siklus hidup malaria quartana
DESCRIPTION
siklus hidupTRANSCRIPT
SIKLUS HIDUP NYAMUK MALARIA QUARTANA
Pada tahun 1898 Ronald Ross membuktikan keberadaan Plasmodium pada
dinding perut tengah dan kelenjar liur nyamuk Culex. Atas penemuan ini ia
memenangkanHadiah Nobel Kedokteran pada tahun 1902, meskipun sebenarnya
penghargaan itu perlu diberikan kepada profesor Italia Giovanni Battista Grassi,
yang membuktikan bahwa mamalia manusia hanya bisa disebarkan oleh
nyamuk Anopheles. Siklus hidup Plasmodium. Sporozoit dari liur nyamuk betina
yang mengigit disebarkan ke darah atau sistem limfa penerima. Penting disadari
bahwa bagi sebagian spesies vektornya mungkin bukan nyamuk. Nyamuk dalam
genus Culex, Anopheles, Culiceta, Mansonia dan Aedes mugkin bertindak sebagai
vektor. Vektor yang diketahui kini bagi malaria manusia (>100 spesies) semuanya
tergolong dalam genus Anopheles. Malaria burung biasanya dibawa oleh spesies
genus Culex. Siklus hidup Plasmodium diketahui oleh Ross yang menyelidiki
spesies dari genus Culex.
Sporozoit berpindah ke hati dan menembus hepatosit. Tahap dorman bagi
sporozoit Plasmodium dalam hati dikenal sebagai hipnozoit. Dari hepatosit,
parasit berkembang biak menjadi ribuan merozoit, yang kemudian menyerang sel
darah merah. Di sini parasit membesar dari bentuk cincin ke
bentuk trofozoit dewasa. Pada tahap skizon, parasit membelah beberapa kali untuk
membentuk merozoit baru, yang meninggalkan sel darah merah dan bergerak
melalui saluran darah untuk menembus sel darah merah baru. Kebanyakan
merozoit mengulangi siklus ini secara terus-menerus, tetapi sebagian merozoit
berubah menjadi bentuk jantan atau betina (gametosit) (juga dalam darah), yang
kemudiannya diambil oleh nyamuk betina. Dalam perut tengah
nyamuk, gametosit membentuk gamet dan menyuburkan satu sama lain,
membentuk zigot motil yang dikenal sebagai ookinet. Ookinet menembus dan
lepas dari perut tengah, kemudian membenamkan diri pada membran perut luar.
Di sini mereka terbelah berkali-kali untuk menghasilkan sejumlah
besar sporozoithalus memanjang. Sporozoit ini berpindah ke kelenjar liur
nyamuk, di mana ia dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua yang digigit
nyamuk. Sporozoit bergerak ke hati di mana mereka mengulangi siklus ini. Dalam
beberapa spesies jaringan selain hati mungkin dijangkiti. Namun hal ini tidak
berlaku pada spesies yang menyerang manusia.
Siklus hidup parasit ini mengalami perpindahan inang untuk berkembang
biak. Manusia dalam hal ini sebagai inang sementara untuk selanjutnya ke inang
akhir yaitu ke nyamuk anopheles dimana perkembangbiakan berlangsung.
Pada Manusia ( Fase Aseksual)
Saat nyamuk anopheles menggigit lalu mengisap darah manusia, di
keluarkan bersamaan dengan itu dari kelenjar ludahnya, yang juga mengandung
anti gerinnnung, sekitar 10 sampai 15 sporozoit. Sporozoit ini masuk ke dalam
alirah darah yang akhirnya bisa mencapai hati dalam waktu kurang dari 20 menit,
selanjutnya sprozoit ini masuk ke dalam sel-sel hati dan berkembang biak dengan
membelah diri disana. Tahapan ini di sebut juga tahap ekso-eritrositer. Sporozoit
yang berada di sel hati mengalami diferensiasi menjadi schizont dan berkembang
biak disana. Hasil biakan schizont ini bisa menghasilkan sampai 30.000 merozoit.
Setelah sel hati pecah, maka merozoit mencapai alirah darah dan menyerang sel
sel darah merah. Merozoit ini masuk kedalam sel darah merah ( eritrosit) dan
berkembang membentuk cincin menjadi tropozoit ( Tahapan eritrositer).
Selanjutnya tropozoit juga bisa merubah menjadi schizont,yang akhirnya jika sel
darah merah (eritrosit) pecah, rata2 bisa mengeluarkan 8-12 merozoit. Pada
plasmodium falciparum bahkan bisa mencapai 32 merozoit. Sebagiab
besar merozoit ini kemudian menyerang eritrosit yang baru dan sebagian kecilnya
berkembang menjadi sel-sel gamet, gametosit.Gametosit didalam darah dalam
jumlah yang sedikit karena itu biasanya tidak di temukan dalam pemeriksaan rutin
di laboratorium. Sel gamet jantan berkembang menjadi mikro gametosit dan
betina menjadi makro gametosit.
Pada nyamuk ( Fase Seksual)
Ketika nyamuk anopheles menggigit dan mengisap darah penderita malaria,
maka gametosit bisa ikut terisap. Makrogametosit kemudian berkembang dalam
tubuh nyamuk menjadi makrogamet.
Mikrogamet kemudian melebur dengan makrogamet menjadi zigot yang
akhirnya sampai ke lambung dan sebagai Ookinet menempel didinding lambung
nyamuk. Disana Ookinet berkembang menjadi Ookista. Ookista mengalami
perkembangbiakan aseksual yang bisa menghasilkan 1000 sporozoit baru.
Sporozoit ini kemudian tersebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk ke kelenjar
ludah yang siap untuk di tularkan kembali saat mengisap darah berikutnya. Siklus
dalam tubuh nyamuk ini berlangsung sekitar 8 -16 hari tergantung pada suhu
udara sekitarnya. Suhu minimum supaya siklus tetap berjalan yaitu sekitar 16°C,
suhu di bawahnya tidak memungkinkan terjadinya siklus, dan ini sekaligus
menjelaskan mengapa malaria tidak terdapat di negara-negara dingin.
PATOGENESIS (CARA INFEKSI) PENYAKIT MALARIA QUARTANA
1. Tahap Prepatogenesis
Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi mereka
pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen
penyakit. Walaupun demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi
antara host dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh,
dalam arti bibit penyakit masih ada diluar tubuh host. Pada proses prepatogenesis
penyakit malaria bisa terjadi pada orang-orang yang tinggal didaerah malaria atau
orang yang mengadakan perjalanan kedarah malaria.
2. Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi merupakan tenggang diwaktu antara masuknya bibit penyakit
ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala
penyakit. Masa inkubasi ini bervariasi antara satu penyakit dengan penyakit
lainnya. Pada penyakit malaria, masa tunas / inkubasi penyakit ini dapat beberapa
hari sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala yang
dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau nyeri persendian,
kadang sampai muntah, dll. Masa inkubasi pada penularan secara alamiah bagi
masing-masing species parasit adalah sebagai berikut, Plasmodium Falciparum 12
hari. Plasmodium vivax dan Plasmodium Ovate 13 -17 hari. Plasmodium maJariae
28 -30 hari.
3. Tahap dini
Tahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yang Kelihatannya
ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah dan perlu penanganan lebih lanjut.
Tahap dini pada penyakit malaria salah satunya yaitu stadium puncak
demamdimulai pada saat perasaan dingin sekali perlahan berganti menjadi panas
sekali. Muka menjadi merahm kulit kering dan terasa panas seperti terbakar, skit
kepala makin hebat, biasanya ada mual dan muntah, nadi penuh dan berdenyut
makin keras. Perasaan haus sekali pada saat suhu naik sampai 41°C (106°F) atau
lebih. Stadium ini berlangsung selama 2-6 jam.
4. Tahap Lanjut
Merupakan tahap di mana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah
berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya. Pada tahap ini penyakit
sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik yang jelas, sehingga diagnosis
sudah relatif mudah ditegakkan. Dan juga sudah memerlukan perlukan
pengobatan. Pada penyakit malaria tahap lanjut terjadi tergantung pada jenis atau
tipe penyakit malarianya.
5. Tahap Akhir/ pasca patogenesis.
Berakhirnya perjalanan penyakit dapat berada dalam lima pilihan keadaan,
yaitu: 1)Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilang dan tubuh menjadi
pulih, sehat kembali. 2) Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit menghilang,
penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan
bekas gangguan yang permanen berupa cacat. 3) Karier, di mana tubuh penderita
pulih kembali, namun penyakit masih tetap ada dalam tubuh tanpa
memperlihatkan gangguan penyakit. 4) Penyakit tetap berlangsung secara
kronik. 5)Berakhir dengan kematian.
Pada tahap akhir penyakit malaria dapat sembuh sempurna, sembuh karier
atau pembawa, dan ada juga yang meninggal dunia dikarenakan plasmodium yang
menyerang yaitu plasmodium falcifarum. Jenis plasmodium ini bisa menimbulkan
kematian dan merupakan penyebab infeksi terbanyak , Pada P. Falciparum dapat
menyerang ke organ tubuh dan menimbulkan kerusakan seperti pada otak, ginjal,
paru, hati dan jantung.
GEJALA PENYAKIT MALARIA QUARTANAAA
Stadium dingin.
Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi
gemeretak dan penderita biasanya menutup tubuhnya dengan segala macam pakaian dan
selimut yang tersedia nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan jari jemarinya pucat kebiru-
biruan, kulit kering dan pucat. Penderita mungkin muntah dan pada anak-anak sering
terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.
Stadium Demam.
Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa kepanasan. Muka
merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepala menjadi-jadi dan
muntah kerap terjadi, nadi menjadi kuat lagi. Biasanya penderita merasa suhu badan
dapat meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam.
Stadium Berkeringat.
Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai tempat tidurnya
basah. Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-kadang sampai dibawah suhu
normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak. Pada saat bangun dari tidur merasa
lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam.