rmk chapter 14
DESCRIPTION
Rmk Chapter 14TRANSCRIPT
HUTANG JANGKA PANJANG
SECTION 1 UTANG OBLIGASI
ISSUING BONDS (OBLIGASI YANG DIKELUARKAN)
Obligasi yang muncul dari kontrak dikenal sebagai bond indenture. Sebuah obligasi mencerminkan sebuah janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang ditentukan ditambah bunga periodic pada tingkat tertentu dari nilai nominal obligasi tersebut. Obligasi individual adalah dibuktikan dalam kertas sertifikat dan biasanya memiliki nilai nominal 1000. Perusahaan biasanya membuat pembayaran bunga obligasi tengah tahunan, meskipun tingkat bunga mencerminkan tahunan. Tujuan utama dari utang obligasi ini adalah untuk meminjam dana yang jumlahnya cukup besar dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Perusahaan dapat menjual keseluruhan obligasi yang diterbitkan kepada bank investasi dimana yang bertindak sebagai agen dalam proses pemasaran obligasi. Dalam perjanjian, bank investasi kemungkinan menanggung keseluruhan yang diterbitkan dengan menjamin jumlah tertentu kepada perusahaan, itulah cara mengambil risiko dalam menjual obligasi untuk harga berapapun yang mereka peroleh. Atau mereka mungkin menjual obligasi yang diterbitkan dengan komisi dalam meneruskan penjualan. Secara alternative, perusahaan yang menerbitkan kemungkinan menjual obligasi secara langsung terhadap institusi yang besar, tanpa bantuan dari penanggung.
TIPE DAN RATING DARI OBLIGASI
Obligasi yang dijamain (Secured bond) atau Obligasi yang tidak dijamin (Unsecured bond).
Obligasi yang dijamin didukung oleh janji berupa semacam agunan. Contohnya obligasi hipotek dimana jaminannya berupa klaim terhadap real estate. Sedangkan obligasi tidak dijamin tidak didukung oleh janji berupa semacam agunan. Contohnya adalah surat utang obligasi
Obligasi berjangka (Term bond), Obligasi berseri (Serial bond) , dan Obligasi dapat ditarik ( callable bond)
Obligasi berjangka (Term bond) adalah obligasi yang diterbitkan yang jatuh temponya pada tanggal tunggal.
Obligasi berseri (Serial bond) adalah obligasi yang jatuh temponya dalam bentuk cicilan.
Obligasi dapat ditarik ( callable bond) memberi hak kepada penerbit untuk menarik obligasi sebelum tanggal jatuh temponya.
Obligasi konversi dan obligasi yang dijamin dengan komoditas (convertible and commodity backed bond) dan diskon diskonto obligasi (bond discount)
Obligasi konversi adalah obligasi yang dapat dikonversi menjadi sekuritas atau surat berharga bentuk lain.
obligasi yang dijamin dengan komoditas adalah obligasi yang dibayar kembali dalam bentuk sumber daya seperti minyak, batu bara dsb.
Diskon diskonto obligasi (bond discount) dijual dengan diskon yang menyediakan pembeli hasil bunga pada jatuh tempo obligasi tersebut.
Obligasi atas nama (registered bond) dan obligasi kupon( bearer bond).
Obligasi diterbitkan dengan nama pemilik disebut dengan obligasi atas nama.
Obligasi kupon adalah obligasi yang tidak mancatat nama pemilik dan dapat ditransfer antara pemilik satu dengan pemilik yang lainnya.
Obligasi Income dan Revenue.
Obligasi income adalah obligasi yang tidak membayar bunga kecuali perusahaan tersebut mengalami keuntungan.
Obligasi revenue adalah bunga dari obligasi tersebut dibayar dari sumber pendapatan tertentu.
VALUATION OF BOND PAYABLE (PENILAIAN UTANG OBLIGASI)
Penerbitan dan pemasaran obligasi ke public tidak dapat terjadi dalam satu malam saja. Hal itu biasanya menghabiskan waktu mingguan atau bahkan bulanan. Pertama, perusahaan penerbit harus menyusun perjanjian dengan penanggung yang akan membantu memasarkan dan menjual obligasi. Setelah itu, mereka harus mendapatkan persetujuan hokum dari penerbitan obligasi tersebut, serta dokumen yang berisi fitur-2 dari obligasi tersebut. Akhirnya, perusahaan harus memiliki sertifikat dari obligasi yang telah diprint. Biasanya, perusahaan membuat syarat obligasi indenture pada awal penjualan dari obligasi yang bersangkutan. Rentang waktu yang terjadi saat perusahaan membuat syarat obligasi dan penjualan obligasi tersebut keadaan pasar dapat berubah secara signifikan. Keadaan pasar yang berubah tersebut tentunya akan menentukan harga dari obligasi tersebut.
Harga jual dari obligasi tersebut ditentukan oleh penawaran dan permintaan dari pembeli dan penjual, risiko relative, keadaan pasar, dan keadaan perekonomian negara. Komunitas investasi menilai obligasi pada nilai wajar dari arus kas masa depan yang diharapkan dimana terdiri dari pokok dan bunga. Tingkat yang digunakan dalam menghitung nilai wajar dari arus kas tersebut adalah tingkat bunga yang memberikan pengembalian yang sepadan dengan karakteristik risiko penerbit.
Tingkat bunga yang tertulis di dalam bond indenture dikenal sebagai tingkat nominal. Penerbitlah yang menentukan tingkat nominal tersebut. Tingkat bunga yang tertulis itulah yang menunjukkan persentase dari nilai nominal dari obligasi tersebut.
Obligasi yang diterbitkan pada nilai par
Jika tingkat yang ditentukan oleh komunitas investasi sama dengan tingkat bunga yang tertulis di dalam obligasi, maka obligasi tersebut dijual pada harga par. Contoh soal: jika obligasi sebesar 100.000 diterbitkan tingkat bunga 9% pertahun sedangkan tingkat bunga pasar adalah sebesar 9% maka oblgasi tersebut akan dijual pada harga 100.000.
Jurnal saat menerbitkan obligasi adalah
Kas100.000
Utang Obligasi100.000
Jurnal pengakuan beban bunga pada akhir tahun
Beban bunga9.000
Utang bunga obligasi9.000
Jurnal pembayaran bunga pada awal tahun
Utang bunga obligasi9.000
Kas9.000
Obligasi yang diterbitkan dengan diskon atau premium
Jika tingkat bunga obligasi berbeda dengan tingkat bunga yang ditetapkan oleh komunitas investasi maka obligasi tersebut akan dijual dengan diskon atau premium.
Obligasi tersebut dijual dengan diskon jika tingkat bunga obligasi lebih kecil dibandingkan tingkat bunga pasar sehingga nilai obligasi yang dijual lebih kecil daripada nilai nominalnya.
Obligasi tersebut dijual dengan premium jika tingkat bunga obligasi lebih besar dibandingkan tingkat bunga pasar sehingga nilai obligasi yang dijual lebih besar daripada nilai nominalnya.
METODE BUNGA EFEKTIF
Jika suatu obligasi dijual dengan diskon, jumlah yang dibayarkan pada tanggal jatuh tempo lebih dari jumlah yang diterbitkan. Jika suatu obligasi dijual dengan premium, jumlah yang dibayarkan pada tanggal jatuh tempo lebih sedikit dari jumlah yang diterbitkan. Perusahaan mencatat penyesuaian ini sebagai biaya bunga obligasi sepanjang umur obligasi melalui proses yang dikenal sebagai amortisasi. Amortisasi dari diskon meningkatkan beban bunga obligasi. Amortisasi dari premium menurunkan beban bunga obligasi. Prosedur yang dibutuhkan dalam melakukan penghitungan amortisasi tersebut adalah metode bunga efektif. Caranya adalah:
1. Pertama menghitung beban bunga obligasi dengan mengalikannya dengan nilai buku obligasi pada awal periode dengan tingkat bunga efektif.
2. Menentukan amortisasi diskon dan premium dengan membandingkan beban bunga dengan bunga yang dibayarkan.
Obligasi diterbitkan dengan diskon
Untuk mengilustrasikan amortisasi diskon dalam metode bunga efektif, perusahaan evermaster menerbitkan 100000 obligasi yang memiliki tingkat bunga 8% pada tanggal 1 january 2011 dan jatuh tempo dalam 1 january 2016 dengan pembayaran bunga tiap tanggal 1 january dan 1 july. Tingkat bunga efektifnya adalah 10%.
Perhitungan:
Nilai jatuh tempo obligasi 100.000
Nilai sekarang dari -
100.000 dengan bunga efektif 10% dan jatuh tempo dalam 5 tahun(61.391)
NIlai sekarang dari-
40.000 dengan bunga efektif 10% dan jatuh tempo dalam 5 tahun(30.887)
Diskon utang obligasi 7.722
Perusahaan tersebut mencatat penerbitan obligasi dengan diskon tersebut sebagai berikut
Kas92.278
Utang Obligasi92.278
Skedul amortisasi dari diskon dapat dilihat dalam table sebagai berikut:
Tanggal
Kas yang dibayarkan
Beban Bunga
Diskon yang diamortisasi
Nilai buku obligasi
1/1/2011
92.278
7/1/2011
4.000
4.614
614
92.892
1/1/2012
4.000
4.645
645
93.537
7/1/2012
4.000
4.677
677
94.214
1/1/2013
4.000
4.711
711
94.925
7/1/2013
4.000
4.748
748
95.671
1/1/2014
4.000
4.783
783
98.454
7/1/2014
4.000
4.823
823
97.277
1/1/2015
4.000
4.884
884
98.141
7/1/2015
4.000
4.907
907
99.048
1/1/2016
4.000
4.952
952
100.000
Beban Bunga= 92.278 x 10% x 6/12
Diskon yang diamortisasi = beban bunga kas yang dibayarkan
Nilai buku obligasi = diskon ditambah nilai buku periode sebelumnya
Pembayaran pertama yang terjadi di bulan Juli dicatat sebagai berikut:
Beban bunga obligasi4.614
Utang obligasi614
Kas 4.000
Pengakuan bunga pada akhir tahun adalah sebagai berikut:
Beban bunga obligasi4.645
Utang obligasi 645
Utang bunga obligasi4.000
Obligasi diterbitkan dengan premium
Asumsikan soalnya sama dengan diatas namun investor menentukan bunga efektifnya 6%.
Perhitungan:
Nilai jatuh tempo obligasi100.000
Nilai sekarang dari 100.000 dengan bunga efektif 6% dan jatuh tempo dalam 5 tahun (74.409)
NIlai sekarang dari 40.000 dengan bunga efektif 6% dan jatuh tempo dalam 5 tahun (34.121)
Premium utang obligasi 8.530
Perusahaan tersebut mencatat penerbitan obligasi dengan diskon tersebut sebagai berikut
Kas108530
Utang Obligasi108530
Skedul amortisasi dari premium dapat dilihat dalam table sebagai berikut:
Tanggal
Kas yang dibayarkan
Beban Bunga
Diskon yang diamortisasi
Nilai buku obligasi
1/1/2011
108.530
7/1/2011
4.000
3.256
744
107.786
1/1/2012
4.000
3.234
766
107.020
7/1/2012
4.000
3.211
789
106.231
1/1/2013
4.000
3.187
813
105.418
7/1/2013
4.000
3.163
837
104.581
1/1/2014
4.000
3.138
862
103.719
7/1/2014
4.000
3.112
888
102.831
1/1/2015
4.000
3.085
915
101.916
7/1/2015
4.000
3.058
942
100.974
1/1/2016
4.000
3.030
970
100.004
Beban Bunga= 108.530 x 6% x 6/12
Diskon yang diamortisasi = beban bunga kas yang dibayarkan
Nilai buku obligasi = nilai buku periode sebelumnya- nilai premium
Pembayaran pertama yang terjadi di bulan Juli dicatat sebagai berikut:
Beban bunga obligasi3.256
Utang obligasi 744
Kas 4.000
SECTION 2 WESEL BAYAR JANGKA PANJANG
Yang membedakan wesel bayar jangka pendek dan jangka panjang adalah jangka waktu jatuh temponya. Secara substansi wesel bayar jangka panjang ini sama dengan obligasi dimana kedua-duanya memiliki tanggal jatuh tempo yang tetap dan memiliki tingkat bunga yang tertera atau implicit. Tetapi wesel bayar tidak memperdagangkan wesel bayar seperti obligasi yang menggunakan pasar sekuritas.
Akuntansi wesel bayar ini dengan obligasi adalah sama, yaitu wesel bayar dinilai berdasarkan nilai sekarang dari bunga masa depan dan arus kas pokok masa depan. Perusahaan mengamortisasi diskon dan premium dari wesel bayar ini sepanjang umur wesel bayar sama seperti obligasi.
Wesel Bayar yang diterbitkan pada nilai nominalnya
Contohnya wesel bayar sejumlah 10000 dengan tingkat bunga yang tertera sama dengan tingkat bunga efektif, yaitu 10%. Karena tingkat bunga yang tertera dan tingkat bunga efektif sama, maka wesel bayar tersebut diterbitkan pada nilai nominalnya. Jadi pencatatan jurnalnya sebagai berikut:
Kas10.000
Wesel Bayar 10.000
Beban bunga1000
Kas 1000
Wesel Bayar yang tidak diterbitkan pada nilai nominalnya
Wesel bayar dengan bunga nol
Jika perusahaan menerbitkan wesel bayar dengan bunga nol semata-mata dengan kas, hal itu mengukur nilai sekarang dari wesel dengan jumlah kas yang diterima. Tingkat bunga obligasi yang implicit adalah tingkat yang sama dengan kas yang diterima dengan jumlah yang diterima pada masa jangka depan. Perusahaan penerbit mencatat perbedaan antara nilai nominal dan nilai sekarang sebagai diskon dan mengamortisasi jumlah tersebut ke beban bunga selama umur wesel.
Untuk mengilustrasikan jurnal dan skedul amortisasi, asumsikan bahwa perusahaan Turtle menerbitkan wesel bayar 3 tahun dengan nilai nominal 10000 dan merupakan obligasi dengan bunga nol. Impisit ratenya adalah 9% karena jumlah yang dibayarkan pada tanggal penerbitan adalah 7721,8.
Perusahaan Turtle mencatat jurnal sebagai berikut saat penerbitan wesel:
Kas7721,8
Wesel Bayar7721,8
Skedul pengamortisasian diskon dapat dilihat dalam table sebagai berikut:
Tanggal
Kas yang dibayarkan
Beban Bunga
Diskon yang diamortisasi
Nilai buku wesel
Tanggal penerbitan
7.721.8
akhir tahun pertama
0
694.96
694.96
8.416.76
akhir tahun kedua
0
757.51
757.51
9.174.27
akhir tahun ketiga
0
825.73
825.73
10.000
Beban Bunga = 7721,8 x 0,09
Nilai buku wesel = 7721,8 + beban bunga
Jurnal yang dilakukan oleh perusahaan Turtle adalah sebagai berikut:
Beban Bunga694,96
Wesel Bayar694,96
Wesel bayar dengan bunga
Contohnya adalah sebuah perusahaan menerbitkan wesel bayar 10000 selama tiga tahun dengan bunga 10%. Bunga pasar saat penerbitan wesel bayar tersebut adalah 12%. Karena tingkat bunga efektif lebih besar (12%) dibandingkan dengan bunga wesel (10%), maka nilai sekarang dari wesel kurang dari nilai nominal sehingga wesel tersebut diterbitkan dengan diskon. Perusahaan tersebut mencatat penerbitan wesel tersebut sebagai berikut:
Kas9520
Wesel Bayar9520
*hasil perhitungan diatas menggunakan rumus present value
Skedul amortisasi dari diskon wesel bayar adalah sebagai berikut:
Tanggal
Kas yang dibayarkan
Beban Bunga
Diskon yang diamortisasi
Nilai buku obligasi
Tanggal penerbitan
9.520
akhir tahun pertama
1.000
1.142
142
9.662
akhir tahun kedua
1.000
1.159
159
9.821
akhir tahun ketiga
1.000
1.178
178
10.000
Beban Bunga = 9.520 x 0,12
Nilai buku wesel = 9.520 + beban bunga
Perusahaan tersebut mencatat pembayaran bunga tahun pertama sebagai berikut:
Beban bunga1.142
Wesel bayar 142
Kas1.000
Jika tingkat nilai wajar lebih besar daripada nilai nominal, perusahaan tersebut menukarkan wesel bayarnya pada harga premium.
Keadaan Wesel Bayar yang khusus
Wesel bayar yang diterbitkan dengan Property, barang, atau jasa
Terkadang perusahaan kemungkinan menerima property, barang, atau jasa dalam menukarkan wesel bayar. Ketika menukarkan instrument utang dengan property, barang, atau jasa dalam transaksi tawar-menawar dilaksanakan dengan wajar, tingkat bunga yang tertera dianggap wajar kecuali:
1. Tidak ada tingkat bunga yang tertera
2. Tingkat bunga yang tertera tidak rasional
3. Nilai nominal yang tertera dari instrument utang secara material berbeda dari harga penjualan kas untuk item yang sama atau dari nilai wajar instrumen utang.
Dalam hal ini perusahaan mengukur nilai wajar dari instrument utangnya dengan nilai wajar dari property, barang , atau jasa atau dengan jumlah yang masuk akal dari nilai wajar wesel tersebut. Jika tidak ada bunga yang tertera, jumlah bunga adalah perbedaan antara nilai nominal wesel dan nilai wajar dari property.
Contohnya perusahaan A menjual tanahnya ke perusahaan B dengan harga 200000 dan perusahaan B memberikan wesel bayar ke A dengan wesel bayar 5 tahun sebesar 293.866. perusahaan B harus mencatat jumlah wesel bayar yang diterbitkannya sebesar 200.000 dan 93.866 akan diamortisasi selam umur wesel bayar yang bersangkutan.
Wesel Bayar Hipotek
Bentuk umum dari wesel bayar jangka panjang adalah wesel bayar hipotek. Wesel bayar hipotek adalah surat perjanjian yang dijamin dengan dokumen yang bernama hipotek yang dijamin dengan kepemilikan suatu property sebagai jaminan atas pinjaman. Peminjam biasanya menerima kas dari nilai nominal dari wesel bayar. Dalam hal ini, nilai nominal dari wesel adalah kewajiban yang sesungguhnya dan tanpa keterlibatan diskon atau premium. Ketika pemberi pinjaman menilai poin, bagaimanapun jumlah total yang diterima oleh peminjam lebih kecil dibandingkan nilai nominal dari wesel bayar. Poin ini meningkatkan tingkat bunga efektif diatas tingkat bunga yang tertera di wesel. Poin tersebut bernilai 1 % dari nilai wesel.
Dalam laporan keuangan, pelaporan wesel bayar hipotek sebagai kewajiban dengan nama Wesel Bayar Hipotek dengan pengungkapan singkat berkaitan dengan jaminan property dalam CALK.
Hipotek dapat terutang dalam bentuk cicilan atau pembayaran full dalam tanggal jatuh tempo selama umur utang tersebut. Jika pembayaran full dalam tanggal jatuh tempo, wesel ini diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang sampai pada tahun terakhir dari wesel tersebut dan kemudian direklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. Jika wesel ini dibayar secara cicilan, cicilan terkini harus masuk ke dalam klasifikasi kewajiban lancar dengan sisanya masuk ke kewajiban tidak lancar.
SECTION 3 ISU KHUSUS YANG BERKAITAN DENGAN KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Pelunasan kewajiban jangka panjang
Pada bagian ini kita akan menjelaskan pelunasan utang dalam tiga kondisi sebagai berikut:
1. Pelunasan kas sebelum tanggal jatuh tempo
2. Pelunasan kas dengan mentransfer kas atau sekuritas
3. Pelunasan dengan modifikasi perjanjian
1. Pelunasan kas sebelum tanggal jatuh tempo
Dalam beberapa kasus, suatu perusahaan melunasi utang sebelum tanggal jatuh temponya. Jumlah yang dibayar dalam pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo, termasuk semua perolehan kembali premium dan beban, yang dikenal sebagai harga perolehan kembali. Dalam tanggal yang ditentukan, nilai buku dari obligasi adalah jumlah yang terutang pada tanggal jatuh tempo, disesuaikan untuk pengamortisasian premium atau diskon. Adanya kelebihan nilai buku bersih terhadap nilai perolehan kembali adalah untung dari pelunasan. Adanya kelebihan harga perolehan kembali terhadap nilai buku adalah kerugian dari pelunasan.
Untuk mengilusrasikan kita menggunakan contoh perusahaan evermaster di atas dimana menerbitkan obligasi dengan diskon pada tanggal 1 januari 2011 dengan nilai par 100000 dengan tingkat bunga coupon adalah 8% dan tingkat bunga efektifnya 10%.
Skedul Amortisasinya adalah sebagai berikut:
Tanggal
Kas yang dibayarkan
Beban Bunga
Diskon yang diamortisasi
Nilai buku obligasi
1/1/2011
92.278
7/1/2011
4.000
4.614
614
92.892
1/1/2012
4.000
4.645
645
93.537
7/1/2012
4.000
4.677
677
94.214
1/1/2013
4.000
4.711
711
94.925
7/1/2013
4.000
4.747
747
95.672
1/1/2014
4.000
4.784
784
96.456
7/1/2014
4.000
4.823
823
97.279
1/1/2015
4.000
4.864
864
98.143
7/1/2015
4.000
4.908
908
99.051
1/1/2016
4.000
4.953
953
100.004
2 tahun setelah penerbitan, yaitu January 1 2013, evermaster menarik obligasinya pada 101 dan membatalkannya. Sebagaimana yang diindikasikan dalam skedul amortisasi, nilai buku dari obligasi pada tanggal January 1 2013 adalah 94.925.
Harga perolehan kembali (100000x1,01) 101.000
Nilai buku dari obligasi yang ditarik(94.925)
Kerugian dari pelunasan 6.075
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
Utang obligasi94.925
Kerugian pelunasan obligasi 6.075
Kas101.000
2. Pelunasan kas dengan menukarkan aset atau sekuritas
Pelunasan kewajiban dapat dilakukan dengan aset selain kas, seperti (real estate, piutang, atau aset lainnya) atau penerbitan saham debitor. Dalam hal ini, kreditor harus menghitung aset non kas dan kepemilikan ekuitas dengan nilai wajar. Para debitor harus menghitung kelebihan nilai buku dari utang terhadap nilai wajar dari aset atau ekuitas yang ditransfer (keuntungan). Pihak debitor menghitung keuntungan berdasarkan jumlah kelebihan tersebut. Oleh karena itu, pihak debitor mengakui keuntungan dan kerugian dari pelepasan aset dalam hal nilai wajar dari aset tetap tersebut berbeda dengan nilai bukunya.
Transfer aset
Asumsikan Bank Hamburg meminjamkan sejumlah 20.000.000 ke perusahaan Bonn yang akan sebagai gantinya digunakan untuk investasi bangunan apartemen. Bank Hamburg setuju untuk menerima real estate dari perusahaan Bonn tersebut dengan nilai wajar 16.000.000 dalam penyelesaian lengkap terhadap pinjamannya. Nilai buku dari real estate tersebut dalam catatan perusahaan Bonn adalah 21.000.000. Perusahaan mencatat transaksi tersebut sebagai berikut:
Wesel Bayar ke Bank Hamburg20.000.000
Kerugian pelepasan real estate 5.000.000
Real estate21.000.000
Keuntungan pelunasan utang 4.000.000
Hipotek perusahaan Bonn mengalami kerugian dalam pelepasan real estatenya sebesar 5.000.000 ( perbedaan antara nilai buku 21.000.000 dan nilai wajar 16.000.000). Selain itu, transaksi tersebut mendapatkan keuntungan dalam pelunasan utang sebesar 4.000.000 (berasal dari perbedaan nilai buku sebesar 20.000.000 dan nilai wajar real estate sebesar 16.000.000)
Pemberian kepemilikan ekuitas
Asumsikan Bank Hamburg menyetujui untuk menerima hipotek sebesar 320.000 saham biasa dengan nilai par 10 yang memiliki nilai wajar 16.000.000 dalam pelunasan lengkap pinjaman sebesar 20.000.000. Hipotek Bonn mencatat transaksi ini sebagai berikut:
Wesel Bayar ke Bank Hamburg20.000.000
Saham Biasa 3.200.000
Agio Saham Biasa12.800.000
Keuntungan dalam pelunasan utang 4.000.000
3. Pelunasan utang dengan mengubah syarat perjanjian
Kreditor memberikan opsi kepada suatu perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan untuk memodifikasi syarat perjanjian pinjaman demi tertagihnya pinjaman tersebut. Biasanya kreditor menawarkan satu atau lebih dari kombinasi ini untuk mengubah syarat perjanjian:
a. Pengurangan tingkat bunga yang tertera
b. Perpanjangan tanggal jatuh tempo
c. Pengurangan nilai nominal dari pinjaman
d. Pengurangan atau penangguhan beban bunga yang akrual.
Sama seperti pelunasan lainnya, ketika kreditor mengubah syarat perjanjian utangnya, debitor memiliki keuntungan ekonomis. Saat utang yang asli dihapus, utang yang baru akan dicatat berdasarkan nilai wajar dan keuntungan diakui dari perbedaan nilai wajar dari utang baru dan nilai buku dari utang lama.
Asumsikan Bank Morgan melakukan perubahan perjanjian terhadap utang suatu perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. Bank tersebut merestruktur piutang sebesar 10.500.000 sebagai berikut:
Mengurangi pokok utang menjadi 9.000.000
Memperpanjang tanggal jatuh tempo dari 31 desember 2010 ke 31 desember 2014
Mengurangi tingkat bunga dari 12 % menjadi 8%. Tingkat bunga pasar nya adalah 15%
Nilai sekarang dari arus kas yang telah direstruktur:
Nilai sekarang dari 9.000.000 yang jatuh tempo dalam 4 tahun pada 15%5.145,750
Nilai sekarang dari bunga 720.000 yang jatuh tempo dalam 4 tahun pada 15%2.055.586
Nilai wajar dari wesel 7.201,336
Jadi perusahaan tersebut mencatat jurnal sebagai berikut:
Wesel Bayar (lama)10.500.000
Keuntungan dari pelunasan Utang3.398,664
Wesel Bayar (baru)7.201,336
OPSI NILAI WAJAR
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, utang tidak lancar seperti obligasi pada umumnya diukur pada biaya yang teramortisasi. Suatu perusahaan memiliki opsi untuk menilai obligasi tersebut dengan nilai wajar . Penjelasan mengenai pengukuran nilai wajar dapat dilihat di bagian bawah ini.
Pengukuran Nilai Wajar
Jika suatu perusahaan memilih opsi nilai wajar, utang tidak lancar seperti obligasi dan wesel bayar dicata pada nilai wajar dengan laba dan rugi yang belum terealisasi dilaporkan sebagai bagian laba bersih. Laba atau rugi yang belum terealisasi adalah perubahan bersih dari nilai wajar kewajiban dari satu periode ke periode lainnya diluar beban bunga yang diakui tetapi tidak dicatat. Suatu perusahaan melaporkan kewajiban pada nilai wajar pada tiap periode pelaporan.
Untuk mengilustrasikan perusahaan Edmond mengeluarkan 6% obligasi pada nilai nominal tanggal 1 May 2010, nilai dari obligasi sekarang adalah 480.000 karena tingkat bunga pasar meningkat menjadi 8%. Dalam opsi nilai wajar perusahaan mencatat jurnal sebagai berikut untuk perubahan nilai dari oblgasi tersebut.
Utang Obligasi20.000
Laba atau Rugi belum terealisasi20.000
PEMBIAYAAN DI LUAR NERACA
Suatu perusahaan dapat melakukan pembiayaan tanpa harus mencatat kewajiban pada neracanya. Hal tersebut dilakukan suatu perusahaan agar meningkatkan nilai dari laporan keuangan sehingga laporan keuangan dari perusahaan tersebut memiliki sedikit kewajiban. Akibatnya, banyak investor yang akan tertarik menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut. Merupakan hal yang wajar bagi para investor untuk melakukan investasi ke perusahaan yang memiliki sedikit utang dibandingkan ke perusahaan yang memiliki banyak utang. Berbagai bentuk pembiayaan di luar neraca adalah seperti anak perusahaan yang tidak terkonsolidasi, entitas dengan tujuan khusus, sewa guna usaha operasi.
15