sistem komunikasi

3
Bab 3 Komunikasi sebagai proses Kita saat ini telah memasuki era yang disebut “Revolusi Komunikasi” dari Daniel Lerner, “Masyarakat Pasca Industri” (The Post Industrial Society) dari Daniel Bell, “Abad komunikasi” atau “Gelombang Ketiga” (The Third Wave) dari Alvin Toffler. Salah satu ciri yang menyertai berbagai istilah tersebut adalah digunakannya alat komunikasi sebagai media yang sangat penting dalam tata pergaulan manusia. Globalisasi sendiri telah memporakporandakan sebuah negara yang berusaha mengisolasi diri dari pergaulan dunia, bahkan dalam bahasanya Marshall Mc. Luhan kita telah memasuki Global Village (kampung global). Dunia diibaratkan sebuah kampung dengar suatu ciri apa yang terjadi di suatu wilayah negara dalam waktu singkat segera diketahui oleh negara lain. Sama persis suatu kejadian yang ada disebuah sudut kampung dalam waktu singkat cepat diketahui oleh seluruh masyarakat di kampung tersebut. Menurut Collin Cherry kasus semacam itu sering diistilahkan dengan ledakan komunikasi massa. Ledakan komunikasi massa ternyata membawa implikasi geografis dan geometris. Implikasi geografis artinya, suatu daerah (baca: negara) pada akhirnya akan terseret arus pada jaringan komunikasi dunia. Adapun implikasi geometris adalah berlipatnya jumlah lalu lintas pesan yang dibawa dalam sistem komunikasi yang jumlahnya berlipat-lipat. Saat ini kita tidak bisa membayangkan bahwa satelit kita dilewati (menjadi perantara) banyak informasi dan pesan. Berbagai perkembangan komunikasi tersebut sebenarnya merupakan proses yang terus menerus diperbaharui hari demi hari. Kalau dahulu sistem komunikasi dilakukan lewat pelayanan pos (Curtus Publicus)yang terjadi di kota Roma,kemudian berkembang menjadi lebih maju dengan ditemukannya telegraf salah satu abad kemudian, penemuan kristal, transistor (1948), satelit dan saat ini sudah ada bentuk komunikasi yang semakin canggih dengan istilah electronic memory chips (Chips) berupa peralatan mikro komputer. Daniel Lerner dalam tulisannya Technology, Communication and Change (1976) mencatat lima revolusi komunikasi yang pernah terjadi di dunia sebelum tahun 1975. Lima revolusi komunikasi itu disebutkan dalam Tabel 3.1.

Upload: elisabudiyanti

Post on 29-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sistem komunikasi indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Komunikasi

Bab 3

Komunikasi sebagai proses

Kita saat ini telah memasuki era yang disebut “Revolusi Komunikasi” dari Daniel Lerner, “Masyarakat Pasca Industri” (The Post Industrial Society) dari Daniel Bell, “Abad komunikasi” atau “Gelombang Ketiga” (The Third Wave) dari Alvin Toffler. Salah satu ciri yang menyertai berbagai istilah tersebut adalah digunakannya alat komunikasi sebagai media yang sangat penting dalam tata pergaulan manusia. Globalisasi sendiri telah memporakporandakan sebuah negara yang berusaha mengisolasi diri dari pergaulan dunia, bahkan dalam bahasanya Marshall Mc. Luhan kita telah memasuki Global Village (kampung global).

Dunia diibaratkan sebuah kampung dengar suatu ciri apa yang terjadi di suatu wilayah negara dalam waktu singkat segera diketahui oleh negara lain. Sama persis suatu kejadian yang ada disebuah sudut kampung dalam waktu singkat cepat diketahui oleh seluruh masyarakat di kampung tersebut.

Menurut Collin Cherry kasus semacam itu sering diistilahkan dengan ledakan komunikasi massa. Ledakan komunikasi massa ternyata membawa implikasi geografis dan geometris. Implikasi geografis artinya, suatu daerah (baca: negara) pada akhirnya akan terseret arus pada jaringan komunikasi dunia. Adapun implikasi geometris adalah berlipatnya jumlah lalu lintas pesan yang dibawa dalam sistem komunikasi yang jumlahnya berlipat-lipat. Saat ini kita tidak bisa membayangkan bahwa satelit kita dilewati (menjadi perantara) banyak informasi dan pesan.

Berbagai perkembangan komunikasi tersebut sebenarnya merupakan proses yang terus menerus diperbaharui hari demi hari. Kalau dahulu sistem komunikasi dilakukan lewat pelayanan pos (Curtus Publicus)yang terjadi di kota Roma,kemudian berkembang menjadi lebih maju dengan ditemukannya telegraf salah satu abad kemudian, penemuan kristal, transistor (1948), satelit dan saat ini sudah ada bentuk komunikasi yang semakin canggih dengan istilah electronic memory chips (Chips) berupa peralatan mikro komputer.

Daniel Lerner dalam tulisannya Technology, Communication and Change (1976) mencatat lima revolusi komunikasi yang pernah terjadi di dunia sebelum tahun 1975. Lima revolusi komunikasi itu disebutkan dalam Tabel 3.1.

Setiap revolusi komunikasi berbeda tentang waktunya. Misalnya, antara revolusi pertama ke revolusi ke dua membutuhkan waktu lebih dari 400 tahun. Waktu selama empat abad itu dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah kelas sosial yang bisa memanfaatkan teknologi cetak tersebut.

Di Indonesia perkembangan tersebut juga terasa sekali. Komunikasi antarpersona yang dahulu menjadi andalan dalm proses komunikasi lambat laun posisinya sudah tergeser oleh media radio dan surat kabar yang digunakan untuk alat perjuangan. Kemudian tergeser oleh peran televisi ketika di tanah air sudah ada siaran televisi pada tahun 1962.

Menyusul kemudian diperbolehkannnya TV swasta menyiarkan siaran nasional, seperti RCTI (1989),

SCTV (1990), TPI (1991), AN-Teve (1993), Indosiar (1994). Bahkan tak kurang dari 21 televisi asing sudah memasuki wilayah Indonesia, antara lain CNN, ESPN, HBO, TNT Carton,Viacom, Discovery, sembilan saluran TV Australia, Prancis, Filipina, Malaysia, Selandia baru dan lain-lain.

Page 2: Sistem Komunikasi

Ketika era kebebasan dimulai Pasca-Soeharto lengser (21 Mei 1998) banyak media cetak bermunculan (termasuk lima stasiun swasta baru). Semua itu akibat proses dan inovasi manusia yang tak kenal henti, atau dengan kata lain terjadinya revolusi komunikasi.

A. KOMUNIKASI SEBAGAI ESENSI DASAR MANUSIAAbraham Maslew, setidaknya manusia memiliki lima macam kebutuhan. Pertama, kebutuhan fisik biologis misalnya, bernapas dan menghirup udara, makan, minum, berbuang atau mengeluarkan kotoran dari tubuh dan seks. Kedua, kebutuhan keamanan dan jaminan hidup, mencakup perlindungan dan ketetapan. Ketiga kebutuhan diri dan penghargaan. Keempat, kebutuhan akan pemenuhan dan pencapaian diri. Kelima, kebutuhan sosial dan bergabung dengan kelompok.

Ada hal menarik berkaitan dengan kebutuhan yang dikemukakan Maslow di atas. Satu simpul menarik itu adalah bahwa di samping manusia itu makhluk individu, ia sekaligus makhluk sosial.Bisa dikatakan, seorang manusia akan kelihatan jati diri kemanusiaannya ketika sudah terpenuhi kebutuhan sosialnya. Sebaliknya, ia akan kehilangan jati diri kemanusiaannya jika mengasingkan diri dengan manusia lain.

John Donne pernah mengatakan bahwa, tidak seorang manusia pun merupakan sebuah pulau yang cukup diri; setiap manusia adalahkepingan dari benua dan merupakan bagian dari keseluruhan.; Esensi manusia sebagai makhluk yang tidak terlepas dari orang lain inilah yang membuatnya berhubungan dan berinteraksi dengan manusia lainnya.

Pada posisi inilah komunikasi menjadi sangat berperan sebagai salah satu manifestasi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Melalui komunikasi manusia membangun diri dan lingkungannya. Melalui komunikasi peradaban manusia bisa maju, sebaliknya melalui komunikasi pula peradaban manusia mengalami kemunduran. Melalui komunikasi manusia harkatnya bisa terangkat sekaligus bisa pula terjerumus ke dalam kenistaan melebihi binatang.

B. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES SOSIAL