revisi makalah agama

19
Bab. I Pendahuluan Pembicaraan tentang Tuhan merupakan pembicaraan yang menyedot pemikiran manusia sejak jaman dahulu hingga sekarang, Manusia sering bertanya - bertanya tentang siapa di balik adanya alam semesta ini. Apakah alam semesta terjadi dengan sendirinya atau ada kekuatan lain yang mengatur alam semesta ini. Berawal dari keinginan manusia untuk mengetahui keberadaan alam semesta ini, maka manusia mencoba mengkajinya sesuai dengan kemampuan akal yang dimilikinya. Hasil dari kajian-kajian yang dilakukan, manusia sejak jaman primitif sudah mempercayai adanya kekuatan lain di luar diri manusia yang disebut dengan Tuhan. Namun, kepercayaan kepada adanya Tuhan berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena perbedaan tingkat kemampuan akal manusia. Menurut Ibnu Thufail yang menulis kisah novel Hayy bin Yaqdzan mengatakan bahwa manusia dengan akalnya mampu mempercayai adanya Tuhan. Demikian juga para pemikir dari semua aliran teologi dalam Islam seperti Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidiyah Bukhara dan Samarkand berpendapat bahwa mengetahui Tuhan dapat diketahui melalui akal. Mengingat kepercayaan terhadap Tuhan berbeda-beda, lantas apakah semua Tuhan yang dipercayai oleh manusia

Upload: prima-novianto

Post on 06-Aug-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: revisi makalah agama

Bab. I

Pendahuluan

Pembicaraan tentang Tuhan merupakan pembicaraan yang menyedot

pemikiran manusia sejak jaman dahulu hingga sekarang, Manusia sering bertanya

- bertanya tentang siapa di balik adanya alam semesta ini. Apakah alam semesta

terjadi dengan sendirinya atau ada kekuatan lain yang mengatur alam semesta ini.

Berawal dari keinginan manusia untuk mengetahui keberadaan alam semesta ini,

maka manusia mencoba mengkajinya sesuai dengan kemampuan akal yang

dimilikinya. Hasil dari kajian-kajian yang dilakukan, manusia sejak jaman primitif

sudah mempercayai adanya kekuatan lain di luar diri manusia yang disebut

dengan Tuhan.

Namun, kepercayaan kepada adanya Tuhan berbeda-beda. Hal ini disebabkan

karena perbedaan tingkat kemampuan akal manusia. Menurut Ibnu Thufail yang

menulis kisah novel Hayy bin Yaqdzan mengatakan bahwa manusia dengan

akalnya mampu mempercayai adanya Tuhan. Demikian juga para pemikir dari

semua aliran teologi dalam Islam seperti Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidiyah

Bukhara dan Samarkand berpendapat bahwa mengetahui Tuhan dapat diketahui

melalui akal.

Mengingat kepercayaan terhadap Tuhan berbeda-beda, lantas apakah semua

Tuhan yang dipercayai oleh manusia merupakan Tuhan yang Haq (benar), dan

bagaimana cara mengetahui Tuhan yang Haq (benar) tersebut? Tulisan ini akan

menjelaskan tentang Tuhan yang Haq (benar) dalam perspektif Islam, dan

menguji Tuhan-Tuhan yang ada dalam kepercayaan manusia di luar Islam.

Page 2: revisi makalah agama

Bab. II

Pembahasan

2.1 Siapakah Tuhan ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tuhan adalah sesuatu yang

diyakini, dipuja, disembah oleh manusia, sebagai yang Maha Kuasa, Maha

Perkasa dan lain sebagainya.

Menurut wikipedia kata Tuhan merujuk kepada suatu zat abadi dan

supranatural, biasanya dikatakan mengawasi dan memerintah manusia dan alam

semesta atau jagat raya. Hal ini bisa juga digunakan untuk merujuk kepada

beberapa konsep-konsep yang mirip dengan ini misalkan sebuah bentuk energi

atau kesadaran yang merasuki seluruh alam semesta, di mana keberadaan-Nya

membuat alam semesta ada; sumber segala yang ada; kebajikan yang terbaik dan

tertinggi dalam semua makhluk hidup; atau apapun yang tak bisa dimengerti atau

dijelaskan.1

Pengertian Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem

atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa

atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang

bertalian dengan kepercayaan tersebut

Berangkat dari pengertian Tuhan seperti tersebut di atas, maka dalam

dinamisme, kekuatan gaib yang misterius adalah Tuhan. Dalam Animisme, ruh

adalah Tuhan. Buddah julay dalam agama Buddah adalah Tuhan. Brahma, Wisnu

dan Syiwa dalam agama Hindu adalah Tuhan. Dalam agama Kristen, Allah

Tritunggal adalah Tuhan dan dalam agama Islam Allah SWT adalah Tuhan.

Kalimat Tuhan dapat dipergunakan untuk apa saja yang dipuja dan yang disembah

oleh Manusia. Baik persembahan yang benar atau persembahan yang salah

1 Anonim. 2011. Tuhan. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/tuhan Diakses pada tanggal

09 -03-2011

Page 3: revisi makalah agama

Jadi Tuhan itu banyak sebanyak agama di dunia ini yang dianut oleh

manusia, namun yang mejadi pertanyaan apakah semua Tuhan yang di yakini oleh

manusia semua sama ? dalam makna Tuhan yang sesungguhnya ? Jika kita

melihat pengertian dari perspektif dalam Islam, Sangatlah jelas bahwa Tuhan di

alam semesta ini hanyalah Allah SWT semata tiada yang lain, seperti dalam

kalimat dua syahadat yang merupakan syarat wajib untuk memeluk agama Islam

yang berbunyi “Asyahadu Anlaa Ilaaha Illa-llah”. Yang diartikan dalam bahasa

Indonesia “Bahwa Tiada Tuhan yang pantas untuk disembah. Melainkan hanya

Allah”. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan bahwa Muhammad itu, adalah hamba dan

Rasul-Nya”. Kalimat Syahadat artinya ialah kita men-Tauhidkan Allah SWT

Tuhan yang sebenarnya. Sebab jika Allah, sudah pasti Tuhan. Tetapi jika Tuhan,

belum tentu Allah. Karena banyak kita melihat orang - orang yang

mempertuhankan Pohon Kayu besar. Batu yang dibuat Berhala. Mempertuhankan

Jabatan. Mempertuhankan Diri dan Hawa Nafsunya. Serta mempertuhankan Uang

Kalimat Tauhid, jika kita kembangkan, maka maknanya adalah “Aku

Mengakui Tiada Tuhan Selain Allah”. Maka dapat diartikan “Aku Mengetahui

atau Bersaksi”. Menetapkan dan mengakui dengan keyakinan yang mantap, alias

tidak goyah lagi. Bahwa yang sebenar-benarnya di-Sembah hanya Allah semata.

Perintah Allah yang paling agung adalah Tauhid, yaitu jangan menyekutukan

Allah dengan yang lain dalam beribadah. Oleh karena itu, manusia yang ingin

memeluk Agama Islam, ia wajib mengucapkan Kalimah Sumpah. Kalimah Janji

setia. Melalui ucapan Dua Kalimah Syahadat. Selanjutnya perintah Allah yang

sangat berkesan, adalah jangan melakukan Syirik. Yaitu beribadah kepada yang

selain Allah di samping beribadah kepada-Nya. Dalil untuk ini :

"Sembahlah Allah. Dan janganlah kamu persekutukan DIA dengan apa

juapun". (Q.S. An-Nisaa’ : 36). 2

2 Anonim. 2008. pengertian Tuhan dalam ilmu tauhid. [online]. http//qolbiah. blogspot. com

2.2 Sejarah Pemikiran Tuhan.

Page 4: revisi makalah agama

Sebagaimana telah di paparkan di awal pembukaan bahwa Manusia dari

jaman primitif hingga sekarang masih bertanya – Tanya siapakah Tuhan itu?

Bagaimana alam semesta ini tercipta? Siapakah yang mengendalikan siang dan

malam ?,

2.2.1 Animisme

Sebelum masuknya agama Islam ke Indonesia masyarakat Indonesia

menganut aliran kepercayaan Animisme, Pengertian Animisme menurut

Wikipedia adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan roh merupakan asas

kepercayaan agama yang mula-mula muncul di kalangan manusia primitif.

Kepercayaan animisme mempercayai bahawa setiap benda di Bumi ini, (seperti

kawasan tertentu, gua, pokok atau batu besar), mempunyai jiwa yang mesti

dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu

mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian mereka.

Dari pengertian di atas bahwa manusia primitif mengangap bahwa setiap

benda di alam ini memiiki roh dan kekuatan yang harus di hormati agar tidak

menggangu kehidupan manusia. Faham Animisme jelas tidak tepat dalam ajaran

Islam karena dalam Agama islam telah jelas diterangkan seperti ayat Al – Qur’an

di bawah ini :

“Sesungguhnya dalam penciptaan Ruang Angkasa dan Bumi. Dan silih

bergantinya Malam dan Siang. Juga Bahtera yang berlayar di laut membawa

keperluan manusia. Dan air hujan diturunkan Allah dari langit. Lalu dengan air

itu DIA hidupkan Bumi yang tandus. Dan DIA kembang biakkan segala jenis

Hewan. Serta (dikendalikan-Nya) perkisaran Angin dan Awan antara Langit dan

Bumi. (semua itu) Sungguh-sungguh menunjukkan tanda-tanda Kebesaran Allah,

bagi kaum yang mau memikirkan. (Q.S. Al-Baqarah : 164)

Meskipun faham animisme merupakan faham manusia primitif dan faham yang

salah namun masih banyak manusia di jaman modern ini yang masih percaya akan

animisme, mereka memuja Batu, Pohon besar dan sebagainya padahal Allah SWT

sangat melarang mereka menyembah selain kepadanya seperti yang tertulis dalam

ayat di bawah ini :

Page 5: revisi makalah agama

“Apakah mereka mempersekutukan Tuhan (dengan berhala-berhala)

yang tidak sanggup menciptakan apa jua pun ? Sementara berhala-berhala itu

sendiri adalah buatan Manusia”. “Dan berhala-berhala itu tidak mampu

menolong penyembahnya. Dan ia sendiri tidak sanggup menolong dirinya”. (Q.S.

Al-A’raaf : 191 - 192).3

2.2.2 Dinamisme

Setelah faham animisme, pemikiran manusia terus berkembang dan

lahirlah faham Dinanisme yang menurut Wikipedia adalah Dinamisme (dalam

kaitan kepercayaan) adalah pemujaan terhadap roh (sesuatu yang tidak tampak

mata). Faham Dinamisme sebenarnya tidak terlalu beda dengan faham animism

hanya bedanya mereka mempercayai bahwa leluhur mereka yang sudah mati

menganggap jika mereka masih ada dan mereka dapat membantu kehidupannya

dengan memuja leluhur mereka, padahal dalam ajaran Islam telah jelas melarang

mempersekutukn Allah dengan apapun, Seperti yang tertulis dalam ayat di bawah

ini :

"Sembahlah Allah. Dan janganlah kamu persekutukan DIA dengan apa

juapun". (Q.S. An-Nisaa’ : 36).4

2.2.3 Ateis

Ateisme menurut wikipedia adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak

mempercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap

teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada

keberadaan dewa atau Tuhan

3 Anonim. 2011. Animisme. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/animisme4 Anonim. 2011. Dinamisme. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/dinamismeDi dunia ini ada juga segelintir manusia yang tidak mempercayai tentang

adanya Tuhan yang di golongkan dalam orang – orang Ateis, padahal dalam Al –

Qur’an tertulis dengan jelas bahwa alam semesta dan seisinya tidaklah begitu saja

Page 6: revisi makalah agama

ada namun ada yang membuatnya dan mengaturnya ialah Allah SWT pemilik

semesta alam sepeti yang tertulis dalam ayat di bawah ini :

“Sesungguhnya dalam penciptaan Ruang Angkasa dan Bumi. Dan silih

bergantinya Malam dan Siang. Juga Bahtera yang berlayar di laut membawa

keperluan manusia. Dan air hujan diturunkan Allah dari langit. Lalu dengan air

itu DIA hidupkan Bumi yang tandus. Dan DIA kembang biakkan segala jenis

Hewan. Serta (dikendalikan-Nya) perkisaran Angin dan Awan antara Langit dan

Bumi. (semua itu) Sungguh-sungguh menunjukkan tanda-tanda Kebesaran Allah,

bagi kaum yang mau memikirkan. (Q.S. Al-Baqarah : 164)

Orang – orang Ateis merasa bahwa apa yang mereka peroleh merupakan

hasil dari jerih payah mereka sendiri tanpa adanya bantuan apapun sifat tersebut

tercermin dalam system ekonomi komunis yang di ciptakan oleh Karl Max yang

merupakan seorang Ateis, padahal telah jelas dalam ayat dibawah ini :

“Tuhan yang menentukan kedua tempat terbitnya Matahari dan kedua

tempat terbenamnya (diwaktu musim panas dan musim dingin). ”Maka Nikmat

Tuhan-mu yang manakah yang kamu Dustakan ?”. (Q.S. Ar-Rahmaan : 17 - 18)

Ayat ini menjelaskan agar manusia mentaati Allah Yang Maha Tunggal

dan Maha Esa. DIA yang memberi nikmat kepada manusia. Nikmat melihat.

Nikmat mendengar. Nikmat berkata-kata. Nikmat berfikir. Nikmat Islam. Nikmat

Iman. Nikmat segala Nikmat, yang dilimpahkan Allah untuk manusia.5

2.2.3Allah: Nama Sejati Tuhan kita

Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab, M.A., Guru Besar Fakultas Pushulludin

UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pernah menjelaskan bahwa Allah adalah nama

universal bagi Tuhan seluruh umat manusia di muka bumi ini.

5 Anonim. 2011.Ateisme. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/ateisme

Pendapatnya ini berdasarkan analisis terhadap rangkaian huruf yang

membentuk nama itu. Apapun huruf di permulaannya yang dikurangi, maknanya

akan selalu menunjukkan kepada Dia. Kalau “alif” dihilangkan dari kata itu maka

kata itu akan berbunyi “lillah” yang berarti untuk Allah atau karena Allah. Jika

Page 7: revisi makalah agama

“lam” pertama dikurangi, maka kata itu menjadi “lahu” yang berarti bagi-nya,

maksudnya bagi Allah. Begitu pula “lam” kedua dihilangkan maka yang tinggal

hanya “ha” yang ketika sukun dibaca “ah”. Dan inilah bunyi ringkasan semua

manusia dimuka bumi, yang tak berbeda satu sama lain. Meskipun etnisnya tidak

sama. Adapun keadaan manusia yangpaling hakiki dalam hidup adalah manusia

yang sedang menderita, atau meringis kesakitan. Hal ini termasuk sebutannya

terhadap Tuhan, baik yang diakui atau tidak selama hayatnya.

Penjelasan diatas lebih meyakinkan bahwa nama sejati Tuhan kita adalah

Allah. Allah sendiri yang menamai diri – nya dengan “Allah”. Di dalam Al –

qur’an ada sekitar 2.697 kali nama Allah disebutkan, suatu nama terbanyak yang

tercantum di dalamnya.

2.2.4 Ketuhanan dalam prespektif Pancasila.

Pancasila merupakan kesepakatan luhur antara semua golonagn yang

hidup di tanah air kita yang menjadi dasar Negara Indonesia. Dalam sila pertama

yang berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Agama dan kepercayaan terhadap

Tuhan memiliki ruang lingkup yang universal dan berlaku bagi seluruh ummat,

hal ini telihat dalam upaya Pancasila untuk menekankan sisi kelapangan dada dan

toleransi dalam kehidupan antar ummat ber-agama.

Pancasila bukanlah agama karena Pancasila tidak diturunkan segai wahyu,

dengan demikian ia tidak memiliki dimensi keakhiratan sehingga produk hukum

dan tindakan yang di dasarkan atas Pancasila hanyalah merupakan Sesuatu yang

duniawi semata – mata. Agama – agama dan kepercayaan terhadapan Tuhan yang

Maha Esa akan tetap saling berbeda namun di balik perbedaan – perbedaan itu,

secara keseluruhan agama – agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha

Esa tetap mengembangkan sejumlah pandangan yang bersifat universal. Tekanan

pada kejujuran (baik sikap maupun prilaku), keiklasan dan ketulusan dalam sikap

tindakan, tekanan pada sisi keakhiratan dan duniawian dalam porsi cukup

seimbang, yang di sepakati bersama untuk menjadi landasan seterusnya. Artinya

Pancasila bersikap netral dan idak menekan kan pihak manapun di antara agama –

agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang berkembang di

Page 8: revisi makalah agama

negeri kita, hal ini juga selaras dengan ajaran Islam yang di jelaskan dalam ayat

dibawah ini :

“Katakanlah : Hai orang – orang kafir, aku tidak menyembah apa yang

kamu sembah dan kamu bukan menyembah apa yang aku sembah dan aku bukan

penyembah apa yang kamu sembah, bagi kamu agama kamu dan bagi aku

agamaku” (Q.S. AL – KAAFIRUUN).6

2.3 Hipotesa adanya Tuhan.

Apakah kamu tidak memperhatikan tentang Nuthfah (mani) yang kamu

pancarkan ? Kamukah yang menciptakannya? atau KAMI yang menjadikannya ?

KAMI telah menentukan Kematian di antara kamu. Dan KAMI sangat Kuasa

untuk menggantikan kamu dengan orang orang yang seperti kamu (dalam Dunia).

Dan menjadikan kamu (di Akhirat) dalam bentuk yang tidak kamu ketahui ! Dan

Sesungguhnya kamu telah mengetahui Penciptaan yang pertama. Maka mengapa

kamu tidak mengambil Pelajaran ? (Bukankah lebih mudah untuk menciptakan

kali yang kedua ?). kemudian Apakah kamu perhatikan apa yang kamu tanam ?

Kamukah yang menumbuhkannya ? atau KAMI yang menguraikan kelopaknya ?

Jika KAMI kehendaki. Pastilah KAMI jadikan ia kering kerontang dan hancur

luluh. Dan kamu akan jadi heran dan tercengang. Sembari berkata :

“Sesungguhnya kami menderita kerugian”. Bahkan kami telah menjadi orang

yang bangkrut, tidak mendapat apa-apa”. Kemudian Apakah tidak kamu

perhatikan air yang kamu minum ? Kamu kah yang menurunkannya dari Awan,

atau KAMI yang melimpahkannya ? Kalau KAMI kehendaki. Niscaya KAMI

jadikan air itu Asin. Tetapi. Mengapa kamu tidak mau bersyukur ?

6Moediono, dkk. 1992. Pancasila sebagai ideology, Jakarta. BP-7 Pusat.

Dan tidakkah kamu memperhatikan Api yang kamu nyalakan. Dengan

menggesek-gesekkan Kayu. Kamukah yang menciptakan Kayu itu. atau KAMI

yang menjadikannya ?! Padahal KAMI jadikan Api itu untuk Peringatan. Namun

berguna bagi Musafir yang berada di padang Pasir”. (Q.S. Al-Waqi’ah : 58 - 73)

Page 9: revisi makalah agama

Dari ayat diatas tidak perlu di ragukan lagi jika Tuhan itu ada, bukti yang

paling nyata tentang adanya Tuhan adalah adanya kehidupan di alam semesta ini.

Dan keselarasan kehidupan adanya siang dan malam, hidup dan mati siapakah

yang menentukan semua itu jika bukan Allah SWT.

2.4 Sifat Allah dan Asma Al – Husna

Dalam agama Islam, Asmaa'ul husna adalah sembilan puluh sembilan (99)

asma (nama) Allah SWT. Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan

menafsirkan nama-nama ini. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang jumlah

nama itu, ada yang menyebut 132, 200, bahkan 1.000 nama, namun menurut

mereka, yang terpenting adalah hakikat Zat Allah SWT yang harus dipahami dan

dimengerti oleh orang-orang yang beriman. Asmaaulhusna secara harfiah ialah

nama-nama Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya.

Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan

yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan Allah, sebagai pencipta dan

pemelihara alam semesta beserta segala isinya. Para ulama berpendapat bahwa

kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat

Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ...", karena tidak ada satu hal

pun yang dapat disetarakan dengan Allah. Pembahasan berikut hanyalah

pendekatan yang disesuaikan dengan konsep. Akal kita yang sangat terbatas ini.

Semua kata yang dilekatkan pada Allah harus dipahami keberbedaannya dengan

penggunaan wajar kata-kata itu.7

Para ulama menekankan bahwa Allah adalah pencipta dan penguasa alam

yang abadi dan alam yang fana. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan

bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah Maha Tinggi. Tapi juga Allah

Maha Dekat. Allah Maka Kuasa. Tapi juga Allah Maha Pengasih dan Penyayang

Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama - nama

yang baik.8

Berikut adalah beberapa terjemahan dalil yang terkandung di dalam Al-

Qur'an dan Hadis tentang asmaa'ul husna:

Page 10: revisi makalah agama

"Dialah Allah, tidak ada Tuhan/Ilah (yang berhak disembah) melainkan

Dia, Dia mempunyai asmaa'ul husna (nama-nama yang baik)."(Q.S. Thaa-Haa : 8)

Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang

mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaa'ul husna (nama-nama yang

terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah

pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu" - (Q.S Al

Israa': 110)

"Allah memiliki Asmaa' ulHusna, maka memohonlah kepadaNya dengan

menyebut nama-nama yang baik itu..." - (QS. Al-A'raaf : 180)

Nabi Muhammad SAW. bersabda: "Allah itu memiliki sembilan puluh

sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang mampu menghafalnya, maka dia

akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil."

- (H.R. Abu Hurairah ra).9

7Jahja Zurkani, 2001. 99 Jalan Mengenal Tuhan. Yogyakarta. Pustaka Pesantren.8Hamd Al – Qu’ayyid. 2003. 10 Kebiasaan Muslim yang sukses. Surabaya. La Tansa Bima Amata.9Nasution Harun, 1986. Teologi Islam. Jakarta. UI – Press.

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan.

Page 11: revisi makalah agama

Allah SWT adalah sumber segala kejadian. Dengan keyakinan yang

demikian itu, maka akan lahirlah “Tauhid Uluhiyyah”. Yaitu, setelah diakui

kebenarannya sebagai pencipta segala yang ada. Maka lahirlah dalam Jiwa suatu

bentuk pengakuan, jika demikian, yang wajib disembah hanya Allah semata.

Tidak ada sesuatu yang lain berhak disembah selain dari Allah. Sebab DIA-lah

yang menciptakan manusia dan seluruh Alam ini, Allah tidak memerlukan dewa -

dewa atau roh – roh tertentu dalam mengatur alam semesta ini, justru semua isi

alam memerlukan – Nya dalam menjaga eksistensianya.

Tugas Pendidikan Agama Islam

“Konsep Ketuhanan dalam Islam”

Page 12: revisi makalah agama

Dosen Pengampu :

ACH. Mus’if .S.HI, MA

Oleh :

Helmi Saifur Rahman (09.03.211.00011)

Prima Novianto (07.03.211.00019)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

2011

Daftar Pustaka

Anonim. 2008. pengertian Tuhan dalam ilmu tauhid. [online].

http//qolbiah. blogspot. com Diakses pada tanggal 09 -03-2011

Page 13: revisi makalah agama

Anonim. 2011. Animisme. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/animism

Diakses pada tanggal 09 -03-2011

Anonim. 2011. Dinamisme. [online]. http//id. wikipedia.

org/wiki/dinamisme. Diakses pada tanggal 09 -03-2011

Anonim. 2011. Tuhan. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/tuhan

Diakses pada tanggal 09 -03-2011

Anonim. 2011.Ateisme. [online]. http//id. wikipedia. org/wiki/ateisme

Diakses pada tanggal 09 -03-2011

Hamd Al – Qu’ayyid. 2003. 10 Kebiasaan Muslim yang sukses. Surabaya.

La Tansa Bima Amata.

Jahja Zurkani, 2001. 99 Jalan Mengenal Tuhan. Yogyakarta. Pustaka

Pesantren.

Moediono, dkk. 1992. Pancasila sebagai ideology, Jakarta. BP-7 Pusat.

Nasution Harun, 1986. Teologi Islam. Jakarta. UI – Press.