skripsi diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh...
TRANSCRIPT
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BOM TURKIDAN BOM BELGIA DI REPUBLIKA ONLINE
SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
OlehDita Dwi Fitriya1112051000062
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
1438 H/2017 M
i
ABSTRAK
Dita Dwi Fitriya (1112051000062)
Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki Dan Bom Belgia Pada RepublikaOnline
Bom dan Terorisme menjadi hal yang menakutkan bagi warga masyarakatmanapun yang mendengarnya. Tidak hanya di negara Timur saja, negara Baratpun turut menjadi sasaran aksi teror. Masyarakat dengan cepat mendapatinformasi mengenai hal tersebut karena perkembangan teknologi informasi yangmendukung di masa ini. Media massa telah menjadi hal yang digantungkanmasyarakat untuk melihat kejadian tanpa ada batasan tempat dan waktu. Kasusteror Bom di Turki dan Bom Belgia yang terjadi belum lama ini, menjadi salahsatu isu yang diperhatikan dalam pemberitaan Internasional, termasuk pulapemberitaan di Indonesia. Untuk itu peneliti ingin melihat bagaimana RepublikaOnline menyajikan berita terkait bom di Turki dan juga bom Belgia.
Tujuan tulisan ini untuk menjawab rumusan masalah bagaimana bingkaipemberitaan bom Turki dan bom Belgia yang dilakukan Republika Online padalevel sintaksis, skrip, temantik dan retoris? Bagaimana persamaan dan perbedaanbingkai berita yang ditampilkan oleh Republika Online?
Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif denganmenggunakan metode pengumpulan data dan menggunakan instrumen wawancaraserta observasi. Observasi teks yang dilakukan untuk melihat secara keseluruhanmengenai fakta-fakta yang di bangun oleh Republika Online hingga terlihatbingkai yang ditampilkan. Adapun sumber utama yang digunakan dalampenelitian ini ialah teks pemberitaan mengenai Bom Turki yang terjadi padatanggal 19 Maret 2016, dan Bom Belgia yang terjadi pada 22 Maret 2016. Teoriyang digunakan yaitu analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.Model ini menjelaskan bahwa setiap berita mempunyai frame. Berfungsi sebagaipusat ide. Frame yaitu suatu ide digabungkan dengan elemen berbeda ke dalamteks keseluruhan. Sehingga berhubungan dengan makna yang ditampilkan(Eriyanto, 2002: 289-291).
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bagaimana Republika Onlinemembingkai kedua peristiwa tersebut. Dimana ditemukan persamaan bahwaRepublika Online menampilkan judul dengan menggunakan unsur leksikon untukmenarik pembaca. Pada kedua pemberitaan tersebut, terlihat Republika Onlinelebih menekankan pada sisi pelaku yang diangkat dalam keseluruhan teks yangditampilkan. Disini, Republika Online mencoba menjelaskan ISIS bukanlahbagian dari muslim itu sendiri, terlihat dari kecaman, kemarahan, tuduhan yangterlihat pada teks pemberitaan, dan hal itu ditujukan kepada ISIS. Namun, diantara pemberitaan yang diteliti, bom Turki terlihat provokatif dan terkesanmenyudutkan ISIS sebagai pelaku apabila dilihat dari judul-judul yangditampilkan. Sedangkan pada pemberitaan Bom Belgia terlihat sudah adanyaklaim dari ISIS namun yang diberitakan yaitu cenderung pembelaan terhadapIslam, yang menyatakan bahwa pelaku pengeboman bukan bagian darimasyarakat muslim, melainkan murni tindak kejahatan mereka sendiri.
Kata Kunci: Bom, Framing, Pemberitaan, Republika Online.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan
menuju cahaya kebenaran yang penuh kemuliaan. Sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Framing Pemberitaan Bom
Turki dan Bom Belgia di Republika Online”Adapun skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun guna melengkapi
salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata
Satu (S1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini
tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan dan dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, beserta Suparto M.Ed Ph.D, selaku Wakil Dekan I Bidang
Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III
Bidang Kemahasiswaan.
2. Bapak Drs. Masran, M.A. dan Ibu Fita Fathurokhmah SS, M.Si selaku
Ketua dan Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Bapak Drs. Jumroni, M.Si sebagai pembimbing skripsi, yang telah
menyempatkan waktu dan memberikan arahan dan masukan positif dalam
penyusunan dan penulisan skripsi ini.
4. Bapak S. Hamdani, M.A selaku dosen penasihat akademik yang selalu
memberikan masukan selama menjalani perkuliahan
iii
5. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmu, pengalaman serta dedikasinya kepada peneliti selama
menuntut ilmu dalam masa perkuliahan dan selalu memotivasi untuk
menjadi insan akademis yang selalu terus belajar.
6. Mas Teguh Firmansyah, Editor Internasional dari Republika Online yang
telah memberikan waktu luang untuk wawancara di tengah kesibukannya
dan membantu penulis dalam proses pencarian data untuk skripsi ini.
7. Kedua Orangtua tercinta, Bapak Marsedi dan Ibu Ema Setyawati yang telah
memberi dukungan baik secara moril maupun materil, sekaligus menjadi
alasan utama penulis untuk segera menyelesaikan studi dan selalu menjadi
yang terbaik.
8. Kakak dan Adik penulis, Firziyanah Mustika Utami, Alif Rajab Burrahman,
dan Rafka Fauzan Akbar, yang telah memberikan motivasi kepada penulis.
9. Ibu Wally, Om Abi, Tante Marlina, dan sepupu saya Ines yang sudah
memberikan motivasi serta nasihatnya kepada penulis.
10. Riztira Syahrizal, yang tidak pernah lelah selalu memberi dukungan kepada
penulis dan membantu penulis dalam berbagai hal dari awal perkuliahan
sampai akhir masa perkuliahan.
11. TIJEL, Pipit, Keke, Ervan yang memberi motivasi kepada penulis selama
masa perkuliahaan.
12. Rekan-rekan WEAK KPI B 2012 khususnya Kepada Panji, Nunu, Devi,
Kateno, Sinta, Tika, Riadin, yang telah bersama-sama menempuh jalan
panjang dan senantiasa membantu penulis selama proses perkuliahan dalam
suka maupun duka.
iv
13. Teman-teman KKN ORION yang telah sama-sama berjuang menyelesaikan
perkuliahan, Bowo, Rikza, Debby, Puri, Ratna, Muliana, Ina, Albab, Raa.
14. Teman seperjuangan, Syahrul dan Faisal yang sudah membantu penulis dari
sebelum masa perkuliahaan hingga berakhirnya masa perkuliahaan.
15. Segenap staff yang bekerja di UIN Jakarta terimakasih atas keramahannya
dan pelayanan yang baik kepada penulis.
16. Orang-orang yang berkontribusi terhadap perjalanan hidup penulis dan dan
proses penulisan skrispi, yang mungkin saya lupa cantumkan namanya
dalam skripsi ini penulis ucapkan terimakasih banyak. Semoga Allah selalu
membalas kebaikan kalian.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
banyak kekurangan. Penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang terlibat. Hanya ucapan inilah yang dapat
peneliti berikan, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan khususnya kepada civitas akademik
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Jakarta.
Jakarta, 6 Januari 2017
Dita Dwi Fitriya
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1B. Batasan Masalah.................................................................................... 5C. Rumusan Masalah ................................................................................. 6D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7F. Metodologi Penelitian ........................................................................... 8G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORITIS ............................................................................ 15A. Konstruksi Realitas Sosial Media Massa .............................................. 15B. Konseptualisasi Berita........................................................................... 19
1. Definisi Berita ................................................................................. 192. Nilai Berita ...................................................................................... 213. Anatomi Berita ................................................................................ 23
C. Konsep Media Online ........................................................................... 24D. Analisis Framing ................................................................................... 27
1. Konsep Framing ............................................................................. 272. Landasan Dasar Teoritik Framing................................................... 303. Efek Framing .................................................................................. 334. Analisis Framing Model Zhondang Pan dan Gerald M.
Kosicki ........................................................................................... 35E. Terorisme .............................................................................................. 40
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK .................................................................. 42A. Profil Republika Online......................................................................... 42B. Kanal News Republika Online .............................................................. 46
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA........................................................... 48A. Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki di Republika Online.......... 48
1. Analisis Artikel 1 ............................................................................ 482. Analisis Artikel 2 ............................................................................ 543. Analisis Artikel 3 ............................................................................ 59
B. Analisis Framing Pemberitaan Bom Belgia di Republika Online ........ 651. Analisis Artikel 1 ............................................................................ 652. Analisis Artikel 2 ............................................................................ 71
vi
3. Analisis Artikel 3 ............................................................................ 77C. Perbandingan Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki dan Bom
Belgia di Republika Online ...................................................................82
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 86A. Kesimpulan ........................................................................................... 86B. Saran-saran............................................................................................ 88
Daftar Pustaka………………………………… ................................................................. 90Lampiran-Lampiran
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 01 Pemberitaan Bom Turki dan Bom Brussels di Republika Online...................... 9Tabel 02 Nilai-Nilai Berita.................................................................................................. 22Tabel 03 Kerangka Framing Pan dan Kosicki .................................................................... 35Tabel 04 Manajemen dan Redaksi Republika Online........................................................ 45Tabel 05 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 1 ..................................................................... 51Tabel 06 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 1 .................................................................. 53Tabel 07 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 2..................................................................... 57Tabel 08 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 2 .................................................................. 58Tabel 09 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 3 ..................................................................... 62Tabel 10 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 3 ................................................................. 63Tabel 11 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 1 .............................................................. 68Tabel 12 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 1 ........................................................... 70Tabel 13 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 2 .............................................................. 74Tabel 14 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 2 ........................................................... 77Tabel 15 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 3 .............................................................. 80Tabel 16 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 3 ........................................................... 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bom dan terorisme selalu menjadi topik hangat dikalangan masyarakat baik
Indonesia maupun masyarakat Internasional. Di dukung dengan kemajuan alat
komunikasi saat ini seperti hadirnya internet, maka tidak mengherankan apabila
kasus bom yang terjadi di berbagai negara akan cepat tersebar luas ke seluruh
penjuru dunia termasuk Indonesia. Salah satunya yaitu media massa berbasis
online yang menjadi pilihan yang banyak diminati masyarakat sebagai akses
mendapatkan informasi secara cepat tanpa adanya batasan ruang dan waktu
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya di awal tahun 2016 Turki kembali
mendapat serangan teror dan bom di beberapa lokasi dan wilayah yang berbeda.
Sejak bulan Januari hingga bulan Maret, terjadi beberapa kali serangan di Turki.
Serangan terjadi salah satunya yaitu pada pusat perbelanjaan Turki, bom yang
diduga sebagai bom bunuh diri itu meledak tepatnya di sepanjang jalan Istiklal
pada tanggal 19 Maret 2016. Isu ini sebenarnya memiliki nilai berita yang cukup
tinggi karena terjadi di pusat kota dimana tempat tersebut menjadi salah satu
tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing untuk berbelanja, dan tidak
hanya itu, bom tersebut juga telah menelan korban jiwa serta luka-luka sebanyak
36 orang dan sebagian diantaranya merupakan warga negara asing.
Polemik tersebut memang tengah bergejolak saat ini karena Turki yang
dirasa sedang mengalami gejolak ancaman dari beberapa kelompok ekstremis.
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya ISIS sedang melakukan aksi
2
pemberontakan terhadap perbatasan Turki karena memang otoritas Turki sendiri
sedang melawan kelompok tersebut. Dimana keberadaan mereka selalu menjadi
perhatian serius bukan hanya di negara bagian timur, namun di seluruh dunia.
Pemberontakan yang terjadi di Turki pada saat ini sebenarnya bukanlah
suatu hal yang tiba-tiba terjadi. Banyak faktor yang melatarbelakangi aksi teror
yang terjadi di Turki. Sejak runtuhnya Kekaisan Ottoman 1923 silam, Mustafa
Kemal Attaturk menjadi pengikis pengaruh Islam dalam keseharian masyarakat
dan pemerintahan di Istanbul. Attaturk menghapuskan simbol-simbol agama. Dia
memaksakan budaya barat dengan mempromosikan sekulerisme. Cita-cita
Attaturk tercapai menjadikan Turki sebagai republik, yang bukan cuma sekuler,
tapi juga menolak keberadaan agama. Padahal penduduk Turki lebih dari 80
persen hingga hari ini adalah muslim.1
Sekularisme pun mencuatkan permusuhan terhadap agama. Lebih dari 90
tahun, Islam dan sekulerisme adalah persoalan paling emosional di Turki.
Sekulerisme menjadikan Islam sebagai musuh utama negara. Negara memberi
benteng tinggi dan tebal, penghalang nuansa Islam di negara itu. Salah satunya
adalah regulasi larangan berjilbab dan berjanggut panjang.
Erdogan sebenarnya sudah mulai melawan sikap anti-Islam sejak dirinya
memimpin. Erdogan mencabut larangan berjilbab 2011 lalu di teritorial terbatas.
Jilbab pun mulai kembali dikenakan di kampus dan sekolah. Cemoohan dari
1 Pencabutan Larangan Berjilbab, Berakhirnya Sekularisme di Turki?, (diakses padatanggal 11 Januari 2017), diunduh darihttp://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/10/09/mueb01-pencabutan-larangan-berjilbab-berakhirnya-sekularisme-di-turki
3
oposisi terjadi. Namun Erdogan mengimbangi 'makian politik' itu dengan
pembangunan dan kesejahteraan rakyat Turki.2
Selain terjadinya serangan di Turki, negara bagian Eropa pun tak luput dari
aksi teror. Brussels, Belgia, mendapat giliran untuk menjadi tempat meledaknya
bom bunuh diri. Kejadian ini menimpa Belgia beberapa hari setelah bom di Turki
meledak, tepatnya tanggal 22 Maret 2016. Ledakan bom juga terjadi di belahan
dunia lainnya. Brussels Belgia merupakan tempat terjadinya ledakan. Ledakan
bom terjadi pada dua tempat yang berbeda, di bandara Zaventem dan juga di
stasiun metro Maelbeeck. 30 orang dilaporkan tewas dalam ledakan di bandara
Zaventem, dan sejumlah orang terluka dalam ledakan di stasiun metro Maelbeeck.
Lagi-lagi negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas
serangan-serangan di Bandar Udara Brussels dan stasuin kereta metro yang
merenggut 30 jiwa. Negara-negara di Eropa pun sebenarnya memang masih
bergejolak karena sebelumnya bom juga mengguncang kawasan Paris, Prancis.
Berbeda dengan di Turki, isu yang tersebar di masyarakat menyebutkan
bahwasannya terjadi ketimpangan yang serius dalam hal toleransi agama disana
yang mungkin menjadi salah satu faktor terjadinya aksi teror disana.
Media lokal dan internasional pun turut menyorot kejadian teror bom di Irak
dan Belgia tersebut dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Media
Internasional seperti Reuters, BBC News, AFP, The New York Times, dan
2 Pencabutan Larangan Berjilbab, Berakhirnya Sekularisme di Turki?, (diakses padatanggal 11 Januari 2017), diunduh darihttp://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/10/09/mueb01-pencabutan-larangan-berjilbab-berakhirnya-sekularisme-di-turki
4
lainnya terus meliput kedua ledakan tersebut. Sama halnya di Indonesia, namun
salah satu yang menyoroti kasus ini yaitu Republika Online.
Dengan kemajuan teknologi di masa sekarang media massa menjadi salah
satu sumber informasi terkini yang menyajikan informasi tidak hanya domestik
melainkan internasional. Media massa berbasis teknologi, yang menjadi acuan
utama para pencari informasi di era digital ini. Kecepatan waktu, efisien,
terjangkau, dan juga tidak terbatas oleh ruang dan waktu mejadi beberapa kriteria
masyarakat saat ini.
Hadirnya situs media online di Indonesia pun turut ramai diakses oleh
masyarakat. Muatan segala macam konten yang ditampilkan oleh media massa
tersebut tidak lain adalah hasil konstruksi pemikiran dari setiap penulisnya.
Bingkai apa yang ditampilkan, dan apa maksud tujuan yang ingin disampaikan
penulis. Konstruksi realitas sosial media massa tidak akan lepas dari gagasan
seorang sosiolog yaitu Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Menjelaskan
bahwa realitas terbentuk oleh proses sosial melalui tindakan dan interaksi, dimana
individu menciptakan terus menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami
bersama secara subjektif.3
Selanjutnya, untuk melihat konstruksi yang dibangun oleh media massa itu
sendiri, kita dapat melihat melalu frame yang ditampilkan oleh media tersebut.
Frame digunakan untuk mengetahui bagaimana media membingkai realitas yang
ada dengan sedemikian rupa. Realitas yang berkembang dipahami, dimaknai, dan
dikonstruksi dengan bentukan dan makna tertentu sesuai dengan kehendak media
3 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada MediaGrup, 2013), h. 13.
5
itu sendiri. Elemen-elemen yang digunakan bukan sekedar bagian dari teknis
jurnalistik semata, melainkan menandakan bagaimana peristiwa dimakanai dan
ditampilkan.4
Sebuah pemberitaan yang disajikan oleh media massa pun tidak luput dari
proses konstruksi itu sendiri. Untuk itu peneliti ingin melihat bagaimana
Republika Online sebagai salah satu media massa yang berdiri sudah cukup lama
serta memiliki viewers yang cukup tinggi menuangkan konstruksi ide, gagasan,
ideologi yang dirangkai menjadi sebuah fakta.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki dan Bom
Belgia di Republika Online”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dan agar
masalah yang diteliti lebih terarah, maka peneliti membatasi masalah penelitian
ini hanya pada pemberitaan mengenai Bom Turki dan Bom Belgia pada Republika
Online. Teks tersebut merupakan berita yang muncul pada Republika Online
dalam 3 hari terhitung sejak insiden terjadi. Berita mengenai bom di Istanbul
Turki terhitung sejak tanggal 19 maret sampai dengan 21 maret 2016, sedangkan
bom Belgia dimulai tanggal 22 maret sampai dengan 24 maret 2016. Dari
pemberitaan tanggal terkait diambil masing-masing 3 berita untuk selanjutnya di
analisis. Alasan mengapa mengambil 3 sampel untuk selanjutnya di analisis
karena timpangnya kuantitas berita antara Bom Turki dan Bom Belgia, dimana
4 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:LkiS, 2002), h. 75.
6
pada Bom Turki terdapat 7 berita, dan pada Bom Belgia terdapat 30 berita.
Dengan pertimbangan lainnya yaitu dipilih berdasarkan wartawan ataupun
redaktur yang menulis pemberitaan tersebut, yaitu narasumber yang diwawancara
dalam penelitian ini mas Teguh Firmansyah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pembingkaian pemberitaan bom Turki yang dilakukan
Republika Online pada level sintaksis, skrip, temantik, dan retoris?
2. Bagaimana pembingkaian pemberitaan bom Belgia yang dilakukan
Republika Online pada level sintaksis, skrip, temantik, dan retoris?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan pembingkaian berita yang
ditampilkan oleh Republika Online dalam pemberitaannya terkait bom di
Turki dan bom di Belgia?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana Republika Online membingkai berita
mengenai Bom Turki dan Bom Belgia yang terjadi pada bulan Maret 2016
dan dilihat dari level sintaksis, skrip, tematik, retoris.
2. Untuk mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan pembingkaian
berita yang digunakan Republika Online mengenai peristwa ledakan bom
yang terjadi di Turki dan Belgia pada bulan Maret 2016.
7
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi positif bagi
perkembangan keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu komunikasi dalam
pembahasan mengenai analisis framing pada teks berita. Selain itu, penulis
juga berharap agar penelitian ini dapat menambah ragam penelitian dalam
metode analisis framing. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi sumber informasi mengenai penelitian dengan menggunakan
metode analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi dua pihak, antara
lain:
a. Republika Online
Dapat bermanfaat dan memberikan informasi dan kontribusi kepada institusi
media terkait yaitu Republika Online, khususnya dalam mengkonstruksi atau
membingkai suatu realitas yang ada.
b. Pembaca atau Konsumen Media
Penelitian ini diharapkan pula dapat memberikan pengetahuan kepada
masyarakat atau pembaca terhadap sesuatu yang menunjuk kepada pembahasan
mengenai bagaimana media mengemas suatu peristiwa dengan cara pandang,
konstruksi, serta bingkai yang di bangun oleh media itu sendiri.
8
F. Metodologi Penelitian
Adapun metodologi yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagaiberikut:
1. Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Dimana paradigma
ini mempunyai pandangan tersendiri terhadap suatu berita. Berita tidak semata-
mata hanya diliput saja, tetapi ada proses hasil konstruksi di dalamnya.5 Berita
yang disajikan oleh media massa merupakan berita yang sifatnya subjektif bukan
objektif dari seorang wartawan. Tidak hanya bertugas sebagai penyampai dan
pencari berita, wartawan hadir pula sebagai pemberi penafsiran dan pemaknaan
dalam suatu berita yang diperolehnya.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Lexy J.
Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti pelaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Dalam penerapannya, penelitian
kualitatif menggunakan metode pengumpulan data dan analisis yang bersifat non
kualitatif salah satunya menggunakan instrumen wawancara dan pengamatan.6
Penelitian kualitatif melihat subjek dan objek yang diteliti berdasarkan fakta yang
ada. Sehingga, memlalui penelitian ini dapat terlihat gambaran penelitian atas
realitas yang ditampilkan terkait pemberitaan Bom Turki dan Bom Belgia di
Republika Online.
5 Eriyanto, Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:Lkis, 2002), h. 22.
6 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h. 2.
9
3. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah media
Republika Online, dan Objek dari penelitian ini adalah pemberitaan peledakan
bom yang terjadi di Turki dan Belgia pada bulam Maret 2016. Adapun judul
berita yang akan di analisis yaitu:
Tabel 01 Pemberitaan Bom Turki dan Bom Belgia di RepublikaOnline
No JudulWartawan dan
RedakturEdisi
1. Singapura Kutuk PengebomanIstanbul Turki
RR Laeny Sulistyawatidan Bilal Ramadhan
20 Maret 2016
2. Turki Sebut ISIS Dalang BomBunuh Diri diIstanbul
Gita Amanda dan KartaRaharja Ucu
20 Maret 2016
3. Netanyahu Duga ISIS di BalikSerangan Bom Turki
Reja Irfa Widodo danIndira Rezkisari
20 Maret 2016
4. Pemimpin Komunitas Muslim diLondon Kecam Serangan diBrussels
C18 dan BilalRamadhan
23 Maret 2016
5. Apa Motif Serangan Brussels? Gita Amanda dan BilalRamadhan
23 Maret 2016
6. Soal Serangan di Brussels,Dubes Rusia: Tak AdaKaitannya dengan Islam
Lida Puspaningtyas danTeguh Firmansyah
24 Maret 2016
Sumber : Republika.co.id
Judul diatas dipilih berdasarkan pertimbangan mengenai headline yang
ditampilkan oleh Republika Online dengan menggunakan unsur leksikon, dimana
dalam analisis framing, leksikon digunakan untuk menonjolkan fakta apa yang
akan diangkat dan ditampilkan pada sebuah pemberitaan. Selain
mempertimbangkan headline, pemilihan wartawan dan redaktur pun turut disorot
berdasar narasumber dari penelitian ini, yaitu Teguh Firmansyah. Terakhir yaitu
berdasarkan isi berita yang mewakili secara keseluruhan dari artikel-artikel yang
ditampilkan selama tiga hari sejak peristiwa terjadi.
10
4. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis framing model
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Peneliti menganalisis pemberitaan terkait
isu teror bom pada Republika Online kemudian menyimpulkan dari hasil tersebut.
Hasil dari penelitian bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran tentang
bagaimana Republika Online mengkonstruksi hasil dari pemberitaan tersebut.
5. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan selama 4 bulan yakni bulan Juli sampai
dengan Oktober 2016. bertempat di Kantor redaksi Republika Online Jalan
Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta Selatan 12510.
6. Sumber Data
Terdapat dua sumber data yang digunakan oleh peneliti, yaitu data primer
dan data sekunder. Adapun data primernya yaitu daya yang diperoleh dari hasil
pemberitaan Bom Turki pada tanggal 19 sampai dengan 21 Maret 2016, dan juga
pemberitaan Bom Belgia pada tanggal 22 sampai dengan 24 Maret 2016 di
Republika Online. Sedangkan data sekundernya diperoleh dari arsip, dokumen
dan wawancara dengan pihak-pihak terkait.
7. Tehnik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data:
a. Observasi
Metode yang digunakan yaitu dengan pengamatan dan mencatat secara
sistematis terhadap teks yang di teliti. Dalam hal ini yaitu mengamati teks
pemberitaan tentang kasus Bom Turki dan Bom Belgia di Republika Online.
11
b. Wawancara
Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan dalam penelitian
dengan cara melakukan tanya jawab antara penanya atau pewawancara dengan
narasumber atau orang yang diwawancarai.7 Dalam hal ini peneliti melakukan
wawancara dengan redaksi Republika Online Teguh Firmansyah. Peneliti memilih
narasumber tersebut karena dalam media massa, editor Internasional mengetahui
proses pembuatan berita serta apa saja pemberitaan terkait informasi internasional.
c. Dokumentasi
Peneliti melakukan pengumpulan data-data penunjang dari sumber bacaan
dari buku bacaan, website, artikel, makalah, jurnal yang terkait dengan materi
penelitian ini.
8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
a. Ketekunan Pengamatan
Teknik pemeriksaan keabsahan data berdasarkan seberapa tinggi derajat
ketekunan peneliti di dalam melakukan kegiatan pengamatan. Dalam hal ini,
pengamatan dilakukan dengan melakukan observasi terhadap objek yang diteliti
dengan cermat dan mengulas hasil analisis secara berulang dengan begitu, peneliti
memahami betul data dan temuan penelitian.8
b. Triangulasi
Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
di luar data yang telah dikumpulkan. Setelah mengobservasi teks artikel yang
7 Moh Nazin, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h.234.8 Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung : Mandar Maju, 1990),
h.159.
12
akan diteliti, peneliti memeriksakan kebenaran data yang telah diperolehnya itu
kepada pihak-pihak lain yang dapat dipercaya. Dalam hal ini, data diperkuat
dengan adanya melakukan perbandingan, pengecekan kebenaran dan kesesuaian
data penelitian melalui teori. Yaitu dengan mencari data peta politik di masing-
masing negara tempat peristiwa berlangsung yang mana akan berkaitan dengan
isu atau fakta yang ditampilkan dalam artikel. Untuk meneliti keabsahan, maka
hal tersebut penting sekali untuk mencari penjelasan pembanding. Hal ini dapat
dilakukan dengan logika atau dengan melakukan usaha pencarian data yang
mengarah pada penjelasan tadi.9
9. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis Framing untuk
menganalisis data temuan. Analisis Framing digunakan untuk membedah apa saja
unsur yang digunakan media massa untuk membingkai suatu peristiwa, seperti
cara-cara atau ideologi yang menjadi dasar saat mencermati strategi seleksi,
penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih memiliki makna atau
menggiring interpretasi khalayak sesuai dengan perspektif media.10 Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan konsep analisis framing Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki dengan komponen-komponennya yaitu level sintaksis, skrip,
tematik, retoris.
9 Lexy J Moleong “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Bandung : Rosda Karya, 2001),h. 178.
10 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 162.
13
10. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku
yang membahas tentang analisis framing dan terorisme. Diantaranya adalah:
a. Skripsi karya Ade Nur Afifah, mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yamg lulus pada tahun 2014, dengan penelitiannya yang berjudul
“Konstruksi Pemberitaan Ledakan Bom Vihara Ekayana pada Kompas.com
dan Republika Online”. Skripsi ini membahas mengenai ledakan bom di
Vihara Ekayana pada tahun 2013 dengan subjeknya Kompas.com dan
Republika Online, penelitian ini menggunakan teknik analisis framing
Roberth N, Entman.
b. Skripsi karya Sukmana Galih Maulana, mahasiswa Komunikasi Penyiaran
Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Lulus pada tahun 2016, dengan penelitiannya yang berjudul
“Analisis Framing Pemberitaan Paris Attack di Media Harian Kompas dan
Republika Edisi 15-19 November 2015”. Skripsi ini membahas mengenai
ledakan bom yang terjadi di Paris, Perancis pada tahun 2015 dengan subjek
penelitiannya media harian Kompas dan Republika, penelitian ini
menggunakan teknik analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki.
11. Pedoman Penulisan
Dalam penelitian ini, peneliti mengacu kepada buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nsudi dkk, yang
14
diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development an Assurance)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penyelesaian penulisan karya ilmiah ini, digunakan
susunan secara sistematis yang disusun ke dalam BAB sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, pada bab ini memaparkan latar belakang masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian, dan juga sistematika penelitian
BAB II : Landasan Teoritis, bab ini menjelaskan secara rinci mengenai teori
analisis framing, media massa Online, Berita, dan Terorisme.
BAB III : Gambaran Umum, bab ini berisi profil institusi atau lembaga dari
Republika Online, baik Visi dan Misi, serta Struktur Organisasi dari media
tersebut.
BAB IV : Temuan dan Analisis Data, pada bab ini berisi temuan serta analisis
framing terhadap pemberitaan Republika Online dalam peristiwa terjadinya
ledakan bom di Turki dan Belgia pada bulan Maret 2016.
BAB V : Penutup, bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan
saran penulis.
15
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Konstruksi Realitas Sosial Media Massa
Konsep kebenaran yang dipegang oleh media massa sebenarnya bukanlah
kebenaran yang sejati, melainkan sesuatu yang dianggap oleh masyarakat sebagai
kebenaran. Singkatnya, sebenarnya kebenaran itu ditentukan oleh media massa.
Menurut Paul Watson salah seorang pendiri Greenpeace.1 Jika hal ini benar
adanya, maka dapat kita bayangkan bagaimana tugas berat yang dimiliki oleh
khalayak pembaca dalam menyikapi sebuah berita. Pembaca harus banyak
memiliki kemampuan yang memadai dan tentunya referensi yang banyak pula
dalam menyaring sebuah berita agar menemukan sisi kebenaran yang
sesungguhnya dari berita tersebut, setidaknya yang mendekati sebuah kebenaran.2
Pada hakikatnya, pekerjaan media adalah mengkonstruksikan realitas yang
ada. Isi dari media itu sendiri pun merupakan hasil dari para pekerja media yang
mengkonstruksikan bergabai realitas yang dipilih dan didapatnya. Karena
memang sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa adalah menceritakan
peristiwa-peristiwa, maka seluruh isi media adalah sebuah realitas yang telah
dikonstruksikan (constructed reality). Memproduksi sebuah berita di media massa
pada dasarnya yaitu tidak lebih dari kegiatan menyusun realitas-realitas hingga
membentuk sebuah ‘cerita’.3
1 Ana Nadhya Abrar, Mengurai Permasalahan Jurnalisme, (Jakarta: Pustaka SinarHarapan, 1995), h. 59.
2 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 87.
3 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing... h. 88.
16
Isi media itu sendiri pada dasarnya merupakan hasil konstruksi realitas
dengan bahasa sebagai perangkat dasarnya. Sedangkan bahasa bukan saja sebagai
alat mempresentasikan realitas, namun juga sebagai penentu relief seperti apa
yang ingin ditampilkan dan diciptakan oleh bahasa mengenai realitas tersebut.
Akibatnya, media massa memiliki peluang yang sangat besar untuk memengaruhi
makna dan gambaran yang dihasilkan dari realitas yang dikonstruksikannya.
Untuk itu, tidak mudah sebenarnya untuk para pekerja di media dalam
menggunakan bahasa sebagai tolak ukur pembangunan realitas yang ada untuk
selanjutnya disebarluaskan dengan berbagai dampak dan persepsi yang
ditimbulkan.
Lanjut lagi mengenai profesi sebagai seorang wartawan. Pekerjaan utama
wartawan adalah mengisahkan hasil reportasenya kepada khalayak seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Dengan demikian mereka selalu terlibat dengan
usaha-usaha mengkonstruksikan realitas, yakni menyusun fakta yang
dikumpulkannya ke dalam suatu bentuk laporan jurnalistik berupa berita (news),
karangan khas (feature), atau gabungan keduanya (news festure). Karena
menceritakan berbagai kejadian atau peristiwa itulah maka dapat dikatakan bahwa
seluruh isi media adalah realitas yang telah dikonstuksikan. Laporan-laporan
jurnlaistik di media pada dasarnya tidak lebih dari hasil penyusunan realitas dalam
bentuk sebuah cerita. Dengan demikian pendapat Tuchman dapat dibenarkan
bahwa berita pada dasarnya adalah realitas yang telah di konstruksikan.4
4 Agus Sudibyo, I. Hamad, M. Qodari, Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama diMedia Massa. (Jakarta: Institut Studi Arus Informasi (ISAI), 2001), h. 65.
17
Karena itu, dalam banyak kasus, kita temukan berbagai kelompok yang
memiliki kekuasaan dam digunakan untuk mengendalikan makna ditengah
pergaulan sosial melalui media massa. Siapapun bisa melakukan hal tersebut
ketika memiliki kewenangan atas media itu sendiri. Dalam media massa,
keberadaan bahasa tidak lagi hanya sebagai alat untuk menggambarkan realitas,
melainkan bisa menentukan gambaran (citra) yang akan dimunculkan di benak
khalayak. Bahasa yang dipakai media ternyata mampu memengaruhi cara
melafalkan (pronounciation), tata bahasa (grammar), susunan kalimat (syntax),
perluasan dan modifikasi perbendaharaan kata, dan akhirnya mengubah dan dapat
juga mengembangkan percakapan (speech), bahasa (language), dan makna
(meaning).5
Teori Konstruksi sosial media massa tidak akan lepas dari gagasan seorang
sosiolog yaitu Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Kostruksi sosial media
massa merupakan pengembangan dari konstruksi sosial atas realitas. Dalam buku
“The Social Constrction of Reality, a Treatise in the Sociological of Knowledge”.
Berger dan Luckmann menjelaskan bahwa proses sosial tidak terjadi dengan
sendirinya melinkan melalui beberapa tindakan dan interaksi yang dilakukan oleh
setiap individu.6 Apabila realitas tersebut tidak dicipatakan oleh individu tersebut
secara terus-menerus dan tidak dialami bersama secara subjektif maka proses
sosial tidak akan terjadi. Proses sosial terjadi karena individu menciptakan secara
terus-menerus realitas yang dimilikinya.
5 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing... h. 90.
6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus TeknologiKomunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group: 2008), h. 189.
18
Berger dan Luckmann juga menjelaskan realitas sosial dengan memisahkan
pemahaman antara kenyataan dan pengetahuan. Maksdu dari kenyataan disini
adalah sesuatu yang berasal dari sang pencipta. Sedangkan pengetahuan yaitu
untuk menjelaskan apa yang ada di pikirannya. Dapat dikatakan juga, kenyataan
itu sesuatu yang memang sudah diakui keberadaannya (being) sedangkan
pengetahuan yaitu sesuatu yang nayata (real). Sehingga makud dari pemikiran
Berger dan Luckmann ini yaitu keberadaan sebuah peristiwa merupakan sesuatu
yang ada tanpa adanya keiningan setiap individu. Namun kenyataan (real),
memang ada, namun ia terbentuk dari pemikiran-pemikiran individu. Jadi
keberadaan dan nyata itu berbeda, keberadaan itu karena sang pencipta, dan nyata
itu karena pemikiran individu.7
Konsep mengenai Konstruksi yang digagas oleh Berger dan Luckmann
menurutnya terjadi melalui tiga proses, yaitu:8 Objektivasi, merupakan sebuah
realitas diluar individu yang terbentuk oleh pengalaman didunia secara objektif.
Misalnya, manusia mempersepsikan dirinya akan merasa sakit jika bagian
tubuhnya dipukul, hal ini dikarenakan pengaman manusia itu sendiri sebelumnya.
Kedua Internalisasi, yaitu realitas subjektif yang dipahami sesuai dengan persepsi
individu, artinya realitas subjektif adalah realitas objektif kedalam individu.
Ketiga Eksternalisasi, realitas ini terbentuk setelah melalui proses objektivasi dan
Internalisasi. Bagi orang yang tidak menahu mengenai sebuah realitas yang
terjadi, maka mereka akan menerima apa adanya tanpa kritis terhadap hal tersebut.
7 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing... h. 91.
8 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus TeknologiKomunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 205.
19
Dalam dekonstruksi kepentingan tertentu, selalu mengarahkan kepada
pemilihan metode penafsiran. Kemudian menjelaskan bahwa intrepetasi yang
dilakukan individu terhadap realitas sosial bersifat sewenang wenang. Berbagai
gagasan Derrida (1978) ini sejalan dengan Habermas (1972) bahwa terdapat
hubungan strategis antara pengetahuan manusia dengan kepentingan teknis,
praktis maupun emansipatoris yakni bahwa pengetahuan adalah produk
kepentingan.9
Dengan demikian jelas bahwa media tidak bisa dianggap berwajah “netral”
dalam memberikan jasa informasi dan hiburan kepafa khalayak. Media massa
tidak hanya dianggap sekadar sebagai hubungan antara pengirim pesan pada suatu
pihak dan penerima pada pihak lain. Lebh dari semua itu, media dilihat sebagai
produsen dan pertukaran makna. Titik tekannya terletak pada bagaimana pesan
atau teks berinteraksi dengan orang untuk memproduksi makna berkaitan dengan
pesan teks di dalam kebudayaan.
B. Konseptualisasi Berita
1. Definisi Berita
Berita dalam bahasa Inggris yakni News, menurut Mitchel V. Charnley dan
James M. Neal berita atau news adalah laporan tentang suatu peristiwa atau opini,
kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru
dan harus secepatnya disampaikan.10
9 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus TeknologiKomunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2008), h. 12-13.
10 AS. Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature PanduanPraktis Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 64.
20
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita adalah laporan mengenai
kejadian atau peristiwa yang hangat.11 Ada beberapa definisi lainnya mengenai
berita, diantaranya:
a. Dean M. Lyle Spencer mendefiniskan berita sebagai suatu kenyataan atau
ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca.
b. Dr. Williard C. Bleyer menganggap berita adalah suatu yang termassa
(baru) yang dipilih oleh wartawan utnuk dimuat dalam surat kabar. Karena
itu, ia dapat menarik atau mempunyai makna, sehingga dapat menarik minat
pembaca surat tersebut.
c. William S. Maulsby menyebut bahwa berita sebagai suatu peraturan secara
benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru
terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat
berita tersebut.
d. Eric C. Hepwood mengatakan berita adalah laporan pertama dari kejadian
yang penting dan dapat menarik perhatian umum.
e. Dja’far H. Assegaff mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta atau
ide yang termassa dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan,
yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa,
karena penting atau akibatnya, karena mencakup segi-segi human interest
seperti humor, emosi, dan ketegangan.
f. J. B Wahyudimendefinisikan menulis berita sebagai laporan tentang
peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik bagi
khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa.
11 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 40.
21
Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan
media massa secara periodik.
g. Amak Syariffudin mengartikan berita adalah suatu kejadian yang
ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik mass media.12
Dapat disimpulkan bahwasannya suatu berita setidaknya mengandung unsur
peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peritiwa tanpa jalan
cerita tidak bisa dikatakan sebagai berita.13
2. Nilai Berita
Nilai berita merupakan ukuran-ukuran atau nilai-nilai tertentu yang dimiliki
oleh setiap peristiwa yang terjadi. Tidak semua peristiwa dapat menjadi sebuah
berita, karena itu tergantung dari seberapa besar peristiwa tersebut memiliki
nilai.14 Nilai berita (news values), menurut Downie JR dan Kaiser merupakan
istilah yang tidak mudah didefinisikan. Istilah ini meliputi segala sesuatu yang
tidak mudak dikonsepkan. Kalkulasi nilai yang diberikan pada suatu peristiwan
pun tidak bisa dipastikan.15
Dalam kehidupan sehari-hari, begitu banyak peristiwa yang sebenarnya
terjadi. Tetapi tidak semua peristiwa dapat dijadikan sebuah berita, maka
peristiwa yang dapat menjadi berita tergantung pada beberapa hal, diantaranya
sebagai berikut:
12 Totok Juroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.46.
13 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Tangerang, Kalam Indonesia, 2005), h. 55.14 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LkiS, 2002), h. 106.15 Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005), h. 17.
22
a. Aktualitasb. Jarak (dekat jauhnya) peristiwa dari khalayak (pembaca,
pendengar, dan penonton)c. Penting tidaknya figur yang diberitakand. Keluarbiasaan peristiwae. Akibat yang mungkin ditimbulkan dari peristiwaf. Ketegangan dalam peristiwag. Peristiwa seksh. Kemajuan-kemajuan yang diberitakani. Emosi yang ditimbulkan oleh peristiwaj. Humor yang terkandung dalam peristiwa16
Berita berasal dari peristiwa yang dianggap memiliki nilai-nilai berita
adalah produk dari konstruksi yang dibangun oleh media. Untuk melihat
pembagian konstruksi berita oleh media dapat ditabelkan sebagai berikut.
Tabel 02 Nilai-nilai Berita
Prominance Nilai berita diukur dari kebesaran peristiwanya atau artipentingnya. Peristiwa yang diberitakan hanya kejadiam-kejadian penting. Seperti pelantikan presiden atau jatuhnyapesawat terbang yang menewaskan seluruh penumpang.
Human Interest Peristiwa baru bisa disebut sebagai berita jika peristiwatersebut lebih banyak mengandung unsur haru, sedih, danmenguras emosi khalayak. Seperti bencara tsunami Aceh,dll.
Conflict/Contriversy Peristiwa baru dianggap suatu berita, kalau peristiwa itulebih banyak mengandung konflik atau kontroversi.
Unusual Peristiwa yang jarang atau tidak biasa.
Proximity Peristiwa yang dekat lebih layak diberitakan, baik fisikmaupun emosional.17
Sumber : AS Haris Sumadiria, 2005
3. Anatomi Berita
Seperti halnya tubuh manusia, berita juga memiliki bagian-bagian ,
diantaranya sebagai berikut:
16 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru..., h. 5517 AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan
Praktis Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 107.
23
a. Judul berita, kepala berita (headline). Gunanya untuk memperkenalkan isi
berita yang akan ditulis. Judul ini hendaknya mencerminkan isi berita.
b. Date Line, merupakan keterangan sebagai petunjuk; tempat atau kejadian
(nama kota) dan juga waktu penyusunan berita.
c. Teras Berita (lead), merupakan alinea pertama dari sebuah berita yang
merupakan int terpenting dari keseluruhan isi berita yang disajikan.
d. Tubuh Berita, tubuh atau body berita berisikan pemaparan masalah,
penjelasan-penjelasan lebih lanjut dari apa-apa yang telah disebutkan dalam
teras berita.
e. Tambahan, pada akhirnya isi berita dikoreksi dan ditambahkan dengan hal-
hal lain yang masih ada hubungannya dengan keseluruhan isi berita. 18
Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam sebuah berita. Secara
umum susunan yang sering dipakai asalah susunan piramida terbalik. Metode ini
lebih menonjolkan inti berita. Tujuannya adalah untuk mempercepat pembaca dan
mengetahui apa yang diberitakan, dan juga untuk memudahkan para redaktur
memotong bagian yang tidak penting yang terletak di bagian paling bawah dari
tubuh berita.
C. Konsep Media Online
Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih, menyebabkan
informasi yang berkembang semakin cepat berpindah dan menyebar, hal ini
dikarenakan hadirnya media komunikasi baru yaitu media online. Pengertian
online (dari bahasa Inggris dan terbentuk dari dua kata yaitu on dan line). Menurut
18 Amir Jeniri, Belajar Menjadi Wartawan: Buku Pegangan untuk Bakal Wartawan,(Selangor: PTS Profesional), h. 75.
24
kamus bahasa Inggris-Indonesia kata on mengandung arti sedang berlangsung.19
Sedangkan line berarti garis, barisan, macam, tali, saluran, jalan, batas, urusan,
perbentengan, deretan, dan tema.20 Maka dapat disimpulkan bahwa media online
adalah alat untuk menyampaikan informasi atau gagasan atau ide kepada khalayak
melalui jalur atau garis yang dikenal dengan jaringan tanpa kabel.
Pada tahun 1927, Farnsworth menemukan televisi dan dunia pencitraan
materi mulai disempurnakan menjadi sangat sempurna. Namun, penemuan ini
tidak bertahan lama, karena munculnya teknologi digital telepon yang dapat
digabung dengan televisi sehingga lahir komputer dan kemudian berkembang
dengan pesat. Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan bergabungnya
telepon, radio, komputer dan televisi menjadi satu yang dikenal dengan internet.
Penemuan komputer pada tahun 1960-an dan terus berkembang sampai tahun
1990-an hingga melahirkan media baru (New Media).
Teori media baru (new media) ini diperkenalkan pertama kali oleh Mark
Poster pada tahun 1990 melalui publikasi bukunya yang terkenal, berjudul The
Second Media Age yang membuat heboh sebuah zaman baru pada teknologi
interaktif dan jaringan komunikasi, khususnya internet yang menjadikan
perubahan masyarakat. gagasan atau isi dari buku tersebut sangat berkembang
dimulai dari tahun 1980-an sampai dengan saat ini, yang mana ia memberi isyarat
perubahan penting pada teori media.21
19 John Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2005),h. 404.
20 John Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia..., h. 360.21 Stephen W. Littlejohn dan Kren A. Foss, Theoris of Human Communication, (USA:
Thomson Wadsworth, 2008), h. 291.
25
Media baru dideskripsikan sebagai media yang mampu menyajikan
informasi secara interaktif. Dalam hal ini selain khalayak yang mampu meanggapi
setiap informasi dengan mudah, mereka juga dapat berperan aktif dalam
menyampaikan informasi, serta pembaca juga dapat berkomunikasi dengan
pembaca lainnya.22
Media baru ataupun teknologi internet begitu cepat berkembang dengan
banyaknya ragam program yang dimilikinya. Internet telah berkembang menjadi
sebuah teknologi yang tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi,
namun juga telah mampu menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan
manusia, yaitu sebuah realitas materialistis yang tercipta dalam kehidupan dunia
maya. Teknologi yang dapat menembus time dan space.23
Media online, yaitu media internet yang biasa kita sebut dengan website,
blog, dan lainnya yang terbit dan tayang di dunia maya, dapat dibaca dan dilihat di
internet. Media online merupakan pemain baru dalam kancah pers di Indonesia.24
Terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh media baru. Pertama, tidak
tersentralisasi, artinya dimanapun, kapanpun dan siapapun dapat mengakses
internet secara bebas. Kedua, komunikasi yang dilakukan yaitu dua arah, yang
dimaksud disini yaitu adanya interaktifitas dan timbal balik (feedback) antara
komunikator dan komunikan yang berkomunikasi menggunakan internet. Ketiga,
diluar kontrol negara, sehingga pengguna internet dapat mengekspresikan gagasan
dan pendapatnya secara bebas. Keempat, demokrasi, artinya semua orang berhak
22 Stephen W. Littlejohn dan Kren A. Foss, Theoris of Human Communication... h.291.23 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008), h. 135.24 Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Galia Indonesia, 2010), h. 27.
26
mengakses (tidak ada pembagian kelas sosial). Kelima, berorientasi pada
kesadaran individu.25
Tidak dapat dielakkan keunggulan layanan online ini pula yang kemudian
dimanfaatkan oleh banyak media sehingga melahirkan media-media massa dalam
bertuk situs-situs online. Kegiatan jurnalistik melalui internet pun hingga kini
semakin berkembang. Perkembangan jurnalistik media online di Indonesia sendiri
dapat dilihat dari bermunculannya situs-situs berita yang dapat diakses dengan
mudah seperti detik.com, okezone.com, sindonews.com, dan masih banyak lainnya
media-media berbasis internet.
Dalam pers profesional pemberitaan dengan bantuan komputer telah
bermanfaat dalam proses produksi itu sendiri. Efisiensi waktu menjadikan berita
yang disajikan lebih aktual dan cepat tersebar ke seluruh penjuru dunia. Harus
diakui bahwa keberadaan media media online saat ini sangat membantu
masyarakat dalam mencari berita. Media online memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan jurnalistik media lainnya. Pertama, berita-berita yang
disampaikan jauh lebih cepat, bahkan dapat ter update dalam jangka waktu menit
hingga detik. Kedua, untuk mengakses berita-berita yang disajikan, tidak hanya
dapat dilakukan lewat komputer ataupun laptop, melainkan dapat pula diakses
melalui ponsel dan perangkat lainnya yang mendukung jaringan internet sehingga
sangat mudah dilakukan dan praktis. Ketiga, pembaca media online dapat
memberikan tanggapan atau komentar secara langsung terhadap berita-berita yang
25 Stephen W. Littlejohn dan Kren A. Foss, Theoris of Human Communication... h. 292.
27
disukai atau yang tidak disukai dengan mengetiknya pada kolom komentar yang
telah disediakan.26
D. Analisis Framing
1. Konsep Framing
Analisis framing digunakan untuk mengetahui bagaimana media
membingkai realitas yang ada dengan sedemikian rupa. Realitas yang berkembang
dipahami, dimaknai, dan dikonstruksi dengan bentukan dan makna tertentu sesuai
dengan kehendak media itu sendiri. Elemen-elemen yang digunakan bukan
sekedar bagian dari teknis jurnalistik semata, melainkan menandakan bagaimana
peristiwa dimakanai dan ditampilkan.
Analisis Framing merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui
bagaimana perspektif atau cara pandang seorang wartawan ketika menyeleksi
sebuah isu dan menuliskannya menjadi sebuah berita. Cara pandang tersebut pada
akhirnya akan menentukan fakta apa yang hendak dibentuk dan diambil, bagian
mana dari isu tersebut yang akan ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak
dibawa kemana arah dari berita tersebut. Seperti dikatakan oleh Todd Gitlin,
framing adalah sebuah strategi bagaimana realitas dibentuk dan disederhanakan
sedemikian rupa untuk ditampilkan kepada khalayak pembaca. Peristiwa-
peristiwa yang ada ditampilkan dalam sebuah pemberitaan agar tampak menonjol
dan menarik perhatian khalayak pembaca. Frame adalah prinsip dari seleksi,
penekanan, dan presentasi dari realita.27
26 Zaenudin HM, The Journalist, (Bandung: Simbiosa Rekatama, 2011), h. 7-8.27 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LkiS, 2002), h. 79.
28
Media setiap hari membingkai dna membungkus realitas dalam aturan-
aturan tertentu, kemasan tertentu, dan menyederhanakannya, serta memilih apa
yang tersedia dalam pikiran dan tindakan seorang wartawan. Menurut Gitlin,
frame media sebenarnya tidak berbeda jauh dengan frame di kehidupan sehari-
hari yang suka kita lakukan. Seiap hari para jurnalis berhadapan dengan begitu
banyak peristiwa sesuai dengan pandangan dan kompleksitasnya. Lewat frame,
jurnalis mengemas sebuah peristiwa yang kompleksi itu menjadi peristiwa yang
dapat dipahami, dengan perpspektif tertentu dan lebih menarik perhatian
khalayak. Laporan berita yang akhirnya ditulis oleh wartawan pada akhirnya akan
menampilkan apa yang dianggap penting dan apa yang dianggap tidak penting,
apa yang ditonjolkan, dan apa yang perlu disampaikan oleh wartawan kepada
khalayak pembaca. Seperti dikutip pendapat Gitlin,“Media frames are persistent
patterns of cognition, interpretation, and presentation, of selection, emphasis, and
exclusion, by which symbol-handlers routinly organize discoursem wether verbal
or visual.28” Yang dapat diartikan bahwa Frame media dengan demikian adalah
bentuk yang muncul dari pikiran (kognisi), penafsiran, dan penyajian, dari seleksi,
penekanan, dan pengucilan dengan menggunakan simbol-simbol yang dilakukan
secara teratur dalam wacana yang terorganisir, baik dalam bentuk verbal maupun
visual.
Menurut Gitlin pula, frame adalah bagian yang sudah pasti hadir di dalam
praktik jurnalistik. Dengan frame, jurnalis memproses berbagai informasi yang
tersedia dengan cara mengemasnya sedemikian rupa dalam kategori kognitif
28 Todd Gitlin, The World is Watching: Mass Media in the Making and Unmaking of theNew Left, (California: University of California Press, 1880), hlm. 7.
29
tertentu dan disampaikan kepada khalayak. Secara luas, pendefinisian ini
menyertakan di dalamnya konsepsi dan skema interpretasi wartawan.
Inilah sesungguhnya sebuah realitas politik media, bagaimana media
membangun, menyuguhkan, mempertahankan, dan memproduksi, sutau peristiwa
kepada pembaca ataupun masyarakat. Melalui analisis framing akan dapat
diketahui siapa mengendalikan siapa, dan mana kawan mana lawan, mana patron
dan mana klien, siapa diuntungkan dan siapa dirugikan, siapa menindas dan siapa
tertindas. Kesimpulan seperti ini sangat mungkin diperoleh dengan menggunakan
analisis framing karena ini merupakan suatu seni-kreativitas yang memiliki
kebebasan tertentu. 29
Ada dua esensi utama atau aspek dari analisis framing. Pertama yaitu,
memilih fakta atau realitas. Melihat bagaimana peristiwa dipilih dan dimakna.
Proses ini di dasarkan pada asumsi, wartawan tidak mungkin melihat peristiwa
tanpa perspektif. Ini berhubungan dengan bagian mana yang diliput dan mana
yang tidak diliput atau apa yang dipilih dan apa yang dibuang. Termasuk juga
bagian mana yang akan ditekankan dalam realitas, bagian mana yang akan
diberitakan dan mana yang tidak diberitakan, serta penekanan aspek tertentu
dengan dilakukannya pemilihan angel tertentu, memilih fakta tertentu, dan
melupakan fakta yang lain, memberitakan aspek tertentu dan melupakan aspek
lainnya. Intinya adalah, peristiwa dilihat dari sisi tertentu. Akibatnya, pemahaman
dan konstruksi atas suatu realitas atau peristiwa bisa jadi berbeda antara satu
media dengan media lain.
29 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam PerspektifPenelitian Kualitatif, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), h. 77.
30
Kedua, bagaimana fakta ditulis. Proses kedua ini mengacu pada bagaimana
setelah fakta dipilih kemudian disajikan kepada khalayak pembaca. Aspek ini
berhubungan dengan pemakaian kata, kalimat, dan gambar untuk mendukung
gagasan. Gagasan itu dipilih dan diungkapkan menggunakan kata, kalimat, dan
proposisi apa, dengan bantuan aksen foto dan gambar, dan lain sebagainya.
Bagaimana fakta yang dipilih tersebut ditekankan dengan pemakaian perangkat
tertentu. Seperti penempatan yang mencolok (headline ditempatkan di bagian
depan atau belakang), pengulangan kata, pemakaian grafis, untuk mendukung dan
memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan orang
atau peristiwa yang di beritakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi,
simplifikasi, dan pemakaian kata yang mencolok, gambar dan lainnya. Elemen
menulis fakta ini berhubungan erat dengan penonjolan realitas. Akibatnya, aspek
tertentu yang ditonjolkan menjadi menonjol, dan lebih mendapatkan alokasi serta
perhatian yang besar dibandingkan aspek lain.30
2. Landasan Teoritik Analisis Framing
Ada empat perspektif yang menjadi landasan dasar teoritik analisis framing:31
a. Perspektif Komunikasi
Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau
cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis
berita. Oleh karena itu, berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi
keberadaan subjek sebagai sesuatu yang legitimate, objektif, alamiah, wajar, dan
tak dapat terelakkan.
30 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:LkiS, 2002), h. 81-82.
31 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam PerspektifPenelitian Kualitati..., h. 80.
31
b. Perspektif Sosiologi
Pada dimensi sosiologis, frame dilihat terutama untuk menjelaskan
mengenai bagaimana organisasi dari sebuah ruang produksi berita dan si pembuat
berita membentuk berita secara bersama-sama. Secara sosiologis, konsep frame
analyze ialah memelihara keberlangsungan kebiasaan kita mengklasifikasi,
mengorganisasi, dan menginterpretasi secara aktif pengalaman-pengalaman hidup
kita untuk dapat memahaminya. Skema interpretasi itu disebut dengan frames,
yang memungkinkan individu dapat melokalisasi, merasakan, mengidentifikasi,
dan memberi label terhadap peristiwa-peristiwa serta informasi. Media
ditempatkan sebagai organisasi yang kompleks yang menyertakan di dalamnya
praktik profesional. Pendekatan ini dilakukan untuk membedakan pekerja media
sebagai individu sebagaimana dalam pendekatan psikologis.
Konsep framing mengacu pada perspektif dramaturgi yang dipelopori oleh
Erving Goffman. Dramaturgi adalah sebuah kerangka analisis dari presentasi
sebuah simbol yang memiliki efek persuasif. Dramaturgi melihat realitas yang ada
seperti sebuah pertunjukkan drama, masing-masing aktor menampilkan dan
berperan menurut karakternya masing-masing. Manusia berperilaku layaknya
seperti seorang aktor dalam suatu panggung untuk menciptakan kesan yang
meyakinkan kepada khalayak. Dalam perspektif media, dikatakan oleh P.K
Manning, pendekatan ini memiliki dua pengaruh. Pertama, ia melihat realitas dan
aktor menapilkan dirinya dengan simbol yang dimilikinya. Media karenanya
dilihat sebagai transaksi melalui mana aktor tersebut menampilkan dirinya beserta
simbol yang dimilikinya, serta citra yang ingin ia hadirkan. Kedua, pendekatan
32
dramaturgi melihat hubungan interaksionis antara khalayak dan aktor. Realitas
yang terbentuk karenanya dilihat sebagai hasil transaksi diantara keduanya.32
c. Perspektif Psikologi
Framing sangat berhubungan dengan dimensi psikologi. Framing
merupakan upaya yang dilakukan oleh seorang wartawan untuk menekankan dan
membuatpesan menjadi lebih bermakna, mencolok, dan menjadi pusat perhatian
publik. Upaya mebuat pesan yang disampaikan lebih menojol dan mencolok ini,
ptidak dapat dileapaskan dari aspek psikologi.secarapsikologis, orang cenderung
menyederhanakan realitas dan dunia yang kompleks itu bukan hanya bertujuan
untuk lebih mudah dipahami, melainkan juga agar lebih mempunyai perspekstif
atau pengertian tertentu. Selain itu, pesan atau realitas yang ada akan cenderung
dilihat dalam kerangka berpikir tertentu. Oleh karena itu, realitas yang sama bisa
jadi digambarkan secara berbeda oleh orang yang berbeda pula, karea setiap orang
memiliki pandangan dan perspektif yang berbeda pula.33 Framing dilihat juga
sebagai penempatan informasi dalam konteks yang unik, sehingga elemen-elemen
tertentu suatu isu memperoleh alokasi sumber kognitif individu lebih besar.
Elemen yang terseleksi menjadi sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap
penilaian individu dalam penarikan kesimpulan.
d. Perspektif Disilin Ilmu Lain
Konsepsi framing kerap dikatakan sebagai struktur internal dalam pikiran dan
perangkat yang dibangun dalam wacana politik.
32 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 95.33 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LkiS, 2002), h. 83-84.
33
3. Efek Framing
Salah satu efek framing yang paling mendasar ialah realitas sosial yang
kompleks, penuh dimensi dan tidak beraturan disajikan dalam berita sebagai
sesuatu yang sederhana, beraturan, dan memenuhi logika tertentu. Framing
menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas dalam kategori yang
dikenal khalayak. Karena itu, framing menyediakan kunci bagaimana peristiwa
dipahami oleh media dan ditafsirkan ke dalam bentuk berita. Karena media
melihat peristiwa dari kacamata tertentu maka realitas setelah dilihat oleh
khalayak adalah realitas yang sudah dibentuk oleh bingkai media.34
a. Menonjolkan Aspek Tertentu-Mengaburkan Aspek Lain
Framing umumnya ditandai dengan menonjolkan aspek tertentu dari
realitas. Dalam penulisan sering disebut sebagai fokus. Berita secara sadar atau
tidak diarahkan pada aspek tertentu. Akibatnya, ada aspek lainnya yang tidak
mendapatkan perhatian yang memadai.
b. Menampilkan Sisi Tertentu-Melupakan Sisi Lain
Dengan menampilkan aspek tertentu dalam suatu berita menyebabkan aspek
lain yang penting dalam memahami realitas tidak mendapatkan liputan yang
memadai dalam berita.
c. Menampilkan Aktor Tertentu-Menyembunyikan Aktor
Berita seringkali juga memfokuskan pemberitaan pada aktor tertentu. Ini
tentu saja tidak salah. Tetapi efek yang segera terlihat adalah memfokuskan pada
satu pihak atau aktor tertentu menyebabkan aktor lain yang mungkin relevan dan
34 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 166
34
penting dalam pemberitaan menjado tersembunyi. Ada 2 efek framing yang paling
menonjol yang dapat diajabarkan sebagai berikut:35
a. Mobilisasi Massa
Framing atau isu umumnya banyak dipakai dalam literatur gerakan sosial.
Dalam suatu gerakan sosial, ada strategi bagaimana supaya khalayak mempunyai
pandangan yang sama atas suatu isu. Itu seringkali ditandai dengan menciptakan
masalah bersama, musuh bersama, dan pahlawan bersama. Hanya dengan itu,
khalayak bisa digerakkan dan dimobilisasi. Semua itu membutuhkan frame
bagaimana isu dikemas, bagaimana peristiwa dipahami, dan bagaimana pula
kejadian dimaknai dan didefinisikan.
b. Menggiring Khalayak Pada Ingatan Tertentu
Individu mengetahui peristiwa sosial dari pemberitaan media. Karenanya,
perhatian khalayak, bagaimana orang mengkonstruksi realitas sebagian besar
berasal dari apa yang diberitakan oleh media. Media merupakan tempat dimana
khalayak memperoleh informasi mengenai realitas politik dan sosial terjadi di
sekitar mereka, Karena itu, bagaimana media membingkai realitas tertentu
berpengaruh pada bagaimana individu menafsirkan peristiwa tersebut.Dengan
kata lain, frame yang disajikan oleh media ketika memaknai realitas
mempengaruhi bagaimana khalayak menagsirkan peristiwa. Membayangkan efek
framing pada individu semacam ini, bukan berarti mengandalkan individu adalah
makhluk yang menafsirkan realitas politik adalah makluk yang pasif. Sebaliknya,
ia adalah entitas yang aktif menafsirkan realitas politik. Pemahaman mereka atas
realitas politiik terbentuk dari apa yang disajikan oleh media dengan pemahaman
35 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 169-181
35
dan predisposisi mereka atas suatu realitas. Hubungan transaksi antara teks dan
personal ini melahirkan pemahaman tertentu atas suatu realitas.
4. Analisis Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki mengoperasionalkan empat dimensi
struktural teks berita sebagai perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik,
dan retoris. Keempat dimensi struktural ini membentuk semacam tema yang
mempertautkan elemen-elemen semantik narasi berita dalam suatu koherensi
global. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi
sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang dihubungkan
dengan elemen yang berbeda dalam teks beritadalam teks berita kutipan sumber,
latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu ke dalam teks berita secara
keseluruhan.36
Tabel 03 Kerangka Framing Pan dan Kosicki
Struktur Perangkat Framing Unit yang Diamati
SintaksisCara wartawanmenyusun fakta
Skema berita Headline. Lead, latar,informasi, kutipan, sumber,pernyataan, penutup
SkripCara wartawanmengisahkan fakta
Kelengkapan berita 5W + 1H
TemantikCara wartawanmenulis fakta
Detail, Maksud kalimat,hubungan, Nominalisasiantarkalimat, Koherensi(bentuk kalimat, kataganti)
Paragraf, proposisi
RetorisCara wartawanmenekankan fakta
Leksikon, Grafis,Metafor (pengandaian)
Kata, idiom, gambar/foto,grafik37
Sumber: Zikri Fachrul Nurhadi, 2015.
36 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam PerspektifPenelitian Kualitatif, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), h. 86-87.
37 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam PerspektifPenelitian Kualitatif, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), h. 87.
36
a. Struktur Sintaksis
Pengertian Sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam kalimat. Dalam
berita, susunan ini menunjuk pada pengertian susunan dan bagian berita.
Headline, lead, latar informasi, sumber, penutup dalam satu kesatuan teks berita
secara keseluruhan. Elemen inilah yang nantinya membawa kemana arah berita
yang disajikan wartawan. Adapun model sintaksis yang populer adalah model
piramida terbalik. Yakni menempatkan informasi yang penting pada bagian atas,
dan menempatkan informasi yang kurang penting di bawah. Piramida terbalik
susunannya meliputi headline, lead, episode, latar dan penutup.38
1) Headline adalah aspek sintaksis dan wacana berita dengan tingkat
kemenonjolan yang tinggi. Disamping menunjukkan kecenderungan, juga
hal yang paling diingat pembaca yang letaknya berada di baris pertama.
Headline menjadi pisau pertama yang menyeret kemana suatu isu akan
dikembangkan. Maka, pemakaiannya sering menggunakan tanda tanya,
kutip atau bentuk label-label lainnya untuk memperjelas, mempertegas atau
mempertanyakan.
2) Lead, pada biasanya memberikan sudut pandang dari perspektif wartawan
terkait berita yang akan disampaikan.
3) Latar adalah bagian yang berada pada baris bawah sesudah headline. Saat
menulis berita, wartawan telah terpengaruh sikap pandangan subyektif
terlebih dahulu sehingga apa yang ditulis di awal merupakan bagian dari
pengalaman dan apa yang selama ini dilihat.Dengan demikian, penulisan
berita berpengaruh pada penciptaan latar belakang suatu berita. Berita akan
38 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 295-296.
37
dikembangkan sesuai latar belakang yang menurut sudut pandangannya
tepat. Otomatis, kesan yang ingin ditimbulkan pembaca pun akan langsung
menyetujui apa yang ditulis wartawan karena latar belakang telah
ditawarkan terlebih dahulu.
4) Pengutipan sumber berita. Dalam penulisan berita, sering keberpihakan itu
sangat terlihat. Pengutipan sumber mampu menjadi cara untuk membangun
objektivitas dan prinsip keseimbangan namun juga bisa disebaliknya. Hal
ini juga akan memberikan power bagi wartawan untuk lebih meyakinkan
pembaca terkait apa yang akan disampaikannya. Dalam arti lain, sebenarnya
bukan hanya pendapat wartawan, namun wartawan menggunakan cara
dengan mengutip narasumber di bidangnya agar tulisannya terkesan
objektif.Ada tiga hal yang dijadikan perhatian utama dalam pengutipan
sumber atas perangkat framing; Pertama, mengklaim validitas atau
kebenaran dengan mendasarkan diri pada klaim otoritas
akademik.Kongkritnya untuk member bobot dari para stakeholder agar tak
terkesan omong kosong. Kedua, menghubungkan poin tertentu dari
pandangan kepada pejabat berwenang. Ketiga, untuk melawan atau
mencoba mengecilkan atau membesarkan suatu masalah. Dengan demikian,
pihak yang minoritas dalam pengutipan sumbernya akan terkesan aneh,
menyimpang, tidak masuk akal dan mengada-ada.
b. Struktur Skrip
Skrip adalah salah satu cara untuk menonjolkan salah satu hal dari
pemberitaan yang banyak orang tidak menyadari. Skrip sering bertujuan
melanjutkan laporan berita dan ditulis untuk orientasi menghubungkan teks sesuai
38
lingkungan. Dua hal tersebut dibingkai dalam struktur lengkap berita yang
meliputi 5W + 1H- who, what, when, where, why dan how. Jelas, bahwa dalam
penandaan framing, dari 5W + 1H ini tidak selalu disertakan. Hal ini berkaitan
dengan pentingnya salah satu sudut pandang yang ingin ditonjolkan atau
disembunyikan wartawan. Sebagai contoh, wartawan bisa saja menceritakan dari
sisi korbannya terlebih dahulu, meniadakan penyebab kejadian, atau sisi-sisi yang
lain sesuai kemauan wartawan.39
c. Struktur Tematik
Pada bagian ini, wartawan seperti melakukan ujian hipotesis. Dari peristiwa
yang diliput, sumber yang dikuti dan berbagai pernyataan sebenarnya dalam
rangka untuk mendukung hipotesis yang dibuat wartawan. Unsur tematik ini lebih
lekat dengan cara wartawan menempatkan berita dengan tuliasan. Mulai dari
bagaimana kalimat yang digunakan hingga menempatkaan dan menulis sumber
dalam teks secara keseluruhan.40
1) Detail, berhubungan dengan kontrol informasi. Pada proses ini, wartawan
selain memilah sumber yang akan dikutip, juga akan menambah maupun
mengurangi apa yang menjadi bahan pembicaraan komunikator. Dengan
demikian, efek untuk mempengaruhi khalayak akan lebih mengena.Tak
dapat dipungkiri bahwa wartawan pun sebelum menuliskan berita telah
mempunyai sebuah tema tersendiri. Tema itulah yang dijadikan pijakan
untuk mengembangkan berita melalui unsur tematik, yakni dengan
koherensi.
39 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 299-300.40 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 301-304.
39
2) Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata proposisi atau kalimat.
Koherensi sendiri ada tiga bentuk seperti yang biasa dilakukan untuk
meliput berita diantaranya; Pertama koherensi sebab-akibat. Koherensi ini
sering ditandai dengan penggunaan kata “sebab”, “karena”.Kedua,
koherensi penjelas.Hubungan antarkalimat seperti ini digunakan dalam
rangka memperjelas suatu kalimat utama. Seperti kata penghubung yang
sering digunakan bisa berupa dan, lalu, kemudian dan lain sebagainya.
Ketiga, yakni koherensi pembeda yang ditandai dengan kata
“dibandingkan”, “sedangkan” sebagai cara wartawan mengabstrakkan dan
menghubungkan sebuah peristiwa dalam berita.
d. Struktur Retoris
Perangkat yang terakhir yakni perangkat terkait bagaimana wartawan
meyakinkan para pembaca bahwa apa yang disampaikannya benar-benar terjadi.
Sebagai perangkat terkahir, wartawan juga ingin menyampaikan pesan yang ingin
ditonjolkan dari beritanya. Adapun elemen pada struktur retoris ini adalah:41
1) Leksikon, struktur ini biasa menggunakan gaya atau pemilihan diksi untuk
menonjolkan berita dari sisi tertentu sekaligus membuat citra. Adapun yang
biasa digunakan wartawan adalah leksikon pemilihan dan pemakaian kata-
kata tertentu untuk menandai dan menggambarkan suatu peristiwa.
Pemilihan kata-kata seperti ini bisa dilakukan dengan eufimisme maupun
peyonisme.
2) Grafis, selain menggunakan pemilihan kata, juga dengan cara penambahan
unsur grafis. Hal inilah yang menjadikan pesan menjadi kesan dan
41 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media... h. 304-306.
40
penekanan pesan menjadi sempurna. Unsur tersebut dapat berupa huruf
tebal (bold) huruf miring (italic), pemakaian underline dan ukuran yang
dibuat lebih besar. Termasuk di dalamnya juga pemakaian caption, raster,
grafik gambar, foto atau tabel sebagai cara wartawan menyampaikan
keberhasilan yang telah dicapai.
E. Terorisme
Hingga saat ini pengertian terorisme masih menjadi perdebatan meskipun
sudah ada ahli yang merumuskan, dan dirumuskan di dalam peraturan perundang-
undangan. Kejelasan definisi mengenai terorisme ini sesungguhnya diperlukan
agar tidak terjadi salah tangkap, dan berakibat merugikan kepentingan banyak
pihak, di samping demi kepentingan atau target meresponsi hak asasi manusia
(HAM) yang seharusnya wajib dihormati oleh semua orang beradab.
Memang tidak bisa disalahkan jika terorisme dikaitkan dengan persoalan
pelanggaran hak asasi manusia (HAM), karena akibat perilaku teror tersebut
banyak kepentingan umat manusia dikorbarkan. Namun demikian ada komunitas
sosial keagamaan yang mengenalkan bentuk implementasi keagaam sebagai
bagian dari strategi perjuangan. Strategi perjuangan ini dipopulerkan dalam
kategori “jihad”.42 Meskipun begitu, bukan berarti terorisme tidak termasuk
kejahatan, khususnya jika dikaitkan dengan persoalan dampaknya yang cukup
besar.
Kata teroris (pelaku) dan terorisme (aksi), berasal dari kata latin ‘terrere’
yang artinya membuat gemetar atau menggetarkan. Kata ‘teror’ juga bisa
42 Abdul Wahid, Sunardi dan Muhammad Imam Sidik, Kejahatan Terorisme: PerspektifAgama, HAM, dan Hukum, (Bandung: Refika Aditama, 2004), h. 21.
41
menimbulkan ketakutan. Tentu saja ketakutan itu timbul di dalam pikiran
korbannya.43 Menurut Loudewijk F. Paulus, karakteristik terorisme ditinjau
berdasarkan macam pengelompokkannya terdiri dari:44
Pertama, karakteristik organisasi yang meliputi: organisasi, rekrutmen,
pendanaan, dan hubungan internasional. Karakteristik operasi yang meliputi:
perencanaan, waktu, taktik, dan kolusi. Kedua, karakteristik perilaku yang
meliputi: motivasi, dedikasi, disiplin, keinginan membunuh, dan keinginan
menyerah hidup-hidup. Karakteristik sumber daya yang meliputi: latihan atau
kemampuan, pengalaman perorangan di bidang teknologi, persenjataan,
perlengkapan dan treansportasi. Motif terorisme terinspirasi dari hal yang
berbeda-beda, dan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu: rasional,
psikologi, budaya.
43 Abdul Wahid, Sunardi dan Muhammad Imam Sidik, Kejahatan Terorisme: PerspektifAgama, HAM, dan Hukum..., h. 22.
44 Abdul Wahid, Sunardi dan Muhammad Imam Sidik, Kejahatan Terorisme: PerspektifAgama, HAM, dan Hukum..., h. 32-33.
42
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK
A. Profil Republika Online
1. Sejarah Singkat Republika Online
Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas
Muslim bagi publik di Indonesia. Republika terbit perdana pada tanggal 4 Januari
1993. Dengan berkembangnya teknologi baik dalam ilmu pengetahuan maupun
dalam ilmu komunikasi, Republika pun turut memainkan perannya dalam
konglomerasi media. Tujuannya adalah guna dapat bersaing lebih matang dengan
media-media lainnya. Integrasi jaringan dan content akan jadi tulang punggung
konglomerasi media oleh Republika. Tuntutan itu kian kencang seiring
perkembangan teknologi informasi yang mengarah kepada konvergensi.1
Konvergensi media adalah penggabungan teknologi komunikasi yang
sifatnya masih tradisional bergabung dengan teknologi komunikasi baru.
Penggabungan tersebut menjadikan bentuk infromasi yang tersaji bisa berupa
sebuah teks, audio, dan juga visual.
Sejarah berdirinya Republika Online pun memang tak lepas dari peranan
Harian Umum Republika yang telah terlebih dahulu berkiprah di dunia media
massa Indonesia. Republika Online hadir sejak 17 Agustus 1995, dua tahun
setelah Harian Republika terbit. Republika Online merupakan portal berita
pertama yang menyajikan informasi secara teks, audio, dan video secara online di
1 Arif Utomo, Republika 17 Tahun Melintas Zaman, (Jakarta: Republika, 2010), h. 78.
43
Indonesia. Sebagai situs berita, pada saat itu Republika Online hanya
menduplikasi berita-berita yang terdapat pada Harian Republika.
Tujuan utama penerbitan versi internet adalah untuk melayani pembaca
yang tidak terjangkau oleh distribusi koran cetak dan untuk pembaca yang berada
di luar negeri. Dengan kemajuan informasi dan perkembangan sosial media,
Republika Online kini hadir dengan berbagai fitur baru yang merupakan
percampuran komunikasi media digital. Informasi yang disampaikan diperbarui
secara berkelanjutan yang terangkum dalam sejumlah kanal, menjadikannya
sebuah portal berita yang bisa dipercaya.
Kemudian sejak pertengahan tahun 2008, Republika Online mengalami
perubahan besar. Dari sekedar situs berita yang dapat dibilang sederhana menjadi
web portal multimedia. Perubahan tersebut terjadi sebagai jawaban atas
munculnya tantangan industri media yang mulai memasuki era konvergensi
media. Dalam hal ini, Republika dituntut untuk memiliki dan mendistribusikan
content medianya dalam bentuk cetak, online, dan mobile. Sesuai dengan falsafah
dasar Republika, muatan pada Republika Online tetap mengedepankan komunitas
muslim sebagai basis penunjangnya. Tampilan Republika Online inilah yang
diluncurkan kembali pada 6 Februari 2008.2
2. Visi dan Misi Republika Online
1) Visi
a. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar
b. Membela, melindungi dan melayani kepentingan umat
c. Mengritisi tanpa menyakiti
2 Company Profile Republika
44
d. Mencerdaskan, menyelidik, dan mencerahkan
e. Berwawasan kebangsaan
2) Misi
a. Bidang Politik
- Mengembangkan demokrasi
- Optimalisasi peran lembaga negara
- Mendorong partisipasi politik semua lapisan masyarakat
- Penghargaan kepada hak-hak sipil
- Mendorong terbentuknya pemerintahan yang bersih
b. Bidang Ekonomi
- Mendukung keterbukaan dan demokrasi ekonomi
- Berpihak pada ekonomi domestik dari pengaruh globalisasi
- Mempromosikan etika dan moral dalam berbisnis
- Mengembangkan ekonomi syariah
- Berpihak pada usaha kecil, menengah dan koperasi.
c. Bidang Budaya
- Mengembangkan bentuk-bentuk kesenian dan hiburan yang sehat,
mencerdaskan, menghaluskan perasaan dan mempertajam kepekaan nurani.
- Menolak bentuk-bentuk kebudayaan atau kesenian yang merusak moral dan
aqidah.
- Menolak aksi pornogradi dan pornoaksi dalam pemberitaannya.
d. Bidang Agama
- Menyiarkan agama Islam
- Mempromosikan semangat toleransi
45
- Mewujudkan agama Islam sebagai agama yang cinta damai
- Membela, melindungi, dan melayani kepentingan umat
e. Bidang Hukum
- Mendorong terwujudnya masyarakat sadar hukum
- Menjunjung tinggi supremasi hukum
- Menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM)
3. Manajemen dan Redaksi Republika Online
Adapun susunan manajemen dan redaksi dari Republika Online yaitu
ditabelkan sebagai berikut:
Tabel 04 Manajemen dan Redaksi Republika Online
Posisi Nama
Pemimpin Redaksi Irfan Junaidi
Wakil Pemimpin Redaksi Nur Hasan Murtiaji
Redaktur Pelaksana ROL Maman Sudiaman
Wakil Redaktur Pelaksana ROL Joko Sadewo
Asisten Redaktur Pelaksana ROL Didi Purwadi, Muhammad Subarkah
Tim Redaksi Agung Sasongko, Bayu Hermawan, BilalRamadhan, Citra Listya Rini, DamanhuriZuhri, Esthi Maharani, Hazliansyah,A.Syalaby Ichsan, Ilham Tirta, IndiraRezkisari, Israr Itah, Julkifli Marbun,M.Akbar, Taufik Rahman, Winda DestianaPutri, Yudha Manggala Putra, M.AminMadani, Sadly Rachman, Ririn Liechtiana,Fian Firatmaja, Ani Nursalikah, AnggaIndrawan, Dwi Murdaningsih.Nidia Zuraya,Nur Aini, Teguh Firmansyah, Andi NurAminah, Karta Raharja Ucu
Tim Sosial Media Fanny Damayanti, Asti Yulia Sundari, DianAlfiah, M. Fauzul Abraar, Inarah
46
Sales Coordinator Heru Supriyatin
Tim Sales dan Promosi W.K.Hadi Laga, Rani Kurniasari, RizkaVardya, Ade Afriyani, Achmad Yani,Annisha Ravka Batra
Tim IT dan Desain Mohamad Afif, Mufti Nurhadi, AbdulGadir, Nandra Maulana Irawan, Mardiah,Kurnia Fakhrini
Kepala Support dan GA Slamet Riyanto
Tim Support Firmansyah
Sekred Erna Indriyanti
Rolshop Riky Romadon
Sumber : http : //www.republika.co.id/page/about/profile
B. Kanal News Republika Online
Republika online membagi informasi berita kedalam beberapa kategori
kanal. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pembaca untuk langsung mencari
informasi sesuai dengan kategori yang ingin dicarinya. Dalam Republika online
terdapat kanal News, Ekonomi, Sepakbola, Khazanah, Oto-Tek, Leisure,
Inpicture, Video, Publika, English, Selarung, dan Indeks.
Kanal News berisi informasi mengenai berita terbaru dan terhangat setiap
harinya. Dalam kanal News terdapat kategori Terkini, Nasional, Internasional,
Olahraga, dan Pendidikan. Kanal Terkini berisi berita yang paling up to date yang
baru saja ditayangkan oleh Republika Online mengenai nasional, internasional,
pendidikan, dan lain sebagainya.
Republika online dikenal sebagai portal berita yang memiliki ciri khas untuk
membahas konten-konten berita Islam secara khusus. Republika online memiliki
kanal berita Khazanah yang khusus membahas informasi mengenai Islam dan
47
perkembangannya. Selain itu, terdapat juga halaman konten Ekonomi Syariah
yang membahas informasi ekonomi yang berlatar belakang nilai ajaran Islam.
Selain itu, Republika online memiliki kanal-kanal khusus lainnya.
Diantaranya adalah Oto-Tek yang membahas informasi terbaru dan
perkembangan seputar otomotif dan teknologi, Leisure yang membahas informasi
mengenai pengetahuan gaya hidup masa kini, Inpicture yang menyajikan
informasi berita dalam bentuk foto, Video yang menyajikan berita dalam bentuk
video yang dapat diputar, Publika yang merupakan komunitas Republika dimana
para pembaca dapat mempublikasikan tulisan atau berita yang dibuatnya, English
yang menyajikan berita dalam bentuk bahasa Inggris, hingga Indeks yang
menampilkan berita yang sering dibaca dan dicari para pengunjung situs
Republika online. Kanal khusus sepakbola, di dalam kanal sepakbola ini pembaca
dapat mengikuti perkembangan liga-liga sepakbola hampir di seluruh dunia, dan
ada pula kanal ekonomi yang berisi informasi mengenai perekonomian nasional
dan kegiatan bisnis. Dalam halaman ekonomi, terdapat beberapa kategori yang
menjadi fokus pembahasan, yaitu ekonomi makro, keuangan, entrepreneurship,
bisnis, dan lain-lain.
Pemberitaan terkait Bom Turki dan Bom Belgia merupakan termasuk pada
golongan Internasional. Untuk itu kita dapat menemukan pemberitaan tersebut
pada kanal News Internasional. Dalam kanal tersebut berisikan segala macam
informasi terkini terkait dunia Internasional.3
3 http:/www.republika.co.id/berita/internasional, diakses pada 30 Desember 2016, Pukul16.55.
48
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini, penulis menjabarkan temuan dan anlisis data yang didapat
oleh penulis mengenai kasus Bom yang terjadi di Turki dan juga Brussel Belgia di
Republika Online. Analisis ini terdiri dari 2 Isu terkait, dan masing-masing isu
peneliti mengambil 3 berita di Republika Online. Pemberitaan bom Turki dimulai
dari tanggal 19 Maret sampai dengan 21 Maret 2016. Sedangkan untuk
pemberitaan bom Brussel dimulai tanggal 22 Maret sampai dengan 24 maret.
Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis framing Zhondang Pan dan
Gerald M. Kosicki. Yang dalam analisisnya mengemukakan empat unsur dalam
mengupas framing di media, terdiri dari sintaksis, skrip, temantik, dan retoris.
A. Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki Di Republika Online
Adapun pembingkaian yang ditampilkan oleh Republika Online terkait
pemberitaan ledakan Bom di Istanbul Turki yang dilihat dari struktur sintaksis,
skrip, temantik, dan retoris yaitu sebagai berikut:
1. Analisis Artikel 1
Judul : Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki
Edisi : 20 Maret 2016
a. Analisis Struktur Sintaksis
Dalam artikel pertamaa ini, judul yang ditampilkan oleh Republika Online
yaitu Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki. Dari judul yang diangkat
tersebut, terlihat bahwa Singapura mengungkapkan kekesalannya terhadap aksi
teror yang terjadi di Istanbul, Turki. Hal ini pula diterangkan dalam lead yang
ditampilkan oleh Republika Online seperti berikut ini:
49
“Pemerintah Singapura melalui kementerian luar negeri (MFA)mengutuk bom bunuh diri di Istanbul dan berduka cita atas adanyakorban tewas yang tidak berdosa.”1
Kata-kata tidak berdosa diatas menunjukkan bahwa ada rasa menyayangkan,
yang diungkapkan oleh Singapura dalam menanggapi kasus teror tersebut yang
terjadi di pusat perbelanjaan Instanbul, Turki.
Latar informasi yang disajikan pada artikel pertama ini menerangkan bahwa
pemerintahan Singapura melalui kementriannya mengungkapkan belasungkawa
atas terjadi ledakan bom bunuh diri di Istanbul Turki, dan turut berdua atas
meninggalnya korban yang tidak berdosa.
Yang menjadi sumber dalam artikel ini yaitu Kementerian Luar Negeri
Singapura (MFA). Yang menekankan bahwasannya Singapura berduka atas
terjadi ledakan bom bunuh diri di Turki. Serta memastikan tidak ada warga negara
Singapura yang menjadi korban dalam insiden tersebut. MFA juga
menginformasikan kepada warga negara Singapura apabila membutuhkan
pertolongan di Istanbul Turki untuk menghubungi nomor yang mereka infokan,
berikut kutipannya:
Paragraf 2
”Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluargakorban dan berharap yang terluka segera sembuh,’’ kementerian luarnegeri Singapura dalam sebuah pernyataan, Ahad (20/3) seperti dikutipdari laman Channel News Asia.2
Selanjutnya MFA menambahkan info penting untuk warga Singapura di Turki,
1 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 1.
2 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 2.
50
Paragraf 5
‘’Bagi warga Singapura yang memerlukan bantuan konsuler ketika diIstanbul dapat menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Ankara, atauMFA selama 24 jam. Kedutaan Besar Republik Singapura di Ankaradengan telpon +90 530 066 7311 dan surat [email protected],’’ ujar MFA.3
Terdapat unsur pernyataan yang dimuat dalam artikel ini, pernyataan
tersebut disampaikan oleh MFA Singapura, berikut kutipan pernyataan tersebut:
"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluargakorban dan berharap yang terluka segera sembuh,’’ kementerian luarnegeri Singapura dalam sebuah pernyataan.4
Teks artikel ini ditutup dengan penjelasan mengenai lokasi serangan bom
bunuh diri tersebut yang merupakan pusat perbelanjaan dan keramaian di Istanbul
Turki. Daerah ini pun letaknya berdekatan dengan Taksim Square yang
merupakan daerah Turki bagian Eropa. Tentu saja tempat tersebut merupakan
temoat yang dipadati oleh masyarakat Turki itu sendiri dan pelancong dari
berbagai negara.
Struktur sintaksis terkait artikel 1 Bom Turki dapat dilihat dalam bentuk
tabel pada lampiran 1.
b. Analisis Struktur Skrip
Struktur skrip dalam artikel ini dilihat kelengkapannya berdasarkan 5W+1H
yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang dimiliki oleh artikel ini yaitu
sebagai berikut:
3 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 5.
4 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 2.
51
Tabel 05 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 1
Struktur Unit Teks
Skrip
What Singapura berbela sungkawa dan memastikan tidakada warganya menjadi korban.
Where Pusat perbelanjaan Istiklal Caddes, Istanbul, TurkiWhen 20 Maret 2016Who Kementerian luar negeri (MFA) SingapuraWhy Dilaporkan lima orang meninggal dan puluhan
lainnya luka-luka akibat bom bunuh diri di IstanbulTurki.
How Pemerintah Singapura menyampaikanpernyataannya belasungkawa terhadap korban dantelah menghubungi warga Singapura yang terdaftardi Istanbul untuk memverifikasi. Pihaknya jugamenjalin kontak dengan otoritas Turki.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
Unsur 5W dan 1H dalam berita pertama ini sudah terpenuhi semua. Dimulai
dari fakta pertama yang diinformasikan yaitu Singapura turut berduka cita atas
terjadinya bom di Istanbul Turki dan menyayangkan adanya korban meninggal
atas kejadian tersebut. Unsur where disini sudah jelas yaitu di Pusat Perbelanjaan
Istiklal Caddes, Istanbul, Turki. dilanjtkan dengan waktu yang tertera dalam teks
tersebut yaitu pada 20 maret 2016. Kementerian Luar Negeri (Singapura) yang
memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Dasar dari pernyataan MFA mengenai
insiden tersebut karena terdapat beberapa warga masyarakat baik dari Turki
maupun warga asing yang menjadi korban. Dan MFA sendiri menyampaikan
belasungkawanya serta memastikan bahwa tidak ada warganya yang terkena
dampak dari serangan tersebut.
c. Analisis Struktur Temantik
Terdapat koherensi penjelas yang ditemukan dalam teks berita pertama.
Adapun kutipannya sebagai berikut:
52
“Pemerintah Singapura melalui kementerian luar negeri (MFA)mengutuk bom bunuh diri di Istanbul dan berduka cita atas adanyakorban tewas yang tidak berdosa.” (Paragraf 1)5
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluargakorban dan berharap yang terluka segera sembuh,” (Paragraf 2)6
“MFA juga meminta warga Singapura di Turki untuk waspada danmengikuti instruksi yang dikeluarkan oleh otoritas Turki.” (Paragraf 4)7
Pada kalimat diatas dapat dijelaskan bahwa penggunaan kata “dan”
berfungsi sebagai penjelas dari kalimat sebelumnya. Pada kutipan pertama, kata
“dan” memperjelas bahwa Singapura mengutuk kejadian bom di Turki serta
berdukacita atas adanya korban jiwa. Pada kutipan kedua tidak berbeda jauh
dengan kutipan pertama. Pada kutipan ketiga, kata “dan” menjelaskan bahwa
warga Singapura diharap waspada dengan cara mengikuti instruksi yang
dikeluarkan oleh otoritas Turki. Dan dari keseluruhan sebenarnya pada intinya
yaitu menjelaskan Singapura berbelasungkawa atas terjadinya bom dan juga
terdapat korban meninggal dunia.
d. Analisis Struktur Retoris
Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara
wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam
berita pertama yaitu sebagai berikut,
5 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 1.
6 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 2.
7 “Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki”, Republika Online, 20 Maret 2016,Paragraf 4.
53
Tabel 06 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 1
Struktur Unit Teks
Retoris
Leksikon Tewas, KutukCetak tebal Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul TurkiGaris bawah -Kapital MFACetak miring Channel News AsiaFoto / Gambar Beberapa petugas forensik kepolisian Turki
yang sedang berjalan disekitar pusatperbelanjaan pasca ledakan bom bunuh diri diIstanbul Turki.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
Huruf yang dicetak tebal pada teks berita tersebut yaitu terdapat pada judul
berita Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul Turki, judul berita dicetak tebal
karena memiliki tujuan khusus agar pembaca memperhatikan kata-kata yang
terdapat pada judul. Selanjutnya kata yang dicetak huruf kapital yaitu MFA
(Ministry of Foreign Affairs) yang berarti Departemen Luar Negeri. Adapun kata
yang dicetak miring yaitu Channel News Asia yang merupakan salah satu stasiun
televisi berita yang berbasis di Singapura.
Adapun gambar yang digunakan dalam menunjang teks berita tersebut yaitu
beberapa petugas forensik kepolisian Turki melakukan inspeksi di kawasan pusat
perbelanjaan dan keramaian di tengah kota Istanbul tempat bom bunuh diri
sebelumnya meledak. Gambar tersebut menunjukkan beberapa petugas forensik
dari kepolisian Turki yang tengah bertugas dibekas tempat kejadian perkara. Hal
ini mendukung dengan isi berita terkait belasungkawa atas jatuhnya korban
meninggal dan pada gambar menerangkan tim forensik yang bertugas pasca
insiden tersebut.
54
2. Analisis Artikel 2
Judul : Turki Sebut ISIS Dalang Bom Bunuh Diri di Istanbul
Edisi : 20 Maret 2016
a. Analisis Struktur Sintaksis
Pada berita kedua ini terdapat beberasa unit dari struktur sintaksis yang
dapat dijelaskan sebagai berikut. Headline atau judul yang diangkat pada berita ini
yaitu Turki Sebut ISIS Dalang Bom Bunuh Diri di Istanbul. Dari judul tersebut
Turki membeberkan bahwa pelaku bom yang mengguncang kawasan pusat
perbelanjaan di Istanbul Turki yaitu kelompok ISIS.
Lead yang mereka tampilkan menjelaskan bahwa Efken Ala yang
memberikan pernyataan bahwa memang benar yang menjadi pelaku pengeboman
bunuh diri di Istanbul merupakan kelompok ISIS. Lead yang ditampilkan selaras
dengan judul berita tersebut. Berikut kutipannya:
“Menteri Dalam Negeri Turki, Efken Ala mengatakan pelakupengeboman bunuh diri di area perbelanjaan utama Istanbul merupakananggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Efken Alamenyebut pelaku sebagai Mehmet Ozturk.”8
Latar informasi yang disampaikan oleh Republika Online yaitu menjelaskan
mengapa ISIS melancarkan aksis teror nya terhadap Turki. karena Turki juga
bekerjasama dengan negara lainnya untuk melawan keberadaan kelompok ISIS di
Turki. dan hal ini disampaikan dalam teks berita tersebut.
“Turki adalah bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat melawanISIS. Turki mengizinkan pesawat koalisi untuk menggunakan pangkalan
8 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 1.
55
udaranya di Incirlik melakukan serangan ke kubu ISIS di Irak danSuriah.”9
Selanjutnya terdapat kutipan dari sumber yang mendukung teks berita
tersebut. Yang menjelaskan bahwa siapa pelaku dibalik serangan tersebut, dan
siapakan orang tersebut.
"Kami telah menetapkan bahwa Mehmet Ozturk, lahir pada 1992 diGaziantep, melakukan serangan keji pada Sabtu di Istanbul. Telahditetapkan ia merupakan anggota Daesh," kata Ala pada konferensi persdi ibukota Ankara.10
Sumber diperoleh Republika Online dalam memperkuat fakta dalam
tersebut yaitu Efken Ala, menteri dalam negeri Turki. Yang dapat dijadikan
sumber yang kredibel untuk menjawab persoalan tersebut. Selaras dengan
pernyataan Teguh selaku editor Internasional yang diwawancarai terkait hal
tersebut. Adapun petikan wawancaranya:
“Narasumber, kalau kita Internasional kan lebih banyak. Narasumber luaryaa, kalau bom biasanya pertama pemerintah, dalam hal ini pemerintahanTurki untuk konfirmasi kaya bom itu, kepolisiannya, kepolisian Turkidisana, kemudian saksi mata yang melihat insiden tersebut, bagaimanakisah dan storynya, kemudian pandangan dunia luar bagaimana.”Menurut penuturannya.11
Lanjutnya lagi, beliau pun menambahkan otoritas yang memiliki
kewenangan atas terjadinya suatu insiden di suatu negara itu biasanya yaitu
pemerintah, dan otoritas lainnya pendukung pemerintah yang memiliki
kewenangan seperti rumah sakit, kepolisian dan lainnya.
9 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 4.
10 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 3.
11 Hasil wawancara dengan Teguh Firmansyah, Editor Internasional Republika Onlinepada tanggal 8 September 2016.
56
“Tetapi untuk mengonfirmasi peperintah tetap menjadi sumber sourceutama. Karena untuk mengonfirmasi berapa jumlah korban tewas. Dilihatdari lingkup luas yaa, jangan dilihat dari lingkup sempit, harus lingkupluas. Misalkan, otoritas rumah sakit yang terkait dengan pemerintah,terus juga petugas kesehatan, kepolisian, dan sebagainya bagian daripemerintah.”12
Pernyataan yang terdapat dalam teks berita yaitu:
“Kami telah menetapkan bahwa Mehmet Ozturk, lahir pada 1992 diGaziantep, melakukan serangan keji pada Sabtu di Istanbul. Telahditetapkan ia merupakan anggota Daesh," kata Ala.13
Berita ini ditutup dengan kalimat yang menyatakan bahwasannya jika
memang benar ISIS pelakunya, maka bukan kali ni saja ISIS melakukan teror
terhadap Turki, karena beberapa bulan lalu ISIS pun melancarkan aksinya yang
menewaskan 12 wisatawan Jerman.
“Jika benar ulah ISIS, bukan kali ini saja mereka menyerang Turki. Dimasa lalu, pada Januari lalu ISIS diduga melakukan serangan bunuh diriyang menewaskan 12 wisatawan Jerman.”14
Struktur sintaksis terkait artikel 2 Bom Turki dapat dilihat dalam bentuk
tabel pada lampiran 2.
b. Analisis Struktur Skrip
Struktur skrip dalam artikel ini dilihat kelengkapannya berdasarkan 5W+1H
yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang dimiliki oleh artikel 2 ini yaitu
sebagai berikut:
12 Hasil wawancara dengan Teguh Firmansyah, Editor Internasional Republika Onlinepada tanggal 8 September 2016.
13 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 3.
14 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 5.
57
Tabel 07 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 2
Struktur Unit Teks
Skrip
What Pelaku bom bunuh diri di Istanbul anggota ISISWhere Istanbul, TurkiWhen 20 Maret 2016Who Efken Ala, Mehmet OtzurkWhy Turki merupakan bagian dari koalisi pimpinan
Amerika Serikat untuk melawan ISIS.How Sejauh ini pihak berwenang telah menginterogasi
lima orang dan Ala juga mengumumkanpeninjauan langkah-langkah keamanan dan jammalam di tujuh provinsi di Turki.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
Unit dalam struktur skrip dalam berita kedua ini sudah lengkap. fakta
diawali dengan siapa pelaku bom bunuh diri di Turki. selanjutnya yaitu mengapa
ISIS bisa melakukan hal tersebut, terjawab karena Turki merupakan bagian dari
koalisi pimpinan Amerika dalam melawan ISIS. Dan dalam perkembangan
penangkapan pelaku bom bunuh diri tersebut terdapat lima orang yang telah di
interogasi oleh pihak berwenang Turki.
c. Analisis Struktur Temantik
Terdapat dua koherensi berbeda yang ditemukan dalam teks berita kedua.
Pertama yaitu koherensi pembeda. Koherensi pembeda dipakai untuk menentukan
makna yang muncul dalam suatu teks berita. Seperti pada kutipan teks dibawah.
“Jika benar ulah ISIS, bukan kali ini saja mereka menyerang Turki. Dimasa lalu, pada Januari lalu ISIS diduga melakukan serangan bunuh diriyang menewaskan 12 wisatawan Jerman.”(Paragraf 5)15
Kata hubung “di masa lalu” menjelaskan bahwasannya kejadian di kalimat
pertama berbeda waktu dengan kejadian di kalimat selanjutnya. Pada januari lalu
ISIS pun melakukan aksi teror di Turki dan itu terjadi lagi setelah beberapa bulan
15 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 5.
58
kemudian. Koherensi kedua yang ditemukan dalam teks berita tersebut yaitu
koherensi penjelas.
“Ala juga mengumumkan peninjauan langkah-langkah keamanan danjam malam di tujuh provinsi di Turki.”16
Kata penghubung “dan” digunakan untuk menjelaskan bahwa peninjauan
langkah-langkah keaman serta jam malam akan dilakukan di beberapa provinsi di
Turki.
d. Analisis Struktur Retoris
Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara
wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam
berita kedua yaitu sebagai berikut:
Tabel 08 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 2
Struktur Unit Teks
Retoris
Leksikon Dalang, Kubu.Cetak tebal Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di
IstanbulGaris bawah -Kapital ISISCetak miring BBC NewsFoto / Gambar Seorang wanita mengambil gambar karangan
bunga serta kartu ucapan di tempat bom bunuhdiri terjadi di Istanbul, Turki.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
Terdapat huruf yang dicetak tebal dalam teks berita kedua ini, yaitu
merupakan judul dari berita tersebut Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri
di Istanbul. Selanjutnya yang dicetak huruf kapital merupakan singkatan dari
Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Sedangkat huruf yang dicetak miring dalam
berita tersebut yaitu BBC News yang merupakan nama sebuah kator berita.
16 “Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh Diri di Istanbul”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 2.
59
Gambar atau grafis yang ditampilkan yaitu seorang wanita mengambil
gambar karangan bunga serta kartu ucapan di tempat bom bunuh diri terjadi di
Istanbul, Turki Dalam gambar tersebut menerangkan suasana pasca kejadian teror
bom di Turki, digambarkan dengan adanya beberapa tangkah bunga yang ditaruh
dan terdapat beberapa tulisan pula dikertas lembaran berwarna hitam. Gambar
tersebut seakan menjelaskan bahwa akibat ulah ISIS, Turki berduka dan orang-
orang disekitar kejadian menaruh perhatian terhadap jatuhnya korban akibat
serangan teror bom bunuh diri tersebut.
3. Analisis Artikel 3
Judul : Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki
Edisi : 20 Maret 2016
a. Analisis Struktur Sintaksis
Dalam artikel ketigaa, Republika Online mengangkat judul Netanyahu Duga
ISIS di Balik Serangan Bom Turki. Judul yang ditampilkan ini menyatakan bahwa
dugaan pelaku serangan bom bunuh diri yang terjadi di Istanbul Turki merupakan
ulah kelompok ISIS, dan dari judul tersebut terkesan Perdana Menteri Israel,
Benyamin Netanyahu menuduh ISIS sebagai pelakunya. Dalam judul ini seakan
Republika Online menyampaikan apa yang diungkapkan oleh Netanyahu, padahal
jika dilihat dalam teks berita tersebut baru sekedar ada informasi awal, dan belum
adanya bukti yang cukup untuk menuduh ISIS sebagai pelakunya
Artikel ini menggunakan lead yang secara garis besar menerangkan
informasi mengenai ledakan yang terjadi merupakan bom bunuh diri. Adapun lead
yang terdapat dalam artikel tersebut:
60
“Sebuah serangan bom bunuh diri mengguncang kawasan bisnis dijantung Ibukota Turki, Istanbul, pada Sabtu (19/3) waktu setempat.”17
Latar informasi yang coba dibangun oleh Republika Online yaitu mengenai
jumlah korban meninggal akibat bom bunuh diri tersebut, dari 4 korban
meninggal, dua diantaranya merupakan warga negara Israel. Republika Online
menempatkan Netanyahu sumber dalam artikel tersebut karena memang warga
negara Israel juga turut menjadi korban dalam aksi tersebut.
Adapun sumber yang terdapat dalam artikel ini yaitu, Benyamin Netanyahu
yang merupakan Perdana Menteri Israel, dan juga Amhem Davutoglu yang
merupakan Perdana Menteri Turki. Dari pernyataan Davutoglu memang
dibenarkan bahwasannya Turki sedang menghadapi ancaman dari ISIS dan juga
perkembangan pemberontak Kurdi di bagian Tenggara Turki, adapun kutipan dari
beberapa sumber tersebut:
Paragraf 3''Ada informasi awal yang menyebut, anggota ISIS yang melakukanserangan ini. Tapi itu masih menjadi informasi awal, masih akan kamidalami lagi,'' ujar Netanyahu.18
Paragraf 6“Davutoglu memastikan, semua upaya terorisme ini tidak akan pernahberhasil dan bakal selalu gagal. Saat ini, Turki memang tengahmenghadapi ancaman dari ISIS, yang datang dari Suriah, danperkembangan pemberontak Kurdi di bagian tenggara Turki”19
Paragraf 7
''Semua sumber-sumber teroris tidak akan pernah mencapai tujuanmereka. Kami tidak akan pernah berhenti untuk memerangi terorisme.
17 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 1.
18 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 3.
19 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 6.
61
Hingga terorisme itu sepenuhnya berhenti,'' ujar Davutoglu dalampernyataan tertulisnya.20
Pernyataan tertulisnya Davutoglu pun dibenarkan oleh editor internasional
Republika Online, Teguh Firmansyah, yang menjelaskan bahwa Turki memiliki
beberapa kelompok musuh yang terus melakukan teror terhadap Turki, berikut
pertikan wawancara dengan beliau:
“Turki itu, saat ini yaa di bawah pemerintahan Erdogan itu paling tidakada beberapa sejumlah musuh lah gitu. Pertama dari sisi internal darikelompok oposisi, kelompok kurdi dan faksi-faksi militer yang suatu saatbisa merongrong kekuasaan pemerintah, dan yang terakhir adalahkelompok-kelompok radikal semacam ISIS. Nah yang terjadi bom diTurki ini kan banyak macam-macamnya nih, kadang-kadang Turki iniyang paling sering kalau masalah bom ini menuduh Kurdi sama menuduhISIS.”21
Tidak mengherankan mengapa ISIS diduga sebagai pelakunya, karena
memang peta politik di Turki yang sudah bukan menjadi rahasia umum,
bahwasannya disana terdapat kelompok-kelompok pemberontak. Kelompok
tersebut akan selalu melancarkan aksi teror, terutama ketika Turki mengecam dan
membalas aksi mereka.
Davutoglu menutup artikel ini dengan memberikan pernyataan tertulisnya
bahwasannya ia akan terus memerangi teroris di Turki, sampai pada akhirnya
nanti kelompok-kelompok aksi teror ini akan berhenti untuk menlancarkan
aksinya di Turki. Berikut pernyataannya:
''Semua sumber-sumber teroris tidak akan pernah mencapai tujuanmereka. Kami tidak akan pernah berhenti untuk memerangi terorisme.Hingga terorisme itu sepenuhnya berhenti,'' ujar Davutoglu dalampernyataan tertulisnya.22
20 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 7.
21 Hasil wawancara dengan Teguh Firmansyah, Editor Internasional Republika Onlinepada tanggal 8 September 2016.
22 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 7.
62
Struktur sintaksis terkait artikel 3 Bom Turki dapat dilihat dalam bentuk
tabel pada lampiran 3.
b. Analisis Struktur Skrip
Pada artikel 1, unsur skrip yang disajikan oleh Republika Online yang terdiri
dari what, when, where, who, why dan how dituliskan secara lengkap. adapun
unsur tersebut yaitu:
Tabel 09 Analisis Skrip Bom Turki Artikel 3
Struktur Unit Teks
Skrip
What Dugaan pelaku bom Turki oleh PM IsraelWhere TurkiWhen 20 Maret 2016Who PM Israel (Benjamin Netanyahu), PM Turki
(Ahmet Davutoglu)Why Kondisi terkini Turki yang mulai diteror oleh ISIS
yang secara geografis berdekatan dengan markasISIS, yaitu Suriah.
How Ada informasi awal yang menyebut bahwaanggota ISIS yang melakukan pengebomantersebut. Namun itu masih informasi awal, danmasih didalami lagi.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
Dalam berita ketiga, unsur dari skrip seluruhnya terpenuhi. Pada awal berita
dimuat bahwa ada dugaan pelaku penyerangan bom bunuh diri di Turki
merupakan ulah anggota ISIS, dan pernyataan tersebut diungkapkan oleh
Benyamin Netanyahu selaku perdana menteri Israel. Dari teks tersebut jelas
bahwa tempat kejadian perkara di kota Istanbul Turki. Dan ditegaskan dengan
unsur selanjutnya, yaitu why. Pernyataan tersebut didasari oleh kondisi terkini
Turki yang memang di teror ISIS karena secara geografis letaknya berdekatan
dengan markas besar mereka yaitu Siriah.
63
c. Analisis Struktur Temantik
Unsur temantik merupakan unsur yang membahas mengenai cara wartawan
menuliskan fakta pada sebuah berita. Yang di dalamnya terdapat beberapa unit
analisis. Salah satunya yaitu koherensi. Koherensi merupakan pertalian atau
jalinan antar kata, proposisi atau kalimat. Dalam berita ketigaa ini terdapat
beberapa koherensi yang dapat dijabarkan sebagai berikut.
“Sebuah serangan bom bunuh diri mengguncang kawasan bisnis dijantung Ibukota Turki, Istanbul, pada Sabtu (19/3) waktu setempat.Akibat serangan tersebut, setidaknya empat orang tewas dalam insidentersebut, dua diantaranya adalah warga negara Israel.” (Paragraf 1)23
Kutipan teks diatas mengandung unsur koherensi sebab akibat. Kata akibat
dalam teks tersebut menjelaskan bahwa terdapat korban atau kerugian yang
disebabkan oleh kejadian serangan bom bunuh diri di jantung Ibukota Turki.
d. Analisis Struktur Retoris
Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara
wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam
berita ketiga yaitu sebagai berikut:
Tabel 10 Analisis Retoris Bom Turki Artikel 3
Struktur Unit Teks
Retoris
Leksikon Tewas, Meninggal Dunia, Insiden, Teroris,Memerangi
Bold Netanyahu Duga ISIS di balik Serangan BomTurki
Underline -Kapital ISISItalik ReutersFoto Seorang wanita mengambil gambar karangan
bunga serta kartu ucapan di tempat bom bunuhdiri terjadi di Istanbul, Turki.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
23 23 “Netanyahu Duga ISIS di Balik Serangan Bom Turki”, Republika Online, 20 Maret2016, Paragraf 1.
64
Pada berita pertama, huruf yang dicetak tebal terdapat pada judul berita
yang berbunyi Netanyahu Duga ISIS di balik Serangan Bom Turki. cetak tebal
menandakan bahwa wartawan ingin menekankan apa yang terdapat dalam isi
berita, dan merupakan unsur utama yang akan dilihat oleh pembaca. Selanjutnya
ditemukan kata yang dicetak miring, yaitu Reuters yang merupakan nama sebuah
kantor berita asing. Selanjutnya ditemukan kata yang dicetak kapital atau huruf
besar yaitu ISIS, yang merupakan singkatan dari Islamic State of Iraq and Syria.
Pada berita ini, gambar yang ditampilkan oleh Republika Online adalah gambar
seorang wanita yang sedang mengambil gambar beberapa tangkai unga dan juga
kartu ucapan yang diletakkan didepan sebuah ruko di area bekas kejadian
serangan bom dengan menggunakan ponsel.
Gambar tersebut menerangkan mengenai berduka pasca serangan bom
bunuh diri terjadi. Dimana didalamnya terdapat gambar bunga, kartu ucapan, dan
seorang wanita yang mengabadikannya. Sebenarnya memang ada keterkaitan
dengan judul berita yaitu dengan latar pasca insiden terjadi, hanya saja kurang
menjelaskan gambaran isi berita yang memuat pernyataan Netanyahu mengenai
dugaan pelaku teror.
B. Analisis Framing Pemberitaan Bom Brussels Di Republika Online
Adapun pembingkaian yang ditampilkan oleh Republika Online terkait
pemberitaan ledakan Bom di Brussels Belgia yang dilihat dari struktur sintaksis,
skrip, temantik, dan retoris yaitu sebagai berikut:
65
1. Analisis Artikel 1
Judul : Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam
Serangan di Brussels
Edisi : 23 Maret 2016
a. Analisis Struktur Sintaksis
Pada artikel pertama tentang Bom yang terjadi di Brussels Belgia, Republika
Online mengangkat judul Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam
Serangan di Brussels. Dari judul tersebut, terlihat bahwa Republika Online ingin
menginformasikan melalui artikel tersebut bahwasannya penduduk muslim di
berbagai negara marah terhadap aksi teror yang terjadi, dan mereka
menyampaikan aspirasinya melalui media di London.
Adapun Lead yang disajikan Republika Online mengenai judul diatas yaitu
mereka mengkritik atas kejadian bom di Brussels, dan tidak sampai disitu para
pimpinan komunitas muslim di London pun berkumpul untuk menandatangani
rilis kecaman terhadap teror tersebut. Berikut kutipan teks dari berita pertama ini:
“Komunitas muslim di London, Inggris bersama pemimpin merekamengecam bom di Brussels, Senin (21/3) kemarin. Kritik itu disampaikandalam sebuah rilis yang ditandatangani sekitar 100 pemimpin komunitasmuslim.”24
Dari kutipan teks diatas, terlihat bahwasannya kritik tersebut disampaikan
oleh seratus pemimpin komunitas muslim, yang terlihat yaitu kritik tersebut cukup
kuat dan bukan kritik atas dasar perseorangan, melainkan kelompok besar muslim
di London.
24 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 1.
66
Latar informasi yang coba disampaikan oleh Republika Online yaitu mereka
ingin menegaskan bahwa pelaku bom yang terjadi di Brussels tidaklah ada
kaitannya dengan siapapun, muslim sekalipun. Mereka hanyalah mewakili diri
mereka sendiri bukan mewakili orang lain. Karena apabila pelaku teror dikaitkan
dengan kelompok, ataupun pihak lain maka yang terjadi adalah timbulnya
perpecahan dan juga kebencian antar umat beragama dan juga konflik ras. Berikut
kutipan teksnya:
“Dalam pernyataan tersebut, pemimpin komunitas muslim di Inggrisbersatu mengecam peristiwa mengerikan ini. Mereka mengatakan pelakubom tersebut tidak mewakili siapa pun kecuali diri mereka sendiri.Peristiwa serupa sebenarnya mengakibatkan peningkatan kejahatankebencian rasial dan agama.”25
Kutipan dari sumber terkait fakta yang ditampilkan yaitu:
"Kami turut berduka cita kepada keluarga dan rekan yang menjdaikorban bom Brussels dan sejumlah peristiwa serupa di Istanbul beberpawaktu lalu," kata salah seorang pemimpin komunitas muslim dalamsebuah pernyataan seperti dilansir Cityam, Rabu (23/3).26
Kutipan lainnya yang bersumber dari salah satu pimpinan komunitas
muslim di London yaitu,
“Kami mengimbau semua masyarakat berdiri bersama penuh solidaritasdan tidak terlibat dalam kebencian. Kita tidak harus membiarkan terorismemisahkan kita," kata pernyataan tersebut.27
Untuk memperkuat fakta yang disajikan oleh Republika Online. Tentu saja
terdapat sumber-sumber yang dirasa cukup akurat untuk mendukung informasi
25 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 3.
26 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 2.
27 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 4.
67
yang disajikan. Sumber tersebut yaitu seorang Pemimpin Komunitas Muslim di
London. Sayangnya, sumber yang terdapat dalam artikel ini, tidak mencamtumkan
dengan jelas siapa pemimpin yang dimaksud, karena diinformasikan bahwa ada
100 orang pemimpin yang tergabung dalam aksi kritik ini. Adapun pernyataan
yang disampaikan oleh para sumber terpilih yang kemudian dimuat dalam
kerangka badan berita yaitu sebagai berikut:
Paragraf 2
“Kami turut berduka cita kepada keluarga dan rekan yang menjadikorban bom Brussels dan sejumlah peristiwa serupa di Istanbul beberpawaktu lalu," kata salah seorang pemimpin komunitas muslim dalamsebuah pernyataan seperti dilansir Cityam, Rabu (23/3).28
Paragraf 4
“Kami mengimbau semua masyarakat berdiri bersama penuh solidaritasdan tidak terlibat dalam kebencian. Kita tidak harus membiarkan terorismemisahkan kita," kata pernyataan tersebut.29
Menanggapi pernyataan tersebut, kata-kata yang digunakan di dalam teks
dseperti kata solidaritas, keluarga, rekan, itu menggambarkan bahwasannya
mereka merangkul para korban ledakan Bom, dan turut berduka atas kejadian
ledakan bom tersebut. Namun saja jika dilihat dari keseluruhan isi berita,
pernyataan Charles Michel mengacu pada pergerakan yang akan menimbulkan
atau berdampak pada keamanan negara itu sendiri.
Berita pertama ini ditutup dengan informasi mengenai kronologi kejadian
ledakan di bandara Zaventem dan juga di bandara Brussels. Ledakan ini terjadi
28 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 2 .
29 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 4.
68
setelah 4 hari penangkapan pelaku teror bom Paris yang ditangkap di Brussels,
Belgia.
Struktur sintaksis terkait artikel 1 Bom Belgia dapat dilihat dalam bentuk
tabel pada lampiran 4.
b. Analisis Struktur Skrip
Struktur skrip dalam artikel ini dilihat kelengkapannya berdasarkan 5W+1H
yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang dimiliki oleh artikel 2 ini yaitu
sebagai berikut:
Tabel 11 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 1
Struktur Unit Teks
Skrip
What Komunitas muslim di London Inggris bersamapemimpin mereka mengecam bom di Brussels
Where London, InggrisWhen 23 Maret 2016Who Pemimpin Komunitas MuslimWhy Menurut mereka pelaku bom tersebut tidak
mewakili siapa pun kecuali diri mereka sendiri.Peristiwa serupa sebenarnya mengakibatkanpeningkatan kejahatan kebencian rasial danagama.
How Kritik yang disampaikan dalam sebuah rilisyang ditandatangani sekitar 100 pemimpinkomunitas muslim di London bahwa merekamengecam tragedi Bom di Belgia.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
Dari unit yang diamati, hasil yang didapat seperti tabel diatas. Fakta yang
diangkat diawali dengan informasi mengenai kritik yang disampaikan oleh
pemimpin komunitas muslim yang berada di London, Inggris. Selanjutnya
disampaikan pula bahwa kritik atau kecaman tersebut disampaikan pada tanggal
23 Maret 2016. Mereka menegaskan bahwasannya pelaku bom Brussels, tidaklah
ada kaitannya dengan siapapun, mereka melakukan itu karena memang atas
69
kepentingan sendiri bukan orang lain. Kritik tersebut disampaikan dengan cara
menandatangani rilis yang di muat di media massa, ditandatangani oleh 100
pemimpin komunitas muslim di London.
c. Analisis Struktur Temantik
Terdapat dua macam koherensi yang ditemukan pada teks berita pertama
ini. Adapun koherensi pertama yaitu koherensi pembeda.
“Sebelumnya, dua ledakan diaporkan terjadi di Bandara Zaventem,Brussels, Belgia, Senin (21/3). Ledakan ini terjadi empat hari setelahpelaku teror Paris, Salah Abdeslam, ditangkap di Brussels.”30
Kata “sebelumnya” ditempatkan sebagai kata sambung sebagai koherensi
pembeda. Kalimat pertama yang menyatakan bahwa terjadi dua kali ledakan di
Brussels dan kalimat kedua menerangkan kejadian penangkapan pelaku teror
Paris yang pada dasarnya berbeda kasus dan berbeda tempat kejadian tetapi
dengan kata sambung “sebenarnya” seakan kedua kejadian tersebut saling
berhubungan. Selanjutnya ditemukan pula koherensi penjelas dengan kata
sambung yang “dan”. Berikut kutipan teks berita tersebut:
"Kami turut berduka cita kepada keluarga dan rekan yang menjadikorban bom Brussels dan sejumlah peristiwa serupa di Istanbul beberpawaktu lalu.”31
“Kami mengimbau semua masyarakat berdiri bersama penuh solidaritasdan tidak terlibat dalam kebencian.”32
“Aparat terintegrasi untuk dan siap untuk menangkal segala bentukterorisme, kekrasan dan kebencian.”33
30 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 6.
31 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 2.
32 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 4.
70
Kata “dan” merupakan kata penghubung yang berfungsi menjelaskan
kalimat pertama.pada kutipan pertama, diinformasikan mengenai belasungkawa
yang disampaikan bukan hanya untuk korban ledakan Brussels saja, melainkan
juga korban-korban ledakan di Turki. pada kutipan kedua kata “dan” digunakan
untuk menjelaskan masyarakat harus solidaritas tanpa terlibat dalam kebencian.
Selanjutnya, pada kutipan terakhir dijelaskan pula bahwa aparat harus siap saling
terintegrasi untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan, teror, dan kebencian.
d. Analisis Struktur Retoris
Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara
wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam
berita pertama yaitu sebagai berikut:
Tabel 12 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 1
Struktur Unit Teks
Retoris
Leksikon Kecam, mengecam, mengerikan, rasial,teroris, terorisme, terintegrasi
Cetak tebal Pemimpin Komunitas Muslim di LondonKecam Serangan di Brussels
Garis bawah -Kapital -Cetak miring CityamFoto / Gambar Penumpang dievakuasi dari gedung terminal
setelah ledakan di Bandara Brussels diZaventem dekat Brussels, Belgia
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
Terdapat huruf yang dicetak tebal dan besar yaitu Pemimpin Komunitas
Muslim di London Kecam Serangan di Brussels, kalimat tersebut merupakan
judul dari teks berita terkait. Selanjutnya ditemukan pula huruf yang dicetak
33 “Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels”, RepublikaOnline, 23 Maret 2016, Paragraf 5.
71
miring dalam teks tersebut Cityam atau yang lebih dikenal dengan City A.M yang
merupakan sebuah media massa di Inggris.
Gambar yang disajikan untuk mendukung berita terkait yaitu gambaran
setelah terjadinya ledakan di bandara Zaventem, yang terlihat evakuasi
penumpang yang berjalan ke arah luar gedung. Apabila dilihat secara lebih luas,
sebenarnya gambar yang ditampilkan menunjukkan bahwasannya akibat kejadian
ini, banyak sekali pihak yang dirugikan, karena ledakan itu sendiri terjadi di pusat
keramaian yang tentu saja akan menimbulkan banyak masalah seperti jatuhnya
korban yang lebih banyak dan juga kerugian yang ditimbulkan dari insiden
tersebut. Memang keterkaitan antara judul yang ditampilkan dengan gambar
kurang cocok namun secara luas dirasa masih ada keterikatan meskipun tidak
begitu signifikan.
2. Analisis Artikel 2
Judul : Apa Motif Serangan Brussels?
Edisi : 23 Maret 2016
a. Analisis Struktur Sintaksis
Judul yang diangkat oleh Republika Online yaitu mencoba menjawab
pertanyaan mengenai Apa Motif Serangan Brussels?. Dilihat dari headline
tersebut, pembaca akan bertanya-tanya sebenarnya apa tujuan atau motif dibalik
serangan bom di Brussels. Namun, ketika melihat dari keseluruhan berita
sebenarnya motif itu sendiri belum terjawab, namun apabila dilihat dari judul akan
menarik pembaca. Rasa keingintahuan pembaca akan dibangkitkan melalui judul.
Seperti kutipan wawanca dengan editor Internasional di Republika Online.
72
“Yang pertama dan yang terpenting ketika orang melihat berita, terutamajadi gini.. saya kasih gambaran, berita online dengan koran sedikitberbeda, saya juga sebelumnya editor internasional tetapi di koran, terussekarang di editor internasional di online. Hal yang paling membedakanadalah soal bagaimana kita menarik pembaca. Kalau di koran biasanyamenggunakan berita-berita yang sangat.. sangat apa yahh.. kalau kitabilang judulnya tuh resmi gitu yahh.. resmi dalam artian, tidak agak..hmm.. kalau di online kan biasanya suka agak sedikit nakal kalau kitabuat judul, kalau dikoran biasanya kita menggunakan kalimat-kalimatyang agak resmi. Kemudian kalau dari sisi konten memang sama saja..”34
Jadi, menurut Republika Online memilih judul dalam media online itu
sangat penting untuk menarik pembaca. Seperti pemilihan judul yang unik dan
tidak terlalu formal seperti judul atau headline berita yang ditampilkan dalam
media cetak.
Jawaban atas pertanyaan yang ditampilkan pada headline berita dijawab
pada lead yang disajikan oleh Republika Online. Mengenai belum ditemukannya
titik terang mengenai motif apa yang mendasari kelompok ISIS terkait peledakan
bom pada dua tempat yang berbeda di Brussels Belgia. Berikut kutipan teks
tersebut:
“Pihak berwenang Belgia masih mencari titik terang terkait seranganbom bunuh diri Brussels yang diklaim ISIS, Rabu (23/3).”35
Kutipan lead tersebut menunjukkan bahwa jawaban dari judul yang
diangkat belum bisa terjawab dengan pasti. Fakta selanjutnya yang disajikan
mengenai latar informasi yaitu bergabungnya ratusan penduduk Belgia dengan
kelompok ISIS. Dan Belgia menjadi salah satu negara yang harus mendapatkan
pengawasan yang ketat karena memiliki banyak pasukan ekstremis.
34 Hasil wawancara dengan Teguh Firmansyah, Editor Internasional Republika Onlinepada tanggal 8 September 2016.
35 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 1.
73
“Sekitar 300 penduduk Belgia diperkirakan ikut bergabung dengan ISISdi Suriah. Ini membuatnya jadi negara Eropa 'eksportir' militan terbesardan harus dapat ekstra pengawasan dalam keamanan.”36
Adapun kutipan yang mendukung teks berita tersebut yaitu:
Paragraf 3
"Sebuah foto tiga pelaku, pria, telah diambil dari Zaventem, dua orangtampaknya melakukan pengeboman bunuh diri, dan pria ketigamenggunakan topi dan jaket warna terang masih dicari," Van Leuw.37
Paragraf 7
Pada Rabu Perdana Menteri Belgia, Charles Michel akan menyambutkunjungan Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls yang mendeklarasikanperang lawan teror. "Apa yang kita takutkan akan berlalu," kata Michelbersumpah untuk menaklukan ancaman.38
Narasumber yang dipilih Republika Online untuk mendukung fakta yang
dibangun dalam teks berita tersebut yaitu Frederic Van Leeuw (Jaksa Belgia) dan
juga Charles Michel (Perdana Menteri Belgia). Unit selanjutnya yang ditemukan
dalam teks yaitu pernyataan yang dituturkan oleh narasumber dalam teks berita ini
yaitu:
Paragraf 2
“Jaksa Belgia, Frederic Van Leeuw mengatakan masih terlalu dini untukmengaitkan serangan Paris dengan Brussels. Begitupula ketika harusdikaitkan dengan penangkapan salah satu pelaku teror Paris, SalahAbdeslam beberapa hari lalu di Brussels.”39
Paragraf 3
“Van Leeuw mengatakan pihak berwenang saat ini fokus pada pencariansatu orang diduga pelaku yang melarikan diri pascainsiden.”40
Paragraf 7
36 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 6.37 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 3.38 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 7.39 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 2.40 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 3.
74
Pada Rabu Perdana Menteri Belgia, Charles Michel akan menyambutkunjungan Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls yang mendeklarasikanperang lawan teror. "Apa yang kita takutkan akan berlalu," kata Michelbersumpah untuk menaklukan ancaman.41
Paragraf 8
“Meski demikian, pengamat mengatakan melacak militan dari setengahjuta Muslim di sana, sekitar lima persen populasi, akan menghadapibanyak gangguan.”42
Struktur sintaksis terkait artikel 2 Bom Belgia dapat dilihat dalam bentuk
tabel pada lampiran 5.
b. Analisis Struktur Skrip
Struktur skrip dalam artikel ini dilihat kelengkapannya berdasarkan 5W+1H
yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang dimiliki oleh artikel 2 ini yaitu
sebagai berikut:
Tabel 13 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 2
Struktur Unit Teks
Skrip
What Belum jelas motif serangan bom di Brussels Belgia,meskipun ISIS klaim bertanggung jawab.
Where BrusselsWhen 23 Maret 2016Who Frederic Van Leeuw, Charles Michel, Manuel
Valls, Abdeslam, Najim LaachrouiWhy Masih terlalu dini untuk mengaitkan serangan Paris
dengan Brussels. Begitupula ketika harus dikaitkandengan penangkapan salah satu pelaku teror Paris,Salah Abdeslam beberapa hari lalu di Brussels.
How Pihak berwenang saat ini fokus pada pencarian satuorang diduga pelaku yang melarikan diripascainsiden.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
41 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 7.42 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 8.
75
Pada berita kedua ini, unsur struktur skrip sudah terpenuh seluruhnya.
Dimulai dari belum terjawabnya motif serangan yang terjadi di Brussels, dan
pihak berwenang terkait masih mencari titik terang apa motif tersebut meskipun
sudah diinformasikan siapa yang melakukan teror bom di kedua tempat berbeda
itu. Selanjutnya diinformasikan mengenai dimana serta kapan kejadian tersebut
berlangsung. Dilanjutkan lagi dengan siapa saja narasumber atau toko yang ada
dalam pemberitaan tersebut. Unsur why terjawan bahwasannya untuk
merumuskan apa motif dibalik serangan bom tersebut masih terlalu dini dan dari
berita ini keluar terpaut satu hari dari aksis teror yang terjadi.
c. Analisis Struktur Temantik
Koherensi pertama yang ada pada teks berita yaitu koherensi pembeda.
Ditandai dengan penggunaan kata “meski demikian”
“Michel juga sudah secara dramatis meningkatkan dana untuk pasukankeamanan. Meski demikian, pengamat mengatakan melacak militan darisetengah juta Muslim di sana, sekitar lima persen populasi, akanmenghadapi banyak gangguan.”43
Meski demikian digunakan sebagai pembeda bahwa dana yang disiapkan itu
tidak akan berjalan baik karena tidak sedikit warga masyarakat muslim yang
berada disana. Dan kata “meski demikian” jelas menjadi pembeda antara kalimat
pertama dengan kalimat berikutnya.
Selanjutnya selain koherensi pembeda, adapula koherensi penjelas yang
ditandai dengan kata “dan” sebagai kata sambung diantara kalimat yang ada
dalam teks berita.
43 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 8.
76
“Sebuah foto tiga pelaku, pria, telah diambil dari Zaventem, dua orangtampaknya melakukan pengeboman bunuh diri, dan pria ketigamenggunakan topi dan jaket warna terang masih dicari,”44
“Ini membuatnya jadi negara Eropa 'eksportir' militan terbesar dan harusdapat ekstra pengawasan dalam keamanan.”45
“Ia dibantu oleh jaringan kawan dan kontak kriminalnya.”46
d. Analisis Struktur Retoris
Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara
wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam
berita pertama yaitu sebagai berikut:
Tabel 14 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 2
Struktur Unit Teks
Retoris
Leksikon Motif, Pascainsiden, Kelompok Ekstremis,Eksportir, Ekstra, Bersumpah, Militan.
Cetak tebal Apa Motif Serangan Brussels?Garis bawah -Kapital ISISCetak miring -Foto / Gambar Penumpang dievakuasi dari Bandara Brussels,
di ZaventemSumber : Hasil Analisis Peneliti
Terdapat huruf yang dicetak tebal dalam teks tersebut yaitu pada bagian
headline berita Apa Motif Serangan Brussels?. Selain dicetak tebal, judul pada
berita ini juga diberi tanda tanya pada akhir kata yang menandakan sebuah
pertanyaan mengenai isu yang diangkat dalam berita tersebut. Selanjutnya ada
kata yang dicetak tebal yaitu singkatan dari Islamic State of Irak and Syria atau
ISIS. Gambar yang ditampilkan untuk menunjang fakta yang diangkat yaitu
44 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 3.45 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 6.46 “Apa Motif Serangan Brussels?”, Republika Online, 23 Maret 2016, Paragraf 9.
77
evakuasi para penumpang di Bandara Brussels yang terlihat berjalan untuk keluar
dari area bandara.
Gambar yang ditampilkan merupaka evakuasi penumpang di Bandara
Brussels, tetapi sebenarnya judul yang diangkat merupakan motif serangan bom di
Brussels, Belgia. Jiika dilihat dari kedua unsur tersebut, gambar yang ditampilkan
oleh Republika Online sebenarnya kurang akurat untuk mendukung isi berita yang
disajikan.
3. Analisis Artikel 3
Judul : Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya
dengan Islam
Edisi : 24 Maret 2016
a. Analisis Struktur Sintaksis
Judul atau headline yang diangkat pada artikel kedua ini yaitu Soal
Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam. Dari judul
dapat diketahui bahwasannya statement yang keluar dari Dubes Rusia untuk
Indonesia menyatakan bahwa Islam tidak ada kaitannya dengan teror bom yang
terjadi. Judul tersebut menunjukkan bahwa ada dukungan untuk Islam yang
memang sebenarnya tidak mengindahkan aksi terorisme dan itu dinyatakan oleh
Rusia yang pada dasarnya bunkanlah negara yang mayoritas penduduknya
menganut agama Islam. Disini terlihat Republika Online ingin menyampaikan
informasi kepada pembaca bahwasannya dukungan terhadap Islam disisipkan
dalam pemberitaan tersebut.
Lead yang ditampilkan yaitu lebih kepada ucapan belasungkawa terhadap
korban ledakan di Brussels Belgia. Namun, disisipkan pula pembelaannya
78
terhadap Islam, bahwa Islam tidak ada kaitannya dengan Bom yang terjadi di
Brussels.
“Kedutaan Besar Rusia di Indonesia menyatakan rasa simpati dansolidaritasnya atas insiden serangan bom di Brussels yang menewaskan34 jiwa. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin mengatakan,aksi teror yang terjadi di ibu kota Belgia tersebut tak ada hubungannyadengan Islam.”47
Latar informasi yang dibangun oleh Republika Online yaitu mengenai
pernyataan kritik terhadap aksi teror yang mengatasnamakan Islam. Menurut
Galuzin, aksi tersebut terjadi karena memang niat jahat dari pelakunya, bukan
karena agama Islam yang pada dasarnya merupakan agama yang cinta kedamaian.
Berikut kutipannya:
“Teror di Brussels berupaya menggunakan Islam untuk membenarkanaksi terorisme mereka. Padahal, aksi teror itu tak ada hubungannyadengan Islam sebagai agama damai. Aksi terorisme adalah kejahatan,"kata Galuzin kepada wartawan di kediamannya di Jakarta.48
Adapun kutipan dari sumber yang mendukung fakta yang diangkat dalam
teks berita tersebut yaitu:
Paragraf 2
“"Teror di Brussels berupaya menggunakan Islam untuk membenarkanaksi terorisme mereka. Padahal, aksi teror itu tak ada hubungannya denganIslam sebagai agama damai. Aksi terorisme adalah kejahatan," kataGaluzin kepada wartawan di kediamannya di Jakarta, Kamis (24/3).49
Paragraf 4
47 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 1.
48 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 2.
49 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 2.
79
"Presiden saya mengucapkan belasungkawa terkait tragedi ini. Iameminta masyarakat internasional bersatu melawan terorisme," ujarnya.50
Narasumber yang terkait dalam pemberitaan ini adalah Mikhail Galuzin
Duta Besar Rusia untuk Indonesia. Narasumber terkait memberikan pernyataan
mereka atas terjadinya insiden di Brussels. Berikut beberapa kutipan pernyataan
tersebut:
Paragraf 2
"Teror di Brussels berupaya menggunakan Islam untuk membenarkan aksiterorisme mereka. Padahal, aksi teror itu tak ada hubungannya denganIslam sebagai agama damai. Aksi terorisme adalah kejahatan," kataGaluzin kepada wartawan di kediamannya di Jakarta, Kamis (24/3).51
Paragraf 3
“Ia menyatakan rasa simpati dan solidaritasnya pada masyarakat Belgiaatas hari berat yang harus mereka lalui saat serangan, Selasa (22/3)lalu”.52
Paragraf 5
“Galuzin menambahkan bahwa ia mendukung seruan PemerintahIndonesia untuk bersama-sama melawan terorisme”53
Artikel mengenai judul kedua ini ditutup dengan dukungan Galuzin kepada
pemerintah Indonesia untuk memberantas terorisme. Karena hal tersebut selarah
dengan tugas Rusia di Suriah yaitu membatu Suriah dalam memerangi aksi
terorisme disana.
“Galuzin menambahkan bahwa ia mendukung seruan PemerintahIndonesia untuk bersama-sama melawan terorisme. Menurutnya, hal ini
50 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 4.
51 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 2.
52 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 3.
53 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 5.
80
sama persis dengan upaya yang dilakukan Rusia di Suriah, yaknimembantu Pemerintah Suriah melawan terorisme.”54
Struktur sintaksis terkait artikel 3 Bom Belgia dapat dilihat dalam bentuk
tabel pada lampiran 6.
b. Analisis Struktur Skrip
Struktur skrip dalam artikel ini dilihat kelengkapannya berdasarkan 5W+1H
yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang dimiliki oleh artikel 2 ini yaitu
sebagai berikut:
Tabel 15 Analisis Skrip Bom Brussels Artikel 3
Struktur Unit Teks
Skrip
What Duta Besar Rusia untuk Indonesia MikhailGaluzin mengatakan, aksi teror yang terjadi di ibukota Belgia tersebut tak ada hubungannya denganIslam.
Where JakartaWhen 24 Maret 2016Who Mikhail GaluzinWhy Aksi teror itu tak ada hubungannya dengan Islam
sebagai agama damai. Aksi terorisme adalahkejahatan
How Menurut penuturan Galuzin, teror di Brusselsberupaya menggunakan Islam untukmembenarkan aksi terorisme mereka. Padahal,aksi teror itu tak ada hubungannya dengan Islamsebagai agama damai. Aksi terorisme adalahkejahatan.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
Berita kedua ini diawali dengan informasi mengenai dukungan Rusia untuk
Islam yang tidak ada kaitannya dengan aksi teror di Brussels. Beliau beranggapan
demikian karena memang melihat bahwa Islam adalah agama yang damai,
sedangkan aksi terorisme itu bertentangan dengan Islam, karena terorisme
54 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 5.
81
merupakan aksi kejahatan. Pernyataan tersebut keluar karena ia beranggapan
bahwa ada upaya membawa nama Islam untuk aksi teror yang terjadi di Brussels.
c. Analisis Struktur Temantik
Terdapat koherensi penjelas dengan menggunakan kata sambung “dan”
serta koherensi pembeda dengan menggunakan kata sambung “padahal” dalam
teks berita kedua ini. Adapun kutipannya yaitu:
“Teror di Brussels berupaya menggunakan Islam untuk membenarkanaksi terorisme mereka. Padahal, aksi teror itu tak ada hubungannyadengan Islam sebagai agama damai. Aksi terorisme adalah kejahatan.”55
Kata “padahal” digunakan sebagai pembeda kalimat pertama dengan
kalimat kedua. Jika dijabarkan maka, teror yang terjadi di Brussels terdapat upaya
membawa nama Islam untuk membenarkan aksi mereka dan terkesan agama
Islam mengajarkan hal itu, yang sebenarnya justru Islam adalah agama yang tidak
suka pertikaian, kekerasan dan lain sebagainya. Untuk menyambung perbedaan
kedua kalimat tersebut kata “padahal” yang jadi pilihan Republika Online dalam
menyampaikan sebuah fakta.
Selanjutnya ada pula koherensi penjelas dengan kata hubung yang
digunakan yaitu “dan”..
“Kedutaan Besar Rusia di Indonesia menyatakan rasa simpati dansolidaritasnya atas insiden serangan bom di Brussels yang menewaskan34 jiwa.”56
Pada kutipan diatas, kata “dan” disini menjelaskan bahwa selain
menyatakan rasa simpati, ia juga menyatakan solidaritasnya terhapad insiden yang
menelan banyak korban.
55 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 2.
56 “Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam”,Republika Online, 24 Maret 2016, Paragraf 1.
82
d. Analisis Struktur Retoris
Struktur retoris merupakan struktur yang menjelaskan bagaimana cara
wartawan menekankan fakta pada sebuah berita. Adapun unsur retoris dalam
berita pertama yaitu sebagai berikut:
Tabel 16 Analisis Retoris Bom Brussels Artikel 3
Struktur Unit Teks
Retoris
Leksikon Insiden, terorisme, tragedi, seruan,Cetak tebal Soal Serangan di Brussels, Dubes Rusia: Tak
Ada Kaitannya dengan IslamGaris bawah -Kapital -Cetak miring -Foto / Gambar Suasana Bandara Zaventem di Brussels setelah
serangkaian ledakan mengguncang bandara itudan stasiun metro kota, Belgia.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti
Huruf yang dicetak tebal pada teks berita yaitu Soal Serangan di Brussels,
Dubes Rusia: Tak Ada Kaitannya dengan Islam yang merupakan judul atau
headline berita itu sendiri yaitu.
Foto atau gambar yang digunakan dalam berita kedua ini yaitu suasana sepi
bandara Zaventem pasca ledakan, yang terlihat sangat sepi dan akibat ledakan
bom tersebut aktifitas penerbangan di bandara tersebut lumpuh.
C. Perbandingan Analisis Framing Pemberitaan Bom Turki dan Bom
Belgia di Republika Online
Berdasarkan analisis pada level struktur sintaksis, skrip, temantik, dan juga
retoris yang dilakukan pada 6 pemberitaan mengenai Bom Turki dan juga Bom
Belgia, ditemukan persamaan dan perbedaan pada masing-masing teks berita
sebagai berikut;
83
1. Perbandingan Artikel 1 Bom Turki dan Bom Belgia
Terdapat persamaan pada teks artikel 1 pemberitaan Bom Turki dan Bom
Belgia yaitu pada headline yang diangkat sama-sama menggunakan leksikon,
yaitu kata “kutuk” dan juga “kecam” yang berarti menampilkan sikap politik atau
keberpihakan Republika Online mereka yaitu kemarahan atas terjadinya ledakan
bom baik di Turki maupun di Belgia. Dilihat dari isi berita, keduanya pun
memiliki tujuan yang sama yaitu menyampaikan belasungkawa kepada korban
aksi terorisme. Selanjutnya ditemukan kesamaan pada unsur grafis, dimana
keduanya menunjukkan suasana pasca ledakan yang digambarkan dengan mobil
ambulans yang tengah berada di lokasi kejadian. Dengan dukungan grafis
tersebut, dapat dijelaskan bahwasannya kejadian tersebut memakan korban dan
menjadi duka bagi negara lainnya.
Perbedaan yang ditemukan pada artikel 1 ini yaitu dilihat dari sumber,
pada Bom Turki yang menjadi sumber ialah seorang kementerian luar negeri
Singapura, yang dirasa ia merupakan sumber formal dari sebuah negara, dan
terlihat lebih kredibel. Sedangkan pada pemberitaan Bom Belgia, yang menjadi
sumber yaitu seorang pemimpin komunitas muslim di London, yang pada
dasarnya ia hanyalah mewakili kelompok kecil saja, bukan mewakili negara
tersebut, dalam hal ini Inggris.
2. Perbandingan Artikel 2 Bom Turki dan Bom Belgia
Persamaan yang ditemukan pada artikel kedua Bom Turki dan Bom Belgia
yaitu sama-sama mengangkat fakta mengenai pelaku ledakan bom tersebut. Selain
itu disisipkan pula usaha untuk mengungkap pelaku dari aksi teror bom di masing-
84
masing negara. Terkait sumber yang ditampilkan untuk mendukung fakta yang
diangkat, keduanya menggunakan sumber dari otoritas negara.
Perbedaan yang ditemukan yaitu dilihat dari headline yang ditampilkan
memiliki perbedaan bentuk kalimat. pada bom Belgia menggunakan bentuk
kalimat pertanyaan, sedangkan pada bom Turki tidak. Headline dalam bentuk
pertanyaan merupakan upaya untuk menarik pembaca agar memiliki rasa ingin
tahu terhadap berita yang ditampilkan.57 Selain itu, pemberitaan di Turki masih
menduga terkait pelaku teror bom, sedangkan di Belgia sudah ada klaim dari
pelaku tersebut. Namun, pada judul terkesan memojokkan karena belum ada
kepastian terkait pelaku pengeboman, sedangkan pada Bom Belgia sudah ada
klaim langsung dari ISIS, namun diberitakan secara santai tanpa ada kata-kata
yang memprovokasi. Perbedaan selanjutnya yang ditemukan yaitu pada unsur
gambar, pada pemberitaan Brussels Belgia gambar yang ditampilkan yaitu
suasana pasca ledakan yang terlihat mencekam yang digambarkan dengan orang-
orang yang dievakuasi keluar dari lokasi kejadian, dan ditampilkan petugas-
petugas yang menjaga serta mengiringi para warga disekitar lokasi. Sedangkan
pada pemberitaan Turki, digambarkan pula suasana pasca ledakan di pusat
perbelanjaan, namun hal itu lebih menunjukkan suasana duka. Bunga-bunga yang
ditaruh di lokasi kejadian beserta kartu ucapan.
3. Perbandingan Artikel 3 Bom Turki dan Bom Belgia
Persamaan yang ditemukan pada artikel tiga ini yaitu sama-sama
menampilkan statemen atau pernyataan dari negara lain mengenai aksi teror bom
tersebut. Sedangkan perbedaan yang ditemukan yaitu pada pemberitaan Turki,
57 Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2012), h. 142.
85
Republika Online mengutip kantor berita asing yang kemudian dimuat ulang
dalam laman Republika.co.id, sedangkan pada pemberitaan Brussels, berita
didapatkan dengan liputan langsung di Jakarta. Sebenarnya mengenai perbedaan
tersebut, menjadi pertanyaan bahwasannya Republika Online yang menjadi media
massa bagi komunitas muslim mengapa mengangkat fakta berdasarkan pernyataan
dari negara lain terkait Bom yang terjadi di Brussels. Namun, ia tidak melakukan
hal yang sama pada pemberitaan Bom Turki. tetapi jika dilihat dari keseluruhan
isi berita, Republika Online cenderung ingin membela kepentingan umat islam
dengan mengangkat pernyataan terkait Islam tidak ada hubungannya dengan aksi
terorisme. Hal tersebut menjadi menarik, karena Republika Online memilih
sumber dari negara lain yang notabenenya bukan negara Islam, tapi menyerukan
sikap pembelaannya terhadap Islam.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang sudah diteliti mengenai pemberitaan Bom
yang terjadi di Turki pada tanggal 19 maret 2016, dan juga pemberitaan bom di
Brussels Belgia pada tanggal 22 Maret. Maka peneliti mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Republika Online dalam membingkai pemberitaan Bom Turki tepatnya bom
yang terjadi di pusat perbelanjaan di kota Istanbul Turki, menggunakan gaya
bahasa atau leksikon yang berbeda yang pada akhirnya menunjukkan
bahwasannya Republika Online menekankan informasi mengenai pelaku
dibalik aksi teror tersebut, dan terkesan provokatif, yang ditandai dengan
kata “duga”, “kutuk”, dan juga “dalang” yang semuanya tertuju kepada
ISIS. Dari keseluruhan berita pun ditemukan bahwa kata ISIS dicetak besar
pada setiap berita, yang secara kasat mata akan menjadi pusat perhatian bagi
pembacanya. Pada struktur sintaksis pula, narasumber yang ditampilkan
oleh Republika Online dirasa mendukung dalam penekanannya terhadap
ISIS, disini dapat kita temukan para petinggi dari negara lain yang secara
keseluruhan mengecam keras aksi teror dan juga terhadap pelakunya. Disini
pun disampaikan kecaman datang dari beberapa negara yang notabenenya
bukan negara Islam, dan disana didapat pesan bahwa Turki sebagai negara
Islam memilki dukungan dari berbagai negara dan juga negara Islam
bukanlah semata-mata pelaku dari aksi teror tersebut.
87
2. Pada pemberitaan Bom yang terjadi di Brussels, Republika pada awalnya
menyampaikan informasi mengenai informasi pasca ledakan seperti korban
dan lainnya. Namun pada intinya, dari keseluruhan isi berita, dimana
diambil 3 sampel berita. Tetap yang menjadi penyampaian informasi pada
intinya yaitu pelaku teror yang merupakan kelompok ISIS. Namun, dilihat
dari judul yang ditampilkan Republika Online cenderung menggunakan kata
yang tidak memprovokasi dan menyudutkan kepada ISIS. Padahal dalam
pemberitaannya sudah ada klaim dari ISIS, namun Republika Online lebih
menekankan bahwasannya Islam tidak ada kaitannya dengan pengeboman
di Brussels Belgia. Aksi terorisme itu tidak ada kaitannya dengan Islam, dan
itu memang murni kejahatan yang dilakukan oleh kelompok atau individu
itu sendiri, dan tidak mewakilkan siapapun.
3. Dilihat dari keseluruhan berita baik bom Turki maupun bom Belgia,
penggunaan unsur Gambar dirasa kurang mendukung informasi yang
disampaikan. Apabila dilihat dengan teks berita, dirasa kurang
menggambarkan apa informasi yang akan kita dapat di dalam teks berita
tersebut. Dan untuk mengenai jumlah berita yang dimuat dalam laman
Republika Online, dapat terlihat jelas bahwasannya pemberitaan keduanya
merupakan isu yang sama mengenai teror dan bom, dan sama-sama
mengaitkan ISIS pada kedua insiden bom tersebut. Namun, perbedaan yang
dapat kita lihat yaitu pada pemberitaan bom Turki belum adanya klaim yang
mengatakan bahwa ISIS sebagai pelaku pengeboman, namun jika dilihat
dari frame yang ditampilkan terkesan menuduh dan memprovokasi bahwa
ISIS pelaku pengeboman. Sedangkan pada pemberitaan Bom Brussels,
88
sudah ada klaim dari ISIS terhadap penyerangan tersebut tetapi lebih santai
dalam penyampaiannya tidak terlihat kata-kata yang terkesan memojokkan
dan sebagainya. Terkait pemilihan sumber, Republika Online yang pada
dasarnya diperuntukkan bagi kepentingan umat muslim seharusnya
memiliki banyak kerjasama dengan kantor berita di negara-negara bagian
timur yang notabenenya negara Islam. Tetapi pada kenyataannya Republika
Online banyak sekali memiliki kerja sama dengan kantor berita asing
terutama barat, seperti Reuters, BBC, Sky News, The Guardian dan lainnya.
Sehingga, Republika Online memiliki akses informasi yang banyak
mengenai kejadian-kejadian di negara Islam dan membuat informasi yang
dimiliki lebih kaya seputar keislaman. Seperti contoh pemberitaan bom
Turki dan Bom Brussels, Republika Online dalam segi kuantitas lebih
banyak memberitakan Bom yang terjadi di Brussels daripada Bom yang
terjadi di Turki.
B. Saran-saran
Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu:
1. Saran Untuk Republika Online
Menonjolkan sisi pelaku terorisme sama saja memerangi terorisme yang
selalu saja menjadi momok menakutkan di masyarakat. Usaha tersebut tentu saja
akan mendapat sokongan publik. Menampilkan sisi pelaku yang notabenenya
Islam namun menyerang negara Islam dan bukan Islam, serta memberikan
informasi dukungan negara asing terhadap negara Islam hal tersebut dirasa sejalan
dengan citra Republika Online yang memang ditujukan untuk komunitas muslim.
89
Hanya saja, dirasa perlu untuk menyajikan informasi yang lebih objektif
dengan menampilkan tidak hanya satu fakta. Selain itu, penggunaan kata yang
lebih halus dengan tujuan tidak memancing kegaduhan pada masyarakat pun
dirasa penting demi menjaga kualitas pemberitaan itu sendiri.
2. Saran Untuk Masyarakat
Pesatnya pertumbuhan media di satu sisi memang menjadi hal yang
membanggakan karena banyak pilihan media yang dapat diakses oleh masyarakat
luas sehingga banyak informasi yang tersedia dan dapat diakses dimanapun dan
kapanpun. Ditambah lagi kemajuan perkembangan di bidang teknologi informasi
dan komunikasi telah menjadikan lalulintas komunikasi dan informasi semakin
padat. Banyaknya informasi yang tak terhingga jumlahnya ternyata juga
mempunyai dampak negatif, di antaranya kebebasan media dalam menyampaikan
informasi seringkali berdampak pada sesuatu yang negatif seperti menimbulkan
konfli, isu yang tidak benar, kekerasan, dan lain sebagainya. Untuk itu, perlu
perlunya pemahan melek media yang harus dimiliki oleh masyarakat, dalam
konteks ini dimaksudkan sebagai upaya agar masyarakat bisa menggunakan
media massa secara lebih cermat, berguna bagi dirinya maupun orang lain. Melek
media juga mengandung pengertian bahwa masyarakat perlu berpikiran sadar,
kritis dalam mengakses informasi lewat media, menyaring setiap informasi supaya
memeroleh manfaat optimal dalam memenuhi kebutuhan informasi sehari-hari.
90
DAFTAR PUSTAKA
Abrar, Ana Nadhya. Mengurai Permasalahan Jurnalisme. Jakarta: Pustaka SinarHarapan, 1995.
Badara, Aris. Analisis Wacana: Teori, dan Penerapannya pada Wacana Media.Bandung: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Gintanyali, 2004.
Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Grup, 2013.
—. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus TeknologiKomunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.
Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Echols, John. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia, 2005.
Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta:LkiS, 2002.
—. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS, 2001.
Gitlin, Todd. The World is Watching: Mass Media in the Making and Unmakingof the New Left. California: University of California Press, 1980.
HM, Zaenudin. The Journalist. Bandung: Simbiosa Rekatama, 2011.
Jeniri, Amir. Belajar Menjadi Wartawan: Buku Pegangan untuk Bakal Wartawan.Selangor: PTS Profesional, 2006.
Juroto, Totok. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
Littlejohn, Stephen W. Theories of Human Communication. USA: ThomsonWadsworth, 2008.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2004.
Nazin, Moh. Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia, 1999.
Nurhadi, Zikri Fachrul. Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalamPerspektif Penelitian Kualitatif. Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.
—. Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam Perspektif PenelitianKualitatif. Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.
91
Prastowo, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-RuzzMedia, 2011.
Ramadhan, Bilal. 26 Maret 2016. http:/www.republika.co.id/berita/internasional,diakses pada 30 Desember 2016, Pukul 16.55. (diakses Desember 30,2016).
Santana, Septiawan. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2005.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya,2009.
Sudibyo, Agus. Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama di Media Massa.Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, 2001.
Sumadiria, Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature PanduanPraktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.
Sumanto. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Yogyakarta: AndiOffset, 1995.
Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,2001.
Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Tangerang: Kalam Indonesia, 2005.
Utomo, Arif. Republika 17 Tahun Melintas Zaman. Jakarta: Republika, 2010.
Wahid, Abdul. Kejahatan Terorisme: Perspektif Agama, HAM, dan Hukum.Bandung: Refika Aditama, 2004.
Yunus, Syarifudin. Jurnalistik Terapan. Bogor: Galia Indonesia, 2010.
Sumber Lain:
Ramadhan, Bilal. 26 Maret 2016. http:/www.republika.co.id/berita/internasional,diakses pada 30 Desember 2016, Pukul 16.55. (diakses Desember 30,2016).
Wawancara Pribadi dengan Teguh Firmansyah. Jakarta: 8 September 2016
Lampiran 1: Frame Republika Online Bom Turki Artikel 1Struktur Unit Teks
Sintaksis
Headline Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul TurkiLead Pemerintah Singapura melalui kementerian luar
negeri (MFA) mengutuk bom bunuh diri diIstanbul dan berduka cita atas adanya korbantewas yang tidak berdosa.
LatarInformasi
MFA mengutuk bom bunuh diri di Istanbul danberduka cita atas adanya korban tewas yangtidak berdosa.
Kutipan 1. "Kami menyampaikan belasungkawasedalam-dalamnya kepada keluargakorban dan berharap yang terluka segerasembuh,’’ kementerian luar negeriSingapura dalam sebuah pernyataan,Ahad (20/3) seperti dikutip darilaman Channel News Asia.
2. ‘’Bagi warga Singapura yangmemerlukan bantuan konsuler ketika diIstanbul dapat menghubungi KedutaanBesar Singapura di Ankara, atau MFAselama 24 jam. Kedutaan Besar RepublikSingapura di Ankara dengan telpon +90530 066 7311 dan surat [email protected],’’ ujar MFA.
Sumber MFA (Kementerian Luar Negeri Singapura)Pernyataan "Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-
dalamnya kepada keluarga korban dan berharapyang terluka segera sembuh,’’ kementerian luarnegeri Singapura dalam sebuah pernyataan
Penutup Serangan bom bunuh diri ini terjadi di kawasanpusat perbelanjaan Istiklal Caddes, Istanbul,yang letaknya berdekatan dengan TaksimSquare, yang ada di wilayah Turki bagian Eropa.Dilaporkan sebanyak lima orang tewas danpuluhan luka-luka dalam insiden itu.
Skrip
What Singapura berbela sungkawa dan memastikantidak ada warganya menjadi korban.
Where Pusat perbelanjaan Istiklal Caddes, Istanbul,Turki
When 20 Maret 2016Who Kementerian luar negeri (MFA) SingapuraWhy Dilaporkan lima orang meninggal dan puluhan
lainnya luka-luka akibat bom bunuh diri diIstanbul Turki.
How Pemerintah Singapura menyampaikan
pernyataannya belasungkawa terhadap korbandan telah menghubungi warga Singapura yangterdaftar di Istanbul untuk memverifikasi.Pihaknya juga menjalin kontak dengan otoritasTurki.
Temantik
KoherensiSebab-Akibat
-
KoherensiPembeda
-
KoherensiPenjelas
1. Pemerintah Singapura melaluikementerian luar negeri (MFA)mengutuk bom bunuh diri di Istanbuldan berduka cita atas adanya korbantewas yang tidak berdosa.
2. Kami menyampaikan belasungkawasedalam-dalamnya kepada keluargakorban dan berharap yang terluka segerasembuh,
3. MFA juga meminta warga Singapura diTurki untuk waspada dan mengikutiinstruksi yang dikeluarkan oleh otoritasTurki.
Retoris
Leksikon Tewas, KutukCetak tebal Singapura Kutuk Pengeboman Istanbul TurkiGaris bawah -Kapital MFACetak miring Channel News AsiaFoto / Gambar Beberapa petugas forensik kepolisian Turki
melakukan inspeksi di kawasan pusatperbelanjaan dan keramaian di tengah kotaIstanbul tempat bom bunuh diri sebelumnyameledak.
Lampiran 2: Frame Republika Online Bom Turki Artikel 2Struktur Unit Teks
Sintaksis
Headline Turki Sebut ISIS Dalang Bom BunuhDiri di Istanbul
Lead Menteri Dalam Negeri Turki, EfkenAla mengatakan pelaku pengebomanbunuh diri di area perbelanjaan utamaIstanbul merupakan anggota kelompokNegara Islam Irak dan Suriah (ISIS).Efken Ala menyebut pelaku sebagaiMehmet Ozturk.
Latar Informasi Turki adalah bagian dari koalisipimpinan Amerika Serikat melawanISIS. Turki mengizinkan pesawatkoalisi untuk menggunakan pangkalanudaranya di Incirlik melakukanserangan ke kubu ISIS di Irak danSuriah.
Kutipan "Kami telah menetapkan bahwaMehmet Ozturk, lahir pada 1992 diGaziantep, melakukan serangan kejipada Sabtu di Istanbul. Telahditetapkan ia merupakan anggotaDaesh," kata Ala pada konferensi persdi ibukota Ankara
Sumber Efken Ala (Menteri Dalam NegeriTurki)
Pernyataan “Kami telah menetapkan bahwaMehmet Ozturk, lahir pada 1992 diGaziantep, melakukan serangan kejipada Sabtu di Istanbul. Telahditetapkan ia merupakan anggotaDaesh," kata Ala
Penutup Jika benar ulah ISIS, bukan kali inisaja mereka menyerang Turki. Di masalalu, pada Januari lalu ISIS didugamelakukan serangan bunuh diri yangmenewaskan 12 wisatawan Jerman.
Skrip
What Pelaku bom bunuh diri di Istanbulanggota ISIS
Where Istanbul, TurkiWhen 20 Maret 2016Who Efken Ala, Mehmet OtzurkWhy Turki merupakan bagian dari koalisi
pimpinan Amerika Serikat untukmelawan ISIS.
How Sejauh ini pihak berwenang telah
menginterogasi lima orang dan Alajuga mengumumkan peninjauanlangkah-langkah keamanan dan jammalam di tujuh provinsi di Turki.
Temantik Koherensi Sebab-Akibat
-
Koherensi Pembeda Jika benar ulah ISIS, bukan kali inisaja mereka menyerang Turki. Dimasa lalu, pada Januari lalu ISISdiduga melakukan serangan bunuh diriyang menewaskan 12 wisatawanJerman.
Koherensi Penjelas Ala juga mengumumkan peninjauanlangkah-langkah keamanan dan jammalam di tujuh provinsi di Turki.
Retoris Leksikon Dalang, Kubu.Cetak tebal Turki Sebut ISIS Dalam Bom Bunuh
Diri di IstanbulGaris bawah -Kapital ISISCetak miring BBC NewsFoto / Gambar Seorang wanita mengambil gambar
karangan bunga serta kartu ucapan ditempat bom bunuh diri terjadi diIstanbul, Turki.
Lampiran 3: Frame Republika Online Bom Turki Artikel 3Struktur Unit Teks
Sintaksis
Headline Netanyahu Duga ISIS di BalikSerangan Bom Turki
Lead Sebuah serangan bom bunuh dirimengguncang kawasan bisnis dijantung Ibukota Turki, Istanbul, padaSabtu (19/3) waktu setempat.
Latar Informasi Akibat serangan tersebut, setidaknyaempat orang tewas dalam insidentersebut, dua diantaranya adalah warganegara Israel.
Kutipan 1. ''Ada informasi awal yangmenyebut, anggota ISIS yangmelakukan serangan ini. Tapiitu masih menjadi informasiawal, masih akan kami dalamilagi,'' ujar Netanyahu sepertidikutip Reuters, Ahad (20/3).
2. ''Semua sumber-sumber teroristidak akan pernah mencapaitujuan mereka. Kami tidak akanpernah berhenti untukmemerangi terorisme. Hinggaterorisme itu sepenuhnyaberhenti,'' ujar Davutoglu dalampernyataan tertulisnya.
Sumber Benyamin Netanyahu (PerdanaMenteri Israel)
Pernyataan ''Semua sumber-sumber teroris tidakakan pernah mencapai tujuan mereka.Kami tidak akan pernah berhenti untukmemerangi terorisme. Hinggaterorisme itu sepenuhnya berhenti,''ujar Davutoglu dalam pernyataantertulisnya.
Penutup ''Semua sumber-sumber teroris tidakakan pernah mencapai tujuan mereka.Kami tidak akan pernah berhenti untukmemerangi terorisme. Hinggaterorisme itu sepenuhnya berhenti,''ujar Davutoglu dalam pernyataantertulisnya.
SkripWhat Dugaan pelaku bom Turki oleh PM
IsraelWhere Turki
When 20 Maret 2016Who PM Israeel (Benjamin Netanyahu), PM
Turki (Ahmet Davutoglu)Why Kondisi terkini Turki yang mulai
diteror oleh ISIS yang secara geografisberdekatan dengan markas ISIS, yaituSuriah.
How Ada informasi awal yang menyebutbahwa anggota ISIS yang melakukanpengeboman tersebut. Namun itumasih informasi awal, dan masihdidalami lagi.
Temantik
Koherensi sebab-akibat
1. Sebuah serangan bom bunuhdiri mengguncang kawasanbisnis di jantung Ibukota Turki,Istanbul, pada Sabtu (19/3)waktu setempat. Akibatserangan tersebut, setidaknyaempat orang tewas dalaminsiden tersebut, duadiantaranya adalah warganegara Israel.
Koherensi Pembeda Sementara pihak otoritas Turkimenyebut, satu warga negara Irandipastikan menjadi korban dalamserangan bom bunuh diri yang terjadisekitar beberapa ratus meter dari lokasiparkir bus polisi. Sedangkanpemerintah Irlandia menyebut,sejumlah warga Irlandia juga terlukadalam serangan tersebut.
Koherensi Penjelas Davutoglu memastikan, semua upayaterorisme ini tidak akan pernah berhasildan bakal selalu gagal.
Retoris
Leksikon Tewas, Meninggal Dunia, Insiden,Teroris, Memerangi
Cetak Tebal -Garis Bawah -Kapital ISISCetak Miring ReutersFoto Seorang wanita mengambil gambar
karangan bunga serta kartu ucapan ditempat bom bunuh diri terjadi diIstanbul, Turki.
Lampiran 4: Frame Republika Online Bom Brussels Artikel 1Struktur Unit Teks
Sintaksis
Headline Pemimpin Komunitas Muslim diLondon Kecam Serangan di Brussels
Lead Komunitas muslim di London, Inggrisbersama pemimpin mereka mengecambom di Brussels, Senin (21/3) kemarin.Kritik itu disampaikan dalam sebuahrilis yang ditandatangani sekitar 100pemimpin komunitas muslim.
Latar Informasi Dalam pernyataan tersebut, pemimpinkomunitas muslim di Inggris bersatumengecam peristiwa mengerikan ini.Mereka mengatakan pelaku bomtersebut tidak mewakili siapa punkecuali diri mereka sendiri. Peristiwaserupa sebenarnya mengakibatkanpeningkatan kejahatan kebencian rasialdan agama.
Kutipan 1. "Kami turut berduka cita kepadakeluarga dan rekan yangmenjdai korban bom Brusselsdan sejumlah peristiwa serupa diIstanbul beberpa waktu lalu,"kata salah seorang pemimpinkomunitas muslim dalamsebuah pernyataan sepertidilansir Cityam, Rabu (23/3).
2. "Kami mengimbau semuamasyarakat berdiri bersamapenuh solidaritas dan tidakterlibat dalam kebencian. Kitatidak harus membiarkan terorismemisahkan kita," katapernyataan tersebut.
Sumber Salah seorang Pemimpin KomunitasMuslim
Pernyataan 1. "Kami turut berduka cita kepadakeluarga dan rekan yangmenjdai korban bom Brusselsdan sejumlah peristiwa serupadi Istanbul beberpa waktu lalu,"kata salah seorang pemimpinkomunitas muslim dalamsebuah pernyataan sepertidilansir Cityam, Rabu (23/3).
2. "Kami mengimbau semua
masyarakat berdiri bersamapenuh solidaritas dan tidakterlibat dalam kebencian. Kitatidak harus membiarkan terorismemisahkan kita," katapernyataan tersebut.
Penutup Sebelumnya, dua ledakan diaporkanterjadi di Bandara Zaventem, Brussels,Belgia, Senin (21/3). Ledakan initerjadi empat hari setelah pelaku terorParis, Salah Abdeslam, ditangkap diBrussels.
Skrip
What Komunitas muslim di London, Inggrisbersama pemimpin mereka mengecambom di Brussels
Where London, InggrisWhen 21 Maret 2016Who Pimpinan Komunitas Muslim LondonWhy Menurut mereka mengatakan pelaku
bom tersebut tidak mewakili siapa punkecuali diri mereka sendiri. Peristiwaserupa sebenarnya mengakibatkanpeningkatan kejahatan kebencian rasialdan agama.
How Kritik yang disampaikan dalam sebuahrilis yang ditandatangani sekitar 100pemimpin komunitas muslim diLondon bahwa mereka mengecamtragedi Bom di Belgia.
Temantik
Koherensi Sebab-akibat
-
Koherensi Pembeda Sebelumnya, dua ledakan diaporkanterjadi di Bandara Zaventem, Brussels,Belgia, Senin (21/3). Ledakan initerjadi empat hari setelah pelaku terorParis, Salah Abdeslam, ditangkap diBrussels.
Koherensi Penjelas 1. "Kami turut berduka cita kepadakeluarga dan rekan yangmenjdai korban bom Brusselsdan sejumlah peristiwa serupadi Istanbul beberpa waktu lalu,"
2. Kami mengimbau semuamasyarakat berdiri bersamapenuh solidaritas dan tidakterlibat dalam kebencian
3. Aparat terintegrasi untuk dan
siap untuk menangkal segalabentuk terorisme, kekrasan dankebencian.
Retoris
Leksikon Kecam, mengecam, mengerikan, rasial,teroris, terorisme, terintegrasi
Cetak Tebal Pemimpin Komunitas Muslim diLondon Kecam Serangan di Brussels
Garis Bawah -Kapital -Cetak Miring CityamFoto Penumpang dievakuasi dari gedung
terminal setelah ledakan di BandaraBrussels di Zaventem dekat Brussels,Belgia.
Lampiran 5: Frame Republika Online Bom Brussels Artikel 2Struktur Unit Teks
Sintaksis
Headline Apa motif serangan Brussels?Lead Pihak berwenang Belgia masih mencari
titik terang terkait serangan bom bunuhdiri Brussels yang diklaim ISIS, Rabu(23/3).
Latar Informasi Sekitar 300 penduduk Belgiadiperkirakan ikut bergabung denganISIS di Suriah. Ini membuatnya jadinegara Eropa 'eksportir' militanterbesar dan harus dapat ekstrapengawasan dalam keamanan.
Kutipan 1. "Sebuah foto tiga pelaku, pria,telah diambil dari Zaventem,dua orang tampaknyamelakukan pengeboman bunuhdiri, dan pria ketigamenggunakan topi dan jaketwarna terang masih dicari,"Van Leuw.
2. Pada Rabu Perdana MenteriBelgia, Charles Michel akanmenyambut kunjungan PerdanaMenteri Prancis, Manuel Vallsyang mendeklarasikan peranglawan teror. "Apa yang kitatakutkan akan berlalu," kataMichel bersumpah untukmenaklukan ancaman.
Sumber Frederic Van Leeuw (Jaksa Belgia),Charles Michel (Perdana MenteriBelgia).
Pernyataan 1. Jaksa Belgia, Frederic VanLeeuw mengatakan masihterlalu dini untuk mengaitkanserangan Parisdengan Brussels. Begitupulaketika harus dikaitkan denganpenangkapan salah satu pelakuteror Paris, Salah Abdeslambeberapa hari lalu di Brussels.
2. Van Leeuw mengatakan pihakberwenang saat ini fokus padapencarian satu orang didugapelaku yang melarikan diri
pascainsiden.3. Pada Rabu Perdana Menteri
Belgia, Charles Michel akanmenyambut kunjungan PerdanaMenteri Prancis, Manuel Vallsyang mendeklarasikan peranglawan teror. "Apa yang kitatakutkan akan berlalu," kataMichel bersumpah untukmenaklukan ancaman.
4. Meski demikian, pengamatmengatakan melacak militandari setengah juta Muslim disana, sekitar lima persenpopulasi, akan menghadapibanyak gangguan.
Penutup -
Skrip
What Belum jelas motif serangan bom diBrussels Belgia, meskipun ISIS klaimbertanggung jawab.
Where BrusselsWhen 23 Maret 2016Who Frederic Van Leeuw, Charles Michel,
Manuel Valls, Abdeslam, NajimLaachroui
Why Masih terlalu dini untuk mengaitkanserangan Paris dengan Brussels.Begitupula ketika harus dikaitkandengan penangkapan salah satu pelakuteror Paris, Salah Abdeslam beberapahari lalu di Brussels.
How pihak berwenang saat ini fokus padapencarian satu orang diduga pelakuyang melarikan diri pascainsiden.
Temantik
Koherensi Sebab-Akibat
-
Koherensi Pembeda Michel juga sudah secara dramatismeningkatkan dana untuk pasukankeamanan. Meski demikian, pengamatmengatakan melacak militan darisetengah juta Muslim di sana, sekitarlima persen populasi, akan menghadapibanyak gangguan.
Koherensi Penjelas 1. Sebuah foto tiga pelaku, pria,telah diambil dari Zaventem,dua orang tampaknyamelakukan pengeboman bunuhdiri, dan pria ketiga
menggunakan topi dan jaketwarna terang masih dicari,
2. Ini membuatnya jadi negaraEropa 'eksportir' militanterbesar dan harus dapat ekstrapengawasan dalam keamanan.
3. Ia dibantu oleh jaringan kawandan kontak kriminalnya
Retoris Leksikon Motif, Pascainsiden, KelompokEkstremis, Eksportir, Ekstra,Bersumpah, Militan.
Cetak tebal Apa Motif Serangan Brussels?Garis bawah -Kapital ISISCetak miring -Foto / Gambar Penumpang dievakuasi dari Bandara
Brussels, di Zaventem
Lampiran 6: Frame Republika Online Bom Brussels Artikel 3Struktur Unit Teks
Sintaksis
Headline Soal Serangan di Brussels, DubesRusia: Tak Ada Kaitannya denganIslam
Lead Kedutaan Besar Rusia di Indonesiamenyatakan rasa simpati dansolidaritasnya atas insiden seranganbom di Brussels yang menewaskan 34jiwa. Duta Besar Rusia untuk IndonesiaMikhail Galuzin mengatakan, aksi teroryang terjadi di ibu kota Belgia tersebuttak ada hubungannya dengan Islam.
Latar Informasi "Teror di Brussels berupayamenggunakan Islam untukmembenarkan aksi terorisme mereka.Padahal, aksi teror itu tak adahubungannya dengan Islam sebagaiagama damai. Aksi terorisme adalahkejahatan," kata Galuzin kepadawartawan di kediamannya di Jakarta.
Kutipan 1. "Teror di Brussels berupayamenggunakan Islam untukmembenarkan aksi terorismemereka. Padahal, aksi teror itutak ada hubungannya denganIslam sebagai agama damai.Aksi terorisme adalahkejahatan," kata Galuzin kepadawartawan di kediamannya diJakarta, Kamis (24/3).
2. "Presiden saya mengucapkanbelasungkawa terkait tragedi ini.Ia meminta masyarakatinternasional bersatu melawanterorisme," ujarnya.
Sumber Kedutaan Besar Rusia di IndonesiaMikhail Galuzin
Pernyataan 1. "Teror di Brussels berupayamenggunakan Islam untukmembenarkan aksi terorismemereka. Padahal, aksi teror itutak ada hubungannya denganIslam sebagai agama damai.Aksi terorisme adalahkejahatan," kata Galuzin kepada
wartawan di kediamannya diJakarta, Kamis (24/3).
2. Ia menyatakan rasa simpati dansolidaritasnya pada masyarakatBelgia atas hari berat yang harusmereka lalui saat serangan,Selasa (22/3) lalu.
3. Galuzin menambahkan bahwa iamendukung seruan PemerintahIndonesia untuk bersama-samamelawan terorisme
Penutup Galuzin menambahkan bahwa iamendukung seruan PemerintahIndonesia untuk bersama-samamelawan terorisme. Menurutnya, hal inisama persis dengan upaya yangdilakukan Rusia di Suriah, yaknimembantu Pemerintah Suriah melawanterorisme.
Skrip
What Duta Besar Rusia untuk IndonesiaMikhail Galuzin mengatakan, aksi teroryang terjadi di ibu kota Belgia tersebuttak ada hubungannya dengan Islam.
Where JakartaWhen 24 Maret 2016Who Mikhail GaluzinWhy Aksi teror itu tak ada hubungannya
dengan Islam sebagai agama damai.Aksi terorisme adalah kejahatan
How Menurut penuturan Galuzin, teror diBrussels berupaya menggunakan Islamuntuk membenarkan aksi terorismemereka. Padahal, aksi teror itu tak adahubungannya dengan Islam sebagaiagama damai. Aksi terorisme adalahkejahatan.
Temantik
Koherensi Sebab-akibat
-
Koherensi Pembeda Teror di Brussels berupayamenggunakan Islam untukmembenarkan aksi terorisme mereka.Padahal, aksi teror itu tak adahubungannya dengan Islam sebagaiagama damai. Aksi terorisme adalahkejahatan
Koherensi Penjelas 1. Kedutaan Besar Rusia diIndonesia menyatakan rasa
simpati dan solidaritasnya atasinsiden serangan bom diBrussels yang menewaskan 34jiwa.
Retoris
Leksikon Insiden, terorisme, tragedi, seruan,Cetak Tebal Soal Serangan di Brussels, Dubes
Rusia: Tak Ada Kaitannya denganIslam
Garis Bawah -Kapital -Cetak Miring -Foto Suasana Bandara Zaventem di Brussels
setelah serangkaian ledakanmengguncang bandara itu dan stasiunmetro kota, Belgia.
Transkrip Hasil Wawancara
Hari / Tanggal : Kamis, 8 September 2016
Tempat : Kantor Redaksi Republika Online
Narasumber : Teguh Firmansyah
Jabatan : Editor Internasional Republika Online
1. Bagaimana cara Republika Online mengemas sebuah berita agar
menarik untuk dibaca?
Yang pertama dan yang terpenting ketika orang melihat berita, terutama
jadi gini.. saya kasih gambaran, berita online dengan koran sedikit
berbeda, saya juga sebelumnya editor internasional tetapi di koran, terus
sekarang di editor internasional di online. Hal yang paling membedakan
adalah soal bagaimana kita menarik pembaca. Kalau di koran biasanya
menggunakan berita-berita yang sangat.. sangat apa yahh.. kalau kita
bilang judulnya tuh resmi gitu yahh.. resmi dalam artian, tidak agak..
hmm.. kalau di online kan biasanya suka agak sedikit nakal kalau kita
buat judul, kalau dikoran biasanya kita menggunakan kalimat-kalimat
yang agak resmi. Kemudian kalau dari sisi konten memang sama saja..
lead.. lead itu penting. Lead dalam satu berita, lead.. tau kan lead yah?..
kalau kita menulis berita ada yang namanya lead. Lead itu adalah
pembukaan ketika kalimat, apa yang ingin anda sampaikan. Misalkan ada
pembunuhan, pembunuhan di Irak. Seratus orang meninggal gitu, tapi itu
misalkan sudah biasa tuh kaya gitu.. wahh udah biasa, atau dua puluh
orang meninggal, itu udah biasa. Tapi disitu ada hal unik. Yang unik apa?
Misalkan ada seorang bayi atau yang baru saja lahir yang meninggal
akibat kejadian bom itu, maka yang kita angkat kan bukan yang jumlah
korban yang tewas tapi bayinya itu akan, sosok kisah bayinya itu yang
apa.. akan kita angkat. Bagaimana dia bisa meninggal, bagaimana bisa
terbunuh, lebih kesana. Jadi, kaya penggusuran di Rawa Jati misalkan
kemaren, kamu tau Rawa Jati kan? Kalau penggusuran kan sudah biasa
yaa.. tapi kisah dibalik penggusuran itu akan sangat menarik misalkan
disitu ada orang tua jompo, ada wanita, apa misalkan, yang anak yatim
piatu dan sebagainya. Nah.. itu kisah-kisah menarik yang seperti itu yang
biasanya pembaca lebih berminat untuk membaca di online tuh seperti itu,
beda dengan a.. di koran mungkin kan penggusuran.. pemprof gusur Rawa
Jati, misalkan.. itu berita koran kan biasanya gitu. Nah kalo di online
mungkin beda lagi, misalkan aa.. anak yatim menangis. Jadi, di online
agak sedikit mencari angle itu penting untuk menarik viewers atau
pembaca. Sudah ketangkap poinnya?
2. Selanjutnya, kalau untuk tahapan proses produksi verita di
Republika Online itu sendiri?
Saya punya reporter, sebetulnya sederhana, berbeda dengan di koran.
Kalau koran itu sangat menjelimet. Kalau di koran, saya biasanya ngedit
tulisan reporter, kemudian saya serahkan ke bahasa, nanti bahasa baru
nanti akan melihat baik atau tidaknya. Konten secara keseluruhan, karena
kenapa? Kalau di koran, kalau udah naik itu susah revisinya, makanya
teliti banget. Jadi gitu kalau di koran, jadi repoter ngirim berita, saya edit,
saya serahkan ke bahasa, bahasa nanti, bahasa gak bisa merubah konten,
Cuma merubah ada engga kesalahan kata ataupun di.. apa yaa kita
menyebutkan kalau salah itu yaa.. apa sihh.. typo.. ada atau tidak typonya,
tapi dia tidak merubah konten.
3. Berarti lebih sederhana ya mas dari wartawan langsung ke redaktur
gitu yaa masuknya?
ya.. iyah.. kalo.. sebetulnya gini, kalau agak, itu kan dari sisi editornya,
kalau dari sisi diliat dari awalnya biasanya dari newsroom, newsroom itu
memerintahkan ke saya misalkan, saya mau order.. tolong dong buat
berita tentang penembakan di Paris, gitu. Nanti newsroom akan
mengorder ke reporter, nah.. nanti berita reporter itu yang saya akan edit.
Nanti dari saya edit, saya serahkan ke bahasa, kemudian baru naik ke
cetak. Ada lagi sih, sebenarnya sebelum ke bahasa ada atasan saya yang
meriksa lagi namanya asredpel, nanti setelah di acc oleh asredpel baru
boleh naik cetak. Asredpel itu asisten redaktur pelaksana. Diatas saya
waktu di koran. Nah, bagaimana di online? Kalau di online, saya ngedit,
biasanya reporter langsung ngirim berita, saya ngedit, langsung naik tuh..
cepet kalau online gak terlalu banyak, karena kita butuh waktu. Tapi
memang ada yang namanya redaktur bahasa juga buat ngedit judul
biasanya, tapi dia lebih ke fokus ke judul, karena kalau konten tidak.
4. Kalau misalkan untuk pemilihan judul itu sendiri ada kriteria khusus
ga? Maksudnya cara-cara menentukan judul.
Judul penting untuk di online, karena pembaca kita lebih menarik,
maksdunya di online itu suka judul-judul yang agak sedikit. Yang saya
bilang tadi, “gusur Rawa Jati” ya kan biasa itu, ada pembaca tuh kalo
“anak-anak menangis menjerit di gusur Ahok” misalnya gitu, tapi kan
saya gak.. gak, menjelekkan Ahok, tapi ini contoh case aja ya. Itu akan
sangat menarik secara ini. Namun, kekurangannya kadang-kadang dari ini
adalah, jadi antara judul dengan isi itu gak sesuai, ini yang harus kita
hindari. Jati tetap anda boleh buat menarik semenariknya judul, tapi isinya
tetap harus sesuai dan menarik. Jangan sampai membohongi pembaca.
Beberapa media online saya lihat gitu, buat judul sangat bombastis,
sampai saya ubaca, aduh.. mana isinya ga ada. Jadi saya merasa tertipu
dengan membaca itu kan.. nah itu yang kaya gitu kalau bisa sangat
dihindari.
Contoh nih.. saya waktu dulu waktu Belgia itu kan, “heboh serangan
belgia, dimana kalian saat serangan di Turki?” ini kalau di koran gabisa
nih judul kaya gini, pertama terlalu panjang, kedua, apaa yaa.. pemilihan
kata dan diksinya gak formal dan lain sebagainya. Tapi kalau di online,
ini sangat banyak viewersnya waktu itu saya ingat banget. Nah.. ini berita,
kalau judulnya kan misalkan koran “Turki di Diskriminasi” misalkan, tapi
kan kurang menarik gitu. Jadi kalau heboh serangan Belgia dimana kalian
saat serangan Turki, jadi tuh ada tipe pembaca namanya, anda harus tau.
Tipe pembaca republika itu apa? Tipe pembaca republika adalah orang-
orang muslim atau islam, dan banyak sekali ininya.. apa namanya.. aliran,
macam aliran, alat vokal, pahamnya itu macam-macam, ada yang
Muhammadiyah, ada yang Nu, ada yang PKS. Kalau orang-orang PKS
misalkan, yang sangat.. atau orang-orang yang pendukungnya erdogan,
buka PKS doang, tapi pendukungnya erdogan itu banyak juga ya di
Indonesia, itu akan senang apa namanya.. wah ini mana nih kaya gini nih..
jadi, bagaimana kita membuat apa namanya.. suatu hal menarik, jadi kita
juga harus lihat dari pembaca kita.
5. Berarti kalau dari.. dilihat dari berita itu, sebenarnya dasar yang
harus dimiliki sama wartawannya Republika Online itu harus basicly
mengerti tentang islam gitu ya?
Gak.. gak, bukan seperti itu maksud saya. Pemahaman ketika kita
memilih berita, khususnya di online. Saya kan berbicara internasional
yaa.. bagaimana kita memahami berita dan kita mempunyai pilihan atas
berita itu, dalam artian kita punya cara keberpihakkan. Susah sih yaa kita
tidak berpihak. Misalkan gini, anda akan menyebut misalkan palestina,
“pejuang Palestina” kalau Republika kan misalkan gini menggunakan
pejuang Palestina, berbeda dengan misalkan Republika engga
menggunakan misalkan pemberontak Palestina atau menggunakan kata
teroris Palestina, ya itu diksi. Nah disini reporter harus paham itu,
biasanya itu akan dikasih paham oleh redakturnya akan memberi paham
“ini kalau bisa jangan digunakan kata-kata seperti ini”, nah kita akan
melihat pembaca kita juga, keberpihakan media kita terhadap isu ini, kan
gitu. Kalau soal palestina kan sudah jelas misalnya, kita tidak
memerdekakan palestina, kemudian perjuangan rakyat Palestina, makanya
kita sebut mereka pejuang, dibandingankan menggunakan kata-kata
teroris yang sering disematkan oleh media-media barat.
6. Berarti dari pemilihan kata itu juga ya?
Itu biasanya brainstorming dari redakturnya ke reporter. Kalau reporter
biasanya apakah harus paham islam ketika masuk Republika? Yaa.. gak..
mau sepaham islam dalam susah juga saya jelasin paham islam
bagaimana yaa.. karna di.. ketika masuk reporter kan kita lihat
profesionalitas pekerja. Ya memang di beberapa desk, itu harus paham.
Misalkan apa? Contoh, dialog jum’at, atau desk apa namanya.. desk-desk
yang keislaman, itu memang reporternya paling engga harus paham dan
mengerti. Karena dia akan berhubungan dengan banyak hal kan. Kadang-
kadang kitab kuning, dan lain sebagainya. Itu yang kalo di desk-desk.
Tapi kalo secara khusus, kalo kriteria harus paham islam gitu.. kayaknya
gak ada deh di, waktu gue masuk dulu.. (tertawa)
7. Terus.. balik lagi, sebenarnya basic apa sih yang harus dimiliki oleh
wartawan Republika Online seperti banyak yang bilang kita tuh
netral, gitu.. terus kita tuh seimbang cover both side gitu-gitu, itu
dimiliki gak sih atau harus dimiliki oleh wartawan Republika Online
ga?
Yaa, cover both side ada, mungkin cara penulisannya beda. Jadi gini,
prinsip utama seorang jurnalis kan dia menulis berdasarkan fakta ya.
Fakta bukan hoaks, jadi bedanya dengan yang sekarang ini kan banyak
media sosial ya itu kan banyak berita hoaks nya, dan kita tidak menulis
berita hoaks, namanya kita menulis berita fakta. Itu prinsip dasar utama
jurnalis. Fakta itu kan bisa didapat dari macam-macam, dari informasi,
gosip awalnya bisa berupa gosip, tapi itu bisa berubah jadi fakta jika kita
bisa membenarkan, mencari bukti. Cover both side itu penting, jadi telah
kita mendapatkan fakta itu, kita tetap harus cover both side, bedanya kalo
di online cover both sidenya tidak mesti di satu berita yang sama. Berbeda
dengan koran. Kalau koran harus di satu berita yang sama. Cover both
side misalkan hari ini, A nuduh B, kita harus minta konfirmasi ke B, B
membantah, tapi di online itu bisa dijadikan 2 berita. Tapi pada prinsipnya
sama cover both side itu penting.
8. Berarti terus di terapkan gitu ya?
Oh yaa wajib. Semua repoter ketia dia menulis berita-berita hukum,
berita-berita politik yang menyudutkan satu pihak, itu harus cover both
sideI, kecuali bikin berita yang ringan yang tidak perlu ada yang namanya
cover both side. Misalkan apa? Misalkan kebakaran. Kebakaran itu, sudah
jelas kebakaran, hanya tanya warga dan sebagainya, paling tinggal di gali.
Karena itu bukan berita yang menyudutkan seseorang. Ketika misalkan
kebakarannya karena diduga ulah pemerintah nih.. itu baru kita cover both
side. Kalau fakta kebakaran tidak, karena itu sudah jelas. Kecuali kamu
tidak datang, kamu nelpon polisi.
9. Lanjut ke isu, menurut Republika Online, isu teror dan bom itu
merupakan isu yang seperti apa sih? Terus apakah seslalu memiliki
daya tarik atau sebaliknya?
Isu teror bom selalu menjadi isu yang menarik tetap, di Republika Online.
Terutama bila tergantung wilayah dan daerahnya, berapa jumlahnya
korban, sama.. misalkan gini, saya bilang tadi, di Irak ada bom korban 10,
kalau dari viewers itu pembaca. Saya berbicara fakta bukan saya
mendeskriditkan Irak, tapi jumlahnya memang kecil. Tapi misalkan, bom
di Washington Amerika 50 orang tewas, itu viewersnya akan gede.
Kenapa? Karena di Irak sudah keseringan mungkin, jadi sudah biasa.
Sekali lagi, saya bukan mendeskriditkan, saya akan tetap menulis berita
itu, tapi saya melihat berbicara mengenai kuantitas berita. Viewers atau
pembaca itu akan banyak menarik dimana, terus korbannya tewasnya
siapa, penting. Misalnya, dimana, korban tewasnya berapa, korbannya
siapa, itu penting. Misalkan, tetap di Irak tewasnya tapi korbannya
presiden Irak tewas teror bom meledak, itu akan menarik. Tewas di
Washington atau korbannya di Irak mencapai 600, itu juga menarik.
Secara jumlah korban itu sangan besar. Makanya itu teror bom akan
menarik dalam 3 hal; pertama dimana, siapa korbannya, satu lagi jumlah,
paling enggak 3.
10. Berarti maupun di Indonesia ataupun di luar negeri itu sama saja
ya?
Sama saja, intinya dari 3 itu. Kalau di Indonesia itu akan sangat, masih
akan sangat menarik. Karena apa? Karena secara nilai berita, Indonesia
kan negara yang.. pertama, secara teror bom tidak terlalu sering, jarang.
Pengamanan di Indonesia juga sudah, sekarang di gencar-gencarkan kan,
maka jika terjadi bom meskipun itu kecil, kaya kemaren dimana.. di
Medan, itu tetap akan ramai di media sosial ataupun di media. Karea apa?
Yaa itu tadi saya bilang seacara dimana, jumlahnya berapa, korbannya
siapa disana, kan itu pendeta.. wahh itu akan menarik. Atau korbannya
siapa di Amerika waktu itu pembunuhan imam masjid New York, itu
akan sangat menarik meskipun satu orang yang ditembak, makanya tiga
itu.
11. Kalau untuk kasus bom Turki, Mas memandangnya seperti apa?
Yang dimana? Yang di bandara atau dimana? Banyak kan nih macam-
macam. Yang secara general aja yaa. Saya akan jelaskan dulu tentang peta
politik di Turki, karena ini akan sangat berpengaruh. Turki itu, saat ini yaa
di bawah pemerintahan Erdogan itu paling tidak ada beberapa sejumlah
musuh lah gitu. Pertama dari sisi internal dari kelompok oposisi,
kelompok kurdi dan faksi-faksi militer yang suatu saat bisa merongrong
kekuasaan pemerintah, dan yang terakhir adalah kelompo-kelompok
radikal semacam ISIS. Nah yang terjadi bom di Turki ini kan banyak
macam-macamnya nih, kadang-kadang Turki ini yang paling sering kalau
masalah bom ini menuduh Kurdi sama menuduh ISIS. Biasanya tipikal
daerahnya di Diar Bakhir misalkan, kalau gak salah itu kan daerahnya
Kurdi, menyerang ke tentara polisi Turki, biasanya yang di tuduh adalah
kelompok Kurdi. Tapi di beberapa daerah, seperti kejadian di bandara dan
sebagainya, ada juga yang menyebut ISIS. Jadi, gejolak keamanan di
Turki ini akan sangat berpengaruh dari oslasi keamanan yang memang
agak berbeda dengan Indonesia, misalkan enemynya itu sudah tidak ada.
Kalau di Turki tadi musuhnya tuh masih sangat banyak. Makanya potensi
ancaman atau serangannya akan sangat mungkin terjadi dan terus terjadi.
Apalagi kemarin Turki melakukan pembersihan di perbatasan Turki-
Suriah yang selama ini menjadi masuknya ISIS. Otomatis kan potensi
ancaman balasan itu juga akan sangat mungkin kembali terjadi. Turki juga
menyerang Kurdi disana. Jadi, Turki itu khawatirnya bukan Cuma sama
ISIS tapi juga sama Kurdi. Meskipun Kurdi melawan ISIS, konfliknya
sangat ribet. Konflik Turki di Suriah itu sangat ribet. Turki itu tidak suka
sama Kurdi, tidak suka sama ISIS. Kurdi itu engga suka sama ISIS, Isis
itu engga suka sama Kurdi dan engga suka sama Turki. Jadi, irisannya ini
Turki sama Kurdi engga suka sama Isis. Makanya serangan Turki ini bisa
jadi karena Isis. Dan ancamannya itu sangat besar karena memang Turki
saat ini setelah memutuskan perjanjian damai dengan Kurdi tahun 2015
kalau ga salah, coba di cek lagi. Memutuskan hubungan perjanjian
perdamaian itu, serangan teror itu semakin besar semakin meningkat, dan
Turki juga terus melancarkan serangannya ke basis-basis Kurdi. Kurdi itu
musuhnya, kalau berbicara tentang konflik Timur Tengah, Kurdi itu kalau
saya bilang bangsa yang terbuang, karena memang tidak diterima semua
wilayah. Kenapa? Di Iran tidak diterima juga, di Irak sama, di Suriah juga
sama. Jadi, kekhawatiran negara-negara Timur Tengan itu kan Kurdi akan
menciptakan negaranya sendiri, jadi musuh Kurdi banyak. Tapi, diluar
dari itu meskipun negara-negara itu agak gak suka dengan Kurdi, tapi
kalau soal Isis mereka satu suara. Itu yang saya bilang tadi, agak sedikit
complicated. Masih akan terus terjadi serangan ancaman bom di Turki,
saya bilang masih akan terus terjadi selama potensi konflik itu tidak di
redakan. Apa potensi konflik itu? Isis dan Kurdi, potensi politik terbesar.
Kalau Fethulah Ghulen, mungkin tipikal serangannya tidak seperti Kurdi
atau Isis, dia beda cara-caranya. Dia lebih main intelegen, main-main
yang sangat soft lah.. tau-tau kudeta. Tapi kalau serangan-serangan bom
lebih disalahkannya ke Kurdi atau Isis.
12. Dan Bagaimana dengan Bom yang terjadi di Brussel?
Brussels atau Belgia menjadi salah satu serangan selain di Perancis.
Beberapa serangan terjadi di Brussels, di Belgia, sama di Perancis.
Kemungkinan saya tidak akan mengarahkan ke Belgia doang, tapi di
Eropa secara keseluruhan. Ancaman serangan itu kemungkinan sama,
masih akan terjadi selama politik intervensi dari Eropa terhadap Timur
Tengah itu cukup besar, maka potensi untuk serangan balik masih akan,
kemungkinan berlangsung. Contoh misalkan kaya Perancis, selama ini
kan Perancis yang cukup gencar melancarkan serangan di Suriah bersama
koalisi Amerika. Perancis juga menyuplai senjata dan lain sebagainya, ke
kelompo-kelompok faksi oposisi. Tapi yang lebih besar sebenarnya dia
lebih suplai serangan udara kalau Perancis itu. Kalau senjata itu lebih
bermain ke Turki, ke negara Saudi, atau faksi-faksi di Suriah, nah satu itu.
Kemudian berita-berita yang menyudutkan Islam kerap terjadi di
Perancis. Misalkan soal Burkini, soal Burkha, kemudian soal larangan
shalat, dan ini memicu kelompok-kelompok radikal yang
mengatasnamakan Islam untuk melancarkan aksi serangan teror. Dan itu
potensi juga, karena bagaimanapun kalau bicara soal ideologi itu paling
gampang kalau untuk soal kaya gitu. Menggunakan atas nama agama
untuk malancarkan aksi teror. Di Brussel di Belgia sebenarnya masih
sebelas dua belas, karena mereka itu jaringannya sama, kalau kita baca
itu. Terlepas aku kan gak tau yang benar yang mana, tapi yang saya baca
misalkan di berita, di wire-wire asing itu adalah mereka memiliki jaringan
yang sama antara Belgia, paku yang ada di Belgia, dan yang ada di
Perancis. Jaringan ini yang sewaktu-waktu masih bisa melancarkan aksi
teror. Tapi aku lebih melihat ada dua hal kenapa serangan di Eropa masih
terus, yang pertama itu tadi intervensi dari Timur Tengan, terutama di
Suriah. Dan kedua adalah soal pemberitaan atau statement-statement
petinggi Eropa yang menyudutkan Islam. Islamphobia serangan. Dua hal
itu paling.
13. Bagaimana cara Republika Online dalam menentukan narasumber,
khususnya untuk kasus teror bom di Internasional seperti ini?
Kalau media, cendenrung kita mau pakai dari sisi mana kita ingin
berpihak. Kalau kita ingin berpihak ke pihak Rusia misalkan, kita
menggunakan Rusia Today. Kalau kita ingin berpihak ke Turki, kita pakai
Anadolu, Anadolu tuh kantor berita Turki. Jadi kita akan memilah-milah
biasanya kantor berita mana yang akan kita gunakan. Dan serangan belgia
ini saya beberapa menggunakan narasumber salah satunya Independent,
Independent itu Inggris. Karena beritanya juga cukup inilah.. saya juga
pakai Anadolu Agency, saya pakai berita Reuters juga untuk peristiwa-
peristiwa serangan di Turki, banyak yaa.. ada BBC juga. Tapi yang paling
banyak sih itu tadi, bagaimana kita menulis menjadi suatu keberpihakan
kita. Keberpihakan itu gini, media itu akan sangat sulit bersikap netral,
jadi keberpihakan dalam artian, menurut anda mana yang sekiranyanya
apa.. engga.. jadi, kalau anda jadi penulis, keberpihakan itu tidak
dituliskan secara langsung ditulisan. Akan ada dalam siratan ketika anda
mebaca itu. Jadi, tetap yang namanya mau berita, mau dia cover both side
itu tetap ada, tapi keberpihakan angle, mencari angle. Misalkan kita gak
suka sama pemerintah, “wah hutang ini gede banget nih” misalkan, kita
cari angle nya misalkan dari pengamat, “hutang pemerintah mencapai
3000 triliun”, kesannya berita itu adalah biasa, fakta. Tapi, itu akan
menyudutkan pemerintah. Jadi, penentuan sumber atau angle, saya secara
pribadi melihat. Soal Turki tadi, saya contohkan, saya akan memakai
Anadolu Agency karena memang itu beritanya pemerintah, kalau bicara
soal itu, keterangan pemerintah Turki. Kalau Rusia, saya akan
menggunakan Rusia Today biasanya. Jadi pemilihan sumber itu akan
sangat tergantung dari isunya.
14. Kalau untuk narasumber sendiri, ada kriteria khusus tidak?
Narasumber, kalau kita Internasional kan lebih banyak. Narasumber luar
yaa, kalau bom biasanya pertama pemerintah, dalam hal ini pemerintahan
Turki untuk konfirmasi kaya bom itu, kepolisiannya, kepolisian Turki
disana, kemudian saksi mata yang melihat insiden tersebut, bagaimana
kisah dan storynya, kemudian pandangan dunia luar bagaimana, misalnya
“Obama turut mengecam” nah itu bisa kita jadikan sumber atau source.
Kalau soal pengamat, pengamat dalam negeri, tergantung isunya. Kita gak
semuanya menggunakan pengamat di dalam negeri. Kalau isunya lebih
berkaitan dengan, misalkan Indonesia dan Filipina soal sandera, kita
menggunakan pengamat Internasional dari dalam negeri misalkan kita
sourcenya. Jadi gak semua kasus misalkan Timur Tengah kita
menggunakan pengamat dalam negeri. Pengamat dalam negeri juga bisa,
seperti kasus Gaza itu bisa. Intinya gak semua kita mengambil pengamat
di dalam negeri. Pengamat luar bisa, tapi kita kutip dari kantor berita.
15. Terus kalau tadi yang disebutin pertama, kalau bom di luar negeri
itu pemerintah yang paling jadi sumber ya?
Ya, untuk mengonfirmasi. Kalau insidennya kan bisa terjadi, misalkan
ledakan di.. ini, saksi membenarkan, dan memang kejadiannya seperti itu.
Tetapi untuk mengonfirmasi peperintah tetap menjadi sumber source
utama. Karena untuk mengonfirmasi berapa jumlah korban tewas. Dilihat
dari lingkup luas yaa, jangan dilihat dari lingkup sempit, harus lingkup
luas. Misalkan, otoritas rumah sakit yang terkait dengan pemerintah, terus
juga petugas kesehatan, kepolisian, dan sebagainya bagian dari
pemerintah. Karena yang memiliki otoritas kewenangan untuk itu kan
pemerintah. Kalau misalkan gini, ada kejadian bom misalkan disini di
Bali, sehingga kan yang mengonfirmasi kan polisi. Pemerintah dalam
artian, pemerintah secara luas ya. Bukan dari istana, tapi juga dari polisi.
32.26
16. Terus gimana dengan pemilihan gambar?
Yang penting menarik, eye catching, fokus gambarnya, memiliki kaitan
dengan berita. Terus kita biasanya pakai kantor berita resmi, kalau kecuali
ga ada baru kita copy paste tapi tetep kita mencantumkan source- nya.
Kita misalkan dari Hurriyet, Hurriyet itu nama kantor media berita Turki,
kita dapet dari sana, terus kita cantumkan source-nya.
17. Kalo satu gambar untuk dua berita itu gapapa ya?
Iya ga masalah kok itu, yang penting gambarnya berkaitan dengan
beritamya, menarik. Jangan sampai berita bom Turki yang dipakai gambar
bom di Afghanistan.
18. Dalam penulisan berita, bagaimana wartawan atau redaktur
menentukan pemilihan kata dan gaya bahasa?
Republika punya gaya bahasa sendiri, bahasanya pasti ringkas, jelas,
padat,itu intinya. Ga bertele-tele kalo untuk berita straight news-nya. Kalo
berita feature lain lagi. Feature itu,”Rini terdiam. Hidungnya berdarah.”
Pokoknya seperti itulah, itu berita feature. Kalo berita straight news, ‘5
Orang Tewas dalam Pembunuhan di Jagakarsa Jakarta Selatan Rabu
Dinihari.’ Ga ada lagi anak kalimat yang panjang, misalnya,”5 orang
tewas saat pembunuhan di Jagakarsa dilakukan pada tengah malam
yang...” wah itu bertele-tele dan bukan gaya bahasa kita. Intinya, singkat,
padat, jelas. Itu kalo gaya bahasa ada mata kuliahnya sendiri soalnya, jadi
saya ga jelaskan. Intinya adalah itu ringkas, jelas, padat, di lead harus
sesuai dengan judul. Jangan misalkan lead nya pembunuhan, lima orang
terbunuh di Jagakarsa. Nah di judulnya,”5 Orang Tewas di Jagakarsa.”
Jangan sampai,”5 Orang Melarikan Diri.” Itu engga pas, kecuali di
ladnya,”5 Tersangka pembunuhan masih buron, baru bisa kita kasih judul
tersebut. Jangan sampai di satu kalimat itu ada 2 kata anak kalimat, itu
sangat dihindarkan. Penggunaan kata yangsama juga sangat dihindarkan.
Terus penggunaan kata-kata ga penting. Misalkan,”saya sendiri, dia
sendiri.” ‘Sendirinya gausah diulang.’Bahwa’ juga sebaiknya dikurangi.
Banyak reporter yang masih menggunakan kata ‘Bahwa, dirinya, diriku’
juga tidak perlu.
19. Terus penggunaan majas di dalam penulisan berita itu perlu ga sih
sebenarnya mas?
Itu buat feature biasanya. Kalo berita biasa jarang. Pernah sih saya bikin
tulisan Cuma ga diliat sama bos, waktu saya masih reporter. “Sepandai-
pandainya Tupai Melompat pasti akan Jatuh Juga” Itu kayak buat berita-
berita di koran-koran seperti Pos Kota dan Lampu Hijau. Penggunaan
perumpamaan itu saya gunakan untuk menggambarkan maling yang
sudah lama ga ketangkep akhirnya ketangkep juga. Biasanya tulisan itu
lebih cocok di tulisan feature, kalau di tulisan straight news tidak.
20. Balik lagi, mengenai narasumber, prosedur apa yang dilakukan oleh
Republika Online dalam mengambil atau mengutip sumber dari
kantor berita itu sendiri?
Kita langganan API sama Reuters. Kalau API sama Reuters, kita
sourcenya akan ditaruh di bawah, bukan di tubuh berita. Tapi kalau
misalkan saya ambil di Guardian, saya akan taruh ditubuh berita. Seperti
di kutip The Guardian, itu gak masalah. Yang penting harus ada kutipan,
karena itu akan menjelaskan bahwa berita kita itu fakta bukan hoax. Jadi
yang namanya asal narasumber juga penting, terus sumber-sumber berita
itu juga penting, kita sangat menghawatirkan bahwa kantor-kantor berita
yang gak jelas. Saya misalkan, sangat menghindarkan yang namanya
Daily Mail itu dari Inggris. Kenapa saya menghindarkan, karena banyak
berita yang sedikit hoax atau di lebih-lebihkan. Kalau kita disini mungki
koran lampu hijau kali yaa. Kalau di buka Daily Mail itu di sebelah kanan
itu banyak artis-artis, kalau untuk berita-berita artis dia bagus. Saya bilang
ke repoter, kalau bisa jangan deh mengutip Daily Mail kalau tidak ada
sumber yang lain mendingan jangan, karena sumber beritanya agak
kurang valid. Seperti televisi di Turki, Al Sumariah, gak papa kalau mau
ambil tv lokal. Kalau saya yang terpenting buat reporter, sumber berita
yang dikutip itu jelas kantor beritanya, bukan kantor berita yang tidak
jelas. Tapi yang penting dan utama yang sering kita pakai Reuters dan
API itu yang kita langganan, diluar itu kita harus mengutip di tubuh
berita. Yang saya tekanin saja soal Brussels dan Turki untuk menambah
konten di berita. Kalau mengenai framing Turki dan Belgia, media-media
barat itu framing-framing media nya kan sangat pro Barat. Dalam kasus
bom Turki dan Belgia, sebenarnya dalam nilai berita itu sebenarnya
hampir sama, tapi pembelaan medianya itu sangat berbeda. Misalkan
kejadian di Perancis, atau kejadian di Belgia itu, jadi yang namanya
menara Eiffel itu yang tinggi itu sampai dikasih bendera Belgia. Terus
sementara di Turki, kejadian di Turki kan korbannya juga cukup besar,
tapi tidak ada yang namanya di tulis. Sama juga seperti di Baghdad,
Baghdad nilai beritanya juga menurutku hampir sama karena 300 an kalau
gak salah deh, secara nilai berita menurutku cukup layak dan cukup kuat.
Tapi yang namanya di media barat gak ada. Jadi mereka itu sangat, ketika
orang-orang mereka di serang, tapi sementara ketika orang-orang lain
yang di ini.. medianya sangat-sangat kurang memberikan perhatian.
Seperti di judul itu yang saya buat “Dimana Barat, ketika kejadian seperti
ini” karena pilih kasihnya itu sangat terlihat dalam suatu kejadian. Satu
kejadian di Eropa itu bisa seminggu. Sementara berita-berita di negara
Islam itu yah... paling Cuma satu atau dua hari paling lewat. Nah ini
sangat disayangkan, mungkin bagi mereka mungkin secara nilai berita
kurang kali yaa, tapi menurutku, untuk beberapa kasus itu bernilai sangat
besar. Namun beberapa ada yang menjadi viral di media sosial misalkan
yang kemarin di Suriah, yang anak kecil di Suriah di Ambulance mereka
duduk, itu menjadi viral yang cukup kuat bukan hanya di media Timur
Tengah yaa di negara Islam, tapi juga di dunia itu cukup kuat. Tapi secara
garis besar yaa itu, media pro barat secara garis besar yaa.. yang namanya
pro Barat yaa, mereka melihat suatu kejadian melalui kacamata mereka
kan bukan kacamata kita. Makanya dari sisi framing sudah sangat
berbeda. Mengenai konflik Suriah mungkin berbeda cara pandang kita
dengan cara pandang Suriah, soal Gaza juga mungkin cara memandang
mereka berbeda dengan cara pandang kita. Jadi, framing atau cara
pandang itu media Barat itu sudah berbeda. Tapi di Barat yang harus
diketahui juga mereka banyak faksi-faksinya ya, ada kelompok Hak Asasi
Manusia yang mengedepankan HAM itu isunya LGBT dan lain
sebagainya, ada kelompok-kelompok yang konservatif, konservatif ya..
anti LGBT tapi yaa sukanya perang. Nah itu, kamu harus menggali, kalau
bicara soal framing media kamu harus melihat itu. Ini saya kasih
gambaran saja, bagaimana media barat memberitakan satu peristiwa.
Contoh, kamu ingin fokus Turki dengan Brussel, maka yang harus kamu
lihat seberapa besar media Barat melakukan pembelaan terhadap Turki.
Itu ada di twitter ketika itu menjadi sangat booming, ketika itu menjadi
semacam hastag kalau gak salah “dimana kalian Eropa” seperti itu, berarti
kan harus bisa membandingkan, memframingkan media-media barat
dengan cara pemberitaannya bagaimana, dan komposisi pemberitaannya
bagaimana. Misalkan, bom Turki komposisi pemberitaannya bagaimana,
bom Brussel komposisi pemberitaannya bagaimana.
Keterangan : Foto bersama Editor Internasional Republika Online, TeguhFirmansyah di kantor redaksi Republika Online.
Lampiran Berita Bom Turki
Berita 1
Singapura Kutuk PengebomanIstanbul TurkiRep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal RamadhanReuters
Petugas forensik kepolisian Turki melakukan inspeksi di kawasan pusat perbelanjaan dan keramaian di tengah kota Istanbul tempatbom bunuh diri sebelumnya meledak, Sabtu (19/3).
REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah Singapura melalui
kementerian luar negeri (MFA) mengutuk bom bunuh diri di Istanbul dan berduka
cita atas adanya korban tewas yang tidak berdosa.
"Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban
dan berharap yang terluka segera sembuh,’’ kementerian luar negeri Singapuradalam sebuah pernyataan, Ahad (20/3) seperti dikutip dari laman Channel News
Asia.
Kementerian itu menambahkan, Kedutaan Besar Singapura di Ankara telah
menghubungi warga Singapura yang terdaftar di Istanbul untuk memverifikasi
bahwa mereka aman. MFA menambahkan, pihaknya juga menjalin kontak dengan
otoritas Turki.
Sejauh ini, kata MFA, belum ada laporan warga Singapura yang terkena dampak
insiden tersebut. MFA juga meminta warga Singapura di Turki untuk waspada
dan mengikuti instruksi yang dikeluarkan oleh otoritas Turki.
‘’Bagi warga Singapura yang memerlukan bantuan konsuler ketika di Istanbul
dapat menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Ankara, atau MFA selama 24
jam. Kedutaan Besar Republik Singapura di Ankara dengan telpon +90 530 066
7311 dan surat elektronik [email protected],’’ ujar MFA.
Serangan bom bunuh diri ini terjadi di kawasan pusat perbelanjaan Istiklal
Caddes, Istanbul, yang letaknya berdekatan dengan Taksim Square, yang ada di
wilayah Turki bagian Eropa. Dilaporkan sebanyak lima orang tewas dan puluhan
luka-luka dalam insiden itu.
Berita 2
Turki Sebut ISIS Dalang BomBunuh Diri di IstanbulRep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja UcuReuters
Seorang wanita mengambil gambar karangan bunga serta kartu yang diletakkan di tempat bom bunuh diri terjadi di Istanbul, Turki,pada Sabtu (19/3).
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menteri Dalam Negeri Turki, Efken Ala
mengatakan pelaku pengeboman bunuh diri di area perbelanjaan utama Istanbul
merupakan anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Efken Ala
menyebut pelaku sebagai Mehmet Ozturk.
Seperti dilansir BBC News, Ahad (20/3), Ala mengatakan sejauh ini pihak
berwenang telah menginterogasi lima orang. Ala juga mengumumkan peninjauan
langkah-langkah keamanan dan jam malam di tujuh provinsi di Turki.
"Kami telah menetapkan bahwa Mehmet Ozturk, lahir pada 1992 di Gaziantep,
melakukan serangan keji pada Sabtu di Istanbul. Telah ditetapkan ia merupakan
anggota Daesh," kata Ala pada konferensi pers di ibukota Ankara, menggunakan
kata Daesh merujuk pada ISIS.
Turki adalah bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan ISIS. Turki
mengizinkan pesawat koalisi untuk menggunakan pangkalan udaranya di Incirlik
melakukan serangan ke kubu ISIS di Irak dan Suriah.
Jika benar ulah ISIS, bukan kali ini saja mereka menyerang Turki. Di masa lalu,
pada Januari lalu ISIS diduga melakukan serangan bunuh diri yang menewaskan
12 wisatawan Jerman.
Berita 3
Netanyahu Duga ISIS di BalikSerangan Bom Turki
Seorang wanita mengambil gambar karangan bunga serta kartu yang diletakkan di tempat bom bunuh diri terjadi di Istanbul, Turki,pada Sabtu (19/3).
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sebuah serangan bom bunuh diri
mengguncang kawasan bisnis di jantung Ibukota Turki, Istanbul, pada Sabtu
(19/3) waktu setempat. Akibat serangan tersebut, setidaknya empat orang tewas
dalam insiden tersebut, dua diantaranya adalah warga negara Israel.
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, mengkonfirmasi soal tewasnya dua
warga negara Israel dalam kejadian tersebut. Jumlah ini pun diperkirakan bisa
bertambah jika nantinya satu orang lagi dinyatakan meninggal dunia.
Sebelumnya, pihak otoritas Israel menyebut setidaknya 11 warga negara mereka
mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.
Netanyahu pun menduga kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berada
di belakang insiden ini. ''Ada informasi awal yang menyebut, anggota ISIS yang
melakukan serangan ini. Tapi itu masih menjadi informasi awal, masih akan kami
dalami lagi,'' ujar Netanyahu seperti dikutip Reuters, Ahad (20/3).
Sementara pihak otoritas Turki menyebut, satu warga negara Iran dipastikan
menjadi korban dalam serangan bom bunuh diri yang terjadi sekitar beberapa
ratus meter dari lokasi parkir bus polisi. Sedangkan pemerintah Irlandia
menyebut, sejumlah warga Irlandia juga terluka dalam serangan tersebut.
Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 36 orang yang mengalami luka-luka akibat
serangan yang terjadi di sepanjang jalan Istiklal, Istanbul, tersebut. Jalan ini
memang dikenal sebagai salah satu kawasan perbelanjaan elit di kota Istanbul dan
diisi oleh toko-toko internasonal serta konsulat-konsulat asing.
Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, mengutuk keras insiden tersebut dan
menyebut serangan tersebut tidak berperikemanusiaan. Davutoglu memastikan,
semua upaya terorisme ini tidak akan pernah berhasil dan bakal selalu gagal. Saat
ini, Turki memang tengah menghadapi ancaman dari ISIS, yang datang dari
Suriah, dan perkembangan pemberontak Kurdi di bagian tenggara Turki
''Semua sumber-sumber teroris tidak akan pernah mencapai tujuan mereka. Kami
tidak akan pernah berhenti untuk memerangi terorisme. Hingga terorisme itu
sepenuhnya berhenti,'' ujar Davutoglu dalam pernyataan tertulisnya.
Lampiran Berita Bom Belgia
Berita 1
Pemimpin Komunitas Muslim diLondon Kecam Serangan diBrusselsRep: c18/ Red: Bilal Ramadhan
EPA / JONAS Roosens
Penumpang dievakuasi dari gedung terminal setelah ledakan di Bandara Brussels di Zaventem dekat Brussels, Belgia, Selasa (22/3).
REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Komunitas muslim di London, Inggris
bersama pemimpin mereka mengecam bom di Brussels, Senin (21/3) kemarin.
Kritik itu disampaikan dalam sebuah rilis yang ditandatangani sekitar 100
pemimpin komunitas muslim.
"Kami turut berduka cita kepada keluarga dan rekan yang menjdai korban bom
Brussels dan sejumlah peristiwa serupa di Istanbul beberpa waktu lalu," kata salah
seorang pemimpin komunitas muslim dalam sebuah pernyataan seperti
dilansir Cityam, Rabu (23/3).
Dalam pernyataan tersebut, pemimpin komunitas muslim di Inggris bersatu
mengecam peristiwa mengerikan ini. Mereka mengatakan pelaku bom tersebut
tidak mewakili siapa pun kecuali diri mereka sendiri. Peristiwa serupa sebenarnya
mengakibatkan peningkatan kejahatan kebencian rasial dan agama.
"Kami mengimbau semua masyarakat berdiri bersama penuh solidaritas dan tidak
terlibat dalam kebencian. Kita tidak harus membiarkan teroris memisahkan kita,"
kata pernyatan tersebut.
Secara khusus, pimpinan komunitas muslim di Inggris mengapresiasi kepolisian
yang cepat tanggap dalam peristiwa tersebut. Aparat terintegrasi untuk dan siap
untuk menangkal segala bentuk terorisme, kekrasan dan kebencian.?
Sebelumnya, dua ledakan diaporkan terjadi di Bandara Zaventem, Brussels,
Belgia, Senin (21/3). Ledakan ini terjadi empat hari setelah pelaku teror Paris,
Salah Abdeslam, ditangkap di Brussels.?
Berita 2
Apa Motif Serangan Brussels?Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
AFP / John Thys
Penumpang dievakuasi dari bandara Brussels, di Zaventem, Belgia Selasa (22/3).
REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pihak berwenang Belgia masih mencari titik
terang terkait serangan bom bunuh diri Brussels yang diklaim ISIS, Rabu (23/3).
Teror yang terjadi Selasa pagi itu menyasar bandara dan stasiun metro,
menewaskan sedikitnya 31 orang.
Jaksa Belgia, Frederic Van Leeuw mengatakan masih terlalu dini untuk
mengaitkan serangan Paris dengan Brussels. Begitupula ketika harus dikaitkan
dengan penangkapan salah satu pelaku teror Paris, Salah Abdeslam beberapa hari
lalu di Brussels.
Van Leeuw mengatakan pihak berwenang saat ini fokus pada pencarian satu orang
diduga pelaku yang melarikan diri pascainsiden. "Sebuah foto tiga pelaku, pria,
telah diambil dari Zaventem, dua orang tampaknya melakukan pengeboman
bunuh diri, dan pria ketiga menggunakan topi dan jaket warna terang masih
dicari," kata dia.
Kedua pria yang bunuh diri menggunakan jaket dan sarung tangan warna gelap.
Diduga detonator bom disembunyikan di tangan kiri mereka itu. Pria bertopi tidak
menggunakan sarung tangan.
Sementara, ISIS telah mengklaim tanggung jawab atas serangan. Kelompok
ekstremis ini memperingatkan hari-hari gelap bagi mereka yang ikut berperang
melawan mereka di Suriah dan Irak. Sejauh ini, Belgia ikut serta mengirim kapal
perang dan bergabung dengan koalisi pimpinan barat.
Sekitar 300 penduduk Belgia diperkirakan ikut bergabung dengan ISIS di Suriah.
Ini membuatnya jadi negara Eropa 'eksportir' militan terbesar dan harus dapat
ekstra pengawasan dalam keamanan.
Baca juga, Ini Dia Gambar Tersangka Teror Brussels.
Pada Rabu Perdana Menteri Belgia, Charles Michel akan menyambut kunjungan
Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls yang mendeklarasikan perang lawan teror.
"Apa yang kita takutkan akan berlalu," kata Michel bersumpah untuk menaklukan
ancaman.
Michel juga sudah secara dramatis meningkatkan dana untuk pasukan keamanan.
Meski demikian, pengamat mengatakan melacak militan dari setengah juta
Muslim di sana, sekitar lima persen populasi, akan menghadapi banyak gangguan.
Abdeslam yang tertangkap Jumat kemarin dilaporkan tidak terdeteksi selama
empat bulan di Brussels. Ia dibantu oleh jaringan kawan dan kontak kriminalnya.
Setelah menanyainya, polisi mengatakan seorang pelaku lain yang juga mantan
militan di Suriah, Najim Laachroui telah membantunya dalam menyediakan
senjata dalam serangan Paris.
Berita 3
Soal Serangan di Brussels, DubesRusia: Tak Ada Kaitannya denganIslamRep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
AFP/ Thierry Monasse
Suasana Bandara Zaventem di Brussels setelah serangkaian ledakan mengguncang bandara itu dan stasiun metro kota, Belgia,Selasa (22/3).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Rusia di Indonesia
menyatakan rasa simpati dan solidaritasnya atas insiden serangan bom di Brussels
yang menewaskan 34 jiwa. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin
mengatakan, aksi teror yang terjadi di ibu kota Belgia tersebut tak ada
hubungannya dengan Islam.
"Teror di Brussels berupaya menggunakan Islam untuk membenarkan aksi
terorisme mereka. Padahal, aksi teror itu tak ada hubungannya dengan Islam
sebagai agama damai. Aksi terorisme adalah kejahatan," kata Galuzin kepada
wartawan di kediamannya di Jakarta, Kamis (24/3).
Ia menyatakan rasa simpati dan solidaritasnya pada masyarakat Belgia atas hari
berat yang harus mereka lalui saat serangan, Selasa (22/3) lalu. Presiden Rusia
Vladimir Putin, menurut Galuzin, telah mendengar berita menyedihkan tentang
yang terjadi di ibu kota Belgia tersebut dan menyatakan kesedihannya.
"Presiden saya mengucapkan belasungkawa terkait n menambahkan bahwa ia
mendukung seruan Pemerintah Indonesia untuk bersama-sama melawan
terorisme. Menurutnya, hal ini sama persis dengan upaya yang dilakukan Rusia di
Suriah, yakni membantu Pemerintah Suriah melawan terorisme.