sick bulding syndrom
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Sick Bulding Syndrom
1/5
SICK BULDING SYNDROM
PENGERTIAN
Keadaan yang menyatakan bahwa gedung-gedung industri, perkantoran,
perdagangan, dan rumah tinggal memberikan dampak penyakit dan merupakan
kumpulan gejala yang dialami oleh pekerja dalam gedung perkantoran
berhubungan dengan lamanya berada di dalam gedung serta kualitas udara.
Istilah SBS mengandung dua maksud yaitu:
a. Kumpulan gejala (sindroma) yang dikeluhkan seseorang atau
sekelompok orang meliputi perasaan-perasaan tidak spesifik yang
mengganggu kesehatan berkaitan dengan kondisi gedung tertentu
b. Kondisi gedung tertentu berkaitan dengan keluhan atau gangguan
kesehatan tidak spesifik yang dialami penghuninya, sehingga dikatakan
“gedung yang sakit”.
Sick building syndrome terjadi akibat kurang baiknya rancangan,
pengoperasian dan pemeliharaan gedung. Penelitian Occupational Safety and
Healthy Act (OSHA) mendapatkan dari 446 gedung, penyebab polusi udara
dalam gedung karena ventilasi tidak adekuat (52%), alat/ bahan dalam gedung
(7%), polusi luar gedung (11%), mikroba (5%), bahan bangunan/alat kantor
(3%), dan tidak diketahui (12%).
PENYEBAB SICK BUILDING SYNDROM
Penyebab utama SBS adalah bahan kimia yang digunakan manusia,
jamur pada sirkulasi udara serta factor fisik seperti kelembaban, suhu dan aliran
udara dalam ruangan, sehingga makin lama orang tinggal dalam sebuah gedung
yang sakiy akan mudah menderita SBS.
Penyebab lain dari SBS yaitu :
-
8/16/2019 Sick Bulding Syndrom
2/5
1. kualitas ventilasi
Standar ventilasi padagedung yaiyu kira-kira 15 kaki berbentuk kubus
sehinga udara luar dapat masuk dan menyegarkan penghuni didalamnya,
terutama tidak semata-mata untuk melemahkan dan memindahkan bau.Ventilasi ruangan secara alami didapatkan dengan jendela terbuka yang
mengalirkan udara luar kedalam ruangan, namun selama beberapa tahun
trakhir AC menjadi salah satu pilihan terbaik.
2. Zat pencemar kimia bersumber dari dalam ruangan
Polusi udara dalam ruangan bersumber dari dalam ruangan itu sendiri,
seperti gas bahan pembersih karpet, mesin fotocopy, tembakau dan
termasuk dormaldehid merupakan gas yang tidak berwarna dengan
berbau sangat tajam. Standar maksimum partikel debu untuk ruang kerja
perkantoran ternyata beragam, WHO menetapkan rerata kadar debu
dalam setahun 40 µ g/m3 dan kadar maksimum 24 jam adalah 120
µ g/m3.
3. Zat pencemar kimia bersumber dari luar gedungBahan – bahan polutan yang mungkin ada dalam ruangan dapat berupa
gas karbon monoksida, nitrogen dioksida dan berbagai bahan organic
lainnya. Tingginya kadar CO akanberakibat buruk pada jantung dan
otak.
4. Zat pencemar biologi
5. Factor fisik lingkungan
Temperature yang tidak cukup, kelembaban dan pencahayaan
merupakan factor fisik pendorong timbulnya SBS. NAB terendah untuk
iklim kerja adalah 21 – 30oC
pada kelembaban nisbi 65 – 95% (SE
Menaker No. 01/Men/1978). Comfort zone pada negara dengan dua
musim seperti Indonesia, Grandjean (1993) memberikan batas toleransi
suhu tinggi sebesar 35- 40o; kecepatan gerak udara 0,2 m/detik;
kelembaban antara 40-50%; perbedaan suhu permukaan
-
8/16/2019 Sick Bulding Syndrom
3/5
6. Pencahayaan
7. Kebersihan udara
8. Cara kerja AC
9. Perawatan AC
GEJALA SICK BULDING SYNDROM
Pada umumnya gejala dan gangguan SBS berupa penyakit yang tidak
spesifik, tetapi menunjukan pada standar tertentu, misal beberapakali seseorang
dalam jangka waktu tertentu menderita gangguan saluran pernafasan. Keluhan
itu hanya dirasakan saat bekerja di gedung dan menghilang secara wajar pada
akhir minggu atau hari libur, keluhan tersebut lebih sering dan lebih
bermasalah pada individu yang mengalami stress, kurang diperhatikan atau
kurang mampu dalam mengubah situasi pekerjaannya.
Gejala atau keluhan dapat dibagi menjadi 7 kategori :
a. Iritasi selaput lendir, seperti iritasi mata, pedih, merah dan berair
b. Iritasi hidung. Seperti iritasi tenggorokkan, sakit menelan, gatal,
bersin, batuk kering
c. Gangguan neorotoksik (gangguan saraf/gangguan kesehatan
secara umum), seperti sakit kepala, lemah, capai, mudah
-
8/16/2019 Sick Bulding Syndrom
4/5
tersinggung, sulit berkonsentrasi.
d. Gangguan paru dan pernafasan, seperti batuk, nafas bunyi, sesak
nafas, rasa berat di dada
e. Gangguan kulit, seperti kulit kering, kulit gatal
f. Gangguan saluran cerna, seperti diareg. Gangguan lain-lain, seperti gangguan perilaku, gangguan saluran
kencing dll
Untuk menegakkan adanya SBS maka berbagai keluhan tersebut harus
dirasakan oleh sekitar 20%-50% pengguna gedung, dan keluhan-keluhan
tersebut biasanya menetap setidaknya 2 minggu.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan terbaik adalah pencegahan dan atau menghilangkan
sumber kontaminasi penyebab SBS. Pasien dianjurkan menghindari gedung
yang dapat menimbulkan keluhan meskipun tidak selalu dapat terlaksana
karena dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan. Menghilangkan sumber
polutan, memperbaiki laju ventilasi dan distribusi udara, membuka jendela
-
8/16/2019 Sick Bulding Syndrom
5/5
sebelum menggunakan pendingin, menjaga kebersihan udara dalam gedung,
pendidikan dan komunikasi merupakan beberapa cara mengatasi SBS.
Laju ventilasi dalam gedung harus adekuat, direkomendasikan minimum
15 L/detik/ orang. Jendela dan atau pintu yang dapat terbuka serta
pemeliharaan rutin sistim HVAC dengan membersihkan dan mengganti
penyaring secara periodik (setiap 3 bulan) dapat memberikan ventilasi yang
baik, kenyamanan bekerja serta lingkungan kerja yang sehat. Larangan
merokok di ruangan harus dilaksanakan. Pencegahan SBS dengan menentukan
lokasi dan arsitektur gedung yang sehat, jauh dari sumber polutan dengan
bahan bangunan ramah lingkungan, merancang pemeliharan yang baik dan
dikhususkan pada sistim HVAC sebagai penyebab tersering SBS.19
Diperlukan komunikasi yang baik antara pekerja, manager dan pemelihara
gedung untuk mengetahui, mencegah serta mengatasi masalah SBS.