sistem bahan bakar efi bagian ii injector duration control

10

Click here to load reader

Upload: hari-krismanto

Post on 31-Jul-2015

154 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Bahan Bakar Efi Bagian II Injector Duration Control

Beta project: P3GT dan Mc Gyver ECs

Mc Gyver Ecs Jl. Raya Barat 637 Cimahi

1

1

PENGONTROLAN DURASI INJEKTOR

1. Rangkaian penggerak/Timing Injector

Rancangan dari rangkaian penggerak injector dan program ECM ditentukan ketika setiap injector mengirimkan bahan bakar dalam hubungannya dengan

siklus operasi mesinnya. Jika injector-injektor diaktifkan (turn-ON) seirama

dengan sudut posisi crankshaft, maka ini disebut penginjeksian secara sinkron. Artinya setiap injector diberi waktu aktif seirama dengan posisi

crankshaft. Tergantung pula pada pemakaian mesinnya, ada tiga jenis rancangan penginjeksian sinkron, adalah: serempak, dikelompokkan, dan

berurutan. Dalam semua jenis penginjeksian itu, tegangan diberikan pada injector dari sakelar ignition atau relay utama EFI dan ECM mengontrol

operasi injector dengan hanya menghubungkan rangkaian transistor penggerak injector ke ground. Jenis serempak dan pengelompokkan adalah

jenis yang paling tua yang dipakai.

Pada jenis serempak, semua injector diberi pulsa yang sama pada saat yang sama pula dengan satu rangkaian penggerak yang sama. Injeksi yang terjadi

hanya satu kali untuk setiap satu kali putaran mesin, sebagai prioritas utamanya adalah injector pada silinder nomor 1. Dalam rangkaian jenis

pengelompokkan setiap injector dihubungkan secara kombinasi kelompok.

Ada satu rangkaian penggerak transistor untuk setiap kelompok injector. Dalam rangkaian sistem injeksi sekuensial, setiap injector dikontrol secara

terpisah waktu pulsanya hanya sebelum katup intake membuka.

Ada kalanya ketika ECM memerlukan penginjeksian bahan bakar ekstra ke mesin, dan hal ini disebut penginjeksian tak-sinkron. Injeksi tak-sinkron

terjadi ketika bahan bakar diinjeksikan ke dalam semua silinder secara simultan bila kondisi awal yang terjadi tanpa memperhitungkan sudut

cranksaft. Kondisi ini terjadi pada proses starting dan akselerasi.

Gambar di bawah ini memperlihatkan pola sinyal tegangan untuk durasi injector pada setiap kondisi di atas.

Catatan:

Rangkaian injector dapat dilihat pada EWD.

Page 2: Sistem Bahan Bakar Efi Bagian II Injector Duration Control

Beta project: P3GT dan Mc Gyver ECs

Mc Gyver Ecs Jl. Raya Barat 637 Cimahi

2

2

Page 3: Sistem Bahan Bakar Efi Bagian II Injector Duration Control

Beta project: P3GT dan Mc Gyver ECs

Mc Gyver Ecs Jl. Raya Barat 637 Cimahi

3

3

2. Kontrol Volume Injeksi Bahan Bakar.

Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung pada tekanan sistem bahan bakarnya dan selang waktu injektor membuka. Tekanan sistem bahan

bakar dikontrol oleh presure regulator, dan waktu injektor ON dikontrol oleh ECM. Lamanya waktu injektor ON disebut durasi atau pulse width, dan ini

Page 4: Sistem Bahan Bakar Efi Bagian II Injector Duration Control

Beta project: P3GT dan Mc Gyver ECs

Mc Gyver Ecs Jl. Raya Barat 637 Cimahi

4

4

diukur dalam satuan milidetik (ms). Prose Cold starting memerlukan pulse width yang tinggi. Pulsewidth sangat tergantung utamanya pada beban

mesin dan temperatur coolant. Tingginya beban mesin dan banyaknya pembukaan throttle sehingga udara masuk, akan menimbulkan peningkatan

pada pulsewidth. ECM menentukan durasi didasarkan pada sinyal-sinyal masukan, kondisi mesin dan programnya.

3. Mode Start

Ketika sakelar ignition pada posisi Start, ECM menerima sebuah sinyal tegangan pada terminal STA. ECM mengartikan bahwa durasi injeksi dasar

dibuat berdasarkan pada sinyal ECT (THW). Pada mesin yang dilengkapi dengan sensor MAP, ECM akan segera memodifikasi durasi ini berdasarkan

pada sinyal IAT (THA).

ECM kemudian mengatur durasi berdasarkan tegangan batere. Selama cranking, tegangan batere menurun banyak akibatnya katup injektor bekerja

lambat. ECM mengoreksi kejadian ini dengan meningkatkan durasi injeksinya.

Ketika ECM menerima sinyal Ne (Sensor posisi crankshaft), semua injektor diaktifkan secara serempak. Hal ini menjamin injeksi bahan bakar yang

cukup untuk keperluan starting mesin. Catatan, dalam kondisi di bawah

freezing, durasi injektor meningkat secara drastis untuk mengantisipasi jeleknya karakteristik pengabutan bahan bakar akibat temperatur ini.

4. Kontrol durasi injeksi setelah mesin hidup

Durasi total injeksi bahan bakar ini ditentukan dalam tiga tahap;

Durasi injeksi dasar; didasarkan pada volume udara dan RPM mesin. Volume udara pada mesin yang dilengkapi MAF ditentukan oleh sinyal

tegangan MAFnya. Pada mesin yang dilengkapi dengan sensor MAP, ECM mengitung volume udara berdasarkan pada sinyal PIM, RPM

mesin, sinyal THA, dan nilai efisiensi volumetric yang tersimpan di memori ECM.

Koreksi injeksi; Mengoreksi durasi injeksi dasar untuk mengakomodasi perbedaan mode dan kondisi operasi mesin.

Koreksi Tegangan; Mengoreksi durasi injeksi untuk mengkompensasi

adanya perubahan pada tegangan sistem kelistrikan.

Page 5: Sistem Bahan Bakar Efi Bagian II Injector Duration Control

Beta project: P3GT dan Mc Gyver ECs

Mc Gyver Ecs Jl. Raya Barat 637 Cimahi

5

5

5. After Start Enrichment

Pada saat segera setelah starting (kecepatan mesin diatas level yang telah

ditentukan sebelumnya), ECM menyuplay sejumlah bahan bakar ekstra selama selanga waktu tertentu guna menstabilkan operasi mesin.

Page 6: Sistem Bahan Bakar Efi Bagian II Injector Duration Control

Beta project: P3GT dan Mc Gyver ECs

Mc Gyver Ecs Jl. Raya Barat 637 Cimahi

6

6

koreksi volume dilakukan sangat cepat setelah mesin distatr dan secara perlahan dikurangi. Nilai koreksi volume maksimum di dasarkan pada sinyal

THW. Mesin yang panas, akan diberikan injeksi bahan bakar yang lebih sedikit disbanding mesin yang dingin.

6. Warm-up Enrichment

Sebuah campuran bahan bakar yang gemuk diperlukan untuk memelihara kemampuan pengendaraan (driveability) ketika mesin dalam kondisi dingin.

ECM menginjeksikan bahan abakar ekstra berdasarkan pada THW. Selama proses pemanasan, sejumlah warm-up enrichment dikurangi. Tergantung

pada mesin, warm-up enrichment akan berhenti pada temperatur mendekati 50’C – 80’C (122’F – 176’C).

Jika ECM dalam kondisi mode fail-save dan terindikasi adanya DTC P0115,

ECM menggantikan sebuah nilai temperatur sendiri, biasanya 80’C (176’F).

7. Koreksi berdasarkan pada IAT (mesin yang dilengkapi MAP

sensor)

Kepadatan dari udara yang masuk menurun seirama dengan kenaikan temperaturnya. Berdasarkan pada sinyal IAT, ECM mengatur durasi injeksi

untuk mengkompensasi perubahan pada kepadatan udara yang masuk. ECM

deprogram pada 20’C (68’F) koreksi tidak diperlukan. Dibawah 20’C (68’F), durasi dinaikkan, diatas 20’C (68’F), durasi dikurangi.

Page 7: Sistem Bahan Bakar Efi Bagian II Injector Duration Control

Beta project: P3GT dan Mc Gyver ECs

Mc Gyver Ecs Jl. Raya Barat 637 Cimahi

7

7

Jika ECM dalam keadaan mode fail-save mendeteksi DTC P0110, ECM menggantinya dengan sebuah nilai temperatur dari 20’C (68’F).

8. Koreksi Power Enrichment

Ketika ECM menemukan mesin dalam kondisi operasi di bawah moderat hingga beban berat, ECM akan meningkatkan durasi injeksi. Sejumlah bahan

bakar tambahan yang dihitung berdasarkan pada sinyal sensor MAF dan MAP, TPS, dan RPM mesin. Sebagai akibat adanya peningkatan beban mesin

durasi injeksi bahan bakar ditingkatkan. Sebagai akibat peningkatan pada RPM mesin, frekuensi injeksi ditingkatkan pada nilai rata-rata yang sama.

9. Koreksi akselerasi

Pada saat akselerasi awal, ECM mempersiapkan durasi campuran yang

gemuk untuk jaga-jaga terjadinya hesitasi. Durasi akan sangat tergantung pada seberapa jauh katup throttle bergerak dan beban mesinnya.

Pergerakkan pada throttle dan beban yang lebih besar akan menambah

lamanya durasi injeksi.

10. Deceleration Fuel Cut

Selama perioda deselerasi (penutupan katup throttle) dari moderat hingga kecepatan mesin tinggi, penyaluran bahan bakar tidak terlalu diperhitungkan.

Untuk menjaga dari kemungkinan adanya emisi akibat decel dan peningkatan konsumsi bahan bakar. ECM tidak akan membuka injector di

bawah kondisi decal. ECM meneruskan proses injeksi pada RPM terhitung.

Page 8: Sistem Bahan Bakar Efi Bagian II Injector Duration Control

Beta project: P3GT dan Mc Gyver ECs

Mc Gyver Ecs Jl. Raya Barat 637 Cimahi

8

8

the ECM will not open the injectors under certain decel conditions. The ECM will resume fuel injection at a calculated RPM. Seperti diperlihatkan pada

graphik di atas, Fuel cut-off dan kecepatan resumption adalah variabel, tergantung pada temperatur coolant, status clutch kompressor A/C, dan

sinyal STA. Singkatnya, ketika terjadi beban mesin tinggi, ECM akan mulai memperlambat injeksi bahan bakar.

11. Fuel Tau Cut

Diterapkan hanya pada beberapa model mesin tertentu, selama terjadi deselerasi yang panjang dengan katup throttle ditutup. Dalam rentang waktu

ini, oxygen masuk ke catalytic converter. Untuk menghindari hal ini, ECM akan memberikan pulsa-pulsa yang lebih singkat pada setiap injector.

12. Engine Over-Rev Fuel Cut-off

Guna menghindari terjadinya kerusakan mesin akibat terjadinya putaran

lebih, sebuah nilai pembatas putaran diprogramkan di dalam ECM. Kadang-kadang RPM mesin melebihi batas-ambang dari nilai yang telah

diprogramkan, ECM akan menghentikan kerja injektor. Sekali RPM jatuh di bawah batas ambang, maka injector akan diaktifkan kembali. Biasanya,

batas ambang RPM ditandai pada awal garis merah RPM meternya.

13. Vehicle over-speed cut-off

Pada beberapa kendaraan, injeksi bahan bakar ditunda jika kecepatan

kendaraan melebihi nilai batas tertinggi yang dibolehkan dalam program ECMnya. Injeksi bahan bakar akan dilanjutkan kembali setelah kecepatan

turun di bawah batas kecepatan tertinggi.

14. Battery Voltage Correction

Tegangan battery yang dipakai untuk injector bahan bakar akan berkurang ketika injector membuka. ECM memonitor tegangan sistem kendaraannya

dan akan mengubah waktu on injector untuk mengkompensasinya. Jika tegangannya terlalu rendah, maka perioda on dari injector akan lebih lama,

tetapi waktu aktual dari injector pada saat kondisi tegangan batere lebih

tinggi dari yang telah diprogramkan waktu on injector akan tetap tidak dikoreksi.

Page 9: Sistem Bahan Bakar Efi Bagian II Injector Duration Control

Beta project: P3GT dan Mc Gyver ECs

Mc Gyver Ecs Jl. Raya Barat 637 Cimahi

9

9

15. EVAP Purge Compensation

Ketika katup evaporative purge dalam kondisi on, buih dari charcoal canister

di tarik ke dalam intake manifold. ECM akan mengkompensasinya berdasarkan pada keluaran sensor oxygen dan kemudian memperpendek

durasi injektornya.

Page 10: Sistem Bahan Bakar Efi Bagian II Injector Duration Control

Beta project: P3GT dan Mc Gyver ECs

Mc Gyver Ecs Jl. Raya Barat 637 Cimahi

10

10

TUGAS

NAME: ___________________________

1. Jelaskan secara lengkap injeksi dikelompokkan (grouped) dan injeksi

sekuensial!

2. Masukan-masukan apa saja yang diperlukan untuk kontrol durasi

injektor selama after-start!

3. Jelaskan secara lengkap koreksi after-start enrichment!

4. Jelaskan secara lengkap koreksi warm-up enrichment!

5. Jelaskan Koreksi bahan bakar berdasarkan IAT (pada mesin yang

dilengkapi MAP sensor)!

6. Jelaskan secara lengkap Koreksi power enrichment!

7. Jelaskan secara lengkap Koresi acceleration enrichment!

8. Jelaskan secara lengkap Deceleration Fuel Cut!

9. Jelaskan secara lengkap Engine Over-rev Fuel Cut-off!

10. Jelaskan secara lengkap Vehicle Over-speed korection!

11. Jelaskan secara lengkap Battery voltage correction!

12. Jelaskan secara lengkap EVAP Canister Purge Compensation!