sesat berpikir
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 SESAT BERPIKIR
1/5
LTM BAB IILOGIKA DAN SESAT PIKIR
Logika adalah cara berpikir dengan penalaran yang benar.
Penalaran itu sendiri ialah penarikan kesimpulan atas alasan-
alasan yang relevan dan berlangsung dalam pikiran manusia.
Alasan-alasan diatas dapat berupa data-data atau informasi yang
akurat. Penalaran dibedakan atas dua jenis, yaitu penalaran
deduksi dan penalaran induksi. Penalaran deduksi adalah
penalaran dari sesuatu yang umum kepada sesuatu yang bersifat
khusus. Sebaliknya dengan penalaran induktif, berprinsip dari
sesuatu yang khusus kepada sesuatu yang umum.
Berlawanan dengan hal di atas, terdapat juga beberapa
orang yang kadang mengalami kesalahan penalaran sehingga
terjadilah sesat pikir. Sesat pikir terjadi ketika kita mengalami
kesalahan dalam menarik kesimpulan-kesimpulan. Sesat pikir
dibedakan menjadi dua, yaitu sesat pikir formal dan sesat pikir
nonformal.
Sesat pikir formal berorientasikan pada bentuk dari
kalimat. Bentuk penalaran haruslah sesuai dengan bentuk
deduksi yang baku sehingga tidak terjadi sesat pikir. Sesat pikir
dapat dibentuk oleh kesalahan-kesalahan seperti berikut :
1) Empat term silogisme
Silogisme yng sahih hanya memiliki tiga term.
2) Memiliki term tengah yang tidak terdistribusikan
3) Terjadi proses ilisit (illicit process)
4) Premis-premis afirmatif tetapi kesimpulannya negatif
Sesat pikir ini terjadi ketika dalam pernyataan menyatakan
sesuatu secara positif, tetapi dalam kesimpulan menjadi
negatif.
5) Premis negatif dan kesimpulan afirmatif
-
7/27/2019 SESAT BERPIKIR
2/5
Terjadi ketika premis pernyataan menggunakan proposisi
negatif, tetapi dalam kesimpulan menggunakan proposisi
afirmatif (positif).
6) Dua premis negatif
Tidak ada kesimpulan sahih yang dapat diturunkan dari
dua premis negatif. Kesimpulan yang diberikan tidak akan
memberikan pengetahuan baru.
7) Mengafirmasi konsekuensi
Sesat pikir mengafirmasi konsekuensi adalah kesimpulan
yang seolah-olah dibuat seperti keniscayaan. Padahal, jika
dipikirkanlebih lanjut kesimpulan itu tidak juga benar.
8) Menolak anteseden
9) Mengiyakan suatu pilihan dalam suatu susunan
argumentasi disjungsi subkontrer (atau)
10)Mengingkari suatu pilihan dalam suatu disjungsi yang
kontrer (dan)
Sesat pikir nonformal berorientasikan pada pemikiran-
pemikiran atau argumentasi-argumentasi yang tidak logis,
seperti :
1) Perbincangan dengan ancaman
2) Salah guna (Abusive)
3) Argumentasi berdasarkan kepentingan
(circumstantial)
4) Argumentasi berdasarkan ketidaktahuan
Adalah argumentasi yang menilai suatu tindakan
berdasarkan ketidaktahuan bukan berdasarkan isi
argumentasinya.
5) Argumentasi berdasarkan belas kasihan
-
7/27/2019 SESAT BERPIKIR
3/5
Adalah argumentasi yang menilai benar salahnya suatu hal
berdasarkan belas kasihan walaupun itu merupakan hal
yang salah.
6) Argumentasi yang disangkutkan dengan orang
banyak
Sesat pikir ini disebabkan oleh acuan benar salahnya
sesuatu berdasarkan suara ornag terbanyak.
7)Argumentasi dengan kewibawaan ahli walaupun
keahliannya tidak relevan.
Sesat pikir ini dikarenakan seseorang tidak berpikir logis
dan jauh tentang apa yang diterimanya. Mereka percaya
terhadap apa yang ahli bicarakan.
8)Accident atau argumentasi berdasarkan ciri-ciri tak
esensial
Sesat pikir accidentadalah argumentasi yang menjadikan
dua contoh sikap menjadi contoh keseluruhan sesuatu.
9) Perumusan yang tergesa-gesa(converse accident)
Adalah pembuatan kesimpulan yang tidak didasari oleh
alasan yang memadai atau mengada-ngada.
10)Sebab yang salah
Sesat pikir sebab yang salah adalah pembuatan
kesimpulan atas dasar suatu yang tidak terbukti, tetapi
tetap dipertahankan walaupn sudah terbukti salah. Sesat
berpikir ini didasarkan atas pemikiran yang tak logis.
11) Penalaran sirkular
Sesat pikir ini menjadikan kesimpulan sebagai alasan dan
akan berputar seterusnya.
12)Sesat pikir karena terlalu banyak pertanyaan yang harus
-
7/27/2019 SESAT BERPIKIR
4/5
dijawab sehingga jawaban tak sesuai dengan pertanyaan
Sesat pikir ini dikarenakan terjadinya kekeliruan dalam
penalaran seseorang ketika diberikan banyak pertanyaan
dan harus dijawab. Akhirnya akan memunculkan
kesimpulan yang tidak jelasa antara pertanyaan dan
jawaban.
13) Kesimpulan tak relevan.
Adalah argumentasi yang kesimpulannya tidak sejalan
dengan alasannya.
14) Makna ganda (equivocation)
Dimana suatu kata mempunyai makna ganda dan dapat
digunakan berdasarkan maksud tertentu sehingga tidak
memiliki kesimpulan yang jelas.
15) Makna ganda ketata-bahasaan (amphiboly)
Sesat pikir yang terjadi karena argumentasi yang
digunakan memiliki makna ganda dalam segi ketata
bahasaan. Misalnya mata kaki, mata hati, dll.
16) Sesat pikir karena perbedaan logat atau dialek
bahasa
17) Kesalahan komposisi
Adalah argumentasi yang memperlakukan kebenaran pada
sebagian sampel sebagai kebenaran pada keseluruhan.
18) Kesalahan divisi
19) Generalisasi tak memadai
Adalah argumentasi yang kesimpulannya didasarkan pada
alasan yang tidak memadai. Seperti menggunakan sampel
yang terlalu kecil untuk bahasan yang besar, dsb.
-
7/27/2019 SESAT BERPIKIR
5/5