skizofrenia

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia mungkin merupakan sindrom klinis yang paling membingungkan dan melumpuhkan. Skizofrenia merupakan gangguan psiklogis yang paling berhubungan dengan pandangan populer tentang gila atau sakit mental. Hal ini sering menimbulkan rasa takut, kesalahpahaman, dan penghukuman, bukannya simpati dan perhatian. Skizofrenia menyerang jati diri seseorang, memutus hubungan yang erat antara pemikiran dan perasaan serta mengisinya dengan persepsi yang terganggu, ide yang salah, dan konsepsi yang tidak logis. Meskipun diagnosis skizofrenia telah ditegakkan selama lebih dari satu abad dan gangguan ini telah memicu penelitian yang lebih banyak daripada gangguan yang lainnya, kita belum sepenuhnya memahami gangguan mental yang serius ini. Pperilaku terkait skizofrenia secara radikal berasal dari perilaku normal, penyebab dari hal tersebut kurang jelas. Meskipun demikian,ada 1

Upload: ikha-mardiyah

Post on 16-Apr-2017

36 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skizofrenia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Skizofrenia mungkin merupakan sindrom klinis yang paling

membingungkan dan melumpuhkan. Skizofrenia merupakan gangguan

psiklogis yang paling berhubungan dengan pandangan populer tentang gila

atau sakit mental. Hal ini sering menimbulkan rasa takut, kesalahpahaman,

dan penghukuman, bukannya simpati dan perhatian. Skizofrenia

menyerang jati diri seseorang, memutus hubungan yang erat antara

pemikiran dan perasaan serta mengisinya dengan persepsi yang terganggu,

ide yang salah, dan konsepsi yang tidak logis.

Meskipun diagnosis skizofrenia telah ditegakkan selama lebih dari

satu abad dan gangguan ini telah memicu penelitian yang lebih banyak

daripada gangguan yang lainnya, kita belum sepenuhnya memahami

gangguan mental yang serius ini.

Pperilaku terkait skizofrenia secara radikal berasal dari perilaku normal,

penyebab dari hal tersebut kurang jelas. Meskipun demikian,ada

kemungkinan bahwa skizofrenia memiliki asal biologis daan lingkungan

(Sawa & Snyder,2002)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah skizofrenia?

2. Apa saja penyebab skizofrenia?

3. Bagaimana ciri-ciri seseorang penderita skizofrenia?

1

Page 2: Skizofrenia

4. Apa tipe-tipe penyakit skizofrenia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui skizofrenia seperti apa.

2. Untuk mengetahui penyebab skizofrenia seperti apa.

3. Untuk mengetahui seperti apa ciri-ciri penderita skizofrenia.

4. Untuk mengetahui tipe-tipe skizofrenia.

2

Page 3: Skizofrenia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan

utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku dan pikiran yang terganggu,

dimana berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis, persepsi

dan perhatian yang keliru, afek yang datar atau tidak sesuai, dan berbagai

gangguan aktivitas motorik yang bizzar. Pasien skizofrenia menarik diri dari

orang lain dan kenyataan, sering kali masuk ke dalam kehidupan fantasi

yang penuh delusi dan halusinasi, serta dapat menampilkan perilaku yang

aneh. Skizofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan variasi penyebab

(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis

atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada

pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya (Rusdi Maslim,

1997; 46). Simtom-simtom yang diperlihatkan oleh penderita skizofrenia

yang dimunculkan oleh seorang penderita skizofrenia dapat bervariasi

sepanjang waktu, dan seorang penderita skizofrenia memperlihatkan

perbedaan signifikan dalam pola simtom mereka. Meskipun ketika mereka

diberikan label kategori diagnostik yang sama.Gangguan skizoprenia ini

terdapat pada semua kebudayaan dan mengganggu di sepanjang sejarah,

bahkan pada kebudayaan-kebudayaan yang jauh dari tekanan modern

sekalipun. Umunya gangguan ini muncul pada usia yang sangat muda, dan

memuncak pada usia antara 25-35 tahun. Gangguan yang muncul dapat

terjadi secara lambat atau dating secara tiba-tiba pada penderita yang

cenderung suka menyendiri yang mengalami stress (Atkinson dkk, 1992)

3

Page 4: Skizofrenia

B. Penyebab Biologis

Pertama-tama mari kita membahas bukti yang merujuk pada penyebab

biologis. Karena skizofrenia lebih umum dalam beberapa keluarga

dibanding keluarga yang lain, faktor genetik sepertinya terlibat dalam

menghasilkan setidaknya kerentanan atau kesiapan untuk mengembangkan

skizofrenia. Misalnya, semakin dekat hubungan genetik antara seorang

penderit skizofrenia dengan iindividu lain, semakin besar kemungkinan

individu lain tersebut akan mengalami gangguan ini.

Meskipun demikian, jika genetik saja yang dianggap bertanggung

jawab atas skizofrenia, maka kesempatan dari dua kembar identik untuk

mengalami skizofrenia akan menjadi 100 persen. Namun, pada kenyataanya,

angka tersebut bergeser hingga kurang dari 50 persen pada pasangan

kembar identik yang keduanya memiliki bentukan genetik yang sama.

Terlebih lagi, usaha untuk menemukan hubungan antar skizofrenia dan gen

tertentu baru sebagian berhasil. Tampaknya, faktor genetik saja tidak akan

menyebabkan munculnya skizofrenia. (Franzek & Beckmann, 1996,

LenzenWeger & Dworkin, 1998).

Salah satu hipotesis biologis yang menarik dalam menjelaskan

skizofrenia adalah otak dari penderita gangguan ini dapat mengalami

ketidakseimbangan biokimia atau abnormalias struktural. Misalnya,

hipotesis dopamin menjelaskan bahwa skizofrenia terjadi karena terdapat

aktivitas yang berlebihan pada area otak yang menggunakan dopamin

sebagai neutrotransmitternya. Hipotesis tersebut muncul saat obat yang

menghalangi aksi dopamin di jalur otak dapat sangat efektf untuk

menurunkan simtom skizofrenia. Penelitian lain menyebutkan glutamat,

neutransmitter yang lain, mungkin memiliki kontriibusi besar pada

gangguan otak tersebut (Ohara,2007; Stone, Morisson, & Pillowsky, 2007;

Howes & Kapur, 2009)

4

Page 5: Skizofrenia

Beberapa penjelasan biologis menyebutkan bahwa terdapat

abnormalitas struktural pada otak tertentu pada otak penderita skizofrenia

yang mungkin merupakan hasil dari infeksi virus pada saat perkembangan

prenatal. Sebagai contoh, beberapa penelitian memperlihatkan abnormalitas

dalam sirkuit saraf konteks dan sistem limbik dari penderita skizofrenia.

Konsisten, dengan penelitian tersebut, penderita skizofrenia dan mereka

yang tidak mengalami gangguan ini memperlihatkan pemfungsian otak yang

berbeda.

Bukti lebih jauh akan pentingnya faktor biologis terlihat ketika

penderita skizofrenia mendengar suara-suara halusinasi, bagian dari otak

yang bertanggung-jawab atas pendengaran dan pemrosesan bahasa menjadi

aktif ketika mereka mengalami halusinasi visual, bagian otak yang terlibat

dalam pergerakan dan warna akan aktif. Pada saat bersamaan, bagian lobus

frontal penderita skizofrenia yang terlibat dalam regulasi emosi, ide-ide, dan

evaluasi terhadap stimulus sensoris, menunjukkan tingkat aktivitas yang

sangat rendah.

C. Ciri-Ciri Klinis Utama

1. Dua atau lebih dari hal-halberikut harus muncul dalam porsi yang

signifikan selam munculnya penyakit dalam satu bulan

a. Waham/delusi

Penyebab gangguan delusional secara biologi :

Kelainan pada fungsi area otak yang mengontrol persepsi dan

pemikiran yang mungkin berpengaruh pada pembentukan

gejala delusi

5

Page 6: Skizofrenia

b. Halusinasi

Halusinasi adalah persepsi sensorik yang salah di mana tidak

terdapat stimulus sensorik yang berkaitan. Halusinasi dapat

berwujud penginderaan kelima indra yang keliru, tetapi yang

paling sering adalah halusinasi dengar (auditory) dan halusinasi

penglihatan (visualisasi). Contoh halusinasi : pasien merasa

mendengar suara-suara yang mengajaknya bicara; atau pasien

merasa ia melihat sesuatu pada kenyataan tidak ada orang yang

mengajaknya bicara; atau pasien merasa ia melihat sesuatu

yang pada kenyataannya tidak ada.

c. Pembicaraan yang tidak koheren atau ditandai oleh asosiaso

longgar

d. Perilaku tidak terorganisasi atau katonik

e. Ciri-ciri negatif (misalnya afek datar)

2. Fungsi pada bidang-bidang seperti hubungan sosial, pekerjaan, atau

perawatan diri selama perjalanan penyakit secara nyata berada dibawah

tingkatan yang dapat dicapai sebelum munculnya gangguan. Apabila

gangguan mucul pada saat anak-anak atau remaja, terdapat suatu

kegagalan untuk mencapai tingkatan perkembangan sosial yang

diharapkan.

3. Tanda-tanda gangguan terjadi terus-menerus selama setidaknya 6

bulan . Masa 6 bulan ini harus mencaakuo fase aktif yang berlangsung

setidaknya satu bulan dimana terjadi simtom psikotik yang merupakan

karakteristik skizofrenia

4. Gangguan tidak di atribusikan sebagai dampak zat-zat tertentu

(misalnya, penyalahgunaan zat atau pengobatan yang diresepkan) atau

pada kondisi medis yang umum.

6

Page 7: Skizofrenia

D. Jenis-jenis Skizofrenia

Empat tipe utama :

1. Disorganized

Ciri utama skizofrenia tipe disorganized adalah pembicaraan

kacau, tingkah laku kacau dan afek yang daftar innappropriate .

Pembicaraan yang kacau dapat disertai kekonyolan dan tertawa yang tidak

erat berkaitan dengan isi pembicaraan. Disorganisasi tingkah laku

(misalnya: kurang orientasi pada tujuan) dapat membawa pada gangguan

yang serius pada berbagai aktivitas hidup sehari-hari

Kriteria diagnostik skizofrenia tipe disargonized :

Pembicaraan kacau

Tingkah laku kacau

Afek datar atau inappropriate

2. Katatonik

Ciri utama pada skizofrenia tipe katatonik adalh gangguan pada

psikomot yang dapat meliputi ketidakbergerakan motorik (motoric

immobility), aktivitas motor yang berlebihan, negativism yang ekstrim,

mutism (sama sekali tidak mau bicara dan berkomunikasi), gerakan-

gerakan yang tidak terkendali , echolia (mengulang ucapan orang lain)

atau echopraxia ( mengikuti tingkah laku orang lain).Imunculkan berupa

catalepsy (waxy fexibilty – tubuh menjadi sangat fleksibel

Motoric immobility dapat dimunculkan berupa catalepsy (waxy flexibilty –

tubuh menjadi sangat fleksibel untuk digerakkan atau diposisikan dengan

7

Page 8: Skizofrenia

berbagai cara , sekalipun untuk orang biasa posisi tersebut akan sangat

tidak nyaman).

Kriteria diagnostik skizofrenia tipe katatonik :

Motoric immobility (ketidakbergerakan morotik) sebagaimana

terbukti dengan adanya catalepsy ( termasuk waxy flexibilty) atau

stupor (gemetar).

Aktivitas motor yang berlebihan (yang tidak bertujuan dan tidak

dipengaruhi oleh stimuli eksternal).

Negativism yang ekstrim (tanpa motivasi yang jelas, bersikap

sangat menolak pada segala instruksi atau mempertahankan postur

yang kaku untuk menolak dipindahkan) atau mutism (sama sekali

diam)

Gerakan-gerakan yang khas dan tidak terkendali.

Echolia (menirukan kata-kata orang lain) atau echopraxia

(menirukan tingkah laku orang lain).

3. Paranoid

Ciri skizofrenia tipe ini adanya waham yang mencolok atau

halusinasi auditorik dalam konteks terdapat fungsi kognitif dan afek relatif

yang masih terjaga. Ciri-ciri dari tipe Disorganizet dan Katatonik

(misalnya bicara yang kacau, afek yang datar atau tidak tepat, kata tonik

atau motorik yang kacau (tidak menonjol). Wahamnya biasanya adalah

waham kejar atau waham kebesaran, atau keduanya, tapi waham dengan

tema lain (misalnya waham kecemburuan, keagamaan, atau somatisasi)

munngkin juga muncul. Wahamnya mungkin lebih dari satu, tetapi

tersusun dengan rapi disekitar tema utamanya.

Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe paranoid :

8

Page 9: Skizofrenia

Preokupasi dengan satu atau lebih waham atau sering mengalami

halusinasi auditorik

Tidak ada ciri berikut yang mencolok : bicara kacau , motorik

kacau, atau katatonik, afek yang tak sesuai atau datar.

4. Skizofrenia tipe undifferentiated

Sejenis skizofrenia dimana gejala-gejala yang muncul sulit untuk

digolongan pada tipe skizofrenia tertentu.

Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe undifferentiated :

Sejenis skizofrenia di mana simtom-simtom memenuhi kriteria A,

tetapi tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia tipe Paranoid,

Disorganized, ataupun Katatonik.

5. Skizofrenia tipe Residual

Diagnosa skizofrenia tipe resideual diberikan bilamana pernah ada

paling tidak satu kali episode skizofrenia, tetapi gambaran klinis saat ini

tanpa simtom positif yang menonjol. Terdapat bukti bahwa gangguan

masih ada sebagaimana ditandai oleh adanya negatif simtom atau simtom

positif yang lebih halus.

Kriteria diagnostik untuk skizofrenia tipe residual :

Tidak ada yang menonjol dalam hal delusi, halusinasi ,

pembicaraan kacau, tingkah laku kacau atau tingkah katatonik.

Terdapat bukti keberlanjutan gangguan ini, sebagaimana ditandai

oleh adanya simtom-simtom negatif atau dua atau lebih simtom

yang terdaftar di kriteria A untuk skizofrenia, dalam bentuk yang

lebih ringan.

9

Page 10: Skizofrenia

E. Pengobatan Skizofrenia

Dalam menangani skizofrenia, dokter akan mengombinasikan obat-

obatan dengan terapi psikologis. Obat yang biasa diresepkan dalam kasus

ini adalah antipsikotik. Antipsikotik bekerja dengan cara memengaruhi zat

neurotransmitter di dalam otak (serotonoin dan dopamine). Pada

penderitaskizofrenia, obat ini bisa menurunkan agitasi dan rasa cemas,

menurunkan atau mencegah halusinasi dan delusi, serta membantu menjaga

kemampuan berfikir dan mengingat.

Anti psikotik digunakan dalam dua acara, yaitu oral dan (umumnya

bentuk pil) dan suntik. Pada pasien yang mudah diatur, dokter biasanya akan

memberikan pil anti psikotik. Namun sebaliknya pada pasien yang menolak

diberikan obat, terpaksa harus disuntik. Untuk menenangkan pasien yang

mengalami agitasi, dokter biasanya akan memberikan benzodiazepine

terlebih dahulu sebelum menyuntikkan antipsikotik.

Ada dua kelompokobat-obatan antipsikotik, yaitu antipsikotik

generasi lama (misalnya fluphenazine, perphenazine, chlorpromazine, dan

haloperidol) dan generasi baru (misalnya clozapine, ziprasidone,

quetiapine, olanzapine, risperidone, aripiprazole, dan paliperidone)

Efek samping yang ada pada kedua kelompok anti psikotik ini adalah

peningkatan berat badan, sembelit, mengantuk, pandangan kabur, mulut

kering, dan berkurangnya gairah seks.

Sedangkan efek samping yang hanya ada pada anti psikotik generasi

lama adalah otot terasa berkedut, badan gemetar, dan kejang otot.

Saat ini, anti psikotik generasi baru merupakan obat yang paling

sering direkomendasikan oleh dokter karena terbukti memiliki resiko efek

samping yang lebih rendah.

10

Page 11: Skizofrenia

Bagi penderita skizofrenia yang telah melewati episode akut,

pemberian anti psikotik harus tetap dilakukan selama 1-2 tahun untuk

mencegah kambuh. Namun selama periode akut belum reda, biasanya

dokter akan menyarankan perawatan di rumah sakit jiwa agar kebersihan,

nutrisi, kebutuhan istirahat, dan keamanan penderita terjamin.

11

Page 12: Skizofrenia

BAB III

KESIMPULAN

Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan

utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku dan pikiran yang terganggu, dimana

berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis, persepsi dan perhatian

yang keliru, afek yang datar atau tidak sesuai, dan berbagai gangguan aktivitas

motorik yang bizzar. Penyebab skizofreni bisa dari ketidaknormalan otak, infeksi

virus atau faktor genetik. Ciri-ciri skizofrenia ditunjukkan dalam satu bulan

delusi, halusinasi, pembicaraan koheren, timbulnya afek datar, dan perilaku tidak

terorganisir. Tipe-tipe skizofrenia ada paranoid, katatonik, disargonized,

undifferentiated , dan residual. Pengobatan skizofrenia ada secara obat-obatan

yakni antipsikotik namun memiliki efek samping dan bisa juga melalui terapi

psikologi.

12

Page 13: Skizofrenia

DAFTAR PUSTAKA

Tanpa Nama.Tanpa Tahun. Gangguan Delusi__Penyebab,Gejala, dan

Pengobatannya. http://doktersehat.com/gangguan-delusi/. (Diakses pada tanggal

06 oktober 2016)

S. Feldmann, Robert. 2011. Pengantar Psikologi. Edisi ke 10 Buku 1.

Diterjemahkan oleh : Petty Gina Gayatri, Putri Nurdina Sofyan. Jakarta: Salemba

Humanika

Setiadi Arif, Iman.2006. Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga Pasien.

Bandung : PT.Refika Aditama

S.Nevid,Jeffrey., A.Rathus Spencer & Greene, Beverly. 2005. Psikologi

Abnormal. Edisi Ke 5 Jilid 2. Diterjemahkan Oleh : Tim Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia. Jakarta : Erlangga

Tanpa Nama. Tanpa Tahun. Pengertian Skizofrenia .

http://www.alodokter.com/skizofrenia. ( Diakses pada tanggal 09 Oktober 2016)

13