sejarah akuntansi
DESCRIPTION
sejarah dan perkembangan akuntansiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya jaman dimana bisnis terus berkembang
dengan pesat dan pembangunan di mana – mana akuntansi memiliki peran yang
sangat penting, baik di perkantoran, perbankan, pemerintahan, industri maupun
perusahaan menggunakan akuntansi.
Namun dibalik itu perkembangan akuntansi sejak awal di digunakan sudah
memiliki peran yang penting dalam hal pencatatan dan pembukuan. Maka dari itu
perlu diketahui bagaimana sejarah awal akuntansi mulai dari terbentuknya hingga
tatanan dalam akuntansi.
Seperti halnya ilmu – ilmu yang lainnya, ilmu akuntansi juga berkembang
sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu adanya faktor
kebutuhan juga ikut turut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan
tetapi baik akuntansi maupun ilmu – ilmu lain tidak berkembang dengan
sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi
dapat berkembang dan bertahan hingga sekarang.
Akuntansi saat ini beroperasi antara lain dalam lingkungan perilaku, sektor
publik dan Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal.
Akuntansi telah meluas ke dalam area konsultasi manajemen dan melibatkan lebih
besar porsi teknologi informasi dalam sistem dan prosedurnya. Dengan demikian
akuntansi jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejahah Akuntansi di Dunia
Perkambangan akuntansi seiring dengan perkembangan dunia usaha yang
kian padat dan berkembang dengan pesat, dimana para pengusaha dan pedagang
yang selalu membandingkan antara jumlah harta yang dimiliki saat memulai
membuka usaha dengan saat akhir periode usahanya. Pada abad ke - 14 para
pedagang dari geona mulai mengadakan pencatatan secara sistematis namun
masih kurang lengkap. Sistem pencatatan yang lengkap untuk satu unit usaha baru
muncul beberapa waktu kemudian, yaitu setelah ditemukannya sistem pembukuan
berpasangan (Double Entry System) oleh pedagang – pedagang dari Venesia.
Uraian sistem pembukuan berpasangan pertama kali ditulis oleh seorang
sarjana matematika bangsa Itali bernama Luca Pacioli pada tahun 1494. Buku
yang ditulisnya berjudul Summa De Arithmatica, Geometria, Proporsonil et
Proporsionalita, dimana dalamnya berisikan dan memuat salah satu bagian yang
berisi pelajaran mengenai sistem pencatatan pembukuan berpasangan (Double
Entry System). Sistem pembukuan berpasangan menyajikan suatu pencatatan
transaksi perusahaan yang sistematik. Setiap transaksi di catat ke dalam dua buah
aspek yaitu debit dan kredit. Dengan sistem ini juga akan menghasilkan laporan
keuangan yang menyeluruh antara lain laba (laba bersih) untuk usaha tertentu atau
dalam periode tertentu, jumlah harta (assets) yang dimiliki perusahaan dan
permodalan (equity) atas harta tersebut.
Pada Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek
yang positif terhadap perkembangan akuntansi hingga sekarang. Pada tahun 1845
undang – undang perusahaan pertama di keluarkan Inggris, undang – undang ini
dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan yang ada
disana. Didalam undang – undang tersebut mengatur tentang kemungkinan
perusahaan meminjam uang dan mengeluarkan saham, membayar hutang, dan
dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan, keadaan-keadaan inilah yang
2
menimbulkan suatu laporan yang baik sebagai informasi maupun sebagai
pertanggung jawaban pada saat itu.
Menurut Choi dan Muller (1998) ada tiga kekuatan utama yang
mendorong bidang akuntansi, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi
dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi. Ketiga
faktor tersebut dalam perjalanan/perkembangannya akuntansi sangat berperan dan
menentukan arah dari teori akuntansi selama bertahun – tahun banyak para ahli
mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori akuntansi
namun ternyata mengalami kegagalan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya
evolusi dari ”theorizing” ke “conceptualizing”.
2. Sejarah Akuntansi di Indonesia
Akuntansi pertama kali masuk ke Indonesia pada era penjajahan Belanda
sekitar tahun 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemukan pada pembukuan
Amphioen Societyt yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan
akuntansi yang mencolok baru muncul setelah dikeluarkannya undang-undang
mengenai tanam paksa dihapuskan sekitar tahun 1870. Dengan dihapuskan tanam
paksa, kaum pengusaha swasta dari pihak Belanda banyak bermunculan di
Indonesia untuk menanamkan modalnya. Dunia usaha terus berkembang demikian
pula dengan akuntansi. Sistem akuntansi yang dianut oleh pengusaha – pengusaha
Belanda ini seperti yang diajarkan Luca Pacioli.
Namun pada awal abad ke - 20, metode pembukuan lama hilang dari
sejarah akuntansi Belanda. Perkembangan ini menyebabkan Indonesia dibawa ke
metode – metode pembukuan baru lebih efisien dibanding metode pembukuan
yang lama. Sedangkan fungsi pemeriksaan (auditing) mulai di kenalkan sejak
tahun 1907, yaitu dengan dikirimnya Van Schagen, salah seorang anggota Niva.
Tugas pokoknya adalah menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan pada
saat itu. Pengiriman Van Schogen ini merupakan cikal bakal dibukanya jawatan
Akuntan Negara (Government Accountant Dienst = GAD) yang resmi didirikan
pada tahun 1915. Sedangkan kuntan publik pertama adalah Frese & Hogewag,
yang mendirikan kantornya di Indonesia pada tahun 1918. Sedangkan pada tahun
3
1921 didirikan Jawatan Akuntan Pajak (ballasting Accountant Dienst atau BAD).
Akuntan intern yang pertama kali datang ke Indonesia adalah J.W. Labrin yang
sudah ada di Indonesia pada tahun 1896. Pada jaman penjajahan Belanda tidak
banyak orang Indonesia yang terjun dalam bidang akuntansi. Massie, yang
diangkat sebagai pemegang buku untuk Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21
September 1929 dia adalah orang Indonesia pertama yang bekerja dibidang
akuntansi.
Setelah masa pendudukan Belanda yaitu pada masa pendudukan Jepang,
Indonesia sangat kekurangan tenaga – tenaga akuntansi. Jabatan – jabatan
pimpinan dijawatan keuangan yang dulunya dipegang oleh orang – orang bangsa
Belanda kini menjadi kosong. Oleh karena itu atas prakarsa Mr. Slamet
didirikanlah kursus – kursus untuk mengisi kekosongan jabatan yang ada dengan
tenaga dari Indonesia, para pengikut kursus inilah yang nantinya merupakan cikal
bakal tenaga-tenaga akuntan Indonesia.
Setelah Indonesia kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,
kekurangan tenaga akuntan semakin terasa dan banyak bidang – bidang akuntan
yang kosong pada saat itu. Akhirnya pada tahun 1947 hanya seorang akuntan
berbangsa Indonesia yang tersisa, yaitu Prof. Dr. Abutari yang dalam masa perang
kemerdekaan tahun 1945-1950 masih bertahan.
Akhirnya setelah perang kemerdekaan usai barulah kursus-kursus untuk
mendidik akuntansi kembali dilanjutkan. Setelah pengakuan kedaulatan oleh
Belanda, pemerintah RI baru dapat mengirim putra – putranya ke luar negeri
untuk belajar akuntansi. Di dalam negeri sendiri, pendidikan akuntan juga mulai
dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia pada tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti oleh beberapa
fakultas-fakultas ekonomi antara lain seperti Universitas Padjajaran pada
tahun1961, Universitas Sumatera Utara 1962, Universitas Airlangga 1962 dan
Unniversitas Gajah Mada 1964. Institut Ilmu Keuangan atau yang kini dikenal
dengan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), membuka jurusan akuntansi
tahun 1960.
4
Selain itu ada pula organisasi profesi yang menghimpun para akuntan di
Indonesia yang didirikan pada tanggal 23 Desember 1957. Organisasi ini diberi
nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), didirikan oleh lima orang akuntan
Indonesia. Anggotanya pada waktu itu berjumlah sebelas orang. Pada tahun 1978,
didirikan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik. Tahun 1986
didirikan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen akuntan Manajemen dan
Kompartemen Akuntan Pemerintah. Profesi akuntansi mulai berkembang dengan
pesat sejak tahun 1967.
Kemudian dikeluarkannya Undang – Undang Penanaman Modal Asing
dalam tahun 1967, kemudian disusul dengan Undang-Undang Penanaman Modal
Dalam Negeri pada tahun 1968, undang – undang ini merupakan pendorong
berkembangnya Profesi Akuntansi pada masa itu.
Dengan dibentuknya undang – undang tersebut munculah perusahaan –
perusahaan baru, baik yang didirikan dalam rangka kedua undang-undang tersebut
maupun yang bukan didirikan dalam rangka undang – undang tersebut. Hal ini
berakibat makin baiknya iklim investasi di Indonesia serta telah meningkatnya
kebutuhan akan tenaga akuntansi.
Sementara itu disekitar pemerintahan banyak proyek – proyek
pembangunan yang harus dikelola, baik yang menggunakan dana APBN maupun
non APBN di satu pihak. Pemerintah sangat berperan dalam mendorong kegiatan
perkembangan profesi ini. Diantaranya dengan membentuk TIM koordinasi
pengembangan akuntansi pada tahun 1985. Pasar modal yang mulai marak sejak
tahun 1987 menambah lajunya perkembangan akuntansi di Indonesia. Demikian
juga reformasi perpajakan yang dilakukan pada tahun 1984.
5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perkembangan
Indonesia berawal dari Inggris yang kemudian dibawa ke Indonesia oleh orang –
orang Belanda. Setelah itu perkembangan akuntansi di Indonesia terus mengalami
perkembangan yang sangat tinggi. Walau akuntansi di Indonesia pernah hampir
hilang namun pada akhirnya masih dapat bertahan dan berkembang lagi hingga
sekarang. Hingga sekarang akuntansi masih terus digunakan oleh berbagai
kalangan dan pengusaha sebagai acuan dalam berbagai hal terutama dalam hal
penghitungan laba rugi perusahaan.
2. Saran
Saran ini dikhususkan untuk para mahasiswa muda agar terus belajar dan
belajar agar dapat memajukan bangsa Indonesia terutama di bidang akuntansi bagi
yang membidangi, agar akuntansi tidak hampir hilang lagi dari indonesia
6
Daftar Pustaka
- Teori Akuntansi (Prof. Dr. Winwin Yadiati, SE, M.SI. AK.)
- Dasar-dasar akuntansi (Prof. Drs. H. Lilim. Sadeli, M.Pd.)
- Akuntansi suatu pengantar (Soemorso, S.R.)
- http://staff.undip.ac.id/akuntansi/anis/
- http://dedysuarjaya.blogspot.com/2010/09/akuntansi-dan-bisnis-
internasional.html
7