sistem informasi persediaan obat pada …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_10.12.5234.pdf ·...
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA PUSKESMAS TANJUNG PURI SINTANG KALIMANTAN BARAT
NASKAH PUBLIKASI
disusun oleh
Rumi Karmila
10.12.5234
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2014
INVENTORY INFORMATION SYSTEM DRUGS AT PUSKESMAS TANJUNG PURI SINTANG
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN OBAT PADA PUSKESMAS TANJUNG PURI
SINTANG KALIMANTAN BARAT
Rumi Karmila
Andi Sunyoto
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Puskesmas Tanjung Puri is one of the Community Health Center (Puskesmas) in
Sintang, Kalimantan Barat. The Health Center has won the award for Service Excellence
recipients Citra (PCPP) in 2008 from President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). With
optimum service and prime then the health center will strive to maintain and support the
work activities. Although already started using computerized systems in the ministry, the
health center still was not satisfied to provide the best service. Often the data in and out
of drugs is difficult to manage quickly. As well as making monthly reports need to open
another one at a daily or weekly data. Awareness of the importance of an accurate time
efficiency and the data are essential.
Method of data collection is done in various ways such as observation, evaluation
based on field observations and literature that will be needed in the manufacture of
information systems, as a basis for Decision Systems. The system was developed using
Microsoft Visual Basic 6.0. The system includes a data input forms relating to drug data,
patients taking the drug and drug stocks every day, which in the process will be output at
the end of each month in the form of a report.
From the analysis of the problem, can find a lot of things that make the
performance of the service to be less effective and efficient. With the existence of a
computerized system that will improve the performance of data processing and medical
supplies designed interface more easily obtained.
Keywords: Information Systems, Decision Systems, Medical Supplies, Health Center,
Health
1
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pesatnya kemajuan dan perkembangan teknologi di Indonesia, terutama dalam
bidang komputer telah menjadi kebutuhan untuk membantu menyelesaikan tugas serta
mempercepat kinerja penggunanya.
Puskesmas Tanjung Puri memiliki sekitar 358 nama obat. Permasalahan yang
terjadi adalah ketika Puskesmas Tanjung Puri akan membuat Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO) pada setiap akhir bulannya. Pengawai mengaku
kesulitan untuk mengumpulkan data obat atau pengecekan obat. Karena untuk
mengumpulkan data – data obat yang dibutuhkan perlu waktu yang cukup lama, hal ini
terjadi karena pegawai Puskesmas Tanjung Puri harus mencari di arsip satu persatu.
Sistem informasi persediaan obat ini menjadi pilihan tepat sebagai penunjang
untuk mengerjakan pendataan obat.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari latar belakang masalah tersebut adalah “Bagaimana
membuat sistem informasi persediaan obat pada Puskesmas Tanjung Puri Sintang yang
dapat mempermudah pengolahan data obat, pencarian, penyimpanan dan penyajian
informasi obat?”.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas dalam sistem informasi persediaan obat ini
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pendataan obat masuk, obat keluar, serta laporan stok obat yang tersisa.
b. Setiap pengolahan data baik simpan, ubah dan hapus berdasarkan kode obat.
c. Penyajian laporan data obat, Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO).
d. Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan sistem informasi persediaan
obat adalah Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional
(dengan tugas / fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama – sama
bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Sementara, definisi sistem dalam kamus Webster’s Unbriged adalah elemen –
elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi.
2
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Berikut menurut beberapa pendapat mengenai pengertian informasi itu sendiri :
a. Untung Rahardja (2007) : Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
b. Satzinger (2010) : Informasi adalah data yang telah dikumpulkan, disimpan,
dan diproses untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.
c. Laudon dan Laudon (2010) : Informasi adalah data yang telah dibuat ke
dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.
d. O’ Brian dan Marakas (2008) : Informasi adalah data yang telah diubah
menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu.
e. Stair dan Reynolds (2010) : Informasi sebagai kumpulan fakta yang
teroganisir sehingga mereka memiliki nilai tambahan selain nilai fakta
individu.
f. Mc Leod dalam Yakub (2012) : Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.
Jadi dapat disimpulkan informasi merupakan hasil pengolahan data yang
memiliki nilai tambah, makna dan berguna bagi penerimanya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan,
mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu
organisasi serta membantu manajer dalam mengambil keputusan. (Kenneth,2008).
2.4 Konsep Dasar Farmasi
2.4.1 Pengertian Farmasi
Farmasi dalam bahasa Inggris yaitu pharmacy, dan dalam bahasa Yunani yaitu
pharmacon, yang berarti obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma), dan
merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 – 1600an.
Sedangkan pengertian farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang
meliputi kegiatan – kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan,
peracikan, dan distribusi obat.
2.5 Analisis Sistem
2.5.1 Pengertian Analisis Sistem
Analisis sistem mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk
menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat
meningkatkan pencapaian bisnis. Ada dua jenis analisis yang biasa digunakan dalam
3
pembuatan sistem, yaitu : analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threath)
dan PIECES (performance, information, economy, control, efeciency, dan service).
2.5.2 Analisis PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan terhadap kinerja, informasi,
ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal
dengan analisis PIECES (performance, information, economy, control, efeciency, dan
service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting
karena biasanya yang muncul di permukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala
dari masalah utama saja. (Al Fatta Hanif,2007:51)
2.6 Konsep Basis Data
2.6.1 Pengertian Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data merupakan fakta
mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan
karakter, atau simbol).
2.7 Flowchart
Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di
dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan
terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
2.8 Normalisasi
Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis
data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan
menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang
normal.
2.9 Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggambarkan sejumlah
bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses
yang saling berkaitan.
2.10 Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.10.1 Visual Basic 6.0
Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft
Windows secara cepat dan mudah. Visual basic menyediakan tool untuk membuat
aplikasi yang sederhana sampai aplikasi compleks atau rumit baik untuk keperluan
pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instalasi dengan sistem yang lebih besar.
2.10.2 Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah salah satu produk andalan Microsoft untuk
database server. Kemampuan dalam manajemen data dan kemudahan pengoperasian
membuat DMBS (Database Management System) menjadi pilihan para database
administrator.
4
3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Tanjung Puri Sintang
Puskesmas Tanjung Puri sebagai salah satu organisasi kesehatan fungsional
yang secara teknis administratif bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Sintang mempunyai fungsi :
1. Pusat pembangunan kesehatan masyarakat.
2. Pembinaan peran serta masyarakat
3. Pelayanan kesehatan
3.2 Analisis Sistem
3.2.1 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang muncul pada proses pendataan persediaan obat yaitu:
1. Proses pengolahan data persediaan obat belum maksimal karena masih
dilakukan secara manual.
2. Penyimpanan data persediaan obat masih dalam bentuk arsip - arsip,
sehingga menyulitkan dalam pencarian kembali suatu dokumen yang
diperlukan.
3. Dalam pembuatan laporan perbulan pun akan mengalami kesulitan.
4. Dokumen yang tersimpan berupa kertas sehingga mudah rusak ataupun
hilang.
3.2.2 Analisis PIECES
Berikut ini hasil dari analisis PIECES yang dilakukan pada Puskesmas Tanjung
Puri Sintang, Kalimantan Barat.
3.2.2.1 Analisis Kinerja (Performance)
a. Response Time : Rata - rata pencatatan obat masuk dan stok membutuhkan
waktu antara 10 – 20 menit dengan mencatat 15 hingga 20 nama obat.
b. Throughput : Rata – rata satu jam hanya bisa menyelesaikan 60 nama obat.
c. Rekomedasi : Dibutuhkan sistem CBIS yang bisa meningkatkan response
time menjadi 5 menit setiap 20 nama obat, sehingga dalam satu jam bisa
menyelesaikan sekitar 240 nama obat.
3.2.2.2 Analisis Informasi (Information)
a. Akurasi : Bayak informasi tentang stok obat yang tidak sesuai.
b. Update : Data mengenai jumlah atau stok obat tidak bisa di update dengan
cepat sehingga meperlambat dalam pelaporan akhir.
c. Relevan : Informasi sudah relevan.
d. Rekomendasi : User dapat meng-update jumlah atau stok obat setiap
jenisnya melalui sistem.
5
3.2.2.3 Analisis Ekonomi (Economy)
Pada Puskesmas Tajung Puri Sintang membutuhkan biaya yang lebih besar
untuk menyediakan sarana yang mendukung proses pengolahan data
persediaan obat. Sebagai contoh biaya operasional berupa kertas dan map
data persediaan obat.
Rekomendasi : Dengan adanya sistem baru yang diusulkan diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya di masa yang akan datang.
3.2.2.4 Analisis Pengendali (Control)
Kelemahan pada sistem lama, sistem pengolahan data persediaan obat masih
dilakukan secara manual. Hal tersebut menimbulkan kesulitan dalam
melakukan kontrol data, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan yang
disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) serta kerusakan fisik pada
kertas atau buku pencatatan menyebabkan data rusak atau sulit terbaca
bahkan hilang sehingga data pasien yang dihasilkan kurang terjamin.
Rekomendasi : Dengan adanya sistem informasi persediaan obat, data yang
tersimpan didalam sistem tidak akan mengalami kerusakan dan juga bisa
langsung di print out laporan pemakaian dan permintan obat untuk Dinas
Kesehatan.
3.2.2.5 Analisis Efisiensi (Efficiency)
Membutuhkan setidaknya 2 - 3 pegawai Puskesmas untuk melakukan
pencatatan persediaan obat. Proses tersebut masih dilakukan secara manual,
sehingga membutuhkan alat tulis untuk melakukan pencatatan. Selain itu alat –
alat tulis yang disediakan sering hilang atau rusak, sehingga sistem lam bisa
dikatakan kurang efisien karena pemborosan.
Rekomendasi : Dengan menggunakan komputer yang telah dilengkapi dengan
sistem persediaan obat maka setidaknya dibutuhkan satu pegawai Puskesmas
untuk melakukan pengolahan data persediaan obat masuk, keluar dan stok
obat.
3.2.2.6 Analisis Layanan (Service)
Sejauh ini pengolahan data persedian obat pada Puskesmas Tanjung Puri
cukup baik, hanya saja sistem pengolahan data persediaan obat masih manual
sehingga terjadi keterlambatan dalam menjalankan sistem.
Rekomendasi : Dengan adanya sistem yang baru ini diharapkan dapat
mempermudah serta mempercepat dalam mengolah data persediaan obat.
3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirement)
3.2.3.1 Kebutuhan Fungsional
6
Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan yang berisi proses – proses
apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi
informasi – informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan sistem.
3.2.3.2 Kebutuhan Non-Fungsional
Kebutuhan non-fungsional merupakan faktor – faktor pendukung sistem agar
sistem bekerja optimal. Kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki
oleh sistem.
3.2.4 Analisis Kelayakan Sistem
3.2.4.1 Kelayakan Teknologi
Kelayakan teknologi menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek
teknologi yang akan digunakan. Secara teknis, teknologi yang digunakan untuk
pengembangan sistem mudah didapatkan. Perangkat keras dan perangkat
lunak untuk membangun aplikasi ini sudah banyak tersedia di pasaran dan
telah banyak pihak yang menggunakannya. Pada Puskesmas Tanjung Puri itu
sendiri telah memiliki komputer sehingga tidak memiliki hambatan.
3.2.4.2 Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional berhubungan dengan beberapa aspek. Sistem
dikatakan layak secara operasional jika telah menyelesaikan masalah yang ada
pada sistem yang lama, memenuhi tujuan organisasi serta menghasilkan
informasi yang benar – benar dibutuhkan oleh pengguna.
Dalam segi pengoperasian, sistem informasi persediaan obat ini dibuat user
friendly sehingga mudah digunakan. Namun agar dalam pengoperasian sistem
ini bisa optimal diperlukan pelatihan untuk menambah pengetahuan dan
kemampuan dasar untuk mengoperasikan sistem yang akan diterapkan.
3.2.4.3 Kelayakan Hukum
Pengembangan sistem layak dikatakan secara hukum jika tidak melanggar
hukum yang berlaku. Penggunaan perangkat lunak asli dan berlisensi yang
terkait dalam penggunaan aplikasi pendukung sistem merupakan syarat mutlak
agar tidak terjadi masalah dimasa mendatang.
Sistem informasi persediaan obat dirancang dengan memenuhi aturan dan
undang – undang yang berlaku. Dikarenakan sistem ini menggunakan
perangkat lunak yang legal. Berdasarkan uraian di atas, maka sistem ini dapat
dikatakan layak secara hukum.
3.2.4.4 Kelayakan Ekonomi
Dalam pengadaan proyek sistem informasi persediaan obat ini membutuhkan
biaya demi mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Sebuah sistem yang
dikembangkan dapat dinyatakan layak secara ekonomi apabila manfaat yang
dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
7
Pemanfaatan media komputer memberikan manfaat lebih daripada
menggunakan pencatatan manual yang mengakibatkan arsip – arsip data
pasien bertumpuk terlalu banyak, karena dapat meningkatkan efektivitas waktu
dan meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi.
3.2.5 Analisis Biaya dan Manfaat
Analisis biaya dan manfaat digunakan untuk memberikan gambaran tentang
biaya dan resiko dari sistem yang akan dirancang, dimana nantinya akan dibandingkan
dengan biaya investasi yang telah dikeluarkan.
Adapun tujuan dari analisis biaya dan manfaat ini adalah untuk memberikan
gambaran kepada pengguna apakah manfaat yang diperoleh dari sistem baru lebih besar
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan atau lebih kecil.
3.3 Perancangan Sistem
3.3.1 Perancangan Model Sistem
Secara umum tujuan dari perancangan sistem adalah untuk disampaikan
kepada user. Rancangan model merupakan suatu gambaran yang menjelaskan
suatu bentuk atau model. Rancangan model yang diusulkan memiliki dua bentuk yaitu
physical model dan logical model. Bentuk physical menunjukan bagaimana nantinya
sistem akan diterapkan, biasanya digambarkan dalam bentuk diagram alir / flowchart.
Sedang logical model menunjukan bagaimana fungsi-fungsi dalam sistem informasi
secara logika akan bekerja, biasanya digambarkan dengan diagram arus data / DFD.
3.3.2 Flowchart
ObatObat
masukDetail Obat
Masuk Polindes
Input Data
Detail Obat
Masuk
Input Data
Obat masuk
Input Data
Polindes
Input Data
Obat
Olah Data
Polindes
Olah Data
Detail Obat
Masuk
Olah Data
Obat masuk
Pengolahan
Lap. Obat
masuk
Pengolahan
Lap. Obat
Laporan
Obat
Laporan
Obat Masuk
PolindesDetail Obat
MasukObat
masukObat
Suplier
Input Data
Suplier
Olah Data
Suplier
Suplier
Admin Operator
Input Data
Admin
Input Data
Operator
Olah Data
Admin
Olah Data
Operator
Admin
Operator
Obat
Keluar
Input Data
Obat Keluar
Olah Data
Obat Keluar
Obat
Keluar
Pengolahan
Lap. Obat
Keluar
Laporan
Obat Keluar
Detail Obat
Keluar
Input Data
Detail Obat
Keluar
Olah Data
Detail Obat
Keluar
Detail Obat
Keluar
Kategori
Obat
Input Data
Kategori Obat
Olah Data
Kategori Obat
Kategori
Obat
Olah Data
Obat
Laporan
Permintaan
Obat
Laporan Stok
Obat
3.4 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data sangat diperlukan agar bisa memiliki database yang
efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah
8
dalam memanipulasi data. Dalam merancang database dapat dilakukan dengan
menerapkan normalisasi terhadap struktur tabel.
3.4.1 Normalisasi
Normalisasi merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi tabel
yang menunjukkan entity sekaligus relasinya. Tujuan utama dari normalisasi (umumnya
minimal sampai pada level normalisasi ketiga), adalah mencegah terjadinya insertion
anomaly, deletion anomaly dan update anomaly.
3.4.2 Relasi Antar Tabel
Untuk memudahkan pembuatan program dan mengurangi terjadinya kesamaan
data maka dibuat relasi antar tabel sistem informasi persediaan obat, sebagai berikut :
3.4.3 Struktur Tabel
Dalam suatu aplikasi sebuah program banyak digunakan tabel - tabel untuk
mempermudah user dalam rangka menyimpan sebuah data sesuai yang diinginkan dan
bisa juga sebagai dokumentasi. Adapun rancangan tabel untuk sistem persediaan obat.
3.4.4 Perancangan Antar Muka (Interface)
Perancangan antarmuka bertujuan untuk mengetahui seperti apa antarmuka
penggunakan dari suatu sistem ketika perangkat lunak dikembangkan. Seringkali analis
membuat dulu konsep rancangan antarmuka pengguna untuk seluruh form secara
lengkap. Dari rancangan ini akan terlihat bagaimana pengguna akan memasukkan data,
9
melakukan pemilihan menu, maupun mendapatkan output hasil pemrosesan sistem
informasi.
Adapun perancangan antarmuka pengguna sistem informasi rekam medis
sebagai berikut :
1. Rancangan Form Login
LOGIN
xxx
xxx
OK BATAL
Username
Password
Level xxx
4 IMPLEMETASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Implementasi merupakan tahapan setelah melakukan analisis dan perancangan
sistem pada siklus rekayasa perangkat lunak dimana aplikasi siap dioperasikan pada
keadaan yang sebenarnya sehingga dari sini akan diketahui apakah aplikasi atau sistem
yang telah dibuat benar - benar dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan
yang diinginkan.
4.1.1 Uji Coba Sistem dan Program
Sebelum data yang ada dalam tabel database bisa dimanipulasi maka yang
harus dilakukan adalah melakukan koneksi dengan database. Skrip koneksi berfungsi
untuk menghubungkan skrip program dengan tabel dalam database. Berikut listing
programnya:
4.1.1.1 Uji Coba Sistem
Tujuan utama dari testing sistem adalah untuk mencari kesalahan-kesalahan
yang ada untuk memastikan bahwa sistem benar - benar siap untuk dijalankan.
10
Pengujian ini digunakan untuk menguji setiap modul untuk menjamin setiap
modul menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam pengujian sistem ini terdapat
dua macam testing yang dilakukan, yaitu dengan Black Box Testing dan White
Box Testing.
a. White Box Testing
White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul
untuk meneliti kode - kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada
kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak
sesuai dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris - baris program,
variabel, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu per
satu dan diperbaiki kemudian di-compile ulang.
b. Black Box Testing
Black Box Testing terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan
(requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi. Cara pengujiannya hanya
dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian
diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.
4.1.1.2 Uji Coba Program
Sebelum program diterapkan maka program harus bebas dari kesalahan -
kesalahan. Oleh karena itu program harus dites untuk menemukan kesalahan -
kesalahan yang mungkin terjadi.
1. Kesalahan Penulisan (Syntax Error)
Kesalahan penulisan kode program yang tidak sesuai dengan yang
diisyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan dan diperbaiki karena
compiler akan menunjukkan letak dan sebab kesalahan program waktu
dikompilasi.
11
1. Kesalahan Proses (Run-time Error)
Kesalahan yang terjadi ketika executable program dijalankan.
Kesalahan ini menyebabkan proses program berhenti sebelum selesai pada
waktunya, karena compiler menemukan kondisi - kondisi yang belum
terpenuhi yang tidak bisa dikerjakan. Kesalahan ini juga relatif mudah
ditemukan, karena letak dan sebabnya juga ditunjukkan. Contoh
kesalahannya adalah sebagai berikut :
1. Kesalahan Logika (Logical Error)
Kesalahan ini merupakan kesalahan yang terjadi pada logika program.
Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai
kesalahannya dan tetap akan didapatkan hasil dari proses program, tetapi
hasilnya salah. Cara mencari kesalahan logika dapat dilakukan dengan test data,
yaitu dengan menjalankan program dengan menggunakan data tertentu dan
membandingkan hasil pengolahannya dengan hasil yang sudah diketahui. Bila
hasilnya beda, berarti mengalami kesalahan dan harus dilacak serta ditemukan
sebab kesalahan. Proses ini dikenal dengan istilah mencari kutu (debugging).
12
Sehingga ketika program dijalankan akan muncul pesan seperti berikut ini:
4.1.2 Manual Program
Manual program merupakan bagian akhir dari tahap pembuatan program.
Perancangan manual program dilakukan bila seluruh rancangan database dan
perancangan input output aplikasi telah selesai.
4.1.2.1 Form Login
Halaman login menjadi halaman utama bagi user yang akan mengakses
halaman utama sistem. User yang mengisikan login dengan benar akan langsung
diarahkan ke halaman utama sistem, sedangkan user yang melakukan login tidak
dengan input data yang telah diverifikasi dalam database maka akan ditampilkan
informasi kesalahan.
13
4.1.3 Manual Instalasi
4.1.3.1 Instalasi SQL Server 2000
1. Masukkan CD master SQL Server 2000, tunggu beberapa saat hingga
muncul layar berikut :
2. (jika layar tersebut tidak muncul, buka folder Setup lalu dobel klik file
setupsql.exe.
4.1.3.2 Instalasi Visual Basic 6.0
Silahkan anda extrak semua terlebih dahulu menjadi satu dan digabungkan
dengan menggunakan winrar dalam satu folder, maka sudah secara otomatis
file VB6 hasil download kalian akan bergabung menjadi satu, karena biasanya
file yang kita download di pecah menjadi beberapa bagian. Jika sudah digabung,
contoh screenshot yang sudah tergabung dan agar kalian mudah
memahaminya. Silahkan kalian lihat gambar dibawah ini:
4.1.4 Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan sistem informasi adalah suatu upaya untuk memperbaiki, menjaga,
menanggulangi, dan mengembangkan sistem yang ada. Pemeliharaan ini diperlukan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja sistem yang ada agar dalam
penggunaannya dapat bekerja secara optimal.
14
4.1.4.1 Pemilihan dan Pelatihan Personil
Pemilihan personil sangat penting, karena personil - personil tersebut yang
nantinya akan terlibat langsung dengan program aplikasi yang telah dibangun
oleh analisis dan programmer untuk memenuhi kebutuhan. Jika personil tidak
mendapatkan pelatihan yang baik dan sesuai dengan prosedur, maka program
aplikasi tidak dapat dijalankan dan itu artinya program aplikasi yang telah dibuat
tidak bermanfaat bagi Puskesmas Tanjung Puri Sintang.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Listing Program
4.2.1.1 Skrip Verifikasi Username dan Password
Berikut merupakan script yang digunakan sebagai verifikasi Username dan
Password yang diinputkan ketika user akan mengakses aplikasi :
4.2.2 Pembahasan Basis Data
Pada implementasi database akan membahas tentang pembuatan database dan
tabel - tabel pada aplikasi sistem informasi puskesmas. Untuk membuat database
digunakan SQL Server 2000, karena SQL Server 2000 memberikan kemudahan
pembuatan database dengan bahasa programnya. Berikut ini akan dibahas proses
pembuatan databasenya :
a. Membuat Database Puskesmas
Untuk membuat database kita hanya mengetikan :
create database DB_PERSEDIAAN_OBAT
use DB_PERSEDIAAN_OBAT pada SQLServer2000.
15
5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembuatan Sistem Informasi Persediaan Obat pada Puskesmas Tanjung
Puri Sintang menggunakan Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 dapat
diambil kesimpulan bahwa :
1. Dengan dibuatnya sistem ini, dapat membantu bagian petugas gudang Puskesmas
Tanjung Puri Sintang untuk menginputkan data obat, sehingga proses penginputan
data lebih efisien.
2. Aplikasi Sistem Informasi Persediaan Obat diharapkan dapat menghasilkan laporan
– laporan yang dibutuhkan oleh Puskesmas Tanjung Puri Sintang.
3. Setiap pengolahan data baik simpan, ubah dan hapus pada aplikasi ini berdasarkan
kode obat.
4. Aplikasi Sistem Informasi Persediaan Obat ini di menggunakan password untuk
keamanan sehingga tidak semua orang dapat mengaksesnya.
5.2 Saran
Penulisan skripsi ini tentu memiliki banyak kekurangan yang mungkin dapat
disempurnakan lagi pada penelitian - penelitian berikutnya. Maka agar sistem ini dapat
lebih sempurna lagi, sebagai pertimbangan untuk pengembangan, ada beberapa saran
penulis sampaikan :
1. Laporan – laporan yang disediakan oleh sistem ini masih perlu dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan mendatang.
2. Perlu dilakukan pendampingan dari implementasi sistem kepada petugas
puskesmas agar aplikasi ini bisa digunakan.
3. Diharapkan untuk pengembangan sistem kedepannya akan difokuskan untuk stok
obat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: ANDI. Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.
Yogyakarta: ANDI. Nugroho, Bunafit dan Indah Indriyana. 2007. Membuat Aplikasi Database SQL Server
dengan Visual Basic 6.0. Yogyakarta: GAVA MEDIA. Bank Indonesia. http://www.bi.go.id/. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2013.