sap saraf ipy

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN CARA PERAWATAN PASIEN PASCA STROKE DIRUMAH DI RUANG RAWAT INAP BANGSAL SYARAF RSUP DR. M.DJAMIL PADANG Oleh: Elviya Rahmi, S.Kep Maya Juda Septria, S.Kep Anggun Saputra, S.Kep Debi Anggraini, S.Kep Renno Fitri Ariani, S.Kep

Upload: aanrentalrental

Post on 21-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN CARA PERAWATAN PASIEN PASCA STROKE DIRUMAH DI RUANG RAWAT INAP BANGSAL SYARAFRSUP DR. M.DJAMIL PADANG

Oleh:Elviya Rahmi, S.KepMaya Juda Septria, S.KepAnggun Saputra, S.KepDebi Anggraini, S.KepRenno Fitri Ariani, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAHPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANSTIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG 2015SATUAN ACARA PENYULUHANCARA PERAWATAN PASIEN PASCA STROKE DIRUMAH

Pokok Bahasan: Cara Perawatan Pasien Stroke DirumahHari / Tanggal: Jumat / 27 Februari 2015Pukul: 10.00 11.00wibSasaran : Klien dan keluarga klien yang menderita strokeTempat : Bangsal Syaraf RSUP. Dr. M. Djamil Padang

1. Latar BelakangStroke adalah penyakit yang menganggu sistem syaraf dimana terjadi kehilangan fungsi otak karena berhentinya suplai darah ke otak yang menimbulkan banyak tanda gejala seperti kelemahan dan kelumpuhan anggota gerak, nyeri kepala, disfagia, kehilangan bicara, kejang, demam, perubahan mental, muntah, bahkan kehilangan kesadaran ( Brunner & Suddart, 2001)Stroke adalah penyebab utama kecacatan, kemungkinan meninggal akibat stroke adalah 30% - 35% dan kemungkinan kecacatan mayor adalah 35% - 40%. Sekitar sepertiga dari semua pasien yang selamat dari stroke akan mengalami stroke berikutnya dalam 5 tahun, 5% - 14% dari mereka akan mengalami stroke ulangan dalam tahun pertama (WHO, 2008)Di Amerika, setiap tahun terjadi 750.000 kasus stroke baru. Data tersebut menunjukan bahwa setiap 45 menit , ada satu orang yang terkena serangan stroke ( Oeser,2008). Di Indonesia diperkirakan 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga sisanya mengalami gangguan fingsional ringan dan sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di atas tempat tidur. Masyarakat Sumatera Barat adalah masyarakat yang potensial mengidap penyakit stroke. Penyakit yang pada umumnya diawali oleh hipertensi, belakangan bahkan sudah merembet ke kalangan generasi muda. Secara teknis tumbuhnya penyakit hipertensi yang berdampak ada stroke ini sangat erat hubungannya dengan pola makan. Sekitar 95% masakan daerah ini mengandung kolesterol yang sangat tinggi. Kebiasaan makan dan minum serta aktivitas dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya juga menjadi penyebab menurunnya kesehatan seseiarng dan juga dapat mendatangkan penyakit, begitu juga dengan penyakit stroke. ( Lestari, 2009)Di RSUP Dr. M. Djamil Padang khususnya Bangsal Syaraf banyak ditemukan pasien dengan stroke atau stroke berulang. Baik pasien ataupun keluarga pasien harus mengetahui tentang perawatan yang akan diberikan untuk pasien stroke dirumah agar dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya hal yang memperburuk terjadinya stroke kembali.

2. Tujuan Penyuluhana. Tujuan UmumSetelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga mampu memahami tentang perawatan pasien stroke dirumahb. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga mampu : Memahami pengertian tentang stroke Memahami tentang penyebab stroke Memahami tentang faktor resiko stroke Memahami tanda dan gejala stroke Memahami cara perawatan pasien stroke dirumah

3. MetodeCeramah, diskusi dan tanya jawab.

4. Alat dan Bahan1. Powerpoint2. Leaflet3. Infokus

5. Pengorganisasiana. Setting Tempat

OpbMpb

pb Ket : :

MO : Pembimbing : Fasilitator: Observer : Moderator : Presenter : Keluarga Klien: Audiens

b. Uraian Tugas Moderator: Anggun Saputra, S.Kep Presenter: Renno Fitri Ariani, S.Kep Fasilitator: Elviya Rahmi S.Kep Debi Anggraini, S.Kep Observer: Maya Juda Septria, S.Kep

Tugas Moderator Mengkoordinasikan semua kegiatan Membuka dan menutup diskusi Menjelaskan kontrak waktu dan tujuan diskusi Menjelaskan kontrak bahasa Mengarahkan jalannya diskusi Memberi kesempatan klien untuk bertanya dan mengemukakan pendapat Menyimpulkan kegiatanTugas Presenter Memberikan penyuluhan kepada klien dan keluargaTugas Fasilitator Memotivasi peserta agar berperan aktif selama penyuluhan Memfasilitasi dalam kegiatan Membuat absensi kegiatanTugas Observer Mengamati jalannya acara Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung Membuat laporan hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan

6. Proses Kegiatan PenyuluhanNoKegiatan MahasiswaKegiatan AudiensWaktu

1Tahap Pembukaan Mengucapkan salam Memperkenalkan diri penyuluh dan pembimbing Menjelaskan tujuan

Menjelaskan kontrak bahasa

Menjelaskan kontrak waktu penyuluhan Menjawab salam Memperhatikan

Mendengarkan dan memperhatikan Mendengar dan memperhatikan Mendengarkan dan memperhatikan5 menit

2

Tahap Pelaksanaan Menggali pengetahuan audien tentang definisi stroke Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang pengertian stroke

Menggali pengetahuan audien tentang penyebab stroke Memberikan reinforcement ositif Menjelaskan tentang penyebab stroke

Menggali pengetahuan audien tentang faktor resiko stroke Memberi reinforcement positif Menjelaskan tentang faktor resiko stroke

Menggali pengetahuan tentang pengertian cara perawatan stoke dirumah Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang pengertian cara perawatan stroke dirumah

Tahap Penutup Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya Bersama keluarga klien menyimpulkan materi yang telah disampaikan Mengevaluasi materi yang telah diberikan Menutup dan memberi salam Mengemukakan pendapat Mendengarkan Mendengar dan memperhatikan Mengemukakan pendapat Mendengarkan Mendengarkan dan memperhatikan Mengemukakan pendapat Mendengarkan Mendengarkan dan memperhaikan Mengemukakan pendapat Mendengarkan Mendengar dan memperhatikan

Mengemukakan pertanyaan Mendiskusikan

Menjawab salam20 menit

10 menit

7. Evaluasia. Evaluasi struktur Peran dan tugas mahasiswa diharapkan sesuai dengan perencanaan Jumlah audiens yang hadir diharapkan 70% dari perencanaan. Tempat dan alat diharapkan sesuai perencanaan b. Evaluasi Proses Peserta diharapkan aktif dalam kegiatan penyuluhan Peserta diharapkan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Pelaksanaan diharapkan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. c. Evaluasi Hasil Diharapkan 60 % dari sasaran penyuluhan mampu menyebutkan pengertian stroke setelah diberikan penyuluhan Diharapkan 60 % dari sasaran penyuluhan mampu menyebutkan penyebab stroke setelah diberikan penyuluhan Diharapkan 60 % dari sasaran penyuluhan mampu menyebutkan pengertian faktor risiko stroke setelah diberikan penyuluhan Diharapkan 60 % dari sasaran penyuluhan mampu menyebutkan pengertian tanda dan gejala stroke setelah diberikan penyuluhan Diharapkan 60 % dari sasaran penyuluhan dapat menyebutkan cara perawatan stroke dirumah setelah diberikan penyuluhan

Lampiran MateriCara Perawatan Pasien Stroke Dirumah

1. Definisi StrokeStroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatnya oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak ( Brunner & Suddarth, 2001)Stroke adalah gangguan neuorologis dimana alian darah ke otak terhenti karena arterosklerosis atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ( Sylvia, 2006)

2. Penyebab Stroke Bekuan dalam pembuluh darah (arterosklerosis) Pola makan yang tidak sehat seperti sering mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol Bekuan darah yang dibawa ke otak dari bagian tubuh yang lain sepert infark mokard, endokarditis Pecahnya pembuluh darah serebral denagn perdarahan ke dalam jaringan otak

3. Faktor Risiko HipertensiMerupakan faktor risiko utama. Hipertensi dapat disebabkan arterosklerosis pembuluh darah serebral, sehingga pembuluh darah tersebut mengalami penebalan dan degenerasi yang kemudian pecah / menimbulkan pendarahan. Penyakit kardiovaskulerMisalnya embolisme serebral berasal dari jantung seperti penyakit arteri koronaria, gagal jantung kongestif, MCI, hipertrofi ventrikel kiri. Pada fibrilasi atrium menyebabkan penurunan CO, sehingga perfusi darah ke otak menurun, makam otak akan kekurangan oksigen yang akhirnya dapat terjadi stroke. Pada arterosklerosis elastisitas pembuluh darah menurun, sehingga perfusi ke otak menurun juga pada akhirnya terjadi stroke. Diabetes mellitusPada penyakit DM akan mengalami penyakit vaskuler, sehingga terjadi mikrovaskularisasi dan terjadi aterosklerosis, terjadinya arterosklerosis dapat menyebabkan emboli yang kemudia menyumbat dan terjadi islemia, iskemia menyebabkan perfusi otak menurun dan pada akhirnya terjadi stroke. MerokokPada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh nikotin sehingga memungkinkan penumpukan arterosklerosis dan kemudian berakibat pada stroke. AlkoholikPada alkoholik dapat menyebabkan hipertensi, penurunan aliran darah ke otak dan kardiak aritmia serta kelainan motilitas pembuluh darah sehingga terjadi emboli serebral. Peningkatan kolesterolPeningkatan kolesterol tubuh dapat menyebabkan arterosklerosis dan terbentuknya emboli lemak sehingga aliran darah lambat termasuk ke otak, maka perfusi otak menurun. ObesitasPada obesitas kadar kolesterol tinggi. Selain itu dapat mengalami hipertensi karena terjadi gangguan pada pembuluih darah. Keadaan ini berkontribusi pada stroke.( Sylvia, 2006)4. Tanda dan gejala stroke Hilangnya rasa atau sensasi pada lengan, tungkai, atau salah satu sisi tubuh Kelemahan dan kelumpuhan lengan, tungkai, atau salah satu sisi tubuh Hilangnya sebagian penglihatan dan pendengaran Penglihatan ganda Pusing Bicara tidak jelas dan sulit mengucapkan kata-kata yang tepat Tidak mampu mengenali bagian tubuh Hilangnya kendali terhadap kandung kemih Gangguan keseimbangan dan jatuh( Sylvia, 2006)5. Cara perawatan stroke dirumaha. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam merawat pasien stroke : Memberi dukungan dan perhatian untuk meningkatkan pemulihan kesehatan klien, misalnya dalam hal mendampingi klien untuk control. Mendampingi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan memberi bantuan terhadap aktivitas yang tidak dapat dilakukan klien secara mandiri Melakukan pengontrolan tekanan darah dan kolesterol secara rutin. Pengonttrolan tekanan darah minimal dilakukan satu kali seminggu. Pengontrolan tekanan darah dan kolesterol penting dilakukan karena peningkatan tekanan darah dan kolesterol merupakan faktor risiko terjadinya stroke.b. Lingkungan rumah yang baik untuk menderita stroke, adalah : Kamar tidur dekat dengan kamar mandi agar pasien tidak sulit untuk kekamar mandi Adanya pegangan dikamar mandi yang dapat digunakan oleh klien Menyediakan alat bantu berpindah atau berjalan, sepertti kursi roda atau tongkat (walker) Mendekatkan barang-barang yang sering digunakan pasien Menyediakan alas kaki yang nyaman untukmengurangi risiko jatuhc. Cara merawat pasien pasca stroke dirumah, yaitu : Posisi tempat tidurTempat tidur yang baik untuk penderita stroke adalah tempat tidur yang padat dengan bagian kepala cukup keras untuk menopang berat ketika disandarkan. Perubahan posisi dan terapi fisik Perubahan posisi dapat dilakukan dengan membalikkan pasien ditempat tidur dan melihat adanya tanda-tanda dekubitus. Karena keadaan terbaring lama dapat menyebabkan timbulnya dekubitus. Membalikkan pasien dan mengubah posisi lengan dan tungkai dapat dilakukan tiap 2 jam. Pijat tungkai yang lumpuh satu sampai dua kali sehari dan gerakkan semua sendi di tungkai yang lumpuh sebanyak 5 sampai 7 kali secara perlahan dan topang tungkai yang lemah tersebut dengan bantal. Perawatan kulitPerawatan kulit sangat penting dilakukan pada pasien stroke untuk mencegah timbulnya dekubitus. Dekubitus dapat terjadi karena kurangnya mobilisasi atau pergerakan. Pada pasien stroke yang tidak dapat bergerak harus sering dilakukan perubahan posisi dan seprainya harus selalu tegang untuk mencegah tertekannya saraf dan terjadinya dekubitus. Dekubitus paling sering muncul di bagian punggung, pantat, paha, siku dan tumit. Kekeringan kulit klien juga harus dijaga

DAFTAR PUSTAKABrunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medical Bedah. Jakarta : EGC Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGCSylvia, 2006. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Jakarta : EGCHttp://radioharmonifm.com/home/perawatan-pada-penderita-cva-stroke-dirumah/ di post oleh Maria dewi diakses pada tanggal 23 Februari 2015