sistem penggajian pemerintah atau perusahaan melalui kerjasama dengan perbankan syariah sebagai...
DESCRIPTION
Ekonomi secara syariah mungkin memang terdengar tabu di telinga masyarakat Indonesia. Selain karena kalah populer dengan ekonomi konvensional yang sudah terlebih dahulu masuk ke Indonesia, jarang ada sosialisasi di masyarakat. Selama dua dekade terakhir, perkembangan ekonomi syariah telah merambah ke sektor riil seperti pendidikan, perdagangan, fashion, industry kreatif, UMKM, dan investasi. Pertumbuhan sektor riil maupun sektor perbankan dan non bank mencapai rata-rata 40 persen setiap tahun. Pertumbuhan tersebut lebih besar dibandingkan pertumbuhan ekonomi konvensional sebesar 19 persen saja.TRANSCRIPT
Sistem Penggajian Pemerintah atau Perusahaan Melalui
Kerjasama dengan Perbankan Syariah sebagai Gerakan
Nasionalisasi sekaligus Meningkatkan Keuntungan Produk-
Produk Perbankan Syariah
Diusulkan oleh :
(Arie Setiawan-F3311021)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2013
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah S.W.T yang masih memberikan rahmat
dan karunianya, sehingga essay saya ini dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu.
Saya memilih judul “Sistem Penggajian Pemerintah atau Perusahaan Melalui
Kerjasama dengan Perbankan Syariah sebagai Gerakan Nasionalisasi Sekaligus
Meningkatkan Keuntungan Produk-Produk Perbankan Syariah” karena saya melihat
terdapat kesempatan bagi perbankan syariah untuk ikut serta dalam program kerjasama
tersebut. Melihat banyaknya kejadian di lapangan bahwa bank konvensional yang
mayoritas mengambil peran serta dalam program tersebut, maka dengan essay ini saya
mengajak kepada para stockholder syariah untuk turut berperan dalam program-
program semacam itu. Kita harus secara serius mengembangkan sayap ekonomi syariah
di Indonesia yang jelas-jelas lebih unggul ketimbang sistem ekonomi konvensional.
Kenyataan tersebut diyakinkan dengan pesatnya pengembangan ekonomi syariah di
beberapa negara maju yang notabene jumlah umat muslim di negara-negara tersebut
menjadi minoritas.
Saya berharap semoga dengan tulisan saya membuat perbankan syariah bisa
lebih konsisten dalam usaha menumbuhkan ekonomi syariah di Indonesia. Terimakasih
atas perhatian Bapak/Ibu.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penulis,
Arie Setiawan
i
Daftar Isi
Halaman Cover
1. Kata Pengantar………………………………………………………..i
2. Daftar Isi……………………………………………………………...ii
3. Ringkasan ……………………………………………………………iii
4. Naskah Essay………………………………………………………….1
5. Lembar Pernyataan Orisinilitas Karya………………………………..7
6. Formulir Pendaftaran……………………………………….…………8
ii
Ringkasan
Negeri ini memang mayoritas penduduknya beragama islam, namun justru keberadaan ekonomi secara syariah belum mendapat tempat layak di masyarakat. Hal itu juga berdampak pada jangkauan pasar para stakeholder syariah yang cenderung sempit. Dengan pasar yang sempit, maka volume perputaran uang ekonomi berprinsip syariah tidak sebanyak pada ekonomi berprinsip kapitalis. Karena keadaan itulah perlu adanya suatu strategi untuk lebih memperluas pasar keuangan syariah agar perputaran uang yang terjadi semakin meningkat dan keuntungan dari produk-produk perbankan syariah dapat dimaksimalkan. Selain itu, gerakan tersebut juga berfungsi sebagai stimulus nasionalisasi sistem ekonomi syariah di Indonesia. Prinsip ekonomi syariah secara induk ada 5, yaitu : (1) Pendayagunaan konsep Zakat, Infak dan Sedekah dalam mengentaskan kemiskinan; (2) Larangan melakukan Riba; (3) Membagi Resiko (Risk Sharing); (4) Dilarang terjadinya eksploitasi secara besar-besaran; (5) Menjauhi usaha yang bersifat spekulatif. Dari beberapa prinsip tersebut akhirnya terungkap beberapa keunggulan sistem ekonomi syariah yang mengalahkan sistem ekonomi kapitalis, sosialis, dsb. Hal tersebut diperkuat dengan fakta bahwa beberapa negara di Eropa serta Amerika Serikat ikut menganut sistem ekonomi syariah dengan alasan keunggulan yang tidak dimiliki sistem ekonomi lain.
Salah satu cara untuk memperluas pasar ekonomi syariah dan memaksimalkan keuntungan produk-produk syariah adalah melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah atau perusahaan berkaitan soal sistem penggajian pegawai. Cara ini bukan merupakan cara perluasan pasar perbankan yang baru, namun saya melihat pemain mayoritas adalah perbankan konvensional. Maka dari itu saya mengajak untuk para stakeholder syariah khususnya perbankan syariah untuk turut berperan dalam pola kerjasama yang sama. Walaupun sama, saya yakin akan tetap memuncullkan sifat-sifat istimewa perbankan syariah tersendiri yang merupakan nilai tambah dibandingkan dengan ekonomi konvensional. Pelaksanaanya ada 3 tahapan,yaitu : (1) Negosiasi; (2) Melakukan perjanjian tertulis (MoU); dan (3) Pelaksanaan Kewajiban.
Ekonomi Islam bukan semata-mata komoditi umat Islam saja, karena sejatinya ekonomi Islam hanya menegakkan hukum-hukum ke-Islam-an dalam kegiatan jual beli, khususnya perbankan. Sistem penggajian pemerintah atau perusahaan melalui kerjasama dengan perbankan syariah diharapkan dapat meningkatkan keuntungan produk-produk perbankan syariah yang selama ini kalah saing dengan perbankan konvensional. Selain itu, cara tersebut juga dapat menggairahkan ekonomi syariah secara bertahap yang pada akhirnya dapat menjadi salah satu cikal bakal terciptanya nasionalisasi ekonomi syariah di seluruh wilayah Indonesia.
iii
Sistem Penggajian Pemerintah atau Perusahaan Melalui Kerjasama dengan
Perbankan Syariah sebagai Gerakan Nasionalisasi Sekaligus Meningkatkan
Keuntungan Produk-Produk Perbankan Syariah
Oleh : Arie Setiawan
Ekonomi secara syariah mungkin memang terdengar tabu di telinga masyarakat
Indonesia. Selain karena kalah populer dengan ekonomi konvensional yang sudah
terlebih dahulu masuk ke Indonesia, jarang ada sosialisasi di masyarakat. Selama dua
dekade terakhir, perkembangan ekonomi syariah telah merambah ke sektor riil seperti
pendidikan, perdagangan, fashion, industry kreatif, UMKM, dan investasi. Pertumbuhan
sektor riil maupun sektor perbankan dan non bank mencapai rata-rata 40 persen setiap
tahun. Pertumbuhan tersebut lebih besar dibandingkan pertumbuhan ekonomi
konvensional sebesar 19 persen saja.
Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia sebenarnya sudah lebih baik
daripada ekonomi konvensional. Namun apabila dibandingkan dengan negara-negara
Eropa seperti Inggris, Perancis, Jerman bahkan negara adidaya Amerika Serikat,
Indonesia justru bukan negara dengan perkembangan ekonomi syariah yang sebanding
dengan negara-negara tersebut. Ironisnya jumlah umat muslim di negara-negara tersebut
tidak sebanyak di Indonesia, namun kita ternyata kalah dalam hal pertumbuhan ekonomi
syariah. Selain itu perekonomian syariah sering di pandang sebelah mata oleh
masyarakat, sehingga dampak berkelanjutan adalah kurang mendapat perhatian lebih
oleh pemerintah. Fakta lain menunjukkan bahwa profit yang dihasilkan dari operasi
perbankan syariah tidak sebesar profit perbankan konvensional. Dengan tingkat
perputaran uang yang rendah, ekonomi syariah seperti tertimpa tangga setelah jatuh oleh
pamor ekonomi konvensional.
1
Prinsip dalam Ekonomi Islam
Sejatinya prinsip ekonomi islam hanya mengacu pada nilai-nilai normatif dalam
ajaran Islam meliputi ajaran Al-quran, Hadish, serta ketentuan-ketentuan yang diberikan
kepada para tabi’in saat meneruskan negara sepeninggal nabi dan para sahabat.
Prinsip 1: Pendayagunaan konsep Zakat, Infak dan Sedekah dalam mengentaskan
kemiskinan
Prinsip ini lebih menekankan pada pelaksanaan zakat, infak dan sedekah kepada
kaum duha'afa, yatim piatu, fakir miskin dan lain-lain yang termasuk dalam 8 asnaf
mustahik zakat sebagai bentuk ibadah. Secara tidak langsung, hal ini akan menghapus
kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin dengan serta merta mencapai
kesejahteraan dan keadilan sosial masyarakat.
Prinsip 2: Larangan melakukan Riba
Larangan melakukan riba telah tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah.
Dalam prakteknya, riba sering dikaitkan dengan bunga bank namun sebenarnya tidak
hanya tentang bunga bank konvensional tetapi menggandakan uang atau berharap
mendapat keuntungan berlipat-lipat bisa juga disebut riba. Koperasi berkedok syariah
tetapi melakukan manipulasi dengan mengiming-imingi nasabahnya dengan keuntungan
banyak bahkan berkali-kali lipat dari kewajaran suatu bisnis itu bisa juga dikatakan riba.
Prinsip 3 Membagi Resiko (Risk Sharing)
Ekonomi Islam menjunjung tinggi azas kebersamaan dan keadilan. Dari
penjelasan tersebut, maka dalam ekonomi syariah tidak membolehkan salah satu pihak
yang berkongsi rugi sendirian, oleh karena itu resiko kerugian pada usaha bersama di
bagi secara adil dan bijak agar tidak ada satu pihak yang merasa. Inilah ajaran bisnis
yang mengajarkan kepada kita tentang kebersamaan, keadilan dan transparansi. Hal-hal
itulah yang menjadi kekuatan spesial dalam ekonomi Islam.
2
Prinsip 4. Dilarang terjadinya eksploitasi secara besar-besaran
Suatu kegiatan industri dan bisnis yang hanya mengeksploitasi kekayaan alam
dan sumber daya manusia tetapi tidak mampu menjaga keseimbangan ekonomi dan
memerhatikan hak-hak pekerja amat sangat dibenci bahkan dilarang dalam prinsip
Ekonomi Islam. Arti eksploitasi di sini adalah berupa pembagian keuntungan yang berat
sebelah, kontrak kerjasama yang tidak adil dan ternyata lebih besar mudharat daripada
manfaatnya. Jika hal ini terjadi maka sesuai ajaran Islam dalam prinsip keempat ini kita
semestinya menggugat kontrak kerjasama tersebut.
Prinsip 5: Menjauhi usaha yang bersifat spekulatif
Sistem ekonomi kapitalis usahanya banyak di topang dan di dukung dengan
usaha model spekulatif.
Keunggulan Ekonomi Syariah
Dengan maraknya pemberitaan bank-bank konvensional yang sering terpuruk
saat terjadi krisis moneter, bank syariah justru nampak semakin kuat dari waktu ke
waktu. Hal ini dikarenakan dari keunggulan sistem bank ekonomi syariah yang tidak
menggunakan instumen derivatif seperti sistem bank konvensional. Ekonomi syariah
juga memberlakukan perjanjian yang bersifat pasti dan transparan, dengan konsekuensi
perjanjian tidak berlaku apabila sifat-sifat perjanjian tersebut tidak terpenuhi. Oleh
sebab itu, ekonomi syariah jauh dari ketidakpastian. Jika terkena risiko, maka kerugian
akan dibagi antara kedua belah pihak, begitu juga apabila ada keuntungan.
Sistem penggajian pemerintah atau perusahaan melalui kerjasama dengan
perbankan syariah
Kebetulan ibu saya sejak puluhan tahun lalu bekerja di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Karanganyar atau biasa di panggil Rumah Sakit Njengglong. Bulan
3
November lalu saya mendapat informasi dari beliau bahwa sistem penerimaan gaji
mulai Bulan Desember tidak lagi memakai sistem manual, tetapi menggunakan sistem
rekening tabungan dengan kartu kredit (credit card) di salah satu bank daerah di
Karanganyar. Dengan kebijakan tersebut, setiap pegawai akan mempunyai rekening
tabungan serta pihak bank secara terintegrasi akan mendistribusikan penerimaan gaji
pegawai pada rekening-rekening tersebut.
Jelas ada keuntungan yang sama-sama dirasakan oleh pemerintah maupun bank
dari kerjasama tersebut. Pemerintah merasa praktis dalam pendistribusian gaji pegawai
serta meminimalisir tindak kejahatan yang mungkin terjadi saat pengambilan uang tunai
ke bank. Sementara bagi pihak bank, jumlah nasabah akan bertambah. Ini berarti
pendapatan dari jasa tabungan akan naik.
Peluang yang sama seharusnya dapat dilirik oleh bank syariah. Sebenarnya
kerjasama tersebut bukanlah hal baru dalam strategi perluasan pasar perbankan, namun
minimnya pemain perbankan syariah membuat bank syariah tidak dikenal. Dengan
mengadakan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat atau perusahaan, maka
peluang tumbuhnya keuntungan dari jasa perbankan syariah akan semakin tinggi.
Keuntungan pendapatan bank syariah dari cara diatas akan meningkatkan kegiatan
operasi produk-produk bank syariah seperti produk penyaluran dana, produk
penghimpun dana dan produk jasa perbankan syariah lainnya. Selain itu, masyarakat
akan secara langsung merasakan sendiri keuntungan memakai sistem perbankan syariah.
Daerah Sragen (masih dekat dengan daerah Karanganyar) terdapat salah satu
perusahaan tekstil besar yang menerapkan sistem gaji yang bekerja sama dengan
perbankan. Kali ini perusahaan tersebut bekerjasama dengan salah satu bank
konvensional bertaraf nasional. Para pekerja mendapat gaji melalui kartu ATM yang
sengaja diberikan pihak perusahaan. Kita bisa membayangkan berapa banyak nasabah
dadakan yang didapat.
Terlepas dari keuntungan jasa produk penghimpun dana masyarakat yang bisa di
peroleh bank syariah, ada beberapa potensi keuntungan lainnya. Masyarakat akan mulai
4
mengenal semua hal tentang perbankan syariah termasuk keuntungan produk-produk
syariah lain dalam lini produk penyaluran dana (Ba’i Al Murabahah; Ba’i Assalam; Ba’i Al
Istishna; Musyarakah; Mudharabah) dan jasa perbankan syariah lainnya(Sharf /Jual Beli
Valuta Asing dan Ijarah /Sewa)
Tahapan teknis pelaksanaan program tersebut dilihat dari pihak bank harus
melalui 3 tahap, yaitu : negosiasi, melakukan perjanjian tertulis, dan pelaksanaan
kewajiban.
Negosiasi
Dalam tahap negosiasi, pihak bank syariah berusaha melakukan pendekatan
disertai proses bertukar pikiran dengan pihak pemerintah daerah atau perusahaan
tentang kerjasama yang ditawarkan. Dalam hal ini juga perlu dilakukan sosialisasi
kepada pihak-pihak pemangku jabatan di pemerintahan dan perusahaan tentang seluk
beluk keuangan syariah yang lebih menguntungkan dan menjanjikan di masa
mendatang. Inilah tahapan paling penting dalam pelaksanaan tujuan kerjasama ini.
Bukan suatu pekerjaan mudah dalam menjajakan produk yang bisa saya bilang tabu di
pikiran masyarakat. Disinilah ketangguhan dan kekuatan stakeholder perbankan syariah
diuji. Keahlian marketing dan promosi sangat diperlukan guna meyakinkan pihak
pemerintah daerah maupun direktur perusahaan untuk merasa perlu menerapkan sistem
baru tersebut.
Melakukan Perjanjian Tertulis (MoU)
Setelah pihak pemerintah setuju untuk menerima kerjasama distribusi gaji
pegawai melalui rekening tabungan bank syariah, maka tindak lanjut dari persetujuan
tersebut adalah melakukan perjanjian secara tertulis (Memo of Understanding). Hal ini
bertujuan sebagai langkah antisipasi awal apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan
diluar kesepakatan. Dalam perjanjian tersebut haruslah disebutkan secara tegas
mengenai hak dan kewajiban antar pihak, mencakup kewenangan dan tanggung jawab
yang di miliki pihak-pihak yang melakukan perikatan.
5
Pelaksanaan Kewajiban
Pihak bank syariah melakukan kewajibannya untuk memenuhi konsekuensi dari
perjanjian yang telah dibuat. Rekening umum kas daerah atau rekening perusahaan yang
merupakan simpanan dana pemerintah atau perusahaan pada bank selanjutnya
didistribusikan ke semua rekening tabungan para pegawai.
Akhirnya, ekonomi secara syariah memang memiliki keunggulan dibandingkan
ekonomi konvensional yang bersifat kapitalis. Sebagai umat Islam, kita memang harus
menerapkan segala sesuatunya merujuk pada tuntunan Al-Quran dan Al-Hadish seperti
yang telah Rasulullah sabdakan sebelum beliau wafat. Ekonomi secara syariah memang
sistem ekonomi terbaik di dunia, sehingga tak ada keraguan lagi bagi seluruh rakyat
negeri ini untuk memilih sesuatu yang terbaik entah itu golongan umat Islam maupun
tidak. Ekonomi Islam bukan semata-mata komoditi umat Islam saja, karena sejatinya
ekonomi Islam hanya menegakkan hukum-hukum ke-Islam-an dalam kegiatan jual beli,
khususnya perbankan. Sistem Penggajian pemerintah atau perusahaan melalui
kerjasama dengan perbankan syariah diharapkan dapat menggairahkan ekonomi syariah
secara bertahap yang pada akhirnya dapat menjadi salah satu cikal bakal terciptanya
nasionalisasi ekonomi syariah di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, tujuan pokoknya
adalah untuk meningkatkan keuntungan produk-produk perbankan syariah.
6
Lembar Pernyataan
ORISINILITAS KARYA
Judul Naskah Esai : Sistem Penggajian Pemerintah atau Perusahaan
Melalui Kerjasama dengan Perbankan Syariah
sebagai Gerakan Nasionalisasi Sekaligus
Meningkatkan Keuntungan Produk-Produk
Perbankan Syariah
Nama Penulis : Arie Setiawan
Tempat & Tanggal Lahir : Karanganyar, 03 September 1993
Pekerjaan : Mahasiswa
Domisili : Perum Korpri RT 01/ 12, Kel. Popongan, Kec.
Karanganyar, Kab. Karanganyar. 57715
Alamat Email : [email protected]
Telepon/ponsel : 085643085411
Dengan ini saya menyatakan bahwa tulisan/naskah yang saya ikutkan adalah
benar-benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah diikutkan dalam segala bentuk
perlombaan serta belum pernah di muat dimanapun.
Apabila di kemudian hari terjadi tulisan/naskah saya tidak sesuai dengan
pernyataan tersebut di atas, maka serta merta tulisan/naskah saya di anggap gugur.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
7
Formulir Pendaftaran
Judul Naskah Esai : Sistem Penggajian Pemerintah atau Perusahaan
Melalui Kerjasama dengan Perbankan Syariah
sebagai Gerakan Nasionalisasi Sekaligus
Meningkatkan Keuntungan Produk-Produk
Perbankan Syariah
Nama Penulis atau Peserta : Arie Setiawan
Tempat dan Tanggal Lahir : Karanganyar, 03 September 1993
Pekerjaan : Mahasiswa
Domisili (Alamat Surat) : Perum Korpri RT 01/12, Kel. Popongan, Kec.
Karanganyar, Kab. Karanganyar. Jawa Tengah. 57715
Alamat Email : [email protected]
Telepon, Ponsel : 085643085411
8