revisi makalah agama
DESCRIPTION
tugas kuliahTRANSCRIPT
Bab. I
Pendahuluan
Pembicaraan tentang Tuhan merupakan pembicaraan yang menyedot
pemikiran manusia sejak jaman dahulu hingga sekarang, Manusia sering bertanya
- bertanya tentang siapa di balik adanya alam semesta ini. Apakah alam semesta
terjadi dengan sendirinya atau ada kekuatan lain yang mengatur alam semesta ini.
Berawal dari keinginan manusia untuk mengetahui keberadaan alam semesta ini,
maka manusia mencoba mengkajinya sesuai dengan kemampuan akal yang
dimilikinya. Hasil dari kajian-kajian yang dilakukan, manusia sejak jaman primitif
sudah mempercayai adanya kekuatan lain di luar diri manusia yang disebut
dengan Tuhan.
Namun, kepercayaan kepada adanya Tuhan berbeda-beda. Hal ini disebabkan
karena perbedaan tingkat kemampuan akal manusia. Menurut Ibnu Thufail yang
menulis kisah novel Hayy bin Yaqdzan mengatakan bahwa manusia dengan
akalnya mampu mempercayai adanya Tuhan. Demikian juga para pemikir dari
semua aliran teologi dalam Islam seperti Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidiyah
Bukhara dan Samarkand berpendapat bahwa mengetahui Tuhan dapat diketahui
melalui akal.
Mengingat kepercayaan terhadap Tuhan berbeda-beda, lantas apakah semua
Tuhan yang dipercayai oleh manusia merupakan Tuhan yang Haq (benar), dan
bagaimana cara mengetahui Tuhan yang Haq (benar) tersebut? Tulisan ini akan
menjelaskan tentang Tuhan yang Haq (benar) dalam perspektif Islam, dan
menguji Tuhan-Tuhan yang ada dalam kepercayaan manusia di luar Islam.
Bab. II
Pembahasan
2.1 Siapakah Tuhan ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tuhan adalah sesuatu yang
diyakini, dipuja, disembah oleh manusia, sebagai yang Maha Kuasa, Maha
Perkasa dan lain sebagainya.
Menurut wikipedia kata Tuhan merujuk kepada suatu zat abadi dan
supranatural, biasanya dikatakan mengawasi dan memerintah manusia dan alam
semesta atau jagat raya. Hal ini bisa juga digunakan untuk merujuk kepada
beberapa konsep-konsep yang mirip dengan ini misalkan sebuah bentuk energi
atau kesadaran yang merasuki seluruh alam semesta, di mana keberadaan-Nya
membuat alam semesta ada; sumber segala yang ada; kebajikan yang terbaik dan
tertinggi dalam semua makhluk hidup; atau apapun yang tak bisa dimengerti atau
dijelaskan.1
Pengertian Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem
atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa
atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang
bertalian dengan kepercayaan tersebut
Berangkat dari pengertian Tuhan seperti tersebut di atas, maka dalam
dinamisme, kekuatan gaib yang misterius adalah Tuhan. Dalam Animisme, ruh
adalah Tuhan. Buddah julay dalam agama Buddah adalah Tuhan. Brahma, Wisnu
dan Syiwa dalam agama Hindu adalah Tuhan. Dalam agama Kristen, Allah
Tritunggal adalah Tuhan dan dalam agama Islam Allah SWT adalah Tuhan.
Kalimat Tuhan dapat dipergunakan untuk apa saja yang dipuja dan yang disembah
oleh Manusia. Baik persembahan yang benar atau persembahan yang salah
1 Anonim. 2011. Tuhan. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/tuhan Diakses pada tanggal
09 -03-2011
Jadi Tuhan itu banyak sebanyak agama di dunia ini yang dianut oleh
manusia, namun yang mejadi pertanyaan apakah semua Tuhan yang di yakini oleh
manusia semua sama ? dalam makna Tuhan yang sesungguhnya ? Jika kita
melihat pengertian dari perspektif dalam Islam, Sangatlah jelas bahwa Tuhan di
alam semesta ini hanyalah Allah SWT semata tiada yang lain, seperti dalam
kalimat dua syahadat yang merupakan syarat wajib untuk memeluk agama Islam
yang berbunyi “Asyahadu Anlaa Ilaaha Illa-llah”. Yang diartikan dalam bahasa
Indonesia “Bahwa Tiada Tuhan yang pantas untuk disembah. Melainkan hanya
Allah”. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan bahwa Muhammad itu, adalah hamba dan
Rasul-Nya”. Kalimat Syahadat artinya ialah kita men-Tauhidkan Allah SWT
Tuhan yang sebenarnya. Sebab jika Allah, sudah pasti Tuhan. Tetapi jika Tuhan,
belum tentu Allah. Karena banyak kita melihat orang - orang yang
mempertuhankan Pohon Kayu besar. Batu yang dibuat Berhala. Mempertuhankan
Jabatan. Mempertuhankan Diri dan Hawa Nafsunya. Serta mempertuhankan Uang
Kalimat Tauhid, jika kita kembangkan, maka maknanya adalah “Aku
Mengakui Tiada Tuhan Selain Allah”. Maka dapat diartikan “Aku Mengetahui
atau Bersaksi”. Menetapkan dan mengakui dengan keyakinan yang mantap, alias
tidak goyah lagi. Bahwa yang sebenar-benarnya di-Sembah hanya Allah semata.
Perintah Allah yang paling agung adalah Tauhid, yaitu jangan menyekutukan
Allah dengan yang lain dalam beribadah. Oleh karena itu, manusia yang ingin
memeluk Agama Islam, ia wajib mengucapkan Kalimah Sumpah. Kalimah Janji
setia. Melalui ucapan Dua Kalimah Syahadat. Selanjutnya perintah Allah yang
sangat berkesan, adalah jangan melakukan Syirik. Yaitu beribadah kepada yang
selain Allah di samping beribadah kepada-Nya. Dalil untuk ini :
"Sembahlah Allah. Dan janganlah kamu persekutukan DIA dengan apa
juapun". (Q.S. An-Nisaa’ : 36). 2
2 Anonim. 2008. pengertian Tuhan dalam ilmu tauhid. [online]. http//qolbiah. blogspot. com
2.2 Sejarah Pemikiran Tuhan.
Sebagaimana telah di paparkan di awal pembukaan bahwa Manusia dari
jaman primitif hingga sekarang masih bertanya – Tanya siapakah Tuhan itu?
Bagaimana alam semesta ini tercipta? Siapakah yang mengendalikan siang dan
malam ?,
2.2.1 Animisme
Sebelum masuknya agama Islam ke Indonesia masyarakat Indonesia
menganut aliran kepercayaan Animisme, Pengertian Animisme menurut
Wikipedia adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas
kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan manusia primitif.
Kepercayaan animisme mempercayai bahawa setiap benda di Bumi ini, (seperti
kawasan tertentu, gua, pokok atau batu besar), mempunyai jiwa yang mesti
dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu
mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian mereka.
Dari pengertian di atas bahwa manusia primitif mengangap bahwa setiap
benda di alam ini memiiki roh dan kekuatan yang harus di hormati agar tidak
menggangu kehidupan manusia. Faham Animisme jelas tidak tepat dalam ajaran
Islam karena dalam Agama islam telah jelas diterangkan seperti ayat Al – Qur’an
di bawah ini :
“Sesungguhnya dalam penciptaan Ruang Angkasa dan Bumi. Dan silih
bergantinya Malam dan Siang. Juga Bahtera yang berlayar di laut membawa
keperluan manusia. Dan air hujan diturunkan Allah dari langit. Lalu dengan air
itu DIA hidupkan Bumi yang tandus. Dan DIA kembang biakkan segala jenis
Hewan. Serta (dikendalikan-Nya) perkisaran Angin dan Awan antara Langit dan
Bumi. (semua itu) Sungguh-sungguh menunjukkan tanda-tanda Kebesaran Allah,
bagi kaum yang mau memikirkan. (Q.S. Al-Baqarah : 164)
Meskipun faham animisme merupakan faham manusia primitif dan faham yang
salah namun masih banyak manusia di jaman modern ini yang masih percaya akan
animisme, mereka memuja Batu, Pohon besar dan sebagainya padahal Allah SWT
sangat melarang mereka menyembah selain kepadanya seperti yang tertulis dalam
ayat di bawah ini :
“Apakah mereka mempersekutukan Tuhan (dengan berhala-berhala)
yang tidak sanggup menciptakan apa jua pun ? Sementara berhala-berhala itu
sendiri adalah buatan Manusia”. “Dan berhala-berhala itu tidak mampu
menolong penyembahnya. Dan ia sendiri tidak sanggup menolong dirinya”. (Q.S.
Al-A’raaf : 191 - 192).3
2.2.2 Dinamisme
Setelah faham animisme, pemikiran manusia terus berkembang dan
lahirlah faham Dinanisme yang menurut Wikipedia adalah Dinamisme (dalam
kaitan kepercayaan) adalah pemujaan terhadap roh (sesuatu yang tidak tampak
mata). Faham Dinamisme sebenarnya tidak terlalu beda dengan faham animism
hanya bedanya mereka mempercayai bahwa leluhur mereka yang sudah mati
menganggap jika mereka masih ada dan mereka dapat membantu kehidupannya
dengan memuja leluhur mereka, padahal dalam ajaran Islam telah jelas melarang
mempersekutukn Allah dengan apapun, Seperti yang tertulis dalam ayat di bawah
ini :
"Sembahlah Allah. Dan janganlah kamu persekutukan DIA dengan apa
juapun". (Q.S. An-Nisaa’ : 36).4
2.2.3 Ateis
Ateisme menurut wikipedia adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak
mempercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap
teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada
keberadaan dewa atau Tuhan
3 Anonim. 2011. Animisme. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/animisme4 Anonim. 2011. Dinamisme. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/dinamismeDi dunia ini ada juga segelintir manusia yang tidak mempercayai tentang
adanya Tuhan yang di golongkan dalam orang – orang Ateis, padahal dalam Al –
Qur’an tertulis dengan jelas bahwa alam semesta dan seisinya tidaklah begitu saja
ada namun ada yang membuatnya dan mengaturnya ialah Allah SWT pemilik
semesta alam sepeti yang tertulis dalam ayat di bawah ini :
“Sesungguhnya dalam penciptaan Ruang Angkasa dan Bumi. Dan silih
bergantinya Malam dan Siang. Juga Bahtera yang berlayar di laut membawa
keperluan manusia. Dan air hujan diturunkan Allah dari langit. Lalu dengan air
itu DIA hidupkan Bumi yang tandus. Dan DIA kembang biakkan segala jenis
Hewan. Serta (dikendalikan-Nya) perkisaran Angin dan Awan antara Langit dan
Bumi. (semua itu) Sungguh-sungguh menunjukkan tanda-tanda Kebesaran Allah,
bagi kaum yang mau memikirkan. (Q.S. Al-Baqarah : 164)
Orang – orang Ateis merasa bahwa apa yang mereka peroleh merupakan
hasil dari jerih payah mereka sendiri tanpa adanya bantuan apapun sifat tersebut
tercermin dalam system ekonomi komunis yang di ciptakan oleh Karl Max yang
merupakan seorang Ateis, padahal telah jelas dalam ayat dibawah ini :
“Tuhan yang menentukan kedua tempat terbitnya Matahari dan kedua
tempat terbenamnya (diwaktu musim panas dan musim dingin). ”Maka Nikmat
Tuhan-mu yang manakah yang kamu Dustakan ?”. (Q.S. Ar-Rahmaan : 17 - 18)
Ayat ini menjelaskan agar manusia mentaati Allah Yang Maha Tunggal
dan Maha Esa. DIA yang memberi nikmat kepada manusia. Nikmat melihat.
Nikmat mendengar. Nikmat berkata-kata. Nikmat berfikir. Nikmat Islam. Nikmat
Iman. Nikmat segala Nikmat, yang dilimpahkan Allah untuk manusia.5
2.2.3Allah: Nama Sejati Tuhan kita
Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab, M.A., Guru Besar Fakultas Pushulludin
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pernah menjelaskan bahwa Allah adalah nama
universal bagi Tuhan seluruh umat manusia di muka bumi ini.
5 Anonim. 2011.Ateisme. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/ateisme
Pendapatnya ini berdasarkan analisis terhadap rangkaian huruf yang
membentuk nama itu. Apapun huruf di permulaannya yang dikurangi, maknanya
akan selalu menunjukkan kepada Dia. Kalau “alif” dihilangkan dari kata itu maka
kata itu akan berbunyi “lillah” yang berarti untuk Allah atau karena Allah. Jika
“lam” pertama dikurangi, maka kata itu menjadi “lahu” yang berarti bagi-nya,
maksudnya bagi Allah. Begitu pula “lam” kedua dihilangkan maka yang tinggal
hanya “ha” yang ketika sukun dibaca “ah”. Dan inilah bunyi ringkasan semua
manusia dimuka bumi, yang tak berbeda satu sama lain. Meskipun etnisnya tidak
sama. Adapun keadaan manusia yangpaling hakiki dalam hidup adalah manusia
yang sedang menderita, atau meringis kesakitan. Hal ini termasuk sebutannya
terhadap Tuhan, baik yang diakui atau tidak selama hayatnya.
Penjelasan diatas lebih meyakinkan bahwa nama sejati Tuhan kita adalah
Allah. Allah sendiri yang menamai diri – nya dengan “Allah”. Di dalam Al –
qur’an ada sekitar 2.697 kali nama Allah disebutkan, suatu nama terbanyak yang
tercantum di dalamnya.
2.2.4 Ketuhanan dalam prespektif Pancasila.
Pancasila merupakan kesepakatan luhur antara semua golonagn yang
hidup di tanah air kita yang menjadi dasar Negara Indonesia. Dalam sila pertama
yang berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan memiliki ruang lingkup yang universal dan berlaku bagi seluruh ummat,
hal ini telihat dalam upaya Pancasila untuk menekankan sisi kelapangan dada dan
toleransi dalam kehidupan antar ummat ber-agama.
Pancasila bukanlah agama karena Pancasila tidak diturunkan segai wahyu,
dengan demikian ia tidak memiliki dimensi keakhiratan sehingga produk hukum
dan tindakan yang di dasarkan atas Pancasila hanyalah merupakan Sesuatu yang
duniawi semata – mata. Agama – agama dan kepercayaan terhadapan Tuhan yang
Maha Esa akan tetap saling berbeda namun di balik perbedaan – perbedaan itu,
secara keseluruhan agama – agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha
Esa tetap mengembangkan sejumlah pandangan yang bersifat universal. Tekanan
pada kejujuran (baik sikap maupun prilaku), keiklasan dan ketulusan dalam sikap
tindakan, tekanan pada sisi keakhiratan dan duniawian dalam porsi cukup
seimbang, yang di sepakati bersama untuk menjadi landasan seterusnya. Artinya
Pancasila bersikap netral dan idak menekan kan pihak manapun di antara agama –
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang berkembang di
negeri kita, hal ini juga selaras dengan ajaran Islam yang di jelaskan dalam ayat
dibawah ini :
“Katakanlah : Hai orang – orang kafir, aku tidak menyembah apa yang
kamu sembah dan kamu bukan menyembah apa yang aku sembah dan aku bukan
penyembah apa yang kamu sembah, bagi kamu agama kamu dan bagi aku
agamaku” (Q.S. AL – KAAFIRUUN).6
2.3 Hipotesa adanya Tuhan.
Apakah kamu tidak memperhatikan tentang Nuthfah (mani) yang kamu
pancarkan ? Kamukah yang menciptakannya? atau KAMI yang menjadikannya ?
KAMI telah menentukan Kematian di antara kamu. Dan KAMI sangat Kuasa
untuk menggantikan kamu dengan orang orang yang seperti kamu (dalam Dunia).
Dan menjadikan kamu (di Akhirat) dalam bentuk yang tidak kamu ketahui ! Dan
Sesungguhnya kamu telah mengetahui Penciptaan yang pertama. Maka mengapa
kamu tidak mengambil Pelajaran ? (Bukankah lebih mudah untuk menciptakan
kali yang kedua ?). kemudian Apakah kamu perhatikan apa yang kamu tanam ?
Kamukah yang menumbuhkannya ? atau KAMI yang menguraikan kelopaknya ?
Jika KAMI kehendaki. Pastilah KAMI jadikan ia kering kerontang dan hancur
luluh. Dan kamu akan jadi heran dan tercengang. Sembari berkata :
“Sesungguhnya kami menderita kerugian”. Bahkan kami telah menjadi orang
yang bangkrut, tidak mendapat apa-apa”. Kemudian Apakah tidak kamu
perhatikan air yang kamu minum ? Kamu kah yang menurunkannya dari Awan,
atau KAMI yang melimpahkannya ? Kalau KAMI kehendaki. Niscaya KAMI
jadikan air itu Asin. Tetapi. Mengapa kamu tidak mau bersyukur ?
6Moediono, dkk. 1992. Pancasila sebagai ideology, Jakarta. BP-7 Pusat.
Dan tidakkah kamu memperhatikan Api yang kamu nyalakan. Dengan
menggesek-gesekkan Kayu. Kamukah yang menciptakan Kayu itu. atau KAMI
yang menjadikannya ?! Padahal KAMI jadikan Api itu untuk Peringatan. Namun
berguna bagi Musafir yang berada di padang Pasir”. (Q.S. Al-Waqi’ah : 58 - 73)
Dari ayat diatas tidak perlu di ragukan lagi jika Tuhan itu ada, bukti yang
paling nyata tentang adanya Tuhan adalah adanya kehidupan di alam semesta ini.
Dan keselarasan kehidupan adanya siang dan malam, hidup dan mati siapakah
yang menentukan semua itu jika bukan Allah SWT.
2.4 Sifat Allah dan Asma Al – Husna
Dalam agama Islam, Asmaa'ul husna adalah sembilan puluh sembilan (99)
asma (nama) Allah SWT. Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan
menafsirkan nama-nama ini. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang jumlah
nama itu, ada yang menyebut 132, 200, bahkan 1.000 nama, namun menurut
mereka, yang terpenting adalah hakikat Zat Allah SWT yang harus dipahami dan
dimengerti oleh orang-orang yang beriman. Asmaaulhusna secara harfiah ialah
nama-nama Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya.
Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan
yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan Allah, sebagai pencipta dan
pemelihara alam semesta beserta segala isinya. Para ulama berpendapat bahwa
kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat
Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ...", karena tidak ada satu hal
pun yang dapat disetarakan dengan Allah. Pembahasan berikut hanyalah
pendekatan yang disesuaikan dengan konsep. Akal kita yang sangat terbatas ini.
Semua kata yang dilekatkan pada Allah harus dipahami keberbedaannya dengan
penggunaan wajar kata-kata itu.7
Para ulama menekankan bahwa Allah adalah pencipta dan penguasa alam
yang abadi dan alam yang fana. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan
bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah Maha Tinggi. Tapi juga Allah
Maha Dekat. Allah Maka Kuasa. Tapi juga Allah Maha Pengasih dan Penyayang
Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama - nama
yang baik.8
Berikut adalah beberapa terjemahan dalil yang terkandung di dalam Al-
Qur'an dan Hadis tentang asmaa'ul husna:
"Dialah Allah, tidak ada Tuhan/Ilah (yang berhak disembah) melainkan
Dia, Dia mempunyai asmaa'ul husna (nama-nama yang baik)."(Q.S. Thaa-Haa : 8)
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang
mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaa'ul husna (nama-nama yang
terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah
pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" - (Q.S Al
Israa': 110)
"Allah memiliki Asmaa' ulHusna, maka memohonlah kepadaNya dengan
menyebut nama-nama yang baik itu..." - (QS. Al-A'raaf : 180)
Nabi Muhammad SAW. bersabda: "Allah itu memiliki sembilan puluh
sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang mampu menghafalnya, maka dia
akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil."
- (H.R. Abu Hurairah ra).9
7Jahja Zurkani, 2001. 99 Jalan Mengenal Tuhan. Yogyakarta. Pustaka Pesantren.8Hamd Al – Qu’ayyid. 2003. 10 Kebiasaan Muslim yang sukses. Surabaya. La Tansa Bima Amata.9Nasution Harun, 1986. Teologi Islam. Jakarta. UI – Press.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan.
Allah SWT adalah sumber segala kejadian. Dengan keyakinan yang
demikian itu, maka akan lahirlah “Tauhid Uluhiyyah”. Yaitu, setelah diakui
kebenarannya sebagai pencipta segala yang ada. Maka lahirlah dalam Jiwa suatu
bentuk pengakuan, jika demikian, yang wajib disembah hanya Allah semata.
Tidak ada sesuatu yang lain berhak disembah selain dari Allah. Sebab DIA-lah
yang menciptakan manusia dan seluruh Alam ini, Allah tidak memerlukan dewa -
dewa atau roh – roh tertentu dalam mengatur alam semesta ini, justru semua isi
alam memerlukan – Nya dalam menjaga eksistensianya.
Tugas Pendidikan Agama Islam
“Konsep Ketuhanan dalam Islam”
Dosen Pengampu :
ACH. Mus’if .S.HI, MA
Oleh :
Helmi Saifur Rahman (09.03.211.00011)
Prima Novianto (07.03.211.00019)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2011
Daftar Pustaka
Anonim. 2008. pengertian Tuhan dalam ilmu tauhid. [online].
http//qolbiah. blogspot. com Diakses pada tanggal 09 -03-2011
Anonim. 2011. Animisme. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/animism
Diakses pada tanggal 09 -03-2011
Anonim. 2011. Dinamisme. [online]. http//id. wikipedia.
org/wiki/dinamisme. Diakses pada tanggal 09 -03-2011
Anonim. 2011. Tuhan. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/tuhan
Diakses pada tanggal 09 -03-2011
Anonim. 2011.Ateisme. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/ateisme
Diakses pada tanggal 09 -03-2011
Hamd Al – Qu’ayyid. 2003. 10 Kebiasaan Muslim yang sukses. Surabaya.
La Tansa Bima Amata.
Jahja Zurkani, 2001. 99 Jalan Mengenal Tuhan. Yogyakarta. Pustaka
Pesantren.
Moediono, dkk. 1992. Pancasila sebagai ideology, Jakarta. BP-7 Pusat.
Nasution Harun, 1986. Teologi Islam. Jakarta. UI – Press.