review jurnal biodesel mikroalga
DESCRIPTION
Jurnal Optimasi Proses pembuatan biodesel dari mikroalgaTRANSCRIPT
Review JurnalOPTIMASI PROSES PEMBUATAN BIODESL DARI MIKROALGA CHLORELLA SP
Penulis : Bagus Juniarto dan Setyo Aji WijayantoFakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Oleh Amir Mugozin14/365096/PN/13672
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui proses pembuatan biodesel mikroalga (Chlorella sp),
menentukan kondisi operasi optimal pembuatan biodesel dari mikroalga (Chlorella sp),
menentukan jumlah katalis kondisi operasi optimal pembuatan biodesel dari mikroalga
(Chlorella sp), dan menentukan pengadukan optimum pembuatan biodesel dari mikroalga
(Chlorella sp).
Krisis energi yang sedang melanda saat ini merupakan masalah yang harus segera
diselesaikan. Eksploitasi secara terus-menerus terhadap bahan bakar fosil yang merupakan
energy yang tidak diperbaharui. Konsumsi industry, transportasi, dan rumah tangga
mengakibatkan keberadaanya di alam semakin menipis. Di sisi lain dengan perkembangan
ekonomi dan industry mengakibatkan semakin besarnya konsumsi masyarakat Indonesia
terhadap produk dari minyak bumi. Diversifikasi energy merupakan salah satu jawaban untuk
mengatasi masalah tersebut. Salah satu bahan bakar alternative yang dikembangkan adalah
biodesel. Biodesel mesupakan bahan bakar dari minyak nabati maupun hewani yang memiliki
sifat menyerupai minyak diesel. Biodesel dibuat dengan cara methanolisis minyak atau lemak
dengan reaksi transesterifikasi dengan katalis basa maupun asam yang menghasilkan minyak
methyl ester.
Kebutuhan minyak diesel yang besar otomatis akan membutuhkan bahan baku yang besar
pula. Criteria yang dibutuhkan adalah mudah tumbuh mudah dikembangkan secara luas, dan
mengandung minyak nabati yang cukp besar. Mikroalga sebagai keanekaragaman hayati yang
dimiliki Indonesia memiliki kandungan karbohidrat, protein, tryglicerol yang merupakan bahan
baku pembuatan biodesel. Keunggulan alga dibandingkan bahan nabati lan adalah proses
pengambilan minyaknya dilakukan tanpa penggilingan dan langsung diekstrak dengan bantuan
zat pelarut (ekstrasi CO2, ekstrasi ultrasonic, dan osmotik)
Bahan baku dan metode penelitian yang digunakan yaitu 40 gram alga kering dicampur
dengan 150 mL N-hexane dalam labu leher tiga. Setelah itu, ditambahkan methanol dan KOH.
Campuran dipanaskandalam suhu 62:C, reaksi dilakukan selama 4 jam dengan aduk konstan.
Campuran reaksi kemudian didinginkan pada suhu kamar, kemudian fase padat dipisahkan
dengan penyaringan buckner saluran bawah vakum. Kemudian campuran didistilasi untuk
memisahkan biodesel dengan N-hexane.
Kesimpulan yang didapatkan yaitu biodesel yang diperoleh dari bahan baku mikroalga
Chlorella sp sudah sesuai dengan SNI, hal ini ditunjukkan dengan sifat fisik dan kimia biodesel,
ini artinya cara pembuatan mikroalga (Chlorella sp) sudah diketahui. Kedua, variable yang
paling berpengaruh pada pembuatan biodesel adalah interaksi antara penambahan volume
methanol dengan kecepatan pengadukan. Ketiga, komponen terbesar metal ester biodesel
didominasi Metil Palmitate dari analisa GCMS.