sejarahperkembanagnpsikologi

16
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejarah perkembangan Psikologi ini sudah dimulai sejak zaman Yunani Kuno, yaitu ketika gejala-gejala psikologis sudah banyak menarik perhatian ppara sarjana filasafat. Pertanyaan klasik yang sering menggoda manusia untuk mencari dan menjawabnya adalah pertanyaan apakah jiwa itu, dari mana asalnya, apa tujuannya, bagaimana hubungan jiwa dan badan, dan sebagainya. Masalah jiwa manusia memang penuh keunikan, sehingga mengundang banyak ahli untuk menyelidikinya. Meskipun demikian, tetap saja penyelidikan-penyelidikan sistematis yang dilakukan hingga kini masih belum mampu menjawab pertanyaan tersebut di atas. Karena itu, banyak ahli yang mengatakan bahwa jiwa itu adalah suatu misteri, bersifat rahasia (abstrak). Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan bagi usaha perenungan dan penelitian untuk sedikit demi sedikit membuka rahasia jiwa manusia. Oleh karena itu, banyak filosof Yunani dan Romawi yang merenungkan dan meneliti masalah tersebut. Meskipun corak berpikir filosof Yunani dan Romawi 1

Upload: mutiara-mei

Post on 31-Jul-2015

75 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SejarahperkembanagnPsikologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejarah perkembangan Psikologi ini sudah dimulai sejak zaman Yunani

Kuno, yaitu ketika gejala-gejala psikologis sudah banyak menarik perhatian ppara

sarjana filasafat. Pertanyaan klasik yang sering menggoda manusia untuk mencari

dan menjawabnya adalah pertanyaan apakah jiwa itu, dari mana asalnya, apa

tujuannya, bagaimana hubungan jiwa dan badan, dan sebagainya.

Masalah jiwa manusia memang penuh keunikan, sehingga mengundang

banyak ahli untuk menyelidikinya. Meskipun demikian, tetap saja penyelidikan-

penyelidikan sistematis yang dilakukan hingga kini masih belum mampu

menjawab pertanyaan tersebut di atas. Karena itu, banyak ahli yang mengatakan

bahwa jiwa itu adalah suatu misteri, bersifat rahasia (abstrak). Namun, hal itu

tidak menutup kemungkinan bagi usaha perenungan dan penelitian untuk sedikit

demi sedikit membuka rahasia jiwa manusia.

Oleh karena itu, banyak filosof Yunani dan Romawi yang merenungkan

dan meneliti masalah tersebut. Meskipun corak berpikir filosof Yunani dan

Romawi seperti Socrates, aristoteles, Plato, dan Ganelus masih spekulatif, tetap

saja mereka telah berjasa dalam meletakkan dasar keingintahuan bagi pemikir

selanjutnya untuk menyelidiki psikologi dengan metode-metode baru seperti

observasi, angket, interview, eksperimen, dan sebagainya.

1

Page 2: SejarahperkembanagnPsikologi

BAB II

PEMBAHASAN

Dalam bab ini, penulis akan membahas dua fase pokok perkembangan

psikologi dilihat dari segi metode dan materinya, yaitu psikologi lama (kuno) di

bawah pengaruh filsafat dan psikologi dibawah pengaruh ilmu pengetahuan alam.

A. ALIRAN PSIKOLOGI LAMA (KUNO)

Psikologi lama ini lahir sebelum tahun 1900, yang adakalanya dipengaruhi

oleh filsafat dan ada juga yang dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan alam.

1. Psikologi di bawah pengaruh filsafat

Para ahli psikologi dahulu adalah juga ahli filsafat. Hal ini dapat diketahui

oleh karena pemikiran tentang kejiwaan dipengaruhi oleh pemikiran filsafati.

Bahkan pada zaman lato dan Aristoteles, atau pada saat filsafat menjadi

sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan 9the mother of knowledge),

psikologi masih menyatu dengan filsafat.

Pengaruh filsafat terhadap psikologi itu berlangsung sejak zaman Yunani

Kuno (400 SM) sampai zaman pertengahan (500-1450) dan zaman baru

(1800). Dua orang filosof yang juga menyelidiki kejiwaan manusia adlah

Plato dan Aristoteles.

a. Psikologi Plato (427-347 SM)

Plato mempunyai pandangan bahwa manusia mempunyai tiga kekuatan

ruhaniah yang disebut trichotomi. Kekauatan, sebagaimana disebutkan

Th. Kohstamm (1984: 4), itu terdiri dari :

1. Akal, bertempat dalam kepala.

2. Kemauan, bertempat dalam dada.

3. Nafsu, bertempat dalam perut.

Akal pikiran berada di dalam ide, sedangkan kemauan dan nafsu terikat

oleh kehidupan jasmaniah yang bersifat tidak abadi. Lebih dalam, Plato

2

Page 3: SejarahperkembanagnPsikologi

berpendapat bahwa suatu kebenaran yang hakiki tidak dapat dicapai

dengan sesuatu yang tampak oleh indra manusia, karena segala sesuatu

yang tampak oleh indera adalah bayangan dari hakikat.

Adapun yang hakiki adalah idee atau cita dari segala yang maujud ini. Ide

tak lain adalah pengertian yang mencakup kenyataan dari segala sesuatu,

da dapat dicapai hanya dengan pikiran.

Ide tertinggi adalah Tuhan, sedang segala sesuatu yang maujud ini berasal

dari alam ide dan segalanya akan kembali ke alam idejuga. Oleh karena

pendapat plato yang demikian itu, maka dia dipandang sebagai ahli pikir

pertama yang beraliran idealisme dan tokoh trichotomi.

b. Psikologi Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles adalah murid Plato. Dalam teorinya Aristoteles menetapkan

suatu pandangan bahwa makhluk berjiwa di alam ini adalah tumbuh-

tumbuhan, hewan dan manusia. Masing-masing makhluk tersebut

memiliki jiwa yang berurutan rendah tingginya. Jadi, baik tumbuh-

tumbuhan, hewan maupun manusia, menurut Aristoteles, adalah berjiwa.

Pengertian kategorikal dari jiwa makhluk tersebut, menurut Aristoteles,

sebagai berikut :

1. Anima Vegetativa, yaitu anima atau jiwa yang terdapat pada tumbuh-

tumbuhan, yang mempunyai kemampuan untuk makan minum dan

berkembang biak.

2. Anima Sensitiva, yaitu anima atau jiwa yang terdapat pada kalangan

hewan yang disamping mempunyai kemampuan-kemampuan seperti

pada anima vegetativa juga mempunyai kemampuan-kemampuan

untuk berpindah tempat, mempunyai nafsu, dapat mengamati, dan

menyimpan pengalaman-pengalamannya.

3. Anima Intelektiva, yaitu yang terdapat pada manusia, selain

mempunyai kemampuan-kemampuan seperti yang terdapat pada

3

Page 4: SejarahperkembanagnPsikologi

lapangan hewan masih mempunyai kemampuan lain, yaitu berpikir

dan berkemampuan (Bimo Walgito, 1983: 11).

Pada manusia dorongan untuk tumbuh dan berkembang itu berbentuk

dorongan untuk merealisasi diri (self realization) yang disebut entelechi. Menurut

Aristoteles, fungsi jiwa manusia dapat dibagi menjadi dua, yaitu kemampuan

untuk mengenal dan kemampuan untuk berkehendak. Pandangannya ini disebut

dichotomy, berbeda dengan Plato yang trichomi.

Psikologi yang dipengaruhi oleh filsafat, sebagaimana yang dikemukakan

oleh Plato dan Aristoteles di atas, disebut Psikologi Filsafat.

2. Psikologi Di Bawah Pengaruh Ilmu Pengetahuan Alam.

Dalam perkembangan selanjutnya, psikologi secara berangsur-angsur

melepaskan diri dari corak pemikiran filsafat. Kemudian psikologi mengalami

perkembangan yang pesat, terutama dalam metode yang digunakan dalam

penyelidikan-penyelidikannya.

Pesatnya perkembangan psikologi itu ditandai dengan menonjolnya

pengaruh ilmu pengetahuan alam terhadap psikologi sebelum abad XX. Interaksi

kedua ilmu itu terjadi secara langsung dan tidak langsung, baik di dalam metode

penyelidikannya maupun di dalam materi pembahasannya.

Aliran-aliran psikologi yang muncul pada saat psikologi di bawah

pengaruh ilmu pengetahuan alam tersebut adalah seperti psikologi asosiasi,

psikologi unsur (element), dan psikologi fisiologi.

a. Psikologi asosiasi

Psikologi asosiasi dimunculkan oleh John Locke pada abad XVII. Pada

abad itu psikologi asosiasi menjadi salah satu aliran psikologi yang dipengaruhi

secara tak langsung oleh ilmu pengetahuan alam, khususnya fisika.

Metode yang digunakan oleh aliran ini dalam studinya tentang jiwa adalah

metode analitis-sintesis. Metode ini merupakan car berpikir dalam ilmu

4

Page 5: SejarahperkembanagnPsikologi

pengetahuan alam yang memandang alam ini terdiri dari unsur-unsur, lalu terjadi

proses persenyawaan berdasarkan hukum-hukum tertentu.

Menurut aliran ini, jiwa itu terdiri atas unsur-unsur atau kumpulan unsur-

unsur atau tanggapan-tanggapan yang berproses menurut hukum-hukum yang

pasti. Hukum-hukum tersebut adalah hukum sebab akibat dan hukum asosiasi.

Karena jiwa dipandang oleh aliran ini seperti mesin yang bergerak secara

mekanis menurut hukum-hukum tertentu, maka jiwa itu pasif. Hanya hukum-

hukum yang menggerakkan jiwa yang dianggap aktif. Unsur-unsur jiwa seperti

tanggapan-tanggapan, ingatan, dan pengindraan merupakan unsur-unsur jiwa yang

sangat diutamakan oleh aliran itu.

Dengan demikian, metode yang digunakan oleh psikologi asosiasi dalam

menganalisis jiwa adlaah metode analitis-sintesis. Dalam hal ini, aliran ini

berusaha menganalisis gejala-gejala psikologis pada elemen-elemen yang pokok

yang berupa tanggapan-tanggapan tersebut secara asosiatif menjadi suatu gejala-

gejala psikologis yang bersenyawa (H.M. Arifin, 1977 : 42).

Psikologi asosiasi ini kemudian dilanjutkan oleh Daviv Hume dan Hartly

pada abad XVIII, yang dilanjutkan kemudian oleh John Stuart Mill dan Herbert

Spencer pada abad XIX.

b. Psikologi unsur (element)

Psikologi unsur dianggap oleh sebagian ahli sebagai psikologi asosiasi,

karena dalam penjelasannya masih bercorak asosiatif juga. Tapi, karena titik

perhatian psikologi unsur ini pada anggapan bahwa jiwa merupakan kumpulan

dari unsur-unsur kejiwaan yang berdiri sendiri, maka beberapa ahli

menggolongkannya sebagai psikologi unsur yang berdiri sendiri.

Pelopor unsur psikologi ini ialah John fridrische Herbart. Herbart sebagai

ahli psikologi dan pendidikan berkebangsaan jerman, berpendapat bahwa

kegiatan-kegiatan kejiwaan manusia dapat dikembalikan kepada unsur-unsur yang

paling akhir, yaitu tanggapan (Zuhairini, 1980: 55).

5

Page 6: SejarahperkembanagnPsikologi

Menurut aliran ini, pikiran itu hanya terdiri dari unsur-unsur tanggapan

dalam otak. Makin banyak tanggapan di dalam otak makin baik dan makin baik

kita berpikir. Ternyata pandangan ini mempunyai dampak yang luas dalam dunia

dunia pendidikan. Atas dasar ini, maka anak menjadi sempurna berpikirnya jika

diberi tanggapan sebanyak-banyaknya.

Menurut Herbart, jiwa itu terbentuk karena adanya tanggapan-tanggapan.

Dengan demikian, teori Herbart ini disebut teori tanggapan (voorstelings theorie).

Dengan menggunakan metode analitis-sintesis, ia merumuskan pandangan bahwa

jiwa terdiri dari dua lapisan, yaitu jiwa yang disadari dan jiwa yang tidak disadari

dan di antara keduanya terdapat ambang kesadaran. Tidak semua anggapan itu

disadari, karena di antara tanggapan-tanggapan yang masuk terdapat pertentangan

yang saling tolak-menolak.

Maka dari itu, ada beberapa tanggapan yang tenggelam ke lapisan tak

sadar, dan tanggapan-tanggapan bawah sadar dapat timbul kembali ke alam sadar

menurut hukum-hukum asosiasi yang prosesnya secara mekanis. Hukum-hukum

tersebut ialah sama waktu, berturut-turut, serupa, berlawanan, dan sebab akibat.

c. Psikologi fisiologi

Psikologi fisiologi ini merupakan aliran psikologi yang dipengaruhi oleh

ilmu pengetahuan alam. Dikatakan demikian, karena pandangan-pandangan aliran

ini kebanyakan didasarkan pada kekuatan khusus dari indra, sebuah bidang yang

banyak dipelajari oleh fisiologi.

Aliran ini secara garis besar berpandangan bahwa manusia dapat melihat

sesuatu karena adanya cahaya yang masuk ke dalam mata. Cahaya tersebut

kemudian diteruskan ke dalam otak melalui saraf-saraf mata, yang pada akhirnya

dapat menimbulkan kesadaran penglihatan.

Berdasarkan pengaruh pandangan fisiologi tersebut, Johannes Muller

(Jerman), dengan menggunakan metode penyelidikan ilmu pengetahuan alam,

berhasil menemukan kekauatan khusus pada indra. Dalam rumusannya antara lain

6

Page 7: SejarahperkembanagnPsikologi

dikatakan bahwa masing-masing tanggapan itu menyebabkan timbulnya kekuatan

atau reaksi yang khusus terhadap jenis/macam tanggapan yang diterima melalui

pancaindra (H.M. Arifin, 1977 : 44).

B. ALIRAN PSIKOLOGI MODERN

Psikologi modern ini lahir sesudah tahun 1900. Yang tergolong dalam

psikologi modern ini adalah sebagai berikut :

1. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan berdiri sendiri (otonom)

Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya psikologi,

Wilhelm Wundt (1832-1920), seorang berkebangsaan Jerman, merupakan seorang

ilmuwan yang banyak disebut sebagai pelopor usaha melepaskan psikologi dari

filsafat dan ilmu pengetahuan agama.

Upaya Wilhelm Wundt tersebut ditandai degan usahanya mendirikan

Laboratorium Psikologi pada tahun 1875, dan disahkan oleh Universitas Leipzig

pada tahun 1886. Sejak itu psikologi terpisah dari filsafat dan ilmu pengetahuan

alam, dan untuk kemudian menjadi pengetahuan yang mandiri (otonom).

Di dalam laboratorium tersebut, Wundt mengadakan eksperimen-

eksperimen untuk memperoleh data-data tentang gejala-gejala jiwa yang sedang

diteliti. Dengan metode eksperimen yang digunakannya itu, ia akhirnya dikenal

sebagai tokoh Psikologi Eksperimental.

Menurut Wundt, gejala jiwa tidak dapat diterangkan hanya dengan

berdasarkan proses alam sebagaimana yang diterangkan dalam psikologi fisiologi

(H.M. Arifin, 1977 : 45). Fisiologi hanya berfungsi sebagai ilmu bantu bagi

psikologi, karena itu psikologi harus berdiri sendiri.

Metode yang digunakan Wundt dalam studinya tentang jiwa tidaklah

bersifat subyektif dan spekulatif semata, melainkan juga metode yang bersifat

empiris, obyektif. Selain itu, ia juga masih menggunakan metode analitis-sintetis,

dan menolak penggunaan metode introspeksi dalam penelitiannya.

7

Page 8: SejarahperkembanagnPsikologi

Kendati metode intospeksi ditolak oleh Wundt, namun Oswald Kulpe,

salah satu muridnya, masih juga menggunakan metode introspeksi yang

disertakan dengan eksperimen-eksperimen. Metode gabungan murid Wundt ini

akhirnya dikenal dengan metode Instrospeksi Eksperimen.

2. Psikologi pada abad XX

Psikologi menjadi ilmu pengetahuan yang otonom pada akhir abad XIX

(1886), sedangkan periode medern dimulai sesudah tahun 1900 hingga sekarang.

Pada periode modern ini bermunculan berbagai macam aliran psikologi dengan

karakteristiknya masing-masing.

Sejak awal abad XX hingga sekarang ini, proses pembelahan psikologi

dalam aliran-aliran yang semakin mengkhusus demikian pesat. Dengan

spesialisasi bidang studi tersebut, diharapkan terjadi penyesuaian aplikasinya

secara lebih intensif bagi kehidupan umat manusia.

Aliran-aliran psikologi yang muncul sesudah tahun 1900 sampai sekarang

(abad XX) ini, antara lain adalah Psikologi Analisa, Psikologi Individual, Neo-

Freudianisme, Psikologi Gestalt, Psikologi Behaviorisme, Psiko-refleksologi

(Psycho-Reflexology) dan sebagainya.

Sementara karakteristik dari perkembangan pada Psikologi Lama dan

Psikologi Modern, dapat digolongkan menjadi dua bagian pokok, masing-masing

dapat penulis jelaskan secara ringkas dalam tabel berikut.

Ciri-Ciri Khusus Psikologi Lama Ciri-Ciri Khusus Psikologi Modern

Bersifat elementer, berdasarkan hukum-

hukum sebab akibat

Bersifat totalitas

Bersifat mekanis (jiwa dipandang

bergerak tanpa tujuan)

Bersifat teleologis (bertujuan)

Bersifat sensualistis-intelektualistis

(mementingkan pengamatan dan pikir)

Vitalitas-biologis (jiwa dipandang aktif

da bergerak dalam hidup manusia)

Bersifat mementingkan kuantitatif Mementing kualitatif (mutu)

8

Page 9: SejarahperkembanagnPsikologi

(jumlah dan bilangan)

Hanya mencari hukum-hukum Mencari nilai dan berdasarkan nilai-

nilai

Gejala-gejala jiwa dipisahkan dari

subyeknya

Gejala-gejala jiwa dihubungkan dengan

subyeknya

Jiwa dipandang pasif Jiwa dipandang aktif-dinamis

Jiwa dipandang terlepas dari materi-

materi

Jiwa dipandang berhubungan dengan

materi-materi

9

Page 10: SejarahperkembanagnPsikologi

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dua fase pokok perkembangan psikologi dilihat dari segi metode dan

materinya, yaitu psikologi lama (kuno) di bawah pengaruh filsafat dan psikologi

dibawah pengaruh ilmu pengetahuan alam.

Masalah jiwa manusia memang penuh keunikan, sehingga mengundang

banyak ahli untuk menyelidikinya. Meskipun demikian, tetap saja penyelidikan-

penyelidikan sistematis yang dilakukan hingga kini masih belum mampu

menjawab pertanyaan tersebut di atas. Karena itu, banyak ahli yang mengatakan

bahwa jiwa itu adalah suatu misteri, bersifat rahasia (abstrak). Namun, hal itu

tidak menutup kemungkinan bagi usaha perenungan dan penelitian untuk sedikit

demi sedikit membuka rahasia jiwa manusia.

B. SARAN

Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena

kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua

bisa memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga

makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan

kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu

dan kemampuan yang terbatas.

10

Page 11: SejarahperkembanagnPsikologi

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin. Psikologi Pendidikan. 2007. Ar-Ruzz Media: Jogjakarta.

11