skripsi oleh: amat saleh x4711012/upaya...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT
MELALUI PENDEKATAN MODEL BERMAIN PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI JAMBEYAN I KECAMATAN
SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN
SKRIPSI
Oleh:
AMAT SALEH
X4711012
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Amat Saleh
NIM : X4711012
Jurusan/Program Studi : JPOK/ Penjaskesrek
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul : “UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR LARI CEPAT MELALUI PENDEKATAN MODEL BERMAIN
PADA SISWA KELAS VSD NEGERI JAMBEYAN I KECAMATAN
SAMBIREJO KABUPATEN SRAGENTAHUN PELAJARAN 2011/2012”
ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi
yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Amat Saleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI
PENDEKATAN MODEL BERMAIN PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI JAMBEYAN I KECAMATAN
SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN
Oleh :
Amat Saleh
NIM. X 4711012
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I
Dr. AGUS KRISTIYANTO.M.Pd
NIP 19651128 199003 1 001
Pembimbing II
Drs. AGUS MARGONO.M.Kes
NIP 19580822 198403 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada hari : Senin
Tanggal : 30 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi :
(Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : Djoko Nugroho, S.Pd, M.Or
Sekretaris : Febriani Fajar Ekawati, S.Pd, M.Or
Anggota I : Dr. Agus Kristiyanto, M. Pd
Anggota II : Drs. Agus Margono, M. Kes
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer.nat Sajidan, M. Si NIP : 19660415 199103 1 002
1. ...........
2. ..........,
3. ...........
4. ............
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
A m a t S a l e h. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI PENDEKATAN MODEL BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI JAMBEYAN I KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan lari cepat
pada siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten
Sragen Tahun Ajaran 2011/2012 melalui model pembelajaran bermain.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Sumber data dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun ajaran 2011/2012. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo
tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 36 orang yang terbagi atas 15 siswa putra dan
21 siswa putri. Teknik pengumpulan data adalah melalui tes kemampuan lari
cepat dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada
analisis kualitatif. Prosedur penelitian ini meliputi planning, acting, observasi dan
reflecting.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa melalui model
pembelajaran bermain dapat meningkatkan kemampuan lari cepat pada siswa
kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun
ajaran 2011/2012. Dari hasil analisis yamg diperoleh terdapat peningkatan
kemampuan lari cepat dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II. Kemampuan lari
cepat pada kondisi awal (50%), siklus I (61,11%), siklus II (86,11%).
Kata kunci : Hasil belajar, Lari cepat, Model bermain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
v Jadilah ladang ilmu bagi orang lain.
v Jangan katakan tidak bisa sebelum kita coba.
v Keberhasilan akan menghampiri orang yang senantiasa berusaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seiring syukurku pada-Mu, kupersembahkan skripsi ini untuk :
v ”Bp.Abdul Salam (Almrh) dan Ibu Tuminah”
Terima kasih yang tak ternilai untuk bapak tercinta yang selalu menjaga dan
menyayangiku, semoga bapak mendapat tempat yang terbaik disisi Allah SWT.
Dan ibu tercinta yang tak mengenal lelah selalu mendo’akan, memberikan kasih
sayang dan semangat serta mendukung anaknya.
v ”Pipit Anggoro, May Ruri”
Terima kasih untuk anakku tercinta yang selalu senantiasa memberi semangat
serta dukungan untukku.
v “Tini”
Terima kasih untuk istriku tercinta yang selalu senantiasa mendampingi serta
memberi motifasi dan dukungan sampai selesainya skripsi ini.
v ”Ananto yesi hutajulu, Annah, Satino, Sutoto, haryadi, bambang,
srisuwartinah, bejo, budi martono, Suwarni”
Terima kasih untuk teman-teman terbaikku yang selalu membantu serta
mendukungku dalam menyelesaikan skripsi ini.
v ”Teman-teman JPOK yang banyak membantu dalam menyelesaikan
skripsiku”
v ”Bapak Ibu dosen yang telah membimbingku dalam menyelesaikan skripsi
ini”
v “Keluarga besar SD Negeri Jambeyan I Kec.Sambirejo Kab.Sragen”
v ”Keluarga besar S1 Penjaskesrek”
v ”Almamater”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga dapat diselesaikan penulisan
skripsi ini dengan judul “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI
CEPAT MELALUI PENDEKATAN MODEL BERMAIN PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI JAMBEYAN I KECAMATAN SAMBIREJO
KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Penjaskesrek, Jurusan Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari
bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan
dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2. Drs. H. Mulyono, M.M. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
3. Waluyo, S. Pd, M. Or. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Dr. Agus Kristiyanto, M. Pd. selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi ini.
5. Drs. Agus Margono, M. Kes. selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi ini.
6. Drs. Sunardi, M. Kes. selaku Pembimbing Akademik, yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan kepada saya selama menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
mahasiswa di Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi.
7. Kepala sekolah dan guru-guru serta staf SD Negeri Jambeyan I Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten
Sragen tahun ajaran 2011/2012 yang dengan senang hati bersedia menjadi
obyek bagi penelitian ini.
9. Bapak dan Ibu serta keluarga tersayang yang telah mendoa’akan,
mendukung serta memberi semangat anaknya.
10. Rekan JPOK yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Tuhan membalas pengorbanan
yang telah diberikan dengan balasan yang lebih baik.
Surakarta, Juli 2012
Amat Saleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ……………......................……………………………………………….. i
PERNYATAAN ..................................................................................................... ii
PENGAJUAN .......………………………………………………………………. iii
PERSETUJUAN ……………..……………………….......................................... iv
PENGESAHAN ………………...…………………......................................... v
ABSTRAK ……………………………………………………………………….. vi
MOTTO ..................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ....................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .....…………………....................................
B. Rumusan Masalah …………………………………………………..
C. Tujuan Penelitian ……………..……………………………………..
D. Manfaat Penelitian ....................……………………………………..
1
4
4
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………... 5
A. Kajian Teori ..………………………………….....………………….
1. Atletik Cabang Lari…………...........………...........................
a. Pengertian Atletik……………………………………………
b. Pengertian Lari………………..……………………………..
c. Teknik Dasar Lari……………………………………………
d. Macam-macam Bentuk Gerak Dasar Lari Dalam
Pembelajaran Atletik………………………………………...
2. Pembelajaran ..................………………………………………..
5
5
5
6
8
9
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
a. Konsep Pembelajaran ……………………………………….
b. Hakikat Pembelajaran…………….....................................
3. Media Pembelajaran...............................................................
a. Pengertian Media Pembelajaran.........................................
b. Manfaat Media Pembelajaran..................................................
c. Pemilihan Media Pembelajaran……………………………..
4. Alat Bantu Pembelajaran……………………..………...............
B. Kerangka Berpikir... …………………………………….................
10
11
14
14
14
15
16
16
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………….. 18
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………..............
1. Waktu Penelitian ………………………………………………..
2. Tempat Penelitian ……………………………………...............
B. Subjek Penelitian ……………………………………………………
C. Sumber Data ………………………………………………………...
D. Pengumpulan Data…………………………………………………..
E. Uji Validitas Data …………………………………………………...
F. Analisis Data ………….…………………………………………….
G. Prosedur Penelitian ....................................................................
H. Indikator Capaian Penenlitian........................................................
18
18
18
19
19
19
20
20
21
22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 26
A. Deskripsi Tiap Siklus ..................................................................
1. Pra Siklus……………………………………………..................
2. Siklus I Pertemuan I ............................................................
a. Perencanaan Tindakan……...………………………………..
b. Tahap Peklaksanaan………………………………...............
c. Observasi dan Interprestasi………………………………….
d. Analisis dan refleksi…………………………………………
3. Siklus I Pertemuan II…………………………………...............
a. Perencanaan Tindakan……...……………………………….
b. Tahap Pelaksanaan…………………………………………..
c. Observasi dan Interprestasi………………………………….
26
26
28
28
28
30
31
32
32
32
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
d. Analisis dan refleksi………………………………................
4. Siklus II Pertemuan I…………………………………................
a. Perencanaan Tindakan……...………………………………..
b. Tahap Peklaksanaan………………………………................
c. Observasi dan Interprestasi………………………………….
d. Analisis dan refleksi…………………………………………
5. Siklus II Pertemuan II……………………………………………
a. Perencanaan Tindakan……...………………………………..
b. Tahap Peklaksanaan………………………………...............
c. Observasi dan Interprestasi………………………………….
d. Analisis dan refleksi…………………………………………
B. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus…………………………
C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………...
35
36
36
36
38
39
40
40
40
42
43
44
45
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN……………………………... 47
A. Simpulan……………………………………………………………..
B. Implikasi…………………………………………………………….
C. Saran………………………………………………………………...
47
47
49
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
LAMPIRAN .............................................................................................
50
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1
2
3
4
5
6
7
8
Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Penelitian ………………………….
Teknik dan Alat Pengumpulan Data………………………….....………
Indikator Capaian Rata-rata Nilai Lari Cepat…………......……………
Deskripsi Data Awal/Pra Siklus Hasil Belajar Lari Cepat Pada Siswa
Kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten
Sragen Tahun Ajaran 2011/2012 ...........................................................
Deskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Lari Cepat Pada Siswa
Kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten
Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.....................................................
Deskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Belajar Lari Cepat Pada Siswa
Kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten
Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.....................................................
Deskripsi Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat
Siswa ............................................................................................
Perbandingan Data Pra Siklus, Akhir Siklus I, dan Akhir Siklus II
Hasil Belajar Lari Cepat Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jambeyan I
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Ajaran
2011/2012.................................................................................................
18
20
24
27
35
43
44
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1
2
3
4
5
Rangkaian Gerak Lari (Sprint)...…………………..........................
Gerakan Lari 10-15 meter setelah star ………………………………
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ……………………….................
Histogram Nilai Rata-rata Ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepatt
Siswa …………………………………........................................
Histogram Perbandingan Hasil Belajar Lari Cepat Setelah Diterapkan
Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri
Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2011/2012 ………………………………......................................
6
7
22
45
46
Halaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jadwal Pelaksanaan PTK.........................................................
Daftar Kelompok dan Jadwal Kegiatan PKM Mahasiswa S-1
PPKHB UNS Kelompok I Kabupaten Sragen ............................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1.....................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 2.........................
Pendapat Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran Lari Cepat
( Kartu Ceria ) ..........................................................................
Rekapitulasi Hasil Angket Siswa……........................................
Lembar Observasi Untuk Mengamati Kualitas Penguasaan
Komponen Ketrampilan Pembelajaran Siklus 1 (satu).....................
Lembar Observasi Untuk Mengamati Kualitas Penguasaan
Komponen Ketrampilan Pembelajaran Siklus 2 (dua)......................
Alokasi Waktu Pembelajaran Siklus 1..............................................
Alokasi Waktu Pembelajaran Siklus 2..............................................
Format Observasi Pembelajaran Siklus 1..........................................
Absen Siswa Pertemuan Siklus 1 s/d 2 ……………………………
Daftar Nilai Pra Pembelajaran……………………………………...
Daftar Nilai Siklus 1……………………………………................
Daftar Nilai Siklus 2……………………………………...............
Surat ijin penelitian kepala SD Negeri Jambeyan I…..…………….
Surat keterangan kepala SD Negeri Jambeyan I…………………...
52
53
56
75
94
96
97
98
99
100
101
103
105
107
109
124
125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani diIndonesia memfokuskan untuk memperbaiki
kualitas kesehatan dan kualitas kesegaran jasmani melalui pemahaman,
pengembangan sikap yang positif serta membiasakan hidup yang sehat.
( Depdikbud, 1987 : 16 ) : “ bertujuan membantu siswa dalam meningkatkan dan
memperbaiki derajat kesehatan dan kesegaran jasmani melalui pengertian
pengembangan, sikap positif dan ketrampilan gerak dasar serta berbagai aktivitas
jasmani “. Titik berat pelaksanaan pendidikan jasmani diSekolah Dasar adalah
senam, diSLTP dan SLTA adalah atletik. Dengan disebutnya kedua cabang
olahraga tersebut sebagai titik berat, bukan berarti cabang olahraga lainnya
diabaikan. Cabang olahraga lain tetap disajikan sesuai dengan situasi dan kondisi
tingkat atau jenjang pendidikan. Ruang lingkup tersebut terurai dalam kurikulum
masing-masing jenjang pendidikan. Dengan demikian, guru pendidikan jasmani
dari jenjang pendidikan maupun akan dapat melaksanakan pendidikan jasmani
dengan pedoman pada kurikulum.
Pembelajaran kecepatan lari yang penuh dengan suasana keriangan dan
kegembiraan bermain yang mempesona dengan berbagai macam variasi gerak,
memungkinkan anak untuk menikmati seperti layaknya pada permainan olahraga
lain. Namun substansi pokok kecepatan lari tetap terkandung didalamnya,
sehingga unsur variasi, irama, pengalaman atletik serta pengalaman kompetisi
tetap terpelihara. Penggunaan alat-alat bantu yang dimodifikasi berupa barang
bekas seperti : ban sepeda, bilah bamboo, kardus bekas, tali, dapat membantu
menampilkan berbagai variasi gerak dasar lari.
Gerak dominan yang utama dari gerak lari adalah gerakan langkah kaki
dan ayunan lengan. Sedangkan aspek lain yang perlu diperhatikan pada saat
berlari adalah kecondongan badan ( disesuaikan dengan jenis lari ), pengaturan
nafas, dan harmonisasi gerakan lengan dan tungkai. Sedangkan yang paling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menentukan kecepatan lari seseorang adalah panjang langkah kaki kekerapan
langkah. Langkah kaki terdiri dari tahap menumpu kemudian mendorong ( kaki
tolak ) sedangkan kaki ayun melakukan gerak pemulihan dan gerak ayunan.
Setiap proses pembelajaran yang kita berikan, kita perlu mengetahui
kemajuan siswa atau keberhasilan yang kita berikan. Alat ukur keberhasilan suatu
proses pembelajaran tidak selalu harus berupa angka atau prestasi yang mereka
raih. Namun mungkin akan lebih bijak dan lebih tepat bila melihatnya dari
beberapa aspek. Antara lain a. Secara fisik ; adanya peningkatan kemampuan
biomotorik siswa sepert menunjukkan peningkatan kualitas dalam kekuatan,
kecepatan, daya tahan, kelentukan, keseimbangan, kelincahan dan sikap tubuh, b.
Secara teknik ; memperlihatkan adanya efisiensi gerak yang lebih baik,
memperlihatkan koordinasi gerak yang lebih baik dengan ditunjukkan gerakan-
gerakan yang lebih luwes dan tidak kaku. Serta koordinasi otot dan persendian
terlebih lebih baik, menunjukkan adanya efektivitas gerak yang lebih baik. c.
Secara psikis ; adanya kemajuan dalam menyenangi kegiatan tersebut,
memperlihatkan sikap kesungguhan, menunjukkan sikap tanggung jawab, kerja
sama, disiplin, kerja keras, sportivitas yang lebih baik, menunjukkan sikap
interaksi yang labih baik antara sesama siswa maupun dengan masyarakat umum
atau lingkungannya, ada tanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
Pembelajaran kecepatan lari siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I,
Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen hasil belajar siswa masih sangat kurang
dengan dibuktikan hasil rata-rata kelas pada pembelajaran lari 50% dari jumlah
siswa sebanyak 36 siswa, sedangkan standar Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM)
70.00. Permasalahan yang timbul dalam pembelajaran diantaranya adalah sarana
pembelajaran lari cepat seperti block star kurang memadai mengakibatkan siswa
tertarik dengan kegiatan lari, lapangan yang digunakan untuk pembelajaran hanya
jalan desa sedangkan halaman sekolah tidak memenuhi syarat untuk pembelajran
lari, kurang mengembangkan modifikasi pembelajaran, siswa kurang minat dalam
pembelajaran lari cepat diakibatkan dari pembelajaran yang menonton guru hanya
menjelaskan bagaimana teknik lari dan cara lari yang benar, waktu yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
disediakan dalam pembelajaran lari sedikit itu mengakibatkan aktivitas dan
pemahaman siswa sangat berkurang, guru kurang menguasai materi dalam
penerapan teknik-teknik lari yang benar, banyak siswa yang malas melaksanakan
kegitan yang diberikan oleh guru dipandang bahwa lari adalah kegiatan yang
melelahkan bagi anak, kurangnya modifikasi metode pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti, dan kurangnya pengembangan media pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti.
Permasalahan yang ada diatas menjadi permasalahan peneliti bagaimana
upaya meningkatkan pembelajaran lari dengan meningkatkan metode mengajar
yang bervariasi menurut situasi dan kondisi satuan pendidikan yang ada. Yang
terpenting dalam pembelajaran lari untuk kelas atas, unsur yang terkandung harus
mempunyai unsur dasar yang baik melalui pendekatan permainan atau
perlombaan agar siswa merasa senang dengan pembelajaran lari, dan anak tidak
merasa jenuh dalam pembelajaran lari cepat dan menciptakan suasana
kegembiraan dalam pembelajaran lari cepat dengan harapan pembelajaran lari
cepat dapat disenangi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian adalah : Bagaimanakah upaya pendekatan
model bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar lari cepat melalui pendekatan model
belajar bermain pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jambeyan I Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru :
Membantu guru penjas di SD Negeri Jambeyan I untuk melaksanakan
pembelajaran lari cepat yang efektif, inovatif dan kreatif serta menjadi acuan bagi
guru dalam memilih / menentukan alternative metode pembelajaran.
2. Bagi Siswa :
Dapat meningkatkan hasil belajar lari cepat bagi siswa SD Negeri
Jambeyan I yang dijadikan objek penelitian serta dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan, sehingga kreatifitas siswa dapat tersalurkan
dengan baik.
3. Bagi Sekolah :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan Sekolah Dasar Negeri
Jambeyan I untuk mengembangkan metode / model pembelajaran sebagai
alternatif upaya mengaktifkan siswa dalam belajar dan juga sebagai bahan
rujukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Atletik Cabang Lari
a. Pengertian Atletik
Dari segi pemahaman atletik dibagi menjadi dua yaitu atletik berat
dan atletik ringan. Lari merupakan cabang olahraga atletik ringan.
Menurut Moekarto Mirman dan Trisnowati Tamat ( 2007 : 2.3 ) menyebutkan bahwa untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan jiwa dan raga serta keselarasan antara perkembangan kecerdasan otak dan keterampilan jasmani, maka disekolah-sekolah diseluruh tanah air tercinta diberikan pendidikan jasmani. Salah satu jenis pendidikan jasmani adalah atletik. atletik adalah perlombaan jalan cepat, lari , lompat, dan lempar, yang dalam bahasa inggris digunakan istilah track and field atau kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah perlombaan yang dilakukan dilintasan track dan dilapangan field atau kalau menggunakan istilah dalam bahasa jerman Leicht athletic.
Menurut Djumidar ( 2001 : 12.1 ) “ Atletik merupakan salah satu
unsur dari pendidikan Jasmani dan Kesehatan juga merupakan komponen-
komponen pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani
serta mengutamakan kebiasaan hidup sehat dan mempunyai peran penting
dalam pembinaan dan pengembangan individu maupun kelompok dalam
menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, social serta
emosional yang serasi, selaras dan seimbang ”.
Atletik ditinjau dari jenis keterampilannya dapat dimasukkan kedalam
keterampilan diskrit, serial, dan kontinyu. Serta jika ditinjau dari pola
lingkungan dimana atletik dilakukan, maka atletik cenderung masuk pada
klasifikasi ketrampilan tertutup ( close skill ). Dari struktur pola gerak
lokomotor, atletik dapat meningkatkan aspek kekuatan, kecepatan, daya
tahan, daya ledak, fleksibilitas dan aspek lainnya. Dihubungan dengan
pola gerak nonlokomotor, atletik mampu mengembangkan aspek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kelentukan serta keseimbangan. Dari pola gerak manipulative, anak-anak
bisa diajarkan kegiatan-kegiatan seperti : melempar, melompat, melewati
rintangan, memanjat dan aspek koordinasi gerak, termasuk rasa kinetik.
Menurut SK Mendikbud No. 0413/U/87 “ Atletik merupakan salah
satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada para
siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Sekoah Lanjut
Tingkat Atas tak terkecuali disekolah Luar Biasapun mata pelajaran atletik
merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan kepada para siswanya “.
Banyak kendala dan hambatan agar atletik disukai dan disenangi
olah siswa salah satu kendala yang sering ditemui dilapangan antara lain
adalah kurang tersedianya fasilitas dan perlengkapan untuk kegiatan atletik
yang memadai.
Masalah lainnya adalah kemampuan guru penjas dalam
menyajikan Proses Belajar Mengajar ( PBM ) atletik yang lebih banyak
menekankan pada penguasaan teknik dan beririentasi kepada hasil atau
prestasi siswa pada setiap nomor atletik.
b. Pengertian Lari
Menurut Djumidar ( 2001 : 5.2 ) “ Lari adalah frekwensi langkah
yang dipercepat, sehingga pada waktu berlari ada kecenderungan badan
melayang. Yang artinya pada waktu kedua kaki tidak menyentuh tanah,
sekurang-kurangnya satu kaki tetap menyentuh tanah “.
Gambar 1.
Rangkaian Gerak Lari ( Sprint )
( Buku sumber : Djumidar ; 2001 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Akitivitas gerak dasar jalan dan lari pada dasarnya hampir sama,
yaitu didominasi oleh gerak melangkahkan kedua kaki diimbangi oleh
gerak ayunan lengan yang harmonis. Jalan dan lari termasuk pada kategori
keterampilan gerak siklis. Tujuan dari jalan dan lari adalah menempuh
suatu jarak tertentu ( tanpa rintangan atau melewati rintangan ) secepat
mungkin. Gerak dominan yang utama dari gerak lari adalah gerakan
langkah kaki dan ayunan lengan. Sedangkan aspek lain yang perlu
diperhatikan pada saat berlari adalah kecondongan badan ( disesuaikan
dengan jenis / type lari ), pengaturan nafas, dan harmonisasi gerakan
lengan dan tungkai. Sedangkan yang paling menentukan kecepatan lari
seseorang adalah panjang langkah kaki kekerapan langkah. Langkah kaki
terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang. Sedangkan gerakan kaki
mulai tahap menumpu kemudian mendorong ( kaki tolak ) sedangkan kaki
ayun melakukan gerak pemulihan dan gerak ayunan.
Kaki tumpu : Mendaratlah pada telapak kaki bagian depan, lurus kedepan.
Mata kaki, lutut dan pinggul diluruskan penuh selama tahap
mendorong.
Kaki ayun : Kaki ditekuk selama masa pemulihan. Lutut angkat kedepan
atas pada tahap mengayun.
Gambar 2. Gerakan lari setelah 10-15
meter setelah star
( Buku Sumber : Djumidar ; 2001 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Teknik Dasar Lari
Tujuan utama dari pembelajaran ini bukan untuk meningkatkan
prestasi siswa-siswanya. Namun lebih ditekankan pada upaya untuk
memperkaya gerak-gerak dasar jalan dan lari. Dengan demikian diharapka
mereka akan lebih terampil, efektif dan efisien dalam menggunakan /
memfungsikan anggota badannya.
Berbagai gerak dasar jalan dan lari tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan alat bantu yang sederhana dan dapat dilakukan
dimana saja, kapan saja dan oleh siapapun tak terkecuali oleh anak-anak
tunanetra sekalipun semakin sering dan semakin banyak melakukan, maka
akan semakin banyak peluang bagi siswa untuk lebih cepat meningkatkan
kesegaran jasmaninya, kemampuan fisiknya, pengalaman geraknya,
pengayaan geraknya efisiensi dan efektivitas geraknya serta otomatisasi
gerak siswa. Oleh karena itu berikanlah kesempatan kepada siswa untuk
melakukan berbagai kegiatan gerak dasar jalan dan lari sebanyak mungkin,
hingga mereka akan menjadi siswa-siswa yang sehat, segar, terampil serta
kaya akan konsep gerak yang diperlukannya kelak.
Djumidar ( 2001 : 5.2 – 5.3 ) mengemukakan ada berbagai macam
gerakan-gerakan dasar lari untuk lari jarak pendek, antara lain :
1) Gerakan menginjak-injak tanah, gerakan dari pergelangan kaki, pinggul tidak bergerak.
2) Gerakan mengangkat ujung kaki satu-persatu kedepan lurus setinggi mata kaki dengan frekwensi gerakan cepat dengan sikap permulaan jinjit.
3) Gerakan menekuk lutut hingga tumit menyentuh pantat oleh kaki kiri dan kanan berganti-ganti dengan frekwensi yang cepat.
4) Gerakan mengangkat lutut setinggi pangkal paha dengan frekwensi yang cepat.
5) Hopping, yaitu gerakan melompat dengan kaki ayun ditahan/ditekuk setinggi pangkal paha dan kaki menumpu terangkat dari permukaan tanah setinggi mungkin, dilakukan berganti-ganti tumpuan.
6) Hopjump atau melompat kijang, yaitu langkah yang lebar disertai gerak lompatan kedepan, kedua kaki saling berganti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menumpu untuk mengangkat berat badan, kedua tangan mengayun menjaga keseimbangan.
7) Hopstep atau jingkrak atau engklek, gerakan tersebut dilakukan dengan tumpuan satu kaki dengan mengangkat lutut bergerak kedepan dengan frekwensi yang cepat, dilakukan dengan berganti-ganti kaki.
d. Macam-macam Bentuk Gerakan Dasar Lari dalam Pembelajaran Atletik
Adapun macam-macam bentuk gerakan dasar lari dalam
pembelajaran atletik menurut ( Djumidar ; 2001 : 5.4 - 5.17 ) itu adalah :
1) Gerakan lari kecil tangan diayun kemuka dan kebelakang. 2) Gerakan lari kebelakang tangan diayun kemuka dan
kebelakang. 3) Gerakan mengangkat pangkal paha kemuka dan kebelakang
dengan tangan tetap diayun kemuka dan kebelakang. 4) Gerakan injak-injak tanah dengan ujung kaki-kaki tetap kontak
dengan tanah gerakan dari pergelangan kaki, tangan diayun. 5) Gerakan injak-injak tanah diselingi dengan gerakan menekuk
lutut hingga tumit menyentuh pantat paha. 6) Gerakan injak-injak tanah diselingi dengan mengangkat lutut
sampai batas pangkal. 7) Gerakan menekuk lutut kaki kiri-kanan hingga tumit
menyentuh pantat. 8) Gerakan melompat-lompat seperti menghentak-hentakkan
ujung kaki kiri dan kanan sehingga badan terangkat karena gerakan tersebut.
9) Gerakan injak-injak tanah tanpa lutut ditekuk sehingga terjadi gerakan pada ujung kaki kearah atas, gerakan dari pergelangan kaki.
10) Dan berbagai rangkaian bentuk-bentuk gerakan yang lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Pembelajaran
a. Konsep Pembelajaran
Mengkaitkan teori-teori bermain dan psikologi dengan
pembelajaran Penjas khususnya dalam mencapai tujuan pembelajaran
Penjas yang interaktif yang tidak hanya membekali peserta didik dengan
keterampilan gerak tetapi juga member landasan pada tujuan pembelajaran
yang lebih luas.
Supaya mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang arah
pembelajaran gerak dasar jalan dan lari, maka sebaiknya para guru. Untuk
melaksanakan aktivitas pembelajaran ada beberapa hal kiranya
dipertimbangkan dan disiapkan oleh para guru pendidikan jasmani.
Pertimbangan utama adalah terletak pada keadaan atau kondisi siswa kita.
Benda-benda bekas seperti kardus dan sejenisnya bisa digunakan
untuk melakukan aktivitas pembelajaran gerak lari. Formasi yang
diinginkan sangat mungkin kita tata karena alat bantu tersebut mudah
untuk dipindah-pindahkan serta ukurannya relative sama. Berbagai
formasi untuk aktivitas pembelajaran gerak dasar jalan dan lari dapat
dilaksanakan. Jaraknya bisa diatur sedemikian rupa dan disesuaikan
dengan kondisi, kemampuan fisik, keterampilan maupun jenis kelamin
siswa. Beberapa pembelajaran lari dengan alat bantu tersebut adalah:
1) Lari lewat kardus, bergantian
Gerak lari mengintari kardus yang ditata berbanjar
sebanyak 5 buah, berlari kearah kanan atau kiri kardus dengan cara
melewati kardus pertama, kedua, ketiga, dan keempat,
dilaksanakan secara beregu terdiri dari 5 anak, dengan cara
berlomba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Memindahkan kardus berpasangan
Gerak lari berpasangan memindahkan kardus yang ditata
sebanyak 5 buah secara bolak-balik. Ini bertujuan menyesuaikan
langkah dengan langkah temannya, disamping memperbaiki
ayunan tangan yang tidak memegang.
3) Lari memindahkan kardus secara bertahap
Gerak lari memindahkan kardus secara bertahap dari 5
kardus dipindahkan satu-persatu dari titik A ke titik B ( lari hilir
mudik ).
4) Lari beranting memindahkan kardus
Gerak lari memindahkan kardus secara beranting atau
estafet satu regu yang terdiri dari 5 anak, dari titik A ke titik B.
Tujuan gerakan ini adalah untuk memperbaiki togok agar pada
waktu berlari beban tidak goyang.
b. Hakikat Pembelajaran
Selama ini ada kesan bahwa pembelajaran nomor jalan dan dalam
atletik hanya merupakan seperangkat teknik dasar yang membosankan,
monoton dan tak bervariasi. Unsur keriangan dan kegembiraan tidak
terungkap dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
1) Pembelajaran jalan dan lari berorientasi bermain
Fenomena yang diungkapkan secara filosofis tentang ciri
hakiki manusia sebagai mahkluk bermain atau “Homo Ludes”, kurang
mendapat perhatian dari guru-guru pendidikan jasmani maupun para
pelatih, dalam kegiatan mengajar atau membina siswanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kenyataan ini merupakan kendala dan sekaligus menjadi
tantangan bagi para guru pendidik jasmani. Bagaimana
membangkitkan motivasi siswa, bagaimana mengemas perencanaan
tugas ajar nomor jalan dan lari agar dapat diterima dan diperhatikan
secara antusias oleh siswa dalam mengikutinya. Permainan jalan dan
lari dalam atletik tidak berarti menghilangkan unsure keseriusan,
mengabaikan unsure ketangkasan atau menghilangkan substansi pokok
materi atlit.
Akan tetapi permainan jalan dan lari dalam atletik berisikan
seperangkat gerak dasar umum maupun gerak dasar dominan jalan dan
lari dalam atletik yang disajikan dalam bentuk permainan yang
bervariasi dengan memperkaya perbendaharaan gerak dasar. Kegiatan
didominasi oleh pendekatan eksplorasi dalam suasana kegembiraan
dan diperkuat oleh pemenuhan dorongan berkompetisi sesuai dengan
tingkat perkembangan anak, baik yang menyangkut perkembangan
kognitif, emosional maupun perkembangan geraknya.
2) Nilai yang terkandung dalam pembelajaran dan lari.
Hans Katzenbogner / Michael Medler (1996 ) berpendapat agar
pembelajaran nomor lari itu dapat berhasil dengan baik, maka unsur-
unsur bermain harus menjadi pokok pertimbangan penyelenggaraan.
Adapun nilai-nilai tersebut adalah:
(a) Pengembangan dimensi bermain
(b) Pengembangan dimensi variasi gerakan
(c) Pengembangan dimensi irama atletik
(d) Pengembangan dimensi kompetisi
(e) Pengembangan pengalaman
Unsur yang terkandung dalam permainan adalah kegembiraan atau
keceriaan. Tanda-tanda menuju kearah permainan yang
menggembirakan tersebut antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(a) Menanamkan kegemaran berlomba atau berkompetisi dalam
situasi persaingan yang sehat, penuh tantangan dan
kegembiraan.
(b) Unsur kegembiraan dan kepuasan harus tercermin dalam
bentuk praktek.
(c) Memberikan kesempatan untuk unjuk kemampuan atau
ketangkasan yang dikuasainya.
Pada dasarnya aktifitas fisik dalam konteks pendidikan jasmani,
kayanakan nilai-niai kompetisi. Sehingga diantara mereka telah
sepakat bahwa pendidikan jasmani merupakan salah satu media yang
paling ampuh untuk mengarahkan anak kedalam menginternalisasi
budaya bersaing. Demikian pula dalam pembelajaran nomor jalan dan
lari dalam atletik dimana setiap individu akan berhadapan dengan
individu lain atau bahkan dengan dirinya sendiri. Karenanya kompetisi
dalam arti yang positif sangat dibutuhkan oleh anak-anak. Atletik yang
berorientasi pada hasil, akan memungkinkan anak menjadi bosan dan
kurang kreatif dalam menerima pengalaman gerak. Padahal dengan
berorientasi pada pengalaman gerak yang seluas-luasnya akan
memberikan kepuasan tersendiri pada diri sianak.
Pembelajaran jalan dan lari yang penuh dengan suasana
keriangan dan kegembiraan bermain yang mempesona dengan
berbagai macam variasi gerak, memungkinkan anak untuk menikmati
seperti layaknya pada permainan olahraga lain. Namun substansi
pokok jalan dan lari tetap terkandung didalamnya, sehingga unsure
variasi, irama, pengalaman atletik serta pengalaman kompetisi tetap
terpelihara. Tujuan dan manfaat implementasi pembelajaran lari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar
( Sumiati dan Asra, 2009). Bentuk-bentuk media pembelajaran digunakan
untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit.
Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran tidak hanya
sekedar menggunakan kata-kata. Dengan demikian, dapat kita harapkan
hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa.
Media merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada siswa yang bertujuan untuk membuat
tahu siswa. Media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber
pesan penerima pesan itu ialah siswa. Pembawa pesan ( media ) itu
berintraksi dengan siswa melalui indera mereka. Siswa dirangsang dengan
media itu untuk menggunakan inderanya untuk menggunakan kombinasi
dari beberapa indera supaya dapat menerima pesan itu lebih lengkap.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran oleh guru dalam pembelajaran
tidak mutlak harus diadakan. Namun akan lebih baik jika digunakan media
pembelajaran karena media pembelajaran tertentu mempunyai kelebihan-
kelebihan-kelebihan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu
keberhasilan pembelajaran. Manfaat atau kelebihan media pembelajaran
menurut Sumiati dan Asra (2009:162) antara lain :
1) Menjelaskan meteri pembelajaran atau objek yang abstrak ( tidak nyata ) menjadi konkrit ( nyata ).
2) Memberikan pengalaman nyata dan langsung karena siswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya.
3) Mempelajari materi pembelajaran secara berulang-ulang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4) Memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu materi pembelajaran atau objek.
5) Menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktivitas dan kreativitas belajar siswa.
6) Membantu siswa belajar secara individual. 7) Materi pembelajaran lebih lama diingat dan mudah untuk
diungkapkan kembali dengan cepat dan tepat. 8) Mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi
pembelajaran dalam proses pembelajaran, sehingga memudahkan siswa untuk mengerti dan memahaminya.
9) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera.
c. Pemilihan Media Pembelajaran Salah satu penyebab mengapa orang memilih media adalah untuk
memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan. Sekiranya
suatu media yang telah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka
media tersebut dapat dimanfaatkan. Salah satu criteria yang harus
digunakan dalam pemilihan media yaitu dengan faktor-faktor di atas.
Sumiati dan Asra (2009:165) menyebutkan beberapa factor-faktor yang
harus dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran adalah : 1)
Jenis kemampuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan, 2) Kegunaan
dari berbagai jenis media pembelajaran itu sendiri, 3) Kemampuan guru
menggunakan suatu jenis media pembelajaran, 4) Fleksibilitas ( lentur),
tahan lama dan kenyamanan media pembelajaran, 5) Keefektifan sesuai
media pembelajaran dibandingkan dengan jenis media pembelajaran lain
untuk digunakan dalam pembelajaran suatu materi pembelajaran tertentu.
Menurut Gagne dan Briggs (1979:195) yang dikutip Sumiati dan
Asra (2009:166) menyarankan suatu cara dalam langkah-langkah memilih
media pembelajaran untuk pembelajaran. Langkah dalam memilih media
pembelajaran menurut keduanya adalah :
1) Merumuskan tujuan pembelajaran. 2) Mengklasifikasi tujuan berdasarkan domain atau tipe belajar. 3) Memilih peristiwa-peristiwa pembelajaran yang akan
berlangsung. 4) Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa. 5) Mendaftar media pembelajaran yang dapat digunakan pada
setiap peristiwa dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6) Mempertimbangkan (berdasarkan nilai kegunaan) media pembelajaran yang dipakai.
7) Menentukan media pembelajaran yang terpilih akan digunakan. 8) Menulis rasional (penalaran) memilih media pembelajaran
tersebut. 9) Menulis tata cara pemakaiannya pada setiap peristiwa. 10) Menuliskan naskah pembicaraan dalam penggunaan media
pembelajarn.
4. Alat Bantu Pembelajaran
a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik
dalam menyampaikan materi pembelajaran. Manfaat alat bantu
pembelajaran menurut Suekidjo (2003) yang dikutip Agus Kristiyanto
(2010:129) secara terperinci manfaat alat peraga antara lain sebagai
berikut:
1) Menimbulkan minat sasaran pendidik 2) Mencapai sasaran lebih banyak 3) Membantu mengatasi hambatan bahasa 4) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan / informasi
oleh para pendidik pelaku pendidikan 5) Mempermudah penerimaan oleh sarana pendidikan
B. Kerangka Berfikir
Permainan adalah bagian dari studi pendidikan jasmani yang mempunyai
banyak sekali kegiatan. Seperti hanya kegiatan-kegiatan pendidikan jasmanai
pada umumnya, permainan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang
bersifat jasmani, koordinasi gerak, kewjiwaan dan social. Permainan
mempersiapkan anak untuk siap melakukan kegiatan olahraga lainnya seperti
atletik, bela diri, renang dan senam. Permainan mempunyai hubungan yang erat
sekali dengan kegiatan olahraga yang lain dalam mengembangkan manusia
seutuhnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Peneliti memfokuskan pada upaya peningkatan model belajar bermain
dapat meningkatkan hasil belajar lari pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen. Dari hasil penelitian ini,
peneliti ingin mengetahui bagaimana ada peningkatan hasil pembelajaran siswa
terhadap metode yang dikembangkan peneliti terapkan dalam ketrampilan siswa,
sikap siswa, pembelajaran yang menyenangkan, dan keaktifan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai tujuan.
Dengan penelitian tindakan kelas peneliti dapat mencermati suatu obyek
dalam hal ini siswa, menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu
untuk meningkatkan tingkat kesegaran jasmani siswa. Melalui tindakan yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bentuk rangkaian siklus kegiatan.
Dengan demikian perkembangan dalam setiap kegiatan pembelajaran dapat
berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan. Lari termasuk
pada katagori keterampilan gerak siklis. Tujuan dari jalan dan lari adalah
menempuh suatu jarak tertentu tanpa rintangan atau melewati rintangan secepat
mungkin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
Jambeyan I Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dari bulan April 2012 sampai
dengan bulan juni 2012.
Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Penelitian
No Rencana Kegiatan Tahun 2011 - 2012
April Mei Juni Juli 1. Persiapan Penelitian
a. Observasi b. Identifikasi Masalah c. Penentuan Tindakan d. Pengajuan Judul e. Penyusunan Proposal f. Pengajuan Ijin Penelitian g. Tindakan Terhadap Masalah 2. Pelaksanaan Penelitian a. Pelaksanaan Penelitian b. Pengumpulan Data 3. Penyusunan Data a. Penulisan Laporan PTK b. Skripsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini adalah siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen,
dengan jumlah 36 siswa , siswa putra 15 anak dan putri 21 anak.
C. Sumber Data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut :
1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang upaya peningkatan hasil belajar lari
cepat melalui model bermain yang dapat meningkatkan kecepatan lari pada
siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo,
Kabupaten Sragen.
2. Guru, Sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan melalui
pendekatan pembelajaran model bermain dapat meningkatkan kecepatan lari
pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jambeyan I, Kecamatan Sambirejo,
Kabupaten Sragen.
D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
terdiri dari :
1. Tes : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil pembelajaran lari
yang dilakukan siswa.
2. Observasi : dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran
bermain yang dapat meningkatkan kecepatan lari pada siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
No Sumber Data
Jenis Data Teknik Pengumpulan Data
Tujuan
1. Siswa Hasil keterampilan lari cepat
Tes praktek Tes keterampilan lari cepat
2. Siswa Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan lari cepat
Praktik dan unjuk kerja
Melalui lembar observasi
E. Uji Validitas Data
Teknik uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
triangulasi, yakni teknik validitas data dengan memanfaatkan sarana diluar data
untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data. Teknik Triangulasi yang
digunakan berupa triangulasi sumber data dan triangulasi model pengumpulan
data.
F. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase
untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
1. Hasil keterampilan lari : dengan menganalisis nilai rata-rata tes lari.
Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.
2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan lari : dengan
menganalisis rangkaian gerakan lari. Kemudian dikategorikan dalam
klasifikasi skor yang telah ditentukan.
Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat unjuk
kerja lari gaya jongkok. Menurut Iskandar, ( 2009 : 131 ) yang menyatakan
bahwa, “ Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan prosentase untuk
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran “.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur / langkah-langkah penelitian tindakan kelas diuraikan secara rinci
yang meliputi kegiatan dalam perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
hingga refleksi pada setiap siklus.
1. Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu
dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ( penyiapan perangkat
pembelajaran yang meliputi RPP dengan scenario secara jelas dan rinci
yang relevan dengan tindakan, pengadaan media, bahan dan alat, dan
pengembangan instrument penelitian ).
2. Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang
dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran.
3. Observasi dan interpretasi berisi penjelasan mengenai objek amatan (
misalnya partisipasi siswa secara berkelompok dalam membuat peta
semantic ) dan cara pengamatannya.
4. Tahap analisis dan refleksi menguraikan cara asesmen yang digunakan.
Selanjutnya dalam tahap refleksi diuraikan prosedur, alat, pelaku, sumber
informasi, dan cara analisisnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Apakah Indikator SUDAH tercapai?
5.
6.
7.
H. Indikator Capaian Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah upaya peningkatan
kecepatan lari siswa melalui pembelajaran metode bermain pada siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri Jambeyan I, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen,
pada tahun ajaran 2011 / 2012. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian
tujuan tersebut direncanakan dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan interpretasi, analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus
berikutnya. Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus.
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Pelaksanaan
Belum, perlu diadakan siklus III
Refleksi
Sudah, Penelitian bisa diakhiri
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 3. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Siklus 1
Rancangan Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario pembelajaran
yang terdiri dari :
1. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran.
2. Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (
treatment ) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lari.
3. Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian
lari.
4. Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
5. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
proses pembelajaran dilapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara
lain :
1. Menjelaskan kegiatan belajar mengajar lari.
2. Melakukan pemanasan.
3. Membentuk kelompok dalam proses belajar mengajar.
4. Melakukan latihan teknik langkah dasar dalam lari
a. Cara melakukan langkah awal pembelajaran lari.
b. Cara melakukan gabungan gerak langkah dengan ayunan tangan.
c. Sikap gerakan langkah dan ayunan yang benar.
d. Gerakan dengan pendekatan modifikasi alat.
5. Menarik kesimpulan
6. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Melakukan pendinginan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Pengamatan Tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap : (1) hasil ketrampilan gerak lari, (2)
kecepatan lari, (3) aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Evaluasi
Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan
perbaiakan yang dilaksanakan serta kreteria dan rencana bagi siklus
tindakan berikutnya.
Prosentase indicator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut
ini :
Tabel 3. Indikator capaian rata-rata nilai lari cepat
Aspek yang diukur
Prosentase Target Pencapaian
Cara mengukur Pra
Siklus Siklus
I Siklus
II
Ketuntasan hasil belajar siswa 30% 60% 70%
Diukur melalui ketuntasan siswa belajar lari melalui hasil penjumlahan aspek (afektif, kognitif dan psikomotor) Dengan acuan KKM sekolah adalah : ….
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Rancangan Siklus 2
Pada siklus 2 perencanaan tindakan dikaitkan denga hasil yang
telah dicapai pada tindakan siklus 1 sebagai upaya perbaikan dari siklus
tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran
pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan terhadap
pelaksanaan, observasi, dan interpretasi, serta analisis, dan refleksi yang
juga mengacu pada siklus sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tiap Siklus
1. Pra Siklus
Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu
peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang
ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen
Tahun Pelajaran 2011/2012, yang mengikuti materi pelajaran penjasorkes
khususnya lari cepat adalah 36 siswa, yang terdiri atas 15 siswa putra dan 21
siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran atletik khususnya materi lari
capat, dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.
2. Siswa kurang memiliki perhatian dan motivasi dalam pembelajaran lari cepat,
sebab guru kurang kreatif dalam mengajar materi pembelajaran lari cepat,
sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran lari
cepat.
3. Guru kesulitan menemukan contoh / model pembelajaran lari cepat yang baik
dan benar. Seringkali contoh yang disampaikan oleh guru melalui peragaan
langsung sehingga kurang dapat dicermati oleh siswa secara baik, sebab siswa
kurang dapat melihat contoh gerakan yang diperagakan oleh guru hal ini
karena kurangnya antusiasme siswa atau contoh gerakan kurang dapat
dipahami oleh siswa.
4. Guru kurang bisa dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran lari
cepat. Guru kurang kreatif untuk membuat cara agar siswa tertarik dan senang
mengikuti materi pembelajaran lari cepat.
5. Guru kurang menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran yang baik
kepada siswa agar mampu meningkatkan peran aktif siswa selama mengikuti
pembelajaran lari cepat. Pembelajaran yang monoton atau mengakibatkan
motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya
hasil belajar lari cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan kolaborator
melakukan pengambilan data awal penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui kondisi awal keadaan siswa dalam materi pembelajaran lari cepat
pada siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten
Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun diskripsi data yang diambil adalah
hasil belajar lari cepat pada siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.
Kondisi awal hasil belajar lari cepat pada siswa V SD Negeri Jambeyan I
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum
diberikan tindakan penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4. Diskripsi Data Awal/ Pra Siklus Hasil Lari Cepat Pada Siswa Kelas V
SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah
Anak Prosentase
80 – 95 Baik Sekali Tuntas 8 22,22%
75 – 79 Baik Tuntas 5 13,88%
70 – 74 Cukup Tuntas 5 13,88%
65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 11 30,55%
50 – 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 7 19,44%
Jumlah 36 100%
Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan tindakan
maka dapat dijelaskan bahwa mayoritas siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I
Kecamatan Sambirejo kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 belum
menunjukan hasil belajar yang baik khususnya materi pembelajaran lari cepat, hal
ini diketahui dari prosentase ketuntasan belajar 50% siswa atau 18 siswa yang
telah tuntas dalam materi pembelajaran lari cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut kriteria keberhasilan
pembelajaran yang kurang khususnya materi pembelajaran lari cepat. Dari
observasi data awal maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil
pembelajaran lari cepat pada siswa Kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan
Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui penerapan
modifikasi alat bantu pembelajaran. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan
sebanyak 2 siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni : (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4)
Analisis dan Refleksi.
2. Siklus I Pertemuan I
a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan I pada tanggal 23 Juni 2012,
sebagai berikut :
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment)
yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan modifikasi alat bantu pembelajaran
dalam pelaksanaan pembelajaran lari cepat.
3) Menyiapkan alat bantu pembelajaran yang diperlukan untuk membantu
pengajaran lari cepat.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, meliputi :
1) Pemanasan
a) Berdoa dan absensi siswa
b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
c) Melakukan pemanasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada inti
pembelajaran. Adapun permainan ini bernama permainan bintang 4 ( empat
). Cara permainan bintang 4 ( empat ) sebagai berikut :
Anak dibagi menjadi 4 kelompok disudut KUN yang telah disediakan regu
saling berhadapan ujung dengan ujung pada aba-aba siap,yak. Anak yang
berada didepan sendiri lari ke tengah menginjak ban bekas setelah itu lari
kembali dan menepuk salah satu anak didalam barisan. Setelah benar tepuk
lari ketempat ban menginjak lalu kembali kebarisan lagi dan seterusnya
dengan system perlombaan.
2) Inti Pelajaran
a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan materi pembelajaran lari cepat dari
mulai pembelajaran Start bersedia, siap hingga ya/go. Setelah guru selesai
menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerakan
dasar pembelajaran tersebut. Siswa melakukan awalan lari cepat yaitu lari
dengan membawa alat bantu kardus, yang disesuaikan dengan kecondongan
badan, ayunan tangan dan kecepatan langkah kaki. Siswa yang larinya cepat
dengan membawa kardus serta sesuai dengan cara berlari yang benar dan
cepat sampai finish akan menjadi yang pertama.
b) Pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu kardus. Siswa
melakukan awalan start kemudia membawa kardus yang sudah tersedia
didepan siswa dan berlari secepat mungkin sampai finish.
c) Penbelajaran sikap kecondongan badan, ayunan tangan dan kecepatan
langkah kaki.
d) Pembelajaran melewati garis finish .
e) Setelah selesai kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan evaluasi dari
pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui kekurangannya
dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi
pembelajaran lari cepat yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya
jawab kemudian semua siswa mencoba melakukan lari cepat dihalaman
sekolah dari materi yang telah diajarkan sesuai dengan urutan absen siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Penutup
a) Siswa dibariskan kemudian diminta untuk duduk dengan kedua kaki
diluruskan.
b) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang belum dipahami.
c) Evaluasi Umum terhadap Proses Pembelajaran gerak dasar dalam lari
cepat.
d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok dan atau individu.
e) Tindak Lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya).
f) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin berdoa
kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada langkah observasi dan interprestasi ini dilakukan oleh peneliti dan
guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi
menyimpulkan bahwa siswa terlihat senang dengan menerapkan alat bantu
pembelajaran. Hal ini terlihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran
berlangsung, siswa semangat dan antusias saat proses pembelajaran berlangsung.
a) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dan gembira dengan pemanasan yang
dikemas dengan cara permainan. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan
karena mereka merasa ada yang berbeda dari pemanasan yang mereka lakukan
biasanya.
b) Inti
Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan menggunakan modifikasi
alat bantu pembelajaran yang guru berikan. Hal ini terbukti dari peran aktif
siswa saat pembelajaran berlangsung dan berulang kali siswa meminta untuk
melakukan kembali gerakan yang telah diajarkan. Dan pada saat melakukan
rangkaian gerakan lari cepat siswa menunjukkan kemampuannya masing-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
masing dan terlihat bersungguh-sungguh dalam melakukannya terbukti dari
perubahan kemampuan lari cepat siswa dan juga kecepatan yang dihasilkan.
d. Analisis dan Refleksi
Pada pertemuan pertama terdapat keberhasilan dan kegagalan yang terjadi,
adapun keberhasilan dan kegagalan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Keberhasilan guru/siswa :
Pembelajaran melalui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dapat
meningkatkan peran aktif siswa selama mengikuti pembelajaran, alat bantu
tersebut memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran khususnya lari cepat dan juga mampu meningkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan gerakan lari cepat. Selain itu dengan penerapan
modifikasi alat bantu pembelajaran siswa tidak jenuh selama mengikuti
pembelajaran lari cepat.
2) Kendala yang dihadapi guru/siswa :
Pembelajaran melalui pendekatan bermain menggunakkan modifikasi alat bantu
pembelajaran yang terdapat unsur-unsur kompetisi membuat siswa harus mau
bekerjasama dalam kelompoknya, kendala yang dihadapi dalam hal ini adalah
membuat siswa putra dan putri mau bersatu dan satu kelompok tanpa ada
batasan dan juga rasa malu. Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam
melakukan pembelajaran serta menghilangkan batasan dan juga rasa malu
tersebut maka sebaiknya peneliti memberikan reward kepada siswa, misalnya
berupa pujian seperti : bagus, baik sekali, tepat sekali, bagus sekali, dan lain
sebagainya. Sehingga siswa mampu termotivasi dan juga melupakan batasan
dan juga rasa malu tersebut setelah larut dalam permainan yang diberikan.
3) Rencana Perbaikan :
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran pada pertemuan pertama maka
perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, guna meningkatkan
hasil pembelajaran yang lebih maksimal. Adapun hal-hal yang dilakukan antara
lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a) Agar siswa tidak salah dalam melakukan setiap gerakan pada kegiatan
pembelajaran tersebut, maka peneliti memberikan penjelasan cara melakukan
gerakan dengan benar dalam pelaksanaan pembelajaran lari cepat.
b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan
perhatian yang lebih intensif pada pertemuan berikutnya. Peneliti harus tetap
memberikan pemahaman dan motivasi pembelajaran yang berorientasi pada
modifikasi alat bantu pembelajaran.
3. Siklus I Pertemuan II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I, maka perencanaan tindakan
pada siklus I pertemuan II tanggal 25 Juni 2012 yang juga akan dilakukan
penilaian adalah sebagai berikut :
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment)
yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan penerapan modifikasi alat bantu
pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran lari cepat.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan, sebagai berikut :
1) Pemanasan.
a) Berdoa dan absensi siswa
b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
c) Melakukan pemanasan
Pemanasan dikemas dalam sebuah permainan sederhana yaitu lari kecil
melingkar secara berkelompok. Caranya Siswa dibagi menjadi beberapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kelompok, tiap kelompok berada dalam satu kotak/lingkaran. Salah satu
siswa dalam setiap kelompok melakukan lari kecil melingkar menuju salah
satu siswa satu kelompok kemudian memegang tangannya. Setelah
terpegang siswa yang sudah dipegang kemudian lari kecil menuju teman
berikutnya dan seterusnya.
2) Inti Pelajaran
a) Pada inti pembelajaran guru kembali menjelaskan materi pembelajaran lari
cepat dari mulai pembelajaran Start bersedia, siap hingga ya/go. Setelah
guru selesai menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan untuk
mencoba gerakan dasar pembelajaran tersebut. Siswa melakukan awalan
lari cepat yaitu lari dengan membawa alat bantu kardus, yang disesuaikan
dengan kecondongan badan, ayunan tangan dan kecepatan langkah kaki.
Siswa yang larinya cepat dengan membawa kardus serta sesuai dengan cara
berlari yang benar dan cepat sampai finish akan menjadi yang pertama.
b) Pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu kardus. Siswa
melakukan awalan start kemudia membawa kardus yang sudah tersedia
didepan siswa dan berlari secepat mungkin sampai finish.
c) Setelah selesai melakukan tugas ajar tersebut kemudian siswa dikumpulkan
untuk melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar
siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi lari cepat yang belum dipahami.
Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan untuk
melakukan kembali gerakan-gerakan lari cepat untuk memberi penguatan
dari materi pembelajaran yang telah diajarkan.
d) Siswa melakukan rangkaian start bersedia, siap dan ya/go serta melakukan
lari cepat sampai finish, di halaman sekolah yang sudah tersedia.
Setelah melakukan lari cepat dengan menerapkan modifikasi alat bantu
pembelajaran, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan secara
keseluruhan. Siswa melakukan rangkaian gerakan lari cepat sesuai daftar
urut absen dan di ambil hasil belajar yang sudah ditunjukkan oleh siswa
sebagai bahan evaluasi pada siklus I.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan :
a) Siswa dibariskan kemudian diminta untuk duduk dengan kedua kaki
diluruskan.
b) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang belum dipahami.
c) Evaluasi Umum terhadap Proses Pembelajaran gerak dasar dalam lari cepat.
d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok dan atau individu.
e) Tindak Lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya).
f) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin berdoa
kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada dasarnya pembelajaran melalui penerapan modifikasi alat bantu
pembelajaran cukup memberikan gairah dan semangat baru pada pembelajaran lari
cepat, hal ini dapat dilihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dan juga banyak siswa yang meminta untuk mengulangi lari cepat
karena belum puas dengan hasil yang telah didapatkan. Meski hasilnya belum
memenuhi target yang diharapkan masih ada siklus ke II sebagai perbaikan dari siklus
I dan diharapkan ada peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran lari cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 5. Diskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Lari Cepat Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah
Anak Prosentase
80 – 95 Baik Sekali Tuntas 9 25%
75 – 79 Baik Tuntas 13 36,11%
70 – 74 Cukup Tuntas - 0%
65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 3 8,33%
50 – 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 11 30,55%
Jumlah 36 100%
d. Analisis dan Refleksi
Dari tabel pencapaian hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
lari cepat meningkat sesuai target capaian yang dicantumkan pada proposal. Akan
tetapi masih perlu peningkatan pada metode yang diterapkan. Adapun
keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan 2 siklus I adalah :
1) Keberhasilan guru/siswa :
Dari pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar lari cepat yang cukup
bagus dengan prosentase siswa yang tuntas 61,11% atau 22 siswa sedangkan
siswa yang belum tuntas 38,88% atau 14 siswa.
2) Kendala yang dihadapi guru/siswa :
a) Kendala yang dihadapi pada pertemuan 1 pada siklus I sedikit demi sedikit
dapat diatasi meskipun demikian masih perlu peningkatan dan juga
pengembangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada pertemuan siklus
II.
b) Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal masih perlu meningkatkan
pendekatan internal kepada siswa terutama pada semangat dan peran aktif
siswa dalam pelaksanaan pembelajaran lari cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Rencana Perbaikan
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada
perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, untuk mendapatkan hasil belajar
yang maksimal, adapun rencana perbaikan tersebut antara lain :
a) Mempersiapkan skenario pembelajaran yang lebih matang agar siswa dapat
menerima pembelajaran dengan baik dan juga menghimbau kepada siswa
agar menjaga kondisi fisik sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan
maksimal.
b) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa
masih kurang berhasil agar siswa tersebut mengetahui kekurangan
sehingga termotivasi untuk membagikan kertu ceria.
4. Siklus II Pertemuan I
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka
perencanaan tindakan pada siklus II pertemuan I tanggal 26 Juni 2012 sebagai
berikut :
1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya. Pembelajaran
dengan menerapkan modifikasi alat bantu pembelajaran yang pada
pertemuan sebelumnya kurang berhasil dibuat lebih menarik lagi untuk
lebih meningkatkan semangat dan peran aktif siswa sehingga dapat
memperoleh hasil belajar yang maksimal
2) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar
proses perlaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, adapun skenario pembelajaran lari
cepat sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Pemanasan.
a) Berdoa dan absensi siswa
b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
c) Melakukan pemanasan
Pemanasan menggunakan permainan yang mengarah pada pembelajaran
inti, dalam pemanasan kali ini menggunakan permainan yang diberi nama
Permainan Lorong dan Tikus. Anak dibariskan menjadi 4 baris dengan aba-
aba. Contoh: hadap kanan, hadap kiri dan seterusnya. Setelah itu 3 anak
menjadi tikus yang akan masuk ke lorong-lorong, tetapi lorong-lorong
selalu berubah arah, tikus lari menurut lorong yang bisa dilewati sampai
waktu yang ditentukan.
2) Inti Pelajaran
a) Pada inti pembelajaran guru menjelaskan materi pembelajaran lari cepat
dari mulai pembelajaran Start bersedia, siap hingga ya/go. Setelah guru
selesai menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba
gerakan dasar pembelajaran tersebut. Siswa melakukan awalan lari cepat
yaitu lari dengan membawa alat bantu kardus, yang disesuaikan dengan
kecondongan badan, ayunan tangan dan kecepatan langkah kaki. Siswa
yang larinya cepat dengan membawa kardus serta sesuai dengan cara
berlari yang benar dan cepat sampai finish akan menjadi yang pertama.
b) Pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu kardus. Siswa
melakukan awalan start kemudia membawa kardus yang sudah tersedia
didepan siswa dan berlari secepat mungkin sampai finish.
c) Penbelajaran sikap kecondongan badan, ayunan tangan dan kecepatan
langkah kaki.
d) Pembelajaran melewati garis finish.
e) Setelah selesai kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan evaluasi
dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui
kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi pembelajaran lari cepat yang belum dipahami. Setelah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
selesai bertanya jawab kemudian semua siswa mencoba melakukan lari
cepat dihalaman sekolah dari materi yang telah diajarkan sesuai dengan
urutan absen siswa.
3) Penutup
Melaksanakan penenangan / pendinginan :
a) Siswa dibariskan kemudian diminta untuk duduk dengan kedua kaki
diluruskan.
b) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang belum dipahami.
c) Evaluasi Umum terhadap Proses Pembelajaran gerak dasar dalam lari
cepat.
d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok dan atau individu.
e) Tindak Lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya).
f) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin
berdoa kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada langkah observasi dan interpretasi ini dilakukan oleh peneliti dan
guru kolaborasi saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi
menyimpulkan bahwa :
Dari hasil observasi disimpulkan bahwa siswa semakin antusias
melakukan pembelajaran lari cepat, tampak tidak ada kejenuhan dari siswa
selama mengikuti proses pembelajaran.
1) Pemanasan
Saat pemanasan siswa terlihat senang dengan pemanasan yang dikemas
dengan cara permainan. Siswa lebih banyak bergerak dan melakukan
dengan rasa antusias.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Inti
Pada saat pembelajaran siswa tampak senang dengan penyajian materi
pembelajaran lari cepat. Melalui modifikasi alat bantu pembelajaran
siswa sudah mulai bisa menikmati pembelajaran. Siswa juga senang
dengan modifikasi alat pembelajaran yang diberikan. Hal ini terlihat
dari sikap siswa yang cenderung selalu ingi mencoba lagi. Pada
pembelajaran lari cepat, dilakukan secara keseluruhan. Dari awalan start
sampai finish siswa terlihat senang dengan modifikasi alat pembelajaran
yang diberikan dan cukup membuat siswa merasa tertantang untuk
melakukan lari cepat.
d. Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus II pertemuan
pertama adalah sebagai berikut :
1) Keberhasilan guru/ siswa :
Penerapan model pembelajaran bermain pada siklus II ini tampaknya semakin
membuat siswa bersemangat dan merasa tertantang, hal ini terbukti dengan sikap
siswa yang tak henti-hentinya ingin selalu mencoba setiap unsur gerakan dan
meminta guru untuk mengevaluasi serta selalu ingin mengulangi lagi.
2) Kendala yang dihadapi guru/ siswa :
Untuk semakin memacu semangat siswa hadiah selalu disiapkan berupa
pujian, tepuk tangan, dan acungan jempol pada siswa yang melakukan
rangkaian gerakan dengan benar akan tetapi terkadang siswa merasa hadiah
berupa pujian dari guru merupakan hal yang biasa dan meminta hadiah yang
lain.
3) Peneliti harus selalu memonitor kegiatan siswa dari awal hingga akhir selama
proses pembelajaran berlangsung agar guru mengetahui siswa yang belum
menguasai dengan benar lari cepat yang diajarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4) Rencana Perbaikan :
Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus pertemuan pertama, maka
perlu ada perbaikan-perbaikan pada pertemuan berikutnya, adapun rencana
perbaikan yang akan dilakukan antara lain :
a) Agar siswa tidak merasa asing dengan kegiatan pembelajaran tersebut maka
peneliti memberikan penjelasan cara bermain dengan benar dalam
pembelajaran lari cepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b) Siswa yang dirasa kurang berhasil pada pertemuan pertama akan diberikan
perhatian lebih dan diberikan semangat untuk terus berlatih dan mencoba tugas
ajar yang telah diajarkan.
c) Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan motivasi agar siswa tetap
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran lari cepat.
5. Siklus II Pertemuan II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I siklus II, maka perencanaan
tindakan pada siklus II pertemuan II tanggal 27 Juni 2012, yang juga dijadikan
untuk melakukan penilaian adalah sebagai berikut :.
1) Membuat RPP dengan mengacu pada pertemuan sebelumnya.
2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian lari
cepat.
3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran agar proses
pelaksanaan pembelajaran lari cepat dapat berjalan dengan lancar.
4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat,
adapun tahap pelaksanaan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Pemanasan
a) Berdoa dan absensi
b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum
c) Melakukan pemanasan
Pemanasan dikemas dalam bentuk permainan yaitu Lari Kecil Melingkar
Secara Berkelompok. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok berada dalam satu kotak/lingkaran. Salah satu siswa dalam
setiap kelompok melakukan lari kecil melingkar menuju salah satu siswa
satu kelompok kemudian memegang tangannya. Setelah terpegang siswa
yang sudah dipegang kemudian lari kecil menuju teman berikutnya dan
seterusnya.
2) Inti Pembelajaran
a. Pada inti pembelajaran guru kembali menjelaskan materi pembelajaran lari
cepat dari mulai pembelajaran Start bersedia, siap hingga ya/go. Setelah
guru selesai menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan untuk
mencoba gerakan dasar pembelajaran tersebut. Siswa melakukan awalan
lari cepat yaitu lari dengan membawa alat bantu kardus, yang disesuaikan
dengan kecondongan badan, ayunan tangan dan kecepatan langkah kaki.
Siswa yang larinya cepat dengan membawa kardus serta sesuai dengan
cara berlari yang benar dan cepat sampai finish akan menjadi yang
pertama.
b. Pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu kardus. Siswa
melakukan awalan start kemudia membawa kardus yang sudah tersedia
didepan siswa dan berlari secepat mungkin sampai finish.
c. Setelah selesai melakukan tugas ajar tersebut kemudian siswa
dikumpulkan untuk melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah
dilakukan agar siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran lari
cepat yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian
siswa ditugaskan untuk melakukan kembali gerakan-gerakan lari cepat
untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran yang telah diajarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Siswa melakukan rangkaian start bersedia, siap dan ya/go serta melakukan
lari cepat sampai finish, di halaman sekolah yang sudah tersedia.
Setelah melakukan lari cepat dengan menerapkan modifikasi alat bantu
pembelajaran, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan secara
keseluruhan. Siswa melakukan rangkaian gerakan lari cepat sesuai daftar
urut absen dan di ambil hasil belajar yang sudah ditunjukkan oleh siswa
sebagai bahan evaluasi pada siklus II.
3) Penutup 1) Siswa dibariskan kemudian diminta untuk duduk dengan kedua kaki
diluruskan.
2) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang belum dipahami.
3) Evaluasi Umum terhadap Proses Pembelajaran gerak dasar dalam lari
cepat.
4) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik
kelompok dan atau individu.
5) Tindak Lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan
pembelajaran berikutnya).
6) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin berdoa
kemudian siswa dibubarkan.
.
c. Observasi dan Interprestasi
Pada pembelajaran lari cepat dengan menerapkan modifikasi alat bantu
pembelajaran, ternyata dapat meningkatkan semangat serta peran aktif siswa dalam
mengikuti pembelajaran lari cepat, hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus
II yang memuaskan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 6. Diskripsi Data Akhir Siklus II Hasil Belajar lari cepar Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak
Prosentase
80 – 95 Baik Sekali Tuntas 12 33,33% 75 – 79 Baik Tuntas 19 52,77% 70 – 74 Cukup Tuntas - 0% 65 – 69 Kurang Tidak Tuntas - 0% 50 – 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 5 13,88%
Jumlah 36 100%
d. Analisis dan Refleksi
Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1) Keberhasilan guru/siswa:
Dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar lari cepat
meningkat dari 50% pada kondisi awal menjadi 61,11% pada akhir siklus I dan
meningkat menjadi 86,11% pada akhir siklus II. Dari perbandingan
peningkatan prosentase tersebut maka guru mampu memberikan materi
pembelajaran lari cepat dengan baik yaitu melalui penerapan modifikasi alat
bantu pembelajaran dan berdampak pada antusias siswa dalam mengikuti
pembelajaran yang baik sehingga siswa mampu memahami pembelajaran lari
cepat secara maksimal dan juga pencapaian hasil pembelajaran lari cepat yang
maksimal pula. Penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran ternyata dapat
memberi pencerahan sebagai alternatif dalam memberikan pembelajaran guna
meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran lari cepat sehingga
siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik dan memiliki antusias yang
tinggi sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Dari prosentase di atas maka hasil pembelajaran lari cepat pada siklus II
pertemuan ke II telah memenuhi target dari yang diharapkan. Oleh karena itu
penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lari cepat dapat memberikan pencerahan kepada guru sebagai alternatif dalam
memilih model-model pembelajaran khususnya materi pembelajaran lari cepat
guna meningkatkan hasil belajar siswa dan juga sebagai bentuk usaha guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran agar siswa dapat berperan aktif selama
mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat
tercapai secara maksimal.
B. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus
Setelah dilakukan deskripsi data tiap siklus. Maka dari hasil tersebut
disajikan perbandingan perkembangan antar siklus untuk mendeskripsikan
peningkatan hasil penelitiann yang telah dicapai. Berdasarkan analisis yang
dilakukan pada tes awal, tes setelah siklus I dan setelah siklus II maka deskripsi
analisis data hasil tes lari cepat dan nilai ketuntasan belajar siswa disajikan
sebagai berikut :
Tabel 7. Deskripsi Data Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat Siswa
Tes Statistik
Pra siklus Jumlah 2480
Rerata 68
Siklus I Jumlah 2566
Rerata 71
Siklus II Jumlah 2632
Rerata 73
Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata ketuntasan hasil belajar lari cepat
siswa dapat dibuat histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4. Histogram Nilai Rata-Rata Ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat Siswa
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II maka
dapat disimpulkan adanya peningkatan pembelajaran Lari Cepat pada siswa kelas
V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun
Pelajaran 2011/2012. Perbandingan hasil belajar pada Pra silkus, akhir siklus I
dan akhir siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 8. Perbandingan Data Pra Siklus, Akhir Siklus I dan Akhir Siklus II Hasil
Belajar Lari Cepat Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jambeyan I
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
Rentang Nilai Keterangan Presentase
Pra Siklus Siklus I Siklus II
80 – 95 Baik Sekali 22,22% 25% 33,33%
75 – 79 Baik 13,88% 36,11% 52,77%
70 – 69 Cukup 13,88% 0% 0%
65 – 69 Kurang 30,55% 8,33% 0%
50 – 64 Kurang Sekali 19,44% 30,55% 13,88%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Melalui tabel perbandingan hasil belajar lari cepat di atas apabila
diilustrasikan dalam grafik perbandingan, disajikan sebagai berikut :
Gambar 5. Histogram Perbandingan Hasil Belajar Lari Cepat Setelah
Diterapkan Modifikasi Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa
Kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.
Dari Histogram perbandingan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas V SD
Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2011/2012 dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari
prasiklus, siklus I dan siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012
dilaksanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri atas empat tahapan,
yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,
dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan
pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa:
Pembelajaran melalui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran, dapat
meningkatkan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas V SD Negeri Jambeyan I
Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Dari hasil
analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II.
Hasil belajar lari cepat pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 61,11% jumlah
siswa yang tuntas adalah 22 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase
hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 86,11%, sedangkan siswa yang
tuntas 31 siswa.
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan
proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat pembelajaran yang digunakan.
Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam mengembangkan materi,
kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam
mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta
teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.
Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Model pembelajaran yang menarik dapat juga membantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
motivasi siswa belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal
dalam hal ini khususnya penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran.
Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus
diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru
dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di
lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan
materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan
prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.
Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat
dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,
efektif, dan efisien.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa melalui
penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar
siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai
suatu pertimbangan bagi guru yang ingin memilih alternatif dalam menggunakan
model-model pembelajaran. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani olahraga
dan kesehatan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu
alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang
berkaitan dengan peningkatan hasil belajar lari cepat yang efektif dan menarik
yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai
pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya membosankan menjadi
pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan
yang lebih kreatif dalam membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak.
Ia dapat menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang
tersedia di sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik
yang profesional dan inovatif.
Dengan diterapkannya model pembelajaran melalui penerapan modifikasi
alat bantu pembelajaran untuk peningkatan hasil belajar siswa terhadap
pembelajaran lari cepat, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda
dalam proses pembelajaran Penjasorkes sebelumnya. Pembelajaran Penjasorkes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang pada awalnya membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa.
Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa
terdapat kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada
pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan
yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat
dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjas (baik proses
maupun hasil) dan peningkatan hasil belajar siswa. Dari segi proses pembelajaran
Penjas, penerapan model pembelajaran melalui penerapan modifikasi alat bantu
pembelajaran dapat merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa
dituntut untuk aktif dalam pembelajaran Penjas yang nantinya dapat bermanfaat
untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama,
mengembangkan skill dan mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya ini
sangat penting dalam pendidikan jasmani.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,
khususnya pada guru SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten
Sragen:
1. Guru hendaknya lebih inovatif dan kreatif dalam menerapkan metode untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
2. Guru hendaknya memberikan pembelajaran kepada siswa dengan modifikasi
alat bantu pembelajaran yang sederhana tetapi tetap mengandung unsur materi
yang diberikan, agar siswa tidak terlalu jenuh dan dapat berperan aktif dalam
mengikuti pembelajaran.