skripsi diajukan kepada fakultas ilmu tarbiyah dan...

82
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PEMENUHAN STANDAR SARANA PRASARANA SEKOLAH DI MTs ISLAMIYAH CIPUTAT SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Muhammad Leonardo NIM 109018200036 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: buituyen

Post on 06-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

DALAM PEMENUHAN STANDAR SARANA PRASARANA

SEKOLAH DI MTs ISLAMIYAH CIPUTAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi

persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Muhammad LeonardoNIM 109018200036

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen
Page 3: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen
Page 4: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen
Page 5: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen
Page 6: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

i

ABSTRACT

MUHAMMAD LEONARDO. NIM: 109018200036. Implementation ofSchool-Based Management In Standards Compliance Infrastructure atCiputat Islamiyah MTs . Education Management Studies Program, Facultyof Science and Teaching of MT, State Islamic University (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

School-based management is a system that is applied in order to overcomethe existing problems in education , one of which is the distribution of educationis closely linked to infrastructure as supporting the educational process . In otherwords , the system of school -based management is closely linked with theinfrastructure to support the effectiveness of education as the sustainability of theimplementation of school-based management system.

This study aims to determine the extent of implementation or application ofschool-based management in compliance with the standards existing infrastructurein MTs Islamiyah Ciputat . In the process, this study uses a model Penetianqualitative descriptive methods are observation , documentation studies andinterviews with relevant parties in this case the principal , vice-principal areas offacilities , administration and teachers practice the application of the system.

Based on the results of the data obtained shows that the implementation ofschool-based management in compliance with the standards of facilities in MTsIslamiyah has been well implemented , and visible from the complianceinfrastructure that in practice be utilized as supporting the educational processwhich refers to the application of the system of school-based management

Keywords: School Based Management , Infrastructure.

Page 7: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

ii

ABSTRAK

MUHAMMAD LEONARDO. NIM: 109018200036. ImplementasiManajemen Berbasis Sekolah Dalam Pemenuhan Standar Sarana PrasaranaDi Mts Islamiyah Ciputat. Program Studi Manajemen Pendidikan, FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.

Manajemen berbasis sekolah merupakan suatu sistem yang diterapkan gunamengatasi masalah yang ada dalam pendidikan, salah satunya adalah pemerataanpendidikan yang berkaitan erat dengan infrastruktur sebagai penunjang prosespendidikan. Dengan kata lain maka dalam sistem Manajemen berbasis sekolah inimemiliki kaitan erat dengan sarana prasarana pendidikan sebagai penunjangefektifitas keberlangsungan penerapan sistem Manajemen Berbasis Sekolah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi ataupenerapan dari manajemen berbasis sekolah dalam pemenuhan standar saranaprasarana yang ada di MTs Islamiyah Ciputat. Dalam prosesnya penelitian inimenggunakan model penetian deskriptif kualitatif dengan metode yang digunakanadalah observasi, studi dokumentasi dan wawancara dengan pihak terkait dalamhal ini kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana, tata usaha dan gurusebagai pelaksana penerapan sistem.

Berdasarakan hasil penelitian dari data yang didapat menunjukan bahwaimplementasi manajemen berbasis sekolah dalam pemenuhan standar saranaprasarana di MTs Islamiyah ini telah diterapkan dengan baik, dan terlihat daripemenuhan standar sarana prasarana yang pada pelaksanaannya dimanfaatkansebagai penunjang proses pendidikan yang mengacu pada penerapan sistemmanajemen berbasis sekolah.

Kata Kunci: Manajemen Berbasis Sekolah, Sarana Prasarana.

Page 8: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

iii

KATA PENGANTAR

Assalaamuíalaikum Wr.Wb.

Alhamdulillaahirabbilíaalamin. Puji serta syukur bagi Allah SWT.

Tuhan semesta alam, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Hanya kepada-Nya kami

memohom pertolongan dan kemudahan dalam segala urusan. Allahumma salli

‘ala Muhammad, shalawat serta salam semoga tetap dicurahkan kepada junjungan

dan suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW. yang telah membimbing kita pada

jalan yang diridhai Allah SWT.

Selama penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

Pendidikan, penulis banyak mendapatkan dukungan baik moral maupun

material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

penghargaan dan mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. H. Fathi Ismail, MM selaku dosen pembimbing yang selalu

membimbing penulis dengan penuh kebijaksanaan dan memberikan

arahan-arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Zahrudin, Lc dosen pembimbing akademik yang telah memberikan

bimbingan akademik dan motivasi kepada penulis selama proses

perkuliahan.

5. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan segenap ilmu dan keahlian kepada penulis

dan turut melancarkan usaha pembuatan skripsi ini.

Page 9: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

iv

6. Segenap Karyawan Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan-perpustakaan fakultas.

7. Orang tua tercinta Bapak H. Hersun Usman dan Ibu Hj. Livia Pramawati

yang telah memberikan dukungan moral, material, dan doa yang

menyemangati penulis untuk tabah dalam menghadapi kesulitan-kesulitan

selama proses pembuatan skripsi.

8. Kakak adik Muhammad Aris Munandar Prawira, ST, Robie Perdana, SE,

Juliana Primasuci dan Sonia Safira yang selalu mengingatkan penulis

untuk tetap semangat dan optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada Ummi Kartini, SE, atas motivasinya dan kesediaan dalam

mendampingi penulis dengan tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

10. Semua dewan guru dan siswa/siswi MTs Islamiyah Ciputat, yang telah

membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi.

11. Teman-teman kelas A KI-MP angkatan 2009, khususnya Herda

Harisman, S.Pd, Januar Aristian, S.Pd, Muhammad Radhi, Fajar Asrikardo

yang menjadi sahabat perjuangan selama proses perkuliahan.

12. Untuk Harianto, Subki, Andhy, Bangkit, Rizki, Galih, Fahmie, Yanwar,

Labieb, Salman, Rudi, Alie, Rhegy, Althof, Arya, Bary,Zakky, Gunawan,

Muhazir, Dayat, Dendi ,Mulky terima kasih atas kualitas pertemanan

kalian. Kalian penyemangat yang hebat, Jayalah MP.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, setiap saran dan kritik konstruktif selalu

disambut dengan tangan terbuka. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.

Wassalaamuíalaikum Wr.Wb.

Jakarta, 15 Desember 2014

Muhammad Leonardo

Page 10: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

v

DAFTAR ISI

COVER SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR UJI REFERENSI

Abstrak ..............................................................................................................i

Kata Pengantar ................................................................................................iii

Daftar Isi ...........................................................................................................v

Daftar Lampiran ..............................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................1

B. Identifikasi Masalah ............................................................4

C. Pembatasan Masalah ...........................................................5

D. Perumusan Masalah .............................................................5

E. Tujuan Penelitian .................................................................5

F. Manfaat Penelitian ...............................................................6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Manajemen Berbasis Sekolah

1. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah ....................7

2. Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah ...............9

3. Komponen Manajemen Berbasis Sekolah ....................10

4. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah ................11

5. Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah ..........................13

6. Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah ........................16

7. Urgensi Manajemen Berbasis Sekolah .........................17

B. Sarana dan Prasarana

1. Manajemen Sarana dan Prasarana ................................18

Page 11: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

vi

2. Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana ..........................22

C. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam

Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana ..........................28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian .................................................................29

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................29

C. Metode Penelitian ................................................................29

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................31

E. Teknik Analisis Data ...........................................................32

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah ..................................................33

1. Sejarah Sekolah ............................................................33

2. Profil Sekolah ...............................................................34

3. Visi dan Misi ................................................................34

B. Deskripsi Hasil Data Penelitian ...........................................36

1. Perencanaan ..................................................................37

2. Evaluasi ........................................................................39

3. Pengadaan dan Pengembangan ....................................40

4. Pemeliharaan ................................................................44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................47

B. Saran ....................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................49

LAMPIRAN ......................................................................................................

Page 12: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : STRUKTUR ORGANISASI MTS ISLAMIYAH CIPUTAT

Lampiran 2 : TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PENDIDIK

Lampiran 3 : KONDISI PESERTA DIDIK DI MTs ISLAMIYAH CIPUTAT

Lampiran 4 : SARANA PRASARANA DI MTs ISLAMIYAH CIPUTAT

Lampiran 5 : DESKRIPSI RUANG OSIS

Lampiran 6 : DESKRIPSI RUANG KONSELING

Lampiran 7 : DESKRIPSI RUANG LAB. IPA

Lampiran 8 : DESKRIPSI RUANG PERPUSTAKAAN

Lampiran 9 : DESKRIPSI RUANG IBADAH

Lampiran 10 : DESKRIPSI RUANG UKS

Lampiran 11 : DESKRIPSI RUANG GUDANG

Lampiran 12 : DESKRIPSI RUANG BERMAIN

Lampiran 13 : DESKRIPSI RUANG JAMBAN

Lampiran 14 : KISI-KISI INSTRUMEN

Lampiran 15 : INSTRUMEN WAWANCARA

Lampiran 16 : HASIL WAWANCARA

Lampiran 17 : SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 13: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam mencetak anak

bangsa yang cerdas,berkualitas baik dari segi ilmu pengetahuan maupun

teknologi. Maka hal ini, baik dalam kondisi apapun, komitmen pemerintah dalam

meningkatkan kualitas pendidikan hendaknya tidak berubah ubah. Pemerintah

harus konsisten untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas pendidikan. Hal

ini penting adanya, karena dalam rangka memajukan suatu negara pendidikan lah

yang seharusnya menjadi tombak utama.

Berbagai program yang dilaksanakan telah memberikan harapan bagi

kelangsungan dan terkendalinya kualitas pendidikan di Indonesia. Akan tetapi,

karena pengelolaannya yang terlalu kaku dan sentralistik membuat program itu

pun tidak terlalu memberikan dampak positif yang menyeluruh, karena angka

parsitipatif dan kualitas pendidikan tetap menurun. Manajemen merupakan

masalah pokok yang harus dipikirkan dan tentunya harus dibenahi. Dalam kaitan

ini muncul lah gagasan pemikiran kepada arah pendidikan yang memberikan

keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan

secara luas. Siiring perjalanannya pemikiran ini dikenal dengan manajemen

berbasis sekolah atau school based management, yang sedikit demi sedikit

berhasil membangun dan mengangkat kondisi pendidikan serta memecahkan

masalah pendidikan dibeberapa negara maju, seperti Australia dan Amerika.

Negara Indonesia sebagai negara kesatuan yang menganut asas

desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerihan, dengan memberikan

kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk penyeleggaraan otonomi

daerah.1

1 Supriady Deddy Bratakusuma, dan Dadang Solihin, Otonomi PenyelengaraanPemerintah Daerah, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001 hal 1.

Page 14: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

2

Manajemen berbasis sekolah merupakan upaya pemerintah dalam

meningkatkan kualitas pendidikan dengan mencapai keunggulan masyarakat

bangsa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditunjukan dengan

pernyataan politik dalam GBHN. Hal tersebut diharapkan dapat dijadikan

landasan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan

berkelanjutan baik secara makro, meso dataupun mikro. Kerangka makro

kaitannya dengan kebijakan politik pemerintah yang pada saat ini sedang ramai

dibicarakan yaitu masalah desentralisasi, aspek mesonya berkaitan dengan

kebijakan pemerintah tingkat provinsi sampai kabupaten, sedangkan mikronya

melibatkan seluruh aspek pendidikan yang paling dasar, tetapi paling depan dalam

pelaksanaan, yaitu sekolah.2

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), memungkinkan pihak

sekolah untuk meningkatkan kualitas siswa, dengan cara memberdayakan seluruh

potensi yang ada di sekolah, terutama tenaga pendidik dan kependidikan serta

sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Dengan diberdayakannya seluruh

potensi siswa serta ditunjang dengan sarana prasarana maka sudah pasti dapat

meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam meningkatkan kualitas siswa

disekolah.

Peningkatan jumlah sarana dan mutu sarana prasarana pendidikan oleh

pemerintah,dengan pendirian gedung gedung sekolah baru merupakan program

rehebilitasi sekolah lama, penambahan dan pergantian peralatan secara berkala

terus dilakukan demi tercapainya upaya perbaikan mutu sekolah.3

Pemberian otonomi yang luas dalam sekolah tentunya merupakan perhatian

pemerintah terhadap gejala gejala permasalahan yang sering timbul di masyarakat,

serta upaya peningkatan mutu pendidikan secara umum. Kewenangan ini

diberikan agar seluruh stakeholers yang ada disekolah dapat secara langsung

melakukan manajemen sekolah yang diinginkan, guna memperbaiki kualitas

sekolah yang diharapkan, sehingga mendukung kemajuan sistem yang ada di

sekolah.

2 Mulyasa E, Manajemen berbasis sekolah, Rosda, 2002 hal 11.3 Sujanto, bedjo, Manajemen Berbasis Sekolah “model pengelolaan Di Era otonomi

daerah”, Sagung seto hal 4.

Page 15: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

3

Kecenderungan pada pendekatan manajemen yang setralistik menurut

pendapat beberapa ahli berakar pada faktor sejarah dan budaya kita yang

menghambat pengembangan kewirausahaan serta sumber pengembangan

kelembagaan serta pengembangan.4

Dengan kata lain bahwa manjamenen berbasis sekolah menuntut sekolah

untuk secara mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas,

mengendalikan dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber-sumber

baik kepada masyarakat atau pemerintah.

Tujuan utama MBS adalah meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan

pendidikan. Adapun peningkatan efisiensi tersebut bisa di capai dari keleluasaan

meningkatkan sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan

birokrasi. Peningkatan mutu bisa di capai dari adanya partisipasi orang tua,

kelenturan pengelolaan sekolah, peningkatan profesionalisme guru, adanya hadiah

dan hukuman sebagai kontrol serta hal lain yang dapat menumbuh kembangkan

keadaan yang kondusif. Sedangkan pemerataan pendidikan tampak dari adanya

partisipasi masyarakat yang mampu dan perduli, sementara yang kurang mampu

menjadi tanggung jawab pemerintah.5

Terkait dengan keterangan di atas maka sekolah-sekolah yang mulai

menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah berusaha untuk meningkatkan kualitas

mutu pendidikan. Salah satunya adalah melakukan pengelolaan terhadap sarana

dan prasarana pendidikan di sekolah.

Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah bertujuan agar siswa juga bisa

menikmati apa yang dibutuhkan mereka saat berada di jenjang pendidikan,

dengan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah tersebut diharapkan sekolah

mampu mengupayakan mutu pendidikan serta hasil dari implementasi ini bisa

terwujud dengan baik.

Salah satu aspek yang seyogyanya mendapatkan perhatianutama oleh setiap

pengelolaan pendidikan adalah mengenai fasilitas pendidikan. Sarana pendidikan

4 Tilaar, H.A.R, Manajemen Pendidikan Kelas, Remaja Rosdakarya. Bandung 2008 hal32.

5Mulyasa E, Manajemen berbasis sekolah, Rosda, 2002 hal 13.

Page 16: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

4

pada umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung menunjang proses

pendidikan.6

Peningkatan sarana dan prasarana mutlak diperlukan seiring dengan

dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan sosial

budaya berpeluang mendorong kebutuhan masyarakat baik lokal maupun

nasional, lebih-lebih masyarakat global. Tantangan bagi generasi bangsa masa

depan untuk menyiapkan generasi tangguh dan siap mewarnai kancah globalisasi

melalui pendidikan merupakan salah satu faktornya, sehingga dengan demikian

diharapkan siswa siap menatap kemajuan yang terus berkembang pesat.

Latar belakang di atas menarik peneliti untuk diangkat dalam penulisan

skripsi ini dengan judul “Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Dalam Pemenuhan Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah Di MTS

Islamiyah Ciputat”, dengan harapan dapat memberi jawaban sekaligus

kontribusi positif bagi sekolah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah,

terutama dalam meningkatkan Sarana dan Prasarana untuk menyongsong sekolah

yang berkualitas, dan membekali peserta didik memiliki wawasan yang lebih

seiring dengan perkembangan zaman serta mampu mewarnai kompetisi global,

baik sekala nasional maupun internasional.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul penelitian ini, maka masalah yang ditemukan, antara

lain:

1. Fasilitas pendukung pendidikan yang belum lengkap.

2. Sarana dan prasarana yang memenuhi standar nasional pendidikan.

3. Implementasi manajemen berbasis sekolah yang tidak efektif terhadap

pemenuhan standar sarana prasarana pendidikan di sekolah.

6 Suryadi, M.Pd, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah “Konsep dan Aplikasi”. PT. SaranaPanca Karya Nusa, 2009. Hal. 124.

Page 17: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

5

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup pembahasan dan keterbatasan waktu

penelitian, serta agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok permasalahan,

maka penulis membatasi masalah pada beberapa poin yaitu:

1. Perlunya penerapan MBS dalam kegiatan mengelola kegiatan

manajerial di sekolah.

2. Sarana dan prasaran pendidikan yang belum memenuhi standar nasional

pendidikan.

D. Rumusan Masalah

Setelah dilakukan pembatasan masalah maka, peneliti merumuskan masalah

penelitian, yaitu:

“Bagaimana pelaksanaan MBS dalam memenuhi standar nasional

pendidikan sarana dan prasarana di sekolah?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti merumuskan

beberapa tujuan yang hendak dicapai sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan dalam pemenuhan standar

sarana dan prasarana dalam implementasi manajemen berbasis sekolah

di MTS Islamiyah Ciputat.

2. Mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat pada lingkungan MTS

Islamiyah Ciputat.

3. Sebagai bagian dari stakeholders pendidikan dalam pemenuhan standar

sarana dan prasarana.

4. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat

pengimplementasian manajemen berbasis sekolah dalam pemenuhan

standar sarana dan prasarana di MTS Islamiyah Ciputat.

Page 18: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi konstruktif terhadap

lembaga pendidikan, sekolah yang menerapkan manajemen berbasis sekolah

ataupun instansi terkait dalam pendidikan. Adapun berikut manfaat dari penelitian

yang dilakukan, yaitu:

1. Bagi Instansi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi positif serta dapat menjadi

bahan acuan ataupun bahan pertimbangan dalam segala bentuk pengelolaan

yang akan dilakukan di suatu instansi pendidikan tersebut. Sehingga

penelitian ini menjadi salah satu media sebagai acuan dalam

pelaksanaan/penerapan manajemen berbasis sekolah terutama dalam

meningkatkan sarana dan prasarana.

2. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai tolak ukur sekolah yang akan

atau telah menerapkan MBS dan terutama dalam pemenuhan standar sarana

prasarana pendidikan yang ada disekolah.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti terutama dalam mengetahui

sejauh mana kemampuan peneliti dalam meneliti suatu sistem yang ada

disuatu lembaga pendidikan, sehingga dapat menambah wawasan peneliti,

baik dalam ilmu manajemen, ilmu pengetahuan maupun teknologi, serta

menjadi kontribusi nyata dalam dunia pendidikan.

Page 19: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Manajemen Berbasis Sekolah

1. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen memiliki peranan penting dalam mendinamisasi potensi

yang ada di sekolah. Manajemen yang dinamis akan membuat suasana baru

dan lebih kekeluargaan. Setiap elemen yang ada merasa dihargai dengan

diberikan tanggung jawab yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Manajemen berbasis sekolah diharapkan dapat membuat sekolah lebih

mandiri, dengan memberikan kewenangan lebih besar kepada sekolah

(otonomi), dan mendorong sekolah untuk memulai mengambil keputusan

secara partisipatif yang melibatkan semua warga sekolah dan pihak

masyarakat yang dilayaninya (stakeholders).7

Sejak tahun 1999 bergulir tema dalam kerangka reformasi dan

demokratisaas pendidikan di Indonesia. Sebagai bagian dari tema tersebut,

maka diperkenalkanlah konsep manajemen berbasis sekolah (school based

management) yang disingkat dengan MBS. Secara konseptual, MBS

dipahami sebagai salah satu alternatif pilihan formal untuk mengelola

struktur penyelenggaraan pendidikan yang desentralisasi, dengan

menempatkan sekolah sebagai tombak utama kebijakan pendidikan.

Manajemen Berbasis Sekolah merupakan bentuk alternative sekolah

sebagaihasil dari desentralisasi pendidikan. MBS pada prinsipnya bertumpu

pada sekolah dan masyarakat serta jauh dari birorasi yang sentralistik.8

Konsep ini menempatkan retribusi kewenangan para pembuat kebijakan

sebagai elemen penting paling mendasar, untuk meningkatkan kualitas

pendidikan. Pada sisi ini, MBS merupakan cara untuk memotivasi kepala

7 Sujanto, bedjo, Manajemen Berbasis Sekolah”model pengelolaan Di Era otonomidaerah”, Sagung seto hal 31.

8 Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah.GRASINDO, Jakarta. Hal 6

Page 20: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

8

sekolah untuk lebih bertanggung jawab dalam memperbaiki kualitas

peserta didiknya.

Pendelegasian otoritas merupakan hal yang fundamental di dalam MBS.

Nemun demikian, hanya semata mata pendelegasian kepada kelompok lain

tidak menjamin terjadinya peningkatan kualitas keputusan.9

Untuk itu, sudah seharusnya kepala sekolah menerapkan hal ini secara

komperhensif, untuk melayani segala kebutuhan peserta didik di sekolah.

Seluruh stakeholders sekolah selazimnya menyambut hal ini dengan

merumuskan program yang lebih oprasional, karena merekalah pihak yang

paling mengetahui kebutuhan dari peserta didik. Inilah filosofi MBS yang

paling mendasar.

Pada prinsipnya, dengan menggunakan MBS ini sekolah lebih mandiri

dan mampu mengembangkan kondisi, lingkungan dan sistem yang ada di

sekolahnya. Hal ini memberikan gambaran bahwa, desentralisasi sekolah

memindahkan otoritas decision making of school management oleh

pemerintah daerah kepada sekolah yang diatur melalui peraturan yang

memungkinkan.

Dengan demikian sekolah sekolah lebih mandiri,profesional,dan

menentukan strategi penyelenggaraan program sekolah, serta mampu

menentukan arah pembangunan pendidikan di sekolah yang sesuai dengan

tuntutan masyarakatnya akan kualitas layanan belajar di sekolah. MBS

merupakan inovasi pengelolaan sekolah yang pada dewasa ini sedang

menjadi pusat perhatian para pakar pendidikan, birokrat pendidikan baik

dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta pengelola sekolah.10

Manajemen berbasis sekolah atau dikenal dengan istilah ”School-Based

Management” adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi atau

kemandirian kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan

partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah sesuai

9 Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah.GRASINDO, Jakarta. Hal 1810 Syaiful sagala, manajemen strategik dalam peningkatan mutu pendidikan, ( Bandung,

Alfabeta 2009) hal 153-154

Page 21: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

9

dengan standar pelayanan yang ditetapkan Pemerintah Pusat, Propinsi dan

Pemerintah Kabupaten/Kota.

2. Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen berbasis sekolah yang menggunakan konsep otonomi dapat

diartikan sebagai kemandirian, yaitu kemandirian dalam mengatur dan

mengurus sekolah tanpa ketergantungan terhadap pemerintah pusat.11

Bukti empirik lemahnya pola lama manajemen pendidikan nasional

dan digulirkannya otonomi daerah, maka sebagai konsekuensi logis bagi

manajemen pendidikan di Indonesia adalah perlu dilakukannya penyesuaian

diri dari pola lama manajemen pendidikan menuju pola baru manajemen

pendidikan masa depan yang bernuansa otonomi dan lebih demokratis.

MBS memungkinkan terjadinya efisiensi administrasi, karena

pengalokasian sumber daya dilakukan oleh sekolah itu sendiri. Sekolah

merupakan posisi terbaik untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien

dalam memenuhi kebutuhan siswa.12

Pendekatan manajemen berbasis sekolah lebih diutamakan dari pada

pendekatan birokrasi, pengelolaan sekolah lebih desentralistik, perubahan

sekolah lebih didorong oleh motivasi diri sekolah dari pada di atur dari luar

sekolah, regulasi pendidikan lebih sederhana, peranan pusat bergeser dari

mengontrol menjadi mempengaruhi dan dari mengarahkan ke memfasilitasi.

Konsep MBS dalam prakteknya menggambarkan sifat-sifat otonomi

sekolah yang merujuk pada perlunya memperhatikan kondisi dan potensi

kelembagaan setempat dalam mengelola sekolah. Makna ”berbasis sekolah”

dalam konsep MBS sama sekali tidak meninggalkan kebijakan-kebijakan

strategis yang diterapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah otonom.

MBS pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan

secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok

kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung

11 Rohiat, manajemen berbasis sekolah”teori dasar danpraktik”, reflika aditama, 2010hal 55

12 Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah.GRASINDO, Jakarta. Hal 22

Page 22: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

10

dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan

peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

3. Komponen Manajemen Berbasis Sekolah

Perlu disadari bahwa reformasi manajemen pendidikan persekolahan

dengan menggunakan model MBS merupakan tuntutan yang mendesak.

Selama ini sekolah ditempatkan pada posisi yang kurang berdaya, karena

hampir seluruh kegiatan oprasional pendididkan tergantun pada birokrasi

diatasnya.13

Secara umum, manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah dapat

diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar

kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang

melibatkan secara langsung semua komponen sekolah (guru, siswa, kepala

sekolah, karyawan, orang tua siswa, dan masyarakat) untuk meningkatkan

mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional. Dengan otonomi

yang lebih besar, maka sekolah memiliki kewenangan yang lebih besar

dalam mengelola sekolahnya, sehingga sekolah lebih mandiri.

Pada hakekatnya tujuan utama manajemen berbasis sekolah adalah

efisiensi, peningkatan mutu, dan pemerataan pendidikan. Semua itu bisa

diperoleh dari adanya keleluasaan mengelola sumber daya yang ada,

partisipasi masyarakat, partisipasi orang tua, kelenturan pengelolaan

sekolah, peningkatan profesionalisme guru, adanya hadiah dan hukuman

sebagai kontrol dan penyederhanaan birokrasi.

Ada 3 komponen dalam pelaksanaan peningkatan mutu pembelajaran

yaitu:

a. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

b. Peran Serta Masyarakat

13 Fatah, Nanang,. Sistem Penjamin Mutu Pendidikan. Remaja Rosda karya.Bandung2012 hal 40

Page 23: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

11

c. Dan peningkatan mutu belajar mengajar melalui peningkatan mutu

pembelajaran yang disebut dengan pembelajaran aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan ( PAKEM).

4. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah

Sekolah yang melaksanakan Manajemen berbasis sekolah adalah secara

efektif dapat melaksanakan semua programnya, sehingga sekolah memiliki

kualitas yang handal. Jadi sekolah bermutu seharusnya adalah sekolah yang

efektif. Sekolah juga sebagai sebuah sistem, maka pendekatan sistem (input-

proses-output) akan digunakan untuk mentapkan sekolah efektif tersebut.14

Apabila dilihat dari sekolah yang adalah merupakan sebuah sistem

maka didalamnya harus ada yang namanya input, proses dan output sebagai

landasan dasar dari sebuah sistem, dalam hal ini sekolah.

a. Input Pendidikan

Berbicara mengenai input pendidikan dapat diartikan sebagai awal

dari sebuah sistem secara umum yang diterapkan dan dibuat sebagai

acuan ditiap lembaga pendidikan. Input ini bisa meliputi

perencanaan,sumber daya yang ada, staff tenaga kependidikan yang

memiliki kompetensi yang sesuai,dan target pencapaian mutu

pendidikan yang diharapkan.

Maka dengan mengacu pada input yang dibuat oleh masing masing

lembaga pendidikan inilah diharapkan peningkatan dalam segi kualitas

pendidikan dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan.

b. Proses Pendidikan

Dalam hal penerapan kegiatan manajerial dalam hal ini pendidikan,

proses merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Karena dengan

berproses lah kita dapat mengetahui sejauh mana perkembangan dari

penerapan perencanaan yang kita buat untuk mencapai tujuan

pendidikan.

14 Sujanto, bedjo, Manajemen Berbasis Sekolah”model pengelolaan Di Era otonomidaerah”, Sagung seto hal 34

Page 24: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

12

Apabila dikaitkan dengan proses pendidikan dalam Manajemen

berbasis sekolah tentunya berhubungan dengan fungsi manajemen itu

sendiri, yaitu perencanaan, penerapan, pengorganisasian dan

pengendalian. Dalam manajemen pada dasarnya suatu proses dapat

dikatakan baik apabila fungsi manajemen tersebut telah diterapkan

dengan baik.

Dengan demikian maka dalam setiap kegiatan terutama pendidikan

hal utama yang harus diperhatikan adalah dengan melaksanakan proses

yang baiksehingga hasil yang didapat dari sebuah proses pendidikan

tersebut dapat lebih maksimal dan mencapai target dari sebuah

pendidikan.

c. Output Pendidikan

Setiap rangkaian pelaksanaan pendidikan sudah tentu pasti ada

hasil yang diharapkan, misalnya dalam suatu lembaga pendidikan

dikatakan telah melaksanakan proses pendidikan dengan baik apabila

telah mendapatkan hasil atau prestasi yang sesuai dengan yang

diharapkan.

Output pendidikan dapat diibaratkan sebagai suatu hasil dari

sebuah produksi dalam hal ini bisa berupa sumber daya manusia yang

baik ataupun prestasi yang membanggakan. Hal ini didapat dari

pengelolaan dari input yang menjadi acuan dasar kemudian diolah oleh

sebuah proses yang telah diterapkan dengan baik baru kemudian output

pendidikan yang didapatkan dapat lebih maksimal hasilnya.

Dalam menguraikan karakteristik MBS, pendekatan sistem yaitu,

input proses dan output digunakan untuk memandunya. Hal ini didasari

oleh pengertian yang mendasari bahwa sekolah merupakan sebuah

sistem sehingga penguraian karakteristik MBS ( yang juga Karakteristik

sekolah eektif didasari oleh input, proses dan output).15

15 Rohiat. Manajemen sekolah “teori dasardan praktik” Refika Aditama, Bandung 2010.Hal 57

Page 25: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

13

5. Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu upaya

pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa

dalampenguasaan ilmu dan teknologi yang dinyatakan dalam GBHN, hal

tersebut diharapkan dapat dijadikan landasan dalam pengembangan

pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara

micro , meso , dan makro.16

Hal ini membuat MBS bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mutu,

dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi, antara lain diperoleh

melalui keleluasaan mengenai pengelolaan sumberdaya pertisipasi

masyarakat dan penyederhanaan birokrasi.17 Sementara peningkatan mutu

dapat diperoleh antara lain, melalui pertisipasi orang tua terhadap sekolah,

fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalitasan

guru dan kepala sekolah, berlakunya distem insentif dan diinsentif.

Peningkatan pemerataan antara lain diperoleh melalui peningkatan

partisipasi masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi

pada kelompom tertentu. Hal ini dimungkinkan karena pada sebagian

masyarakat tumbuh rasa kepedulian dan kepemilikan yang tinggi terhadap

sekolah.

Sementara itu baik berdasarkan kajian pelaksanaan dinegara-negara

lain, maupunyang tersurat dan tersirat dalam kebijakan pemerintah dan

UU sisdiknas NO. 20 Tahun 2003, tentang Pendidikan Berbasis

Masyarakat pasal 55 ayat 1: Masyarakat berhak menyelenggarakan

pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan formal dan non formal

sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk

kepentingan masyarakat.

16 H.E. Mulyasa,Manajemen berbasis sekolah,Rosda,2002 hal1017 H.E. Mulyasa,Manajemen berbasis sekolah,Rosda,2002 hal 13

Page 26: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

14

Berkaitan dengan pasal tersebut setidaknya ada empat aspek yaitu:

a. Kualitas (Mutu) dan Relevansi

MBS bertujuan mencapai mutu quality dan relevansi

pendidikan yang setinggi-tingginya, dengan tolok ukur penilaian

pada hasil output dan outcome bukan pada metodologi atau

prosesnya. Mutu dan relevansi ada yang memandangnya sebagai

satu kesatuan substansi, artinya hasil pendidikan yang bermutu

sekaligus yang relevan dengan berbagai kebutuhan dan konteksnya.

Bagi yang memisahkan keduanya, maka lebih merujuk pada

dicapainya tujuan spesifik oleh siswa (lulusan), seperti nilai ujian

atau prestasi lainnya, sedangkan relevansi lebih merujuk pada

manfaat dari apa yang diperoleh siswa melalui pendidikan dalam

berbagai lingkup/tuntutan kehidupan (dampak), termasuk juga

ranah pendidikan yang tidak diujikan.

b. Keadilan

MBS bertujuan menjamin keadilan bagi setiap anak untuk

memperoleh layanan pendidikan yang bermutu disekolah yang

bersangkutan. Dengan asumsi bahwa setiap anak berpotensi untuk

belajar, maka MBS memberi keleluasaan kepada setiap sekolah

untuk menangani setiap anak dengan latar belakang social ekonomi

dan psikologis yang beragam untuk memperoleh kesempatan dan

layanan yang memungkinkan semua anak dan masing-masing anak

berkembang secara optimal.

Sungguhpun antara sekolah harus saling memacu prestasi, tetapi

setiap sekolah harus melayani setiap anak (bukan hanya yang

pandai), dan secara keseluruhan sekolah harus mencapai standar

kompetensi minimal bagi setiap anak yang diluluskan. Keadilan ini

begitu penting, sehingga para ahli sekolah efektif menyingkat

tujuan sekolah efektif hanya mutu dan keadilan atau ìquality and

equity.

Page 27: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

15

c. Efektifitas dan Efisiensi

MBS bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi.

Efektifitas berhubungan dengan proses, prosedur, dan ketepat-

gunaan semua input yang dipakai dalam proses pendidikan di

sekolah, sehingga menghasilkan hasil belajar siswa seperti yang

diharapkan (sesuai tujuan). Efektif-tidaknya suatu sekolah diketahui

lebih pasti setelah ada hasil, atau dinilai hasilnya. Sebaliknya

untuk mencapai hasil yang baik, diupayakan menerapkan indikator-

indikator atau cirri-ciri sekolah efektif.

Dengan menerapkan MBS diharapkan setiap sekolah, sesuai

kondisi masing-masing, dapat menerapkan metode yang tepat (yang

dikuasai), dan input lain yang tepat pula (sesuai lingkungan dan

konteks social budaya), sehingga semua input tepat guna dan tepat

sasaran. Atau dengan kata lain, efektif untuk meningkatkan mutu

pendidikan. Sementara itu, efisiensi berhubungan dengan nilai

uang yang dikeluarkan atau harga (cost) untuk memenuhi semua

input (proses dan semua input yang digunakan dalam proses)

dibandingkan atau dihubungkan dengan hasilnya (hasil belajar siswa).

d. Akuntabilitas.

MBS bertujuan meningkatkan akuntabilitas sekolah dan

komitmen semua stake holders. Akuntabilitas adalah pertanggung

jawaban atas semua yang dikerjakan sesuai wewenang dan

tanggung jawab yang diperolehnya. Selama ini pertanggung

jawaban sekolah lebih pada masalah administratif keuangan dan

bersifat vertical sesuai jalur birokrasi. Pertanggung jawaban yang

bersifat teknis edukatif terbatas pada pelaksanaan program sesuai

petunjuk dan pedoman dari pusat (pusat dalam arti nasional, maupun

pusatpusat birokrasi di bawahnya), tanpa pertanggung jawaban hasil

pelaksanaan program.18

18 Umaedi, Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah, (Jakarta: CEQM 2004) h.35

Page 28: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

16

6. Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah

MBS memberikan keleluasaan pada sekolah untuk mengelola sumber

daya yang dimiliki dengan sebaik-baikya guna mendorong profesionalisme

kepala sekolah, baik pada posisinya sebagai seorang manajer maupun

sebagai kepala sekolah.

Menghasilkan SDM yang berdaya saing tinggi juga menjadi tantangan

dalam pembangunan pendidikan masa yang akan datang.19 Kepala sekolah

dikatakan sebagai seorang manajer karena dialah yang mengatur apapun

yang terkait dengan program sekolah demi mencapai tujuan sekolah.

Dengan posisi tersebut, dia memiliki kewenangan penuh terhadap arah

kebijakan yang ditempuh menuju visi dan misi sekolah.

Sedangkan kewenangan seorang kepala sekolah tersebut bisa diterapkan

secara maksimal jika dalam kepemimpinannya kepala sekolah

memposisikan secara proporsional. Akan tetapi jika ada pembiasaan makna

manager, khususnya makna pemimpin menjadi penguasa, maka kecil

kemungkinan tujuan sekolah akan tercapai secara maksimal. Karna dengan

peralihan makna pemimpin menjadi penguasa akan merubah langkah-

langkahnya. Karena kepala sekolah sebagai manager merupakan

pencerminan dari kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan kepala sekolah

sebagai penguasa akan cenderung pada pencerminan egoisme diri.20

Dengan adanya otonomi yang memberikan tanggung jawab pengelolaan

sumber daya dan pengembangan strategi MBS sesuai dengan kondisi

setempat, sekolah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru, sehingga

dapat lebih berkonsentrasi pada tugas keleluasaan dalam mengelola sumber

daya dan dalam menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong

profesionalisme kepala sekolah, dalam peranannya sebagai manajer

maupun pemimpin sekolah, dengan diberikannya kesempatan kepada

sekolah untuk menyusun kurikulum, guru didorong untuk berinovasi,

dengan melakukan eksperimen-eksperimen di lingkungan sekolah.

19 Ali ,Mohammad , pendidikan untuk pembangunan nasional. Grasindo. Hal 820 Muhammad Saroni, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2006), hal. 21-

22.

Page 29: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

17

7. Urgensi Manajemen Berbasis Sekolah

Sentralisasi , yang demikian merupakan salah satu strategi kunci dari

strategi pembangunan rezim Soeharto yang dijalankan lebih dari 30 Tahun,

sejak dimulainya pelita 1 pada tahun 1969. Selama lebih dari 3 dekade

Soeharto melakukan rekayasa untuk Negara yang berpenduduk lebih dari

200 juta jiwa yang tersebar diseluruh kepulauan di Indonesia. Inilah sebuah

rekayasa sosial yang besar dalam sejarah umat manusia. Telah dijelaskan

bahwa rekayasa ini didasari oleh teori pembangunan dan modernisasi.

Dalam konteks inilah perspktif SDM yang menekankan perlunya investasi

dalam “human capital” memperoleh lahan untuk dikembangkan.21

Dengan melakukan evaluasi dalam sektor pembangunan manusia ,

maka dalam hal yang paling urgent adalah dalam hal pendidikan, perlunya

penyerahan langsung kewenangan pada tiap tiap daerah untuk menentukan

kebutuhannya masing masing, maka dicanangkanlah sistem Manajemen

Berbasis Sekolah yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan sosial

terutama dalam hal pendidikan.

Desentralisasi pada sector pendidikan yang merupakan konsekuensi

pemberlakuan undang undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan

daerah memberi dampak terhadap penyelenggaraan pendidikan.22

Sejalan dengan gagasan desentralisasi pemerintahan, maka dapat

dipahami apabila penyelenggaraan pendidikan perlu memperhatikan

karakteristik, aspirasi, dan kebutuhan masyarakat dimana layanan

pendidikan itu dilaksanakan. Pendidikan hendaknya mampu memberikan

respon kontekstual sesuai dengan orientasi pembangunan daerah dan

aspirasi masyarakat yang dilayaninya. Ini berarti bahwa perumusan

kebijakan dan pembuatan keputusan-keputusan pendidikan hendaknya

memperhatikan aspirasi yang berkembang di daerah itu.

Dengan kata lain upaya untuk mendekatkan stakeholder pendidikan

agar akses terhadap perumusan kebijakan dan pembuatan keputusan yang

21 Prijono tjiptoheriyanto, Nagib Laila, Pengembangan SDM di antara peluang dantantangan. LIPI Press, 2008 hal31

22 Ali ,Mohammad , pendidikan untuk pembangunan nasional. Grasindo. Hal 234

Page 30: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

18

menyangkut penyelenggaraan pendidikan sangatlah beralasan. Ini berarti

bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah, pihak-pihak yang

berkepentingan dengan sekolah itu, seperti orang tua dan masyarakat

setempat, sepatutnya memiliki akses terhadap perumusan kebijakan dan

pembuatan keputusan untuk kepentingan memajukan sekolah.

MBS dipandang akan menciptakan kondisi dimana sekolah mampu

menyediakan program-program yang lebih baik karena pemikiran dan

sumber daya sekolah dapat diolah secara langsung sesuai dengan kebutuhan

murid yang dilayani. Demikian juga, kondisi keterlibatan pihak-pihak yang

berkepentingan memungkinkan lahirnya keputusan-keputusan yang lebih

baik dalam pengelolaan sekolah. MBS pun diharapkan dapat meningkatkan

mutu komunikasi diantara berbagai pihak yang berkepentingan.

B. Sarana dan Prasarana

1. Manajemen Sarana dan Prasarana

Sekolah merupakan sebuah sistem yang memiliki tujuan. Berkaitan

dengan upaya mewujudkan tujuan tersebut, serangkaian masalah dapat

muncul. Masalah masalah itu dapat dikelompokan sesuai dengan tugas

administrative yang menjadi tanggung jawab administrator sekolah,

sehingga merupakan substrasni tugas administrative kepala sekolah selaku

administrator.23

Dalam kaitan tersebut maka segala bentuk kegiatan administrasi

diseuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan untuk terciptanya efektifitas

dan efisiensi suatu barang yang digunakan dalam kegiatan administrasi.

Berbicara mengenai manajemen sarana dan prasarana. Hal ini

diserahkan kepada tenaga profesional, akan tetapi jika tidak ada biasanya

tugas-tugas tentunya kita memikirkan bagaimana cara mengelola sarana dan

prasarana tersebut supaya bisa membantu memperlancar proses yawan

(pegawai sekolah) yang ditunjuk.

23 Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah...,cet ke1 hal 1

Page 31: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

19

Semua penggunaan barang inventaris sekolah harus

dipertanggungjawabkan dengan cara membuat laporan penggunaan barang

dan ditujukan kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.24

Pada intinya kegiatan pengelolaan perlengkapan adalah melakukan

pengecekan dan pencatatan perlengkapan yang dimiliki sekolah tersebut

yang sifatnya berkelanjutan atau bisa disebut dengan inventarisasi.

Inventarisasi adalah pencatatan dan penyusunan daftar barang milik negara

secara sistematis, tertib, teratur berdasarkan ketentuan dan pedoman yang

berlaku.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor. Kep.

225/MK/V/4/1971 barang milik negara adalah semua barang yang berasal

atau dibeli dengan dana yang bersumber, baik secara keseluruhan atau

sebagian dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ataupun

barang lainnya yang barang-barangnya di bawah penguasaan pemerintah,

baik pusat, provinsi, maupun daerah otonom, baik yang berada di dalam

maupun luar negeri.

a. Pengertian Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pendidikan adalah semua benda bergerak

maupun tidak bergerak yang diperlukan untuk menunjang

penyelenggaraan proses belajar mengajar pada lembaga pendidikan

madrasah baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara khusus

dapat dibedakan antara sarana pendidikan dan prasarana pendidikan.

Fasilitas pendidikan pada dasarnya dapat dkelompokan menjadi

empat kelompok yaitu, tanah , bangunan, perlengkapanm dan perabotan

sekolah, (site, building, equipment, furniture).25Sarana madrasah adalah

meliputi semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan

dalam proses pendidikan di sekolah. Prasarana sekolah adalah semua

24 Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2004),hal. 115-116

25 Suryadi,. Manajemen Berbasis Sekolah” konsep dan aplikasi”. Sarana panca karyanusa.hal 124

Page 32: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

20

komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses

belajar mengajar atau semua fasilitas yang ada sebelum adanya sarana

di madrasah dan lain-lain sebagainya.

Menurut E. Mulyasa, prasarana pendidikan adalah faslitas ta=yang

secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau

pengajaran seperti halaman sekolah kebun, taman, jalan sekolah yang

dipergunakan untuk menunjang proses pendidikan disekolah.26

Pengelolaan sarana dan prasarana bisa diartikan sebagai proses

pengurusan mulai dari perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan

pengawasan sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang

pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bisa tercapai

secara efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana madrasah

perlu dilakukan secara profesional agar semua sarana dan prasarana

yang tersedia pada lembaga pendidikan madrasah bisa digunakan untuk

mendukung efektivitas pencapaian target pembelajaran, serta

pengembangan sekolah secara kelembagaan.

b. Prinsip-prinsip pengelolaan sarana dan prasarana

Untuk mencapai tujuan pengelolaan sarana dan prasarana madrasah

agar sesuai dengan harapan, maka dalam pengelolaannya perlu

memperhatikan beberapa hal sebagai berikut, antara lain:

1) Prinsip keterkaitan eksternal.

2) Prinsip keterkaitan internal.

3) Prinsip keterkaitan langsung dan tidak langsung.

4) Prinsip sinergisme dalam keterpaduan pendayagunaan.

c. Jenis-jenis Sarana dan Prasarana

Ditinjau dari jenisnya, sarana prasarana pendidikan dapat

dibedakan menjadi fasilitas fisik dan non fisik. Fasilitas fisik atau

26 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, ( Bandung : PT. Remaja rosda karya, 2003),hal 49

Page 33: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

21

material yaitu segala sesuatu yang berwujud benda mati atau

dibendakan yang mempunyai peran untuk memudahkan atau

melancarkan suatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, komputer,

parabot, alat peraga, media dan sebagainya. Adapunfasilitas non fisik

yakni sesuatu yang bukan benda mati yang mempunyai peranan untuk

memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti manusia jasa dan

uang.

Menurut Suhasmi Arikunto fasilitas atau sarana secara garis besar

dapat dibedakan atas dua jenis yaitu:

1) Fasilitas fisik, yakni segala sesuatu yang berupa benda atau

yang dapat dibendakan, yang mempunyai peranan untuk

memudahkan dan melancarkan sesuatu usaha.

2) Fasilitas uang, yakni segala sesuatu yang bersifat

mempermudah kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang.27

d. Fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar, prasarana

pendidikan berfungsi tidak langsung. Sedangkan sarana pendidikan

berfungsi langsung terhadap proses belajar mengajar.

Apabila dilihat dari perannya terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar, maka sarana pendidikan dibedakan menjadi 3 macam yaitu

alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran.28

Selain memberikan makna penting bagi terciptanya dan

terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana dan

prasarana sekolah berfungsi sebagai memberi dan melengkapi fasilitas

untuk segala kebutuhan yang diperlukan dalam proses belajar mengajar

serta memelihara agar tugas tugas murid yang diberikan oleh guru dapat

terlaksana dengan lancar dan optimal.

27 Suhasmi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,(Jakarta : Rajawali Pers, 1990) hal. 82.

28 Suhasmi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,(Jakarta : Rajawali Pers, 1990) hal. 82.

Page 34: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

22

2. Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana

Secara kronologis-operasional kegiatan administrasi sarana dan

prasarana pendidikan meliputi sembilan hal, dalam keseluruhan rangkaian

kegiatan tersebut harus merupakan satu kesatuan yang harmonis dan dalam

sistematika kerjanya harus dihindarkan dari timbulnya kesimpangsiuran dan

tumpang tindih dalam wewenang, tanggung jawab, dan pengawasan guna

menghindari timbulnya pemborosan biaya, tenaga, dan waktu.

Adapun kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan sebagai

berikut:

a. Perencanaan Pengadaan Barang

Suatu kegiatan administrasi yang baik dan tidak gegabah harus

diawali dengan suatu perencanaan yang matang dan baik dilaksanakan

demi menghindari kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.

Perencanaan yang baik berdasarkan kebutuhan dan disesuaikan

dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingannya. Perencanaan

sarana dan prasarana pendidikan merupakan proses perancangan upaya

pembelian, penyewaan , peminjaman, penukaran, daur ulang, rekondisi,

distribusi atau pembuatan peralatan sesuai dengan kebutuhan sekolah.29

Untuk meningkatnya mutu pendidikan diperlukan adanya perencanaan

yang tepat dan mengarah serta didasari oleh acuan yang menjadi

standarisasi pemenuhan sarana prasarana, sehingga tepat guna dan

bermanfaat bagi penunjang proses pendidikan.

Penyusunan dafar kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah

didasarkan atas pertimbangan bahwa:

1) Pengadaan kebutuhan sarana dan prasarana karena

berkembangnya kebutuhan sekolah.

2) Pengadaan sarana dan prasarana untuk penggantian barang

barang yang rusak, dihapuskan atau hilang.

3) Pengadaan sarana prasarana untuk persediaan barang.

29 Barnawi dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana sekolah..., h.51

Page 35: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

23

b. Pengadaan barang

Pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua

keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas.

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan seebagai berikut:

1) Pengadaan tanah, dilaksanakan dengan cara membeli,

menerima hibah, menerima hak pakai atau menukar.

2) Pengadaan bangunan, dilaksanakan dengn mendirikan

bangunan baru, membeli, menyewa, menerima hibah atau

menukar.

3) Pengadaan perabot, dilakukan dengan membeli, membuat

sendiri atau menerima bantuan dari donator seperti BP3.

4) Pengadaan Kendaraan,pengadaan kendaraan untuk sekolah

telah dilakukan oleh pemerintah pusat. Contoh: kendaraan

bermotor seperti mobil, sepeda motor dan untuk kendaraan tak

bermotor seperti sepeda, gerobak, becak.

5) Pengadaan sarana Pendidikan (alat pelajaran, alat peraga,

media pembelajaran), Alat Kantor (mesin ketik, mesin hitung

dan sebagainya) dan Alat Tulis Kantor ( kertas, tinta, map dan

sebagainya) diadakan sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu

dengan jumlah besar tertentu melalui lelang/tender melalui

rekanan. Jika kekurangan alat tulis kantor dalam jumlah kecil

dapat dibeli melalui dana taktis. Pengadaan buku-buku atau

benda-benda grafis lainnya dapat diadakan dengan membuat

sendiri, menerima bantuan, hadiah, hibah.30

Prosedur perencanaan pengadaan perlengkapan pemdidikan di

sekolah terdiri dari:

1) Pembentukan panitia pengadaan barang atau perlengkapan.

2) Penetapan kebutuhan perlengkapan.

30 B. Suryo Subroto, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. (Jakarta:Bina Aksra, 1988), hal. 76.

Page 36: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

24

3) Penetapan spesifikasi.

4) Penetapan harga satuan perlengkapan.

5) Pengujian segala kemungkinan.

6) Rekomendasi.

7) Penilaian kembali.31

c. Penyimpanan

Penyimpanan yaitu menampung/mewadahi hasil pengadaan

barang-barang demi keamanannya, baik yang belum maupun yang

didistribusikan. Kegiatan penyimpanan meliputi menerima barang,

menyimpan barang dan mendistribusikan barang.

Untuk keperluan penyimpanan barang biasanya digunakan gudang.

Untuk mempersiapkan gudang perlu diperhatikan lokasi, konstruksi,

macam/bentuk/sifat dan ketentuan tata letak barang di dalanya sesuai

jenis dan sifat barangnya. Penyimpanan dilakukan agar barang yang

sudah digunakan dapat terwat dan tidak rusak, sehingga dapat dipakai

kembali apabila dibutuhkan dikemudian hari apabila diperlukan.

Penyimpanan harus dilakukan sedemikian rupa agar nilai guna atau

fungsi barang tersebut sama seperti awal semula.

d. Inventarisasi

Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” (Latin: inventarium)

yang berarti daftar barang-barang, bahan, dan sebagainya.Jadi

inventarisasi merupakan kegiatan untuk mencatat dan menyusun daftar

barang-barang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang

berlaku.32

Inventarisasi dilakukan untuk penyempurnaan pengurusan dan

pengawasan yang efektif terhadap barang-barang milik Negara (atau

swasta), dan juga memberikan masukan bagi efektivitas pengelolaan

31 Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah...,cet ke1 hal 28.32 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro, hal. 141.

Page 37: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

25

sarana dan prasarana. Inventarisasi juga merupakan kegiatan permulaan

yang dilakukan pada saat serah terima barang yang diselenggarakan

oleh pihak penerima. Hal ini dilakukan dalam rangka usaha

penyempurnaan pengawasan dan pengurusan yang efektif terhadap

barang yang akan di inventarisir. Inventarisasi juga meberi masukan

yang sangat berguna bagi efektivitas pengelolaan sarana prasarana.33

Daftar barang inventaris merupakan suatu dokumen berisi jenis

jumlah baranhg baik bergerak maupun tidak bergerak yang menjadi

milik dan dikuasai negara, serta berada dibawah tanggung jawab

sekolah. Daftar barang inventaris terdiri dari kartu inventaris ruangan,

kartu inventaris barang, dan buku inventaris.

e. Penyaluran

Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan

barang dan tanggung jawab dari instansi/pemegang yang satu kepada

instansi/pemegang yang lain34. Kegiatan penyaluran barang yang baik

meliputi penyusunan alokasi, pengiriman barang (untuk pusat-pusat

penyalur) dan penyerahan barang.

1) Penyusunan alokasi, dilakukan untuk menghindari pemborosan

dalam pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang

dengan kebutuhan.

2) Pengiriman barang yang dilakukan dari pusat-pusat penyalur

barang.

3) Penyerahan Barang, dalam penyerahan barang jangan lupa

untuk mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar,

faktur, tanda terima penyerahan barang, biaya pengiriman jika

ada dan sebagainya.

33 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro, hal. 141.34 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro hal. 144.

Page 38: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

26

f. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari

kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut selalu dalam kondisi

baik dan siap pakai. Kegiatan pemeliharaan ini sangatlah penting agar

barang-barang yang dipakai dapat terawat dengan baik. Barang-barang

yang ada perlu dirawat secara baik dan kontinu untuk menghindarkan

dari perusakan. Dengan demikian kegiatan rutin untuk mengusahakan

agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula (running

well), disebut pemeliharaan atau perawatan (servis).

Proses pemeliharaan dimulai dari pemakai barang itu sendiri, yaitu

dengan berhati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan yang

bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas professional yang

mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang. Pelaksanaa

pemeliharaan meliputi:

1) Perawatan.

2) Pencegahan kerusakan.

3) Penggantian ringan.35

g. Rehabilitasi

Rehabilitasi merupakan kegiatan untuk memperbaiki barang dari

kerusakan dengan tambal sulam atau penggantian suku cadangnya agar

barang tersebut dapat dipergunakan lagi sehingga mempunyai daya

pakai yang lebih lama.36

Barang-barang yang ada meskipun sudah dilakukan pemeliharaan

dengan baik secara berkala, namun tidak luput dari kerusakan.

Kerusakan tersebut terjadi sebagai akibat keausan atau kerusakan suku

cadangnya karena gesekan, benturan, lapuk karena karatan dan

sebagainya, untuk itulah perlu adanya rehabilitasi.

35 Soejipto dan raflis kosasi, Administrasi Sekolah, h 17236 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro hal. 147.

Page 39: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

27

h. Penghapusan

Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan

untuk mengeluarkan /menghilangkan barang-barang milik Negara dari

daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar sedangkan

daya pakainya terlalu singkat maka barang tersebut lebih baik tidak

dipakai lagi dan dikeluarkan dari daftar inventaris.

Sebagai salah satu fungsi dari pengelolaan perlengkapan,

penghapusan mempunyai arti sebagai berikut:

1) Mencegah atau sekkurang-kurangnya membatasi kerugian

yang jauh lebih besar yang disebabkan oleh:

a) Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan

dan perbaikan/pemeliharaan terhadap barang yang

semakin buruk kondisinya.

b) Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang

kelebihan atau barang lain yang karena beberapa sebab,

tidak dapat dipergunakan lagi.

2) Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya

barang-barang yang tinggal menyusut.

3) Membebaskan barang-barang dari tanggung jawab satuan

organisasi atau lembaga yang mengurusnya.37

i. Pengendalian.38

Seluruh kegiatan administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan

masing-masing tidak dapat lepas dari monitoring setiap saat oleh

pemimpin organisasi serta senantiasa dan diperhatikan kerjasamanya

satu dengan yang lainnya. Seluruh kegiatan pengelolaan harus selalu

berjalan kompak, serempak dan terpadu.

37 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, hal. 281.38 Suryadi,. Manajemen Berbasis Sekolah” konsep dan aplikasi”. Sarana panca karya

nusa.hal 124

Page 40: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

28

Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian dapat disusun

serangkaian kerja sebagai berikut:

1) Mengikuti proses pengelolaan dari pengadaan sampai

penghapusan.

2) Menyusun tata cara laporan baik lisan maupun tertulis.

3) Mengadakan konsultasi dengan pihak pimpinan bila terjadi

atau akan terjadi penyimpangan dalam pelksanaan, sekiranya

penyimpangan ini menyangkut kebijakan.

4) Mengadakan konsultasi dengan pihak pelaksana fungsi

masing-masing bila (kelihatan) terjadi atau akan terjadi

penyimpangan dalam pelaksanaan yang bersifat teknis.

5) Mengadakan koordinasi antara fungsi perencanaan dan fungsi-

fungsi lain.

6) Menyusun laporan menyeluruh secara periodik tentang

pelaksanaan dari proses pengelolaan yang terjadi dalam

masing-masing fungsi.39

C. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam

Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana

MBS memberikan keleluasaan kepada sekolah dalam pencapaian

meningkatkan mutu pendidikannya sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh

sekolah tersebut, karena sekolah perlu mengalami perkembangan dari tahun ke

tahun. Akan tetapi hal itu juga perlu di dukung dengan adanya kemampuan

manajerial para kepala sekolah serta adanya hubungan baik antara guru agar

terjalin iklim dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan.

Dalam rangka mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien, guru

harus berkreasi dalam meningkatkan manajemen kelas. Guru adalah teladan dan

panutan langsung para peserta didik di kelas. Oleh karena itu, guru perlu siap

dengan segala kewajiban, baik manajemen maupun persiapan isi materi

39 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro, hal. 153-154.

Page 41: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

29

pengajaran serta bagaimana mengorganisasikan kelasnya dengan baik. Jadwal

pelajaran, pembagian tugas peserta didik, kebersihan, keindanhan, dan ketertiban

kelas, pengaturan tempat duduk peserta didik, penempatan alat-alat dan lain-lain

harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Kondisi suasana kelas yang menyenangkan dan penuh disiplin sangat

diperlukan untuk mendorong semangat belajar peserta didik. Kreativitas dan daya

cipta guru untuk mengimplementasikan MBS perlu secara terus menerus di

dorong dan dikembangkan.

Kewenangan kepala sekolah selaku pemimpin dalam mencapai tujuan

sekolah adalah mengatur dan mengelola tiga hal pokok, yaitu: personil, sarana,

dan dana. Dengan kewenangan ini kepala sekolah bisa maksimal dalam

memberdayakan masing-masing aspek.

Dalam hal ini kepala sekolah dibantu oleh empat orang wakil yang masing-

masing bertugas dalam bidang kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, serta

hubungan masyarakat dan kepala sekolah sebagai managernya. Sehinggga

program yang direncanakan bisa berjalan dengan baik, termasuk pemenuhan

sarana dan prasarana sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di

sekolah tersebut. Jadi kepala sekolah sebagai seorang manager yang bertanggung

jawab dalam hal kelancaran proses belajar mengajar dan kegiatan administrasi

sekolah juga bertanggung jawab mengawasi, membina, dan memotivasi kinerja

para guru dan pegawai lainnya sebagai wujud peranannya di posisi manager.

MBS yang pada dasarnya adalah peningkatan mutu tidak lepas dari

bagaimana meningkatkan sarana dan prasarana, baik yang sudah ada maupun

yang harus dipenuhi. Karena kelengkapan sarana dan prasarana sangat menunjang

pada keberhasilan belajar siswa.

Dengan adanya kelengkapan sarana dan prasarana, sekolah akan

menciptakan out put yang unggul serta membuat sekolah semakin profesional dan

bisa mempertanggung jawabkan lembaganya ke masyarakat, orang tua siswa,

maupun pemerintah. Dengan demikian diharapkan adanya pencapaian tujuan

pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya.

Page 42: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui

lebih luas tentang bagaimana implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam

pemenuhan standar Sarana dan Prasarana diterapkan di MTS Islamiyah Ciputat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dijadikan penulis objek penelitian adalah di MTS Islamiyah

Ciputat, yang berlokasi di Jl Ki Hajar Dewantara, Ciputat. Adapun waktu yang

penulis gunakan untuk melakukan penelitian yaitu pada bulan September 2014

sampai Oktober 2014.

C. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskritif yaitu

, suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran

orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk

menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang mengarah pada kesimpulan.

Metode kualitatif, seperti sama halnya seperti kuantitatif adalah metode

yang sahih dalam penelitian. Kedua metode ini dapat membantu peneliti untuk

memperoleh jawaban atas masalah suatu gejala, fakta dan realita yang dihadapi

seklaigus memberikan oemahaman dan pengertian baru atas masalah tersebut

sesudah menganalisis data yang ada.40

40 Raco , J.R , , Metode Penelitian Kualitatif “ jenis karakter dan keunggulannya‘’GRASINDO Jakarta hal 33.

Page 43: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

31

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi adalah pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian.41 Tujuan pengamatan ini untuk memperoleh data mengenai

keadaan sekolah yang diteliti, guru, sarana dan prasarana dan data-data

yang mendukung lainnya. Guna mendapatkan data penelitian ini penulis

mendalami data dan fakta terhadap sumber-sumber kunci yaitu: kepala

sekolah, wakil kepala sekolah sebagai puncak pimpinan dalam lembaga

sekolah serta, guru.

2. Wawancara

Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka

secara individual dalam memperoleh informasi dan data.42 Interview

adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontriksikan makna dalam

suatu topik tetentu.

Interview sering juga disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan,

adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)

untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

Dalam pengumpulan data ini dilakukan dengan cara tanya jawab

dengan pihak terkait,dalam hal ini kepala sekolah wakil, wakil kepala

sekolah bidang sarana dan guru, guna mendapatkan keterangan

mengenai manajemen berbasis sekolah dalam pemenuhan standar

sarana prasarana sekolah.

41 Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach II, (Jakarta: Andi Ofset, 1991), hal. 136

42 Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach II, (Jakarta: Andi Ofset, 1991), hal. 216

Page 44: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

32

3. Studi Dokumentasi

Metode dukumentasi adalah metode penelitian untuk memperoleh

keterangan dengan cara memeriksa dan mencatat laporan dokumen

yang ada. Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen mengenai

sarana prasarana, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.43

Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis yang digunakan untuk mencari data yang telah

tersedia,yaitu mengenailatar belakang sekolah, struktur organisasi,

keadaan guru, siswa serta karyawan, serta saran prasarana yang ada di

sekolah.

Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk

mendapatkan data yang berhubungan dengan:

a. Sarana dan Prasarana

b. Pemberdayaan Masyarakat atau Orang Tua

c. faktor pendukung dan penghambat.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan,tahap berikutnya adalah

analisis data. Pada tahap ini, data dikerjakan dan dimanfaatkan sehingga dapat

menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-

persoalan yang diajukan peneliti. Data analisis merupakan proses perencanaan yang

sistematik serta menyusun teks wawancara, lapangan, dan materi-materi yang lain

kemudian kita mengakumulasikan data tersebut untuk meningkatkan pemahaman kita

serta dapat membuktikan apa yang telah kita temukan.

Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

43 Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach II, (Jakarta: Andi Ofset, 1991), hal. 221-222

Page 45: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Sejarah Sekolah

MTs Islamiyah bernaung dibawah sebuah Yayasan Islamiyah Ciputat

(YIC). Berdirinya YIC ini bermula adanya keinginan dan semangat

beberapa pemuda yang berada disekitar wilayah Ciputat antara lain: Drs. H.

Zarkasih Nur, Drs. Saiful Millah, M.BA., H. M. Anwar Nur, S.Ag, Hj.

Muniroh Nur dll. Mereka merasa terpanggil dan ikut bertanggung jawab

terhadap pelestarian dan pengamalan syariah islam, dan akhirnya tercetuslah

kesepakatan bersama untuk menegakkan dan mengembangkannya melalui

bidang pendidikan. Hal ini didasarkan bahwa pendidikan tingkat menengah

saat itu didaerah Ciputat tergolong masih langka, sehingga mereka yang

mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ketingkat tersebut harus

pergi ke Jakarta. Kondisi ini hanya terbatas bagi mereka yang mampu saja,

sementara bagi mereka yang kurang mampu terpaksa menjadi pengangguran

dan lebih jauh lagi dikhawatirkan mereka itu akan terpengaruh oleh

lingkungan kurang baik yang bisa menjerumus kearah kejahatan.

Dari keinginan dan semangat bersama di atas, maka pada tanggal 12

Mei 1965 didirikan suatu lembaga pendidikan yang bernama pendidikan

guru agama islamiyah yang mendapatkan sambutan hangat dari tokoh-tokoh

“ahlussunnah wal jamaah” wilayah Ciputat dan sekitarnya. Seiring

berjalannya waktu dan sesuai ketentuan dari Departemen Agama bahwa

seluruh sekolah PGA di Indonesia diganti dengan Madrasah Tsanawiyah .

Dengan demikian sejak tahun 1978 PGA islamiyah pun berubah nama

menjadi MTs Islamiyah Ciputat.

Setelah mengalami pasang surut alhamdulillah sampai saat ini MTs

Islamiyah Ciputata masih mampu melaksanakan kegiatan pendidikan dan

Page 46: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

34

masih banyak diminati masyarakat, karena kami terus berusaha untuk

melaksanakan pembinaan para siswa sesuai harapan masyarakat.

MTs Islamiyah Ciputat telah memiliki banyak prestasi, baik akademik

(melanjutkan kesekolah lanjutan) maupun prestasi non akademik (kegiatan

ekskul). Pada saat ini jumlah rombongan belajar sebayak 9 rombel terdiri

dari : kelas VII 3 Rombel, Kelas VIII 3 Rombel dan Kelas IX 3 Rombel,

sampai saat ini MTS Islamiyah Ciputat pernah dipimpin 7 orang kepala

madrasah hingga sekarang.

2. Profil Sekolah

Nama Sekolah : Tsanawiyah Islamiyah Ciputat

NPSN : 212280406045

Alamat : Jl. Kihajar Dewantara No. 23 Kel. Ciputat Kec.

Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.

No. Telp : (021) 74716497

Kode Pos : 15412

Status Sekolah : Swasta

Nama Yayasan : Yayasan Islamiyah Ciputat

3. Visi dan Misi

Guna mencapai target-target pendidikan yang telah direncanakan, M.Ts

Islamiyah Ciputat membuat visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi

“Terbentuknya Manusia Unggul Dalam Iman, Ilmu, Dan Amal

Yang Berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah”

Indikator Visi yakni Unggul dalam Ilmu Pengetahuan

1) Prestasi akademik

a) Terampil dalam pelaksanaan ibadah.

b) Terampil menggunakan alat praktikum IPA.

c) Terampil Penguasaan Bahasa Indonesia, Arab & Inggris.

d) Terampil memanfaatkan Teknologi.

Page 47: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

35

e) Penguasaan multi media dengan benar.

2) Prestasi non akademik

a) Berprestasi dalam bidang olah raga.

b) Berprestasi dalam bidang kesenian.

c) Berprestasi dalam bidang ekstra kurikuler.

3) Berlandaskan Iman dan Taqwa

a) Beriman dan bertaqwa.

b) Kedisiplinan.

c) Kreasi seni budaya Islam.

b. Misi

1) Membentuk siswa yang berakhlakul karimah.

2) Meningkatkan prestasi siswa baik dalam kegiatan

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

3) Melatih dan membimbing siswa untuk selalu ikhlas dalam

tindakan maupun perbuatan.

4) Menjunjung tinggi dan melaksanakan kaidah-kadiah

ASWAJA.

c. Program Sekolah

Untuk mencapai visi dan misi sekolah maka diperlukan program

sekolah yang efektif dan efisien dengan keadaan di MTs Islamiyah.

Dengan begitu tujuan sekolah dapat tercapai. Adapun program

sekolah yang ada sebagai berikut:

1) Melahirkan generasi penerus bangsa yang unggul dalam

bidang IPTEK dan IMTAQ yang berpedoman pada Al-Qur’an

dan As-Sunnah.

2) Program Pembinaan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia.

3) Kompetensi peserta didik dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi, memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan,

Page 48: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

36

dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi.

4) Kegiatan pembelajaran pasrtisipatif, aktif, inovatif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan.

5) Program 6K (Keamanan, Ketertiban, Kekeluargaan,

Kebersihan, Keindahan, Kesehatan ) sehingga madrasa

hmenjadi kondusif. Terlaksananya program 5S (Senyum, Sapa,

Salam, Salim, Santun).

6) Peserta didik menjadi kreatif dan terampil dalam bekerja untuk

dapat mengembangkan diri secara terus menerus.

7) Tingkat kelulusan 100% dengan rata-rata nilai Ujian Nasional

dari 5,50 menjadi 6,00.

B. Deskripsi Hasil Data Penelitian

Dalam hal memperolah data hasil penelitian berikut dengan menggunakan

metode wawancara, dokumentasi dan observasi.

Wawancara dilakukan dengan pihak sekolah yaitu dilakukan dengan kepala

sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana, serta kepala tata usaha

mengenai Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pemenuhan Standar

Sarana Prasarana di MTs Islamiyah Ciputat. Butir pertanyaan yang diberikan

kepada masing masing narasumber disesuikan dengan cakupan kewenangan

beban kerja yang berkaitan dengan sarana prasarana di sekolah.

Dari tiap butir pertanyaan kemudian dikumpulkan lalu diolah menjadi data

yang kemudian disimpulkan menjadi inti dari tujuan penelitian. Dalam analisis ini

penulis mengelompokan data hasil wawancara sesuai dengan dimensi, aspek, serta

indikator yang telah dibuat sebelumnya untuk memudahkan proses

pendeskripsisan data melalui hasil wawancara untuk mengetahui ketercapaian

tujuan penelitian.

Hasil penelitian yang dilakukan dengan metode wawancara yang mengacu

pada metode penelitian deskriptif kualitatif adalah sebagai berikut:

Page 49: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

37

1. Perencanaan

Berkaitan dengan perencanaan sekolah dibidang pemenuhan

standar sarana prasarana tentunya ada yang menjadi skala prioritas dari

sekolah, dan dalam hal ini menurut kepala sekolah MTs Islamiyah

menyatakan bahwa, skala prioritas yang menjadi tujuan utama dalam

hal sarana prasarana adalah membuat laboratorium/ruangan khusus

untuk kepentingan kegiatan keagamaan dan bahasa,44 karena pada

dasarnya visi dari sekolah ini adalah membentuk siswa yang unggul

dalam Iman, Ilmu, dan Amal yang berhaluan Ahlussunah Wal Jamaah.

Selain itu, pihak sekolah dalam menerapkan perencanaan mengenai

sarana prasarana tentunya disesuaikan dengan kebutuhan yang dapat

menunjang perkembangan akademik siswa. Dengan memperhatikan

pada hal tersebut maka, pencapaian dalam hal akademik maupun non

akademik dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pemanfaatan

sarana prasarana yang ada di sekolah.45

Dengan diterapkannya Perencanaan yang menjadi prioritas utama

dari sekolah ini maka, dapat berpengaruh pada peningkatan prestasi

dalam hal keterampilan bagi siswa siswi yang memiliki kemampuan

dibidang agama dan bahasa sehingga dapat berdampak positif bagi

sekolah khususnya dan bagi pendidikan di sekolah pada umumnya.

Kebutuhan sarana penunjang dalam rangka menunjang proses

pendidikan bukan hanya terletak pada sarana belajar ruang kelas, tetapi

juga pada infrastruktur umum sebagai penunjang, dalam hal ini bapak

Aris Herdiana selaku kepala asekolah mengatakan bahwa, kebutuhan

siswa bukan semata mata dalam hal kepuasan dalam menyampaian teori

yang dilakukan oleh guru kelas menggunakan sarana belajar yang baik,

namun juga siswa membutuhkan aspek yang namanya kenyaman dalam

proses menimba ilmu di sekolah, bahkan dari hal yang kita anggap kecil

saja itu bisa mengubah kenyamanan siswa disekolah, contohnya dalam

44Wawancara dengan Kepala sekolah MTs Islamiyah, Bapak Aris Herdiana45 Wawancara dengan Kepala sekolah MTs Islamiyah, Bapak Aris Herdiana

Page 50: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

38

infrastruktur kamar mandi. Mungkin terdengar cukup remeh, namun

tanpa disadari bahwa segala aspek yang ada di sekolah sebagai sarana

prasarana penunjang sangat berkaitan satu sama lain.46 Hal ini

menyadarkan sekolah mengenai pentingnya penerapan standar sarana

prasarana di sekolah dengan baik, agar segala sesuatu yang ada

disekolah mengenai sarana prasarana dapat berjalan lebih efektif dan

efisien.

Perencanaan sarana prasarana pendidikan adalah merupakan

program yang cukup sentral dalam proses pendidikan, perencanaan

didasarkan pada analisis kebutuhan melaui pengamatan yang teliti dan

terencana dengan baik. Perncanaan sarana prasarana pendidikan harus

realistis sesuai dengan kenyataan anggaran dan kebutuhan dalam

menunjang prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan apa yang

diungkapkan oleh kepala sekolah, menurut beliau, “Langkah yang

diambil oleh pihak sekolah tentunya adalah melakukan pengawasan

terlebih dahulu terhadap keadaan sarana prasarana sekolah, apabila

dinilai kurang maka pihak sekolah menindaklanjuti hal tersebut untuk

menerapkan rencana pemenuhan untuk sarana yang kurang tersebut”.47

Menganalisis kebutuhan pendidikan suatu lembaga atau sekolah

dan menetapkan program atas pendidikan untuk masa yang akan datang

sebagai dasar untuk melakukan evaluasi atas fasilitas dan membuat

model perencanaan sarana prasarana yang akan datang merupakan suatu

langkah perencanaan yang harus menjadi acuan untuk tiap kepala

sekolah sebagai pemilik otoritas tertinggi dalam setiap lembaga

pendidikan atau sekolah.

Apabila melakukan analisis terhadap kebutuhan sekolah maka

perencanaan yang dibuat sekolah mengenai penetapan pemenuhan

standar sarana dengan mempertimbangkan aspek manajemen berbasis

sekolah akan berjalan lebih terarah dan terstruktur dengan baik, dengan

46 Wawancara dengan Kepala sekolah MTs Islamiyah, Bapak Aris Herdiana47 Wawancara dengan Kepala sekolah MTs Islamiyah, Bapak Aris Herdiana

Page 51: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

39

demikian maka efektifitas perencanaan sarana prasarana dapat berjalan

sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

Dengan demikian melihat dari segi implementasi manajemen

berbasis sekolah terhadap menerapan atau dalam proses perencanaan

dalam penetapan standar sarana prasara sekolah maka dapat dikatakan

MTs Islamiyah ciputat telah menerapkan sistem manajemen berbasis

sekolah yang sesuai dengan acuan standar yang berlaku mengenai

manajemen berbasis sekolah. Dikatakan demikian karena dalam proses

perencanaan pemenuhan standar sarananya seluruh stake holder terlibat

terutama dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana

prasarana atau pun guru sebagai pelaksana kebijakan.

2. Evaluasi

Lalu dalam hal pengawasan serta evaluasi terhadap penerapan

perencanaan standar sarana prasarana di sekolah ini dilakukan oleh

pihak kepala sekolah dalam hal ini yang memiliki kewanangan adalah

kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana.48

Pengawasan dan evaluasi terhadap sarana prasarana penting

dilakukan agar pihak sekolah dapat mengetahui kekurangan, kelebihan

dan kebutuhan apa saja yang hendak dan sudah tercapai sesuai dengan

kebutuhan perencanaan awal mengenai pemenuhan standar sarana

prasarana yang diharapkan di sekolah. Sehingga dengan diterapkannya

perencanaan dan evaluasi terhadap perencanaan sarana prasarana di

sekolah ini maka dapat menunjang perkembangan siswa baik dari segi

akademik maupun non- akademik dengan baik dan terarah.

Pelaksanaan evaluasi sarana prasarana yang dilakukan langsung

oleh pihak sekolah dikenal dengan istilah evaluasi diri. Dengan pihak

sekolah melakukan motivasi diri maka, sekolah dapat dengan mudah

melihat segala permasalahan yang ada di sekolah khususnya dalam

bidang sarana prasarana, mengenai kekurangan dan kelebihannya.

48 Wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana,

Page 52: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

40

Dengan demikian maka sekolah dapat langsung mengambil

keputusan atas tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut, berkenaan

dengan penambahan, pemanfaatan ataupun pemeliharaan sarana

prasarana yang ada di sekolah.

Menurut wakil Kepala Sekolah bidang sarana prasarana,

pelaksanaan evaluasi terhadap sarana prasarana pun pernah dilakukan

oleh badan pemerintahan dalam ha ini badan akreditasi nasional atau

BAN. Evaluasi ini bertujuan untuk kebutuhan akreditasi sekolah dan

melihat posisi sekolah dalam progresnya terhadap perbaikan mutu

pendidikan di sekolah.49

Evaluasi terhadap perencanaan sarana prasarana ataupun evaluasi

dari penerapan serta pemenuhan standar sarana prasarana tentunya

mengacu pada kebutuhan yang sudah dikelola dan menggunakan

manajemen berbasis sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan

sekolah yang bertujuan untuk menunjang proses b elajar mengajar di

sekolah, khususnya di MTs Islamiyah ini.

Maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses evaluasi baik

terhadap rencana maupun penerapan mengenai pemenuhan standar

sarana prasarana pendidikan maka, dalam hal evaluasi sekolah ini telah

menerapkan sistem manajemen berbasis sekolah dalam hal

pengevaluasian. Namun dalam hal ini tidak semua stakeholders

dilibatkan, hanya pihak kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang

memiliki kewenangan untuk melakukan evaluasi terhadap rencana

ataupun implementasi penerapan sarana prasarana, baru kemudian hasil

dari evaluasi disosialisasikan oleh seluruh stakeholders yang ada di

sekolah.

3. Pengadaan dan Pengembangan

Pengadaan barang merupakan langkah lanjutan dari perencanaan

dan evaluasi pemenuhan standar sarana prasarana di sekolah. Dalam

49 Wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana prasarna

Page 53: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

41

melakukan penerapan langkah langkah pelaksaanaan pengadaan barang

dilakukan sesuai dengan standar sarana prasarana dan apa yang

dibutuhkan sekolah.

Dalam proses pengadaan sarana prasarana yang mengacu pada

standar sarana prasarana yang sesuai dengan kebutuhan manajemen

sekolah, kepala sekolah MTs Islamiyah mengatakan bahwa ada

beberapa cara yang dilakukan untuk melakukan pengadaan sarana

prasarana sekolah, yaitu dengan cara pembelian, pembuatan secara

manual oleh sekolah, penerimaan bantuan, hibah, pendaurulangan

ataupun perbaikan/ rekondisi.50

Pengadaan sara prasarana sekolah merupakan segala kegiatan yang

dilakukan dengan cara menyediakan semua kebutuhan belajar mengajar

ataupun infrastruktur penunjang yang sesuai dengan manajemen yang

dibuat disekolah agar kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat

berjalan efektif dan efisien.

Menurut wakil Kepala Sekolah MTs Islamiyah menyatakan bahwa,

langkah pelaksanaan barang yang berkaitan dengan sarana prasarana di

sekolah ini memperhatikan pada aspek kebutuhan khususnya dalam hal

yang menunjang kegiatan belajar mengajar, seperti halnya sebuah

proses, sekolah ini membutuhkan apa yang disebut dengan sistem

komputerisasi dalam hal meningkatan keterampilan siswa. Maka pihak

sekolah secara berkala melakukan pengadaan barang khususnya barang

seperti, komputer, infocus, laptop, ataupun jaringan komputer.51

Dalam hal pengadaan barang pihak sekolah dalam hal ini

memperhatikan pada aspek yang dinilai masih belum memiliki

kelengkapan baik itu dalam hal sarana penunjang belajar atau pun

infrastruktur yang ada. Dalam hal sarana penunjang pihak sekolah

membutuhkan sarana komputerisasi dan laboratorium bahasa dan

50 Wawancara dengan kepala sekolah51 Wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana

Page 54: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

42

keagamaan untuk menyesuaikan dengan standar sarana prasarana yang

sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Lalu dalam hal infrastruktur, pihak sekolah lebih memperhatiakan

pengadaan dan pengembangan dalam aspek kenyamanan untuk siswa

maupun guru guru yang ada di sekolah, seperti tempat beribadah atau

Masjid, lapangan olahraga, perpustakaan dan kamar mandi.

Kenyamanan merupakan aspek atau hal yang sangat diperhatikan oleh

pihak sekolah, kerena dengan diberikannya rasa nyaman kepada warga

sekolah maka dapat berpengaruh pada peningkatan mutu pengajaran

dan pembelajaran disekolah.

Kebutuhan akan sarana prasarana disekolah sudah seharusnya

masuk kedalam perencanaan kepala sekolah, dengan melihat pada

aspek manajemen berbasis sekolah yang mengharuskan pihak sekolah

secara menyeluruh memperhatikan segala aspek yang ada salah satunya

adalah pemenuhan standar sarana prasarana. Kebutuhan ini salah

satunya adalah dalam hal pengadaan sarana prasarana, baik itu untuk

jangka panjang , jangka menengah ataupun jangka pendek.

Pengadaan jangka penjang merupakan pengadaan sarana prasaran

yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak hanya

dibutuhkan pada masa sekarang, namun diputuhkan pula pada masa

yang akan datang contohnya seperti pengadaan lapangan olahraga dan

laboratorium ipa. Kemudian pengadaan jangka menengah merupakan

pengadaan sarana prasarana yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

yang dibutuhkan pada saat waktu waktu khusus, contohnya melakukan

pengadaan ruangan untuk pelatihan atau pengembangan diri guru

ataupun siswa baik dalam hal akademik maupun non akademik.

Sedangkan untuk pengadaan jangka pendek adalah merupakan

pengadaan sarana prasarana yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

sekarang, contohnya adalah ketika sekolah ingin mengikuti perlombaan

maka dibutuhkan pengadaan sarana yang bertujuan untuk melengkapai

kegiatan perlombaan.

Page 55: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

43

Sedangkan dalam hal pengembangan sarana prasarana di sekolah

mengacu pada penyesuaian tentang apa saja yang dibutuhkan dalam

rangka menselaraskan dengan keperluan bahan ajar. Seperti contohnya

dalam hal pengembangan laboratorium misalnya, pihak sekolah harus

melakukan pengembangan peralatan alat alat yang digunakan untuk

praktik pengajaran baik itu untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan

alam maupun mata pelajaran yang membutuhkan pengembangan

komputerisasi, seperti pelajaran komputer.

Maka dengan adanya pengembangan terhadap sarana prasarana ini

dapat menambah nilai dan fungsi sarana prasarana tersebut menjadi

salah satu penunjang serta dapat memaksimalkan proses pembelajaran

yang ada di sekolah agar menjadi lebih efektif dan efisien.

Tentunya kegiatan pengadaan dan pengembangan ini tidak terlepas

dari kendala kendala yang muncul, biasanya kendala yang muncul

adalah dalam hal pengoprasian terhadap sarana sumber belajar, menurut

wakil kepala sekolah bidang sarana “mengenai kendala dalam

pemanfaatan sumber belajar atau sarana prasarana ada namun tidak

terlalu signifikan, sehingga yang dibutuhkan adalah dalam hal

sosialisasi terhadap pengadaan sarana yang dilakukan,”52 serupa dengan

wakil kepala sekolah guru MTs islamiyah, yaitu Ibu Tatu Unaiyah

mengatakan bahwa “kendala yang muncul hanya pada mengoprasian

sember belajar seperti komputer atau infocuss, dalam hal ini sosialisasi

atas setiap kegiatan pengadaaan barang mutlak dilakjukan agar hasil

yang didapat dari penggunaan sumber belajar dapat lebih optimal”.53

Dengan demikian maka pengadaan atas sarana prasana pendidikan

di sekolah sangat penting dilakukan untuk menunjang proses belajar

yang lebih efektif, namun pihak sekolah dalam hal ini baik kepala

sekolah maupun wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana wajib

52 Wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana53 Wawancara dengan guru kelas

Page 56: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

44

pula melakukan sosisalisasi atas kegiatan pengadaan yang dilakukan

agar pemanfaatan sarana prasarna lebih optimal.

Dari hasil analisis mengenai pengadaan dan pengembangan sarana

prasarana dengan mengacu pada sistem manajemen berbasis sekolah

maka dapat dikatakan sekolah ini belum sepenuhnya menerapkan

sistem manajemen berbasis sekolah dengan baik, kerena terkendala

dalam hal baik sosialisasi maupun penggunaan sarana prasarana sebagai

proses belajar mengajar, dan dalam hal ini kepala sekolah memiliki

tugas untuk lebih aktif dalam melakukan sosialisasi terhadap pengadaan

ataupun pengembangan sarana prasarana tentunya dibantu oelh

wakilkepala sekolah bidang sarana prasarana untuk dapat lebih

mengoptimalkan hal ini, guna terciptanya sistem manajemen berbasis

sekolah yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan sekolah dan

dapat memperbaiki kualitas belajar mengajar di sekolah.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan hal penting yang harus dilakukan dalam

rangka pemenuhan standar sarana prasarana. Pemeliharaan sarana

prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan

ataupun pengaturan agar semua sarana prasarana selalu dalam keadaan

baik dan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya guna mencapai

tujuan pendidikan.

Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari

kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut baik dan siap

digunakan. Pemeliharaan pun mencakup segala upaya yang terus

menrus dilakukan agar sarana prasarana tidak berubah fungsi dantujuan

pengadaannya. Adapun pemeliharaan yang bersifat khusus, seperti

komputer dan lain lain harus dilakukan oleh petugas yang memiliki

keahlian sesuai dengan barang yang dimaksud.

Ketua Tata Usaha MTs Islamiyah menyatakan bahwa, setiap proses

pemeliharaan yang ada di sekolah disesuaikan dengan standar yang

Page 57: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

45

ditetapkan oleh sekolah, seperti pada hal pemeliharaan barang

inventaris komputerisasi diberikan kewenangan oleh guru komputer

dibantu dengan tata usaha sehingga sarana tersebut tidak rusak, dan

selalu bisa digunakan sebagai mana mestinya. Lalu untuk pemeliharaan

infrastruktur fisik lainnya seperti laboratorium, lapangan olahraga,

masjid, perpustakaan, unit kesehatan sekolah dan ruang belajar lainnya

diberikan kewenangan oleh pihak wakil kepala sekolah bidang sarana

prasarana, wakil kepala sekolah bidang tata usaha/ ketua tata usaha

dengan dimonitori oleh Kepala Sekolah selaku supervisor di sekolah.54

Adapun tujuan pemeliharaan sarana prasarana ini adalah untuk

mengoptimalkan peralatan yang sedang atau tida digunakan. Hal ini

sangat penting terutama apabila dilihat dari aspek pembiayaannya,

karena untuk memberi suatu barang atau sarana prasarana akan jauh

lebih mahal jika dibandingan dengan merawat atau memelihara sarana

tersebut.

Lalu pemeliharaan pun berguna untuk menjamin kesiapan

oprasional peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan sehingga

diperoleh hasil yang optimal. Dalam pemeliharaan sarana prasarana ini

harus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, yang bertujuan untuk

memelihara nilai dari suatu barang yang masih atau akan digunakan

untuk menunjang proses belajar mengajar.

Pemeliharaan atau maintenance merupakan suatu kegiatan yang

sifatnya kontinuitas ats berkelanjutan untuk mengusahakan agar sarana

dan prasarana yang ada tetap dalam keadaan baik, hal ini serupa dengan

apa yang dikatakan Wakil Kepala sekolah bidang sarana prasarana di

Mts Islamiyah, bahwa “pemanfaatan sarana prasarana harus dilakukan

dengan maksimal dan dirawat dengan baik agar barang yang digunakan

tidak mengalami kerusakan dan nilai gunanya tetap utuh dan masih

dapat digunakan apabial dibutuhkan kembali”.55

54 Wawancara dengan Kepala/Ketua tata usaha bapak fauzi55 Wawancara dengan waka, bid sarana prasarana.

Page 58: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

46

Beliau pun mengatakan bahwa, “langkah perawatannya dilakukan

tergantung jenis barang atau sarana tersebut. Misalnya sarana olahraga,

setelah dilakukan pemakaian diletakan kembali ditempatnya, begitu

pula dengan sarana lain. Perawatannya menggunakan prosedur

perawatan sarana pada umumnya. Langkah perbaikan terhadap sarana

prasarna dilakukan setelah pidak sekolah melakukan pengecekan yang

dilakukan secara berkala dan berkelanjutan untuk mengetahui kualitas

sarana yang ditlah dimanfaatkan, apabila terdapat masalah kerusakan

makan dilakukan perbaikan pada sarana tersebut, dan apa bila sudah

tidak bisa diperbaiki maka menggunakan proses pengadaan kembali

terhadap barang atau sarana yang sama. “ 56

Dengan demikian bahwa setiap kegiatan yang ada di Mts Islamiyah

ini yang berkaitan pemeliharaan standar sarana prasarana dengan

mengacu pada Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam

kaitannya terhadap pemenuhan standar sarana prasranatelah diterapkan

dengan baik dan sesuai standar ketetapan dalam pemenuhan standar

sarana prasarana pendidikan, sehingga optimalisasi dalam pemanfaatan

sarana prasarna sebagai sumber dan penunjang kegatan pembelajaran

dapat lebih efektif dan efisien.

56 Wawancara dengan waka. Bid sarana prasarana

Page 59: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan proses pengolahan data maka, penulis

menyimpulkan bahwa:

1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam Pemenuhan Standar

Sarana Prasana di MTs Islamiyah sudah terkelola dengan baik dan

sesuai dengan kebutuhan pokok sekolah mengenai pemenuhan standar

sarana prasana. Karena sesuai dengan sistem Manajemen Berbasis

Sekolah yang memberikan kewenangan sepenuhnya kepada sekolah

untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh sekolah, dalam hal

ini mencakup lebih ke arah pemenuhan standar sarana prasarana dan

pihak sekolah dapat memaksimalkan potensinya dalam memanfaatkan

sarana prasarana sebagai penunjang proses pembelajaran.

2. Pemenuhan standar sarana prasarana dengan mengacu pada sistem

manajemen berbasis sekolah dinilai sangat efektif, karena sekolah

memiliki wewenang penuh dalam melakukan proses baik itu dalam segi

perencanaan, evaluasi, pengadaan, pengembangan, dan pemeliharaan

terhadap sarana prasarana agar pemanfaatnya dapat lebih sesuai dengan

kebutuhan yang diharapkan oleh sekolah.

B. Saran

Berdasarkan hasil observasi dan penelitian yang dilakukan oleh penulis

mengenai kondisi sarana prasarana di sekolah, maka penulis mengemukakan saran

sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Dengan semakin dibutuhkannya keahlian dibidang teknologi dan

komputerisasi, serta meninjau dari kondisi MTs Islamiyah yang masih

kekurangan dalam hal tersebut maka, kepala sekolah sebagai

Page 60: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

48

penanggung jawab di sekolah hendaknya lebih memperhatikan pada hal

tersebut, sehingga MTs Islamiyah dapat lebih memaksimalkan potensi

siswa siswainya dibidang teknologi komputerisasi yang saat ini sangat

sedang dibutuhkan baik itu di sekolah maupun di masyarakat.

2. Bagi Guru

Dengan adanya kekurangan khususnya pada masalah fasilitas

penunjang belajar seperti komputer dan infokus, hendaknya guru

komputer dalam hal ini yang berperanlangsung dalam pembelajaran

komputer, mengajukan fasilitas sarana komputer kepada kepala sekolah

agar supaya proses pembelajaran dapat lebih efektif dan efisien.

3. Bagi siswa

Kepada para siswa siswi di MTs Islamiyah, hendaknya merawat,

menjaga serta memaksimalkan sarana prasarana yang ada di sekolah

untuk menunjang proses pembelajaran yang baik. Dan juga memberi

masukan kepada baik guru maupun kepala sekolah untuk melengkapi

fasilitas komputer yang masih belum mencukupi.

Page 61: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

49

DAFTAR PUSTAKA

Ali. Mohammad, Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Grasindo.

Ary. Gunawan, Administrasi Sekolah: Administrasi Pendidikan Mikro.

Arikunto. Suhasmi, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan, Jakarta: Rajawali Pers, 1990.

Bafadal, Ibrahim. Manajemen Perlengkapan Sekolah.,cet ke1

Barnawi dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.

Fatah. Nanang, Sistem Penjamin Mutu Pendidikan. Remaja Rosda karya.Bandung

2012.

Mulyasa. E, Manajemen berbasis sekolah,Rosda, Bandung. 2002.

Nurkholis, Manajemen Berbasis Sekolah. GRASINDO, Jakarta.

Raco, Metode Penelitian Kualitatif “Jenis Karakter Dan Keunggulannya.‘’

GRASINDO, Jakarta.

Rohiat, Manajemen Berbasis Sekolah “Teori Dasar Dan Praktik”, Reflika

Aditama, 2010.

Sagala. Syaiful, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,

Bandung, Alfabeta 2009.

Saroni. Muhammad, Manajemen Sekolah, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2006.

Sujanto. Bedjo, Manajemen Berbasis Sekolah “Model Pengelolaan Di Era

Otonomi Daerah”, Sagung Seto.

Supriady. Deddy. Bratakusuma, dan Solihin. Dadang, MA, Otonomi

Penyelengaraan Pemerintah Daerah, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

2001.

Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah “Konsep Dan Aplikasi”. PT. Sarana

Panca Karya Nusa, 2009.

Sutrisno. Hadi, Metodelogi Reseach II, Jakarta: Andi Ofset, 1991.

Tilaar, Manajemen Pendidikan Kelas, Remaja Rosdakarya. Bandung 2008.

Tjiptoheriyanto. Prijono, dan Nagib Laila, Pengembangan SDM Di Antara

Peluang Dan Tantangan, LIPI Press, 2008.

Umaedi, Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah, Jakarta: CEQM 2004.

Page 62: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

50

............ Wawancara dengan Kepala sekolah MTs Islamiyah, Bapak Aris Herdiana

............ Wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana prasarna

............ Wawancara dengan Kepala/Ketua tata usaha Bapak Fauzi

............ Wawancara dengan guru kelas

Page 63: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

STRUKTUR ORGANISASI MTS ISLAMIYAH CIPUTAT

KOMITEMADRASAH

KEPALAMADRASAH

STAFF TATAUSAHA

PEMBINAOSIS

DEWANGURU

BP/BKWALIKELAS

SISWA

WAKAMAD.KURIKULUM

WAKAMAD.KESISWAAN

Page 64: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

DATA TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PENDIDIK

Page 65: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

DATA KONDISI PESERTA DIDIK DI MTs ISLAMIYAH CIPUTAT

KelasRombongan

BelajarPutra Putri Jumlah

VII 2 43 44 87

VIII 2 41 39 80

IX 2 30 32 62

Jumlah 6 114 115 229

Page 66: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

DATA SARANA DAN PRASARANA DI MTs ISLAMIYAH CIPUTAT

No Jenis Ruang Kondisi

Jumlah Luas

1 Ruang Kelas 7 392

2 Perpustakaan 1 56

3 Ruang kepala

sekolah

1 18

4 Ruang guru 1 56

5 Ruang bp/bk 1 36

6 Ruang wakasek 1 18

7 Lab. IPA 1 56

8 Lab. Bahasa 1 56

9 Praktik komputer 1 56

10 Koperasi 1 16

11 Ruang OSIS/UKS 1 42

12 WC. Murid 4 84

13 Gudang 1 36

14 Masjid 1 64

Jumlah 986

Page 67: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

JENIS, RASIO, JUMLAH DAN DESKRIPSI SARANA RUANG OSIS

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja Kerja 2 Buah/ Ruang Baik, Memadai

1.2 Kursi Kerja 8 Buah Baik

1.3 Lemari 2 buah Baik

1.4 Papan Struktur 1 buah Baik

2 Peralatan Konseling

2.1 Program Kerja OSIS 1 Set Baik

2.2 Buku Inventaris 1 Buah Baik

2.3 Media Pengembangan 1 Buah Baik

3 Perlengkapan Lain

3.1 Tempat Sampah 1 Buah Baik

3.2 Jam Dinding 1 Buah Baik

3.3 Bendera OSIS 1 Buah Baik

Page 68: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

JENIS, RASIO, JUMLAH DAN DESKRIPSI SARANA RUANGKONSELING

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja Kerja 1 Buah/ Ruang Baik, Memadai

1.2 Kursi Kerja 1 Buah Baik

1.3 Lemari 2 buah Baik

1.4 Papan Kegiatan 1 buah Baik

2 Peralatan Konseling

2.1 Instrumen Konseling 1 Set Baik

2.2 Buku Sumber 1 Buah Baik

2.3 Media Pengembangan 1 Buah Baik

3 Perlengkapan Lain

3.1 Tempat Sampah 1 Buah Baik

3.2 Jam Dinding 1 Buah Baik

Page 69: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

JENIS, RASIO, JUMLAH DAN DESKRIPSI SARANA RUANG LAB. IPA

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Kursi 1Buah Baik, Memadai

1.2 Meja Siswa 1 Buah Baik

1.3 Meja Peraga 2 Buah Baik

1.4 Lemari 1 Buah Baik

1.5 Bak Cuci 2 Buah Baik

2 Perlengkapan Pendidikan \

2.1 Mistar 6 Set Baik

2.2 Jangka Sorong 1 Set Baik

2.3 Timbangan 1 Set Baik

2.4 Stopwatch 3 Set Baik

2.5 Rol Meter 1 Set Baik

2.6 Termometer 6 Set Baik

2.7 Gelas Ukur 6 Set Baik

2.8 Masa Logam 3 Set Baik

2.9 Batang Magnet 1 Set Baik

2.10 Globe 1 Set Baik

2.11 Model Tata Surya 1 Set Baik

2.12 Balok 3 Set Baik

2.13 Percobaan Optik 1 Set Baik

2.14 Percobaan Listrik 1 Set Baik

2.15 Gelas Kimia 1 Set Baik

2.16 Model Pencernaan 1 Set Baik

2.17 Model Peredaran darah 1 Set Baik

2.18 Model sistem Pernapasan 1 Set Baik

2.19 Model jantung 1 Set Baik

2.20 Model Mata 1 Set Baik

Page 70: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

2.21 Model Telingga 1 Set Baik

2.22 Petunjuk 1 Set Baik

3 Media Pembelajaran

3.1 Papan Tulis 1 Buah Baik

4 Perlengkapan Lain

4.1 Songket Listrik 9 Set Baik

4.2 Alat Pemadam Kebakaran 1 Set Baik

4.3 Peralatan P3K 1 Set Baik

4.4 Tempat Sampah 1 Set Baik

4.5 Jam Dinding 1 Set Baik

Page 71: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

JENIS, RASIO, JUMLAH DAN DESKRIPSI SARANA RUANGPERPUSTAKAAN

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Buku

1.1 Buku Teks Pelajaran 1Buah Baik, Memadai

1.2 Buku Panduan Pendidik 1 Buah Baik

1.3 Buku Pengayaan 1Buah Baik

1.4 Buku Referensi 1 Buah Baik

1.5 Buku Sumber belajar 1Buah Baik

2 Perabot \

2.1 Rak Buku 1 Set Baik

2.2 Rak Majalah 1 Set Baik

2.3 Rak Surat Kabar 1 Set Baik

2.4 Meja Baca 1 Set Baik

2.5 Kursi 1 Set Baik

2.6 Meja Kerja 1 Set Baik

2.7 Lemari 1 Set Baik

2.8 Lemari Katalog 1 Set Baik

3 Media Pembelajaran

3.1 Peralatan 1 Buah Baik

4 Perlengkapan Lain

4.1 Buku Infentaris 1 Set Baik

4.2 Buku Peminjaman 1 Set Baik

4.3 Buku Pengunjung 1 Set Baik

4.4 Buku Penunjang 1 Set Baik

4.5 Tempat Sampah 1 Set Baik

4.6 Soket Listrik 1 Set Baik

4.7 Jam Dinding 1 Set Baik

Page 72: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen
Page 73: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

JENIS, RASIO, JUMLAH DAN DESKRIPSI SARANA RUANG IBADAH

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Speaker 1Buah Baik, Memadai

1.2 Lemari 1 Buah Baik

1.3 Meja 2 Buah Baik

1.4 Karpet 1 Buah Baik

1.5 Rak Al- Qur’an 1 Buah Baik

2 Perlengkapan Lain \

2.1 Kipas Angin 8 Set Baik

2.2 AC 1 Set Baik

2.3 Soket Listrik 10 Set Baik

2.4 Microfon 3 Set Baik

2.5 Jam Dinding 4 Set Baik

2.6 Papan Pengumuman 2 Set Baik

2.7 Papan Jadwal Khotib 1 Set Baik

2.8 Alat Kebersihan 1 Set Baik

2.9 Tempat Sampah 1 Set Baik

Page 74: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

JENIS, RASIO, JUMLAH DAN DESKRIPSI SARANA RUANG UKS

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Tempat Tidur 1Buah Baik, Memadai

1.2 Lemari 1 Buah Baik

1.3 Meja 2 Buah Baik

1.4 Kursi 1 Buah Baik

2 Perlengkapan Lain

2.1 catatan kesehatan siswa 1 Set Baik

2.2 Perlengkapan P3K 1 Set Baik

2.3 Tandu 1 Set Baik

2.4 Selimut 1 Set Baik

2.5 Tensimeter 1 Set Baik

2.6 Termometer 1 Set Baik

2.7 Timbangan Badan 1 Set Baik

2.8 Pengukur Tinggi Badan 1 Set Baik

2.9 Tempat Sampah 1 Set Baik

Page 75: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

JENIS, RASIO, JUMLAH DAN DESKRIPSI SARANA RUANG GUDANG

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot

1.1 Meja 2 Buah Baik, Memadai

1.2 Kursi 1 Buah Baik

1.3 Lemari 1 buah Baik

2 Peralatan Lain

2.1 Soket Listrik 2 buah Baik

2.2 Tempat Sampah 1 Buah Baik

2.3 Alat Kebersihan 1 Buah Baik

Page 76: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

JENIS, RASIO, JUMLAH DAN DESKRIPSI SARANA RUANG BERMAIN

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Peralatan pendidikan

1.1 Tiang Bendera 1Set Baik, Memadai

1.2 Bendera 1Set Baik

1.3 Peralatan Bola Volly 1Set Baik

1.4 Peralatan Sepak Bola 2Set Baik

1.5 Peralatan Basket 1Set Baik

1.6 Peralatan Senam 1Set Baik

1.7 Peralatan Atletik 1Set Baik

1.8 Peralatan Keterampilan 1Set Baik

1.9Peralatan Seni Budaya 1Set Baik

1.10 Peralatan Suara 1Set Baik

1.11 Tempat Sampah 1Set Baik

Page 77: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

JENIS, RASIO, JUMLAH DAN DESKRIPSI SARANA RUANG JAMBAN

No Jenis Rasio Deskripsi

1 Perabot Lain

1.1 Kloset Jongkok 1Buah Baik, Memadai

1.2 Bak 1 Buah Baik

1.3 Gayung 2 Buah Baik

1.4 Gantungan Baju 1 Buah Baik

1.5 Tempat Sampah 1 Buah Baik

1.6 Pengharum Ruangan 1 Buah Baik

Page 78: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

KISI – KISI INSTRUMEN

IMPLEMENTASI MBS DALAM PEMENUHAN SARANA DAN

PRASARANA YANG SESUAI DENGAN STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN

Dimensi Aspek Indikator No.Item

Sarana danPrasarana

Perencanaan

Menetapkan Skala Prioritaskebutuhan dan

pengembangan sarana danprasarana

1

Penyesuaian denganpertumbuhan akademik

2

Dituangkan dalam rencanapokok

3

Evaluasi

Kelengkapan sarana yang adadi sekolah

4

Melakukan Pendataan saranadan prasana

5

Ketercapaian standar saranadan prasana

6

Pemanfaatan sarana danprasarana

7

Pengadaan

Pelaksanaan pengadaan 8Transparansi pengadaan

9,10

Control pengadaan 11,12

PengembanganFasilitas

Adanya rencanapengembangan fasilitas yang

ada

13

Prosedur pemakaian saranadan prasarana

14

PemeliharaanAdanya standar pemeliharaan 15

Perawatan dan perbaikansarana

16,17

Page 79: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

LAMPIRAN

INSTRUMEN WAWANCARA

INSTRUMEN PERTANYAAN

1. Prioritas utama terhadap kebutuhan pengembangan sarana prasarana.

2. Penyesuaian dengan kebutuhan perkembangan akadamik.

3. Langkah awal dalam penerapan rencana.

4. Kelengkapan sarana prasarana.

5. Pendataan terhadap kelengkapan sarana prasarana.

6. Ketercapaian pemanfaatan sarana prasarana.

7. Pemanfaatan terhadap sarana prasarana.

8. Pelaksanaan pengadaan barang.

9. Transparansi data terhadap pengadaan barang.

10. Pengecekan data pengadaan.

11. Pengawasan pengadaan barang.

12. Pengendalian pengadaan barang.

13. Rencana pengembangan fasilitas.

14. Prosedur pemakaian.

15. Standar pemeliharaan.

16. Perawatan barang.

17. Perbaikan barang sarana prasarana.

A. Wawancara Untuk Kepala Sekolah

1. Apa sarana pendukung yang menjadi kebutuhan utama namun belum

dimikili sekolah?

2. Kebutuhan dalam hal sarana prasarana yang dapat menunjang

perkembangan akademik siswa ( lebih ke sarana belajar/ infrastruktur)?

3. Langkah apa yang akan dilakukan untuk menerapkan rencana

pemenuhan standar sarana prasarana?

4. Apakah sarana prasarana yang dimiliki sekolah dinilai sudah lengkap dan

sesuai dengan kebutuhan sekolah?

Page 80: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen

5. Sejauh mana pencapaian yang telah didapat dari pemanfaatan sarana

prasarana sekolah?

6. Manfaat apa yang didapat dari penerapan standar sarana prasarana di

sekolah?

7. Langkah pengawasan seperti apa yang dilakukan terhadap pengadaan

sarana prasarana yang ada di sekolah?

8. Rencana seperti apa yang diharapkan oleh pihak sekolah dalam rangka

pengembangan fasilitas sekolah?

B. Wawancara Untuk Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana

1. Seperti apa langkah pelaksanaan pengadaan barang (sarana prasarana)

dilakukan sesuai dengan standar sarana prasarana?

2. Langkah pengendalian seperti apa yang dilakukan terhadap pengadaan

sarana prasarana yang ada di sekolah?

3. Bagaimana acuan prosedur pemakaian standar sarana prasarana di

sekolah?

4. Seperti apakah standar pemeliharaan yang diterapkan di sekolah

terhadap sarana prasarana?

5. Apa saja langkah perawatan yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka

pemeliharaan fasilitas sekolah?

6. Langkah perbaikan seperti apa yang dilakukan oleh sekolah dalam proses

pemeliharaan fasilitas sekolah?

C. Wawancara Untuk Kepala Tata Usaha

1. Teknik pendataan seperti apa yang dilakukan untuk melihat kelengkapan

sarana prasarana sesuai standar ketetapan yang berlaku?

2. Pendataannya dilakukan secara berkala atau tidak?

3. Apakah dilakukan transparansi terhadap data dala rangka melakukan

pengadaan sarana prasarana?

4. Apa selalu ada pencatatan data setiap mengadakan pengadaan barang?

5. Seperti apa pengecekan/ pemerikasan terhadap data dilakukan sesuai

dengan acuan standar sarana prasarana?

Page 81: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen
Page 82: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44355/1/MUHAMMAD...dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Manajemen