tentang Zikr dan Doa selesai diajarkan.
Pada pembelajaran dengan menggunakan Card Sort ini,
guru membimbing siswanya dengan penuh perhatian, baik kepada
siswa yang memiliki kemampuan yang lamban maupun kepada siswa
yang memiliki kemampuan yang cepat. Segala aktivitas guru yang
nampak diberi tanda rumput dalam lembar observasi (lampiran 3 dan
4) sesuai dengan indikator yang tersedia. Adapun kekurangan-
kekurangan yang muncul pada siklus I untuk aktivitas guru
diantaranya sebagai berikut:
No Keadaan Prosentase 1 Kurang siap 40% 2 Tidak siap 60% Jumlah 100%
48
a) Guru tidak menyiapkan materi secara matang, ini terlihat dari guru tidak
menyiapkan ringkasan materi yang diajarkan sehingga materi yang
diajarkan tidak bisa diselesaikan tepat waktu.
b) Guru kurang optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran ini terlihat
dari tidak fokusnya tujuan yang disampaikan.
c) Guru kurang menguasai kelas, ini terlihat dari adanya sebagian siswa yang
masih mengobrol, bercanda dan bermain dengan temannya.
d) Penggunaan Card Sort sebagai meode pembelajaran masih belum maksimal,
ini terlihat dari masih adanya siswa yang malu untuk memasangkan kartu
yang telah disediakan guru ke depan kelas.
e) Interaksi belajar mengajar masih monoton dan satu arah.33
c. Evaluasi dan Penilaian
Setelah melakukan proses belajar mengajar sebanyak dua kali
pertemuan pada siklus I, maka pada pertemuan kedua dari siklus I guru
memberikan soal-soal evaluasi/ulangan kepada siswa. Kemudian guru
membahas ulang soal-soal tersebut secara bersama-sama, setelah soal-soal
tersebut dijawab dan dikumpulkan oleh siswa. Evaluasi berlangsung selama 2 x
45 menit (2 jam pelajaran). Bentuk soal evaluasinya berupa essay (soal uraian)
dengan jumlah soal sebanyak 5 butir soal dengan tingkat kesukaran soal yang
berbeda-beda yakni mulai dari soal yang mudah, sedang dan sulit. Penentuan
jumlah skor masing-masing soal berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat
kesulitannya. Jawaban siswa kemudian diperiksa dengan skor tertinggi 100 jika
33 Observasi, Mertak Kesambik, 07 dan 08 April 2017.
49
semua jawaban siswa benar dan terendah 0 jika siswa tidak menjawab sama
sekali. Melalui analisis evaluasi belajar nilai rata-rata siswa dan ketuntasan
belajar siswa, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 05 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 SDN Mertak Kesambik Desa Beber
Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah tahun Pelajaran 2016/2017
No Nama Aspek yang dinilai Jmh
Nilai
KKM Ketuntasan 1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
1 Arlila 10 10 20 20 10 70 70 Tuntas 2 Siti Aisyah 10 10 20 20 10 70 70 Tuntas 3 Fitri Rahmadani 10 10 20 20 10 70 70 Tuntas 4 Vanessa Aprilia 20 20 10 10 20 80 70 Tuntas 5 Inayah Jannati 10 10 20 20 10 70 70 Tuntas 6 Zalfa Aulia 10 10 20 20 10 70 70 Tuntas 7 Thalita Aprilia 10 10 20 20 10 70 70 Tuntas 8 Naila Ramadani 10 10 20 20 10 70 70 Tuntas 9 Aprilia Monisca 10 10 20 20 20 80 70 Tuntas 10 Keyza Lutfia 20 20 10 10 15 75 70 Tuntas 11 Munira Khumairah 10 20 20 0 0 50 70 Tidak Tuntas 12 Ari 20 20 10 15 10 75 70 Tuntas 13 Amar Ma’ruf 10 20 20 0 0 50 70 Tidak Tuntas 14 Deri 10 10 20 20 10 70 70 Tuntas 15 Fernando Ardyan 20 20 0 20 20 80 70 Tuntas 16 M. Fadli 10 20 20 0 0 50 70 Tidak Tuntas 17 M. Fahrul Alam P 10 10 20 20 10 70 70 Tuntas 18 M. Fahrezi Putra A 0 20 20 20 0 50 70 Tidak Tuntas 19 M. Ramadhan 20 20 10 10 20 80 70 Tuntas 20 M. Bumi Redho 10 10 20 20 10 70 70 Tuntas
Jumlah 1370 Nilai Rata-rata 68,5
Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV SDN Mertak
Kesambik Tahun Pelajaran 2016/2017 Sebagai berikut:
1) Nilai Rata-rata Kelas :68,5
2) Jumlah Siswa :20
3) Jumlah Siswa yang Tuntas :16
50
4) Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas :4
5) Jumlah Siswa yang Tidak Ikut Evaluasi :0
6) Persentase Ketuntasan Klasikal :80%
Adapun persentase ketuntasan belajar dan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh siswa pada evaluasi I dari siklus I sebesar 80% dengan nilai rata-rata
kelas sebesar 68,5 dari 20 siswa yang mengikuti tes dengan perhitungan
sebagai berikut:
a) Ketuntasan Klasikal
kk = x/z x 100%
kk = 16/20 x 100%
= 80%
b) Nilai Rata-rata Kelas
R = ∑X/N
R = 1370/20
= 68,5
d. Refleksi
Refleksi dilakukan pada setiap siklus, pada tahap ini peneliti bersama-
sama guru mengkaji pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I, yakni
ketika peneliti sebagai guru yang mengajar sudah selesai melakukan tindakan,
kemudian berhadapan dengan guru bidang studi sebagai observer. Hasil
51
refleksi digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki dan menyempurnakan
proses belajar mengajar pada siklus berikutnya.
Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I
sebesar 80%, ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar yang diperoleh
siswa belum mencapai hasil yang diharapkan, karena persentase ketuntasan
belajar secara klasikal dikatakan berhasil apabila target pencapaian ≥ 85% dari
jumlah siswa dalam kelas yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar
individu. Berdasarkan refleksi terhadap proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan pada siklus I, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap
kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, adapun perbaikan-perbaikan
yang harus dilakukan antara lain:
1) Guru harus menguasai secara matang materi yang akan dipelajari, agar
materi tersebut selesai dibahas sebelum jam pelajaran berakhir.
2) Guru harus lebih optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran agar,
tujuan yang disampaikan guru menjadi lebih fokus.
3) Guru harus memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif untuk
berani maju di depan kelas dengan memberikan penilaian atau
penghargaan, sehingga siswa menjadi lebih aktif.34
4) Guru harus lebih menguasai kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai semaksimal mungkin.
5) Siswa harus lebih serius dalam mengikuti pelajaran sehingga dalam hal ini
guru harus bisa memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih serius
34 Siswa Kelas IV tahun Pelajaran 2016/2017, Observasi. Mertak Kesambik, 25 dan 26 April
2017.
52
belajar dan lebih menguasai siswa dengan baik dengan tidak diam pada satu
tempat akan tetapi secara menyeluruh.
6) Meminta siswa mempelajari materi yang akan dipelajari dengan cara
meberikan pinjaman buku paket kepada siswa sehingga siswa menjadi lebih
paham terhadap materi yang akan disampaikan.35
Dari hasil observasi maupun evaluasi, kekurangan-kekurangan yang
didapat pada siklus I dapat dilakukan analisis perbaikan pada siklus II.
2. Data Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum siklus penelitian
tindakan kelas dilaksanakan. Persiapan ini meliputi:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Lampiran 2)
2) Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Lampiran 3 )
3) Lembar Observasi Aktivitas Guru (Lampiran 5)
4) Soal-soal Evaluasi (Lampiran 6)
b. Pelaksanaan
Proses belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan yakni pada hari Selasa dan Rabu yang terdiri dari tanggal 25 dan 26
April 2017. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 25 April 2017, adapun
materi yang diajarkan yakni tentang Zikir dan Doa yang berlangsung selama 2
x 45 menit atau 2 jam pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat pada tahap
35 Observasi, Mertak Kesambik, 25 dan 26 April 2017.
53
perencanaan oleh peneliti sebagai guru yang mengajar. Pada pertemuan
pertama juga dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru pada saat
proses pembelajaran sedang berlangsung yang dilakukan oleh observer
(pengamat) yakni guru bidang studi yang dipilih oleh peneliti. Semua hasil
pengamatan tentang kekurangan-kekurangan tindakan pada pertemuan kedua
siklus II dicatat oleh pengamat. Dan kegiatan pada siklus kedua ini dapat
berupa kegiatan sebagaimana yang telah dilakukan pada siklus pertama, tetapi
sudah dilakukan perbaikan-perbaikan atau tambahan-tambahan berdasarkan
hambatan atau kegagalan yang dijumpai pada siklus pertama. Pada siklus I
siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 4 orang akan
diberikan bimbingan khusus pada saat proses pembelajaran pada siklus II.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26 April 2017,
dengan memberikan tes ulangan/soal-soal evaluasi kepada siswa secara
individu yang berkaitan dengan materi yang telah dibahas pada minggu
sebelumnya. Dan pada pertemuan ketiga ini, guru bersama dengan siswa
membahas ulang soal-soal evaluasi yang telah dijawab dan dikumpulkan oleh
siswa, yang berlangsung selama 2 x 45 menit.
c. Observasi
a. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan guru
bidang studi sebagai observer dengan mengisi lembar observasi yang telah
dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti yang bertujuan untuk melihat jalannya
proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas. Observasi terhadap
54
aktivitas siswa ini dilakukan dengan mengamati perilaku siswa pada saat
proses pembelajaran sedang berlangsung, yang menghasilkan jumlah skor
untuk indikator/deskriptor untuk semua siswa yang muncul sebesar 46 dibagi
dengan jumlah indikator yang sudah ditetapkan yakni 4 indikator, sehingga
menghasilkan skor rata-rata 7,5 dengan kategori baik. Segala aktivitas yang
nampak pada siklus II ini diberi tanda rumput pada lembar observasi aktivitas
siswa sesuai dengan indikator/deskriptor yang muncul.
No Keadaan Skor Prosentase 1 Aktif 90 90% 2 Kurang Aktif 65 5% 3 Tidak Aktif 60 5% Jumlah 100%
b. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Hasil observasi diperoleh dari pengamatan yang dilakukan oleh guru
pendamping dengan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh
peneliti. Observasi terhadap aktivitas guru dilakukan untuk mengamati prilaku
guru (peneliti) pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas. Pada siklus II
ini seperti biasa guru (peneliti) meminta beberapa orang siswa untuk mencari –
asangan kartu yang telah diberikan guru sesuai dengan materi tentang Zikir dan
Doa, akan tetapi berbeda dengan siklus I, pada siklus II ini siswa yang paling
banyak diberikan kesempatan untuk ke depan kelas adalah semua siswa yang
tidak tuntas belajar pada siklus I dan siswa yang memiliki kemampuan lamban,
yang kemudian disusul dengan siswa yang memiliki kemampuan yang cepat.
55
Hal ini dilakukan agar guru memberikan bimbingan khusus kepada
siswa yang tidak tuntas pada siklus I dan bagi siswa yang memiliki
kemampuan lamban dalam belajar, tanpa mengabaikan siswa yang memiliki
kemampuan cepat. Pada siklus II ini siswa tetap diberikan latihan dan soal
evaluasi yang sama, tetapi dikerjakan secara individu. Pada siklus II guru
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang nampak pada siklus I terutama
dalam penggunaan Card Sort sebagai metode pembelajaran. Agar katuntasan
hasil belajar pada siklus II ini dapat mencapai ≥ 85%.
Perbaikan yang nampak dilakukan peneliti (guru) pada siklus II yaitu
guru sudah lebih mempersiapkan materi secara matang terlihat dari ringkasan
materi yang telah dibuat, dan bahan yang diajarkan selesai tepat pada
waktunya, guru sudah lebih optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
sehingga tujuan yang telah disampaikan guru menjadi lebih terfokus, guru
lebih menguasai kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti apa
yang diharapkan, motivasi yang diberikan guru kepada siswa yang kurang aktif
dengan memberikan penilaian atau penghargaan, memberikan nilai yang positif
bagi siswa yakni pada siklus I jumlah siswa yang maju sebanyak 16 orang
dengan siswa yang sama pada tiap pertemuannya, akan tetapi untuk siklus II ini
lebih dari 16 orang bahkan siswa berebutan untuk mencoba maju sehingga,
guru dalam menggunakan Card Sort sebagai metode pembelajaran lebih
menyeluruh kesemua siswa baik yang memiliki kecerdasan rendah, sedang
maupun tinggi.
56
No Keadaan Prosentase 1 Siap 90% 2 Kurang siap 5% 3 Tidak siap 5% Jumlah 100%
c. Evaluasi
Setelah melakukan proses belajar mengajar pada siklus II, maka pada
pertemuan kedua dari siklus II guru memberikan soal-soal evaluasi/ulangan
kepada siswa. Kemudian guru membahas ulang soal-soal tersebut secara
bersama-sama, setelah soal-soal tersebut dijawab dan dikumpulkan oleh
siswa. Evaluasi berlangsung selama 2 x 45 menit (2 jam pelajaran). Bentuk
soal evaluasinya berupa essay (soal uraian) dengan jumlah soal sebanyak 5
butir soal dengan tingkat kesukaran soal yang berbeda-beda yakni mulai dari
soal yang mudah, sedang dan sulit. Penentuan jumlah skor masing-masing
soal berbeda-beda disesuaikan dengan tingkat kesulitannya. Jawaban siswa
kemudian diperiksa dengan skor tertinggi 100 jika semua jawaban siswa
benar dan terendah 0 jika siswa tidak menjawab sama sekali. Melalui analisis
evaluasi belajar nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar siswa, dapat
dilihat pada table berikut:
Tabel 4. 06 Data Hasil Belajar siswa pada Siklus II SDN Mertak Kesambik Desa Beber
Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah tahun Pelajaran 2016/2017
No Nama
Aspek yang dinilai Jmh Nilai
KKM Ket 1
20
2
20
3
20
4
20
5
20
1 Arlila 20 20 20 20 20 100 70 Tuntas 2 Siti Aisyah 10 20 10 20 20 80 70 Tuntas 3 Fitri Rahmadani 10 20 20 10 20 80 70 Tuntas
57
4 Vanessa Aprilia 20 20 20 20 20 100 70 Tuntas 5 Inayah Jannati 10 20 20 20 0 70 70 Tuntas 6 Zalfa Aulia 10 20 20 20 20 90 70 Tuntas 7 Thalita Aprilia 10 20 10 20 20 80 70 Tuntas 8 Naila Ramadani 10 20 20 20 0 70 70 Tuntas 9 Aprilia Moriska 10 20 20 20 20 90 70 Tuntas 10 Keyza Lutfia 20 20 20 20 20 100 70 Tuntas 11 Munira Khumairah 0 20 20 20 0 60 70 Tidak Tuntas 12 Ari 20 20 20 20 20 100 70 Tuntas 13 Amar Ma’ruf 10 20 20 20 0 70 70 Tuntas 14 Deri 10 10 20 20 20 80 70 Tuntas 15 Fernando Ardyan 10 20 20 20 20 90 70 Tuntas 16 M. Fadli 10 20 20 10 20 80 70 Tuntas 17 M. Fahrul Alam P 20 20 10 20 20 90 70 Tuntas 18 M. Fahrezi Putra A 10 10 20 20 20 80 70 Tuntas 19 M. Ramadhan 20 20 20 20 20 100 70 Tuntas 20 M. Bumi Redho 10 20 20 20 20 90 70 Tuntas
Jumlah 1680 Nilai Rata-rata 84
Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siswa Kelas SDN Mertak
Kesambik Tahun Pelajaran 2016/2017 Sebagai berikut:
1) Nilai Rata-rata kelas :84
2) Jumlah Siswa :20
3) Jumlah Siswa yang Tuntas :19
4) Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas :1
5) Jumlah Siswa yang Tidak Ikut Evaluasi :0
6) Persentase Ketuntasan Klasikal :95%
Adapun persentase ketuntasan belajar daan nilai rata-rata kelas
yang diperoleh siswa pada evaluasi II dari siklus II sebesar 95% dengan
nilai rata-rata kelas sebesar 84 dari 20 siswa yang mengikuti tes dengan
perhitungan sebagai berikut:
58
a) Ketuntasan Klasikal
kk =n/n x 100%
kk = 19/20 x 100%
= 95%
b) Nilai Rata-rata Kelas
R = ∑X/N
= 1680/20
= 84
Berdasarkan hasil analisis di atas terlihat bahwa persentase ketuntasan
klasikal meningkat dari siklus sebelumnya, ini bearti proses pembelajaran pada
siklus II sudah dikatakan tuntas.
d. Refleksi
Adapun refleksi yang dilakukan pada siklus II adalah guru memberikan
penjelasan kepada siswa cara membuat kesimpulan atau menarik suatu
kesimpulan dari materi yang telah diajarkan, sehingga siswa paham dalam
menyimpulkan suatu materi.
Dilihat dari persentase ketuntasan yang diperoleh siswa pada siklus II
yakni sebesar 95% dengan nilai rata-rata 84 dari 20 siswa yang mengikuti tes,
maka hasil belajar yang diperoleh siswa sudah mencapai hasil yang
diharapkan, karena persentase ketuntasan belajar secara klasikal dikatakan
59
berhasil apabila target pencapaian ≥ 85% dari jumlah siswa dalam kelas sudah
memenuhi kriteria ketuntasan belajar individu.36
Dengan demikian penggunaan Card Sort sebagai metode pembelajaran
dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar PAI pokok bahasan Zikir dan Doa
siswa kelas IV SDN Mertak Kesambik tahun Pelajaran 2016/2017.
C. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) yang telah ditetapkan yaitu diawali dengan
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi sampai dengan refleksi yang
telah dipaparkan pada hasil penelitian.
Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan yakni pada hari Jumat dan Sabtu yang terdiri dari tanggal 07 dan 08
April 2017. Pembelajaran dengan menggunakan Card Sort sebagai metode
pembelajaran pada pokok bahasan Zikir dan Doa yang digunakan sebagai
perantara/pengantar pesan (message) dari pengirim yakni guru yang mengajar
kepada penerima pesan yakni siswa, yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan
sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru
dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner dalam
Arsyad, ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung
(enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalaman abstrak
36 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PTRineka Cipta, 2002), h. 77.
60
(symbolic). Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya
memperoleh ‘pengalaman’ (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang
baru.37.
Dalam proses pembelajaran ini guru (peneliti) meminta beberapa
orang siswa untuk mencari pasangan kartunya sesuai dengan materi tentang
Zikir dan Doa menggunakan Card Sort. Pada pembelajaran dengan
menggunakan Card Sort ini, guru membimbing siswanya dengan penuh
perhatian, baik kepada siswa yang memiliki kemampuan yang lamban maupun
kepada siswa yang memiliki kemampuan yang cepat. Mereka diberikan
kesempatan yang sama untuk
mendiskripsikan materi tersebut tanpa melihat tingkat kecerdasan masing-masing
siswa. Akan tetapi semua siswa akan tetap diberikan latihan dan soal evaluasi
yang sama dan dikerjakan secara individu.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh pada siklus I, pada pokok
bahasan Zikir dan Doa, persentase ketuntasan yang diperoleh siswa kelas IV SDN
Mertak Kesambik sebesar 80% dengan nilai rata-rata sebesar 68,5 dari 20 siswa
yang mengikuti pembelajaran dan evaluasi hasil belajar, akan tetapi yang tuntas
sebanyak 1 orang. Hasil persentase pada siklus I belum mencapai ketuntasan
belajar klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85%. Hasil observasi pada siklus I untuk
aktifitas siswa dapat dikatakan cukup baik sedangkan untuk aktivitas guru dapat
dikatakan baik, walaupun masih terdapat beberapa kekurangan-kekurangan yang
37 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 7.
61
muncul pada aktivitas siswa dan guru, namun dapat dilakukan perbaikan-
perbaikan pada siklus berikutnya.
Menurut hasil diskusi peneliti dengan observer dan dilakukan refleksi, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya guru tidak menyiapkan materi
secara matang, ini terlihat dari guru tidak menyiapkan ringkasan materi yang
diajarkan sehingga materinya belum selesai dibahas waktunya sudah kehabisan,
guru kurang optimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran ini terlihat dari
tidak fokusnya tujuan yang disampaikan, guru kurang menguasai kelas ini terlihat
dari adanya sebagian siswa yang masih mengobrol, bercanda dan bermain dengan
temannya, guru masih kurang dalam memberikan motivasi kepada siswa yang
kurang aktif sehingga
penggunaan Card Sort sebagai metode pembelajaran masih belum
maksimal, ini terlihat dari masih adanya siswa yang malu untuk mendiskripsikan
Card Sort yang telah disediakan guru ke depan kelas, dan interaksi belajar
mengajar masih monoton dan satu arah.
Memperhatikan permasalahan tersebut di atas, perlu diadakan perbaikan-
perbaikan pada siklus berikutnya, guna mencapai ketuntasan belajar yang
diharapkan. Maka rencana perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II adalah
guru harus menguasai secara matang materi yang akan dipelajari, agar materi
tersebut selesai dibahas sebelum jam pelajaran berakhir, guru harus lebih optimal
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran agar, tujuan yang disampaikan guru
menjadi lebih fokus, guru harus memberikan motivasi kepada siswa yang kurang
aktif untuk berani maju mendiskripsikan Card Sort di depan kelas dengan
62
memberikan penilaian atau penghargaan, sehingga siswa menjadi lebih aktif, guru
harus lebih menguasai kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
semaksimal mungkin, siswa harus lebih serius dalam mengikuti pelajaran
Sehingga dalam hal ini guru harus bisa memberikan dorongan kepada
siswa untuk lebih serius belajar dan lebih menguasai siswa dengan baik dengan
tidak diam pada satu tempat akan tetapi secara menyeluruh, meminta siswa
mempelajari materi yang akan dipelajari dengan cara meberikan pinjaman buku
paket kepada siswa sehingga siswa menjadi lebih paham terhadap materi yang
akan disampaikan, dan guru harus memberikan bimbingan khusus kepada siswa
yang belum tuntas dalam mengerjakan soal evaluasi pada siklus I. Karena
persentase ketuntasan belajar yang diperoleh pada siklus I belum mencapai
standar ketuntasan belajar yaitu 85%, maka pelaksanaan tindakan dilanjutkan ke
siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan seperti yang disarankan oleh
observer pada siklus I.
Proses belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan yakni pada hari Selasa dan Rabu yang terdiri dari tanggal 25 dan 26
April 2017. Pada siklus II ini seperti biasa guru (peneliti) meminta beberapa orang
siswa untuk mendiskripsikan materi tentang Zikr dan Doa ke depan kelas adalah
semua siswa yang tidak tuntas belajar pada siklus I dan siswa yang memiliki
kemampuan lamban, yang kemudian disusul dengan siswa yang memiliki
kemampuan yang cepat. Hal ini dilakukan agar guru memberikan bimbingan
khusus kepada siswa yang tidak tuntas pada siklus I dan bagi siswa yang memiliki
63
kemampuan lamban dalam belajar, tanpa mengabaikan siswa yang memiliki
kemampuan cepat.
Pada siklus II ini siswa tetap diberikan latihan dan soal evaluasi yang
sama, tetapi dikerjakan secara individu. Pada siklus II guru memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang nampak pada siklus I terutama dalam penggunaan
Card Sort sebagai metode pembelajaran. Agar katuntasan hasil belajar pada siklus
II ini dapat mencapai ≥ 85%. Perbaikan yang nampak dilakukan peneliti (guru)
pada siklus II yaitu guru sudah lebih mempersiapkan materi secara matang terlihat
dari ringkasan materi yang telah dibuat, dan bahan yang diajarkan selesai tepat
pada waktunya, guru sudah lebih optimal dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran sehingga tujuan yang telah disampaikan guru menjadi lebih
terfokus, guru lebih menguasai kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
seperti apa yang diharapkan, motivasi yang diberikan guru kepada siswa yang
kurang aktif untuk berani maju mendiskripsikan Card Sort ke depan kelas dengan
memberikan penilaian atau penghargaan memberikan nilai yang positif bagi
siswa, yakni pada siklus I jumlah siswa yang maju mendiskripsikan Card Sort ke
depan kelas sebanyak 4 orang dengan siswa yang sama pada tiap pertemuannya,
akan tetapi untuk siklus II ini lebih dari 4 orang bahkan siswa berebutan untuk
mencoba maju menggunakan metode pembelajaran, sehingga guru lebih
menyeluruh kesemua siswa baik yang memiliki kecerdasan rendah, sedang
maupun tinggi.
Dari hasil evaluasi siklus II dengan pokok bahasan Zikir dan Doa, maka
diperoleh persentase ketuntasan sebesar 95% dengan nilai rata-rata sebesar 85,5
64
dari 20 orang siswa. Hasil observasi pada siklus II secara umum menunjukkan
bahwa aktifitas siswa dan guru sudah baik, terlihat dari guru dan siswa telah
melakukan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
dibuat dan saran-saran yang diberikan pada siklus I sehingga siswa dapat mengerti
pelajaran yang telah dipelajari. Dan menurut salah seorang siswa kelas IV SDN
Mertak Kesambik tahun Pelajaran 2016/2017 mengatakan bahwa “ Saya merasa
senang dan cepat paham diajarkan Zikir dan Doa dengan menggunakan Card Sort,
karena saya dapat melihat dan mengalami langsung proses pembelajarannya tanpa
hanya menggunakan kata-kata saja, dan kalau bisa penggunaan Card Sort sebagai
medtode pembelajaran terus ditingkatkan”.38
Berdasarkan hasil ini, maka ketuntasan belajar secara klasikal telah
tercapai. Walaupun hasil yang diperoleh sudah mencapai ketuntasan belajar yang
diharapkan, penelitian akan terus dilakukan demi terwujudnya peningkatan
kualitas pembelajaran. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna
mengenai informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh
karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan
peraba.39
Guru dalam pembelajran di kelas diharapkan mengaitkan materi yang
diajarkan dengan kehidupan sehari-hari dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memberikan ide-ide dari pengalaman kehidupan nyata dalam
pembelajaran di kelas agar lebih bermakna proses belajar mengajar tersebut. Oleh
38 Keyza Lutfia (siswa kelas IV SDN Mertak Kesambik tahun Pelajaran 2016/2017), wawancara, Mertak Kesambik, 25 April 2017.
39 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, h.10.
65
karena itu, proses belajar mengajar di kelas harus dapat mengembangkan cara
belajar siswa untuk mendapatkan, mengelola, menggunakan dan
mengkomunikasikan apa yang telah diperoleh dalam proses belajar tersebut.40
Jadi, guru harus memperhatikan strategi belajar mengajar yang dapat
mengaktifkan siswa, dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa
sehingga, siswa menjadi lebih bergairah dalam belajar dan menjadikan proses
pembelajaran menjadi lebih bermakna, dan guru harus memperhatikan materi atau
bahan ajar yang sesuai dengan strategi yang digunakan. Selain itu, guru juga harus
memperhatikan keadaan individu, seperti minat, kemampuan, dan latar
belakangnya.
Dengan demikian penggunaan Card Sort sebagai metode pembelajaran
akan memberikan kontribusi yang sangat tinggi dalam proses belajar mengajar di
sekolah karena, guru memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk
mengalami langsung proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa.
Ketercapaian ketuntasan belajar pada siklus I dan II menunjukkan bahwa
Penerapan Metode Card Sort (Menyortir Kartu) dapat Meningkatkan Hasil
Belajar Mata Pelajaran Pai Pada Materi Zikir Dan Doa Siswa Kelas IV SDN
Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok
TengahTahun Pelajaran 2016/2017.
40Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Seekolah (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), h. 71.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik suatu kesimpulan
sebagai berikut: Penerapan Metode Card Sort (Menyortir Kartu) dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pai Pada Materi Zikir Dan Doa
Siswa Kelas Iv Sdn Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang
Kabupaten Lombok TengahTahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya peningkatan persenatase ketuntasan hasil belajar secara
klasikal pada tiap-tiap siklus, dimana pada siklus I persentase yang didapat
sebesar 80% dengan rata-rata sebesar 68,5 dari jumlah siswa 20 orang
sedangkan yang tuntas sebanyak 16 orang siswa. Sedangkan pada siklus II
meningkat persentase yang didapat sebesar 95% dengan nilai rata-rata sebesar
84 dari jumlah siswa 20 orang sedangkan yang tuntas sebanyak 19 orang
siswa.
B. Saran-saran
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kepada kepala sekolah SDN Mertak Kesambik agar selalu mengambil
kebijakan untuk menerapkan metode dalam proses pembelajaran dan
hendaknya diterapkan pada kelas lainnya tidak hanya pada kelas IV
dengan melibatkan guru kelas dan guru mata pelajaran pada khususnya.
2. Kepada guru PAI dan guru yang lainnya hendaknya melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
66
67
yang telah dibuat, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti yang
diharapkan.
3. Bagi siswa, diharapkan selalu menumbuhkan rasa percaya diri/mental
yang kuat, dan saling menghargai pendapat orang lain bukan malah
menertawainya.
4. Kepada peneliti lain disarankan untuk melanjutkan penelitian tentang
penggunaan Card Sort sebagai metode pembelajaran karena dengan
adanya penelitian ini dapat diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi
ketuntasan hasil belajar siswa dan seberapa besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran PAI.
68
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian-SuatuPendekatan Praktis, Jakarta, Rineka Cipta.
Cholid Achmadi, 2004, Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya
Dahlan , 2005, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, PT. Rineka Cipt: Jakarta
Danim, 1997, Strtegi Belajar-Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Depdikbud, 1999, Manajmen Berbasis Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta
Dimyati, 1999, Strtegi Belajar Mengajar Dalam Kelas, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, 2005, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Usaha Nasional,
Surabaya
Hisyam DKK, 2008, Strategi Pembelajaran Aktif, Pustaka Insani, Yogyakarta
Ismail, 2003, Model-model Pembelajaran, DEPDIKNAS, Jakarta
Jalaludin, 2001, Metode Penelitian, Temadja Karya, Bandung
Kasbolah , 1999, Strtegi Belajar-Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Margono, 2006, Metodologi research, Rineka Cipta, Jakarta
Margono, 2004, Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional, Jakarta
Melvin L. Silberman, 2002, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Rosda Karya, Bandung.
Nana Sudzana, 2000, Statistik Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta
Nanang Fatah, 2006, Pendidikan di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta
Oemar Hamalik, 2000, Pembelajaran Kontuktivistik, Rineka Cipta, Jakarta
Sugiyono, 2005, Statistik Untuk Penrelitian , Bandung: Alfabeta
69
70
71
72
Lampiran 2
Hasil Observasi Siswa Selama Pembelajaran pada Siklus 1 dan siklus II SDN
Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017
Skor Skor
No Kegiatan Siklus I Siklus II
1 2 3 1 2 3
1 Bertanya pada guru √ √ 2 Menjawab pertanyaan guru √ √ 3 Memberikan pendapat √ √ 4 Memperhatikan guru √ 5 Siswa menyajikan solusi yang mereka
temukan √ √
6 Siswa dibantu oleh guru melakukanevaluasi berkaitan dengan seluruh kegiatan pembelajaran
√ √
Jumlah 4 4 2 12
73
Lampiran 3
Hasil Observasi Guru pada siklus I SDN Mertak Kesambik Desa Beber
Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017
No Aspek yang diamati Kemunculan Ya Tidak
1 Menyiapakan RPP √ 2 Menyiapkan metode card sort √ 3 Siswa diajak berdo`a sebelum belajar √ 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai √
5 Memotivasi siswa √ 6 Penggunaan metode card sort dalam proses
pembelajaran √
7 Guru meminta siswa mencari pasangan kuis dengan jawabannya
√
8 Siswa memegang setiap kartu beserta pasanganya dan membacakan hasilnya
√
9 Guru melihat hasil kerja siswa dan memberi penjelasan √ 10 Guru memberikan penguatan dan penekanan terhadap
materi yang dipelajari √
11 Memberikan kesempatan siswa bertanya √
12 Melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa √ 13 Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dipelajari √
14 Penutup atau do`a √
74
Lampiran 4
Hasil Observasi Guru pada siklus II SDN Mertak Kesambik Desa Beber Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
tahun Pelajaran 2016/2017
No Aspek yang diamati Kemunculan Ya Tidak
1 Menyiapakan RPP √ 2 Menyiapkan metode card sort √ 3 Siswa diajak berdo`a sebelum belajar √ 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai √
5 Memotivasi siswa √ 6 Penggunaan metode card sort dalam proses pembelajaran √ 7 Guru meminta siswa mencari pasangan kuis dengan
jawabannya √
8 Siswa memegang setiap kartu beserta pasanganya dan membacakan hasilnya
√
9 Guru melihat hasil kerja siswa dan memberi penjelasan √ 10 Guru memberikan penguatan dan penekanan
terhadapmateri yang dipelajari √
11 Memberikan kesempatan siswa bertanya √ 12 Melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa √ 13 Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dipelajari √ 14 Penutup atau do`a √
75
Lampiran 5
76
77
78
79