skenario kasus

8
SKENARIO KASUS Ny. E umur 26 tahun,tinggal di Kebumen. Pada tanggal 3 Oktober pasien datang ke rumah sakit dengan diantar oleh suaminya. Ny. E mengeluh adanya rasa tidak nyaman dan adanya lepuhan yang bergerombol dan dikelilingi oleh daerah kemerahan membentuk sebuah gelembung cair pada kemaluannya. Sebelumnya Ny. E mengalami gatal-gatal selama 4 hari. Ny. E mengeluh nyeri di daerah kemaluannya apalagi saat BAK. Ibu mengatakan pekerjaannya hanya dirumah mengurus rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai supir dan jarang dirumah. Hasil observasi KU ibu lemas, kesadaran CM, status emosional stabil, TD 110/80 mmHg, nadi 74x/menit, RR 23x/menit, suhu 38,5°C terdapat vesikel yang multiple di daerah vulva, leukosit <4000/mmk

Upload: fajarmustofa

Post on 05-Jan-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

eerh

TRANSCRIPT

Page 1: SKENARIO KASUS

SKENARIO KASUS

Ny. E umur 26 tahun,tinggal di Kebumen. Pada tanggal 3 Oktober pasien

datang ke rumah sakit dengan diantar oleh suaminya. Ny. E mengeluh

adanya rasa tidak nyaman dan adanya lepuhan yang bergerombol dan

dikelilingi oleh daerah kemerahan membentuk sebuah gelembung cair

pada kemaluannya. Sebelumnya Ny. E mengalami gatal-gatal selama 4

hari. Ny. E mengeluh nyeri di daerah kemaluannya apalagi saat BAK. Ibu

mengatakan pekerjaannya hanya dirumah mengurus rumah tangga dan

suaminya bekerja sebagai supir dan jarang dirumah. Hasil observasi KU

ibu lemas, kesadaran CM, status emosional stabil, TD 110/80 mmHg, nadi

74x/menit, RR 23x/menit, suhu 38,5°C terdapat vesikel yang multiple di

daerah vulva, leukosit <4000/mmk

Page 2: SKENARIO KASUS

Definisi

Herpes adalah infeksi virus pada kulit yang paling umum. Kondisi yang muncul karena infeksi ini sangat bervariasi meliputi infeksi tanpa gejala, pilek dan herpes pada genital.Herpes genetalia merupakan infeksi akut pada genetalia dengan gambaran khas berupa vesikel berkelompok pada dasar eritema dan cenderung bersifat rekuren. Herpes simplex adalah infeksi akut oleh virus Herpes Simplex (virus Herpes Hominis) tipe I dan tipe IIyang ditandai dengan vesikel  berkelompok diatas kulit yang eritematosa di daerah mukokutan. Dapat berlangsung primer maupun rekurens.

a. Etiologi

Herpes simplek ditularkan melalui:

1) melalui kontak seksual,2) mengenai organ-organ seks tubuh seperti vagina dan daerah sekitamya

(bokong, anal dan paha) atau melalui aktivitas seksual oral (organ oral seks).3) Tetapi tidak dapat ditularkan melalui udara atau melalui air, misalnya jika

seseorang berenang di kolam renang.

Virus Herpes Simplek (VHS) tipe I dan tipe II adalah Herpes hominis yang termasuk virus DN.

Penyebab Herpes Simpleks Virus merupakan penyebab terjadinya infeksi herpes simpleks.

Sedangkan herpes simplex genetalia umumnya disebabkan oleh herpes simplek virus tipe 2 ( herpes virus hominis tipe 2 ), sebagain kecil dapat pula oleh tipe 1.

b. Manifestasi

1)Muncul semacam bisul kecil berwarna kemarahan yang jika pecah keluar air dan menyebabkan luka.

2)Nyeri3)Demam4)Flu5)Sakit kepala, dan6)Gemetaran pada kelenjar (misalnya kelenjar di leher)

c. Klasifikasi

Herpes simpleks dibagi dalam 2 serogroup, yaitu:

Page 3: SKENARIO KASUS

1) Herpes Simpleks tipe 1 ( HSV-1)HSV-1 menyebabkan infeksi oral, ocular dan wajah.

2) Herpes Simpleks tipe 2 ( HSV-2)HSV-2 atau disebut dengan herpes genital ditularkan melalui hubungan seksual dan menyebabkan vagina terlihat seperti bercak dengan luka mungkin muncul iritasi, penurunan kesadaran yang disertai pusing, dan kekuningan pada kulit (jaundice) dan kesulitan bernapas atau kejang.

HSV adalah yang paling berat dan dimulai setelah masa inkubasi 4 - 6 hari. Tetapi, bagaimanapun kedua tipe virus tersebut dapat menyebabkan penyakit dibagian tubuh manapun

d. Komplikasi1) Alzheimer2) Ginggivostomatitis 3) KeratokonjungtivitisE4) Nsefalitis5) Penyakit kelamin dan 6) Infeksi pada neonates

e. Pemeriksaan penunjang1) Tzanck Smear : mengidentifikasi virus herpes tetapi tidak dapat

membedakan herpes zoster dan herpes simplex.2) Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody : digunakan untuk

membedakan diagnosis herpes virus3) Immunofluororescent : mengidentifikasi varicella di sel kulit4) Pemeriksaan histopatologik : dilakukan melalui pemeriksaan terhadap

perubahan-perubahan abnormal pada tingkat jaringan.5) Pemerikasaan mikroskop electron6) Deteksi antibody terhadap infeksi virus7) Histopatologis

Vesikel herpes simpleks terletak intraepidermal, epidermis yang terpengaruh dan inflamasi pada dermis menjadi infiltrat dengan leukosit dan eksudat sereus yang merupakan kumpulan sel yang terakumulasi di dalam stratum korneum membentuk vesikel.

8) Pemeriksaan serologis ( ELISA dan Tes POCK )9) Beberapa pemeriksaan serologis yang digunakan:

a) ELISA mendeteksi adanya antibodi HSV-1 dan HSV-2.b) Tes POCK untuk HSV-2 yang sekarang mempunyai sensitivitas

yang tinggi

f. Penatalaksanaan

Page 4: SKENARIO KASUS

1) Belum ada terapi medical2) Pada episode pertama berikan :

a) asiclovyr 200mg per oral 5 x sehari selama 7 hari, ataub) asiclovyr 5mg/kgBB, Intravena tiap 8 jam selama 7 hari (bila gejala

sistemik berat)c) preparat isoprinosin sebagai imunomodulatord) asiclovyr parenteral atau preparat adenine arabinosid (vitarabin)

untuk penyakit yang lebih berat atau jika timbul komplikasi pada alat dalam.

Pada episode rekurensi , umumnya tidak perlu diobati karena bisa membaik, namun bila perlu dapat diobati dengan krim Asiclovyr. Bila pasien dengan gejala berat dan lama, berikan asiclovyr 200mg per oral 5 x sehari, selama 5 hari. Jika timbul ulserasi dapat dilakukan kompres.

Aspek Fisik

1) Penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual. melindungi diri dari kontak kulit secara langsung dengan daerah lain pada kulit individu yang terinfeksi selama terjadi hubungan seksual.

2) Gunakan dental dam

Pengobatan herpes umumnya sama, di manapun herpes tersebut timbul. Yang penting si penderita harus menjaga daerah tersebut tetap bersih dan kering. Anda dapat membersihkan daerah sekitar dengan saline (larutan garam) dan sesudahnya harus segera dikeringkan. Jika daerah terinfeksi terlalu lembab, dapat mengundang infeksi sekunder (infeksi lanjutan).

1. Medisa. Pengobatan lesi inisial / episode pertama yang diberikan dapat dibagi menjadi

3 bagian.1) Pengobatan profilaksis, yaitu meliputi penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya,

psikoterapi dan proteksi individual.2) Pengobatan nonspesifik, yaitu pengobatan yang bersifat simtomatis3) Pengobatan spesifik, yaitu pengobatan berupa obat-obat antivirus terhadap virus

herpes.

                Obat antivirus yang kini telah banyak dipakai adalah acyclovir, di samping itu ada 2 macam obat lagi antivirus baru yaitu valacyclovir dan famacyclovir. Efek obat antivirus tersebut belum dapat mengeradikasivirus, yang ada hanya mengurangi viral shedding, memperpendek hari sakit dan memperpendek rekurensi.

Semua pasien dengan episode pertama sebaiknya diobati dengan obat antivirus oral. Pengobatan yang diberikan secara dini dapat mengurang gejala sistemik dan mencegah perluasan lokal ke saluran genital atas.

Page 5: SKENARIO KASUS

Semua orang dengan aktivitas seksual yang aktif sebaiknya diberikan penjelasan tentang risiko penularan penyakit infeksi menular seksual ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita yang tanpa gejala atau asimptomatik kurang mengenal penyakitnya sehingga dapat menularkan kepada pasangannya. Maka dianjurkan untuk melakukanhubungan seksual secara lebih aman dan juga setia pada pasangan masing-masing (http://www.ihmf.org/112Braig ).

Pengobatan simtomatis dan antivirus berupa asiklovir 5 x 200 mg/hari /oral selama 7—10 hari atau 3 x 400 mg. Jika ada komplikasi berat dapat diberikan asiklovir intravena 3 x 5  mg/kgBB/hari selama 7—10 ban.

Pada keadaan imunokompeten resistensi terhadap asiklovir diperkirakan sekitar 3%. Pada penderita dengan frekuensi rekurensi yang tinggi dapat diberikan terapi asiklovir sebagai obat supresif kronis dalam dosis 400 mg dua kali sehari dan dapat menyembuhkan 50% dari lesinya.

Pemberian terapi topikal juga mempunyai beberapa keuntungan dalam penatalaksanaan herpes genitalis yang bersifat rekuren. Di Amerika Serikat preparat asiklovir 5% topikal dalam propiletilen glikol menghasilkan efek antivirus, tetapi hanya sedikit keuntungan klinis yang didapat. Di Eropa dengan sediaan preparat asiklovir 5% dalam krim aqua lebih efektif.

b. Lesi Rekurens

Jika lesi ringan: simtomatis

Jika lesi berat : dapat diberikan asiklovir 5 X 200 mg/hari per oral selama 5 hari atau 2 X 400 mg/hari atau Valasiklovir 2 x 500 mg/hari atau Famsiklovir 2 x 125-250 mg /hari.

2. Non Medisa. Menjaga kebersihan localb. Menghindari trauma atau factor predisposisi

Page 6: SKENARIO KASUS

Manifestasi Klinis dari herpes genetalia

Herpes genitalis primer timbul setelah masa laten yang lamanya bervariasi (Glasier, Anna, 2006):

1. Gejala sistemik sering terjadi, terutama pada wanita dan mencakup demam, nyeri kepala, malese dan mialgia.

2. Nyeri yang mungkin parah, di vulva atau penis disuria dan peningkatan rabas vagina.3. Pembesaran kelenjar linfe inguinal disertai nyeri tekan biasanya timbul lebih dari 1

minggu setelah awitan penyakit.4. Lesi awalnya bersifat popular tetapi cepat menjadi vesikel dan mengalami ulserasi. Lesi

menetap sampai 2 minggu sampai terjadi pembentukan krusta.5. Pada wanita, dijumpai ulkus ekstensif di labia mayor, labia minora, kulit di sekitar

introitus, perineum, region periananal, vagina, dan serviks.6. Dapat timbul proktitis herpetika.7. Pembentukan lesi baru dapat dijumpai pada 10 hari pertama. Radikulitis sacrum, yang

bermanifestasi sebagai konstipasi, retensi urin, dan parestesia dalam distribusi saraf sekralis merupakan komplikasi yang jarang pada infeksi HSV 2 primer.

8. Gejala sistematik biasanya mereda dalam 7 sampai 10 hari dan lesi genital biasanya sembuh dalam waktu sekitar 21 hari.

9. Gambaran klinis pada wanita cenderung lebih parah daripada pada pria.

Gambaran klinis episode pertama herpes genitalis pada orang yang pernah terpajan ke HSV tampaknya lebih ringan daripada mereka yang menderita infeksi genital primer sejati.