sistem informasi geografis

41
A. Pendahuluan Kebutuhan data dan informasi yang akurat dan relevan dalam bidang baik dalam ilmu geologi maupun disiplin ilmu lain yang berhubungan dengan sutau daerah atau wilayah (area) merupakan suatu keharusan. Ketersediaan data dan informasi tersebut menjadi bagian yang sangat penting dalam mendukung manajemen keputusan perencanaan. Dengan demikian kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi menjadi terarah sesuai dengan kebutuhan yang riil. Dengan tersedianya data dan informasi yang akurat juga dapat dilakukan prioritas dan pemilihan alternatif solusi sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Perencanaan yang baik dan pengambilan keputusan yang tepat seharusnya berdasarkan pada realita data yang menyeluruh dan data terkini. Dengan didukung oleh Sistem Informasi Geografis (SIG/GIS), B. Sejarah pengembangan 35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan

Upload: werdhi-noenoe-s

Post on 27-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

nsajnsjansa jabjsajsaj sansjansaj sjasjansjansa asjansjansjas jsnajnsjansjansa sajnsjansjansa sjansjansjansja jsansjnajsna jsnajnsjansja jsnajsnajsnajnsjasn sjansjansaknskanjsa a sjajsajsa sja sjasja sajnsjnsansa saskanskans ajsnaknskanskas aksakskas anskanska saksnkansa skanksanksnaks as as ajs ann sja sa jsajsaj sja sak sas ajssbaj ansajbnsuabsabsa s asah sahsssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssaj sjansjas asaj sjas

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Informasi Geografis

A. Pendahuluan

Kebutuhan data dan informasi yang akurat dan relevan dalam bidang baik dalam

ilmu geologi maupun disiplin ilmu lain yang berhubungan dengan sutau daerah atau

wilayah (area) merupakan suatu keharusan. Ketersediaan data dan informasi tersebut

menjadi bagian yang sangat penting dalam mendukung manajemen keputusan

perencanaan. Dengan demikian kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi menjadi

terarah sesuai dengan kebutuhan yang riil. Dengan tersedianya data dan informasi yang

akurat juga dapat dilakukan prioritas dan pemilihan alternatif solusi sesuai dengan

sumber daya yang tersedia. Perencanaan yang baik dan pengambilan keputusan yang

tepat seharusnya berdasarkan pada realita data yang menyeluruh dan data terkini. Dengan

didukung oleh Sistem Informasi Geografis (SIG/GIS),

B. Sejarah pengembangan

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-

Magnon menggambar hewan mangsa mereka, dan juga garis yang dipercaya sebagai rute

migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada

sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke

database atribut.

Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan,

termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.

Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan

menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu

Page 2: Sistem Informasi Geografis

oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal

tahun 1960-an.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa,

Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh

Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada),

digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk

Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk

mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai

informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah

pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan

analisis.

GIS dengan gvSIG.

CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan

yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,

pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang

membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki

topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah.

Page 3: Sistem Informasi Geografis

Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak

SIG".

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan

setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil

yang dikeluarkan beberapa vendor sepertiIntergraph. Perkembangan perangkat keras

mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil

membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan

informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data

atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-

an memacu lagi pertumbuhan SIG padaworkstation UNIX dan komputer pribadi. Pada

akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan

distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor

menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan

transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2

ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program

Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu

pengetahuan, teknologi dan riset.

Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG

dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang

membuka program Diploma SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi

Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang

S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan Kartografi dan Penginderaan

Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Penekanan pengajaran pada analisis

Page 4: Sistem Informasi Geografis

spasial sebagai ciri geografi. Lulusannya tidak sekedar mengoperasikan software namun

mampu menganalisis dan menjawab persoalan keruangan. Sejauh ini SIG sudah

dikembangkan hampir di semua universitas di Indonesia melalui laboratorium-

laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun mata pelajaran

C. Sistem Informasi Geografis (SIG)

Era komputerisasi dan informasi telah membuka wawasan dan paradigma baru

dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang

merepresentasikan ‘dunia nyata’ dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga

dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan. Sampai

saat ini belum ada kesepakatan mengenai definisi SIG yang baku. Sebagian besar definisi

yang diberikan berbagai pustaka masih bersifat umum dan elastik, hingga agak sulit

untuk membedakan dengan system-sistem informasi yang masih serumpun. Secara umum

Geographic Information System (GIS), yang di- Indonesia-kan menjadi Sistem Informasi

Geografis (SIG), merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk

mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). GIS dapat juga

didefinisikan sebagai suatu sistem terkomputerisasi yang memfasilitasi beberapa fase dari

entry data, analisis data, dan presentasi data.

Secara umum pengertian GIS sebagai berikut: ”Suatu komponen yang terdiri

dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang

bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan

menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis ”.

Page 5: Sistem Informasi Geografis

Menurut Environmental System Research Institute (ESRI), GIS adalah:

“Kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer (hardware), perangkat lunak

(software), data geografi, dan personil/manusia yang dirancang secara efisien untuk

memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan

semua bentuk informasi yang bereferensi geografis”. Sistem Informasi Geografis (bahasa

Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus

yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau

dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk

membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis,

misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para

praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data

sebagai bagian dari sistem ini.

Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System

(GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang

bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah

suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang

bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan

Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah

suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data

teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference). Disamping

itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data

yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi

Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok,

yaitu sistem, informasi, dan geografis. Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu

Page 6: Sistem Informasi Geografis

sistem yang menekankan pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut

mengandung pengertian informasi tentang tempat tempat yang berada di permukaan

bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang

keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah

diketahui. .

Geographi Information System sebenarnya adalah akronim dari :

1. Geografi

Istilah ini digunakan karena GIS dibangun secara mendasar dari ‘geografi’ atau

‘spasial’. Object ini mengarah kepada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa

berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu

peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu object sesuai

dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili

setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensional.

Saat ini teknologi komputer telah mampu membantu proses pemetaan melalui

pengembangan dari automated cartography(pembuatan peta) dan Computer Aided

Design (CAD).

2. Informasi

Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam GIS informasi memiliki

volume terbesar. Setiap object geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak

sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi semua data harus di

asosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta manjadi intelligent. Ketika

data-data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografi yang representatif maka

data-data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya meng-klik mouse pada

objek. Namun ingat bahwa semua informasi adalah data tapi tidak semua data merupakan

informasi.

Page 7: Sistem Informasi Geografis

3. System

Pengertian suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berintegrasi

dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.

Istilah ini digunakan untuk mewakili pendekatan sistem yang digunakan dalam GIS,,,,,,

dengan lingkungan yang compleks dan komponen yang terpisah-pisah maka sistem

digunakan untuk mempermudah pemahaman dan penanganan yang terintegrasi.

Teknologi komputer sangat dibutuhkan untuk pendekatan ini jadi hampir semua sistem

informasinya bedasarkan pada komputer.

Jadi Geographi Information System (GIS) merupakan komputer yang berbasiskan

pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa

terhadap permukaan geografi bumi.

Saat ini sudah banyak software-software yang dapat digunakan untuk

membangun sebuah GIS salah satunya adalah MapInfo Prossional. MapInfo Professional

dikembangkan oleh MapInfo Corp sejak tahun 1986 dan software ini menjadi salah satu

standard software bagi pengembang karena harga relatif murah, tampilannya

interaktif, user friendly dan dapatdicustomized dengan bahasa skrip MapBasic. Disini

saya tidak menjelaskan mengenai Mapbasic tapi lebih kepada bagaimana cara melakukan

registrasi peta yang diperoleh dari Citra Raster (Tipe Gambar) ke sistem koordinat.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual

(analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling

mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya

menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang

susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data

tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan

Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem

Page 8: Sistem Informasi Geografis

pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau

foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar

terdigitasi (Nurshanti, 1995).

D. Komponen – komponen Sistem informasi geografis

Komponen-komponen pendukung SIG terdiri dari lima komponen yang bekerja

secara terintegrasi yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data,

manusia, dan metode yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Perangkat Keras (hardware)

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari

sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras SIG

mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang

tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara

cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah

data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :

Input data: mouse, digitizer, scanner

Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card

Output data: plotter, printer, screening.

2) Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa,

memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang

harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

Page 9: Sistem Informasi Geografis

Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG

Data Base Management System (DBMS)

Alat untuk menganalisa data-data

Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

3) Data

Data dalam SIG terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan data atribut

1) Data Spasial

Data spasial adalah data grafis yang mengidentifikasikan kenampakkan lokasi

geografi berupa titik garis, dan poligon. Data spasial diperoleh dari peta yang

disimpan dalam bentuk digital (numerik).

a) Titik

Sebuah titik dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda menurut

skalanya. Sebuah titik menggambarkan kota jika pada peta skala kecil, tetapi

menggambarkan objek tertentu yang ebih spesifik dalam wilayah kota, misalnya

pasar, jika pada peta skala besar.

b) Garis

Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda

menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan jalan atau sungai pada peta skala

kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah administratif pada peta skala bear.

c) Area

Page 10: Sistem Informasi Geografis

Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan objek yang

berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau sawah

pada peta skala besar.

2) Data atribut

Data atribut adalah data yang berupa penjeasan dari setiap fenomena yang

terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala

topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data atribut

sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya, atribut kualitas

tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat kesuburan tanah dan

kandungan mineral dalam tanah.

Data Spasial

Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang terdapat di permukaan

bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan

disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang

memiliki nilai tertentu.

Data Non Spasial (Atribut)

Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi-

informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data

tabular yang saling terintegrasi dengan data spasial yang ada.

Page 11: Sistem Informasi Geografis

4) Manusia

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan

pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi

lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada

pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

5) Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG

yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya

Citra Raster merupakan tipe gambar yang dikomputerisasi yang terdiri dari baris-

baris titik (pixel). Ada beberapa format file citra raster yang dapat dibaca oleh MapInfo

yaitu :

namafile.GIF (Graphic Interchange Format)

namafile.JPG (format JPEG)

namafile.TIF (Tagged Image File Format)

namafile.PCX (PC Paintbrush)

namafile.TGA (Targa)

namafile.BIL (SPOT Satlittes Images)

Page 12: Sistem Informasi Geografis

E. Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis (SIG)

Subsistem dalam SIG saling berhubungan satu sama lain dan terintegrasi

dengan sistem-sistem komputer. SIG terdiri atas 4 komponen pokok, yaitu data,

perangkat keras, perangkat luak, dan manajemen.

Pada dasarnya pada SIG terdapat lima (5) proses yaitu:

Input Data

Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial.

Data spasial biasanya berupa peta analog. Untuk SIG harus menggunakan peta digital

sehingga peta analog tersebut harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan

menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi dapat juga dilakukan proses

overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.

Manipulasi Data

Tipe data yang diperlukan oleh suatu bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar

sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan

fungsi edit baik untuk data spasial maupun non-spasial.

Manajemen Data

Page 13: Sistem Informasi Geografis

Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya adalah pengolahan data

non-spasial. Pengolaha data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk

menyimpan data yang memiliki ukuran besar.

Query dan Analisis

Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG

dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu:

1. Analisis Proximity

Analisis Proximity merupakan analisis geografi yang berbasis pada jarak antar layer.

SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer

dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang

ada

2. Analisis Overlay

Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara

sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu

layer untuk digabungkan secara fisik.

Visualisasi

Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam PETA

atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi

geografis.

Page 14: Sistem Informasi Geografis

Karena merupakan suatu sistem, informasi geografis terdiri dari 4 subsistem

pokok, yaitu subsistem masukan (data input), penyajian (data output, penyimpanan

(data management), serta pengolahan dan pengkajian (data manipulation and

analysis).

1) Subsistem Masukan

Fungsi dari subsistem ini adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data

spasial dan atribut dari berbagai sumber. Selain itu, subsistem ini bertanggung jawab

dalam melakukan konversi atau melakukan transformasi formal. Data-data asli ke

dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.

2) Subsistem Penyimpanan

Fungsi dari subsistem ini adalah mengorganisasikan data, baik data spasial

maupun data atribut ke dalam basis data (bank data). Penyimpanan dengan cara

demikian mempermudah dalam pemanggilan, pengeditan dan pembaharuan data.

3) Subsistem Pengolahan dan Pengkajian

Fungsi dari subsistem ini adalah menentukan informasi-informasi yang dapat

dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan pengolahan dan

pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

4) Subsistem Penyajian

Fungsi dari subsistem ini adalah menampilkan data dan hasil dari

pengolahannya, baik sebagian maupun seluruhnya. Data dan hasil pengolahannya

Page 15: Sistem Informasi Geografis

tersebut ditampilkan antara lain dalam bentuk tabel, grafik, dan peta (khususnya para

digital).

2. Komponen SIG

a. Data

Data dalam SIG terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan data atribut

F.  Tahapan Kerja SIG

SIG dapat mempresentasikan dunia nyata ke dalam layar monitor komputer.

Oleh karena itu, SIG sama halnya dengan lembaran peta yang mempresentasikan

dunia nyata di atas kertas, meslcipun SIG melalui komputerisasi memiliki kelebihan-

kelebihan tertentu dibandingkan dengan peta. Akan tetapi, sebuah peta dapat disebut

SIG karena juga menginformasikan data-data dalam ruang, khususnya muka bumi.

Sebagai sebuah sistem, tahapan kerja dalam SIG meliputi masukan data,

manipulasi dan analisis data, serta penyajian data.

1. Masukan Data

Masukan data merupakan fasilitas dalam SIG yang dapat digunakan untuk

memasukkan data dar mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima dan

dapat dipakai dalam SIG. Masukan data terdiri atas sumber data dan proses

memasukkan data.

a. Sumber Data

Page 16: Sistem Informasi Geografis

Sumber data yang dapat digunakan dalam masukan data antara lain data

pengindraan jauh, data teristris, dan data peta.

1) Data Pengindraan Jauh

Data pengindraan jauh berupa citra, baik citra foto maupun nonfoto. Apabila

sumber data berupa foto udara, harus diolah terlebih dahulu dengan cara interpretasi,

kemudian disajikan dalam bentuk peta. Namun apabila berupa citra satelit yang sudah

dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah dilakukan koreksi seperlunya.

2) Data Teristris

Data teristris adalah data yang diperoleh langsung dari pengukuran lapangan,

antara lain pH tanah, salinitas air, curah hujan, dan persebaran penduduk. Data

teristris dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel, grafik, atau hasil perhitungan saja.

3) Data Peta

Data peta adalah data yang sudah dalam bentuk peta yang siap digunakan.

Guna keperluan SIG melalui komputerisasi, data-data dalam peta dikonversikan ke

dalam bentuk digital.

Sebuah peta harus benar-benar mempresentasikan sebagian atau seluruh

permukaan bumi. Oleh karena itu, sebuah peta harus memenuhisyarat-syarat berikut

ini:.

a) Jarak antartitik pada peta harus sesuai dengan jarak antartitik sesungguhnya di

permukaan bumi.

Page 17: Sistem Informasi Geografis

b) Luas wilayah pada peta harus sesuai dengan luas wilayah sesungguhnya.

c) Sudut atau arah sebuah garis pada peta harus sesuai dengan sudut arau arah yang

sesungguhnya di permukaan bumi.

d) Bentuk sebuah objek pada peta harus sesuai dengan bentuk yang sesungguhnya di

permukaan bumi.

b. Proses Pemasukan Data

1) Data Spasial

Guna memasukkan data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu digitasi dan penyiaman (scanning).

a) Digitasi

Kegiatan digitasi merupakan pekerjaan yang banyakmenyita wakm karena dapat

menghabiskan waktu hingga 60% dari keseluruhan waktu pemrosesan data sampai

dengan pengambilan keputusan.

Oleh karena itu, proses ini merupakan hambatan bagi penyelesaian seluruh

proses dalam SIG. Proses digitasi terdiri atas empat tahap, yaitu berikut ini.

(1) Penyiapan peta yang akan didigitasi.

Peta yang akan didigitasi terlebih dahulu harus dalam keadaan baik dan henar.

Artinya, peta merupakan lembar bidang datar tanpa bekas lipatan, tidak sobek, dan

harus jelas.

Page 18: Sistem Informasi Geografis

(2) Menentukan koordinat peta.

Pencatatan koordinat pada meja digitasi mempunyai satuan milimeter. Jika

data yang akan didigitasi berupa peta, koordinat digitasi harus ditransformasikan

sesuai dengan koordinat peta dan skala harus diubah dari satuan milimeter ke meter.

Guna melakukan transformasi ini minimal ada tiga btrah titik yang sudah

diketahui kedudukannya di lapangan dan harus ditransformasikan sebagai titik

kontrol. Pengambilan ketiga titik tersebut untuk mengontrol apabila terjadi

pengerutan atau pembesaran objek yang didigitasi. Oleh karena itu, peta yang

didigitasi tidak boleh geser atau lepas dari meja digitasi karena sistem koordinat pada

meja digitasi telah disesuaikan dengan sistem koordinat peta.

(3) Mengedit data sebelum disimpan ke dalam data dasar

Pengeditan dilakukan karena selalu terjadi kesalahan dalam proses digitasi.

Kesalahan dalam proses digitasi umumnya terjadi pada sambungan garis, garis yang

terlalu panjang atau terlalu pendek, kelolosan mencantumkan garis atau titik,

pencatatan rangkap, kesalahan kode, dan kesalahan lokasi.

Guna menghilangkan kesalahan-kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan

memanfaatkan fasilitas berikut ini.

(a) Fungsi pembesaran (zoom) untuk pembesaran atau pengecilan penayangan.

(b) Penghapusan titik akhir  (delete last point).

(c) Penghapusan garis (delete line) untulc memperbarui data.

Page 19: Sistem Informasi Geografis

(d) Pengancingan (snap), yaitu pengaitan dan penyambungan segmen garis dengan segmen

lainnya.

(e) Fungsi pindah (move) untuk memindahkan letak titik ke lokasi baru.

(f) Fungsi geometri.

(4) Memasukkan atribut dengan kode

Atiibut yang dimasukkan untuk melengkapi data dibuat dengan kode-kode tertentu

(kodifikasi).

b) Penyiaman (scanning)

Memasukkan data dengan alat penyiam dapat menghemat waktu. Penyiaman

dapat dilakukan menggunakan detektor elelaronik yang dapat bergerak. Penyiaman

yang terkenal ialah penyiaman tabung (drum scanner) dan penyiaman datar (flatbed

scanner).

Data spasial yang ialah dimasukkan dan disimpan di dalam SIG dapat

dibedakan menjadi dua model, yaitu model data raster dan model data vektor.

a) Model Data Raster

Data raster adalah data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau pixel (picture

element). Pixel adalah bagian terkecil yang masih dapat digambarkan dalam sebuah

citra. Setiap pixel mempunyai referensi (koordinat) sendiri sebagai identitasnya dan

mempunyai nilai tertentu. Oleh karena in data raster dapat menggambarkan objek

geografi yang mempunyai satuan luas karena ukuran raste berkaitan erat dengan

Page 20: Sistem Informasi Geografis

ukitran sebenarnya di lapangan. Data raster berdimensi dua sehingga muda; disimpan,

dimanipulasi, dan ditampilkan.

Tabel KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DATA RASTER

No Keunggulan No Kelemahan

1.

2.

3

4.

5

Struktur data raster sederhana

Tumpang susun dan kombinasi data yang

dipetakan mudah dilakukan

Analisis keruangan mudah dilakukan

Satuan unit dalam raster mempunyai ukuran

dan bentuk yang sama.

Teknologinya murah dan mudah

dikembangkan.

1.

2.

3.

4

5

Volume data grafik besar

sehingga memerlukan tempat

penyimpanan data yang besar

pula.

Penggunaan ukuran pixel yang

besar untuk mengurangi ruang

pemakaian sering menghilangkan

beberapa informasi.

Peta yang rumit tampak kurang

baik.

Jalinan hubungan sulit dibuat.

Transformasi proyeksi sulit

dilakukan.

Page 21: Sistem Informasi Geografis

b) Model Data Vektor

Data vektor merupakan model data yang dapat digunakan untuk

menggambarkan informasi geografi secara tepat. Model data vektor menampilkan,

menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis;

atau poligon beserta atributnya. Bentuk-bentuk dasar data spasial dalan model data

vektor ditampilkan dalarn sistem koordinat kartesian dua dimensi (sumbu x dan y).

Di dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva merupakan

sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan, sedangkan luasan atau poligon juga

disimpan sebagai sekumpulan titik-titik. Akan tetapi, titik awal dan titik ahhir poligon

tersebut mempunyai nilai koordinat yang sama sehingga.menjadi poligon tertutup.

Informasi vang diwakili oleh titik, garis, atau bidang mempunyai koordinat yang

tepat. Titik akan diikat oleh satu koordinat (x, y), garis diikat oleh dua atau lebih

sistem-koordinat sedangkan poligon atau bidang diikat oleh beberapa koordinat yang

tertutup.

Data vektor memiliki keunggulan dan kelemahan, antara lain dalam tabel

berikut ini.

Tabel KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DATA VEKTOR

No Keunggulan No Kelemahan

1.

2.

3.

Ruang atau tempat penyimpanannya

kecil

Memiliki resolusi spasial yang

1.

2.

3.

Struktur datanya rumit

Datanya sulit dimanipulasi

Memerlukan biaya yang

Page 22: Sistem Informasi Geografis

tinggi

Memiliki batas-batas yang tegas dan

jelas sehingga sangat baik untuk

pembuatan peta-peta administratif

dan persil tanah milik.

tinggi untuk perangkat

lunaknya

2) Data Atribut

Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif.

a) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data hasi l pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk

deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket; wawancara, dan

tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan jenis atau

rupa. Sebagai contoh, data kualitatif dalam peta tata guna lahan, antara lain

permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan, dan hutan.

b) Data Kuantitatif

Data kuantitif adalah data hasil pengamatan atau pengulcuran yang dinyatakan dalam

bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai dari objek.

Data kuantitatif dapat dibedalcan menjadi empat, yaitu data rasio, interval, ordinal,

dan nominal.

(1) Data rasio adalah data yang diperoleh dengan ukuran-ukuran yang memiliki nilai 0

(nol) mutlak dan dengan interval yang sama. Contohnya, panjang jalan A = 5 km dan,

Page 23: Sistem Informasi Geografis

panjang jalan B = 10 km. Hal itu berarti bahwa panjang jalan B adalah 2 kali panjang

jalan A. Data rasio ini mempunyai tingkat akurasi yang tertinggi.

(2) Data interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu. Contohnya, nilai

mata pelajaran siswa A = 9, B = 8, C = 7, D = 6, dan E = 5. Interval antara siswa A

dan C (9-7 = 2) sama dengan interval antara siswa C dan E (7 - 5 = 2). Data interval

mempunyai tingkat akurasi sedang.

(3) Data ordinal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang

menunjukkan adanya tingkatan dari yang paling rendah sampai tingkat paling tinggi.

Contohnya, kelompok penduduk ekonomi atas diberi label 1, kelompok penduduk

ekonomi menengah diberi label 2, dan kelompok penduduk ekonomi bawah diberi

label 3.

(4) Data nominal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori tertentu yang

tidak menunjukan adanya tingkatan, kemudian diberi kode. Contohnya, permulciman

diberi kode 1 dan sawah diberi kode 2.

Data atribut tersebut disimpan dalam bentuk tabel yang rasional sehingga

mudah untuk digunakan dalam jumlah data yang banyak. Contoh data atribut adalah

berikut ini.

2. Manipulasi dan Analisis Data

Manipulasi data merupalcan aktivitas yang meliputi antara lain membuat basis

data baru, menghapt basis data, membuat tabel basis data, mengisi dan menyisipkan

data ke dalam tabel, mengubah dan menged data, serta membuat indeks untuk setiap

tabel basis data.

Page 24: Sistem Informasi Geografis

Manipulasi tersebut dapat digunakan untuk klasifikasi ulang, mendapatkan

parameter/ukuran, konversi struktur data, dan analisis. Sebagai contoh, untuk

melakukan klasifikasi ulang suatu data spasial atau data atribut menjadi data spasial

yang baru digunakan kriteria tertentu. Misalnya untuk perencanaan tata guna lahan

menggunakan krieteria kemiringan lereng, yaitu 0% -14% untuk permukiman, 15% -

29% untuk perkebunan dan pertanian, 30% - 44% untuk hutan produksi, serta lebih

dari 45% untuk hutan lindung dan taman nasional.

Kesalahan yang terjadi dalam proses manipulasi dan analisis data antara lain

sebagai berikut.

a. Tidak tepatnya interval kelas.

b. Penyimpangan batas sehingga terdapat perbedaan luas pada tumpang susun poligon.

c. Penyimpangan dalam melakukan tumpang susun beberapa peta.

3. Penyajian Data

Subsistem penyajian data berfungsi untuk menayangkan informasi atau hasil

analisis data geografi Informasi yang dihasilkan dapat berupa peta, tabel, grafik,

bagan, dan hasil perhitungan. Melalui informasi itu pengguna dapat melakukan

identifikasi informasi yang diperlukan sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan

atau perencanaan.

G.  Manfaat dan Penerapan SIG

Seiring dengan kemajuan teknologi, SIG makin banyak digunakan dalam

berbagai bidang, antara lain karena berikut ini.

Page 25: Sistem Informasi Geografis

1. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif dan menarik dalam

rangka peningkatan wawasan dan pengetahuan. Namun, yang paling penting adalah

peningkatan penibelajaran dan pendidikan bagi usia sekolah, khususnya tentang

konsep lokasi, ruang, dan unsur geografis di permukaan bumi.

2. SIG menggunakan data spasial dan data atribut secara terintegrasi sehingga sistemnya

memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.

3. SIG dapat memisahkan secara tegas antara bentuk tampilan dan data-datanya. Oleh

karena itu, SIG memiliki kemampuan untuk mengubah tampilan dalam berbagai

bentuk.

4. SIG secara mudah dapat menghasilkan berbagai peta tematik. Peta-peta tematik

tersebut merupakan turunan dari peta-peta lain yang data-datanya telah dimanipulasi.

5. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat hubungannya dengan bidang –

bidang spasial.

H. Manfaat SIG di berbagai bidang

1. Manajemen tata guna lahan

Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu

dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk

menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya,

wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri,

perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG dapat membantu

Page 26: Sistem Informasi Geografis

pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan

sebagai acuan untuk pembangunanutilitas-utilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-

utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar

efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentuyang bisa menyebabkan

ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa

dijadikan parameter antara lain: di luar area pemukiman, berada dalam radius 10 meter

dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan

SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-

kriteriaini nanti digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai,

agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria. Di daerah pedesaan (rural)

manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan

terpetakannya curah hujan, iklim, kondisitanah, ketinggian, dan keadaan alam, akan

membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses

pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal

biayanya dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian

masing-masing tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran

hasil pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan,

penyebarankonsumen, dan peta jaringan transportasi. Selain untuk manajemen

pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya

adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan

sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan,

pedesaan, permukiman,kawasan industri, dan lainnya.

Page 27: Sistem Informasi Geografis

Inventarisasi sumber daya alam

Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alamialah sebagai

berikut:

Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi,

batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.

Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:

1. Kawasan lahan potensial dan lahan kritis;

2. Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;

3. Kawasan lahan pertanian dan perkebunan;

4. Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;

5. Rehabilitasi dan konservasi lahan.

2. Untuk pengawasan daerah bencana alam

Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:

Memantau luas wilayah bencana alam;

Pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang;

Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana;

Penentuan tingkat bahaya erosi;

Prediksi ketinggian banjir;

Prediksi tingkat kekeringan.

Page 28: Sistem Informasi Geografis

3. Bagi perencanaan Wilayah dan Kotaa

Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan,

tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.

Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan

kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.

Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem

informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.

Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata

suatu daerah.

Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian

rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan

kemacetan dan kecelakaaan.

Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk

suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola

drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan

pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan

industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran.

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi

ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan

rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu

tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan

basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Page 29: Sistem Informasi Geografis