sistem manajemen mutu konstruksi

15
Modul ke: Fakultas Program Studi Sistem Manajemen Mutu Konstruksi PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 Budi Santosa, ST. MT 05 FTSP Teknik Sipil

Upload: windannisa

Post on 15-Jan-2016

130 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

SMM Teknik Sipilbtyf65tr6tgtyg67t

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Sistem Manajemen MutuKonstruksiPENERAPAN SMM ISO 9001:2008

Budi Santosa, ST. MT

05FTSP

Teknik Sipil

Page 2: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

Sumber : Dr. Devi Triyadi

Page 3: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

Apa itu ISO ?

International organization for standardization, jadi kalau Lab X memiliki sertifikasi ISO berarti Sistem Manajemen Mutu perusahaanini sudah memenuhi persyaratan standard Internasional.

Page 4: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

Tujuan utamanya

adalah untuk mencapai kepuasaan

pelanggan melalui perbaikan

berkesinambungan dan pencegahan

ketidaksesuaian.

Page 5: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

IAF

KAN UKAS ANAB

SUCOFINDO LLOYD’S URS SGS

PUDC

ORGANISATATIONS CERTIFIED TO ISO 9001:2008

ACCREDITATION BODIES

DNV

CERTIFIYING BODY

JASANZ

SAI GLOBAL

ACCREDITATION ISO 15189 :2007

PUDC

PRODIA CITO

CERTIFIYING BODY

Page 6: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui penyediaan jaminan mutu yang lebih baik.

2. Nilai kompetisi dan image perusahaan semakin meningkat

3. Meningkatkan produktivitas, efektifitas, dan efisiensi4. Identifikasi dan mampu telusur permasalahan dan

improvement5. Sistem Kerja yang sistematis6. Standar kerja yang dapat diterapkan untuk membuka

cabang baru7. Hasil produksi/mutu terjamin8. Meningkatkan kinerja karyawan9. Pencapaian Target & Perencanaan target selanjut

MANFAAT PENERAPAN ISO 9001:2008

Page 7: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

Langkah-langkah Penerapan

Page 8: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

• Sangat penting merencanakan strategi, kebijakan, sasaran, ukuran, dan evaluasi

• Perencanaan: Sumber daya: Biaya lembur pegawai, ATK, Akreditasi, konsultan, kalibrasi, dsb

Komitmen semua personelMenjalankan SMM dengan konsisten

Page 9: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

Seorang Management Representatif (MR) yang bertugas untuk mengelola, memantau, mengevaluasi dan mengkoordinasikan SMM di lapangan untuk meningkatkan operasi dan perbaikan yang efektif dan efisien.

Seorang Pengendali dokumen, yang bertugas mengendalikan seluruh dokumen mutu dalam menerapkan SMM mulai dari mendistribusikan, menyimpan, memelihara, menarik dokumen, memusnahkan dan memastikan bahwa dokumen mutu yang beredar adalah dokumen terkini dan paling mutakhir.

Personil wakil dari tiap-tiap unit kerja yang bertugas membuat dan membangun SMM di lingkungan

Page 10: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

bertujuan untuk memberikan kesadaran mutu dan memberikan pemahaman persyaratan kepada Manajemen dan Tim ISO.

Sosialisasi tentang ISO 9001 kepada semua karyawan

Page 11: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

Struktur ISO 9001:2008

1. Ruang Lingkup2. Referensi Standar3. Istilah dan Definisi4. Sistem Manajemen Mutu5. Tanggungjawab Manajemen6. Manajemen Sumber Daya7. Realisasi Produk8. Pengukuran, Analisa dan Perbaikan

Page 12: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

3.2 Pembuatan Kebijakan Mutu, Bussinesproses Mapping,Sasaran Mutu dll

Page 13: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

Kebijakan Mutu adalah tujuan dan arah dari organisasi terkait dengan kualitas, yang secara formal ditetapkan oleh manajemen.

Page 14: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

14

OutputInput

Pengukuran,analisis &

penyempurnaan

Pengukuran,analisis &

penyempurnaan

ManajemenSumber DayaManajemenSumber Daya

Tanggung jawabManajemen

Tanggung jawabManajemen

RealisasiProdukRealisasiProduk ProdukProduk

Pelanggan

Persyaratan

Pelanggan

Kepuasan

penyempurnaan yang BerkesinambunganSistem Manajemen Mutu

Model Proses smm

Page 15: Sistem Manajemen Mutu Konstruksi

Target yang ingin dicapai dalam periode yang pendek oleh suatu departemen dalam setiap prosedur

Contoh : Sasaran Mutu bagian Pengambilan sampel• Jumlah ketidaksesuaian jenis, kualitas dan kuantitas

sampel dengan tabel jenis syarat mutu bahan dalam 1 bulan target < 0,5%

• Jumlah kegagalan pada proses pengambilan sampel dalam 1 bulan target < 0,5%