sistem komunikasi kelompok

36
SISTEM KOMUNIKASI KELOMPOK

Upload: oka-fani

Post on 31-Jul-2015

145 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Komunikasi Kelompok

SISTEM KOMUNIKASI KELOMPOK

Page 2: Sistem Komunikasi Kelompok

Apa itu KELOMPOK…?

Sekumpulan orang yang mengerjakan atau mempunyai tujuan yang sama.

Secara psikologis, ditandai:Kesadaran akan keterikatan diantara anggotanya, Adanya saling ketergantungan sehingga hasil setiap orang terkait secara tertentu dengan hasil yang lain.

Page 3: Sistem Komunikasi Kelompok

Mengapa kalian bergabung dalam sebuah kelompok ?

Membantu individu dalam memenuhi tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Termasuk sosialisasi (socializing) dan pertemanan (companionship).

Mendukung perkembangan atau perubahan seseorang.

Sebagai sarana bagi pertumbuhan secara spiritual (spiritual growth).

Mencapai tujuan-tujuan ekonomis.

Page 4: Sistem Komunikasi Kelompok

Ketertarikan atas siapa-siapa yang bergabung pada kelompok tersebut seperti ketertarikan fisik/penampilan, sosialitas yang muncul dalam kelompok tersebut, atau pekerjaan yang dilakukan.

Ketertarikan terhadap kegiatan dan tujuan yang dilakukan.

Ketertarikan terhadap keanggotaan kelompok itu sendiri.

Ketertarikan interpersonal

Faktor apa yang mendorong kalian bergabung dalam sebuah kelompok ?

Page 5: Sistem Komunikasi Kelompok

SO …

KOMUNIKASI KELOMPOK

Apa ituKOMUNIKASI KELOMPOK…?

Page 6: Sistem Komunikasi Kelompok

PENGERTIAN

a. Menurut Anwar Arifin komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984).

b. Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.

Dari dua definisi di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan

rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.

Page 7: Sistem Komunikasi Kelompok

a. Kelompok Primer dan Sekunder

KLASIFIKASI KELOMPOK DALAM KOMUNIKASI

Charles Horton Cooley mengatakan bahwa :Kelompok Primer adalah suatu kelompok

yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama.

Kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.

Page 8: Sistem Komunikasi Kelompok

Karakteristik Komunikasi :

KELOMPOK PRIMER KELOMPOK SEKUNDER

Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi

Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas.

Bersifat personal Bersigat nonpersonal

Menekankan aspek hubungan daripada aspek isi

Menekankan pada aspek isi daripada hubungan.

Cenderung ekspresif Cenderung instrumental

Cenderung formal Cenderung informal

Page 9: Sistem Komunikasi Kelompok

b. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan

Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah : Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang

anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu.

Kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.

Page 10: Sistem Komunikasi Kelompok

Menurut teori, kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif.

Saya menjadikan Agama saya sebagai kelompok rujukan saya, untuk mengukur dan menilai keadaan dan status saya sekarang (fungsi komparatif)

Agama saya memberikan kepada saya norma-norma dan sejumlah sikap yang harus saya miliki-kerangka rujukan untuk membimbing perilaku saya, sekaligus menunjukkan apa yang harus saya capai (fungsi normatif).

Agama saya juga memberikan kepada saya cara memandang dunia ini-cara mendefinisikan situasi, mengorganisasikan pengalaman, dan memberikan makna pada berbagai objek, peristiwa, dan orang yang saya temui (fungsi perspektif).

Page 11: Sistem Komunikasi Kelompok

Jika kita sudah mengetahui kel. rujukan khalayak kita, hubungakanlah pesan kita dengan kel. rujukan itu dan fokuskanlah perhatian mereka kepadanya.

Setiap kel. rujukan mempunyai nilai yang bermacam-macam. Karena itu dalam merancang pesannya, komunikator harus memperhitungkan relevansi dan nilai kel. rujukan yang lebih tepat bagi kel. tertentu.

Gunakan standar perilaku yang ada sebagai media pesan. Suasana fisik komunikasi menentukan kel. rujukan mana yang

pantas didahulukan atau digunakan. Kadang-kadang kelompok rujukan yang positif dapat dikutip

langsung dalam pesan, untuk mendorong respon positif dari khalayak.

Cara menggunakan kel. rujukan dalam persuasi

Page 12: Sistem Komunikasi Kelompok

C. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptifJohn F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua: Deskriptif

Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga: a. Kelompok tugas (Kelompok tugas bertujuan memecahkan

masalah)b. Kelompok pertemuan (kelompok orang yang menjadikan

diri mereka sebagai acara pokok. c. Kelompok penyadar

Page 13: Sistem Komunikasi Kelompok

Kelompok preskriptifMengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

Page 14: Sistem Komunikasi Kelompok

Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi

Konformitas

Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompok-yang real atau dibayangkan. Bila sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama.

Jadi, kalau anda merencanakan untuk menjadi ketua kelompok,aturlah rekan-rekan anda untuk menyebar dalam

kelompok. Ketika anda meminta persetujuan anggota, usahakan rekan-rekan anda secara persetujuan mereka. Tumbuhkan

seakan-akan seluruh anggota kelompok sudah setuju. Besar kemungkinan anggota-anggota berikutnya untuk setuju juga.

Page 15: Sistem Komunikasi Kelompok

Fasilitasi sosial.

Fasilitasi (dari kata Prancis facile, artinya mudah) menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena ditonton kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah.Robert Zajonz (1965) menjelaskan bahwa kehadiran orang lain-dianggap-menimbulkan efek pembangkit energi pada perilaku individu. Efek ini terjadi pada berbagai situasi sosial, bukan hanya didepan orang yang menggairahkan kita. Energi yang meningkat akan mempertingi kemungkinan dikeluarkannya respon yang dominan. Respon dominan adalah perilaku yang kita kuasai. Bila respon yang dominan itu adalah yang benar, terjadi peningkatan prestasi. Bila respon dominan itu adalah yang salah, terjadi penurunan prestasi. Untuk pekerjaan yang mudah, respon yang dominan adalah respon yang banar; karena itu, peneliti-peneliti melihat melihat kelompok mempertinggi kualitas kerja individu.

Page 16: Sistem Komunikasi Kelompok

Polarisasi.

Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras.

Page 17: Sistem Komunikasi Kelompok

Tahap 1: Pembentukan; “Apakah saya cocok di kelompok ini?”, “Apakah saya ingin bergabung atau keluar dari kelompok ini?”. Komunikasi dilakukan dengan hati-hati, ditandai oleh bahasa bermakna ganda.

Tahap 2: Keributan; merupakan respon normal dan respon yang diharapkan dari tahap pembentukan. Pernyataan menjadi langsung, tunggal, dan jelas.

Tahap 3: Penormalan; munculnya keseimbangan komunikasi dan akomodasi kepentingan. Komunikasi terjalin dengan hadirnya kesadaran konformitas.

Tahap 4: Pelaksanaan: periode persetujuan bersama dan produktivitas maksimum. Semangat kelompok tinggi, komunikasi terjalin lebih santai

Tahap perkembangan kelompok (Moss & Tubbs, 2000)

Page 18: Sistem Komunikasi Kelompok

Teori dalam kelompok

Kita selalu membandingkan diri kita dengan orang lain dan kelompok kita dengan kelompok lain. Hal-hal yang dibandingkan hampir semua yang kita miliki, mulai dari status sosial, status ekonomi, kecantikan, karakter kepribadian dan sebagainya. Konsekuensi dari pembandingan adalah adanya penilaian sesuatu lebih baik atau lebih buruk dari yang lain. Melalui perbandingan sosial kita juga menyadari posisi kita di mata orang lain dan masyarakat. Kesadaran akan posisi ini tidak akan melahirkan prasangka bila kita menilai orang lain relatif memiliki posisi yang sama dengan kita.

Teori Perbandingan Sosial

Page 19: Sistem Komunikasi Kelompok

Prasangka terlahir ketika orang menilai adanya perbedaan yang mencolok (Myers, 1999). Dalam masyarakat yang perbedaan kekayaan anggotanya begitu tajam prasangka cenderung sangat kuat. Sebaliknya bila status sosial ekonomi relatif setara prasangka yang ada kurang kuat.

Page 20: Sistem Komunikasi Kelompok

Teori Perbandingan Sosial (Social Comoarison Theory)

Teori atau pendekatan perbandingan sosial mengemukakan bahwa tindak komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan-kebutuhan dari individu untuk membandingkan sikap, pendapat dan kemampuannya dengan individu-individu lainnya. Pada pandangan teori perbandingan sosial ini, tekanan seseorang untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya akan mengalami peningkatan, jika muncul ketidak setujuan yang berkaitan dngan suatu kejadian atau peristiwa, kalau tingkat kepentingannya peristiwa tersebut meningkat dan apabila hubungan dalam kelompok (group cohesivenes) juga menunjukkan peningkatan.

Page 21: Sistem Komunikasi Kelompok

Selain itu, setelah suatu keputusan kelompok dibuat, para anggota kelompok akan saling berkomunikasi untuk mendapatkan informasi yang mendukung atau membuat individu-individu dalam kelompok lebih merasa senang dengan keputusan yang dibuat tersebut.Teori perbandingan sosial ini diupayakan untuk dapat menjelaskan bagaimana tindak komunikasi dari para anggota kelompok mengalami peningkatan atau penuruanan.

Page 22: Sistem Komunikasi Kelompok

Teori Kepribadian Kelompok (Group Syntality Theori)

Teori kepribadian merupakan studi mengenai interaksi kelompok pada basis dimensi kelompok dan dinamika kepribadian. Dimensi kelompok merujuk pada cirri-ciri populasi atau karakteristik individu seperti umur, kecendekiawanan (intelligence), sementara ciri-ciri kepribadian atau suatu efek yang memungkinkan kelompok bertindak sebagai satu keseluruhan, merujuk pada peran-peran spesifik, dan posisi status. Dinamika kepribadian diukur oleh apa yang disebut dengan synergy, yaitu tingkat atau derajat energi dari setiap individu yang dibawa dalam kelompok untuk digunakan dalam melaksanakan tujuan-tujuan kelompok. Banyak dari synergi atau energi kelompok harus dicurahkan ke arah pemeliharaan keselarasan dan keterpaduan kelompok.

Page 23: Sistem Komunikasi Kelompok

Teori Percakapan Kelompok (Group Achievement Theory)

Teori percakapan kelompok ini sangat berkaitan dengan produktivitas kelompok atau upaya-upaya untuk mencapainya melalui pemeriksaaan masukan dari anggota (member input), variable-variabel perantara (mediating variables), dan keluaran dari kelompok (group output). Masukan atau input yang berasal dari anggota kelompok dapat diidentifikasikan sebagai perilaku, interkasi dan harapan-harapan (expectation) yang bersifat individual. Sedangkan variable-variabel perantara merujuk pada struktur-struktur formal dan struktur peran dari kelompok seperti status, norma, dan tujuan-tujuan kelompok.Yang dimaksud dengan output kelompok adalah pencapaian atau prestasi dari tugas atau tujuan kelompok. Produktivitas dari suatu kelompok dapat dijelaskan melalui konsekuensi perilaku, interaksi dan harapan-harapan melalui struktur kelompok. Dengan kata lain, perilaku, interaksi dan harapan-harapan (input variables) mengarah pada struktur formal dan struktur peran (mediating variables) sebaliknya variabel ini mengarah pada produktivitas, semangat dan keterpaduan (group achievement).

Page 24: Sistem Komunikasi Kelompok

Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory)

Teori pertukaran sosial ini didasarkan pada pemikiran bahwa seseorang dapat mencapai satu pengertian mengenai sifat kompleks dari kelompok dengan mengkaji hubungan di antara dua orang (dydic relationship). \Suatu kelompok dipertimbangkan untuk kumpulan dari hubungan antara dua partisipan tersebut. Perumusan tersebut mengasumsikan bahwa interaksi menusia melibatkan pertukaran barang dan jasa, dan bahwa biaya (cost) dan imbalan (reward) dipahami dalam situasi yang akan disajikan untuk mendapatkan respon dari individu-individu selama interaksi sosial.Jika imbalan dirasakan tidak cukup atau lebih banyak dari biaya, maka interaksi kelompok akan diakhiri atau individu-individu yang terlibat akan mengubah perilaku mereka untuk melindungi imbalan apa pun yang mereka cari. Pendekatan pertukaran sosial ini penting karena berusaha menjelaskan fenomena kelompok dalam lingkup konsep-konsep ekonomi dan perilaku mengenai biaya dan imbalan.

Page 25: Sistem Komunikasi Kelompok

Keefektifan kelompok adalah pencapaian tujuan yang dikehendaki melalui tindakan-tindakan kooperatif oleh kelompok.

Kerjasama dalam kelompok ditujukan pada dua hal:Melaksanakan tugas kelompok. Diukur dari hasil

kerja kelompok—disebut prestasi (perfomance).Memelihara moril anggota-anggotanya.

Diketahui dari tingkat kepuasan (satisfaction).

Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok

Page 26: Sistem Komunikasi Kelompok

Raymond Williams dalam In Long Revolution (2001) mengatakan budaya, dalam pengertian sosialnya, is a description of a particular way of life, which expresses certain meanings and values and not only in art and learning but also in institutions and ordinary behavior. Budaya terlihat dari ekspresi, sebagaimana eksistensi mendahului esensi sejarah.Dalam kelompok manusia, budaya terlihat dari ekspresi sistematik simbol-simbol, aturan-aturan, dan kode-kode.

Budaya Kelompok

Page 27: Sistem Komunikasi Kelompok

• Budaya memfasilitasi anggota kelompok untuk menyadari identitas diri dan kelompoknya dan pada saat yang bersamaan berkontribusi terhadap sistem.

• Simbol dan aturan diciptakan oleh kelompok untuk memberikan kelompok itu sendiri identitas, membedakannya dari kelompok yang lain, atau untuk membedakan bagian tertentu dari keseluruhan.

• Aspek-aspek dari budaya pada kelompok antara lain: nilai-nilai, kepahlawanan (heroes),upacara (rites) dan ritual-ritual.

Budaya Kelompok

Page 28: Sistem Komunikasi Kelompok

Nilai kelompok adalah konsep dasar dan sesuatu yang harus dipercayai oleh anggota kelompok.

Nilai kelompok membentuk inti dari budaya kelompok dan menyediakan standar yang harus dicapai oleh kelompok (standards of achievement).

Anggota kelompok yang mendukung nilai kelompok akan lebih berhasil dibandingkan anggota kelompok yang justru bertindak sebaliknya.

Contoh nilai tersebut seperti: ramah kepada klien atau pelanggan, berpikir optimis, atau “first come first serve”.

Nilai-nilai Kelompok (group values)

Page 29: Sistem Komunikasi Kelompok

• Setiap kelompok butuh pahlawan (fiksi atau nyata).• Pahlawan menyediakan keteladanan yang bisa

diikuti semua anggota kelompok.• Pahlawan bisa seseorang yang telah sukses atau

berhasil melewati masa-masa sulit.• Yang dimaksud sebagai upacara dan ritual dalam

kelompok adalah tradisi keseharian yang dilakukan di antara anggota-anggota di dalam kelompok.

• Tradisi tersebut bisa berupa cara berjabat tangan atau cara memperkenalkan diri.

Heroes, Rites & Rituals

Page 30: Sistem Komunikasi Kelompok

• Proses pengambilan keputusan memegang peranan yang penting dalam perjalanan perkembangan kelompok.

• Pengambilan keputusan (decision making) terkait pula dengan aturan-aturan dalam berinteraksi di kelompok.

• Beberapa metode yang dapat digunakan sebagai panduan untuk memperlancar proses pengambilan keputusan yaitu: konsensus, kompromi, majority vote, keputusan ketua, dan arbitrasi.

Pengambilan Keputusan

Page 31: Sistem Komunikasi Kelompok

Konsensus adalah sebuah proses dimana kelompok tiba pada keputusan bersama yang disetujui semua anggota kelompok. Aturan-aturan dalam konsensus:

1.Setiap anggota kelompok jangan hanya mempertahankan “proposal”-nya sendiri.

2.Kelompok harus menghindari pernyataan “kita lawan mereka”, sehingga tidak hanya soal menang atau kalah

3.Anggota kelompok jangan hanya mengikuti suara terbanyak, hanya karena tidak ingin ada konflik.

4.Di tingkat kelompok, menghindari konflik juga seharusnya tidak dilakukan untuk pembenaran.

5.Setiap perbedaan pendapat harus dilihat sebagai hal yang wajar dan membantu.

6.Jangan hanya puas pada kesepakatan awal.

Konsensus

Page 32: Sistem Komunikasi Kelompok

Kompromi; adalah sebuah proses negosiasi, ‘give and take’, sehingga kelompok tiba pada posisi yang memperhitungkan keinginan semua anggotanya.

Voting mayoritas; adalah sebuah metode untuk mencapai keputusan kelompok secara matematis.

Keputusan ketua (decision by leader); pada prinsipnya proses pengambilan keputusan kelompok didasarkan pada pernyataan ketua kelompok sepihak.

Arbitrasi; adalah proses kesepakatan melalui negosiasi formal diantara pihak-pihak yang tidak dapat mencapai kata sepakat, biasanya melibatkan pihak ketiga.

Beberapa Metode Konsensus Lainnya…

Page 33: Sistem Komunikasi Kelompok

• Jabat tangan (handsclasping) atau memasangkan (pairing); Metode ini diterapkan bila berbagai anggota minoritas dalam kelompok membentuk koalisi untuk saling bantu mencapai tujuan bersama yang menguntungkan.

• Railroading; terjadi bila seorang atau beberapa anggota kelompok memaksakan kehendak mereka kepada kelompok. Teknik ini paling sering digunakan oleh seorang pemimpin atau anggota kelompok yang berpengaruh, dan ini paling sering menghasilkan kegelisahan dan pertentangan di dalam kelompok.

Page 34: Sistem Komunikasi Kelompok

Dalam suatu kelompok terdapat tiga peran dan tanggung jawab yang membentuk pola hubungan anggota-kelompok, yaitu:

1.Peran yang berhubungan dengan kinerja penyelesaian tugas kelompok

2.Peran yang berkaitan dengan hal-hal yang mendukung dan membangun kelompok

3.Peran-peran individu dalam kelompok

Peran dan Tanggung Jawab

Page 35: Sistem Komunikasi Kelompok

Mengawali-berkontribusiMencari informasiMencari pendapatMemberi informasiMemberi pendapatMenguraikanMengkoordinasikanMengarahkanMengevaluasiMemberdayakanMembantu prosedurMencatat

Peranan Tugas Kelompok

Page 36: Sistem Komunikasi Kelompok

• Menyerang (aggressor)• Menutup (blocker)• Mencari pengakuan (recognition seeker)• Pengakuan-diri (self-confessor)• Dominator• Mencari bantuan (help seeker)• Membela kepentingan khusus (special interest

pleader).

Peranan individual dalam kelompok