sesat berpikir

Upload: lulu-purwanti

Post on 14-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 SESAT BERPIKIR

    1/5

    LTM BAB IILOGIKA DAN SESAT PIKIR

    Logika adalah cara berpikir dengan penalaran yang benar.

    Penalaran itu sendiri ialah penarikan kesimpulan atas alasan-

    alasan yang relevan dan berlangsung dalam pikiran manusia.

    Alasan-alasan diatas dapat berupa data-data atau informasi yang

    akurat. Penalaran dibedakan atas dua jenis, yaitu penalaran

    deduksi dan penalaran induksi. Penalaran deduksi adalah

    penalaran dari sesuatu yang umum kepada sesuatu yang bersifat

    khusus. Sebaliknya dengan penalaran induktif, berprinsip dari

    sesuatu yang khusus kepada sesuatu yang umum.

    Berlawanan dengan hal di atas, terdapat juga beberapa

    orang yang kadang mengalami kesalahan penalaran sehingga

    terjadilah sesat pikir. Sesat pikir terjadi ketika kita mengalami

    kesalahan dalam menarik kesimpulan-kesimpulan. Sesat pikir

    dibedakan menjadi dua, yaitu sesat pikir formal dan sesat pikir

    nonformal.

    Sesat pikir formal berorientasikan pada bentuk dari

    kalimat. Bentuk penalaran haruslah sesuai dengan bentuk

    deduksi yang baku sehingga tidak terjadi sesat pikir. Sesat pikir

    dapat dibentuk oleh kesalahan-kesalahan seperti berikut :

    1) Empat term silogisme

    Silogisme yng sahih hanya memiliki tiga term.

    2) Memiliki term tengah yang tidak terdistribusikan

    3) Terjadi proses ilisit (illicit process)

    4) Premis-premis afirmatif tetapi kesimpulannya negatif

    Sesat pikir ini terjadi ketika dalam pernyataan menyatakan

    sesuatu secara positif, tetapi dalam kesimpulan menjadi

    negatif.

    5) Premis negatif dan kesimpulan afirmatif

  • 7/27/2019 SESAT BERPIKIR

    2/5

    Terjadi ketika premis pernyataan menggunakan proposisi

    negatif, tetapi dalam kesimpulan menggunakan proposisi

    afirmatif (positif).

    6) Dua premis negatif

    Tidak ada kesimpulan sahih yang dapat diturunkan dari

    dua premis negatif. Kesimpulan yang diberikan tidak akan

    memberikan pengetahuan baru.

    7) Mengafirmasi konsekuensi

    Sesat pikir mengafirmasi konsekuensi adalah kesimpulan

    yang seolah-olah dibuat seperti keniscayaan. Padahal, jika

    dipikirkanlebih lanjut kesimpulan itu tidak juga benar.

    8) Menolak anteseden

    9) Mengiyakan suatu pilihan dalam suatu susunan

    argumentasi disjungsi subkontrer (atau)

    10)Mengingkari suatu pilihan dalam suatu disjungsi yang

    kontrer (dan)

    Sesat pikir nonformal berorientasikan pada pemikiran-

    pemikiran atau argumentasi-argumentasi yang tidak logis,

    seperti :

    1) Perbincangan dengan ancaman

    2) Salah guna (Abusive)

    3) Argumentasi berdasarkan kepentingan

    (circumstantial)

    4) Argumentasi berdasarkan ketidaktahuan

    Adalah argumentasi yang menilai suatu tindakan

    berdasarkan ketidaktahuan bukan berdasarkan isi

    argumentasinya.

    5) Argumentasi berdasarkan belas kasihan

  • 7/27/2019 SESAT BERPIKIR

    3/5

    Adalah argumentasi yang menilai benar salahnya suatu hal

    berdasarkan belas kasihan walaupun itu merupakan hal

    yang salah.

    6) Argumentasi yang disangkutkan dengan orang

    banyak

    Sesat pikir ini disebabkan oleh acuan benar salahnya

    sesuatu berdasarkan suara ornag terbanyak.

    7)Argumentasi dengan kewibawaan ahli walaupun

    keahliannya tidak relevan.

    Sesat pikir ini dikarenakan seseorang tidak berpikir logis

    dan jauh tentang apa yang diterimanya. Mereka percaya

    terhadap apa yang ahli bicarakan.

    8)Accident atau argumentasi berdasarkan ciri-ciri tak

    esensial

    Sesat pikir accidentadalah argumentasi yang menjadikan

    dua contoh sikap menjadi contoh keseluruhan sesuatu.

    9) Perumusan yang tergesa-gesa(converse accident)

    Adalah pembuatan kesimpulan yang tidak didasari oleh

    alasan yang memadai atau mengada-ngada.

    10)Sebab yang salah

    Sesat pikir sebab yang salah adalah pembuatan

    kesimpulan atas dasar suatu yang tidak terbukti, tetapi

    tetap dipertahankan walaupn sudah terbukti salah. Sesat

    berpikir ini didasarkan atas pemikiran yang tak logis.

    11) Penalaran sirkular

    Sesat pikir ini menjadikan kesimpulan sebagai alasan dan

    akan berputar seterusnya.

    12)Sesat pikir karena terlalu banyak pertanyaan yang harus

  • 7/27/2019 SESAT BERPIKIR

    4/5

    dijawab sehingga jawaban tak sesuai dengan pertanyaan

    Sesat pikir ini dikarenakan terjadinya kekeliruan dalam

    penalaran seseorang ketika diberikan banyak pertanyaan

    dan harus dijawab. Akhirnya akan memunculkan

    kesimpulan yang tidak jelasa antara pertanyaan dan

    jawaban.

    13) Kesimpulan tak relevan.

    Adalah argumentasi yang kesimpulannya tidak sejalan

    dengan alasannya.

    14) Makna ganda (equivocation)

    Dimana suatu kata mempunyai makna ganda dan dapat

    digunakan berdasarkan maksud tertentu sehingga tidak

    memiliki kesimpulan yang jelas.

    15) Makna ganda ketata-bahasaan (amphiboly)

    Sesat pikir yang terjadi karena argumentasi yang

    digunakan memiliki makna ganda dalam segi ketata

    bahasaan. Misalnya mata kaki, mata hati, dll.

    16) Sesat pikir karena perbedaan logat atau dialek

    bahasa

    17) Kesalahan komposisi

    Adalah argumentasi yang memperlakukan kebenaran pada

    sebagian sampel sebagai kebenaran pada keseluruhan.

    18) Kesalahan divisi

    19) Generalisasi tak memadai

    Adalah argumentasi yang kesimpulannya didasarkan pada

    alasan yang tidak memadai. Seperti menggunakan sampel

    yang terlalu kecil untuk bahasan yang besar, dsb.

  • 7/27/2019 SESAT BERPIKIR

    5/5