rumah susun ramah anak di kota balikpapan …eprints.ums.ac.id/68213/10/naskah publikasi.pdfanak...
TRANSCRIPT
RUMAH SUSUN RAMAH ANAK DI KOTA BALIKPAPAN
PENDEKATAN KONSEP GREEN BUILDING
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Oleh :
Tias Nurul Aini Fajrin
D 300 140 059
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
5
RUMAH SUSUN RAMAH ANAK DI KOTA BALIKPAPAN PENDEKATAN
KONSEP GREEN BUILDING
Abstrak
Peran penting pembangunan rumah susun di era saat ini sangat dibutuhkan.
Pemerintah harus bergerak cepat dalam pembangunan rumah susun, hal ini
diakibatkan banyaknya penduduk dan kurangnya ketersediaan lahan permukiman
sehingga rumah susun merupakan salah satu solusi mencegah adanya permukiman
kumuh dan tidak sehat. Akan tetapi faktanya, rumah susun yang direncanakan di
rasakan kurang optimal dalam penyediaan fasilitas sarana dan prasarana, salah
satunya kurangnya fasilitas untuk anak-anak sebagai salah satu penghuni rumah
susun. Tujuan digunakan pendekatan ini adalah untuk membuat konsep
perencanaan dan perancangan rumah susun ramah terhadap anak-anak sebagai
salah satu penghuni rumah susun, yang menekankan pada konsep green building,
agar rumah susun dapat menjadikan wadah bagi anak-anak yang menempati hunian
vertikal bersama sehingga tetap berkreasi dan berkegiatan seperti lingkungan anak-
anak pada umumnya, serta membuat suatu bangunan agar dapat menjadi kesatuan
yang utuh dan serasi dengan lingkungan sekitar, sehingga tidak merusak lingkungan
yang ada. Rumah susun ini dirancang memiliki 2 blok bangunan yang terdiri dari
96 unit per blok, serta memiliki berbagai sarana penunjang seperti klinik yang
dilengkapi dengan apotek, masjid, kios, taman bermain, lapangan olahraga anak
dan dewasa, dan ruang baca anak.
Kata Kunci : Permukiman Kumuh, Rumah Susun, Ramah Anak, Green Building.
Abstract
The important role of developing flats in the current era is very much needed. The
government must move quickly in the construction of flats, this is due to the large
population and lack of availability of residential land so that flats are one solution
to prevent slums and unhealthy settlements. However, the fact is that the planned
flats are less than optimal in providing facilities and infrastructure, one of which is
the lack of facilities for children as one of the residents of the flats. The purpose of
this approach is to make the concept of planning and designing a friendly apartment
for children as one of the apartment residents, which emphasizes the concept of
green building, so that flats can make a place for children who occupy vertical
housing together so that they remain creative and activities such as the environment
of children in general, as well as making a building so that it can become a whole
and harmonious unity with the surrounding environment, so as not to damage the
environment. This apartment is designed to have 2 building blocks consisting of 96
units / blocks, and has various supporting facilities such as clinics equipped with
pharmacies, mosques, stall, playgrounds, children's and adult sports fields, and
children's reading rooms.
Keywords : Slum Settlements, Flats, Child Friendly, Green Buildings.
6
1. PENDAHULUAN
Balikpapan merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus berkembang dan
maju setiap tahunnya akibat adanya julukan sebagai pintu gerbang provinsi
Kalimantan Timur dan julukan lainnya sebagai kota minyak. Hal ini dibuktikan
dengan jumlah penduduk kota Balikpapan dari angka 343.517 jiwa di tahun 1993,
meningkat menjadi 482.573 jiwa di tahun 2002, kemudian 560.781 jiwa di tahun
2010, dan akhirnya mencapai angka 615.574 jiwa di tahun 2015 (Badan Pusat
Statistik Kota Balikpapan). Sedangkan menurut database SIAK Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan, Desember 2017, jumlah
penduduk kota Balikpapan sudah mencapai diangka 778.908 jiwa. Dengan terus
bertambvahnya jumlah penduduk di kota Balikpapan ini, pemerintah kota
Balikpapan sudah merencanakan pengembangan dan pembangunan kawasan
perumahan yaitu terdiri dari identifikasi dan inventaris, studi peningkatan kualitas
permukiman, studi pengembangan hunian vertikal kota Balikpapan, revitalisasi
kawasan permukiman kumuh, penyediaan perumahan dan permukiman layak
huni, pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana permukiman, dan yang
terakhir pengembangan dan pembangunan rumah susun di kawasan perkotaan
yang program ini dilaksanakan dan disebar di beberapa titik kelurahan kota
Balikpapan mulai dari tahun 2012 hingga tahun 2032. Di kota Balikpapan sendiri
sudah memiliki 9 rusunawa yang tersebar di beberapa titik kecamatan di kota
Balikpapan, kemudian munculnya rencana dari sebuah berita lokal terbitan bulan
Febuari tahun 2018 yang mengatakan bahwa pemerintah kota Balikpapan sedang
merencanakan pembangunan rusunawa di kecamatan Balikpapan Barat dimana di
kawasan ini juga terdapat permukiman yang cukup kumuh yang banyak dihuni
oleh para nelayan dan pedagang, sehingga di sana bisa lebih tertata dengan baik
dan lebih rapi mendapat respon baik oleh masyarakat setempat. Perlu diketahui,
untuk menempati rusunawa yang didirikan oleh pemerintah kota Balikpapan itu
sendiri memiliki beberapa perturan dan tata tertib yang harus dapat dipenuhi oleh
calon dan penghuni rusunawa, salah satunya yaitu hanya boleh memiliki 2 anak
yang berumur dibawah 10 tahun demi tetap mempertahankan kualitas SDM calon
penghuni (sumber : Pedoman Penghunian dan Pengelolaan Rusunawa Kota
Balikpapan). Hal ini
7
menandakan penghuni rusunawa di kota Balikpapan juga terdapat anak-anak yang
secara otomatis membutuhkan ruang bermain untuk tumbuh kembang mereka, akan
tetapi sayangnya setelah diadakan survey langsung ke lapangan tidak terdapat ruang
untuk bermain anak. Sehingga perlu adanya perencanaan dan perancangan untuk
rusunawa yang akan dibangun kedepannya untuk juga dapat memikirkan konsep
yang dapat membuat kenyamanan untuk anak-anak yang menempati rusunawa
tersebut, serta perlu adanya penekanan green building pada bangunan rusunawa
yang mendatang agar diharapkan dapat menjadi contoh untuk bangunan di
sekitarnya.
2. METODE
Dari uraian latar belakang yang tElah dijabarkan, permasalahan dari
rusunawa di kota Balikpapan yaitu: menentukan lokasi strategis yang diperuntukan
kawasan perumahan yang sesuai dengan RTRW kota Balikpapan, serta bagaimana
menciptakan rusunawa yang mampu mewadahi aktivitas penghuni mulai dari orang
dewasa hingga anak-anak dengan pendekatan konsep green building. Adapun
metode yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan desain yaitu: tahap
pengumpulan data yang terdiri dari studi literature, survey lapangan dan
wawancara, sedangkan tahap analisa data yaitu data-data yang diperlukan dianalisa
untuk kemudian digunakan sebagai suatu hal yang dapat dijadikan pertimbangan
dalam mendesain berdasarkan standar yang ada, untuk dikaitkan dengan
permasalahan dan persoalan pada tujuan dan mengaitkan permasalahan dari umum
ke khusus ke dalam faktor perencanaan dan perancangan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Tinjuan Site Terpilih
Kawasan site berada di wilayah kecamatan Balikpapan Barat.
Pencapaian ke lokasi cukup dari jalan Letjen Suprapto masuk menuju jalan
Wolter Monginsidi dengan jarak ±300 meter. Adapun KDB permukiman
untuk kota Balikpapan yaitu maksimal 70%. Lokasi ini memiliki batas-batas
site, yaitu :
a. Sebelah Utara : SD Negeri 001 Balikpapan Barat dan permukiman.
8
b. Sebelah Timur : Jl. Wolter Monginsidi
c. Sebelah Selatan : Permukiman
d. Sebelah Barat : Permukiman
Gambar 1. Lokasi Site Terpilih Sumber : Dokumentasi Penulis
Permukiman
Permukiman
Permukiman
PAUD dan
Permukiman
L. Site 1,8 Ha
9
3.2 Analisa dan Konsep Site
Gambar 2 Analisa dan Konsep Site Sumber : Analisa Penulis
3.3 Analisa dan Konsep Ruang
Kelompok Kegiatan Total m2
Unit Penghuni 6196,6
Unit Pengelola 187
Tamu 29,76
Unit Service 832,1
Total 7245,46
Flow 10 % 724,546
Total Keseluruhan 7970,006
Berdasarkan KDB RTRW kota Balikpapan dan arsitektur hijau yang menetapkan
sebesar 70 %
Luas Site = 18.365 m2
Arah Kebisingan
Paling Tinggi
Vegetasi untuk
peredam
kebisingan,
penghias, dan
peredam panas
Akses
keluar
masuk site
Pergerakan
matahari dari
terbit ke
terbenam
Orientasi
bangunan
kedalam dan
keluar site
10
Kebutuhan Ruang = 7.970 m2
KDB 70% = L. Site x 70%
= 18.365 x 70%
= 12.855,5 m2
FAR = Total Seluruh Lantai / Luas Site
= 7.970/18.365
= 0,43
3.4 Analisa dan Konsep Bentuk Ruang
Rencana Bentuk Ruang
Denah dengan bentuk sederhana dan ekonomis
mengikuti ketentuan PERMENPU No:
05/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Rumah Susun Sederhana
Bertingkat Tinggi, selain itu bentuk denah ini
tidak gemuk, sehingga dapat memaksimalkan
masuknya cahaya matahari kedalam ruang
bangunan.
3.5 Analisa dan Konsep Struktur Bentuk
Nama Bentuk (Gambar) Keterangan
Pondasi Foot Plat
Jenis pondasi ini biasanya diterapkan
pada bangunan yang berada pada kontur
tanah yang kurang stabil dan bangunan
berlantai banyak.
Rencana pemakaian pondasi ini
diterapkan pada bangunan rusun
(bangunan huian).
Pondasi Menerus
Pondasi menerus diterapkan pada
bangunan yang memiliki daya dukung
tanah stabil.
Rencana pemakaian pondasi ini
diterapkan pada bangunan khusus
mekanikal, elektrkal, bangunan kios, dan
bangunan pos keamanan.
11
Kolom dan Balok
Kolom/balok berfungsi sebagai penyalur
beban dari struktur atas menuju ke
bawah/tanah.
Dinding
Dinding memiliki fungsi sebagai
penyekat dan pembentuk ruang. Struktur
dinding dapat berupa dinding masif
(permanent) dan dinding partisi berfungsi
sebagai penyekat yang tidak permanent.
Rencana pemakaian dinding untuk
rusunawa ini menggunakan bata ringan.
Struktur Atap
Rangka Baja
Rangka baja diterapkan pada
perancangan rusnawa karena memiliki
bentangan yang lebar dan baja memiliki
sifat yang kaku dan kuat. Struktur rangka
baja ringan multi panel digunakan pada
void rusunawa.
3.6 Analisa dan Konsep Material
Jenis Material Rencana
Perancangan Keterangan
Batu Alam Pondasi Menerus Alami, mudah didapat
Beton Kolom, balok, Sloof,
kantilever.
Harga relatif murah, biaya perawatan murah,
berkekuatan tinggi, tahan aus, tahan
kebakaran, tahan terhadap pengkaratan,.
Bata Ringan Dinding penyekat
Ringan, kedap air, kedap suara, memiliki
kuat tekan yang baik, ketahanan yang baik
terhadap gempa
Koral atau kerikil Campuran beton Mudah didapat, memiliki sifat yang alami.
Grass Block Penutup tanah untuk
parkir mobil
Tahan terhadap cuaca, tidak mudah abrasi,
praktis dan efisien, dapat memperbesar
masuknya air ke dalam tanah.
Paving block Penutup tanah untuk
parkir moor dan sepeda
Biaya perawatan murah, memiliki daya serap
air yang sedikit, berat massanya lebih ringan.
Baja Kuda-kuda Mudah pemasangan, dapat dibongkar pasang,
kuat, daya tahan lama.
Aluminium Kusen pintu dan jendela,
Kisi-kisi pada balkon
Ringan, Mudah dalam pemasangan, dapat
bongkar pasang, harga relatif murah.
Kaca Jendela
Transparan (eksploitasi cahaya matahari),
masa pakai hampir tak terbatas, bekas kaca
dapat didaur ulang menjadi kaca berkualitas
rendah.
keramik Pelapis lantai, pelapis
dinding kamar mandi
Mudah ditemukan di pasaran dalam berbagai
ukuran dan corak.
Cat Dinding, atap, kusen
Pemilihan cat yang memiliki kadar VOC
(Volatile Organic Compound) rendah atau
yang tidak ada sama sekali kadar VOC.
Polycarbonate Atap void
Meredam radiasi matahari, pemasangan
mudah, tahan lama, fleksibel, mudah didapat,
ramah lingkungan, bebas rayap
kolom
12
3.7 Analisa dan Konsep Utilitas
a. Air Bersih
Bagan 1 Diagram Skematik Air Bersih
Sumber : Wawancara Penulis, 2018
b. Air Hujan
Bagan 2 Digram Sekmatik Ai Hujan
Sumber : Analisa Penulis
c. Proteksi Kebakaran
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penghuni rusunawa ramah
anak ini, maka perlu adanya suatu sistem yang dapat mengamankan dari
bahaya kebakaran diantaranya adalah :
1) Tangga darurat
2) Hydrant
3) Box hydrant
4) Sprinkler
5) Tabung gas/APAR
6) Alarm
7) Pengendali asap
d. Sistem Penangkal Petir
Sistem Thomas
Sistem Thomas mempunyai jangkauan perlindungan bangunan yang lebih
luas, dengan tiang penangkap petir dan sistem pengebumian.
Pembelian Air
Curah Bak Penampung
Meteran per Unit Dipompa dan
Dialirkan Meteran Induk
Air Hujan dari
Atap
Bak Penampung
Air Hujan Diolah
Taman dan kebun
Hidroponik Dipompa
Bak Penampung
Air Hujan setelah
diolah
13
Gambar 3 Contoh Sistem penangkal Petir Sumber : (Team, 2018)
3.8 Analisa dan Konsep Arsitektur
Rencana Desain Green
Building
Ramah
Anak Keterangan
Bentuk bangunan
minimalis dan tidak
gemuk, serta terdapat
banyak bukaan
memudahkan cahaya
matahari dapat maksimal
masuk hingga tengah
ruangan.
Layout taman yang
dibuat dengan
penambahan jalur
pedestrian selain tepat
guna lahan untuk konsep
green building juga untuk
memudahkan penghuni
termasuk anak-anak
menjangkau satu ruang
ke ruang yang lain.
Penambahan lubang
biopori pada taman
difungsikan sebagai
bahan edukasi untuk
anak-anak bagaimana
cara membuat kompos
dengan bahan limbah
organik.
14
Penambahan tempat
sampah yang di letakkan
di sepanjang jalur
pedestrian selain untuk
konsep green building
juga diharapakan dapat
mampu membiasakan
anak-anak seusia dini
untuk menjaga
lingkungan sekitarnya
dengan tidak membuang
sampah sembarangan.
Fasilitas berupa tempat
parkir sepeda dan halte
angkutan umum yang
direncanakan di letakkan
di depan rusun
diharapkan mampu
mengajarkan dan
menggalakkan
penggunaan sepeda atau
transporatsi umum
kepada penghuni rusun
baik orang dewasa
maupun anak-anak agar
dapat mencintai
lingkungan.
Penambahan taman pada
indoor bangunan guna
mendukung peningkatan
iklim mikro disekitar
bangunan.
Pengunaan desain split
level pada bangunan
rusun untuk
memudahkan sosialisasi
antar penghuni rusun
Konsep kebun
hidroponik pada selasar
rusun selain bertujuan
untuk konsep green
building yaitu penyuplai
iklim mikro, juga untuk
media edukasi anak-anak
penghuni rusun
bagaimana metode
bercocok tanam di lahan
yang terbatas.
15
Karena rusunawa ini
merupakan rusunawa
ramah anak, sehingga
Railling/pegangan
rambat selasar harus
mem-pertimbangkan
faktor privasi dan
keselamatan untuk anak
itu sendiri sebagai salah
satu penghuni rusun.
Untuk bagian pagarnya
menggunakan dinding
bata setinggi 1,15 m,
kemudian ditambah
partisi yang tersusun
secara horisontal setinggi
2,35 m. Untuk material
kisi-kisi menggunakan
limbah kayu yang berasal
dari pabrik kayu. Untuk
raillingnya akan di
letakkan seperti pada
gambar rekomendasi di
samping.
4. PENUTUP
Rumah susun ramah anak di kota Balikpapan dengan konsep pendekatan
green building diharapkan bisa menjadi tempat yang nyaman bagi penghuninya
baik itu orang dewasa maupun anak-anak, serta dapat meningkatkan taraf hidup
warga kota Balikpapan untuk kalangan keluarga menengah kebawah.
16
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, I. (t.thn.). Archinesia Volume 08 (Why Architecture Exhibitions are
Important?). IMAJIBook store.
Andayani, D. (2017, Agustus 03). Detik News. Diambil kembali dari Detik News:
https://news.detik.com
architects, w. (t.thn.). wilsonarchitects. Diambil kembali dari wilsonarchitects:
http://www.wilsonarchitects.com.au
Balikpapan, B. P. (2017). Balikpapan Dalam Angka 2017. (hal. 393). Balikpapan:
BPS Kota Balikpapan.
cc0, C. C. (2017, 05 03). pxhere. Diambil kembali dari pxhere:
https://pxhere.com/id/photo/987143
Chiara, J. D., Panero, J., & Zelnik, M. (1995). Time Saver Standards for Housing
and Residential Development 2nd Edition.
cyntia, c. (2016, 07 26). Rumah123.com. Diambil kembali dari Rumah123.com:
https://forum.rumah123.com
Daerah, D. P., & Walikota. (2012-2032). Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah. Peraturan Daerah, (hal. 113). Balikpapan.
Damayanti, C. (2017, September 22). Kompasiana. Diambil kembali dari
Kompasiana: https://www.kompasiana.com
Fajri, K., Trilistyo, H., & Hermanto, E. (2015). Rusunami di Jakarta Timur dengan
penekanan desain green architecture. LANDASAN PROGRAM
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A), 100.
Hasan, N. (2017, 10 18). info trik tutorial seputar teknology komputer android dan
dunia ilmu pengetahuan. Diambil kembali dari info trik tutorial seputar
teknology komputer android dan dunia ilmu pengetahuan:
https://tokopuas.com
Indonesia, P. N. (2011). Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan Umum.
Jakarta: Perpustakaan NAsional.
JituNews.com. (2016, Febuari 26). JituNews.com. Diambil kembali dari
JituNews.com: http://www.jitunews.com
Juwana, I. (2005). Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Koshino, W. (2015, Juni 17). Kompasiana. Diambil kembali dari Kompasiana:
https://www.kompasiana.com
Kota, P. (2016). Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah (DIKPLHD)., (hal. 414). Balikpapan.
17
Kurnia, E. (2017, Maret 10). Okezone LifeStyle. Diambil kembali dari Okezone
LifeStyle: https://lifestyle.okezone.com
Kusuma, E. F. (2016, April 12). DetikNews. Diambil kembali dari DetikNews:
https://news.detik.com
Lechner, N. (2015). Heating, Cooling, Lighting, Fourth Edition. New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc., Hoboken.
Map, G. (2018). Google Map. Diambil kembali dari Google Map:
https://www.google.com
News, I. (2016, April 19). InfoSpesial News. Diambil kembali dari InfoSpesial
News: http://www.infospesial.net
Pashatama, S. (t.thn.). Trip Canvas. Diambil kembali dari Trip Canvas:
https://indonesia.tripcanvas.co
Putri, W. D. (2015, Desember 06). Republika.co.id. Diambil kembali dari
Republika.co.id: http://nasional.republika.co.id
Ramadhan, P. B. (2018, April 01). Wartakotalive.com. Diambil kembali dari
Wartakotalive.com: http://wartakota.tribunnews.com
Statistik, B. P. (2016). Produk Domestik Regional Bruto. Badan Pusat Statistik.
Balikpapan.
Team, P. P. (2018). Penangkal Petir Elektrostatis. Diambil kembali dari Penangkal
Petir: http://www.masterpetir.com
Ul Haq, M. F. (2018, Febuari 14). Detik News. Diambil kembali dari Detik News:
https://news.detik.com
Umum, P. M. (2007). Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Susun Sederhana
Bertingkat Tinggi., (hal. 50). Indonesia.
Umum, P. M. (2008). Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada
Bangunan Gedung Dan Lingkungan. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum,
(hal. 311). Indonesia.
Yuliani, P. A. (2017, Januari 02). Media Indonesia. Diambil kembali dari Media
Indonesia: http://mediaindonesia.com