resume manusia dan lingkungan

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Berbagai kerusakan lingkungan terjadi di bumi kita akibat aktivitas manusia seperti pembangunan industri, perumahan, jalan, dan sebagainya. Ada suatu evolusi interaksi antara manusia dengan lingkungan. Pada awalnya hubungan manusia dengan lingkungan Nampak harmonis tetapi kkeharmonisan itu memudar ketika manusia menguasai dan mengeksploitasi lingkungan. 1.2 Ekologi dan Ekologi Manusia Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Landasan dasar dari ilmu lingkungan adalah ekologi yang mengajarkan ketergantungan semua komponen kehidupan satu dengan yang lain dan bahwa dengan itu semuanya dinilai berperan sama pentingnya satu dengan yang lain. Ekologi manusia merupakan studi yang mengkaji aksi manusia dengan lingkungannya. Pendekatan ekologi manusia diantaranya adalah pendekatan ekosistem dan sosiosistem yang dikemukakan oleh Terry Rambo. Menurut Rambo, sistem alam dan sistem sosial saling terkait. Berdasarkan aliran energi, materi dan informasi diantara keduanya akan terjadi proses seleksi dan adaptasi.

Upload: anon303925585

Post on 03-Aug-2015

345 views

Category:

Documents


47 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Manusia Dan Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengantar

Berbagai kerusakan lingkungan terjadi di bumi kita akibat aktivitas manusia

seperti pembangunan industri, perumahan, jalan, dan sebagainya. Ada suatu evolusi

interaksi antara manusia dengan lingkungan. Pada awalnya hubungan manusia dengan

lingkungan Nampak harmonis tetapi kkeharmonisan itu memudar ketika manusia

menguasai dan mengeksploitasi lingkungan.

1.2 Ekologi dan Ekologi Manusia

Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan

lingkungannya. Landasan dasar dari ilmu lingkungan adalah ekologi yang

mengajarkan ketergantungan semua komponen kehidupan satu dengan yang lain dan

bahwa dengan itu semuanya dinilai berperan sama pentingnya satu dengan yang lain.

Ekologi manusia merupakan studi yang mengkaji aksi manusia dengan

lingkungannya.

Pendekatan ekologi manusia diantaranya adalah pendekatan ekosistem dan

sosiosistem yang dikemukakan oleh Terry Rambo. Menurut Rambo, sistem alam dan

sistem sosial saling terkait. Berdasarkan aliran energi, materi dan informasi diantara

keduanya akan terjadi proses seleksi dan adaptasi.

1.3 Manusia Bebas Lingkungan

Dalam hubungan dengan alam, manusia disebut sebagai makhluk yang bebas

lingkungan. Organ-organ tubuh belum disesuaikan secara pasti dengan kebeutuhan

lingkungan. Kedudukan manusia terhadap lingkungan adalah labil. Lingkungan

tempat hidup manusia harus dicari dan dibangun karena tidak tersedia habitat yang

spesifik untuknya.

1.4 Lingkungan Hidup dan Lingkungan Binaan

Lingkungan hidup alam adalah lingkungan hidup yang tidak didominasi oleh

manusia. Sedangkan lingkungan binaan merupakan lingkungan hidup yang

didominasi oleh manusia. Sumber dayanya disebut sebagai sumber daya alam dan

sumber daya buatan.

Page 2: Resume Manusia Dan Lingkungan

BAB II

EVOLUSI HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM

2.1 Manusia Tunduk pada Alam

Untuk memenui kebutuhan hidupnya, dengan daya nalar yang dimilikinya,

manusia mendayagunakan lingkungan alam dnegan bantuan teknologi. Pada tahap

pertama evolusi hubungan manusia dnegan alam, manusia berhubungan langsung dan

memanfaatkan sumber daya alam. Tahap ini dikenal sebagai era primitif atau era

hunting and gathering.

2.2 Manusia Menguasai Alam

Pada evolusi pertama, manusia mendayagunakan sumber daya alam tetapi masih

sangat terbatas jumlahnya sehingga tidak mengakibatkan dampak yang signifikan.

Lalu manusia mulai menggunakan alat dalam hubungannya dengan alam. Manusia

melakukan ladang berpindah dan pada batas-batas tertentu hal ini mengakibatkan

dampak.

Pada tahapan berikutnya manusia menggunakan teknologi yang canggih untuk

mendayagunakan alam. Manusia merasa berkuasa pada alam yang mengakibatkan

dampak lingkungan yang serius. Pada akhirnya manusia menuju era yang dicita-

citakan yaitu mengelola alam dengan seksama. Ia tetap mendayagunakan alam untuk

kesejahteraannya sekaligus menjaga alam agar tidak terjadi kerusakan.

Page 3: Resume Manusia Dan Lingkungan

BAB III

TAHAP PAN COSMISM

3.1 Serasi dengan Alam

Manusia merasa bahwa ia merupakan bagian dari alam. Karena alam itu besar,

indah, sacral, dan tak terlawankan. Pamikiran ini disebut sebagai ‘pancosmism’,

artinya manusia tudnuk pada alam karena ia merasa merupakan bagian daripadanya.

Pada tahp ini manusia memiliki hubungan yang serasi dengan alam. Manusia

menganggap bahwa ala mini dikuasai oleh suatu daya kekuatan lain di luar dirinya.

Oleh karena kepercayaan inilah maka dibuat pemali/pantangan untuk berbuat atau

tidak berbuat sesuatu dengan tujuan menjalin hubungan harmonis dengan alam seperti

melakukan upacara, dan sebagainya.

3.2 Beberapa Contoh Kearifan Lingkungan

a. Tradisi “zoning” Suku Tabla di Irian Jaya

- Lahan sampai 300m dpl untuk perumahan dan kebun tanaman rempah.

- Lahan 300m – 400m dpl untuk pertanian dan pergiliran tanaman.

- Lahan 400m – 500m dpl untuk perburuan dan pengumpulan material.

- Diatas 500m dpl dipercaya sebagai tempat keramat dan tidak boleh

didayagunakan

b. Sistem Sasi di Maluku dan Irian Jaya

Sistem sasi berlaku di Maluku dan Irian Jaya dimana anggot amasyarakat

tidak diperkenankan menangkap ikan pad abulan-bulan tertentu.

c. Tradisi ”Karuhan” Masyarakat Naga di Jawa Barat

Tidak boleh menjamah Hutan Biuk dan Hutan Karamat, jika ada pohon

tumbang tidak boleh dijamah. Barang siapa yang melanggar aturan ini akan

’kuwalat’.

d. Pikukuh Masyarakat Baduy

Antara lain tidak boleh:

- mengubah jalan air

- mengubah bentuk tanah

- masuk hutan larangan

- menggunakan alat pertanian modern

- dll.

Page 4: Resume Manusia Dan Lingkungan

e. Tradisi ”Pasang: Masyarakat Ammatea, di Kajang Sulawesi Selatan

Pasang mengatur kehidupan dan tingkah laku masyarakat (hukum adat).

Terdapat juga pemali menebang pohon besar karena dipercaya sebagai tempat

keramat.

f. Sistem Perladangan Gilir Balik Suku Dayak Bantian

Kebiasaan perladangan gilir balik adalah suatu perladangan yang

mengandalkan kesuburan alam. Pembukaan areal ladang baru dilakukan

melalui proses sosial, religi, dan adat.

g. Pengelolaan Hutan Rimbo Tumedak dan Awig-Awig

Kesepakatan di Tumedak menunjukkan bahwa penduduk tidak boleh

menebang hutan dan hanya mengambil hasil hutan untuk obat-obatan, bahan

pangan, atau konstruksi rumah tangga. Sedangkan di Bali, ada tradidi awig-

awig yang mengatur umur pohon yang boleh ditebang.

h. Lain-lain

Page 5: Resume Manusia Dan Lingkungan

BAB IV

TAHAP ANTHROPOCENTRIES

4.1 Manusia Menundukkan Alam

Evolusi ”Anthropocentries” ditandai dengan mwningkatnya jumlah penduduk dan

kemajuan teknologi. Semakin besar populasi manusia makan semakin banyak pula

kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhannya yang

kompleks, manusia mengubah orientasi dan cara dalam mendayagunakan lingkungan

alam. Manusia mendayagunakan teknologi dan menundukkan alam. Sikap dikuasai

alam lambat laun memudar, manusia menjadi merasa menguasai alam.

Kondisi di Indonesia:

Di negara kita, kenaikan kebutuhan energi meningkat seiring dnegan kemajuan

pembangunan. Pemecahan masalah energi harus direncanakan dengan matang.

Sumber energi alternatif yang masih dalam taraf penelitian menjadi pertimbangan

penting.

4.2 Beberapa Contoh Kerusakan Lingkungan

a. Kegiatan Industri di Indonesia

b. Kerusakan Lahan karena Kegiatan Penambangan

c. Pencemaran Lahan Tambak di Pantai Utara Jawa

d. Pencemaran Udara

e. Kebocoran Pabrik Pestisida di Bhopal, India

f. Ledakan Reaktor Nuklir di Rusia

g. Penyakit Minamata di Jepang

h. Bencana Nuklir di Three Mile Island, Amerika Serikat

i. Menipisnya Lapisan Ozone

j. Timbulnya Hujan Asam

k. Timbulnya Pemanasan Global

l. Timbulnya Banjir karena Reklamasi Pantai

m. Rusaknya Lahan Bekas Penambangan Emas

n. Timbulnya Efek Rumah Kaca

Page 6: Resume Manusia Dan Lingkungan

BAB V

MENUJU TAHAPAN HOLISM

5.1 Bersama Alam

Evolusi ketiga bukanlah ”pan-cosmism” atau ”anthropocentries” tetapi ”holism”

atau menyeluruh. Akal dan kebebasan manusia dinilai sebagai kebebasan dan

pengertian untuk mengelola dan menjaga alam. Dalam pandangan ”holism” manusia

hendaknya berpikir dialektis, dalam arti bahwa kerusakan alam berhubungan dengan

ulah manusia. Kelestarian alam berhubungan dengan tanggung jawab dan kesadaran

ekologis manusia. Manusia adalah bagian dari lingkungan hidupnya bukan terpisah

daripadanya.

5.2 Beberapa Contoh Keselarasan dengan Alam

a. Ilmu Ekonomi Berdasarkan Ajaran Budha

Ekonomi dalam ajaran Budha tidak menolak kehadiran pasar sebagai

instrumen ekonomi modern. Tetapi yang terpenting adalah mencukupi

kebutuhan sendiri (self sufficient). Jika ada kelebihan dari konsumsi sendiri,

maka bisa dijual di pasar.

b. Pembudidayaan Bakau

Bakau mencegah abrasi yang terjadi di Pantai Utara Jawa. Selain itu, tumbhan

bakau juga berguna bagi kelangsungan hidup biota laut. Oleh karena itu

budidaya bakau sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian alam.

c. Perintis, Penyelamat Lingkungan

Para penerima penghargaan perintis, penyelamat lingkungan adalah contoh

dari perilaku yang berusaha untuk selaras dengan lingkungan.

Perilaku Berwawasan Lingkungan

Di Dapur

Di meja makan kita bisa memilih lap untuk membersihkan alat makan dan

meja makan ketimbang tissue yang sekali pakai lalu dibuang. Untuk mencuci

pakaian, kita bisa memilih deterjen yang tidak mengandung fosfat dan minyak.

Fosfat membuat alga tumbu dengan ganas. Air buangan deterjen yang

mengandung minyak tidak mungkin terurai dalam air.

Page 7: Resume Manusia Dan Lingkungan

Ke Tempat Kerja

Pergi ke tempat kerja dengan menggunakan kendaraan bermotor terutama

kendaraan pribadi menimbulkan polusi udara. Selain itu, aktivitas di tempat

kerja juga banyak menimbulkan dampak lingkungan, contohnya penggunaan

AC yang berlebihan menyebabkan pemborosan energi listrik. Freon dari AC

juga menyebabkan penipisan lapisan ozon. Snack dalam dos yang dimakan

saat rapat juga menambah volume sampah.

Berbelanja

Produk yang dijual di pusat perbelanjaan hampir semuanya dikemas dan

dibawa dengan kantong plastik. Selain itu makanan juga mulai dikemas

dengan styrofoam. Jumlah sampah dari kemasan ini terus menerus meningkat.

Tantangan Setiap Pilihan

Tidak mudah untuk berperilaku berwawasan lingkungan. Hilangnya

kenyamanan, kepraktisan, dan banyak tenaga yang mesti dicurahkan

merupakan hal-hal yang seringkali menjadi dilema.

Gerakan Konsumen Hijau

Di negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, pilihan yang memihak

lingkungan telah menjadi suatu gerakan yang disebut ”Gerakan Konsumen

Hijau”. Orang tidak malu menggunakan sepeda dan transportasi umum,

membawa alat makan dari rumah untuk menghindari plastik dan styrofoam,

dan membawa tas untuk berbelanja.

Penghijauan

Adanya manfaat ekonomis seperti tanaman produktif dan tumbuhnya

produktivitas tambak mendorong masyarakat melakukan penghijauan.

Percontohan Pembuatan Sumur Resapan

Sumur resapan merupakan salah satu cara menanggulangi banjir. Di samping

itu, sumur resaan juga berfungsi untuk menambah cadangan air. Semakin

banyak rumah tangga yang memiliki sumur resapan semakin sedikit limpasan

air mengalir semakin sedikit resiko banjir.

Page 8: Resume Manusia Dan Lingkungan

Konservasi Terumbu Karang

Terumbu karang memiliki fungsi melindungi pantai dari abrasi, melindungi

kelestarian biota laut, dan banyak fungsi ekologis lainnya. Banyaknya

pengambilan ikan hias akan merusak terumbu karang.

Sampah, Produk Kita

Sampah merupakan produk kita sebagai manusia. Yidak ada sesuatu yang kita

kerjakan yang tidak menghasilkan sampah. Di tempat penampungan

sementara maupun akhir, beberapa masalah yang terjadi adalah bau, lalat,

debu, dan tebaran sampah. Selain itu TPA juga menyebabkan menurunnya

nilai properti.

Prinsip 4R

Reduce: berarti perilaku mengurangi konsumsi atau menggunakan sesuatu.

Replace: mengganti sesuatu sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Rause: menggunakan sesuatu yang bisa digunakan lagi.

Recycle: mendaur ulang lebih baik dibanding membuang.

Gerakan Konsumen dan Pesan Lingkungan

Di negara-negara maju gerakan konsumen hijau telah demikian kuat. Mereka

lebih memilih makan makanan organik yang berwawasan lingkungan

meskipun harganya mahal.

Rantai Pengelolaan

Dalam AMDAL, tak pernah direkomendasikan tentang peran masyarakat

dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Padahal sub sistem ini yang

menjadi saksi keseharian dan paling menderita jika terjadi pencemaran.

Berjalan Sendiri

Dalam pengelolaan sebuah sistem terdapat teori ”self steering” yang

mengemukakan bahwa sebuah sistem akan berjalan dnegan sendirinya kalau

masing-masing subsistem mengetahui apa yang harus dilakukan. Namun

demikian terdapat kendala untuk menerapkan teori ini karena puttusnya rantai

pengelolaan lingkungan.

Page 9: Resume Manusia Dan Lingkungan

Pengelolaan Bersama yang Proaktif

Strategi yang dilakukan Bapedal untuk menangani masalah lingkungan adalah

dengan strategi pengendalian bersama yang proaktif dengan melibatkan

masyarakat sebagai bagian dari sistem pengendalian lingkungan. Bentuknya

dapat berupa lembaga pemantauan atau forum temu warga.

Menuju Masyarakat Pantai yang Berkelanjutan

Indonesia memiliki daerah pantai yang sangat luas. Pantai merupakan media

perkembangbiakan biota laut. Selain itu di pantai juga terdapat pemukiman, industri,

aktivitas perdagangan, dan kegiatan perekonomian lainnya. Pada umumnya

masyarakat yang tinggal di pantau merupakan masyarakat yang masih tradisional

dengan kondisi sosial ekonomi yang rendah. Dengan kondisi sumber daya alam dan

sumber daya manusia yang demikian, upaya memajukan masyarakat pantai agaknya

harus dilakukan secara komprehensif.

Beberapa batasan:

Untuk memberi batasan tentang masyarakat pantai yang sejahtera dan

berkelanjutan agaknya bisa mendasarkan pada definisi ”sustainable community” yaitu

masyarakat yang pola konsumsi energi dan materinya mendasarkan pada daya dukung

lingkungan. Kegiatan yang secara ekologis unsustainable adalah:

a. Pencemaran

Pantai harus menerima resiko pencemaran dari hulu. Pencemaran akibat

limbah menyebabkan menurunnya populasi biota laut.

b. Kegiatan masyarakat lokal

Kegiatan masyarakat lokal seperti menangkap ikan dan terumbu karang juga

dapat mengakibatkan masalah lingkungan.

c. Faktor alam

Berkurangnya tanaman bakau sebagai penangkis gelombang menyebabkan

abrasi tak terelakkan dari daerah pantai.

Beberapa potensi:

Potensi masyarakat pantai berkaitan dnegan ciri sosial buadaya yakni kuatnya

keterikatan sosial dan masih dijaganya nilai-nilai tradisi dan religi yang membantu

pelestarian daya dukung lingkungan.

Riset Agenda:

Page 10: Resume Manusia Dan Lingkungan

a. Upaya-upaya apa yang bisa dilakukan untuk melindungi masyarakat pantai

dari pencemaran lingkungan di daerah hulu?

b. Apakah pranata sosial tradisional pada masyarakat pantai bisa didayagunakan

sebagai jaringan informasi untuk pengelolaan lingkungan di daerah pantai?

c. Apakah sistem hubungan Punggawa-Sawi dapat didayagunakan untuk

meningkatkan kesejahteraan sawi?

d. Upaya-upaya apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keterampilan para

sawi atau buruh nelayan?

e. Dan lain-lain.

Page 11: Resume Manusia Dan Lingkungan

BAB VI

RESPON MANUSIA TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN BINAAN

6.1 Dampak Fisik Lingkungan Binaan

a. Bising

Bising dapat berasal dar aktivitas konstruksi maupun operasi suatu pabrik atau

industri. Peningkatan intensitas suara mengganggu aktivitas keseharian dan

dapat menimbulkan gangguan tidur, intervensi omunikasi, dan gangguan

lainnya.

b. Polusi Udara

Polusi udara dapat ditimbulkan dari debu, bau, dan intrusi visual lainnya. Hal

ini dapat mengganggu aktivitas dan kenyamanan penduduk sekitar. Bahkan

dapat menyebabkan alergi dan sakit pada saluran pernapasan.

c. Bau

Bau dapat berasal dari macam-macam sumber seperti emisi pembakaran, emisi

fugitive dari bahan-bahan organik lainnya, emisi penguapan, kerusakan atau

kebocoran pembakaran. Pada titik ekstrim bau dapat mengakibatkan feeling of

sickness dan problema kesehatan lainnya.

d. Polusi Air

Limbah air berasal dari limbah industri yang dialirkan melalui saluran

buangan. Jika sungai tempat pembuangan air limbah dijadikan sumber aor

oleh warga maka akan menimbulkan banyak penyakit.

6.2 Dampak Spesifik Lingkungan Binaan

a. Stress

Stress merupakan suatu kondisi dimana tuntutan lingkungan pada individu

melebihi kemampuan mereka untuk merespon. Stress muncul akibat dari

adanya concern tentang kesehatan dan keselamatan dan perubahan dari

karakter masyarakat. Hal ini dapat mengganggu aktivitas kemasyarakatan.

b. Kohesi

Kohesi menunjuk pada interaksi dan tingkat ketergantungan individu dan

kelompok. Melonggarnya kohesi muncul akibat perpindahan penduduk,

gangguan aktivitas keseharian, dan hilangnya keterikatan penduduk terhadap

lingkungan tempat tinggal.

Page 12: Resume Manusia Dan Lingkungan

c. Kepuasan terhadap Tempat Tinggal

Ketidakpuasan muncul akibat dari ancaman polusi udara, air, dan lain-lain

yang menyebabkan aktivitas terganggu. Hal ini akan berdampak pada

hubungan kemasyarakatan di suatu tempat.

d. Karakter Masyarakat

Seberapa besar dampak lingkungan sangat bergantung dari karakter

masyarakat/ untuk mendalaminya diperlukan pemahaman terhadap

karakteristik masyarakat lokal yang terkena dampak.

6.3 Dampak Estetika dan Budaya Lingkungan Binaan

Lingkungan Buatan

Pembangunan fisik diartikan sebagai penciptaan lingkuangan buatan.

Lingkungan buatan diciptakan berdasarkan kebutuhan masyarakat. Keadaan

lingkungan baru menuntut tingkah laku adaptasi dari manusia yang

bersangkutan. Lingkungan buatan dan lingkungan sosial seharusnya berjalan

dengan optimal, jika keduanya tidak berjalan dengan baik maka dibuat

rekayasa sosial sebagai jalan keluarnya.

Potret kesenjangan

Kesenjangan muncul sebagai akibat dari lingkungan buatan. Kesenjangan ini

semakin terlihat ketika pembangunan lingkungan buatan menggunakan

teknologi yang canggih tetapi tidak dibarengi dengan persiapan yang baik. Hal

ini akan berdampak pada kehidupan ekonomi dan sosial.

Diperlukan Potret Diri

Pola perilaku manusia dan pola kehidupan sosial harus pas dengan kehadiran

lingkungan baru dan teknologinya. Masyarakat memiliki pola tersendiri,

teknologi juga memiliki polanya sendiri. Jika potret dari kedua lingkungan ini

telah diketahui maka dapat dilakukan rekayasa sosial.

Page 13: Resume Manusia Dan Lingkungan

BAB VII

BEBERAPA KASUS EMPIRIK EKOLOGI MANUSIA

1. Tata Ruang Simpang Lima

Kehadiran shopping mall Citra Land di kompleks Simpang Lima membuat

kawasan ini tambah semarak tetapi sekaligus membuat banyak orang yang

mengawasinya was-was membayangkan lalu lintas di pusat bisnis itu menjadi tambah

padat. Kawsan Simpang Lima telah berjalan menuruti kemauan pasar atau yang

disebut ”market driven”. Hal ini menguntungkan dari segi ekonomi tetapi tidak dari

segi ekologi.

Dalam pandangan ekonomi, pendayagunaan sumber daya lam akan

menghasilkan komoditi yang memiliki nilai tambah untuk menghasilkan uang.

Sebaliknya ekologi berpandangan bahwa pendayagunaan itu merupakan proses

memproduksi limbah yang membebani lingkungan.

2. Sikap Protes Lingkungan

Masyarakat yang telah melakukan protes terhadap lingkungan telah

menempuh jalur resmi dalam menyampaikan keluhan mereka. Tetapi seringkali

keluhan itu mandeg di tengah jalan tanpa ada tanggapan. Hal inilah yang kemudia

memunculkan aksi protes yang lebih besar seperti yang terjadi di Kedungombo,

Cimacan, Porsea, Tapanuli Utara, maupun Gumpang, Sukoharjo.

3. Pola Makan Berwawasan Lingkungan (1)

Makanan fast food atau makanan cepat saji yang sedang menjadi tren

belakangan ini ternyata menimbulkan dampak bagi kelestarian lingkungan. Konsumsi

makanan cepat saji dalam jumlah yang besar mendorong konsumsi daging dalam

jumlah besar pula. Peternakan lembu dalam skala besar mengakibatkan produksi

methan bertambah dan dapat merusak lapisan ozone.

Selain itu pembungkus makanan yang terbuat dari plastik dan styrofoam juga

mengakibatkan pencemaran lingkungan/ sampah yang berasal dari makanan fast food

ini merupakan sampah anorganik yang tidak dapat diutaikan. Fasilitas drive throug

yang disediakan oleh restoran cepat saji juga mendorong masyarakat untuk

menggunakan mobil untuk membeli makanan.

Page 14: Resume Manusia Dan Lingkungan

4. Pola Makan Berwawasan Lingkungan (2)

Negeri kita merupakan negeri yang kaya akan keanekaragaman kuliner. Setiap

daerah di Indonesia mempunyai makanan khas. Berbeda dengan masyarakat Amerika

yang hanya mengenal burger dan fries. Di indonesia, banyak sekali aneka pilihan

makanan untuk dikonsumsi.

Masing-masing makanan khas daerah memiliki muatan lokal yang sesuai

dengan selera daerah. Selain itu makanan asli Indonesia mengandung banyak gizi

yang tidak ada di makanan fast food. Oleh karena itu orang-orang terdahulu yang

mengonsumsi makanan Indonesia jarang terkena penyakit.

5. Bencana Lingkungan

Musiah lingkungan memang dirasakan banyak orang. Ulah manusia membuat

lingkungan alam menjadi rusak. Eksploitasi alam yang berlebihan menyebabkan

bencana alam. Alih fungsi lahan juga memakan habitat dari makhluk hidup lain. Gaya

hidup manusia dan pembangunan yang terus-menerus menyebabkan bumi kita

menderita.

Page 15: Resume Manusia Dan Lingkungan

MANAJEMEN LINGKUNGAN

Resume Buku:

Manusia dan Lingkungan

Oleh:

Astrid Ratri Sekar Ayu

14020110130092

Jurusan Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Diponegoro

2012

Page 16: Resume Manusia Dan Lingkungan