sistim kesehatan
TRANSCRIPT
SISTEM KESEHATAN
Dr Rahmat Bakhtiar, MPPM
Pokok bahasan
• Sistem Kesehatan menurut who• Sistem Kesehatan Nasional• Sistem Kesehatan Daerah
Sistem Kesehatan Menurut WHO
Sejarah Sistem Kesehatan
Telah lebih dari100 tahun, dengan tahapan:• Potensi perbaikan: ada orang yang ingin
melakukan perbaikan• Menyediakan layanan yang lebih baik• Mengupayakan keseimbangan yang lebih baik• Melindungi masyarakat miskin
SISTEM KESEHATAN
Sistem kesehatan terdiri atas orang-orang dan tindakan-tindakan dengan
tujuan utamanya dalam memperbaiki-meningkatkan derajat kesehatan
Tugas Sistem Kesehatan
• Meningkatkan-memperbaiki kesehatan penduduk yang dilayaninya;
• Bertanggung jawab – tanggap terhadap harapan masyarakat yang dilayaninya;
• Menyediakan perlindungan keuangan untuk menutupi biaya yang harus dikeluarkan karena sakit
Asesmen WHO
Sebuah sistem kesehatan diharapkan memenuhi 5 indikator:Derajat kesehatan masyarakat secara umumKetidak merataaan kesehatan (atau disparitas) diantara
masyarakat - populasi Daya tanggap sistem (kombinasi antara kepuasan pelanggan
dengan bagaimana sistem kesehatan bekerja) Pembagian tanggung jawab diantara masyarakat (bagaimana
baiknya sistem kesehatan melayani masyarakat dengan status sosial ekonomi yang berbeda-beda)
Pembagian/distribusi beban pembiayaan diantara masyarakat (siapa membayar biaya kesehatan).
Konstruks Sistem Kesehatan menurut WHO 2000
TUJUAN SISTEM KESEHATAN
Tujuan 1: Good Health
• Mendukung pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
• Indikator yang dipilih: harapan hidup, harapan hidup dgn sehat, dll
• Perlunya pengukuran berulang dan sistematis
Tujuan 2: Fairness in Financial Contribution
Mencapai good health membutuhkan biaya dan adakalanya sangat mahal dan merusak keuangan rumah tangga
Setiap orang harus berkontribusi dalam membiayai kesehatan:◦ Manusia mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan-penyakitnya◦ Manusia membayar sesuai dengan kemampuannya
membayar◦ Manusia dilayani sesuai penyakit dan bukan karena
kemampuan uangnya
Tujuan 3: Responsiveness to
the expectation of the population
• Pelayanan kesehatan yang memenuhi permasalahan dan harapan penduduk
• Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memiliki karakteristik pribadi, penyakit, dan kemampuan sosial ekonomi berbeda
Responsiveness-1:Menghormati Martabat Manusia
Menghormati harga diri manusia: paling ekstrim tidak membedakan manusia karena kelainan genetik, menolak karena penyakit menular, tidak menghina karena sakitnya.
ConfidentialityAutonomy to participate in choices: bebas
memilih untuk menerima atau tidak menerima pelayanan
Responsiveness-2:Berorientasi pada klien
Perhatian yang layak: cepat dan tepat saat emergensi, dan waktu tunggu yang wajar pada non-emergensi
Kenyamanan dari kualitas yang memadai: kebersihan, kenyamanan, keamanan, makanan yang layak
Akses kepada dukungn sosial: keluarga dan teman-teman bagi mereka yang mendapatkan perawatan
Memilih layanan: bebas menentukan layanan mana yang akan dipiliah sesuai dengan kebutuhannya.
FUNGSI KUNCISISTEM KESEHATAN
Fungsi Kunci-1:Penyediaan Pelayanan
• Penyediaan pelayanan yang sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan
• Kontinum pelayanan kesehatan yang lengkap (5 level of prevention of diseases)
• Fokus intervensi pemerintah pada layanan yang paling cost-effective
• Perhatikan layanan swasta dan masyarakat yang cenderung membesar
5 Level of Prevention of Diseases
• Health promotion• Specific protection • Early diagnostic and prompt treatment• Disability limitation• Health Rehabilitation
Manusia adala Fokus utama Sistem Kesehatan
Manusia adala Fokus utama Sistem Kesehatan
• Penyedia: barang dan layanan kesehatan• Konsumen: perilaku sehat• Kontributor: pembiayaan• Warganegara: stewardships
Karena itu pelayanan kesehatan haruslah:• Dipilih dengan baik• Dipikelola dengan baik
Fungsi Kunci-2:Resource Generation
• Membangun dan memelihara sumber daya:– SDM Kesehatan: medis non medis penunjang– Fasilitas kesehatan– Obat dan alat kesehatan
• Membangun kekuatan lokal• Tidak bergantung kepada bantuan asing
Fungsi Kunci-3:Financing
• Pembiayaan pelayanan dan program kesehatan• Perlindungan kepada masyarakat miskin• Mengubah – menghilangkan out of pocket atau
bayar dari kantong menjadi pre-payment atau prabayar
• Pra-bayar:– Bersumber pajak– Asuransi
Fungsi Kunci-4:Stewardship
The careful and responsible management of something entrusted to one’s care
Manajemen yang penuh ketelitian dan tanggungjawab dalam menjalankan suatu layanan
Manusia mempercayakan tubuh dan nasibnya kepada layanan kesehatan dan selayaknya harus dilayani dengan penuh tanggung jawab
Buat kebijakan dan jamin ketaatannya
WHO: Kesimpulan Keadaan Siskes
Tanggung jawab terakhir dari kinerja sistem kesehatan ada pada pemerintah
Kegagalan investasi kesehatan telah mengakibatkan tingginya kejadian sakit, kecacatan, dan kematian
Sistem kesehatan tidaklah hanya berurusan dengan menyehatkan manusia, tapi melindungi dari kerugian akibat biaya kesehatan: tantangannya bagaimana mengurangi pembiayaan dari kantong ke arah metode pra-bayar
Banyak pemerintah terlalu fokus pada dana publik dan tidak menggali dana swasta-masyarakat-lembaga sosial
Stewardship terutama terkait dengan: mengawasi seluruh sistem, menghindarkan “rabun jauh”, dan mengarahkan visi secara benar
Sistem Kesehatan Nasional
Evolusi SKN: 1982, 2004, 2009Sistem Kesehatan Nasional
Tujuan Nasionaldalam
Pembukaan UUD 1945
PEMBANGUNANNASIONAL
PEMBANGUNANKESEHATAN
PEMBANGUNAN
SEKTOR LAIN
PEMBANGUNANBIDANG LAIN
PEMIKIRAN AWAL
SKN SK Menkes No. 99a/SK/MenKes/III/1982
RPJPK sd 2000
BENTUK POKOK SKN
PemikiranDasar SKN
Panca Karsa Husada
Panca Karya Husada
Visi Indonesia Sehat 2010 (thn 1999)
Visi 2010Masyarkat sehat dg:Lingkungan sehat,
Perilaku sehat,Yankes bermutu, adil dan meratra
MISI:1. Pembangunan berwawasan kesehatan
2. Kemandirian Masyarakat3. Peningkatan Yankes yang bermudtu,
merata, dan terjangkau
Kebijakan1. Peningkatan KS Lintor2. Peningkatan perilaku dan
pemberdayaan dan kemitraan
3. Peningkatan Kesling4. Peningkatan Upaya
Kesehatan5. Derajat Kesehatan
Strategi1. Pembangunan Was Kes2. Profesionalisme3. JPKM
SASARAN1. Perilkau hiudp sehat
2. Lingkungan Sehat3. Upaya Kesehatan
4. Manajemen Bangkes5. Derajat Kesehatan
POKOK PROGRAM
DAN PROGRAM KEEHATAN UNGGULAN
Kecenderungan dan Isu strategis
PrinsipDasar
Pemb. Kes yg bermutu &berkeadilan
Derajat kes. Masy yg setinggi-tingginya
IPOLEKSOSBUDHANKAM Nasional, Regional Dan Global
Upaya
Kes
Pemberdayaan
Masy
ManajemenKes
Sumber Daya
Kesehatan
PembiayaanKesehatan
Umpan balik
Landasan
KERANGKA PIKIR SISTEM KESEHATAN NASIONAL, 2004
SKN 2009
Pengertian SKN
• Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya Bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.
Pembangunan kesehatan
• Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada: 1) Perikemanusiaan, 2) Pemberdayaan dan kemandirian, 3) Adil dan merata, serta 4) Pengutamaan dan manfaat.
Perkembangan dan MasalahSistem Kesehatan Nasional
• Angka Kematian Bayi (AKB) dari 46 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI 2007).
• Angka Kematian Ibu (AKI) dari 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007).
• Umur harapan hidup (UHH) meningkat dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5 tahun pada tahun 2007.
• Prevalensi kekurangan gizi pada balita dari 25,8 % pada akhir tahun 2003 menjadi sebesar 18,4% pada tahun 2007 (Riskesdas, 2007).
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS
GLOBALISASI• Proses perubahan interaksi manusia secara luas, yang mencakup ekonomi, politik, sosial, budaya,
teknologi, dan lingkungan. Dipicu dan dipercepat dengan berkembangnya teknologi, informasi, dan transportasi.
• Komitmen Internasional seperti: MDGs, revitalisasi pelayanan kesehatan dasar, kesetaraan gender, climate change, ASEAN Charter, jejaring riset Asia Pasifik perlu menjadi perhatian dalam pembangunan kesehatan. Komitmen internasional tersebut harus dalam konteks mendukung pembangunan kesehatan nasional.
NASIIONAL• Proses politik, seperti: desentralisasi, demokratisasi, dan politik kesehatan yang berdampak pada
pembangunan kesehatan, sebagai contoh: banyaknya peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang menggunakan isu kesehatan sebagai janji politik.
• Proses desentralisasi yang semula diharapkan mampu memberdayakan daerah dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, namun dalam kenyataannya belum sepenuhnya berjalan dan bahkan memunculkan ephoria di daerah yang mengakibatkan pembangunan kesehatan terkendala.
• Secara geografis, sebagian besar wilayah Indonesia rawan bencana, di sisi lain situasi sosial politik yang berkembang sering menimbulkan konflik sosial yang pada akhirnya memunculkan berbagai masalah kesehatan,
• Perangkat regulasi dan hukum yang terkait dengan kesehatan masih belum memadai, sementara itu kesadaran hukum masyarakat masih rendah, dan masih lemahnya penegakan hukum menyebabkan berbagai hambatan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
SUB-SISTEM DLM SKN
SKN 20041. SUBSISTEM UPAYA
KESEHATAN 2. SUBSISTEM PEMBIAYAAN
KESEHATAN 3. SUBSISTEM SUMBERDAYA
MANUSIA KESEHATAN4. SUBSISTEM OBAT DAN ALAT
KESEHATAN5. SUBSISTEM MANAJEMEN 6. SUBSISTEM PEMBERDAYAAN
MASYARA-
SKN 2009
1. SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN 2. SUBSISTEM PEMBIAYAAN
KESEHATAN 3. SUBSISTEM SUMBERDAYA
MANUSIA KESEHATAN4. SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI,
ALAT KESEHATAN DAN MAKANAN MINUMAN
5. SUBSISTEM MANAJEMEN DAN INFORMASI KESEHATAN
6. SUBSISTEM PEMBERDAYAAN MASYARA-
Isu dalam SKNUU No. 36/2009: Bab XIII: Pengelolaan Kesehatan Pasal 67:(1) Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan olehPemerintah,
pemerintah daerah dan/atau masyarakat melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
(2) Pengelolaan kesehatan dilakukan secara berjenjang di pusat dan daerah.(3) Pengelolaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat
dalam suatu sistem kesehatan nasional.(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
diatur dengan Peraturan Presiden.
Kinerja SKN
Luas Wilayah dalam Km2 1.890.754
Provinsi 33
Kabupaten – Kota 440
-Kabupaten 359
-Kota 91
Kecamatan 7.054
Desa 62.080
Kelurahan 6,918
Total Populasi
220.000.000
Profil Negeriku Indonesia
39
BUKTI-1:Kualitas Manusia Indonesia
diantara negara-negara ASEANIPM IPM IPM
1990 1995 2000 Index Ranking Index Ranking
1. Singapura 0,821 0,859 - 0,902 25 0,907 252. Brunei Darussalam - - - 0,867 33 0,866 333. Malaysia 0,720 0,759 0,789 0,793 59 0,796 614. Thailand 0.707 0,742 - 0,768 76 0,778 735. Philippines 0,719 0,735 - 0,753 83 0,758 846. Vietnam 0,610 0,649 0,686 0,691 112 0,704 1087. Indonesia 0,623 0,662 0,680 0,692 111 0,697 1108. Kamboja - 0,540 0,551 0,568 130 0,571 1309. Myanmar - - - 0,551 132 0,578 12910. Laos 0,449 0,485 0,520 0,534 135 0,545 13311. Timor Leste 0,436 157 0,513 140
IPM 2003Negara
IPM 2002
40
BUKTI-2:Komitmen Anggaran ASEAN
Publik Masyarakat Jumlah Publik Masyarakat Jumlah
1. Singapura 1,3 2,6 3,9 1,3 3,0 4,3
2. Brunei Darussalam 2,5 0,6 3,1 2,7 0,8 3,5
3. Malaysia 2,1 1,8 3,9 2,0 1,8 3,8
4. Thailand 2,1 1,6 3,7 3,1 1,3 4,4
5. Philippines 1,5 1,8 3,3 1,1 1,8 2,9
6. Indonesia 0,6 1,8 2,4 1,2 2,0 3,2
7. Vietnam 1,5 3,7 4,2 1,5 3,7 4,2
8. Kamboja 1,8 10,0 11,8 2,1 9,9 12,0
9. Myanmar 0,4 1,7 2,1 0,4 1,8 2,2
10. Laos 1,7 1,4 3,1 1,5 1,4 2,9
11. Timor Leste 5,8 4,0 9,8 6,2 3,5 9,7
2001 2002Negara
Bukti-4: pembiayaan
• Piramida terbalik• Jumlah kecil• Terpecah-pecah• Kurang u/ kegiatan operasional• Lemah hubungan dengan kinerja• Telat turun dan penyerapan kecil• Cenderung pada infrastruktur - fisik• Cenderung kuratif• Alokasi yang kaku• Kebocoran - inefisien
Pusat
Provinsi
Kab/Kota
Puskesmas
Sources: Cited and Modified from Ascobat Gani, 2006
Administrasi
Pertemuan
Pembinaan
Pelayanan Masyarakat
Bukti-5:Belanja kesehatan Pemerintah
Thn Populasi Total Health Expenditure Per Capita HE US$2003 214.374.096 2.660.981.489.999 12.413 1,38 2004 216.517.837 5.294.553.000.000 24.453 2,72 2005 218.683.015 7.795.950.000.000 35.650 3,96 2006 220.869.845 13.532.544.000.000 61.269 6,81
No. Komponen (2003) Alokasi Penyerapan %
Serap%
Komponen 1 Sekretariat Jenderal 1.276.754.589.999 1.226.050.679.773 96,03% 47,98%
3Pembinaan Kesehatan Masyarakat
78.584.089.000 62.416.929.437 79,43% 2,95%
4 Pelayanan Medik 655.870.376.000 475.836.364.817 72,55% 24,65% 5 P2 PL 560.298.527.000 458.611.974.000 81,85% 21,06% 6 Yanfar 11.413.225.000 11.197.826.903 98,11% 0,43% 7 Penelitian dan Pengemb 13.626.468.000 13.607.865.000 99,86% 0,51% 8 SDM Kes 64.434.215.000 50.593.107.798 78,52% 2,42% Total DOH 2.660.981.489.999 2.298.314.747.728 86,37% 100,00%
Bukti-6:Kesenjangan SDM kesehatan
No. Jenis Tenaga Ratio Kebutuhn Nyata Gap
1 Dokter Specialist 1 : 16.000 13.440 5.000 8.440
2 Dokter Umum 1 : 5.000 43.000 16.108 26.892
3 Dokter Gigi 1 : 19.000 11.316 4.715 6.601
4 Perawat 1 : 2.000 107.500 64.251 43.249
5 Bidan 1 : 3.500 61.429 47.148 14.281
6 Apoteker 1 : 20.000 10.750 943 9.807
7 Kes. Masyarakat 1 : 13.000 16.538 3.356 13.182
8 Nutrionist 1 : 4.500 47.778 6.075 41.703
Bukti-7:pelayanan yang tidak merata
Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Rumah sakit umumnya berlokasi di Ibukota Kabupaten - Propinsi Puskesmas berlokasi di ibukota kecamatan dan wilayah perkotaan
Tenaga Kesehatan: Lebih memilih bertugas di daerah perkotaan dan daerah dengan
sosial ekonomi lebih tinggi
Wilayah:Jawa > Sumatera > Sulawesi > Kalimantan > Papua
45
Introspeksi: Mengapa demikian?
• Apa sebab kualitas manusia Indonesia seperti tertinggal/terkejar oleh negara-negara lain?
• Apakah kesehatan tidak berperan dalam peningkatan kualitas manusia?
• Apakah kesehatan tidak melakukan upaya yang memadai?
SISTEM KESEHATAN DAERAH
(SISKESDA)
Landasan Yuridis Sistem Kesehatan Daerah: SKN 2004
• Bab III: Pokok-pokok SKN, Hubungan SKN dg SKD• Untuk menjamin keberhasilan pembangunan kesehatan di
daerah perlu dikembangkan Sistem. • Kesehatan Daerah (SKD). Dalam kaitan ini kedudukan SKN
merupakan suprasistem dari SKD.• SKD menguraikan secara spesifik unsur-unsur upaya
kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan sesuai dengan potensi dan kondisi daerah. SKD merupakan acuan bagi berbagai pihak dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah.
Landasan Yuridis Sistem Kesehatan Daerah: SKN 2009
• Bab VI: Dukungan Penyelenggaran SKNB. Tatacara Penyelenggaraan SKN• Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah perlu
memperhatikan SKN dan peraturan daerah setempat. • Untuk menjaga kepentingan rakyat, penyelenggaraan SKN
memerlukan peran regulasi dari pemerintah sesuai dengan tingkatannya (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota)
C. Penyelenggara SKN• Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah
berperan sebagai penanggung-jawab, penggerak, pelaksana, dan pembina pembangunan kesehatan dalam lingkup wilayah kerja dan kewenangan masing-masing.
MENGAPA HARUS ADA SKD ?
1. Kesehatan belum menjadi mainstraim pembangunan krn :
a. Anggapan pihak luar hanya bersifat tradisionalb. Ada kesehatan sektor kesehatan main sendiri
2. Pelaksanaan dari Renstra Pembangunan Kesehatan
Bentuk dasar SKDBisa bervariasi dengan tetap menjamin 3 Tujuan• 1. Peningkatan derajat kes setinggi-tingginya• 2. Pelayanan yang tanggap dan bertanggung jawab
terhadap harapan penduduk• 3. Adil dalam kontribusi keuangandan berjalannya 4 f 4 Fungsi kunci :• 1. Penyediaan upaya pelayanan• 2. Penyediaan sumber daya• 3. Pembiayaan• 4. Stewarhip
ESENSI PROSES PENGEMBANGAN SKD
1. Memahami proses pelayanan kesehatan2. Memotret kapasitas sistem saat ini3. Menetapkan sistem yg akan dikembangkan4. Analisis kesenjangan5. Strategi tranformasi
Sistem Kesehatan Daerah
• Merupakan penyelenggaraan pembangunan Kesehatan
• Mengacu kepada SKNDapat berupa : 1. Sistem Kesehatan Propinsi (SKP)2. Sistem Kesehatan Kota/ Kabupaten (SKK)
GAMBARAN SKD YG ADA
• Copy Paste SKN• Tidak menggambarkan permasalahan spesifik• Kontruksi sistem belum mengarah pada
perubahan dan perbaikan• Belum memasukan analisis kebutuhan dan
kesenjangan• Tahapan penerapan sistem yg akan dibangun
belum terlihat
IMPLIKASI TERHDP MANAJEMEN KESEHATAN
• Belum menjadi acuan dan pedoman• Manajemen kesehatan kembali kepada
rutinitas• Pola pikir sistem tidak dipergunakan dalam
meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan
Arahan WHO untuk membuat Sistem Kesehatan
• Dirancang dengan baik• Dikelola dengan baik
Sistem yang Gagal-1
StepA
Step B
StepC
Step D
Step EInputs
Outputs
Unit/ 25 20 18 17 20hari Permintaan Konsumen 15
Berapa output maximum sistem per hari?
Berapa output yang bisa dimanfaatkan?
Dimanakah rantai terlemah?
Ini masuk kegagalan yang mana?
Sistem yang Gagal-2
StepA
Step B
StepC
Step D
Step EInputs
Outputs
Unit/ 25 20 18 17 20hari Permintaan Konsumen 25
Berapa output maximum sistem per hari?
Berapa output yang bisa dimanfaatkan?
Dimanakah rantai terlemah?
Ini masuk kegagalan yang mana?
Sistem yang Gagal-3
StepA
Step B
StepC
Step D
Step EInputs
Outputs
Kg Mas/ 25 25 25 25 25hari Permintaan Konsumen 25 Kg Baja
Berapa output maximum sistem per hari?
Berapa output yang bisa dimanfaatkan?
Dimanakah rantai terlemah?
Ini masuk kegagalan yang mana?
• 1 butir baso seharga Rp 1000 yang dikonversi dari tepung tapioka 10 gram, bumbu2 seberat 3 gram. Berat baso jadi rata-rata 20 gram (air 7 gram)
• Diberikan bahan sebanyak 1000 gram tepung tapioka dan bumbu2 seberat 300 gram
• Diperoleh hasil 80 butir baso masing 2 beratnya 20 gram
Sistem yang Gagal-4
Masalah Kesehatan MasyarakatMasalah Kesehatan Masyarakat
DBDFlu Burung Polio
ISPA
Busung Lapar
HIV
Narkoba
Diare
SebabTidak Langsung
SebabMendasar
SebabLangsung
Individu
Keluarga
Masyarakat
Sakit
GiziJender
Pendidikan,Penghasilan,SDA, Ecosyst.
Kesehatan
Kesehatan +Sektor Lain
SektorLain
Masalah Pelayanan KesehatanMasalah Pelayanan Kesehatan
SDMMalpraktek LambatKepuasan
pelanggan Standar-standar
Kualitas Rendah
Tak Berizin
SebabTidak Langsung
SebabMendasar
SebabLangsung
Individu
Keluarga
Masyarakat
Sakit
GiziJender
Pendidikan,Penghasilan,SDA, Ecosyst.
Kesehatan
Kesehatan +Sektor Lain
SektorLain
Hirarki Domain
Cap. Build.Partnersh.Tech. Ass.
AdvocacyRes. Mob.Cond. Env.
ServiceDelivery
Intervensi
SebabTidak Langsung
Sebab-SebabMendasar
SebabLangsung
Sebab
Sktr. Kes.(+)Sktr. Lain
SektorLainSemua
SektorKesehatan
Domain
Jangka Menengah
JangkaPanjang
JangkaPendek
Dampak
HDI HDI
LIFE EXPECTANCY LIFE EXPECTANCY
¯ MORB.¯ MORB. ¯ CDeathR¯ CDeathR ¯ IMR¯ IMR ¯ MMR¯ MMR UTIL UTIL
CDR TBC CF HIV/AIDS¯ CFR CD/NCD EWS QS
¯ Bumil KEK¯ Anemia Bumil QS Sarkes Ponek/d
¯ CD¯ NCD¯
¯
¯ BBLR QS MTBS
Kepesertaan Gakin Ratio Sarana Pembiayaan Kes.
Ling. Sehat Status Gizi Promkes Imunisasi Empower
Respon Time Gadar SDM Trampil Peralatan SOP & STANDAR Sarana QA
Gizi Bumil&Balita Cakupan Imuni Persalinan Nakes Kn1-2 Peralatan
K1 & K4 PMT Bumil Promkes Persalinan Nakes
Sistem Pemb. Fisik Anggaran Kes
Kontribusi
POLA PIKIR INDIKATOR KESEHATAN
Program Prioritas & Kegiatan Strategis
DeterminanKota Sehat
Intervensi Sasaran Domain
IS 2010
Kemitraanpean
kapasitas
Pelayanan kesmutu,cakupan
akses
Direct causes
Indirect causes
Basic causes
PenyakitHost,agent,
env
GenderNutrisi
SDA,topografiGeografi,SDMPendidikan,
Income
IndividuKelompmasy
Advokasi,lingk kondusif,asistensi,koord,
SDSektor lain
>>>>>
Depkes <<<Sektor lain >>
Depkes >>>
PEMDA
DPRD
Kab/ KotaSEHAT
DINASKESEHATAN
KIMPRASWILDINAS
TERKAIT LAIN
L S M
MITRA LAIN
MASYARAKAT
ASOSIASI
DUNIA USAHA/SWASTA
STAKEHOLDERS KESEHATAN
Koordinasi & Integrasi