revervoir limnology

16
Nama: Muhammad Rizqi Hasany NPM : 230110120038 Kelas : Perikanan A

Upload: rizqi-hasany

Post on 23-Jul-2015

80 views

Category:

Science


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Revervoir limnology

Nama: Muhammad Rizqi HasanyNPM : 230110120038Kelas : Perikanan A

Page 2: Revervoir limnology

0 10 20 30 40

Lu

as (

m2)

Volume (m3)

Kedalaman (m)

Kurva hubungan antara Luas Permukaan tergenang dengan Kedalaman serta Volume air yang ada

Page 3: Revervoir limnology

Kurva tersebut menunjukkan bahwa luas elevasi muka air di permukaan lebih besar dibandingkan dengan bagian dasar, dikarenakan bagian permukaan memiliki luas elevasai yang besar maka volume air menjadi lebih besar pula.

Sehingga, semakin besar kedalaman maka volume air akan semakin sedikit dan luas penampang akan semakin kecil.

Perbedaan debit air pada setiap lapisan akan terlihat jelas. Debit air perairan tergenang dapat dikatakan konstan karna ketiadaan arus yang menyebabkan erosi pada bagian dasar air tergenang

Page 4: Revervoir limnology

TrophogenicLitoral

Bentik

profundal

Tropholitik

Limnetik

Kedalaman kompensasifotosintesis

Gambar dibawah ini merupakan penampang sebuah badan air tergenang beserta stratifikasi dan zona-zona yang ada di dalamnya

Page 5: Revervoir limnology

Pembagian Zona Danau Sesuai Dengan Kedalaman

Zona trofogen (trophogenic zone): lapisan atas dari permukaan danau yang tersinari sebagian tempat terjadinya fotosintesis, sehingga pada zona ini tempat terjadinya makanan

Zona trofilisis (tropholytic zone): lapisan air danau dibawah zona trofogen sebagai tempat penguraian karena pada zona ini penguraian lebih besar di banding dengan produksi makanan sehingga bahan organik digunakan sebagai sumber energi.

Page 6: Revervoir limnology

Pembagian Zona Danau Sesuai Dengan Penetrasi Cahaya

Zona litoral merupakan daerah dangkal berdekatan dengan tepi danau dan dapat ditembus cahaya dengan optimal. Tumbuhan yang berakar dan alga yang mengapung merupakan ciri-ciri zona litoral

Zona profundal merupakan daerah yang tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari (afotik). Pada zona ini hidup predator heterotrof dan bentos (hidup di dasar air) yang mendekomposisi (menguraikan) limbah-limbah organik. Selain itu, pada zona profundal terdapat banyak bakteri dan makhluk hidup lain yang dapat hidup secara anaerob.

Page 7: Revervoir limnology

Pembagian Zona Danau Sesuai Dengan Intensitas Cahaya

Zona LimnetikZona Limnetik, yaitu daerah air terbuka sampai ke dalam penetrasi cahaya yang efektif, disebut tingkat kompensasi, yaitu daerah dimana fotosintesis seimbang dengan respirasi. Pada umumnya, tingkat ini berada pada kedalaman dimana intensitas cahaya kira-kira 1% dari intensitas cahaya penuh. Zona limnetik adalah daerah produsen utama (daerah dimana energi cahaya diikat menjadi makanan) untuk danau secara keseluruhan. Fitoplankton dan keadaan alami dari dasar serta biota yang hidup di sana adalah daerah produsen utama dan komunitas di daerah ini merupakan bahan yang paling menarik untuk diteliti (Nontji, 2005).

Zona BentikDaerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati. Menurut Campbell dkk (2004), zona bentik (Bhentic zone) terbuat dari pasir dan sedimen organik dan anorganik (ooze) zona bentik ditempati oleh komunitas organisme yang secara kolektif disebut bentos.

Page 8: Revervoir limnology

Zona kedalaman kompensasi fotosintesisi adalah zona antara tropogenik dan tropolitik dicirikan oleh aktifitas fotosintesis yang sama dengan respirasi

Page 9: Revervoir limnology

Dam

Lacustrine Trans RiverineRiver inflow

Lacustrine Trans

Riverine

Gambar Reservoir Longitudinal Ekosistem gabungan reservoir/ waduk/ danau buatan

Page 10: Revervoir limnology

Bagian Reservoir

Zona riverin adalah zona yang masih berhubungan langsung dengan sungai dimana arus air yang terdapat pada bagian ini arusnya kencang, kemudian kecerahan air di zona riverin ini sangat rendah karena masih ada pengaruh dampak langsung dari sungai, sehingga arus sungai yang umumnya tinggi akan bahan organik serta pertikel terlarut akan terbawa ke zona riverin ini. rendahnya tingkat kecerahan pada zona riverin juga berakibat rendahnya proses foto sintesis, penyebabnya karena jumlah intensitas cahaya yang masuk ke perairan pada zona ini berkurang dikarenakan rendahnya tingkat kecerahan perairan.

Zona transisi atau lebih dikenal dengan zona peralihan antara sungai dan waduk, pada zona ini dasar perairan lebih dalam jika dibandingkan dengan zona riverin. tingkat kecerahan pada zona transisi agak tinggi atau lebih tinggi dibandingkan dengan zona riverin, sementara jika ditinjau dari segi arus air, pada zona transisi ini arus air sudah  tenang, dan proses foto sintesis tinggi.

Zona Lakustrin ini tingkat kecerahan sangat tinggi karena arus air pada zona lakustrin in tenang sehingga pertikekl-pertikel yang tersupensi kedalam perairan akan mengendap di dasar waduk. zona lakustrin ini merupakan zona yang memiliki kriteria sama persis dengan Danau, dimana pada zona ini kedalamannya sangatlah dalam.

Page 12: Revervoir limnology

Danau tapal kuda atau Oxbow lake  merupakan danau yang dihasilkan bila sungai yang berkelok-kelok atau sungai meander melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda.

Oxbow lake terbentuk dari waktu ke waktu sebagai akibat dari erosi dan sedimentasi dari tanah disekitar sungai meander. 

Danau Tapal Kuda (Oxbow lake)

Page 13: Revervoir limnology

Proses pembentukan oxbow lake diawali oleh meander yang terbentuk oleh pengikisan dan pengendapan. Dalam jangka waktu yang panjang, cut bank pada meander akan melebar ke arah luar dan juga point bar akan melebar ke arah sungai. Karena pengendapan yang terus terjadi, akan terbentuk lekukan yang semakin tajam. Lekukan tersebut lama-lama akan membentuk neck, yaitu ujung dari lekukan yang seperti akan terhubung dengan ujung lekukan yang lain.

Page 14: Revervoir limnology

Selanjutnya, neck akan semakin menyempit karena proses erosi yang terus menerus. Jika terjadi hujan, air akan mampu menggenangi neck tersebut, sehingga air hujan akan mampu mengerosi lekukan tepi sungai yang kemudian akan mampu membentuk aliran sungai baru yang lebih lurus. Karena hal tersebut air yang mengalir tidak lagi melewati lekukan tapi lebih memilih untuk mengalir pada saluran yang lurus.

Page 15: Revervoir limnology

Pemisahan yang akhirnya memotong (cut-off) neck dari sungai akan meninggalkan  lekukan sungai tersebut yang kemudian akan terbentuk oxbow lake. Air di dalam oxbow lake tidak lagi dialiri oleh air sungai, sehingga debit air di dalam oxbow lake akan tetap. Dalam waktu yang lama air dalam danau akan menjadi asam karena tidak ada sirkulasi air. Akhirnya oxbow lake seakan-akan membentuk seperti kolam.

Page 16: Revervoir limnology

Sumber :

Brata, R. B. 2011. Coastal Geomorphology.  Semarang : UNDIP

Thornton, Kent W. 1990. Reservoir Limnology Ecological Perspectives. Canada: John Willey and sons inc